Anda di halaman 1dari 32

Identifikasi Tanaman Kaktus (Cactaceae) di Desa Nglurah

Tawangmangu Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Materi


Keanekaragaman Hayati

SKRIPSI

Diajukan guna Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana


Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh
Sri Wahyuni
NIM. 1751600015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
2021
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Sri Wahyuni

Nim : 1751600015

Program Studi : Pendidikan Biologi

Judul : Identifikasi Tanaman Kaktus (Cactaceae) di Desa Nglurah


Tawangmangu Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Materi
Keanekaragaman Hayati

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kajian tersebut merupakan hasil karya tulis
ilmiah saya dan bukan merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
akademik oleh pihak lain. Adapun pendapat atau karya tulis pihak lain yang dikutip
dalam skripsi ini ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yang berlaku. Pernyataan
ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya siap menerima konsekuensi
apapun sesuai dengan aturan yang berlaku apabila dikemudian hari diketahui bahwa
pernyataan ini tidak benar.

Dibuat di : Sukoharjo
Pada Tanggal :
Yang Menyatakan,

Sri Wahyuni
NIM . 1751600015
PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Identifikasi Tanaman Kaktus (Cactaceae) di Desa Nglurah


Tawangmangu Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Materi
Keanekaragaman Hayati

Nama : Sri Wahyuni

NIM : 1751600015
Program Studi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

telah diperiksa dan disetujui Dosen Pembimbing untuk dipetahankan dihadapan Dewan
Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun
Nusantara Sukoharjo.

Pada Hari : …………………..


Tanggal : …………………..

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Nur Rokhimah Hanik, M.P Drs. Agus Purwanto, M.Pd


NIP. 19610303 198808 2 117 NIP. 19610825 198808 1 118
PENGESAHAN

Judul : Identifikasi Tanaman Kaktus (Cactaceae) di Desa Nglurah


Tawangmangu Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Materi
Keanekaragaman Hayati

Nama : Sri Wahyuni


NIM : 1751600015
Program Studi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo dan diterima untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :..............

Tanggal :..............

Dewan Penguji Skripsi :

1. Dra. TriWiharti, M. Si (.........................................)


Ketua Penguji
2. Dra. Nur Rokhimah Hanik, M.P (.........................................)
Penguji I
3. Drs. Agus Purwanto, M.Pd (.........................................)
Penguji II

Mengesahkan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,

Drs. Toni Harsan, M.H


NIP. 19600623 198703 1 00
MOTTO

“.......Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah


kesulitan ada kemudahan. Kemudahan ini Allah berikan untuk hamba-Nya sebagai
rahmat yang tidak terhingga nilainya.”
(Q.S Al-Insyirah:6)

“Disetiap kesuksesan pasti pernah mengalami kegagalan, jadikanlah kegagalan sebagai


pelajaran menuju gerbang kesuksesan”
(Penulis)
PERSEMBAHAN

Artikel ini penulis persembahkan untuk:


1. Allah SWT.
2. Orang tua saya tercinta yaitu Bapak Sugeng
dan Ibu Dwi Handayani.
3. Adikku (Ageng Putri Rahmawati) serta
keluarga yang mendukung
4. Almamaterku Univet Bantara Sukoharjo
5. Teman-teman seperjuangan Biologi
angkatan 2017.
6. Sahabat-sahabatku (Dedi & Yuni
Karmiyati) dan semua pihak yang telah
memberikan dukungan, semangat dan,
motivasi.
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya yang telah melindungi serta membimbing penulis sehingga
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.makalah ini disusun untuk melengkapi
sebagian syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak akan terwujud
tanpa keterlibatan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setulus-tulusnya
kepada para pihak yang membantu sehingga penulisan makalah ini terlaksana dengan
lancar, yakni kepada:
1. Dra. Tri Wiharti, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan Dosen
penguji, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun
artikel ini.
2. Prof. Dr. Suwarto, M.Pd. Pembimbing I, yang telah banyak memberikan
bimbingan, petunjuk dan masukan-masukan dalam penyusunan makalah ini.
3. Dra. Tri Wiharti, M.Si Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dengan
cermat dan arahan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
4. Segenap Dosen Pengajar dan Staf Karyawan Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara
Sukoharjo.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga hasil artikel ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan para
pembaca pada umumnya.
Sukoharjo, 07 Agustus 2020
Penulis,

Sri Wahyuni
NIM.1751600015
PERSYARATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sri Wahyuni

NIM : 1751600015

Program Studi : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jenis Karya : Skripsi : Penelitian Kajian Pustaka

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberika kepada


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara
Sukoharjo Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Fee Right) atas
karya ilmiah saya yang berjudul “Identifikasi Tanaman Kaktus (Cactaceae) di Desa
Nglurah Tawangmangu Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Materi Keanekaragaman
Hayati” beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun
Nusantara Sukoharjo berhak menyimpan, mengalih media, mempublikasikan tugas
akhir selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik Hak
Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Sukoharjo
Pada Tanggal :
Yang Menyatakan,

Sri Wahyuni
NIM. 1751600015
Identifikasi Tanaman Kaktus (Cactaceae) di Desa Nglurah
Tawangmangu Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Materi
Keanekaragaman Hayati

Sri Wahyun i1 ¿ ¿, Nur Rokhimah Hanik 2 ¿ ¿, Agus Purwanto3 ¿ ¿


Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
e-mail : sriw46951@gmail.com

ABSTRAK
Kaktus menjadi salah satu tanaman hias yang digandrungi oleh banyak orang. Kaktus
termasuk dalam keluarga Cactaceae yang memiliki lebih dari 2000 varietas. Tumbuhan berduri
ini tersedia dalam berbagai warna, bentuk, serta memiliki bunga kaktus yang cantik. Kaktus
memiliki pertahanan hidup yang kuat. Ia dapat tumbuh di gurun pasir atau area kering dan
panas. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kaktus yang terdapat di Desa
Nglurah Tawangmangu sebagai sumber belajar materi keanekaragaman hayati kelas X.
Sehingga dengan adanya penelitian ini bisa mempermudah siswa dalam mengenali jenis-jenis
tanaman kaktus. Penelitian ini menggunakan metode Observasi Pengamatan, dimana meneliti
tanaman kaktus yang erdapat di Desa Nglurah Tawangmangu Kabupaen Kranganyar dengan
meneliti setiap bagian pada tanaman kaktus. Sempel yang digunakan terdapat 26 jenis kaktus
yaitu Echinocactus grusonii, Mammailaria engolata, Echinopsis spachiana, Damsi, Copiapoa,
Gymno sp, Cephalocereus senile, Gymno mihanovichii, Lobivia oganmaru, Mammillaria
vetula, Notocactus tabularis, Gymnocalycium hossei, Sulcorebutia, Lobivia oganmaru green,
Mammillaria albilanata, Cleistocactus icosagonus, Cereus peruvianus var. monstrosus,
Acanthocereus tetragonus, Aporocactus martianus, Echinopsis tubiflora, Echinopsis
ancistrophora, Opuntia microdasys, Parodia scopa, Cereus jamacaru, Cereus verigata,
Parodia leninghausii.
Melalui analisis laporan hasil penelitian berpotensi sebagai sumber belajar biologi
SMA Kelas X materi Keanekaragaman hayati untuk mencapai KD.3.2 Menganalisis berbagai
tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestarianya.
Sehingga laporan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai tambahan contoh-contoh tingkatan
keanekaragaman tingkat jenis pada materi keanekaragaman hayati.
Kata kunci : Tanaman Hias, Kaktus, Keanekaragaman Hayati

