Anda di halaman 1dari 47

Kapita Selekta Covid-19

Fathiyah Isbaniah
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
April 2021
Pendahuluan
• Penyakit infeksi virus Covid-19  SARS-CoV-2
• Pandemi di hampir semua negara di dunia
• Infeksi Covid-19 menyerang hampir seluruh sistem organ di tubuh
manusia  multiorgan
• Penularan  droplet, udara (airborne), sentuhan benda/permukaan
terkontaminasi
• Kontak langsung dan tidak langsung  Penularan dari orang dengan
gejala dalam jarak dekat melalui droplet dan penularan melalui benda
dan permukaan yang terkontaminasi droplet

Kapita Selektas Covid-19 2


July, 2021

Kapita Selektas Covid-19 3


Kapita Selektas Covid-19 4
Penularan COVID-19

Kapita Selektas Covid-19 5


Kapita Selektas Covid-19 6
Definisi Kasus

Suspek Probable

Konfirmasi Kontak Erat

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
7 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kasus Suspek
Kriteria A
Memenuhi > 1 kriteria klinis DAN > 1 kriteria epidemiologis

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
8 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kasus Suspek

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
9 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kasus Probable
Salah satu dari:

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
10 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kasus Konfirmasi
Salah satu dari:

Seseorang tanpa gejala


Seseorang dengan Seseorang dengan hasil
(asimtomatik) + hasil
hasil RT-PCR rapid antigen SARS-
rapid antigen SARS-
positif CoV-2 positif
CoV-2 positif

Memenuhi kriteria Memiliki riwayat kontak


definisi kasus probable erat dengan kasus
ATAU kasus suspek probable ATAU
(kriteria A atau B) terkonfirmasi

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
11 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kontak Erat

Riwayat kontak dengan kasus probable / konfirmasi COVID-19

• Kontak tatap muka/berdekatan dalam radius 1 meter + jangka waktu > 15


menit
• Sentuhan fisik langsung (bersalaman, berpegangan tangan, dll)
• Orang yang memberikan perawatan langsung, tanpa menggunakan APD
sesuai standar
• Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian
risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
12 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Definisi Kasus: Derajat Keparahan

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Kapita
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Selektas
Indonesia Covid-19Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
(PERDATIN), 13
Klasifikasi Derajat Keparahan: Derajat Ringan &
Sedang
RINGAN SEDANG
• Tanpa bukti pneumonia virus / hipoksia • Remaja / dewasa
• Demam, batuk, fatigue, anoreksia, napas pendek, • Tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak,
myalgia takipnea)
• Gejala tidak spesifik: nyeri tenggorokan, kongesti • Tanpa pneumonia berat (SpO2 > 93% room
hidung, sakit kepala, diare, mual, muntah, air)
anosmia, ageusia  sebelum onset gejala • Anak-anak
pernapasan • Klinis pneumonia tidak berat (batuk / sulit
• Gejala atipikal pada pasien usia tua / napas + napas cepat dan/atau retraksi dinding
immunocompromised dada)
• Tanpa pneumonia berat

Kriteria napas cepat : usia <2 bulan, ≥60x/menit; usia 2–11 bulan, ≥50x/menit ;
usia 1–5 tahun, ≥40x/menit ; usia >5 tahun, ≥30x/menit.

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
14 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Klasifikasi Derajat Keparahan: Derajat Berat
Remaja/ Dewasa Anak-Anak

• Tanda klinis pneumonia DAN salah satu • Tanda klinis pneumonia DAN salah satu
• dari dari
• RR > 30 x/menit • Sianosis sentral / SpO2 < 93%
• Distres pernapasan berat • Distres pernapasan berat
• SpO2 <93% room air • Tanda bahaya umum (tidak mampu
menyusui / minum, letargi, penurunan
kesadaran, kejang)
• Napas cepat / tarikan dinding dada /
takipnea

Kriteria napas cepat : usia <2 bulan, ≥60x/menit; usia 2–11 bulan, ≥50x/menit ;
usia 1–5 tahun, ≥40x/menit ; usia >5 tahun, ≥30x/menit.

