Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

T DENGAN
DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS TIPE 2
DAN GANGREN DIGITI I DI RUANG POLI DM
RSUP Dr. SARDJITO
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11

1. ERVIETA ADISTYA H. (P07120521053)


2. FAISAL ADITIA M. (P07120521074)
3. MILENIA RAMADHANI (P07120521071)
01
PENGKAJIAN
❏Tanggal Pengkajian : Senin, 11 Oktober 2020.
❏Jam : 09.00 WIB.
❏Tempat : Poli DM
❏Sumber Data : Pasien, Keluarga, Rekam Medis,
dan Tim Kesehatan.
❏ Metode : Wawancara, Observasi, Pemeriksaan Fisik,
dan Studi Dokumen.
❏ Oleh : Ervieta Adistya Hargiyati
Faisal Aditia Maulana
Milenia Ramadhani
IDENTITAS PASIEN PENGANGGUNGJAWAB
❏ Nama Lengkap : Tn. T ❏ Nama : Ny. S
❏ Umur : 82 Tahun ❏ Umur : 47 tahun
❏ Jenis Kelamin : Laki-Laki ❏ Pendidikan : S1
❏ Agama : Islam ❏ Pekerjaan : PNS
❏ Pendidikan : S1 ❏ Alamat : Umbulharjo
❏ Pekerjaan : Pensiunan ❏ Hubungan Dg Pasien : Anak
❏ Alamat : Umbulharjo
❏ No RM : 01796xxx
❏ Dx. Medis : DM Tipe 2
Gangren Digiti I
2. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan : Pasien dan keluarga mengatakan terdapat luka di kaki kanan semenjak opname di rumah
Utama sakit. Keluarga mengatakan balutan luka sedikit rembes. Pasien mengatakan luka tidak
terasa nyeri namun dulu sebelum terdapat luka, kaki sering terasa nyut-nyutan, terkadang
kaki terasa kebas saat bangun tidur, terkadang kaki terasa dingin, dan terkadang kaki juga
pucat. Pasien mengatakan sedikit lemas. Pasien dan keluarga mengatakan kadar gula darah
selalu ≤ 200mg/dL.
Riwayat : Pasien dan keluarga mengatakan bahwa pasien sudah menderita diabetes melitus ±5 tahun
Kesehatan yang lalu. Keluarga pasien mengatakan pasien menderita penyakit ginjal sehingga pada
Sekarang tanggal 18/08/21 – 8/09/21 opname di bangsal Amarta RSUP Dr. Sardjito. Saat opname luka
diabetes baru muncul. Setelah opname pasien mendapat terapi novorapid 10IU/8 jam dan
luka di kaki dilakukan perawatan homecare. Kemudian pasien dan keluarga mendapat saran
dari seorang profesor untuk periksa ke dr.Hemi, sehingga pada tanggal 11/10/21 pasien
untuk pertama kalinya periksa dengan dr.Hemi di poli DM. Kemudian pasien dilakukan
perawatan luka. Saat dilakukan perawatan, keluarga pasien tampak antusias bertanya yaitu
bertanya lebih bagus mana lotion dengan minyak zaitun, kasa apa yang digunakan untuk
menutup luka, dan kenapa harus membatasi aktivitas.
Riwayat : Pasien mengatakan pernah opname bulan agustus kemarin karena ginjal. Pasien
Kesehatan mengatakan tidak pernah merokok. Pasien mengatakan tidak memiliki alergi.
Dahulu
Riwayat : Pasien dan keluarga mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak memiliki riwayat
Kesehatan penyakit diabetes melitus, hipertensi, maupun ginjal. Tidak ada yang pernah menjalani
Keluarga operasi, dan tidak memiliki riwayat alergi terhadap apapun.
Genogram :
3. KESEHATAN FUNGSIONAL
Nutrisi : Pasien mengatakan makan 3x sehari yaitu pagi, siang, dan sore. Pasien mengatakan
sering merasa lapar walaupun sudah makan sehingga sering ngemil. Pasien mengatakan
biasanya mium air putih 9-10 gelas dalam sehari (1 gelas: 250 cc), sesekali ngeteh.
Pasien mengatakan sering merasa haus. Pasien mengatakan sudah menjaga pola makan
dengan mengurangi makanan manis, makanan berlemak, dan makanan cepat saji.
Eliminasi : Pasien mengatakan BAK kurang lebih 7-8x dalam sehari, dan lebih sering BAK pada
malam hari bisa 3-4x. Pasien mengatakan konsistensi urine kuning bening dan berbau
khas.
Aktivitas : Pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, makan, BAB,
BAK, berpakaian namun sedikit terbatas karena terkadang merasa lemas sehingga
terkadang harus dibantu, dan saat ini terdapat luka di kaki sehingga untuk berjalan harus
memakai kursi roda. Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya setiap hari jogging.
Pemeliharaan : Pasien mengatakan sebelum terdapat luka sudah rutin minum obat glimepiride 1 mg, rutin
Kesehatan cek gula darah, dan rutin jogging setiap pagi. Setelah terdapat luka, pasien rutin injeksi
novorapid 10IU/8 jam.
Persepsi Diri- : Pasien mengatakan sudah ikhlas menerima kalau kakinya terdapat luka walaupun sedikit
Konsep Diri susah untuk berjalan. Pasien mengatakan tidak malu dengan kondisinya saat ini. Pasien
mengatakan ingin kondisinya lebih membaik (kaki tidak ada luka) dan mampu beraktivitas
penuh seperti sedia kala.
Keadaan : Pasien mengatakan luka tidak terasa nyeri namun dulu sebelum terdapat luka, kaki sering
Perifer, terasa nyut-nyutan, terkadang kaki terasa kebas saat bangun tidur, terkadang kaki terasa
Vaskuler dingin, dan terkadang kaki juga pucat. Pasien mengatakan tidak merasa nyeri dada,
sesak nafas, maupun kaki bengkak.
Kesehatan : Pasien mengatakan tidak ada gangguan reproduksi.
Reproduksi
4. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan : KU: Baik
Umum Kesadaran: Composmentis, GCS:15 (E4, V5, M6)
Status Gizi : BB : 67 kg
TB : 169 cm
IMT : 23,46 kg/m2 (gizi normal)
Tanda-Tanda : TD : 140/80 mmHg
Vital Suhu : 36,50C
Nadi : 70x/menit
RR : 20x/menit
SP02 : 99%
Ekstremitas : Kulit di kaki tampak sedikit pucat. Anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan jari kaki,
Bawah capillary refill > 3 detik, turgor kulit > 3 detik. Tidak ada edema. Kekuatan otot disemua
ekstremitas bagian bawah adalah 5. Nilai ABI kaki kanan (Ankle Brachial Index) yaitu
0.90, masuk kategori PAD ringan. Nilai ABI kaki kiri (Ankle Brachial Index) yaitu 1.03,
masuk kategori normal.
5. GAMBAR ULKUS DI KAKI KANAN