Identification of Cactus Plants (Cactaceae) in Nglurah Tawangmangu


Village as a Biology Learning Resource for High School Biodiversity
Materials

Sri Wahyun i1 ¿ ¿ , Nur Rokhimah Hanik 2 ¿ ¿, Agus Purwanto3 ¿ ¿


Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education
University of Veterans Build Nusantara Sukoharjo
e-mail : sriw46951@gmail.com

ABSTRACT

Cactus is one of the ornamental plants that is loved by many people. Cacti are included in the
Cactaceae family which has more than 2000 varieties. This thorny plant is available in various colors,
shapes, and has beautiful cactus flowers. Cacti have a strong survival defense. It can grow in deserts or
dry and hot areas. This study aims to determine the types of cacti found in Nglurah Tawangmangu
Village as a source of learning material for class X biodiversity. This study uses the Observation
Observation method, which examines cactus plants found in Nglurah Tawangmangu Village, Kranganyar
Regency by examining each part of the cactus plant. The samples used were 26 types of cactus namely
Echinocactus grusonii, Mammailaria engolata, Echinopsis spachiana, Damsi, Copiapoa, Gymno sp,
Cephalocereus senile, Gymno mihanovichii, Lobivia oganmaru, Mammillaria vetula, Notocactus
tabularis, Gymnocalycium hossei, Sulviamaru , Cleistocactus icosagonus, Cereus peruvianus var.
monstrosus, Acanthocereus tetragonus, Aporocactus martianus, Echinopsis tubiflora, Echinopsis
ancistrophora, Opuntia microdasys, Parodia scopa, Cereus jamacaru, Cereus verigata, Parodia
leninghausii.
Through analysis of research reports, it has the potential to be a source of learning biology for SMA
Class X material on Biodiversity to achieve KD. 3.2 Analyzing various levels of biodiversity in Indonesia
and their threats and conservation. So that research reports can be used as additional examples of species
level diversity in biodiversity material.
Keywords : Ornamental Plants, Cactus, Biodiversity

