Anda di halaman 1dari 45

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Sampah dunia diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan

pertumbuhan penduduk dunia. Pada tahun 2050 diperkirakan akan mencapai 3,4

miliar ton (world bank, 2018) Grafik perlembangan sampah menunjukkan

peningkatan dari tahun ketahun seperi pada Gambar 1.Data yang pernah

dipublikasikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

menyebutkan jumlah rata-rata produksi sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton

per tahun setara dengan 175.000 ton per hari. Sampah kira-kira dihasilkan dari

0,7 kilogram setiap warga negara dalam setiap harinya. Bahkan, berdasarkan studi

yang dirilis oleh McKinsey and Co dan Ocean Conservancy, Indonesia disebut

sebagai negara penghasil sampah plastik nomor dua di dunia setelah Tiongkok

(Fatah, 2019).

Gambar 1 Grafik perkembangan jumlah sampah dunia (world bank, 2019)

Perbedaan jumlah penduduk Jakarta dan Jawa Barat, berdampak juga pada

jumlah sampah yang dihasilkannya. DKI Jakarta saat ini diperkirakan 10,5 juta

1
2

jiwa, sedangkan Jawa Barat adalah 49,02 juta jiwa. Produksi sampah DKI jakarta

mencapai 7500 ton per hari, hampi setara besar candi Borobudur (Pahrevi, 2019)

itulah yang membuat jakarta punya program Jakarta Less waste Innitiative.

Adapun prosentase nya adalah 11 persen dari fasilitas umum, 29 persen dari

kawasan komersial dan terbesar 60 persen dari pemukiman.

Jawa Barat menghasilkan sampah 27.000 ton per hari, jumlah sampah jawa

barat cenderung terus meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dan

produksi barang kebutuhan rumah tangga dan rumah tangga. Di kabupaten

Subang terdapat 104.85 ton sampah pemukiman perhari, dan sekitar 1131.95 ton

per belum terkelola, dimana sampah rumah tangga dari keseluruhan mencapai

58.98 persen, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.(MLHK,2018). Dari berbagai

riset yang dilakukan, 60% sampah yang dihasilkan berupa sampah organik yang

bisa dikompos, 40 % sampah bukan organik seperti sampah plastik, kertas,

elektronik, botol, kaleng (Parno, 2016).

Gamabr 2 Persentase type-type sampah di kabupaten Subang


3

Sampah merupakan masalah besar bagi penduduk bumi. Dalam rangka

membuat komitmen zero waste untuk menciptakan lingkungan yang sehat,

pengendalian dan pemenfaatan sampah bagi sirkulasi ekonomi maka di buatlah

system pengelolaan sampah. Terdapat dua belas permasalahan dalam rangka

merealisasikan manajemen system pengelolaan sampah, 12 permasalahan SWM

di cina (Zhang et al., 2019):

1) Lack of knowledge of smart waste management

2) Lack of regulatory pressures

3) Lack of innovation capacity

4) Difficulties in technologies and their applications

5) Lack of market pressures and demands

6) Cost and financial challenges

7) Lack of environmental education and culture of envi- ronmental protection

8) Lack of stakeholder cooperation, including service provider co-operation

9) The pursuit of short-term profitability instead of long- term sustainability

10) Lack of cluster effect

11) Lack of leadership commitment

12) e Lack of proper standards ofwaste management

dalam penelitian tersebut, nilai threshold ditetapkan 0,271 untuk menunjukkan

bahwa antar factor saling berrelasi. Diperoleh relasi yang significan untuk factor

9 denga factor 2 dan factor 7. Factor 8 dengan dfaktor 2. Factor 5 dengan factor

7. Factor 3 dengan 1 dan 7 dalam hal masalah rendahnya management

pengelolaan sampah di Cina (Zhang et al., 2019).


4

1.2 Identifikasi Masalah

Dapat diidentifikasi permasalahan sebagai diantaranya bahwa secara umum

pengeloaan sampah di dunia dan Indonesia dan khusunya di jawa barat dan lebih

khusnya lagi di Kabupaten Subang, di era internet of thing sekarang ini,

diperlukannya system pengeloaan sampah berbasis internet of Thing.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun Adapun tujuan diselenggaraknnya kegiatan penelitian adalah sebagai

berikut:

a. Merealisasikan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat

b. Melakukan desain system pengelolaan sampah berbasis Internet of Thing

c. Melakukan reaslisai system pengeloaan sampah berbasis Internet of Thing

d. Melakukan pengujian system pengelolaan sampah berbasis internet of

Thing

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan kelestarian, kebersihan, dan keindahan lingkungan yang

berkelanjutan.
5

2. Memudahkan petani dalam menentukan tempat Sampah berbasis IOTagar

tetap segar.

3. Memudahkan pengambilan sampah bagi petugas sampah.

1.5 Metodologi Penelitian

Kegiatan penelitian akan diawali dengan pertama menganalsis kondisi

geografis, kondisi social kemasayarakatam , kondisi sosial ekonomi,

komitmen awal masyarakat pada pengelolaan sampah. Kedua Menganalsis

kebutuhan teknologi berbasis Internet of Thing. Ketiga melakukan desain

sistem jaringan computer, memilih teknologi sensor dan sistem

mikrokontroler yang paling sesuai dengan kebutuhan. Melakukan

implementasi system pengelolaan sampah berbasis Internet of Thing.

Keempat mendesain antar muka menggunakan platform Node- Red atau

ThingBoard, integrasi dengan media social whatshapp atau telegram dan

lainnya, desain anatar muka android. Kelima Melakukan implementasi

system hardware. Keenam melakukan implementasi system software.

Ketujuh melakukan pengujuan system pengelolaan sampah berbasis internet

of Thing. Kedelapan membuat laporan riset.

1.6 Sistematika Penyusunan Tugas Akhir

Penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab dimana masing-masing

bab terdiri dari sub-sub tertentu yang saling berkaitan. Jadi setiap bab saling

melengkapi dan berhubungan satu sama lain, sehingga dapat dipahami oleh
6

pembaca. Untuk lebih jelasnya sistematika pembahasan tiap-tiap bab adalah

sebagai berikut:

Bab I, Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang Implementasi Metode

SAW (Simple Additive Weighting) Sebagai Pendukung Keputusan Untuk

Rekomendasi Tempat Sampah Berbasis Iot (Internet of Things), indentifikasi

masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II, Landasan Teori, bab ini berisi mengenai teori-teori yang berkaitan

dengan sistem dan alat yang akan dibuat.

Bab III, Analisis dan Perancangan Sistem, bab ini berisi mengenai analisa

dari penelitan yang dilakukan seperti analisa kebutuhan sistem dan alat, algoritma

atau metode yang digunakan, model sistem dan rancangan antar muka sistem yang

akan dibuat.

Bab IV, Implementasi dan Pengujian, bab ini berisi mengenai implementasi

sistem dan alat yang akan dibuat.

Bab V, Kesimpulan dan Saran, bab akhir ini berisi mengenai kesimpulan

dan saran dari penulis untuk sistem dan alat yang akan dibuat. Diharapkan dapat

bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.


