PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah
yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam
yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
manusia Indonesia yang sehat, cerdas, tangguh, mandiri, dan produktif. Pusat
masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam
Kabupaten/Kota bersangkutan.
1
2. Sebagai pusat pembinaan peran serta masyarakat di wilayah kerja puskesmas,
1. Promosi Kesehatan;
2. Kesehatan Lingkungan;
kegiatannya, puskesmas mengacu kepada standard atau indikator yang ada seperti
optimal, diperlukan adanya dukungan dari sumber daya yang profesional, fasilitas
2
Maksud penyusunan profil untuk memberikan gambaran ringkas dan menyeluruh
C. Sistematika Penyajian
Sesuai Buku Pedoman Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2009. Sistematika
Profil Kesehatan Gunugkidul Tahun 2019 (data tahun 2019) adalah sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang maksud dan tujuan serta sistematika penyajian profil.
3
Bab VI Kesimpulan
Berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut
dari Profil Kesehatan Puskesmas tahun 2019. Selain keberhasilan yang perlu
dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang diangggap masih kurang dalam
rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Lampiran
Berisi tabel resume atau angka pencapaian Puskesmas dan tabel data kesehatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS SAPTOSARI
4
A. Geografi
Yogyakarta. Berada di arah barat daya dari Ibukota Kabupaten Gunungkidul yang
antar bukit.
Tabel II.A.1.
Data Geografis
Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Variabel Geografis Data
Luas Wilayah 87.8 km²
Batas Sebelah Utara Kecamatan Paliyan
Batas Sebelah Timur Kecamatan Tanjungsari
Batas Sebelah Selatan Samudera Indonesia
Batas Sebelah Barat Kecamatan Panggang
Jumlah Puskesmas Pembantu 6
Jumlah Desa 7
Jumlah Dusun 60
Jumlah Posyandu 62
Jumlah RW 60
Jumlah Musim 2 (kemarau,hujan)
Curah hujan 3,024 mm
Jumlah hari hujan 122 hari
Suhu rata-rata 22o – 34o
Kelembaban rata-rata Tinggi
Jenis Tanah Bebatuan gamping, batu padas, batu
kalsit, tanah Liat / tanah merah
Ketinggian 0–400m
Kelerengan 8 - > 40%
Jarak ke ibu kota kecamatan 0,5 km, akses mudah
Jarak ke ibu kota kabupaten 21 km, akses mudah
Jarak ke ibu kota propinsi 40 km, akses cukup mudah
Jarak ke Dinas kesehatan Kabupaten 22 km, akses mudah
Jarak ke Polsek 0,7 km, akses mudah
Tabel II.A.2.
Jarak Per Desa ke RS Rujukan
Puskesmas Saptosari Tahun 2019
5
RS Rujukan (KM)
No Desa PKU RS RS
RSU RS Nur Klinik Rahma
Muh Panti Panembahan
Wonosari Rohmah Senopati Adelia Husada
Wonosari Rahayu
1 Kepek 22 24 20 27 38 39 37
2 Jetis 26 28 21 29 35 36 34
3 Nglora 29 31 24 32 38 39 37
Krambil
4 32 34 27 35 41 42 40
Sawit
5 Kanigoro 28 30 28 32 43 44 42
6 Planjan 26 28 31 29 45 46 44
7 Monggol 26 27 24 28 41 42 40
No Desa RS RS
RS RSUP RS RS RS
Wirosaban
Panti Harjo
Sardjito Betesda Hidayatullah Soedirman
Rapih Lukito
1 Kepek 50 54 52 53 49 47 43
2 Jetis 47 52 50 51 47 48 45
3 Nglora 50 55 53 54 50 51 48
Krambil
4 53 58 56 57 54 55 51
Sawit
5 Kanigoro 52 62 60 61 56 57 48
6 Planjan 55 63 61 62 60 61 47
7 Monggol 50 57 55 56 54 55 44
B. Kependudukan
Jumlah Penduduk pada tahun 2019 sebanyak 39.149 jiwa terdiri atas
laki-laki sebanyak 19.504 jiwa dan perempuan sebanyak 19.645 jiwa, dan
sebanyak 11.975 KK. Kepadatan penduduk (Man Land Ratio) 446/km2. Rata-
rata penduduk per-keluarga (family size) adalah 3,27 jiwa. Sedangkan kelahiran
6
1. Ratio Ketergantungan dan KK Miskin
Tabel II.C.1.
Ratio Ketergantungan dan KK Miskin
Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Jumlah KK
Jumlah Penduduk
Desa Ratio Miskin
Anak Tua Produktif ∑ %
Jetis 964 699 3.578 46% 625 38%
Ngloro 626 458 2.293 47% 502 48%
Krambilsawit 1.266 764 4.306 47% 1.010 54%
Kepek 1.014 812 4.287 43% 438 29%
Monggol 858 676 3.353 46% 762 47%
Planjan 1.054 952 4.409 45% 866 41%
Kanigoro 1.247 865 4.668 45% 1.025 47%
Jumlah 7.029 5.226 26.894 46% 5.228 44%
Sumber: https://jogjaprov.go.id/ semester I tahun 2019 dan Data Desa
2. Pendidikan
Tabel II.C.2.
