KURIKULUM
SMPIT PERSATUAN ISLAM GUNUNG JATI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Setelah memperhatikan, mempertimbangkan, saran dan masukan dari segenap Warga sekolah, masukan Komite
Sekolah dengan seksama maka dengan ini kurikulum SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati disahkan untuk
diberlakukan di Tahun Pelajaran 2019-2020 dan akan dilakukan penyempurnaan pada tahun berikutnya.
Ditetapkan di :Cirebon
Tanggal : 07 Agustus 2019
Mengetahui Menyetujui
Kepala Dinas Pendidikan Pengawas
Kabupaten Cirebon
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena hanya berkat rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga buku yang berjudul Buku Kurikulum SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati
Tahun Ajaran 2019-2020 dapat kami seleseikan.
1. Bapak Drs. H. Asdullah S.A., M.M. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon
2. Bapak Drs. Makhmud Pengawas SMPIT Persatuan Islam.
3. Bapak DR. Reza Oktiana Akbar, M.Pd.I Ketua Komite Sekolah SMPIT Persatuan Islam
4. Bapak Ibu Guru , Karyawan SMPIT Persatuan Islam
Dan semua pihak yang telah membantu terseleseikannya Penyusunan Buku Kurikulum
SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati tahun Ajaran 2019-2020 ini.
Semoga semua bantuan dan sumbangan pemikiran tersebut dicatat oleh Allah sebagai
catatan amal yang baik dan mendapat balasan yang setimpal yang berlipat-lipat Amin.
Kami menyadari bahwa Penyusunan Buku Kurikulum SMPIT Persatuan Islam Tahun
Ajaran 2019-2020 ini masih banyak kekurangan atau jauh dari sempurna, oleh karena itu
sumbangan kritik dan saran masih sangat kami butuhkan demi sempurnanya Buku Kurikulum
SMPIT Persatuan Islam tahun Ajaran 2019-2020 ini.
Akhirnya kami berharap Semoga Buku Kurikulum SMPIT Persatuan Islam tahun Ajaran
2019-2020 ini dapat segera diimplementasikan di tahun pelajaran ini
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional ……………………………………………………………………… ..
B. Landasan Penyusunan…………………………………………………………………
C. Tujuan Penyusunan Suplemen Kurikulum…………………………………… ……..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
1. Latar Belakang
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi diri siswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengembang tujuan
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu system pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-
Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nansional.
Penyusunan Kurikulum ini merupakan salah satu upaya untuk mengakomodasi potensi seluruh
sumber daya yang ada di sekolah baik yang berupa sumber daya manusia, lingkungan maupun sumber daya
sarana prasarana. Penyusunan kurikulum ini mempertimbangkan hasil analisis Kekepan (kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman). Kekuatan SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati terletak pada :
- tenaga pendidik
Tenaga pendidik di SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati terdiri dari guru yang telah berkualifikasi S1,
dan juga melibatkan guru yang masih berkuliah untuk memenuhi kebutuhan terhadap guru/pengajar.
- sarana dan prasarana
sarana prasarana yang tersedia di SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati cukup memadai.
- peran serta dan dukungan positif masyarakat.
dukungan terhadap sekolah cukup baik ini bisa dibuktikan dari dukungan terhadap sekolah berupa
sumbang saran dan pembiayaan khususnya biaya investasi melalui bantuan insidental
- Kehidupan masyarakat di sekitar sekolah yang jauh dari kebisingan amat mendukung situasi dan kondisi
dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
- Fasilitas yang menunjang proses pembelajaran meliputi ruang belajar sebanyak 3 kelas yang nyaman,
gedung asrama, lapangan badminton/voli/futsal, serta sarana ibadah yang memadai.
- SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati memiliki peluang berkembang cukup besar karena letak
geografisnya yang sangat mendukung.
- Lokasi sekolah berada di tepi jalan yang menghubungkan antara Komplek Perumahan Villa Intan dan
Desa Klayan di Kecamatan Gunung Jati.
Data Guru, Karyawan Tata Usaha, PTT & Petugas Kebersihan
Dengan kondisi tenaga pendidik, karyawan tata usaha, dan petugas yang lain seperti itu, kegiatan
pembelajaran diharapkan semakin berkualitas.
Beberapa Kelemahan SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati antara lain :
- input siswa
Input SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati berasal dari SD/MI di berbagai wilayah khususnya Kecamatan
Gunung Jati belum berjalan maksimal dikarenakan sosialisasi yang masih belum berjalan baik sehingga
sekolah belum dikenal secara luas
- belum tergalinya potensi siswa secara maksimal
- pergeseran nilai, ancaman pergeseran nilai adalah kecenderungan sikap hidup metropolis dan
konsumerisme yang mulai melanda kehidupan siswa.
- Keberadaan dua lembaga sekolah negeri dan satu lembaga swasta lama yang merupakan pesaing
besar terhadap keberadaan SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati yang notabene adalah sekolah baru.
- Terbatasnya SDM tenaga pengajar yang dimiliki sehingga mengangkat tenaga pengajar yang masih
berkuliah dan lulusan Aliyah/SMA/SMK.
Upaya SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati untuk membangkitkan kekuatan dan menanggulangi kelemahan
tersebut antara lain adalah :
- berupa peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan jalan mengikutkan dalam
acara workshop, kegiatan pelatihan dll.
- melengkapi sarana dan prasarana utamanya tahun pelajaran 2019-2020 mengusahakan terwujudnya
Ruang Multimedia berserta kelengkapannya
- menjalin kerja sama dan peningkatan hubungan yang harmonis dengan orang tua siswa/wali murid,
- kegiatan pembentukan budi pekerti sangat dioptimalkan
- mengadakan kegiatan pengembangan diri untuk melihat potensi yang ada pada diri siswasehingga
potensi siswa dapat dilihat dan dikembangkan.
- Melaksanakan kegiatan extrakurikuler
- penanaman nilai-nilai keagamaan pada diri siswa dan seluruh komponen SMPIT Persatuan Islam
Gunung Jati dengan jalan melakukan kegiatan rutin Sholat Dhuha, Sholat Dhuhur,Sholat Jumat
berjamaah serta Madrasah Diniyah secara bergilir dalam upaya menanggulangi ancaman pergeseran
nilai moral
Berangkat dari kelemahan, kekuatan SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati serta kondisi rasional yang ada
pada SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati maka kami mencoba untuk menyusun Buku Kirikulum SMPIT
Persatuan Islam Gunung Jati tahun ajaran 2018-2019. Kurikulum yang disusun ini disesuaikan dengan
potensi sumber daya dan kemampuan nyata yang ada di sekolah dengan tetap mengakomodasi budaya
setempat yakni budaya Jawa Timur pesisir selatan dengan dialek bahasa Jawa yang khas..
Implementasi kurikulum ini melibatkan seluruh komponen yang ada di sekolah, baik kepala sekolah, komite,
siswa, konselor, dan guru mata pelajaran maupun stakeholder untuk mencapai tujuan sekolah yang
diinginkan sesuai tujuan pendidikan nasional.
Pengembangan Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 22, nomor 23, serta nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan.
Dengan memperhatikan karakteristik tersebut di atas, maka kurilukum SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati
disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai acuan operasional dalam penyelenggaraan pendidikan
pada tahun pelajaran 2019-2020.
B. LANDASAN PENYUSUNAN
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan yang meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum ini disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada
di Kabupaten Cirebon, khususnya Kecamatan Gunung Jati. Pengembangan kurikulum K 13 dan KTSP ini
mengacu pada :
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
a. pasal 35
(1) Standar pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan
yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan
yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
(3) Pengembangan standar nasional pendidikaan serta pemantauan dan pelaporan
pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standarisasi, penjaminan,
dan pengendalian mutu pendidikan.
(4) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
b. Pasal 36
(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada stadar nasional pendidikan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional .
(2) Kurikullum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikaan, potensi daerah, dan peserta didik
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan memperhatikan :
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik
d. keragaman potensi daerah dan lingkungannya;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional
f. tuntutan dunia kerja
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
h. agama
i. dinamika perkembangan global; dan
j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
(4) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
c. Pasal 37
1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat :
a. pendidikan agama
b. pendidikan kewarganegaraan
c. bahasa
d. matematika
e. IPA
f. IPS
g. Seni budaya
h. Pendidikan jasmani dan olah raga
i. Keterampilan / kejuruan; dan
j. Muatan lokal
2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat :
a. pendidikan agama
b. pendidikan kewarganegaraan, dan
c. bahasa
3) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
d. Pasal 42
1) Pendidikan harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
2) Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan
dasar,pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang
terakreditasi.
3) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah
e. Pasal 43
(1) Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan berdasarkan
latar belakang pendidikan , pengalaman, kemampuan, dan prestasi kerja dalam bidang
pendidikan.
(2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
(3) Ketentuan mengenai promosi, penghargaan, dan sertifikasi pendidik sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
f. Pasal 59
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan,
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
(2) Masyarakat dan/atau organisasi profesi dapat membentuk lembaga yang mandiri untuk
melakukan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 58.
(3) Ketentuan mengenai evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat
(2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
g. Pasal 60
(1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada
jalur pendidikan formal dan non formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
(2) Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah dan/atau
lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.
(3) Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.
(4) Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat
(3) diatur lebih lanjut dengan Peratuan Pemerintah.
h. Pasal 61
(1) Sertifikat berbentuk ijazah dan serifikat kompetensi.
(2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar
dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.
(3) Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan
kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengkuan terhadap kompetensi
untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
(4) Ketentuan mengenai sertifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat
(3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
b. Pasal 37
(1) Tenaga kependidikan di lembaga kursus dan pelatihan harus memiliki kualifikasi dan
kompentensi minimum yang disyaratkan.
