Anda di halaman 1dari 4

MUSLIMAH BERKARYA MUSLIMAH BERDAYA

Menjadi seorang muslimah adalah peran yang sangat istimewa yang diberikan Allah kepada para
wanita, karena seorang wanita adalah pondasi peradaban dunia dan seorang wanita adalah
madrasah pertama untuk anaknya kelak. Tetapi tidak sedikit para wanita menerima peran sebagai
muslimah tersebut, kerena belum mendapati hidayahNya ups! hidayah itu dicari bukan datang
dengan menunggunya dengan berpangku tangan. Yang dengan hidayah tersebut para muslimah
sadar akan fitrah dan kodratnya juga keistimewaan yang ia dapatkan disisi Rabbnya

Muslimah mempunyai kekuatan yang sangat besar, karena fitrahnya yang luar biasa ia
mendapatkan peran yang sangat penting yaitu menjadi tonggak kelanjutan suatu bangsa, dan
berkarya bukanlah hal yang mustahil dilakukan oleh seorang muslimah. Tetapi ada sebagian
orang berfikir bahwa wanita memiliki batasan dalam berkarya, yang dengan itu dapat
mempengaruhi pola pikir seorang muslimah dan ia membatasi kemampuanya dalam berkarya.
Dan tentang keberdayaan seorang wanita, banyak juga yang berpendapat bahwa wanita itu lemah
seakan tak berdaya. Saya sendiri tidak sependapat dengan pemikiran ini, yang menyatakan
bahwa wanita mempunyai batasan dalam berkarya karena keberdayaannya yang lemah. Lalu apa
bedanya pemikiran ini dengan pemikiran zaman jahilyah pada dulunya, sebagaimana telah di
sebutkan dalam hadist riwayat Albaihaqi dan Abu huraira, bahwa “Nabi Muhammad saw di utus
ke muka bumi sebagai penyempurna akhlak” yang dengan di ustusnya beliau, mengangkat
wanita dari dapur-dapur jahiliyah, menaikkan derajat, posisi,, dan fungsi agar keseteraaanya
sama dengan laki-laki, yang dengannya tidak boleh membandingkan-banding siapa yang lebih
tinggi nilainya karena masing-masing telah Allah berikan keiistimewaan, oleh karenannya mari
kita sama-sama bergandeng tangan meraih ridhoNya, menggaipai syurgaNya di akhirat kelak.
Pernyataan ini bersinambungan dengan Al-quran surah An-nisa ayat ;1 “ Bertakwalah kepada
Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) Dan Allah mencitakan
pasanganya (Hawa), dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
namaNya kamu saling memint asatu sama yang lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim.
Sesungguhnya Allah selalau menjaga dan mengawasi kamu.1

Banyak yang mengira pandangan dan perlakuan merendahkan terhadap wanita hanya ada di
kalangan masyarakat Arab jahiliah saja, di dalam buku KH Moenawwar Chalil tentang “Nilai
Wanita” merangkum dengan kutipan benderang seterang siang, segala kekejian persepsi dan
perlakuan yang dilakukan oleh filsuf dan masyrakat Yunani, peradaban bangsa Romawi,
Tiongkok, Persia, Raja-raja Eropa dimasa abad kegelapanya, hingga abad revolusi, para Hokkom
Yahudi, Gereja Katholik, bahkan Marthen Luthersang reformer gereja.2 Bahkan juga dibuku
Tatto-chan, Gadis Cilik Di Jendela karya Tetsuko Kuroyanangi yang mengggambarkan kondisi
rill Jepang tahun 1940. Saya menemukan salah satu kutipan yang menyatakan bahwa “Anak
laki-laki lebih penting dari anak perempuan, juga dalam keluarga anak laki-laki yang lebih dulu
dilayani dan Anak peremuan hanya untuk di pandang bukan untuk di dengar”3. Adanya
pembebasan yang dilakukan oleh Islam mengejutkan dunia dengan menjadikan kesetaraan,
kemerdekaan, hak asasi, dan meletakkan surga ditelapak kaki ibu, yang tak lain adalah wanita.

Kenyataanya banyak sekali wanita muslimah yang sukses berkarya dan berdaya, seperti
dahulunya yaitu ibunda Khadijah yang berhasil berkarya dunia akhirat, ia merupakan seorang
muslimah juga merupakan pembisnis sukses bersama Rasulullah, serta keberdayaanya yang
melahirkan putra dan putri yang menjadi tonggak keberhasilan Islam. Ada juga di era milenils
saat ini adalah ustdzah Oki Stiana Dewi, seorang muslimah dan juga berfrofesi sebagai ustdzah
yang terkenal di kalangan anak muda, juga seorang interpreneur sukses, dan tidak kalah
menariknya pendidikan yang sudah beliau tempuh mencapai gelar Doktor. Sementara itu tentang
keberdayaan seorang wanita muslimah bisa kita lihat dari masa para sahabat bahwa Umar
megangkat Syifa binti Abdullah Al Adawiyyah sebagai pemimpin pasar dan juga Aisyah binti
Abu Bakar serta istri Rasullullah sebagai pimpinan perang Waqtul Jamal yang di dampingi oleh
Talhah dan Zubair juga ummul mukminin tersebut dikenal dengan poros utama dan transmisi
keilmuan islam pada fase sahabat dan tabiin.4

