Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar
Universitas Hasanuddin
Oleh
F81113306
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
karena dengan berkah dan limpahan rahmat serta hidayahNya, sehingga skripsi yang
1950)” dapat penulis selesaikan. Salam dan shawalat tak lupa pula penulis haturkan
kepada Junjungan Nabiullah Muhammad SAW. Sang pencerah yang membawa kita
dari alam jahilyah menuju alam peradaban saat ini, dengan segala ilmu dan ajaran
Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai rintangan, mulai
dari pengumpulan literatur, pengumpulan data sampai pada pengolahan data maupun
dalam tahap penulisan. Namun, dengan kesabaran dan ketekunan yang dilandasi
dengan rasa tanggung jawab selaku mahasiswa dan juga bantuan dari berbagai pihak,
baik material maupun moril. Tulisan ini merupakan salah satu syarat guna mencapai
Pada kesempatan kali ini penulis wajib mengucapkan terima kasih dan juga
dan membantu dalam penyusunan skripsi ini baik secara moril dan materil.
iv
Terkhusus kepada Dr. Bambang Sulistyo, M.S selaku pembimbing I sekaligus
yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis.
segala kerendahan hati dan segenap cinta dan hormat kepada kedua orang tua tercinta
Putra Raharjo dan Asiah W yang telah membesarkan dan mendidik penulis.
Penulis mutlak berterima kasih dan sekaligus meminta maaf kepada beliau, karena
tinggi. Penulis menyadari begitu banyak pengorbanan yang telah beliau berikan dari
kecil hingga dewasa, terima kasih atas segala pengorbanan, dan doa serta kasih
sayangnya baik materi dan moral secara rohani dan jasmani. Kepada paman M. Ikbal
suaminya Hariyanto, Riza Prastika, Riska Amelia, Fadel Alfayat dan Aqira Farsa
Aulia yang selalu membantu saya, memberikan dorongan dan semangat selama saya
Keponakan, Fahreza Reyhan Ramadhan dan Anidita Keysa Sahra semoga menjadi
anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tua, serta para sepupuku dan semua
keluarga yang senantiasa mendoakan. Terima kasih atas doa dan dukunganya.
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kluarga besar Bapak
bersama istrinya Ibu basria. Yang selama penelitian telah memberikan banyak
informasi dan data primer tentang ayahnya, dan mengizinkan saya untuk menulis
v
Pada kesempatan ini dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati, penulis
tingginya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Dwie Aries Tina Palubuhu, M.A, selaku Rektor Universitas
2. Bapak Prof. Akin Duli, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
3. Ibu Dr. Nahdia Nur,M.Hum, selaku Ketua Departemen Ilmu Sejarah Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin beserta seluruh staf pengajar yang telah
memberikan bantuan, bimbingan serta ilmu yang telah diajarkan pada penulis
KMFIB-UH) yang tidak dapat penulis tuliskan satu per satu. Terima kasih telah
yang telah banyak saya dapatkan. Tetap jadikan HUMANIS sebagai wadah buat
Limola, Ismail Ismadi, Muh. Karim, Baso Arifai Syam, Noviandi, Jamaluddin,
Fajrul Ikhsan dan Iskandar Z. Tidak terasa waktu semakin berlalu meninggalkan
cerita tentang kita selama menjadi mahasiswa, mungkin kedepannya jalan kita
vi
akan berbeda dalam menjalani skenario Tuhan. Terima kasih atas persahabatan
kita selama ini, semua apa yang telah kalian berikan cerita dan tawa yang tak
6. Kanda-kanda senior yang telah banyak memberikan arahan K’ Zainal S.s, Agresi
2006, Gerilya 2007, K’Utho S.S, Gestapu 2008, Reformasi 2009 K’Hilda
Anjarsari S.S,M.Si Muh. Arfan S.S. Marari 2010, K’ Marwan S.S, K’ Adil S.S,
K’Tian S.S. K’ Ahmad Bardi S.S, Amri S.S, Supersemar 2011, K’Awal S.S, K’
Dedi dan K’Dicky S.S. Tritura 2012, K’Herman, K’Rijal S.S, K’Riska, K’Fatin,
K’Rusli S.S, K’Apos, K’Bulla dan masih banyak lagi yang tidak sempat ditulis
namanya satu per satu. Terima kasih untuk semua pembelajarannya selama ini.
7. Adik-adik di Humanis, Maman yang sekarang jadi Ketua Himpunan yang waktu
maba pernah nagis, Farida, Entong, Ria, Yuli, Putra, Pitra, Ibnu, Idar, Arul,
Darul, Eve, Pitto, Alam, Rais, Allu, Erwin, Siska, Madi dan masih banyak lagi
8. Teman-teman SMA Jurusan IPS Noldi, Naslan, Dandi Darmadi, Teguh, Rian,
Rifki dan Jurusan IPA Wahyu, Jusman, Syarif, Dedeh kapan reunian lagi
bung…?
9. Geng Buntu Pokko, Halik, Ayu, Cuky, Piyan, Aziz, dll. Betah yaaaa tinggal
10. Geng rusuh (Perum Daya), paling kocak se-RT dan paling ribut. Dodi, Didit,
Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, Nina, Rifki, Gem, Uli, Uni, dan Stiven.
vii
12. kekasihku Bella Astari Patta, orang yang senantiasa meluangkan wangktunya
bersamaku untuk membantu dalam penulisan ini, orang yang sangat peduli,
perhatian dan orang yang sering saya repotkan. Terima kasih atas semuanya.
mudah, oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan dalam penyusunan skripsi ini
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................... x
BAB I: PENDAHULUAN
ix
BAB III: LATAR BELAKANG KEHIDUPAN ABDURRAHMAN
HADDAD MULAI DARI KECIL HINGGA BERGABUNG DI
ORGANISASI KELASKARAN
4.1 Peran Abdurrahman Haddad saat Pengibaran Sang Saka Merah Putih 47
BAB V: PENUTUP
5.2 Saran...................................................................................................... 90
LAMPIRAN ......................................................................................................... 94
x
ABSTRAK
Adapun hasil dari penelitian ini memberikan gambaran bahwa tokoh pejuang
Abdurrahman Haddad begitu berperan dalam membela dan mempertahankan
kemerdekaan RI. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942 sampai 1945
Abdurrahman Haddad bergabung di organisasi kepemudaan Sumber dara Rakyat
(SUDARA) dan juga bekerja di kepolisian dalam kota Makassar, senantiasa
menyebarluaskan ide-ide tentang kemerdekaan. Setelah pendudukan Jepang dan
masuknya NICA/KNIL Abdurrahman Haddad kembali ke Mandar dan begabung di
Organisasi Kelaskaran KRIS MUDA Mandar cabang Majene diorganisasi inilah
Abdurrahman Haddad berperan dalam memprtahankan kemerdekaan dengan
meyebarkan ide-ide kemerdekaan melalui penempelan pamflet dan mengkoodinir
pengiriman pemuda pejuang ke pulau Jawa dan menjadikan Negara Indonesia Timur
masuk kedalam NKRI.
xi
ABSTRACT
(guided by Dr. Bambang Sulistyo Edi P., M.S. and Drs. Abd Rashid R., M.Ag.)
The results of this study provide a picture that the leader of Abdurrahman
Haddad fighters so play a role in defending and maintaining the independence of
Indonesia. During the Japanese occupation of 1942 to 1945 Abdurrahman Haddad
joined the youth organization of Sumber Dara Rakyat (SUDARA) and also worked
in the police in Makassar, always disseminating ideas about independence. After the
Japanese occupation and the entry of NICA / KNIL Abdurrahman Haddad returned
to Mandar and joined in the KRIS MUDA Mandar organization Majene organized
this branch of Abdurrahman Haddad played a role in maintaining independence by
disseminating the ideas of independence through patching pamphlets and
mengoodinir sending youth fighters to the island of Java and make the State East
Indonesia entered into NKRI.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Penulis biografi atau riwayat hidup seorang tokoh pejuang atau pemimpin telah
tahun 1945. Namun, masih banyak para pemimpin atau tokoh-tokoh pejuang
yang telah berjasa bagi bangsa dan negara, pada zaman penjajahan Belanda dan
Jepang yang tidak lagi di kenal oleh masyarakat. Perjuangan dan jasa-jasanya
dilupakan orang; oleh karena itu skripsi ini berupaya mendiskripsikan perjuangan
pembaharu di zaman kemerdekaan tidak lagi di kenal oleh bangsa kita. Itulah
menghormati dan menghargai jasa para pahlawannya yang dapat tumbuh menjadi
salah satu tokoh pejuang dari Majene. Daerah ini merupakan bagian dari Provinsi
1
Muhammad Amir.Perjuangan Hammad Saleh Menentang Jepang Dan Belanda Di
Mandar 1942-1947, (Makassar: Arus Timur, 2014), hlm 2.
1
Sulawesi Barat yang meliputi lima wilayah kabupaten, yaitu kabupaten Polewali
Selatan ini meliputi wilayah Onder Afdeling Mandar pada masa pemerintahan
Hindia Belanda.2
VS, yang baru dapat dilaksanakan di beberapa kota-kota kecil pada tahun. seperti
Watampone, Sengkang, Paria, dan Palopo. Kemudian setahun sesudah itu 1908,
dibuka pula beberapa VS di desa- desa. Sepuluh tahun setelah VS didirikan dan
berkembang cukup pesat, maka pada tahun 1920 dibuka pula sekolah lanjutan dari
Tipalayo.4
2
Syahrir Kila, Budaya politik Kerajaan Balanipa Mandar, (Makassar: 2015), hlm. 14.
3
Sarita Pawiloy, dkk. Arus Revolusi 45 di Sulawesi Selatan. (Ujung Pandang:, 1987.)
hlm. 24.
