Anda di halaman 1dari 7

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN


PEREDARAN BENIH TANAMAN
PAKAN TERNAK
Pembinaan
Pembinaan kegiatan produksi, sertifikasi, dan peredaran Benih Bina,
dan Benih Varietas Lokal dilakukan melalui sosialisasi, pemantauan
(monitoring), dan evaluasi secara berkala oleh:

Pembinaan kegiatan produksi, sertifikasi, dan peredaran Benih Bina,


dan Benih Varictas Lokal dilakukan melalui sosialisasi, pemantauan
(monitoring), dan evaluasi secara berkala oleh:
1. Gubernur/bupati/walikota yang dalam pelaksanaannya
dilakukan oleh

Kepala Oinas yang mclaksanakan tugas dan fungsi di bidang


pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pakan Ternak sesuai
kewenangannya.
2. Menteri yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Oirektur
Jenderal.
Pengawasan
1.Pengawasan secara langsung dilakukan sccara berkala 6
(enam) bulan sekali alau sewaktu-waktu jika terdapat
dugaan ketidaksesuaian mutu benih yang beredar
dengan standar mutu Benih.
2. Pcngawasan terhadap kcgialan produksi, sertifikasi,
dan peredaran Benih tanaman pakan ternak dilakukan
oleh Wastukan.
3. Dalam hal Kabupaten/Kola belum terdapat
Wastukan, Kepala Dinas Kabupaten/Kota dapat
meminta bantuan Wastukan dari Dinas
Kabupaten/Kota terdekat atau Wastukan dari Dinas
Provinsi, atau Wastukan dari Pemerintah Pusat.
Pengawasan produksi meliputi:
1. Pemeriksaan terhadap proses produksi;
2. Pemeriksaan terhadap sarana dan Lempat
penyirnpanan serta cara pengemasan benih;
3. Pemeriksaan alat panen benih dan pengolahan benih
4. Pemeriksaan alat angkut yang sesuai dengan
kondisi, jenis dan bentuk benih.
5. Pemeriksaan tempat penyimpanan antara lain gudang,
ruang terbuka, ruang pendingin, rumah kaca.
6. Pemeriksaan status kesehatan benih dari hasil
perbanyakan benih berupa pohon/ setek/ pols/ stolon;
7. Pemeriksaan dokumen dan catatan produsen dan
pernasok benih.
Pengawasan sertifikasi meliputi:

1. Pemeriksaan terhadap kesesuaian


prosedur sertifikasi;
2. Pengawasan terhadap proses pengujian
benih;
3. Pengawasan pemasangan label
4. Pemeriksaan terhadap pemenuhan
dan pendaftaran benih;
5. Pemeriksaan masa berlaku sertifikat.
Pengawasan peredaran benih meliputi
1. Pengawasan dokurnen benih melaJui
pengecekan mutu dan/atau pelabelan
ulang;
2. Pengawasan terhadap kesesuaian label;
3. Pengawasan terhadap sarana penyimpanan
benih;
4. Pengawasan rekomendasi peredaran benih
TPT;
5. Pemeriksaan dokumen dan catatan
peredaran benih.
• Tindak lanjut hasil pengawasan:

• a. Dalam hal terdapat dugaan ketidaksesuaian mutu benih yang


beredar dengan standar rnutu Benih maka:
• 1) Dilakukan pengecekan mutu Benih, paling lama dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kerja melalui uji laboratorium dan/ atau uji
lapangan sesuai dengan jenis tanaman. Benih dalam masa
pengecekan diberhentikan sementara dari peredaran;
• 2) Apabila hasil pengecekan mutu Benih tidak memenuhi standar mutu,
maka Benih harus ditarik dari pcredaran. Penarikan Benih yang
beredar menjadi tanggungjawab produsen dan/atau pengedar Benih.
• b. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja Pengawas Mutu
Pakan belum mcnyampaikan hasil pengecekan mutu sebagaimana
dimaksud pada huruf a angka 1), Benih dianggap masih memenuhi
standar mutu dan dapat diedarkan.

Anda mungkin juga menyukai