lebar bangunan
(bentang kuda-kuda)
slope
kolom
b
jarak gording
a
potongan
a memanjang :
proyeksi vertikal
α
gording
kuda-kuda
bentang kuda-kuda
jarak gording
kolom nok
ikatan angin
kolom
kolom/blk ring
ikatan angin dinding/kolom
base plate
slope
pondasi
kuda-kuda profil
dobel siku
kolom
profil WF
pondasi beton
bertulang
kolom profil WF
kuda-k
uda
profil
WF
kolom
profil
pondasi beton WF
bertulang
d. gambar potongan melintang (berskala)p
ondas
i
beton
bertula
ng
I. Perencanaan gording :
perencanaan gording meliputi :
penentuan dimensi penampang, perhitungan pembebanan, perhiutungan statika,
perhitungan kekuatan penampang dan perhitungan lendutan.
kuda-kuda
gording
kuda-kuda
keterangan :
b = jarak gording
L = jarak antar kuda-kuda
b
b
b
luasan pengaruh beban
gording
L L
Pembabanan pada gording :
Beban mati : - berat penutup atap (kg/m)
- berat sendiri gording (kg/m)
Beban hidup : - beban pekerja (kg)
Beban angin : beban merata tegak lurus bidang atap (kg/m)
Y sagrot dianggap sebagai
tumpuan
X
PL = beban hidup pekerja
qD = beban mati pada gording
X X
qx = q sinα
qy = q cosα
α q
L
x
PL Y
o sα PLx= PL sinα
PL PL c defleksi PLy = PL cosα
x arah
y α PL
sumbu y
a. Momen akibat beban mati (MD) : b. Momen beban hidup terpusat (ML) :
X Wy(tekan)
momen akibat beban angin :
α
MUWx = ( 1/8 Wy L2 ) ; MuWy = 0
kombinasi beban :
bertujuan untuk mengetahui beban terbesar yang bekerja pada gording yang digunakan untuk
perhitungan kekuatan penampang.
qDX dan qDY = beban mati merata sumbu x dan sumbu y tanpa koefifien beban
PLX dan PLY = beban hidup terpusatsumbu x dan sumbu y tanpa koefisien beban
x
y nP
gaya yang
Px diterima sagrot
y Px
kuda-kuda
Px
X
sagrot
Wy(tekan)
α
gording
G
½ Pw1
D
B
E H
¼ Pw1
dind
in g
½ Pw2
½ Pw2
E
gording dinding
ikatan angin
A Beban yang bekerja pada ikatan angin :
P
F
- Beban angin yang bekerja berdasarkan SNI pembebanan
yang berlaku
1
- Luas bidang dinding ABE diterima oleh ikatan angin atap
jarak ikatan
- Luas bidang dinding BCEF diterima oleh ikatan angin
angin
dinding
- Beban angin berupa beban titik yang bekerja pada titik
2
P buhul
D G
z
jarak kuda-kuda
catatan :
- Perhiutungan ikatan angin dilakukan pada bangunan gudang yag tertutup (dengan dinding)
- Pada bangunan gudang yang terbuka (tanpa dinding), ikatan angin tetap harus dipasang yang
berfungsi untuk pengikat antar kuda-kuda atau kolom
- ikatan angin merupakan batang Tarik sehingga :
- bila bekerja angin kiri maka ikatan angin yang bekerja adalah batang 2- AB-BD
- bila bekerja angin kanan maka ikatan angin yang bekerja adalah batang 1- AC-CD
A F P A F
P
P
α α α
1
l = jarak ikatan l = jarak
angin ikatan
2 angin
D G D G
A = ¼ ᴨd2 ; maka
b
b
penutup dinding b
Wx L L
y
Wx
b x
y y
beban vertical :
kapasitas penampang :
catatan :
perencanaan kuda-kuda :
langkah-langkah perencanan :
1. gambar rencana kuda-kuda
2. tentukan dimensi penampang kuda-kuda
- kuda-kuda rangka batang : profil dobel siku ( 2 x 80x80x8 s/d 2 x 120/120x 10 )
- kuda-kuda gable frame (portal) : profil WF ( sebagai acuan dasar, tinggi profil balok bisa diambil
L/20 s/d L/24 , dimana L = panjang batang)
3. beban kuda-kuda :
a. beban mati kuda-kuda (D) : beban mati bekerja secara vertical terhadap kuda-kuda
- beban penutup atap = luasan atap x berat penutup atap/m 2
- beban gording = berat gording/m x panjang gording/m
- berat sendiri kuda-kuda = 1.1[(panjang kuda-kuda x berat profil/m)/n(jumlah titik buhul)]
b. beban hidup kuda-kuda :
beban hidup pekerja (La = 100 kg)