Bab II
Landasan Teori

2.1. Pengolahan Sampah

Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat adalah suatu pendekatan

pengelolaan sampah yang didasarkan pada kebutuhan dan permintaan masyarakat,

direncanakan, dilaksanakan, dikontrol dan dievaluasi bersama masyarakat.

Pemerintah dan lembaga lainnya sebagai motivator dan fasilitator. Fungsi motivator

adalah memberikan dorongan agar masyarakat siap memikirkan dan mencari jalan

keluar terhadap persoalan sampah yang mereka hadapi. Tetapi jika masyarakat

belum siap, maka fungsi pemerintah atau lembaga lain adalah menyiapkan terlebih

dahulu. Misalnya dengan melakukan pelatihan, study banding dan memperlihatkan

program yang sukses.

Pada saat ini terutama di kota besar peningkatan timbulan sampah perkotaan

(2–4 %/tahun) yang tidak diikuti dengan ketersediaan prasarana dan sarana

persampahan yang memadai, berdampak pada pencemaran lingkungan yang selalu

meningkat dari tahun ke tahun. Dengan mengandalkan pola kumpul-angkut-buang,

maka beban pencemaran akan selalu menumpuk di lokasi TPA dan pengelolaan

sampahnya tidak memenuhi standard yang telah dipersyaratkan.

Kebiasaan membakar sampah memang sudah membudaya di masyarakat

baik itu di perdesaan maupun di perkotaan. Mereka belum menyadari bahwa jenis

sampah saat ini berbeda dengan sampah jaman dulu. Jenis-jenis sampah saat ini

cenderung didominasi oleh sampah sintetis kimia seperti plastik, karet, styrofoam,

logam, kaca dll. Apabila sampah tersebut dibakar maka akan mengeluarkan gas-gas

beracun yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat yang menghirupnya dan

7
8

memperburuk kualitas lingkungan udara. Misalnya hasil pembakaran sampah plastik

menghasilkan gas dioxin yang mempunyai daya racun 350 kali dibandingkan asap

rokok. Dioxin termasuk super racun dan bersifat karsinogenik bila masuk kedalam

jaringan tubuh manusia terutama saraf dan paru-paru, sehingga dapat mengganggu

sistem saraf dan pernafasan termasuk penyebab kanker. Pembakaran styrofoam akan

menghasilkan CFC yang dapat merusak lapisan ozon dan berbahaya bagi manusia.

Timbunan sampah pada rempat pembuangan sampah sementara maupun

tempat pembuangan akhir akan menghasilkan lindi. Leachate/lindi adalah limbah

cair yang timbul akibat masuknya air eksternal ke dalam timbunan sampah,

melarutkan dan membilas materi-materi terlarut, termasuk juga materi organik hasil

proses dekomposisi biologis. Dari sana dapat diramalkan bahwa kuantitas dan

kualitas lindi akan sangat bervariasi dan berfluktuasi. Leachate/lindi yang tidak

ditangani dengan baik yaitu tanpa melalui pengolahan dapat memberikan dampak

negative pada lingkungan antara lain timbulnya bau sehingga menguranggi estetika,

timbulnya penyakit. Vektor atau pembawa penyakit yang ditimbulkan dari tempat

sampah adalah thypus, disentri dengan vector pembawa penyakit adalah lalat, kecoa,

tikus dan lain sebagainya.

Berdasarkan potret pengelolaan sampah yang ada sekarang ini, beberapa

indikasi permasalahan muncul yang disebabkan oleh :

1. Sampah yang bercampur antara basah dan kering, sehingga sangat sulit untuk

dimanfaatkan kembali. Meskipun sampah basah bisa dibuat kompos, tetapi jika

telah bercampur dengan sampah berbahaya seperti batu baterai, pembalut wanita,

atau jenis-jenis kimia lainnya maka kualitas kompos yang dihasilkan akan

rendah.
9

2. Akibat tidak adanya partisipasi masyarakat maka petugas kebersihan yang

dikerahkan oleh pemerintah kota menjadi tidak berimbang antara jumlah petugas

dengan jumlah sampah yang harus ditangani.

3. Kapasitas TPA yang terbatas, jumlah sampah setiap hari terus menerus masuk ke

TPA, hanya sebagian kecil saja yang dapat direduksi oleh pemulung. Pada suatu

saat TPA tidak sanggup lagi menampung sampah kota yang dibuang oleh

masyarakat. Ketika TPA tidak beroperasi dalam beberapa hari saja, maka sampah

kota akan menumpuk dan tersebar dimana-mana.

4. Biaya operasional pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA yang terus

menerus meningkat seiring dengan kenaikan harga bahan bakar dan ditambah lagi

perlunya biaya operasional untuk merawat armada-armada pengangkut sampah.

5. Tidak ada masyarakat yang mau jika lingkungannya dijadikan sebagai tempat

pembuangan sampah. Ditambah lagi pada era otonomi daerah kesulitan mencari

lahan di luar wilayah administrasinya.

Pemahaman masyarakat terhadap konsep 3R, yaitu reuse (memakai kembali

barang bekas yang masih bisa dipakai), reduce (berusaha mengurangi sampah) dan

recycle (mendaur ulang sampah agar dapat dimanfaatkan) juga masih rendah.

Akibatnya produksi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat semakin melimpah dan

menumpuk di mana-mana. TPA-TPA liar bermunculan dan menjamur dimana-mana.

Untuk itu peran serta masyarakat sangat penting untuk mengelola sampah yang

dimulai dari rumah tangga sehingga nantinya sampah yang di buang ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) sudah berkurang cukup banyak dan tidak menimbulkan

tmbunan yang menggunung di lokasi TPA tersebut.

Kriteria yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan

membina peran serta masyarakat adalah sebagai berikut :


10

1) Untuk menumbuhkan, mengembangkan dan membina peran serta masyarakat

secara terarah diperlukan program yang dilaksanakan secara intensif dan

berorientasi kepada penyebar luasan pengetahuan, penanaman kesadaran,

peneguhan sikap dan pembentukan perilaku.

2) Produk perancangan program diharapkan dapat membentuk perilaku sebagai

berikut:

a. Masyarakat mengerti dan memahami masalah kebersihan lingkungan

b. Masyarakat turut serta secara aktif dalam mewujudkan kebersihan

lingkungan

c. Masyarakat bersedia mengikuti prosedur / tata cara pemeliharaan kebersihan

d. Masyarakat bersedia membiayai pengelolaan sampah

e. Masyarakat turut aktif menularkan kebiasaan hidup bersih pada anggota

masyarakat lainnya

f. Masyarakat aktif memberi masukan ( saran-saran ) yang membangun

Konsep di atas telah menjadi Strategi Nasional Pembangunan Berkelanjutan

di bidang Persampahan dengan Konsep 3R (Reduction, Reuse, Recycling), sebagai

berikut :

1. Harus tersedia institusi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah

perkotaan

2. Tersedia peraturan hukum di tingkat pusat dan daerah yang mengatur keterlibatan

pemerintah, masyarakat sektor informal dan swasta/pengusaha dalam

penyelenggaraan kegiatan tersebut

3. Perlu adanya partisipasi masyarakat dalam pembiayaan yang diharapkan tersedia

dari swadaya masyarakat


11

4. Para pengelola sampah mulai dari tingkat sumber sampah sampai skala

lingkungan menjalankan prinsip 3R

5. Harus ada pemilahan sampah yang dapat dilaksanakan mulai sumber sampah dan

lokasi pemindahan

6. Harus ada penyuluhan dan kampanye nasional mengenai penanganan sampah

dengan metode 3R

(Subekti, 2010)

2.1.1. Sampah Organik

Menurut Murtadho dan Said (1987), sampah organik di - bedakan

menjadi sampah organik yang mudah membusuk (misal: sisa makanan,

sampah sayuran dan kulit buah) dan sampah organik yang tidak mudah

membusuk (misal : plastik dan kertas).

