Anda di halaman 1dari 77

DOA BELAJAR

PEMBUKA BELAJAR

“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku,


dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah,
tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
PENERAPAN SDKI, SLKI, SIKI DALAM
ASUHAN KEPERAWATAN DI AREA
KEPERAWATAN KELUARGA DAN
KOMUNITAS

Ns. SURATINI., M.Kep.,Sp.Kep.Kom


Disampaikan pada Pembekalan Kepaniteraan umum mahasiswa Poltekes Kemenkes DIY
CAPAIAN PEMEBELAJARAN
1. Mampu Mengaplikasikan SDKI dalam Asuhan Keperawatan Komunitas dan Keluarga
2. Mampu Mengaplikasikan SLKI dalam Asuhan keperawatan Komunitas dan Keluarga
3. Mampu Mengaplikasikan SIKI dalam Asuhan keperawatan Komunitas dan keluarga
BAHAN KAJIAN
1. STANDART DIAGNOSA KEPERAWATAN INDONESIA
2. STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA
3. STANDART INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA
STANDAR DIAGNOSIS
KEPERAWATAN INDONESIA
Standar Kompetensi
- Pendidikan: Vokasi, Ners Generalis, Ners
Spesialis, Ners Subspesialis
- Kekhususan: Medikal Bedah, Gadar,
Standar Asuhan
Kamar Bedah, Kritis, Jiwa, Maternitas, dll.
Keperawatan
- Diagnosis
- Intervensi
- Luaran (outcome)

SK
Undang Undang Kep.
No. 38 Tahun 2014

P
Standar
Profesi

P
N SKP
I
SAK
Standar Kinerja Profesional
- Penjaminan Mutu
- Pendidikan
- Riset
- Etika
- Penilaian Kerja
LATAR BELAKANG (Lanjutan …)

UU No. 44 Tahun 2009 tentang RS Pasal 13


Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar
profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika
profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien

UU No. 36 Tahun 2014 tentang Nakes Pasal 66 ayat 1

Setiap tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban untuk mematuhi standar
profesi, standar pelayanan profesi, dan standar prosedur operasional

UU No. 36 Tahun 2014 tentang Nakes Pasal 66 ayat 2


Standar profesi dan standar pelayanan profesi untuk masing-masing jenis tenaga kesehatan
ditetapkan oleh Organisasi profesi bidang kesehatan dan disahkan oleh menteri.
LATAR BELAKANG (Lanjutan …)

UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Pasal 28


Praktik keperawatan harus didasarkan pada kode etik, standar pelayanan,
standar profesi, dan standar prosedur operasional.

UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Pasal 30

Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat


berwenang untuk menegakkan diagnosis keperawatan.

Perawat merupakan
‘Penegak Diagnosis’ (Diagnostician)
TUJUAN PENYUSUNAN SDKI

Bagi Pelayanan Keperawatan


• Menjadi acuan penegakan diagnosis keperawatan
• Meningkatkan otonomi perawat
• Memudahkan komunikasi intraprofesional
• Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
• Mengukur beban kerja dan reward perawat
TUJUAN PENYUSUNAN SDKI

Bagi Penelitian Keperawatan


• Memperluas area penelitian keperawatan
• Diagnosis keperawatan merupakan kumpulan Fenomena
Keperawatan yang dapat menjadi fokus penelitian
• Dapat dikembangkan penelitian:
• Penelitian epidemiologis
• Uji validitas dan uji sensitivitas/spesifitas
• Penelitian eksprimental
TUJUAN PENYUSUNAN SDKI
(Lanjutan …)

Bagi Pendidikan Keperawatan


• Mengarahkan dan menguatkan proses pembelajaran
pada pendidikan keperawatan
• Diagnosis keperawatan merupakan kumpulan konsep inti
dalam praktik keperawatan yang dapat menjadi fokus
pembelajaran
• Diagnosis keperawatan mengarahkan peserta didik dan pendidik
keperawatan dalam mempelajari konsep-konsep dasar untuk dapat
memahami konsep inti.
Pengka-
jian
ASUHAN KEPERAWATAN

Evaluasi
Diag- Inter-
nosis vensi

Diagnosis Keperawatan
merupakan bagian vital dalam
Implemen-
menentukan asuhan keperawatan yang tasi
sesuai untuk membantu klien mencapai
kesehatan yang optimal
Nursing Diagnosis International Classification for Nursing Practice –
Diagnosis Classification

Terminologies Clinical Care


Classification
ICNP-DC
Nursing Diagnostic System of
the Centre for Nursing Omaha
CCC North American
Development and Research System
Nursing Diagnosis
Association

ZEFP
Nursing NANDA
Diagnosis

Home Health Care


Classification
ICF HHCC
International Classification of
Functioning, Disability and SNOMED
Health CT
Systematized Nomenclature of Medicine
Clinical Terms
PROSES KEPERAWATAN DAN STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN

Pengkajian

Evaluasi Diagnosis SDKI

SLKI
Implementasi Perencanaan
SIKI
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
DPP PPNI
Tanda & Gejala
Kriteria Hasil
Faktor Risiko

Diagnosis Luaran
(SDKI) (SLKI)

Intervensi
(SIKI)

3S
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi SDKI-SLKI-SIKI
JENIS DIAGNOSIS

Tanda/Gejala Mayor
Aktual dan Minor
Negatif
Diagnosis Risiko Faktor Risiko
Keperawatan

Promosi Tanda/Gejala Mayor


Positif
Kesehatan dan Minor

Diadaptasi dari:
Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International Classification of
Nursing Practice – Diagnosis Classification (ICNP, 2015)
PROSES DIAGNOSTIK
(DIAGNOSTIC PROCESS)

1 Analisis Data
• Bandingkan data dengan nilai normal
• Kelompokkan data

2 Identifikasi • Masalah Aktual, Risiko, Promkes


Masalah

3 Perumusan • Three part (Aktual)


Diagnosis • Two part (Risiko dan Promkes)

Diadaptasi dari:
Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); Ackley, Ladwig & Makic (2017); Berman, Snyder & Frandsen
(2015); Potter & Perry (2013)
PROSES DIAGNOSTIK (LANJUTAN…)

Data dikelompokkan berdasarkan kategori/subkategori

Diagnosis Keperawatan

Fisiologis Relasional Lingkungan


Psikologis Perilaku
Respirasi Interaksi Sosial Keamanan &
Nyeri Kebersihan Diri Proteksi
dan Kenyamanan
Sirkulasi
Penyuluhan &
Integritas Ego Pembelajaran
Nutrisi dan
Cairan
Pertumbuhan &
Eliminasi Perkembangan

Aktivitas dan
Istirahat
Diadaptasi dari:
Neurosensori Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International Classification of Nursing
Practice – Diagnosis Classification (Wake, 1994); Doenges & Moorhouse’s Diagnostic Division of
Reproduksi dan Nursing Diagnosis (Doenges et al, 2013).
Seksualitas
PROSES DIAGNOSTIK (LANJUTAN…)

Pengkajian Diagnosis Medis

1 Analisis Data

2 Identifikasi
Masalah

3 Perumusan
Diagnosis
KOMPONEN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
INDIKATOR DIAGNOSTIK

Pada diagnosis aktual


dan promkes

Pada diagnosis risiko


Pada diagnosis aktual
Tanda/Gejala
(Sign/Symptom)
Faktor Risiko
Penyebab (Risk Factor)
(Etiology)

1) Bio-fisio-psikologis
2) Efek terapi/Tindakan
3) Situasional
4) Maturasional Indikator
Diagnostik
KOMPONEN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
INDIKATOR DIAGNOSTIK

TANDA DAN GEJALA

• Ditemukan sebanyak 80-


Mayor 100% untuk validasi
diagnosis

• Tidak harus ditemukan

Minor • Jika ditemukan dapat


mendukung penegakan
diagnosis
PERUMUSAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
Penulisan Three Part
• Diagnosis Aktual
Masalah berhubungan dengan Penyebab
dibuktikan dengan Tanda/Gejala

Penulisan Two Part


• Diagnosis Risiko
Masalah dibuktikan dengan Faktor Risiko

• Diagnosis Promosi Kesehatan


Masalah dibuktikan dengan Tanda/Gejala
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS& KELUARGA
KOMUNITAS
1. PERILAKU KESEHATAN CENDERUNG BERISIKO
2. PEMELIHARAAN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF
3. DEFISIT KESEHATAN KOMUNITAS
4. MANAGEMEN KESEHATAN KOMUNITAS
5. KESIAPAN MENINGKATKAN MANAGEMEN KESEHATAN
KELUARGA
6. GANGGUAN PROSES KELUARGA
7. MANAGEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK EFEKTIF
8. KETIDAKMAMPUAN KOPING KELUARGA
9. PENURUNAN KOPING KELUARGA
10. KETEGANGAN PERAN PEMBERI ASUHAN
11. PENCAPAIAN PERAN MENJADI ORANG TUA
12. KESIAPAN MENINGKATKAN KOPING KELUARGA
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif


Definisi : Ketidakmampuan mengelola bantuan mmepertahankan kesehatan
Penyebab
2. Hambatan Kognitif
3. Ketidakmampuan mengatasi masalah
4. Ketidakcukupan Sumber daya
5. Gangguan Persepsi
Data Mayor
6. Tidak Mamapu menjalankan perilaku sehat
7. Kurang menunjukkan pemahaman perilaku
8. Kurang menunjukkan perilaku perubahan lingkungan
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Gejala Minor
1. Memiliki perilaku mencari bantuan pengobatan yang kurang
2. Kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan perilaku sehat
3. Tidak memiliki sistem pendukung
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
2. Managemen Kesehatan tidak efektif
Pola pengaturan penanganan masalah kesehatan kedalam kebiasaan hidup sehari-hari tidak efektif untuk
mencapai status kesehatan
Penyebab
a. Kurang terpapar informasi
b. Konflik pengambilan keputusan
c. Kompleksitas program perawatan
d. Kesulita ekonomi
e. Kurang dukungan sosial
Data Mayor
1. Mengungkapkan kesulitan menjalani perawatan /pengobatan
2. Gagal mengurangi Faktor risiko
3. Gagal menerapkan program perawatan
4. Aktivitas sehari-hari tidak efektif memenuhi progam perawatan
3. Defisit Kesehatan Komunitas
Masalah kesehatan dapat mengganggu kessejahteraan kelompok
Penyebab:
1. Hambatan akses pelayanan kesehatan
2. Sumberdaya terbatas
3. Program tidak memiliki hasil yang memadai
Data Mayor
4. Tidak ada program peningkatan kesejahteraan
5. Tidak tersedia program pencegahan di komunitas
6. Tidak tersedia program mengurangi masalah kesehatan komunitas
7. Tidak ada program mengatasi masalah kesehatan komunitas
4. Kesiapan peningkatan manageman kesehatan
Definisi : Pola pengaturan program kesehatan dalam kehidupan sehari-hari yang cukup untuk memenuhi
tujuan komunitas.
Data Mayor
1. Mengespresikan mengelola masalah kesehatan dan pencegahannya
2. Ditemukan gejala atau penyakit yang tidak terduga
STANDAR KELUARAN
KEPERAWATAN INDONESIA

Luaran (Outcome) Keperawatan


• Aspek-aspek yang dapat diobservasi dan diukur meliputi kondisi,
perilaku, atau persepsi pasien, keluarga atau komunitas sebagai respons
terhadap intervensi keperawatan. Luaran keperawatan menunjukkan
status diagnosis keperawatan setelah dilakukan intervensi keperawatan
(Germini et al, 2010; ICNP, 2015).
• Hasil akhir intervensi keperawatan yang terdiri atas indikator-indikator
atau kriteria-kriteria hasil pemulihan masalah (ICN, 2009).
TUJUAN PENYUSUNAN SLKI

• Menjadi acuan penentuan luaran (outcome) keperawatan


• Mengarahkan intervensi keperawatan
• Meningkatkan efektivitas asuhan keperawatan
• Mengukur pencapaian level keberhasilan intervensi keperawatan
• Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
SISTEM KLASIFIKASI

• Mengikuti klasifikasi diagnosis keperawatan


• International Classification of Nursing Practice –
Diagnosis Classification (Wake, 1994)
• Doenges & Moorhouse’s Diagnostic Division of Nursing Diagnosis
(Doenges et al, 2013)
PENETAPAN LUARAN KEPERAWATAN
Penetapan luaran memenuhi prinsip SMART

S • Spesific Label dan indikator


distandarisasi

M • Measurable
A • Attainable
Disesuaikan kondisi
pasien dengan
menggunakan clinical
R • Realistic judgement perawat

T • Timed
Diadaptasi dari:
Ackley et al (2017), Berman et al (2015), Doenges et al (2013), Potter & Perry (2013),
JENIS LUARAN KEPERAWATAN

Luaran
Positif
Luaran
Keperawatan
Luaran
Negatif
JENIS LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)
No Jenis Luaran Contoh Luaran
1 Positif Tingkat Pengetahuan
(Perlu ditingkatkan) Tingkat Kepatuhan
Status Kesehatan
Komunitas/Keluarga
Perilaku Kesehatan

2 Negatif Tingkat Agitasi


(Perlu diturunkan) Tingkat depresi
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN

Label
• Nama luaran keperawatan berupa kata-kata kunci informasi
luaran

Ekspektasi
• Penilaian terhadap hasil yang diharapkan
• Meningkat, Menurun atau Membaik

Kriteria Hasil
• Karakteristik pasien yang dapat diamati atau diukur
• Dijadikan sebagai dasar untuk menilai pencapaian hasil intervensi
• Menggunakan skor (1 s.d 5) pada pendokumentasian computer-based
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

EKSPEKTASI LUARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


No Ekspektasi Definisi Contoh Luaran
1 Meningkat Bertambah baik dalam ukuran, Tingkat pengetahuan
jumlah maupun derajat atau tingkatan Tingkat Kepatuhan

2 Menurun Berkurang baik dalam ukuran, -


jumlah maupun derajat atau tingkatan

3 Membaik Menimbulkan efek yang lebih baik, Status Kesehatan Komunitas


adekuat, atau efektif. Status Kesehatan Keluarga
Perilaku Kesehatan
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

EKSPEKTASI LUARAN KEPERAWATAN KELUARGA


No Ekspektasi Definisi Contoh Luaran
1 Meningkat Bertambah baik dalam ukuran, Dukungan keluarga
jumlah maupun derajat atau tingkatan Dukungan Sosial
Status Koping
Resolusi berduka

