Anda di halaman 1dari 130

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

Analisis Peran Stakeholder Dalam Pengembangan Pariwisata


Candi Sukuh Kabupaten Karanganyar

Oleh :

ARISTYA BENNY NUGROHO

D0115015

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2022
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN

NAMA : ARISTYA BENNY NUGROHO

NIM : D0115015

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Analisis Peran

Stakeholder dalam Pengembangan Pariwisata Candi Sukuh Kabupaten

Karanganyar” adalah betul-betul karya penulis sendiri. Hal-hal yang bukan

merupakan karya saya dalam skripsi ini diberikan tanda sitasi dan ditunjukkan

dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak

benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi

dan gelar yang saya peroleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, Juli 2022

Yang Membuat Pernyataan

Aristya Benny Nugroho

ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Penitia Penguji Skripsi

pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Dr. Rina Herlina Haryanti, S.sos, Msi.


NIP.197911202006042001

iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi Program Studi

Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas

Maret Surakarta

Pada hari : Jumat


Tanggal : 29 Juli 2022
Panitia Penguji :

1. Ketua : Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si ( )


NIP. 196108251986012001

2. Sekretaris : Dr. Rutiana Dwi Wahyunengseh, S.Sos, M.Si( )


NIP. 196911062003122009

3. Pembimbing : Dr. Rina Herlina Haryanti, S.sos, Msi. ( )


NIP. 197911202006042001

iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.


Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh sungguh (urusan) yang lain”
(QS. Al Insyirah ayat 6-7)

“Sebaik-baiknya ilmu adalah yang bermanfaat”


(Imam Syafii)

“Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai”


(Unknown)

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang


beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha
mengetahuiapa yang kamu kerjakan”

(QS. Al-Mujadalah ayat 11)

v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Dengan penuh hormat, skripsi ini saya persembahkan kepada:

 Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta nikmat-Nya, sehingga


saya dapat menyelesaikan skripsi saya.

 Bapak, ibu, kakak, dan adik saya yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan kepada saya.

 Keluarga besar beserta saudara – saudara saya yang selalu mendukung


untuk menyelesaikan skripsi ini.

 Almamater saya tercinta, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas


Sebelas Maret Surakarta.

 Semua sahabat-sahabat saya tersayang FISIP UNS, juga semua pihak yang
telah membantu menyusunnya skrispi ini.

vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini

yang berjudul “Analisis Peran Stakeholder dalam Pengembangan Objek

Pariwisata Candi Sukuh Kabupaten Karanganyar”dengan baik yang merupakan

syarat dalam rangka menyelesaikan studi untuk menempuh gelar Sarjana Sosial di

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, hal itu disadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

yang dimiliki penulis. Besar harapan dari penulis, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak lain pada umumnya. Penulis

menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan,

pelajaran, dan bantuan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moril maupun

materil. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-

orang yang penulis hormati dan cintai yang membantu secara langsung maupun

tidak langsung selama pembuatan skripsi ini, kepada:

1. Dr. Rina Herlina Haryanti, S.sos, M.si.selaku dosen pembimbing akademik

dan skripsi saya yang telah meluangkan waktunya sehingga dapat

memberikan bimbingan, arahan dan masukan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan..

vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Bapak dan Ibu sayatercinta, serta kakak dan adik saya yangselalu

mendoakan dan memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil

kepada saya.

3. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

arahan yang sangat bermanfaar selama masa perkuliahan.

5. Seluruh staff akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah benyak membantu di bidang akademik dan

kemahasiswaan.

6. Teman-temanku seangkatan dan seperjuangan, terutama kelas A Ilmu

administrasi negara angkatan 2015 yang berjuangbersamamenuntutilmu.

7. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungan moriil sehingga

skripsi penulis dapat selesai.

8. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dan seluruh jajarannya yang telah

memberikan izin dan bantuan dalam memberikan informasi kepada penulis

dalam melakukan penelitian.

9. Seluruh informan yang telah mau direpotkan dan memberikan bantuan

informasi yang dibutuhkan penulis.

viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Surakarta, Juli 2022

Aristya Benny Nugroho

ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

PERNYATAAN ...................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv

MOTTO .................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

ABSTRAK ........................................................................................................... xiii

ABSTRACT ......................................................................................................... xiv

BAB I ................................................................... Error! Bookmark not defined.1

PENDAHULUAN ............................................... Error! Bookmark not defined.1

A. Latar Belakang .......................................... Error! Bookmark not defined.1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
BAB II ................................................................ Error! Bookmark not defined.10

TINJAUAN PUSTAKA .................................... Error! Bookmark not defined.10

x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

A. Penelitian Terdahulu ................................... Error! Bookmark not defined.


B. Kajian Pustaka .............................................. Error! Bookmark not defined.
1. Tinjauan tentang Peran ..................... Error! Bookmark not defined.
2. Tinjauan tentang Stakeholder ........... Error! Bookmark not defined.
C. Kerangka Berpikir ....................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ................................................................................................................. 32

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 32

A. Jenis penelitian ........................................................................................... 32


B. lokasi Penelitian ......................................................................................... 33
C. Sumber Data ............................................................................................... 33
1. Data primer...................................................................................... 34
2. Data sekunder .................................................................................. 34
D. Teknik Pengumpulan data .......................................................................... 34
1. Wawancara ...................................................................................... 35
2. Studi dokumentasi ........................................................................... 35
E. Analisis data ............................................................................................... 37

BAB IV ................................................................................................................. 41

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 41

A. Deskripsi lokasi penelitian ......................................................................... 41


B. Stakeholder yang Terlibat ........................... Error! Bookmark not defined.
1. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ........................................ 52
2. BPCB .............................................................................................. 57
3. PHRI................................................................................................ 64
4. Agent perjalanan ............................................................................. 67
5. Masyarakat ....................................... Error! Bookmark not defined.
C. Peran Stakeholder Dalam Pengembangan Pariwisata Candi Sukuh .......... 72
1. Subject ............................................................................................. 72

xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Players ............................................................................................. 76
3. Contest Setter .................................................................................. 78
4. Crowd .............................................................................................. 80
D. Klasifikasi Peran Stakeholder .................................................................... 81
1. Policy Creator.................................................................................. 82
2. Implementor .................................................................................... 84
3. Fasilitator ........................................................................................ 86
4. Koordinator ..................................................................................... 90
5. Akselerator ...................................................................................... 92
BAB V................................................................................................................... 94

PENUTUP ............................................................................................................. 94

A. Kesimpulan ................................................................................................ 94
B. Saran ........................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 98

LAMPIRAN ........................................................................................................ 101

xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Aristya Benny Nugroho, D0115015. Analisis Peran Stakeholder dalam


Pengembangan Objek Pariwisata Candi Sukuh Kabupaten Karanganyar.
Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas
Sebelas Maret Surakarta.

Kabupaten Karanganyar memiliki semboyan INTANPARI, yang merupakan


singkatan dari Industri, Pertanian dan Pariwisata. Pariwisata menjadi salah satu
tumpuan Kabupaten Karanganyar dalam meningkatkan perekonomian warga yang
diharapkan dapat menarik kunjungan wisata. Pada awal tahun 2020 terjadi
pandemi yang mempengaruhi seluruh sendi kehidupan, dan salah satunya juga
mempengaruhi pariwisata di Kabupaten Karanganyar. Padahal sebelumnya angka
kunjungan pariwisata menunjukan grafik yang positif. Untuk mengatasi masalah
ini diperlukan peran yang melibatkan stakeholder kepariwisataan di Kabupaten
Karanganyar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran
stakeholder yang terlibat dan menganalisis stakeholder berdasarkan pengaruh dan
kepentingan mereka dalam upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten
Karanganyar. Peran yang dijalankan oleh stakeholder antara lain policy creator,
koordinator, fasilitator, implementor, dan akselerator. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dalam menjalankan
strategi yang telah dirumuskan, tidak semua model peran dijalankan oleh
stakeholder yang terlibat. Pemetaan stakeholder berdasarkan kepentingan dan
pengaruh menunjukkan Dinas Pariwisata sebagai key players dari semua strategi
yang dilakukan, stakeholder dari pihak pemerintah memiliki pengaruh yang tinggi
dan mereka memiliki kepentingan yang tinggi pula.

Kata kunci: Stakeholder, Pariwisata, Dinas Pariwisata,

xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Karanganyar Regency have a motto INTANPARI which stands for Indutri,


Agriculture, dan Touris. Tourism is one of the thefocus in Karanganyar Regency
in improving the local economy which expected to attract tourist visit. In early
2020 there is pandemic that effected all aspect of life including tourism in
Karanganyar Regency. To overcome this problem requires a role that involves
many stakeholders. The purpose of this study was to determine how the roles of
stakeholders are involved and analyze stakeholders based on their power and
interests in an effort to develop tourism in Karanganyar Regency. The roles
played by stakeholders include policy creators, coordinators, facilitators,
implementers and accelerators. This study used a qualitative descriptive method
with data collection methods using interviews and documentation. The results
showed that in carrying out strategies that include financial strengthening,
marketing development, and labor protection, not all role models were carried
out by the involved stakeholders. The mapping of stakeholders based on interests
and influence shows DinasPariwisata as a key player of all the strategies
implemented, stakeholders from the government side have high influence and even
have high interests.

Keywords: Stakheolders, Tourism, government tourism office

xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1

Bab I

PENDAHULUAN

A. LataraBelakangaMasalah

Indonesia adalah negara yang terkenal memiliki potensi baik sumber daya

alam, adat istiadat, budaya hingga bahasa. Kekayaan alam dan keanekaragaman

budaya tersebut tentu sangat potensial untuk menarik minat wisatawan baik dalam

negeri maupun manca negara untuk datang berkunjung. Saat ini industri

pariwisata merupakan salah satu industri yang menyumbang penghasilan devisa

terbesar. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami kenaikan.

Pengembangan pariwisatansecara optimal diharapkan mampu memicu

pertumbuhan ekonomi suatu daerah, seperti meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD), tersedianya lapangan pekerjaan, tumbuhnya industri terkait, dan

meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.

Tabel 1.1
Ranking Devisa Tahun 2018 dan 2019

NO. 2018 2019

Jenis Nilai (Juta JenisKomoditas Nilai (Juta

Komoditas USD) USD)

1. Migas 18,574 CPO 15,965

2. CPO 16,427 Pariwisata 13,568

3. Batu Bara 14,717 Migas 13,105

4. Pariwisata 12,225 Batu Bara 12,898


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2

5. Pakaian Jadi 6,410 Pakaian Jadi 6,229

Sumber : BPS dan Pusdatin Kemenpar tahun 2019

Tabel 1.1 diatas menunjukan bahwa pariwisata mengalami kenaikan

sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar. Menurut data yang dikeluarkan

oleh BPS dan Kemenpar tersebut, pariwisata pada tahun 2018 berada di ranking

4, sedangkan tahun 2019 naik menjadi ranking 2 sebagai penyumbang devisa

terbesar.

Dalam beberapa tahun belakangan, kemajuan industri pariwisata Indonesia

mengalami peningkatan yang cukup positif. Pariwisata sebagai suatu industri

memiliki dimensi yang cukup luas, bukan hanya sebagai suatu industri untuk

mendapatkan pendapatan atau ekonomi, tetapi juga mencakup mengenai sosial,

budaya, sejarah, dan lingkungan. Dilihat dari sisi ekonomi, industi pariwisata

adalah salah satu industri yang menyerap banyak pengangguran, dengan

menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Pariwisata juga menghasilkan devisa

bagi negara, pendapatan asli daerah (PAD) untuk daerah tersebut, dan tentunya

mendatangkan pendapatan bagi masyarakat sekitar melalui usahanya masing-

masing. Selain itu pengembangan pariwisata di suatu daerah juga akan

mendorong perkembangan di bidang infrastuktur dan fasilitas lain sehingga akan

menggerakan perkembangan wilayah. Dari sisi sosial, budaya dan sejarah,

pariwisata dapat menguatkan rasa cinta tanah air dengan cara menunjukan

kekayaan alam dan budaya Indonesia, sehingga menghasilkan kebanggaan

.Pariwisata juga sebagai alat untuk mengenalkan dan melestarikan adat istiadat

dan budaya Indonesia kepada masyarakat mancanegara.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3

Berlakunya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah menjadikan daerah memiliki kewenangan untuk mengoptimalkan sumber

daya yang mereka miliki. Dengan berlakunya Undang-Undang tersebut, maka

daerah diberi kewenangan untuk mandiri dalam mengelola sumber dayanya, dan

tidak bergantung kepada pemerintah pusat. Salah satunya adalah dalam hal

pengelolaan objek pariwisata, dimana dalam pengembangan pariwisata,

pemerintah daerah dan pusat sama-sama punya andil. Dalam pengembangan suatu

obyek daya tarik wisata, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, misal dari

sisi potensi obyek, atraksi wisata, akomodasi, aksesibilitas, fasilitas penunjang,

maupun sumber daya manusia.

Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu daerah tujuan wisata

menawarkan beragam daya tarik wisata yang bisa menarik minat wisatawan

berkunjung, baik wisata alam, wisata buatan, atauwisatabudaya. Pada tahun 2016,

pemerintahJawa Tengah mencanangkantahun 2016

sebagaitahuninfrastrukturpariwisata. Program

inibertujuanuntukmenggerakperekonomianmasyarakatmelaluisektorpariwisata.

Langkah taktis yang telahdiambildiantaranyaadalahmempromosikancandi

Borobudur, peresmiankebunrayaBaturaden, pengaliranlistrik di

KepulauanKarimunjawa, dan peluncurankawasankota lama Semarang.

Program yang dicanangkantampakmembuahkanhasil. Pada tahun 2016

jumlahwisatawanyangbberkunjungkedJawavTengahmeningkat 17,8 %

daritahunsebelumnya. Pertumbuhantertinggiberasaldariwisatawanmancanegara

yang tumbuh 37,9 % pada tahun 2016.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4

Tabel 1.2
JumlahKunjunganWisatawankeJawa Tengah tahun 2017 - 2019

JenisWisatawan Tahun

2017 2018 2019

Wisatawanmancanegara 419.584 375.166 578.924

Wisatawannusantara 29.852.095 31.432.080 36.899.776

Sumber :DinasKebudayaan dan PariwisataJawa Tengah tahun 2019

KabupatenKaranganyarsecaraadministratifterletak di ProvinsiJawa

Tengah. KabupatenKaranganyarterkenalmemilikipotensiunggulan di

sektorindustri, pertanian dan pariwisata, atau yang biasadisingkatdengan

INTANPARI. Di sektorpariwisata, KabupatenKaranganyarmerupakan salah

satutujuanwisata di Jawa Tengah yang memilikiobyekdayatarikwisata, baikalam,

budaya, atau pun peninggalanbersejarah, dengan Candi Sukuhsebagai salah

satuobyekwisataunggulannya.

PemerintahKabupatenKaranganyarmenyadaripotensi di

sektorpariwisatatersebut. Untukmendorongindustripariwisatatumbuh dan

berkembang, perludilakukanpengelolaanobyekwisatasecaraprofesional.

Denganbegitu, diharapkandapatmenggerakanperekonomianmasyarakat,

memperluaslapanganpekerjaan, kesempatanberusaha,

meningkatkankesejahteraanmasyarakat, sertamenaikanpendapatanaslidaerah.

Candi Sukuhberada di kawasanwisata yang

jaraknyacukupdekatdenganobyek-obyekwisatalainnyaseperti, Candi Cetho, Air


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5

Terjun Parang Ijo, dan Air TerjunJumog yang masing-masing berdekatanjaraknya.

Candi Sukuhdibangun pada abad 15 atausekitar 1.437 Masehi, pada masa

kerajaanmajapahit.Candiinidiketemukankembali pada tahun 1815 oleh

ResidenJohson pada masa PemerintahanGubernurRaffles.CandiSukuh juga

dikenalsebagai “Candi Erotik”, karenabanyakterdapat relief yang menggambarkan

organ pria (lingga) dan wanita (Yoni). Candi yang terletak di dukuhBerjo,

DesaSukuh, KecamatanNgargoyoso, KabupatenKaranganyarinimemilikiHiasan

dan relief yang unik . Bentukcandiberupatrapesium dan strukturnya

jugamiripdenganbentukpiramida. Candi ini juga terkenaldenganbangunannya

yang mirippeninggalanperadabansuku Maya di Amerika Selatan

(DisparporaKabKaranganyar).

Candi Sukuhmerupakan salah

satuobyekwisataunggulanKabupatenKaranganyar. Pemerintahmelihatpotensi di

lokasiinisehinggapemerintahbekerjasamadenganmasyarakatuntukmengembangkan

obyekwisataini. Pengembanganobyekwisata Candi Sukuhinidilakukan juga

sebagaiupayapelestarianpeninggalansejarahsupayatidakpunah.

Namunkarenalokasicandi yang berada di datarantinggi dan

bentuktopografiswilayahnyaperbukitan,

aksesibilitasmenjadisulitsehinggamenghambatdalamhalpengembangan dan

pembangunanfasilitas.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6

Tabel 1.3
Data kunjungan Candi SukuhTahun 2016 - 2018

NO. Tahun Wisatawan

Nusantara Mancanegara

1. 2016 11,082 2,705

2. 2017 21,712 4,753

3. 2018 16,481 2,825

Sumber :DisparporaKab. Karanganyartahun 2018

Tabel 1.3 diatasmenunjukandalamkurunwaktu 2016 hingga 2018,

kunjunganwisatawanmengalamifluktuasi. Pada tahun 2016, jumlahwisatawan

yang mengunjungiobyekwisata Candi Sukuhsebanyak 13,787 pengunjung.

Kemudianmengalamipeningkatanmenjadi 26,465 pengunjung di tahun 2017. Dan

mengalamipenurunan di tahun 2018 menjadi 19,306 pengunjung.

Pengembangansektorpariwisatamelibatkanberbagaipelakudalam proses

pelaksanaanya. Pelakuatauaktortersebutadalah para pemangkukepentingan

(stakeholder). Di sektorpariwisata, peranstakeholder

diperlukanuntukmengoptimalkanpelaksanaanpembangunan. Salah satustakeholder

yang terlibatadalahpemerintah.

Namunpemerintahdisinitidakdapathanyaberperansendiri, dibutuhkanstakeholder

lain diluarpemerintah yang

dapatmendukungupayapengembanganpariwisatasupayaberjalan optimal. Hal

inikarenapemerintahmemilikiketerbatasan, sepertidiungkapkan Widodo (2015:37)


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7

yakniketerbatasanfinansial,aketerbatasanyteknis, dan keterbatasankjangkauan

program.

Diluarpemerintah, stakeholder lain yang

dapatikutsertadalampengembanganpariwisataadalahmasyarakat dan pihakswasta.

Dalamkonsep CBT, pengembanganpariwisata Indonesia harusberbasismasyarakat.

Dalamhalinimasyarakatikutdilibatkansebagaipelakuaktifdalampengembangan juga

pengelolaanobjekwisata.Keterlibatanmasyarakatdiharapkanmampumeningkatkanb

kapasitasbsumberbdayabmanusia, jugabmeningkatkanperanpsertamasyarakat.

Selainmasyarakat, pihakswasta juga

dapatikutsertadalampengembanganobjekpariwisata. Pengelolaanobjekpariwisata

oleh swastadapatmeningkatkanprofesionalisme dan juga mutufasilitas,

sertameminimalisirketerbatasanpemerintah,

misalnyamengenaiketerbatasanfinansial.

Telah adapenelitian lain yang mengkajistakeholder dan

pengembanganpariwisata di daerah-daerah lain, seperti yang dilakukan oleh

Alonso, (2015) penelitianberjudul “Local Stakeholders, Role and Tourism

Development”. Penelitianinimembahaspembangunanberkelanjutan, salah

satunyaadalahpembangunanpariwisata yang

telahmenjadikuncibagibanyakpemerintahan dan pemangkukepentingan.

Denganlatarbelakangtersebut, dan dilihatdarikacamatateoriilmupengetahuan,

penelitianinibermaksuduntukmenelitipotensipembangunanpariwisataberkelanjutan

di kawasanpedesaan. Penelitian lain yang terkait juga dilakukakan oleh Sanjaya,

(2018) penelitian yang berjudul“Strategi PengembanganPariwisataBerbasis


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8

Masyarakat Di DesaKemetul, Kabupaten Semarang”

inibertujuanuntukmengetahuipotensipariwisataberdasarkanfaktorpendukung dan

penghambatpembangunanpariwisatapedesaan di DesaKemetul dan menganalisis

strategi pariwisataberbasismasyarakat di

DesaKemetul.PenelitianinimenyimpulkanbahwaDesaKemetulmemilikibanyakpote

nsipariwisata.DesaKemetulperluuntukmempertimbangkanmemperkuatprodukung

gulan, strategi pembangunanberkelanjutanobjekwisata, dan strategi

untukpengembangankelembagaan dan

sumberdayamanusia.Lebihlanjutmengenaipenelitianterdahuludapatdilihat di BAB

II.

TerkaitkaitannyadenganIlmuAdministrasi Negara, peran masing-masing

stakeholder menjadi salah satuhalpenting,

terlebihjikaterkaitdengankepentinganumum.

Dalamhalpengembanganobyekwisata, tidakmungkinsuatuinstansibekerjasendiri,

pastiakanmelibatkaninstansi lain diluarinstansitersebut,

baikmasyarakatataupihakswasta.

Keberhasilanpengembanganobyekwisatatersebuttergantungkepadaperanpihak

yang terlibattadi. Apabila para pihak yang

terlibatdapatmelakukanperannyadenganbaik dan dapatberkolaborasisatusama lain,

makaakanmenghasilkankeluaranatauoutput yang lebihbesar.

Berdasarkanlatarbelakang yang telahdiuraikan,

penelititertarikuntukmenelitilebihjauhperanstakeholder

dalampengembanganobjekwisata Candi Sukuh. Analisisperanstakeholder


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9

dilakukanuntukmelihatbagaimanaaktor-aktor yang

terlibatberperandalampengembanganobyekpariwisata Candi

Sukuhmelakukantugasnyasertabagaimanahubunganantarstakeholder yang ada.

