Ada dua konsep penting yang ada dalam istilah pemasaran informasi tentang barang
dan jasa. Jadi, dalam aktivitas pemasaran sosial, produsen tidak hanya berfikir tentang
strategi menyerbarkan barang dan jasa kepada para konsumen melainkan berfikir juga
tentang bagaimana mengemas informasi tentang barang dan jasa agar bisa sampai
ke konsumen, ada dua kelompok orang: satu kelompok berhubungan langsung dengan
barang dan jasa, dan kelompok lain berhubungan langsung dengan informasi tentang
barang dan jasa.
Contoh :
Pemasaran sosial adalah penerapan teknik pemasaran niaga untuk mencapai suatu
tujuan social yang bermanfaat (HIV/AIDS Prevention Project (HAPP), 1999). Tujuan
sosial itu bisa meliputi kampanye keluarga berencana, penurunan pemakaian rokok,
pemakaian sabuk pengaman, pencegahan HIV/AIDS, dan sebagainya.
Teknik pemasaran sosial ini jika diaplikasikan dengan baik, maka profesi bidan akan
menjadi peluang wirausaha yang menjanjikan. Seorang wirausaha sosial juga harus
mengabdikan kemampuannya ini untuk memperkenalkan solusi baru pada masalah-
masalah sosial. Individu-individu unik yang ditemui di segala lingkup budaya ini, adalah
mereka yang dapat melihat jauh ke depan langkah apa yang harus diambil dalam
bidangnya : baik itu lingkungan, pendidikan, pengembangan masyarakat, kesehatan,
atau bidang-bidang lain yang berhubungan dengan kebutuhan manusia. Mereka ini
tanpa berhenti mengejar visi mereka hingga menjadi kenyataan baru dalam
masyarakat tempat mereka tinggal dan juga di wilayah yang lebih luas.
1. Besifat sukarela.
Tidak memaksa klien untuk menggunakan layanan yang ditawarkan. Klien
bebas menentukan pilihan pelayanan.
2. Kontak secara personal.
Dalam pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan harus melakukan kontak
langsung secara personal dengan klien melalui pendekatan sosial budaya.
3. Berpacu dengan waktu.
Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera dengan
mempertimbangkan keadaan klien.
4. Sensitif (terutama kesehatan reprduksi).
Kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat pribadi dan sensitif sehingga
seringkali klien enggan berkunjung ke pelayanan kesehatan dan membicarakan
masalah tersebut. Sikap yang menghormati privasi klien dan tidak menghakimi
dari seorang bidan akan membuat klien bersikap positif terhadap layanan
kesehatan yang kita berikan.
1. Klien/pelanggan
2. Kompetisi.
Melalui keberadaan profesi lain akan tercipta iklim kompetisi yang apabila
dikelola dengan baik maka akan memotivasi bidan untuk mengevaluasi dan
mengembangkan diri.
3. Jaringan.
4. Klinik
1. Menciptakan diferensiasi
Agar dapat bersaing dengan profesi lain, bidan dituntut mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang beragam (tanpa menyimpang dari kewenangan yang diberikan).
Divertifikasi jenis layanan yang disertai dengan peningkatan kemampuan akan
memperluas cakupan klien.
3. Meningkatkan produktivitas
Referensi:
123dok.com/document/q7rp7ldy-pemasaran-sosial-jasa-asuhan-kebidanan.html
https://id.scribd.com/doc/311193812/PEMASARAN-SOSIAL-JASA-ASUHAN-
KEBIDANAN-pptx
https://www.academia.edu/35273227/PEMASARAN_SOSIAL_JASA_ASUHAN_KEBID
ANAN
https://reefresilience.org/id/communication/social-marketing/