Kegiatan atau aktivitas pembuangan sampah merupakan kegiatan

yang tanpa akhir. Oleh karena itu diperlukan sistem pengelolaan sampah

yang baik. Sementara itu, penanganan sampah perkotaan mengalami

kesulitan dalam hal pengumpulan sampah dan upaya mendapatkan tempat

atau lahan yang benar-benar aman (Soeryani et al, 1997). Maka pengelolaan

sampah dapat dilakukan secara preventive, yaitu memanfaatkan sampah

salah satunya seperti usaha pengomposan (Damanhuri, 1988).

Kompos adalah pupuk alami (organik) yang terbuat dari bahan-bahan

hijauan dan bahan organik lain yang sengaja ditambahkan untuk

mempercepat proses pembusukan, misalnya kotoran ternak atau bila

dipandang perlu, bisa ditambahkan pupuk buatan pabrik, seperti urea (Wied,

2004).
12

Sampah kota bisa juga digunakan sebagai kompos dengan catatan

bahwa sebelum diproses menjadi kompos sampah kota harus terlebih dahulu

dipilah-pilah, kompos yang rubbish harus dipisahkan terlebih dahulu. Jadi

yang nantinya dimanfaatkan sebagi kompos hanyalah sampah-sampah jenis

garbage saja (Wied, 2004).

Berbeda dengan proses pengolahan sampah yang lainnya, maka pada

proses pembuatan kompos baik bahan baku, tempat pembuatan maupun cara

pembuat an dapat dilakukan oleh siapapun dan dimanapun. Kompos dapat

digunakan untuk tanaman hias, tanaman sayuran, tanaman buah -buahan

maupun tanaman padi disawah. Bahkan hanya dengan ditaburkan diatas

permukaan tanah, maka sifat-sifat tanah tersebut dapat diperta hankan atau

dapat ditingkatkan. Apalagi untuk kondisi tanah yang baru dibuka, biasanya

tanah yang baru dibuka maka kesuburan tanah akan menurun. Oleh karena

itu, untuk mengembalikan atau mempercepat kesuburannya maka tanah

tersebut harus ditambahkan kompos .

Menurut Unus (2002) banyak faktor yang mempengaruhi proses

pembuatan kompos, baik biotik maupun abiotik. Faktor -faktor tersebut

antara lain :

a. Pemisahan bahan : bahan-bahan yang sekiranya lambat atau sukar untuk

didegradasi/diurai, harus Lilis Sulistyorini, Pengelolaan Sampah 79

dipisahkan/diduakan, baik yang berbentuk logam, batu, maupun plastik.

Bahkan, bahan -bahan tertentu yang bersifat toksik serta dapat

menghambat pertumbuhan mikroba, harus benar-benar dibebaskan dari

dalam timbunan bahan, misalnya residu pe stisida.


13

b. Bentuk bahan : semakin kecil dan homogen bentuk bahan, semakin cepat

dan baik pula proses pengomposan. Karena dengan bentuk bahan yang

lebih kecil dan homagen, lebih luas permukaan bahan yang dapat

dijadikan substrat bagi aktivitas mikroba. Selain itu, bentuk bahan

berpengaruh pula terhadap kelancaran difusi oksigen yang diperlukan

serta pengeluaran CO2 yang dihasilkan.

c. Nutrien : untuk aktivitas mikroba di dalam tumpukan sampah

memerlukan sumber nutrien Karbohidrat, misalnya antara 20% - 40%

yang digunakan akan diasimilasikan menjadi komponen sel dan CO2,

kalau bandingan sumber nitrogen dan sumber Karbohidrat yang

d. terdapat di dalamnya (C/N -resio) =10 : 1. Untuk proses pengomposa

nilai optimum adalah 25 : 1, sedangkan maksimum 10 : 1

e. Kadar air bahan tergantung kepada bentuk dan jenis bahan, misalnya,

kadar air optimum di dalam pengomposan bernilai antara 50 – 70,

terutama selama proses fasa pertama. Kadang -kadang dalam keadaan

tertentu, kadar air bahan bisa bernilai sampai 85%, misalnya pada jerami.

(Sulistyorini, 2005)

2.1.2. Sampah Anorganik

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbaharui

seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa

dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium.

Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh

alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu


14

yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga,

misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

Salah satu pemanfaatan sampah anorganik adalah dengan cara

proses daur ulang (recycle). Daur ulang merupakan upaya untuk

mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat

dipakai kembali. Beberapa limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan

melalui proses daur ulang, misalnya plastik, gelas, logam, dan kertas.

1. Sampah plastik

Sampah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus

barang. Plastik juga digunakan sebagai perabotan rumah tangga

seperti ember, piring, gelas, dan lain sebagainya. Keunggulan

barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan

tahan lama. Banyaknya pemanfaatan plastik berdampak pada

banyaknya sampah plastik. Padahal untuk hancur secara alami

jika dikubur dalam tanah memerlukan waktu yang sangat lama.

Karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan

limbah plastik untuk didaur ulang menjadi barang yang sama

fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi

yang berbeda. Misalnya ember plastik bekas dapat didaur ulang

dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat berupa ember

kembali atau dibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat

sampah, atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau

sabun deterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan misalnya


15

kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung.

Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan

anakanak. Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, asbak,

pot, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan lainnya.

2. Sampah logam

Sampah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium,

timah, dan lain sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di

lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya yang

paling banyak kita temukan dan yang paling mudah kita

manfaatkan menjadi barang lain yang bermanfaat. Sampah dari

bahan kaleng dapat dijadikan berbagai jenis barang kerajinan

yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari

limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan

kunci, celengan, gif box dll.

3. Sampah Gelas atau Kaca

Sampah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur

ulang menjadi barang-barang sama seperti barang semula atau

menjadi barang lainseperti botol yang baru, vas bunga, cindera

mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik

dan ekonomis.

4. Sampah kertas

Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung

ataupun tak langsung. Secara langsung artinya kertas tersebut


16

langsung dibuat kerajinan atau barang yang berguna lainnya.

Sedangkan secara tak langsung artinya kertas tersebut dapat

dilebur terlebih dahulu menjadi kertas bubur, kemudian dibuat

berbagai kerajinan. Hasil daur ulang kertas banyak sekali

ragamnya seperti kotak hiasan, sampul buku, bingkai photo,

tempat pinsil, dan lain sebagainya.

Dari penjelasan diatas maka kita mengetahui bahwa sampah

anorganik diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk

membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai.

Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik

ternyata sebesar fungsi nya juga,dibutuhkan waktu 1000 tahun agar

plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai

dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat

terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.

Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun

yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak

sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa

ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain

memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan

sistem saraf dan memicu depresi. Untuk menangani permasalahan

sampah ini secara menyeluruh maka diperlukan alternatif pengolahan

yang benar. Teknologi landfill yang diharapkan dapat menyelesaikan

masalah lingkungan akibat sampah, justru memberikan permasalahan


17

lingkungan yang baru. Kerusakan tanah, air tanah, dan air permukaan

sekitar akibat air lindi, sudah mencapai tahap yang membahayakan

kesehatan masyarakat, khususnya dari segi sanitasi lingkungan.

(Marliani, 2014)

2.2. Internet of Things

2.2.1. Definisi Internet of Things

Internet of Things (IOT) adalah struktur dimana objek, orang disediakan

dengan identitas eksklusif dan kemampuan untuk pindah data melalui jaringan

tanpa memerlukan dua arah antara manusia ke manusia yaitu sumber ke tujuan

atau interaksi manusia ke komputer. Internet of Things merupakan perkembangan

keilmuan yang sangat menjanjikan untuk mengoptimalkan kehidupan berdasarkan

sensor dan sensor ini mengkonversi data fisik mentah menjadi sinyal digital dan

mengirimkan mereka ke pusat kontrol. (Burange & Misalkar, 2015).

2.2.2. Cara kerja Internet of Things

Cara kerja IoT yaitu setiap benda harus memiliki sebuah alamat Internet

Protocol (IP). Alamat Internet Protocol (IP) adalah sebuah identitas dalam

jaringan yang membuat benda tersebut bisa diperintahkan dari benda lain dalam

jaringan yang sama. Selanjutnya, alamat Internet Protocol (IP) dalam benda-

benda tersebut akan dikoneksikan ke jaringan internet (Wilianto & Kurniawan,

2018).
18

2.2.3. Teknologi

Ada beberapa teknologi pendukung untuk Internet of Things diantaranya

(Madakam, dkk, 2015):

- Radio Frequency Identification (RFID).

Radio Frequency Identification (RFID) adalah Sistem yang

mentransmisikan identitas suatu objek atau orang secara nirkabel menggunakan

gelombang radio dalam bentuk nomor seri.

- Internet Protocol (IP).

Internet Protocol (IP) adalah protocol jaringan utama yang digunakan di

internet dikembangkan pada tahun 1970-an. IP adalah protokol komunikasi utama

dalam rangkaian protokol internet untuk menyampaikan datagram melintasi batas-

batas jaringan.

- Electronic Product Code (EPC).

Electronic Product Code (EPC) adalah kode 64-bit atau 98-bit yang

direkam secara elektronik pada tag RFID dan dimaksudkan untuk merancang

peningkatan dalam sistem barcode EPC. Kode EPC dapat menyimpan informasi

tentang jenis EPC, nomor seri produk, spesifikasinya, informasi pabrikan.

- Barcode

Barcode adalah label yang dapat di baca mesin optik yang yang dilampirkan

pada item yang merekam informasi terkait item tersebut.


19

- Wireless Fidelity (Wi-Fi).

Wireless Fidelity (Wi-Fi) adalah teknologi jaringan yang memungkinkan

komputer dan perangkat lain berkomunikasi melalui sinyal nirkabel. Vic Hayes

dinobatkan sebagai bapak Wireless Fidelity. Prekursor Wi-Fi ditemukan pada

tahun 1991 oleh NCR Corporation di Nieuwege di belanda.

- Bluetooth

Teknologi nirkabel Bluetooth adalah teknologi radio jarak pendek yang

murah, yang menghilangkan kebutuhan pemasangan kabel antara perangkat

seperti PC, Handpone, kamera, dan printer, dan jangkauan efektif 10 – 100 meter.

- ZigBee

ZigBee adalah salah satu protokol yang dikembangkan untuk meningkatkan

fitur jaringan sensor nirkabel. Teknologi ZigBee dibuat oleh ZigBee Aliance yang

didirikan pada tahun 2001.

- Near Field Communication (NFC)

Near Field Communication (NFC) adalah seperangkat teknologi nirkabel

jarak pendek pada 13,56 MHz, biasanya membutuhkan jarak 4 cm. Teknologi

NFC membuat hidup lebih mudah dan lebih nyaman bagi konsumen di seluruh

dunia dengan membuatnya lebih mudah untuk melakukan transaksi, bertukar

konten digital, dan menghubungkan perangkat elektronik dengan satu sentuhan.


20

- Wireless Sensor Network (WSN).

WSN adalah jaringan nirkabel yang terdiri dari perangkat otonom

terdistribusi spasial menggunakan sensor untuk secara kooperatif memantau

kondisi fisik atau lingkungan, seperti suhu, suara, getaran, tekanan, gerakan atau

polutan, di lokasi yang berbeda.

- Artificial Intelligence (AI)

Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer

yang memprlajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan

pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik

daripada yang dilakukan manusia (Dahria, 2008).

2.2.1 Long Range (LoRa)

LoRa kependekan dari long range adalah teknologi untuk komunikasi yang

dikembangkan dan dipatenkan oleh Semtech. Spektrum penyebaran LoRa

menggunakan modulasi Chirp Spread Spectrum (CSS), secara tradisional CSS

digunakan untuk militer dan komunikasi yang memerlukan keamanan. LoRa

memiliki jangkauan jauh, konsumsi daya yang rendah,kecepatan data rendah, dan

transmisi data yang aman. LoRa dapat digunakan untuk jaringan publik, private, atau

hybrid sehingga dapat mencapai jangkauan yang lebih besar daripada jaringan

seluler. Teknologi LoRa dapat dengan mudah diintegrasikan dengan jaringan yang

ada dan dapat diaplikasikan untuk Internet of Things (IoT) berbiaya rendah yang

dioperasikan dengan baterai. LoRa dapat diterapkan untuk berbagai bidang seperti:
21

pertanian, smarthome, industri, transportasi, hingga bidang kesehatan. Semtech

mengembangkan perangkat keras LoRa berupa gateway dan transceiver.

Gateway LoRa berfungsi sebagai perantara antara perangkat penginderaan

dengan aplikasi Cloud. Sedangkan transceiver LoRa merupakan perangkat nirkabel

jarak jauh yang menyediakan spread spectrum ultra-long, tidak rentan dengan

interferensi, dan konsumsi energi yang rendah. SX1276/77/78/79 merupakan

beberapa contoh dari transceiver LoRa. (Ibrahim, 2020)

Fitur-fitur yang tersedia di LoRa adalah :

1. Geolocation, fungsi ini memungkinkan kita dapat mendeteksi lokasi keberadaan

suatu benda tanpa biaya alias gratis.

2. Biaya Rendah, dapat mengurangi biaya dengan 3 cara : mengurangi biaya

infrastruktur, biaya operasional dan sensor-sensor yang mempunyai jaringanya

sendiri.

3. Terstandar, dibuat agar dapat berinteraksi den berfungsi dengan produk atau

sistem lain, sehingga dapat cepat beradaptasi dengan jaringan dan aplikasi IoT.

4. Daya Rendah, dengan konsumsi daya yang dibutuhkan hanya berkisar dari 13Ma

hingga 15Ma. Sehingga baterai dapat bertahan dari 10 higga 20 tahun.

