Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nadia Chairunnisa

NIM : P0.73.24.2.19.015

Teknik Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka dalam Karya Ilmiah

Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan
gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan,
buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

Variasi kutipan dan komposisi kutipan, daca menyusun kutipan dalam kary ailmiah merupakan
hal penting yang akan merepresentasikan kualitas karya ilmiah seseorang. Kutipan yang variatif,
logis, relevan dan koheren akan membuat karya ilmiah menjadi berkualitas dan mudah dipahami.

 Salah satu yang membedakan tulisan karya ilmiah dan nonilmiah adalah adanya kutipan
dan sumber kutipan yang harus ditulis.
 Kita perlu mengutip karena dalam karya ilmiah kita perlu gagasan atau informasi dan
data untuk mendukung atau memperkuat argumen kita
 Dalam kode etik penulisan karya ilmiah mengutip itu ada cara dan tekniknya. Kutipan
dapan bersifat kutipan langsung (mengutipl pernyataan apa adanya) dan kutipan tidak
langsung (mengutip dengan cara membuat parafrasa)
 Kutipan dalam karya ilmiah dapat berupa pernyataaan atau informasi yang didapat atau
dicantumkan dalam karya tulis ilmiah sebagai referensi.
 Kutipan yang dikutip dapat berupa pernyataan ahli dari berbagai sumber seperti dari
buku, jurnal ilmiah, prosiding, tesis, majalah, atau sumber daring, dll. Selain itu juga
dapat berupa informasi atau berita yang diambil dari media yang dapat dipercaya.

Kutipan Langsung

Kutipan langsung  adalah kutipan yang kurang dari 40 kata atau kurang dari 4 baris. Ketentuan
penulisannya sebagai berikut :

1. Ditulis dalam teks dengan mengikuti jarak spasi teks yang diikuti
2. Diapit dengan tanda petik
3. Sumber kutipan dapat diletakkan di awal atau dibelakang.
Peletakan sumber kutipan di awal, nama sumber ditulis diluar tanda kurung, sedangkan tahun
terbit dan nomor halaman ditulis dalam kurung. Bila sumber kutipan ada di belakang, nama,
tahun, dan halaman sumber diketik dalam kurung.

Contoh kutipan langsung:


Menurut Kridalaksana (2001: 231) Dalam terminologi linguistik “wacana adalah satuan bahasa
terlengkap, dalam hierarki gramatikal tertinggi atau terbesar sebagaimana yang dikemukakan
wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri ensiklopedia,
dsb.), paragraph, kalimat, atau kata yang membawa amanat yang lengkap”.

Ditulis apa adanya sesuai dengan ayang ada dalam sumber kutipan
Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dengan membuat parafrasa (dimodifikasi)
sedemikian rupa tanpa mengurangi substansi isi kutipan. Dalam penulisan karya ilmiah teknik
pengutipan tidak langsung merupakan teksnik pengutipan yang lebih dianjurkan. Dengan
membuat ktipan-kutipan tidak alangsung akan merepresentasikan kecakapan berbahasa seorang

Berikut kententuan dalam penulisannya:


1. Ditulis integral dalam teks.
2. Tidak ditulis dalam tanda petik
3. Sumber kutipan dapat diletakkan di awal dan di akhir.
Sumber kutipan di awal terdiri atas nama akhir pengarang (ditulis di luar tanda kurung), tahun,
dan nomor halaman (ditulis di dalam tanda kurung). Bila sumber kutipan di akhir teks kutipan
maka nama pengarang , tahun terbit, dan nomor halaman ditulis di dalam kurung. Bila
pengarangnya dua orang sebutkan nama  akhir pengarang pertama dan nama awal pengarang ke
dua. Bila pengarangnya lebih dari dua orang cukup menulis nama akhir pengarang pertama lalu
diikuti  tanda koma

Contoh:
Hermeneutik perlu ditingkatkan menjadi masalah kebahasaan, selain dikaitkan dengan tetika
dan pemahaman yang historikal (Gadamer, 1975:421-429)

Kutipan Panjang

Kutipan panjang biasanya berupa kutipan yang lebih dari 4 baris.