Keterangan : ➢ Terdapat 3 luka di punggung kaki kanan.


Luka ➢ Luka pertama lebar 6 cm dengan kedalaman 3 cm berwarna merah keputihan (slough) dan
berbau khas.
➢ Luka kedua lebar 4 cm dengan kedalaman 5 cm, berwarna merah keputihan (slough) dan
berbau khas.
➢ Luka ketiga lebar 4 cm dengan kedalaman 3 cm, berwarna merah dan kuning, keluar darah
dan push, berbau khas.
Slough/ : Jaringan kulit mati yang melunak dan lengket pada dasar luka.

Parafilm
6. PENGKAJIAN RESIKO JATUH GET UP AND GO TEST
No Penilaian Ya Tidak

a. Cara berjalan pasien (salah satu atau lebih)


1. Tidak seimbang/ sempoyongan/limbung. √
2. Jalan dengan menggunakan alat bantu (kruk, √
tripot, kursi roda, bantuan orang lain)
b. Menopang saat akan duduk: tampak memegang √
pinggiran kursi atau meja/benda lain sebagai
penopang saat akan duduk.
Hasil Resiko
Tinggi

Tingkatan
Penilaian
Resiko

Tidak Beresiko Tidak ditemukan a & b

Resiko Rendah Ditemukan salah satu dari a/b

Resiko Tinggi Ditemukan a & b


02
ANALISA DATA
DATA MASALAH PENYEBAB

Tanggal 11 Oktober 2021 Gangguan Neuropati


Pukul 09.15 WIB Integritas Kulit Perifer
DS: dan Jaringan
- Pasien dan keluarga mengatakan terdapat luka (SDKI: 2017)
di kaki kanan semenjak opname.
- Pasien dan keluarga mengatakan balutan luka
sedikit rembes.

