Anda di halaman 1dari 13

TRADISI ISLAM DI NUSANTARA

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

GURU DRS. BADRUJAMAN. MM.

DISUSUN OLEH :

ANGGUN YULIANITA MARIANA DEWI


IX-B

SMP NEGERI 265 JAKARTA


JL. Asem Baris II \10 Kebon Baru Tebet Jakarta Selatan 12830
Daftar isi ........................................................................................................................
SEJARAH TRADISI ISLAM ............................................................................................
1. TRADISI NUSANTAR SEBELUM ISLAM ..................................................................
2. AKULTURASI BUDAYA ISLAM .................................................................................
1. Nama – Nama Bulan dalam Jawa....................................................................
2. Seni Bangunan Masjid .....................................................................................
3. Seni Ukir Dan Kaligrafi ....................................................................................
4. Seni Musik ........................................................................................................
5. Seni Pertunjukan ..............................................................................................
6. Seni Sastra .......................................................................................................
3. MELESTARIKAN TRADISI ISLAM DI NUSANTARA
1. Halal Bihalal ......................................................................................................
2. Tabot atau Tabuik .............................................................................................
3. Kupatan ( Bakdo Kupat) ....................................................................................
4. Saketan di Surakarta dan Yogykarta .................................................................
5. Grebeg ...............................................................................................................
6. Grebek Besar di Demak ...................................................................................
7. Kerobak Maulid di Kutai dan Pawai Obor di Manado .......................................
8. Tradisi Rabu Kasan di Bangkai ........................................................................
9. Dugderan di Semarang .....................................................................................
10. Budaya Tumpeng .............................................................................................

1
1. Tradisi Nusantara Sebelum Islam

Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia tidak


menyebabkan tradisi-tradisi ter-sebutmusnah, justru
semakin tumbuh dan berkembang. Hal ini dikarenakan
pengaruh agamaHindu-Buddha menyesuaikan dengan
tradisi-tradisi di masyarakat. Bentuk
penyesuaiannyaadalah dengan mengubah cara-cara
upacara ritual sehingga sesuai dengan nilai-nilai
ajaranHindu-Buddha.Masuknya kebudayaan Hindu-
Buddhadari India ke Nusantara melalui
proses penyesuaian dengan kondisi
kehidupanmasyarakat. Di antara pengaruhkebudayaan
Hindu-Buddha dalamkebudayaan Indonesia, misalnya
tampak pada seni rupa dan seni ukir. Di bidangseni rupa
dan seni ukir ini terlihat padarelief atau seni ukir
pada dinding-dindingcandi. Sebagai contoh, pada relief
CandiBorobudur tampak adanya perahu bercadikyang
merupakan gambaran pelaut nenekmoyang bangsa
Indonesia.Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha juga
tampak pada bidang seni bangunan, misalnya
pada bentuk bangunan candi.Di Indonesia, candi selain
sebagai tempat pemujaan, juga berfungsisebagai makam
raja atau untuk tempat menyimpan abu jenazah raja yang
telah meninggal.Candi ini sebagai tanda penghormatan
masyarakat terhadap sang raja.

2
2. Akulturasi Budaya Islam

Akulturasi merupakan proses percampuran antara unsur


kebudayaan yang satu dengankebudayaan yang lain
sehingga terbentuk kebudayaan yang baru tanpa
menghilangkan samasekali ciri khas masing-masing
kebudayaan lama. Kedatangan ajaran Islam di Nusantara
jugamengalami proses akulturasi dengan kebudayaan
Nusantara saat itu.Bentuk budaya sebagai hasil dari
proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat
kebendaanatau material tetapi juga menyangkut perilaku
masyarakat Indonesia. Budaya ini kemudiandikenal
dengan istilah budaya Islam. Budaya Islam adalah segala
macam bentuk cipta, rasa,dan karsa yang berasal dan
berkembang dalam masyarakat serta telah mendapat
pengaruhdari Islam. Budaya dalam pandangan Islam
adalah sebuah tata nilai dan tradisi yang berkembang dari
ajaran Islam. Tata nilai tersebut merupakan hasil
penterjemahan dari pokok- pokok ajaran al-Qur’an dan
hadis dalam kehidupan nyata. Sedangkan yang dimaksud
dengantradisi Islam adalah kebiasaan atau adat istiadat
yang dilakukan turun temurun olehmasyarakat, dan di
dalamnya mengandung ajaran-ajaran Islam. Islam
sesungguhnya membukadiri terhadap budaya-budaya
dari luar Islam. Islam mempersilakan siapapun
untuk berpendapat, mengemukakan ide dan gagasan,
ataupun menciptakan budaya-budaya tertentu,asalkan
sesuai prinsip-prinsip menjadi pedoman baku bagi umat
Islam dalam berinteraksi dengan budaya-budaya lain di
luar Islam.