A. PENDAHULUAN
Abad ke-21 adalah abad yang sangat berbeda dengan abad-abad sebelumnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa disegala bidang, pada abad ini, terutama
bidang Information and Comunicationn Technology (ICT) yang serba canggih membuat
dunia semakin sempit, karena kecanggihan teknologi ICT ini beragam informasi dari
berbagai sudut dunia mampu diakses dengan instant dan cepat oleh siapapun dan
darimanapun, komunikasi antar personal dapat dilakukan dengan mudah, murah kapan saja
dan dimana saja.(Ipin, 2019)
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar
haruslah dilakukan dengan baik dan terarah agar mampu memberikan kualitas
pembelajaran yang baik. Sehingga perlu adanya peningkatan bersama dalam metode
pembelajaran, komunikasi dan interaksi antara siswa dan guru yang memudahkan aktifitas
berbagi (sharing) sumber pembelajaran dan aktifitas diskusi tanpa terhalang oleh waktu dan
ruang. (Yudie Irawan, 2015)
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dilakukan dalam
rangka meningkatkan efektifitas dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta mutu individu para
peserta didik dalam hal penggunaan teknologi secara lebih tepat dan bermanfaat. (Chaidar
Husain,2014)
Selain mempunyai dan mengembangkan empat kompetensi dasar (kepribadian, sosial,
pendagogic, dan profesional) guru diwajibkan untuk mengikuti literasi dasar TIK.
(Kemendiknas,2010)
Menurut Association for Educational Communications and Technology sumber
pembelajaran adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik
secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar
dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber
pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu: 1. Sumber pembelajaran
yang sengaja direncanakan (learning resources by design), yakni semua sumber yang
secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk
memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal; dan 2. Sumber pembelajaran
yang karena dimanfaatkan (learning resources by utilization), yakni sumber belajar yang
tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan,
diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar salah satunya adalah media
massa. (Rediana Setiyani, 2010)
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada
peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan dalam proses belajar mengajar Mulyasa (2002:48). Menurut Siregar
(2010:127) sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
memfasilitasi kegiatan belajar. Sedangkan pengertian sumber belajar menurut Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai (2007: 77) adalah segala daya yang dapat memberikan manfaat
kepada seseorang untuk memudahkan belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sumber
belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan kepada seseorang sehingga mendapatkan kemudahan dalam
belajar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran biologi adalah suatu wahana yang digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai serta tanggung jawab kepada lingkungan
masyarakat, bangsa, negara dan agama. Belajar Biologi diperlukan sebuah ketrampilan,
yaitu ketrampilan dasar dan ketrampilan terpadu. Ketrampilan dasar meliputi ketrampilan
untuk melakukan observasi, klasifikasi, pengukuran, komunikasi, prediksi, sedangkan
ketrampilan terpadu meliputi ketrampilan untuk merumuskan hipotesis, mengontrol
variabel, merumuskan masalah, dan interprestasi data. (Suhardi. 2012:3)
Belajar biologi adalah suatu usaha untuk mengembangkan keterampilan berpikir,
bersikap, dan keterampilan melalui proses sains. Pembelajaran biologi dirancang untuk
memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan fakta, membangun konsep, dan
menemukan nilai melalui proses sains (Sugiharto, 2011). Pembelajaran biologi di dalam
kelas melibatkan beberapa komponen diantaranya siswa, guru, dan pengunaan media atau
bahan ajar yang dapat mendukung proses belajar sehingga tujuan dari proses pembelajaran
dapat tercapai.
Proses belajar biologi menurut Djohar (Sutarsih, 2010) merupakan perwujudan dari
interaksi subjek (anak didik) dengan objek yang terdiri dari benda, kejadian, proses, dan
produk. Pendidikan biologi bukan sebagai tujuan pendidikan, tetapi harus diletakkan
sebagai alat pendidikan, sehingga konsekuensinya dalam pembelajaran hendaknya
memberi pelajaran kepada subyek belajar untuk melakukan interaksi dengan obyek belajar
secara mandiri, sehingga dapat mengeksplorasi dan menemukan konsep. Dengan demikian
pembelajaran biologi menekankan adanya interaksi antara subyek dan objek yang
dipelajari. Interaksi tersebut memberi peluang kepada siswa untuk berlatih belajar dan
mengerti bagaimana belajar, mengembangkan potensi rasional pikir, ketrampilan, dan
kepribadian serta mengenal permasalahan biologi dan pengkajiannya.
Keanekaragaman hayati merupakan kemelimpahan jutaan tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme mengenai genetika dan ekosistemnya. Keanekaragaman berkembang dari
keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem. Lingkungan adalah
segala kesatuan ruang yang meliputi tempat tinggal makhluk hidup dan makhluk tak hidup
dengan segala aktivitasnya yang saling berhubungan secara timbal balik. Keanekaragaman
hayati tingkat gen merujuk pada berbagai macam informasi genetik yang terkandung dalam
setiap makhluk hidup yang terjadi di dalam dan diantara populasi dengan spesies serta
antara spesies dengan spesies. Keanekaragaman spesies merujuk pada keragaman spesies-
spesies yang hidup. Sedangkan keanekaragaman ekosistem yang berkaitan dengan
keragaman habitat, komunitas biotik, dan proses-proses ekologis serta keragaman yang ada
dalam ekosistem dengan bentuk yang berbeda habitat. (Rizkyana, 2014)
Menurut Pratiwi, dkk (2004: 26) Keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya
keseragaman dan keberagaman sifat/ciri makhluk hidup. Di dalam satu jenis makhluk
hidup juga dijumpai adanya perbedaan/keberagaman. Perbedaan sifat dalam satu jenis
disebut variasi.
Klasifikasi tanaman Kaktus berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Genus : Pereskia, Cereus, Rebutia, Notocactus, Mammilaria
Species : Opuntia microdays cristata (kaktus totol), Mammilaria tolimensis
(kaktus spiral), Rebutia crainziana cristata (kaktus sanggul),
Notocactus leninghausii (kaktus bola emas), dan lain-lain.
(Joesi, 2002).
Nama Kaktus berasal dari kata Kaktos, dalam bahasa Yunani berarti suatu jenis
tanaman berduri. Ahli botani bernama Linneaus memasukkannya ke dalam kelompok
tumbuhan berduri atau Cactaceae.
Kaktus berasal dari dataran tandus seperti Amerika Selatan dan Meksico. Daerah
tersebut mempunyai curah hujan yang rendah dengan frekuensi yang tidak menentu dan
memiliki perubahan suhu yang sangat mencolok. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa
tanaman Kaktus banyak tumbuh di Amerika Tengah dan Selatan, Kanada Utara sampai ke
Kepulauan Galapagos di Pasifik, serta kepulauan tropis di India Timur dan Karibia.
Beberapa spesies lain tumbuh secara liar di beberapa bagian negara Eropa, Asia, Afrika dan
Australia yang berhawa panas (Yuliana dan Budiana, 2005).
Kaktus merupakan tanaman yang identik tumbuh di daerah gurun yang mempunyai
keadan tandus, kering berpasir. Namun keadannya hanya seperempat dari keseluruhan total
spesies kaktus yang hidup di daerah gurun. Sisanya hidup pada daerah semi-gurun, padang
rumput kering hutan meranggas atau ppadang rumput dan dapat beradaptasai dengan
berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar matahari dan curah hujan.
(Crosby,2008)
Semua jenis tanaman Kaktus, sebelum abad ke-19 tidak dikenal masyarakat
Indonesia. Pada permulaaan abad tersebut, pemerintah Belanda mendatangkan jenis-jenis
Kaktus yang di daerah asalnya dimanfaatkan sebagai makanan ternak sapi. Tanaman Kaktus
ex. Import tersebut ditanam di daerah-daerah yang sering dilanda kekeringan misalnya
pulau Madura, Lombok Timur dan di daerah Palu. Sayangnya ternak sapi di daerah-daerah
tersebut tidak menyukai batang Kaktus tersebut. Karena tidak dapat dimanfaatkan dan
mudah berkembang biak melalui biji, maka tanaman Kaktus tersebut semakin tahun
semakin meluas sehingga merupakan hutan Kaktus yang ribuan Ha luasnya. Akibatnya
ialah menyempitnya luas areal untuk pertanian, khususnya pengembalaan ternak besar
menjadi kecil. Akhirnya Kaktus tersebut dinyatakan sebagai “Gulma” yang merusak ladang
pertanian (Rismunandar, 1989).
Tumbuhan kaktus memiliki ciri-ciri umum sebagai yaitu tidak mempunyai daun,
kecuali sebagai tempat anak suku Pereskioidea. Batangnya yang berhijau daun sebagai
tempat cadangan air. Permukaan batangnya tertutup dengan lapisan lilin untuk mencegah
penguapan air. Batang dan cabangnya berduri, kadang-kadang dilengkapi bulu-bulu halus.
Cabang, bunga, dan durinya muncul dari lubang-lubang kecil, yang terdapat di permukaan
tubuhnya yang disebut areola. Akarnya panjang menyebar agar dapat menyerap lebih
banyak air.
Batang kaktus umumnya banyak mengandung air (sukulen). Air disimpan dalam
bentuk lendir atau getah yang tidak mudah menguap. Kulit batang berwarna hijau, hijau
kebiru-biruan, atau abu-abu kebiru- biruan, dan berlapis lilin. Batang tanaman kaktus
memiliki jaringan kambium yang berfungsi dalam pertumbuhan dan pembesaran pohon.
Jaringan ini akan mengeras serta membentuk kayu, dan dapat mempermudah perbanyakan
kaktus, dengan cara disetek atau disambung (Rukmana dkk, 1998: 20).
Batang pokok kaktus dapat berbentuk tiang tungal, jarang bercabang dan dapat
mencapai ketinggian 15 meter lebih. Namun ada yang berbentuk semak-semak rendah,
cabangnya banyak kerdil dan tetap rendah. Batangnya dapat berbentuk bulat, bulat papak,