B. RumusanMasalah

1. Siapasajastakeholder yang terlibatdalampengembanganobyekpariwisata

Candi Sukuh?

2. Bagaimanaperanstakeholder yang

terlibatdalampengembanganobyekpariwisata Candi Sukuh ?

C. TujuanPenelitian

1. Untukmengetahuisiapasajastakeholder yang

terlibatdalampengembanganobyekpariwisata Candi Sukuh.

2. Untukmengetahuiperananstakeholder yang

terlibatdalampengembanganobyekpariwisata Candi Sukuh.

D. ManfaatPenelitian

1. Memberikanmasukanuntukmenentukankebijakandalampengembanganoby

ekwisata yang ada di KabupatenKaranganyar dan

dalamupayaperbaikankinerja pada setiapstakeholder.

2. Memberikaninformasikepadamasyarakatmengenaiperananstakeholderdala

mupayapengembanganobyekwisata Candi Sukuh.

3. Dapatdigunakansebagaireferensibagipenelitianterkaitataupenelitianselanjut

nya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10

Bab II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PenelitianTerdahulu

Penelitianinididukung oleh penelitianterdahulu yang mengkajitopik yang


sama. Berikutmerupakanpenelitianterdahulu yang
dianggaprelevandenganpenelitian, diantaranya :

1. Amalyah, (2016) penelitian yang berjudul“Peran Stakeholder


PariwisataDalamPengembanganPulauSamalonaSebagaiDestinasiWisata
Bahari”inibertujuanuntukmengidentifikasiprofil dan dayatarikwisata di
PulauSamalona, peranstakeholderdalampengembanganPulauSamalona,
dan faktorpendukung dan
faktorpenghambatperanstakeholderdalampengembanganPulauSamalona.
Hasil penelitianinimenunjukanbahwaPulauSamalonaadalahpulau yang
memilikipotensiwisataBahari.
PengembanganPulauSamalonamelibatkanstakeholder yang
terdiridaripemerintahmelaluiDinasPariwisata dan EkonomiKreatif Kota
Makassar, pelakuusahapariwisata, dan masyarakatsekitar. Peran
stakeholderdalampengembanganPulauSamalonaberupapenyediaansaranapr
asarana, pembinaanSDM, pemberdayaanmasyarakatlokal, promosi, dan
CSR.
FaktorpendukungpengembanganPulauSamalonaadalahketerlibatanmasyara
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11

katlokalPulauSamalonadalampengelolaan dan dukunganpihakswasta.


FaktorpenghambatpengembanganPulauSamalonayaituperanDisparekrafbel
ummaksimal, masyarakatlokalsebagaipelakuwisatabelumprofesional, dan
kurangnyakoordinasidariberbagaistakeholder.
2. Topowijono, (2018) penelitian yang berjudul “Penerapankonsep
Community Based Tourism
dalampengelolaandayatarikwisataberkelanjutan ( studi pada
desawisataBangun, KecamatanMunjungan,
KabupatenTrenggalek)”inimengkajitentangpenerapankonsep CBT
(Community Based Tourism) yang
diterapkanuntukmencapaipengelolaanpariwisatayangberkelanjutandiaplika
sikandalambentukpartisipasimasyarakatlokal,
pembentukankelembagaandesawisata,
pengelolaandayatarikwisataberwawasanlingkungan dan
terciptanyakegiatanusahamasyarakat.Hasilpenelitianinimenunjukkanpenge
lolaandayatarikwisata di
DesaWisataBangunmunculdariinisiatifmasyarakatlokal,
masyarakatmenyepakatipembentukanlembagadesawisata, pembuatan
program prioritaspengelolaan Air TerjunWonoasrisebagaidayatarikutama
dan
munculnyakegiatanusahamasyarakatsebagaidampakdaripengelolaandayata
rikwisata.
3. Sanjaya, (2018) penelitian yang berjudul “Strategi
PengembanganPariwisataBerbasis Masyarakat Di DesaKemetul,
Kabupaten Semarang”
inibertujuanuntukmengetahuipotensipariwisataberdasarkanfaktorpendukun
g dan penghambatpembangunanpariwisatapedesaan di DesaKemetul dan
menganalisis strategi pariwisataberbasismasyarakat di
DesaKemetul.PenelitianinimenyimpulkanbahwaDesaKemetulmemilikiban
yakpotensipariwisataobjekwisata.
DesaKemetulperluuntukmempertimbangkanmemperkuatprodukunggulan,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12

strategi pembangunanberkelanjutanobjekwisata, dan strategi


untukpengembangankelembagaan dan sumberdayamanusia.
4. Lutpi, (2016) penelitianberjudul “Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat
DalamPengembanganPariwisata Pantai di
KecamatanJerowaru”bertujuanuntukmengetahuitingkatpartisipasimasyara
katdalampengembanganpariwisatapantai, dan
upayapemerintahuntukmeningkatkanpartisipasimasyarakatdalammengemb
angkanpariwisatapantai di
KecamatanJerowaru.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwatingkatpartisipasi
masyarakatdalampengembanganpariwisatapantai di
KecamatanJerowarumasihrendah.
Upayapemerintahuntukmeningkatkanpartisipasimasyarakatdalampengemb
anganpariwisatapantaiadalahdenganmembuat program pokdarwis,
melakukanjamborepokdarwis, dan
berupayamelakukanpembangunanfisikpariwisata.
5. Lestari, (2017) penelitianberjudul “Peran Pemerintah Kota Batu
DalamImplementasiKebijakan Pembangunan
PariwisataBerdasarkanParadigma Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development)” bertujuanuntukmendeskripsikan dan
menganalisisperanPemerintah Kota Batu
dalamimplementasikebijakanpembangunanpariwisataberdasarkanparadigm
apembangunanberkelanjutan.Penelitianinimenemukanbahwaimplementasi
kebijakanpembangunanpariwisatadiKota Batu sesuaidenganprinsip-
prinsippembangunanberkelanjutan, yaitu pro ekonomikesejahteraan, pro
lingkunganberkelanjutan, pro keadilansosial, dan pro lingkunganhidup.
6. Alonso, (2015) penelitianberjudul “Local Stakeholders, Role and Tourism
Development”. Penelitianinimembahaspembangunanberkelanjutan, salah
satunyaadalahpembangunanpariwisata yang
telahmenjadikuncibagibanyakpemerintahan dan pemangkukepentingan.
Denganlatarbelakangtersebut, dan
dilihatdarikacamatateoriilmupengetahuan,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13

penelitianinibermaksuduntukmenelitipotensipembangunanpariwisataberkel
anjutan di kawasanpedesaan.
7. Todd, (2016) penelitianberjudul “Understanding Primary Stakeholders
Multiple Role in Hallmark Event Tourism Management”.
Penelitianiniberkontribusikedalamteoripemangkukepentingan pada event
pariwisata dan
implikasinyadalammelibatkanlebihjauhstakeholderutamadalampengemban
ganpariwisata. Dari hasiltemuannya,
penelitianinimemperluaspengetahuantentangperanstakeholder dan
implikasinyaterhadapmanajemenpariwisata.
8. Amerta, (2017) penelitianberjudul “The Role of Tourism Stakeholders at
Jasri Tourism Village Development, Karangasem Regency”. Hasil
penelitianinimenunjukanbahwaperanstakeholderspariwisatadariawalperenc
anaanhinggaperkembanganDesaWisataJasri. Stakeholders yang
terlibattelahberusahauntukmemastikankalaupengembanganpariwisataDesa
Jasriberjalanbaik dan dapatmemberikandampaksignifikan,
terutamameningkatkankesejahteraanmasyarakatsekitar.
9. Kompulla, (2013) penelitianberjudul “The Role of Individuals Entrepeneur
in The Development of Competitiveness for a Rural Tourism Destinantion
– A Case Study”.
Tujuanpenelitianiniadalahuntukmeningkatkanpemahamankitatentangperan
pengusahadalammeningkatkandayasaingtujuanwisatapedesaan.
Tinjauanpustakatentangtujuandayasaingdenganfokus pada
peranpemangkukepentingan yang berbedadisajikan, diikuti
olehnarasitentangpengembanganpariwisatapedesaan,
dayasaingdestinasipedesaan dan peranpengusahadalammembanguntujuan
yang sukses.
10. Ellis, (2014) penelitianberjudul “A Critical Reflection on The Role of
Stakeholders in Sustainable Tourism Development in Least-Developed
Countries”. Penelitianiniberisitentangmasalahpariwisata di negara yang
belumberkembang, pengembanganpariwisata yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14

berkelanjutanbelumbisatercapaidenganbaik. Hal yang


menjadipenghambatantara lain adalahtidaksesuainyateoridenganpraktik di
lapangan yang dilakukan oleh para stakeholders.
Selainitukomunitasataumasyarakat juga belumberperansecaramaksimal.

Penelitian-penelitiandiatas masing-masing
memberikankontribusiberupareferensiperananstakeholderdalampengembangansua
tuobyekwisata. Fungsidaripenelitianterdahuluselainsebagaisumberreferensi, juga
sebagaipendukungpenelitianinimemilikikebaruan (novelty)
daripenelitiansebelumnya.
Penelitiandiatasmengkajitentangperananstakeholderdalampengembangansuatuoby
ekwisata, namun masing-masing daerahatauobyekmemilikikarakteristiktersendiri.
Baikdarisegiperanan yang dilakukan oleh pemangkukepentingan, siapasaja yang
terlibat, tahapan yang dilalui, strategi yang diterapkan, hambatan, dan
kewenangan masing-masing pihak yang terlibat. Selainitu,
masalahfokuspenelitianterkaitperananstakeholderdalampengembangancandisukuh
juga belumbanyakdikaji oleh penelitilain.

Untuklebihmudahmemahamihasildaripenelitianterdahulu,
penelititelahmenyusunmatriks, sehinggadapatdiketahuibagaimanaperbedaan dan
persamaanpenelitianinidenganpenelitian-penelitiansebelumnya.

Tabel 2.1
MatrikJurnal/PenelitianTerdahulu

No Judul Isi Metode Relevansi Perbedaan


1. (Lestari, 2017) Penelitianinimene Deskriptifk Penelitianiniterfo Penelitianterdahulu
“Peran mukanbahwaimple ualitatif kus pada hanyamembahaske
Pemerintah mentasikebijakanp peranpemerintahd bijakan yang
Kota Batu embangunanpariwi alamupayapenge dilakukan oleh
DalamImplemen sata di mbanganpariwisat Pemerintah.
tasiKebijakan Kota Batu a.
Pembangunan sesuaidenganprinsi
PariwisataBerd p-
asarkanParadig prinsippembangun
ma anberkelanjutan,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15

Pembangunan
Berkelanjutan
(Sustainable
Development)”.
2. (Topowijono, Konsep CBT yang KualitatifD Melihatperanapa Fokuspenelitianterd
2018) diterapkanuntukme eskriptif yang ahuluadalah pada
“Penerapankons ncapaipengelolaan bisadilakukanmas masyarakatdalamu
ep Community pariwisata yang yarakatdalam payanyamengemba
Based Tourism berkelanjutandiapli proses ngkankonsep CBT,
dalam kasikandalambentu pengembangansu sedangkanpenelitia
pengelolaanday k atuobyekwisata. npeneliti
atarikwisataber partisipasimasyara penelitifokus pada
kelanjutan( katlokal, peran masing-
studi pada pembentukankelem masing
desawisataBang bagaandesawisata, stakeholders.
un, pengelolaandayatar
KecamatanMunj ikwisataberwawasa
ungan, nlingkungan dan
KabupatenTren terciptanyakegiatan
ggalek)”. usahamasyarakat.

3. (Sanjaya, 2018) Fokusutamapermas Kualitatif / Penelitianiniterfo Penelitiansayafoku


“Strategi alahanpengembang SWOT kus pada sdariperan masing-
Pengembangan anpariwisataadalah pengembanganpar masing stakeholder
PariwisataBerb SDM dan promosi. iwisataberbasisma yang terlibat,
asis Masyarakat Oleh karenaitu syarakat, sedangkanpenelitia
di DesaKemetul, strategi dimanafokuspeng ninifokus pada
Kabupaten pengembanganwis embanganpariwis strategi
Semarang”. atadesadilakukanm ataadalahdengan untukpengembanga
enggunakananalisis melibatkanmasyar nnya.
a SWOT akatsekitar. Dan
denganmelakukan faktorketerlibatan
strategi masyarakat juga
pengembangan salah satu yang
SDM, promosi, sayakajidalampen
penguatanproduku elitiansaya.
nggulan,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16

4. (Lutpi, 2016) Hasil Deskriptif Membahasmenge Penelitianterdahulu


“Analisis penelitianinimenun naiperan dan tidakmembahasper
Tingkat jukanjikatingkatpar upayapemerintah answastadalampen
Partisipasi tisipasimasyarakat dan gembanganpariwis
Masyarakat masihrendah. masyarakatdalam ata.
DalamPengemb Pemerintahberupay pengembanganpar
anganPariwisat ameningkatkanting iwisata.
a Pantai di katpartisipasimasy
KecamatanJero arakatdiantaranyad
waru”. enganmembuat
program
pokdarwis, dan
upayameningkatka
npembangunansara
nafisik.

5. (Oktavia, 2013) Penelitianinimenun Kuantitatif Penelitianinisama Penelitianinitidakm


“Hubungan jukanterdapathubu dan - embahasmengenai
Peran nganeratantarapera kualitatif, samamembahaspe strategi yang
Stakeholder n stakeholders dengankue ran masing- dilakukakandalamp
DenganPartisip denganpartisipasim sioner dan masing engembangan.
asi Masyarakat asyarakat. wawancara pemangkukepenti
Dalam Program Semakintinggipera mendalam. ngan yang terlibat
AgropolitanDes n stakeholder, dan faktor yang
aKaracakKeca semakintinggi pula menghambat.
matanLeuwilian tingkatpartisipasim
gKabupaten asyarakat.
Bogor”.
6. (Alonso, 2015) Implikasi yang Kuantitatif Membahasmenge Metodepenelitianbe
“Local munculdaripeneliti / Quesioner nai proses rbeda, juga teori
Stakeholders, aniniadalahpenting kolaborasiantarsta yang digunakan.
Role and Touris nyaperanmasyarak keholder dan
Development”. atsekitarsebagaipen bagaimanaperanm
gamatmaupunberp ereka.
eranaktifdalampen
gembanganpariwis
ata. Kehadiran,
peran, dan
aspirasikelompokm
asyarakatdapatme
milikidampakpada
bagaimanakebijaka
n yang diambil
oleh pemerintah.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17

7. (Todd, 2016) Hasil Kualitatif Proses Dalampengelolaan


“Understanding penelitianmenemu kolaborasiantarstaevent tersebut,
primary kanadanyaketidakj keholder yang tidakadastakeholde
stakeholders elasanperan adadalampenyele rutama yang
multiple roles in masing-masing nggaran event berperansebagaipen
hallmark event stakeholder, antara hiburan /
gambilkeputusanstr
tourism stakeholder primer pariwisata. ategis,
management”. dengan stakeholder karenadesain event
sekunder. yang
bersifatterbuka, dan
tergantungdari lima
stakeholders
yangada.
8. (Amerta, 2017) Pengembanganpari Kualitatif Membahasmenge Dalampenelitianinit
“The Role of wisata di naiperan dan idakdijelaskanbagai
Tourism DesaJasrisejaktaha kolaborasimasing manabentukproses
Stakeholders at pawalperencanaan -masing kolaborasi yang
Jasri Tourism hinggapengembang stakeholdersdala dilakukan oleh
Village annyabenar- mpengembangans stakeholders yang
Development, benardidukung uatuobjekwisata. terlibat.
Karangasem oleh
Regency”. setiapstakeholders
yang terlibat.
Setiapbagiandaripe
mangkukepentinga
nmelakukanperan
merekadenganbaik
dalam proses
pengembangannya.
9. (Kompulla, Hasil Kualitatif Membahasbagaim Penelitiantersebutte
2013) “The Role penelitianmenunju anakolaborasistak rfokus pada
of Individual kanperan masing- eholders dan bagaimanakehadira
Entrepeneurs in masing perannyadalampe nsektorswastadapat
the stakeholders. ngembanganpari meningkatkandayas
Development of Sektorswastamenin wisata. aing dan
Competitiveness gkatkandayasaing kualitassuatuobjek.
for a Rural dan kualitasobjek.
Tourism Sektorpublikperlu
Destination – A memperbaikisistem
Case Study”. yang
menghambatperke
mbanganpariwisata
. Selainitu juga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18

pentingnyainovasi.
10. (Ellis, 2014) “A Di negara yang Kualitatif Masalahpembang Fokuspenelitianinis
Critical belumberkembang, unan di negara elain pada
Reflection on pengembanganpari berkembangadala pengembanganpari
the Role of wisata yang hmasalah yang wisata yang
Stakeholders in berkelanjutanbelu komplek, berkelanjutan,
Sustainable mbisatercapaideng terutamadalampe tetapi juga
Tourism anbaik. Hal yang mbangunan dan mengkritikpemban
Development in menjadipenghamba pengembanganpar gunan yang terjadi
Least- tantara lain iwisata. di negara
Developed adalahtidaksesuain Permasalahanters belumberkembang.
Countries”. yateoridenganprakt ebutmembutuhka
ik di lapangan yang ncampurtangan
dilakukan oleh para
para stakeholders. pemegangkepenti
Selainitukomunitas nganuntukberkola
ataumasyarakat borasimenangani
juga masalah yang ada.
belumberperanseca
ramaksimal.

B. Kajian Pustaka

1. TinjauanTentang Peran

MenurutpendapatSoerjonoSoekanto (2007:212-213),
peranadalahaspekdinamiskedudukanseseorang.
Setiapindividumemilikikedudukandalammasyarakat, yang
berartiiamemilikisuatuperanan yang selarasdenganhak dan
kewajibannya.Soerjonomengatakan,
individudalammasyarakatmemilikikedudukan, dan
menjalankanperanansesuaikedudukannya. Lebihlanjutiaberpendapat,
perananterkaitdengankedudukanseseorangdalammasyarakatsesuainorma yang ada.
Selainituperanan juga mengaturmengenaiapa yang
menjadibatasanperilakumasyarakatsebagaisuatusistem dan individu yang
pentingbagistruktursosial.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19

MenurutThoha (1997:80-82)

perananmerupakanpengharapanperilakuseseorangdalammasyarakat. Hal

inibisadijadikansebagaisuatukontrolsosialkarenamembentuksuatunorma yang

disepakati oleh lingkungan. Pengharapaninilah yang melahirkansuatuperanan.

MenurutThoha, perilakuindividudalamsuatuorganisasibisaditentukanoleh :

a. Karakteristikkepribadian.

b. Pengertiantentangpengharapan orang lain kepadanya.

c. kemauanmenaatinorma.

Peran eratkaitannyadenganmasalah status. SoerjonoSoekanto (2007:29-32)

mengatakan, status merupakankedudukanseseorang di masyarakat yang

bisaiausahakan, ataukarenapemberian.

Peranansendiriterkaitdenganpolaperilakuhasildari status sosialseseorang.

Peranansebagaipolaperilakumemilikibeberapaunsur, yaitu :

a. Peranan ideal, adalahperanan yang diharapkansesuaidengan status dan

kedudukandariseseorangatausuatuorganisasiberdasarkannilai-nilai ideal

dalamsuatusistem.

b. Peranan yang dianggap oleh dirisendiri, adalahterkaitperan yang dilakukan

oleh seorangindividudalammasyarakatterkaitstatusnya. Artinya,

diamerumuskansendiriperananapa yang harusialakukan.

c. Perananfaktual, adalahperanan yang dilakukanbenar-benardilakukan oleh

seseorangatausuatuorganisasi yang

berdasarkankenyataandilapangansecarakongkrit yang

diwujudkansecaranyata.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20

Dapatdiambilkesimpulanbahwaperanandarisetiappemangkukepentinganata

ustakeholdermerupakanhak-hak dan kewajiban yang dimilikisetiapstakeholder,

yang terwujuddalamketerlibatan dan kolaborasi yang memilikitujuan yang sama.

SetiapStakeholderdapatmemilikiperanan yang berbedaantarasatudengan yang

lainnya, yang didasarkan pada kedudukanstakeholderitusendiri.

Perananmerupakanbentukdinamisasidarikedudukan dan tindakannyata

(action) yang dilakukanseseorangsesuaidengankedudukannya. Dengan kata lain

perananadalahimplementasidaritugas, fungsi, wewenang yang

terdapatdalamsuatukedudukan. Dengantugas, fungsi,

wewenangtersebutseseorangatausuatu badan organisasidapatmelakukantindakan

demi tercapainyatujuanorganisasitersebut.

2. TinjauantentangStakeholder

a. KonsepStakeholder

Menurutpendapat Freedman (1975) dalamOktavia (2013:3)

stakeholderadalahindividuataukelompok yang bisamempengaruhiataudipengaruhi

oleh suatukebijakansebagaidampakaktivitasnya. Freedman

menjelaskanjikastakeholderbisadipengaruhi oleh tujuanorganisasi dan

kemudiansecarabergantiandapatmempengaruhitujuanorganisasitersebut.

Stakeholder juga memilikikepentinganmereka masing-masing, dan

bisasalingmempengaruhikeputusanmereka. Budimantadkk (2008) dalamOktavia

(2013:3) menyebut, individu, kelompok, komunitas, dan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21

masyarakatdapatdisebutsebagai stakeholder jikamemenuhikarakteristikseperti

:memilikikekuasaan, legitinasi, dan kepentinganterhadap program.

Hetifah (2003) dalamAmalyah (2016:2)

mengemukakanstakeholderadalahindividu, kelompok, atauorganisasi yang

salingmemilikikepentingan, ikutsertaterlibat, dan

dipengaruhiataumempengaruhisuatukebijakanatau program pembangunan.