2 Menurun Berkurang baik dalam ukuran, Tingkat Agitasi


jumlah maupun derajat atau tingkatan Tingkat depresi

3 Membaik Menimbulkan efek yang lebih baik, Proses keluarga


adekuat, atau efektif. Koping keluarga
Penampilan Peran
Kinerja Pengasuhan
Peran pemberi asuhan
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)

VARIASI PENGGUNAKAN SKALA LIKERT (1 – 5) KRITERIA


HASIL LUARAN KEPERAWATAN

1 2 3 4 5
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat

1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun

1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Perilaku kesehatan
Direct RENTANG INTERVENSI
KEPERAWATAN

Nurse-
initiated Intervensi Indirect

Healthcare
-initiated
RENTANG INTERVENSI KEPERAWATAN

(LANJUTAN)

• Direct care intervention


• Intervensi yang dilaksanakan dengan berinteraksi langsung dengan pasien
• ‘Laying on of hands’
• Indirect care intervention
• Intervensi yang dilaksanakan tanpa berinteraksi langsung dengan pasien
namun dilaksanakan demi pasien
• Nurse-initiated intervention
• Intervensi yang diinisiasi oleh perawat untuk mengatasi diagnosis
keperawatan
• Healthprovider-initiated intervention
• Intervensi yang diinisiasi oleh tenaga kesehatan lain, namun diberikan oleh
perawat
SISTEM KLASIFIKASI

• Klasifikasi atau taksonomi merupakan pengelompokan


berdasarkan hierarki dari yang bersifat lebih umum/tinggi ke lebih
khusus/rendah.
• SIKI diklasifikasikan sama dengan klasifikasi SDKI
• Kelompok klasifikasi (takson) SIKI terdiri atas:
• 5 KATEGORI
• 14 SUBKATEGORI
• 590 INTERVENSI KEPERAWATAN
SISTEM KLASIFIKASI
INTERVENSI KEPERAWATAN

• Mengikuti klasifikasi diagnosis keperawatan


• International Classification of Nursing Practice –
Diagnosis Classification (Wake, 1994)
• Doenges& Moorhouse’s Diagnostic Division of Nursing
Diagnosis (Doenges et al, 2013)
Intervensi Keperawatan

Fisiologis Relasional Lingkungan


Psikologis Perilaku
Respirasi Interaksi Sosial Keamanan &
Nyeri Kebersihan Diri Proteksi
dan Kenyamanan
Sirkulasi
Penyuluhan &
Integritas Ego Pembelajaran
Nutrisi dan
Cairan
Pertumbuhan &
Eliminasi Perkembangan

Aktivitas dan
Istirahat
Diadaptasi dari:
Neurosensori Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International Classification of Nursing
Practice – Diagnosis Classification (Wake, 1994); Doenges & Moorhouse’s Diagnostic Division of
Reproduksi dan Nursing Diagnosis (Doenges et al, 2013).
Seksualitas
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)

MENGAPA PERLU DIKLASIFIKASI?

1. Memudahkan penelusuran intervensi keperawatan


2. Memudahkan untuk memahami beraneka ragam intervensi keperawatan yang
sesuai dengan area praktik dan/atau cabang disiplin ilmu.
3. Memudahkan pengkodean (coding) untuk penggunaan berbasis komputer
(computer-based)
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)

5 KATEGORI

1. Fisiologis
• Intervensi keperawatan untuk mendukung fungsi fisik dan regulasi homeostatik

2. Psikologis
• Intervensi keperawatan untuk mendukung fungsi mental, proses mental dan perilaku.

3. Perilaku
• Intervensi Keperawatan untuk mendukung perubahan perilaku atau gaya hidup

4. Relasional
• Intervensi keperawatan untuk mendukung hubungan interpersonal
atau interaksi sosial
5. Lingkungan
• Intervensi keperawatan untuk mendukung keamanan lingkungan dan menurunkan risiko
gangguan kesehatan
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)

14 SUBKATEGORI
1. Respirasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi pernapasan dan oksigenasi

2. Sirkulasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi jantung dan pembuluh darah

3. Nutrisi dan Cairan


• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi gastrointestinal, metabolisme dan regulasi cairan/elektrolit
4. Eliminasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi eliminasi fekal dan urinaria

5. Aktivitas dan Istirahat


• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi muskuloskeletal, penggunaan energi serta istirahat/tidur
6. Neurosensori
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi otak dan saraf

7. Reproduksi dan Seksualitas


• Kelompok intervensi yang melibatkan fungsi reproduksi dan seksualitas
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)

14 SUBKATEGORI (LANJUTAN)
8. Nyeri dan Kenyamanan
• Kelompok intervensi yang memulihkan nyeri dan kenyamanan

9. Integritas Ego
• Kelompok intervensi yang memulihkan kesejahteraan dengan diri sendiri secara emosional
10. Pertumbuhan dan Perkembangan
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi pertumbuhan dan perkembangan

11. Kebersihan Diri


• Kelompok intervensi yang memulihkan perilaku sehat dan merawat diri

12. Penyuluhan dan Pembelajaran


• Kelompok intervensi yang memulihkan peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku
13. Interaksi Sosial
• Kelompok intervensi yang memulihkan hubungan antarindividu dan individu dengan kelompok
14. Keamanan dan Proteksi
• Kelompok intervensi yang memulihkan keamanan dan menurunkan risiko cedera akibat ancaman dari
lingkungan internal maupun eksternal
INTERVENSI DAN TINDAKAN?