silindris atau conis. Ada yang sukar dipisahkan dari batang pokoknya, namun ada yang
dengan sentuhan sedikit sudah terlepas. Batang pokok besirip, jumlahnya minimal empat
lebih dari 15 buah. Bentuk sirip ada yang tipis, tebal, bersiku-siku, bergelembung rendah
hingga membentuk organ yang silindris/lonjong pendek atau panjang. Dengan adanya sirip-
sirip tersebut maka terbentuklah aluran-aluran yang sempit dan lebar. Punggung sirip bisa
tumpul, tajam, rata atau berliku-liku malah ada melebar agak bulat, hingga sirip seolah-olah
terbagi dalam gelembung-gelembung (Rismunandar, 1993: 12).
Pada permukaan batang tumbuh lekukan yang berbentuk cembung tempat
melekatanya duri-duri. Lekukan atau tempat tumbuh duri-duri kaktus disebut areole.
Kadang-kadang pada ujung batang tumbuh cabang yang diselubungi oleh kuas rambut atau
bulu-bulu halus dan tajam, yang disebut glocids (Rukmana dkk, 1998: 20).
Tanaman kaktus sebagian besar tidak berdaun hanya dari sub-famili Pereskleae yang
berdaun. Oleh karena tidak berdaun, maka batangnya berwarna hijau daun dan berfungsi
sebagai organ untuk berassimilasi, membentuk zat karbohidrat, protein dan lemak
(Rismunandar, 1993:12).
Daun berfungsi dalam proses asimilasi. Bila daun berguguran (rontok), proses
asimilasi dapat dilakukan pada batang kaktus subfamili Opunteae dan Cereeae, meskipun
tidak berdaun tetapi dapat berfotosintesis menggunakkan batang (Rukmana dkk, 1998: 20).
Areole terdapat di setiap bagian batang atau cabang, namun jenis-jenis yang
punggung siripnya berareole, sisa bagian tubuhnya bersih dari areole. Areole dapat berada
di permukaan buah, dan jenis Opuntia tertentu buahnya dapat pula mengeluarkan cabang
(Rismunandar, 1993: 13).
Ukuran dan struktur duri kaktus beraneka macam. Ada duri berukuran pendek, agak
panjang, dan panjang. Struktur duri ada yang lembek, lentur dan keras seperti besi. Duri-
duri kaktus tumbuh pada bagian areole. Duri terletak dalam dua bagian, yaitu dari pusat
(sentral) di tengah-tengahdan duri jari-jari yang melingkari duri sentral. Jumlah duri
perareole bervariasi antara 5 – 15 buah atau lebih (Rukmana dkk, 1998: 20).
Duri yang tumbuh dari dalam areole bentuknya beragam, ada yang pendek, panjang,
yang lembek, hingga keras seperti besi. Duri ini juga mempunyai warna yang berlainan.
Rangkaian duri dapat dibagi dalam dua bagian, Duri yang letaknya ditengah-tengah (duri
sentral atau pusat), Duri yang meiingkari duri sentral atau duri jari-jari yang beraneka ragam
pula bentuk dan warnanya (Rismunandar, 1993: 13)
Bunga kaktus bermahkota, namun tidak nampak berkelopak bunga. Sisa-sisa helai
kelopak yang berbentuk segmen berwarna. Mahkota bunga bagian bawah berbentuk pipa
pendek atau panjang, sedangkan helai mahkota bagian atas ada yang berlapis, ada pula yang
selapis. Helai mahkota warnanya beraneka ragam. Bakal buahnya bulat atau oval.
Benangsarinya banyak, melekat pada bagian bawah dalam mahkota, putik dan benang
putiknyapun dapat berwarna-warni. Bunga dapat tumbuh tunggal atau berkelompok, dan
letaknya di pucuk batang atau di bawahnya. Ada yang berkelamin dua, ada pula
berkelamin satu (Rismunandar, 1993: 13)
Bunga kaktus berbentuk corong, berukuran kecil sampa besar, tergantung jenisnya.
Warna mahkota bunga bervarasi, seperti kuning, merah, oranye, rose, violet muda, dan
sebagainya. Bunga tampak indah, sehingga diminanti oleh serangga atau lebah (Rukmana
dkk, 1998: 21).
Mahkota bunga warnanya bisa polos, namun tidak sedikit dihiasi dengan goresan-
goresan yang lain warnanya dari warna dasarnya. Warna helai mahkota bagian atas
biasanya lebih muda daripada bagian bawah. Keseluruhannya merupakan rangkaian tata
warna yang indah dan menarik (Rismunandar, 1993: 15).Bunga kaktus mengembang pada
sore hari dan bertahan semalam suntuk untuk kemudian layu. Ada pula yang berbunga sore
hari dan dapat bertahan beberapa hari lamanya. Kecuali itu ada yang berbunga untuk
beberapa jam saja. Diameter mahkota dapat berukuran pendek tapi ada yang lebih. Kaktus
yang berbunga malam biasanya warnanya putuh (Rismunandar, 1993: 14).
Tanaman kaktus yang berbunga pada siang hari rata-rata warnanya cemerlang seperti
merah, kuning, oranye, ros, violet muda, dan sebagainya (Rismunandar, 1993: 15).
Untuk mempercepat tumbuhnya bunga tanaman kaktus memerlukan cukup
banyak sinar matahari, untuk Indonesia syarat itu tidak perlu disangsikan lagi. Namun
kesabaran pemiliknya tetap dituntut karena tanaman kaktus dari mulai semai hingga
berbunga makan waktu minimal 2 tahun. Di samping sinar matahari yang cukup,
pengurangan pengairan diperlukan untuk relatif mempercepat tumbuhnya bunga
(Rismunandar, 1993: 15).
Secara umum kaktus menyukai tempat yang memiliki kelembapan rendah dan
bersuhu tinggi. Hal itu dikarenakan kaktus telah berevolusi sehingga mampu beradaptasi
dengan kondisi lingkungan yang kering. Akar kaktus mampu menyerap air secara optimal
lalu menyimpannya dalam waktu lama. Itulah sebabnya bila tanaman ini tergolong
“bandel”, artinya tidak perlu perawatan khusus untuk tumbuh dan nberkembang (Leo dkk,
2006: 14).
Bunga kaktus berbentuk corong, berukuran kecil sampa besar, tergantung jenisnya.
Warna mahkota bunga bervarasi, seperti kuning, merah, oranye, rose, violet muda, dan
sebagainya. Bunga tampak indah, sehingga diminanti oleh serangga atau lebah (Rukmana
dkk, 1998: 21).
Mahkota bunga warnanya bisa polos, namun tidak sedikit dihiasi dengan goresan-
goresan yang lain warnanya dari warna dasarnya. Warna helai mahkota bagian atas
biasanya lebih muda daripada bagian bawah. Keseluruhannya merupakan rangkaian tata
warna yang indah dan menarik (Rismunandar, 1993: 15).
Bunga kaktus mengembang pada sore hari dan bertahan semalam suntuk untuk
kemudian layu. Ada pula yang berbunga sore hari dan dapat bertahan beberapa hari
lamanya. Kecuali itu ada yang berbunga untuk beberapa jam saja. Diameter mahkota dapat
berukuran pendek tapi ada yang lebih. Kaktus yang berbunga malam biasanya warnanya
putuh (Rismunandar, 1993: 14).
Tanaman kaktus yang berbunga pada siang hari rata-rata warnanya cemerlang seperti
merah, kuning, oranye, ros, violet muda, dan sebagainya (Rismunandar, 1993: 15).
Untuk mempercepat tumbuhnya bunga tanaman kaktus memerlukan cukup banyak
sinar matahari, untuk Indonesia syarat itu tidak perlu disangsikan lagi. Namun kesabaran
pemiliknya tetap dituntut karena tanaman kaktus dari mulai semai hingga berbunga makan
waktu minimal 2 tahun. Di samping sinar matahari yang cukup, pengurangan pengairan
diperlukan untuk relatif mempercepat tumbuhnya bunga (Rismunandar, 1993: 15).
Tanaman kaktus mempunai sistem perakaran, yang terdiri atas akar tunggang, akar
cabang, dan akar rambut yang halus. Pada beberapa jenis kaktus, akar-akarnya
membengkak seperti umbi dahlia atau umbi bit. Ada pula perakaran yang bersifat epifit,
yakni menempel pada batu karang atau pohon-pohon lain, seperti pada kaktus buntut tikus
(Aporocactus flagelliformis). Perakaran kaktus umumnya tahan kekeringan, tetapi peka
terhadap keadaan tanah atau medium yang becek (menggenang). Akar kaktus mudah
mengalami kerusakan pada tanah atau medium yang kurang cocok, misalnya beraerasi
jelek, ber-pH asam, dan mengandung unsur Al serta Mn yang tinggi (Rukmana dkk,
1998:19).
Akar tanaman kaktus ada yang halus dan tebal, namun ada yang membengkak
seperti umbi tanaman dahlia. Ada pula yang gemuk dan conis sepertiumbi bit
(Rismunandar, 1993: 14-15).
Secara umum kaktus menyukai tempat yang memiliki kelembapan rendah dan
bersuhu tinggi. Hal itu dikarenakan kaktus telah berevolusi sehingga mampu beradaptasi
dengan kondisi lingkungan yang kering. Akar kaktus mampu menyerap air secara optimal
lalu menyimpannya dalam waktu lama. Itulah sebabnya bila tanaman ini tergolong
“bandel”, artinya tidak perlu perawatan khusus untuk tumbuh dan nberkembang (Leo dkk,
2006: 14).
Oleh karena itu dari banyaknya jenis jenis tanaman kaktuus di Desa Nglurah
Tawangmangu Kabupaten Karanganyar menjadikan hal tersebut sebagai fokus utama objek
kajian pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keragaman Cactaceae
(Kaktus) di Desa Nglurah Tawangmangu berdasarkan spesiesnya, Memberikan salah satu
alternatif penerapan sumber belajar Cactaceae (Kaktus) dalam pembelajaran biologi di
SMA.
B. METODE PENELITIAN
1. Waktu dan Tempat
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 September 2021 sampai
tanggal 23 September 2021. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Nglurah
Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
2. Alat dan Bahan
Kegiatan penelitian ini mengguakan alat pendukung, diantaranya seperti alat
tulis untuk mendata dan kamera untuk mengambi gambar. Bahan yang digunakan
adalah tanaman kaktus.
3. Metode
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Observasi
Pengamatan. Metode ini dilakukan melalui beberapa tahapan, diantaranya :
a. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam penelitian.
b. Mendatangi Rumah Kaktus yang berada di Desa Nglurah Tawangmangu
sebagai tempat penelitian untuk mengetahui berapa jenis kaktus yang terdapat
di dalamnya.
c. Mengamati dan mendata jenis tanaman kaktus yang berada di Rumah Kaktus
Desa Nglurah Tawangmangu. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap
berdasarkan jenis-jenis tanaman kaktus (batang dan duri)
d. Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman kaktus yang terdapat di Desa Nglurah
Tawangmangu.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Kegiatan penelitian identifikasi tanaman kaktus (Cactaceae) di Desa Nglurah
Tawangmangu Kabupten Karanganyar dapat ditemukan sebanyak 22 jenis tanaman
kaktus. Perbedaan masing-masing jenis kaktus yang ditemukan di Desa Nglurah
Tawangmangu Kabupten Karanganyar didapatkan hasil berupa tabel dibawah ini.