Setiapstakeholdermemilikikepentingan masing-masing yang bisaberbedasatusama

lain dalam proses pengambilankeputusan.

Perananstakeholderperludipahamikarenasetiapstakeholder yang

terlibatbisamemberidampak, atauterkenadampakdari program yang dikerjakan

Dapatdisimpulkandaripendapatahlidiatas,

stakeholderataupemangkukepentinganadalahindividu, kelompokatauorganisasi

yang memilikikepentingan, yang terlibatdalamsuatu program, dan

salingmempengaruhiataudipengaruhi oleh tujuanorganisasi.

b. KlasifikasiStakeholder

Mengutip Crosby (1992) dalamBramana (2017:3)

stakeholderdapatdibedakanmenjaditiga, yaitu :

a. Stakeholder Primer (utama), adalahstakeholder yang

dalamketerlibatannyamenerimadampakpositifatau negative,

diluarkerelaannyadarisuatu program.

b. StakeholderSekunder (penunjang), adalahpihakstakeholder yang

menunjangatausebagaiperantaradalammenjalankansuatukegiatanatau
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22

program. Pihak yang

bisadigolongkansebagaistakeholdersekunderadalahpenyandang dana,

pelaksanakegiatan, LSM dan organisasilain.

Dalamkegiatannyamerekabisabersifatperoranganataukelompok yang

memilikikepentingan masing-masing.

c. Stakeholderkunci, adalahstakeholder yang memegangperananpenting yang

berpengaruhkuatterhadapkelancarankegiatanatau program yang

dilaksanakan.

Perananstakeholderkuncisangatberpengaruhsehinggadapatmempengaruhi

proses pembuatankebijakan.

MenurutTownsleydalamWakka (2014:50),

stakeholderdapatdikelompokanmenjadidua, yaitu :

a. Stakeholder primer, adalahstakeholder yang

memilikikepentinganlangsungterhadapsumberdaya yang ada, dan

ikutterlibatsecaralangsung.

b. Stakeholder sekunder, adalahstakeholder yang mempunyaiminat dan

kepentingan, tetapitidakikuttelibatsecaralangsung, dan

bergantungkepadapihaklain.

MengutipNugroho (2014) dalam Mahfud (2015:2071)

iamengklasifikasikanstakeholderpembangunansepertiberikut, yaitu :

a. Policy creator, berperanmerumuskansuatu program dan

mengambilkeputusankebijakan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23

b. Koordinator, memilikiperansebagaikoordinator yang mengaturaktor-aktor

yang ikutserta.

c. Fasilitator, memilikiperanmencukupikebutuhanaktor yang telibat, dan

memberifasilitasapasaja yang diperlukan.

d. Implementer, sebagaipelaksana program yang telahditetapkan.

e. Akseletator, berperanuntukmeminimalisirfaktor yang bisamenghambat dan

mengidentifikasifaktor yang bisamempercepatselesainya program/proyek.

c. Analisis Peran Stakeholder

Siagian (2003) dalam Brahmana (2017:3)

berpendapatpemerintahdalampembangunansuatuobjekmemainkanperanan yang

penting. Dalamhaliniiamenganggappemerintahsebagaipihak yang

dominandalampembangunan dan pengembangansuatuobjek. Perananpenting yang

dilakukanpemerintahmencakuphal-halseperti :

a. ModernisatorZZZZ

Dalampembangunan,

pemerintahbertujuanuntukmemodernisasikanmasyarakatdenganmeninggal

kangayahidup yang sudahtidaksesuaidengankemajuan zaman.

Tujuanpembangunan dan pengembanganadalahmenjadikan negara kuat,

mandiri, tidaktertinggaldari negara lain, dan produktif.

b. Katalisator

Peran pemerintahsebagaikatalisatoradalahmeminimalisirfaktor negative

dalampembangunansupayatetapbisadikontrol, dan

mengidentifikasifaktorpendorong yang bisamemajukanpembangunan dan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24

pengembangan. Keduafaktortersebutperludiperhitungakan oleh

pemerintahsebagaikatalisator.

c. Dinamisator

Sebagaidinamisatorpemerintahberperanuntukmendorongmasyarakatsupaya

progresifdalampembangunandengantetapmemberibimbingan dan

arahantujuanpembangunan.

d. Stabilisator

Sebagaistabilisator,

stakeholderberperanuntukmencegahterjadinyagejolaksosial di

masyarakatbilaterjadiperubahan. Merekamelakukankontrolsosial dan

sebisamungkinbilaterjadigejolaktetapmelakukanpendekatan yang bersifat

persuasive.

e. Pelopor

Sebagaipeloporstakeholderdiharapkanmenjadisebuahrole

modeldalampembangunan. Role model yang

dimaksudadalahbagaimanastakeholderbisamenjadituntunandalam

halpengembangan dan pembangunan

Analisisperanstakeholderdimaksudkanuntukmengidentifikasiindividu,

kelompok, atauorganisasi mana yang terlibat, dan

salingmempengaruhiataudipengaruhidalampembuatankeputusan,

sertasepertiapaperanmerekadalampembangunan dan

pengembangansuatuobjekatau program.

Analisisperanstakeholderberperanuntukmengidentifikasibagaimanaperan masing-
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25

masing aktor yang terlibatmulaidari proses pembuatankeputusan,

implementasihinggakeluaran yang dihasilkan. Groenendijk (2003) dalamOktavia

(2013:233) menganalisisperanstakeholderdenganmelihataspekpengaruh (power)

dan kepentingan (importance) masing-masing stakeholder. Atribut yang

dimilikistakeholdertersebutdianalisissesuaidenganmasalah yang ada, kemudian

masing-masing stakeholder yang terlibatdiidentifikasi dan

diklasifikasikanmenurutperanannya masing-masing.

Reed et al. (2009) dalamOktavia (2013:233)

mengatakancaramenganalisisstakeholderdapatdilakukandenganmengidentifikasist

akeholder yang terlibat, kemudianmengklasifikasikan masing-masing stakeholder,

dan menyelidikihubunganantarastakeholder yang terlibat.

Lebihlanjut, Reed et al. (2009) dalamOktavia (2013:233)

mengklasifikasikanstakeholderdenganmatrikspengaruh (power) dan kepentingan

(interest). Pengaruh (power) mengacu pada kekuatanstakeholderdalammengontrol

proses mulaidariawalkegiatanhinggaoutput program.

Semakinbesarpengaruhsuatustakeholderdapatmempengaruhikelancaran program.

Sedangkankepentingan (interest) mengacu pada kepentingansuatustakeholder

pada sebuah program dalampencapaiantujuanatau output.

Klasifikasistakeholdermenurut Reed et al. dapatdijelaskansebagaiberikut :

a. Context setter, adalahstakeholder yang memilikipengaruh yang besar,

namunhanyamemikisedikitkepentingan. Context

settersebagaistakeholderperludiawasikarenadapatmemilikiresiko yang

signifikan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26

b. Key

player,sebagaistakeholdertermasukaktifkarenamerekamemilikikepentingan

dan pengaruh yang besardalampengembangansuatu program/kegiatan.

c. Subjects, adalahstakeholder yang memilikipengaruh yang

rendahtetapimerekamemilikikepentingan yang tinggi.

Dampakmerekaterhadapsuatukegiatan/program tidakterlihat,

namunpengaruhmerekabisatumbuhjikabekerjasamadenganstakeholder lain.

d. Crowd, adalahstakeholder yang tidakmemilikikepentingan yang

tingginamun juga tidakmemilikipengaruh yang signifikan.

Tetapihaltersebutmenjadikanpertimbanganuntuktetapmengikutsertakanmer

ekadalampengambilankeputusan, karenapengaruh dan

kepentinganbersifatdinamis, sehinggasebagaibahanpertimbangan.

Subject Key Players


Crowd Contest Setter
rendah tinggi

Gambar 2.2 Matriksanalisisperan stakeholder

C. TinjauantentangPariwisata

1. KonsepPariwisata
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009

memberikanbatasanpengertianpariwisata, yaknikegiatanperjalananyagdilakukan

oleh seseorang, atausekelompok orang

denganmengunjungitempattertentuuntuktujuanrekreasi, pengembanganpribadi,

ataumempelajarikeunikandayatarikwisata yang

dikunjungidalamjangkawaktusementara.

MenurutYoeti (1996:12)

pariwisatamerupakankegiatanmengunjungisuatutempatobjekwisata yang

dilakukansecarasendiriatauberkelompokdalamkurunwaktusementaradengantujuan

untukberekreasi, bukankarenaurusan lain sepertibisnis.

LebihlanjutYoetiberpendapatsebuahperjalananbisadianggapsebagaiperjalananwisa

tajikaseorangindividuataukelompokmelakukanperjalanandarisatutitikketitik lain

dalamkurunwaktusementara (tidakmenetap).

Kemudiantujuandariperjalanantersebutadalahuntukberekreasibukanuntukurusanlai

n. Kriterialainnyayaitu uang yang dibelanjakannya di lokasiwisataberasaldari uang

yang dibawanya, bukanhasilbekerjaselamaperjalananwisatadilakukan

Pariwisataadalahbentukdarilayanan yang ditawarkan para

pelakuindustripariwisata yang memberikanpengalamanperjalanankewisataan dan

aktivitas-aktivitaslainnya. McIntosh dalamMuljadi (2012:7)

menyebutpariwisataadalahpengalaman yang

terbentuksebagaiprodukhasilindustrikepariwisataan yang

menawarkanpengalamanperjalanan dan aktivitaskepariwisataansepertimakanan,

hiburan, akomodasi, dan jasa lain yang bisadinikmati oleh wisatawan.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28

Minatwisatawanuntukmengunjungisuatuobjekwisatatentunyadipengaruhi

oleh dayatarik yang ditawarkan oleh suatuobjekwisatatersebut. Dalambukunya,

Sunaryo (2013:25-27)

menyebutdayatariksuatuobjekwisatadapatdijelaskansebagaiberikut :

a. Dayatarikwisataalam, yang

mengandalkankeunikananugrahalamsebagaidayatarikutamanya, dan

kemudiandijadikandasaruntukpengembanganlebihjauh, misalwisatapantai,

sungai, gunung, danaudll.

b. Dayatarikwisatabudaya, yaitu yang mengandalkannilaibudaya dan

peninggalanbudaya , dan

kemudiandijadikandasaruntukpengembanganlebihjauh.

Dayatarikwisatabudayabisaberupaseni-seni (kriya-sastra-rupa), tari-tarian,

upacara, dan adatistiadat.

c. Dayatarikminatkhusus, yang mengandalkanpemenuhanminatwisatawan

yang dikembangkanlebihjauh, umumnyaberbentukaktivitas,

misalwisataolahraga, rohani, kuliner, belanjadll.

Menurutapa yang disampaikan Cooper dalamSawena (2010),

untuksuatudayatarikwisatabisamemberikanpengalamanpariwisata yang maksimal,

makaharusdidukungdengan 4 komponenutamaatau yang dikenaldengan 4A,

yaitusebagaiberikut :

a. Attraction (Atraksi), yaitusemuahal yang

bisamenarikminatwisatawanuntukberkunjung. Atraksiadalahhalutama
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29

yang menjadikanwisatawanuntukberkunjung, misalkeindahanalam,

budaya, sejarah, agama dan tradisidari masa lampauhinggasekarang.

b. Amenities (Fasilitas), yaitusegalafasilitas yang

mendukungkegiatankepariwisataan di suatudestinasiwisata. Amenities

mencakupsepertiakomodasi, tempatmakan dan minum, toilet dan

tempatberbelanja.

c. Accessibility (Aksesibilitas), yaituadalahakseskemudahan yang

dibutuhkan oleh wisatawanuntukmencapaidestinasiwisata.

Aksesibilitasmencakupsepertitransportasiumum dan jalanraya.

Aksesibilitasmencakupmudahtidaknyadestinasiwisatauntukdikunjungi.

d. Activities (Aktivitas), yaitukegiatansepertiapa yang bisadilakukan oleh

wisatawan di destinasiwisata.

Berdasarkanpendapat para ahlidiatas,

dapatdisimpulkanpariwisataadalahperjalanan yang dilakukan oleh

seseorangataukelompokdalamkurunwaktusementara, yang

bertujuanuntukberekreasi dan bersenang-

senangdenganmengunjungisuatuobjekwisata dan

mendapatkanpengalamankepariwisataan. Dalamkaitannyadenganpenelitianini,

penulisinginmelihatdayatarikapasaja yang ditawarkan oleh

KabupatenKaranganyar, Khususnya Candi Sukuh,

sehinggawisatawanmemilikialasanuntukmengunjungiobjekwisatatersebut.

2. PengembanganPariwisata
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30

Usaha

pengembanganpariwisatabertujuanuntukmeningkatkankualitasobjekwisata,

dengantetapmemperhatikankelestariandayatarikwisata, juga meningkatkanmutu

dan

tentunyabertujuanuntukmenarikminatwisatawanuntukberkunjung.aMenuruthmulja

din(2012:32), dalamhpengembanganhpariwisata, perluhmemperhatikanhhal-

halsepertigkelestarianhbudayadanmutuhlingkunganhidupdisekitarobjekHpariwisat

a, nilai-nilai,Hadatistiadat, budayasertapandangan yang

dipercayamasyarakatsekitar. Selainitu juga

perlumemperhatikanmengenaiperkembangankehidupanekonomi juga

sosialbudaya, dan kelestariandariobjekpariwisataitusendiri.

Yoeti (2016:77)

dalambukunyamengatakanpengembanganpariwisatapentinguntukdilakukan oleh

suatu negara,

karenapengembanganpariwisataeratkaitannyadenganpembangunanperekonomian

di wilayah tersebut.

Pariwisataadalahsebuahindustrimultidimensidimanapengembanganpariwisata di

suatu wilayah dapatmemberikankeuntunganuntuk wilayah itusendiri.

Selainalasanekonomis, pengembanganpariwisata juga mendatangkankeuntungan

non ekonomissepertidenganterjaganyapeninggalansejarah,

pelestariancagarbudaya, bangunankuno, candidll.

Selainitudenganbanyaknyawisatawan yang berkunjung juga

mengakibatkanterjadinyainteraksi dan pertukaranpikiran yang


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31

bisasalingmembukawawasanbaikwisatawan yang

berkunjungmaupunmasyarakatsekitar.

Sunaryo (2013:170-171)

dalambukunyamenyebutpengembanganpariwisatabisamencakupelemen-

elemenpengembanganseperti:

a. Pengembanganproduk, yaitupenguatankualitasdayatarikapa yang

ditawarkan oleh suatuobjekwisata. Aspekpengembanganiniterfokus pada

destinasiwisatatersebutuntukbisamemberikanpenawaranlebihdarihanyasek

edarpengalamanwisata dan pemenuhanharapanbagiwisatawan.

b. Pengembanganpemasaran,

yaitupenguatanpromosisuatuobjekwisatasupayaminatwisatawanmengunjun

giobjektersebutmeningkat. Banyak wisatawan yang

belummengetahuimenariknyasuatuobjekwisatakarenakurangnyapengetahu

antentangobjektersebut. Aspekpengembanganiniterfokus pada

pemasaransuatudestinasiwisata dan penyediaaninformasikepariwisataan

yang menarik.

c. Pengembanganlingkungan, yaitupenguatanfasilitas, akomodasi,

transportasi, sumberdayamanusiadisekitardestinasiwisata.

D. KerangkaBerpikir
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32

Tidakbisadipungkiripariwisata Indonesia

sangatpotensialuntukdikembanganlebihbaiklagi. Anugrahalam, adatistiadat,

peninggalanbersejarahadalahbeberapakekayaan yang

bisadijadikanobjekwisataHyanghmenariksminatawisatawanhbaikdaridalammaupu

nluar negeri. Katz (1991) dalambukuaSunaryo (2013:129)

menyebutapembangunanapariwisataadalahprosesaperubahanayangadilakukanasec

araaterencanadarisuatuakondisiayangakurangaoptimal, menjadikondisi yang lebih

optimal. Oleh sebabitu, diterbitkanUndang-Undang No. 10 Tahun 2009

tentangkepariwisataan oleh pemerintah, dan PeraturanPemerintah Daerah No 6

Tahun 2016 tentangRencanaInduk Pembangunan

KepariwisataanKabupatenKaranganyar 2016-2026.

Dalampenelitianini,

penelitimelihatdarikacamataperanstakeholdersdalampengembanganobyekwisata

Candi SukuhKaranganyar.

Pengembangansuatuobyektentunyamelibatkanberbagaistakeholder yang

memilikikepentingan dan peranannya masing-masing.

Untukmengetahuisiapasajastakeholdersyang terlibat dan berperan,

penelitimenggunakanteori Crosby, denganindikatoryaitu : Stakeholder primer,

stakeholdersekunder, dan

stakeholderkunci.Sedangkanuntukmenganalisisperanstakeholders yang terlibat,

penelitidmenggunakanmodeldanalisisgBryson,Hdenganindikatoryaitu :Contest

setter, Players, Subject, dan Crowd.Selainitupeneliti juga


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33

inginmencaritahuhambatanapa yang menjadikendala yang

menjadipenghambatpengembanganobyekwisata Candi SukuhKaranganyar.

Kerangkaberpikiranalisisperanstakeholderdalampengembangan Candi

SukuhKaranganyardapataditunjukanadengangambarbsebagaiberikut :

Gambar 2.3aa

KerangkaaBerpikiraa

 Undang-undang Nomor 10 Tahun


2009 tentang Kepariwisataan
Identifikasi Masalah dalam  Peraturan Daerah Kabupaten
Pengembangan obyek Wisata Karanganyar Nomor 6 Tahun 2016
Candi Sukuh tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten Karanganyar 2016-2026

Kebijakan Pengembangan
Kepariwisataan Kabupaten
Karanganyar (Kasus Candi Sukuh)

Pemerintah

Peran Stakeholder

1. Context setter
2. Key Player
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitianmerupakankegiatanilmiahdenganmengumpulkan data,

melakukanpengamatanzuntukmengkaji dan

menemukankebenaranzsuatumilmumpengetahuan yang

sesuaidengankaidahpenelitian,myangdilakukanmdenganmenggunakanmmetode-

metodeMilmiah.Dapatdisimpulkanbahwametodepenelitianmadalahmsuatu proses

memecahkanmmasalah yang ada, denganmcaramengumpulkan, menyusun,

mengintepretasikan data-data,mgunammenemukan,

mengembangkan,Mataumengujikebenaranmsuatumpengetahuan.

Adapun metode yang digunakandalampenelitianinisebagaiberikut :

A. JenisaPenelitian
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35

Berdasarkanapermasalahan yang telahdijelaskan,

makapenelitimelakukanpenelitiandeskriptifdenganpendekatankualitatif.Jenispenel

itiandeskriptifmenghadirkansuatugambaransecaraspesifik dan detail

mengenaimekanisme dan proses hubungandarisuatusubyekpenelitian. Sutopo

(2002:111) menerangkanbahwadalampenelitiankualitatif,

studikasusnyamerupakanpendeskripsian yang dilakukansecaraarinci dan

mendalamtentangkondisi yang sebenarnyaterjadidilapangan.

SedangkanmenurutSugiyono (2009:9) metodepenelitiankualitatifmengacu pada

realitassosial yang terjadi, yang kemudianbergunauntukmeneliti pada

kondisisubjek yang alamiah.Moleong (2009:6)

sendiriberpendapatbahwapenelitiankualitatifberfungsiuntukmengkajifenomenaapa

yang sedangterjadi pada subjek yang diteliti, dengancaramenyeluruh dan

dideskripsikankonteksnyadenganmenggunakanberbagaimetodeilmiah yang ada.

Penelitianiniberfokusuntukmenggambarkansecaraholistik,

bagaimanaperanstakeholderdalampengembanganwisata di Candi

SukuhKaranganyar.

B. Lokasi Penelitian dan AlasanPemilihanLokasiaPenelitian

Lokasi penelitianiniadalah di Candi Sukuh,aKabupatenKaranganyar, dan

di lingkunganDinasPariwisataPemuda dan OlahragaKabupatenKaranganyar.

Alasandipilihnyalokasi di

KabupatenKaranganyaradalahbahwaKabupatenKaranganyarsebagai salah

satudaerahtujuanwisata di Jawa Tengah dan

mempunyaibeberapaobyekwisatapotensial, sepertiwisataalammaupunbuatan, yang


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36

menjadiandalanuntukmenarikwisatawan. Namunpengembangan yang

dilakukanbelummerata dan tidakmenjangkauseluruhobyekwisata di

KabupatenKaranganyar. Candi Sukuhsendirimerupakan salah

satuobyekwisataandalanpemerintahKabupatenKaranganyar, dan

memilikipotensiuntukdikembangkanlebih.

C. SumberaData

Dalamsuatupenelitian, ketepataninformasi dan data yang

diperolehsangatditentukanolehhketepatanhmemilihhdanhmenentukanhjenishsumb

erhdata. Oleh sebabitu, sumber data sangatpentingdalampenelitianilmiah.

Sumberhdatahdalamhpenelitianhinihdiperolehhdari :

1. DataaPrimer
Data primer merupakansumber data utamapenelitian, dimana data

diperolehasecaralangsungholehHpeneliti.hDalamdpenelitianhinihdata

dprimer berasaldarihasilwawancaraasecaramendalamdannobservasi.

Masyarakat yang tinggal di sekitarobjekwisata Candi

Sukuhmenjadisubjekpenelitian, kemudianpengelolaobjekwisata Candi

Sukuh, DinasPariwisataPemuda dan OlahragaKabupatenKaranganyar,

sektorswasta yang

terlibatmdalamnpengembanganataupengelolaanobjekwisata Candi

Sukuh, dan stakeholder lain yang

berperandalampengembanganobjekpariwisata Candi Sukuh.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

2. DataaSekunder

Data sekunderdiperolehmelaluihasilpublikasipihaklain, atau data yang

sudahada, misalnyadiperolehdaripublikasi Badan Pusat

Statistik,adokumenorganisasi, suratkabar, internet, ataupunmajalah.