Berikut tata cara penulisannya:
 kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
 jarak antar kutipan satu spasi
 kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila
kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7
ketukan.
 kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
 di belakang kutipan diberi sumber kutipan

Contoh pada salindia berikutnya:


Wacana dapat di artikan sebagai berikut:
1. tuturan, percakapan, diskusi
2. Penyajian sidkursif sederet pemikiran dengan menggunakan serangkaian pernyataan
3. serangkaian pernyataan atau ujaran, sederet pernyataan
4. bahasa sebagai suatu totalotas, seluruh bidang linguistic
5. mendiskusikan dan mempertanyakan kriteria validitas dengan tujuan menghasilkan
konsesus di antara peserta wacana

1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sebuah halaman yang dapat dibilang ialah halaman yang wajib ketika
membuat buku atau karya tulis, hampir semua karya tulis selalu mencatumkan daftar pustaka
diakhir karangannya, hal ini dibuat untuk mempermudah pembaca yang ingin meninjau lebih
jauh tentang apa yang sudah ditulis, selain itu bisa juga sebagai acuan untuk melakukan
pengecakan apakah sudah sesuai dengan buku yang tertera dalam daftar pustaka.

Fungsi daftar pustka di antara adalah untuk mengetahui sumber0-sumber kutipan yang
digunakan, mengetahui sumber informasi yang diterapkan,

Unsur-Unsur Daftar Pustaka:


 Nama pengarang,
 Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
 Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan
tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
 Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah,
jilid. nomor dan tahun.

Cara Penulisan Daftar Pustaka


 Penulisan Dafar Pustaka terdiri atas banyak gaya, di anataraya ada gaya APA (American
Psychological Association), Chicago, MLA, Harvard dll.
 Penulisan Daftar Pustaka untuk penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian di IKIP
Siliwangi menggunakan gaya APA

Daftar Pustaka Gaya APA

1. Penulisan Kutipan
Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” jika merupakan kutipan langsung
atau dikutip dari penulisnya dan kurang dari tiga baris. Jika kutipan itu diambil dari
kutipan maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan ‘satu tanda petik’.
Kalimat yang dikutip langsung terdiri dari empat baris atau lebih maka kutipan ditulis
tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama ditik menjorok sama
dengan kalimat pertama pada awal paragrap. Baris kedua dari kutipan itu ditulis
menjorok sama dengan baris pertama. Kutipan langsung tidak lebih dari ¼ halaman.
2. Penulisan Sumber Kutipan
a. Sumber Kutipan Mendahului Kutipan Langsung
Contoh
Sebagaimana dikemukakan oleh Syamsuddin (2011, hlm. 1) bahwa “menulis adalah
salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia
sebagai alat komunikasi tidak langsung antara mereka.”
b. Sumber Kutipan Setelah Kutipan
Contoh
”Menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kompetensi berbahasa paling akhir
dikuasai pembelajaran bahasa setelah kompetensi mendengarkan, berbicara, dan
membaca” (Nurgiyantoro, 2010, hlm. 422).
c. Sumber Kutipan Merujuk Sumber lain
Contoh
Skinner (Brown, 2007, hlm. 9) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah proses
pengondisian ke arah perilaku spontan yang dicapai melalui program pelatihan
dengan imbalan dan hukuman”.

d. Penulis Dua Orang atau Lebih


Jika penulis terdiri atas dua orang maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus
disebutkan. Misalnya, Mustika & Azis ( 2008, hlm. 20 ). Kalau penulisnya lebih dari
dua orang maka yang disebutkan nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh
dkk. Misalnya McClelland dkk. (1960, hlm. 35)

e. Penulis Berbeda dan Sumber Berbeda


Jika masalah dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda maka cara
penulisan sumber kutipan itu adalah sebagai berikut.
Contoh
Beberapa studi tentang berpikir kritis membuktikan bahwa membaca dan menulis
merupakan cara yang paling ampuh dalam mengembangkan kemampuan berpikir
kritis (Moore & Parker, 1995; Chaffee, dkk. 2002; Emilia, 2005).

f. Penulis Sama Karya Berbeda


Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada
tahun yang sama maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan
seterusnya pada tahun terbitan.
Contoh
(Suharyanto, 1998a, 1998b, 199bc)

g. Penulis Sama Sumber Berbeda


Menurut Halliday ada dua konteks yang berpengaruh terhadap penggunaan bahasa,
yaitu (1) konteks situasi, yang terdiri atas field, mode atau channel of communication
(misalnya bahasa lisan atau tulisan), dan tenor (siapa penulis/pembicara kepada
siapa); dan (2) konteks budaya yang direalisasikan dalam jenis teks (1985a, b, c).

h. Tanpa Nama
Jika sumber kutipan itu tanpa nama maka penulisanya adalah: (t.n. 2015, hlm. 20)