4
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
2
Pondok Pesantren Agama Islam di Tinambung. kemudian mendapat ijazah karena
tahun 1938.7 Daerah ini terletak di muara sungai mandar. Sekarang daerah ini
dengan Limboro dan Balanipa yang sekarang telah dimekarkan dan menjadi
pesantren, menjadi buruh harian tukang batu di Makassar pada tahun 1938 dan
dari tahun 1939 sampai dengan tahun 1941.9 Para murid sekolah yang telah
berusia 15 tahun keatas diikut sertakan dalam barian seinendan yaitu pelatihan
kepemudaan bentukan Jepang. Di samping itu, di bentuk pula Boei Teisin Tai
militer Jepang mendirikan pula suatu badan untuk melatih para pemuda dalam
1
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
2
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
7
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
8
Syarir Kila, op.,cit. hlm.16.
9
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
3
kepolisian yang diberi nama Heiho.10 salah satu anggotanya ialah Abdurrahman
Enrekang. Oleh karena itu, pihak Belanda terpaksa menyerah dan seluruh
Sulawesi berhasil diduduki dan dikuasai oleh pihak angkatan laut Jepang.
dengan penuh harapan akan datangnya masa pencerahan. Para raja dan rakyat
memasuki daerah Mandar pada akhir februari 1942 dan aparat pemerintahan
10
Sarita Pawiloy, op., cit. hlm. 68.
11
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
12
Sarita Pawiloy, Loc., cit.
4
mengukuhkan kekuasaan raja-raja (para Mara’dia),13 di bawah struktur penguasa
militer Jepang.14
pendatang baru itu adalah juga bangsa penjajah. Mereka kejam dan juga bengis.
dan ketakutan sehingga sikap yang awalnya mendukung orang Jepang berubah
semua kekuatan asing. perlawanan bangsa Indonesia terhadap fasisme Jepang ada
yang bersifat legal, ilegal dan perlawanan fisik. Di Mandar perlawanan bersenjata
terhadap penguasa Jepang dipimpin oleh Moh. Saleh Puangnga l Sudding sekitar
Puangnga l Sudding membunuh dua orang polisi Jepang pada bulan april 1945.15
Moh. Sale Puangnga I Sudding merupakan anggota dari KRIS MUDA Mandar
Haddad yang menempatkan diri pada bagian I pucuk pimpinan KRIS MUDA dan
MUDA Mandar yang di pimpin oleh Ibu Andi Depu, terbentuk pada tanggal 21
13
Syarir kila, op.,cit. hlm.20. Mara’dia adalah pemimpin atau raja dari kerajaan
Balanipa di Mandar, sebelumnya sebutan gelar Mara’dia di Mandar yaitu Tomakaka sebelum
adanya kerajaan Balanipa..
14
Muhammad Amir, op., cit. hlm. 84-86.
15
Sarita Pawiloy, op., cit. hlm. 64-69.
16
Arsip Pribdi, Abdurrahman Haddad, Struktur Dan Porsonalia Organisasi Kebangkitan
Rahasia Islam Muda (KRIS MUDA) Mandar, penulisan kata singkatan pada KRIS MUDA
Mandar di tulis berdasarkan data yang di peroleh di Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
5
Agustus 1945. Organisasi ini bukan hanya bertujuan menegakkan, membela, dan
tetapi juga dimaksudkan untuk menentang kehadiran dan usaha NICA (Nederland
1945 di bawah pimpimnan Hajja Andi Depu, disinilah bentuk gerakan dan
Pemuda Sumber Darah Rakyat Di Makassar yang dipimpin oleh Made Sa’bara
Dr.Ratulangi, dan pada waktu itu juga sebagai salah satu anggota polisi (JUMPO)
untuk pemeriksa perkara dalam kota, dari tahun 1943 sampai tentera sekutu
mendarat di Makassar.19
NICA tersebut, oleh pucuk pimpinan KRIS MUDA Mandar memerintahkan agar
17
Muahammad Amir, Loc., cit. hlm.104.
18
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
19
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
6
mengadakan sabotase pada waktu yang memungkinkan terhadap tentara Australia
dan NICA.20 Pada akhir tahun 1945 Abdurrahman Haddad adalah anggota polisi
dengan tugas pemeriksa perkara di Majene sampai pada akhir tahun 1946,
lantaran di tangkap oleh Belanda (NICA) dan ditawan di Majene dan di Makassar.
1948.21
kemudian, pada awal tahun 1949 Abdurrahman Haddad dipanggil oleh komandan
paling banyak membicarakan tentang cara-cara apa yang harus ditempuh dalam
20
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
21
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
7
Belanda (Den Haag), kemudian Sulawesi kembali diakui sebagai daerah De facto
(KMB) telah berakhir di Den Haag yang hasilnya ialah bahwa Kedaulatan
kebetulan juga sebagai ketua umum organisasi perjuangan Biro Pejuang Pengikut
untuk membentuk BPPRI cabang Majene, di samping itu dijelaskan bahwa tujuan
Muhshin Ali, sekretaris Sitti A’isa, dan pembantunya Sahide s, Badolo Waris,
22
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad
8
Abu symsi, Coling Pak Rompis, Abd Karim Pua Mustari, Jamaluddin Jafar, dan
kita ketahui, pahit getirnya pendudukan penjajahan, tentu memiliki banyak cerita
kemerdekaan tahun 1945.24 Mereka berjuang secara ikhlas untuk bangsa dalam
45.25
23
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad
24
Sarita Pawiloy,dkk.1987.Arus Revolusi 45 di Sulawesi Selatan.Ujung Pandang ,hlm.1.
25
Ibid., pengertian ANGKATAN 45 yang lebih lengkap; berbunyi sebagai berikut :
Angkatan 45 adalah pelopor, penegak, pelaksana, pengaman dan penerus cita-cita perjuangan
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yang secara ikhlas, konsekwen, aktif, kreatif, rela
berkorban dan berjuang melawan fasisme, imprealisme, kolonialisme, dan feodalisme untuk
mewujudkan, mengisi, mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Tanah Air dalam bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan lambang Bhinneka Tunggal Ika berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945 menuju masyarakat adil dan makmur. hlm. 3.
9
Dalam sebuah penelitian dianggap perlu memberikan batasan masalah
agar fokus dari penelitian, tidak melebar dan bias. Dalam hlm ini, penulis
pada tahun ini tahun kelahiran Abdurrahman Haddad yang nantinya penulis
tahun 1950 karena penulis melihat pada tahun ini Abdurrahman Haddad tidak
periode di atas tahun 1950, terutama yang merupakan rangkaian proses histori
dianggap perlu untuk dibahas secara khusus. Oleh karena itu, penulis
10
b.) Bagaimana bentuk perjuangan dan peran Abdurrahman Haddad pada
Haddad.
Haddad di Majene.
11
b. hasil Penelitian ini juga bisa dijadikan referensi tentang tokoh perjuangan
di Majene.
c. Bagi Universitas, hasil dari tulisan ini bermanfaat untuk menambah hasil
Sumber primer pada penulisan ini yaitu arsip pribadi milik Abdurrahman
Haddad, dan lembaran ketiga terdiri dari 14 hlmaman berirsi tentang peristiwa-
Dalam buku syahrir kila “Budaya politik Kerajaan Balanipa Mandar”, membahas
tentang budaya politik yang ada di Mandar dan secara khusus menjelaskan
12
membahas tentang latar belakang kehidupan Hammad Shaleh dan juga
1.5 Metodologi
a. Heuristik
Pandang.
(Makassar: 2015).
Timur, 2014),
Adapun sumber primer pada penulisan ini yaitu data pribadi atau arsip
pribadi yang di tulis langsung oleh Abdurrahman Haddad. ( di dapatkan pada saat
13
b. Kritik Sumber
c. Interpretasi
informasi yang telah diperoleh agar bisa sinkron dengan objek penelitian.
Mengurai dan menjabarkan secara detail situasi yang terjadi pada masa
d. Historiografi
telah diperoleh dalam bentuk kisah sejarah yang disusun secara kronologis
14
1.6 Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu pada bab pertama penulis
dan rumusan masalah, c) tujuan dan manfaat penelitian, d) kajian sumber dan
Sulawesi pada umumnya dan Majene pada khususnya. Kemudian pada bab
selanjutnya yaitu bab III penulis membahas tentang latar belakang kehidupan
pembahasan dari bab pertama I sampai pada bab ke IV. Adapun juga kritik
dan saran penulis simpan pada pembahasan bab ini, bila ada data mengenai
foto dari Abdurrahman Haddad penulis juga masukkan pada bab ini sebagai
lampiran.
15
BAB ll
Mandar tetapi turun di hulu sungai Saddang yang kemudian beranak 7 (tujuh)
orang yang menyebar keseluruh daerah Sulawesi Selatan salah satu anaknya
satu dari sebelas orang ini yang bernama Tobitaeng kawin dengan salah seorang
anak Tomakaka Napo. Dari hasil perkawinan mereka lahirlah Imanyan bungi yang
raja I manyambungi iilah ayah I Retasi Ibu raja Gowa ke IX Tumaparissi Kallona
( Bertahta tahun (1511-1547) merupakan raja gowa yang terbesar dalam sejarah.
(Maradia) yang diangkat oleh rakyat Balanipa. Orang berpendapat bahwa dialah
1
Syahrir Kila, Budaya Politik Kerajaan Balanipa Mandar, (Makassar: 2015), hlm. 13.
16
raja I kerajaan Balanipa karena sepanjang riwayat/cerita dari generasi ke generasi
dahulunya berdasarkan perjanjian “ Tamman Jarra I dan II” disebut Pitu Babanna
Binanga “ dan juga berdasarkan perjanjian Luyo” meluas menjadi daerah serikat
kerajaan Pitu Ulunna Salu. Pitu Babanna Binanga terdiri atas tujuh kerajaan yang
masuk islam.
7. Binuang.
2
Ibid.
