T DENGAN
DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS TIPE 2
DAN GANGREN DIGITI I DI RUANG POLI DM
RSUP Dr. SARDJITO
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
Parafilm
6. PENGKAJIAN RESIKO JATUH GET UP AND GO TEST
No Penilaian Ya Tidak
Tingkatan
Penilaian
Resiko
DO:
DO:
DO:
DO:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 kali Perawatan Intergitas Kulit (I.11353) dan Perawatan Luka (I.14564).
kunjungan, diharapkan gangguan integritas kulit dan jaringan 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit.
dapat teratasi dengan kriteria hasil: 2. Monitor karakteristik luka.
Integritas Kulit dan Jaringan (L.14125) 3. Monitor tanda-tanda infeksi.
Ervieta Ervieta
DX 2 : Perfusi Perifer Tidak Efektif
Tujuan Intervensi Keperawatan
Ekspetasi: Membaik perokok, orang tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi).
3. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan
Kriteria Hasil A T
keterbatasan perfusi.
Nadi 3 4
Warna kulit pucat 3 4 4. Anjurkan melakukan gerakan pasif di kaki.
Pengisian kapiler 2 3 5. Anjurkan untuk tidak banyak beraktivitas/jalan.
Turgor kulit 2 3 6. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (misal
Indeks ankle brachial 2 3
rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh,
Keterangan: hilangnya rasa).
1: Memburuk
TTD
2: Cukup memburuk
3: Sedang
4: Cukup membaik Faisal
5: Membaik
TTD
Faisal
DX 3 : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Tujuan Intervensi Keperawatan
Mile
DX 4 : Resiko Jatuh
Tujuan Intervensi Keperawatan
5: Menurun
Ervieta
TTD
Ervieta
DX 5 : Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
Tujuan Intervensi Keperawatan
Keterangan:
1: Menurun
2: Cukup menurun
3: Sedang
4: Cukup meningkat
5: Meningkat
TTD
Faisal
05
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
DX 1 : Gangguan Integritas Kulit dan Jaringan
Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Kriteria Hasil A C T
Kerusakan jaringan 2 2 3
Kerusakan kulit 2 2 3
Perdarahan 2 3 3
Kemerahan 2 2 3
Pigmentasi abnormal 2 3 3
P:
Lanjutkan intervensi:
Anjurkan keluarga untuk menyampaikan lembar disposisi kepada perawat homecare mengenai
langkah perawatan luka.
1. Lepaskan balutan dan plester secara perlahan.
2. Monitor karakteristik luka (drainase, warna, ukuran, bau) dan tanda-tanda infeksi.
3. Rawat luka dengan teknik steril.
4. Bersihkan dengan cairan NaCl kemudian bersihkan dengan cairan savlon.
5. Bersihkan jaringan nekrotik.
6. Bilas menggunakan cairan NaCL.
7. Berikan obat iodosorb sesuai luka.
8. Pasang balutan sesuai jenis luka.
TTD
Ervieta
DX 2 : Perfusi Peifer Tidak Efektif
Tanggal Implementasi Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Senin, - Pukul 09.21 Pukul 10.03
11/10/21 Mengidentifikasi faktor S:
resiko gangguan sirkulasi. - Pasien dan keluarga mengatakan sudah menderita diabetes melitus ± 5 tahun.
- Pukul 09.45 - Pasien dan keluarga mengatakan akan malakukan gerakan pasif di kaki dan mengurangi
Menganjurkan melakukan aktivitas berjalan.
gerakan pasif di kaki dan - Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham mengenai tanda gejala darurat yang perlu
menganjurkan untuk tidak dilaporkan.
banyak beraktivitas/jalan. - O:
- Pukul 09.48 - Nadi 80x/menit
Menginformasikan tanda - CRT > 3 detik
dan gejala darurat yang - Warna kulit sedikit pucat
harus dilaporkan (rasa - Tugor kulit > 3 detik
sakit yang tidak hilang - Nilai ABI 0,90 (PAD ringan).
saat istirahat, luka tidak - Pasien dan keluarga tampak mengangguk menyetujui anjuran dari perawat.
sembuh, hilangnya rasa). - Pasien dan keluarga mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala darurat yang harus
- Pukul 09.53 dilaporkan.
Menghindari pengukuran A:
tekanan darah pada Perfusi perifer tidak efektif teratasi sebagian.
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi dan Kriteria Hasil A C T
meriksa sirkulasi perifer Nadi 3 4 4
(nadi, pengisian kapiler, Warna kulit pucat 3 3 4
warna, ankle brachial Pengisian kapiler 2 2 3
index). Turgor kulit 2 2 3
Indeks ankle brachial 2 2 3
P:
TTD Lanjutkan intervensi:
Mile Anjurkan keluarga untuk menyampaikan kepada perawat homecare untuk memeriksa sirkulasi
perifer di kaki. TTD
Mile
DX 3 : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Tanggal Implementasi Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Senin, - Pukul 09.21 Pukul 10.06
11/10/21 Mengidentifikasi S:
kemungkinan penyebab - Pasien mengatakan tadi pagi minum teh.
hiperglikemi dan - Pasien mengatakan lemas sudah berkurang.
memonitor tanda dan - Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham mengenai penggunaan insulin.
gejala hiperglikemia. - Pasien dan keluarga mengatakan akan mengikuti anjuran perawat.