DO:

- Terdapat 3 luka di punggung kaki kanan.


- Luka pertama lebar 6 cm dengan kedalaman 3
cm berwarna merah keputihan (slough) dan
berbau khas.
- Luka kedua lebar 4 cm dengan kedalaman 5 cm,
berwarna merah keputihan (slough) dan berbau
khas.
- Luka ketiga lebar 4 cm dengan kedalaman 3 cm,
berwarna merah dan kuning, keluar darah dan
push, berbau khas.
DATA MASALAH PENYEBAB

Tanggal 11 Oktober 2021 Perfusi Perifer Penurunan


Tidak Efektif Aliran
Pukul 09.15 WIB
(SDKI: 2017) Arteri/Vena
DS:
- Pasien mengatakan luka tidak terasa nyeri
namun dulu sebelum terdapat luka, kaki sering
terasa nyut-nyutan, terkadang kaki terasa kebas
saat bangun tidur, terkadang kaki terasa dingin,
dan terkadang kaki juga pucat.

DO:

- CRT > 3 detik.


- Nadi 70x/menit.
- Kulit tampak sedikit pucat.
- Turgor kulit > 3 detik.
- Nilai ABI kaki kanan 0,90 (PAD ringan).
DATA MASALAH PENYEBAB

Tanggal 11 Oktober 2021 Ketidakstabilan Resistensi


Kadar Glukosa Insulin
Pukul 09.15 WIB
Darah
DS: (SDKI: 2017)

- Pasien mengatakan sering merasa lapar dan


haus.
- Pasien mengatakan sering buang air kecil
terlebih jika malam hari.
- Pasien dan keluarga mengatakan kadar gula
darah selalu dibawah 200mg/dL.
- Pasien mengatakan sedikit lemas.

DO:

- Gula darah sewaktu pasien 166mg/dL.


- Pasien tampak sedikit lesu.
DATA MASALAH PENYEBAB

Tanggal 11 Oktober 2021 Resiko Jatuh - Usia > 65


(SDKI: 2017) tahun
Pukul 09.15 WIB
- Penggunaan
DS:
alat bantu
- Pasien mengatakan sedikit lemas.
berjalan.
DO:

- Pasien menggunakan kursi roda.


- Pasien saat berpindah dari kursi roda tampak
sempoyongan.
- Penilaian Get Up and Go Test: Resiko Tinggi
DATA MASALAH PENYEBAB

Tanggal 11 Oktober 2021 Kesiapan -


Peningkatan
Pukul 09.15 WIB
Manajemen
DS: Kesehatan:
Perawatan
- Pasien dan keluarga mengatakan pasien rutin
Luka Kaki
mengkonsumsi obat glimepiride 1 mg/8 jam
Diabetes
dan injeksi novorapid 10IU/8 jam.
- Pasien dan keluarga mengatakan pasien rutin
cek gula darah.
- Pasien dan keluarga mengatakan pasien rutin
jogging setiap pagi
- Pasien mengatakan sudah menjaga pola makan
dengan mengurangi makanan manis, makanan
berlemak, dan makanan cepat saji.

DO:

- Keluarga pasien saat dilakukan perawatan luka


tampak antusias bertanya.
- Keluarga pasien tampak bertanya lebih bagus
mana lotion dengan minyak zaitun, kasa apa
yang digunakan untuk menutup luka, kenapa
harus membatasi aktivitas.
03
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan neuropati perifer.
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan aliran arteri/vena.
3. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin.
4. Resiko jatuh dengan faktor resiko usia > 65 tahun dan penggunaan alat bantu.
5. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan (perawatan luka kaki diabetes).
04
INTERVENSI KEPERAWATAN
DX 1 : Gangguan Intregitas Kulit dan jaringan
Tujuan Intervensi Keperawatan

Tanggal 11 Oktober 2021 Tanggal 11 Oktober 2021

Pukul 09.20 WIB Pukul 09.20 WIB

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 kali Perawatan Intergitas Kulit (I.11353) dan Perawatan Luka (I.14564).
kunjungan, diharapkan gangguan integritas kulit dan jaringan 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit.
dapat teratasi dengan kriteria hasil: 2. Monitor karakteristik luka.
Integritas Kulit dan Jaringan (L.14125) 3. Monitor tanda-tanda infeksi.