17
Dari ketujuh kerajaan tersebut di atas, kerajaan Balanipa dianggap bapak
1. Rante Bulahan
2. Mambi
3. Matangnga
4. Tabang
5. Aralle
6. Tubbi
7. Tondong
dua serikat kerajaan yaitu Pitu Babana Binanga dan Pitu Ulunna Salu yang pada
dalam suatu wadah yang disebut lita Mandar. Lita adalah gabungan dua kelompok
federasi kerajaan antara federasi Pitu Ulunna Salu (tujuh hulu sungai) yang terdiri
atas Aralle, Mambi, Bambang, Rante Pulahan atau Rante Bulahan, Matangga,
Tondong, dan Tu’bi serta kelompok federasi Pitu Babanna Binanga (tujuh muara
3
Darmawan, Pengertian Pengembangan Siri Pada Suku Mandar . (seminar mengelolah
siri di Sulawesi Selatan: 1977), hlm. 2- 4.
18
sungai) yang terdiri atas Balanipa sebagai bapak, Pamboang sebagai ibu, Sendana,
yang pasti , tetapi diduga kuat terbentuk sekitar abad XV dan XIV Masehi. Tujuan
berbagai masalah yang tidak bisa dilaksanakan atau diselesaikan sendiri. Ditandai
Balanipa pertama. Sejak itu, peradaban sosial budaya, sistem hukum, dan
lama.5
dari Todilaling memprakarsai sebuah konferensi para raja dalam wilayah Mandar
kecamatan Balanipa atau Polewali mandar saat ini). Pertemuan ini melahirkan
binanga baru terkukuhkan pada perjanjian Tamajarro II. Hasilnya menjadi cikal
konferensi yang sama bertempat di Luyo (juga merupakan bagian dalam wilayah
4
Ibid.
5
EdwarL. Poelinggimang dan Suriadi Mppangara, penyunting, Sejarah Sulawesi Selatan
Jilid I, (Makassar:Badan penelitian dan pengembangan daerah Provinsi Sulawesi Selatan,2004),
hlm. 41.
19
kabupaten Polman). Pertemuan itu disebut-sebut sebagai pertemuan terbesar
dalam sejarah Mandar karena melibatkan para petinngi petinngi kerajaan dari
atau Allmungang Batu di Luyo. Maka terbentuklah Lita Mandar secara utuh yang
terbilang sakral. Memiliki nilai yang besar maknanya dan sangat berperan dalam
ditandai dengan adanya kesepakatan persekutuan kultural oleh para raja, dikenal
prasasti bernama “Allamungang batu” sebagai saksi sejarah yang masih ada
hingga saat ini. Disisi lain, pada masa pendudukan Belanda di Mandar, terdapat
perlawanan rakyat Mandar yang dipimpim oleh Arajang balanipa, Tokape pada
tahun 1893, perlawanan fisik yang dilakukan oleh Ammana Wewang dan
Ammana Pattolawali di Majene pada tahun 1905. Selain itu juga muncul nama-
nama pejuang lainnya seperti Andi depu, Riri Amin Daun, Abdul Malik, Abdul
Rauf, Rahman Tamma, Wahab Anas dan lainnya. Para tokoh itu pula membentuk
6
Dedi, Terbentuknya Sulawesi Barat: Latar Belakang dan Peranan Pemuda
Mahasiswanya 1999-2004, (Makassar: skripsi Unhas, 2011), hlm. 32.
7
Ibid., hlm 33.
20
Pada masa pendudukan Belanda di Mandar, kawasan yang tergabung
dalam suatu wilayah teritorial dengan nama afdeling Mandar, diakui pemerintah
Hindia Belanda dengan sebutan zelfbestuur atau pemerintah kerajaan sendiri yang
Sulawesi Selatan didiami oleh 4 (empat) suku bangsa utama yaitu : suku
bangsa Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Suku bangsa Bugis terutama
adalah orang Bugis atau orang Makassar. Juga kota Madya Makassar sebahagian
8
H.M. Tanawali Azis Syah, Sejarah Mandar Polmas, Majene, Mamuju Jilid I, (Ujung
Pandang: yayasan Al-Azis,1997), hlm. 84.
9
Bambang Suwondo, Geografi Budaya Daerah Sulawesi Selatan, ( Ujung Pandang :
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,1982), hlm. 28.
21
jumlah penduduk suku bangsa Mandar diperkirakan 200.000 jiwa. Pendatang di
Sulawesi Selatan semenjak zaman dahulu terdiri atas orang jawa, orang melayu
dan orang Buton. Orang pendatang ini yang sudah lama menetap di Sulawesi
Selatan telah berintegrasi menjadi orang Bugis atau Makassar dengan sebutan
Mas bagi yang berasal keturunan Jawa, ince bagi yang berasal dari keturunan
melayu. Sedangkan orang buton atau muna tetap menyebut diri orang buton
dengan gelar-gelar La Ode dan sebagainya. Adapun mereka yang datang sesudah
perang dunia ke II (dua) tetap menyebut diri orang jawa, orang sumatra (Batak
menjadi pegawai. Mereka yang datang pada waktu daerah transmigrasi di luwu
provinsi Sulawesi Selatan. Pada zaman penjajahan Belanda ibu kota Afdeling
Polewali Mamasa di sebelah timur, teluk Mandar di sebelah selatan dan selat
Makassar di sebelah barat. Daerah yang berada pada ketinggian antara 0 hingga
200 meter di atas permukaan laut ini memiliki luas 1.932 km, yaitu sekitar 2,27 %
10
Ibid., hlm. 28.
11
Syahril killa, Op., cit. hlm.17.
22
dari luas keseluruhan wilayah daratan provinsi Sulawesi Selatan, dengan rincian
Mandar “ sama hlmnya dengan dua kabupaten lainnya yaitu, kabupaten Polewali
Mamasa dan kabupaten Mamuju, yang dahulunya memang bersatu dalam “ Onder
Afdeling Mandar” yang pada saat itu beribukota Majene. Daerah ini berdiri sendiri
ada di Mandar yang berdaulat dalam kerajaannya. kerajaan ini terdapat pula
kerajaan-kerajaan kecil yang termasuk dalam wilayah Majene seperti Sendana dan
Binanga pada akhir tahun 1983 (menurut kantor statistik Propinsi Sulawesi
12
Rahmawati, Menhir Sebagai Nisan Di Salabose Kecamatan Banggae Kabupaten
Majene Provinsi Sulawesi Selatan, ( skripsi , Universitas Hasanuddin,1993), hlm. 13.
13
Ibid.
14
H.Saharuddin, mengenal: Pitu Babanna Binanga (Mandar) Dalam Lintasn Sejarah
Pemerintah Daerah di Sulawesi Selatan. ( Ujung Pandang : C.V. Mallomo Karya. 1985), hlm. 1-3.
23
Hampir seluruhnya beragama islam, karena raja-raja dan rakyat wilayah
Majene memeluk agama Islam sekitar tahun 1610, yakni beberapa tahun setelah
anggap tidak begitu Urgen ditiadakan, jabatan-jabatan adat pada tingkat desa atau
demokratis yaitu di pilih oleh semua penduduk laki-laki dewasa dalam wilayah
1. Mara’dia Matoa, mula-mula tidak diadakan lagi, dan nanti pada tahun
Diantara 10 (sepuluh) orang anggota Hadat , tetap ada 4 orag, yang masing-
15
Ibid.
16
Ibid.
24
Anggota Hadat lainnya, tetap ada untuk tugas-tugas yang termasuk urusan
kampung, yaitu :
17
H.Saharuddin, Lop.,cit., hlm. 89-90.
25
Desa (Malunda, Lombong, Kabiraan, Bambangan dan Ulumandak). Rata-rata
penduduk per Desa 6.166, kepadatan penduduk (KM2) 64 dan anggota rumah
tangga 5.18
Sistem pelapisan sosial merupakan salah satu bentuk pranata sosial yang
Demikian pula hlmnya dengan sistem kekerabatan sehingga dua bentuk pranata
menyangkut latar belakang pandangan hidup, watak atau sifat-sifat mendasari dari
suatu masyarakat. Akan tetapi lebih daripada itu, sebab dengan mengetahui
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat pada umumnya dikenal sebagai masyarakat
yang sangat ketat mempertahankan pelapisan sosial dipandang sebagai salah satu
berdasarkan status sosial dipandang sebagai norma yang patut dipelihara, diikuti,
18
Ibid., hlm. 133.
19
Muammad Amir, op., cit. hlm. 34-35.
26
Seperti halnya suku-suku lain dalam Masyrakat Mandar, di Majene juga
dikenal adanya lapisan/tingkatan sosial yang hingga kini masih terpelihara dengan
baik. Menurut Mallinckrodt pada masa tradisional masyarakat Mandar terdiri atas
pemangku adat) yang terdiri atas tau pia tongan atau tau pia manassa
(manusia pilihan asli), tau pia na’e (manusia pilihan dari hasil
perkawinan antara bija mara’dia dan bija parri’ba ada’), dan tau pia
biasa).
3. Tau samar (manusia biasa), lapisan orang kebanyakan yang biasa juga
kesalahan).20
20
Muhammad Amir, op.,cit. hlm. 37.
27
Umumnya penduduk di daerah Majene bermata pencaharian sebagai
nelayan, sebagian berkebun dan sebagai pegawai pada berbagai kantor, baik
dan lain-lain. Jauh sebelum penjajahan Belanda , orang-orang Mandar sudah biasa
oleh orang Mandar sendiri terutama di Pamboang. Mereka membawa kopra dan
barang pecah-belah (piring, cangkir, dsb) gula dan beras. Pada waktu kembali
hasil tenunannya yang hlmus dan tidak luntur, yaitu sarung Mandar , begitu juga
dengan perahunya yang dikenal dengan sebutan Lambo, yang pada masa lalu
terkenal adalah tari Pattu’du’ yang pada masa lalu merupakan tarian istana, yaitu
untuk menghibur raja dan para tamunya. 22 Tarian tersebut berasal dari kerajaan
Penduduk daerah Majene umumnya menganut agama islam yang dari hasil
pengumpulan data, diperkirakan Islam sebagai agama yang masuk ke daerah ini
21
H. Saharuddin, op., cit. hlm. 5.
22
Syarir kila, op., cit. hlm. 25.