Kondisi Pendidikan Masyarakat
Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Saptosari Tahun 2019
PENDIDIKAN L P L+P
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 4.966 6.542 11.508
b. SD/MI 5.186 4.725 9.911
c. SMP/ MTs 3.340 3.038 6.378
d. SMA/ MA/SMK 1.312 957 2.269
e. DIPLOMA I/DIPLOMA II 49 61 110
f. AKADEMI/DIPLOMA III 35 36 71
g. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 157 149 306
h. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 3 13 16
JUMLAH 15.048 15.521 30.569
Sumber: https://jogjaprov.go.id/ semester I tahun 2019
7
Masyarakat masih banyak yang tidak memiliki ijazah SD yang berarti
tidak sekolah sebesar 37,6%, tetapi sebagian besar mereka adalah masyarakat
3. Mata Pencaharian
pencaharian yang terbesar, lalu yang kedua adalah buruh / tukang 20,6% baik
Tabel II.C.3.
Mata Pencaharian Masyarakat
Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Pekerjaan
Perangkat Desa
Rumah Tangga
Petani/Ternak/
Tidak Bekerja
Buruh Harian
Wiraswasta
Karyawan
Mengurus
Desa
Nelayan
Lainnya
Pensiun
Jumlah
Swasta
Lepas
PNS
4. Agama
8
Tabel II.C.4.
Agama yang dianut masyarakat
Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Agama
Desa Aliran
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Kepercayaa Jumlah
n
Jetis 5.233 7 1 - - 0 5.241
Kanigoro 6.739 30 5 6 - 0 6.780
Kepek 6.094 3 1 - - 15 6.113
Krambilsawit 6.334 1 - - - 1 6.336
Monggol 4.887 - - - - 0 4.887
Ngloro 3.377 - - - - 0 3.377
Planjan 5.837 341 4 232 1 0 6.415
Jumlah 38.501 382 11 238 1 16 39.149
9
BAB III
A. Mortalitas
Tabel III.A.1
Data Kematian Neonatus, Bayi, Balita
Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Saptosari
Tahun 2016 - 2019
Tahun Tahun Tahun Tahun
Jenis
2016 2017 2018 2019
Jumlah kematian bayi 1 4 1 1
Jumlah kematian 0 1 2 3
Neonatus
Jumlah Kematian Anak 0 1 0 0
Balita
Jumlah Kematian Balita 0 1 0 0
10
3. Angka Kematian Balita 1.000 kelahiran hidup.
Pada tahun 2019 dari 430 kelahiran hidup, tidak ada satu pun kematian
balita.
Angka Kematian Balita 0 (nol)
Menurun dari tahun sebelumnya dengan 1 kematian balita, angka kematian
balita sebesar 2,28. Hal ini terjadi karena upaya kesehatan ibu dan anak yang
sudah dilakukan yaitu dengan kegiatan kelas ibu hamil maupun kelas ibu
balita di setiap desa.
B. Morbiditas
tahun 2018-2019 :
Tabel III.B.1
10 Besar Penyakit
UPT Puskesmas Saptosari Tahun 2018
No Diagnosa Jumlah
1
K29.0 - Gastritis 5359
2
M13.9 – Artritis 3060
3
I10 - Hipertensi esensial (primer) 2000
4
R50.9 – Demam 1819
5
R51 - Sakit kepala (pusing) 1729
6
R05 – Batuk 1089
7
J06.9 - Infeksi pernafasan atas akut, tidak terspesifikasi 952
8
L08.9 - Infeksi lokal pada kulit dan jaringan subkutan 863
9
K00.6 - Gangguan-gangguan erupsi gigi 637
10 A09 - Diare dan gastroenteritis yang diduga disebabkan oleh
infeksi 619
Sumber data : http://192.168.0.168/sikesda-puskesmas/report/sepuluh_besar
11
Tabel III.B.2
10 Besar Penyakit
UPT Puskesmas Saptosari Tahun 2019
No Diagnosa Jumlah
1 4.2
J06.9 - Infeksi pernafasan atas akut
38
2 2.9
M13.9 – Artritis
37
3 2.1
I10 - Hipertensi esensial (primer)
42
4 1.1
K29.1 - Gastritis akut lainnya
62
5 7
L08.9 - Infeksi lokal pada kulit dan jaringan subkutan
10
6 5
L23.9 - Dermatitis kontak alergi
88
7 5
J00 - Nasofaringitis akut [common cold]
06
8 5
J45.9 – Asma
05
9 A09 - Diare dan gastroenteritis yang diduga disebabkan oleh 4
infeksi 51
10 4
K00.6 - Gangguan-gangguan erupsi gigi
36
Sumber data : http://192.168.0.168/sikesda-puskesmas/report/sepuluh_besar
oleh gastritis, diikuti oleh artritis, Hipertensi, Demam, sakit kepala, batuk, infeksi
pernafasan atas akut, infeksi lokal pada kulit, gangguan erupsi gigi dan yang
terakhir adalah diare. Pada tahun 2019 penyakit yang paling banyak adalah
Infeksi pernafasan akut yang kasusnya meningkat 4,45 kali dari tahun
sebelumnya. Urutan kedua dan ketiga masih tetap sama yaitu artritis yang
jumlahnya turun dari tahun 2018 dan Hipertensi yang jumlahnya naik. Gastritis
pada tahun 2018 menjadi urutan pertama menurun jumlahnya 0,25 kali sehingga
asma menjadi urutan no 7 dan 8 padahal tahun sebelumnya tidak masuk 10 besar.