INTERVENSI KEPERAWATAN
• Segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome)

TINDAKAN KEPERAWATAN
• Perilaku spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi
KOMPONEN INTERVENSI KEPERAWATAN

Label
• Nama dari intervensi yang merupakan kata kunci untuk memperoleh
informasi tentang intervensi tersebut

Definisi
• Makna dari label intervensi berupa perilaku yang dilakukan oleh
perawat

Tindakan
• Rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi keperawatan
JENIS TINDAKAN KEPERAWATAN

OBSERVASI
1 • Mengumpulkan data status kesehatan pasien

TERAPEUTIK
2 • Memulihkan status kesehatan atau mencegah perburukan masalah

EDUKASI
3 • Meningkatkan pengetahuan/kemampuan merawat diri

KOLABORASI
4 • Bekerjasama dengan perawat atau tenaga kesehatan lainnya
JENIS TINDAKAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
KEMITRAAN
1 • Melibatkan kerjasama lintas Sektoral dan Program

PEMBERDAYAAN
2 • Melibatkan peran serta masayarakat secara aktif

EDUKASI
3 • Meningkatkan pengetahuan/kemampuan merawat diri

PROSES KELOMPOK
4 • Pelibatan kelompok dalam menyelesaikan masalah
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Pemeliharaan Pemeliharaan kesehatan Edukasi Kesehatan
Kesehatan Tidak Observasi:
Efektif § Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
D.0117 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam informasi
diharapkan pemeliharaan kesehatan meningkat. § Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatan dan
Pengertian : Kriteria Hasil: menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Ketidakmamouan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Terapeutik
mengidentifikasi, Menurun Meningkat § Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
mengelola, dan atau 1 Menunjukkan perilaku adaptif § Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
menemukan bantuan 1 2 3 4 5 § Berikan kesempatan untuk bertanya
untuk 2 Menunjukkan pemahaman perilaku sehat Edukasi:
mempertahankan § Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
1 2 3 4 5
kesehatan kesehatan
3 Kemampuan menjalankan perilaku sehat § Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
1 2 3 4 5 § Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Manajemen Manajemen kesehatan Edukasi Kesehatan
Kesehatan Tidak Observasi:
Efektif § Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
D.0116 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam informasi
diharapkan manajemen kesehatan meningkat. § Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatan dan
Pengertian : Kriteria Hasil: menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Pola pengaturan dan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Terapeutik
pengintegrasian Menurun Meningkat § Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
penanganan masalah 1 Menerapkan program perawatan § Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
kesehatan ke dalam 1 2 3 4 5 § Berikan kesempatan untuk bertanya
kebiasaan hidup 2 Aktivitas hidup sehari-hari efektif memenuhi tujuan kesehatan Edukasi:
sehari-hari tidak 1 2 3 4 5 § Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
memuaskan untuk Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun kesehatan
mencapai status Meningkat Menurun § Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
kesehatan yang 3 Verbalisasi kesulitan dalam menjalani program § Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
diharapkan perawatan/pengobatan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
1 2 3 4 5
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Kesehatan Status kesehatan komunitas Pengembangan kesehatan masyarakat
Komunitas Observasi:
D.0110 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam § Identifikasi masalah atau isu kesehatan dan
diharapkan kesehatan komunitas meningkat prioritasnya
Pengertian : Kriteria Hasil: § Identifikasi potensi atau asset dalam masyarakat
Terdapat masalah Menurun Cukup Sedang Cukup Meningka terkait isu yang dihadapi
kesehatan atau factor menurun Meningkat t § Identifikasi kekuatan dan patner dalam
risiko yang dapat 1 Ketersediaan program promosi kesehatan pengembangan kesehatan
mengganggu 1 2 3 4 5 § Identifikasi pemimpin/tokoh dalam masyarakat
kesejahteraan pada 2 ketersediaan program proteksi kesehatan Terapeutik:
suatu kelompok 1 2 3 4 5 § Berikan kesempatan kepada setiap anggota
masyarakat untuk berpartisipasi sesuai asset
3 Partisipasi dalam program kesehatan komunitas
yang dimiliki
1 2 3 4 5 § Libatkan anggota masyarakat untyuk
4 Keikutsertaan asuransi/jaminan kesehatan meningktakna kesadaran terhadap isu dan
1 2 3 4 5 masalah kesehatan yang dihadapi
5 Kepatuhan terhadap standar kesehatan lingkungan § Libatkan masyarakat dalam musyawarah
1 2 3 4 5 untuk mendefinisikan isu kesehatan dan
6 System survelensi kesehatan mengembangkan rencana kerja
1 2 3 4 5 § Libatkan masyarakat dalam proses
7 Pemantauan standar kesehatan komunitas perencanaan dan implementasi serta revisinya
1 2 3 4 5 § Libatkan anhgota masyarakat dalam
mengembangkan jaringan kesehatan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun § Pertahankan komunikasi yang terbuka dengan
meningkat menurun anggota masyarakat dan pihak-pihak yang
terlibat
8 Angka mortalitas
§ Perkuat komunikasi anatara individu dan
1 2 3 4 5 kelompok untuyk bermusyawarah terkait daya
9 Angka mortadibilitas tarik yang sama
1 2 3 4 5 § Fasilitasi struktur organisasi untuk
10 Angka gangguan kesehatan mental meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan
1 2 3 4 5 bernegoisasi
11 Prevalensi penyakit § Kembangkan strategi dalam manajemen
konflik
1 2 3 4 5 § Persatuka anggota masyarakat dengan cita-
12 Angka penyalahgunaan zat cita komunitas yang sama
1 2 3 4 5 § Bangun komitmen antar anggota masyarakat
13 Angka penyalahgunaan alcohol § kembangkan mekanisme keterlibatan tatanan
1 2 3 4 5 local, regional bahkan nasional terkait isu
14 Angka kebiasaan merokok kesehatan komunitas
Promosi perilaku upaya kesehatan
1 2 3 4 5
Observasi:
15 Angka penyakit menular seksual § Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat
1 2 3 4 5 digunakan
16 Angka kelahiran preterm Terapeutik:
1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Kesiapan Peningkatan Manajemen kesehatan Edukasi Kesehatan
Manajemen Observasi:
Kesehatan § Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
D.0112 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam informasi
diharapkan manajemen kesehatan meningkat. § Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatan dan
Pengertian : Kriteria Hasil: menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Pola pengaturan dan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Terapeutik
pengintegrasian Menurun Meningkat § Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
program kesehatan 1 Menerapkan program perawatan § Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
kedalam kehidupan 1 2 3 4 5 § Berikan kesempatan untuk bertanya
sehari-hari yang 2 Aktivitas hidup sehari-hari efektif memenuhi tujuan kesehatan Edukasi:
cukup untuk 1 2 3 4 5 § Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
memenuhi tujuan Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun kesehatan
kesehatan dan dapat Meningkat Menurun § Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
3 Verbalisasi kesulitan dalam menjalani program § Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
ditingkatkan
perawatan/pengobatan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
1 2 3 4 5
Diagnosa
Kepe rawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Inte rvensi

