Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR

PENDAMPINGAN (PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Nama Mahasiswa : Hani Fatimah


NIM : 1014021
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas
Jenis Kompetensi : Konsep Dasar
Perasat : Teknik Menyusui Yang Benar
Semester/Kelompok : II / III (tiga)

A. Latar Belakang(Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan di


tinjau dari aspek fisiologis &patofisiologi serta dampak jika tidak dilakukan)
Dampak yang sering terjadi pada ibu dan bayi jika ibu tidak menyusui
dengan benar adalah
a. Puting susu menjadi lecet
b. ASI  tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
c. Bayi enggan menyusu
d. Bayi menjadi kembung
Beberapa ersiapan untuk dapat memperlancar pengeluaran ASI
dilaksanakan dengan jalan:
a. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel
yang lepas tidak menumpuk.
b. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk
memudahkan isapan bayi.
c. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau
dengan jalan operasi
Berikut adalah beberapa posisi saat menyusui yang benar, antara lain :
1. Menyusui dengan posisi duduk.
a. Cuci tangan dengan sabun
b. Perah sedikit ASI dan oleskan di sekitar puting dan areola
c. Duduk dengan santai
d. Bayi didekatkan menghadap ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh
bayi jangan hanya leher dan bahu saja, kepala dan tubuh harus lurus.
e. Badan bayi menempel di perut ibu.
f. Menyentuhkan bibir bayi ke putting susu ibu dan menunggu mulut
bayi terbuka lebar
g. Jika mulut bayi sudah terbuka masukkan putting ibu hingga aerola ke
dalam mulut bayi.
h. Setelah selesai menyusui masukkan jari kelingking di sudut mulut bayi
dan keluarkan putting susu ibu.
i. Keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada daerah putting dan aereola.
j. Biarkan putting kering dulu lalu rapikan ibu.
k. Sendawakan bayi.
2. Menyusui dengan posisi baring
a. Cuci tangan dengan sabun
b. Perah sedikit ASI dan oleskan di sekitar puting dan areola
c. Baring dengan santai
d. Bayi di dekatkan menghadap ibu sambil tangan ibu merangkul bayi
e. Menyentuhkan bibir bayi ke putting susu ibu dan menunggu mulut
bayi terbuka lebar.
f. Jika mulut bayi sudah terbuka masukkan putting ibu hingga aerola ke
dalam mulut bayi.
g. Setelah selesai menyusui masukkan jari kelingking di sudut mulut bayi
dan keluarkan putting susu ibu.
h. Keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada daerah putting dan aereola.
i. Biarkan putting kering dulu lalu rapikan ibu.
j. Sendawakan bayi.
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan
menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan
menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi
menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau
sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi
yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI
dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Hal ini biasanya
dilakukan ibu pada saat menyusui dengan posisi duduk karena posisi ibu bisa
dengan leluasa menggerakkan kakinya agar tetap santai (Sarwono, 2010).

B. Tujuan(Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara


khusus)
a. Agar puting susu tidak lecet
b. Agar perlekatan menyusu pada bayi kuat
c. Agar bayi menjadi tenang
d. Agar tidak terjadi gumoh

1. Indikasi( Sasaran/obyek dari tindakan)


a. Ibu yang pertama kali melahirkan
b. Semua ibu postpartum

2. Kontra Indikasi (Sasaran/obyek yang tidak boleh dilakukan tindakan)


a. Ibu postpartum dengan mastitis pada payudaranya
b. Bayi yang menderita galaktosemia.
c. Ibu dengn HIV/AIDS yang dapat memberikan PASI yang memenuhi
syarat AFASS.
d. Ibu dengan penyakit jantung yang apabila menyusui dapat terjadi gagal
jantung.
e. Ibu yang memerlukan terapi dengan obat-obat tertentu (antikanker).
f. Ibu yang memerlukan pemeriksaan dengan obat-obat radioaktif perlu
menghentikan pemberian ASI kepada bayinya selama 5x waktu paruh
obat.

3. Persiapan Alat & Bahan( Kebutuhan yang harus disediakan sesuai SOP)
a. Panthom bayi
b. Kursi kecil untuk menyangga kaki
c. Wastafel cuci tangan
d. Pakaian bayi 1 set
e. Waslap

4. Prosedur Pelaksanaan( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon reaksi klien dengan tepat
4. Teruji percaya diri dan tidak ragu – ragu
5. Menjaga privasi klien
6. Menjelaskan maksut dan tujuan
7. Teruji mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
8. Teruji mengajari ibu untuk mencuci tangan
9. Mempersilahkan ibu untuk duduk dengan santai dan nyaman
10. Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas
11. Mengajari ibu untuk mengoleskan sedikit ASI pada puting susu dan areola
12. Mengajari ibu untuk meletakkan bayipada satu lengan, kepala bayi berada
dalam lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawa ibu
13. Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan
meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu didepan,
kepala bayi menghadap payudara
14. Mengajari ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada
garis lurus
15. Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari
yang lain menopang dibawah, serta jangan menekang puting susu dan
areolanya
16. Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi : menyentuhkan
pipi dengan susu atau menyentuhkan sudut mulut bayi
17. Setelah bayi membuka mulut, anjurkan ibu untuk mendekatkan dengan
cepet kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan puting susu
serta sebagian besar areola kemulut bayi
18. Setelah bayi mulai menghisap,menganjurkan ibu untuk tidak memegang
atau menyangga payudara lagi
19. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi selama menyusui
20. Mengajari ibu cara melepas isapan bayi :
Jari klingking dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut atau dagu
bayi ditekan kebawah
21. Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI
pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya
22. Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi
a. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggung ditepuk perlahan – lahan sampai bayi bersendawa (bila tidak
bersendawa tunggu 10 – 15 menit) atau
b. Bayi ditengkurapkan dipangkuan ibu dengan menyangga dahi bayi,
kemudian punggung atas di tepuk perlahan-lahan sampai bayi
bersendawa (bila tidak bersendawa tunggu 10-15 menit)
23. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusukan kedua payudara secara
bergantian
24. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi setiap saat bayi menginginkan (on
demand)
25. Melakukan evaluasi dengan cara menanyakan kembali apa yang sudah
diajarkan dan dijelaskan
26. Mendokumentasikan tindakan

5. Kesimpulan, Saran&Advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap, tindakan


serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi oleh dosen setelah Pre&Post Test
6. Daftar Pustaka (Semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan
acuan dalam penulisan)* Minimal 2

Dosen Pendamping Pati, ………………...............

Praktikan

(……………………………) (Hani Fatimah)

Anda mungkin juga menyukai