Anda di halaman 1dari 27

PERANCANGAN STRUKTUR ATAP

RENCANA ATAP

Bentuk dan kemiringan atap mengikuti yg telah ditentukan oleh


arsitek: pelana, limasan, etc.

Dibuat rencana atap dan menentukan posisi kuda-kuda, gording,


nok, jurai, konsol dll.

Dalam menentukan tipe dan posisi kuda2 mempertimbangkan:


bentuk atap, bentuk plafon, bahan atap, bentang gording (bahan
gording). Sedapat mungkin kuda2 ditaruh di atas kolom, tetapi
tidak harus. Jika kuda-kuda terletak di atas balok ring, maka balok
ring tersebut harus dirancang mampu menahan kuda-kuda tsb.
Denah Atap

Atap pelat
beton
Potongan Atap
Gording
K5
Ikt. Angin
Gording

Nok K4

Gording
K2 K1 K2
Gording K5

K3 K3
K1

Kuda-kuda
Rangka Batang
K2 (Truss)

K3
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sistim struktur
atap:

1. Gording:
Bentang gording (= jarak antar kuda-kuda) & Jarak antar gording
 bahan apa yang akan digunakan, dimensi yg tersedia?

2. Tipe dan bentuk struktur kuda-kuda:


 bahan apa yang akan digunakan: kayu atau baja?
pertimbangan: beban, bentang, harga.
 bentuk: rangka batang (truss) atau gabel dengan profil I, WF?
 permintaan ars.: plafon datar atau miring?
Bentuk kuda-kuda menyesuaikan.

3. Sistim rangka atap harus merupakan struktur 3D yg menyatu,


dengan pemasangan bracing antar kuda-kuda & batang2 ikatan
angin.
Perancangan struktur atap meliputi:

1. Perancangan gording:
- Penentuan dimensi gording
- Perencanaan sambungan dan tumpuan (hub. dg
kuda2)

2. Perancangan kuda-kuda:
- Perancangan batang-batang
- Perancangan sambungan
- Perancangan tumpuan

3. Perancangan bracing dan ikatan angin:


- Bracing antar kuda-kuda
- Ikatan angin pada bidang atap`
1. Perancangan gording

1.1 Beban gording


a. Beban mati (arah: vertikal, ke bawah)
Meliputi: berat sendiri gording, berat penutup atap (mis.
genteng, termasuk dengan reng dan usuknya)

b. Beban hidup (arah: vertikal, ke bawah)


Akibat beban orang (pekerja atau pemadam kebakaran
dengan peralatannya)

c. Beban air hujan (arah: vertikal, ke bawah):


Nilai beban tergantung kemiringan atap

d. Bebang angin (arah: tegak lurus bidang atap; tekan/isap)


Biasanya hanya ditinjau beban tekannya saja.
Beban angin
(tekan atau isap)

Beban gravitasi
1.2 Sistim struktur

Struktur gording ditinjau sebagai balok menerus pada


beberapa tumpuan sendi-rol.

Analisis struktur (AS) dilakukan untuk berbagai kombinasi


beban yang mungkin terjadi.

Output AS: gaya-gaya dalam (NF, SF, BM) dan


deformasi (lendutan)

Perancangan: - pada beban terfaktor (Mu  Md dst.)


- pada beban layan (lendutan  nilai diijinkan)
- karena biaksial: perlu cek interaksi momen

Perancangan gording dilakukan untuk gording tengah


maupun tepi.
Gording A
1.3

Tributary Area
Gording B
Tributary Area

A
Gording A
Tributary Area

Tributary Area
Gording B
B
W D&L
Struktur Gording
C

Tampak Atas

Sistim struktur Gording sebagai balok menerus


di atas beberapa tumpuan (minimala dua bentang)
2. Perancangan kuda-kuda

2.1 Beban kuda-kuda

a. Beban mati (arah: vertikal, ke bawah)


Meliputi:
- berat penutup atap (hanya pada joint2 atas, pada titik
gording), termasuk berat sendiri gording
- berat sendiri struktur kuda-kuda (pada seluruh joint)
termasuk berat bracing, ikatan angin, alat sambung.
- berat langit2 (penutup + penggantung)  pd joint2 bwh.
- berat instalasi (tergantung fungsi ruang)  biasanya jg
pd joint2 bawah.

b. Beban hidup (arah: vertikal, ke bawah)


Akibat beban orang (pekerja atau pemadam kebakaran
dengan peralatannya)  pd joint2 atas, pd titik gording.
c. Beban air hujan (arah: vertikal, ke bawah):
 pd joint2 atas, pd titik gording.

d. Beban angin (arah: tegak lurus bidang atap; tekan/isap)


 pd joint2 atas, pd titik gording.

e. Beban gempa: (arah: horisontal, pada seluruh joint)


Diperhitungkan: 10% dari total beban mati.
2.2 Sistim struktur

Struktur kuda-kuda dapat berupa truss (dengan baja profil


dobel siku) atau gable (dengan baja profil I atau WF),
umumnya dibuat dg asumsi tumpuan sendi-rol.