Sifat Yang Diamati


No.Nama Batang Duri Bunga
Spesies Warna Tinggi Bentuk Bentuk Panjang Bentuk Warna
Batang Batang Batang Duri Duri Bunga Bunga
1. Echinocactus Hijau 35cm Bulat Seperti 4 cm Corong Merah
grusonii papak Jarum muda
2. Mammailaria Hijau 6-15 Silindris Jari-jari 1 cm Corong Putih
engolata cm kecil
3. Echinopsis Hijau 1 meter Bulat Panjang 3 cm Corong Putih
spachiana terang berpucuk Coklat
datar Tajam
4. Damsi Hijau 15 cm Bulat lebar
Jari-jari 2,5-4 cm cerobong Putih
5. Copiapoa Coklat 12 cm Bulat lebar melengkung1-2 cm Corong Kuning
kehitman
6. Gymno sp Hijau 10 cm Bulat lebar
melengkung 2-3 cm Cerobong Merah
7. Cephalocereus Hijau 1 meter Tegak Jari-jari Tidak
senilis lurus Berbunga
8. Gymno Coklat 8 cm Bulat lebar
Jari-jari 2-3 cm Corong Ros
mihanovichii kemrah muda
9. Lobivia Kuning 3-4cm Tegak Jari-jari 1-2 cm
oganmaru lurus
10. Mammillaria Hijau 15 cm Silindris Bulu sikat 7 cm
vetula
11. Notocactus  Hijau 1 meter Bulat Agak 2-3 cm cerong Kuning
tabularis panjang lengkung

12. Gymnocalycium  Hijau 5-9cm Bulat lebar


Agak corong
hossei lengkung
13. Sulcorebutia Coklat 2-4cm Bulat Berduri tapi corong Merah
papak Tidak
terlihat
14. Lobivia Hijau 5-7cm Tegak Bentuk duri Cerobong
oganmaru green lurus rupa-rupa
15. Mammillaria Hijau 15 cm Bulat gadaJari-jari
albilanata
16. Cleistocactus Hijau 60 cm Silindris Duri Corong Merah
icosagonus pendek
17. Cereus  Hijau 12 meter Gada besarJari-jari Corong Putih
peruvianus dan tinggi
var. monstrosus
18. Acanthocereus Hijau 9-30cm Tiang Jari-jari Cerobong Putih
tetragonus tegak
19. Aporocactus Hijau 12-16 Tiang Jari-jari Cerobong
martianus cm tegak
20. Echinopsis Hijau 8 cm Silindris Jari-jari Cerobong
tubiflora
21. Echinopsis Hijau 7 cm Silindris Jari-jari Corong Putih
ancistrophora
22. Opuntia  Hijau 1 meter Tegak Terkadang Cerobong merah
microdasys seperti berduri
semak- Terkadang
semak Tidak
berduri
23 Parodia scopa Hijau 5 cm Bulat- Jari-jari
Bulat
kecil
24 Cereus Hijau 3 meter Pokok Jari-jari 1 cm Corong Putih
jamacaru tegak
25 Cereus  Hijau 15 cm Kerdil Bulu sikat Corong Merah
verigata berbatang
banyak
26 Parodia Hijau 12 cm Bulat Agak Corong Kuning
leninghausii lebar lengkung

2. Pembahasan
Kegiatan penelitian identifikasi tanaman kaktus (Cactaceae) di Desa Nglurah
Tawangmangu Kabupten Karanganyar. Kegiatan ini dilaksanakana pada tanggal 22
September 2021 sampai tanggal 23 September 2021. Proses identifikasi tanaman
kaktus (Cactaceae) dilakukan dengan mendatangi rumah kaktus yang berada di Desa
Nglurah Tawangmangu Kabupten Karanganyar. Kegiatan ini diawali dengan kegiatan
observasi. Kegiatan ini meliputi pencarian dan pengidentifikasian tanaman kaktus
(Cactaceae). Kemudian setelah diperoleh data dilakukan identifikasi pada tanaman
dengan cara mencari dan mencocokkan dengan referensi sumber yang ada.
Dari tabel hasil kegiatan penelitian identifikasi tanaman kaktus (Cactaceae),
didapatkan identifikasi jenis-jenis tanaman kaktus (Cactaceae)

