Anda di halaman 1dari 87

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena hanya atas
karunia dan ramatNya penyusunan dokumen Laporan Evaluasi Diri Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Prabumulih (STIE Prabumulih) dapat diselesaikan. Laporan Evaluasi Diri ini
merupakan dokumen kelengkapan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi STIE Prabumulih.

Laporan Evaluasi Diri ini juga disusun dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran
keseluruhan mulai dari input, process, out put, outcome, impact penyeenggaran pendidikan
dalam program studi, meliputi perencanaan, pengembangan dan perbaikan program studi
secara berkesinambungan. Analisis SWOT mencakup strenghs (kekuatan), weakness
(kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman) bagi STIE Prabumulih saat ini.

Pada kesempatan yang baik ini disampaikan ucapan terima kasih yag sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Evaluasi Diri Institusi.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh Tim penyusunan Evaluasi Diri
yang telah bekerja keras dan berupaya menyusun laporan ini secara optimal. Disadari
sepenuhnya bahwaa Laporan Evaluasi Diri ini masih terdapat berbagai kelemahan, oleh
karena itu diharapkan saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini di masa mendatang.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat menjadi pedoman dalam mewujudkan Sekolah
Tinggi yang terkemuka daam bidang Ilmu Ekonomi, menghasilkan lulusan yang berkualitas,
ilmiah, dan berdaya saing ditingkat nasional tahun 2005.

Prabumulih,

Tim Penyusun Laporan Evaluasi Diri

STIE Prabmulih
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

IDENTITAS INSITUTUSI

RANGKUMAN EKSLUSIF/ABSTARK

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

B. Tatapamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, pinjaminan mutu, dan

sistem informasi.

C. Mahasiswa dan lulusan

D. sumberdaya manusia

E. kurikulum, pembelajaan, dan suasana akedemik.

F. Pembiayaan, sarana dan prasarana

G. Penelitian,pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.

II. DESKRIPSI SWOT PROGRAM STUDI SECARA KESELURUHAN, MERUJUK


KEPADA DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

A. Kekuatan dan Kelemahan

B. Peluang dan ancaman dari lingkungan lembaga pendidikan

III. STRATEGI DAN PENGEMBANGAN

A. Strategi

B. Pembangunan

REFERENSI
EVALUASI DIRI

IDENTITAS INSTITUSI

Institusi Perguruan Tinggi :Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih

Alamat : Jl. Patra No 50 RT 01 RW 03 Kel. Sukaraja

Kec.Prabumulih Selatan Kota Prabumulih

Prov. SumateraSelatan

Nomor Telepon : 0713-322417

Nomor Faximile : 0713-322418

Email dan Website : stieprabumulihypp@gmail.com

www.stieypprabumulih.ac.id

Nomor SK Pendirian PT (*) : 155/D/O/2000

Tanggal SK Pendirian PT : 10 Agustus 2000

Pejabat Penandatanganan : Direktorat Jendral DIKTI

SK Pendirian PT

Tahun Pertama Kali : 2000

Menerima Mahasiswa

Peringkat Terbaru :

Akreditasi Institusi

Nomor SK BAN PT :
RANGKUMAN EKSEKUTIF

Konsistensi dan relevansi antara visi, misi, tujuan, dan sasaran yang dirumuskan STIE
Prabumulih merupakan kekuatan bagi proses perencanaan, pembinaan, dan pengebangan
Perguruan Tingg dalam menghasilkan lulusan yang memiliki dasar keilmuan Ekonomi yang
kuat, dapat mengevulasi serta memecahkan permasalahan di dunia kerja, memiliki etika yang
baik, bermoral dan memliki kepercayaan diri yang tinggi, memiliki jiwa kewirausahaan dan
siap bersaing di tingkat Nasional. Potensi unggulan yag dijadikan kekuatan STIE Prabumulih
antara lain mahasiswa tiap tahunnya meningkat, kualifikasi dosen yang representative,
kesesuaian bidang keilmuan tenaga pengajar, memiliki mitra kerja yang tetap dan
berkelanjutan, lulusan terserap dunia kerja, tersedianya beasiswa, serta program yang
fleksibel dan relevan dengan tuntunan perubahan zaman.

Laporaan Evaluasi Diri STIE Prabumulih merupakan dokumen penting di Institusi


yang disiapkan untuk menjadi rujukan dalam setiap kegiatan yang dimaksudkan untuk
memperbaiki dan mengembangkan institusi dimaksud. Laporaan Evaluasi Diri disusun
secara berkala dan direvisi apabila pengelola program studi merasa bahwa sudah terjadi
perubahan signifikan sehingga evaluasi data dan kondisi yang tercantum dalam laporan
evaluasi diri tdak sesuai lagi.

Laporaan Evaluasi Diri yang dibuat pada tahun …….. ini berdasarkan data selama
tiga sampai lima tahun terakhir, tergantung jenis datanya, dan dimaksudkan sebagai bentuk
koreksi internet yang menyeluruh mengenai keberhasilan dan kegagalan institusi selama
periode tersebut. Oleh karena itu, diagnosis yang tepat telah dilakukan untuk mengenali
kelemahan mendasar yang berpotensi menghambat laju perkembagan institusi. Berbagai
kelemahan yang terdiagonis tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut untuk menentukan akar
permasalahannya. Berdasarkan akar masalah yang teridentifikasi, dapat diketahui seberapa
besar atau seberapa berat akar masalah tersebut dan apakah ada alternative pemecahan yag
dapat dilakukan di tingkat institusi atau memerlukan upaya lain dari pihak luar kampus.

Konsistensi dan relevansi antara visi, misi, tujuan, dan sasaran yang dirumuskan STIE
Prabumulih dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang dijabarkan oleh STIE Prabumulih
merupakan kekuatan bagi proses perencanaan, pembinaan, dan pengembangan Institusi
dalam menghasilkan lulusan yang memiliki dasar keilmuan Ekonomi yang kuat, dapat
mengevaluasi serta memecahkan permasalahan di dunia kerja, memiliki etika yang baik,
bermoral dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, memiliki jiwa kewirausahaan dan siap
bersaing di tingkat Nasional. Potensi unggulan yang dijadikan kekuatan institusi antara lain
jumlah mahasiswa tiap tahunnya meningkat, kualifikasi dosen yang representatif, kesesuaian
bidang keilmuan tenaga pegajar, memiliki mitra kerja yang tetap dan berkelanjutan, lulusan
terserap dunia kerja, tersedianya beasiswa, serta program yang fleksibel dan relevan dengan
tuntutan perubahan zaman.

Semetara, yang menjadi kelemahan institusi antara lain, pemberdayaan UPT PM


belum maksimal, jumlah lulusan masih sedikit setiap tahunnya dan mahasiswa baru
mayoritas berasal dari daerah Prabumulih. Berdasarkan hal tersebut STIE Prabumulih
mempunyai strategi, antara lain meningatkan kualitas pembelajara secara terencana dan
berkelanjutan, meng”up-gradei” fasilitas laboratorium, mengevaluasi dan memutakhirkan
kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara konsisten,
memperpendek pengerjaan skripsi dengan mengefektifkan pebimbingan, memperkenalkan
intitusi dengan jangkauan perekonomian yang lebih luas, dan meningkatkan aktifitas dosen
dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

KOMPONEN A
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pecapainnya

Untuk memberikan arah yang jelas terhadap program pendidikan yang diselenggarakan,
maka perlu ditetapkan rumusan Visi, Misi, tujuan dan sasaran STIE Prabumulih.

1. Rumusan Visi STIE Prabumulih


Visi adalah mimpi besar ideal dan relistis yang harus dicapai bersama seluruh
komponen masyarakat akademik dan stakeholder. Adapun visi STIE Prabumulih
adalah “Menjadi Sekolah Tinggi yang terkemuka dalam bidang ilmu ekonomi dengan
menghasilkan lulusan yang berkualitas, ilmiah, dan berdaya saing di tingkat nasional
tahun 2025”.

2. Rumusan Misi STIE Prabumulih


Dalam mencapai visi tersebut, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih dihadapkan
kepada tanggung jawab untuk melaksanakan tugas mulia yang sejalan dengan misi
perguruan tinggi pada umumnya. Adapun misi yang diemban adalah sebagai berikut:
 Mendidik dan membina sumber daya manusia agar menguasai ilmu ekonomi
dan terampi dalam memanfaatkan ilmu manajemen dan akuntasi.
 Mengembangkan ilmu dan teknologi dalam bidang manajemen dan akuntansi.
 Menerapkan ilmu dan teknologi di bidang manajemen dan akuntansi.
 Mengembangkan jaringan kerjasama dengan pmerintah, industri dan
kemitraan lainnya dalam bidang ekonomi untuk merespon daya saing global.
 Menghasilkan luusan yang berjiwa bisnis dan kewirausahaan yang
profesional.

3. Rumusan Tujuan STIE Prabumulih dan merupakan Turunan Dari Misi


Secara umum, tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih adalah menhasilkan
lulusan yang memiliki kemampuan akademik yang professional dalam bidang
Manajemen dan Akuntansi untuk memperoleh apresiasi yang tinggi dan positif dari
masyarakat. Secara khusus, tujuan ini dirumuskan sebagai berikut:
 Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik yang berkualitas
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat da menghasilkan tenaga yang
terdidik serta terampil dibidang ilmu ekonomi.
 Mengingkatkan jumlah dan mutu penelitian berstandar nasional dibidang ilmu
ekonomi.
 Turut berkonstrbusi kepada masyrakat seagai pusat pengembaga ilmu ekonomi
 Menghasikan kerjasama dibidang ilmu ekonomi pada tngkat nasonal
4. Rumusan sasaran STIE Prabumulih dan Strategi Pencapainnya

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih sebagai lembaga pendudukkan


dengan tugas utamannya adaah memberikan pelayanan yag maksimum untuk
mencapai sasaran, yaitu meperoleh ouput dan outcomes yang sesuai dengan tujuan
pendidikan tinggi, tuntutan stakeholder dan harapan masyrakat.

Pelaksanaan strategi secara garis besar dilakukan mengacu pada Visi, Misi dan
Tujuan yang ingin dicapai, melalui kegiatan yang disusun daam Program Kerja
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih. Program kerja diarahkan untuk
mempertahankan dan mengembangkan Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu bidang
Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.

A. Sasaran di Bidang Pendidikan dan Pengajaran


 Peningkatan kualitas mutu dosen dalam proses belajar mengajar.
 Peningkatan dosen berkualifikasi Doktor.
 Terciptanya lulusan berkompotensi yang relevan dengan kebutuhan
stakeholder dan mampu bersaing di tingkat nasional.
 Terwujudnya pengembangan kurikulum yang matching dalam perkembangan
teknologi informasi.
 Pengembangan aturan dan standar akademik.
 Terwujudnya kemampuan berbahasa inggris bagi dosen, staff pegawai dan
mahasiswa
 Tercapainnya akreditasi minimal B.
 Terwujudnya penerapan sistem penjamin mutu internal institusi dan prgram
studi melalui program implementasi penjain mutu.
 Terselenggarannya sistem monitoring dan evaluasi penjmin utu institusi dan
program studi melalui program monitoring dan evaluasi penjamin mutu.

B. Sasaran di Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


 Terwujudnya penigkatan jumlah peelitian dan pengabdian masyarakat di
tingkat nasional.
 Meningkatnya jumlah partisipasi dosen yang melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
 Mengaplikasikan hasil penelitian guna meningkatan kesejahteraan masyarakat
secara nyata.
 Meningkatkan jumlah mahasiswa yang teribat dalam penelititan dan
pengabdian kepada masyrakat yang dilakukan oleh dosen.

C. Sasaran di Bidang Kerjasama dan Alumni


 Terjalinnya kerjasama dari berbagai pihak eksternal yang berskala di tingkat
nasional.
 Terwujudnya koperasi mahasiswa, dosen dan staff pegawai STIE-Prabumulih
melalui program pembentukan koperasi.
 Terwujudnya pengebangan sarana penunjang akademik yang resertatif.
 Terwujudnya kemampuan pelayanan yang prim terhadap mahasiswa, dosen,
dan masyarakat.
 Tercapainnya organisasi kemahasiswaan yang solid dan bermanfaat bagi
mahasiswa, dosen dan masyarakat melalui program pengembangan dari
berbagai jenis organisasi kemahasiswaan.
Tabel. A.1. Target dan Pencapaian sasaran di bidang pendidikan dan pengajaran

Target Tahunan
No Indikator Utama 2016/ 2017/ 2018/ 2019/ 2020/ 2021/ 2022/ 2023/ 2024/2
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 025

1. Peningkatan kualitas
mutu dosen dalam proses
belajar mengajar
2. Peningkatan dosen
berkualitas Doktor
3. Terciptanya lulusan
berkompetensi yang
relevan dengan kebutuhan
stakeholder dan mampu
bersaing di tingkat
nasional
4. Terwujudnya
pengembangan kurikulum
yang matching dengan
perkembangan teknlogi
informasi
5. Pengembangan aturan
dan standar akademik
6. Terwujudnya
kemampuan berbahasa
inggris bagi dosen, staff
pegawai dan mahasiswa
7. Tercapainnya akreditasi
minimal B
8. Terwujudnya penerapan
sistem penjamin mutu
internal institusi dan
program studi melalui
program implementasi
penjamin mutu
9. Terselenggaranya sistem
monitoring dan evaluasi
penjamin mutu institusi
dan program studi
melalui monitoring dan
evaluasi penjamin muutu

Target Tahunan
No Indikator Utama 2016/ 2017/ 2018/ 2019/ 2020/ 2021/ 2022/ 2023/ 2024/
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
1. Terwujudnya
peningkatan jumlah
penelitian dan pengabdian
masyarakat di tingkat
nasional
2. Meningkatnya jumlah
partisipasi dosen yang
melakukan penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat
3. Meningkatnya jumlah
mahasiswa yang terlibat
dalam penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat yang
dilakukan oleh dosen
Tabel. A.2. Target dan Pencapaian sasaran di bidang penelitian dan pengabdian
masyarakat

Tabel. A.3. Target dan Pencapaian sasaran di bidang kerjasama dan alumni

Target Tahunan
2016/ 2017/ 2018/ 2019/ 2020/ 2021/ 2022/ 2023/ 2024/
No Indikator Utama
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

1. Terjalinnya kerjasama
dari berbagai pihak
eksternal yang berskala di
tingkat nasional
2. Terwujudnya koperasi
mahasiswa, dosen dan
staff pegawai STIE-
Prabumulih melalui
program pembentukan
koperasi
3. Terwujudnya
pengembang saran
penunjang akademik yang
refresentatif
4. Terwujudnya
kemampuan pelayanan
yang prima terhadap
mahasiswa, dosen, dan
masyarakat
5. Tercapainya organisasi
kemahasiswaan yang solid
dan bermanfaat bagi
mahasiswa, dosen dan
masyarakat melalui
program pengembangan
dari berbagai jenis
organisasi kemahasiswaan
TABEL A.4 SWOT

STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)


Faktor Internal
1. Visi terukur, mudah 1. Belum maksimalnya
dipahami dan dapat sosialisasi visi misi
dilaksanakan 2. Belum seluruh aktivtas
2. Visi dan misi disusun akademik yang
dengan melibatkkan memahami visi misi STIE
Faktor Eksternal
stakeholders Prabumulih
3. Komitmen dari seluruh
aktivitas akademika untuk
memperbaiki diri
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O
1. Tersedianya kerjasama yang Meningkatkan kerjsama di dalam Menggencarkan sosiaisasi visi msi
dapat membantu dan luar negeri untuk mewujudkan STIE Prabumulih
mewujudkan visi visi program studi
2. Adanya badan penjamin
mutu eksternal sebagai tolak
ukur pencapaian visi
THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T
1. Pandangan bahwa lulusan Membekali luusan degan Soft skill Melakukann upaya promosi STIE
perguruan tinggi negeri lebih dan hard skill sehingga lulusan Prabumulih melalui kegiatan yang
baik dari swasta memiliki daya saing akraktif, inovatif
2. Banyaknya Perguruan
Tinggi sejenis
KOMPONEN B
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan,
dan Penjamin Mutu

1. Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya.

