Fathiyah Isbaniah
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
April 2021
Pendahuluan
• Penyakit infeksi virus Covid-19 SARS-CoV-2
• Pandemi di hampir semua negara di dunia
• Infeksi Covid-19 menyerang hampir seluruh sistem organ di tubuh
manusia multiorgan
• Penularan droplet, udara (airborne), sentuhan benda/permukaan
terkontaminasi
• Kontak langsung dan tidak langsung Penularan dari orang dengan
gejala dalam jarak dekat melalui droplet dan penularan melalui benda
dan permukaan yang terkontaminasi droplet
Suspek Probable
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
7 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kasus Suspek
Kriteria A
Memenuhi > 1 kriteria klinis DAN > 1 kriteria epidemiologis
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
8 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kasus Suspek
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
9 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kasus Probable
Salah satu dari:
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
10 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kasus Konfirmasi
Salah satu dari:
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
11 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kontak Erat
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
12 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Definisi Kasus: Derajat Keparahan
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Kapita
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Selektas
Indonesia Covid-19Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
(PERDATIN), 13
Klasifikasi Derajat Keparahan: Derajat Ringan &
Sedang
RINGAN SEDANG
• Tanpa bukti pneumonia virus / hipoksia • Remaja / dewasa
• Demam, batuk, fatigue, anoreksia, napas pendek, • Tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak,
myalgia takipnea)
• Gejala tidak spesifik: nyeri tenggorokan, kongesti • Tanpa pneumonia berat (SpO2 > 93% room
hidung, sakit kepala, diare, mual, muntah, air)
anosmia, ageusia sebelum onset gejala • Anak-anak
pernapasan • Klinis pneumonia tidak berat (batuk / sulit
• Gejala atipikal pada pasien usia tua / napas + napas cepat dan/atau retraksi dinding
immunocompromised dada)
• Tanpa pneumonia berat
Kriteria napas cepat : usia <2 bulan, ≥60x/menit; usia 2–11 bulan, ≥50x/menit ;
usia 1–5 tahun, ≥40x/menit ; usia >5 tahun, ≥30x/menit.
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
14 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Klasifikasi Derajat Keparahan: Derajat Berat
Remaja/ Dewasa Anak-Anak
• Tanda klinis pneumonia DAN salah satu • Tanda klinis pneumonia DAN salah satu
• dari dari
• RR > 30 x/menit • Sianosis sentral / SpO2 < 93%
• Distres pernapasan berat • Distres pernapasan berat
• SpO2 <93% room air • Tanda bahaya umum (tidak mampu
menyusui / minum, letargi, penurunan
kesadaran, kejang)
• Napas cepat / tarikan dinding dada /
takipnea
Kriteria napas cepat : usia <2 bulan, ≥60x/menit; usia 2–11 bulan, ≥50x/menit ;
usia 1–5 tahun, ≥40x/menit ; usia >5 tahun, ≥30x/menit.
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
15 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Klasifikasi Kerajat keparahan: Derajat Kritis
KRITIS
Pasien dengan ARDS, sepsis, dan
syok sepsis
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta:Perhimpunan
PerhimpunanDokter
DokterAnestesiologi
Paru Indonesia
dan(PDPI),
TerapiPerhimpunan
Kapita
Intensif Dokter
Selektas
Indonesia Spesialis
Covid-19
(PERDATIN), Kardiovaskular
Ikatan Dokter Indonesia (PERKI),
Anak Indonesia Perhimpunan
(IDAI). Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
Jakarta; 2020. 16 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Tatalaksana Pasien :
Terkonfirmasi Covid-19
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
18 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Pemeriksaan RT-PCR
• Jika saat klinis membaik, bebas demam 3 hari namun didapatkan hasil PCR
follow up positif kemungkinan positif persisten lihat hasil Cycle Threshold
(CT) value
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
19 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Rapid antigen sars-cov-2
Rekomendasi World health organization (WHO)
1. Memiliki sensitivitas > 80% dan spesifisitas > 97% jika dibandingkan dengan RT-
PCR
2. Hanya digunakan dalam kondisi RT-PCR tidak tersedia atau membutuhkan
hasil diagnosis yang cepat berdasarkan pertimbangan klinis
3. Hanya dilakukan oleh petugas terlatih dalam 5-7 hari pertama onset gejala
Surat Selesai
Pemantauan dari
Fasyankes / DPJP
• Tanpa bukti pneumonia virus • Remaja / dewasa • Tanda klinis pneumonia DAN
/ hipoksemia • Tanda klinis pneumonia salah satu dari
• Demam, batuk, fatigue, (demam, batuk, sesak,
anoreksia, napas pendek, takipnea) • RR > 30 x/menit
myalgia • Tanpa pneumonia berat (SpO2 • Distres pernapasan berat
• Gejala tidak spesifik: nyeri > 93% room air) • SpO2 <93% room air
tenggorokan, kongesti • Anak-anak
hidung, sakit kepala, diare, • Klinis pneumonia tidak berat
mual, muntah, anosmia, (batuk / sulit napas + napas KRITIS
ageusia sebelum onset cepat dan/atau retraksi dinding
gejala pernapasan dada) Pasien dengan ARDS,
• Gejala atipikal pada pasien • Tanpa pneumonia berat sepsis, dan syok sepsis
usia tua /
immunocompromised