Filosofi Bidan :
Seorang bidan wajib memegang teguh keyakinan bahwa manusia adalah
makhluk bio – psiko- kultural dan spiritual yang unik. Manusia Manusia merupakan
satu kesatuan jasmani yang utuh dan tidak ada satupun individu yang sama.
Ketika manusia sudah memasuki usia dewasa, manusia memiliki keinginan untuk
membentuk keluarga melalui sebuah proses pernikahan. Keluarga yang terbentuk
terdiri dari suami isteri,anak dan individu lain yang mempunyai hubungan keluarga
dibawah satu atap tempat tinggal.
Seorang anak dari sebuah keluarga lahir dari proses persalinan.Persalinan adalah suatu
proses alami, tetapi bila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi persalinan
abnormal. Secara teoritis, persalinan dan kelahiran normal adaLAdalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup nulan (37 – 42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maqupun janin
(Sujanyanti,2010). Setiap waniuta usia subur, ibu hamil, ( bumil), Ibu bersalin( bulin)
dan bayi berhak mendapat pelayan yang kualitas. Pelayanan yang kualitas tentunya
dapat diwujudkan dengan bidan yang berkualitas pula.
Seorang bidan harus berkeyakinan bahwa setiap individu berhak mendapat pelayanan
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhannya. Setiap individu
juga berhak untuk menentukan nasibnya sendiri dengan mendapat informasi yang
cukup dan berperan dalam aspek pemeliharaan kesehatan.
Filosofi kebidanan adalah sebuah keyakinan / pandangan hidup bidan yang
digunakan sebagai kerangka berpikir dalam memberikan asuhan kepada klien .
Seoeang bidan harus memiliki keyakinan bahwa ilihan dan keputusan dalam
ashan patut dihotmati. Keputusan yang dipilih merupakan tanggung jawab
bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi ashan. Perempuan mempunyai
hak untuk memilih dan memutuskan tentang pemberi asuhan dan tempatnya
melahirkan