- Pukul 09.25 - O:
Menjelaskan mengenai - Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali mengenai penggunaan insulin.
penggunaan insulin. - Pasien dan keluarga tampak mengangguk menyetujui anjuran dari perawat.
- Pukul 09.45 - Dokter meresepkan obat insulin 9IU/8jam.
Menganjurkan - Gula darah sewaktu tadi pagi 166mg/dL.
menghindari olahraga saat A:
kadar glukosa darah lebih
dari 250 mg/dL dan Ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi sebagian.
menganjurkan kepatuhan
Kriteria Hasil A C T
terhadap diet.
Lemas 3 4 4
- 09.50
Kadar glukosa darah 3 3 4
Melakukan kolaborasi
pemberian insulin. P:
TTD Lanjutkan intervensi:
Faisal Anjurkan pasien memonitor kadar glukosa darah secara mandiri.
TTD
Faisal
DX 4 : Resiko Jatuh
Tanggal Implementasi Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Senin, - Pukul 09.20 Pukul 10.09
11/10/21 Memastikan roda tempat S:
tidur dan kursi roda selalu - Pasien mengatakan setelah melebarkan jarak kedua kaki keseimbangan tubuhnya lebih
dalam kondisi terkunci. terjaga.
Mengatur posisi pasien - Pasien dan keluarga mengatakan akan mengikuti anjuran perawat.
ditempat tidur. - O:
- Pukul 09.21 - Pasien tampak melebarkan kedua kaki saat akan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda.
Menganjurkan - Pasien tampak mampu berpindah dari tempat tidur ke kursi roda tanpa terjatuh.
memanggil perawat jika - Pasien dan keluarga tampak mengangguk menyetujui anjuran dari perawat.
membutuhkan bantuan A:
untuk berpindah.
- Pukul 09.48 Resiko jatuh teratasi penuh.
Menganjurkan
Kriteria Hasil A C T
menggunakan alas kaki
Jatuh saat dipindahkan 4 5 5
yang tidak licin,
Jatuh saat berdiri 4 5 5
menganjurkan
berkonsentrasi untuk P:
menjaga keseimbangan Pertahankan intervensi:
tubuh, dan menganjurkan Anjurkan pasien tetap menggunakan alat bantu berjalan (kursi roda).
melebarkan jarak kedua TTD
kaki untuk meningkatkan Ervieta
keseimbangan saat
berdiri.
- Pukul 09.58
Memonitor kemampuan
berpindah dari tempat
tidur ke kursi roda.
TTD
Ervieta
DX 4 : Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
Tanggal Implementasi Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Senin, - Pukul 09.51 Pukul 10.10
11/10/21 Mengidentifikasi S:
kesiapan dan kemampuan - Pasien dan keluarga mengatakan siap menerima informasi dari perawat.
- Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham mengenai perawatan kaki diabetes.
menerima informasi.
- O:
- Pukul 09.53 - Pasien dan keluarga tampak mampu menjelaskan kembali beberapa cara perawatan kaki
Mengajarkan perilaku diabetes melitus.
hidup sehat mengenai - Keluarga tampak aktif bertanya.
perawatan kaki diabetes A:
melitus.
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan teratasi penuh.
- Pukul 09.58
Memberikan kesempatan Kriteria Hasil A C T
untuk bertanya. Verbalisasi minat dalam belajar 4 5 5
TTD Kemampuan menjelaskan tentang suatu 4 5 5
Mile topik
P:
Pertahankan intervensi:
Anjurkan pasien tetap menerapkan perilaku hidup sehat mengenai perawatan kaki.
TTD
Mile
06
ANALISA JURNAL
Perawatan luka yang dilakukan pada Tn.T di Poli DM RSUP Dr.Sardjito adalah dengan teknik modern
dressing. Prinsip ini sesuai dengan prinsip moist dalam perawatan luka, prinsip tersebut bertujuan untuk
meningkatkan laju epitelisasi, mencegah pembentukan jaringan eksudat, dan meningkatkan pembentukan
jaringan dermis. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Dessy Khoirunisa, Dayan Hisni, Retno Widowati
tahun 2020 dengan judul penelitian “Pengaruh Modern Dressing Terhadap Rerata Skor Penyembuhan Luka
Ulkus Diabetikum”. Hasil observasi luka menggunakan instrument Bates-Jensen Wound Assessment Tool
bahwa modern dressing mampu menurunkan rerata skor penyembuhan luka dengan perbedaan rerata skor
mean sebelum 35,00 dan mean sesudah 26,28 skor yang berarti mengalami penurunan, dengan hasil p-
value 0,000. Hal ini berhubungan dengan terdapatnya penurunan derajat luka disebabkan oleh metode
perawatan luka yang dapat menjaga dan mempertahankan moist balance, mendukung autolisis jaringan
nekrosis, sehingga mempercepat regenerasi penyembuhan luka.
07
KESIMPULAN
Selama implementasi keperawatan, pasien dan keluarga kooperatif,
pasien mampu mengikuti sesuai tuntutan perawat, dan pasien mampu
mengikuti dengan benar. Berdasarkan kriteria hasil maka gangguan
integritas kulit dan jaringan teratasi sebagian, perfusi perifer tidak
efektif teratasi sebagian, ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi
sebagian, resiko jatuh teratasi penuh, dan kesiapan peningkatan
manajemen kesehatan teratasi penuh.
TERIMAKASIH