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
15 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Klasifikasi Kerajat keparahan: Derajat Kritis

KRITIS
Pasien dengan ARDS, sepsis, dan
syok sepsis

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta:Perhimpunan
PerhimpunanDokter
DokterAnestesiologi
Paru Indonesia
dan(PDPI),
TerapiPerhimpunan
Kapita
Intensif Dokter
Selektas
Indonesia Spesialis
Covid-19
(PERDATIN), Kardiovaskular
Ikatan Dokter Indonesia (PERKI),
Anak Indonesia Perhimpunan
(IDAI). Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
Jakarta; 2020. 16 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Tatalaksana Pasien :
Terkonfirmasi Covid-19

Kapita Selektas Covid-19 17


Pemeriksaan RT-PCR
• Untuk diagnosis: hari ke-1 dan 2
• Hari ke-1 (+) tidak perlu swab hari ke-2
• Hari ke-1 (-)  swab ulang hari ke-2
• Untuk pasien rawat inap, PCR swab hanya dilakukan 3 kali
• PCR untuk follow-up hanya dilakukan pada pasien dengan gejala
berat & kritis (10 hari setelah pengambilan swab yang positif)

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
18 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Pemeriksaan RT-PCR

• Jika saat klinis membaik, bebas demam 3 hari namun didapatkan hasil PCR
follow up positif  kemungkinan positif persisten  lihat hasil Cycle Threshold
(CT) value

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kapita Selektas Covid-19Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
19 (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Rapid antigen sars-cov-2
Rekomendasi World health organization (WHO)
1. Memiliki sensitivitas > 80% dan spesifisitas > 97% jika dibandingkan dengan RT-
PCR
2. Hanya digunakan dalam kondisi RT-PCR tidak tersedia atau membutuhkan
hasil diagnosis yang cepat berdasarkan pertimbangan klinis
3. Hanya dilakukan oleh petugas terlatih dalam 5-7 hari pertama onset gejala

Kapita Selektas Covid-19 20


WHO. Antigen-detection in the diagnosis of SARS-CoV-2 infection using rapid immunoassays. 2020
Kapita Selektas Covid-19 21
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19:
Tanpa Gejala

Isolasi dan Pemantauan Non-farmakologis


• Isolasi mandiri di rumah 10 hari sejak • Pasien
pengambilan spesimen diagnosis • Protokol kesehatan 3M
• Dipantau oleh petugas FKTP • Kamar tidur sendiri
• Kontrol di FKTP setelah 10 hari • Etika batuk
karantina • Berjemur matahari
• Cuci alat makan/minum segera
• Lingkungan
• Ventilasi-cahaya-udara
• Keluarga
• 3M
• Kontak erat  periksa ke FKTP/RS

Kapita Selektas Covid-19 22


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19: Tanpa
Gejala
• Vitamin C
• Vitamin C non-acidic 3-4x500mg (14 hari)
• Tablet hisap vitamin C 2x500mg (30 hari)
• Multivitamin dengan kandungan viamin C 1-2 tabler perhari (30 hari)
• Vitamin D
• Suplemen: 400 – 1000 IU/hari
• Obat: 1000-5000IU/hari
• Komorbid (+)  lanjutkan pengobatan
• Rutin meminum ACE-inhibitor dan ARB  konsultasi ke SpPD / SpJP
• Obar dengan sifat antioksidan
• Obat suportif lainnya
Kapita Selektas Covid-19 23
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19: Gejala Ringan

Isolasi dan Pemantauan Non-farmakologis


• Isolasi mandiri di rumah selama • Sama dengan pasien tanpa gejala
maksimal 10 hari sejak muncul gejala + 3
hari bebas gejala demam dan gangguan
pernapasan
• Dipantau oleh petugas FKTP
• Kontrol di FKTP setelah masa isolasi
selesai