28
sekitar abad ke-17 yang dibawa oleh penganjur Islam yang dikenal dengan nama
Abdurrahman Kamaluddin yang berasal dari kerajaan Gowa, kecuali itu ada juga
penganjur Islam yang berada dari luar, antara lain yang terkenal adalah Syeh
Abdul Mannan. Selain agama islam, meskipun jumlahnya tidak besar, juga
terdapat beberapa kepercayaan yang hingga kini masih tetap dianut oleh
masyarakat setempat.23
23
Ibid.
29
BAB III
Waktu yang tepat untuk kelahirannya agak sulit untuk diketahui karena data yang
polmas) yang merupakan anak dari pasangan suami istri, ayahnya yang bernama
Oleh karena anak laki-laki tersebut, maka kedua orang tuanya dan segenap
dapat berbakti kepada orang tua, terpuji tingkah lakunya, dan menjadi pemimpin
orang tuanya dan menumpang kepada seorang janda tua bernama Baeduri yang
yang bernama Hj. Kacing yaitu seorang ulama besar. Kemudian Baeduri
mempunyai seorang anak laki-laki yang benama Muhammad Arsyad yang sudah
berumur 18 tahun yang pada waktu itu sedang mengikuti pondok pesantren di
1
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
30
rumahnya sendiri. Kemudian Abdurrahman Haddad ikut bergabung sebagai
diajarkan mengaji, tammat membaca Al-Quran mulai belajar Ilmu syaraf dan
syari’at Islam. Setelah itu dilanjutkan dengan mempelajari Hadist Arba’in dan
Quran, guru mengaji yang baik didatangi oleh anak-anak sekitar kediaman sang
guru, yang disebut ustadz, dalam bahasa Bugis disebut “ Puang Anre Guru”
mereka itu mendapat penghormatan dari para murid-murid dan juga dari orang tua
kesalehannya dan juga pengetahuan agamanya diakui cukup tinggi. Sang guru
religius dilingkungan masyarakat dan memiliki sifat dan tingkah laku terpuji di
mata masyarakat.
2
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
3
Sarita Pawiloy, Op., cit. hml. 22.
31
sekolah VVS (Vervolkschool) untuk belajar selama 2 tahun sampai kelas lima
pada tahun 1908 oleh pemerintah Belanda di setiap desa-desa atau beberapa kota-
Agustus 1945, yaitu disebabkan pada saat Abdurrahman Haddad duduk di Bangku
sekolah Vervolkschool Tinambung tahun 1935. Pada waktu itu yang menjadi
kepala sekolah Vervolkschool bernama Kamsil berasal dari Sangir Talaud. Pada
suatu hari dalam proses belajar mengajar, Tamsil memberikan pelajaran ilmu
bumi dengan menggunakan sebuah kaart besar peta dunia. Dalam penjelasan
beliau mengatakan bahwa di dalam Peta ini demikian jelas kepulauan Hindia-
Belanda yang terdiri atas pulau-pulau yang besar yaitu Sumatera, Jawa, Sulawesi,
Borneo (Kalimantan) dan Papua (Irian). Jika dibandingkan dengan tanah air
Belanda yaitu Nederland begitu kecilnya, kira-kira mengapa Belanda bisa sampai
dahulu jauh lebih banyak dari pada bangsa Belanda sendiri. Lalu Nederland itu
letaknya lebih rendah daripada air laut, sehingga bangsa Belanda itu ahli membuat
4
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
5
Sarita Pawiloy, Op., cit. hlm. 24.
32
bendungan yang begitu kuat dan besar yang berguna untuk melindungi agar tidak
tergenang dengan air laut. Jadi dalam membayar pembuatan bendungan tersebut
Nederland itu lebih rendah dari pada air laut, oleh karena kotoran-kotoran kuda
yang mengalir dari Jerman berkumpul di pinggir pantai menjadi tanah Belanda
yaitu “Nederland”. Kalau kita bangsa Bumi Putra (istilah Belanda dahulu Bangsa-
Indonesia) yang jumlahnya 72 juta jiwa pergi buang air kecil di Nederland maka
bisa jadi tanah air Belanda itu tenggelam. Demikian kecilnya tanah air Belanda,
Pendidikan sekolah ini penting , bukan hanya sekadar dapat membaca dan
hari. Hanya sampai disinilah pendidikan terakhir yang diikuti oleh Abdurrhman
Haddad.
Pada tahun 1937 anak dari Baeduri yaitu Muhammad Arsyad diterima menjadi
6
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
33
dan Baeduri harus pindah dan merantau keluar dari kampug hlmaman yaitu di
Polewali, berpisah dengan Imam Tinambung. Berkaitan dengan itu, akhir tahun
seringgit (Dua ratus Lima piluh sen), sebulan. Akan tetapi tidak lama kemudian
Abdurrahman Haddad yang bekerja baru saja 2 bulan keluar dari tempat kerjanya
tak adanya pekerjaan yang tetap untuk Abdurahman Haddad, maka untuk
sementara dia menjadi buruh harian tukang batu pada tahun 1939, yaitu menjadi
kuli biasa dengan memperoleh gaji Setelin (Dua Puluh Lima Sen) perhari.
berperkara, maka saya dipanggil guna mengetik setiap hari. Abdurrahman Haddad
oleh tentara Jepang ke Makassar untuk mengikuti kursus dan pelatihan (sekolah
7
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
34
polisi Agen-Jepang). Abdurrahman langsung berangkat lantaran pada waktu itu
pertahanan rakyat. Selain itu para murid sekolah yang telah berusia 15 tahun ke
atas diikut sertakan dalam barisan seinendan yaitu latihan kepemudaan bentukan
Jepang dan dibentuk pula Boei tesin tai, yang anggotanya terdiri atas pemuda-
Selatan terdapat kira-kira ada 200 anggota Heiho. Mereka tersebar di Sulawesi
penerimaan laporan. Pada waktu itu, di Makassar terbagi tiga plug (A), plug (B),
dan plug (C). Jadi setiap ada pelaporan dari masyarakat umum senantiasa
8
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
9
Sarita Pawiloy, op., cit. hlm. 68.
35
Abdurrahman Haddad langsung mengetiknya. Mulai bekerja pada tanggal 2
dengan pesat sejak pertengahan abad XIX. Negara ini kemudian bergabung
dengan negara-negara fasis-militeris seperti Jerman dan Italia dalam perang dunia
sekutu, seperti Inggris, Amerika, Australia, Prancis dan Belanda. Ketika meletus
perang dunia II di Eropa pada 1938, Jepang terus mempersiapkan diri guna
dan Hindia Belanda (Indonesia) sebagai pemasok bahan baku indusrtri sekaligus
sebagai bangsa pasar industrinya. Wilayah Hindia Belanda sebagai incaran Jepang
karena yang pertama kaya akan bahan mentah seperti minyak bumi dan batu bara,
kedua kaya akan hasil pertanian dan perkebunan seperti karet, beras, jagung,
yang ke tiga memiliki tenaga manusia yang banyak jumlahnya dan mudah
termasuk untuk membantu usaha perang. Demikian pula geopolitik sangat sempit
10
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
36
yang tidak berimbang pada pertambahan penduduknya, maka Imigrasi sebagai
mengirim utusan kepada Hindia pemerintah Belanda pada awal 1941. Dalam nota
yang dibawa oleh utusan Jepang Kabayazi, pemerintah Jepang memohon kepada
Jepang antara lain; (1) mengijinkan imigran Jepang ke Kalimantan, Sumatra dan
kepulauan Nusa tenggara, (2) memberikan izin kepada pihak Jepang konsensi
ditolak, pihak pemerintah Jepang masih berusaha dengan mengutus sekali lagi
Februari 1942. Mereka berasal dari kesatuan angkatan laut. Ketika Jepang
pendatang baru itu adalah juga bangsa penjajah. Mereka kejam lagi bengis.
11
Muhammad Amir, op.,cit. hlm. 80.
12
Ibid., hlm. 84.
37
Rakyat merasakan penderitaan yang lebih parah. Dimana-mana timbul kelaparan
dan ketakutan.
semangat penduduk terhadap semua kekuatan asing. Dalam hati kecil penduduk
berharap agar masa Jepang cepat-cepat angkat kaki dari Indonesia. Karena berita-
baik oleh penduduk. Namun karena Jepang masih berkuasa, mereka pada
oleh Puanna I Suddin, membunuh 2 (dua) orang polisi Jepang dalam bulan April
1945.13
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942 hingga tahun 1945 tersebut,
merupakan salah satu anggota pemuda (ilegal) dari organisasi Sumber Darah
Rakyat (SUDARA) dibawa pimpinan Lanto Dg. Pasewang, Made Sa’bara (kakak
kandung Jend. Edi Sa’bara) yang markasnya di rumah kediaman Dr. Ratulangi
leluasa bergerak dan berhubungan dengan siapapun oleh karena selalu bersepeda
pada saat pergi bertugas dan melewati tempat kediaman Made Sa’bara, maka
13
Sarita Pawiloy, Op., cit. hlm. 67-69.
38
Abdurrahman Haddad senantiasa singgah untuk menerima bila ada perintah yang
perlu dilaksanakan.14
kekalahan Jepang pada sekutu yang dipimpim oleh Lanto Daeng pasewang, Andi
Mappanyukki, dan Mr Tajuddin noer. Pada tanggal 9 juli 1945 struktur dan
14
Arsip Pribadi bdurrahman Haddad.
15
Sarita Pawiloy, Op., cit. hlm. 71.
39
pilot Jepang. Pada tanggal 10 Agustus 1945, diumumkan dari kantor berita Domei
Hirosyima. Sesudah berita pemboman yang dahsyat itu, kantor berita Domei
terjadi terhadap tanah air dan bangsa mereka. Kemudian pada tanggal 11 Agustus
1945, senjata-senjata yang ada pada Heiho ditari, dan digudangkan. Mereka yang
ke kampung masing-masing.16
Indonesia pada September 1945 dan pasukan yang pertama mendarat di Makassar
berasal dari Brigade XXI Australia pada 21 september 1945. Di antara pasukan
Jepang dengan cara meleburkan diri dengan pasukan sekutu yang datang ke
16
Sarita Pawiloy, Op.,cit. hlm. 73.
