Suatu masalah ditetapkan jika terdapat kesenjangan antara keluaran dengan tolak
ukurnya, sedangkan penyebab masalah ditentukan bila ada kesenjangan antara unsur
sistem lainnya dengan tolak ukur. Identifikasi masalah dimulai dengan melihat adanya
kesenjangan antara pencapaian dan target.
a. Pembinaan tempat
32 % (17 sasaran) 100 % (17 sasaran) (-)
pengelolaan
makanan yang
memenuhi syarat
kesehatan.
3. Penyehatan Lingkungan
Pemukiman Dan Jamban
Keluarga
a. Presentase rumah
sehat. 66 % (480 sasaran) 100 % (480 sasaran) (-)
24
4. Sanitasi Berbasis
Masyarakat
a. Jumlah kelurahan
100 % (5 sasaran) 100 % (5 sasaran) (-)
melaksanakan
STBM.
b. Jumlah kelurahan
(+)
45,23 % (5 sasaran) 60 % (3 sasaran)
ODF.
5. Pengawasan Sanitasi
a. Inspeksi sanitasi
sarana air minum
50 % (9 sasaran) 60 % (5 sasaran) (+)
yang dilakukan
pengawasan.
b. Inspeksi pasar sehat
100 % (2 sasaran) 100 % (2 sasaran) (-)
(pasar tradisional
dan tempe).
Berdasarkan data diatas masalah yang ditemukan pada program kesehatan lingkungan
di Puskesmas Pasar Ambon pada Januari-Desember 2020 adalah kurangnya cakupan
jumlah kelurahan ODF dan inspeksi sanitasi sarana air minum yang dilakukan
pengawasan. Masalah ini ditegakkan karena adanya perbedaan antara hasil yang
diharapkan dengan tolak ukur, dimana target yang harus dicapai pada Januari-Desember
2020 adalah 100 % namun hanya tercapai 60 %.
25
Masalah Urgency Seriousness Growth Hasil
Akhir
Sanitasi Berbasis
Masyarakat
a. Jumlah
4 4 5 80
kelurahan ODF.
Pengawasan Sanitasi
a. Inspeksi sanitasi
sarana air minum
3 4 5 60
yang dilakukan
pengawasan.
Berdasarkan tabel diatas capaian cakupan jumlah kelurahan ODF memiliki jumlah
hasil akhir metode USG yang paling tinggi dibandingkan dengan cakupan inspeksi
sanitasi sarana air minum yang dilakukan pengawasan.
Cakupan Program
Kelurahan yang belum
ODF
26
mempengaruhi keberhasilan
program
27
Kurangnya penyuluhan
INPUT jamban sehat.
Kurangnya partisipasi
masyarakat dalam Kurangnya pelatihan
Kurang optimalnya
mengumpulkan dana. pembuatan jamban sehat. Kurangnya peran tokoh
Jumlah kader cukup, media promosi (booklet,
masyarakat.
tetapi kualitas Partisipasi masyarakat audiovisual, media
Puskesmas belum
kurang. yang masih minimal. sosial).
mengalokasikan dana.
Cakupan
jumlah
kelurahan
ODF sebesar
60 % dari
target 100 %
P2 P3
P1 LINGKUNGAN
Tidak ada masalah. Belum adanya penyuluhan Kurang maksimalnya Kurangnya kepedulian penduduk sementara
Belum adanya penyuluhan mengenai jamban sehat. sistem pelaporan online. dan menetap.
mengenai jamban sehat.
Belum adanya pelatihan
Sosialekonomi masih rendah.
pembuatan jamban sehat.
5 Material
Kurang optimalnya media promosi 4 3 4 3 4 3 3 2 3 144
(booklet, audiovisual, media sosial).
Keterangan :
-I : Importancy (pentingnya masalah)
-P : Prevalence (besarnya masalah)
-S : Severity (akibat yang ditimbulkan masalah)
- RI : Rate of Increase (kenaikan besarnya masalah)
29
- SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
- PB : Public Concern (rasa prihatin masyarakat tentang masalah)
- PC : Political Climate (suasana politik)
-T : Technical feasibility (kelayakan teknologi)
-R : Resources availibility (sumber daya yang tersedia)
Dari data Tabel matriks diatas dapat dilihat komponen-komponen yang memiiki nilai
tertinggi sebagai berikut : kurangnya penyuluhan jamban sehat, kurangnya pelatihan
pembuatan jamban sehat, kurangnya peran tokoh masyarakat, kurangnya partisipasi
masyarakat dalam mengumpulkan dana, partisipasi masyarakat yang masih minimal,
jumlah kader cukup, tetapi kualitas kurang, puskesmas belum mengalokasikan dana dan
kurang optimalnya media promosi (booklet, audiovisual, media sosial).
30