5. Jarak Jauh, satu unit LoRa dapat memancarkan hingga 100KM.

6. Aman, Tertanam end-toend enkripsi AES128

7. Kapasitas Tinggi, Mendukung jutaan pesan per base station, ideal untuk operator

jaringan publik yang melayani banyak pelanggan

(logicgates.id, 2017)
22

Gambar 2. 1 ESP8266 (Modul WiFi) (Qrimly, 2017)

2.2.2 Node Lora

Node (Latin nodus, ‘simpul’) adalah salah satu titik sambungan, titik

redistribusi, atau titik akhir komunikasi (beberapa terminal peralatan).

Definisi node tergantung kepada jaringan dan protokol lapisan

tersebut. Node jaringan fisik adalah perangkat aktif elektronik yang terpasang ke

dalam jaringan, dan mampu membuat, menerima, atau mengirimkan informasi

melalui saluran komunikasi.

Dalam komunikasi data, node jaringan fisik dapat berupa sebuah peralatan

komunikasi data (DCE) seperti modem, hub, bridge, serta beralih; atau peralatan

terminaldata yang (DTE) seperti handset digital telepon, printer maupun computer

host , misalnya router, workstation, atau server.

Jika jaringan yang dimaksud adalah LAN atau WAN, maka

setiap LAN atau WAN simpul (yang setidaknya lapisan data link perangkat) harus

memiliki alamat MAC, biasanya memiliki satu untuk setiap antarmuka pengendali

jaringan yang dimilikinya. Contohnya adalah komputer, switch paket, DSL

modem (dengan antarmuka Ethernet), dan LAN nirkabel jalur akses.


23

Perhatikan bahwa hub merupakan simpul jaringan fisik, tapi bukan

merupakan node jaringan LAN, karena jaringan hub logis adalah

jaringan bus. Analog, repeater, ataupun modem PSTN adalah node jaringan fisik

tetapi bukan node LAN dalam pengertian ini.

Jika jaringan yang dimaksud adalah Internet atau Intranet,

banyak node jaringan fisik komputer host , dan dikenal dengan node Internet,

diidentifikasi oleh alamat IP, dan semua host node jaringan fisik. Namun,

beberapa lapisan datalink perangkat seperti switch, jembatan dan WLAN jalur

akses tidak memiliki alamat IP host (kecuali kadang-kadang untuk tujuan

administratif), dan tidak dianggap node Internet atau host, tapi node jaringan

sebagai fisik dan node LAN.

Jadi kesimpulannya adalah Node artinya titik. Dalam konteks

jaringan, node adalah anggota jaringan yang dapat menerima data atau

menghasilkan data. ada pula node yang dapat menghasilkan sekaligus menerima

data. Contoh node yaitu komputer server serta client.

Node dapat berupa perangkat elektronik aktif, termasuk komputer, telepon

atau printer, selama terhubung ke internet dan karena itu memiliki alamat IP.

Peran node adalah untuk mendukung jaringan dengan menjaga salinan

dari blockchain dan, dalam beberapa kasus, untuk memproses

transaksi. Node sering diatur dalam struktur pohon, yang dikenal sebagai

pohon biner. Setiap cryptocurrency memiliki simpulnya sendiri, mempertahankan

catatan transaksi itu. (Ibrahim, 2020)


24

2.3. Gateway

Gateway pada dasarnya merupakan frasa kata yang berasal dari bahasa

Inggris yaitu kata gate yang artinya gerbang ataupun pagar pembatas dan kata way

yang artinya merupakan sebuah jalan. Jika diartikan dari frasa katanya, maka kata

gateway dapat diartikan sebagai gerbang pembuka jalan.

Jika dikaitkan dengan jaringan komputer, maka pengertian gateway adalah

sebuah perangkat yang digunakan sebagai media untuk menghubungkan satu

jaringan komputer dengan satu ataupun beberapa jaringan komputer lainnya yang

menggunakan sistem protokol yang berbeda sehingga setiap jaringan komputer

dapat saling mengakses informasi yang dimiliki oleh jaringan komputer lain yang

protokolnya berbeda.

Jika dikaji dari pengertiannya, maka fungsi gateway adalah sebagai media

untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan jaringan komputer lainnya

yang berbeda protokol, sedangkan jika dirinci secara lebih mendalam maka fungsi

gateway adalah sebagai berikut :

1. Protocol Converting

Fungsi gateway yang pertama adalah sebagai protocol converting.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, gateway berguna sebagai penghubung

beberapa jaringan komputer yang berasal dari protocol yang berbeda. Nah,

untuk bisa menghubungkan dua jaringan komputer yang berbeda protocol,


25

gateway harus mengkonversi setiap protocol yang ada sehingga beberapa

jaringan tersebut dapat saling dihubungkan.

2. Mempermudah Akses Informasi

Fungsi gateway yang kedua adalah sebagai alat untuk mempermudah

akses informasi pengguna jaringan komputer. Jaringan komputer yang

dengan protocol yang berbeda pada dasarnya tidak dapat disambungkan satu

sama lainnya. Ketika jaringan komputer tidak dapat dihubungkan satu sama

lainnya, maka secara otomatis satu jaringan komputer tidak akan bisa

mengakses informasi yang ada di jaringan komputer lainnya. Nah, ketika

gateway digunakan dan jaringan komputer telah terhubung, maka secara

otomatis akses informasi dapat berjalan dengan lebih mudah. (Ibrahim, 2020)

2.4. Sensor

Sensor adalah detektor yang memiliki kemampuan untuk mengukur

beberapa jenis kualitas fisik yang terjadi, seperti tekanan atau cahaya. Sensor

kemudian akan dapat mengkonversi pengukuran menjadi sinyal bahwa seseorang

akan dapat membaca. Sebagian besar sensor yang digunakan saat ini benar-benar

akan dapat berkomunikasi dengan perangkat elektronik yang akan melakukan

pengukuran dan perekaman (Syam, 2013).

Sensor yang digunakan penulis dalam pembuatan tugas akhir ini

diantaranya:
26

- Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah

besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini

didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat

dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi

tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan

gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).

Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi

sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga

manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan

lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas.

Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan

reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang

bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa (Elangsakti.com, 2015).

Gambar 2. 2 Modul Ultrasonik (ElangSakti, 2015)

- Sensor Gas MQ-4

Sensor gas merupakan jenis sensor yang bertujuan untuk mengukur

kandungan senyawa gas polutan tertentu yang berada pada udara bebas, seperti

karbon-dioksida (CO2), karbon-monosikda (CO), hidrokarbon (LPG, LNG) , dan

lain-lain.
27

Prinsip kerja Sensor Gas secara umum pada sensor gas terdapat heater yang

berfungsi untuk memicu sensor dapat bekerja mendeteksi objektivas tipe gas yang

akan disensing. Pada sensor juga terdapat nilai resistansi yang berubah – ubah

sesuai dengan nilai kepekatan gas yang akan disensing. Semakin tinggi nilai

kepekatan gas yang tersensing di udara bebas, semakin rendah nilai resistansi.

Dan apabila semakin rendah nilai kepekatan gas yang tersensing di udara bebas,

semakin tinggi nilai resistansi.