17
Muhammad Amir, Op., cit. hlm. 113.
40
diserbu oleh tentara NICA bersama tentara Australia. Dengan demikian maka
ikut tercium oleh tentara NICA sebagai anggota polisi dalam kota Makassar yang
yang pemiliknya bernama Po’do yang kebetulan perahu tersebut akan kembali ke
Mandar, dalam perjalanan yang memakan 3 hari 2 malam dan kira-kira pukul
08:00 pagi tiba dikampung Para’ (Tinambung) pada tanggal 6 November 1945.
Haddad langsung dipercayakan untuk duduk pada bagian satu pucuk pimpinan
(satu) devisi III (tiga) ialah Mahmudi dan wakilnya Andi Tonra yang
18
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
41
dalam kota Majene yang bertugas pada bidang pemeriksaan kemudian berhenti
tentara NICA (pasukan Belanda). Meski dengan seragam yang sama tetapi para
pejuang pra kemerdekaan di daerah ini melihat adanya gelagat licik dari kehadiran
tindakan dari tentara sekutu khususnya bagi tentara NICA yang secara terang-
Indonesia.20
1. Harimau indonesia
2. Lipan Bajeng
di Afdeling Mandar
19
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
20
H Ahmad Asdy, Detik-detik Berkibarnya Merah-putih di Mandar, (yayasan maha
putra, 2016). Mandar, hlm. 17.
42
6. Kelaskaran PBAR di Bulukumba dan Selayar di Afdeling Bantaeng
massa dalam suatu wadah organisasi perjuangan maka pada tanggal 21 Agustus
1945 didirikan suatu organisasi yang bernama Kebangkitan Rahasia Islam Muda
(KRIS MUDA). Pembentukan KRIS MUDA ini dipelopori oleh Riri Amin Daud
dan A.R. Tamma dengan tujuan mencapai Indonesia merdeka yang berdasarkan
azas islam. Sedang susunan pengurusnya adalah sebagai berikut ketua adalah Riri
Amin Daud, wakil ketua A.R Tamma, sekretaris Lapas Bali, bendahara S. Husein
alwi, wakil bendahara Abd. Rasak dan anggota pengurus masing-masing adalah
terangan setelah tentara NICA menduduki Mandar. Pada bulan November 1945,
organisasi ini pada mulanya bersifat political force berubah menjadi suatu
21
H ahmad Asdy, ibid., hlm. 18.
22
Muh Jusuf, “Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Di Daerah Balanipa Mandar” (
Skripsi:Ujung Pandang: 1989). hlm. 70-71.
43
atau dekrit Presiden tanggal 5 Oktober tentang pembentukan kelaskaran dan
pemuda yang berasal dari kalangan Heiho, Seinendan, dan Keibodan, Fujinkai
dan Boo Tai sin Tai ditunjuk sebagai pelatih. Di samping itu untuk mengetahui
situasi setiap saat, juga dia akan hubungan komunikasi dengan tokoh-tokoh
pejuang yang berada di Makassar, Pare-pare dan sekitarnya, seperti Mr. Tajuddin
Noer, Andi Abdullah Bau Maseppe (Datu Suppa Lolo) dan tokoh pejuang lainnya.
Dari hasil permufakatan antara Arajang Balanipa, Ibu Andi Depu dengan
tokoh-tokoh pemuda seperti : R.A. Daud, A.r Tamma, Abd. Malik, m. Amin
Badawi, Lappas Bali, a. Rauf dan Siti Ruwaedah, maka dibentuklah struktur
23
Ibid., hlm. 73.
44
Sekitar bulan Meret 1946, bentuk dan susunan struktur organisasi
kelaskaran KRIS MUDA dilengkapi dengan bagian komando divisi yakni setelah
organisasi kelaskaran ini berkembang dan tersebar secara luas di luar daerah
Andi Parengrengi.
pimpinan Mahmudy.
pembagian devisi militer seperti sekarang baik dalam pengertian kualitas dan
24
M. Jusuf, Op., cit. hlm. 74.
25
Ibid., hlm. 75.
45
Sejalan dengan tambah meluasnya pengaruh dan aksi-aksi yang dilakukan
oleh tentara NICA, maka dilain pihak pada bulan Februari 1946 Panglima laskar
KRIS MUDA Ibu Andi Depu mengutus wakil Panglima Abd. Malik beserta
ajudan wakil Panglima, A. Rauf untuk melihat perkembangan dan situasi gerakan
Sebelum kedua perutusan itu berangkat lebih dahulu, disepakati bahwa Markas
Timbu Allu diserahkan kepada M. Saleh Puanna I Sudding. Tidak beberapa lama
setelah keberangkatan kedua perutusan Andi Depu itu, sebaliknya datang pula dua
orang perutusan masing-masing Raden Ishak dari pulau Jawa dan M. Saleh Banjar
yang ingin ke luar pulau Jawa lantaran terdesak oleh NICA untuk melakukan
perlawanan di Majene.
26
M. Jusuf, Op.,cit hlm. 76.
46
BAB IV
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN RI
Putih
Menjelang akhir bulan April 1944 dengan diantar oleh beberapa OPSIR Jepang,
sang saka merah putih. Pada waktu itu, Abdurrahman Haddad adalah anggota
polisi bahagian Intelejen sehingga leluasa bergerk di tempat upacara. Turut pula
yang menandakan bahwa akan ada serangan tentara sekutu. Akan tetapi seluruh
peserta upacara yang memenuhi lapangan Hasanuddin tidak ada yang bergerak di
tempatnya.1
Kemudian yang menjadi penggerek bendera pada waktu itu ialah Andi
Pangeran Pettarani, Raja Bone, Andi Jemma Raja Gowa. Lantaran raja Mandar
adaah perempuan , yaitu Andi Depu maka di gantikan oleh Maradia Mamuju
Jalalu Ammannandnda. Setelah sang saka bendera merah putih telah berkibar,
Pejuang Kemerdekaan Propensi Sulawesi. Pada umumnya isi dari pidato ketiga
1
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
47
orang tersebut dibawakan dengan sangat bersemangat dan berapi-api dengan
kaki penjajahannya ditanah air kita, lebih baik kita hancur lebur dari pada kita
harus dijajah kembali. Kemudian Bapak Ir. Soekarno dalam pidatonya yang juga
sangat bersemangat menegaskan bahwa, selama tiga ratus tahun Belanda menjajah
tanah air kita, yang selama itu Belanda mengangkut kekayaan negara kita
membendung air laut, lantaran nedherland tanah air Belanda lebih rendah dari
pada air laut. Jadi sekarang ini, negara manapun, bangsa siapapun di dunia ini
yang berani menginjakkan kaki penjajahannya di tanah air kita, pasti melalui
bangkai-bangkai seluruh bangsa kita. Pasti berenang di lautan darah pejuang kita.
Dengan isi pidato Bapak Ir Soekarno itu menggugah ingatan saya pada waktu
Pada waktu guru saya bernama Kamsil dan Sangir Talaud yang
memberikan mata pelajaran ilmu bumi dunia dengan menunjukkan gambar peta
dunia Hindia Belnda (Indonesia) yang terdiri atas ribuan pulau-pulau, kemudian
dijelaskan bahwa penduduknya terdiri dari kiri-kira 72 juta jiwa. Guru saya itu
menunjuk lagi gambar peta dunia lainnya yang demikian kecilnya yaitu
Nedherland yang adalah tanah air Belanda lalu dijelaskan bahwa peta ini adalah
Nedherland tanah air Belanda yang penduduknya hanya kira-kira 27 juta jiwa
dan lebih rendah dari pada air laut. Oleh karena hanya kotoran kuda yang hanyut
2
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
48
dari Jerman terkumpul di pinggir pantai menjadi tanah air Belanda. Kalau seluruh
Ir. Soekarno, yaitu di Empres Hotel yang terletak di sebelah barat lapangan
yang akan datang. Setelah mendengar hlm tersebut, maka ke 7 orang ketua
Pada saat itulah Ibu Andi Depu (Raja Mandar) mengeluarkan isi hatinya yang
menyatakan: “ lebih baik kita masuk neraka bersama dengan kemerdekaan, dari
pada masuk surga bersama dengan penjajahan. Dengan inilah Semboyan Ibu
Agung Andi Depu, sehingga lebih meyakinkan Abdurrahman Haddad pada saat
tiba di Mandar waktu melarikan diri awal bulan November 1945 dari Makassar. 3
utusan para pejuang dari kota Pare-pare. Pada hari kamis, tanggal 18 Oktober
1985 pukul 20:00 tiba di Lanakka, M.Amin Daeng Situru, Manongko, dan Abd.
Samad Hanafi. Mereka diterima oleh Ibu Depu, didampingi H. A. Malik, Abdul
Rauf, dan Sitti Ruwaedah. Utusan Pare-Pare menyampaikan salam hangat, disertai
salam perjuangan rakyat Pare-Pare kepada rakyat Mandar. Ucapan itu disertakan
3
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
49
memang belum ada bendera RI itu yang berkibar. Ucapan salam perjuangan dan
kiriman bendera dihargai dengan penuh kesungguhan oleh Ibu Depu dan peserta
pertemuan lainnya. Pada hari jumat, 19 Oktober pukul 09 : 00, di pinggir pasar
Tinambung atau di depan rumah kediaman Ibu Depu sebagi Markas Komando
percayakan kepada Andi Parenrengi, Putra satu-satunya Ibu Depu. Karena hari itu
Malik menyampaikan pidatonya. Isi pidato tersebut ialah ajakan kepada seluruh
kemerdekaan.4
tentara NICA tiba di Majene yang berkekuatan 1 (satu) kompi di bawah pimpinan
Letnan Dua Ritma (Belanda-Indo). Atas kedatangan tentara NICA tersebut oleh
pucuk pimpinan KRIS MUDA Mandar memerintahkan agar para pejuang yang
NICA. Adapun hasil yang telah dilakukan oleh para pejuang antara lain :5
4
Sarita Pawiloy, Op., cit. hlm. 189-190.