Urutan yang ke sembilan adalah diare jumlahnya turun dari tahun sebelumnya
meskipun urutannya naik. Gangguan erupsi gigi menurun jumlahnya dari tahun
12
2018, menjadi urutan ke sepuluh. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain daya tahan tubuh yang rentan, perubahan iklim, nutrisi yang tidak
Tabel III.B.3
Angka Kesakitan Bayi, Balita dan Semua Umur
di UPT Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Golongan Umur Tahun Tahun Tahun
2017 2018 2019
a. Bayi (0-11Bln) 289 469 516
b. Balita (1 th-59 Bln) 1.358 1.681 2.179
c. Semua Umur 33.527 33.032 30.118
Sumber data : Simfomas sensus rawat jalan tahun 2019
1. Pola Penyakit Kelompok Umur Bayi
Saptosari pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel III.B.4
Pola Penyakit Golongan Umur Bayi ( < 1 Tahun )
Di UPT Puskesmas Saptosari Tahun 2019
No Jenis Penyakit Jumlah
Begitu juga penyakit Diare sebanyak 38, Dermatitis alergi sebanyak 29 dan
Common cold sebanyak 25. Hal ini disebabkan karena daya tahan bayi yang
masih rentan terhadap penyakit, faktor gizi dan faktor pengetahuan ibu, serta
13
2. Pola Penyakit Kelompok Umur Balita
Hampir sama dengan pola penyakit pada bayi, kasus yang ditemukan
pada bayi adalah penyakit karena Virus. Penyakit yang terbanyak ditemukan
pada balita yaitu J06 (Infeksi pernafasan) 955 kasus, R50 (demam) 461, Diare
134 kasus, common cold 112 kasus, dermatitis 90 kasus, batuk 84 kasus,
infeksi lokal pada kulit 67 kasus, stomatitis 43 kasus, mual muntah 33 kasus
dan periapikal 26 kasus. Pola penyakit kelompok umur balita yang periksa di
UPT Puskesmas Saptosari pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel III.B.5
Pola Penyakit Kelompok Umur Balita
Di UPT Puskesmas Saptosari tahun 2019
No Jenis Penyakit Jumlah
1 J06.9 - Infeksi pernafasan atas akut 955
2 R50.9 - Demam 461
A09 - Diare dan gastroenteritis yang diduga 134
3
disebabkan oleh infeksi
4 J00 - Nasofaringitis akut [common cold] 112
5 L30.0 - Dermatitis nummular 90
6 R05 - Batuk 84
L08.9 - Infeksi lokal pada kulit dan jaringan 67
7
subkutan
8 K12.1 - Bentuk-bentuk lain stomatitis 43
9 R11 - Mual dan muntah 33
10 K04.7 - Periapikal abses tanpa sinus 26
Sumber data : SP2TP Puskesmas tahun 2019
Pola penyakit pada usia lanjut > 60 tahun yang periksa di UPT
Tabel III.B.6
Pola Penyakit Golongan Umur > 60 tahun
Di UPT Puskesmas Saptosari tahun 2019
No Jenis Penyakit 2019
14
1 M13.9 - Artritis 1485
2 I10 - Hipertensi esensial (primer) 1073
3 K29.0 - Gastritis perdarahan akut 888
4 R51 - Sakit kepala (pusing) 449
5 J45.9 - Asma 344
6 L23.9 - Dermatitis kontak alergi 289
7 R05 - Batuk 226
8 L08.9 - Infeksi lokal pada kulit dan jaringan 226
subkutan
9 E11.4 - Diabetes mellitus tak tergantung 123
insulin dengan komplikasi neurologis
10 E78.0 - Hiperkolesterolemia murni 119
Sumber data : Sp2 TP Puskesmas tahun 2019
gastritis 888 kasus, pusing 449 kasus, asma 344 kasus, dermatitis 289 kasus,
batuk 226 kasus, Infeksi-infeksi lokal lain pada kulit dan jaringan subkutan
226, DM 123 kasus dan hiperkolesterolamie 119 kasus. Hal ini disebabkan
karena beberapa faktor antara lain faktor usia, beban kerja, faktor gisi
4. Tuberkulosis
Grafik III.B.1
Jumlah Suspek dan Kasus Baru TB BTA +
Di UPT Puskesmas Saptosari, Tahun 2015, 2016, 2017, 2018, 2019
15
Grafik III.B.2
Prosentase Kasus Baru TB BTA + terhadap Suspek
Di UPT Puskesmas Saptosari, Tahun 2014, 2015, 2016, 2017, 2019
16
penyuluhan, penjaringan suspek yang langsung dilakukan kepada masyarakat
serta peningkatan jejaring dengan kader, lintas sektor dan praktisi swasta.
