Anda di halaman 1dari 21

LITERATURE REVIEW

KUALITAS HIDUP PENYANDANG DIABETES MELLITUS DITINJAU


DARI
HEALTH LOCUS OF CONTROL

MILENIA RAMADHANI
P07120217026
 
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
TAHUN 2021
Pendahuluan
Diabetes Mellitus (DM)
merupakan penyakit gangguan Indonesia menduduki peringkat
Meningkatnya
metabolik ditandai dengan ke-4 negara jumlah
penyakit DM
peningkatan kadar gula darah penyandamg DM tertinggi
diantaranya
yang disebabkan karena mencapai 10,3 juta orang dan
disebabkan karena
masalah sekresi insulin, kerja diperkirakan meningkat
faktor genetik dan
insulin dalam darah atau menjadi 21,3 juta orang pada
gaya hidup
kombinasi keduanya (WHO, tahun 2045 (IDF, 2017).
2017).

Penyandang DM yang memiliki


Sekitar 200 juta orang dengan
kendali pribadi atau Health
Diabetes yang memiliki gaya
Locus of Control (HLoC) atas
hidup buruk dalam menjaga Dampak buruk pada
kesehatannya akan berusaha
kesehatan lebih beresiko penyandang DM dapat dicegah
meningkatkan kesehatan fisik
terhadap komplikasi yang melalui perbaikan gaya hidup
dan psikologisnya. Ini tentu
meliputi Gagal ginjal, dan pengelolaan DM.
meningkatkan kualitas hidup
Amputasi, Kebutaan, Penyakit
penyandang DM tersebut
Jantung dan Stroke (IDF, 2017).
(Yuskas, 2016).
2
Rumusan Masalah
“Bagaimana kualitas hidup Tujuan Penelitian
penyandang Diabetes
Mellitus yang dipengaruhi 1. Tujuan Umum
oleh health locus of Diketahuinya kualitas hidup penyandang Diabetes
control?” Mellitus yang dipengaruhi oleh health locus of control.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya kualitas hidup penyandang Diabetes
Mellitus.
Ruang Lingkup Penelitian
b. Diketahuinya perilaku penyandang Diabetes
Ruang lingkup penelitian Review Mellitus terhadap kualitas hidup.
Literatur ini adalah semua jenis c. Diketahuinya health locus of control penyandang
penelitian yang meneliti mengenai Diabetes Mellitus.
health locus of control dengan d. Diketahuinya perilaku penyandang Diabetes
kualitas hidup penyandang Diabetes Mellitus terhadap health locus of control.
Mellitus maupun penelitian yang
bersinggungan.
3
Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis 2. Manfaat Praktis