Kapita Selektas Covid-19 24


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19: Gejala
Ringan (Farmakologi)
• Vitamin C
• Vitamin C non-acidic 3-4x500mg (14
hari)
• Tablet hisap vitamin C 2x500mg (30
hari)
• Multivitamin dengan kandungan
viamin C 1-2 tabler perhari (30 hari)
• Dianjurkan vit komposisi C-B-E-Zink
• Vitamin D
• Suplemen: 400 – 1000 IU/hari
• Obat: 1000-5000IU/hari

Kapita Selektas Covid-19 25


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19: Gejala Sedang

Isolasi dan Pemantauan Non-farmakologis


• Rujuk ke RS dengan perawatan COVID-19/ RS • Istirahat total, berikan kalori dan hidrasi yang
darurat COVID-19 adekuat, cek keseimbangan elektrolit, terapi
• Isolasi di RS perawatan COVID-19/RS darurat oksigen
COVID-19 • Pemeriksaan darah perifer lengkap dengan
hitung jenis. Pantau CRP, fungsi ginjal, fungsi
hati dan foto toraks

Kapita Selektas Covid-19 26


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19: Tanpa
Gejala

Favipiravir (Avigan) • Vitamin C 3x200-400mg


Hari 1: Loading dose 2x1600mg dalam 100cc NaCl 0.9%
Hari 2-5: 2x600mg habis dalam 1 jam IV
• Antikoagulan LMWH/UFH
ATAU sesuai pertimbangan DPJP
• Pengobatan simptomatis
Remdesivir • Pengobatan
200mg IV drip (hari I) komorbid/komplikasi
1x100mg IV drip (hari ke 2-5 ATAU ke 2-10)

Kapita Selektas Covid-19 27


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter
Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Kapita Selektas Covid-19 28
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Jakarta; 2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi Covid-19: Gejala
Berat/Kritis

Isolasi & Pemantauan


• Di ruang isolasi RS Rujukan / rawat secara kohorting
• PCR swab sesuai jadwal
Non Farmakologis
• Istirahat total, asupan kalori adekuat, kontrol elektrolit, status hidrasi, O2
• Pantau: DPL, hitung jenis, CRP, fungsi ginjal, fungsi hati, hemostasis, LDH, d-dimer
• Perburukan  X-ray toraks serial

Kapita Selektas Covid-19 29


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi Covid-19: Gejala Berat/Kritis

Monitoring Monitoring Keadaan Kritis


• Frekuensi napas > 30x/menit • Gagal napas yang butuh ventilasi mekanik,
• SpO2 < 93% syok, gagal multiorgan yang butuh ICU
• PaO2/FiO2 < 300 mmHg • Gagal napas + ARDS  pertimbangkan
• ↑ keterlibatan area paru > 50% pada ventilator mekanik
radiologi toraks dalam 24-48 jam • Pencegahan perburukan penyakit
• ↑ CRP progresif • ARDS/Efusi paru luas: high flow nasal
• Asidosis laktat progresif cannula / HFNC (lebih disarankan) atau
non-invasive mechanical ventilation / NIV
• Edema paru: batasi resusitasi cairan
• Posisikan pasien sadar dalam posis
tengkurap (awake prone position)

Kapita Selektas Covid-19 30


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Bila HFNC tidak tersedia saat
diindikasikan, maka pasien
langsung diintubasi dan
mendapatkan ventilasi
mekanik invasif

Kapita Selektas Covid-19 31


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi Covid-19: Gejala Berat/Kritis
(Terapi Oksigen)

NRM (Non-Rebreathing Mask)


• 15 lpm  titrasi sesuai SpO2

HFNC (High Flow Nasal Canulla)


• FiO2 100%  titrasi sesuai SpO2 ,Berikan 1 jam  evaluasi
• Tenaga kesehatan WAJIB menggunakan respirator (PAPR, N95)
• Risiko aerosol!  lakukan di ruangan bertekanan negatif
• Apakah mencapai perbaikan & kriteria ventilasi aman (Indeks ROX)