Ekspektasi: Menurun 4. Lepaskan balutan dan plester secara perlahan.


5. Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih non toksis sesuai
Kriteria Hasil A T
kebutuhan.
Kerusakan jaringan 2 3
6. Bersihkan jaringan nekrotik.
Kerusakan kulit 2 3
7. Berisikan salep/obat yang sesuai kulit atau lesi.
Perdarahan 2 3
8. Pasang balutan sesuai jenis luka.
Kemerahan 2 3
9. Pertahanan teknik steril saat melakukan perawatan luka.
Pigmentasi abnormal 2 3
10. Anjurkan menggunakan pelembab misal lotion atau serum.
Keterangan:
1: Meningkat 11. Anjurkan menjaga area luka tetap bersih dan kering.
2: Cukup meningkat 12. Jelaskan tanda dan gejala infeksi.
3: Sedang
4: Cukup menurun 13. Kolaborasi pemberian antibiotic.
5: Menurun TTD
TTD

Ervieta Ervieta
DX 2 : Perfusi Perifer Tidak Efektif
Tujuan Intervensi Keperawatan

Tanggal 11 Oktober 2021 Tanggal 11 Oktober 2021

Pukul 09.20 WIB Pukul 09.20 WIB

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 kali Perawatan Sirkulasi (I.12079)


kunjungan, diharapkan perfusi perifer tidak efektif dapat teratasi 1. Periksa sirkulasi perifer (misal nadi perifer, edema, pengisian
dengan kriteria hasil: kapiler, warna, suhu, ankle brachial index).
Perfusi Perifer (L.02011). 2. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (misal diabetes,

Ekspetasi: Membaik perokok, orang tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi).
3. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan
Kriteria Hasil A T
keterbatasan perfusi.
Nadi 3 4
Warna kulit pucat 3 4 4. Anjurkan melakukan gerakan pasif di kaki.
Pengisian kapiler 2 3 5. Anjurkan untuk tidak banyak beraktivitas/jalan.
Turgor kulit 2 3 6. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (misal
Indeks ankle brachial 2 3
rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh,
Keterangan: hilangnya rasa).
1: Memburuk
TTD
2: Cukup memburuk
3: Sedang
4: Cukup membaik Faisal
5: Membaik
TTD

Faisal
DX 3 : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Tujuan Intervensi Keperawatan

Tanggal 11 Oktober 2021 Tanggal 11 Oktober 2021


Pukul 09.20 WIB Pukul 09.20 WIB
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 kali Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
kunjungan, diharapkan ketidakstabilan kadar glukosa darah
dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemi.
2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia.
Kestabilan Kadar Glukosa Darah (L.03022)
3. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih
Ekspetasi: Menurun
dari 250 mg/dL.
Kriteria Hasil A T 4. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri.
Lemas 3 4 5. Anjurkan kepatuhan terhadap diet.

Kadar glukosa darah 3 4 6. Ajarkan pengelolaan diabetes (penggunaan insulin).


7. Kolaborasi pemberian insulin.
Keterangan:
TTD
1: Meningkat
2: Cukup meningkat Mile
3: Sedang
4: Cukup menurun
5: Menurun
TTD

Mile
DX 4 : Resiko Jatuh
Tujuan Intervensi Keperawatan

Tanggal 11 Oktober 2021 Tanggal 11 Oktober 2021

Pukul 09.20 WIB Pukul 09.20 WIB

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 kali Pencegahan jatuh (I.14540)


kunjungan, diharapkan resiko jatuh dapat teratasi dengan kriteria 1. Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda
hasil: atau sebaliknya
Tingkat Jatuh (L.14138) 2. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi

Ekspektasi: Menurun terkunci.