Memberikan a. Pasien Diabetes Mellitus
kontribusi berupa Sebagai informasi mengenai cara untuk meningkatkan Health Locus of
informasi yang dapat Control dan kualitas hidup penyandang DM.
dimanfaatkan dalam b. Bagi Keluarga Penyandang Diabetes Mellitus
pengembangan
Keluarga penyandang DM dapat memberikan peran dan dukungannya
keilmuan di bidang
secara fisik maupun psikologis.
keperawatan medikal
bedah dan c. Bagi Perawat
keperawatan jiwa Sebagai acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
dalam meningkatkan yang komprehensif pada pasien DM secara bio-psiko-sosio-spiritual.
Health Locus of d. Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkeks Kemenkes Yogyakarta
Control dan kualitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk menjalani
hidup penyandang praktik klinik keperawatan pada penyandang Diabetes Mellitus
DM. terhadap health locus of control yang dipandang dari kualitas
hidupnya.
4
Desain dan Jenis Penelitian 3. Menetapkan Pertanyaan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian literature Tabel 1. Framework PEO Untuk Menentukan
review yakni sebuah jenis penelitian yang Pertanyaan
Population Exposure Outcome
Diabetes Mellitus Health Locus of Quality of Life
berupaya memeriksa, menganalisa, mengevaluasi, Control
dan mensintesiskan atau menggabungkan
berbagai temuan penelitian, teori, dan bahan
penelitian lainnya terkait dengan topik tertentu. 4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Tabel 2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria a) Artikel/ sumber informasi terbit
Metode Pengumpulan Data Inklusi tahun 2015-2020
b) Artikel teks lengkap (full text)
1. Sumber Data Base Penelitian c) Artikel/ sumber informasi
Pencarian literatur dalam penelitian ini berbahasa Indonesia atau Inggris
berasal dari database PubMed, Science d) Original artikel penelitian bukan
Direct, Proquest, Google Scholar, Cohcrane literature review
Library, Sage Publications, Researchgate, e) Jurnal meneliti tentang health locus
dan EBSCOhost. of control dan kualitas hidup pada
penyandang DM
2. Waktu Publikasi Kriteria a) Laporan penelitian dalam bentuk
Dalam penelitian ini kurun waktu yang Eksklus monograf skripsi
digunakan adalah publikasi antara tahun i
2015-2020.
5
6. Merangkum dalam Tabel Ringkasan
5. Strategi Penelusuran Publikasi Pustaka
Setelah dilakukan seleksi berdasarkan kriteria inklusi Artikel yang masuk dalam kriteria inklusi
dianalisis dan disintesis kemudian
dan eksklusi selanjutnya diekstraksi dalam bentuk
dirangkum dalam tabel ringkasan pustaka.
skema seperti dibawah ini:
7. Analisis dan Sintesis
Goog
Pro Cochra Sage
Pub Science le Researc EBSC Analisis dan sintesis dalam penelitian ini
ne Public Ohost
med Direct quest Schol hgate menggunakan metode naratif.
Library ations
ar
8. Penyusunan Laporan
1 • Membaca, menganalisis artikel dan
16 7 7 2 4 17 17 17 menentukan tema yang didapatkan dalam
0
artikel tersebut.
8 2 2 2 1 1 7 2 • Melakukan konsultasi dengan
pembimbing untuk hasil review literatur.
• Melakukan seminar hasil review literatur.
• Melakukan perbaikan hasil laporan review
Total 25
Jurnal
literatur.
• Mengumpulkan hasil laporan review
Gambar 1. Skema Penelitian Artikel Berdasarkan
literatur.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
6
RINGKASAN PUSTAKA
Studi/Peneliti (Tahun) Outcome
Correlates of HLOC Among Patients Diagnosed with Type 2 Pasien memiliki persepsi tinggi tentang powerful other health locus of
Diabetes Mellitus/Nawafa & Hamdan (2015) control dan self efficacy dengan kualitas hidup yang baik
QOL yang baik/tinggi ditandai dengan patuh terhadap pengobatan,
Quality of Life in Diabetes Mellitus/Kumar & Krishna (2015) sedangkan QOL yang buruk/rendah pasien cenderung menyerah pada
tekanan dari kontrol diet dan obat-obatan

Health Locus of Control and Cardiovascular Risk Factor in Persepsi internal pasien harus diperkuat untuk membantu mereka
Veterans with Type 2 Diabetes/Williams, Lynch, & Veronica memahami bagaimana manajemen perilaku diri yang didukung oleh
(2016) sistem sosial yang kuat

Perception of Person with Type 2 Diabetes Mellitus in Saudi 53% responden memiliki persepsi diri yang tinggi, dan 77% percaya
Arabia/Albargawi, Snethen, Gannass, & Kelbe (2016) bahwa manajemen diabetes yang efektif itu penting.