5
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
50
kebetulan mengadakan operasi di kampung Amaranangan
medan tempur.
51
pertempuran tersebut tiga orang pembantu tentara NICA berhasil
1. Yepu
2. Canna
3. Salle
6
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
52
mengalami luka- luka dan Harun gugur dalam pertempuran selaku
beberapa ribu lembar pamflet yang isinya menghasut rakyat agar tidak mau
bekerja sama dengan tentara NICA. Bahkan kalo perlu senantiasa mengadakan
perlawanan setiap ada gerakan yang dilakukan oleh tentara NICA dan anggotanya.
Isi pamflet tersebut yaitu berusaha membangkitkan semangat dan jiwa perjuangan
pada kantor pemerintahan, gedung- gedung sekolah serta di tempat- tempat yang
1. Juraeba
2. Ummi Hani
3. Sirimuna
4. St. Zainab
Karena memang mereka adalah anggota divisi V (Melati) KRIS MUDA Mandar
7
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
53
Beberapa hari kemudian setelah penempelan pamflet, spontan disambut
Baharuddin Aco sebagai kepala kampung Binanga, putra ketua Swapraja Majene
yang disertai adiknya yang bernama Masyur Aco dan juru tulis kepala kampung
bernama Hlmang Rajab masing-masing ikut serta dalam menghasut para pemuda
Guna dapat lebih meluar tapi sangat rahasia, dalam mengatur siasat
perjuangan, pihak kami bekerja sama dengan suatu badan perjuangan yang ada di
kota Majene yaitu Badan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) dan pengurusnya
yaitu:
1. Wahab Anas
2. A. Gani Saleh
3. Muhsin Ali
4. La Janding
dengan Badan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) yang dipimpin oleh Bung
Tomo. Markas dari Badan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) Majene waktu
8
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
54
itu ialah dilantai II (dua) sebuah toko di kampung Saleppa (sekarang berhadapan
dengan kantor BRI cabang Majene. Pada Tingkat II sebagai tempat kegiatan
pengurus dan pada tingkat l ditempatkan meja Bilyaardr yang dipimpin oleh La
Jalling juga pada lantai ll, ditempatkan sebuah radio umum, sehingga tambah
di mana pada waktu itu diusahakan mengikuti pidato-pidato Bung Tomo. Jadi
hasil selebaran tersebut, semangat perjuangan dari rakyat serentak berkobar dan
yang paling menonjol ialah masyarakat dan pemuda kampung Binanga dan
sampai hampir tak dapat dibendung, di mana mereka telah bersedia meyerbu
bambu runcing dan senjata tajam lainnya yang ada. Tetapi karena mereka masih
dapat dan mau mengerti nasihat-nasihat diri para pimpinan, baik dari pimpinan
KRIS MUDA maupun dari Pimpinan BPRI, untuk tidak terlalu buru-buru demi
tidaknya dialami pengorbanan yang sia-sia. Sebagai kami petugas bawah tanah
berhasil pula menyusup ke dalam tubuh kesatuan kepolisian karena memang kami
langsung KRIS MUDA tetapi oleh pucuk pimpinan dibenarkan agar tetap bekerja
55
seperti biasa dengan pengertian bahwa sewaktu-waktu yang diperlukan,
bila suatu ketika sudah diperlukan oleh organisasi perjuangan, dalam hlm ini ialah
KRIS MUDA Mandar. Selagi dari pada kami ( Ba’dolo Waris dan Abdurrahman
Haddad), polisi yang berhasil menjadi anggota KRIS MUDA Mandar tersebut
ialah :
1. Abd Rauf
2. Muhammad Iddris
3. Muhammad Yahya
Atas keaktifan keaktifan mereka tersebut, maka lebih banyak lagi diterima
perjoangan, oleh Tentara NICA dengan bantuan pembantu utamanya sangkala dan
haji Haris sempat mencium dan lebih diyakinkan oleh mereka lantaran pada suatu
pagi, terjadi suatu pertengkaran antara polisi M.Yahya dan Muh. Idris dengan dua
orang anggota tentara NICA lantaran masalah pribadi, kemudian terjadi adu tinju.
Tetapi untung masih menggunakan senjata api. Atas kejadian tersebut sehingga
56
1. Muh. Idris
2. Abdurrahman Haddad
3. Muh. Yahya
Beberapa hari kemudian tentara NICA lainnya menangkap lagi tiga orang
1. Said Mengga
2. M. Suyuti Tamma
3. Ba’dulu
Akan tetapi baru saja kira-kira lebih dua bulan kami ditahan, kembali
dilepaskan tanpa melalui suatu pemeriksaan atau proses verbal karena memang
tidak ada sama sekali bukti-bukti yang dapat dijadikan alasan untuk menahan
kami lebih lama. Setelah kami bebas dari tahanan, saya sendiri (Abdurrahman
dapat dipercaya dan berasal dari kampung Binanga dan kampung Tanjung Batu.
Penyusunan tersebut dimaksudkan agar suatu waktu dapat digunakan dalam suatu
yang terlalu besar karena jiwa dan semangat perjuangan Baharuddin Aco.
57
Demikian menggeloranya disertai dengan juru tulisnya yang bernama Hlmang
Rajab serta adiknya yang bernama Mansyur Aco, maka usaha tersebut dapat
segera terwujud, yaitu dibentuk suatu organisasi persatuan sepak bola yang diberi
wakil ketua.
sekretaris.
sebagai bendahara.
PS.SEMANGAT, dibentuk pula suatu badan usaha yang sifatnya Koperasi dan
pengurusnya yaitu :
58
3. Sirajuddin Salam (pemuka agama masyarakat Binanga)
sebagai sekretaris.
sebagai bendahara.
yang baru saja beberapa bulan berjalan, rupanya penguasa NICA telah dicurigai
Tanjung Batu yang menjadi sasaran utama mereka. Akan tetapi sikap dan
tindakan tentara NICA yang serupa itu tidaklah menjadikan jiwa dan semangat
masyarakat Binanga dan Tanjung Batu terutama pemudanya akan menjadi kendor.
memberi semangat perjuangan, maka jiwa dan semangat perjuangan yang telah
ada pada pemuda dan masyarakat pada kedua kampung tersebut tetap menggelora
dan berkobar.
Pada suatu ketika akhir bulan Agustus 1946 sampai dengan pertengahan
lapangan sepak bola di Majene. Dalam pasar malam tersebut, terlihat beberapa
penguasa NICA utamanya Sangkala dan Haji Haris mempunyai rumah makan.
59
Memperhatikan kegiatan dalam pasar malam tersebut oleh kami dari pimpinan
Lembang dan Muh. Jafar semua pemuda tersebut berasal dari kampung Binanga.
kepunyaan Sangkala dan Hj. Haris sebagai pembantu utama dari tentara NICA di
Majene. Kemudian juga gedung bioskop yang ada pada lingkaran pasar malam. 9
Tiga hari seusai pasar malam diterima perintah dari pucuk pimpinan KRIS
MUDA Mandar yang sangat rahasia. Berikut sebuah pistol Cold Kaliber 3,8 mn.
Isi perintah tersebut menghendaki agar dalam waktu yang singkat tangsi tentara
NICA di Majene dilakukan penyerangan serentak dari berbagai penjuru dan pistol
tersebut harus diserahkan kepada M.Saleh Banjar, pucuk pimpinan GAPRI 531 di
kampung Baruga Majene. Pada sore hari itu juga Abdurrahman Haddad bersama
dengaan Abdul Jalil bekas Kadhi Sendana Majene membawa pistol itu dan
MUDA Mandar diterima baik oleh M. Saleh Banjar dan telah ditentukan untuk
dilakukan pada waktu malam hari dengan dimulai dari suatu bukit di samping
rumah sakit umum Majene. Di antara anggota NICA yang ada di Majene ada 5
(Lima) orang anggota yang senantiasa bersedia membantu disaat ada penyerangan
terhadap tangsi tentara NICA. Di antara kelima anggota tersebut yang dapat
disebutkan hanya dua anggota saja yang bernama Ita dan Poniman karena data
yang ada hanya menyebutkan Ita dan Poniman. Atas penyerangan tangsi tentara
9
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
60
NICA yang dimaksud, mereka telah menyatakan kesediaannya membantu dengan
mengatakan bahwa kalau sudah ada letusan senjata api saja mereka akan segera
Pada suatu malam sesuai dengan yang direncanakan untuk secara serentak
rintangan untuk mencegah tentara NICA yang ingin melarikan diri keluar Majene.