Klasifkasi
Kingodom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Cactales
Family : Cactaceae
Spesies : Echinocactus
Grusonii
Gamabar 1. Echinocactus grusonii
Pada identifikasi ke - 1 terdapat kaktus jenis Echinocactus grusonii biasanya
populer dikenal dengan laras emas kaktus, bola emas atau bantal ibu mertua, adalah
spesies kaktus yang terkenal, dan endemik di Meksiko tengah-timur. Echinocactus
grusonii memiliki warna batang hijau, bentuk batang yang bulat papak dengan tinggi 35
cm, berdimeter 15 cm dan permukaan dipenuhi dengan duri berbentuk jarum pada
bagian atas berarna kuning emas, tegak, sangat tajam dan panjang duri hingga 4 cm
tanaman kaktus jenis ini dapat berbunga. Ia memiliki tubuh hijau cerah dengan puncak
yang pipih dan 21-37 tulang rusuk menonjol dan tipis. (Norman H. Boke. 1980)
Klasifkasi
Kingodom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Cactales
Family : Cactaceae
Genus : Mammilaria
Spesies : M. Elongata
Gambar 2. Mammailaria elongata
Pada identifikasi ke-2 terdapat kaktus jenis Mammailaria engolata. Kaktus ini
membentuk kelompok padat batang silindris, tegak atau semi-sujud sekitar 6 sampai 15
cm dan diameter 1,5 sampai 3,7 cm. Tubuhnya, hijau terang, dibentuk oleh tuberkel
berbentuk kerucut pendek yang berakhir pada areoles bulat dan berbulu di segmen
muda, tidak seperti ketiak tuberkular yang tidak memiliki wol. Bunganya muncul di
bagian atas batang, dengan kelopak bergigi kuning pucat atau putih, kadang-kadang
dengan garis tengah yang lebih gelap atau kemerahan. Buahnya silindris hingga bulat,
berwarna coklat atau merah, dengan jumlah biji yang banyak. (Maria,2004)
Klasifkasi
Kingodom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Cactales
Family : Cactaceae
Genus : Echinopsis
Spesies : E.spachiana

Gambar 3. Echinopsis spachiana


Pada identifikasi ke-3 terdapat kaktus jenis Echinopsis spachiana. Echinopsis
spachiana biasanya disebut dengan kaktus landak. Echinopsis memiliki betuk batang
yang bulat berpucuk datar, kira-kira panjang batang sampai 1 meter dan berdiameter
sampai 1 meter apabila sudah tua. Batang kaktus ini berwarna hijau terang, permukaan
batang dipenuhi dengan duri yang panjang, tajam, berwarna coklat, sangat kaku,
panjang duri bisa sampai 3 cm. Duri jari-jarinya terdapat 8 buah dan duri sentralnya 1
buah. Tanaman kaktus jenis ini dapat berbunga.(Rismunandar,1993)

Klasifkasi
Kingodom: Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Cactales
Family : Cactaceae
Genus : Gymnoclasicum
Spesies : Damsi
Gambar 4. Damsi
Pada identifikasi ke-4 terdapat kaktus jenis Damsi. Dari data pengamatan yang
diamati bahwa kaktus Damsi memiki batang berwarna hijau berbentuk bulat lebar,
pucuknya datar. Dapat berdiameter hingga 30 cm,setiap sirip nampak dipengal-pengal
oleh gelembung-gelembung yang besar dan bulat dan memiliki panjang batang 15
cm. Satu keluarga dengan kaktus Damsi yang memiliki bentuk duri jari-jari 5-6 buah
agak melengkung, panjang 2,5-4 cm dan berwarna coklat. Kaktus Damsi dapat
menghasilkan bunga yang indah berbentuk corong.(Rismunandar,1993)

Klasifkasi
Kingodom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Cactales
Family : Cactaceae
Genus : Cactoideae
Spesies : Copiapoa
Gambar 5. Copiapoa
Pada identifikasi ke-5 terdapat kaktus jenis Copiapoa. Copiapoa adalah genus
tanaman berbunga yang terrmasuk dalam keluarga kaktus. Dari data pengamatan yang
diamati bahwa kaktus Copiapoa memiki batang berwarna coklat kehitaman berbentuk
bulat lebar. Dapat berdiameter hingga 20 cm,setiap sirip nampak dipengal-pengal oleh
gelembung-gelembung yang besar dan bulat dan memiliki panjang batang 12 cm.
Memiliki bentuk duri jari-jari 6-8 buah agak melengkung, panjang 1-2 cm dan
berwarna kuning. Kaktus Copiapoa dapat menghasilkan bunga yang indah.
(Rismunandar,1993)

Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Gymnocalycium
Spesies : Gymno sp
Gambar 6. Gymno sp

Pada identifikasi ke - 6 terdapat kaktus jenis Gymno sp. Dari data pengamatan
yang diamati bahwa kaktus Gymno sp memiliki batang berwarna hijau berbentuk bulat
lebar, pucuknya datar. Dapat berdiameter hingga 25 cm,setiap sirip nampak dipengal-
pengal oleh gelembung-gelembung yang besar dan bulat dan memiliki panjang batang
10 cm. Memiliki bentuk duri jari-jari 4-5 buah agak melengkung, panjang 2-3 cm dan
berwarna coklat. Kaktus Gymno sp dapat menghasilkan bunga yang indah.
(Rismunandar,1993)

Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Cephalocereus
Spesies : Cephalocereus
senilis 
Gambar 7. Cephalocereus senilis
Pada identifikasi ke - 7 terdapat kaktus jenis Cephalocereus senilis. Dari data
pengamatan yang diamati bahwa kaktus Cephalocereus senilis memiliki batang
berwarna hijau berbentuk tegak lurus, kadang-kadang merunduk atau merambak.
Dapat panjang hingga 1 meter dan beriameter 4 cm. Memiliki bentuk duri jari-jarinya
banyak, memiliki rambut sehalus sutera berwarna putih panjang dan tebal.
(Rismunandar,1993)
Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Gymnocalycium
Spesies : Gymno mihanovichii
Gambar 8. Gymno mihanovichii
Pada identifikasi ke - 8 terdapat kaktus jenis Gymno mihanovichii. Dari data
pengamatan yang diamati bahwa kaktus Gymno mihanovichii memiliki batang
berwarna coklat kemrah-merahan berbentuk bulat lebar, pucuknya datar. Dapat
berdiameter hingga 20 cm,setiap sirip nampak dipengal-pengal oleh gelembung-
gelembung yang besar dan bulat dan memiliki panjang batang 8 cm. Memiliki bentuk
duri jari-jari 4-5 buah agak melengkung, panjang 2-3 cm dan berwarna coklat. Kaktus
Gymno sp dapat menghasilkan bunga yang indah dan berbentuk seperti corong
dengan bagian bawah berbenntuk pipa pendek, berwarna ros muda.
(Rismunandar,1995)

Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Lobivia
Spesies : Lobivia oganmaru
Gambar 9. Lobivia oganmaru
Pada identifikasi ke - 9 terdapat kaktus jenis Lobivia oganmaru Dari data
pengamatan yang diamati bahwa kaktus Lobivia oganmaru memiliki batang berwarna
kuning berbentuk tegak lurus, pucuknya datar dan bercabang-cabang. Memiliki bentuk
duri berupa-rupa dengan panjang 1-2 cm. Kaktus Lobivia oganmaru tidak dapat
menghasilkan bunga. (Rismunandar,1995)
Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Mammillaria
Spesies : Mammillaria vetula
Gambar 10. Mammillaria vetula
Pada identifikasi ke-10 terdapat kaktus jenis Mammillaria vetula Kaktus ini
membentuk kelompok padat batang silindris, bercabang- cabang dan berwarna hijau.
Tingi dapat mencapai sekitar 15 cm dan diameter 6 cm. Tubuhnya. Duri berbentuk
jari-jari 10 buah berwarna putih, seperti bulu sikat dan panjang dapat mencapai 7 cm.
(Rismunadar,1995)
Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Notocactus
Spesies : Notocactus tabularis
Gambar 11. Notocactus tabularis
Pada identifikasi ke-11 terdapat kaktus jenis Notocactus tabularis. Dari data
pengamatan yang diamati bahwa kaktus Notocactus tabularis memiliki batang
berwarna hijau berbentuk soliter bulat panjang , pucuknya rata-rata berbulu dan sedikit
berduri, beridiameter hingga 1 meter. Memiliki bentuk duri agak lengkung. Kaktus
Notocactus tabularis dapat menghasilkan bunga yang indah dan rata-rata besar. Bunga
berbentuk corong. (Rismunandar,1995)

Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Gymnocalycium
Gambar 12. Gymnocalycium hossei Spesies : Gymnocalycium hossei
Pada identifikasi ke-12 terdapat kaktus jenis Gymnocalycium hossei. Dari data
pengamatan yang diamati bahwa kaktus Gymnocalycium hossei memiliki batang
berwarna hijau berbentuk soliter bulat lebar, pucuknya sedikit berduri, berdiameter
hingga 30 cm, memiliki sirip pada batang dan disetiap sirip nampak dipenggal-
penggal oleh gelembung-gelembung. Memiliki bentuk duri agak lengkung pucuknya.
Kaktus Gymnocalycium hossei dapat menghasilkan bunga yang indah dan rata-rata
besar. Bunga berbentuk corong. (Rismunandar,1995)

Klasifkasi
Kingodom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Cactales
Family : Cactaceae
Genus : Rebutia
Spesies : Sulcorebutia
Gambar 13. Sulcorebutia

Pada identifikasi ke-13 terdapat kaktus jenis Sulcorebutia. Dari data


pengamatan yang diamati bahwa kaktus Sulcorebutia memiliki batang berwarna coklat
berbentuk bulat kecil, pucuknya papak, berdiameter hingga 2 cm dan batangnya
bercabang. Memiliki bentuk duri kecil hampir tidak terlihat. Kaktus Sulcorebutia dapat
menghasilkan bunga yang indah dan berwarna merah. Bunga berbentuk corong.
(Rismunandar,1995)
Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Lobivia
Spesies : Lobivia oganmaru
green
Gambar 14. Lobivia oganmaru green
Pada identifikasi ke-14 terdapat kaktus jenis Lobivia oganmaru. Dari data
pengamatan yang diamati bahwa kaktus Lobivia oganmaru memiliki batang berwarna
kuning berbentuk tegak lurus, pucuknya datar dan bercabang-cabang. Memiliki bentuk
duri berupa-rupa. Kaktus Lobivia oganmaru dapat menghasilkan bunga yang indah
dan rata-rata besar berbunga waktu malam. Bebentuk terompet atau cerobong.
(Rismunandar,1995)

Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Mammillaria
Spesies : Mammillaria
Gambar 15. Mammillaria albilanata albilanata
Pada identifikasi ke-15 terdapat kaktus jenis Mammillaria albilanata. Kaktus
ini batang berbentuk bulat atau berbentuk gada, papak bagian atasnya, penuh dengan
woll putih dan duri-duri putih. Batang bercabang- cabang dan berwarna hijau. Tinggi
dapat mencapai sekitar 15 cm dan diameter 8 cm. Tubuhnya. Duri berbentuk jari-jari
20-30 buah berwarna putih, seperti bulu sikat, duri sentral 2 putih berpucuk coklat.
(Rismunadar,1995)
Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Cleistocactus
Gambar 16. Cleistocactus icosagonus Spesies : Cleistocactus
icosagonus 
Pada identifikasi ke-16 terdapat kaktus jenis Cleistocactus icosagonus. Dari
data pengamatan yang diamati bahwa kaktus Cleistocactus icosagonus memiliki
batang silindris yang awalnya tegak. Batangnya bisa mencapai panjang hingga 60 cm
dengan diameter 3 - 5,5 cm. Cleistocactus icosagonus tertutup rapat oleh duri kuning
keemasan. Pada batang yang lebih muda, duri-durinya cukup pendek. Dalam bentuk
spesies lain, warna bunga berkisar dari oranye hingga merah, dan panjang bunganya
mungkin sedikit lebih dari 8 cm. Kaktus Cleistocactus icosagonus dapat menghasilkan
bunga yang indah dengan dua bunga merah mekar dari itu menyebar ke samping
dengan bagian ujung tegak. Cleistocactus icosagonus mulai berbunga di musim panas
dan menghasilkan banyak bunga mekar hingga awal musim gugur. Bunga merah-
oranye berbentuk tabung, panjang 7 cm dan melebar di mulut, muncul sedikit di
bawah ujung batang. (Rismunandar,1995)
Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kela : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Cereus
Spesies : Cereus peruvianus 
Gambar 17. Cereus peruvianus var.monstrosus
var. monstrosus
Pada identifikasi ke-17 terdapat kaktus jenis
Cereus peruvianus var.monstrosus. Kaktus ini batang berbentuk gada besar dan tinggi.
Batang bercabang- cabang dan berwarna hijau. Tinggi dapat mencapai sekitar 12 meter
dan diameter 40 cm. Tubuhnya. Duri berbentuk jari-jari 20-30 buah berwarna putih.
Bunga berbentuk corong dan berukuran besar berwarna putih.(Rismunadar,1995)

Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kela : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Acanthocereus
Spesies : Acanthocereus
Gambar 18. Acanthocereus tetragonus tetragonus
Pada identifikasi ke-18 terdapat kaktus jenis Acanthocereus tetragonus. Dari
data pengamatan yang diamati bahwa kaktus Acanthocereus tetragonus memiliki
batang berwarna hijau berbentuk tiang tegak, bercabang dekat leher akar, berdiameter
hingga 2 cm dan panjang batang 9-30 cm, memiliki sirip pada batang. Memiliki
bentuk duri jari-jari dan duri pusatnya hanya satu, tebal dan berwarna coklat. Kaktus
Acanthocereus tetragonus dapat menghasilkan bunga dibagian pucuk batang dari
dalam areole. Bunga berbentuk corobong berwarna putih. (Rismunandar,1995)
Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kela : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Cereus
Spesies : Aporocactus martianus
Gambar 19. Aporocactus martianus
Pada identifikasi ke-19 terdapat kaktus jenis Acanthocereus tetragonus. Dari
data pengamatan yang diamati bahwa kaktus Acanthocereus tetragonu memiliki
batang berwarna hijau berbentuk tiang tegak, bercabang dekat leher akar, berdiameter
hingga 3 cm, memiliki sirip pada batang. Memiliki bentuk duri jari-jari dan duri
pusatnya hanya satu, tebal dan berwarna coklat. Kaktus Acanthocereus tetragonus
dapat menghasilkan bunga dibagian pucuk batang dari dalam areole. Bunga berbentuk
corobong. (Rismunandar,1995)

Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kela : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Echinopsis
Gambar 20. Echinopsis tubiflora Spesies : Echinopsis tubiflora
Pada identifikasi ke-20 terdapat kaktus jenis Echinopsis tubiflora. Dari data
pengamatan yang diamati bahwa kaktus Echinopsis tubiflora memiliki batang
berwarna hijau berbentuk silindris dengan permukaan datar, bercabang, berdiameter
hingga 5 cm, memiliki sirip pada batang dan panjang batang 8cm. Memiliki bentuk
duri jari-jari tebal duri yang panjang, tajam, sangat kaku dan berwarna coklat. Kaktus
Echinopsis tubiflora dapat menghasilkan bunga dibagian pucuk batang dari dalam
areole. Bunga berbentuk corobong. (Rismunandar,1995)

Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kela : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Echinopsis
Spesies : Echinopsis
ancistrophora

Gambar 21. Echinopsis ancistrophora


Pada identifikasi ke-21 terdapat kaktus jenis Echinopsis ancistrophora. Dari
data pengamatan yang diamati bahwa kaktus Echinopsis ancistrophora memiliki
batang berwarna hijau berbentuk silindris dengan permukaan datar, berdiameter
hingga 4 cm, memiliki sirip pada batang dan panjang batang 7 cm. Memiliki bentuk
duri jari-jari tebal duri seperti wol dan berwarna putih. Kaktus Echinopsis
ancistrophora dapat menghasilkan bunga berwarna putih. Bunga berbentuk corong.
(Rismunandar,1995)

Klasifkasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Caryophyllidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Cactaceae
Genus: Opuntia
Spesies: Opuntia microdasys 
Gambar 22. Opuntia microdasys
Pada identifikasi ke-22 terdapat kaktus jenis Opuntia microdasys. Dari data
pengamatan yang diamati bahwa kaktus Opuntia microdasys memiliki batang
berwarna hijau semu kuning berbentuk tegak seperti semak-semak, tinggi 1 meter
lebih. Ruas berbentuk oval lebar, oval biasa, atau oval memanjang, berambut halus dn
pendek. Panjang ruas 15 cm. Areole cukup padat, besar, bulat, berglochid teball
kuning emas warnanya. Kadang-kadang berduri. Kaktus Opuntia microdasys dapat
menghasilkan bunga dengan lebar 4 cm, kuning muda, helai mahkotanya berwarna
merah. Berbuah bulat, merah, berdaging putih. (Rismunandar,1995)
Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kela : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Parodia
Gambar 23. Parodia scopa Spesies : Parodia scopa
Pada identifikasi ke-23 terdapat kaktus jenis Parodia scopa. Dari data
pengamatan yang diamati bahwa Kaktus Parodia scopa ini batang berbentuk bulat-
bulat kecil, pada bagian permukaa penuh dengan woll putih dan duri-duri putih.
Batang bercabang- cabang dan berwarna hijau. Tinggi dapat mencapai sekitar 5 cm
dan diameter 2 cm.  (Rismunadar,1995)
Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kela : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Cereus
Spesies : Cereus jamacaru
Gambar 24. Cereus jamacaru
Pada identifikasi ke-24 terdapat kaktus jenis Cereus jamacaru. Dari data
pengamatan yang diamati bahwa Kaktus Cereus jamacaru ini batang pokok tegak,
tinggi hingga 3 meter, berdiameter hingga 4 cm, batang berwarna hijau kebiru-biiruan
hingga hijau tua. Bersirip 6-7 buah, tumpul, dan membengkak sedikit membincul-
bincul pada aerolenya. Aorolenya jaraknya kurang lebih 1 meter, bulat. Durinya 8-16,
panjang hingga 1 cm. Bunga mekar hingga 30 cm berwarna putih . (Rismunadar,1995)
Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kela : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Cereus
Gambar 25. Cereus verigata Spesies : Cereus verigata
Pada identifikasi ke-25 terdapat kaktus jenis Cereus verigata. Dari data
pengamatan yang diamati bahwa Kaktus Cereus verigata ini batang berbentuk kerdil
dab berbatang banyak, pendek-pendek, dan banyak pula cabangnya. Batangnya nya
panjang merunduk, panjang batang lebih dari 15 cm, diameter 2 cm. Durinya 15 buah
duri jari-jari, berbentuk bulu sikat panjang 2 mm. Bunga panjang sampai 7 cm dan
biasanya berwarna merah.(Rismunadar,1995)
Klasifkasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Gambar 26. Parodia Genus : Parodia
Spesies : Parodia
leninghausii leninghausii
Pada identifikasi ke-26 terdapat kaktus jenis Parodia leninghausii. Dari data
pengamatan yang diamati bahwa kaktus Parodia leninghausii memiliki batang
berwarna hijau berbentuk soliter bulat lebar dengan panjang batang 12 cm, pucuknya
sedikit berduri, berdiameter hingga 25 cm, memiliki sirip pada batang. Memiliki
bentuk duri agak lengkung pucuknya dan bentuk duri jari-jari. Kaktus Parodia
leninghausii dapat menghasilkan bunga yang indah dan rata-rata besar. Bunga
berbentuk corong dan bunga berwarna kuning. (Rismunandar,1995)

D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan
bahwasannya pada Identifikasi Tanaman Kaktus (Cactaceae) di Desa Nglurah
Tawangmangu, ditemukan 26 spesies antara lain Echinocactus grusonii,
Mammailaria engolata, Echinopsis spachiana, Damsi, Copiapoa, Gymno sp,
Cephalocereus senile, Gymno mihanovichii, Lobivia oganmaru, Mammillaria
vetula, Notocactus tabularis, Gymnocalycium hossei, Sulcorebutia, Lobivia
oganmaru green, Mammillaria albilanata, Cleistocactus icosagonus,
Cereus peruvianus var. monstrosus, Acanthocereus tetragonus, Aporocactus
martianus, Echinopsis tubiflora, Echinopsis ancistrophora, Opuntia microdasys,
Parodia scopa, Cereus jamacaru, Cereus verigata, Parodia leninghausii. Pada
tanaman kaktus memiliki bentuk yang berbeda-beda dan terdapat bentuk yang
hampir sama tetapi memiliki genus yang berbeda.
2. Saran
Didalam kehidupan ini terdapat berbagai jenis keanekaragaman baik hewan
maupun tumbuhan. Untuk mencegah kepunahan maka diperlukan usaha bersama
antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya untuk melestarikannya, dan
memberikan sanksi yang tegas kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas
perusakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai