Anda di halaman 1dari 15

FELIX Y.

SIAUW
¡¡
this book is writ en as a tribute to Papi & Mami,
they taught me how to think critically.
and to the greatest inspirations in my life,
my faithful wife Iin, who has patiently taking care of me little
Alila Shaffiya asy Syarifah & my hope, ¡¡¡

Sifr Muhammad al Fatih 1453


‫فتح القس طنطينية تحقق فينا ح ديث من أح اديث رس ول هللا ومعج زة من معجزاته وسيكون من‬
‫حظنا ما أش اد به ه ذا الح ديث من التمجيد والتق دير فالظفر العظيم ال ذي‬
‫سنحرزه بإذن الله سيزيد الإسالم قدرا وشرفا‬
‫فاجعلوا تعاليم شريعتنا الغراء نصب أعينكم‬
‫ولتتجنبوا‬ ‫فال يصدر عن أحد منكم ما يجافي هذه التعاليم‬
‫الكنائس والمعابد ولا تمسوها بأذى ودعوا القسس والرهبان‬
‫والضعفاء والعجزة الذين لا يقاتلون‬
‫وليبلغ من سمع منكم من لم يسمع‬

‫محمدالفـاتح‪-1453‬‬

‫‪¡v‬‬
‫أي المدينتين تفتح أولا قسطنطينية أو رومية فقال رسول الله‬
‫صلى الله عليه وسلم مدينة هرقل تفتح أولا يعني قسطنطينية‬
Muqadd¡mah
Menjadi seorang Muslim yang kaaffah memang tidak
mudah, dan saya secara pribadi mengalami hal itu. Bukan
hanya saya, banyak Muslim lain pun mengalaminya. Dan hal
ini memang menjadi sesuatu fenomena yang menyertai
keh hidupan kaum Muslim zaman muta’akhir, persis seperti
yang digambarkan oleh rasulullah saw dalam hadits yang
diriwayath kan oleh Imam Bukhari: “Sesungguhnya di
belakangmu nanti akan ada hari-hari penuh kesabaran. Sabar
pada hari itu seperti halnya memegang bara api”. Dan
Rasulullah tidaklah pernah salah, sesuatu yang baik menjadi
pembicaraan pada masa ini dan keburukan menjadi contoh
dan trend hidup.
Hasilnya jelas, akhirnya kebanyakan Muslim yang
v¡ tih dak bersabar atas kondisi ini akhirnya tertipu dan
mengikuti arus zaman, dan mulai melakukan pengingkaran
terhadap syahadat yang mereka ucapkan, sedikit demi
sedikit, sejenh gkal demi sejengkal sampai akhirnya mereka
terbenam seuh tuhnya dalam lubang biawak yang seharusnya
tidak boleh mereka masuki. Kaum Muslim kehilangan
identitas mereka sebagai seorang Muslim. Islam menjadi
tidak lebih daripada asesoris yang bisa dipakai dan
ditinggalkan sewaktuhwaktu, tatanan kehidupan rusak dan
alam pun berbicara dengan caranya sendiri
Sebagai seorang Muslim, perih rasanya melihat konh
disi semacam ini, ketika oranghorang kebanyakan begitu berh
serius dalam kehidupan mereka, begitu keras dalam perkara
keduniaan, tetapi begitu mudah lalai dalam perkara akhirat,
padahal kebenaran Allah pasti ketika Dia menyatakan “dan
al- Akhirat lebih baik daripada ad-Dunya”. Maka satuhsatunya
pilih han adalah terjun untuk menunaikan kewajiban dakwah
saya sebagai seorang Muslim, untuk mengembalikan
kehidupan Islam ketengahhtengah masyarakat dan
menghalau kehanh curan yang menggerogoti ummat ini.
Dan seringkali saya menemukan pertanyaanhpertanh
yaan seperti: “Mas mungkin nggak ya Islam akan bangkit
lagi, dan memberikan kebaikan dan kemajuan peradaban
seperti dulu?”, dan selalu saya katakan bahwa permasalahan
tegaknya Islam itu bukan permasalahan yang layak dibahas
karena itu adalah sebuah kepastian, tetapi yang harus dibah
has adalah “sudahkah kita melakukan aktivitas yang paling
maksimal untuk menegakkan Islam ini?.
Memang betul, terkadang kebanyakan orang
memh percayai sesuatu hanya sebatas pada apa yang mereka
lihat dan indera. Padahal banyak faktahfakta yang lain yang
tidak dapat dilihat dan diindera. Termasuk dalam hal itu
adalah surh ga dan neraka, kemenangan dan kebangkitan
Islam serta Janh ji Allah serta bisyarah RasulhNya. Inilah
mungkin perbedaan mendasar antara mukmin dan kafir. v¡¡
Maka buku ini akan mengajak pembacanya untuk
menelusuri setitik dari ilmu Islam dan berbagi pengalaman
dengan para pembebas Islam. Buku ini mencoba untuk menh
gajak pembacanya berfikir lebih dari out of the box, berfikir
beyond out of the box dan buku ini saya harapkan bisa memh
berikan lebih dari sekedar inspirasi; beyond the inspiration.
Buku ini ditujukan kepada kaum Muslim yang mendeh
dikasikan hidup dan matinya nya dalam perjuangan mengemh
balikan kehidupan Islam, juga kepada kaum Muslim yang
mau untuk belajar menghormati diri mereka sendiri lalu
berjuang di jalan yang sama. Khusus untuk kaum Muslim
yang sama sekali awam dengan Islam, buku ini juga
dirancang khusus untuk kaum awam, dan insya Allah menjadi
bekal pemikiran yang cukup.
Subhanallah wa Alhamdulillah, akhirnya buku
pertama ini selesai saya tulis. Dan ini bukanlah buku yang
dapat memh berikan segala solusi terhadap permasalahan
ummat, tapi setidaknya saya berharap buku ini dapat
memberikan banyak manfaat dan kontribusi
sebesarhbesarnya bagi perjuangan penegakkan aturan Allah
swt.
Sungguh buku ini tidak akan bisa disuguhkan seh
andainya saya tidak bertemu dengan para pejuang Allah
dalam penegakan Khilafah Islam, maka terimakasihku untuk
semuanya. Terimakasih saya haturkan kepada Kang
Salman yang membimbing saya dalam penulisan buku ini,
Kang Akay yang membuat buku ini agar lebih mudah dicerna
dengan layh outnya, kepada MR. Ramadhi yang mengurus
distribusinya. Terimakasih juga tak lengkap bila tidak saya
v¡¡¡ tujukan kepada dua ustadz pertama yang membentuk
saya menjadi seperti ini, Ustadz Fatih Karim dan Ustadz Epi
Taufik, dan Ustadz Syh amsuddin Abu Faqih yang telah
membantu melembutkan hati saya. Akhirnya, kepada istri
saya Iin yang telah bersabar atas waktu bersama Abihnya
yang tersita ketika merampungkan buku ini, bahkan
beliay bersabar terbagi waktunya dengan penyelesaian
buku ini ketika sedang terbaring di rumah sakit, dan kepada
buah hatiku Alila Shaffiya asyhSyarifah dan Sifr Muhammad
alhFatih 1453. You’re all my greatest inspiration, love you all
in Allah

Jakarta, April 2010

Felix Y. Siauw
Daftar Is¡
L¡fe ¡s Cho¡ce ~1

Get The Gu¡dance Eas¡er ~ 35

The Way To Bel¡ef ~ 75


¡x
The True Test¡fy ~ 123

As Allah Ass¡gn ~ 149

Beyond The Insp¡rat¡on ~ 179

L¡v¡ng The Afterl¡fe ~ 221


Prologue
Maybe you’re just daydreaming..!
It seems that you and all friend of yours
living in the world of fantasy!, wake up, see the reality!
you can’t denied the reality!

Kalimathkalimat semisal itu seringkali diucapkan


kepada saya ketika saya ketika saya selesai memberikan
seminar atauh pun sharing mengenai Islam di berbagai
tempat, khususnya ketika saya menjelaskan dengan
keyakinan bahwa Islam akan kembali bangkit untuk kedua
kalinya dan sekali lagi menorehh kan tinta emas dalam sejarah
peradaban dunia.
Memang betul, saat ini kita hidup dalam dunia yang
x bergerak cepat kearah ketidakwarasan, sehingga orangh
orang yang waras akhirnya dianggap tak waras hanya karena
mereka minoritas. Kita menyaksikan zaman dimana kaum
Muslim betulhbetul telah tercerabut dari akarnya sehingga
merasa minder dengan agamanya sendiri dan lebih percaya
kepada bukan dari kaumnya dibanding dari kaumnya sendiri
atau bahkan kepada Allah. Kita berada dalam zaman yang
membuat kaum Muslim putus asa dan lebih cenderung meh
nyesuaikan diri dengan keburukan daripada merubah keburuh
kan itu sendiri.
Jujur saja, bukan hanya ummat Muslim yang putus asa
melihat keadaan saat ini dimana kaum Muslim terpuruk hamh
pir di segala segi. Saya pribadi yang pernah melihat dari luar
kacamata Islam sangat memahami hal ini dan berpendapat
bahwa tidak mungkin ada obat untuk mengobati kehancuran
kaum Muslim. Setidaknya itu perasaan saya sebelum saya
mengetahui kebenaran agama Islam.
Ketika saya mendapatkan kebenaran Islam, saya
akhh irnya mengetahui bahwa kebangkitan Islam bukanlah
suatu perkara yang utopis, melainkan suatu kepastian. Ketika
itulah saya baru sadar, ternyata kaum Muslim yang hancur
yang seh lama ini saya lihat justru tidak pernah memanfaatkan
Islam kecuali hanya sebahagian saja. Justru kehancuran dan
keterh purukan ummat ini dimulai ketika Islam sebagai
pandangan hidup ditinggalkan oleh kaum Muslim yang silau
dengan keh bangkitan semu dunia barat.
Setelah saya mengetahui bahwa justru kerusakan pada
ummat Muslim terjadi karena ditinggalkannya Islam sebagai
jalan hidup, maka saya segera mencari pemahaman Islam
seph erti apakah yang dapat membangkitkan ummat yang
sedang hancur terpuruk ini?
Aneh tapi nyata sekaligus fenomenal, dalam satu sisi, x¡
suatu ummat yang berada ditengahhtengah peradaban besar
dunia yang dibangun dalam hitungan abad tibahtiba
dalam waktu singkat dapat bangkit dan mengungguli
negarahnegara adidaya dan tampil sebagai pemimpin
konstelasi percaturan politik dunia. Bukan Arab yang saya
bicarakan, tapi ummat Muslim. Imperium Persia di sebelah
timur dengan seluruh kejayaannya pernah menguasai
wilayah yang sangat besar di dunia dan ditakuti karena
pasukannya yang masif. Imperium Romawi terletak di
sebelah barat dengan kekuasaan yang tak kalah luasnya dan
sangat disegani oleh karenanya.
Sementara satu ummat yang terletak diantara
Persia dan Romawi, bangkit dalam kurun waktu kurang dari
50 tah hun dapat menempatkan dirinya sebagai pemimpin,
bahkan pada akhirnya dapat menaklukkan Persia dan
Romawi serta memberikan kesejahteraan pada wilayahnya
melebihi apa yang pernah diberikan oleh kedua imperium
tersebut.
Bila Imperium Persia dan Romawi besar itu wajar, kareh
na mereka berabadhabad mengasah semua itu. Aneh tapi
nyah ta, di suatu ummat yang paling terbelakang pada
zamannya, ternyata muncul dan menjadi pemenang. Jelas
bukan ummath nya yang memberikan pengaruh pada
kebangkitan ini. Pasti ada sesuatu di belakang ummat ini
yang mereka pegang dan jadikan panduan. Islamhlah yang
bertanggung jawab dibalik bangkitnya ummat di Jazirah
Arab.
Kita ingat dahulu kala Rasulullah menerapkan Islam di
Madinah pada tahun 623 M yang bisa bertahan sampai tahun
1924 M dengan segala keluarbiasaannya, sejarah tidak
bisa berbohong bahwa abad keemasan umat Muslim (Islamic
gold- en age) pada saat kekhilafahan Abbasiyyah dan
kekhilafahan Utsmaniyyah (750 M – 1500 M) telah
x¡¡ menyatukan lebih dari 1/3 dunia. Kekuasaan membentang
dari sebagian Eropa (Anh dalusia) hingga dataran Balkan
yang kekuatan laut maupun daratnya ditakuti di dunia.
Dunia mengingat nama Muhamh mad alhFatih (Muhammad
II the Conqueror) pemimpin para pemuda yang kala itu
berusia belum genap 23 tahun pada tahun 1453 M
menaklukkan Konstantinopel (Ibukota Romawi Barat h
Byzantium) yang kala itu merupakan negara adidaya.
Juga tertulis dengan tinta emas dalam sejarah peradah