a. Tidak melanggar ketentuan hukum halal-haram.


b. Mendatangkan mashlahat (kebaikan) dan tidak
menimbulkan mafsadat (kerusakan).
c. Sesuai dengan prinsip al-Wala` (kecintaan yang hanya
kepada Allah Swt. dan apa saja yang dicintai Allah Swt.)
dan al-Bara` (berlepas diri dan membenci dari apa saja
yang dibencioleh Allah Swt.)
Berlandaskan ketiga prinsip tersebut akan lahir sebuah
kebudayaan Islam yang memilikiciri khusus, yaitu budaya
yang berasaskan tauhid kepada Allah Swt. Kita
dipersilakan untuk berinteraksi maupun mengambil
manfaat dari budaya bangsa-bangsa lain, selama
ketiga prinsip di atas tidak dilanggar.

3
Kesenian termasuk dalam unsur kebudayaan. Kesenian
merupakan salah satu media palingmudah diterima dalam
penyebaran Islam. Salah satu buktinya adalah
penyebaran Islamdengan menggunakan media wayang
kulit dan gamelan yang dilakukan Sunan Kalijaga.

Berikut ini adalah seni budaya Nusantara yang telah


mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam;
1. Nama-Nama Bulan dalam Jawa
Bentuk akulturasi antara peninggalan Islam dengan
peninggalan Jawa.

4
2. Seni Bangunan Masjid

Wujud akulturasi terlihat dalam bangunan masjid kuno,


yaitu dilihat dari bentuk bangunan,menara dan letak
masjid. Kebanyakan bentuk bangunan masjid di
Indonesia terutama di Jawa berbentuk seperti pendopo
yang berbentuk bujur sangkar. Selain itu atap masjid
berbentuk tumpang. Bentuk masjid seperti ini disebut
dengan meru. Bentuk tumpang ini merupakanakulturasi
dengan Hindu, di mana pura milik orang Hindu berbentuk
tumpang. Bentukakulturasi ini terlihat pada menara Masjid
Kudus yang terbuat dari terakota yang tersusunseperti
candi, sedangkan di Banten bentuk menara menyerupai
mercusuar di Eropa.

3. Seni Ukir dan Kaligrafi

Adalah seni ukir hias untuk hiasan masjid, bangunan


makam di bagian jirat, nisan,cungkup dan tiang cungkup.
Seni ukir hias ini antara lain berupa dedaunan,
motif bunga(teratai), bukit-bukti karang, panomara alam,
dan ukiran kaligra. Kaligra adalah seni menulisindah
dengan merangkaikan huruf-huruf Arab atau ayat suci al-
Qur’an, hadis, asma AllahSwt., shalawat maupun kata-
kata hikmah sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
5
Kaligrafi Islam sering disebut dengan istilah khat.Kaligra
sebagai motif hiasan dapat dijumpai dimasjid-masjid
kuno, seperti ukir-ukiran yang terdapat pada masjid di
Jepara dan sekitarnya.
4. Seni Musik

Kebudayaan Islam kita juga mengenal seni musik berupa


rebana, hadrah, qasidah, nasyid dangambus yang
melantunkan lagu-lagu dengan syair Islami.Hadrah
adalah salah satu jenis alat musik yang bernafaskan
Islam. Seni suara yang diiringidengan rebana (perkusi
dari kulit hewan) sebagai alat musiknya. Sedang lagu-
lagu yangdibawakan adalah lagu yang bernuansa Islami
yaitu tentang pujian kepada Allah Swt. dansanjungan
kepada Nabi Muhammad saw. Pada zaman sekarang
kesenian hadrah biasanyahadir ketika acara pernikahan,
akikahan atau sunatan.Qasidah artinya suatu jenis seni
suara yang menampilkan nasihat-nasihat keislaman.
Lagudan syairnya banyak mengandung dakwah Islamiyah
yang berupa nasihat-nasihat, shalawatkepada Nabi dan
doa-doa. Biasanya qasidah diiringi dengan musik rebana.

5. Seni Pertunjukan

Seni pertunjukkan wayang kulit merupakan perpaduan


kebudayaan Jawa dengan unsurkeislaman. Bagi
orang Jawa, wayang bukan hanya sebagai tontonan,
tetapi juga wejangan(nasihat-nasihat) karena sarat
dengan pesan-pesan moral yang menjadi !lsafat hidup
orangJawa. Pertunjukan wayang diiringi oleh
seperangkat alat musik gamelan.