(2) Ketentuan lebih lanjut tentang standar tenaga kependidikan pada lembaga kursus dan
pelatihan dikembangkan ole BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri,
4. Undang-undang RI. No. 20 Tahun 2003 (sisdiknas)
5. Undang-undang RI. No. 23 Tahun 2002 (perlindungan anak)
6. Undang-undang RI. No. 31 Tahun 1999 (pemberantasan tindak pidana korupsi)
7. Undang-undang RI. No. 22 Tahun 2009 (lalu lintas dan angkutan jalan)
8. Undang-undang RI. No. 35 Tahun 2009 (narkotika)
9. PP No. 19 Tahun 2005 Jo: PP No. 32 Tahun 2013 (SNP)
10. PP No. 48 Tahun 2008 (pendanaan pendidikan)
11. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 (Penguatan Pendidikan Karakter)
12. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (SI)
13. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 (SKL)
14. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 dan perubahannya No. 6 Tahun 2007
(perubahan permendiknas No. 22, 23 Tahun 2006)
14. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 (standar pengelolaan)
15. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 (standar penilaian)
16. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 (standar sarpras)
17. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 (standar proses)
18. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 (Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah)
19. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 (Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah)
20. Permendikbud No. 69 Tahun 2013 (Pelajaran Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal wajib di
Sekolah/madrasah)
21. Permendikbud No. 79 Tahun 2013 (Muatan Lokal kurikulum 2013)
22. Permendikbud No. 58 Tahun 2014 (standar kurikulum SMP)
23. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 (KTSP)
24. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 (ekstra kurikuler)
25. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 (ekstra kurikuler pramuka)
26. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 (pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah)
27. Permendikbud No. 104 Tahun 2014 (penilaian hasil belajar)
28. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 (bimbingan dan konseling)
29. Permendikbud No. 160 Tahun 2014 (Pemberlakuan kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013)
30. Permendikbud No. 36 Tahun 2015 (Penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Menengah)
31. Permendikbud No. 18 Tahun 2016 (Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa baru)
32. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 (SKL)
33. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 (SI)
34. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 (standar proses)
35. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 (standar penilaian)
36. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 (KI dan KD) / Permendikbud No. 37 Tahun 2019
37. Permendikbud No. 28 Tahun 2016 (Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah)
38. Permendikbud No. 35 Tahun 2018 (Perubahan atas Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 SMP/MTs)
39. Permendikbud No. 37 Tahun 2018 (Perubahan atas Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah)
C.Tujuan Pendidikan
Tujuan sekolah dalam satu tahun kedepan 2019-2020 adalah :
Sekolah meningkatkan nilai UN rata–rata sebesar 0,5 dengan memberikan tambahan jam
pelajaran/pengayaan untuk mata pelajaran yang di-UN-kan
Sekolah menelaah silabus untuk semua mata pelajaran .disesuaikan dengan kondisi SMPIT
Persatuan Islam Gunung Jati
Sekolah mengembangkan mengembangkan kurikulum K 13 dan KTSP untuk semua mata
pelajaran .melalui pemberdayaan team MGMPS
Sekolah melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Sekolah meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan .
Sekolah memiliki prestasi dalam bidang ekstrakurikuler.
Meningkatkan kesadaran beribadah.
Meningkatkan hubungan yang harmonis antarwarga sekolah maupun antara warga sekolah dengan
stakeholder.
Meningkatkan kondisi lingkungan sekolah agar menjamin dan nyaman.
2 Standar Isi
a. Pengembangan Buku (Dokumen) 1
Belum tersusun buku 1 secara baik Tersusun buku 1 secara baik
b. Pemetaan SK, KD, dan Indikator
Belum ada pemetaan SK, KD, dan Indikator kelas Pemetaan SK, KD, dan Indikator kelas
c. Silabus
Belum tersusun SIlabus semua mapel kelas 7, 8, Tersusun SIlabus semua mapel kelas 7, 8, dan 9
dan 9
d. RPP
Belum tersusun RPP semua mapel kelas 7, 8, dan Tersusun RPP semua mapel kelas 7, 8, dan 9
9
3 Standar Proses
a. Persiapan Pembelajaran
Kepemilikan instrumen pembelajaran guru 50 % Kepemilikan instrumen pembelajaran guru >50 %
Kepemilikan perangkat pembelajaran guru 50 % Kepemilikan perangkat pembelajaran guru >50
Kepemilikan media pembelajaran guru 20% %
Kesiapan alat dan bahan 50% Kepemilikan media pembelajaran guru
>20%
Kesiapan alat dan bahan
>50%
b. Persyaratan Pembelajaran
Penerimaan siswa baru rata-rata per Rombel <20 Penerimaan siswa baru rata-rata per Rombel
anak >20 anak
Rasio antara jumlah siswa dengan buku teks Rasio antara jumlah siswa dengan buku teks
mapel 2:1 mapel 1:1
c. Pelaksanaan Pembelajaran
Kedisiplinan siswa dalam belajar <50 % Kedisiplinan siswa dalam belajar >50 %
d. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
Rata-rata siswa tuntas pada penilaian proses Rata-rata siswa tuntas pada penilaian proses
pembelajaran (aktivitas, kreativitas, kedisiplinan, pembelajaran (aktivitas, kreativitas, kedisiplinan,
dan tanggung jawab) 50% dan tanggung jawab) >50%
e. Pengawasan Proses Pembelajaran
Kegiatan pengawasan proses pembelajaran 50 % Kegiatan pengawasan proses pembelajaran >50
Kegiatan pelaporan hasil pengawasan proses %
pembelajaran 50% Kegiatan pelaporan hasil pengawasan proses
Dokumentasi pelaporan hasil pengawasan proses pembelajaran >50%
pembelajaran 50% Dokumentasi pelaporan hasil pengawasan
Tindak lanjut hasil pengawasan 40% proses pembelajaran >50%
Tindak lanjut hasil pengawasan >40%
4 Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan
Kepala Sekolah
Belum ada ijin memimpin dari dinas ijin memimpin dari dinas
Belum menyusun RKAS menyusun RKAS
Belum mengikuti pelatihan manajerial mengikuti pelatihan manajerial
Guru
Jumlah Guru S1 50% Jumlah Guru S1 >50%
Jumlah Guru yang memiliki Laptop <50% Jumlah Guru yang memiliki Laptop >50%
Jumlah Guru yang bersertifikat profesi 10% Jumlah Guru yang bersertifikat profesi >10%
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. KERANGKA DASAR
1. Kelompok Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran 2019-2020 Sekolah pelaksana Kurikulum 2013 memiliki kewajiban untuk menyusun
Kurikulum 2013.
SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati memberlakukan kurikulum 2013 bagi kelas VII dan VIII sedangkan kelas
IX masih menggunakan kurikulum 2006 (KTSP).
Pola dan ketentuan Kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok A dan B dalam Mata Pelajaran Muatan Nasional
dan ditambah dengan Mata Pelajaran Muatan Lokal yang semuanya mengusung ke pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan sebagai berikut :
Kompetensi Inti tersebut dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yang untuk selanjutnya dirumuskan menjadi
materi ajar dan mata pelajaran.
2. Prinsip Pengembangan di SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati
Pengembangan Kurikulum SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati mengacu kepada karakteristik Kurikulum 2013
dan Prinsip Pengembangan KTSP sebagai berikut :
a. Karakteristik Kurikulum 2013:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu,
kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2) madrasah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
sebagai sumber belajar;
3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di
sekolah dan masyarakat;
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi
dasar mata pelajaran;
6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana
semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced)
dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).
B. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur.
Kompetensi yang dimaksud terdiri dari standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang dikembangkan
berdasarkan standar kompetensi lulusan (SKL). Struktur kurikulum terdiri dari tiga komponen, yaitu :
1. komponen mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Komponen mata pelajaran
dikelompokkan sebagai berikut :
kelompok mata pelajaran agama, dan akhlak mulia;
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
kelompok mata pelajaran estetika
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan
Komponen pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikululum-strukktur kurikulum ini
meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun, yakni
mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan SKL, SK dan KD mata
pelajaran dengan ketentuan sebagai berkut :
a. Kurikulum ini memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel
Struktur Kurikulum.
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal telah ditentukan oleh sekolah, yaitu Tahfidz Al-Qur’an
dengan target capaian minimal 6 juz selama 3 tahun dan tahfidz hadits minimal 100 selama 3 tahun.
c. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat , dan minat setiap siswa sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan tidak terprogram dan terprogram. Kegiatan terprogram meliputi kegiatan pelajaran
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karir siswa, serta kegiatan ekstra kurikuler. Koordinator kegiatan pengembangan diri adalah guru BK.
d. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA Terpadu dan IPS Terpadu.
e. Lama pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam setruktur kurikulum
dengan tambahan maksimum delapan jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
f. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
g. Hari efektif sekolah dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 249 hari.
Pengembangan Diri
1. Kegiatan Tidak Terprogram
1). Kegiatan Rutin
a. Upacaran Bendera
b. Kunjungan Perpustakaan
c. Kegiatan Keagamaan
2). Kegiatan Tidak Rutin
a. Tabligh Akbar
b. Bakti Sosial
2. Kegiatan Spontan
a. Memberi Salam
b. Membuang sampah pada tempatnya
c. Membiasakan antri
d. Membiasakan mengatasi silang pendapat dengan benar
3. Kegiatan Keteladanan
a. Berpakaian bersih dan rapi
b. Memberi contoh datang tepat waktu
c. Memberi contoh tidak merokok
d. Memberi contoh hidup sederhana
e. Memuji hasil kerja yang baik
f. Mencuci baju sendiri di asrama
g. Membantu juru masak di dapur
4. Kegiatan Terprogram
4.1 Kegiatan Ekstrakulikuler
4.1.1 Kegiatan Wajib
a. Kegiatan Keagamaan
b. Beladiri
c. Olahraga
4.1.2 Kegiatan Pilihan
a. Futsal
b. Renang
c. Memanah
4.2 Kegiatan Pondok/Asrama
a. Shalat 5 waktu berjama’ah
b. Shalat tahajud
c. Shalat Dluha
d. Shaum sunnah Senin Kamis
e. Tahfidz Al-Qur`an
f. Tahfdiz Hadits
g. Tahfidz Da’awat (Do’a-do’a pilihan)
h. ceramah/tausiyah/kultum/pidato
i. hari bahasa (Arab/Inggris)
j. kajian dasar-dasar baca kitab kuning
k. Tajwid/tahsin
C. MUATAN KURIKULUM
Muatan kurikulum meliputi : mata pelajaran muatan nasional, muatan lokal, mata pelajaran
kepesantrenan, pengembangan diri, pengaturan beban belajar, kriteria ketuntasan belajar, ketentuan
mengenai kenaikan kelas dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, dan pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global.
Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 5 kelompok mata pelajaran, yaitu :
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
kelompok mata pelajaran dan estetika
kelompok mata pelajaran jasmasni, olahraga dan kesehatan.
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran
pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari masing-masing kelompok itu
dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagi
berikut :
Cakupan kelompok mata pelajaran
V. Matematika
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau
algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah
3. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka
4. Waktu kegiatan Pembelajaran
Sabtu-Ahad Senin
No Jam Ke Waktu No Jam Ke Waktu
1 Shalat Dluha 07.00-07.30 1 Upacara 07.00-08.10
Literasi Shalat Dluha
Literasi
2 1 07.30-08.10 2 1 08.10-08.50
3 2 08.10-08.50 3 2 08.50-09.30
4 3 08.50-09.30 4 Istirahat 09.30-10.00
5 Istirahat 09.30-10.00 5 3 10.00-10.40
6 4 10.00-10.40 6 4 10.40-11.20
7 5 10.40-11.20 7 Shalat Dzuhur 11.20-13.00
Makan Siang
8 Shalat Dzuhur 11.20-13.00 8 5 13.00-13.40
Makan Siang
9 6 13.00-13.40 9 6 13.40-14.20
10 7 13.40-14.20
10 7 14.20-15.00
11 8 14.20-15.00
Selasa-Rabu-Kamis
No Jam Ke Waktu
1 Shalat Dluha 07.00-07.30
Literasi
2 1 07.30-08.10
3 2 08.10-08.50
4 3 08.50-09.30
5 Istirahat 09.30-10.00
6 4 10.00-10.40
7 5 10.40-11.20
8 Shalat Dzuhur 11.20-13.00
Makan Siang
9 6 13.00-13.40
10 7 13.40-14.20
11 8 14.20-15.00
5. Hari Libur di SMPIT Persatuan Islam menginduk kepada Mainstream Pesantren Persatuan Islam
pada umumnya yaitu hari Jum’at, dengan pertimbangan sebagai hari besar dan penting bagi umat Islam.
6. Ketuntasan Belajar
a. Kriteria Ketuntasan Minimal
Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing Guru Mata Pelajaran dengan berpedoman kepada nilai
input atau rata-rata nilai terakhir yang diperoleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Setiap guru mata
pelajaran di SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati meningkatkan kriteria ketuntasan minimal secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan minimal di SMPIT Persatuan Islam Gunung
Jati diserahkan kepada guru mata pelajaran dan dilaporkan kepada pihak yang terkait.
Kriteri ketuntasan minimal untuk kelas VII, VIII dan IX di SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati
mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar, daya dukung dan karakteristik peserta didik dengan
memperhatikan nilai pada SKHUN, maka untuk tahun pelajaran 2019-2020 diputuskan bahwa KKM untuk
semua mata pelajaran Muatan Nasional kelompok A dan B dan Mata Pelajaran kepesantrenan adalah 65 %
atau sama dengan 65.
b. Penilaian
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 66 tahun 2013 Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk
penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian kenaikan kelas, ujian sekolah, dan ujian nasional.
1) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
2) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian.
3) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran.
4) Penilaian harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam bentuk
ulangan atau penugasan.
5) Penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester, dilakukanoleh pendidik di bawah
koordinasi satuan pendidikan.
6) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai denganperaturan perundang-undangan
7) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturanperundang-undangan.
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut:
1) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:
a) observasi,
b) penilaian diri (self assessment),
c) penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik
d) Jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah
lembar pengamatan berupa daftar cek ( checklist) atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik = 80 - 100
B = Baik = 70 - 79
C = Cukup = 60 - 69
K = Kurang = < 60
Nilai kompetensi sikap pada LHB didapat dari rata-rata nilai observasi, nilai diri sendiri, nilai antar teman
dan nilaijurnal
Contoh:
Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Fikih memperoleh:
Nilai Observasi = 85, Nilai diri sendiri = 75, Nilai antarteman = 80, Nilai Jurnal = 75
Nilai Sikap = (85+75+80+75) : 4 = 315 : 4 = 79 (dibulatkan)
Kualifikasi = Baik (B)
Deskripsi: Sikapnya baik, berpakaian sesuai dengan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari,
menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada guru, namun kontrol dirinya perlu
ditingkatkan.
2) Penilaian kompetensi pengetahuan
Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui:
a) Tes tulis
b) Tes lisan
c) Penugasan
Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses (Nilai Harian) = NH, Nilai Penilaian Tengah
Semester = PTS, dan Nilai PenilaianAkhir Semester = PAS.
a) Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang dilaksanakan pada
setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
b) Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, PTS, dan PAS.
c) Penilaian LHB untuk pengetahuan menggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 0 – 100 dan
diberi predikat sebagai berikut:
A : 92 – 100 C+ : 51 – 58
A- : 84 – 91 C : 42 – 50
B+ : 76 – 83 C- : 34 – 41
B : 67 – 75 D+ : 26 – 33
B- : 59 – 66 D : <25
7. Kenaikan Kelas
Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa dilakukan berdasarkan indikator. Dengan menggunakan tes dan
non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan. Pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek atau produk, menggunakan portofolio dan penilaian diri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :
1. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentuan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum serta
untuk mengetahui kesulitan siswa.
4. Hasil penilaian analisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
Program remidi bagi siswa yang mendapat kompetensi di bawah kriteria ketuntasan.
5. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
Misalnya jika pembelajaran mengunakan pendekatan tugas, observasi lapangan maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara maupun hasil melakukan
observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6. Kegiatan Paska Ujian Nasional (Bagi yang tidak lulus Ujian Akhir mengikuti Ujian Paket Tahap Pertama dan
Kedua)
Sedangkan didalam kreteria kenaikan kelas dalam Kurikulum 2006 ditentukan oleh Satuan Pendidikan, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
b. Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM.
c. Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.
d. Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata pelajaran.
e. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 10 % dari jumlah hari efektif
Adapun di SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati Kenaikan kelas:
1) Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka
tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
3) Khusus untuk Kelas VII dan VIII, peserta didik harus mencapai KKM untuk Kompetensi Sikap,
Pengetahuan, dan Keterampilan sesuai ketentuan penilaian yang berlaku.
4) Sikap, perilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
- Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga pendidik/tenaga
kependidikan secara fisik atau non fisik.
- Tidak terlibat tindak kriminal
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan
belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
6) Peserta didik dinyatakan tidak naik, apabila:
a) memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran peminatan untuk kelas VII dan VIII.
b) Nilai kompetensi sikap kurang dari B
Persentase Ketercapaian
No. Jenis Kegiatan
2017-2018 2018-2019 2019-2020 (Target)
1. Kenaikan Kelas 100 % 100 % 100 %
Kelas 7 100 % 100 % 100 %
Kelas 8 - 100 % 100 %
2. Kelulusan Kelas 9 - - 100 %
8. Kriteria Kelulusan
Siswa dinyatakan lulus jika :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik;
3. Lulus Ujian Sekolah, Madrasah, dan Pendidikan Kesetaraan;
4. Mengikuti Ujian Nasional seluruh mata pelajaran sesuai jadwal.
5. Tidak terlibat tindak kriminal
6. Tidak sebagai pengguna / pengedar narkoba.
Poin-poin di atas didasarkan kepada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1) peserta
didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :
7) menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai Laporan Hasil Belajar Peserta
Didik (LHBPD) dari mulai semester 1 kelas VII sampai dengan semester 6 kelas IX.
8) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Kriteria nilai baik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia:
80 - 100= Sangat Baik (SB)
70 - 79= Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Kerajinan melaksanakan ibadah ;
(2) Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan ;
(3) Jujur dalam perkataan dan perbuatan ;
(4) Mematuhi aturan sekolah ;
(5) Hormat terhadap pendidik ;
(6) Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Menunjukkan kemauan belajar ;
(2) Ulet tidak mudah menyerah ;
(3) Mematuhi aturan sosial ;
(4) Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif ;
(5) Berani bertanya dan menyampaikan pendapat ;
(6) Kerjasama dengan teman dalam hal yang positif ;
(7) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler satuan pendidikan.
c) Kelompok mata pelajaran estetika:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Apreasiasi Seni :
(a) Seni Suara
(b) Seni Lukis
(c) Seni Rupa
(2) Kreasi Seni :
(a) Seni Suara
(b) Seni Lukis
(c) Seni Rupa
d) Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Aktifitas dalam kegiatan Olah raga di satuan pendidikan ;
(2) Kebiasaan hidup sehat dan bersih
(3) Tidak merokok
(4) Tidak menggunakan Narkoba
(5) Disiplin waktu
(6) Keterampilan melakukan gerak olah raga
9) Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) Apabila Nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) paling rendah sama dengan KKM semester 6 (enam)
untuk masing-masing mata pelajaran;
b) Rata-rata Nilai Sekolah (NS) untuk semua mata pelajaran yang diujikan paling rendah sama
dengan rata-rata KKM semester 3 sampai dengan 6.
10) Lulus UJIAN NASIONAL.