Tetapi setelah anggota pasukan yang dipimpin oleh Muh. Saleh Puanna I Sudding
telah berada di sekitar rumah sakit umum Majene dengan maksud untuk memulai
penyerangan. Beberapa orang pegawai rumah sakit umum yang juga merupakan
menimbulakan kerugian besar terhadap rumah sakit dan juga terhadap pasien-
pasien yang kebanyakan dari pasien merupakan keluarga dari pasukan pejuang
jadi bisa menjadikan korban sia-sia pada akhirnya. Dengan permintaan dari
pegawai rumah sakit umum Majene maka dapat diterima oleh pimpinan sehingga
Kejadian yang lain ialah akhir September 1946 tengah hari sewaktu para
Indonesia (BPRI) Majene. Pada waktu itu para pemuda pejuang pergi makan di
10
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
11
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
61
lalu menggeledah. Dalam penggeledaan tersebut tentara NICA mengambil radio
yang digunakan untuk memonitoring berita dari pusat Republik Indonesia serta
bendera merah putih yang sementara berkibar di lantai 2 (dua) yaitu sebuah toko
yang terletak di kampung Saleppa yang dijadikan sebagai markas BPRI. Radio
dan Bendera tersebut kemudian di bawah tentara NICA ke tangsinya. Setelah para
serta berteriak -teriak mengatakan agar sekarang juga tangsi tentara NICA harus
segera diserbu. Waktu itu pejuang hanya menggunakan senjata tajam dan bambu
oleh masyarakat kampung Binanga dan Tanjung Batu lebih menghasut lagi rakyat
dan pemuda agar tidak segan-segan meyerbu tangsi NICA. Akan tetapi para
bersabar karena akan diadakan hubungan secara baik dahulu. Kalau itu tidak
menghubungi pemerintah NICA dalam tangsi yang dilakukan oleh 3 (tiga) orang
radio dan bendera merah putih dapat diserahkan kembali dan dinaikkan kepada
62
Sehingga rakyat dan pemuda menjadi legah kemudian membubarkan diri kembali
ke rumah masing-masing.12
pejuang, dirasakan oleh para pemimpin KRIS MUDA di Majene, maka kami
sebagai berikut :
12
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
63
4. Abdurrahman Haddad, sebagai koordinator dengan mengordinir
kemerdekaan.
sempat tercium oleh pihak tentara NICA di Majene sehingga pada waktu
akan berangkat pukul 07.00 pagi. Jadi akan tiba di pelabuhan Palipi pada
pada pukul 07:00 pagi sudah harus lepas di pelabuhan. Jadi berbeda 2 jam
64
karena De Leouw mendengar perkataan Abdurrahman Haddad tersebut,
Palipi tepat pukul 09:00. Jadi sudah berjalan 2 jam lepasnya perahu
kampung Binanga yaitu; Kamma, Ibrahim Syam, Abdul Majid Salam Dan
Sunusi, Pande dan A. Gaffari dari kampung Saleppa yaitu Muh. Saleh.
Jawa, pemerintah NICA dapat mencium dari pengiriman para pejuang tersebut
65
lagi beberapa orang pemuka masyarakat Binanga termasuk kepala kampung dan
juru tulisnya yaitu; Baharuddin Aco (kepala kampung Binanga), Abdul Jalil
(pemuka agama masyarakat Binanga), Mansyur Aco, Hlmang Rajab (juru tulis
kampung Binanga), Abu Syamsi, Sirajuddin Salam, Sahide, Abd. Rauf Sulemana,
Balanipa (Polmas). Datang lagi membawa hasil tangkapannya yang terdiri atas
Yunus Lebu, Mahmud Syarif, Arimin, Achmad, Abd. Azis Muin, Mustari, Andi
Iskandar, Supu, Mandor Pua Maji, Zakiah, M. Saal Daud, Yengga Puanna Hasura,
Hj. Ba’du, Abd. Majid, Abd. Rasak, Kating, dan Andi Hasan. Sedangkan di
kampung Pamboang, tentara NICA menangkap lagi 2 (dua) orang yang juga
termasuk unsur pimpinan KRIS MUDA yaitu; Nur Aini Achmad dan Madawali
Achmad.
Beberapa hari kemudian lagi, dengan diantar oleh tentara NICA, para
anggota pucuk pimpinan KRIS MUDA MANDAR yang berada di Makassar tiba-
tiba juga muncul di tangsi tempat Abdurrahman Haddad ditawan yaitu masing-
masing;
3. A. Rachman Tamma
4. Lapas Bali
66
5. Sitti Ruaedah
6. Amin Badawi
kamar kecil yang berdampingan dengan kamar besar tempat dari anggota-anggota
pemuda yang lainnya ditawan dalam tangsi tentara NICA di Majene. Tentara
yaitu:
3. Bada’u
4. Alimuddin
tangsi tentara NICA di Majene. Pembantu utama dari tentara NICA yaitu
Sangkala dan Haji Haris, tambah lebih giat melaksanakan tugasnya sebagai
pemuka masyarakat namun hanya sekadar dicurigai, tetapi langsung saja disuruh
2. A. Wahab Anas
3. Sawawi Yahya
4. Mallawa
67
5. A.Rasyd Sulaiman
6. Suradi
Pada waktu itu Andi Tonra, A. Wahab Anas dan Suradi, ditempatkan pada
salah satu kamar yang sedikit terpisah tetapi tetap dalam kompleks tangsi NICA.
Kemudian ketiganya disiksa dengan cara kejam, dengan dipukul dari palu-palu
karet bulat panjang sehingga pada waktu itu Suradi meninggal, A.Wahab Anas
tangannya menjadi cacat tetap dan Andi Tonra selama mengalami penyiksaan
2. Muh. Hanafi
3. Jud Pance
4. Haerong
5. Tagi
6. Abd. Rauf
Namun kami telah berada dalam tawanan tentara NICA di Majene, tetapi
masih sempat menerima berita dari anggota pejuang yang kebetulan tidak
13
Arsip pribadi Abdurrahman haddad.
68
Tetapi atas kelincahan pembantu tentara NICA, Haji Haris dan Sangkala lembang
kemudian ditembak mati oleh tentara NICA di kampung Camba di Majene serta
di tempat itu pula dikebumikan. Tetapi Hanna sempat melarikan diri ke hutan-
hutan tetapi tidak lama kemudian ditangkap dan dibunuh serta mayatnya dipisah
kepala dengan tubuhnya dan dibawah ke kota Majene dan dipertunjukkan kepada
Tentara westerling yang masih berada di Majene belum puas dengan hasil
hendak meninggalkan kota Majene, sebagian tawanan yang ada dalam tangsi serta
para pucuk pimpinan KRIS MUDA yang juga ikut tertawan di dalam penjara
Majene turut serta dibawah oleh mereka dan diangkut pada tengah malam yang
kesemuanya adalah :
4. Lapas Bali
5. Sitti Ruwaedah
6. Ummi Hani
7. Sahide
14
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
69
8. Ba’dolo Waris
9. Abdurrahman Haddad
12. Mahmudi
13. Arimin
16. Supu
20. Zakiah
25. Bada’u
28. Achmad
30. Kating
70
31. Andi Hasan
yaitu kira-kira pada pertengahan bulan Maret 1947 dengan ditumpahkan pada
sebuah kendaraan truk besar yang terbuka dan berjalan menuju Makassar. Setelah
yang terdiri atas Suku Timur. Mereka tertangkap sewaktu pertempuran dengan
Kapasa. Hanya yang tinggal di penjara hoogepad yaitu Andi Depu, M. Riri Amin
Kapasa adalah para anggota pejuang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Tenggara.16
15
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
16
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
71
Beberapa bulan lamanya kami ditawan layang kapasa Makassar itu
Penguasa NIT dengan oditur Militernya dibawah pimpinan Abdullah Dg. Mappuji
1. Sahide
5. Haji Ba’du
6. Abd. Majid.
Mappuji. Putusan pengadilan atas diri para tawanan berbeda-beda. Ada yang
sudah selesai dijalankan dan ada yang belum. Setelah dilakukannya kedaulatan RI
72
Abdurrahman Haddad bersama dengan Ba’dolo hukuman selesai yaitu pada akhir
1. Andi Tonra
4. A. Sawawi Yahya
5. Mallawa Sulaiman
belum tercapai persetujuan Linggar Jati, tetapi mereka langsung saja dilepaskan
dalam kota Makassar sebagai Staat Arrest (tahanan negara) dengan perjanjian
tidak boleh tinggalkan kota Makassar, terutama tidak boleh Kembali ke Majene.
Mereka dapat dibebaskan dengan bantuan usaha dari Husain Puang Limboro,
17
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
18
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
73
1. Abusyamsi
3. Sirajuddion Dalan
4. Aco kecil
5. Madawali Ahmad
6. Mustari
bebas, maka perhatian kembali tertuju kepada masyarakat terutama para pemuda
yang masih ada. Pemuda tersebut tetap semangat, maka Abusyamsi dan Coling
Pak Rompis da dibantu oleh A.Karim Pua Mustari yang kebetulan tidak ikut
tertangkap waktu itu, mulai berusaha untuk menyalurkan semangat para pemuda
dengan jalan melakukan kembali pengiriman ke pulau Jawa. Dalam usaha mereka
1. Sirajuddin Rajab
2. Kaco Malik
3. Kamaluddin
4. Abd syukur
5. Abd Gaffar
menyeludup naik kapal Belanda “OPHIER”. Setelah para pemuda tersebut tiba di
74
pulau Jawa, langsung diterima oleh para pimpinan komando Grup seberang
Sulawesi.19
para pemuda ke pulau Jawa yang lalu maupun perahu-perahu lainnya di Majene.
makanan.
Dari kami selaku unsur pimpinan KRIS MUDA Mandar di Majene semasa
dalam perjuangan, senantiasa bekerja sama dengan baik dengan Yunus Ahmad
dan Syamsuddin Nur yang langsung menjadi anggota ALRI seberang di Pulau
Jawa pangkalan VII sehingga para pejuang di Sulawesi selalu mendapat bantuan
19
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
20
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
75
PESINDO dalam pertempuran, berbagai konferensi International, serta kegiatan
Indonesia pada masa itu. PESINDO memiliki sebuah Badan Pembelaan yang
21
Norman Joshua. Linda Sunarti, Peran Pemuda Sosialis Indonesia (PESINDO) Dalam
Revolusi Kemerdekaan Indonesia 1949-1950, (Jawa Barat:2014), UI Depok Jawa Barat. hlm. 1.
22
Ibid. hlm. 3.
76
2. Dengan perahu nama Sinar Bulan Kepunyaan Muh. Nur Abana
Bulan sempat melarikan diri kembali menuju pulau jawa dan tiba
dengan selamat.