Gambar 2. 3 Modul Gas (www.duniainstalasi.com)

- Sensor Motor Servo

Sensor Servo Motor adalah perangkat listrik yang digunakan pada mesin-mesin

industri pintar yang berfungsi untuk mendorong atau memutar objek dengan

kontrol yang dengan presisi tinggi dalam hal posisi sudut, akselerasi dan

kecepatan, sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh motor biasa. Jika Anda

ingin memutar dan mengarahkan objek pada beberapa sudut atau jarak tertentu,

maka Anda harus menggunakan Servo Motor. Hal ini dimungkinkan dengan

kombinasi motor biasa dan tambahan sensor dalam hal ini berupa encoder untuk

umpan balik posisi. Kontroler dari servo motor yang lebih dikenal dengan nama
28

servo drive adalah bagian yang paling penting dan canggih dari sebuah servo

motor, karena dirancang untuk presisi tinggi tersebut.

Ketika presisi atau ketelitian pada mesin menjadi hal yang utama pada mesin

industri, pemilihan servo motor menjadi hal yang utama. Kemampuan tingkat

akurasi/toleransi (high precision positioning) dari servo motor adalah indikator

utama spesifikasi.

Pada proses mesin pabrik, seperti CNC, servo motor pasti dipakai lebih dari 1

unit pada satu mesin sehingga memerlukan adanya PLC seperti Modicon M262

untuk memberikan perintah secara sinkron semua servo motor. Protokol

komunikasi yang dipakai harus bersifat open protocol untuk memungkinan plc

dan servo motor dari vendor yang berbeda untuk bekerja

(www.duniainstalasi.com).

Gambar 2. 4 Modul Motor Servo (www.duniainstalasi.com)

- Sensor Load Cell

Sensor Load Cell merupakan sensor yang dirancang untuk mendeteksi tekanan

atau berat sebuah beban. Sensor load cell umumnya digunakan sebagai komponen

utama pada sistem timbangan digital. Contoh lainnya diaplikasikan pada jembatan

timbangan yang berfungsi untuk menimbang berat dari truk pengangkut bahan
29

baku. Pengukuran yang dilakukan oleh load cell menggunakan prinsip tekanan

dengan prinsip kerja selama proses penimbangan akan mengakibatkan reaksi

terhadap elemen logam pada load cell yang mengakibatkan gaya secara elastis.

Gaya yang ditimbulkan oleh regangan ini dikonversi ke dalam sinyal elektrik oleh

strain gauge (pengukur regangan) yang terpasang pada load cell

(www.duniainstalasi.com).

Gambar 2. 5 Modul Motor Servo (www.duniainstalasi.com)

- RFID ( Radio Frequency Identification)

- Proxymiti Capasitve

Sensor Jarak Kapasitif atau Capacitive Proximity Sensor adalah Sensor Jarak

yang dapat mendeteksi gerakan, komposisi kimia, tingkat dan komposisi

cairan maupun tekanan. Sensor Jarak Kapasitif dapat mendeteksi bahan-bahan

dielektrik rendah seperti plastik atau kaca dan bahan-bahan dielektrik yang

lebih tinggi seperti cairan sehingga memungkinkan sensor jenis ini untuk

mendeteksi tingkat banyak bahan melalui kaca, plastik maupun komposisi

kontainer lainnya.
30

Sensor Jarak Kapasitif ini pada dasarnya mirip dengan Sensor Jarak Induktif,

perbedaannya adalah sensor kapasitif menghasilkan medan elektrostatik

sedangkan sensor induktif menghasilkan medan elektromagnetik. Sensor Jarak

Kapasitif ini dapat digerakan oleh bahan konduktif dan bahan non-konduktif.

Elemen aktif Sensor Jarak Kapasitif dibentuk oleh dua elektroda logam yang

diposisikan untuk membentuk ekuivalen (sama dengan) dengan Kapasitor

Terbuka. Elektroda ini ditempatkan di rangkaian osilasi yang berfrekuensi

tinggi. Ketika objek mendekati permukaan sensor jarak kapasitif ini, medan

elektrostatik pelat logam akan terinterupsi sehingga mengubah kapasitansi

sensor jarak. Perubahan ini akan mengubah kondisi dalam pengoperasian

sensor jarak sehingga dapat mendeteksi(

- E18-D80NK Infrared Proximity Sensor Adjustable Distance Switch 3 Kabel

Sensor infrared tipe E18-D80NK adalah sensor untuk mendeteksi ada atau

tidaknya suatu objek. Bila objek berada di depan sensor dan dapat terjangkau oleh

sensor maka output rangkaian sensor akan berlogika “1” atau “high” yang berarti

objek “ada”. Sebaliknya jika objek berada pada posisi yang tidak terjangkau

olehsensor maka output rangkaian sensor akan bernilai “0” atau “low” yang

berarti objek “tidak ada”.


31

Gambar 2.11 Sensor Infrared E18-D80NK

Sensor ini memiliki jarak deteksi panjang dan memiliki sensitifitas tinggi terhadap

cahaya yang menghalanginya. Sensor ini memiliki penyesuaian untuk mengatur

jarak terdeteksi. Sensor ini tidak mengembalikan nilai jarak. Implementasi sinyal

IR termodulasi membuat sensor kebal terhadap gangguan yang disebabkan oleh

cahaya normal dari sebuah bola lampu atau sinar matahari. Spesifikasi Sensor

Infrared Tipe E18-D80NK: - Jarak Deteksi: 3 cm sampai 80 cm - Sumber Cahaya:

Infrared - Dimensi: 18 mm (D) x 45mm (L) 26 - Panjang Kabel Koneksi: 4.5 cm -

Tegangan Input: 5V DC - Konsumsi Arus: 100 mA - Operasi Output: Normally

Open (NO) - Output: NPN

2.5. Message Queuing Telemetry Transport (MQTT)

MQTT atau Message Queuing Telemetry Transport merupakan protokol

transport MQTT atau Message Queuing Telemetry Transport merupakan protokol

transport dengan sifat client server publish / subscribe. MQTT merupakan

protokol transport dengan karakteristik sederhana, terbuka dan ringan yang


32

dirancang agar mudah diimplementasikan. Sehingga MQTT dapat digunakan di

banyak situasi, termasuk penggunaanya dalam komunikasi machine-to-machine

(M2M) dan Internet of Things (IoT). Protokol MQTT berjalan dengan

menggunakan TCP/IP. Sehingga protokol ini membutuhkan transportasi guna

menjalankan perintah MQTT, bytestream dari clientto server atau server to

client(Satria, dkk, 2014).

Gambar 2. 6 MQTT Real Protocol (Mulyono, Qomaruddin, & Anwar, 2018)

Keterangan pada Gambar 2.4:

1. Topic (UTF-8) merupakan kanal untuk melakukan subscribe (klien) yang

juga berrfungsi sebagai filter untuk broker dalam mengirimkan pesan ke

setiap klien.

2. Broker (cloud) berfungsi untuk menangani publish dan subscribe data agar

sumber pengirim data (publisher) dan penerima data (klien) tidak saling

mengetahui (space decoupling).


33

Pada gambar tersebut terdapat dua tipe klien yaitu publisher dan subscriber

yang mana kedua klien tersebut dapat saling terhubung dengan sebuah topic

tertentu melalui broker.

2.6. Arduino Promini

Arduino merupakan platform yang terdiri dari software dan hardware.