Tabel III.B.8
Hasil Akhir Pengobatan
Di UPT Puskesmas Saptosari, Tahun 2019
Angka Angka ∑ Kematian
BTA + Angka
No Desa Pengobatan Keberhasilan Selama
Diobati Kesembuhan
Lengkap Pengobatan Pengobatan
1 Jetis 2 1 0 50,00 1
2 Ngloro 0 0 0 #DIV/0! 0
3 Krambilsawit 0 0 0 #DIV/0! 0
4 Kepek 0 0 0 #DIV/0! 0
5 Monggol 3 3 0 100,00 0
6 Planjan 0 0 0 #DIV/0! 0
7 Kanigoro 1 1 0 100,00 0
JUMLAH 6 5 0 83,33 1
Sumber: Programmer TBC UPT Puskesmas Saptosari
Angka kesembuhan yang bisa dinilai pada tahun 2019 adalah kasus
BTA + yang diobati pada tahun 2017. Dari 6 penderita yang diobati ada 5
penderita (83%) berhasil sembuh, tetapi terdapat 1 kematian (17%) saat
masih dalam proses pengobatan, meski pun dengan penyebab yang lain.
5. Pneumonia
Penemuan penderita pneumonia yaitu jumlah penderita pneumonia yang
ditangani dalam kurun waktu tertentu dibandingkan jumlah perkiraan
penderita pneumonia di satu wilayah dalam kurun waktu tertentu x 100%.
Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita yaitu 10% dari jumlah
balita pada wilayah dan kurun waktu yang sama. Namun demikian di
Puskesmas Saptosari pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus pneumonia.
6. HIV-AIDS
Pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus baru HIV-AIDS di Puskesmas
Saptosari tahun 2019. Kegiatan program HIV-AIDS terus dilaksanakan antara
lain kegiatan ANC terpadu untuk semua ibu hamil, yang salah satu
kegiatannya adalah pemeriksaan HIV, penyuluhan ABAT dan survey
pengetahuan HIV-AIDS.
7. Syphilis
Tidak ada kasus syphilis yang ditemukan di Puskesmas Saptosari pada tahun
2019.
8. Diare
17
Kasus diare ditangani di Puskesmas Saptosari tahun 2019 dapat dilihat
di tabel berikut:
Tabel III.B.9
Target Kasus dan Persentase Diare
Di UPT Puskesmas Saptosari, Tahun 2019
Jumlah Target Diare Ditemukan Dan Ditangani
No Desa Penemuan L P L+P
L P L+P ∑ % ∑ % ∑ %
1 Jetis 56 56 112 25 44% 35 63% 60 53%
2 Ngloro 36 37 72 27 76% 39 107% 66 91%
3 Krambilsawit 68 67 136 28 41% 33 49% 61 45%
4 Kepek 65 65 131 19 29% 19 29% 38 29%
5 Monggol 52 52 105 22 42% 33 63% 55 53%
6 Planjan 68 70 137 37 55% 42 60% 79 58%
7 Kanigoro 72 73 145 36 50% 37 51% 73 50%
Jumlah 417 420 838 194 46% 238 57% 432 52%
Sumber : Program Diare UPT Puskesmas Saptosari tahun 2019
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kasus diare yang ditemukan
belum memenuhi target, baru sebesar 52%, hal ini dikarenakan sumber
laporan hanya dari data di simfomas, namun demikian semua kasus tersebut
sudah ditangani 100% dan tidak ada kasus kematian.
Tabel III.B.10
Kasus Diare ditemukan per Bulan per Jenis Kelamin
Di UPT Puskesmas Saptosari, Tahun 2018, 2019
2018 2019
Bulan
L P Σ L P Σ
Januari 13 10 23 17 21 38
Februari 14 10 24 18 27 45
Maret 18 22 40 6 27 33
April 23 16 39 17 19 36
Mei 11 24 35 27 21 48
Juni 9 18 27 15 17 32
Juli 17 17 34 10 15 25
Agustus 18 16 34 17 16 33
September 17 24 41 14 11 25
Oktober 24 41 65 15 19 34
November 17 26 43 24 15 39
Desember 23 28 51 14 30 44
Jumlah 204 252 456 194 238 432
Sumber : Program Diare UPT Puskesmas Saptosari tahun 2019
Tabel III.B.11
Kasus Diare Balita ditemukan per Bulan per Jenis Kelamin
18
Di UPT Puskesmas Saptosari Tahun 2018, 2019
2018 2019
Bulan
L P Σ L P Σ
Januari 4 2 6 6 5 11
Februari 5 1 6 6 1 7
Maret 6 4 10 2 5 7
April 7 2 9 5 2 7
Mei 5 5 10 4 8 12
Juni 3 4 7 3 2 5
Juli 5 6 11 6 5 11
Agustus 6 4 10 6 3 9
September 4 2 6 11 5 16
Oktober 7 10 17 8 4 12
November 3 4 7 7 5 12
Desember 5 7 12 7 4 11
Jumlah 60 51 111 71 49 120
Sumber: Programmer Diare UPT Puskesmas Saptosari, 2019
9. Kusta
Tidak ditemukan kasus kusta di wilayah UPT Puskesmas Saptosari pada
tahun 2019.