Sumber data sekunderhdalamhpenelitianhinidiperolehhdaririlis Badan

Pusat StatistikKabupatenKaranganyar,adataatentangwisata Candi

Sukuh yang diperolehdaripengelolaobjekwisata, dan data-data

maupuninformasi lain yang dapatdiaksesdari internet.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data

dalampenelitianinidilakukandenganbeberapacara, yaitu :

1. Wawancaraaaa

Dalampenelitiankualitatif,

wawancaraadalahsumberutamauntukmemperoleh data

darinarasumberatauinforman yang dianggapmemilikiinformasi yang

dibutuhkan. Wawancaradalampenelitiankualitatifumumnyatidak

terstruktur, tetapidilakukansecaralebihmendalam.

Penelitidalampenelitianinimenggunakanwawancaradengan model

semi terstruktur, dimanatelahdisiapkanpedomanwawancara,

tetapidapatberkembanglebihbebas, sesuaikondisi dan informasi yang

diperlukan oleh peneliti. Adapun

informanwawancaradalampenelitianiniadalahpejabatterkait di
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

lingkunganDinasPariwisataKabupatenKaranganyar, pengelola Candi

Sukuh, pengunjung, dan masyarakatsekitar Candi Sukuh.

2. Observasi

ObservasiMdilakukanmdenganmcarammelakukanmpengamatanterhad

apsuatuobjekpenelitian. Selainitupeneliti juga

melakukanpencatatangejala-gejala yang terlihat. Hasil

daridarikegiatanobservasiinidapatdigunakansebagaipendukunginforma

si yang sudahdidapatdariinforman / wawancara.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data

dokumentasidilakukandengancaratelaahdokumentasi, yaituinformasi

yang berasaldariartikel-artikel, laporanstudi lain yang

relevandenganpenelitian, arsisp-arsipterkait, buku dan sebagainya

yang terkaitdenganperanstakeholderdalampengembanganobyekwisata

Candi Sukuh. Dalampenelitianinidokumen dan arsip yang

akandigunakanberupadokumenDinasPariwisataKabupatenKaranganya

r.

E. Validitas dan Reliabilitas Data

Suatupenelitianharusbisadipertanggungjawabkansecarailmiah. Oleh

karenakevalidan data sangatpentingkebenaranisinya. Kevalidan data

diperlukansebagaijaminankemantapanhasilakhirpenelitian. Dalampenelitianini,

penelitimenggunakantekniktriangulasiuntukmemeriksakevalidan data.

MenurutMoleong (2009:330), Teknik pemeriksaan data yang


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

memanfaatkansesuatu yang lain diluar data

ituuntukkeperluanpengecekanatausebagaipembandingterhadap data yang

diperloeh.MenurutSugiyono (2009:241),

denganmenggunakantekniktriangulasimakasebenarnyapenelititelahmengumpulkan

data sekaligusmengujikredibilitas data.

Penelitimemperoleh data dariberbagainarasumberdenganwawancara,

studidokumen, juga observasi, sehinggainformasi yang

didapatdapatdibandingkanantarasatusumberdenganlainnya.mDenganmdemikian

data

apamyangmdiperolehdarisatusumbermbisalebihmterujimkebenarannyajikadibandi

ngkanmdenganmdatamsejenisyangmdiperolehdarisumbermberbeda,

baikmkelompoksumbermsejenismaupunsumber yang berbedajenisnya ( H.B

Sutopo, 2002:19).

F. Teknik Analisis Data

Dalampenelitiankualitatifanalisismdatadapatmdilakukanmpadamsaatmpen

gumpulan data berlangsungmdansetelahmpengumpulandata.mDalampenelitianini,

teknikanalisismdatayangmdigunakanmengacukepadateknikmanalisismdata model

Miles dan Huberman.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

Alurmanalisismdatadalammpenelitianinisesuaianalisisminteraktifmyangdi

kemukakan oleh MilesmdanmHuberman,

yaitumprosesmanalisismyangdilakukanmbersamaanmdenganpengumpulan data.

Proses analisdatamdalammpenelitianinimdilakukandengan 4mtahap, yaitu :

1. PengumpulanmData
Langkah awaldalammprosesmanalisis data

dalammpenelitianminiadalahpengumpulan data.

Datamdalammpenelitianinimdiperolehdarimhasilmwawancara,

studidokumentasi, dan observasi.

2. ReduksiDatamm
Reduksidatammerupakanprosesmpemfokusan,mpenyederhanaan,

darimdataawal yang

dilakukanmselamamberlangsungnyaprosesmpenelitiandanmmengatur

data sedemikianmrupa,

sehinggadapatmditarikmkesimpulan.mDatayangmdiperoleh oleh

penelitidilapanganakandiseleksi, direduksi dan

difokuskanhasilmpenelitianmuntukdiambil dan

disederhanakansesuaidenganfokuspenelitianterkaitperanstakeholderda

lampengembanganobyekwisata Candi Sukuh. Dilapangan data yang

diperolehpenelitidapatbervariasi,

untukmitumperludicatatdenganmteliti dan rinci,

setelahnyasegeramdilakukanreduksimdata.

Mereduksidatamberartimemilah,mmerangkum, memilihmhal-
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

halmpokok, fokuspadamhalmpenting, dan

sesuaidenganfokuspenelitian. Denganbegitu,

makadatamyangtelahdireduksimakanmmemberikangambaran yang

jelas.

3. SajianmData
Sajiandatammerupakanrangkaianminformasimyangdiperoleh yang

memungkinkankesimpulanmpenelitian.mSajiandatamharusmengacum

padarumusanmmasalah yang

telahditentukansebagaimpertanyaanmpenelitian,

sehinggamnarasimyangtersajimerupakanmdeskripsiyangmrinci,

untukmenceritakandanmmenjawabpermasalahan yang

menjadipertanyaanpenelitian.

Penelitimakanmenyajikanmdataterkaitperanstakeholderdalampengem

banganobyekwisata Candi Sukuh. Setelah data direduksi,

penelitimulaimenjelaskan data atauinformasi yang

didapatdenganpendeskripsian ,tabel, atau diagram jikadiperlukan.

Penjelasaninidimaksudkanuntukmemperjelas data dan

mendeskripsikanapa yang terjadi. Penyajian data juga

bermaksuduntukmenganalisis data agar tercapaitujuanpenelitian.

Penyajianmdatabisadilakukanmdalamuraianmsingkat, tabel, bagan,

hubunganantarkategori, dan sejenisnya. Miles dan Huberman

(dalamSugiyono, 2009) dalamhalinimenyatakan yang paling

seringdilakukanuntukpenyajiandatamdalampenelitianmkualitatifadala
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42

hteksmyangbersifatnaratif. Denganmendisplay data

makamakanmemudahkanuntukmemahamimapayangmterjadi.

4. PenarikanKesimpulanmmm
Penarikanmkesimpulanmerupakan proses

untukmmencariataummemahamimakna, pola-pola,

alurmsebabmakibat, keteraturan dan

sebagainya.mKesimpulanmyangditarikmerupakanbuahdari proses

yang membutuhkanpertimbangan, penelitimharusberkacamkembali

pada penyajianmdata yang telahmdibuat. Data yang dibutuhkan dan

bermanfaatdisajikan, laludari data tersebutdilakukanverifikasi.

Akhirnyadapatditarikkesimpulansesuaidenganpertanyaan pada

rumusanmasalah yang telahditentukan.

Proses analisa data diatasmerupakansuatukesatuan yang

salingmemperjelas dan berhubunganeratsatusama lain, dan

dapatmdigambarkanmsebagaiberikut :

Gambar 3.1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43

Modelmanalisisminteraktif

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Kesimpulan

BAB IV
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Candi Sukuh

a. Sejarah Candi Sukuh

Candi Sukuhberada di bawahlerengGunungLawu, tepatnya

diDesaBerjo, KecamatanNgargoyoso, KabupatenKaranganyar.

Menurutsejarah, Candi Sukuhdibangunsekitarabad ke-15, pada

akhirmenjelangruntuhnyakerajaanMajapahit. Candi inididirikan oleh raja

terakhirkerajaanMajapahityaitu Raden Brawijaya V. Pada akhir masa

kerajaanMajapahit, Raja dan

pengikutnyamelarikandirikelerengGunungLawukarenadiserang oleh

Kerajaan Demak (Islam), kemudianmembangun situs Candi ini.

Candi Sukuhtampakunikdaricandi-candilainnya, terutamakarena

relief nya. Candi Sukuhseringdianggapsebagaicandi yang erotis,

karenaadanya relief linggadan yoni, yang

menggambarkanseksualitasperempuan dan laki-laki. Candi

Sukuhmerupakancandi yang sakral, karenabercorak agama Hindu, dan

dijadikan juga untuktempatberibadah. ArsitekturcandiSukuh juga

dianggapunikkarenamenyerupaipeninggalansuku Maya di Amerika

Selatan. Candi Sukuhditemukan pada tahun1815, yaitu pada masa

penjajahanInggris, dibawahpemerintahanThomas Stanford Raffles, yang

saatitu juga sedangmenyusunbuku The History of Java.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45

b. Profil

Letak Candi Sukuh di DesaBerjo, KecamatanNgargoyoso,

KabupatenKaranganyar, berada di ketinggiansekitar 1.186 meter di

sebelah barat lerenggunungLawu. Dari pusatkotaKabupatenKaranganyar,

candiSukuhberjarakkurangkebih 20 kilometer, dan sekitar36

kilometerdarikota Surakarta.

AksesjalanmenujucandiSukuhbisadibilangcukupterjal, karenaletaknya

yang beradadiatasbukit. Namunkondisijalansaatinicukupbagus,

walaupunharustetapberhati-hatikarenajalanmenanjak dan

turunancukupekstrembilatakterbiasa.

ArsitekturcandiSukuhmempunyaicirikhassendiridibandingcandilain

nya. Bentukbangunancandi relative sederhana dan

berbedabiladibandingkandenganbangunancandi lain yang ada di

PulauJawa,

bahkanbentukcandiSukuhmemilikikemiripandenganpeninggalanSuku

Maya di Amerika Selatan. StrukturbangunancandiSukuh juga

menyerupaipiramida di Mesir, denganbentukcandi yang berupatrapesium.

Kesanutama yang didapatdaricandiSukuhadalaherotisnyacandiini,

karenaadanya relief Lingga dan Yoni yang

melambangkanseksualitasperempuan dan laki-laki.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46

c. Bagian Candi Sukuh

1. Teras Pertama

Bangunan Candi Sukuhdidirikandalamtigasususan teras, yang

posisinya yang terletakmakinkebelakangterletak di dataran yang

makintinggi. Pada teras pertamaterdapatgapurautama.

Bentukgapuranyaamatunikyaknidibuat miring seperti trapezium, layaknya

pylon (gapurapintumasukketempatsuci) di Mesir.

Pada sisigapurasebelah karakter 9, butakarakternya 5, mangankarakternya

3, dan wong mempunyaikarakter 1. Jadi

candrasengkalatersebutdapatdibaca 1359 Saka atautahun 1437 M,

menandaiselesainyapembangunan gapurapertamaini.

Dilantaidasardarigapurainiterdapat relief yang menggambarkan phallus

(penis) berhadapandengan vagina dengan di kelilingi oleh

kalungansperma. Sepintas relief inimempunyaikesan porno, namun relief

inimengandungmakna yang mendalam, lingga- yoni

inimerupakanlambangkesuburan. Relief tersebut di pahat di

lantaipintumasukdenganmaksud agar siapasaja yang melangkahi relief

tersebutsegalakotoran yang membersihkansegalakotoran yang melekat di

hatisetiapmanusia. Dalambukunya Candi Sukuh Dan KidungSudamala

Ki Padmasumintomenerangkanbahwa relief

tersebutmerupakan (mencaplok) dengankarakter 3, Jalu( laki-laki )

berkarakter 1. Jadi bisa di temuiangkatahun 1359 Saka.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47

2) Teras Kedua

Gapura yang terletak di teras keduakondisinyatelahrusak. Di kanan

dan kirigapura yang

biasanyaterdapatpatungpenjagapintu ataudwarapaladalamkeadaanrusak

dan sudahtidakjelasbentuknya lagi. Gapurasudahtidakmemiliki atap dan

pada teras initidak dijumpaibanyakpatung-patung. Pada

bagiantengahterdapat relief yang menggambarkanGanesyadengantangan

yang memegangekor. Trap keduainilebihtinggidaripada trap

pertamadengan pelataran yang lebihluas.

Terdapatjejerantigatembokdengan pahatan-pahatan relief yang

menggambarkanperistiwasosial yang menonjol di masyarakatsekitar pada

saatpembangunan Candi Sukuh, relief inidisebut relief PandeBesi. Relief

sebelahselatan menggambarkanseorangwanitaterdiri di

depantungkupemanasbesi, udara pada pandebesi).

Pandebesiadalahpengrajin yang

membuat peralatanuntukmenunjangkehidupan, sepertialat-alatpertanian,

alat rumahtangga dan lain-lain.

3) Teras Ketiga

Pada teras ketigainiterdapatpelataranbesardengancandi induk dan

beberapa relief di sebelahkirisertapatung-patung di sebelahkanan.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48

Apabilainginmendatangicandiinduk yang suciini, makabatuanberundak

yang relatiflebihtinggidaripada batu berundaksebelumnyaharusdilalui.

Selainitulorongnya juga sempit. Kononarsitekturinisengajadibuatdemikian,

sebabcandiinduk yang miripdenganbentukvagina ini,

memangdibuatuntukmenguji keperawanan para gadis. Menurutcerita,

jikaseorang gadis yang masihperawanmendakinya,

makaselaputdaranyaakanrobek dan berdarah.

Namunapabilaiatidakperawanlagi, makaketika melangkahi batu undakini,

kain yang dipakainyaakanrobek dan terlepas. Relief pada

sebelahutaramenggambarkanseoranglaki-laki sedang duduk dengan kaki

selonjor. Di depannyatergoleksenjata- senjatatajamsepertikeris, tumbak

dan pisau. Trap Ketigaini trap tertinggi yang merupakan trap paling suci.

Tepat di bagiantengah candiutamaterdapatsebuahbujursangkar yang

merupakantempat menaruhsesajian, untukmembakarkemenyan, dupa dan

hio. Denganstrukturbangunansepertiini,

candiSukuhdikatakan menyalahipoladaribukuarsitektur Hindu

WastuWidya. Di

dalam bukuituditerangkanbahwabentukcandiharusbujursangkardengan pus

atpersis di tengah-tengahnya, dan yang ditengahitulahtempat yang paling

suci. Sedangkanikwal Candi Sukuhternyatamenyimpang dariaturan-

aturanitu, haltersebutbukanlahsuatu yang mengherankan, sebabketika

Candi Sukuhdibuat, era kejayaan Hindu sudahmemudar, dan mengalami

pasang surut, sehinggakebudayaan asli Indonesia


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49

terangkatkepermukaanlagiyaitukebudayaan prahistorijaman Megalithic,

sehinggamautakmaubudaya-budaya aslibangsa Indonesia

tersebutikutmewarnai dan membericiri pada candhiSukuhini. Karena trap

ketigaini trap paling suci, maka maklumlahbilaadabanyakpetilasan.

Sepertihalnya trap pertamadan kedua, pelataran trap ketigaini juga

dibagidua oleh jalansetapa yang terbuatdari batu. Jalan batu di

tengahpelatarancandiinilangka ditemui di candi-candi pada umumnya.

Gambar 4.1

ObjekDaya Tarik Candi Sukuh


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

Sumber: dokumentasi

d). PotensiWisata

Berdasarkandimensi 4A, suatudestinasiwisatamemilikifaktor yang

mendukung, antara lain: Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas dan Aktivitas.

Dari hasilobservasipenulisberikutadalahpotensi Candi

Sukuhberdasarkandimensi 4A:

Tabel 4.1

N 4A Objek Keterangan

o.

1. Atraksi WisataCagar Candi yang bersejarahdengan relief dan

budaya dan patungunik

Bersejarah

2. Aksesib Letak Walaupunjalancukupcuramnamunaksesnya

ilitas cukupmudahdijangkau
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51

Transportasi Jenistransportasi yang adaadalah bus, ojek

umum

Petunjukarah Banyak ditemukanpetunjukarah yang

memudahkanwisatawan

3. Amenit Akomodasi Lumayanbanyakpenginapan di sekitar

as Candi Sukuh

Toko Tersediatoko yang berjualanmakanan dan

minuman

Toilet Tersedia toilet

Mushola Tersediamushola

Pendopo Terdapatpendopo

4. Aktivita Masyarakat Candi Sukuhberada di desaBerjo,

s Ngargoyoso yang merupakandesawisata,

yang menyajikanbanyakaktivitas yang

menarikminatwisatawan

Candi Sukuhsendirimerupakan salah satuobjekwisataunggulan

yang banyakmenarikminatwisatawanuntukberkunjung. Namun, Candi

Sukuhbukansatu-satunyaobjekwisata yang bisadikunjungi di

kawasantersebut. Dari pengamatanpeneliti, adaobjekwisata lain yang

menarikuntukdikunjungi, antaralain :

1. Air terjunJumog
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52

2. TelagaMadirda

3. Candi Cetho

4.Kebun TehKemuning

5. PendakianGunungLawu

6. Parangijo

Objek-objekwisatatersebuttersebardisekitarkawasan Candi Sukuh.

Makatidakheranbilabanyakwisatawan yang menunjungiketampatini,

karenabanyakpilihanwisata yang bisadikunjungi. Selainitu juga

sudahbanyaktempatpenginapan dan restoran yang berdiri di kawasanini,

sehinggaakansemakinmemanjakanwisatawan yang berkunjung.

Gambar 4.2
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53

Potensiwisatadiseitar Candi Sukuh

2. KabupatenKaranganyar

KabupatenKaranganyarberada di wilayah ProvinsiJawa Tengah,

KabupatenKaranganyarberbatasandenganKabupatenSragen di

sebelahutara, sedangkan di sebelahtimurberbatasandenganProvinsiJawa

Timur, di sebelahselatanberbatasandenganKabupatenWonogiri dan

KabupatenSukoharjo, dan di sebelah barat berbatasandengan Kota

Surakarta dan KabupatenBoyolali. KabupatenKaranganyarberada di

ketinggian rata-rata 500 meter diataspermukaan air laut,

wilayahnyamayoritasadalahpegunungan, denganluas wilayah 77.378,64

Ha, dan terdiridari 17 kecamatan, 15 kelurahan dan 162 desa.

KabupatenKaranganyarseringdijulukidenganbumiIntanpari,

karenaKabupatenKaranganyarmemilikipotensidibidangIndustri, Pertanian,

dan Pariwisata. Pariwisatasendiriadalah salah satusektor yang


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54

terusingindikembangkan oleh Pemerintah, karenadiyakinimemilikipotensi

yang besar. Banyak dayatarikwisata, baikbersifatalam, buatanatausejarah

yang menjadikanwisatawanmemilikibanyakopsiuntukdikunjungi,

sehinggapengunjungleluasauntukmemilihdayatarikapa yang

akanmerekadatangi. Angka jumlahkunjunganwisatawan pun

diharapdapatterusmeningka.

NamunseiringdenganterjadinyapandemiCovid, yang

mempengaruhihampirsemualinikehidupan,

dalamhalinibukanhanyadalampariwisata. Hal tersebutdapatdilihatdari data

berikut :

Tabel 4.2

Data kunjunganwisatawankeKabupatenKaranganyar

2019 2020
No Daya Tarik Wisata
Pengunjung Pendapatan Pengunjung Pendapatan

1. Sondokoro 133.952 - 19.526 -

2. GrojoganSewu 264.215 599.086.000 48.315 96.694.000

3. Jumog 103.642 190.834.000 20.730 -

4. Parangijo 23.536 16.018.500 4.369 -

5. Candi Cetho 129.858 477.841.500 25.122 164.522.500

6. Candi Sukuh 46.021 120.131.500 4.424 18.825.000

7. HutanPringgodani - - 4.029 30.995.500

PuncakLawu /
8. - - 500 3.750.000
CemoroKandang

9. Sekipan 60.815 8.231 - -


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55

10. Astana Mangadeg - - - -

11. Museum PurbaDayu 14.328 39.842.500 2.035 5.087.500

12. New Balekambang 31.192 - 65.004 -

13. OutbondAmanah - - 34.765 -

14. Outbond Gayatri - - - -

15. Pura Pamacekan - - - -

16. PuriSaraswati 25.481 - - -

17. SaptaTirtaPablengan 3.050 15.250 862 4.310.000

18. Gunung Bromo - - - -

19. RumahAtsiri - - 17.699 -

20. De Tjolomadoe - - 24.189 -

Total 837.080 1.459.012.231 334.276 324.184.500

Dari

tabeldiatasbisakitaamatigrafikpenurunanbaikdarijumlahpengunjung dan

pendapatanretribusiobjekwisata. Bisa

kitaambilsimpulanbahwaadanyapandemimenjadipenghambatdalampengem

bangankegiatankepariwisataan di Karanganyar. Oleh karenakita,

pelonggaranprokeskesehatansaatinidiharapkandapatmengembalikankeadaa

nsepertisemula. Menurut Bapak Arie Fitriantoselaku staff

DinasPariwisataKabupatenKaranganyarsendiri pada tahun 2022

inikeadaansudahmulaimembaik.

