Anda di halaman 1dari 5

Pemakaian Media Massa

Alda Dwi Andini 1, Fitri Septiani Waruwu 2, Nadia Chairunnisa 3

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Medan Program Studi Kebidanan


Pematangsiantar

Pemasaran sosial (social marketing) merupakan pengalihan istilah pemasaran


(marketing) dalam ilmu ekonomi bisnis, yakni strategi bisnis dari produsen untuk
menyebarluaskan informasi tentang barang dan jasa atau menyebarluaskan barang
dan jasa itu sendiri kepada sasaran. Secara umum pemasaran sosial dapat diartikan
sebagai suatu rancangan dan implementasi program yang bertujuan untuk
memperkenalkan atau mempromosikan suatu gagasan sosial atau suatu kasus kepada
masyarakat.

Ada dua konsep penting yang ada dalam istilah pemasaran informasi tentang barang
dan jasa. Jadi, dalam aktivitas pemasaran sosial, produsen tidak hanya berfikir tentang
strategi menyerbarkan barang dan jasa kepada para konsumen melainkan berfikir juga
tentang bagaimana mengemas informasi tentang barang dan jasa agar bisa sampai
ke konsumen, ada dua kelompok orang: satu kelompok berhubungan langsung dengan
barang dan jasa, dan kelompok lain berhubungan langsung dengan informasi tentang
barang dan jasa.

Pemasaran sosial merupakan strategi yang bertujuan merubah pola pengetahuan,


sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dengan pendekapan
penerapan yang sama dengan pemasaran bisnis (commercial marketing)

Contoh :

1) Kekurangan gizi atau malnutrisi

2) Busung lapar atau marasmus

3) Program Keluarga Berencana/KB

Pemasaran sosial adalah penerapan teknik pemasaran niaga untuk mencapai suatu
tujuan social yang bermanfaat (HIV/AIDS Prevention Project (HAPP), 1999). Tujuan
sosial itu bisa meliputi kampanye keluarga berencana, penurunan pemakaian rokok,
pemakaian sabuk pengaman, pencegahan HIV/AIDS, dan sebagainya.
Teknik pemasaran sosial ini jika diaplikasikan dengan baik, maka profesi bidan akan
menjadi peluang wirausaha yang menjanjikan. Seorang wirausaha sosial juga harus
mengabdikan kemampuannya ini untuk memperkenalkan solusi baru pada masalah-
masalah sosial. Individu-individu unik yang ditemui di segala lingkup budaya ini, adalah
mereka yang dapat melihat jauh ke depan langkah apa yang harus diambil dalam
bidangnya : baik itu lingkungan, pendidikan, pengembangan masyarakat, kesehatan,
atau bidang-bidang lain yang berhubungan dengan kebutuhan manusia. Mereka ini
tanpa berhenti mengejar visi mereka hingga menjadi kenyataan baru dalam
masyarakat tempat mereka tinggal dan juga di wilayah yang lebih luas.

Langkah-langkah Pemasaran Jasa Kebidanan

a. Memahami konsumen serta kebutuhan dan keinginannya


1) Mengumpulkan informasi
 umlah populasi keseluruhan
 Jumlah perempuan belum nikah
 Jumlah perempuan nikah
 Jumlah bayi dan balita
 Kondisi ekonomi
 Kebiasaan mempergunakan pelayanan kesehatan, khususnya
kesehatan reproduksi
2) Analisa atau menyimpulkan informasi
Menentukan prioritas target konsumen yang dituju
 Prioritas 1 : target konsumen utama
 Prioritas 2 : target konsumen utama
3) Menentukan desain pelayanan
 Menerjemahkan kebutuhan target konsumen utama dan pendukung
jenis pelayanan apa yang ditawarkan, buat secara rinci
 Mengidentifikasikan kebutuhan sumber uatama
 Persiapan oprasional pelayanan termasuk pemilihan lokasi
b. Mempromosikan jasa
Jasa yang sudah didesain, dipromosikan dengan menggunakan media.
a) Media promosi sederhana dan praktis
b) Peran word of mouth sebagai sarana promosi

Karakteristik Pemasaran Jasa Kebidanan

Pelayanan atau asuhan kebidanan termasuk dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan


kesehatan memiliki karakteristik yang spesifik karena berhadapan langsung dengan
individu.