6
6. Seni Sastra

Ditinjau dari corak dan isinya, kesusastraan zaman


Islam dibagi menjadi beberapa jenis.Jenis-jenis karya
sastra yang sesuai dengan ajaran Islam di antaranya
sebagai berikut.
a) Babad
Babad adalah dongeng yang sengaja diubah sebagai
cerita sejarah. Dalam babad, tokoh,tempat, dan peristiwa
hampir semua ada daIam sejarah, tetapi
penggambarannya dilakukansecara berlebihan.Babad
merupakan campuran antara fakta sejarah, mitos dan
kepercayaan.Contohnya Babad Tanah Jawi, Babad
Cirebon, Babad Mataram, Babad Surakarta,
BabadGiyanti, dan Babad Pakepung.
b) Hikayat
Hikayat adalah cerita atau dongeng yang biasanya penuh
dengan keajaiban dan keanehan.Tidak jarang hikayat
berpangkal pada tokoh-tokoh sejarah atau peristiwa yang
benar-benarterjadi. Di antara hikayat yang terkenal
adalah hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat 1001
malam,Hikayat Bayan Budiman dan lain-lain.
c) Suluk
Suluk adalah kita b-kitab yang menguraikan soal tasawuf.
Kitab suluk sangat rnenarik karenasifatnya pantheisme,
yaitu menjelaskan tentang bersatunya manusia dengan
Tuhan(manunggaling kawulo lan Gusti). Pujangga-
pujangga kerajaan dan para wali yang menghasilkan
karya-karya sastra jenis suluk adalah seperti di bawah ini;
1.Sunan Bonang mengembangkan ilmu suluk dalam
bentuk puisi yang dibukukan dalamKitab Bonang.
2.Hamzah Fansuri menghasilkan karya sastra dalam
bentuk puisi yang bernafaskankeislaman, misalnya Syair
Perahu dan Syair Dagang.
3. Syekh Yusuf, seorang ulama Makassar yang diangkat
sebagai pujangga di kerajaanBanten, berhasil menulis
beberapa buku tentang tasawuf.

7
7. Kesenian Debus

Kesenian debus difungsikan sebagai alat untuk


membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan
penjajah. Debus merupakan seni bela diri untuk
memupuk rasa percaya diri dalam menghadapi musuh.
Kesenian ini mempertunjukkan aksi kekebalan tubuh
terhadap benda- benda tajam. Filosofi dari kesenian ini
adalah kepasrahan kepada Allah Swt. yangmenyebabkan
mereka memiliki kekuatan untuk menghadapi bahaya

3. Melestarikan Tradisi Islam di Nusantara

Tradisi adalah kebiasaan atau adat istiadat


yang dilakukan turun temurun oleh masyarakat.
a). Halal Bihalal
Halal bihalal dilakukan pada Bulan Syawal, berupa acara
saling bermaaf-maafan. Setelah umat Islamselesai puasa
ramadhan sebulan penuh maka dosa-dosanya telah
diampuni oleh Allah Swt. Namun,dosa kepada sesama
manusia belum akan Fitri.Tujuan halal bihalal selain
saling bermaafan adalah untuk menjalin tali silaturahim
dan mempererattali persaudaraan.diampuni Allah Swt.
Oleh karena itu tradisi halal bihalal dilakukan dalam
rangkasaling memaafkan atas dosa dan kesalahan yang
pernah dilakukan agar kembali kepadafitrah(kesucian).
Tradisi ini erat kaitannya dengan perayaan Idul Fitri. 

8
b). Tabot atau Tabuik
Tabot atau Tabuik adalah upacara tradisional masyarakat
Bengkulu untuk mengenang kisahkepahlawanan dan
kematian Hasan dan Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu
Nabi Muhammad saw.Kedua cucu Rasulullah saw. ini
gugur dalam peperangan di Karbala, Irak pada tanggal 10
Muharam 61 Hijriah (681 M). Istilah Tabot berasal dari
kata Arab, “tabut”, yang secara har!ah berarti kotak kayu
atau peti.
c). Kupatan (Bakdo Kupat)