“Tahun 2022 inisudahmulaimembaikkeadaannya, dilihat juga


angkapengunjung yang mulai normal. Kita juga lakukanpromosi
lebih, dan prokesmasihdilakukan. Saatinisudahadakelonggaran
jadikitaharapkanangkapengunjungterusmeningkat. Saat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56

pandemiobjekpariwisatakitabukalebihawal, sekitarbulanJuni
2020 sudahkitaberikelonggaran. Setiapkawasankitabuatsatgas
khususmandiriuntukmenangani, Prokes juga kitalakukansecara
ketat. Pengusahasendirimerasaterbantudenganpelonggaranlebih
awaltersebut.” (Wawancara 30 Mei 2022)
Hal itu juga senadadenganapa yang disampaikan oleh Ibu Sumikem,

salah satupedagang yang berjualan di sekitar Candi Sukuh;

“Saatpandemitidakadasamasekali mas yang datang,


karenamemangditutup. Saatinimulairamailagi, walaupunbelumsepertidulu.
Yaa paling tidaksudahmulaiadalagipembeli mas.” (Wawancara 29 Maret
2022)
Pernyataantersebutmenunjukanjikamemangadaefekdaripandemi,

namunsaatinikeadaansudahmulaikembali normal. Hal inisekaligus juga

menjaditantanganbagikabupatenkaranganyardalampengembanganpariwisat

a, selainperbaikanfasilitassarana, sepertiperbaikanjalan dan

fasilitaspendukunglainnya,

supayadapatmenarikminatwisatawanuntukberkunjung.

B. Stakeholders

1. DinasPariwisata, Pemuda dan Olah Raga KabupatenKaranganyar

a. Visi dan Misi

DinasPariwisata, Pemuda dan Olah Raga

KabupatenKaranganyarmemilikiVisisebagaiberikut:

MewujudkanKabupatenKaranganyar yang unggul dan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57

berdayasaingdalambidangpariwisata, kepemudaan dan keolahragaan. Dari

visitersebutjelaspemerintahKabupatenKaranganyaringinpembangunanpari

wisata yang mampuberdayasaingdengandaerah lain, juga tidakkalah di

bidangkepemudaan dan olahraga. Kerjasama dan sinergitaspihak yang

terlibatdiperlukansebagaiupayadapattercapaidayasaing yang unggul,

supayaikutsertaterlibat.

Kemudiandalamrangkamewujudkanvisi yang telahdisepakati,

makaperludirumuskanmisi yang sesuai. MisiDinasPariwisata, Pemuda dan

Olah Raga KabupatenKaranganyarantara lain sebagaiberikut :

1. MewujudkanKaranganyarsebagaitujuanwisata yang unggul

2. Mewujudkanpariwisatasebagai pilar

utamadalammewujudkankesejahteraanmasyarakat,

3. Mengembangkanpemasaranpariwisata yang efektif, efisien, dan

berkualitas,

4. Meningkatkankemitraandengan stakeholder pariwisata, kepemudaan

dan olahraga,

5. Meningkatkankualitassumberdayamanusiabidangpariwisata,

kepemudaan dan olahraga,

6. Meningkatkansarana dan prasaranabidangpariwisata, kepemudaan dan

olahraga.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58

b. Tugas dan Fungsi

KepalaDinasPariwisatamemilikiwewenanguntukmembantutugasBu

patidalammelaksanakanadministrasipemerintahan,

khususnyadibidangPariwisata, Pemuda dan Olahraga.

Untukmelaksanakantugasseperti yang telahdisebutkan,

KepalaDinasPariwisatamemilikifungsisebagaiberikut :

a) Perumusankebijakanteknisbidangpariwisata, pemuda dan olahraga;

b) Pelaksanaankebijakanbidangpariwisata, pemuda dan olahraga;

c) Pelaksanaanevaluasi dan pelaporanbidangpariwisata, pemuda dan

olahraga;

d) Pelaksanaanadministrasidinasbidangpariwisata, pemuda dan olahraga; dan

e) Pelaksanaantugas lain sesuaidengantugas dan fungsinya.

Dalammelaksanakantugas dan fungsinya,

berikutadalahstrukturorganisasiDinasPariwisata, Pemuda dan Olah Raga

KabupatenKaranganyar :

a. KepalaDinas

b. Sekretariat, membawahi :

i. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59

ii. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. BidangDestinasiWisata, membawahkan :

i. SeksiObyekWisata

ii. SeksiPengembanganDestinasiWisata

d. BidangPengembanganPariwasata, membawahkan :

i. SeksiPemasaranPariwisata

ii. SeksiPembinaanEkonomiKreatif

e. BidangPemuda dan Olahraga, membawahkan :

i. SeksiKepemudaan

ii. SeksiKeolahragaan

f. Unit Pelaksana Teknis Daerah

g. KelompokJabatanFungsional

Dalamkasus Candi Sukuh, Bidang yang

bertanggungjawabmembawahi dan

banyakberhubunganbaiklangsungataupuntidaklangsungyaituBidangDestin

asiWisata yang membawahiseksiobjekwisata dan

seksipengembangandestinasiwisata, dan BidangPengembanganPariwisata,

yang membawahiseksipemasaranwisata dan

seksipembinaanekonomikreatif.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60

Strategi dan Kebijakan

Dalamrangkauntukmewujudkanvisi dan misi,

DinasPariwisatamerumuskanbeberapa strategi dan

kebijakandengantujuanmengembangakankepariwisataan di

KabupatenKaranganyarlebihlanjut, dan dalamhalini juga

berkaitandenganpengembangancandiSukuh. PerdaNomor 6 Tahun 2016

yang berisitentangRencanaInduk Pembangunan

KepariwisataanKabupatenKaranganyartahun 2016-2026

telahmengaturmengenai strategi yang diambil, yaitusebagaiberikut :

a. pembagianstrukturruangkewilayahan, dan

b. pembangunaninfrastruktur

c. pengembangandestinasiwisata dan

dayatarikwisataberbasispengembanganberkelanjutan

d. peningkatankualitasproduk dan jasakepariwisataan

Strategi tersebutdiharapkandapatmeningkatkan dan

mendorongmutukepariwisataan di KabupatenKaranganyar,

sehinggadapatmewujudkanvisi dan misiseperti yang telahdisebutkandiatas.

Kemudian, untukmewujudkan strategi yang

telahditetapkanmakadiambillangkah-

langkahkebijakanterkaitpengembanganpariwisata. Menurutbapak Arie

Fitrianto,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61

DinasPariwisatatelahmengambilbeberapakabijakandiantaranyaterkaitpemb

agiankewilayahan, yaitusebagaiberikut:

“dibagikewilayahan, berdasarkansektorunggulan di masing-masing


sektor. Misal di sektortimuradaTawangmangu, Ngargoyoso dan
Karangpandan yang mencakupsektoralam, buatan,
kitadiidentifikasi,
kemudiankitakembangkanberdasarkankeunggulanobjek yang
ada…Kemudian di sektor barat, di Colomadu dan Gondangrejo
yang fokusnya di wisatabuatan dan sejarah, Sama di sektortimur,
kitaidentifikasi dan
kitakembangkanberdasarkanberdasarkankeunggulannya.”
(Wawancara 7 Maret 2022)
Seperti yang disampaikanbeliau, sektorkepariwisataan di

Karanganyardibagimenjadi 2, yaitusektortimur dan barat.

Sektortimurmemilikiobjekdayatarikwisata yang mencakupalam,

cagarbudaya dan buatan, seperti Candi Sukuh, Candi Cetho,

GojoganSewu. Sedangkansektor barat sifatnya di wisatabuatan dan

sejarah, seperti De Tjolomadoe dan Sangiran.

Kemudiandijelaskanlebihlanjutsebagaiberikut:

“Kemudiankitalakukanpembinanaanuntukpeningkatan SDM,
berbasisecoturism, kemudian juga dilakukanpelatihan-pelatihan
pemanduwisata, supayameningkat SDM masyarakatlokal. Untuk
pelatihanmemangtidakrutindilakukan, tetapihampirsetiaptahun
dilakukan, jikadirasacukup, kitalakukanpelatihan lain yang bisa
meningkatkan SDM yang ada.” (Wawancara 7 Maret 2022)
Seperti yang telahdiungkapkandiatas, kebijakan yang

telahdiambillainnyayaituadalahpelatihan dan sosialisasi,

dengantujuanutamayaituuntukmeningkatkanmutukualitas SDM,

sekaligussebagaiupayauntukberkoordinasiantar stakeholder yang terlibat.

Kemudianbeliau juga menambahkansebagaiberikut :


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62

“ Saranainfrastruktur juga kitaperhatikan, sepertijalan, cumanitu


juga tergantungdenganinstansilain, seperti DPU, dan soalanggaran
juga. Untuksarana di objekwisatanyasendiri juga kitaperhatikan,
teruskitapantaukondisinyasepertiapa,
apakahterjadikerusakanatautidak.” (Wawancara 7 Maret 2022)
Beliaumenjelaskanbahwainfrastruktursarana dan prasaranaobjekwisata

juga menjadiperhatiandinas, dan kebijakanterkait juga

telahdilakukanuntukmenunjangpengembanganobjekwisataterkait.

2. BalaiPelestarianCagarBudayaJawa Tengah

Awal

muladidirikannyaBalaiPelestarianCagarBudayaadalahdengandidirikannyal

embagakebudayaanpertama di Indonesia di Jakartapadatahun 1878

dengannama BataviaashGenootschap van

kunstenenwetenchapen .Kegiatankepurbakalaanmulaimengalamiperkemba

ngan yang cukuppesat pada tahun 1882, terutamadalamhalpenelitian,

observasi, pendokumentasian, pemugaran dan

pemeliharaanobjekbangunankuno di Indonesia.Kemudian pada tahun

1885, berdirilembagadiluarpemerintahbernamaArcheologische

Vereeniging, yang diketuai oleh Ir JW Ijzerman. Lembaga

inieksishinggatahun 1902, yang

kemudiandigantikandengandidirikannyaCommisise in Nederlandsch-Indie

voorOudheidkundigeOnderzoenk op Java enMadoera, yang

bertugasmenanganiobjekbendakuno di Jawa dan Madura, yang diketuai

oleh Dr. J.L.A. Brandes.Kemudian pada tahun 1913,

lembagainiberubahmenjadiOudheidkundigeDienst in Nederlansch-indie,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63

diketuai oleh N.J Krom, sebelumdigantikan oleh F.D.K Bosch pada tahun

1926, hingga 1936.

Tahun 1931, diterbitkannyaUndang-

undangtentangpenangananpeninggalanpurbakala,

yaituMonumentenOrdonantie Staatsblad No. 238 Tahun 1931.

DenganberlakunyaUndang-undangtersebut, pemeliharaan, perlindungan

dan pengawasanpeninggalanpurbakalamemilikikepastianhukum. Tahun

1936, OudheidkundigeDienst bergantinamamenjadiJawatanPurbakala dan

diketuai oleh Dr. W.F.

Stutterheim.Beberapabidangdalamilmuarkeologiturutdikembangkan,

diantaranyakeramologi, arkeologikimia, dan sejarahkesenian. Pada tanggal

18 Maret 1942, Hindia Belanda menyerahkepadaJepang, dan

Jepangmengambilalihkekuasaanatas Indonesia. Sebabitu juga, Kantor

JawatanPurbakaladiambilalih oleh Jepang, dan dirubahnamanyamenjadi

Kantor UrusanBarang-

BarangPurbakala.KemudiansetelahlepasdaritanganHindia Belanda dan

Jepang, Kantor JawatanPurbakalabergantinamamenjadiDinasPurbakala

pada tahun 1951, dan beradadibawahpimpinan Drs. R. Soekmono.

DinasPurbakalamelahirkanlembagabaru, yaitu Lembaga

PeninggalanPurbakala Nasional (LPPN), yang

kemudiandibagimenjadiduaintansi, yaitu Pusat PenelitianPurbakala dan

Peninggalan Nasional (Pus.P3N) dan Direktorat Sejarah dan Purbakala

(DSP) pada tahun 1975.Direktorat Sejarah dan Purbakalapertama kali


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64

dipimpin oleh Drs. UkaTjandrasasmita, dan

memilikitugasmelindungibenda-bendapeninggalanasejarah dan

purbakala.Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No.200/O/1978, pada bulan Juni 1978

lahirlahSuakaPeninggalan Sejarah dan PurbakalasebagaiPelaksana Teknis

di LingkunganDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan yang

bertanggungjawabkepadaDirekturJenderalKebudayaan.

SelamaperjalananwaktuupayapelindunganbendapurbakalamakaterbitlahUn

dang-Undang RI no.5 tahun 1992 tentang Benda CagarBudaya dan PP RI

No. 10 tahun 1993 tentangpelaksanaan UU RI No.5 tahun 1992. Undang-

undanginidikeluarkanuntukmenggantikanMonumentenOrdonantieStaatsbla

d No. 238 tahun 1931.

Tanggal 21 Agustus 2002, berdasarkan SK Kepala Badan

PengembanganKebudayaan dan Pariwisata No.KEP-06/BP Budpar/2002,

namaBalaiPelestarianPeninggalanPurbakalamulaidipakaimenggantikanSua

kaPeninggalan Sejarah dan Purbakala.

KemudiansejalandenganlahirnyaUndang-Undang RI No. 11 Tahun 2010

tentangCagarBudayapenggantiUndang – Undang RI No. 5 Tahun 1992

tentang Benda CagarBudaya, makasejaktahun 2012

namaBalaiPelestarianPeninggalanPurbakalaberubahmenjadiBalaiPelestaria

nCagarBudayadibawahDirektoratPelestarianCagarBudaya dan

Permuseuman, DirektoratJenderalKebudayaan, Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan. Tugaspokok dan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65

fungsiBalaiPelestarianCagarBudayamenanganimasalahkepurbakalaan

yang lebihluasyaitupelestarian, pengembangan dan

pemanfaatancagarbudaya.

Visi dan Misi

Visidari BPCBJawa Tengah adalah :

“ TerwujudnyaCagarBudayaJawa Tengah Yang Lestari “

Dalammengimplementasikanvisi di atas, BPCB Jawa Tengah

mempunyaimisisebagaiberikut :

a) Melestarikancagarbudayamelaluipelindungan, pengembangan dan

pemanfaatan

b) Mendukung tata kelolakebudayaan

Tugas dan Fungsi

Tugas, dan fungsi BPCB Jawa Tengah

dalamrencanapengembanganadalahsesuaidenganPeraturan Menteri

Pendidikan dan KebudayaanNomor 52 Tahun 2012 tentangOrganisasi dan

Tata KerjaBalaiPelestarianCagarBudayaditambahdengan :

a) Pengembanganmetodedalampemugaranbangunancagarbudayasehinggaaka

nmenjadipusatpengembanganmetodepemugaran di

tingkatnasionalmaupuninternasional.

b) Meningkatkankompetensisumberdayamanusia di bidangcagarbudaya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66

c) Meningkatkanapresiasimasyarakatterhadapcagarbudaya.

d) Pemberdayaanmasyarakat di sekitar situs

cagarbudayadalamrangkameningkatkankesejahteraannya

e) KewenanganuntukmendorongpercepatankesiapanPemerintahKabupaten/K

ota dalampelestariancagarbudaya

f) Pengembangankewenangandalamlegalitaspemanfaatan

g) Melakukanverifikasi dan

validasiteknispelestariancagarbudayakecualiterhadapfungsi yang

menjadikewenangan di UPT

DirektoratJenderalKebudayaanyaitukonservasi dan manusia hominid

h) Memeriksa dan memberikanijinpengirimanbahankerajinankeluar negeri

Candi Sukuhsebagaicagarbudayamerupakanwewenangdari BPCB.

Tugasutamadari BPCB adalahmelakukanpemeliharaan Candi

supayatetapterjagakeadaannyadenganbaik. Pemugaran Candi

Sukuhsendiriterakhirdilakukan pada tahun 2015.

Saatitupemugaraandilakukansecara total karenakondisicanditerdapatbagian yang

ambles, sepertiapa yang disampaikan oleh Bapak Arie Fitriantosebagaiberikut :

“Pada 2015 lalu Candi dibongkar dan dipugar total, karenaada yang
ambles, jadi BPCB menurunkanahlinyalangsung. Kalautidak salah sampai
2016, baruselesainya.”
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67

Sepertiapa yang disampaikan, pemeliharaanadalahtugasutamadari BPCB.

Candi Sukuhsebagai salah satubendacagarbudayatentuharusselaludilindungi dan

dilestarikankondisinya.

Gambar 4.3

Pemugaraan Candi Sukuhtahun 2015

sumber: Medcom.id

Laporanobservasipeneliti, saatinikondisi Candi Sukuhberada pada kondisi

yang baik, baikCandinyasendirimaupunfasilitaspendukunglainnya, dan

siapuntukdikunjungiwisatawan

DalamLaporan Kinerja BPCB tahun 2021 sendiri, disebutkanjika Candi

Sukuhselainsebagaicagarbudaya, juga sebagaitujuanwisata yang

bisamenarikminatwisatawan. Candi Sukuhdisinisebagaicagarbudaya yang

dimanfaatkansebagaiobjekwisata yang mendapatkanpemasukanpenerimaan negara

bukanpajak (PNBP). Berikutadalahgrafiklokasicagarbudaya yang

sudahdimanfaatkansebagaiobjekwisata dan menghasilkan PNBP:


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68

Tabel 4.3

Lokasi cagarbudayasebagaiobjekwisatapenghasil PNBP

Tahun Jumlah Situs / Kawasan

Sukuh, Cetho, Dieng,


2019 4
Gedongsongo

Sukuh, Cetho, Dieng,

2020 6 Gedongsongo, Plaosan,

Sojiwan

Sukuh, Cetho, Dieng,

2021 6 Gedongsongo, Plaosan,

Sojiwan

sumber: Laporankinerja BPCB 2021

Data daritabeldiatasmenunjukanbahwa Candi Sukuhmemangdidorongsebagai

salah satuobjekcagarbudaya yang

menjadidayatarikminatwisatawanuntukdatangberkunjung. Wisatawan yang

datangberkunjungdiharapkanterusmengalamitrenpeningkatan,

walaupundalamkenyataannyatidaksepertiitu. seperti yang

ditunjukanmengenaitingkatjumlahpengunjungsebagaiberikut:

Table 4.3
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69

Jumlahpengunjung dan pendapatan Candi Sukuh

Tahun Pengunjung Pendapatan (Rp)

2019 46.021 120.131.500

2020 4.424 18.825.000

Sumber :statistikpariwisatajateng 2021

Bisa dilihatdaritabeldiatasterjadipenurunandrastisjumlahpengunjung Candi Sukuh

dan tingkatpendapatannya. Penurunaniniterjadikarenadiberlakukannya PPKM

yang berakibatobjekwisataditutupsementarauntukmenghindaripenyebaran virus.

3. Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Karanganyar

Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) adalahsebuahorganisasidari para

pemilik hotel, restoranserta para pelakuprofesional lain di bidangpariwisata yang

fokusutamakegiatannyaadalahpengembangan dan pertumbuhandarisektor-

sektorindustripariwisata. PHRI tumbuhmenjadi salah satumitrapentingpemerintah

dan juga sektorpariwisata, yang memberikanbuktiberupamasukan dan masalah

yang dihadapi oleh industripariwisata, sehinggaterciptaperbaikan dan kebijakan

yang riilsertaterstruktursesuaikeadaandilapangan. PHRI beranggotakan para

professional yang mencakup parapemilik hotel, restoran, dan

indutriterkaitpemasok dan lembagapendidikanpariwisata.

Visi :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70

a. Bahwacita-citakemerdekaan Indonesia

hanyadapatdicapaidenganmengisipembangunannasionaldisegalabidangkehidupan

dan berkesinambungan.

b. Pembangunan ekonomimerupakanbagiandaripembangunannasional yang

meliputi juga pembangunanpariwisata dan hanyadapat,

diwujudkandenganperanaktif para pelakunyatermasuk badan usaha, perhotelan,

jasapangan, lembagapendidikanpariwisata, sertajasaboga yang

bersatudalamsatuwadah.

Dari visi PHRI, PHRI

menyebutkanbahwapembangunanpariwisatabisaterwujudapabila para pelaku yang

terlibatikutberperanaktif, termasuksepertibadan usaha, perhotelan, restoran,

jasapangan, lembagapendidikanpariwisata, sertajasaboga. Oleh karenaitu, PHRI

sebagaiwadahsehinggapengembanganpariwisatadapatberjalanrapi dan sinergis.

Misi :

a. Membina dan mengembangkan badan-badan usaha yang

bergerakdibidangperhotelan, restoran, jasaboga, jasapangan,

lembagapendidikanpariwisata.

Turutsertamengembangkanpotensikepariwisataannasional.

b. Membantu dan membina para anggota, memberikanperlindungan,

menerimamasukan, member bimbingan dan konsultasisertapendidikan dan

pelatihanuntukmeningkatkanmutu hotel, restoran, jasaboga, jasapangan,

sertalembagapendidikanpariwisata.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71

c. Menggalangkerjasama dan solidaritassesamaanggota dan

seluruhunsursertapotensikepariwisataannasionalmaupuninternasional.

d. berperanaktifdalamkegiatanpromosididalam dan diluar negeri,

untukmeningkatkan dan memantapkaniklimusahakepariwisataan.

e. melakukankegiatanpenelitian, perencanaan dan pengembanganusaha.

f. Melakukankoordinasi dan kerjasamadenganberbagaiasosiasiprofesibidang hotel,

restoran, jasaboga, jasapangan, dan lembagapendidikanpariwisata.