Banyak contoh tokoh inspirasi yang dapat kita jadikan sebagai motivasi pemicu untuk berkarya
dan berdaya, dari para sahabiyyah zaman Rasullullah dahulu hinggga saat ini. Mereka telah
banyak memberikan contoh bahwa tidak ada halangan untuk seorang muslimah dalam berkarya
maupun berdaya, maka dari itu pastikan dirimu menjadi seorang wanita muslimah yang mampu
mengukir sejarah yang dapat dijadikan inspirasi untuk muslimah lainya, dengan karya yang
kamu ciptakan dan daya yang kamu miliki agar membuahkan generasi-generasi yang berkualitas
untuk penerus bangsa berikutnya. Ada sumber yang menyatakan bahwa “Jika ingin
menghancurkan suatu bangsa maka hancurkan dulu wanitanya”5, ini sangat benar adanya
mengingat bahwa wanita adalah rahimnya peradaban dunia.

Jika kita telusuri dari hal-hal yang telah dicontohkan para muslimah yang telah sukses
menggapai karyanya, ada hal yang harus diperhatikan seorang muslimah dalam berkarya dan
berdaya, yang tak lain rasa malu yang harus tetap terjaga juga izzah yang di junjung tingggi
menjadikan seorang wanita muslimah memiliki nilai keiistimewaan tersendiri.

Tentunya ini bukanlah hal yang sangat mudah untuk dilakukan oleh para muslimah, berkarya,
berdaya dengan segala fitrah dan kodratnya, hilangkan semua keraguanmu tentang itu, atur
waktumu dengan baik, carilah teman yang satu frekuensi denganmu yang mampu menegurmu
ketika salah serta merangkulmu agar teteap berada di jalan yang baik, temukan lingkungan yang
mendukungmu yang dengannya mampu membakar semangatmu guna berlari pesat dalam
mengejar impian dan karya yang ingin kamu ciptakan, ketika kamu sudah mendapatkan sahabat
dan lingkungan yang baik, maka rencana dan karya yang kamu buat satu persatu akan terlaksana.

Heii Para muslimah! ayo bangun dari zona nyamanmu, Mari kita bergandeng tangan, bahu
membahu bersama-sama untuk menjadi muslimah yang berguna untuk negri, andilkan dirimu
sebagi muslimah yang berperan aktif dalam memajukan negri. Selalu libatkan Allah dalam setiap
langkahmu dan niatkan semua hanya karenaNya agar mendapatkan ridho dan keberkahan
dariNya. Janganlah jadi muslimah yang suka rebahan karena kamu adalah agen inti perubahan
dan pembaharuan, hari ini dan selanjutnya kamu sangatlah di butuhkan dan di nanti. Janganlah
sia-siakan waktu masa muda mu untuk hal yang tidak bermanfaat karena hidup hanya sekali,
pergunakan sebaik mungkin karena nantinya kita akan mempertanggungjawabkan apa yang
sudah kita lakukan di masa muda.

Muslimah itu bagaikan bunga mawar,berduri, tak bisa disentuh, tetapi mampu memancarkan
keindahan dan keharumannya kepada orang yang disekitarnya. Berperinsiplah seperti itu maka
kamu akan jadi muslimah yang berkualitas tinggi. Hindari hal-hal yang membuang waktumu sia-
sia, jadilah produktif maka kamu akan bermanfaat untuk orang disekitarmu, berkaryalah sesuai
hati dan pikiranmu maka kamu akan mampu memaksimalkan potensi yang ada dalam dirimu.

Untuk ku kamu dan kita para muslimah ayo semangat mengajar cita dan cinta untuk menebar
kebaikan dibumi lillahNyaa

DAFTAR PUSAKA

1. Qur-an surah An-nisa ; 1

2. Terdapat dalam buku "Nilai Wanita" karya KH Moenawar Chalil

3. Terdapat dalam buku "Gadis Cilik Di Jendela" karya Tetsuko Karonayangi

4. https://www.republika.co.id/berita/qd1svx320/bukti-aisyah-istri-rasulullah-saw-sosok-cerdas-
dan-pintar

5. https://www.kompasiana.com/koeboe/5510d03e813311aa39bc6e63/wanita-itu-tiang-negara

Anda mungkin juga menyukai