19
antara 5 – 14 tahun dengan status imunisasi secara tertulis tidak diketahui
meski pun secara program anak-anak diimunisasi pada umur 9 bulan dan saat
BIAS SD. Semua kasus tertangani dan tidak ada kasus yang meninggal.
Dengan adanya kasus tersebut, Puskesmas menggalakkan sosialisasi ke
masyarakat, sekolah maupun pertemuan-pertemuan lintas sektor, serta
meningkatkan sweeping imunisasi.
11. DBD
Kasus DBD di wilayah UPT Puskesmas Saptosari pada tahun 2019,
seperti dalam tabel berikut :
Tabel III.B.12
Kasus DBD
Di UPT Puskesmas Saptosari, Tahun 2019
Desa L P Σ
Jetis 0 2 2
Ngloro 1 0 1
Krambilsawit 0 0 0
Kepek 4 2 6
Monggol 2 0 2
Planjan 0 0 0
Kanigoro 1 0 1
Jumlah 8 4 12
Sumber: Programmer DBD UPT Puskesmas Saptosari, 2019
Grafik III.B.3
Perkembangan Kasus DBD
Di UPT Puskesmas Saptosari, Tahun 2014 – 2019
20
Sumber: Programmer DBD Puskesmas Saptosari, 2019
12. Malaria
Tidak ada kasus penyakit malaria yang ditemukan di wilayah
Puskesmas Saptosari pada tahun 2019.
13. Filariasis
Tidak ada kasus penyakit filariasis yang ditemukan di wilayah Puskesmas
Saptosari pada tahun 2019.
15. IVA
21
Pemeriksaan IVA dilakukan terhadap 63 wanita. Ditemukan positip 3
orang. Persentase IVA positip : 3/63 x 100% = 4,76%.
17. KLB
Pada tahun 2019 tidak terjadi kasus KLB.
C. STATUS GIZI
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2015 sampai 2019 ada
variasi data antara lain terjadi penurunan status gizi buruk pada tahun 2015,
meningkat pada tahun 2017 menjadi 1,2 % dan terus menurun sampai tahun
2019 menjadi 0,11% dikarenakan pemberian makanan tambahan untuk
pemulihan sehingga ada beberapa balita yang meningkat statusnya menjadi gizi
kurang. Status gizi kurang menurun drastis menjadi 1,7% pada tahun 2019.
Begitu juga dengan status gizi baik yang mengalami penurunan pada tahun
2019 sebesar 87,08%. Kasus gizi lebih pada tahun 2019 mengalami
peningkatan menjadi 11,25%. Kasus anemia dan kekurangan energi kronis
(KEK) pada ibu hamil pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi
22
14,97% dan 22,68%. Sehingga KIE Gizi dan pemberian makanan tambahan
bagi ibu hamil diutamakan.
Tabel III.C.2
Cakupan Pemberian VIT A, Fe dan Iodium
Di UPT Puskesmas Saptosari Tahun 2015 – 2019
2015 2016 2017 2018 2019
No Program
(%) (%) (%) (%) (%)
Cakupan pemberian Vit A
1 a. Balita 100 100 100 100 100
b.Ibu Nifas 100 100 100 100 100
Cakupan Bumil dapat Fe
2 a.Fe 1 100 100 100 100 100
b.Fe 3 96,9 94 96,3 96,05 64,86
Cakupan Desa dengan Garam
3 92,2 100 98,5 100 96
beryodium
Pemberian vitamin A pada bayi dan balita pada bulan Februari dan
Agustus 2019 sudah mencangkup 100% dari sasarannya. Begitu juga cakupan
pemberian vitamin A pada ibu nifas dan pemberian Fe1 pada Ibu hamil sudah
mencapai 100%. Meskipun, pemberian Fe3 pada Ibu hamil belum bisa
mencapai 100%, bahkan pada tahun 2019 menurun sebesar 31,19%. Cakupan
rumah tangga dengan pemakaian garam beryodium mengalami penurunaan
karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.
Indikator pengambilan sampel adalah keluarga yang mempunyai balita dan ibu
hamil.
23
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. UPAYA KESEHATAN
24
- Komunikasi interpersonal dan konseling.
- Test laboratorium sederhana (Hb, protein urin) dan atau berdasarkan
indikasi (HbsAG, sifilis, HIV, Malaria TBC).
Tabel IV.A.2
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Jumlah K4
Ibu Jumlah % Target SPM (%)
Hamil
461 346 75,05 100
Sumber data : Program KIA Puskesmas Saptosari
3. Pertolongan Persalinan
Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah
tertentu pada kurun waktu tertentu.
Tabel IV.A.3
Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Jumlah Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Ibu Jumlah % Target SPM (%)
Bersalin
426 426 100 100
Sumber data : Program KIA Puskesmas Saptosari
25
5. Ibu Hamil dengan imunisasi TT2+
Dari 461 ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Saptosari pada
tahun 2019, sudah ada 118 ibu hamil dengan imunisasi TT2+ atau sebesar
25,6%, menurun drastis dari tahun 2018 (79,9%).
6. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe 3
Dari 461 ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Saptosari, Ibu
Hamil yang mendapat Tablet Fe 3 ada 299 orang (64,86%), meningkat dari
tahun 2018 sebanyak 418 atau sebesar 63,43%.
7. Penanganan Komplikasi Kebidanan
Dari 461 ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Saptosari
diperkirakan ada 92 Ibu Hamil. Pada kenyataannya hanya ada 74 ibu hamil
(80,26%) dengan Komplikasi Kebidanan dan semuanya mendapatkan
penanganan.
9. Peserta KB Baru
Peserta KB baru : pasangan usia subur (PUS) yang baru pertama kali
menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi dan atau PUS yang
menggunakan kembali salah satu cara atau alat kontrasepsi setelah mereka
berakhir masa kehamilannya. Variasi penggunaan alat kontrasepsi oleh peserta
KB baru di Puskesmas Saptosari sebagai berikut :
Tabel IV.A.4
Peserta KB Baru
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
METODE JENIS 2018 2019
IUD 56 104
MKJP MOW 7 8
IMPLAN 126 254
KONDOM 17 2
NON
SUNTIK 164 308
MKJP
PIL 35 9
Jumlah 405 685
Sumber : Program KB, Puskesmas Saptosari
26
Terjadi peningkatan jumlah akseptor KB baru pada tahun 2019, KB
suntik masih menjadi pilihan terbanyak aseptor karena masyarakat masih
menganggap bahwa suntik adalah yang paling praktis, minimal efek
sampingnya. Untuk memakai kontrasepsi lain sebagaian masyarakat masih
enggan / takut efek samping walaupun sudah diberi penjelasan oleh bidan /
petugas kesehatan, bahwa pada dasarnya semua kontrasepsi sama dan
mempunyai efek masing masing tergantung kondisi dan reaksi dari aseptor.
Tabel IV.A.5
Peserta KB Baru Per Desa
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Peserta kb baru
No Desa Jumlah pus
Jumlah %
1 Jetis 824 95 13,87%
2 Ngloro 672 59 8,61%
3 Krambilsawit 1.209 156 22,77%
4 Kepek 1.194 111 16,20%
5 Monggol 995 80 11,68%
6 Planjan 1.236 70 10,22%
7 Kanigoro 1.360 114 16,64%
Jumlah 7.490 405 685
Sumber: Program KB Puskesmas Saptosari 2019
27
Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah PUS yang memperoleh
pelayanan kontrasepsi standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
dibandingkan jumlah PUS di wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x
100%. Cakupan peserta KB aktif per desa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.A.7
Peserta KB Aktif Per Desa
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Peserta kb aktif
No Desa Jumlah pus
Jumlah %
1 Jetis 962 608 63,2
2 Ngloro 669 491 73,4
3 Krambilsawit 1.159 886 76,4
4 Kepek 1.238 878 70,9
5 Monggol 952 740 77,7
6 Planjan 1.200 896 74,7
7 Kanigoro 1.344 1.019 75,8
Jumlah 7.524 5.518 73,3
Sumber: Program KB Puskesmas Saptosari 2019
28
Persentase berat badan bayi lahir rendah (BBLR) adalah perbandingan
antara berat badan bayi lahir rendah dengan seluruh bayi baru lahir yang
ditimbang pada periode waktu dan wilayah yang sama. Hasilnya dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel IV.A.9
Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Per Desa
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
BBLR
Jumlah lahir hidup
No Desa L P L+P
L P ∑ ∑ % ∑ % ∑ %
1 Jetis 27 26 53 1 3,7% 4 15,4% 5 9,4%
2 Ngloro 19 20 39 5 26,3% 0 0,0% 5 12,8%
3 Krambilsawit 48 29 77 4 8,3% 1 3,4% 5 6,5%
4 Kepek 39 42 81 0 0,0% 1 2,4% 1 1,2%
5 Monggol 34 15 49 6 17,6% 3 20,0% 9 18,4%
6 Planjan 25 25 50 0 0,0% 2 8,0% 2 4,0%
7 Kanigoro 38 39 77 5 13,2% 1 2,6% 6 7,8%
Jumlah 230 196 426 21 9,1% 12 6,1% 33 7,7%
Sumber: Program KIA Puskesmas Saptosari 2019
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 33 bayi yang
ditimbang dengan berat badan yang rendah 7,7%. Hal tersebut sangat
dipengaruhi oleh status gizi ibu saat hamil.
29
KN 1 di wilayah UPT Puskesmas Saptosari belum mencapai target
100%. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa ibu yang belum tahu
pentingnya memeriksakan bayinya saat jadwal kontrol.
14. Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap)
KN lengkap yaitu pelayanan kesehatan neonatal dasar meliputi ASI
eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian
vitamin K injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi HB1
bila tidak diberikan pada saat lahir, manajemen terpadu bayi muda. Dilakukan
sesuai standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari, dan
pada 28 hari setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun
kunjungan rumah. Hasilnya sebagai berikut :
Tabel IV.A.11
Kunjungan Neonatus 3 (KN Lengkap) Per Desa
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Jumlah lahir Kunjungan neonatal 3 (KN lengkap)
No Desa hidup L P L+P
L P ∑ ∑ % ∑ % ∑ %
1 Jetis 27 26 53 21 78% 23 88% 44 83%
2 Ngloro 19 20 39 14 74% 17 85% 31 79%
3 Krambilsawit 48 29 77 39 81% 28 97% 67 87%
4 Kepek 39 42 81 33 85% 40 95% 73 90%
5 Monggol 34 15 49 29 85% 12 80% 41 84%
6 Planjan 25 25 50 25 100% 24 96% 49 98%
7 Kanigoro 38 39 77 31 82% 36 92% 67 87%
Jumlah 230 196 426 192 83% 180 92% 372 87%
Sumber: Program KIA Puskesmas Saptosari 2019
30
Bayi yang mendapat ASI eksklusif yaitu bayi yang hanya mendapat ASI
saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. Cakupan pemberian ASI Eksklusif di
Puskesmas Saptosari pada tahun 2019 dapat dilihat dari tabel di atas baru
tercapai 68,9%.
31
Cakupan kunjungan bayi : jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai standar minimal 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
dibandingkan jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja dalam
kurun waktu yang sama x 100%. Dari tabel tersebut terlihat ada yang lebih dari
100%, hal tersebut dikarenakan adanya duplikasi kunjungan, namun secara
keseluruhan baru mencapai 97%.
32
19. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi
Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Puskesmas Saptosari tahun
2019 sebagai berikut :
Tabel IV.A.16
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Per Desa
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Jumlah Bayi
(Surviving L P L+P
No Desa
Infant)
L P L+P ∑ % ∑ % ∑ %
1 Jetis 30 19 49 29 97% 21 111% 50 102%
2 Ngloro 11 22 33 11 100% 19 86% 30 91%
3 Krambilsawit 29 40 69 32 110% 37 93% 69 100%
4 Kepek 43 25 68 38 88% 26 104% 64 94%
5 Monggol 25 25 50 30 120% 20 80% 50 100%
6 Planjan 36 37 73 24 67% 28 76% 52 71%
7 Kanigoro 32 37 69 32 100% 30 81% 62 90%
Jumlah 206 205 411 196 95% 181 88% 377 92%
Sumber: Program Imunisasi Puskesmas Saptosari 2019
33
21. Baduta Ditimbang
Baduta ditimbang yaitu jumlah anak umur 0-23 bulan yang ditimbang
dibandingkan dengan jumlah anak umur 0-23 bulan yang ada pada periode
waktu dan tempat yang sama. Hasilnya per desa bisa dilihat dalam tabel berikut
Tabel IV.A.18
Baduta Ditimbang Per Desa
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
JUMLAH DITIMBANG
BADUTA
NO DESA DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S)
L P S L P S L P S
1 Jetis 44 42 86 34 33 67 77,3 78,6 77,9
2 Ngloro 64 58 122 50 45 95 78,1 77,6 77,9
3 Krambilsawit 53 47 100 45 40 85 84,9 85,1 85,0
4 Kepek 24 30 54 24 26 50 100,0 86,7 92,6
5 Monggol 48 38 86 45 35 80 93,8 92,1 93,0
6 Planjan 61 60 121 60 56 116 98,4 93,3 95,9
7 Kanigoro 78 78 156 65 60 125 83,3 76,9 80,1
JUMLAH 372 353 725 323 295 618 86,8 84 85,2
Sumber: Program Gizi Puskesmas Saptosari 2019
34
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Hasilnya per desa bisa dilihat dalam
tabel berikut :
Tabel IV.A.20
Pelayanan Kesehatan Anak Balita Per Desa
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Mendapat Pelayanan Kesehatan (Minimal 8x)
Jumlah
No Desa L P L+P
L P L+P % % %
1 Jetis 218 231 449 79 36,2 128 55,4 207 46,1
2 Ngloro 167 151 318 69 41,3 65 43,0 134 42,1
3 Krambilsawit 317 282 599 134 42,3 141 50,0 275 45,9
4 Kepek 284 245 529 118 41,5 114 46,5 232 43,9
5 Monggol 236 228 464 121 51,3 120 52,6 241 51,9
6 Planjan 331 331 662 139 42,0 151 45,6 290 43,8
7 Kanigoro 399 365 764 168 42,1 151 41,4 319 41,8
Jumlah 1.952 1.833 3.785 828 42,4 870 47,5 1.698 44,9
Sumber: Program Gizi Puskesmas Saptosari 2019
35
Jumlah balita ditimbang yaitu jumlah balita yang ditimbang berat
badannya di sarana pelayanan kesehatan termasuk di posyandu dan tempat
penimbangan lainnya. Berdasarkan data dari laporan posyandu hasilnya
sebagai berikut :
Tabel IV.A.22
Balita BB BGM Per Desa
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Ditimbang BGM
No Desa Jumlah (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P S % S % S %
1 Jetis 87 84 171 76,3 77,8 77,0 1 1,1 1 1,2 2 1,2