Predictor Effect of Locus of Control (LOC) on Self-Care in Internal HLOC yang baik memiliki efek positif terhadap self care dan
Individual with Type 2 Diabetes/Besen, Gunuisen, Hamdiye, meningkatkan QOL
& Kosar (2016)

The Burden of Structured Self Monitoring of Blood Glucose Tidak ada hubungan antara SMBG terhadap QOL penyandang DMT2,
on Diabetes Specific Quality of Life and Locus of Control in yang mana lebih kuat menunjukkan bahwa QOL dipengaruhi oleh LOC
Patients with Noninsulin Treated Type 2 Diabetes: The dan lebih kuat dipengaruhi oleh faktor demografi
Prisma Study/Russo., et al (2016)

7
Studi/Peneliti (Tahun) Outcome
Effect of Educational Intervention Based on Locus of Control Intervensi pendidikan menurunkan skor rata-rata EHLC dan
Structure of Attribution Theory on Self-Care Behavior of Patients meningkatkan skor IHLC, dengan demikian memperbaiki perawatan
with Type II Diabetes/ Farbod, Hassan, Mahnaz (2017) diri pasien DM
Relationship between Emotional Distress and Quality of Life on Pekerjaan dan pendidikan merupakan faktor yang memengaruhi
Type 2 Diabetes Mellitus Patients in Meranti Island Regency kualitas hidup. Tingginya tekanan emosional dapat menurunkan
Hospital/ Faridah, et al (2017) kualitas hidup
The Impact of a Social Network Based Intervention on Self -
Dukungan yang intensif dari kelompok secara otomatis dapat
Management Behaviors among Patient with Tipe 2 Diabetes
memperbaiki manajemen perilaku penyandang diabetes yang secara
Living in Socioeconomically Deprived Neighbourhoods: A Mixed
ekonomis terpinggirkan
Methods Approach/Charlotte., et al (2017)
Understanding the Links Between Resilience and Type 2 Tingkat manajemen diri sangat bergantung pada persepsi individu
Diabetes Self-Management/Wilson, Naughton, Meyer, & Ward tentang kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas dengan hasil
(2017) yang diharapkan
The Impact of Health Locus of Control and Anxiety on Self- Kecemasan kaum perempuan meningkat bersamaan dengan ketakutan
Monitored Blood Glucose Concentration in Women with terhadap kesehatan bayi, diet diabetes, memeriksa sendiri kadar
Gestational Diabetes Mellitus/Tomasz, Magdalena, Jaroslaw, & glukosa darah, dan menurunnya injeksi insulin sehingga glukosa
Aleksandara (2017) darah berkolerasi positif dengan kemungkinan skor HLOC

8
Studi/Peneliti (Tahun) Outcome
Outcomes of a Health Coaching Intervention Delivered by
Ada peningkatan yang signifikan dalam HRQOL pasien karena rutin
Medical Students for Older Adults with Uncontrolled Type 2
berolahraga
Diabetes/ Jessica., et al. (2017)
Women with Type 1 Diabetes Mellitus: Effect of Disease and
Wanita dengan paparan diabetes yang lebih lama dan HbA1c yang
Psychososial-Related Correlates on Health-Related Quality of
Life/ Syed, et al (2018) tidak terkontrol memiliki HRQOL yang lebih buruk

A Qualitative Study of Developing Beliefs About Health, Illnes,


Rasa percaya terhadap penyakit diabetes dipengaruhi oleh
and Healthcare in Migrant African Women with Gestational
Diabetes Living in Sweden/Katarina, Karin, Jan (2018) kepercayaan dan perilaku pasien

The Correlation Between Motivation and Health Locus of


Control with Dietary Adherence of Diabetes/Kusnanto, Retno, Health locus of control berpengaruh pada pola makan
Lailatun, Hakim (2018)
Adanya nyeri SMBG meningkatkan skor Profiles of Mood States,
Mental Distress and Health-Related Quality of Life among Type
skor kualitas hidup lebih rendah, dan HbA1c lebih tinggi dibandingan
1 and Type 2 Diabetes Patients Using Self-Monitoring of Blood
dengan mereka yang tidak mengelukan adanya rasa nyeri meskipun
Glucose/Nagaaki, et al (2018)
tes SMGD harian mereka sebanding

9
Studi/Peneliti (Tahun) Outcome
Health Locus of Control and Quality of Life in Diabetes Semakin tinggi daya tahan diri maka semakin meningkat pula kualitas
Mellitus: A Cross-sectional Study /Victoria, et al. (2019) hidup dan dimensi-dimensinya
The Role of Religious Coping and Social Support on
Konsepsi beragama berpengaruh besar dalam persepsi responden terhadap
Medication Adherence and Quality of Life Among the Eldery
with Type 2 Diabetes/Mohsen, Lin, Chen, Amir (2019) kesehatan.