Perilaku Perilaku kesehatan Promosi perilaku upaya kesehatan


Kesehatan Observasi:
Cenderung
Berisiko § Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat
digunakan
D.0099 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
Terapeutik:
diharapkan perilaku kesehatan membaik
§ Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
Pengertian : Kriteria Hasil:
§ Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat
Hambatan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat dimanfaatkan
kemampuan Menurun Meningkat Edukasi
dalam
1 Penerimaan terhadap perubahan status kesehatan § Anjurkan persalinan ditolong oleh tenaga
mengubah gaya
kesehatan
hidup/perilaku 1 2 3 4 5
untuk § Anjurkan memberi ASI eksklusif
memperbaiki 2 Kemapuan melakukan tindakan pencegahan maslah
§ Anjurkan menimbang balita setiap bulan
status kesehatan
kesehatan § Anjurkan menggunkan air bersih
1 2 3 4 5
§ Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan
3 Kemampuan peningkatan kesehatan sabun

1 2 3 4 5 § Anjurkan menggunkan jamban sehat

§ Anjurkan memberantas jentik dirumah seminggu


sekali

§ Anjurkan makan sayur dan buah setiap hari

§ Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari

§ Anjurkan tidak merokok didalam rumah


Diag no s a Pe re ncanaan Ke pe raw atan
Ke pe raw atan Tujuan & Krite ria Has il Inte rve ns i
Gang g uan Pro s e s Pro s e s Ke luarg a Dukung an Ko ping Ke luarg a
Ke luarg a Observasi:
D.0 1 2 0 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam § Identifikasi respon emosional terhadap kondisi
kemampuan untuk berubah dalam hubungan atau fungsi keluarga saat ini
membaik § Identifikasi beban prognosis secara psikologis
Pe ng e rtian : Kriteria Hasil: § Identifikasi pemahaman tentang keputusan
Pe rubahan dalam Menurun Cukup Sedang Cukup Meningka perawatan setelah pulang
hubung an a tau fung s i Menurun Meningka t Terapeutik:
ke luarg a t § Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan
1 Adaptasi keluarga terhadap situasi keluarga
§ Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang
1 2 3 4 5
tidak menghakimi
2 Adaptasi keluarga terhadap perubahan
§ Diskusikan rencana medis dan perawatan
1 2 3 4 5 § Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan peralatan yang diperlukan
untuk mempertahankan keputusan perawatan
pasien
§ Hargai dan dukukng mekanisme koping adaptif
yang digunakan
Edukasi
§ Informasikan kemajuan pasien secara berkala
§ Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
§ Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan

Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

Manajemen kesehatan Manajemen kesehatan keluarga Du ku n g a n Ko p in g Ke lu a rg a


keluarga tidak efektif Observasi:
§ Identifikasi respon emosional terhadap kondisi
D.0115 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam saat ini
diharapkan manajemen kesehatan keluarga meningkat § Identifikasi beban prognosis secara psikologis
§ Identifikasi pemahaman tentang keputusan
Pengertian : Kriteria Hasil:
perawatan setelah pulang
Pola penanganan maslah Menurun Cukup Sedang Cukup Meningka Terapeutik:
kesehatan dalam menurun Meningkat t § Dengarkan masalah, perasaan dan
keluarga tidak pertanyaan keluarga
memuaskan untuk 1 Kemampuan menjelaskan maslah kesehatan yang dialami § Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang
memulihkan kondisi tidak menghakimi
1 2 3 4 5 § Diskusikan rencana medis dan perawatan
kesehatan anggota
keluarga § Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
2 Aktivitas keluarga mengatasi masalah kesehatan tepat
keterampilan dan peralatan yang diperlukan
1 2 3 4 5 untuk mempertahankan keputusan perawatan
pasien
3 Partisipasi dalam program kesehatan komunitas § Hargai dan dukukng mekanisme koping
adaptif yang digunakan
1 2 3 4 5 Edukasi
§ Informasikan kemajuan pasien secara berkala
menurun Cukup sedang Cukup menurun
§ Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang
meningkat menurun
tersedia
19 Verbalisasi kesulitan menjalankan perawatan yang Kolaborasi
ditetapkan Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu

1 2 3 4 5
Dia g n o s a P e re n c a n a a n Ke p e ra w a t a n
Ke p e ra w a t a n Tu ju a n & Krit e ria Ha s il I n t e rv e n s i
Ke t id a km a m p u a n S t a t u s Ko p in g Ke lu a rg a Du ku n g a n Ko p in g Ke lu a rg a
Ko p in g Ke lu a rg a Observasi:
D.0093 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam § Identifikasi respon emosional terhadap kondisi
perilaku anggota keluarga dalam mendukung, memberi rasa saat ini
nyaman dan memotivasi keluarga membaik § Identifikasi beban prognosis secara psikologis
Pengertian : Kriteria Hasil: § Identifikasi pemahaman tentang keputusan
Perilaku orang terdekat Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun perawatan setelah pulang
(anggota keluarga atau Meningkat Menurun Terapeutik:
orang berarti) yang 1 Perasaan diabaikan § Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan
membatasi kemampuan 1 2 3 4 5 keluarga
dirinya dank lien untuk 2 Kekhawatiran tentang anggota keluarga § Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang
beradaptasi dengan 1 2 3 4 5 tidak menghakimi
masalah kesehatan yang 3 Kemampuan memenuhi kebutuhan anggota keluarga § Diskusikan rencana medis dan perawatan
dihadapi klien § Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
1 2 3 4 5 keterampilan dan peralatan yang diperlukan
Komitmen pada perawatan/pengobatan untuk mempertahankan keputusan perawatan
1 2 4 5 pasien
§ Hargai dan dukukng mekanisme koping adaptif
Komunikasi antara anggota keluarga
yang digunakan
1 2 4 5
Edukasi
§ Informasikan kemajuan pasien secara berkala
§ Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
§ Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu

Promosi koping

Observasi

§ Identifikasi kegiatan jangka pendek dan


panjang s esuai tujuan
§ Identifikasi kemampuan yang dimiliki
§ Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
§ Identifikasi pemahaman proses penyakit
§ Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan
hubungan
§ Identifikasi metode penyelesaian masalah
§ Identifikasi kebutuahn dan keinginan terhadap
dukungan sosial
Terapeutik
§ Diskusikan perubahan peran yang dialami
§ Gunakan pendekatan yang tenang dan
Dia g n o s a P e re n c a n a a n Ke p e ra w a t a n
Ke p e ra w a t a n Tu ju a n & Krit e ria Ha s il I n t e rv e n s i
Pe n u ru n a n Ko p in g S t a t u s Ko p in g Ke lu a rg a Du ku n g a n Ko p in g Ke lu a rg a
Ke lu a rg a Observasi:
D. 0 0 9 7 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam § Identifikasi respon emosional terhadap kondisi
perilaku anggota keluarga dalam mendukung, memberi rasa saat ini
nyaman dan memotivasi keluarga membaik § Identifikasi beban prognosis secara psikologis
P e n g e rt ia n : Kriteria Hasil: § Identifikasi pemahaman tentang keputusan
Ke t id a ka d e ku a t a a t a u Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun perawatan setelah pulang
ke t id a ke f e kt if a n Meningkat Menurun Terapeutik:
d u k u n g a n , ra s a 1 Perasaan diabaikan § Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan
nya m a n, ba ntua n da n keluarga
1 2 3 4 5
m o t iv a s i o ra n g § Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang
2 Kekhawatiran tentang anggota keluarga
t e rd e k a t ( a n g g o t a tidak menghakimi
1 2 3 4 5 § Diskusikan rencana medis dan perawatan
ke lu a rg a a t a u o ra n g
3 Kemampuan memenuhi kebutuhan anggota keluarga § Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
b e ra rt i) y a n g
d ib u t u h ka n klie n 1 2 3 4 5 keterampilan dan peralatan yang diperlukan
u n t u k m e n g e lo la a t a u untuk mempertahankan keputusan perawatan
m e n g a t a s i m a s a la h Komitmen pada perawatan/pengobatan pasien
ke s e h a t a n n y a 1 2 4 5 § Hargai dan dukukng mekanisme koping adaptif
Komunikasi antara anggota keluarga yang digunakan
Edukasi
1 2 4 5
§ Informasikan kemajuan pasien secara berkala
§ Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
§ Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu

Promosi koping
Observasi
§ Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
panjang sesuai tujuan
§ Identifikasi kemampuan yang dimiliki
§ Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
§ Identifikasi pemahaman proses penyakit
§ Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan
hubungan
§ Identifikasi metode penyelesaian masalah
§ Identifikasi kebutuahn dan keinginan terhadap
dukungan sosial
Terapeutik
§ Diskusikan perubahan peran yang dialami
§ Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
§ Diskusikan alas an mengkritik diri sendiri
§ Diskusikan untuk mengklarifikasi
keslahpahaman dan mengevaluasi perilaku
sendiri
§ Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan
rasa bersalah dan rasa malu
§ Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya
pada dir i sendiri
§ Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang
Dia g n o s a Pe re n c a n a a n Ke p e ra w a t a n
Ke p e ra w a t a n Tu ju a n & Krit e ria Ha s il I n t e rv e n s i
Ke t e g a n g a n Pe ra n Pe ra n p e m b e ri a s u h a n Ed u ka s i p a d a p e n g a s u h
Pe m b e ri As u h a n Observasi:
D.0124 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam § Identifikasi pemahaman dan kesiapan peran
diharapkan pemberian asuhan membaik pengasuh
Pengertian : Kriteria Hasil: § Identifikasi sumber dukungan dan kebutuhan
Kesulitan dalam melakukan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningka istirahat pengasuh
peran pemberi asuhan Menurun Meningka t Terapeutik:
dalam keluarga t § Berikan dukungan pada pengasuh selama
1 Kemampuan memberi asuhan pasien mengalami kemunduran
1 2 3 4 5 § Dukung keterbatasan pengasuh dan diskusikan
2 Kemampuan merawat pasein dengan pasien
1 2 3 4 5 § Fasilitasi pengasuh untuk bertanya
Meningkat Cukup Sedang Cukup menurun Edukasi
meningkat menurun § Jelaskan dampak ketergantungan anak pada
3 Kekawatira pengasuh
§ Ajarkan pengasuh mengeksplorasi kekuatan dan
n dirawat
kembali kelemahannya
§ Ajarkan pengesuh cara memberi dukungan
1 2 3 4 5
perawatan diri (mis.mandi, BAB/BAK
4 Kekawaitan
kelanjutan berpakaian/berhias, makan/minum)
§
perawatan
Pro m o s i pe n g a s u h a n
1 2 3 4 5
Observasi:
§ Identifikasi keluarga berisiko tinggi dalam
program tindak lanjut
§ Monitor status kesehatan anak dan status
imunisasi anak
Terapeutik:
§ Dukung ibu menerima dan melakukan
perawatan pre natal secara teratur dan sedini
mungkin
§ Lakukan kunjungan rumah sesuai dengan
tingkat risiko
§ Fasilitasi orang tua dalam memiliki harapan
yang realistis sesuai tingkat kemampuan dan
perkembangan anak
§ Fasilitasi orang tua dalam menerima transisi
peran
§ Berikan bimbingan antisipasi yang diperlukan
sesuai dengan tahapan usia perkembangan
anak
§ Fasilitasi oaring tua dalam mengidentifikasi
temperamen unik bayi
§ Tingkatkan interaksi orang tua anak dan
berikan contoh
DOA SESUDAH BELAJAR

ِ <‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح‬


‫يم‬ ْ ِ‫ب‬

ْ ‫ار ُز ْقنَا‬
ُ‫اجتِنَابَه‬ ْ ‫ق َحقًّا َو‬
ْ ‫ار ُز ْقنَا اتِّـبَا َعه ُ َوأَ ِرنَا ا ْلبَا ِط< َل بَا ِطالً َو‬ َّ ‫اَللَّ ُه َّم أَ ِرنَا ا ْل َح‬

Ya Alloh Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami dapat


mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami
dapat menjauhinya

Anda mungkin juga menyukai