Hardware Arduino sama dengan mikrocontroller pada umumnya hanya pada

arduino ditambahkan penamaan pin agar mudah diingat. Software Arduino

merupakan software open source sehingga dapat di download secara gratis.

Software ini digunakan untuk membuat dan memasukkan program ke dalam

Arduino. Pemrograman Arduino tidak sebanyak tahapan mikrocontroller

konvensional karena Arduino sudah didesain mudah untuk dipelajari,

sehingga para pemula dapat mulai belajar mikrocontroller dengan Arduino

(Sulaiman, 2012).

Arduino adalah kit elektonik atau papan rangkaian elektronik open source

yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler

dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip

atau IC (Integrated Circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer.

Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian

elekronik dapat memberikan input, memproses input tersebut dan kemudian

menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai

'otak' yang mengendalikan input dan output sebuah rangkaian elektronik. Secara

umum, Arduino terdiri dari dua bagaian, yaitu :

1. Hardware berupa papan input/output (I/O) yang open source.


34

2. Software Arduino yang juga open source, meliputi software Arduino IDE

untuk menulis program di komputer selanjutnya ditransfer ke Arduino.

(Syafii, 2018)

Gambar 2.7 Arduino Pro mini

2.7. Radio Frequency Identification (RFID)

RFID adalah singkatan dari Radio Frequency Identification. Prinsip cara

kerja RFID adalah sistem identifikasi tanpa kabel yang memungkinkan

pengambilan data tanpa harus bersentuhan seperti barcode dan magnetic card

RFID menggunakan sistem identifikasi dengan gelombang radio. Untuk itu

minimal dibutuhkan dua buah perangkat, yaitu yang disebut TAG dan READER.

Saat pemindaian data, READER membaca sinyal yang diberikan oleh RFID

TAG.

RFID TAG Adalah sebuah alat yang melekat pada obyek yang akan

diidentifikasi oleh RFID READER. RFID TAG dapat berupa perangkat pasif atau

aktif. TAG pasif artinya tanpa battery dan TAG aktif artinya menggunakan

battery. TAG pasif lebih banyak digunakan karena murah dan mempunyai ukuran

lebih kecil. RFID TAG dapat berupa perangkat read-only yang berarti hanya dapat
35

dibaca saja ataupun perangkat read-write yang berarti dapat dibaca dan ditulis

ulang untuk update. RFID TAG mempunyai dua bagian penting, yaitu:

IC atau kepanjangan dari Integrated Circuit, yang berfungsi menyimpan dan

memproses informasi, modulasi dan demodulasi sinyal RF, mengambil tegangan

DC yang dikirim dari Rfid Reader melalui induksi, dan beberapa fungsi khusus

lainya. Antenna yang berfungsi menerima dan mengirim sinyal RF. RFID TAG

tidak berisi informasi pengguna seperti nama, nomor rekening, NIK atau yang

lain. RFID TAG hanya berisi sebuah TAG yang unik yang berbeda satu dengan

yang lainnya. Jadi Informasi mengenai obyek yang terhubung ke tag ini hanya

diterdapat pada sistem atau database yang terhubung pada RFID READER. Saat

ini RFID TAG bisa dibuat dengan ukuran yang sangat kecil, dan tercatat yang

paling kecil adalah RFID TAG buatan HITACHI yang berukuran 0.05 mm × 0.05

mm.

RFID Reader Adalah merupakan alat pembaca RFID TAG. Ada dua

macam Rfid Reader yaitu Reader Pasif (PRAT) dan Reader Aktif (ARPT).

Reader Pasif memiliki sistem pambaca pasif yang hanya menerima sinya radio

dari Rfid Tag Aktif (yang dioperasikan dengan barrety/sumber daya). Jangkauan

penerima Rfid Pasif bisa mencapai 600 meter. Hal ini memungkinkan aplikasi

RFID untuk system perlindungan dan pengawasan aset. Reader Aktif memiliki

sistem pembaca aktif yang memancarkan sinyal interogator ke TAG dan

menerima balasan autentikasi dari TAG. Sinyal interogator ini juga menginduksi

TAG dan akhirnya menjadi sinyal DC yang menjadi sumber daya TAG

PASIF(https://www.duniainstalasi.com).
36

Gambar 2. 7 Modul RFID (www.duniainstalasi.com)

2.8. ESP 32

ESP8266 merupakan mikrokontroller yang mempunyai fasilitas koneksi

WiFi. Karena merupakan mikrokontroller, modul ESP8266 ini mempunyai

prosessor dan memory, yang dapat diintegrasikan dengan sensor dan aktuator

melalui pin GPIO. Modul ini mempunyai fitur seperti mendukung standar IEEE

802.11 b/g/n, bisa digunakan untuk WiFi direct (P2P), AccesPoint soft-AP,

memunyai RAM 81 Mb dan Flash memory 1Mb, kecepatan hingga 160 MHz,

serta daya keluaran sebesar 19.5 dBm (Qrimly, 2017).

Gambar 2. 6 ESP8266 (Modul WiFi) (Qrimly, 2017)


37

2.9. Platform Node Red

Node-RED adalah sebuah tool berbasis browser untuk membuat aplikasi

Internet of Things (IoT) yang mana lingkungan pemrograman visualnya

mempermudah penggunanya untuk membuat aplikasi sebagai “flow”. Lanskap

bahasa pemrograman sangatlah luas dan meliput berbagai jenis gaya dan

paradigma pemrograman. Bahasa imperatif berorientasi objek saat ini menguasai

dunia pemrograman, namun begitu sebetulnya ada alternatif untuk pengembangan

atau produksi software dan juga untuk membuat prototipe ide dengan

cepat(Mulyono, dkk, 2018).

Gambar 2. 8
Flow Node-red

Flow ini terbentuk dari node-node yang saling berhubungan dimana tiap

node melakukan tugas tertentu. Walaupun Node-RED di desain untuk Internet of

Things (IoT), ia juga dapat digunakan untuk keperluan umum dan untuk berbagai

jenis macam aplikasi (Tim J., 2016).


38

Node-RED menyediakan berbagai jenis node yang dapat membuat membuat

developer langsung menjadi produktif, seperti:

1. Menampilkan input node dan output node yang mana mengizinkan

subskripsi dan tanda terima dari topik MQ Telemetry Transport (MQTT)

dan keluaran dari topik MQTT ke sebuah broker.

2. Mengembangan layanan web melalui permintaan HTTP (beserta pembuatan

balasan HTTP); dan TCP level rendah dah layanan User Datagram Protocol

yang dapat membuat server, menerima input, dan menghasilkan output.

2.10. Model Diagram UML

UML merupakan singkatan dari “Unified Modelling Language” yaitu suatu

metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi

objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar

pada visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem software. Saat

ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print software.

2.10.1. Flowchart Teori

Flowchart adalah cara penulisan algoritma dengan menggunakan notasi grafis.

Flowchart merupakan gambar atau bagian yang memperlihatkan urutan atau

langkah-langkah dari suatu program dan hubungan antar proses beserta

pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap

simbol menggambarkan proses tertentu. (Barakbah, dkk, 2013).