11) Target kelulusan untuk angkatan tahun pelajaran 2017-2018 adalah 100%
12) Untuk mencapai kelulusan 100%, maka sekolah menyusun program-program baik akademik dan
non akademik yang terangkum dalam program pengembangan diri dan ektrakurikuler, progran
pendidikan karakter bangsa, dan program peningkatan penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah.
Target Kelulusan
Target Kelulusan siswa kelas IX Tahun Ajaran 2019-2020 adalah lulus seratus persen, sedangkan target
pencapaian nilai ujian nasional tahun ajaran 2019-2020 adalah seperti dibawah ini :
Sekolah memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengembangkan kecakapan hidupnya dari satuan
pendidikan formal yang lain dan atau non formal di luar sekolah (kursus, pelatihan kepemimpinan dan kegiatan
outbond, dll).
a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat dilakukan secara integral.
Hal tersebut dapat dilakukan karena pembekalan kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau
“hidden curriculum” yang keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi
pesannya.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep kecakapan hidup mencakup tiga
domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktis dengan fokus;
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip learning to think, learning
to do, learning to be, learning to live together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel ( flexible learning), dan pembelajaran yang
menyenangkan (enjoy learning).
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal skill, social skill,
academic skill, dan vocasional skill.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta didik aktif yaitu
peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar, bukan pada
terjadinya proses mengajar.
b. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang dimiliki peserta didik
yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dirancang melalui penggunaan
variasi metode mengajar, antara lain:
1) Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik, menghargai kelebihan dan kekurangan
masing-masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
2) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan yang terjadi di
lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan kepada peserta didik agar peserta didik
lebih peka untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi.
3) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik dalam menganalisis
sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada, berfikir
berdasarkan fakta yang ada dan didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau
diberikan melalui ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan
percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan ini diharapkan
kecakapan akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan berkembang sesuai potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam menuangkan pokok-pokok
pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan
ini,peserta didik berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau
gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari orang lain, mengelola emosi,
dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi, mengeluarkan pendapat,
menghargai pendapat orang, tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi,
dan menghargai adanya perbedaan sudut pandang.
Sedangkan Perhitungan hari efektif dan kalender pendidikan di SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati Tahun Ajaran
2019-2020 sebagaimana terdapat pada tabel-tabel berikut
Tabel : JUMLAH HARI EFEKTIF SEKOLAH, EFEKTIF FAKULTATIF, DAN HARI LIBUR
DI SMPIT PERSATUAN ISLAM GUNUNG JATI TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020
LHB/
SMT BULAN HES HEF LU LS LPP LHR JTS JML
CB
Jul. 2019 15 - - - 14 - - - 29
Agust.
21 - 2 - - - 3 - 26
2019
Sept. 2019 26 - - - - - - - 26
GANJIL
Okt. 2019 27 - - - - - - - 27
Nop. 2019 25 - - - - - - - 25
Des. 2019 16 - 1 - 13 - -- 16
Jml. SMT I 130 - 3 - 27 - - - 149
LHB/
SMT BULAN HES HEF LU LS LPP LHR JTS JML
CB
Jan. 2020 22 - - - 5 - - - 27
Feb. 2020 24 - - - - - - 24
Maret 2020 26 - - - - - - - 26
GENAP
Apr. 2020 24 - - - - 3 - - 27
Mei 2020 14 - - 13 - - 1 - 28
Juni 2020 15 - - - 10 - -- 25
Jml. SMT II 125 - 13 15 3 1 - 157
Keterangan :
HES : Hari efektif Sekolah LS : libur semester
HEF : hari efektif fakultatif LPP : libur permulaan puasa
LU : libur umum LHR : libur hari raya
LHB : Libur hari besar/Cuti bersama JTS : Jeda tengah semester
A. KESIMPULAN
Kurikulum SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati dikembangkan sebagai pedoman
penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
Kurikulum SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati dibuat oleh sekolah dengan
mempertimbangkan kondisi daerah, sekolah dan peserta didik.
B. SARAN
Kurikulum SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati yang dibuat tim pengembang kurikulum ini
belum sempurna. Oleh karena itu masih perlu masukan – masukan yang bersifat
membangun untuk pengembang kurikulum ini. Pihak sekolah dapat mengembangkan
KTSP/K 13 lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah.
BERITA ACARA
Penyusunan Buku Kurikulum SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati – Kabupaten Cirebon
Tahun Pelajaran 2019-2020
Pada hari ini Rabu Tanggal tujuh bulan Agustus Tahun 2019 bertempat di SMPIT Persatuan Islam Cirebon
telah dilaksanakan Penyusunan Buku Kurikulum SMPIT Persatuan Islam Tahun Pelajaran 2019-2020 yang
dihadiri oleh:
JABATAN
JABATAN/ TANDA
NO NAMA DALAM
UNSUR TANGAN
. TIM
KEPUTUSAN
KEPALA SMPIT PERSATUAN ISLAM
NOMOR : 059/SMPIT.PERSIS/VIII/2019
TENTANG
TIM PENYUSUN KURIKULUM SEKOLAH
SMPIT PERSATUAN ISLAM TAHUN PELAJARAN 2019-2020
Menimbang : 1. Bahwa guna memperlancar pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran dan tugas-
tugas lain di SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati perlu menetapkan Tim Penyusun
Kurikulum Sekolah tahun pelajaran 2019-2020.