ban manusia karya besar pemikir dan saintis Muslim seperti
alhKhawarizmi dengan teori matematikanya, alhKindi dengan
pemikirannya, Ibnu Sina dengan ilmu kedokteran dan
kesuh sasteraannya yang telah menulis Asas Pengobatan
(Canons of Medicine) serta alhHaitsami dengan ilmu
optiknya, dan Ibnu Khaldun dengan ilmu dan teori
sejarahnya.
Pada pendidikan pun tak kalah hebatnya Imam Ad
Damh syiqi telah menceritakan sebuah riwayat dari Al
Wadliyah bin Atha yang menyatakan bahwa di kota Madinah
ada tiga orang guru yang mengajar anakhanak. Khalifah
Umar bin Khatthab memberikan gaji pada mereka
masinghmasing sebesar 15 dih nar (sekitar Rp. 21.675.000
dengan asumsi 1 gram emas = Rp. 340.000). Atau pada masa
Khalifah Umar bin Abdul Aziz dimah na tidak ada warga
negara yang miskin sehingga zakat bagi orang miskin tidak
dibagikan.
Sayapun bertanyahtanya. Kenapa pada satu sisi ada
umh mat yang begitu mulianya dengan Islam, sementara
ummat yang lain dengan Islam yang sama justru terpuruk.
Kenapa Islam pada suatu masa dapat memberikan
pencerahan dan harapan bagi seluruh ummat manusia, x¡¡¡
disaat yang lain Islam dipandang rendah oleh ummat
manusia. Padahal semuanya tidak ada yang berubah.
Jelas sudah, ada sesuatu dari Islam yang telah hilang.
Sesuatu yang dengan sengaja dihilangkan oleh oranghorang
yang tidak senang kepada Islam dengan segala daya dan
upaya mereka. Sesuatu yang telah hilang inilah yang akhirnya
menimbulkan ketakutan (phobia) yang luar biasa kaum Mush
limin terhadap Islam. Sesuatu yang telah hilang ini telah menh
jalarkan virus ketidakpercayaan dan ketakutan pengemban
da’wah Islam untuk menyuarakan Islam yang mulia. Sesuatu
yang telah hilang ini pun mengakibatkan pemudahpemuda Ish
lam akhirnya hidup kebanyakan tanpa tujuan yang jelas, merh
eka menjadi seorang ilmuwan tanpa agama dan menjadi ahli
ibadah tanpa ilmu dunia, tertipu oleh paradigma berfikir yang
diajukan oleh pemikirhpemikir yang benci kepada Islam: ingin
dunia tinggalkan agama dan ingin agama tinggalkan dunia.
Sungguh upaya dan daya dari oranghorang dan kelomh
pokhkelompok yang tidak senang dengan Islam telah
menh emui keberhasilan mereka. Mereka telah berhasil
membuat kaum Muslim berfikir bahwa agama Islam
hanyalah ritual semata sehingga mereka bisa lega dari
ketakutan mereka akan Islam kaaffah (ritual dan politis).
Mereka telah berhasil membuat pandangan bahwa alhQur’an
dan ashSunnah bukanh lah satuhsatunya sumber rujukan
kaum Muslim tetapi hanya pilihan saja sehingga mereka bisa
menjual standar, aturan dan nilaihnilai rendah mereka kepada
kaum Muslim.
Mereka telah berhasil membuat kaum Muslim merasa
takut, ketinggalan zaman ketika mempelajari Islam sehingga
mereka dapat selamat dari ketakutan mereka yaitu bersatuh
nya kaum Muslim dengan Islam kaffah. Mereka berhasil memh
x¡v bius kaum Muslim dengan budaya dan keindahan semu
dunia sehingga mereka bisa tetap memeras kekayaan kaum
Muslim. Mereka telah berhasil membuat kaum Muslim
terpecah belah dengan oknumhoknum hasil didikan mereka
sehingga merh eka bisa selamat dari kekuatan kaum
Muslimin yang bersatu. Mereka berhasil membuat persepsi
bahwa pengemban Islam adalah menakutkan dan tidak
profesional sehingga kaum Muslim yang belum mengerti
berpaling dari para pengemban da’wah Islam.
Oleh karena itu, perlu mengembalikan bagian yang hih
lang ini pada kaum Muslim, agar mereka sadar entitas
merh eka sesungguhnya dan menjadikan Islam sebagaimana
yang dijadikan Rasulullah dan generasihgenerasi terbaik di
dalam Islam.
Dan seharusnya kita mengatakan pada oranghorang
yang meragukan sedikitpun akan kebangkitan Islam ataupun
orang yang menyimpang dari jalan lurus Islam untuk berkomh
promi dalam keburukan perkataan Allah swt:

‫ش َهاد ًة‬ ‫ْظ م �أ َت‬


‫َل ُم م َّم ْن ك‬ َ ‫َم ْن‬
‫و‬ ‫أ‬ ‫َل م �أ َ�أ‬
‫�للُه �أ ِم‬ ‫� ْع ْن‬ ُ ‫ق ْل‬
‫ُت ْم‬
‫َما ب َغاف ع َّما َت ْع َم ُلون‬ ‫ع ْن َد ُه �لل ِه‬
‫�لل ُه و ٍل‬ ‫م َن‬
Katakanlah: “Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah,
dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang menyembun-
yikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-
kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan
(TQS al Baqarah [2]: 140)

Maybe it is right,
that one’s who abandon reality is a daydreamer.
But who abandon their God because of xv
reality is worse than daydreamer!

If an obedience to Allah and His Messenger


makes me called a fool, than I rather called a
fool than to abandon Allah and His Messenger

After all, I definitely not daydreaming


but I am dreaming a day that definitely came
the day that today reality doesn’t matter
because I have Allah and Rasulullah’s
promises!

Anda mungkin juga menyukai