Di Pulau Jawa bahkan sudah berkembang ke daerah-


daerah lain terdapat tradisi kupatan. Tradisimembuat
kupat ini biasanya dilakukan seminggu setelah hari
raya Idul Fitri. Kupat merupakanmakanan yang terbuat
dari beras dan dibungkus anyaman (longsong) dari janur
kuning (daun kelapayang masih muda).
d). Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta
Tradisi Sekaten dilaksanakan setiap tahun di Keraton
Surakarta Jawa Tengah dan KeratonYogyakarta. Tradisi
sekaten dilaksanakan dan dilestarikan sebagai wujud
mengenang jasa-jasa paraWalisongo yang telah berhasil
menyebarkan Islam di tanah Jawa. Peringatan yang lazim
dinamaiMaulud Nabi itu, oleh para wali disebut Sekaten,
yang berasal dari kata Syahadatain (dua
kalimatSyahadat). Tradisi ini sebagai sarana penyebaran
agama Islam yang pada mulanya dilakukan olehSunan
Bonang. Jadi, Sekaten diadakan untuk melestarikan
tradisi para wali dalam memperingatikelahiran Nabi
Muhammad saw.

9
e). Grebeg
Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar
kerajaan. Grebeg pertama kali diselenggarakan
olehkeraton Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwana
ke-1. Grebeg dilaksanakan saat Sultan memilikihajat
dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di
Yogyakarta di selenggarakan 3 tahunsekali yaitu: pertama
grebek pasa-syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal
bertujuan untukmenghormati Bulan Ramadhan
dan Lailatul Qadr, kedua grebeg besar, diadakan setiap
tanggal 10dzulhijjah untuk merayakan hari raya kurban
dan ketiga grebeg maulud setiap tanggal 12 Rabiulawwal
untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw.
f). Grebeg Besar di Demak
Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional
yang setiap tahun dilaksanakan di KabupatenDemak
Jawa Tengah. Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 10
Dzulhijjah bertepatan dengandatangnya Hari Raya Idul
Adha atau Idul Kurban. Tradisi ini cukup menarik karena
Demakmerupakan pusat perjuangan Walisongo dalam
dakwah. J adi, tujuan semula Grebeg Besar adalahuntuk
merayakan Hari Raya Kurban dan memperingati
peresmian Masjid Demak.
g). Kerobok Maulid di Kutai dan Pawai Obor di Manado

Di kawasan Kedaton Kutai Kartanegara, Provinsi


Kalimantan Timur, juga diselenggarakan tradisiyang
dinamakan Kerobok Maulid. Istilah Kerobok berasal
dari Bahasa Kutai yang artinya berkerubunatau
berkerumun oleh orang banyak. Tradisi Kerobok Maulid
dipusatkan di halaman Masjid Jami’Hasanuddin,
Tenggarong.

10
Tradisi ini dilaksanakan dalam rangka memperingati
kelahiran NabiMuhammad saw. tanggal 12 Rabiul Awwal.
Lain di Kutai lain pula di Manado. Untuk memperingati
Maulid nabi Muhammad saw. warga muslimdi
Kota Manado, Sulawesi Utara, menggelar tradisi pawai
obor. Obor yang dibawa berpawai olehribuan warga
membuat jalan-jalan di Kota Manado terang. Bagi warga
muslim setempat pawai oborsudah jadi tradisi dan
dilaksanakan turun-temurun sebagai simbol penerangan.
Lebih lanjut simbol penerangan itu bermakna bahwa
kelahiran Nabi Muhammad saw. adalah membawa ajaran
yangmenjadi cahaya penerang iman saat manusia hidup
dalam kegelapan dan kemusyrikan.
h). Tradisi Rabu Kasan di Bangka
Tradisi Rabu Kasan dilaksanakan di Kabupaten Bangka
setiap tahun, tepatnya pada hari rabu terakhir bulan
Safar. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni Rabu Kasan
berasal dari Kara Rabu Pungkasan(terakhir).
i). Dugderan di Semarang

Tradisi dugderan merupakan tradisi khas ya ang


dilakukan oleh masyarakat Semarang, Jawa
Tengah.Tradisi Dugderan dilakukan untuk menyambut
datangnya bulan puasa. Dugderan biasanya
diawalidengan pemberangkatan peserta karnaval dari
Balaikota Semarang.

11
 j). Budaya Tumpeng

Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-


pauknya dalam bentuk kerucut. Nasi tumpengumumnya
berupa nasi kuning, atau nasi uduk. Cara penyajian nasi
ini khas Jawa atau masyarakatBetawi keturunan Jawa,
dan biasanya dibuat pada saat kenduri atau perayaan
suatu kejadian penting.Meskipun demikian, budaya
tumpeng sudah menjadi tradisi nasional
bangsa Indonesia. Tumpeng biasa disajikan di atas
tampah (wadah tradisional) dan dialasi daun pisang.

12

Anda mungkin juga menyukai