Dari misidiatas, dalamhalpengembanganobjekpariwisata, PHRI

didalampoin (d) dan (f), dapatdiartikanbahwa PHRI

sadarbahwasebagusapapunatraksiwisatadisuatu wilayah,

tetapdiperlukansaranapemasaranataupromosi yang

mampumengenalkanobjekwisatatersebutkepadawisatawanbaikdalammaupunluar

negeri. Artinya, PHRI ikutberperansecaraaktifdalamkegiatanpromosi, baikdidalam

dan diluar negeri, gunamendukung dan

mengenalkanberagamampotensiobjekdayatarikwisata yang tersedia. Hal

tersebutseperti yang diungkapkan oleh Bapak Arie Fitrianto :

“… ada forum komunikasiantarapemerintahdenganpihakterkait,


sepertipertemuandenganasosiasi PHRI, paguyuban homestay.
Disitukitamelakukanpertemuanrutin, dan salingberkoordinasi.” (Wawancara 7
Maret 2022).
SekdesDesaBerjo, Bapak Wahyu Budi Utomo juga

ikutmenambahkansepertiberikut :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72

“Untuk homestay ataupenginapanmemanginisiatifdariwargasendiri yang


inginmencaripendampatantambahan. Kita ikutmendukung, apa yang
bisakitalakukan… jadimerekadikoordinasi oleh PHRI, tetapisebagian punya
kelompoksendiri-sendiri juga.” (Wawancara 7 Maret 2022)

Dari apa yang disampaikan, maka PHRI

memilikiperansebagaikoordinatorpelakuwisatayaitusebagaiorganisasi yang

mewadahipemilikpenginapanatau homestay. Jadi PHRI adalahwadahbagi para

pelakuwisata dan pemilikhunianataupenginapanuntuksalingberkoordinasisatusama

lain. Selainitu, sesuaidenganvisimereka, PHRI juga

ikutsertamempromosikanobjekdayatarikwisata yang ada,

supayameningkatkanangkakunjunganwisata.

4. AgenPerjalananWisata

KabupatenKaranganyarsebagai salah

satutujuandayatarikwisatabanyakmenarikminatwisatawanuntukdatangberkunjung.

Banyak agen dan biro perjalananwisata yang menjadikanobjekpariwisata di

KabupatenKaranganyarsebagaipakettujuanwisatanya. Umumnyaagen dan biro

perjalananwisatatersebutmemilikivisi dan misimemberikanpelayanan,

pengalamanterbaiksebagaidayatariknya. Agen dan biro

perjalananmelakukankegiatan-kegiatansepertimempromosikanobjekwisata,

menyediakantransportasi dan pelayananpenunjuang, dan

disertaidenganberbagaipaketpilihan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73

Kompleks Candi Sukuh yang disekitarnya juga

banyaktempatobjekwisatalain, seperti air terjunjumog dan Candi Cetho,

menjadikanagen dan biro

perjalananwisatabanyakmenawarkannyamenjadipaketwisata. Pengunjung yang

datangdariluarekskarisedenan Surakarta biasanyamemilihpaketwisatatersebut. Di

Karanganyarsendiribanyakterdapatagenwisata yang

menawarkanberbagaimacamperjalananwisata. Namuntidaksemuamenawarkan

Candi Sukuhsebagai salah satutujuannya. BeberapaAgenperjalananwisata yang

menyediakanpaketwisatatercatatmenyediakanberbagaikunjunganwisatasebagaiber

ikut :

Tabel 4.5

Agent atau Biro PerjalananWisata di Karanganyar

No Nama Biro Wisata Pemilik Lokasi

1. Zahra Tour Zera Ayu Fatmawati Mojogedang

2. Hendy Nindya Tour Hendy Ismarwanto Tasikmadu

3. Vienna Utama Tour and Travel Gunawan Jaten

Bambang
4. Bara Putraline Utama Colomadu
SokowatiPutro

5. Star Wisata Sutarjo Karangpandan

6. Putra Brata Media RachmaSyahriNadian Karanganyar

7. Hikmaya Surya Abadi DyahHandayani Karanganyar

Sumber : Web DisparporaKaranganyar, diolah


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74

Agenperjalanantersebutumumnyamemilikivisi dan

misimemberikanpelayananterbaik,

sehinggawisatawanmendapatkanpengalamanwisata yang baik pula. Mereka juga

menyediakanberbagaipilihanliburanbagiklienmereka, baik di Karanganyar,

maupun di luarKaranganyar.

5. Masyarakat

Dalampengembanganpariwisata,

masyarakatdiharapkanikutsertaberpartisipasikarenamerupakanperwujudandarikesa

daran dan kepedulianmereka,

sertamerupakanupayauntukmeningkatkanmutuhidupmereka.

Pemberdayaanmasyarakatmelibatkan proses perencanaan,

pengorganisasiandengantujuanmeningkatkantarafhidupataukesejahteraanmasyarak

at, baiksosial dan ekonomi, sertasebagaiupayapelestarianobjekpariwisata dan

budayasetempat.

Umumnyamasyarakattidakterlibatsecaralangsungdalamhalpemasaranpariwisata,

tetapimerekamerupakankepanjangantangandaridinasterkait,

denganadanyaKelompokSadarWisata (POKDARWIS). Kemudian juga

adapemiliktoko dan warung, rumahmakan, homestay, dan masyarakatlokal lain

yang juga ikutterlibatdalamkepariwisataan Candi Sukuh. Ibu Sumikem, salah

satupedagang di sekitar Candi SukuhMengatakan :

“Yang jualansemuanyawargasini mas, parkirnya juga, petugas juga.


Memangada yang dari BPCB, tapisemua rata-rata wargasini.” (Wawancara
29 Maret 2022)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75

SementaraituSekdesDesaBerjo, Bapak Wahyu Budi

Utomomengatakanbahwakeberadaanobjekwisata di

desanyaikutberdampakpositifbagiwarganya :

“Tentuadaefeknya, kunjunganwisatawan yang benyakmenjadikanroda


perekonomianwargaberputar, ada yang berjualan, ada yang membuka
penginapan, jadiyaefeknyapositifbagiperekonomianwargadisini.”
(Wawancara 7 Maret 2022)

Dari apa yang telahdijelaskandiatas, makadapatdibuatmatrikkegiatan

stakeholder yang terlibatdalampengembangan Candi Sukuhsebagaiberikut :

Tabel 4.7

Kegiatan Stakeholder terkaitpengembanganpariwisata Candi Sukuh

N Stakeholder Visi dan Misi Kegiatan

1 DisbudparKarang Visi:“MewujudkanKabu Perumuskebijakanpengemban


anyar patenKaranganyar yang ganpariwisata
. unggul dan
berdayasaingdalambidan
gpariwisata,
kepemudaan dan
keolahragaan”.

Misi :
MewujudkanKarangany
arsebagaitujuanwisata
yang unggul
2 BalaiPelestarianC Visi : Pelestariandayatarikbudayade
agarBudayaJateng “ TerwujudnyaCagarBu nganmelakukanperlindungan,
. dayaJawa Tengah Yang pengembangan dan
Lestari “ pemanfaatan.

Misi :
Melestarikancagarbuday
amelaluipelindungan,
pengembangan dan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76

pemanfaatan

3 PHRI Pembangunan Berperanaktifdenganpromosio


ekonomidenganpengem bjekdayatarikwisata,
. banganpariwisata yang sertamelakukankoordinasiden
diwujudkandenganperan gan para pelakuwisata.
aktifpelakuwisata, yang
bersatudalamsatuwadah
4 Biro dan Memberikanpengalaman Promosiwisatadenganpaketper
Agenperjalananwi terbaikpelayananwisata jalananwisatapilihan.
. sata

5 Masyarakat SaptaPesona Berinteraksidenganwisatawan


yang berkunjung,
. sertaikutsertamelestarikanobje
kpariwisata.

Dari tabeldiatas, dapatdisimpulkanbahwa masing-masing stakeholder

memilikikesamaantujuan, yaknikemajuankepariwisataanKabupatenKaranganyar.

Kemajuankepariwisataandiharapkandapatmeningkatkanangkakunjunganwisatawa

n, sehinggadapatmeningkatkankesejahteraanmasyarakat.

Kemudian, bilakitaklasifikasikan, stakeholder yang

terlibatdalampengembangan Candi Sukuhbisakitabedakanmenjadi Stakeholder

Primer dan Stakeholder Sekunder. MenurutTownsleydalamWakka (2014:50),

Stakeholder Primer adalahpihak yang

memilikikepentinganlangsungterhadapsumberdaya yang ada, dan

ikutterlibatsecaralangsung. Dari penelitiandiatas yang termasuksebagai

stakeholder primer adalahDinasPariwisata, Pemuda dan

OlahragaKabupatenKaranganyar, dan BPCB Jawa Tengah. Hal

inikarenaDisporaadalahaktorutama yang

memegangperananutamadalampengembangansuatuobjekwisata,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77

misalnyakebijakanapa yang diambil. Sementara BPCB

adalahpemegangwewenangutama Candi Sukuh. Candi Sukuhadadibawah BPCB

dan seluruhkompleksCamdiSukuhadalahmilik BPCB. Sementaraitu yang

termasuk Stakeholder Sekunderadalah PHRI, Agen dan biro perjalananwisata, dan

masyarakatsetempat. Stakeholder Sekunderadalah stakeholder yang

memilikiminat dan kepentingan, tetapibergantungkepadapihaklain.

Dalamhalinideskripsiitusesuaidenganperan PHRI, agen, dan

masyarakatsetempatdalampengembangan Candi Sukuh.

2. Peran Stakeholder dalampengembanganobjekpariwisata Candi Suku

a. Analisisperan stakeholder menurut Bryson

Menurut Bryson, analisis stakeholder

dilakukandenganmatriksmenurutminat stakeholder dalamsuatumasalah dan power

/ kekuasaan yang dimiliki stakeholder dalammempengaruhimasalahtersebut.

Menurut Bryson, keberhasilansuatu program dipengaruhi oleh kepentingan dan

wewenang yang dimiliki oleh pihak-pihak yang terlibat. Seperti yang

sudahdijelaskandiatas, stakeholder yang

terlibatdalampengembanganobjekpariwisata Candi SukuhyakniDinaskebudayaan

dan PariwisataKabupatenKaranganyar, Badan PelestarianCagarBudayaJateng,

Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Karanganyar, Agen dan Biro

perjalananwisata, dan Masyarakat setempat. Dalamteorinya, Bryson

mengelompokkan stakeholder menjadisubject, players, contest setter, dan crowd.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78

1). Subject

Subject adalahpihak yang memilikiminatbesar, namunmemilikikekuasaan

yang rendah. Stakeholder yang bisadiposisikansebagai subject

dalamhaliniadalahPerhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Karanganyar, Agen

dan Biro perjalananpariwisata, dan Masyarakat setempat. Subject

dapatdiartikansebagaipemangkukepentingan yang

peduliterhadappengembangansuatuobjekpariwisata,

namuntidakmemilikikekuasaankarenapengelolaan Candi

SukuhberadadibawahBalaiPelestarianCagarBudayaJawa Tengah.

Namundalampengembangankepariwisataan, merekainitetapikutberperan.

PHRI adalah salah satuasosiasi yang

turutsertabersamapemerintahfokusdalampengembangan dan

pertumbuhansektorpariwisata. PHRI memilikiminat yang

besarterhadapperkembanganpariwisata Candi Sukuh.Keanggotaan PHRI termasuk

hotel, restoran, dan industriterkaitkepariwisataan. Selainitu, PHRI juga

menyampaikanmasukankepadapemerintahsehinggaterciptakebijakan yang

sesuaikebutuhanbaikregulasimaupunnonregulasi. PHRI juga

rutinmelakukanpertemuanrutindengan para pelakuwisatalain, sepertiDinas dan

pemilikpenginapan, sebagaimanadisampaikan oleh Bapak Arie

Fitriantosebagaiberikut:

“… ada forum komunikasiantarapemerintahdenganpihakterkait, seperti


pertemuandenganasosiasi PHRI, paguyuban homestay. Disitukita
melakukanpertemuanrutin, dan salingberkoordinasi.” (wawancara, 7 Maret
2022)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79

Seperti yang dikemukakandiatas, PHRI

ikutsertadalampengembanganobjek Candi Sukuhsebagaidayatarikwisata,

halinikarena PHRI memilikiminat yang besardalampengembangan Candi

Sukuhsecaralebihlanjut. Namun PHRI tidakmemilikikekuasaan yang besar, karena

Candi Sukuhberada di bawahDinas dan BPCB, yang berkuasapenuhkarena Candi

Sukuhadalah juga merupakanObjekCagarBudaya yang harusdilindungi.

Stakeholder lain yang bisadiposisikansebagai subject adalahAgen dan

Biro perjalananwisata, merekamemilikiminat yang

besarterhadappengembangansuatuobjekpariwisata. Hal inikarenasesuaidenganvisi

dan misimerekayaknimemberikanpelayananterbaikbagiwisatawan,

sehinggamenghasilkankepuasanpelanggan.

Merekaberperansecaraaktifuntukmempromosikanobjekpariwisata,

baikdidalammaupunluar negeri, denganmenawarkanpaket-

paketperjalananpariwisata. Denganadanyaagen dan biro tersebut,

banyakobjekpariwisata yang akanlebihdikenal, karenadisekitar Candi Sukuh juga

banyakobjekdayatarikwisatalain, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Arie

Fitrianto, sebagaiberikut :

“Swastamasukdalampengembangandayatarikwisatacandi, seperti
kerjasamadenganobjekwisata lain disekitarcandisukuh, dan
menawarkanpaket-paketwisata. Jadi kitadorongobjekwisatauntuk
salingmendukungsatusama lain.” (Wawancara, 7 Maret 2022)
Swasta, dalamhalini agent atau biro perjalananwisata, memilikiminat yang

besar, karena Candi Sukuhmemilikidayatariknyasendiri yang

dapatmenarikminatwisatawanuntukberkunjung dan mendatangkankeuntunganbagi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80

agent perjalananwisata, namun agent tidakmemilikiwewenang yang

dapatmempengaruhiregulasi.

Stakeholder selanjutnya yang bisadiposisikansebagai subject adalah

Masyarakat. Masyarakat

setempatmemilikiminatbesardalampengembanganobjekpariwisata Candi Sukuh,

sebabsemakinberkembangnyaWisata Candi

Sukuhmakaakanberpengaruhterhadapkesejahteraanhidupmasyarakatsetempat.

Banyak usaha yang dibuka oleh masyarakatsepertipemiliktoko dan warung,

rumahmakan, homestay, dan masyarakatlokal lain yang juga

ikutterlibatdalamkepariwisataan Candi Sukuh. Dalampengembanganpariwisata,

masyarakatdiharapkanikutsertaberpartisipasikarenamerupakanperwujudandarikesa

daran dan kepedulianmereka,

sertamerupakanupayauntukmeningkatkanmutuhidupmereka. SekdesDesaBerjo,

Wahyu Budi Utomomengatakanbahwadaripihakdesa juga

ikutmemberdayakanmasyarakatsetempat,

halitusesuaidenganpernyataannyasebagaiberikut :

“Masyarakat kitaberdayakansebagaipemanduwisata, dan homestay yang


tujuannyauntukmeningkatkanpendapatanmasyarakatsendiri…
kunjunganwisatawan yang benyakmenjadikanrodaperekonomianwarga
berputar, ada yang berjualan, ada yang membukapenginapan, jadiya
efeknyapositifbagiperekonomianwargadisini.” (Wawancara 3 Maret 2022)
Masyarakat memilikiminat yang besardalammengembangan Candi

sukuhnamuntidakmemilikikekuasaan yang dapatmempengaruhi.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81

PHRI, Biro perjalananpariwisata, dan masyarakatmemilikiminat yang

besardalampengembanganobjekwisata Candi Sukuh. PHRI sebagaiwadah hotel

ataupenginapan di sekitarcandisukuh, tentuberharap Candi

Sukuhterusberkembangsupayamenaikanangkapenginapan. Agen biro

perjalananwisata juga sama, mereka juga inginobjek Candi

Sukuhsemakinbanyakdiminatiwisatawansupayaangkawisatawan yang

berkunjungsemakinbanyak dan angkaperjalananwisata yang

menggunakanjasamerekasemakinbanyak. Masyarakat juga sama,

semakinbanyakwisatawan yang

berkunjungmakadapatmenaikantarafpendapatanmereka, baik yang berdagangatau

yang membukapenginapan. Namun, merelatidakmemilikikekuasaantinggi,

dalamhalinimerekatidakmemilikiwewenangdalamregulasi.

Merekadapatberpengaruhbesarjikaberaliansidengan stakeholder lain yang

memilikikekuasaantinggi.

Tabel 4.7

Analisis Stakeholder Peran Subject

Stakeholde Minatbesar Power Rendah


r

PHRI Wadahorganisasi hotel, restaurant Tidakmemilikiwewenangte


yang ntangregulasi
minatbesarterhadappengembanganp
ariwisata

Memilikivisimisitentangpengemban
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82

ganpariwisata

Agent dan Berperanaktifdalamupayapromosiob Tidakmemilikiwewenangte


Biro jekdayatarikwisata tntangregulasi
perjalanan
wisata

Masyaraka Faktorekonomi, Tidakmemilikiwewenangte


t berupayameningkatkanmutukesejaht ntangregulasi
eraanmasyarakat

2). Players

Player adalah stakeholder yang memilikiminatbesar, dan juga

memilikikekuasaanatau power yang besar juga. Yang bisadikategorikansebagai

player adalahDinasPariwisata, Pemuda dan

OlahragaKabupatenKaranganyar.DinasPariwisatamemilikiminat dan

kewenanganbesardalampengembanganobjekpariwisata. Pengelolaan Candi

SukuhberadadibawahBalaiPelestarianCagarBudayaJawa Tengah.

Namundalampengembangankepariwisataan,

DinasPariwisataKabupatenKaranganyartetapterlibat,

halinidibuktikandenganadanyavisi, misi, yang

fokusutamanyamengenaipengembanganpariwisata. DalamUndang-undang No 10

Tahun 2009, disebutkanbahwapariwisataadalahberbagaimacamkegiatanwisata dan

didukungberbagaifasilitassertalayanan yang disediakan oleh masyarakat,

pengusaha, dan pemerintah. Jadi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83

dalamupayamengadakansebuahkegiatanpariwisata, masyarakat, pengusaha dan

pemerintahikutsertaterlibat. Dalamhalini,

kegiatanpariwisatasuatudaerahadalahdikelola oleh Dinasterkait, yang

diberiwewenangmengelolasuatuobjekdayatarikwisata, dan

terusdikembangkansebagai asset daerah. Lebihlanjut, Bapak Arie

Fitriantomenyampaikansebagaiberikut :

“Peran dinaspengembangancandidiluarwewenang BPCB, sarana


prasaranadiluarcandi, termasuktiket, parkir, toilet, kemudiantempat
kuliner, dalamrangkamendukungdayatarikutamacandisukuh. kita juga
merancangpengembanganataupembangunanwisatasecara global, yang
dituangkandalamperda RIPDA no 6 tahun 2016 kabupatenkaranganyar,
terutamadibidangpengembangandestinasi, kemudian SDM, kitabikin
grand design, kemudiankitakembangkaninfrastrukturnya. Selainitu
untukmendukung stakeholder swasta, kitaadaPerdapenyelenggaraan
kepariwisataan, ituturunandariperda no 6 tahun 2016, isinyauntuk
mempermudahinvestasi di wilayah objekwisata yang berpotensimenjadi
destinasipariwisata di karanganyar. Dari jenis-jenispariwisata, dari 13
sektorpariwisata dan subsektornya, berdasarkanperdaitukitamengawal
regulasi, standar, sepertiapa, kitaitumelakukanpengawasan.” (Wawancara
30 Mei 2022)
DalamPernyataandiatas, Perda No 6 Tahun 2016

menjelaskanbahwaTugasdariDinasPariwisataKabupatenKaranganyaradalahmemfa

silitasipengembangansuatuobjekdayatarikwisata, dalamhalini Candi

sukuhberadadibawahwewenang BPCB, namunsegalafasilitasdisekitarkompleks

Candi Sukuh,

baikfisikmaupunnonfisikmenjaditanggungjawabdariDinasPariwisata. Jadi

bisadibilang, wewenangDisbudparadalahkawasansekitar Candi Sukuh,

sedangkanobjek Candi Sukuhsendiriberadadibawahwewenang BPCB Jateng.

DinasPariwisatamemilikiwewenangpenuhdalammengkoordinasikanseluruhpeman

gkukepentingan yang terlibatdalampengembanganobjekpariwisata Candi Sukuh.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84

Dinaspariwisata juga pembuatkebijakan dan

pelaksanateknisterkaitpengembanganpariwisata.

DinasPariwisatamemiliki power yang

besardalammewujudkanpengembanganobjekpariwisatakarenakebijakan-

kebijakanpembangunanpariwisatasangatdipengaruhi oleh visi dan

misiDinasPariwisata, oleh

karenaituDinasPariwisatasangatberpengaruhdalampengembanganobjekpariwisata

Candi Sukuh. DinasPariwisata juga harusbisamenggunakanseluruhsumberdaya

yang dimiikinya, karenasecaralangsungakanberdampakkepadapembangunan.

Tabel 4.8

Analisis Stakeholder Peran Players

Stakeholder MinatBesar Power Besar

DinasPariwisataKabK Mempunyaivisi dan misi Memilikiwewenang yang


aranganyar yang besardalamupayapengem
jelasdalampengembangano banganobjek Candi
bjekpariwisata Sukuh

3). Contest Setter


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85

Contest Setter merupakanpemangkukepentingan yang memilikiminat yang

kecil, namunmemilikikekuasaan yang besar. Yang termasuksebagai Contest Setter

adalah Badan PelestarianCagarBudayaJawa Tengah (BPCB Jateng).Hal

inidapatdibuktikandenganmelihatvisi dan misi BPCB,

yaituterwujudnyacagarbudayaJawa Tengah yang lestari. Pengelolaan Candi

Sukuhmerupakanwewenangutama BPCB, sertadalamhalpelestarian dan

pengembangan Candi Sukuh. BPCB

memilikikewenanganuntukmendorongpemerintahdaerahuntukikutsertadalampeles

tariancagarbudaya. BPCB memilikikewenanganbesarkarenaobjekpariwisata Candi

Sukuhberadadibawah BPCB.

Walaupunmemilikikekuasaan / power yang besar, namun BPCB

memilikiminat yang kecil, karena BPCB walaupun Candi

Sukuhberadadibawahkekuasaan BPCB, akantetapi BPCB

tidakmemilikikewenangansecaralangsung yang

berkaitandenganpembangunansaranapariwisata. Hal ini juga karena BPCB fokus

pada pelestarian Candi Sukuh, dimanaobjekbangunan Candi

Sukuhadalahpeninggalancagarbudaya yang harustetapterjagakelestariannya.