Vision-Related Quality of Life and Locus of Control in Type Perempuan memiliki persepsi kesehatan yang buruk, dan cenderung tidak
I Diabetes/Marina, et. al (2019) memercayai orang lain
Kepatuhan memeriksa glukosa dara sebagian besar didorong oleh kondisi
Associations of Different Adherences in Patients with Type 2
sosial-eksternal Health Locus of Control, dan efikasi diri, serta internal
Diabetes Mellitus/ Andrea, Istvan, Orsolya , Csaba, Nobert.
HLOC. Sementara itu, literasi kesehatan umumnya dipengaruhi oleh
(2019)
HLOC internal
Health Related Quality of Life in Nigerians with
Adanya komorbiditas berdampak buruk pada kualitas hidup di semua
Complicated Diabetes Mellitus - A Study from Enugu, South
domain
East Nigeria/ Nwatu, et al (2019)
The Role of Self-Concept and Health Locus of Control on
Konsep diri dan lokus kontrol kesehatan berpengaruh terhadap kualitas
Quality of Life Among Individual with Diabetes /Octari,
hidup
Suryadi, Sawitri (2020)

10
Studi/Peneliti (Tahun) Outcome
Quality of Life of Adolescents with Type 1 Diabetes Mellitus/ Anak muda dengan penerimaan diri yang baik memiliki kualitas
Sofia, Sara, Alicia, Carla, Angela (2020) hidup yang baik pula
The Impact of Diabetes Mellitus on Health-Related Quality of Perhatian lebih perlu diberikan pada penilaian kualitas hidup pasien
Life in Saudi Arabia/ Diena, et al (2020) diabetes
Predicting Healthy Lifestyle Behaviors among Patients with Tipe Rasa percaya pada model kesehatan mesti diperkokoh untuk
2 Diabetes in Rural Bali, Indonesia/ Nice, Keiji, Miwako, memprediksi gaya hidup sehat masyarakat di daerah pedesaan
Toshio, Masayuki (2020) Indonesia