Indeks ROX = (SpO2 / FiO2) / laju napas


•> 4,88 pada jam ke 2,6,12  tidak perlu ventilasi invasif

•< 3,85 🡪 risiko tinggi untuk intubasi

Kapita Selektas Covid-19 32


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi Covid-19: Gejala Berat/Kritis
(Terapi Oksigen)

NIV (non-invasive ventilation) Kriteria ventilasi aman:


• Berikan 1 jam  evaluasi ►Vol. tidal < 8 mL/kg
• Perbaikan & mencapai kriteria ventilasi aman  lanjutkan ventilasi  ►Gejala gagal napas (-)
nilai ulang 2 jam kemudian
• Risiko aerosol!  lakukan di ruangan bertekanan negatif ►Peningkatan FiO2/PEEP
• Perhatian khusus
• Jangan digunakan pada pasien syok
• ARDS ringan – sedang  kombinasi awake prone position + Tenaga kesehatan WAJIB
HFNC/NIV 2x2 jam/hari  perbaikan oksigenasi & ↓ kebutuhan menggunakan respirator (PAPR,
intubasi N95)
• ARDS berat  langsung ventilasi invasif

Kapita Selektas Covid-19 33


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi
Covid-19: Gejala Berat/Kritis (Terapi Oksigen)

Ventilasi • Sama dengan protokol ventilator ARDS


Mekanik • Vol. tidal < 8 mL/kg
• P plateau < 30 cmH2O
Invasif • Titrasi PEEP & recruitment maneuver
• Target driving pressure rendah
(Ventilator)

Kapita Selektas Covid-19 34


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi
Covid-19: Gejala Berat/Kritis (Terapi Oksigen)

ECMO (Extra Corporeal Kontraindikasi Absolut


Membrane Oxygenation) • Clinical Fraility Scale kategori > 3
Dapat diberikan bila fasilitas dan sumber daya
tersedia, memenuhi indikasi, dan setelah pasien
• Ventilasi mekanik >10 hari
menerima terapi posisi prone dan ventilator ARDS • Komorbid bermakna
yang maksimal • DM tidak terkontrol + disfungsi organ kronik
• Gagal organ multipe; berat
Indikasi • Injuri neurologik akut berat
• Perdarahan tidak terkontrol
• PaO2/FiO2 <60mmHg (>6 jam)
• Kontraindikasi pemakaian antikoagulan
• PaO2/FiO2 <50mmHg (>3 jam)
• pH <7,20 + Pa CO2 >80mmHg (>6 jam) • Dalam proses resusitasi jantung paru

Kapita Selektas Covid-19 35


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi Covid-19:
Gejala Berat/Kritis (Farmakologi)
Favipiravir (Avigan) • Vit C
Hari 1: Loading dose 2x1600mg 3x200-400mg dalam 100cc NaCl 0.9%
Hari 2-5: 2x600mg habis dalam 1 jam IV
• Vit B1 1 amp/24 jam IV
ATAU
• Vit D 1000-5000 IU/hari
Remdesivir • Antikoagulan LMWH/UFH sesuai
200mg IV drip (hari I) pertimbangan DPJP
1x100mg IV drip • Dexametason 6 mg/24 jam IV (10
(hari ke 2-5 ATAU ke 2-10) hari)

Pengobatan simptomatis | Pengobatan komorbid/komplikasi | Tatalaksana Syok

Kapita Selektas Covid-19 36


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
1Oseltamivir Kapita
diberikan Selektas
terutama bilaCovid-19
diduga ada infeksi influenza 37
2Favipiravir (Avigan) tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau yang merencanakan kehamilan
Kriteria Selesai Isolasi, Sembuh,
dan Pemulangan

Kapita Selektas Covid-19 38


Klasifikasi Gejala Tanpa Gejala Gejala Ringan Gejala Sedang Gejala Berat

Isolasi Mandiri Isolasi Mandiri Rujuk ke RS Darurat Rujuk ke RS Rujukan


Tindak Lanjut
di Rumah di Rumah

10 sejak timbul 10 sejak timbul 1x PCR negatif + 3


Durasi Isolasi 10 hari tanpa gejala gejala + 3 hari bebas gejala + 3 hari bebas hari bebas gejala
gejala gejala

Pemantauan Lanjut isolasi


Lanjutan mandiri 7 hari

Berdasararkan rekomendasi WHO:


• Dalam hal keterbatasan kapasitas pemeriksaan Selesai
PCR atau waktu tunggu terlalu lama.
• Bila memungkinkan, tetap lebih baik evaluasi
pemeriksaan PCR
Kapita Selektas Covid-19 39
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
Kriteria Selesai Isolasi

Kapita Selektas Covid-19 40


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Kriteria SEMBUH

Kriteria Selesai Isolasi

Surat Selesai
Pemantauan dari
Fasyankes / DPJP

Kapita Selektas Covid-19 41


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Kriteria PEMULANGAN

Kriteria Selesai Isolasi + Kriteria Klinis


• Hasil kajian klinis menyeluruh (radiologi, pemeriksaan darah >>
perbaikan) oleh DPJP menyatakan pasien diperbolehkan untuk pulang.
• Tidak ada tindakan/perawatan yang dibutuhkan oleh pasien, baik terkait
sakit COVID-19 ataupun masalah kesehatan lain yang dialami pasien

Pasien berat/kritis yang dipulangkan: lanjut isoman > 7 hari


[untuk pemulihan / monitoring muncul kembali gejala] + protokol kesehatan

Kapita Selektas Covid-19 42


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
KLASIFIKASI DERAJAT KEPARAHAN

RINGAN SEDANG BERAT

• Tanpa bukti pneumonia virus • Remaja / dewasa • Tanda klinis pneumonia DAN
/ hipoksemia • Tanda klinis pneumonia salah satu dari
• Demam, batuk, fatigue, (demam, batuk, sesak,
anoreksia, napas pendek, takipnea) • RR > 30 x/menit
myalgia • Tanpa pneumonia berat (SpO2 • Distres pernapasan berat
• Gejala tidak spesifik: nyeri > 93% room air) • SpO2 <93% room air
tenggorokan, kongesti • Anak-anak
hidung, sakit kepala, diare, • Klinis pneumonia tidak berat
mual, muntah, anosmia, (batuk / sulit napas + napas KRITIS
ageusia  sebelum onset cepat dan/atau retraksi dinding
gejala pernapasan dada) Pasien dengan ARDS,
• Gejala atipikal pada pasien • Tanpa pneumonia berat sepsis, dan syok sepsis
usia tua /
immunocompromised

Kapita Selektas Covid-19 43


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.

Kapita Selektas Covid-19 44


Klasifikasi Gejala Tanpa Gejala Gejala Ringan Gejala Sedang Gejala Berat

Isolasi Mandiri Isolasi Mandiri Rujuk ke RS Darurat Rujuk ke RS


Tindak Lanjut
di Rumah di Rumah Rujukan

10 sejak timbul 10 sejak timbul 1x PCR negatif + 3


Durasi Isolasi 10 hari tanpa gejala gejala + 3 hari gejala + 3 hari hari bebas gejala
bebas gejala bebas gejala

Pemantauan Lanjut isolasi


Lanjutan mandiri 7 hari

Berdasarkan rekomendasi WHO:


• Bila KAPASITAS LABORATORIUM Selesai
memungkinkan, tetap lebih baik evaluasi
pemeriksaan PCR

Kapita Selektas Covid-19


Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
45
Pencegahan Covid-19
• 3M  menjaga jarak aman, memakai masker dan mencuci tangan
• Menjaga imunitas tubuh agar tidak lekas mudah terinfeksi penyakit
• Apabila memiliki penyakit bawaan (komorbid)  berobat teratur agar
terkontrol
• Istirahat yang cukup
• Mengelola stress
• Pola hidup sehat  olah raga, makan makanan bergizi
• Vaksinasi

Kapita Selektas Covid-19 46


Kapita Selektas Covid-19 47

Anda mungkin juga menyukai