Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR

PENDAMPINGAN (PMTP)

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

NamaMahasiswa :

NIM :

Mata Kuliah :

JenisKompetensi :

Perasat : Pertolongan PersalinanSungsang Spontan dengan Metode Bracht

Semester Kelompok :

A. LatarBelakang
Persalinan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) di mana bayi letaknya sesuai
sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uetri sedangkan bokong merupakna bagian
terbawah (di daerah pintu atas panggul/simfisis). Prinsip persalinan sungsang cara Brahct
adalah membantu agar sumbu janin sesuai dengan sumbu panggul ibu sehingga kekuatan his
dan pengejanan ibu menjadi efektif. Pada persalinan secara bracht ada 3 tahap :
1. Fase lambat (bokong lahir sampai umbilikus/scapula anterior)
2. Fase cepat  yaitu mulai umbilikus sampai lahirnya mulut/hidung. Disebut fase cepat
karena saat ini kepala janin masuk pintu atas panggul sehingga kemungkinan tali pusat
terjepit. Oleh karena itu fase ini harus segera diselesaikan dan tali pusat segera
dilonggarkan. Bila mulut sudah lahir, janin segera bernafas lewat mulut.
3. Fase lambat yaitu mulai lahirnya mulut/hidung sampai seluruh kepala lahir. Disebut fase
lambat karena kepala akan keluar dari ruangan yang bertekanan tinggi, ke dunia luar yang
bertekanan rendah, sehingga kepala harus dilahirkan dengan perlahan-lahan untuk
menghindari perdarahan intrakranial (adanya ruptura tentorium serebelli).
Pada perasat Bracht, bokong dan pangkal paha janin yang telah lahir dipegang dengan
dua tangan, kemudian dilakukan hiperlordosis tubuh janin ke arah perut ibu, sehingga badan
bagian atas, bahu, lengan, dan kepala janin dapat dilahirkan. Pada perasat Bracht penolong sama
sekali tidak melakukan tarikan, dan hanya membantu melakukan proses persalinan sesuai dengan
mekanisme persalinan letak sungsang.
B. Tujuan
Melahirkan bayi dengan selamat dan mencegah terjadinya asfiksia karena persalinan yang
lama.
C. Indikasi
1. Presentasi bokong
2. Presentasi bokong kaki sempurna
3. Bagian presentasi belum turun ke dalam panggul.
4. cairan ketuban masih terdapat dalam jumlah yang normal.
5. posisi punggung bayi tidak menghadap ke belakang.
6. pasien tidak gemuk.
D. KontraIndikasi
1. Panggul sempit
2. Perdarahan antepartum
3. Hipertensi
4. Hamil kembar
5. Plasenta previa
E. PersiapanAlat&Bahan
1. Bak instrumen
2. Klem tali pusat 2 buah
3. Gunting tali pusat 1 buah
4. Gunting episiotomi 1 buah
5. Setengah kocher 1 buah
6. Benang tali pusat
7. Nald heating 2 buah
8. Gunting plester 1 buah
9. Pinset anatomis 1 buah
10. Pinset cirugis 1 buah
11. Klem arteri 2 buah
12. Bengkok 1 buah
13. Waskom besar tempat larutan DTT 2 buah
14. Waskom kecil tertutup 2 buah
15. Kassa steril
16. Kapas DTT
17. Larutan klorin 0,5% dalam waskom
18. Handscoon 2 pasang
19. Lidocain 1%
20. Kain sepertiga
21. Tutup kepala
22. Kaca mata
23. Masker
24. Sepatu boot
25. Pakaian ibu(kain,pembalut dan celana dalam)
26. Selimut
27. Tempat sampah 4 buah(sampah basah,sampah kering,pakaian kotor,dan sampah tajam)
F. ProsedurPelaksanaan
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
6. Menggunakan APD(celemek,topi,masker,alas kaki,sarung tangan)
7. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan membantu ibu posisi litotomi serta
memimpin meneran bila ada his
8. Segera setelah bokong lahir,bokong dicekam dengan kedua ibu jari penolong sejajar
dengan paha,jari-jari yang lain memegang daerah panggul
9. Paha dicekam,bokong jangan ditarik,tidak melakukan intervensi dan ikuti proses
keluarnya janin sesuai kurve jalan lahir
10. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada (setelah selesai
memposisikan kembali kedua tangan penolong mencengkam bokong janin)
11. Lakukan hiperlordosisis janin pada saat angulus scapula inferior tampak dibawah
simfisis(dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu punggung janin didekatkan ke arah
perut ibu tanpa tarikan) disesuaikan dengan lahirnya badan janin
12. Gerakan keatas hingga lahir dagu,mulut,hidung,dahi,dan kepala bayi lahir
13. Meletakan bayi diatas perut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat
14. Membereskan alat dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
15. Mencuci tangan dalam larutan klorin 0,5% dan melepas sarung tangan secara terbalik
16. Memberitahukan ibu hasil tindakan
17. Memberikan selamat pada ibu
G. Kesimpulan, Saran & Advice

H. DaftarPustaka
Prawirohardjo,Sarwono.2002.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta,JNPKKR_POGI
Winkjosastro H. Distosia Pada Kelaianan Letak Serta Bentuk Janin.Ilmu Kebidanan.Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,Jakarta.2005

Pati,…………………………

Praktikan Dosen Pendamping

(…………………………..) (…………………………..)

Anda mungkin juga menyukai