39

Simbol-simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol flowchart

standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. Berikut merupakan beberapa

simbol flowchart yang digunakan dalam menggambar suatu flowchart. (Barakbah,

dkk, 2013):

Tabel 2. 1 Simbol-simbol Flowchart


SIMBOL NAMA FUNGSI

Simbol Awal ( Start ) /


Terminator
Simbol Akhir ( End ).

Simbol Aliran /
Flow Line
Penghubung

Perhitungan /
Proses
Pengolahan

Mempresentasikan
Input / Output Data pembacaan data ( read )
/ Penulisan ( Write )

Simbol pernyataan
pilihan, berisi suatu
kondisi yang selalu
Decision
menghasilkan 2 nilai
keluaran yaitu benar atau
salah
40

Inisialisasi atau
Preparation
pemberian nilai awal

Proses menjalankan sub


PredefinedProcess (
program / fungsi /
subprogram )
prosedur

Penghubung Flow chart


One Page Conector
pada satu halaman

Penghubung flow chart


Off Page Conector
pada halaman berbeda

2.10.2. Model Data Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sekumpulan cara atau peralatan

untuk mendeskripsikan data-data atau objek-objek yang dibuat berdasarkan dan

berasal dari dunia nyata yang disebut entitas (entity) serta hubungan (relationship)

antar entitas-entitas tersebut dengan dengan menggunakan beberapa notasi (Edi &

Betshani, 2009).

Komponen-komponen pembentuk ERD dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 2. 2 Komponen-komponen ERD (Edi & Betshani, 2009)


Notasi Komponen Keterangan
41

Individu yang mewakili suatu


Entitas objek dan dapat dibedakan
dengan objek yang lain.

properti yang dimiliki oleh


Atribut sutau entitas, dimana dapat
mendeskripsikan karakteristik
dari entitas tersebut.
Menunjukan hubungan antara
Relasi sejumah entitas yang berbeda.

Relasi yang menunjukan


bahwa setiap entitas pada
Relasi 1 : 1 himpunan entitas pertama
berhubungan dengan paling
banyak satu entitas pada
himpunan entitas kedua.
Relasi yang menunjukan
bahwa hubungan antara entitas
pertama dengan entitas kedua
Relasi 1 : N adalah satu banding banyak
atau sebaliknya. Setiap entitas
dapat berelasi dengan banyak
entitas pada himpunan entitas
yang lain.
Hubungan ini menunjukan
bahwa setiap entitas pada
himpunan entitas yang
Relasi N : N
pertama dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada
himpunan entitas yang kedua,
demikian juga sebaliknya.

2.10.3. Bahasa Pemrograman C

Bahasa C ini dibangun oleh Dennis Ritchie dari AT&T Bell Labs pada

tahun 1972. Bahasa C khusus dibuat untuk pemrograman secara umum dan
42

menjadi bahasa yang paling luas digunakan di seluruh dunia. (Suarga, 2012).

Kompiler C dapat digunakan hampir di seluruh arsitektur komputer dari sistem

operasi. Desain bahasa C menyediakan kompiler yang memberikan akses level

rendah ke memori sehingga hasil kompilasi relatif lebih efisien untuk di

pindahkan ke dalam bahasa mesin. Kemampuan bahasa C tersebut

memungkinkan terciptanya sistem operasi baru seperti UNIX. Bahkan Microsoft

kemudian mengadopsi bahasa C untuk membuat sistem operasi Windows pada

tahun 80-an. (Suarga, 2012).

2.11 Google Earth

Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya

disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc. Program ini memetakan bumi

dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi

udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google Earth,

sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas; Google Earth Plus ($20), yang

memiliki fitur tambahan; dan Google Earth Pro ($400 per tahun), yang digunakan

untuk penggunaan komersial. Awalnya dikenal sebagai Earth Viewer, Google

Earth dikembangin oleh Keyhole, Inc., sebuah perusahaan yang diambil alih oleh

Google tahun 2004. Produk ini, kemudian diganti namanya jadi Google Earth

tahun 2005, dan sekarang tersedia untuk komputer pribadi yang menjalankan

Microsoft Windows 2000, XP, atau Vista, Mac OS X 10.3.9 dan ke atas, Linux

(diluncurkan tanggal 12 Juni 2006) dan FreeBSD. Dengan tambahan untuk

peluncuran sebuah klien berbasis update Keyhole, Google juga menambah


43

pemetaan dari basis datanya ke perangkat lunak pemetaan berbasis web.

Peluncuran Google Earth menyebabkan sebuah peningkatan lebih pada cakupan

media mengenai globe virtual antara tahun 2005 dan 2006, menarik perhatian

publik mengenai teknologi dan aplikasi geospasial.

Global virtual ini memperlihatkan rumah, warna mobil, dan bahkan

bayangan orang dan rambu jalan. Resolusi yang tersedia tergantung pada tempat

yang dituju, tetapi kebanyakan daerah (kecuali beberapa pulau) dicakup dalam

resolusi 15 meter. Las Vegas, Nevada dan Cambridge, Massachusetts memiliki

resolusi tertinggi, pada ketinggian 15 cm (6 inci). Google Earth memolehkan

pengguna mencari alamat (untuk beberapa negara), memasukkan koordinat, atau

menggunakan mouse untuk mencari lokasi. (MAESTRO, 2010)

Gambar 2.12 Google Earth


44

Bab III
Analisa Dan Perancangan Sistem

3.1 Deskripsi Sistem

Dalam penelitian tugas akhir ini, penulis membuat rancangan sistem pendukung

keputusan tempat pembuangan sampah berbasis IoT dengan menggunakan platform node-red

serta menggunakan komponen mikrokontroller pro mini , LoRa serta ESP8266. Sistem ini

dibuat dengan menghubungkan perangkat lunak dan perangkat keras melalui jaringan

Internet. Selain menggunakan komponen mikrokontroller pro mini, LoRa ESP8266 yang

sudah diprogram dengan menggunakan software Arduino IDE, sistem ini juga menggunakan

komponen perangkat keras lainnya, diantaranya MQ2 sebagai sensor gas, dan sensor

Ultrasonik untuk mengukur ketinggian sebagai pendukung pro mini, LoRa, ESP8266 dalam

penerapannya sebagai sistem pendukung keputusan tempat Sampah berbasis IOT.

Sistem ini dapat dijalankan dengan membutuhkan koneksi jaringan LAN (Local Area

Network). Jaringan internet yang digunakan oleh Laptop harus sama dengan jaringan yang

dipakai oleh pro mini, LoRa ESP8266. Karena sistem ini dibuat dengan menggunakan

database yang berbasis localhost, sehingga data yang didapat hanya bisa diakses di laptop

server yang terhubung dengan node-red.

Pada prakteknya, peneliti menggunakan satu lokasi yang akan diteliti oleh perangkat

yang dibuat oleh peneliti, kemudian pengguna mengakses data dari database dengan kartu id

menggunakan RFID untuk menggunakan tempat sampah sampai kemudian data yang didapat

dari sensor-sensor tersebut ditampilkan ke platform di localhost untuk diolah menggunakan

metode SAW.

Di dalam database, terdapat sebuah tabel yang digunakan untuk mengakses data yang

sudah terdaftar oleh pengguna untuk menggunakan tempat sampah.


45

Anda mungkin juga menyukai