11
Analisis dan Sintesis Karakteristik Kualitas
Hidup Penyandang
Karakteristik Umum Literatur
Diabetes Mellitus Ditinjau
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan review literatur
dari tahun 2016-2020 dengan desain penelitian model cross dari Health Locus of
sectional study. Penelitian ini hampir seluruhnya menggunakan Control
teknik purposive sampling dan convenience sampling dengan Berdasarkan 25 jurnal yang
jumlah terbanyak menggunakan kuesioner dan observasi, World telah direview, dikategorikan 14
Health Organization Quality of Life (WHO QoL-BREF), dan jenis health locus of control (HLoC)
sebagian kecil mengaplikasikan instrumen lain. dan 11 jenis quality of life (QoL).
Pada bagian pertama, peneliti
Tabel 1. Tahun Publikasi Jurnal
berupaya membahas tentang QoL
No Tahun Jumlah dan dimensi-dimensinya dan bagian
Publikasi kedua, peneliti membahas tentang
1 2015 3
2 2016 4
HLoC dan berbagai aspeknya.
3 2017 5 Pembagian ini dianggap perlu agar
4 2018 4 menjaga koherensi analisis.
5 2019 5
6 2020 4
Total 25
12
Quality of Life (QoL)
Tabel 3. Kualitas Hidup Penyandang Diabetes Mellitus • Penelitian yang dilakukan oleh
No Karakteristik Jumla Kumar & Krishna (2015)
h disebutkan bahwa kualitas
Kualitas hidup berkaitan erat dengan self-efficacy. Semakin hidup penyandang DM, baik itu
1 3
tinggi daya tahan maka semakin meningkat pula kualitas hidup laki-laki maupun perempuan
2 Dengan meningkatnya usia, kualitas hidup cenderung menurun 1
termasuk dalam kategori sedang.
Kualitas hidup yang rendah dipengaruhi oleh rendahnya
3 2 • Pandangan terhadap alasan
pemahaman tentang Diabetes Mellitus
4 Pekerjaan dan pendidikan berpengaruh pada kualitas hidup 1 mengapa kualitas hidup
Intervensi kelompok dan kebijakan institusi rumah sakit penyandang DM menurun,
5 penting dalam memperbaiki manajemen perilaku penyandang 7 Faridah, Perwitasari, Pusfita, &
diabetes Jasman (2017) menyebutkan
Perempuan dengan paparan diabetes yang lama cenderung
6 1 bahwa terdapat tiga faktor utama
memiliki HRQoL yang buruk
7 Profiles of Mood States berpengaruh pada kualitas hidup 1 yang memengaruhi. Pertama
8 Agama berpengaruh penting pada kualitas hidup 1 adalah pekerjaan yang
Kualitas hidup perempuan jauh lebih baik dibandingkan dengan dilakukan, kedua adalah
9 1
pria, terutama yang berusia sangat muda (26-35 tahun) kontrol emosi, dan ketiga
Total 18 adalah kualitas pendidikan.
• Individu dengan ekonomi yang rendah akan dipengaruhi oleh penyakit ini karena kontrol
glikemik yang lebih buruk terkait dengan perilaku manajemen diri yang kurang (Vissenberg,
et al., 2017). Seperti yang dijelaskan oleh Kumar & Krishna (2015) bahwa ketika ada
inisiasi penurunan kualitas hidup, kondisi pasien cenderung akan menurun. Biasanya pasien
mulai menyerah pada obat-obatan diabetes dan akan lebih mencari obat anti depresi.
• Selanjutnya ditambahkan oleh Asril, Tabuchi, Tsunematsu, Kobayashi, & Kakehashi (2020)
bahwa seorang penyandang DM yang memiliki pengetahuan mumpuni akan penyakitnya,
cenderung memiliki perilaku gaya hidup yang lebih positif dan sehat.
• Penelitian yang dilakukan oleh Almasri et al. (2020) lebih lanjut menerangkan bahwa usia,
jenis kelamin, status perkawinan, dan aktivitas fisik dapat memengaruhi kualitas hidup
pasien. Misalnya saja pada penderita yang tergolong remaja, akan memiliki kualitas hidup
yang baik jika metabolisme tubuh yang bersangkutann baik. Tidak mengherankan jika
Nikolau et al. (2019) menjelaskan bahwa semakin tinggi daya tahan diri, semakin
meningkat pula kualitas hidup dan dimensi-dimensinya.
• Selanjutnya Kumar & Krishna (2015) menyatakan bahwa semakin lama menderita DM,
kualitas hidup pasien DM semakin menurun.