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang – Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2008 tentang Wajib Belajar.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 19 tahun 2007 tentang Standar
7. Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Minimum Pendidikan Dasar.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
: Tim penyusun Kurikulum SMPIT Persatuan Islam Gunung Jati Tahun Pelajaran 2018-
Pertama 2019sebagaimana
tersebut dalam lampiran keputusan ini.
Kedua : Segala biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya keputusan ini dibebankan pada
anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran 2018 .
Ketiga : Apabila di kemudian hari ternyata ada kesalahan dalam penetapannya maka akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cirebon
Tanggal : 07 Agustus 2019
Kepala SMPIT Persatuan Islam
JABATAN
JABATAN/
NO NAMA DALAM KETERANGAN
UNSUR
. TIM
Nomor : 058/SMPIT.PERSIS/VIII/2019
Perihal : Penyusunan Kurikulum Sekolah
Lampiran : -
Kepada:
Yth. Bapak / Ibu Guru SMP / Komite Sekolah
SMPIT Persatuan Islam
di
Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pengembangan Kurikulum SMPIT Persatuan
Islam Tahun Pelajaran 2019/2020 maka Kami mengharap kehadiran Bapak Ibu Guru dan Komite pada :
Hari / Tanggal : Rabu, 07Agustus 2019
Pukul : 07.30 WIB
Tempat : SMPIT Persatuan Islam
Keperluan : Musyawarah Penyusunan Kurikulum SMPIT Persatuan Islam Tahun Pelajaran 2019-
2020
JABATAN
JABATAN/ TANDA
NO NAMA DALAM
UNSUR TANGAN
. TIM
NOTULEN RAPAT
PENYUSUNAN KURIKULUM SEKOLAH
SMPIT PERSATUAN ISLAM TAHUN PELAJARAN 2019-2020
Ringkasan Acara
Pembukaan Rapat dibuka tepat pukul 08.15 oleh Pemimpin Rapat /Kepala SMPIT Persatuan Islam
(Muhammad Imam Asy-Syakir, S.Ud.)
Penjelasan Tujuan Penyusunan Buku Kurikulum SMPIT Persatuan Islam Tahun Ajaran 2019- 2020
dimana dengan tersusunnya buku kurikulum sekolah ini diharapkan sebagai pedoman
untuk menyelenggarakan pendidikan di SMPIT Persatuan Islam mulai tahun pelajaran
2019-2020
Kesimpulan: Arti Penting Penyusunan kurikulum ini disusun agar dapat dijadikan sebagai pedoman
segenap warga sekolah untuk kegiatan penyelenggaraan pendidikan di SMPIT
Persatuan Islam Tahun Ajaran 2019-2020 yang diharapkan mampu mencetak anak
didik sesuai dengan visi dan misi sekolah
Penutup/doa: Rapat ditutup oleh Kepala SMPIT Persatuan Islam, Muhammad Imam Asy-Syakir,
S.Ud. tepat pukul10.00 Dilanjutkan dengan doa penutup .
Cirebon, 07 Agustus 2019
Kepala SMPIT Persatuan Islam
Nomor : 060/SMPIT.PERSIS/VIII/2019
Perihal : Penentuan KKM
Lampiran : -
Kepada:
Yth. Bapak / Ibu Guru SMP / Komite Sekolah
SMPIT Persatuan Islam
di
Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pengembangan Kurikulum SMPIT Persatuan
Islam Tahun Pelajaran 2019/2020 maka Kami mengharap kehadiran Bapak Ibu Guru dan Komite pada :
Hari / Tanggal : Rabu, 07Agustus 2019
Pukul : 07.30 WIB
Tempat : SMPIT Persatuan Islam
Keperluan : Musyawarah Penentuan KKMSMPIT Persatuan Islam Tahun Pelajaran 2019 - 2020
Notulen Rapat
Penentuan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM)SMPIT Persatuan Islam
Tahun Ajaran 2019 – 2020
A. Susunan Acara :
1. Pembukaan
2. Prakata Kepala SMPIT Persatuan Islam
3. Pembacaan Kreteria Ketuntasan Minimal Th. Ajaran 2019-2020
4. Pandangan Umum
5. Pengambilan Keputusan
6. Doa
B. Hasil Keputusan Rapat
Dengan berpedoman kepada langkah-langkah Kreteria Ketuntasan Minimal
maka seluruh peserta rapat memutuskan Kreteria Ketuntasan
Minimal Tunggal untuk kelas VII, VIII dan IX yaitu 65 untuk Pengetahuan
maupun Keterampilan seperti yang tersebut dalam lampiran keputusan
C.Penutup
Rapat ditutup oleh Kepala sekolah SMPIT Persatuan Islam dilanjutkan
dengan doa bersama.