3. Atur posisi pasien ditempat tidur.
Kriteria Hasil A T
4. Anjurkan tetap menggunakan alat bantu berjalan.
Jatuh saat dipindahkan 4 5
5. Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk
Jatuh saat berdiri 4 5 berpindah.

Keterangan: 6. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin.

1: Meningkat 7. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh.

2: Cukup meningkat 8. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan

3: Sedang keseimbangan saat berdiri.

4: Cukup menurun TTD

5: Menurun
Ervieta
TTD

Ervieta
DX 5 : Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
Tujuan Intervensi Keperawatan

Tanggal 11 Oktober 2021 Tanggal 11 Oktober 2021

Pukul 09.20 WIB Pukul 09.20 WIB

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 kali Edukasi Kesehatan (I.12383)


kunjungan, diharapkan kesiapan peningkatan manajemen
kesehatan dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
2. Berikan kesempatan untuk bertanya.
Tingkat pengetahuan (L.12111)
3. Ajarkan perilaku hidup sehat mengenai perawatan kaki diabetes
Ekspektasi: Meningkat
melitus.
Kriteria Hasil A T TTD
Verbalisasi minat dalam belajar 4 5
Faisal
Kemampuan menjelaskan tentang suatu topik 4 5

Keterangan:
1: Menurun
2: Cukup menurun
3: Sedang
4: Cukup meningkat
5: Meningkat
TTD

Faisal
05
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
DX 1 : Gangguan Integritas Kulit dan Jaringan
Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

Senin, - Pukul 09.20 Pukul 10.00


11/10/21 Mengidentifikasi penyebab gangguan S:
integritas kulit. - Pasien mengatakan kakinya tidak nyeri.
- Pukul 09.22 - Pasien dan keluarga mengatakan akan melanjutkan menggunakan minyak
Melepas balutan dan plester secara perlahan. ziatun di kaki.
- Pukul 09.25 - Pasien dan keluarga mengatakan akan menjaga area luka agar tetap bersih
Memonitor karakteristik luka (ukuran, warna, dan kering.
bau, drainase) dan memonitor tanda-tanda - Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham mengenai tanda dan gejala
infeksi. infeksi.
- Pukul 09.28 - O:
Mempertahanan teknik steril saat melakukan - Luka pertama: lebar 6 cm dengan kedalaman 3 cm, slough sudah
perawatan luka. Membersihkan dengan cairan dibersihkan, kemerahan, tidak ada perdarahan, dan berbau khas.
NaCl dan savlon sesuai kebutuhan. - Luka kedua: lebar 4 cm dengan kedalaman 5 cm, slough sudah
Membersihkan jaringan. Memberikan obat dibersihkan, kemerahan, tidak ada perdarahan, dan berbau khas.
iodosorb sesuai jenis luka. Memasang balutan - Luka ketiga: lebar 4 cm dengan kedalaman 3 cm, slough sudah
sesuai jenis luka. dibersihkan, kemerahan, perdarahan berkurang, dan berbau khas.
- Pukul 09.45 - Luka tidak bengkak.
Menganjurkan menggunakan pelembab lotion - Luka telah dibersihkan dengan cairan NacL dan savlon.
atau minyak zaitun dan menganjurkan menjaga - Luka telah diberikan obat iodosorb di ketiga luka pasien.
area luka tetap bersih dan kering. - Luka telat dibalut dengan kassa dan hepavik sesuai jenis luka.
- Pukul 09.48 - Pasien dan keluarga tampak mengangguk menyetujui anjuran dari
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi. perawat.
- Pukul 09.50 - Pasien dan keluarga mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala
Melakukan kolaborasi pemberian antibiotic. infeksi.
TTD - Dokter meresepkan obat antibitotik cotrimoxazole tab 480mg/12 jam.
Ervieta
A:
Gangguan integritas kulit dan jaringan teratasi sebagian.