Analisis struktur dilakukan untuk berbagai kombinasi beban


yang mungkin terjadi.

Output AS: gaya-gaya dalam (truss: NF) dan


deformasi (lendutan)

Perancangan kuda-kuda rangka batang (truss):


umumnya untuk satu kuda-kuda digunakan profil yg seragam,
sehingga dapat diambil gaya2 terbesar dari hasil AS (batang
dg gaya tarik dan tekan terbesar, ambil batang2 dg panjang
terbesar diantaranya)
Setelah pemilihan profil / perancangan batang, dilanjutkan
dengan perancangan sambungan (joint): hitungan tebal plat
buhul dan jumlah baut atau tebal & panjang las yang
dibutuhkan.
Alat sambung: baut atau las.

Perancangan tumpuan: penentuan dimensi plat tumpu serta


diameter, jumlah dan panjang angkur.

Profil baja siku yang tersedia di pasaran:


40.40.4 50.50.5 60.60.6 70.70.7
90.90.9 100.100.10

Pada dasarnya perancangan kuda-kuda harus dilakukan


untuk semua tipe kuda- kuda. Namun demikian seringkali
untuk semua atau sekelompok kuda-kuda digunakan dimensi
profil yang sama.
Struktur kuda-kuda:
P pada joint2 atas berasal dari:
- berat sendiri profil (+ 5% utk memperhitungkan alat2 sambung, pengaku dll.)
Beban Angin - beban dari gording (brt sdr gording + beb. penutup atap)
(tekan) - bebah hidup (pekerja/pmd kebakaran) atau beban hujan
Beban Gempa Beban Angin
arah angin (isap)

Beban Gempa
Langit-langit

P pada joint2 bawah berasal dari:


- berat sendiri profil (+ 5% utk memperhitungkan alat2 sambung, pengaku dll.)
- berat langit2 dan str rangka+penggantungnya
- berat instalasi (listrik, AC, sound system etc.)

Catatan:
- Beban angin bekerja pada joint2 atas
- Beban akibat gempa bekerja pada semua joint,
nilainya proporsional thd beban mati yang bekerja pada joint ybs.
Gambar struktur kuda-kuda:

1. Gambar rencana atap


Dilengkapi dengan dimensi dan notasi as2 bangunan spt pd
gambar ars. dan str. lainnya.
Menunjukkan: posisi semua tipe kuda-kuda, gording (tampak
atas: dg 3 garis), nok, jurai, ikatan angin, masing2 dilengkapi
dengan notasinya.

2. Gambar semua tipe kuda-kuda


Dilengkapi dengan: bentangan, jarak2 buhul, notasi profil dan
kemiringan atap, serta notasi titik2 buhul yang akan digambar
detailnya

3. Gambar detail joint dan tumpuan


Dilengkapi dengan: notasi as batang, notasi profil, tebal plat
buhul, jumlah dan jarak baut (atau notasi tebal & panjang las)
)a
Angkur ini menjadikan
tumpuan cenderung
bersifat jepit

Dengan memasang
sepasang angkur di
tengah, maka tumpuan ini
akan mendekati sifat
tumpuan sendi.
Garis as profil baja digambar dan
harus berpotongan pada satu titik.

Dilengkapi dg; jarak antar baut dan


Jarak baut ke tepi plat buhul/profil
Garis as profil baja digambar dan
harus berpotongan pada satu titik.

Dilengkapi dg; jarak antar baut dan


Jarak baut ke tepi plat buhul/profil
Garis as profil baja digambar dan
harus berpotongan pada satu titik.

Dilengkapi dg; jarak antar baut dan


Jarak baut ke tepi plat buhul/profil
Garis as profil baja digambar dan
harus berpotongan pada satu titik.

Dilengkapi dg; jarak antar baut dan


Jarak baut ke tepi plat buhul/profil
Garis as profil baja digambar dan
harus berpotongan pada satu titik.

Dilengkapi dg; jarak antar baut dan


Jarak baut ke tepi plat buhul/profil
Garis as profil baja digambar dan
harus berpotongan pada satu titik.

Dilengkapi dg; jarak antar baut dan


Jarak baut ke tepi plat buhul/profil
Notasi untuk sambungan las

5 - 100
5 - 100 5 - 70
5 - 70

Anda mungkin juga menyukai