Karakteristik pemasaran jasa dalam palayanan kesehatan antara lain :

1. Besifat sukarela.
Tidak memaksa klien untuk menggunakan layanan yang ditawarkan. Klien
bebas menentukan pilihan pelayanan.
2. Kontak secara personal.
Dalam pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan harus melakukan kontak
langsung secara personal dengan klien melalui pendekatan sosial budaya.
3. Berpacu dengan waktu.
Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera dengan
mempertimbangkan keadaan klien.
4. Sensitif (terutama kesehatan reprduksi).
Kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat pribadi dan sensitif sehingga
seringkali klien enggan berkunjung ke pelayanan kesehatan dan membicarakan
masalah tersebut. Sikap yang menghormati privasi klien dan tidak menghakimi
dari seorang bidan akan membuat klien bersikap positif terhadap layanan
kesehatan yang kita berikan.

Pemasaran Jasa dalam Pelayanan Kebidanan

Pemasaran jasa dalam pelayanan kebidanan memiliki empat komponen utama,


yaitu:

1. Klien/pelanggan

Klien atau pelanggan merupakan konsumen dari pelayanan kesehatan yang


memiliki kedudukan sangat penting. Tipe pelanggan terdiri dari pelanggan
perantara, pelanggan konsumen, pelanggan interna, dan pelanggan prospek.

2. Kompetisi.
Melalui keberadaan profesi lain akan tercipta iklim kompetisi yang apabila
dikelola dengan baik maka akan memotivasi bidan untuk mengevaluasi dan
mengembangkan diri.

3. Jaringan.

Jaringan diperlukan untuk memperluas cakupan pemasaran pelayanan


kesehatan yang akan membantu kelancaran kegiatan pemasaran. Jaringan
tersebut dapat berbentuk klinik, pelayanan di rumah, rujukan, dan perusahaan atau
asuransi.

4. Klinik

Dalam mengelola klinik diperlukan beberapa pertimbangan yang mencakup


kekuatan merek, proses pelayanan, keunggulan kompetitif, dan tarif pelayanan.

Proses pemasaran pelayanan terbagi menjadi 3 kelompok :

1) Internal : Melalui promosi internal, penawaran kemudahan, dan role model.


2) Interaktif : Melalui rujukan, interaksi individual, dan komunikasi verbal.
3) Eksternal : Melalui iklan di media massa, materi promosi, dan program
khusus.

Setiap usaha pada dasarnya menawarkan produk tertentu kepada masyarakat


sebagai target konsumennya. Konsep pemasaran modern terdiri dari 3 tingkat, yaitu :

a. Mengetahui keinginan calon pembeli.

b. Melakukan kegiatan pemasaran terpadu.

c. Memperoleh laba dan konsumen puas.

Peran Pemasaran dalam Pelayanan Kebidanan

Peran pemasaran dalam pelayanan kebidanan adalah untuk :

1. Menciptakan diferensiasi

Agar dapat bersaing dengan profesi lain, bidan dituntut mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang beragam (tanpa menyimpang dari kewenangan yang diberikan).
Divertifikasi jenis layanan yang disertai dengan peningkatan kemampuan akan
memperluas cakupan klien.

2. Manajemen kualitas pelayanan

Melalui proses pemasaran, bidan akan mampu mengevaluasi diri mengenai


kelebihan dan kekurangan layanan kesehatan yang ia tawarkan kepada klien sehingga
ia dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.

3. Meningkatkan produktivitas

Tenaga kesehatan dituntut untuk memperluas wawasan keilmuannya serta


keterampilan teknisnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada klien.

Referensi:

123dok.com/document/q7rp7ldy-pemasaran-sosial-jasa-asuhan-kebidanan.html

https://id.scribd.com/doc/311193812/PEMASARAN-SOSIAL-JASA-ASUHAN-
KEBIDANAN-pptx

https://www.academia.edu/35273227/PEMASARAN_SOSIAL_JASA_ASUHAN_KEBID
ANAN

https://reefresilience.org/id/communication/social-marketing/

Anda mungkin juga menyukai