BPCB juga tidakmemilikipengaruhkhususbagimasyarakatsekitar Candi Sukuh,

seperti yang diungkapkan oleh bapak Arie Fitriantosebagaiberikut:

“BPCB tugasutamanyaadalahpelestarian di situs cagarbudayanya, dan


dia juga menjagakondisicandi, sepertipemugaran. Untukpemeliharaan
rutinsetiaptahunada, sepertipembersihan batu, daridebu, lumut…Ranah
kepemilikan, pemeliharaan, kewenangan BPCB, melalui BPCB, Dinas
PariwisataKabKaranganyarmelakukankerjasama, MOU kemudian
ditindaklanjutidalamperjanjiankerjasama. (Wawancara 30 Mei 2022)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86

Tabel 4.9

Analisis Stakeholder Peran Contest Setter

Stakeholder Power Besar MinatRendah

BPCB Jawa
Mempunyaipengaruh yang Wewenangutamanyaterbatas
Tengah besarkarenasecaralangsung pada
Candi pelestariancagarbudaya
Sukuhdibawahkendali
BPCB

4). Crowd

Crowd merupakan stakeholder yang memilikiminatkecil dan kekuasaan

yang kecil juga. Dalampengembanganobjekpariwisata Candi Sukuh, tidakterdapat

stakeholder yang dapatdimasukankedalamkategori crowd. Hal inikarenatidakada

stakeholder yang memilikikarakteristik yang sesuaiyaknimemilikiminat yang

sedikit, sekaligustidakmempunyai power terhadappengembanganobjekpariwisata

Candi Sukuh.

Secaralebihjelas, klasifikasi stakeholder berdasarkanminat dan

kekuasaanadalahsebagaiberikut :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87

Subject : Players :

Minat / interest  Agent dan Biro  DinasPariwisata, Pemuda dan

perjalananpariwisat OlahragaKabupatenKaranganyar

 Perhimpunan Hotel

dan Restoran

(PHRI)

 Mayarakat

Crowd : Contest Setter

 -  BalaiPelestarianCagarBudayaJateng

Kekuasaan / Power

b. Pengklasifikasian Peran Stakeholder

Berdasarkaanpemetaan dan identifikasi stakeholder yang terlibat,

selanjutnyadilakukanidentifikasiperan masing-masing stakeholder

terkaitpengembanganobjekpariwisata Candi Sukuh. Menurut Nugroho (2004),

identifikasiperan stakeholder dalam program pengembanganmeliputi : 1) policy

creator, 2) koordinator, 3) fasilitator. 4) Implementer, dan 5) Akselerator. Analisis

stakeholder menurutminat dan kekuasaan yang telahdilakukan,

memberikangambaranmengenaibagaimanaperan masing-masing stakeholder.

Berikutadalahhasilanalisisdalampenelitianini :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88

1) Policy creator

Policy creator adalahpemangkukepentingan yang

memilikikekuasaandalammembuatsebuahperaturanatauregulasi. DinasPariwisata,

Pemuda dan OlahragaKabupatenKaranganyaradalah stakeholder yang

memilikiperansebagaipembuatkebijakandalampengembanganobjekpariwisata

Candi Sukuh. DinasPariwisatamemilikikekuasaan yang

bisamenentukanarahkebijakanapa yang diambil.

Dalampembuatankebijakan, DinasPariwisatamelakukandengan monitoring

dan evaluasidari proses yang telahberjalan, kemudianmemilihlangkahsepertiapa

yang akandilakukakan. Salah satulangkah yang

merekaambiladalahdenganmelakukansosialisasi, yang dilakukankeberbagaipihak

yang berkepentingan. Sosialisasitersebutberisiseputaraturan-aturan yang

harusditaati, hinggaseputarpelatihan-pelatihandasar. Hal ituseperti yang

disampaikandalamwawancarasebagaiberikut :

“Sosialisasibisaberupabanyakhal mas, kadangkita juga mengadakan


pelatihan juga…regulasi yang baru juga kitasampaikandisana.”
(Wawancara 30 Mei 2022)
Aturan dan regulasidalaminimenjadiwewenangDinasPariwisata,

termasukmengenaifasilitasterkait yang adadisekitar Candi Sukuh, sebagaimana

yang disampaikandalamwawancaraberikut :

“Peran dinaspengembangancandidiluarwewenang BPCB, sarana


prasaranadiluarcandi, termasuktiket, parkir, toilet, kemudiantempat
kuliner, dalamrangkamendukungdayatarikutamacandisukuh. kita juga
merancangpengembanganataupembangunanwisatasecara global, yang
dituangkandalamperda RIPDA no 6 tahun 2016 kabupatenkaranganyar,
terutamadibidangpengembangandestinasi, kemudian SDM, kitabikin
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89

grand design, kemudiankitakembangkaninfrastrukturnya. Selainitu


untukmendukung stakeholder swasta, kitaadaPerdapenyelenggaraan
kepariwisataan, ituturunandariperda no 6 tahun 2016, isinyauntuk
mempermudahinvestasi di wilayah objekwisata yang berpotensimenjadi
destinasipariwisata di karanganyar… berdasarkanperdaitukitamengawal
regulasi, standar, sepertiapa, kitaitumelakukanpengawasan” (Wawancara
30 Mei 2022)
Dalamwawancaradiatas, dijelaskanbahwaDinasPariwisata, Pemuda dan

Olahragaadalahsubyekutamadalamperumusankebijakanpengembanganpariwisata

di KabupatenKaranganyar. Dinasmengidentifikasikendala yang dihadapi,

kemudianmenyusunkebijakan yang sesuai. Langkah kebijakan yang

diambilseperti :

a) Meningkatkanfasilitas dan sarana di

kawasanwisatadenganpendekatanpengembanganpariwisataberwawasanlokal,

budaya, lingkungan dan sustainable.

b) Meningkatkanperansertapemberdayaanmasyarakatsekitar .

c) Mengoptimalkanpelayananterhadapwisatawan yang berkunjung.

d) Mengoptimalkankerjasamaantar stakeholder.

e) Meningkatkanpromosipariwisata yang menarikbaikkedalammaupunkeluar

negeri.

Kebijakan yang diambiltersebutdiharapkandapatmemajukanpariwisata di

KabupatenKaranganyar, supayameningkatkanantusiasmewisatawan.

2) Implementor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90

Implementor adalah stakeholder yang bertanggungjawabmelaksanakan

dan mewujudkanlangkahkebijakan yang telahdiambil, yang juga

mencakupkelompoksasaran. Dalamhalini yang

termasukimpementoradalahDinasPariwisata, Pemuda dan Olahraga, dan

Masyarakat setempat. Peran DinasPariwisatasebagai implementor

diantaranyaadalahpemberdayaanterhadapmasyarakat yang

sadarwisatadenganmelakukansosialisasi dan pelatihan,

denganharapandapatmeningkatkanmutusumberdayamasyarakatsetempat. Sebagai

implementor, DinasPariwisatamelakukansesuaidengan policy yang telahdiambil,

diantaranyaadalahmelakukanpeningkatanfasilitassaranapendukung di sekitar

Candi Sukuh, sepertipenyediaanlahanparkir, toilet, dan tempatatauwarungmakan.

SelainituDinasPariwisata juga terusberupayameningkatkanminatberkunjungke

Candi

Sukuhdengangencarmelakukanpromosiwisatagunamenarikminatwisatawanberkun

jung, seperti yang disampaikandibawahini:

“Kita melakukanpelatihan, terkait homestay kemarinkitamelakukan


pelatihanpengelolaan homestay, yang mencakuptidakhanyacandisukuh,
tapi juga sekabupatenkaranganyar yang berpotensidikunjungi
wisatawan.” (Wawancara 30 Mei 2022)
Selainitu, Dinas juga melakukanidentifikasiobjekwisata,
sebagaimanadisampaikandalamwawancaraberikut :
“… diidentifikasi, kemudiankitakembangkanberdasarkankeunggulan
objek yang ada. Kemudiankitalakukanpembinanaanuntukpeningkatan
SDM, berbasisecoturism, kemudian juga dilakukanpelatihan-pelatihan
pemanduwisata, supayameningkat SDM masyarakatlokal. Untuk
pelatihanmemangtidakrutindilakukan, tetapihampirsetiaptahun
dilakukan, jikadirasacukup, kitalakukanpelatihan lain yang bisa
meningkatkan SDM yang ada.” (Wawancara 30 Mei 2022)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91

Peran DinasPariwisataselaku implementer melaluitahapansebagaiberikut :

a) Persiapan, yaknikomitmenDinasPariwisataseperti yang tertuangdalamvisi dan

misi, kemudian juga melakukanidentifikasipotensiapa yang dimiliki oleh

suatuobjekdayatarikwisata.

b) Perencanaan, yaknimerumuskanrencanaaksi / program kebijakan yang

sesuaidenganidentifikasipotensidayatarikwisata yang ada.

c) Pelaksanaan, yaitumelaksanakanrencanaaksi dan program yang

telahdiputuskan, denganmengoptimalkansegalasumberdaya yang tersedia.

SelainDinasPariwisata, Masyarakat juga termasuk implementor

dalampengembanganobjekpariwisata Candi Sukuh.

Perananmasyarakatsebagaipelaksanamisalnyasepertimenyediakanakomodasipariw

isata, seperti homestay ataurumahsinggah yang banyakterdapatdia area sekitar

Candi Sukuh. Masyarakat adalah stakeholder yang

menerimadampakdariupayapengembanganpariwisata, dimanamasyarakatmelihat

dan merasakanhasildariupayapeningkatanmutuobjekdayatarikwisata.

Upayaimplementasipengembanganobjekpariwisatadilakukanpemerintahdenganme

libatkanmasyarakatmelaluiadanyakelompoksadarwisata (POKDARWIS)

sebagaikepanjangantanganpemerintah. Masyarakat

mengimplementasikannyadenganmembukatoko, warungmakan, rumahsinggah

dan usahakecil lain yang terdapatdisekitarobjek Candi Sukuh.

Selainsebagaipenyediaakomodasipariwisata, masyarakat juga

berperanterlibatdalamkegiatanpengembanganpariwisatasebagaipenyediasumberda
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
92

ya juga tenagakerja yang dibutuhkan, seperti yang

disampaikandalamwawancaraberikut :

“Masyarakat kitaberdayakansebagaipemanduwisata, dan homestay yang


tujuannyauntukmeningkatkanpendapatanmasyarakatsendiri, selainitu juga
kitalakukanpelatihan, misalsebagai tour guide. Sebisa
mungkinwargadisekitarobjekpariwisatakitaberdayakan.” (Wawancara 7
Maret 2022)
Denganadanyapemberdayaanmasyarakattersebut,

diharapkanmasyarakatsekitarbisameningkatkanpendapatan, dan SDM yang

tersediasemakinbaik.

3) Fasilitator

Fasilitatoradalahpemangkukepentingan yang

perannyaadalahmemenuhikebutuhanapasaja yang dibutuhkankelopoksasaran.

Fasilitas yang diberikanberupasumberdayaapa yang merekamiliki,

tidakhanyaberupa dana. Stakeholder yang

termasukkedalamkategorifasilitatoradalahDinasPariwisata, Pemuda dan

OlahragaKabupatenKaranganyar, BalaiPelestarianCagarBudayaJawa Tengah,

Perhimpunan Hotel dan Restoran, dan Agenperjalananpariwisata.

Peran

DinasPariwisatasebagaifasilitatordalampengembanganobjekpariwisatacandisukuh

antara lain adalahmenyediakaninformasi dan

fasilitaskepariwisataansertamelakukankegiatanpromosiwisatadengantujuanuntukm

enarikminatwisatawanberkunjungkeobjek Candi Sukuh.

Ketersediaaninformasisangatdibutuhkanuntukdapatmenarikminatwisatawanberku
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93

njung, terutama yang berasaldariluardaerah. Hal ini juga

ditunjangdengankegiatanpromosi yang terusgencardilakukan oleh DinasPariwisata

agar angkakunjunganpariwisataterusterdongkrak. SelainituDinas juga

terusmeningkatkansarana dan prasaranapendukungkepariwisataandisekitar Candi

Sukuh, antara lain perbaikanjalanaksesmenujulokasi, pembangunan toilet, dan

tempatparkir. Sarana Prasaranatersebutadalahfasilitasutama yang sangatpenting,

karenaberkaitan juga dengankenyamananpengunjung yang datang. Dinas juga

menyediaantenagakerjaseperti tour guide, petugasretribusi dan tenagakerja lain di

area objekpariwisata. Merekaumumnyaberasaldariwargasekitar, yang

diberdayakan oleh Dinas, halitusebagaimanaapa yang

disampaikandalamwawancaraberikut :

“Peran dinaspengembangancandidiluarwewenang BPCB, sarana


prasaranadiluarcandi, termasuktiket, parkir, toilet, kemudiantempat
kuliner, dalamrangkamendukungdayatarikutamacandisukuh.” (Wawancara
30 Mei 2022)
Kemudianditambahkan oleh Bapak Arie

Fitriyantodalamwawancarasebagaiberikut:

“Saran prasaranateruskitatingkatkan,
kurangnyasepertiapakitacobaterusperbaiki, denganfasilitas yang
adasayakirasudahcukupmemenuhikebutuhanwisatawan,” (Wawancara 30 Mei
2022)
Gambar 4.4
Contoh media promosi dan kondisisarana di Candi Sukuh
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
94

Sumber: Dokumentasi

SelainDinasPariwisata, BalaiPelestarianCagarBudaya (BPCB) Jawa

Tengah juga adalahsebagaifasilitatordalampengembanganobjekpariwisata Candi

Sukuh. BPCB

memilikikewenanganuntukmendorongpemerintahdaerahuntukikutsertadalampeles

tariancagarbudaya. BPCB memilikikewenanganbesarkarenaobjekpariwisata Candi

Sukuhberadadibawah BPCB. BPCB dalamupayapengembanganpariwisata,

berperansebagaifasilitatordenganpenyediaanfasilitaspenunjangkegiatanpariwisata.

Tugas dan fungsiutama BPCB adalahterwujudnyacagarbudayaJawa Tengah yang

lestari, seperti yang dikemukakandalamwawancaraberikut:

“BPCB tugasutamanyaadalahpelestarian di situs cagarbudayanya, dan


dia juga menjagakondisicandi, sepertipemugaran. Untukpemeliharaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
95

rutinsetiaptahunada, sepertipembersihan batu, daridebu, lumut.”


(Wawancara 30 Mei 2022)
Kelestarian Candi memangmenjaditujuanutama yang ingindicapai oleh BPCB,

oleh karenaitupemeliharaanrutinperluuntukterusdilakukan. Hal itukarenaselain

Candi Sukuhmemangcagarbudaya yang wajibdilindungi, keadaan Candi yang

terawatt menjadikanminatuntukwisatawanterusberkunjungke Candi Sukuh.

Stakeholder lain yang berperansebagaifasilitatoradalahAgen dan Biro

perjalananwisata. Perbedaankeduanyaadalahagenmerupakan badan usaha yang

menyelenggarakanperjalananwisata yang bertindaksebagaiperantara, sedangkan

biro perjalananadalahperusahaan yang

menyiapkansuatuperjalananwisatauntukwisatawan yang memerlukannya.

Sebagaifasilitator, keberadaanagen dan biro

perjalanansangatmemudahkanbagiwisatawandalammerencanakanperjalananwisata

mereka. Agen dan biro perjalananbiasanyamenyediakanprodukberupapaket-

paketwisata yang menawarkanpaketperjalananwisatakepadawisatawan. Selainitu,

agen dan biro perjalanan juga

akanmemfasilitasirencanaperjalananwisatawandenganmemenuhikebutuhanperjala

nanakomodasiwisata.

Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) juga

bisadikategorikansebagaifasilitatordalampengembanganobjek Candi Sukuh. PHRI

adalah salah satuasosiasi yang

turutsertabersamapemerintahfokusdalampengembangan dan

pertumbuhansektorpariwisata. Keanggotaan PHRI mencakup hotel, restoran, dan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
96

industriterkaitkepariwisataan. Sebagaifasilitator, PHRI

menyampaikanmasukankepadapemerintahsehinggaterciptakebijakan yang

sesuaikebutuhanbaikregulasimaupunnonregulasi. PHRI

memfasilitasiwisatawandenganmemberikanfasilitaspendukungseperti hotel,

restoran, jasapangan, dan sebagainya. Peran Agen dan PHRI

sebagaifasilitatorsepertidiungkapdalamwawancaraberikut :

“Swastamasukdalampengembangandayatarikwisatacandi, seperti
kerjasamadenganobjekwisata lain disekitarcandisukuh, dan
menawarkanpaket-paketwisata. Jadi kitadorongobjekwisatauntuk
salingmendukungsatusama lain.” (Wawancara 7 Maret 2022)
DijelaskanbahwaAgen dan PHRI memilikiminatbesarterhadappengembangan

Candi Sukuh, oleh karenaitumerekamenawarkanpaket-paketliburan dan

hospitality yang

diharapkandapatmenarikwisatawanuntukmenggunakanjasamereka.

4) Koordinator

Koordinatoradalahpemangkukepentingan yang

berperanuntukmengkoordinasikan stakeholder lain agar terkontrol proses

dalampelaksanaanpengembangansebuahkebijakan. Yang

berperansebagaikoordinatordalampengembanganobjekwisata Candi

SukuhadalahDinasPariwisata, Pemuda dan OlahragaKabupatenKaranganyar dan

BalaiPelestarianCagarBudaya (BPCB) Jawa Tengah.

DinasPariwisata, Pemuda dan

Olahragasebagaikoordinatordalamupayapengembanganobjekwisata Candi Sukuh,

denganmengendalikan dan mengkoordinasipelaksanaan, dan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97

memberikandukunganadminitrasibagi stakeholder lain yang terlibat.

Dinaspariwisata juga berperanmengadakanpertemuanantar stakeholder

gunamengevaluasikegiatan dan pembangunankepariwisataan, juga

sebagaiupayapenyusunankebijakan yang akandiambil. Peran yang sama juga

dilakukan oleh BalaiPelestarianCagarBudayaJawa Tengah. BPCB

jugamelakukankoordinasidengan stakeholder terkait, karenasecaralangsung Candi

Sukuhberada di bawah BPCB. Namun, berbedadenganDinasPariwisata yang

melakukankoordinasidenganmaksudutamapengembanganobjekwisata, BPCB

lebihfokus pada berlangsungnyapelestarianObjek Candi Sukuh.

“Ada pembagian masing-masing, ada forum komunikasiantarapemerintah


denganpihakterkait, disanakitasalingberkoordinasi…” (Wawancara 7
Maret 2022)
Kemudianditambahkan oleh Bapak Ari Fitrianto, sebagaiberikut:

“Ranahkepemilikan, pemeliharaan, kewenangan BPCB, melalui BPCB,


DinasPariwisataKabKaranganyarmelakukankerjasama, MOU kemudian
ditindaklanjutidalamperjanjiankerjasama. PelaksanateknisDinas
Pariwisata, salingmendukung, jaditidakintervensikewenangan, TUSInya
beda-beda, BPCB arahnyakepemiliharaan, pelestarian, sedangkandari
dinaspemanfaatan dan pengembanganuntukkepariwisataannya…”
(Wawancara 7 Maret 2022)
Jadi dalamkoordinasi, BPCB dan Dinastelahjelaswilayahnya masing-masing.

Objek Candi Sukuhmerupakanwewenang dan wilayah BPCB, sedangkan area

sekitar Candi menjadimilikwewenangDinasuntukterusdikembangkanlagi.

Namuntetapdiperlukankoordinasiantar stakeholder

secararutinsupayatidakterjaditumpangtindihkepentingan dan sebagai follow up,

supayasesuaimisaldalamapa yang direncanakan.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98

Kemudian juga dilakukankoordinasidenganpihakterkaitlain,

dalamhaliniterkaitdalamhalpengembanganpariwisata di KabupatenKaranganyar,

dan Candi Sukuhkhususnya, yaituberupasinergitasdengan stakeholder lain, seperti

yang diungkapkansebagaiberikut:

“Ada sinergitasantarapemerintahdaerahdenganpemerintahpusat,
antarpemerintahdaerah juga. Misal di Gondangrejo, di museum Dayu,
kitakerjasamadenganpemerintahpusatyaitukemendikbud,
kitakerjasamapembangunan museum. Kemudianuntukkerjasama juga
kitalakukandenganpihakswasta. Banyak pihakswasta yang
inginberinvestasi, membangun dan mengelolaobjekwisata di karanganyar.
Contohnyaadadalampeningkatkaninfrastuktur, kerjasamapromosi. Yang
namanyakerjasamakankesepakatanbersama, apa yang
kitasepakatiuntukmeningkatkanataumendongkrakpariwisata di
karanganyarbisalebihbaik. Kemudian di Sukuh dan Ceto,
karenamerupakanobjek yang dilindungikita juga ikutbersamaBPCB
melestarikan, utamanyadisekitarcandi, juga
pelayananpengunjung.”(Wawancara 7 Maret 2022)
Jadi dalamprosesnya, stakeholder yang terlibatsalingberkoordinasi,

karenamerekasalingmemilikikepentingan masing-masing, dan

dengandilakukannyakoordinasi, makaakanterjadiperencanaan yang matang,

dalamhaliniterkaitpengembanganpariwisata di KabupatenKaranganyar.