Pimpinan Sekolah Tinggi yakni ketua STIE Prabumulih. Sesuai dengan organisasi
dan tata kelola (Ortala) STIE Prabumulih bahwa tugas pokok dan fungsi STIE
Prabumulih adalah sebagai berikut:

 Memimpin manajemen sekolah


 Memimpin penyeenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi
 Memimpin Pelaksanaan dan pengembanga perguruan tinggi
 Membina hubungan baik dengan mitra erja regional dan nasional
2. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas
pelaksanaan tugas.
Sistem kepemimpinan pada STIE Prabumulih dibagi menjadi tiga jenis yakni:
Kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, kepemimpinan public. Berikut
ini penjelasan dari ketiga jenis kepemimpinan tersebut:
a. Kepemimpinan Operasional :
Kepemimpinan operasional di STIE Prabumulih dalam mencapai Visi dan Misi
sebagai berikut :
 mengarahkan dan mempengaruhi anggota organisasi untuk mewujudkan
visi dan misi;
 membuat rencana kerja tahunan yang melibatkan 2 (dua) program studi.
 menerapkan etika dan membangun budaya organisasi;
 melaksanakan pengawasan, yang digariskan dalam visi, misi, dan tujuan.
Penyelenggaraan STIE Prabumulih yang dijabarkan dalam Rencanna
Strategis (RENSTRA) dan Rencana Operasional (RENOP) serta
diwujudkan dengan akuntabilitas pelaksanaannya.
 melakukan pertemuan rutin bermanfaat dalam upaya mengantisipasi
perubahan lingungan eksternal dan dampaknya terhadap penyelenggaraan
kegiatan STIE Prabumulih.
b. Kepemimpinan Organisasi
Kepemimpinan organisasi STIE Prabumulih yang mengkoordinasikan sumber
daya yang ada di STIE Prabumulih. Koordinasi di atas digunakan untuk
merealisasikan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya dalam rangka
mencapai visi, mis, dan tujuan STIE Prabumulih. Dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi program kerja, STIE Prabumulih terlibat dosen dalam
kerjasama dan koordinasi antar STIE Prabumulih, minsalnya melakukan : rapat
PMB, rapat RAPBS, rapat Dies Natalis. Kemudian kerjasama dan koordinasi
dengan unit kerja (UPT laboratorium, UPT Pusat Bahasa, UPT P2M, UPT PM,
UPT Perpustakaan, kepala BAAK dan BAU) dilingkungan STIE Prabumulih
dalam rapat.

c. Kepemimpinan Publik
Kepemimpinan publik pada STIE Prabumulih saat ini menjalin kerjasama sebagai
rujukan bagi public dalam bidang akuntasi pemerintah kerjasama dan aktualisasi
dalam kehidupan bermasyarakat. Kepemimpinan pubik diterapkan dalam hal
sebagai berikut:
 Keikutsertaan dalam Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sebagai
anggota.
 Keikutsertaan dalam Organisasi Kesenian Kota Prabumulih sebagai
Sekretaris.
 Keikutsertaan dalam Dewan Pengupahan Kota Prabumulih sebagai
anggota.
 Keikutsertaan sebagai pengurus masjid.
 Keikutsertaan sebagai Ketua Rukun Warga.
 Berperan aktif dalam pelaksanaan MoU antara STIE Prabumulih dengan
Radio ABCD Kota Prabumulih dalam Sosialisasi STIE Prabumulih mulai
tahun 2014.
 Berperan aktif dalam pelaksanaa Mou antara STIE Prabumulih dengan
Asuransi Jiwasraya dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat untuk dosen dan mahasiswa mulai tahun 2014.
 Berperan aktif dalam pelaksanaa Mou antara STIE Prabumulih dengan
Asuransi Bumi Putera dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat untuk dosen dan mahasiswa mulai tahun 2014.
 Berperan aktif dalam pelaksanaa Mou antara STIE Prabumulih dengan
BPJS Kesehatan dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat untuk dosen dan mahasiswa mulai tahun 2014.
 Berperan aktif dalam pelaksanaa Mou antara STIE Prabumulih dengan
KPU Prabumulih dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat untuk dosen dan mahasiswa mulai tahun 2015.
 Berperan aktif dalam pelaksanaa Mou antara STIE Prabumulih dengan
DPPKAD Kota Prabumulih dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat untuk dosen dan mahasiswa mulai tahun 2016.
 Berperan aktif dalam pelaksanaa Mou antara STIE Prabumulih dengan
Universitas IGM untuk meningkatkan Kualitas SDM dalam melaksanakan
Tridharma Perguruan Tinggi mulai tahun 2016.
 Berperan aktif dalam pelaksanaa Mou antara STIE Prabumulih dengan
BPJS Ketenagakerjaan dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat untuk dosen dan mahasiswa mulai tahun 2016.
 Berperan aktif dalam pelaksanaa Mou antara STIE Prabumulih dengan
Universitas Muhammadiyah Palembang untuk meningkatkan Kualitas
SDM dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi mulai tahun
2016.
 Berperan aktif dalam pelaksanaa Mou antara STIE Prabumulih dengan
Bank Prabumega Kota Prabuulih mulai tahun 2016.

Pelaksanaan aspek kepemimpinan publik telah menghasilkan pola pengembangan yang


berkaitan dengan kerjasama dengan pihak luar. Pimpinan STIE Prabumulih bersama-sama
dengan Ketua Program Studi, elakukan kegiatan untuk mencapai tujuan kerjasama dengan
berbagai pihak. Apabila dilihat dari aspek kepemimpinan public, maka berbagai upaya
dilakukan oleh Sekolah Tinggi antara lain dengan menjalin kerjasama dengan beberapa
Instansi-instansi yang ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta memberi
peluang dengan mengirimkan para staff kependidikan STIE Prabumulih.
3. Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan
dan koordinasi pelaksanaan program.
Partisipasi sivitas akademika dalam pengembangan kebijakan telah dilaksanakan
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan tridharma perguruan tinggi yakni:
perubahan kurikulum dan visi misi program studi meminta masukan dari lulusan,
pengguna lulusan, mahasiswa, dosen. Meminta partisipasi sivitas akademika dalam
penilaian kinerja dosen, sarana dan prasarana, penelitian, serta pengabdian baik
terlibat langsung maupun dalam pengisian kusioner.
Pengelolaan dan koordinasi perlaksanaan program di STIE Prabumulih dapat
dijelaskan sebagai berikut:

a. Planning

STIE Prabumulih melakukan kegiatan perencanaan tahunan dengan mengacu pada


pedoman perencanaan STIE Prabumulih melakukan koordinasi dan kompilasi
perencanaan dari program studi. Perencanaan yang dikoordinasikan mencakup
aspek akademik/non akademik. Perencanaan yang telah disetujui selanjutnya
direalisasikan dalam kegiatan pelayanan akademik/non akademik dan selanjutnya
ditindaklanjuti dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
digunakan untuk meningkatkan kualitas .
Perencanaan yang dirumuskan oleh STIE Prabumulih digunakan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan diambil oleh masing-masing program
studi dalam mewujudkan tujuan STIE Prabumulih. Proses perencanaan ini dalam
pelaksanaannya melibatkan unsur yang berkepentingan dalam proses
pembelajaran termasuk para stakeholder atau pengguna lulusan sehingga rencana
yang dihasilkan relatif kontekstual dan dapat menampung berbagi kepentingan
proses pembelajaran. Perencanaan ini dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenjang
yaitu: Strategis, dan Operasional.

1) Perencanaan Strategis, dimaksudkan untuk menyusun langkah-langkah


strategis yang akn dilakukan STIE Prabumulih untuk mewujudkan visi, misi
dan tujuan. STIE Prabumulih sebagai unsur pelaksana akademik dan keilmuan
memerlukan Rencana Strategis (RENSTRA). Rencana Strategis Program
Studi Manajemen dan Program Studi Akuntansi telah ditetapkan sejalan
dengan Rencana Strategis (RENSTRA) STIE prabumulih yang meliputiaspek
baku mutu akademik, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, keuangan,
dan kerjasama atau kemitraan.
Perencanaan, strategis STIE Prabumulih berjangka waktu 5 (lima) tahun,
disusun sejalan dengan Rencana Iduk Pengembangan (RIP) dan disiapkan atas
pertujuan senat STIE Prabumulih. Formulasi strategis di dalam RENSTRA ini
secara umum diturunkan berdasaran isu-isu strategis yang ada dilingkungan
STIE Prabumulih baik dilingkungan intenal maupun eksternal.
2) Perencanaan Operasional, dimaksudkan untuk menentukan berbagai
kegiatan yang diperlukan untuk mengimplentasikan Rencana Strategi
(RENSTRA) yang teah ditentukan sebelumnya. Rencana Operasional
(RENOP) meliputi : proses perkuliahan, materi perkuliahan, system
monitoring, dan evaluasi proses perkuliahan, pembimbingan mahasiswa,
kegiatan penelitian, pengabdian pada masyarakat, kegiatan mahasiswa, dan
sebagainya. Hasil dari perencanaan teknis ini biasanya dituangkan dalam
kalender akademik tahun bersangkutan.

b. Organizing
STIE Prabumulih melakukan kegiatan pengorganisasian terhadap program studi
yang ada dibawah koordinasinya. Kegiatan pengorganisasian dijalankan
berdasarkan tata kerja antar unit dan deskripsi pekerjaan sebagaimana yang
terdapat dalam Buku Pedoman Tata Kelola.
Organizing dilakukan pada semua kegiatan bidang akademik dan non akademik
dan selanjutnya ditindak lanjuti dengan adanya SOP yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas.

c. Staffing
STIE Prabumulih melakukan koordinasi dan memberikan pengarahan terhadap
pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. STIE Prabumulih
memfasilitasi pengembangan dosen dan tenaga kependidikan, STIE Prabumulih
dapat mengirim tenaga tersebut untuk mengikuti berbagai kegiatan pelatihan
sesuai dengan kompetensi dn keahlian dosen dan tenaga kependidikan.

 Memberikan penugasan untuk dosen dalam kegiatan pelatihan dan seminar


baik di STIE Prabumulih, maupun yang diadakan pemerintah maupun
swasta.
 Memberikan kesempatan untuk ikut serta dalam organisasi profesi.
 Memberikan penugasan untuk tenaga kependidikan dalam kegiatan
pelatihan dan seminar baik di STIE Prabumulih, maupun yang diadakan
pemerintah maupun swasta.
 Memberikan kesempatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan kepada
dosen
 Maupun tenaga kependidikan.

d. Leading
STIE Prabumulih memiliki wewenang untuk mengarahkan program studi dalam
merealisasikan rencana yang ditetapkan sesuai dengan Organisasi dan Tata
Kelola, dan dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Dalam proses
pengarahan, focus pengarahan didasarkan pada pola koordinasi melalui rapat-
rapat di tingkat Ketua Sekolah dan Program Studi, dan selanjutnya di tindak
lanjuti dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas.

e. Controling
Kegiatan pengawasan pada STIE Prabumulih dilakukan secara terstruktur.
Pengawasan dilakukan sebelum, proses dan setelah proses kegiatan berjalan.
Selain itu pengawasan dilakukan dengan membandingkan pelaksanaan kegiatan
dengan indikator dan target yang telah direncanakan. STIE Prabumulih melakukan
pengawasan sebelum tindakan dilakukan melalui kegiatan evaluasi apakah
sebelum proses berjalan semua rencana kerja telah dilakukan dengan benar.
Pengawasan dalam proses dilakukan ketika pelaksanaan rencana kegiatan
berjalan. Pengawasan setelah kegiatan berjalan merupakan kegiatan terakhir
dalam sistem pengelolaan kegiatan dan dilakukan pada akhir kegiatan.

4. Perencanaan program jangka panjang (RENSTRA) dan monitoring


pelaksanaanya dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program
Perencanaan program Rencana Strategis (RENSTRA) dibuat oleh STIE Prabumulih
yang berkoordinasi antara ketua STIE Prabumulih, pembantu ketua STIE Prabumulih,
ketua STIE Prabumulih berdasarkan hasil kusioner sehingga nantinya dapat dijadikan
acuan dalam kegiatan tri dharma di STIE Prabumulih. Monitoring pelaksanaan
dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program studi dilakukan pada akhir semester,
hasilnya dapat dijadikan masukan untuk ditindak lanjuti.

5. Efisiensi dan efektifitas kepemimpinan


Efisiensi kepemimpinan ketua STIE Prabumulih akan memengaruhi pengelolaan
program studi. Sehingga program yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh
STIE Prabumulih harus tetap waktu, program ini akan dievaluasi secara kontinu pada
tiap akhir semester yang dilakukan oleh ketua program studi dan pembantu ketua 1,
pembantu ketua 2, pembantu ketua 3, selanjutnya efektivitas kepemimpinan terlihat
dari struktur organisasi yang ada di STIE Prabumulih sudah berjalan secara efektif
dimana pemberian tugas pokok dan fungsi telah sesuai dengan keahlian dan bidang
ilmunya masing-masing, sehingga tiap bagian dapat melaksanakan perintah dan
berkoordinasi dengan baik.
Kepemimpinan yang efektif dilaksanakan juga melalui:
 Komunikasi dengan dosen dan tenaga kependidikan melalui rapat dosen dan
tenaga kependidikan setisp awal, tengah, dan akhir.
 Menggunakan sistem informasi melalui facebook, wa mengenai seminar,
pelatihan.
 Koordinasi yang dilakukan ketua STIE Prabumulih dengan ketua program,
Pembantu ketua 1 mengenai akademik, Pembantu ketua 2 mengenai keuangan
dan administrasi, Pembantu ketua 3 mengenai kemahasiswaan dan lulusan.

6. Evalusi program dan pelacakan lulusan.


Evaluasi STIE Prabumulih sudah berjalan dengan baik melalui:
 Pengawasan dosen yang sudah mengajar melalui daftar hadir sehingga dapat
di lihat kesesuain RPS dan kontak perkuliahannya.
 Pengawasann disiplin dosen dan mahasiswa
 Evaluasi kartu konsultasi yang dimiliki pembimbing akademik.
 Evaluasi pelaksanaan ujian akhir semester.
 Evaluasi pelaksanaan ujian skripsi.
 Evaluasi hasil tracer study.
 Evaluasi jadwal pengajaran, dosen pengampuh, mata kuliah sesuai dengan
kompetensi dosen.
Pelacakan alumni STIE Prabumulih melalui adanya group di internet (facebook)
Ikatan Alumni tersebut STIE Prabumulih agar para alumni dapat saling
berkomunikasi dan saling berbagi informasi misalnya bidang lowongan pekerjaan,
peluang bisnis, waktu yang diperlukan lulusan untuk memperoleh pekerjaan pertama,
dan kesulitan lulusan dalam memperoleh pekerjaan. Kemudian dengan tracer study
untuk mengetahui persentase lulusan yang diserap lapangan kerja, waktu yang
diperlukan lulusan untuk memperoleh pekerjaan pertama, dan kesulitan lulusan dalam
memperoleh pekerjaan. Dapat dilihat pada tabel berikut:
(Gambar tabel Profil Masa Tunggu Lulusan)

Profil Masa Tunggu Lulusan

80%

70%

60%

50%
0.74
40%

30%

20%
18%
10% 0.08

0%
< 3 bln 3 - 6 bln > 6 bln

Gambar B.1. Profil masa tunggu lulusan


7. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil evaluasi
internal dan eksternal.
Hasil evaluasi internal yakni AMAI dipergunakan untuk perencanaan dan
pengembangan kurikulum, kompetensi lulusan. Sedangkan hasil evaluasi eksternal
yakni borang dipergunakan untuk pembentukan UPM, UPT P2M, UPT Pusat bahasa
tahun 2014

8. Kerjasama dan kemitraan.


Kerjasama dan kemitraan STIE Prabumulih yakni: kerjasama dengan Radio ADBC
Kota Prabumulih dalam sosialisasi STIE Prabumulih mulai tahun 2014, kerjasama
dengan Asuransi Jiwasraya dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat untuk dosen dan mahasiswa mulai tahun 2014, kerjasama dengan
Asuransi Bumi Putera dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat untuk dosen dan mahasiswa mulai tahun 2014, kerjasama dengan BPJS
Kesehatan dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk
dosen dan mahasiswa mulai tahun 2014, kerjasama dengan KPU Kota Prabumulih
dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk dosen dan
mahasiswa mulai tahun 2015 Kerjasama dengan DPPKAD Kota Prabumulih dalam
kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk dosen dan
mahasiswa mulai tahun 2016.

Kerjasama dengan Universitas IGM untuk meningkatkan Kualitas SDM dalam


melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi mulai tahun 2016. Kerjasama dengan
BPJS Ketenagakerjaan dalam kegiatan pengajaran, peneliti dan pengabdian
masyarakat untuk dosen dan mahasiswa mulai tahun 2016. Kerjasama denga
Universitas Muhammadiyah Palembang untuk meningkatkan Kualitas SDM dalam
melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi mulai tahun 2016. Kerjasama dengan
Bank Prabumega Kencana Kota Prabumulih mulai tahun ......

9. Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran


mahasiswa.

Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran


mahasiswa yakni dari AMAI mahasiswa belajar dengan metode SCL sehingga
mahasiswa lebih mandiri, membentuk English club sehingga mahasiswa lebih aktif
menggunakan bahasa inggris.

10. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi (misalnya kajian
kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan
penguji eksternal).
Kajian kurikulum STIE Prabumulih dilaksanakan dengan 2 langkah yakni peninjauan
kurikulum yang dilakukan 2 tahun sekali, dan selanjutnya perubahan kurikulum 4
tahun sekali atau adanya perubahan yang disesuaikan dengan pasar kerja saat ini.
Monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiwa, dosen dan penguji eksternal
dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan Audit mutu akademik internal

11. Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga.


Penjaminan mutu STIE Prabumulih sudah baik yakni dibuktikan dengan adanya UPM
di tingkat sekolah tinggi dan Gugus kendali Mutu (GKM) di tingkat STIE Prabumulih
ke dua kelembagaan ini saling bekerjasama guna menghasilkan visi, misi, tujuan, dan
sasaran STIE Prabumulih dengan cara memonitoring dan evaluasi aktivitas akademik
STIE Prabumulih yang dilakukan GKM kemudian dilaporkan ke UPM selanjutnya ke
ketua STIE Prabumulih untuk di tindak lanjuti.

12. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar
mahasiswa.
Dampak dari adanya proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil
belajar mahasiswa adalah meningkatnya indeks prestasi akademik mahasiswa,
semakin singkatnya masa tunggu alumni memperoleh pekerjaan dengan dilakukannya
kerjasama dengan pengguna lulusan, tridharma perguruan tinggi diterapkan
berdasarkan standar Nasional DIKTI di tambah dengan SN Perguruan tinggi.