3. Dengan perahu Pasar Siang kepunyaan Muh saleh Pua Abu tinggal
diambil dan Muh Saleh Pua Abu ditangkap dan ditahan di tangsi
4. Dengan perahu Pasar Malam juga kepunyaan Muh Saleh Pua Abu
77
berusaha membongkar muatannya di pinggir pantai Majene, lalu
Bebrapa lama kemudian oleh tentara NICA di Majene dengan dibantu oleh
Sangkala dan Haji Haris melakukan operasi dan mengancam kepada rakyat yang
pro terhadap merah putih, di mana saja ditemukan, di situlah juga dihabisi
ditahan serta kepada orang-orang yang dicurigai pro kepada Indonesia. Dengan
1. Abusyamsi
2. Jamaluddin Jafar
3. AliUmar
yaitu pada suatu malam kira-kira dalam menjelang Akhir tahun 1948 dengan
menumpang perahu Rukun Setia kepunyaan Muh. Tahir sepupu sekali dengan
78
Sulawesi sampai di pulau Jawa, tidak mendapat rintangan sehingga tiba dengan
selamat dan terus ke Belitar bertemu dengan pemuda yang pernah dikirim
sebelumnya.20
(NIT)
tetapi beberapa bulan kemudian, pada awal tahun 1949 Abdurrahman Haddad
dipanggil oleh Komandan Batalion C Brigade XVI/X (Kap. A.A. Rifai) yang
Makassar pada waktu itu serta dengan Abd. Jalil pengurus TISWAN Majene, dan
berangkat dari pelabuhan Makasssar menuju Surabaya. Waktu itu Abd. Jalil juga
Jokyakarta. Dalam perjalanan selama kurang lebih dua hari, tiba di Surabaya pada
pagi hari sekitar pukul 06:30 oleh Abd. Jalil membawa Abdurrahman Haddad ke
rumah kediaman M.Amir (Pamboang) Letnan Dua TNI di Dapuan Baru Tengah
20
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
79
Haddad ke Malang dan selanjutnya ke Kapajen terus masuk hutan untuk menemui
sama dengan kesatuan lainnya yang pro terhadap Negara Kesatuan Republik
di negeri Belanda (Den Haag) kemudian Sulawesi kembali diakui sebagai daerah
surat Harian yang diserahkan oleh Letnan Dua M. Amir (foto Copy terlampir)
Serma A. Rahman Seke, Sersan Syamsuddin, Kopral Tuwi, Kopral Abubakar dan
Letnan Satu Azis Tamimi kembali ke Surabaya setelah bermalam di Hotel Trio
(Malang) satu malam. Oleh karena itu, tidak ada kapal untuk ke Makassar
21
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
80
Amir di Surabaya. Saat menjelang akhir bulan Desember 1949 barulah ada kapal
dua malam sehari dan tiba pada waktu pagi hari dan bersandar di pelabuhan
Bundar (KMB) telah berakhir di Den Haag yang hasilnya ialah bahwa Kedaulatan
maka salah satu tugas yang saya peroleh dari Batalyon C Brigade XVI/HCJX
Jawa Timur sudah berhasil. Akan tetapi tugas lainnya berdasrkan surat perintah
Negara Indonesia Timur (NIT) sedang tugas pokok ialah menjadi Negara
pucuk pimpinan KRIS MUDA Mandar A. Rahman Tamma yang kebetulan juga
22
Arsip Pribadi Abdurrahman Hadddad.
81
Dalam hlm ini pula sekaligus memberikan petunjuk-petunjuk dalam rangka
Berhubungan pada waktu itu, Andi Depu (Ibu Agung) sejak bebas dari
seperlunya utamanya kendaraan mobil. Setelah tiba dan persiapan telah rampung,
hari kemudian dengan mengambil tempat di gedung sekolah swasta yaitu sekolah
82
Pusat Pendidikan Mandar (SPM) di kampung Saleppa, diadakanlah pertemuan
yang lebih luas karena dihadiri oleh pemuka-pemuka masyarakat, tokoh pejuang
gerakan yang perlu dilaksanakan demi tercapainya apa yang menjadi tujuan pokok
personalianya. Akan tetapi dalam hlm ini setelah diadakan pemilihan calon-calon
yang dianggap wajar karena dapat memenuhi persyaratan yang diperlukan, namun
Madawali Achmad.
83
Dengan organisasi Biro Pejuang Pengikut Republik Indonesia (BPPRI)
inilah yang dijadikan wadah guna menyalurkan tuntutan saya terhadap pemerintah
Negara Indonesia Timur (NIT) agar Negara Indonesia Timur beserta dengan hadat
Beberapa waktu kemudian setelah para unsur pimpinan dari KRIS MUDA
gedung sekolah yang terletak pada sebelah barat daya pasar Wonomulyo.
setelah melalui pembicaraan yang cukup serius tetapi dengan penuh rasa
pengurus BPPRI yang ada juga berhasil disetujui agar dalam waktu yang
23
Arsip Pribadi Abdurraman Haddad.
84
bubarkan dan Mandar khususnya serta Sulawesi pada Umumnya diaku sebagai
Setelah itu, beberapa hari kemudian dari pengurus Biro Pejuang Pengikut
turun di jalan dengan teratur menuju kantor pusat pemerintahan NIT di Mandar.
sepanjang jalan para Demonstran berteriak-teriak dengan suara yang keras dan
sewaktu para Demostran tiba di muka gedung pemerintahan NIT di Majene, para
suatu pernyataan yang isi pokoknya mendesak kepada Pemerintah NIT dan Hadat
saya bacakan, teks aslinya diserahkan oleh Surullah pemuda kampung Binanga
kepada Pemerintah NIT di Mandar yang diwakili oleh Kambo selaku Anggota
Hadat di Majene.24
dan tinggal di Tangsi tentara NICA. Keluar dari Tangsi mengadakan patroli dalam
kota Majene dengan menggunakan mobil Jeep. Sewaktu kendaraan polisi timur
24
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
85
tersebut tiba di kampung Lipu yang terletak di pinggir sungai Majene diserang
Akan tetapi berhubung senjata polisi jauh lebih lengkap dari pada para
pejuang, pertempuran tersebut tidak berlangsung lama dan kemudian para pejuang
memundurkan diri ke pinggiran kota Majene dan tidak ada korban dari kedua
belah pihak. Setelah para pejuang meninggalkan tempat kejadian tersebut, polisi
sabotase setiap ada gerakan/uasaha yang dilakuakan oleh pemerintah NIT bersama
sabotase terhadap pemerintah NIT seringkali pula diperoleh bantuan dari daerah
kewedanan Balanipa yang sengaja datang dengan berjalan kaki dari Balanipa ke
hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), maka pada saat itulah gerakan Organisasi
bahwa maksud dan tujuan Organisasi tersebut telah berhasil dicapai sehingga
25
Arsip Pribadi Abdurrahman Haddad.
86
Pada tahun 1950 Abdurrahman Haddad menjadi ketua Madrasa Idbiniah.
87
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kelahirannya agak sulit untuk diketahui, karena data yang di temukan hanya
Kolonial Belanda ini merupkan anak dari pasangan suami istri, ayahnya yang
orang tuanya dan menumpang dengan seorang janda tua yang bernama Baeduri
Tinambung yang bernama Hj. Kacing yaitu seorang Ulama besar di Tinambung.
Baeduri juga memiliki anak laki-laki yang bernama Muhhammad Arsyad, anak
dari Baeduri ini lah yang senantiasa bersama Abdurrahman haddad mulai dari
Vervolkschool selama 2 tahun dan tammat pada tahun 1935, sampai pada
pindahnya di Takalar pada tahun 1939 menjadi anggota staf tenaga harian lepas
88
Pada tahun 1942 masa pendudukan jepang Abdurrahman Haddad bekerja
Haddad juga sebagai salah satu anggota organisasi kepemudaan Sumber Darah
yang rela berkorban dan berjuang melawan kolonialisme untuk mewujudkan dan
halamanya di Majene lantaran tercium oleh tentara NICA ikut dalam organisasi
Indonesia (BPPRI) inilah yang dijadikan wadah guna menyalurkan tuntutan saya
terhadap pemerintah Negara Indonesia Timur (NIT) agar Negara Indonesia Timur
Jokyakarta.
89
Kemudian pada tahun 1950 Abdurrahman Haddad menjadi slah satu ketua
tidak lagi tergabung sebagai anggota organisasi maupun kelaskaran. Hal-hal yang
berkaitan dengan bentuk perjuangan tidak lagi di lakukan, karena tugasnya sudah
selesai.
5.2 Saran
Apa yang penulis tuangkan dalam tulisan ini, jauh dari kata sempurnah. Masih
segi penulisan maupun pengelolaan kata. Oleh karena penulis menyadari perlunya
Rakyat pada konteks kedaerahan. Supaya pembaca mengetahui peran dan usaha
Disamping itu juga untuk menambah wawasan sejarah pembaca dalam konteks
90
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Bambang Suwondo, Geografi Budaya Daerah Sulawesi Selatan, Ujung
Pandang : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.1982
B. Sumber Skripsi
91
Rahmawati, menhir sebagai nisan di Salabose Kecamatan Banggae
Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Selatan, skripsi.
Universitas Hasanuddin.1993
C. Sumber Arsip
92
Abdurrahman Haddad, catatan singkat riwayatnya tempat bersejarah yang
ada dalam kota majene baik sebelum maupun sesudah proklamasi
17 agustus. Arsip Pribadi.
93
94
Lampiran 1
Informan
Nama : Ikballuddin
Agama : Islam
J. Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Sekertaris KPU Kabupaten Majene.
Alamat : Jln. Kapten Usman Jafar No. 16 B
No. HP : 081242694085
Hubungan dengan Pelaku : Anak kandung dari Abdurrahman Haddad
95
Lampiran 2
Foto Abdurrahman Haddad sebagai tokoh Pejuan di Majene (Foto ini diambil di
dalam Sertifikat Abdurrahman Haddad melalui Camera hanpone).
96
Lampiran 3
97
Lampiran 4
98
Lampiran 5
99
Lampiran 6
100
Lampiran 7
101
Lampiran 8
102
Lampira 9
103
Lampiran 10
104
Lampiran 11
105
Lampiran 12
106
Lampiran 13
107
Lampiran 14
108
Lampiran 15
109