2 Ngloro 70 63 133 88,6 87,5 88,1 2 2,9 1 1,6 3 2,3
3 Krambilsawit 106 97 203 77,9 80,2 79,0 1 0,9 2 2,1 3 1,5
4 Kepek 119 105 224 75,8 75,5 75,7 2 1,7 1 1,0 3 1,3
5 Monggol 90 76 166 86,5 86,4 86,5 2 2,2 2 2,6 4 2,4
6 Planjan 134 129 263 87,6 87,2 87,4 4 3,0 6 4,7 10 3,8
7 Kanigoro 160 144 304 74,4 80,4 77,2 2 1,3 4 2,8 6 2,0
Jumlah 766 698 1.464 80,0 82 80,8 14 1,8 17 2,4 31 2,1
Sumber: Program Gizi Puskesmas Saptosari 2019
36
Tabel IV.A.23
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Mendapat Pelayanan Kesehatan
Sd Dan Setingkat
Jumlah (Penjaringan)
Mendapat Pelayanan
L P L+P
Kesehatan
No Desa
S %
L P ∑ S % S % S %
(Penjaringan)
1 Jetis 45 38 83 45 100 38 100 83 100 5 5 100
2 Ngloro 22 20 42 22 100 20 100 42 100 2 2 100
3 Krambilsawit 43 45 88 43 100 45 100 88 100 3 3 100
4 Kepek 35 31 66 35 100 31 100 66 100 3 3 100
5 Monggol 28 22 50 28 100 22 100 50 100 4 4 100
6 Planjan 28 26 54 28 100 26 100 54 100 6 6 100
7 Kanigoro 39 33 72 39 100 33 100 72 100 3 3 100
JUMLAH 240 215 455 240 100 215 100 455 100 26 26 100
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD &
100 100 100
Setingkat
Sumber: Program UKS/UKGS Puskesmas Saptosari 2019
30. SD/MI melakukan pelayanan gigi, mendapat perawatan gigi dan mulut
Pelayanan gigi dan mulut yaitu pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan kuratif sederhana seperti
37
pencabutan gigi sulung, penobatan, dan penambalan sementara gigi sulung dan
gigi tetap, yang dilakukan baik di sekolah maupun dirujuk ke puskesmas
minimal 2 kali dalam setahun.
Tabel IV.A.25
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2019
38
2. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan
39
D. KEADAAN LINGKUNGAN
Dari grafik tersebut terlihat bahwa dari tahun 2015 sampai dengan 2019
terdapat peningkatan persentase rumah sehat. Hal ini didukung oleh kondisi
sosial ekonomi dan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat akan
pentingnya kondisi perumahan yang sehat.
40
penampungan limbah, dan pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan,
air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air
tidak terlindung. Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang
layak sebagai berikut :
Grafik IV.D.2
Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Bersih
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2014, 2015, 2016, 2017, 2019
41
Grafik IV.D.3
Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak
(Jamban Sehat)
Di Puskesmas Saptosari Tahun 2015 2016, 2017, 2018, 2019
4. Desa STBM
42
5. TTU Memenuhi Syarat
43
BAB V
A. Sarana Kesehatan
2. Jumlah Klinik : 2
3. Jumlah BPM :3
7. Jumlah Apotek : 1
B. Tenaga Kesehatan
44
gigi, sanitarian, petugas gizi, bidan, perawat, asisten apoteker, dan analis
kesehatan cara pengitungannya sama dengan cara penghitungan rasio dokter.
Jumlah dan rasio tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Saptosari
sebagai berikut :
Tabel V.B.1
Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan
Puskesmas Saptosari Tahun 2019
Jenis SDM Jumlah yang ada Rasio
Bidan 9 23,51
Semua tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas belum ada yang sesuai
dengan kebutuhan, berdasarkan jumlah penduduk yang ada di wilayah
puskesmas. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan daerah.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Selain sarana dan tenaga kesehatan yang ada untuk menjalankan fungsi
pembangunan kesehatan di puskesmas secara optimal, tentunya juga sangat
didukukung oleh dana untuk pembiayaan semua operasional kegiatan yang
ada di puskesmas. Kondisi keuangan yang ada di Puskesmas Saptosari bisa
dilihat pada tabel berikut :
45
Tabel V.C.1
Pembiayaan Kesehatan
Puskesmas Saptosari Tahun 2019
ALOKASI ANGGARAN
KESEHATAN
NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
ANGGARAN KESEHATAN
BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 91,68
3.620.611.747
a. Belanja Langsung
3.620.611.747
b. Belanja Tidak Langsung
-
2 APBD PROVINSI 0,00
-
- Dana Tugas Pembantuan (TP)
Provinsi
3 APBN : 8,32
328.476.000
- Dana Alokasi Umum (DAU)
Kapitasi 42,78
1.689.362.267
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
3.949.087.747
TOTAL APBD KAB/KOTA
3.620.611.747
% APBD KESEHATAN THD APBD
KAB/KOTA 100,00
ANGGARAN KESEHATAN
PERKAPITA 103.249,52
Sumber : Bendahara Saptosari tahun 2019
46
BAB VI
KESIMPULAN
a. Faktor masyarakat.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di atas untuk masa
47
b. Mengadakan kerja sama baik lintas program maupun lintas sektoral serta
Permenkes.
48