5) Akselerator

Akseleratormerupakanpemangkukepentingan yang

berfungsiuntukmemberikankontribusisupayasuatu program

dapatberjalanlancarsesuaisasaran yang ditetapkan,

sertamenjadipendukungpelaksanaan program. Stakeholder yang

bisadikategorikansebagaiakseleratoradalahDinasPariwisata, Pemuda dan

OlahragaKabupatenKaranganyar.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99

Dalammewujudkanupayapengembanganobjekpariwisata Candi Sukuh,

DinasPariwisatamelakukansosialisasiataupemberianinformasikepada stakeholder

lain terkaitdengan program pengembanganpariwisata, agar mendorongpartisipasi

stakeholder lain ikutterlibat. Sosialisasi yang diberikan juga

sebagaibentukpelatihan, utamanyakepadamasyarakat, yang

berisitentangupayapengembanganobjekpariwisata,

contohnyatentangpelatihanpenyediaanrumahsinggahatau homestay.

“Kita melakukanpelatihan, terkait homestay kemarinkitamelakukan


pelatihanpengelolaan homestay, yang mencakuptidakhanyacandisukuh,
tapi juga sekabupatenkaranganyar yang berpotensidikunjungi
wisatawan.”(Wawancara 30 Mei 2022).
Denganadanyapelatihan-pelatihan yang diberikan, diharapkankualitaspengelolaan

homestay semakinmeningkat. Dalamkasuspengembangansuatuobjekwisata,

objekwisatabukanhanyasebagai salah satudayatarik yang

menarikminatwisatawanuntukberkunjung. Wisatawan juga

akanmelihatpaketwisatasepertiapa yang ditawarkan.

Penelitian yang dilakukan oleh (Mahfud et al., 2015), yang

berisimengenaipengembanganminapolitan di Blitar, menjelaskanbahwapihak yang

berperansebagai stakeholder akseleratoradalahbalaibenih ikan, yang

berperansebagai innovator

dalamhalpemberianteknologisehinggacepatberkembang. Dalamhalpenelitianini,

yang berperansebagaiakseleratoradalahDinasPariwisata, Pemuda dan

OlahragaKabupatenKaranganyar, yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100

melakukakanpelatihansekaligussosialisasisehinggadiharapkandapatmeningkatkan

mutukualitaskegiatankepariwisataan di Karanganyar.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkanpenelitian yang telahpenulispaparkan,

penulistelahmelakukanpengamatan dan

melakukanobservasiterkaitjudulpenelitianyakni, Analisis Peran Stakeholder

DalamPengembanganPariwisata Candi SukuhKabupatenKaranganyar,

makabeberapahal yang dapatdisimpulkansebagaiberikut :

1. Pemangkukepentinganatau stakeholder yang

ikutsertaterlibatdalamupayapengembanganpariwisatacandisukuh di

KabupatenKaranganyarantara lain adalahDinasPariwisata, Pemuda dan

Olahraga (DISPORA) KabupatenKaranganyar,

BalaiPelestarianCagarBudaya (BPCB) Jawa Tengah, Perhimpunan Hotel

dan Restoran (PHRI) Karanganyar, Agent perjalananwisata, dan

masyarakatsekitar Candi Sukuh.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
101

2. Berdasarkanminat dan kekuasaan yang dimiliki stakeholder

dalamupayapengembanganpariwisatacandisukuh, maka stakeholder yang

terlibatdapatdiklasifikasikansebagaiberikut :

a. Subject, adalahpihakpemangkukepentingan yang

memilikiminatbesar, namunmemilikikekuasaan yang rendah.

Dalampengembanganpariwisatacandisukuh yang termasuksebagai

subject adalah PHRI Karanganyar, Agent perjalananwisata, dan

masyarakatsetempat.

b. Players, adalah stakeholder yang memilikiminatbesar, dan juga

memilikikekuasaan yang besar juga. Yang

dapatdigolongkansebagai players adalahDinasPariwisata, Pemuda

dan OlahragaKabupatenKaranganyar.

c. Contest Setter, adalah stakeholder yang memilikiminatkecil,

namunmemilikikekuasaan yang besar. Stakeholder yang

memilikiminatkecil dan kekuasaanbesaradalah BPCB Jawa

Tengah. Fokusutama BPCB

adalahpelestariancandisukuhsebagaicagarbudaya,

bukansebagaiobjekwisata.

d. Crowd, adalah stakeholder yang memilikiminatkecil dan kekuasaan

yang kecil pula. Dalampengembangancandisukuh, tidakterdapat

stakeholder yang dapatdimasukandalamkategori crowd.

3. Berdasarkanketerlibatanatauperan stakeholder

dalamupayapengmbanganpariwisatacandisukuhkabupatenkaranganyar,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102

maka stakeholder yang terlibatmemilikiperan yang

dapatdiklasifikasikansebagaiberikut :

a. Policy creator, adalahpemangkukepentingan yang

memilikikekuasaandalammembuatsebuahperaturanatauregulasi,

dan penentusebuahkebijakan.

Dalamupayapengembanganpariwisatacandisukuh yang

dapatdiklasifikasikansebagai policy creator adalah DISPORA

kabupatenKaranganyar, yang mengadakansosialisasi dan

merumuskankebijakanpariwisata di KabupatenKaranganyar.

b. Implementor, adalah stakeholder yang

bertanggungjawabmelaksanakan dan

mewujudkanlangkahkebijakan yang telahdiambil. Yang

termasuksebagai implementor adalah DISPORA

KabupatenKaranganyar dan Masyarakat sekitar Candi Sukuh.

c. Fasilitator, adalahpemangkukepentingan yang

perannyamemenuhikebutuhanapasaja yang

dibutuhkankelompoksasaran. Yang

termasuksebagaifasilitatoradalah DISPORA

KabupatenKaranganyar, BPCB Jawa Tengah, PHRI Karanganyar,

dan Agenperjalananwisata.

d. Koordinator, adalahpemangkukepentingan yang

berperanuntukmengkoordinasikan stakeholder lain agar terkontrol

proses dalampelaksanaanpengembangansebuahkebijakan. Yang


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
103

termasuksebagaikoordinatoradalah BPCB Jawa Tengah dan

DISPORA Karanganyar.

e. Akselerator, adalahpemangkukepentingan yang

berfungsiuntukmemberikankontribusisupayasuatu program

dapatberjalan lancer sesuaisasaran yang ditetapkan. Yang

termasuksebagaiakseleratoradalah DISPORA Karanganyar.

B. Saran

Berdasarkanhasilpenelitian yang telahdipaparkan,

penulismemberikanbeberaparekomendasiterkaitapa yang mungkindilakukan oleh

stakeholder yang terlibatdalampengembanganpariwisata Candi

SukuhKabupatenKaranganyar, sebagaiberikut :

1. Para stakeholder yang

terlibatuntuklebihberkoordinasiterkaitpengembanganpariwisata agar

salingbersinergitasdalamupayanyamemajukankegiatankepariwisataan di

KabupatenKaranganyar, misaldenganmembentuk forum

wisataKaranganyar yang bisasebagaiwadah stakeholder

untuksalingbertemu, ataudenganmembentuksuatupaguyuban yang

mewadahi para pelakuwisata agar bisasalingberkomunikasi.

2. Pemerintahsebaiknyamengeluarkankebijakankhusus yang

bisamendukungupayapengembanganpariwisata di KabupatenKaranganyar,

denganmelibatkan stakeholder lainnya, misal di DesaBerjo,

lokasicandiSukuh, merupakandesawisata yang


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104

memilikiobjekdayatarikwisatalain, sepertiJumog dan TelagaMadirda.

Namunaksesjalankelokasicukupterjaldenganjalanan yang perluperbaikan.

Contoh lain misaldenganmenggalakan program promosiwisataatau event

supayaefekdaripandemiCovid di

sektorpariwisataKaranganyarsegerakembali normal.

Daftar Pustaka

Alonso, A, D., &Nyanjom, J.(2015). Locals Stakeholder, Role and Tourism


Development. Current Issues in Tourism.

Amalyah, R., Hamid, D., & Hakim, L.,(2016). Peran Stakeholder


PariwisataDalam
PengembanganPulauSamalonaSebagaiDestinasiWisataBahari. Jurnal
AdministrasiBisnis, 158-163.

Ellis, S., & Sheridan, L.(2015). A Critical Reflection on the Role of Stakeholders
in Sustainable Tourism Development in Least Developed Countries. Tourism
Planning & Development, 467-471.

Komppula, R.(2014). The Role of Individual Entrepeneur in the Development of


Competivness for Rural Tourism Destination. Tourism Management, 361-
371.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
105

Lestari, A, W., &Fidausi, F.(2017).Peran Pemerintah Kota Batu


dalamImplementasi Kebijakan Pembangunan PariwisataBerdasarkanParadigma
Pembangunan Berkelanjutan. JurnalAdminitrasi Negara, 260-265.

Luthpi, H.(2016). Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat DalamPengembangan


Pariwisata Pantai di KecamatanJerowaru. Jurnal Program Studi
Pendidikan Ekonomi, 1-10.

Mahfud, M, A., Haryono, B,S., &Anggraeni, N. L.(2015). Peran dan Koordinasi


Stakeholder dalamPengembangan Kawasan Minapolitan di Kecamatan
NglegokKabupatenBlitar. JurnalAdministrasiPublik, 2070-2076.

Muleong, L, J.(2009). MetodePenelitianKualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya.

Muljadi.(2012).Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Rajawali Press.

Oktavia, S., &Saharudin.(2013). Hubungan Peran Stakeholder denganPartisipasi


Masyarakat dalam Program AgropolitanDesaKracakKecamatanLeuwilian
Kabupaten Bogor. JurnalSosiologiPedesaan, 231-246.

Sanjaya, R. B.(2018). Strategi PengembanganPariwisataBerbasis Masyarakat di


DesaKemetulKabupaten Semarang. JUMPA, 91-110.

Soekanto, S(2007). SosiologiSuatuPengantar. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Sugiyono.(2009).MetodePenelitianKuantitatifKualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sunaryo, B.(2013).KebijakanPengembanganDestinasiWisata. Yogyakarta: Gaya


Media

Sutopo, H. B.(2002). MetodologiPenelitianKualitatif. Surakarta: UNS Press.

Thoha, M. (1997). PembinaanOrganisasi (Proses Diagnosa&Intervensi. Jakarta :


PT Raja GrafindoPersada.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106

Tood, L., Leask, A., & Ensor, J.(2017). Understanding Primary Stakeholder
Multiplr Roles in Hallmark Tourism Management. Tourism Management,
494-509.

Topowijoyono, N, R., (2018). Penetapan Community Based Tourism dalam


PengelolaanDayatarikWisataBerkelanjutan( StudiDesaWisataBangun
KecamatanMunjanganKabupatenTrenggalek. JurnalAdministrasiBisnis,
20-26.

Wakka, A, K.,(2014). Analisis Stakeholder PengelolaanHutandenganTujuan


Khusus (KHDTK) MengkendekKabupaten Tana Toraja. JurnalBalai
Kehutanan Makassar, 47-55.

Widodo, T.(2015). Pembangunan Endogen (Mengabaikan Peran Negara dalam


Pembangunan). Yogyakarta: PenerbitDeepublish.

Yoeti, O, A.(1996). PengantarIlmuPariwisata. Bandung: Angkasa.

Yoeti, O, A.(2016).Perencanaan dan PengembanganPariwisata. Jakarta: PT


Balai Pustaka.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
107

Lampiran

A. TranskripWawancara

1. WawancaraInformandariDinasPariwisata, Pemuda dan Olaharaga

Informan : Bapak Arie Fitriyanto

Jabatan : Staff Fungsional

Tanggal : 07 Maret 2022

Peneliti Siapa yang terlibatdalamPengembangan Candi Sukuh?

Inform Ranahkepemilikan, pemeliharaan, kewenangan BPCB, melalui


BPCB, DinasPariwisataKabKaranganyarmelakukankerjasama,
an
MOU kemudianditindaklanjutidalamperjanjiankerjasama.
PelaksanateknisDinasPariwisata, salingmendukung,
jaditidakintervensikewenangan, TUSInyabeda-beda, BPCB
arahnyakepemiliharaan, pelestarian,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
108

sedangkandaridinaspemanfaatan dan
pengembanganuntukkepariwisataannya, sepertipenjualantiket,
Peneliti Peran dinaspariwisata ?

Inform Peran dinaspengembangancandidiluarwewenang BPCB,


saranaprasaranadiluarcandi, termasuktiket, parkir, toilet,
an
kemudiantempatkuliner,
dalamrangkamendukungdayatarikutamacandisukuh. kita juga
merancangpengembanganataupembangunanwisatasecara global,
yang dituangkandalamperda RIPDA no 6 tahun 2016
kabupatenkaranganyar,
terutamadibidangpengembangandestinasi, kemudian SDM,
kitabikin grand design,
kemudiankitakembangkaninfrastrukturnya.
Selainituuntukmendukung stakeholder swasta,
kitaadaPerdapenyelenggaraankepariwisataan,
ituturunandariperda no 6 tahun 2016,
isinyauntukmempermudahinvestasi di wilayah objekwisata yang
berpotensimenjadidestinasipariwisata di karanganyar. Dari jenis-
jenispariwisata, dari 13 sektorpariwisata dan subsektornya,
berdasarkanperdaitukitamengawalregulasi, standar, sepertiapa,
kitaitumelakukanpengawasan.
Peneliti Peran masyarakat?

Inform Masyarakat kitaberdayakansebagaipemanduwisata, dan


homestay yang
an
tujuannyauntukmeningkatkanpendapatanmasyarakatsendiri.
Peneliti Pemberdayaanmasyarakat?

Inform Kita melakukanpelatihan, terkait homestay


kemarinkitamelakukanpelatihanpengelolaan homestay, yang
an
mencakuptidakhanyacandisukuh, tapi juga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
109

sekabupatenkaranganyar yang berpotensidikunjungiwisatawan.


Peneliti Sepertiapaketerlibatanswasta?

Inform Swastamasukdalampengembangandayatarikwisatacandi,
sepertikerjasamadenganobjekwisata lain disekitarcandisukuh,
an
dan menawarkanpaket-paketwisata. Jadi
kitadorongobjekwisatauntuksalingmendukungsatusama lain.
Bentuklainnyasepertivila, penginapan yang dimiliki oleh
investor, bukanhanyawargasekitar.
Peneliti Sepertiapakoordinasi?

Inform Ada pembagian masing-masing, ada forum


komunikasiantarapemerintahdenganpihakterkait,
an
sepertipertemuandenganasosiasi PHRI, paguyuban homestay.
Disitukitamelakukanpertemuanrutin, dan salingberkoordinasi.

Peneliti Potensiwisatacandisukuhuntukdikembangkan?

Inform Ada peluanguntukdikembangkan, mengembangkanmarketnya,


saranapromosi juga bisaditingkatkanlagi,
an
denganmenggunakanmedsos, walaupunbelummaksimal. Di
Karanganyarbanyakpotensi yang bisadieksploitasilebih, banyak
yang bisaditawarkan.
Peneliti Sepertiapa strategi pengembanganberdasarkanperda no 6 tahun
2016 dan no 8 tahun 2016?
Inform dibagikewilayahan, berdasarkansektorunggulan di masing-
masing sektor. Misal di sektortimuradaTawangmangu,
an
Ngargoyoso dan Karangpandan yang mencakupsektoralam,
buatan, kitadiidentifikasi,
kemudiankitakembangkanberdasarkankeunggulanobjek yang
ada. Kemudiankitalakukanpembinanaanuntukpeningkatan SDM,
berbasisecoturism, kemudian juga dilakukanpelatihan-
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
110

pelatihanpemanduwisata, supayameningkat SDM


masyarakatlokal. Untukpelatihanmemangtidakrutindilakukan,
tetapihampirsetiaptahundilakukan, jikadirasacukup,
kitalakukanpelatihan lain yang bisameningkatkan SDM yang
ada. Kemudian di sektor barat, di Colomadu dan Gondangrejo
yang fokusnya di wisatabuatan dan sejarah, Sama di sektortimur,
kitaidentifikasi dan
kitakembangkanberdasarkanberdasarkankeunggulannya.
Peneliti Setelah strategi
dilakukanapakahdinasmelakukankerjasamadenganpihak lain?
Inform Ada sinergitasantarapemerintahdaerahdenganpemerintahpusat,
antarpemerintahdaerah juga. Misal di Gondangrejo, di museum
an
Dayu, kitakerjasamadenganpemerintahpusatyaitukemendikbud,
kitakerjasamapembangunan museum. Kemudianuntukkerjasama
juga kitalakukandenganpihakswasta. Banyak pihakswasta yang
inginberinvestasi, membangun dan mengelolaobjekwisata di
karanganyar. Contohnyaadadalampeningkatkaninfrastuktur,
kerjasamapromosi. Yang
namanyakerjasamakankesepakatanbersama, apa yang
kitasepakatiuntukmeningkatkanataumendongkrakpariwisata di
karanganyarbisalebihbaik. Kemudian di Sukuh dan Ceto,
karenamerupakanobjek yang dilindungikita juga
ikutbersamaBPCB melestarikan, utamanyadisekitarcandi, juga
pelayananpengunjung.
Peneliti Bagaimanahubungandinasdenganbpcb?

Inform yaakitamelakukankerjasama, apa yang bisakitalakukan, kita


yang melakukanpelayananpengujung, kemudian juga soal
an
ticketing dan area disekitarcandiadadibawahkita. BPCB
sebagaipihak yang melastarikan dan melindungi Candi, kita
(Dinas) sebagai yang mengaturdiluar area kawasancandi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
111

Peneliti Apakahadakerjasamapromosidenganagenatau biro


perjalananwisata?
Inform soalpromosi, kitasifatnyamasihumum,
maksudnyadalampromosikitatidakbekerjasamasecarakususdenga
an
nagenatau biro perjalanantertentu, karenapemerintahtidak profit
oriented, jadikitalakukansecaraumumsaja.
kitalakukanpromosisaja,
secaraumumkeunggulanobjekwisatakita.
Peneliti Untuk status hunian di sekitar Candi Sukuh?

Inform kitahanyasebagai Pembina, kitalakukanpembinaanmisaltentang


tata kelola homestay yang baik, kita juga lakukankoordinasi dan
an
sosialisasi, merekamempunyaipaguyubansendiri-sendiri,
dibawah PHRI.
Peneliti Sepertiapakondisisetelahpandemi?

Inform Tahun 2022 inisudahmulaimembaikkeadaannya, dilihat juga


angkapengunjung yang mulai normal. Kita juga
an
lakukanpromosilebih, dan prokesmasihdilakukan.
Saatinisudahadakelonggaranjadikitaharapkanangkapengunjungte
rusmeningkat. Saat pandemic objekpariwisatakitabukalebihawal,
sekitarbulanJuni 2020 sudahkitaberikelonggaran.
Setiapkawasankitabuatsatgaskhususmandiriuntukmenangani,
Prokes juga kitalakukansecaraketat.
Pengusahasendirimerasaterbantudenganpelonggaranlebihawalter
sebut.

Peneliti Sepertiapaperan BPCB?

Inform BPCB tugasutamanyaadalahpelestarian di situs cagarbudayanya,


dan dia juga menjagakondisicandi, sepertipemugaran.
an
Untukpemeliharaanrutinsetiaptahunada, sepertipembersihan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
112

batu, daridebu, lumut.

2. WawancaraInformandariDesaBerjo, Ngargoyoso, Karanganyar.

Informan : Wahyu Budi Utomo

Jabatan : SekretarisDesa

Tanggal : 07 Maret 2022

Peneliti Potensiwisatadesaberjosepertiapa?

Informan Ada candisukuh, telagamadirda, jumog, ada juga perhutani.


Ituobjek yang terkenal. Masing-masing punya
nilaijualnyasendiri.
Peneliti Apaperandesadalampengembangan?

Informan Kita menyukseskan program-program yang ada, kami selalu


support, tetapisecarakewenanganmemangterbatas.
Dalamhalcandisukuh kami juga
ikutmerawatsupayatidakadakerusakan. itu salah
satuupayakeseharian yang kitalakukan. Kita juga ada
BUMDES yang membawahiobjekdisini.
Peneliti Sepertiapaefekadanyaobjekwisata di

desaandaterhadapperekonomianwarga?

Informan Tentuadaefeknya, kunjunganwisatawan yang


benyakmenjadikanrodaperekonomianwargaberputar, ada
yang berjualan, ada yang membukapenginapan,
jadiyaefeknyapositifbagiperekonomianwargadisini.

Peneliti Kejasamadengandinasatauinstansi lain?

Informan Kalaudaridinasbiasanyamelakukansosialisasi, ataupelatihan,


seperti tour guide. Itukantargetnyawargakitasendiri juga. Itu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113

yang rutidilakukan.
Peneliti Sepertiapapromosi yang dilakukan?

Informan yaakitamelakukanpromosi yang utamalewatkonten-


kontensosial media. disanakitabisalebihmudahmenjangkau
target promosikita.

3. WawancaraInformanmasyarakatsekitar Candi Sukuh

Informan : Ibu Sumikem

Jabatan : Pedagang

Tanggal : 29 Maret 2022

Peneliti Bagaimanadampakekonomicandisukuhbagiwargasekitar?

Informan Yang jualansemuanyawargasini mas, parkirnya juga, petugas


juga. Memangada yang dari BPCB, tapisemua rata-rata
wargasini
Peneliti Apadampak yang andarasakan?

Informan Saya bisaberjualan di sini, bisamenambahpendapatansaya.

Kalausayatidakjualan di sinisayaberjualansayuran, saya juga

punya kebun. Saya sudahtua, jadibisajaditambah-tambah.

Peneliti Apakah pandemic mempengaruhi?

Informan Saatpandemitidakadasamasekali mas yang datang,


karenamemangditutup. Saatinimulairamailagi,
walaupunbelumsepertidulu. Yaa paling
tidaksudahmulaiadalagipembeli mas.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
114

Dokumentasi

KondisiCagarBudaya Candi Sukuh:


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
115

Potensidayatarikwisata lain di sekitar Candi Sukuh:

Pemugaran Candi Suku pada tahun 2015:

Contoh Media promosi Candi Sukuh :


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
116

Kondisisekitar Candi Sukuh:

Anda mungkin juga menyukai