Penulisan Daftar Pustaka Menurut Sistem APA


1. Sumber dari Buku
a. Nama belakang penulis
b. Nama depan (inisialnya saja)
c. Tahun penerbitan dalam kurung diikuti tanda titik
d. Judul buku dicetak miring (huruf pertama dari kata pertama saja yang ditulis dengan
huruf kapital) diikuti tanda titik
e. Kota penerbit diakhiri tanda titik dua
f. Penerbit diakhiri tanda titik.
Contoh :
1) Sumber Berasal dari Buku dengan Pengarang Satu Orang, Dua Orang, dan Lebih dari
Dua Orang

Poole, M.E. (2008). Social class and language utilization at the tertiary level.
Brisbane: University of Queensland.
Burden, P.R. & Byrd, D.M. (2010). Methods for effective teaching. Boston: Person
Education, Inc.
Emerson, L. dkk. (2007). Writing guidelines for education students. Edisi kedua.
Melbourne: Thomson.

2) Sumber Berasal dari Buku dengan Pengarang yang Sama Berbeda Judul
Haliday, M. A. K. (1985a). Spoken and written language. Geelong Victoria: Deakin
University Press.
Halliday, M. A. K. (1985b). An introduction to functional grammar. London: Edward
Arnold.

3) Penulis Sebagai Penyunting


Philip, H. W. S. & Simpson, G. L. (penyunting), (1976), Australia in the world of
education today and tomorrow. Canberra: Australian National Commission.

2. Sumber dari Artikel Jurnal


a. nama belakang penulis
b. nama depan penulis (inisialnya saja)
c. tahun penerbitan (dalam tanda kurung, diikuti tanda baca titik)
d. judul artikel (tidak dicetak miring dan huruf pertama dari kata pertama dalam judul
ditulis dengan huruf kapital)
e. judul jurnal (dicetak miring atau digarisbawahi, dan setiap huruf pertama dari setiap
kata dalam nama jurnal ditulis dengan huruf kapital kecuali kata tugas) diikuti dengan
tanda baca koma
f. nomor volume dengan angka arab
g. nomor penerbitan ditulis dengan angka arab di antara tanda kurung
h. nomor halaman mulai dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor terakhir.

Contoh:
Setiawati, L. (2012). A descriptive study on the teacher talk at an EYL classroom.
Conaplin Journal. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 1 (2), hlm. 176—178.

3. Sumber dari Internet


a. Karya Perorangan
Pengarang/penyunting. (tahun). Judul. [jenis medium]. tersedia di: alamat internet.
[tanggal diakses].
Contoh:
Thomson, A. (1998). The adult and the curriculum. [Online]. Tersedia di:
http://www.ed.uiuc/EPS/PESYearbook/1998/thompson.htm. Diakses 30 Maret 2001.
b. Pesan Posel dari Domain Publik, seperti Dewan Diskusi atau Panitia Konferensi

Pengirim posel (Tahun). ‘Judul pesan’ [Online]. Nama kegiatan pertemuan atau
diskusi atau konferensi. Tanggal posting: hari, bulan. Tersedia di: alamat website atau
(posel).

Contoh:
Bowcher, W. (2013). ‘Pre-congres institute list’ [Online] 40th International Systemic
Functional Congress. 30 Juni. Tersedia di: //H:/ICSF2013/Pre-congress Institute-Sun
Yat-sen Internasional Studies School.htm.

4. Sumber dari Skripsi, Tesis, Disertasi, Publikasi Departemen, Prosiding, Surat


Kabar

Susunan (urutan) penulisan daftar pustaka sama dengan penulisan artikel jurnal.
Rakhman, A. (2008). Teacher and students’ code switching in English as a foreign
language (EFL) classroom. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung. (contoh dari sumber tesis, skripsi, atau disertasi)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk pelaksanaan beasiswa dan


dana bantuan operasional. Jakarta: Depdikbud. (contoh dari sumber publikasi
departemen)

Sudaryat, Y. (2013). Menguak nilai filsafat pendidikan Sunda dalam ungkapan


tradisional sebagai upaya pemertahanan bahasa daerah. Dalam: M. Fasya & M. Zifana
(Penyunting), Prosiding Seminar Tahunan Linguistik Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung, UPI Press, hlm. 432-435. (contoh dari sumber prosiding)
Sujatmiko, I. G. (2013). Reformasi, kekuasaan, dan korupsi. Kompas, 23 Agustus,
hlm.66. (contoh dari sumber surat kabar)

Anda mungkin juga menyukai