14
• Selain itu, jika dilihat dari jenis kelaminnya, Almasri et al. (2020) mengungkapkan bahwa
wanita penderita DM memiliki kualitas hidup yang lebih rendah dibanding dengan pria. Begitu
pula dengan pasien yang cerai, lajang maupun janda memiliki kualitas hidup lebih rendah
dibanding dengan yang menikah. Pada tingkat pendidikan pun, penderita dengan tingkat
pendidikan tinggi akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
• Hal berbeda diungkapkan dalam penelitian Nwatu et al. (2019) yang menyebut bahwa
perempuan memiliki skor yang lebih tinggi dalam kualitas hidup ketimbang pria dan pada
individu yang berumur 26-35 tahun, cenderung memiliki skor kualitas hidup yang rendah.
• Faktor yang tidak kalah penting dan sangat memengaruhi kualitas hidup pengidap DM adalah
insulin (Gillani, et al., 2018).
• Beberapa jurnal mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi kualitas hidup pasien DM. Faktor-
faktor yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien DM adalah pekerjaan, sikap
emosi yang tinggi, motivasi yang rendah, ketakutan atau kecemasan, tingkat pendidikan yang
rendah dan penyakit bawaan lainnya, serta kesakitan dalam menggunakan self-monitoring of
blood glucose (SMBG).Berikutnya, faktor-faktor yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
DM yaitu pengendalian emosi yang baik, pendidikan atau pengetahuan, komunikasi dan
pendampingan oleh dokter atau perawat, dukungan sosial, efikasi diri, religiusitas, konsep diri
dan HLoC.
15
• Health Locus of Control (HLoC)
Health Locus of Control (HLoC) merupakan derajat keyakinan yang
dimiliki oleh individu dalam melihat
Tabel 4. Health Locus of Control Penyandang Diabetes Mellitus
sejauh mana seseorang memercayai
No Karakteristik Jumlah bahwa kesehatan mereka dapat
HLoC sangat memengaruhi kualitas hidup 1 dikendalikan, baik oleh faktor internal
1 pasien. Pasien dianjurkan untuk
memperbanyak aktivitas di rumah
ataupun eksternal.
Internal Health Locus of Control 2 • Biasanya, HLoC setiap penyandang
2 berpengaruh pada peningkatan kualitas DM berbeda-beda. Hal tersebut
hidup setidaknya telah dibuktikan dalam
Pentingnya pendidikan dalam memperbaiki 1 penelitian Alnawafa & Hamdan-
3
eksternal locus of control Mansour (2015) di Yordania yang
Perempuan hamil dengan kadar glukosa 1
4 menyebutkan bahwa pasien dengan DM
tinggi cenderung memiliki HLoC rendah
HLoC dan efikasi mendorong kepatuhan 1 Tipe II memiliki kategori HLoC sedang
5 hingga tinggi.
gaya hidup
Health Locus of Control berpengaruh pada 1 • Individu dengan HLoC internal juga
6
perilaku pasien percaya bahwa mereka memiliki
Total 7 kendali atas situasi yang mereka hadapi
(Besen, Gunusen, Surucu, & Kosar,
2016). 16
• Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Albargawi, Snethen, Gannass, & Kelber
(2016) bahwa perbedaan HLoC pada setiap orang merupakan akibat dari beberapa faktor,
diantaranya pendidikan/pengetahuan, jenis kelamin, usia, dan juga status pernikahan.
• Studi yang dilakukan Octari, Suryadi, & Sawitri (2020) pun mengemukakan bahwa pasien
dengan penyakit DM yang memiliki HLoC yang baik, dapat mengelola kesehatanya dengan baik
lantaran adanya rasa percaya diri terhadap kesehatannya.
• Penelitian yang dilakukan Tanaka et al. (2018) menerangkan bahwa health locus control
penderita DM di Surabaya memiliki kendali atas kesehatannya. Selain itu pula, banyak pasien
melaporkan bahwa kesehatan mereka begitu dipengaruhi oleh orang yang lebih kuat dari diri
mereka seperti perawat atau dokter yang menanganinya (Al Nawafa & Hamdan-Mansour, 2015).
• Sementara itu, pengaruh faktor ekonomi ditunjukkan oleh Vissenberg et al. (2017) dengan lokasi
penelitian di Belanda. Penelitian tersebut berargumen bahwa penyandang DM dari kelas bawah
atau terpinggirkan secara ekonomi cenderung lebih rentan.
• Satu-satunya penelitian yang fokus membahas pengaruh faktor demografis yakni penelitian
yang dilakukan oleh Klinovszky, Kiss, Papp-Zipernovszky, Lengyel, & Buzas (2019). Menurut
mereka, kepatuhan memeriksa glukosa darah, sebagian besar didorong oleh kondisi sosial-
eksternal locus health of control dan efikasi diri, serta internal HLoC.
17
• Bersumber pada penjabaran di Sembari mengkaitkan bahwa HLoC merupakan salah
atas, dapat disimpulkan bahwa satu faktor yang memengaruhi kualitas hidup
untuk memperbaiki kualitas penderita DM, dan HLoC sendiri dipengaruhi oleh
hidup pasien Diabetes Mellitus, beberapa faktor juga.
sangat penting untuk Faktor Eksternal:
Maka dalam sintesis
memperhatikan Health Locus penelitian ini dapat Pendampingan
of Control (HLoC). Beberapa tenaga kesehatan
digambarkan dalam bentuk Dukungan sosial
penelitian menawarkan metode skema keterkaitan antara Pekerjaan
penanganan masalah antara HLoC dan kualitas hidup Kualitas
lain dengan menjadikan Hidup
penderita DM dalam Penderita
pendidikan sebagai garda konteks faktor-faktor yang Faktor Internal: DM
terdepan melawan DM, memengaruhinya. Literasi
sosialisasi dan kampanye hidup Pengendalian diri
Usia
sehat, intervensi medis melalui Jenis Kelamin Efikasi diri
para dokter dan pihak rumah Kekronisan Motivasi diri
sakit melalui perbaikan Edukasi HLoC
manajemen keperawatan yang Efikasi diri
lebih efektif dan komprehensif, Gambar 2. Skema keterkaitan HLoC dan kualitas
dan dukungan sosial. hidup penderita DM 18
Kesimpulan
• Health Locus of Control (HLoC) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kualitas hidup penyandang Diabetes Mellitus.
• Penyandang Diabetes Mellitus yang memiliki HLoC internal yang baik akan bertindak
lebih bertanggung jawab dan berusaha lebih keras dalam mengelola kesehatannya.
• Health Locus of Control (HLoC) akan mempengaruhi persepsi penyandang DM untuk
terus mengelola penyakitnya sehingga memiliki kualitas hidup yang baik.
• Penyandang DM dengan HLoC yang baik akan memiliki kontrol terhadap situasi yang
tengah dihadapi dan memiliki kepatuhan dalam mengatur pola makannya sehingga
kualitas hidupnya terjaga.
• Health Locus of Control (HLoC) akan mempengaruhi kualitas hidup penyandang DM
karena diakibatkan oleh beberapa faktor seperti pendidikan/pengetahuan, jenis kelamin,
usia, dan juga status pernikahan.

19
Saran
Saran Teoritis
Hasil kajian literatur ini diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
faktor lain yang mempengaruhi HLoC dan kualitas hidup penyandang Diabetes Mellitus. Selain itu,
dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat menjabarkan secara lebih rinci bagaimana faktor-
faktor tersebut mempengaruhi kualitas hidup dan HLoC penyandang Diabetes Mellitus.
Saran Praktis
• Bagi penyandang diabetes, agar selalu menjaga pola hidup sehat dan mengikuti saran yang telah
diberikan oleh dokter sehingga mampu mengendalikan penyakit Diabetes Mellitus dan mendapatkan
kualitas hidup yang lebih baik.
• Bagi keluarga yang salah satu anggotanya mengidap penyakit Diabetes Mellitus, disarankan untuk dapat
ikut secara positif dalam memberikan dukungan, baik dalam materi, perhatian, informasi, perawatan, dan
kasih sayang.
• Bagi petugas kesehatan, dapat memberikan sosialisasi tentang pentingnya keyakinan dan kontrol
kesehatan sehingga penyandang Diabetes Mellitus dapat lebih bertanggung jawab dalam mengendalikan
kondisi kesehatannya.
• Bagi Prodi Sarjana Terapan Keperawatan, dapat dilakukan kajian lebih lanjut agar diketahui lebih jauh
bagaimana kualitas hidup penyandang Diabetes Mellitus ditinjau dari health locus of control.
20
Penutup

Terima Kasih

Avoid

Enjoy
21

Anda mungkin juga menyukai