13. Metodologi Baku Mutu (bencmarking).


Metodologi buku mutu di STIE Prabumulih dilakukan dalam beberapa kegiatan antara
lain:
 Melanjutkan jenjang akademik dosen yang semula S1 menjadi S2
 Pelatihan untuk tenaga kependidikan
 Pelatihan penulisan jurnal ilmiah
 Pelatihan e-learning
 Pelatihan SIAKAD (Sistem Informasi Akademik)

14. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan.


Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan berdasarkan hasil evaluasi borang
di tahun sebelumnya serta AMAI, maka program studi memberikan masukan kepada
sekolah tinggi untuk melakukan pengembangan dengan membentuk unit penjaminan
mutu, UPT penelitian dan pengabdian, UPT pusat bahasa dan di tahun 2014 di
berlakukan pembentukan UPT ini.

15. Evaluasi internal yang berkelanjutan.


Evaluasi internal dilakukan melalui audit mutu akademik internal yang dilakukan
setiap bulan September tahun akademik, penyebaran konsioner. Hasil ini akan di
tindak lanjuti misalnya dari segi mahasiswa menyarankan keterbukaan dalam proses
penilaian dosen atas nilai dari mata kuliah yang di ampuh mahasiswa, maka di tindak
lanjutnya mewajibkan dosen mencantumkan secara rinci komponen penilaian kepada
mahasiswa persemester dan tiap semester.

16. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam perbaikan


dan pengembangan program.
Hasil evaluasi internal STIE Prabumulih berasal dari hasil audit mutu akademik
internal, sedangkan hasil evaluasi eksternal berasal dari penilaian borang yang
dilakuka BAN-PT. Hasil ini dipergunakan STIE Prabumulih untuk perbaikan dan
pengembangan STIE Prabumulih misalnya untuk dipergunakan dalam penyusunan
Renstra dan Renop setiap tahunnya, perbaikan kurikulum.

17. Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu.


Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu STIE Prabumulih
yakni : kerjasama dengan Dinas Pendapatan dan Pengelola Kekayaan Aset Daerah
(DPPKAD) Kota Prabumulih, kerjasama dengan Universitas Indo Global Mandiri,
kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Palembang.

TABEL B.1 SWOT

STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)


Faktor Internal

Tata kelola yang baik didukung oleh Belum optimalnya komitmen dan
sarana dan prasarana yang memadai komunikasi untuk perbaikan
penjaminan mutu

Faktor Eksternal
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O

Adanya dukungan pemerintah kota Meningkatkantata kelola, sarana dan Meningkatkan komitmen dan
Prabumulih prasarana dengan memanfaatkan komunikasi dengan memanfaatkan
dukungan pemerintah kota dukungan pemerintah Prabumulih
Prabumulih. sehingga membantu memperbaiki
penjamin mutu
THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T

Tata kelola STIE Prabuulih di perguruan Peningkatan tata kelola yang lebih baik Mengoptimalkan komitmen dan
tinggi lainnya lagi, mengoptimalkan penggunaan komunikasi manajemen penjamin
sarana dan prasarana, sehingga STIE mutu untuk menghadapi persaingan di
Prabumulih mampu berdaya saing. dunia Pendidikan.
KOMPONEN C

MAHASISWA DAN LULUSAN

1 Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa


STIE Prabumulih sampai saat ini mengelola program akademik (S-1) dengan dua
program studi manajemen dan akuntansi. Efektivitas implementasi sistem rekrutmen
dan seleksi calon mahasiswa untuk menghasilkan calon yang bermutu diukur dari
jumlah peminat, proporsi pendaftar dari daya tampung dan proporsi yang diterima dan
yang registrasi.
Dalam rangka penerimaan mahasiswa baru, dilakukan dengan berbagai cara yang
menarik dan lebih bersifat informasi yang mendidik. Cara-cara itu antara lain :
 Melakukan presentasi di berbagai SLTA/SMK negeri dan swasta
 Memasang spanduk di tempat-tempat yang strategis dan menyebarkan brosur
 Memasang iklan di media cetak dan media elektronik
 Informasi di website http://stieyppprabumulih.ac.id
Pada prinsipnya cara promosi tersebut diatas bertujuan untuk memperkenalkan STIE
Prabumulih kepada para calon mahasiswa dengan harapan setalah mengenal, sebagian
dari mereka mau mendaftar dan masuk ke STIE Prabumulih.

Sistem rekrutmen mahasiswa baru di STIE Prabumulih dilaksanakan melalui seleksi


mandiri PTS yang dilakukan pada awal tahun ajaran baru sesuai dengan kalender
akademik STIE Prabumulih. Dadar penerimaan mahasiswa baru setiap tahunnya,
mengacu pada:
 Surat yayasan yang ditujukan kepada ketua STIE Prabumulih tentang
penerimaan mahasiswa baru.
 Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang penerimaan mahasiswa baru
 Rapat pimpinan tentang pembentukan panitia penerimaan mahasiswa baru
(PMB)
Berdasarkan penjelasan diatas maka sistem rekrutmen berdasarkan surat keputusan
Ketua STIE Prabumulih nomor : 068/SK/STIE-P/IV/2015 mempergunakan sistem
pendaftaran langsung yaitu

1) Masa pendaftaran
 Calon mahasiswa mendaftar pada seketariat penerimaan mahasiswa
baru dengan membayar uang pendaftaran
 Calon mahasiswa mengisi formulir pendaftaran dan diberikan nomor
peserta ujian masuk
 Setelah mendapatkan nomor ujian masuk, maka akan mengikuti tes
yang akan diberitahukan melalui telepon
2) Masa Ujian Masuk
 Pada hari dan waktu yang telah diberitahukan, ditetapkan mahasiswa
mengikuti tes yang terdiri dari : tes tertulis (matematika, pengetahuan
umum, bahasa inggris, bahasa indonesia, kejuruan) tes wawancara
(minat dan bakat, kemampuan orang tua, pekerjaan calon mahasiswa,
latar belakang calon mahasiswa) da tes TOEFL.
 Setelah calonn mahasiswa dinyatakan lulus, maka melaksanakan
pendaftaran ulang
3) Masa Pendaftaran Ulang
 Mahasiswa melakukan pendaftaran ulang dengan cara melakukan
pembayaran uang kuliah melalui Bank Sumsel Bambel dengan terlebih
dulu mengambil slip pembayaran pada Sekretariat Penerimaan
Mahasiswa Baru
Tanda bukti pembayaran diserahkan kepada panitia penerimaan dan mahasiwa
melakukan pengisian surat perjanjian yang ditandatangani diatas materai.
Seleksi mahasiswa baru dilakukan melalui tiga tahap yaitu: seleksi administratif, tes
tertulis dan wawancara. Hasil seleksi mahasiswa baru dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel C.1.

Hasil Seleksi Mahasiswa Baru STIE Prabumulih

Jumlah Calon Mahasiswa


Jumlah Mahasiswa Baru
Tahun Daya reguler

Akademik Tampung Lulus Reguler bukan


Ikut Seleksi Transfer(3)
Seleksi Transfer
(1) (2) (3) (4) (5) 6)
2012 150 110 86 81 5
2013 150 97 86 79 3
2014 150 135 118 113 5
2015 150 76 68 58 3
2016 150 80 71 66 5
Jumlah 10 498 429 397 21

Berdasarkan tabel diatas, dapat terlihat bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti
seleksi relatif stabil dari tahun ke tahun. Untuk itu diperlukan peningkatan program promosi
yang maksimal agar dapat meningkatkan animp dan minat para calon mahasiswa.

2 Profil Mahasiswa Akademik, Sosio-Ekonomi, Pribadi (Termasuk Kemandirian dan


Kreativitas)
Mahasiswa STIE Prabumulih sebagian besar berasar dari Kota Prabumulih dan juga
berasal dari berbagai daerah, kecamatan dan kabupaten di sekitar Kota Prabumulih.
Dengan latar belakang pendidikan dari SMA maupun SMK baik negeri maupun
swasta. STIE Prabumulih kurang dikenal di daerah lain yang terdapat perguruan
tinggi lain yang memiliki program studi yang serupa. Ini berarti STIE Prabumulih
harus lebih mengintensifkan promosi untuk meningkatkan animo mahasiswa dari luar
kota prabumulih.
Selain itu jugo mahasiswa STIE Prabumulih memiliki latar belakang akademik yang
tidak begitu bagus, yang disebabkan STIE Prabumulih bukan merupakan program
studi favorit yang diminati lulusan-lulusan terbaik. Hal ini menyebabkan sering
timbulnya kesulitan dalam penyerapan materi perkuliahan, penyelesaian tugas kuliah
dan tugas akhir dengan kualitas yang belum begitu bagus. Untuk itu STIE Prabumulih
terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan kualitas akademik.
Mahasiswa STIE Prabumulih sebagian besar berasal dari keluarga dengan latar
belakang sosial ekonomi menengah kebawah, dengan mata pencaharian petani,
pedagang. Wirausaha dan lain-lain. Kesulitan perekonomian kadang timbul pada saat
pembayaran biaya perkuliahan, sedangkan beasiswa yang tersedia masih terbatas.
Serta kebijakan mengenai penerimaan mahasiswa yang memiliki potensi akademik
dan kurang mampu secara ekonomi, fisik serta implementasintya pada STIE
Prabumulih berdasarkan Surat Keputusan Ketua STIE Prabumulih Nomor :
029/SK/STIE-P/VIII/2015 tentang mahasiswa yang berprestasi. Dengan demikian
STIE Prabumulih mempunyai sebagai berikut :
1) Beasiswa dari STIE Prabumulih diperuntuhkan bagi mahasiswa yang tidak
mampu dan berpotensi mendapatkan keringanan biaya kulaih setelah semester
tiga sampai selesai hanya untuk empat orang, dua manajemen dan dua
akuntansi setiap angkatan.
2) Selanjutnya diberikan beasiswa yang berasal dari luar STIE Prabumulih
 Beasiswa dari Kopertis, diperuntukan bagi Mahasiswa Berprestasi
Akademik; bagi mahasiswa STIE yang mempunyai IPK tertinggi pada
dua semester terakhir disetiap program studi yang ada di STIE yaitu
Beasiswa PPA dan BP PPA
Sedangkan kebijakan untuk mahasiwa yang berprestasi dan memiliki
keterbatasan fisik masih dalam wacana yayasan yang kemungkinan untuk
diberlakukan ditahun-tahun mendatang.

3. Keterlibatan Mahasiswa dalam Berbagai Komisi yang Relevan


Mahasiwa STIE Prabumulih banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan akademik
maupun non akademik (softskill). Mahasiswa dapat bergabung dalam berbagai
organisasi kemahasiswaan seperti Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ), Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) dan lain-lain. Dalam
kegiatan-kegiatan tersebut mahasiswa terlibat aktif dalam kepanitiaan, pengisi acara,
maupun peserta. Kegiatan tersebut antara lain pada acara penerimaan mahasiswa baru,
kagiatan kuliah kerj lapangan, penyelenggaraan seminar, acara-acara dalam rangka
Dies Natalis YPP serta donor darah.

4. Kegiatan Ekstra-Kurikuler
Kegiatan ekstra kulikuler antara lain ekstra kulikuler penalaran, olahraga, kesenian
dan organisasi kemahasiswaan. Mahasiswa dapat bergabung dalam kegiatan-kegiatan
tersebut sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.
Ekstra kulikuler penalaran diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk bimbingan
penyusunan proposal dan penulisan karya ilmiah. Ekstra kulikuler olahraga diberikan
kepada mahasiwa dalam bentuk penyediaan lapangan olahraga yang multiguna terdiri
dari lapangan bulu tangkis, voli badminton dan basket. Fasilitas tersebut disediakan
secara bebas dan bergantian kepada mahasiswa yang mempunyai minnat dan waktu
laung. Ekstra kurikuler kesenian diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai minat
dan bakat di bidang seni. Ekstra kurikuler seni yang sudah berjalan selama ini adalah
seni tari, paduan suara dan teater.
Selain dari kegiatan ekstra kurikuler tersebut, mahasiswa juga dapat bergabung dalam
berbagai organisasi kemahasiswaan seperti Senat Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa
Pencinta Alam (Mapala). Kegiatan-kegiatan dan organisasi tersebut terbuka untuk
seluruh mahasiswa. Untuk mengikutinya mahasiswa dapat mendaftarkan diri sesuai
dengan minat dan bakatnya.

5. Keberlangsungan Penerimaan Mahasiswa (Minat Calon Mahasiswa dan kebutuhan


akan Lulusan Program Studi)
Berdasarkan Tabel 3.1. diatas dapat dilihat bahwa perkembangan jumlah mahasiswa
baru mengalami pengurangan dari tahun ke tahun tetapi masih dalam kategori cukup
baik peminatnya.
Peningkatan animo mahasiswa tidak lepas kaitannya dengan peningkatan kualitas
pendidikan dan pengajaran sehingga akan dapat menarik minat calon mahasiswa dan
pengguna lulusan. Sejauh ini STIE Prabumlih terus berupaya meningkatkan mutu
antara lain : (1) peningkatan mutu manajemen program studi, (2) peningkatan mutu
lulusan, (3) peningkatan mutu dosen dan tenaga kependidikan, (4) peningkatan mutu
sarana dan prasarana, (5) peningkatan kerjasama dan penggalangan dana.

6. Pelayanan untuk Mahasiswa


a. Bantuan Tutorial yang Bersifat Akademik
 Bimbingan akademik bersama Pembimbing Akademik (PA) yang
ditugaskan oleh Ketua STIE Prabumulih.
Ketua STIE Prabumulih, menerbitkan Surat Penugasan bagi dosen untuk
menjadi pembimbing akademik mahasiswa. Selanjutnya, proses bimbingan
akademik dilakukan secara rutin setiap awal semester dan secara tidak rutin
sesuai dengan kesepakatan antara dosen dan mahasiswa. Kegiatan bimbingan
akademik ini ada beberapa macam, antara lain: (1) konsultasi Kartu Rencana
Studi (KRS) yang disusun berdasarkan Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa,
(2) konsultasi kendala dalam mengikuti proses pembelajaran, (3) konsultasi
terkait dengan ketentuan akademik dan tata tertib perkuliahan.

b. Informasi dan Bimbingan Karir


Untuk pelayanan dan informasi bimbingan karir serta pemecahan solusi
permasalahan yang lebih mendalam mahasiswa dapat menghubungi Pusat
Pengembangan Karir dan Bimbingan Konseling Mahasiswa yang disediakan
di tingkat sekolah tinggi.
c. Konseling Pribadi dan Sosial
Bimbingan dan konseling non akademik antara lain meliputi pembinaan
kepribadian mahasiswa dan pembinaan masalah yang menyangkut
perekonomian dan kesejahteraan mahasiswa. Detigan pembinaan kepribadian
mahasiswa mendapat bimbingan agar memiliki kepribadian yang baik; jujur,
santun dalam berinteraksi dan bergaul antar scsama mahasiswa, dengan dosen
dan tenaga kependidikan di kampus, schingga terhindar dari pergaulan yang
bersifat negatif dan merusak (misalnya narkoba, pergaulan bebus). Bimbingan
dan konseling juga dilakukan untuk membantu mahasiswa memecahkan
masalah perekonomian dan kesejahteraannya, misalnya mahasiswa yang
kesulitan dan terlambat membayar SPP, biaya hidup. Dosen PA membantu
memecahkan masalah tersebut misalnya membantu mencarikan beasiswa,
mencarikan pekerjaan part time, dan membantu untuk meminta perpanjangan
waktu pembayaran.

7 Kompetensi dan Etika Lulusan yang Diharapkan


Kompetensi dan etika dari lulusan STIE Prabumulih telah dipersiapkan untuk
memenuhi kebutuhan stakeholders. Kompetensi lulusan terdiri dari kompetensi utama
dan kompetensi pendukung. Kompetensi utama merupakan kompetensi wajib yang
harus dikuasai olch lulusan STIE Prabumulih. Kompetensi utama lulusan STIE
Prabumulih adalah Mampu. secara bertanggung jawab menerapkan ilmu Manajemen
dan Akuntansi, menguasai Pengorganisasian, kepemimpinan, Sumber daya manusia,
fungsi-fungsi manajemen, pemasaran dan program studi akuntansi menguasai
pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran serta pelaporan keuangan.
Kompetensi pendukung merupakan kompetensi yang menjadi ciri khas lulusan PS
Manajemen dan Akuntansi yang terkait erat dengan visi STIE. Kompetensi
pendukung lulusan Program Studi Manajemen dan Akuntansi adalah:
 Berkualitas dalam mengelola organisasi, membuat keputusan secara rasional
dan sistematika, menerapkan ilmu manajemen dan diimplementasikan dalam
dunia kerja, pembuatan laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan.
 Memiliki karakter dibidang ilmu manajemen pengelolaan perusahaan,
menciptakan lapangan kerja dan ilmu akuntansi pemerintahan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan.
 Mampu berdaya saing dalam bidang manajemen dan akuntansi.
Kompetensi lain adalah kompetensi tambahan yang dapat dipilih oleh mahasiswa
yang menginginkannya. Kompetensi lain yang dapat dimiliki atau dipilih oleh lulusan
Program Studi Manajemen dan Akuntansi adalah:

 Mampu memanfaatkan bakat dan potensi yang dimilikinya untuk mendukung


pekerjaan yang ditekuninya.
 Mampu mempergunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi dan untuk
mendukung pekerjaan yang ditekuninya.
 Memiliki jiwa bisnis dan mampu menciptakan pckerjaan untuk dirinya sendiri
dan orang lain.

8 Hasil Pembelajaran
a. Kompetensi yang Dicapai Dibandingkan dengan yang Diharapkan
Beberapa kompetensi yang dicapai telah sesuai dengan yang diharapkan,
antara lain terlihat dari rata-rata IPK lulusan yang memuaskan, dengan masa
studi yang tepat waktu.

b. Kesesuaian Kompetensi yang Dicapai dengan Tuntutan dan Kebutuhan


Pemanfaat Lulusan
STIE Prabuulih senantiasa melakukan pemutakhiran kurikulum sesuai dengan
tuntutan dunia kerja dan kebutuhan stakeholders. Berdasarkan hasil tracer
study lulusan STIE Prabumulih telah banyak discrap oleh lapangan pekerjaan
dengan bidang yang sesuai dengan kompetensi mereka. Berdasarkan hasil
tracer study beberapa pihak pengguna masih mengeluhkan tentang kompetensi
lulusan masih belum dapat dipenuhi dengan baik yaitu kemampuan bahasa
Inggris. Untuk itu STIE Prabumulih masih terus berupaya melakukan
beberapa upaya untuk perbaikan antara lain dengan membentuk English Club
c. Data Tentang Kemajuan, Keberhasilan, dan Kurun Waktu Penyelesaian Studi
Mahasiswa (Termasuk IPK Dan Yudisium Lulusan)
Data tentang kemajuan, keberhasilan mahasiswa selama 5 tahun terakhir dapat
dilihat pada gambar berikut berikut:

6
IPK LULUSAN SELAMA 5 TAHUN
5 TERAKHIR
4

0
2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016

<2.75-3.30 >3.35

Gambar C.1 IPK Lulusan Selama Lima Tahun Terakhir


Dari grafik tersebut dapat terlihat kemajuan dan keberhasilan studi lulusan
sudah cukup baik, walaupun perkembangan IPK secara rata-rata mengalami
naik turun, akan tetapi rata-rata IPK lulusan telah melampaui 3,00, Demikian
pula halnya dengan kurun waktu penyelesaian studi yang relatif cepat yaitu
rata-rata 4 tahun 5 bulan.

d. Kepuasan Lulusan
Berdasarkan hasil tracer study terhadap tingkat kepuasan lulusan terhadap
berba gai aspek menunjukkan tingkat kepunsan yang cukup baik. Untuk aspek
kurikulum yang ditawarkan pada umumnya alumni menyatakan bahwa
kurikulum yang mereka terima dan tempuh selama ini sudah cukup sesuai dan
relevan dengan pekerjaan mcrcka. Begitupula halnya dari segi fasilitas dan
pelayanan yang mereka terima selama menempuh studi sudah cukup
memuaskan.
Kepuasan lulusan juga dapat ditunjukkan dengan kompetensi yang mereka
miliki sesuai dengan tuntutan dunia kerja sehingga mereka dapat beradaptasi
dengan dunia kerja. Selain itu juga masa tunggu lulusan yang relatif singkat
yaitu rata-rata 3 bulan, yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Profil Masa Tunggu lulusan

80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
< 3 bln 3 - 6 bln > 6 bln

Gambar C.2 Masa Tunggu lulusan untuk Mendapatkan Pekerjaan Pertama


Dari segi kesesuaian antara kompetensi kelulusan dengan bidang kerja juga
menunjukkan kesesuaian yang cukup baik, yang ditunjukan pada gambar berikut:

Profil Kesesuaian Bidang Kerja Lulusan

100%
80%
60%
40%
20%
0%
Sesuai Kurang Sesuai

Gambar C.3 Profil Kesesuaian Bidang Kerja Lulusan

9 Kepuasan Pemanfaat Lulusan dan Keberlanjutan Penyerapan Lulusan


Upaya mendapatkan informasi dan evaluasi hasil pembelajaran didapatkan dari tracer
study terhadap pengguna lulusan. Tracer study tersebut dilaksanakan melalui
penyebaran kuesioner kepada pengguna di mana alumni tersebut bekerja. Hasil
penilaian dari pengguna lulusan dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel C.1
Pemanfaatan Lulusan dan Keberlanjutan Penyerapan Lulusan

Tanggapan Pihak Pengguna


Sangat
No Jenis Kemampuan Baik Cukup Kurang
Baik
(%) (%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Integritas (Etika dan 0 0 0
Moral)
2 Keahlian Berdasarkan 0 0 0
Bidang Ilmu
(Profesionalisme)
3 Bahasa Inggris 0 0 0
4 Penggunaan Teknologi 0 0 0
Informasi
5 Komunikasi 0 0 0
6 Kerjasama Dalam Tim 0 0 0
7 Pengembangan Diri 0 0 0
Total 6 0 1 0

Dari hasil tracer study tersebut dapat terlihat bahwa kinerja lulusan secara umum
sudah cukup baik. Keunggulan lulusan nampak dari segi integritas dan kerjasama
dalam tim. Ini menunjukkan bahwa kurikulum yang ditawarkan STIE Prabumulih
sudah cukup sesuai dengan tuntutan yang diharapkan pengguna. Kelemahan lulusan
ada pada penggunaan Bahasa Inggris. Untuk itu STIE Prabumulih terus berupaya
untuk mengingkatkan kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa dan lulusan.
Lulusan STIE Prabumulih pada umumnya sebagian besar bisa diserap olch pasar
kerja. Hal ini disebabkan karena hampir semua pasar kerja membutuhkan tenaga
manajemen dan akuntansi.

10 Produk Program Studi Berupa Model-Model, Karya Inovatif, Hak Paten, Hasil
Pengembangan Prosedur Kerja, Produk Fisik sebagai Hasil Pencelitian
STIE Prabumulih terus melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
Dampak dari perbaikan ini ditunjukkan dari meningkatnya produk penelitian dosen
dan mahasiswa, pengembangan prosedur kerja, pengembangan bahan ajar dan media
pembelajaran, modul, dan diktat.
Tabel C.2
ANALISIS SWOT

Faktor Internal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)


1 Lulusan memiliki IPK yang relatif 1 Animo mahasiswa yang tidak terlalu
tinggi dengan masa studi yang tepat bagus akibat status akreditasi rendah
waktu 2 Mahasiswa kurang mempunyai
2 Kompetensi lulusan dibutuhkan oleh kemampuan bahasa inggris yang
hampir semua pasar kerja memadai
3 Sebagian memiliki bacground
akademis yang tidak terlalu baik
4 Sulitnya melacak lulusan
Faktor Eksternal
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O
1 Belum adanya STIE pada perguruan 1 Meningkatkan Kompetesi lulusan 1 Meningkatkan status akreditasi
tinggi lain diwilayah prabumulih dan 2 Melakukan sosialisasi program studi program studi
sekitarnya dengan mengadakan kegiatan-kegiatan 2 Menggiatkan alumni yang banyak
2 Hampir semua pasar kerja kemahasiswaan tersebar di instansi untuk menarik
membutuhkan alumni STIE minat rekan kerja nya terhadapa STIE
Prabumulih
THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI S-T
1 Beberapa lembaga pemerintah, 1 Meningkatkan kemampuan hardskill 1 Mengembangkan program
BUMN, dan swasta menetapkan dan softskill mahasiswa untuk dapat pemagangan dan kuliah lapangan
standar perekrutan pengawai dengan bersaing di dunia kerja dan dunia
akreditasi minimal B usaha
2 Banyaknya kompetitor dari perguruan 2 Memperkuat ikatan alumni sehingga
tinggi swasta dapat membangun dan
3 Masalah perekonomian masyarakat mengembangkan jejaring
yang berdampak terhadap 3 Meningkatkan status akreditasi
berkurangnya minat untuk menempuh
pendidika tinggi
KOMPONEN D

SUMBER DAYA MANUSIA

1 Sistem Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga Kependidikan Untuk mendapatkan dosen tetap sebagimana yang
diharapkan, Program studi melakukan proses analisis, indentifikasi kebutuhan, dan kompetensi sumber daya manusia yang
disesuaikan dengan kriteria dan kebutuhan pada Program Studi. Adapun proses analisis dan indentifikasi kebutuhan
merupakan suatu kegiatan analisis dan indentifikasi kebutuhan kerja (job analysis) sedangkan analisis kompetensi yang
merupakan syarat kebutuhan kerja (job specifiction). Hasil proses dan indentifikasi yang telah dilakukan olch program studi
mengenai kebutuhan dosen dan tenaga kependidikan disampaikan kepada ketua STIE Prabumulih.
a. Dosen Menurut Statuta STIE Prabumulih syarat untuk menjadi dosen adalah sebagai berikut:
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Berwawasan Pancasila dan Undang- undang Dasar 1945.
3) Memiliki kualitas sebagai tenaga pengajar.
4) Memiliki moral dan integritas yang tinggi.
5) Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan Bangsa dan Negara.
6) Memiliki jenjang pendidikan dan disiplin ilmu yang sesuai dengan bidang ilmu ekonomi.
7) Telah menyelesaikan pendidikan tinggi minimal Strata 2 ( S2).
8) Syarat lain yang ditentukan oleh pimpinan masing - masing Program Studi.
Adapun penerimaan dosen biasanya diumumkan melalui media masa dan melalui situs resmi www.stieypprabumulih.ac.id.
Sedangkan proses seleksi calon dosen dengan mekanisme sebagai berikut:

Tahap I Seleksi administrasi dengan menjaring kelengkapan berkas lamaran yang sesual dengan persyaratan.

Tahap 2 Calon dosen yang dinyatakan memenuhi persyaratan akan mengikuti seleksi tes tertulis dan wawancara.

Dosen yang dinyatakan lulus diangkat melalui Surat Keputusan (SK) Ketua STIE Prabumulih dan ditembuskan ke
Ketua Program Studi dan Yayasan.

b. Tenaga Kependidikan Tenaga kependidikan direkrut berdasarkan kebutuhan dengan mempertimbangkan akademis yang
dimiliki, kemampuan komputer serta bersifat komunikatif. Syarat-syarat untuk menjadi Tenaga Kependidikan menurut
Statuta STIE Prabumulih adalah sebagai berikut:
1) Beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Berwawasan Pancasila dan Undang - undang Dasar 1945.
3) Mempunyai Moral dan Integritas yang tinggi.
4) Memiliki ijazah sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Bagi pelamar yang memenuhi persyaratan akan mengikuti selek si tertulis dan wawancara. Pelamar yang lulus diangkat
sebagai tenaga kependidikan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua STIE Prabumulih. Tenaga kependidikan yang telah
diterima pada STIE ditugaskan ke Program Studi yang membutuhkan. Berdasarkan kebutuhan dan uraian tugas sesuai dengan
kemampuan dan kompetensi masing-masing.
2 Pengelolaan Dosen dan Tenaga Kependidikan
Penempatan dosen dan tenaga kependidikan disesuaikan penempatannya berdasarkan pedoman pada Buku Tata Kelola Dosen
Dan Tenaga Kependidikan serta disesuaikan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Penempatan Dosen dan
Tenaga Kependidikan. Pengembangan dosen berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No, 46 Tahun
2013 Tentang Jabatan Operasional dan Angka Krodit juga mengacu pada Buku Tata Kelola Dosen Dan Temags Kependidikan
Dosen dan tenaga kependidikan dimotivasi untuk pengembangan karir melalui pendidikan formal ke jenjang strata yang lebih
tinggi juga melalui pendidikan informal berupa pelatihan, workshop, semmar dibidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

3 Profil Dosen dan Tenaga Pendukung


a. Profil Dosen Dosen STIE bcrjumlah 21 (dua puluh satu) orang yang terdiri dari 16 (cnam belas) orang dosen tetap yang
bidang keahliannya sesuai dengan Program Studi dan 5 (lima) orang dosen tetap yang bidang keahliannya di luar Program
Studi. 21 (dua puluh satu) orang jumlah dosen tetap tersebut semuanya telah berpendidikan strata 2 (magister).
Eksistensi dosen dapat dilihat dari keikutsertaan dosen tetap dalam organisasi keilmuan atau organisasi profesi baik tingkat
provinsi maupun nasional. Peningkatan kompetensi dosen dalam Metode Pembelajaran diantaranya melalui:
1) Meningkatkan kemampuan dosen dengan mengikuti berbagai workshop/ pelatihan dan seminar secara berjenjang
dan berkelanjutan untuk menunjang proses pembelajaran kreatif, inovatif, dan menarik.
2) Meningkatkan sarana-prasarana pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran kreatif, inovatif, dan menarik.
3) Mendorong dosen untuk menyusun bahan ajar.
Profil dosen pada STIE dapat dilihat bedasarkan:
1) Jenjang Studi
Jumlah dosen tetap pada STIE yang berjumlah 21 orang kesemuanya telah menempuh pendidikan strata 2 dan terus
melakukan pengembangan kualitas dosen dengan melalui pelatihan yang berkaitan dengan tridarma perguruan tinggi.
2) Jabatan Akademik

Profil Dosen Berdasarkan Jabatan


Akademik

33%

67%

Asisten ahli Tenaga Pengajar

Gambar D.1 Profil Dosen Berdasarkan Jabatan Akademik

Dari gambar diatas jumlah dosen tetap pada STIE yang telah memiliki jabatan akademik asisten ahli sebnayak 14 (empat
belas) orang (67%) dan 7 (tujuh) orang (33%) belum memiliki jabatan akademik (sebagai tenaga pengajar).
3) Sertifikasi Pendidik

Profil Dosen Berdasarkan Sertikasi


Pendidik

14%

86%

Sertifikasi Belum Sertifikasi

Gambar D.2 Profil Dosen Berdasarkan Sertikasi Pendidik

Berdasarkan gambar di atas dosen STIE vang telah memiliki sertifikat pendiaik sehanyak 3 orang (14%) dan 18 orang
(86%) dosen yang belum memiliki sertifikat pendidik.

4) Rasio Dosen dan Mahasiswa Jumlah mahasiswa yang aktif sebanyak 273 orang dan jumlah dosen tetap sebanyak 21
orang maka rasio perbandingan dosen dan mahasiswa sebesar 1: 13. Rasio ini merupakan rasio ideal yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

b. Tenaga Kependidikan (Pendukung)


Sebagai unsur penunjang kelancaran proses belajar mengajar tenaga kependidikan sangat diperlukan untuk ditempatkan
sesuai dengan bidang ilmu dan keahliannya masing-masing.
Tenaga kependidikan diberikan bantuan dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan juga
diberikan berbagai pelatihan/workshop dan lokakarya sesuai dengan bidang masing-masing. Jumlah Tenaga Kependidikan
(Pendukung) sebanyak 19 orang yang terdiri dari 4 orang pustakawan, 4 orang laboran/tcknisi/operator, 5 orang administrasi
dan 2 orang pada UPT Pusat bahasa, 1 orang psikolog dan 2 orang pada bagian BAAK dan 1 orang tenaga medis.

Tabel D.1
Data Tenaga Kependidikan

Jumlah Tenaga Kependidikan dengan


Unit Kerja
JumlahTenaga Pendidikan Terakhir
No
Kependidikan SMA/
S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1
SMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Pustakawan 2 1 1 STIE
Prabumuli
h
2  Laboran 1 STIE
 Teknisi 1 Prabumuli

 Operator/Pro 2 h

gramer
3 Administrasi 4 STIE
Prabumuli
h
4 UPT Pusat 1 1 STIE
Bahasa Prabumuli
h
5 Psikolog 1 STIE
Prabumuli
h
6 BAAK 1 1 STIE
Prabumuli
h
7 Tenaga Medis 1 STIE
Prabumuli
h
Total 3 8 4 2 2

4 Karya Akademik Dosen (Hasil Penelitian, Karya Lainnya)


Dosen STIE Prabumulih terus aktif melakukan karya akademik, ini dapat dilihat dari banyaknya penelitian yang telah
dilakukan sampai dengan saat ini yang berjumlah 120 buah penelitian, untuk tahun 2014 sebanyak 42 penelitian, 2015
dilakukan 42 penelitian dan 2016 jumlah penelitian 42 penelitian. Dari sejumlah tersebut sebanyak 9 penelitian yang telah
dipublikasikan di jurnal ilmiah. Selain melakukan penelitian, dosen juga mengadakan pengabdian pada masyarakat sebagai
bukti aplikasi dari tridarma perguruan tinggi untuk tahun 2014 pengabdian yang telah dilakukan sebanyak 42 pengabdian,
tahun 2015 jumlah pengabdian sebanyak 42 pengabdian dan tahun 2016 sebanyak 42 pengabdian.
5 Peraturan Kerja dan Kode Etik
Monitoring dan evaluasi serta rekam jejak akademik berdasarkan pada Undang-undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi, Permendikbud No.50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Pedoman tentang Pengukuran
Kepuasan Dosen dan Tenaga Kependidikan. Hasil monitoring dan evaluasi disampaikan ke seluruh Program Studi sebagai
bahan untuk melakukan perbaikan-perbaikan, terutama tentang tingkat pencapaian target baku mutu.
6 Pengembangan Staf.
STIE Prabumulih terus melakukan pengembangan kualitas dosen dengan melalui pendidikan formal ke jenjang strata yang
lebih tinggi juga melalui pendidikan informal berupa pelatihan, workshop, seminar dibidang Tri Dharma Perguruan Tinggi,
seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini :

Tabel D.2
Desen STIE yang mengikuti Jenjang Pendidikan Strata 2
Jenjang
Perguruan Sumber
No Nama Dosen Pendidikan Status
Tinggi Dana
Lanjut
1 Studi Lanjut
STIE
Susianti, S.E.,M.M S2 UMP Lulus
Prabumulih
Akuntansi
2 Studi lanjut
Meirani Betriana, S2 STIE
UMP Lulus
S.E.,M.Si Manajemen Prabumulih
Keuangan

Selain pengembangan tenaga dosen juga dilakukan pengembangan terhadap tenaga kependidikan seperti memberikan bantuan
dan kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan juga memberikan berbagai pelatihan kepada tenaga
kependidikan di antaranya dengan mengikutsertakan tenaga kependidikan dengan berbagai pelatihan/workshop dan lokakarya
sesuai dengan bidang ilmu dan keahliannya masing- masing, seperti disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel D.3
Tenaga Kependidikan yang Mengikuti Pendidikan Lebih Lanjut Dan Pelatihan/Workshop serta Lokakarya

No Nama Bentuk Kegiatan Pihak Penyelenggara Tahu


n
1 Khana Workshop Informatika APTIKOM 2015
Wijaya,S.Kom dan Ilmu Komputer Sumbagsel
2 Ranti Yuliningsih, Pelatihan Operator PD Kopertis Wlayah II 2015
A.Md DIKTI
3 Hepnyi Samosir, Lokakarya Kemendikbud Balai 2014
S.Pd Penerjemahan Bahasa Bahasa Provinsi
Inggris Sumatera Selatan
4 Nurmayanti, S.Kom Studi S2 Universitas Bina 2016
Darma (Pros
es)
4 Resky Klarasti S1 STMIK Prabumulih 2016
(Pros
es)

7 Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya


Sistem rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan STIE Prabumulih dilakukan berkelanjutan. Standar kualifikasi rekrutmen
dengan menjaring tenaga yang memiliki kemampuan pada bidangnya, jiwa kepemimpinan, dedikasi dan motivasi yang senuai
dengan kebutuhan masing-masing Program Studi serta melakukan penclitian dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan
Tridarma Perguruan Tinggi.
Guna memperlancar proses belajar mengajar kualitas dosen harus terus ditingkatkan dengan menempuh pendidikan studi lanjut
dan mengikuti berbagai seminar ilmiah/lokakarya/penataran/workshopl pagelaran pameran. Demikian juga dengan tenaga
kependidikan dengan memberikan berbagai pelatihan diantaranya mengikut sertakan tenaga kependidikan dengan berbagai
seminar dan workshop sesuai dengan bidang ilmu dan keahliannya masing-masing.
Tabel D.4

ANALISIS SWOT

Faktor Internal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)


Dosen STIE Prabumulih telah 1 Belum adanya tenaga dosen tetap yang
berpendidikan Strata 2 berpendidikan Strata 3
2 Dosen yang memiliki jabatan
akademikdan sertifikasi pendidikan
masih kurang

Faktor Eksternal
OPPORTINITIES (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O
Tersedainya beasiswa studi lanjut Strata 3 Dosen melakukan studi lanjut (S3) dengan Meningkatkan kualitas dosen dengan
beasiswa memanfaatkan beasiswa S3
THREATS (1) STRATEGI S-T STRATEGI W-T
Tingkat pendidikan dosen dari perguruan tinggi Terus memfasilitasi dosen untuk Peningkatan dosen ke jenjang pendidikan lebih
lain lebih tinggi melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi tinggi untuk mengantisipasi masuknya dosen
melalui beasiswa dari perguruan tinggi lain

KOMPENEN E
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

1. Kesesuaian dengan visi dan misi

Keseuaian kurikulum fengan visi dan misi STIE Prabumulih.


Visi
“Menjadi sekolah tinggi yang terkemuka dalam bidang ilmu ekonomi dengan menghasilkan lulusan yang berkualitas, ilmiah
dan berdaya saing ditingkat nasional pada tahun 2025”
Misi
 Mendidik dan membina sumber daya manusia agar menguasai ilmu ekonomi dan terampil dalam bidang ilmu manajemen
dan akuntansi
 Mengembangkan ilmu dan teknologi dalam bidang menejemen dan akuntansi
 Mengembangkan jaringan kerjasama dengan pemerintah, industry dan kemitraan lainnyaa dalam biddang ekonomi untuk
merespon daya saing global
 Menghasilkan lulusan yang berjiwa bisnis dan kewirausahan yang profesional

2. Kurikulum kompetesi berbasis KKNI


Untuk melaksanakan visi dan misi diatas STIE Prabumulih telah melakukan revisi kurikulum sesuai dengan perkembangan
saat ini yaitu kurikulun kompetensi yang berbasis KKNI yang memuat kompetensi utama, kompeteni pendukung dan kompetensi
lainnya:

Kompentensi utama, dengan kompetensi utama maka para luluan diharapkan sebagai berikut:
a. Memiliki kemampuan mengindentifikasi dn memecahkan masalah perekonomian.
b. Dapat mengaplikasikan ilmu ekonomi kedalam kehidupan masyarakat.
c. Mampu mengaplikasikan bidang keahlian menejemen dan akuntansi serta memanfaatkan iptek pada bidangnya.
d. Mampu mimpin organisasi dan melakukan tata kelola organisasi.
e. Mempunyai jiwa wirausaha dan mampu mengimplementasikan ilmu secara mandiri.

Kompetensi pendukung, dengan kompetensi pendukung para lulusan diharapkan:


a. Mampu mengoperasikan perangkat teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan produktifnya kerja.
b. Mampu menyajikan gagasan atau laporan pekerjaan baik secara tertulis maupun lisan dengan teknik presentansiyang efektif dan
menarik.
c. Mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris baik lisan maupun tulisan.
d. Mampu menggunakan metode kuantitatif yang tepat untuk menganalisis dan mensintesis data dan informasi yang relevan bagi
pengambilan petususan.
Kompetesi lainnya, dengan kompetensi ini lulusan diharapkan:
a. Mampu menjadi Sarjana Ekonomi yang handal di bidangnya dalam pengambilan keputusan manajerial, memiliki daya saing dan
memiliki kompetensi yang relevan dengan perkembangan dunia bisnis.
b. Memiliki kemampuan untuk memotovasi diri sendiri maupun orang lain dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis.
c. Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan memiliki kepekaan serta kepedulian terhadap lingkungan.
3. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders
Saran dari pengguna lulusan yang didapat dari hasil rapat perubahan kurikulum yakni penigkatan kemampuan berbahsa
inggris, perbanyak mata kuliah mengenai akuntasi agar lulusan kompeten di bidang akuntansi, hal ini terbukti dari hasil kuisioner
dimana lulusan bekerja sesui dengan budang keahlian yang terlihat dari tabel berikut :

Tabel E.1
Kesesuaian pekerjaan lulusan dibidang keahlian

No Kesesuaian pekerjaan lulusan dibidang keahlian Presentase (%)


1. Sesuai 92
2. Kurang sesuai 8
Total 100
4. Struktur dan isi kurikulum ( keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/organisasi)
STIE Prabumulih menggunakan pendekatan paradigma dimana peninjauan pada kurikulum ditinjau dari pembaruan kurikulum
sebelumnya. Dari jumlah SKS minimum yang diperlukan oleh program studi pada STIE Prabumulih.
 Keluasan kurikulum, mialnya memasukan beberapa mata kuliah pratikum, sehingga lulusan STIE Prabumulih mampu
bersaing di dunia kerja.
 Kedalam kurikulum, misalnya menambhakan mata kuliah penjurusan dan mata kuliah pilihan.
 Koherensi, mampu berkomunikasi bahasa inggris dan berjiwa bisnis melalui mata kuliah English for bussines, Pengantar
Bisnis dan Kewirausahaan Kurikulum tersebut diharapkan dapat mendukung kompetensi lulusan STIE Prabumulih.
 Penataan/organisasi, maksundnya saat ini STIE Prabumulih menrapkan kurikulum berbasis kompetensi dan mengacu pada
KKNI, perubahan kurikulum dijadwalkan setiap empat tahun sekali atau disesuaikan dengan perkembangan IPTEK maupun
tuntutan pasar kerja
5. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan disiplin ilmu)
Struktur kurikulum yang komprehensif dirancang sebagai ilmu dapat berinteraksi dengan keilmuan lain (antar ilmu).
Pengembangan mata kuliah dirancang untuk beririsan dengan disiplin ilmu lain di STIE Prabumulih.
6. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga.
STIE Prabumulih memahami kebutuhan masyakarakat ditunjukan dengan adanya mata kuliah berkehidupan bermasyarakat,
mialnya komunikasi bisnis. Mata kulih ini mendidik dan mengajarkan mahasiswa agar dapat berkomunikasi dalam bisini sehingga
dapat disebarkan kepada masyarakat. Mata kuliah prilaku berkarya, misalnya ilmu alamiah dasar sehingga mahasiswa akan diajarkan
untuk berbudidaya sehingga jika terjun kemasyarakat mahsiswa dapat bersinergi dengan masyarakat.
7. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa secara individual/kelompok mahasiswa tertentu.
STIE Prabumulih menawarkan berbagai mata kuliah pilihan. Mata kuliah pilihan dirancang untuk mengakomodasi
perkembangan ilmu manajemen dan akuntasi seperti pemerintahan, Akuntansi keuangan pemerintah, pengawasan dan audit keuangan
pemerintah, akuntansi desa. Demikian, kebutuhan mahasiswa setidaknya telah terpenuhi dengan berbagi variasi pilihann riset yang
dapat dikembangkan melalui bekal mata kuliah pilihan.
8. Peluang bagi mahasiswa untukk mengembangka diri: melnjutkan studi,mengembangkan pribadi, memperoleh
pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuaidengan bidang studinya, menembangkan keterampilan yang dapat
dialihkan (transferableskills), terorlentasikan kearah karir, dan pemerolehan pekerjaan.
STIE Prabumulih memberikan kesempatan bagi mahsiswa untuk mengikuti pelatihan sesuai kelimuan akuntansi berebasis
komputerisasi akuntansi, seminar dan kuliah umum dapat memiliki wawasan keilmuan yang lebih luas bagi mahsisw. Peluang untuk
mengembangkan keterampilan yang dapat diahlikan (transferrable skills), terorientasikan kearah karir profesi dan pemrolehan
pekerjaan merupakan peluang yng diberikan oleh mahasiswa. Hal ini dapat dilihat pada tracer study.
9. Misi pembelajaran
a. Pengembangan/peltihn kompetensi yang diharapkan.
STIE Prabumulih diharapkan dapat menyelanggarakan program pendidikan profesi seperti kersus Manajemen Syariah dan
kursus Sistem Akuntansi Keuangan Daerah yang penyelenggaraannya dapat berkerjasama dengan perguruan tinggi lainnya yang
memiliki pendidikan profesi.
b. Efesiensi internal dan eksternal
STIE Prabumuluih menjaga efeiensi internal dilakukan dengan menambah mata kuliah praktik dan menambah jam mata kuliah
praktik. Efesiensi eksternal denga menggunakn jaringan internal sehingga dapat mengakses literature dengan cepat.
10. Mengajar:
a. Kesesuaian strategi dasn metode dengan tujuan.
Dengan menggunakan metode SCL mahasiswa memiliki kompetensi dalam berkomunikasi dan aktif secara mandiri.
b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah.
Kesesuaian materi ini pembelajaran di STIE Prabumulih sudah berjalan dengan baik dibuktikan dengan adanya keselarasan
antra kontrak perkulihan, silabus, RSP, materi perkuliahan.
c. Efesiensi dan produktifitas
Efesiensi dan produktifias dilakukan STIE Prabumulih dengan menambah jam dan mata kuliah pratikum.
d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar
Struktur dan renang kegiatan mengajar di STIE Prabumulih dapat dilihat dari 14 kali pertemuan /tatap muka dalam satu
semeter, sedangkan satu kali pertemuan dihitung berdsarkan SKS yaitu 50 menit per KS.
e. Pengguaan teknologi informasi
penggunaan teknologi informasi di STIE Prabumulih sudah memadai yakni pembelajaran melalui E-learning dimana mana
para dosen dan mahasiswa dapat berinteraksi melalui web site dari upload dan download materi, jadwal kuliah.
11. Belajar
a. Keterlibatan mahasiswa
Keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar mrngajar baik dalam kurikulum yang terstuktur maupun yang tidak terstruktur.
Mahsiswa secara aktif harus melakukan pegisian yang merencanakan studi melalui prosedur pengisian kartu rencana studi yang
disetujui oleh Pembimbmbing Akademik. Hal ini menjamn keterlibatan mahasiswa dan memberikan penyadaran mahasiswa terhadap
tanggung jawabnya untuk menyelesaikan studi. Adanya prosedur pengisian KRS juga memungkinkan ketua STIE Prabumulih dapat
memonitor dan mengevaluasi perkembangan mahasiswa.
b. Bimbingan skripsi
Pelaksanaan skripsi mengacu pada pedoman akademikdan pedoman penulisan skripsi. Penelitian dapat dilaksanakan
dilingkungan pemerintah danperusahaan swasta didaerah yang dipilih sesuai tujuan dan disetujui oleh dosen pembimbing. Seblum
melakukan skripsi mahasiswa harus menyelesaikan ketentuan syarat mata kuliah dan sks yang ditempuh dan syra adminidtrasi lainnya
melalaui BAAK STIE Prabumulih.

c. Peluang bagi mahsiswa untunk mengembangkan:


1) Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya,
Penembangan pengetahuan dalam pemahaman materi khusus sesuai bidang yang dingginkan mahasiswa ini dimungkinkan
dengan dirancangnya kurikulum, baik terstuktur maupun tidak terstruktur serta kegiatan-kegiatan yang diadakan program
studi. Peluang ini diberikan STIE Prabumulih melalui mendatangkan kuliah-kuliah tamu yang sangat fokus kepada
pengemvbangan materi terterntu.
2) Ketermpilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable)
Ketrampilan umum terhadap berbagai paradigma merupakan akibat atas pengetahuan serta permohonan yang baik
mengenai berbagai paradigna. Hal ini ditunjukan dengan eksistensi publikasi ilmilah mahasiswa STIE Prabumulih
disseminasi penelitian merupakan suatu cara pengalihan keterampilan umum dari duia usaha untuk mewujudkan lulusan
yang berdaya saing secara nasional.
3)Pemahamahan dan pemanfaatan kemampuannya sendiri
Pemahaman dan pemanfaatan kemampuan sendiri dikembangkan progran studi sesuia dengan misinya untuk proses
pemmbelajran dibidang akuntansi yang berkarakter melalui pembekalan kemampuan soft skill dan kemitraan dengan
pemerintah maupun swasta, dunia pendidikan dan dunia usaha untuk mewujudkan lulusan yang berdaya saing secara
nasional.
4) Kemampuan belajar mandiri
Pengembangan mahsiswa dalam hal kemampuan belajar mandiri tercapai dengan penyediaan fasilitas-fasilitas dari STIE
Prabumulih dapat meningkatkan pengembangan diri. Prasarana seperti ruang belajar mandiri digedung kampus B lantai 1-
3, perpustakan, dan dan digedung kampus A lantai 1 terdapat keterampilan secara praktik diruang labroratorium bahsa dan
lamtai 2 laboratorium komputer dan ketersedian wifi dan ruang baca serta akses internet dan jurnal nasional
memungkinkan mahsiswa untuk mampu belajar secara mandiri.
5) Nilai, motivasi dan sikap
Dalam pengembangan nilai, motivasi dan sikap merupakkan aspek sangat diperhatikan oleh STIE Prabumulih. Penyedian
mata kuliah yang berbasis paradigma dan berbasis teknologi komputerisasi akuntansi, pada hakikatnya ingin
memperkenalkan berbagai nilai yang mendasari asumsi-asumsi paradigmatersebut. Dengan berbagai nilai nini diharapkan
mahsiswa dapat menumbuhkan kemapua soft skill dan kebijakan dalam menghargai berbagai perbedaan yang pada
akhirnya akan menumbuhkan sikap tegang rasa, tanggung jawab dan toleransi yang tinggi.
12. Penilian kemajuan dan kebrhasilan belajar
a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa
Peraturan mengenai penilain kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa dapat dilihat pedoman akademik seperti tuntasnya
penilaiannya mata kuliah setiap akhir semester, proses tamatnya studi hingga penulisan skrispi.
b. Strategi dan metode penilaian kemajuaan dan keberhasilan mahasiswa.
Strategi STIE Prabumulih dalam memastikan dan memantau kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dicapai secara terstruktur
(formal) maupun tidak terstruktur (non formal). Prosedur pengisian kartu rencana semester (KRS) dan kartu hasil semester (KHS)
memungkinkan mahaiswa utntuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan mahasiswa, kendala-kendala yang dihadapi
mahasiswa, errta memberkan solusi serta motovasi untuk mempercepat kemajuan dan keberhasilan mahasiwa.
Adapun metode penilaian kelulusan mata kuliah diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing dosen pengapuh mata kuliah dengan
mengacu pada buku pedoman akademik. Adapun sistem penilaiannya adalah A, B, C, D, dan E dengan penjelasan sebagaimana
tanpak pada tabel berikut:

Tabel E.2.
Sistem Penilaian Mata Kuliah
Nilai Angka Angka Mutu Golongan
Huruf Kemampuan
A 85-100 4 Sangat Baik
B 70-84,99 3 Baik
C 56-69,99 2 Cukup
D 45-55,99 1 Kurang
E 0-45 0 Gagal
Sumber: Buku Pedoman Akademik

Nilai akhir merupakan gabungan nilai; kehadiran, tugas terstruktur, ujian harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir
semester, yang mengikuti kriteria penilian yang telah dijelaskan sebelumnya.
c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan)
Mahsiswa di TIE Prabumulih mengikuti yudisium dengan syarat dinyatakan lulus emua mata kuliah yang disyaratkan dan lulus
ujian skripsi.
d. Penelaahan dalam kepuuasan mahasiwa.
Setiap tahun mahsiswa mengisi evaluasi mahasiswa terhadap dosen yang mengjajar. Seperti kuisioner berisi tanggapan dsn
pendapat kepuasan mahsiswa terhadap tenaga mendidik dan tenaga kependidikan. Penelaahan in dilakukan STIE Prabumulih
mengunaka kuisioener mengenai fasilitas belajar dan pelayanan.
13. Sarana yang tersedia untuik memelihara interaksi dosen-mahasiswa, baik didalam maupun diluar kampus, dan untuk
menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional.
Sarana telah memenuhi kebutuhan sivitas akdemka dengan baik. Ruangan kampus A terdapat 3 lantai dimana lantai 1 sebagai
ruang administrasi, ruang BAAK, ruang ketua sekolah, ruang ketua program studi, ruaang pembatu ketua, ruang laboratorium UPT
pusat bahasa, lantai 2 terdapat ruang dosen, ruang rapat dan laboratorium kpomputer. Ruang kampus B terdiri dari 3 lantai diamana
terdapat ruang kelas yang telah difasilitasi kuresi, meja. Infocus, white bord serta pemanfaatan koneksi internet (wifi), ruang
perpustakaan, ruang baca, ruang seminar, ruang komprehensif. Adapun sarana diluar kampus seperti ruangan himpunan mahasiswa,
ruangan konseling, lapangan olaraga danfasilitas ibadah dan kantin.

14. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa civitasakademika lainnya.

Dalam interaksi kegiatan akademika dilaksanakan didalam maupun diluar prosess pembelajaran. Di dalam prosees
pembelajaran, mahsiswa tidak hanya mengerjakan tugas tetapi juga menulis makalah, pressentasi makalah, ujian tengah semester dan
ujian akhir semester. Kemudian STIE Prabumulih melakukan kegiatan kuliah lapangan, pelatihan, pengabdian, penelitian.
15. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarkat.

Dalam langka mengembangkan suasana akademik yang kondusif bagi pembelajaran, ketua program studi mengadakan rapat
setiap awal semester untuk melakukakan hal-hal yang berakaitan dengan silabus/RPS mata kuliah serta metode pembelajaran. Dalam
pertemuan ini, dosen dapat melakukan sharing dengan sesama dosen sehingga terjalin kerja sama yang baik dalam mengembangkan
kurikulum dan pengajaran. Ketua program studi juga terus menerus memotvas cipitas akademika untuk terus melakukan penelitian
dengan mengadakan diskusi rutin seperti mengadakan kuliah umum dan temu alumni.
16. Keikutsertaan civitas akademika(seminar, simposium, diskusi) dikampus

STIE Prabumulih memberkan kesempatan kepada civitas akademika untuk turut serta dalam berbagai kegiatan akademik
(seminar, diskusi, pelatihan didalam kampus). Seminar publikasih hasil skripsi diumumkanssecara terbuka dan dapat diikuti oleh seluh
civitas akdemika. Begitu pula dengan diskusi ilmiah internal, semua diumumkan secara terbuka.

17. Pengembangan kepribadian ilmiah


Kepribadian ilmiah sering kali dicirikan sebagai kepribadian yng mampu mempertahahnkan sikap ingin tahu, kritis, serta
mampu mengembangkan pengetahuan melalui metodelogi yang dapat di pertanggung jawabkan. Namun, kepribadian ilmiah
mahasiswa SRIE Prabumulih tidak sekedar itu. Ia juga dicirikan dengan kemampuan untuk dapat menerima hal-hal yang baru sebagai
bagian dari ilmu pengetahuan, di luar ilmu pengetahuan yang telah mapan. Oleh karena itu,STIE Prabumulih melibatkan mahsiswa
untuk aktif melakukan diskusi melalui metode pembelajran yang memiliki kekhsan multipradigma., misalnya melalui olah akal, olah
rasa, olah batin/spiritualitas.

18. Hasil pembelajaran


a. Kompetensi yang dicapa dibandingkan dengan yang diharapkan
kompetensi utama lulusan STIE Prabumulih adlah mampu secara bertangung jawab menerapkan ilmu akuntansi yang
menguasai pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan keuangan. Menguasai konsep teoritis tentang ilmu akunans
sehingga dapat mencatat, mengolongkan, mengikhtisarkan dan menguasai pelaporan keuangan.
b. Kessesuain kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhanpemanfaat lulusan.
 Menguasai strategi manajemen dan sistem akuntansi yang baik
 Menguasai metode dan prinsip-prinsip keilmuan sesuai bidangnya
 Menguasai sistem teknologi informasi
 Mampu menerapkan kemampuan logis, sitematis, kritis, serta inovatif dalam ilmu oengetahuan dan teknologi sesuai bidang
keahliannya
 Mampu menunjukan profesional kinerja mandiri dan bermutu
 Mengkajipengembangan dan implementasi ilmu pengetahua teknologi dalam rangka menghasilkan solusi, gagasa, kritik dalam
bentuk skripsi.
 Menyususn deskripsi saintifik hasil kajian tersebut diatas dalam bentuk skripsi
 Mampu menyusun laporan menejemen dan laporan keuangan
c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium
lulusan).
Sesuai pedoman akademik maka kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu penyeleaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium)
selalu terjaga kemutakhirannya.
d. Kepuasan lulusan
STiE Prabumulih mengadakan tracer study untuk alumninya dalam rangka memperoleh masukan atas keputuan lulusan STIE
Prabumulih secara keseluruhan termasuk kurikulum, sarana, prasarana, administrasi dan masukan lain. Prosedur penyebaran tracer
study dilakukan secara rutin setiap tahun, yaitu saat mahsiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti wisuda.

19. Pemanfaatan lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.


Bagi mahsiswa yang bukan dosen, maka lulusan mereka menjadi bekal untuk mengembangkan karir di institusi mereka
masing-masing dan juga meungkinkan studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi bagi yang menginginkannya.

20. Produk program studi berupa model-mode, karya inovatif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerj, produk fisik
sebagai hasil penelitian.
STIE Prabumulih yang berbasis multipradigma mengusung suatu ide baru tentang pedindikan akuntansi yang lebih luas yang
mengabungkan aspek budaya, agama, lokalitas dan spiritualitas. Ini merupakan hal yang tetap ingin dijaga. Konsekuensinya logis dari
multiparadigma adalah proses belajar- mengajar yang unik sebagai mana yang tercantum dalam RPS.

Tabel E.3.
ANALISIS SWOT

Faktor Internal STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)


Menerapkan kurikulum berbasis Kurangnya sumber daya untuk
Faktor kompetensi mengacu pada KKNI mengimplementasikan kurikukum
Eksternal berbasis kompetensi mengacu
pada KKNI
OPPORTUNITES(O) STRATEG S-O STRATEGW-O
Adanya kerjasama dengan 1. Banyaknya aplikasi bidang Meningkatkan kemampuan dalam
perguruan tinggi lain dalam manjemen dan akuntansi yang penggunaan berbagai aplikasi.
permuktakhiran kurikulum digunkan dalam pemerintahan
binis masyarakat.
2. Banyaknya sektor lembaga
dalam ilmu manajemen yang
membutuhkan lulusan.

THREATS (T) STRATEG S-T STRATEGI W-T


Kurikulum perguruan tinggi  Menggunakan kurikulum  Meminimalkan kelemahan
lainnya sudah sesuai dengan berbasis kebutuhan pengguna pada suasana akademik dan
tuntutan pasar kerja dan proses perkuliahan anggaran pendukung akademik
disesuaikan dengan kemajuan pembaruan kurikulum siap
basis teknologi dilakukan untuk menghindari
ancaman dar Perguruan Tinggi
lain yang memiliki suasana
akademik dan pelanggaran
yang lebih baik dan kurikulum
update setiap perubahan.

KOMPONEN F
Pembiayaan, Saran dan Prasarana, Serta Sistem Informasi
1. Sistem Alokasi Dana
Sumber dana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi berasal dari dana mahasiswa seperti, penerimaan SPP (Sumbangan
Penyelanggaraan Pendidikan) dan dana pembangunan. Disamping it, sumber lain keuangan sekolah diperoleh dari bantuan pihak luar
baik pemerintahan maupun swasta. Sistem alokasi dana program studi sesuai dengan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Sekolah (RAPBS) yang dikeluarkan oleh sekolah tinggi. Danayang dialokasikan oleh sekolah tinggi meliputi:
a. Bidang pendidikan dan pengajaran, eperti pembinaan dan pengembangan pengajar, pembinaan dan pengembangan
kurikulum, pembinaan penulisan karya ilmiah, seminar, bimbingan skripsi, ujian (UT, UAS, dan Ujian komprehenship).
b. Bidang penelitian, seprti kegiatan penelitian kepakaran baik individu maupun kelompok, penerbitan karya ilmiah dan
publikasi.
c. Bidang pengabdian kepada masyarakat, seperti program sosialisasi dan penyuluhan serta pelatihan yang dilakukan dengan
melibatkan masyarakat.
d. Bidang kemahasiswaan, seperti pembinaan dan pengembangan minat mahasiswa ditingkat himpunan mahasiswa (Hima), Unit
Kegiatan Mahasiswa baik dibidang akademik,seni,olahraga dan keagamaan.
e. Bidang pemgembangan, seperti kegiatan ilmiah umum dan lokakarya serta perjalanan dinas dalam mengikuti undangan atau
kegiatan dari luar baik yang bersifat akademik mupun non akademik.
Sedangkan pengalokasian dana kesejahteraan, seperti gaji dosen dan karyawan (gaji poko, tunjangan fungsional, tunjangan
stuktural, tunjangan khusus (JJA) insentif kehadiran, insentif pembimbing akademik, tunjangan penyesuaian penghasilan, honor dosen
tetap/tidak tetap/luar biasa/pembina/dosen wali), tunjangan pendidikan (S2), gaji karywan, dana kesehatan, tunjangan hari tua, bantuan
musibah/pernikaha/kelahiran, hadia lebaran/tinjangan hari raya, kegiatan studi banding, pembinaan pegawai, pelatihan untuk tenaga
administrasi anggarannya dialokasikan oleh yayasan.

2. Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana


a. Pengelolaan
STIE Prabumulih melakukan kegiatan operasional dalam pengelolaan penggunaan dana sesuai dengan rencana kegiatan yang
tertuang dalam RAPBS. Pengelolan penggunaan dana sepenuhnya dikelola oleh sekolah tingi. Rekening penerimaan dan pengeluaran
dibuat secarah terpisah, dan dikelola secara transparan. Sehingga kontrol pengelolaan akan berjalan dengan baik. Untuk pembiayaan
program kegiata, pos-pos angaran sudah dipersiapkan sesuai dengan rencana kegiatan dalam Rencana Anggaran Penerimaan dan
Belanja Sekolah (RAPBS), dari mulai penrimaan mahasiswa, orientasi studi, perkuliahan, ujian dan kegiatan kemahaiswaan lainnya.
b. Akuntabilitas
Untuk menjamin akuntabilitas penggunaan dana atau pengelolaan keuangan, Yayasan Pendidikan Prabumulih melakukan oleh
Bendahara Yayaan ke STIE Prabumulih. Pengawasan pengelolaan keuangan dilakukan juga dengan audit keuangan oleh audirtor
internal yaitu oleh Unit Penjamin Mutu dan Pengawas Yayasan. Selain itu pengelolaan keuangan juga dilakukan secara tranparan,
sehinga semua unut organiasi terkait dapat melakukan pengawasan.
3. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya
Dari sisi jumlah, tidak adakesulitan dalam pengadaan dana penyelenggaraan program sekolah tinggi karena telah secara
sistematisdikelola oleh sekolah tinggi, dan tinggal dimanfaatkan seefesien dan seefektif mungkin oleh STIE Prabumulih dalam
penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi seperti untuk kegiatan kademik dan non akademik bagi mahsiswa dan dosen. Anggaran
dan kegiatan slalu disesuaikan, selama ini anggaran yang ada slalu dapat mem-back up setiap kegiatan yang direncanakan. Hal ini
dapat dilihat dari perkembangan kinerja keuangan yang sllu poitif.
4. Pengelolaan, Pemanfaatan, dam Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pengelolaan sarana dan prasaranaperkuliahan dilingkungan STIE Prabumulih dilakukan secara bersama-sama bagi seluruh
sivitas akademik sebagai bentuk kepedulian dan raa memiliki terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh STIE Prabumulih.
Sebagai bentuk tanggung jawab bersama, penglolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasaranjuga dilakukan pengawasan
oleh bagian sarpas dari Yayasan. Untuk menunjang proses pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dikembangkan agar dapat
dimanfaatkan ecara maksimal. Pemeliharaan sarana dan prasarana terus dilakukan oleh sekolah tinggi agar sarana dan prasarana selalu
dalam kondisi baik sehingga pemanfaatannya dapat efektif dan efesien. Secara keseluruhan penyediaan infrastruktur pendidikan yang
menyangkut sarana dan prasarana yang tersedia di Sekolah Tinnggi Ilmu Ekonomi Prabumulih sendiridalam kondisi terawat dengan
baik.
5. Ketersediaan Gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium, Studio, Perpustakaan dan Faslitas Lainnya
Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih sudh memiliki gedung, ruang kuliah, laboratorium, ruang seminar, ruang serbaguna
dan perpustakaan ynag memadai, jumlah dan kualitas ruang kuliah yang baik. Laboratorium komputer secara kualitas dan kuantitas
sudah baik meskipun pada tahun 2016baru dilakukan up grade kembali komputer-komputer yang sudah lama dan rusak. Hal ini dapat
diwujudkan dengan terselenggarany perkuliahan yang membutuhkan pratek dilabortorium yang diamanatkan oleh kurikulum dimana
mata kuliah tersebut harus dilengkapi dengan pratikum. Untuk ruang serbaguna dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatn
akademik seperti, kuliah umum dan pelatihan-pelatihan guna menambah wawasan dan keterampilan baik dosen maupun mahasiswa.
Begitu pula keadaan laboratorium di STIE Prabumulih yang dapat melayani kebutuhan dalam mengembangkan kemampuan
mahasiswa. Perpustakan secara reguler melengkapi buku-buku baru untuk menambah koleksi sesuai dengan perkembangan ilmu dan
kebutuhan, adanya kerjasama dengan perpustakaan lain serta berbagai website yang dapat dibrowsing kapan sajaoleh mahasiswa guna
mendapat informasi buku, jurnal maupun orosiding untuk mendukung dan menambah wawasan mahasiswa di era kecangihan
teknologi dan informasi eperti sekarang ini.
Fasitas lainnya atau fasilitas penunjang yang tersedia adalah kantin yang dapat menyeimbangkan antara aktifitas mahasiswa
dengan kebutuhan fisik, masjid utnuk mengimbangi kebutuhan rohaniah melalui ibadah baik secara pribadi maupun kelompok. Begitu
juga fasilitas untuk menyeimbangkan bakat dan kesenangan pribadi berupa kegiatan olahraga misalnya sepak bola atau futsal,
badminton, volly dan tenis meja yang digunakan secara bersama oleh mahasiswa.
Tabel F.1
Sarana dan Prasarana Utama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Total Kepemilikan Kondisi


Jumlah
No Jenis Prasarana Luas (m2) SD SW Terawat Tidak
unit
Terawat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (6) (8)
1 Ruang Kelas 6 384 √ √
2 Ruang Ketua Sekolah 1 4 √ √
3 Ruang PK 1 12 √ √
4 Ruang Ketua Prodi 1 8 √ √
5 Ruang Seminar 2 50 √ √
6 Ruang ujian Komprehensif 2 50 √ √
7 Ruang Rapat 1 25 √ √
8 Perpustakaan 1 64 √ √
Laboratorium Komputer
9 1 64 √ √
Akuntansi
Laboratorium/UPT Pusat
10 1 64 √ √
Bahasa
11 Laboratorium Akuntansi 1 64 √ √
UPT.PMI/ Gugus Kendali
12 1 16 √ √
Mutu
13 UPT.LP2M 1 16 √ √

Tabel F.2
Sarana Dan Prasaran Penunjang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih

Total Keterampilan Kondisi


Jumlah
No Jenis Sarana penunjang Luas (m2) Tidak
Unit SD SW Terawat
Terawat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ruang Himpunan Mahasiswa 1 24 √ √
2 Sanggar Seni 1 24 √ √
3 Ruang Serbaguna 1 256 √ √
4 Musholla 1 64 √ √
5 Kantin 1 20 √ √
6 Toilet 10- 20 √ √
7 Ruang Konseling 1 72 √ √
8 Ruang Kesehatan 1 72 √ √
9 Lapangan Futsal 1 375 √ √
10 Lapangan Basket 1 427,5 √ √
11 Lapangan Badminton 1 81,74 √ √
12 Lapangan Volly 1 162 √ √
13 Tenis Meja 1 4,179 √ √
14 Tempat Parkir 1 8000 √ √
6. Fasilitas Pendukung Pembelajaran dan Penelitian
Sesuai dengan sarana dan prasarana utama lainnya diatas, fasilitas pendukung pembelajaran dirasakan sudah memenuhi
kebutuhan. Maksudya untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan penelitian disediakan fasilitas ruangan, koleksi perpustakaan,
laboratorium komputer, juga akses internet untuk mengupdate berbagai macam informasi.
Penggunaan teknologi informasi juga merupakan bagian dari fasilitas pendukung pembelajaran, dimana penggunaan teknologi
informasi telah menjadi bagian yang umum dalam prose pembelajaran pada STIE Prabumulih saat ini. Teknologi yang digunakan
didalam kelas atau ruangan antara lain penggunaan LCD projector baik untuk visualisasi teks melalui MS Words, Power Point
maupun utnuk tampilan animasi-animasi lainnya. Fasilitas pendukung lainnya adalah fasilitas internet yang disediakan di beberapa
titik dilingkukan STIE Prabumulih untuk dosen dan mahsiswa dalam mengakses teknolog informasi yang ada saat ini untuk updating
materi perkuliahan dan bagi mahasiswa dapat menambah referensi atau bahan bacaan dalam menyeleaikan tugas yang diberikan oleh
dosen.

7. Kesesuaian dan Kecukupan Sarana dan Prasarana


Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana dalam menunjang pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi sangat menjadi
perhatian bagi Sekolah tinggi ilmu Ekonomi Prabumulih. Hal ini dapat ditunjukan dengan adanya upaya peningkatan dan
penembangan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana yang ada baik menggunakan dana internal maupun dari eksternal lainnya.
Secara umum infrastuktur atau sarana dan prasarana pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulihsudah sangat baik,
seperti adanya laboratoriun komputer yang dapat digunakan untuk mata kuliah yang membutuhkan praktek komputer yang dilengkapi
modul praktek dan tersedianya buku teks atau referensi bahan bacaan yang sesuai dengan mata kuliah pada Program Studi Akuntansi
dan Program Studi Manajemen.keseluruhan fasilitas yang tersedia sudah mampu menapung dan mendukung proses belajar dan
mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi prabumulih dalam skala jumlah mahasiswa yang ada sekarang.

8. Keberlanjutan Pengadaan, Pemeliharaan dan Pemanfaatannya


Keberlanjutan pengadaan sarana dan prasarana sangat menjadi perhatian bagi sekolah tinggi, oleh karena itu pihak sekolah
tinggi bersama dengan yayasan selalu aktif dalam melihat peluang untuk mengembangkan sarana dan prasarana yang telah ada
terutama agar dapat memproleh bantuan dari pihak eksternal salah satunya dari pemerintahan Kota Prabumulih.
Pemeliharan merupakan suatu proses yang terus-menerus dilakukan oleh pihak sekolah tinggi demi keberlanjutan, efetivitas
dan efesiensi dalam melaksanakan semua kegiatan Tridharma. Dengan adanya pemeliharaan yang baik dari sarana dan prasarana yang
ada, mka pemanfaatan sarana dan prasarana dapat digunakan secara optimal untuk menunjang pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggp demi berkelanjutan semua program akademis dan program non akademis, seperti telah dilakukannya sistem informasi
perpustakaan online atau digital library.

9. Rancangan Pengembangan Sistem Informas


Rancangan pengembangan pemanfaatan sistem informasi yang terintegras beertujuan untuk membantu mempermudah dan
mempercepat dalam proses penerimaan informasi, data dan dokumentasisehingga data akan tersimpan dengan baik dan mudah diakses
serta ditelusuri serta valaditas data dan informasi dapat terjaga dengan baik. Keterbatasan ruang dan waktu akan dapat diminimalisir
dengan pemanfaatan teknologi informasi melalui sarana internet dan kapan saja serta dimana saja setiap orang akan denga mudah
mengakses data dan informasi. Untuk itu, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih sedang berupaya mengembangkan berbagi
program aplikasi sebagai perwujudan adanya sistem informasi yang terintegritas untuk mendukung proses belajar mengajar.
Adapun sistem informasi yang telah dikembangkan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih antara lain:
 Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
Website SIAKAD yaitu http://siakad.stieypprabumulih.ac.id
SIAKAD atau Sistem Informasi Akademik adalah suatu sistem yang digunakan untuk:
 Memproses data mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat melihat apakah identitas mereka benar-benar terdaftar di
program studi yang mereka ambil.
 Melihat nilai mahasiswa yang dibeirkan olej dosen pengampuh mata kuliah.
 Penyusunan Kartu Rencana Studi (KRS) sesau dengan Kartu Hasil Studi (KHS) yang diperoleh.
 Mamsiswa dapat mengetahui bobot SKS yang diambil untuk semester selamjutnya
 Melihat kalender akademik
 Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG)
Website SIMPEG yaitu http://simpeg.stieypprabumuli.ac.id
SIMPEG atau Sistem Informasi Kepegawaian suatu sistem yang digunakan untuk:
 Melihat profil lengkap dosen dan tenaga pendidikan, seperti nama, tempat tanggal lahir, agama, jeni kelamin, alamat,
status perkawinan, status kepegawaian, dll.
 Memperoses seluruh data kepegawaian baik tenaga dosen maupun tenaga kependidikan, seperti jabatan, masa kerja,
sertifikat kpendidikan, dll.
 Sistem Informasi Perpustakaan
Untuk perpustakaan, sistem informasi perpustakaan sudah dikembangkan di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi,
tetapi di PS Akuntansi belum memiliki perpustakaan atau ruang baca tersendiri karena koleksi buku yang dikelola masih
terbatas dan untuk perpustakaan prodi sendiri belum tersedia.
Sistem informasi perpustakaan yang diguanaka oleh STIE Prabumulih dapat diakses melalui web
www.digilib,stieypprabumulih.ac.id yang dapat membantu mahasiswa dalam mendaftar keanggotaan perpustakaan da mencari
koleksiatau judul buku di perpustakaan secara online.
 E-Learning
Website E-learning yaitu http://elearning.stieypprabumulih.ac.id
Dalam melihat data yang terhubung dengan seluruh bagian yang di Sekolah Tinggi tanpa harus menggunakan internet.
KOMPONEN G
PENELITIAN PELAYANAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT DAN KARYWAN

1. KUALITAS,produktivitas, dan relavansi sasaran, dan efesiensi pemanfaat dana penelitian dan pelayanan/ pengabdian
kepada masyarakat

Kegiiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di stie, prabumulih di kelola oleh upt PPM yang berkoordinasi dengan
program studi dan sekolah tinggi ilmu ekonomi prabumulih mengacau pada renstara penelitian dan pengabdian masyrakat, panduan
pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyrakat mengacau pada buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyrakat di peguruan tinggi edisi 1x direktorat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ditjen dikti tahun 2014.

Pelaksanaan penelitian dosen di STIE prabumulih 2015-2017 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapay di
lihat dari bertambahnya penelitian yang di laksankaan dari tahun ke tahun. Hanya saja hingga saat ini kualitas penelitian yang di
laksanakan belum teruji di tingkat nasional, di karenakan belum ada dosen STIE Prabumulih yang ikut dalam hibah penelitian dari
luar kampus. Hal ini terkendala karena baru mulai aktifnya UPT PPM di tingkat sekolah Tinggi, shingga samapai akhir 2015 belum
terdaftar dalam similitabhmas (sistem informasai penelitian dan pengabdian kepada masyrakat) dikti, shingga dengan sendirinya dosen
belum bisa mendaftar dalam hibah penelitian dikti.

Penelitian yang di laksankan dosen di STIE prabumulih, di biayai oleh pihak perguruan tinggi dalam hal ini STIE prabumulih.
Terhitung sejak tahun 2014 stiap tahun STIE menyiapkan dana penelitian sebesar RP.3000.000.000 untuk setiap penelitian per
semster. Efesiensi pemanfaat dana penelitian ini dalam tiga tahun trakhir mengalami peningkatan, yang terlihat pada tahun 2017
seluruh dosen tetap melaksankan penelitian yang di danai pihak kampus. Hal ini di dukung dengan mulai aktifnya UPT PPM STIE
prabumuli di samping dana yang di sediankan pihak kampus, penelitian yang di laksnakan juga memanfaatkan dana dari pihak ketiga,
yaitu intansi terkait yang telah melakukakan kerjsama dengan pihak STIE Prabumulih

Di harpakam pada tahun-tahun berikutnya, institusi dapat menyerap lebih besar dana dari pihak ketiga.terutama dari dana lebih
sedikit, yang dengan sendirinya dapay berdampak pada peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat secara signifikan

2. Agenda keberlanjutan, disminasi hasil penelitian dan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.

Penelitian dan pengabdian masyrakat merupakan bagian dari tri dhrama perguruan tinggi. Dengan demikian keberlanjutan
pelaksaaanya terjamin, hal ini di perkuat dengan adanya alokasi untuk penelitian dan pengabdian masyarakat dalam RAPBS( Recana
Anggaran Penerimaan Dan Pebelanjaan Sekoalh) setiap tahunya. Selain itu dari luar institusi banyak di tawarkan dana hibah untuk
penelitian dan pebadian masyrakat.

Keberlanjutan dari kegiatan penelitian dan pengabdiaan masyarakat yang di laksankan telah masih relatid rendah. Hal ini
terlihat dari masih sedikitnya diseminasi hasil penelitian dan pengabdian yang di teruskan ke masyrakat. Fenomena ini terjadi karena
masih kurangnya sikronisasi antara seluruh pihak terkait dalam hal ini, UPT PPM, dosen, mahasiswa dan masyrakat. Selama ini dalam
pemilihan topik penelitian dan pengabdian masyrakat masih berdasarkan kemapuan dan kepentingan masing –masing dosen. Untuk
memperbaiki kondisi ini, pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyrakat harus diorginisi dan di buat tematik, atau di arahkan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada dengan harapan pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyrakat dapat terlaksana
dengan efektif dan keseimbangan.

3. kegiatan penelirian dan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat bersama dosen dan mahsiswa

Telah ada untuk melibatkan mahasiswa secara aktif dalam penelitian dan pengabdian masyarakat yang di laksanakan. Dalam
penelitian, ada beberapa mahasiawa tingkat akhirm yang di libatkan secara aktid dalam penelitian dosen, keterlibatan mahasiswa
anatar lain dalam pengumpulan data, tabulasi data, wawancara, dan pengelolahan data. Hal ini di laksanakan dengan harapan
memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam melakukan kegiatan ilmiah, berupa penelitia,

Sedangkan dala, pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa di libatkan secara aktif dalam setiap kegiatan yang di lakukan.
Mahasiswa di berikan tanggung jawab administrasi, pelkasnaan acara, sehingga pendamping yang bertanggung jawab sebagai
penghubung antara mitra terkait dengan pihak insitut dalam hal ini dosen yang bersangkutan.

4. banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat yang di lakukan oleh mahasiswa.

Kegiatan penelitian yang di lakukan mahasiswa berupa penulisan tugas akhir merupakan salah satu syarat yang harus di
laksanakan untuk memperoleh gelar sarjana tugas akhir ini, di laksanakan mahsiswa secara mandiri dengan bantuan dua orang dewasa
pembimbing. Selain penelitian yang merupakan tugas akhir, ada beberapa mahasiswa yang juga terlibat dalam penelitian yang di
laksanakan dosen. Hal ini di lakukan untuk meningkatkan kemampuan mahsiswa dalam melakukan kegiatan ilmiah dan persiapan
penyelesaian tugas akhir.

Untuk pengabdian kepada masyarakat yang di laksanakan mahasiswa, umumnya di laksanakan melalui kegiatan mahasiswa
yang di koordinir oleh UKM (unit kegiatan mahasiswa) terkait. Kegiatan pengabdian yang di laksanakan mahasiswa tidak hanya
berupa kegiatan yang terjadwal ( rutin) tetapi dapat berupa kegiatan yang insidental mislanya, kunjungan sosisal ke panti asuhan,
sosisalisasi bank sampah, buka bersama dengan anak yatim, donor darah, bantuan sosisal bencana, dan sebagainya.
5. hubungan antara pengajaran, penelitian dan pelayanan/ pengabdian kepada masyrakat.

Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyrakat, merupakan impelementasi dari teori- teori yang di terima selama
proses pengajaran, dengan melakukan dan terlibat dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, melakukan langkah-langkah
penulisan ilmiah dalam metodelogi penelitia, mahasiswa dapat mengamati fenomena fenomena yang ada di lingkungan, dengan teori
yang sebelumnya di peroleh

6. proyek dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen.

Dari sisi kuantitas dalam kurun tiga tahun terakhir jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen sudah memenuhi syarat yaitu
sebanyak 126 judul penelitian, dimana setiap dosen telah melakukan penelitian setiap semester. Dengan kata lain, dalam satu tahun
setiap dosen melakukan dua penelitian. Untuk kualitas penelitian yang dilakukan sudah mengetahui peningkatan, yang ditunjukkan
dengan mulai bertambah nya penelitian yang dibiayai pihak ketiga. dalam hal ini pihak eksternal. Tetapi masih belum ada dosen yang
memperoleh dana penelitian dari hibah dikti.

Sedangkan publikasi dosen, mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam satu tahun terakhir. Hal ini ditunjukkan dengan
bertambahnya publikasi dosen dibandingkan tahun-tahun sebelum nya, bahkan ada yang bisa menebus publikasi internasional.

7. hubungan kerja sam dab kemitraan penelitian dengan lembaga dalam dan luar negeri

Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian, hingga saat ini baru dengan instansi di tingkat lokal, dalam hal ini dengan pemerintah
kota Prabumulih dan pihak swasta terkait lainnya. Instansi pemerintah mendominasi dalam kerjasama dan kemitraan penelitian.
Kerjasama dan kemitraan yang dilaksanakan memberikan manfaat baik bagi dosen, institusi dan instansi terkait. Baik berupa
peningkatan wawasan, kesesuaian dengan standar yang berlaku nya dan perluasan jaringan serta aspek finansial dalam bentuk
pembiayaan penelitian dan pengabdian masyarakat

8. kualitas dan kurun waktu penyelesaian skripsi/tesis/disertasi (termasuk proses penulisan skripsi dan pembimbingan nya).

Kurun waktu penyelesaian skripsi mahasiswa rata-rata 8 (delapan) bulan, merupakan kurun waktu yang cukup efektif. Hal ini
menunjukkan kualitas pembimbing dosen dan mahasiswa yang relatif baik, tetapi perlu ditingkatkan dan difasilitasi. Karena sampai
saat ini belum ada penelitian mahasiswa yang dipublikasikan.

Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa yang didasarkan pada penelitian yang dilaksanakan. Format penulisan skripsi mengikuti
acuan penulisan skripsi dalam buku.

Pedoman penulisan skripsi yang telah ada. Pelaksanaan penelitian akhir mahasiswa yang telah mencukupi sulyarat pengajuan judul
penelitian, mengajukan proposal penelitian ke masing-masing program studi ( Manajemen dan Akuntansi ). Setelah mendapat
persetujuan judul penelitian dari program studi., mahasiswa akan mendapat kan dosen pembimbing yang diteruskan dengan kegiatan
bimbingan dengan pembimbing satu dan dua, sampai pada bab ketiga, metodolagi penelitian. Berikutnya mahasiswa mendaftar ke
program studi masing-masing untuk mengikuti Seminar Proposal Setelah seminar mahasiswa melakukan perbaikan yang kemudian
disetujui oleh dosen penguji
Kegiatan penelitian merupakan pelaksanaan dari rencana kegiatan yang telah disusun sebelumnya dalam proposal skripsi yang telah
lulus ujian seminar proposal, dan disahkan oleh penguji Penelitian dilakoni di daerah atau pada instansi yang telah dipilih. Sebelum
nya. Selama kegiatan penelitian harus dengan sepengetahuan pembimbing skripsi Sesuatu dengan ketentuan yang berlaku, dan
terdokumentasi dalam kartu bimbingan. Setalah melaksanakan penelitian dan disetujui oleh kedua pembimbing skripsi mahasiswa
daftar mendaftar untuk mengikuti ujian skripsi. Setelah ujian skripsi, melakukan revisi sesuai dengan bimbingan penguji kemudian
skripsi di setujui dsn disahkan kemudian dapat di cetak

9. publikasi hasil penelitian, karya inovatif dan rangkuman skripsi/ tesis/ disertasi.

hingga saat ini publikasi masih mencakup penelitian yang dilakukan oleh dosen. Dan jika dilihat dari jumlah penelitian yang
dilaksanakan, jumlah publikasi ini masih kecil, namun sudah ada yang bisa terbit pada publikasi internasional. Hal ini terkait dengan
masih kurang nya motivasi dosen dalam mempublikasikan hasil penelitian nya. Publikasi dilakukan selama ini kebanyakan masih
dalam intern sebatas perpustakaan kampus. Untuk lebih lengkap, dapat dilihat jurnal publikasi pada grafik berikut nya

Lokal Internasional Nasional


Gambar G.I. GrafikPublikasiDosenDalamTigaTahunTerakhir.

Kedepan, publikasihasilpenelitiandiharapkanakanmengalamipeningkatan.Haliniterkaitdengansemakinbanyakdosen yang


memilikijabatanfungsional, yang dengansendirinyamensyaratkanpublikasiuntuksetiapkenaikanjenjanganya. Serta
dapatmeningkatkanpublikasi pada tingkatinternasional.

10. Kerjasama denganinstansi yang relevan.

Kerjasama denganinstansi yang relevantelahberjalanbaik. Instansi yang bekerjasamacukup variative, meskicakupannyamasihinstansi


di dalam negeri. Mulaidariinstansipemerintah di tingkatdaerah dan nasional ,BUMN,BUMD,perusahaan, dan organisasinirlaba. Ruang
lingkup Kerjasama bervariasinamuntetaprelevandenganbidangkeilmuan STIE Prabumulih, sepertidalampenelitian
,Pendidikanpemanfaatanteknologi, penyediaanfasilitashinggaberbagaikegiatanpengabdianmasyarakat.Keberlanjutan Kerjasama
tetapterjaga , sesuaidengan masing-masing bentuk Kerjasama. Namuntidakada Kerjasama yang berakhirkarenawanprestasi,
bahkanbanyak Kerjasama yang berkelanjutan yang diperbaruisetelahhabis masa Kerjasama yang disepakati.

11. Monitoring dan evaluasipelaksanaan Kerjasama

Monitoring dan evaluasipelaksanaan Kerjasama rutindilakukansesuaidengan SOP Kerjasama pada STIE Prabumulih.
Setiapselesaipelaksanaankegiatanterkait Kerjasama yang ada, selaluadalaporanpelaksanaankegiatan, sehinggamonevselalu
dilaksanakan. Dalamrangkamenjaminbahwapelaksanaan Kerjasama sesuaidengankesepakatan yang telahada.

Dari hasilmonev yang dilaksanakan, menjadiacuandalampelaksanaan Kerjasama pada periodeberikutnya. Baikdalamhalwaktu,


ruanglingkupsertahak dan kewajiban masing-masing pihak. Sehinggakeduabelahpihakdapatmerasakanmanfaatdari Kerjasama yang
dilaksanakan.

12. Hasil Kerjasama yang salingmenguntungkan.

Dalammelakukan Kerjasama, tujuan yang diharapkanadalahkeuntunganbagikeduabelahpihak. Banyak manfaat yang dirasakan


program studidari Kerjasama yang dijalindenganberbagaiinstansi ,mulaidariketersediaansaranaprasarana , peningkatanmutu
Pendidikan, lokasi dan pembiayaanpenelitian dan pengabdiankepadamasyarakat, jaminan Kesehatan, jaminanharitua,
sertaaktifdalamkegiatankemasyarakatan.

13. Kepuasan pihak-pihak yang bekerjasama

Kepuasaanpihak-pihak yang bekerjasama ,terjamindarikeberlanjutan Kerjasama yang dibuat. Kerjasama yang


dilakukaninstitusitelahberkesinambungan dan tetapdipertahankanhinggasekarang. Karena keduabelahpihaksama-
samamerasakankeuntungan dan manfaatdari Kerjasama yang ada.

TabelG.3

ANALISIS SWOT
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
1. Adanyadosen yang 1. Belum
Factor Internal memilikiakseskepublikasiinternasional adapengalamandalamhibahdikti
2. Adanya Kerjasama yang dan sponsor lainnya.
intensifdenganpemerintah local 2. Jumlahpublikasimasihsedikit
3. Adanya Kerjasama 3. Belum ada Kerjasama
denganpihakswastadalampembiayaanpenel denganinstansiluar negeri
itian 4. Belum adadosen yang memiliki
Factor Eksternal HAKI

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI S-0 STRATEGI W-0


1. Banyaknyasumber-sumber 1. Meningkatkanjumlahpenelitiandosen 1. Meningkatkankualitaspenelitian
dana yang 2. Mengintensifkan Kerjasama
tersediauntukpenelitian dan denganinstansi di tingkatnasional dan
pengabdianmasyarakat. mencobamembuka Kerjasama
2. Kerjasama denganinstansiinternasional
denganinstansitingkatnasion 3. Berperanaktifdalam Kerjasama
al dan internasional denganinstansi yang memiliki program
3. Banyaknya program kerjaterkaitdenganbidangekonomi.
pemerintahkota yang
dapatmembukapeluang
Kerjasama
sepertipendampinganpengelo
laan dana desa,dsb.
TRHEATS (T) STRATEGI T-O STRATEGI T-W
1. Banyaknyapeneliti yang 1. Meningkatkanmotivasi dan 1. Mengikutsertakandosendalampelatihan
telahberpengalamandalamib kemampuandosendalampenelitian, dan Workshop penulisanpenelitian dan
adikti terutamadalampersaingan dana hibah proposal penelitian
2. Perguruantinggi lain yang 2. Merumuskantopikpenelitianterkaitvisi
lebihproduktifdalampeneliti program studidalamrencana dan
an dan pengabdian strategi penelitian oleh UPT PPM
3. Topikpenelitian yang
masihmenoton.
II. SWOT INSTITUSI SECARA KESELURUHAN, MERUJUK KEPADA DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
II. SWOT INSTITUSI SECARA KESELURUHAN, MERUJUK KEPADA DESKRIPSI SWOT SETIAP
KOMPONEN

A. Kekuatan dan Kelemahan

Potensi unggulan yang dijadikan kekuatan institusi antara lain: jumlah mahasiswa tiap tahunnya meningkat, kualifikasi dosen yang representatif,
kesesuaian bidang keilmuan tenaga pengajar, memiliki mitra kerja yang tetap dan berkelanjutan, lulusan terserap dunia kerja, tersedianya
beasiswa, serta program yang fleksibel dan relevan dengan tuntutan perubahan zaman.

Sementara, yang menjadi kelemahan institusi antara lain pelaksanaan kegiatan masih belum 100% sesuai dengan SOP, pemberdayaan lembaga
Penjamin Mutu belum maksimal, jumlah lulusan masih sedikit setiap tahunnya dan mahasiswa baru mayoritas berasal dari daerah Sumatera
Selatan. Dari seluruh pembahasan di atas, tampak abstrak yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang dimiliki oleh STIE
Prabumulih adalah sebagai berikut:

1. Peluang (faktor eksternal pendorong peningkatan pengguna jasa potensial perguruan tinggi)
a. Struktur demografi dengan jumlah pendudk usai sekolah yang tetap tinggi,
b. Perkembangan jumlah dunia usaha di Indonesia
c. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan yang cenderung dibutuhkan dunia usaha.
2. Ancaman (faktor eksternal pendorong penurunan minat pengguna jasa perguruan tinggi)
a. Perkembangan IPTEKS yang cepat,
b. Semakin banyak saingan lulusan dari perguruan tinggi lain.
3. Kekuatan (relatif) STIE Prabumulih dibandingkan dengan pesaingnya
a. Perguruan Tinggi pertama di Prabumulih sehingga ada kedekatan jarak dengan Sekolah Menengah yang ada di kota Prabumulih,
b. Biaya pendidikan terjangkau,
c. Lokasi gedung perkulihan strategis.
4. Kelemahan (relatif) STIE Prabumulih dibandingkan pesaingnya
a. Sistem pelayanan pembimbingan belum optimal,
b. Untuk (Pelatihan dan Kemitraan), perlu ditingkatkan,
c. Belum memiliki prasarana kegiatan ekstra kulikuler yang memadai.

B. Peluang dan Ancaman dari Lingkungan Lembaga Pendidikan

Faktor lingkungan akan memberikan peluang dan ancaman sebagai berikut.

1. Regulasi
Regulasi yang semakin longgar memberikan peluang sekaligus ancaman bagi institusi pendidikan. Menjadi peluang karena memberikan
kebebasan yang lebih banyak untuk mengembangkan program pendidikan yang berorientasi pasar dan cocok dengan tuntutan pengguna
jasa. Manjadi ancaman karena regulasi yang longgar akan menurunkan entrybarier (animo/minat) dan meningkatkan intensitas persaingan
jika setiap program tidak mengembangkan keunikannya.

2. Kesadaran Masyarakat Terhadap Pendidikan


Terjadi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Pendidikan diyakani sebagai keharusan yang dapat
mengantisipasi persaingan, perubahan lapangan kerja, serta dapat menjadi batu loncatan untuk menggapai kesuksesan di masa depan.
Kondisi ini juga yang selanjutnya membuat permintaan lembaga pendidikan relatif tidak elastis atau tidak sensitif terhadap harga. Hal ini
merupakan peluang.

3. Perkembangan Lembaga Pendidikan Non Formal


Pendidikan tidak hanya dilakukan oleh Perguruan Tinggi, pendidikan yang berorientasi pada pengembangan kompetensi dan keterampilan
yang dibutuhkan oleh pasar juga diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan pelatihan, divisi-divisi pelatihan perusahaan, dan asosiasi
profesi. Sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga penyelenggara pelatihan tersebut mendapat pengakuan yang luas dari
kalangan pasar kerja, sehingga dapat mensubstitusi kebutuhan jasa pendidikan dari Perguruan Tinggi. Hal ini merupakan ancaman bagi
lembaga pendidikan tinggi.

4. Pasar Tenaga Kerja


Pasar tenaga kerja masih mengalami ketidaksinkronan antara karakteristik permintaan dan karakteristik penawaran. Kualifikasi lulusan
Perguruan Tinggi tidak cocok dengan persyaratan lowongan kerja yang ada. Kondisi ini merupakan peluang untuk mengembangkan
program yang dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja.

5. Krisis Nasional
Kehidupan bermasyrakat di Indonesia masih dilanda berbagai krisis, khususnya krisis ekonomi. Kondisi ini dapat memberikan ancaman
karena akan memberikan tekanan kepada kemampuan tumbuh berbagai sektor, akibatnya permintaan jasa terhadap jasa pendidikan pun
akan menurun.

Tabel II.1.
ANALISIS SWOT
INTERNAL STRENGHTHS (S) WEAKNESS (W)
 Visi, misi, tujuan, dan sasaran  Visi institusi masih bersifat
institusi singkat tetapi jelas dan
nasional
realistis sehingga diperkirakan akan
dapat dicapai.  Pelaksanaan kegiatan masih belum
 Tata pamong, dapat menghasilkan
100 % sesuai dengan SOP.
pimpinan yang kredibel
 Pengelolaan Institusi bersifat  Pemberdayaan Lembaga Penjamin
transparan.
 Otonomi Institusi dapat Mutu belum maksimal.
diimplementasikan.
 Jumlah lulusan masih sedikit setiap
 Infrastruktur dan suprastruktur
Sistem Informasi sudah terealisir, tahunnya.
terintegrasi dan dapat diaplikasikan
 Calon mahasiswa mayoritas dari
dalam kegiatan tridharma
perguruan tinggi. daerah Prabumulih.
 Telah memiliki system penjaminn
 Keketatan seleksi masih rendah.
mutu (SPM) dan Satuan Pengawas
Internal (SPI).  Dana, sebagian besar berasal dari
 Jumlah mahasiswa memadai untuk
mahasiswa.
sebuah Perguruan Tinggi.
 Kompetensi lulusan cukup baik.  IPK lulusan kurang tinggi.
 Jumlah dan kualifikasi dosen cukup
 Kualitas intake mahasiswa rendah
baik Kurikulum yang sudah
berbasis kompetensi, relevan  Karya Ilmiah dosen masih rendah
dengan visi,
 Kualitas pengabdian kepada
masyarakat yang

THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T


 Jumlah perguruan tinggi yang  Membuat program yang unik untuk  Memperkenalkan institusi dengan
sejenis pada tingkat nasional meningkatkan daya tawar dengan jangkauan yang lebih luas.
semain banyak. institusi sejenis.  Meningkatkan aktifitas dosen
 Perkembangan system informasi  Manjaga agar fasilitas pendidikan dalam bidang penelitian dan
yang cepat termasuk system IT selalu memiliki pengabdian masyarakat.
 Perkembangan IPTEKS yang cepat. teknologi yang mutakhir.  Meng”up-grade” fasilitas
 Perkembangan perlengkapan laboratorium.
laboratorium cepat.  Meningkatkan kualitas
 Semakin banyak saingan lulusan pembelajaran.
dari perguruan tinggi lain.  Mengevaluasi dan memutakhirkan
 Kebutuhan tenaga kerja yang kurikulum secara berkala, untuk
relevan dengan kebutuhan dunia meningkatkan relevansi dan
usaha. kompetensi lulusan.
 Memperpendek masa studi
mahasiswa dengan menerapkan
KBK secara konsekuen.
 Memperpendek pengerjaan tugas
akhir dengan mengefektifkan
pembimbingan.

misi dan tujuan instansi. dilakukan dosen masih rendah


External  Jumlah penelitian dan PKM cukup  Peralatan laboratorium perlu
baik. peremajaan
 Efisiensi pembelajaran rendah
 Kualitas penelitian dan PKM
kurang.
 Jumlah kerjasama kurang
OPPOTUNITTIES (O) TRATEGI S-O STRATEGI W-O
 Perkembangan jumlah dunia usaha  Meningkatkan kerjasama dengan  Meningkatkan awareness
di Indonesia. industry. masyarakat terhadap STIE
 Otonomi perguruan tinggi  Mengoptimalkan otonomi Institusi. Prabumulih.
 Jumlah peminat ke sekolah tinggi  Mengoptimalkan seluruh fasilitas  Mencari/memanfaatkan sumber
ilmu ekonomi masih tinggi. IT yang ada untuk menarik peminat dana di luar mahasiswa.
 Lapangan kerja terbuka. STIE Prabumulih untuk menuntut  Meningkatkan keaktifan dosen
 Jumlah hibah dan program ilmu. dalam menghasilkan karya ilmiah
penelitian dari pemerintah  Meningkatkan brand-image STIE dan pengabdian kepada
meningkat. Prabumulih. masyarakat.
III. STRATEGI DAN PENGEMBANGAN
A. Strategi

Setelah melakukan analisis SWOT pada STIE Prabumulih secara keseluruhan,


maka dapat dirumuskan strategi-strategi yang akan dilaksanakan dalam rangka
memperbaiki dan mengatasi permasalahan yang diahadapi. Penyusuna startegi
diharapkan dapat merealisasikan visi, misi, tujuan dan sasaran institusi.
Tabel II.2
STRATEGI DAN KEGIATAN
No Strategi Kegiatan
1 Meningkatkan brand 1. Memperbanyak kegiatanyang bertujuan
image institusi meningkatkan animo masyarakat seperti
perlombaan-perlombaan.
2. Berperan aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan, seperti penggalangan
dana korban bencana, pemeran HUT
kota Prabumulih.
3. Pengembangan jejaring kerjasama
dengan pihak instansi Pemerintah atau
swasta.
2 Meningkatkan kualitas 1. Pengoptimalan penggunaan e-learning
akademik institusi dan e-library dalam proses pembelajaran
2. Meningkatkan peran UPT PM dalam
penjaminan mutu
3. Meningkatkan akreditasi institusi.
3 Meningkatkan kuantitas 1. Memotivasi dosen untuk memanfaatkan
dan kualitas penelitian, dana hibah dalam pelaksanaan
publikasi, dan penelitian, publikasi dan pengabdian
pengabdian masyarakat masyarakat.
2. Memfasiliatasi dosen dalam mengikuti
pelatihan, workshop penelitian.
3. Meningkatkan peran UPT P2M dalam
pelaksanaan penelitian dan pengabdian
masyarakat.
4 Meningkatkan 1. Meningkatkan pemanfaatan system
pemanfaatan teknologi informasi akademik untuk pengelolaan
dan system informasi institusi
2. Meningkatkan system pendukung
pembelajaran berbasis IT
3. Meningkatkan penggunaan system
informasi dalam pelaksanaan monitoring
dan evaluasi kegiatan institusi.
5 Meningkatkan kualitas 1. Meningkatkan kemampuan bahasa
lulusan inggris mahasiswa dengan penetapan
TOEFL sebagai syarat kelulusan.
2. Meningkatkan pelatihan hardskill dan
softkill.
B. Pengembangan Institusi
Pengembangan institusi yang akan dilakukan berpedoman pada Rencana
Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih. Selain itu juga
dilaksanakan berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan. Berdasarkan
hal-hal tersebut, maka pengembangan yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kualitas dosendalam proses pembelajaran dengan
mentargetkan 1 (satu) dosen yang berkualifikasi Doktor.
2. Mengevaluasi dan memuktahirkan kurikulum secara berkala untuk
meningkatkan relevansi dan kompetensi lulusan.
3. Membuat program yang unik untuk meningkatkan daya tawar dengan
institusi sejenis
4. Meningkatkan kemandirian institusi dengan mencari atau memanfaatkan
sumber dana di luar mahasiswa.
5. Mendorong dosen dan mahasiswa untuk berkompetisi dalam penggunaan
dana hibah untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat serta
program kewirausahaan mahasiswa.
REFERENSI

1) Statuts Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih.


2) Rencana Induk Pengembangan STIE Prabumulih.
3) Rencana Strategi (Renstra) STIE Prabumulih.
4) Rencana Oprasional (Renop) STIE Prabumulih.
5) Dokumen Kurikulum STIE Prabumulih.
6) Pedoman akademik.
7) Buku etika dosen, etika mahasiswa, dan tenaga kependidikan.
8) SOP STIE Prabumulih.

Anda mungkin juga menyukai