Kriteria Hasil A C T
Kerusakan jaringan 2 2 3
Kerusakan kulit 2 2 3
Perdarahan 2 3 3
Kemerahan 2 2 3
Pigmentasi abnormal 2 3 3
P:
Lanjutkan intervensi:
Anjurkan keluarga untuk menyampaikan lembar disposisi kepada perawat homecare mengenai
langkah perawatan luka.
1. Lepaskan balutan dan plester secara perlahan.
2. Monitor karakteristik luka (drainase, warna, ukuran, bau) dan tanda-tanda infeksi.
3. Rawat luka dengan teknik steril.
4. Bersihkan dengan cairan NaCl kemudian bersihkan dengan cairan savlon.
5. Bersihkan jaringan nekrotik.
6. Bilas menggunakan cairan NaCL.
7. Berikan obat iodosorb sesuai luka.
8. Pasang balutan sesuai jenis luka.
TTD
Ervieta
DX 2 : Perfusi Peifer Tidak Efektif
Tanggal Implementasi Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Senin, - Pukul 09.21 Pukul 10.03
11/10/21 Mengidentifikasi faktor S:
resiko gangguan sirkulasi. - Pasien dan keluarga mengatakan sudah menderita diabetes melitus ± 5 tahun.
- Pukul 09.45 - Pasien dan keluarga mengatakan akan malakukan gerakan pasif di kaki dan mengurangi
Menganjurkan melakukan aktivitas berjalan.
gerakan pasif di kaki dan - Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham mengenai tanda gejala darurat yang perlu
menganjurkan untuk tidak dilaporkan.
banyak beraktivitas/jalan. - O:
- Pukul 09.48 - Nadi 80x/menit
Menginformasikan tanda - CRT > 3 detik
dan gejala darurat yang - Warna kulit sedikit pucat
harus dilaporkan (rasa - Tugor kulit > 3 detik
sakit yang tidak hilang - Nilai ABI 0,90 (PAD ringan).
saat istirahat, luka tidak - Pasien dan keluarga tampak mengangguk menyetujui anjuran dari perawat.
sembuh, hilangnya rasa). - Pasien dan keluarga mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala darurat yang harus
- Pukul 09.53 dilaporkan.
Menghindari pengukuran A:
tekanan darah pada Perfusi perifer tidak efektif teratasi sebagian.
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi dan Kriteria Hasil A C T
meriksa sirkulasi perifer Nadi 3 4 4
(nadi, pengisian kapiler, Warna kulit pucat 3 3 4
warna, ankle brachial Pengisian kapiler 2 2 3
index). Turgor kulit 2 2 3
Indeks ankle brachial 2 2 3
P:
TTD Lanjutkan intervensi:
Mile Anjurkan keluarga untuk menyampaikan kepada perawat homecare untuk memeriksa sirkulasi
perifer di kaki. TTD
Mile
DX 3 : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Tanggal Implementasi Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Senin, - Pukul 09.21 Pukul 10.06
11/10/21 Mengidentifikasi S:
kemungkinan penyebab - Pasien mengatakan tadi pagi minum teh.
hiperglikemi dan - Pasien mengatakan lemas sudah berkurang.
memonitor tanda dan - Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham mengenai penggunaan insulin.
gejala hiperglikemia. - Pasien dan keluarga mengatakan akan mengikuti anjuran perawat.
- Pukul 09.25 - O:
Menjelaskan mengenai - Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali mengenai penggunaan insulin.
penggunaan insulin. - Pasien dan keluarga tampak mengangguk menyetujui anjuran dari perawat.
- Pukul 09.45 - Dokter meresepkan obat insulin 9IU/8jam.
Menganjurkan - Gula darah sewaktu tadi pagi 166mg/dL.
menghindari olahraga saat A:
kadar glukosa darah lebih
dari 250 mg/dL dan Ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi sebagian.
menganjurkan kepatuhan
Kriteria Hasil A C T
terhadap diet.
Lemas 3 4 4
- 09.50
Kadar glukosa darah 3 3 4
Melakukan kolaborasi
pemberian insulin. P:
TTD Lanjutkan intervensi:
Faisal Anjurkan pasien memonitor kadar glukosa darah secara mandiri.
TTD
Faisal
DX 4 : Resiko Jatuh
Tanggal Implementasi Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Senin, - Pukul 09.20 Pukul 10.09
11/10/21 Memastikan roda tempat S:
tidur dan kursi roda selalu - Pasien mengatakan setelah melebarkan jarak kedua kaki keseimbangan tubuhnya lebih
dalam kondisi terkunci. terjaga.
Mengatur posisi pasien - Pasien dan keluarga mengatakan akan mengikuti anjuran perawat.
ditempat tidur. - O:
- Pukul 09.21 - Pasien tampak melebarkan kedua kaki saat akan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda.
Menganjurkan - Pasien tampak mampu berpindah dari tempat tidur ke kursi roda tanpa terjatuh.
memanggil perawat jika - Pasien dan keluarga tampak mengangguk menyetujui anjuran dari perawat.
membutuhkan bantuan A:
untuk berpindah.
- Pukul 09.48 Resiko jatuh teratasi penuh.
Menganjurkan
Kriteria Hasil A C T
menggunakan alas kaki
Jatuh saat dipindahkan 4 5 5
yang tidak licin,
Jatuh saat berdiri 4 5 5
menganjurkan
berkonsentrasi untuk P:
menjaga keseimbangan Pertahankan intervensi:
tubuh, dan menganjurkan Anjurkan pasien tetap menggunakan alat bantu berjalan (kursi roda).
melebarkan jarak kedua TTD
kaki untuk meningkatkan Ervieta
keseimbangan saat
berdiri.
- Pukul 09.58
Memonitor kemampuan
berpindah dari tempat
tidur ke kursi roda.
TTD
Ervieta
DX 4 : Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
Tanggal Implementasi Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Senin, - Pukul 09.51 Pukul 10.10
11/10/21 Mengidentifikasi S:
kesiapan dan kemampuan - Pasien dan keluarga mengatakan siap menerima informasi dari perawat.
- Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham mengenai perawatan kaki diabetes.
menerima informasi.
- O:
- Pukul 09.53 - Pasien dan keluarga tampak mampu menjelaskan kembali beberapa cara perawatan kaki
Mengajarkan perilaku diabetes melitus.
hidup sehat mengenai - Keluarga tampak aktif bertanya.
perawatan kaki diabetes A:
melitus.
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan teratasi penuh.
- Pukul 09.58
Memberikan kesempatan Kriteria Hasil A C T
untuk bertanya. Verbalisasi minat dalam belajar 4 5 5
TTD Kemampuan menjelaskan tentang suatu 4 5 5
Mile topik
P:
Pertahankan intervensi:
Anjurkan pasien tetap menerapkan perilaku hidup sehat mengenai perawatan kaki.
TTD
Mile
06
ANALISA JURNAL
Perawatan luka yang dilakukan pada Tn.T di Poli DM RSUP Dr.Sardjito adalah dengan teknik modern
dressing. Prinsip ini sesuai dengan prinsip moist dalam perawatan luka, prinsip tersebut bertujuan untuk
meningkatkan laju epitelisasi, mencegah pembentukan jaringan eksudat, dan meningkatkan pembentukan
jaringan dermis. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Dessy Khoirunisa, Dayan Hisni, Retno Widowati
tahun 2020 dengan judul penelitian “Pengaruh Modern Dressing Terhadap Rerata Skor Penyembuhan Luka
Ulkus Diabetikum”. Hasil observasi luka menggunakan instrument Bates-Jensen Wound Assessment Tool
bahwa modern dressing mampu menurunkan rerata skor penyembuhan luka dengan perbedaan rerata skor
mean sebelum 35,00 dan mean sesudah 26,28 skor yang berarti mengalami penurunan, dengan hasil p-
value 0,000. Hal ini berhubungan dengan terdapatnya penurunan derajat luka disebabkan oleh metode
perawatan luka yang dapat menjaga dan mempertahankan moist balance, mendukung autolisis jaringan
nekrosis, sehingga mempercepat regenerasi penyembuhan luka.
07
KESIMPULAN
Selama implementasi keperawatan, pasien dan keluarga kooperatif,
pasien mampu mengikuti sesuai tuntutan perawat, dan pasien mampu
mengikuti dengan benar. Berdasarkan kriteria hasil maka gangguan
integritas kulit dan jaringan teratasi sebagian, perfusi perifer tidak
efektif teratasi sebagian, ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi
sebagian, resiko jatuh teratasi penuh, dan kesiapan peningkatan
manajemen kesehatan teratasi penuh.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai