Anda di halaman 1dari 92

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN

(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Ambarwati


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain

C. Persiapan Alat& Bahan

1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
p. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
q. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, jumat, 4 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Ambarwati )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Catur Fatwamawati


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain

C. Persiapan Alat& Bahan


1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
p. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
q. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, jumat, 4 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Catur Fatmawati )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Mularsih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain

C. Persiapan Alat& Bahan


1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, jumat, 4 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Dwi Mularsih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Eko Rini


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain

C. Persiapan Alat& Bahan


1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, jumat, 4 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Eko Rini )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Eka Endra


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain

C. Persiapan Alat& Bahan


1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
p. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
q. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, jumat, 4 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Eka Endra )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Ninik Widyaningsih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain

C. Persiapan Alat& Bahan


1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, jumat, 4 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Ninik Widyaningsih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Purwaningsih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain

C. Persiapan Alat& Bahan


1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, jumat, 4 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Purwaningsih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Sri Awet Hurhasih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain

C. Persiapan Alat& Bahan


1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, jumat, 4 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Sri Awet Hurhasih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Hanny F


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain

C. Persiapan Alat& Bahan


1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, jumat, 4 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Dwi Hanny F )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Zuni Eti


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain

C. Persiapan Alat& Bahan


1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, jumat, 4 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Dwi Zuni Eti )


KAMIS, 10 NOVEMBER 2011
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Ambarwati


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, kamis, 10 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Ambarwati )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Catur Fatmawati


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, kamis, 10 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Catur Fatmawati )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Mularsih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, kamis, 10 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Dwi Mularsih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Eko Rini


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, kamis, 10 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Eko Rini )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Eka Endra


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, kamis, 10 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Eka Endra )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Ninik Widyaningsih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, kamis, 10 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Ninik Widyaningsih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Purwaningsih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, kamis, 10 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Purwaningsih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Sri Awet Hurhasih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, kamis, 10 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Sri Awet Huhasih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Hanny F


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, kamis, 10 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Dwi Hanny F )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Zuni Eti


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, kamis, 10 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Dwi Zuni Eti )


RABU, 16 NOVEMBER 2011
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Ambarwati


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, Rabu, 16 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Ambarwati )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Catur Fatmawati


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, Rabu, 16 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Catur Fatmawati )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Mularsih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, Rabu, 16 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Dwi Mularsih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Eko Rini


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, Rabu, 16 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Eko Rini )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Eka Endra


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, Rabu, 16 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Eka Endra )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Ninik Widyaningsih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, Rabu, 16 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Ninik Widyaningsih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Purwaningsih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, Rabu, 16 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Purwaningsih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Sri Awet Hurhasih


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, Rabu, 16 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Sri Awet Huhasih )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Hanny F


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, kamis, 10 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Dwi Hanny F )


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR PENDAMPINGAN
(PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Nama Mahasiswa : Dwi Zuni Eti


NIM :
Mata Kuliah : Askeb pada Ibu Nifas dan Menyusui
Jenis Kompetensi : Askeb pada Ibu Nifas
Perasat : Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
Semester/Kelompok : III /1
A. Pengertian

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam
waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan
masa nifas merupakan  masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan
penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan
kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan infeksi pada luka perineum. Untuk itu pemeriksaan fisik
pada ibu di masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk mejaga kesehatan ibu dan
melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pemeriksaan fisik pada ibu
nifas merupakan cara penting untuk  memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Tujuan
1. untuk menggali data keadaan kesehatan ibu
2. mengetahui ada tidaknya tanda-tanda bahaya ibu nifas
3. sebagai dasar prencanaan tindak lanjut asuhan kebidanan
4. sebagai upaya deteksi dini terjadinya infeksi dan komplikasi lain
C. Persiapan Alat& Bahan
1. Persiapan ruangan
Ruangan disiapkan sebaik mungkin, misal: dengan memasang penyekat dan mengatur
pencahayaan
2. Persiapan alat:
a. Baki 1 buah
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Senter
f. Kapas + air DTT
g. Handscoon 1 pasang
h. Bengkok
i. Larutan klorin 0,5%
j. Perlak dan pengalas
k. Komkecil
l. Jam
m. Tisu
n. Air sabun, air lysol, dan air bersih dalam botol
o. Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
p. hummer

D. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6. Menjelaskan maksud dan tujuan
7. Mengatur posisi ibu
8. Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9. Mengamati tingkat emosi ibu
10. Melakukan pemeriksaan tanda vital
11. Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari
pangkal menuju puting)
12. Meletakakn tangan kanan ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payu dara
13. Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran asi
14. Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15. Memeriksa luka bekas oprasi
16. Memeriksa TFU dan kontraksinya
17. Melakukan palpasi kandung kemih
18. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetaksi massa
Ekstremitas Bawah
19. Memeriksa vena dan varises
20. Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21. Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22. Memasang perlak dan pengalas
23. Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24. Menggunakan sarung tangan
25. Menbersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26. Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27. Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28. Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarungtangan secara berbalik
29. Mencucitangan dengan air sabun
30. Menginformasikan semua hasil pemerikasaan
31. Melakaukan secara komunikatif
32. Teruji melakukan secara sistematis
33. Melakukan secara hati-hati dan teliti
34. Melakaukan dengan prinsip aseptik
35. Teruji menndokumentasikan hasil tindakan

Dosen Pendamping Pati, Rabu, 16 November 2011

Praktikan

( Uswatun Kasanah, S.Si.T ) ( Dwi Zuni Eti )

Anda mungkin juga menyukai