beban air hujan (H) : berat jenis air = 1000 kg/m 3
- beban air hujan = luas bidang atap ( b . L ) x t(tebal air hujan) x ɣ air
c. beban angin : beban angin bekerja secara tegak lurus bidang atap
- beban angin W = luasan bidang atap (b.L) x beban angin/m 2
gording
b
b
b
L L
P
P P
P P
P P
P P
½P ½P
RA RB
1
gambar : beban mati dan beban hidup pada kuda-kuda
½W ½W
W W
W W
W W
W W
½W ½W
HwA
HwB
RwA RwB
gambar : beban angin yang bekerja pada kuda-kuda rangka batanguntuk dindig tertutup
½W ½W
W W
W W
W W
W W
½W ½W
HwA
HwB
RwA RWB
gambar : beban angin yang bekerja pada kuda-kuda untuk dindig terbuka
P
P P
P P
P P
P P
P P
P P
jepit jepit
gambar : beban mati dan beban hidup yang bekerja pada portal
W W
W W
W W
W W
W W
W W
W W
W (hisap)
jepit jepit
4. Perhitungan mekanika/statika
perhitungan statika meliputi perhitungan statika untuk beban mati, beban hidup dan beban angin
dan melakukan kombinasi beban diatas dengan tujuan untuk mendapatkan gaya dalam yang paling
besar yang bekerja pada struktur
kombinasi pembebanan :
beban tetap (kombinasi beban mati + beban hidup) : qu = 1.2 qD + 0.5 ( La atau H )
catatan : - perhitungan kekuatan penampang diambil nilai yang terbesar dari hasil kombinasi diatas.
- pemberian koefisien beban dapat dilakukan pada saat perhitungan statika (staadpro) di
menu pilihan “kombinasi pembebanan”
Pemeriksan kapasitas penampang bertujuan untuk memeriksa kemampuan penampang dalam memikul
beban luar yang bekerja pada struktur.
Ø Rn ≥ ɣ Q dimana Rn = kapasitas penampang , Q = beban luar , Ø = reduksi kekuatan dan ɤ =
factor beban
Perencanaan kolom :
a. Kolom dengan kuda-kuda rangka batang :
½W ½W
W W
W W
W W
W W
½W ½W
HwA
VwA VwB
RA+VwA
RB +VwB
HwA
M
H
gambar : beban yang bekerja pada kolom untuk perencanaan kolom pada kuda-
kuda rangka batang
b. kolom dengan rangka portal :
W W
W W
W W
W W
W W
W W
W W
perencanaan kolom
menggunakan gaya
dalam hasil perhitungan
W (tekan) statika portal W (hisap)
jepit jepit
gambar : beban yang bekerja pada kolom untuk perencanaan kolom pada kuda-kuda portal
RVD
RVB RVCB RVCD
0 0
HB HD
RVBC
MBA 0 gaya-gaya dalam hasil free body RVDC MDE
untuk perencanaan kolom 0
MAB MED
HA HE
RVA RVE
kekuatan penampang kolom :
(Pu/Øc Pn) + 8/9 (Mu/Øb Mn) ≥ 1 untuk (Pu/ØcPn) ≥ 0.2
(Pu/2Øc Pn) + (Mu/Øb Mn) ≥ 1 untuk (Pu/ØcPn) < 0.2 ( Øc = 0.85 dan Øb = 0.9 SNI baja)
Perencanaan sambungan : P
u
kuda-kuda rangka batang :
sambungan baut :
cil
terke
nilai
bil
diam
jumlah baut n = Pumax / kuat 1 baut terkecil
sambungan las :
panjang las :
Kuda-kuda portal :
V
sambungan balok – balok : u
sambungan momen pada sayap :
Tu = Mu/(h-tf)
sambungan balok-kolom :
Tu = Mu/(h-tf)
kuat tumpu plat penyambung : Rd(plat) = Øf Rn = 2.4Øf. db. tp. Fu (plat) diam
jumlah baut n = Tu / kuat 1 baut terkecil bil
nilai
sambungan geser pada badan (web) balok-kolom : terk
ecil
jumlah baut n = Vu / kuat 1 baut terkecil
Vu
Tu
(h – tf)
Tu
Mu
Perencanaan base plate (plat landas) :
ang
kur
ang
kur plat base plate
PU
dibuat dobel
PU
P>>>
MU
MU
L di koklm beton bertulang
( direncanakan)
σ max
base plate
(+)
tegangan dibawah base plate tertarik
(-)
dan tertekan bila M >>> dan P <<<
Gambar sambungan rangka batang :
4
2
3 5
keep plan
Skala :
Skala :
Gambar detail sambungan 3
Skala :
Skala :
Gambar sambungan portal : 3
2
Gambar detail sambungan 1
keep
4 plan
Skala :
3
Gambar detail sambungan
Skala :
plat landas
(base plate)
L= baut angkur
las sayap
las badan
baut angkur
B
plat landas (base plate)