NIM : P0.73.24.2.19.015
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan
gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan,
buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Variasi kutipan dan komposisi kutipan, daca menyusun kutipan dalam kary ailmiah merupakan
hal penting yang akan merepresentasikan kualitas karya ilmiah seseorang. Kutipan yang variatif,
logis, relevan dan koheren akan membuat karya ilmiah menjadi berkualitas dan mudah dipahami.
Salah satu yang membedakan tulisan karya ilmiah dan nonilmiah adalah adanya kutipan
dan sumber kutipan yang harus ditulis.
Kita perlu mengutip karena dalam karya ilmiah kita perlu gagasan atau informasi dan
data untuk mendukung atau memperkuat argumen kita
Dalam kode etik penulisan karya ilmiah mengutip itu ada cara dan tekniknya. Kutipan
dapan bersifat kutipan langsung (mengutipl pernyataan apa adanya) dan kutipan tidak
langsung (mengutip dengan cara membuat parafrasa)
Kutipan dalam karya ilmiah dapat berupa pernyataaan atau informasi yang didapat atau
dicantumkan dalam karya tulis ilmiah sebagai referensi.
Kutipan yang dikutip dapat berupa pernyataan ahli dari berbagai sumber seperti dari
buku, jurnal ilmiah, prosiding, tesis, majalah, atau sumber daring, dll. Selain itu juga
dapat berupa informasi atau berita yang diambil dari media yang dapat dipercaya.
Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang kurang dari 40 kata atau kurang dari 4 baris. Ketentuan
penulisannya sebagai berikut :
1. Ditulis dalam teks dengan mengikuti jarak spasi teks yang diikuti
2. Diapit dengan tanda petik
3. Sumber kutipan dapat diletakkan di awal atau dibelakang.
Peletakan sumber kutipan di awal, nama sumber ditulis diluar tanda kurung, sedangkan tahun
terbit dan nomor halaman ditulis dalam kurung. Bila sumber kutipan ada di belakang, nama,
tahun, dan halaman sumber diketik dalam kurung.
Ditulis apa adanya sesuai dengan ayang ada dalam sumber kutipan
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dengan membuat parafrasa (dimodifikasi)
sedemikian rupa tanpa mengurangi substansi isi kutipan. Dalam penulisan karya ilmiah teknik
pengutipan tidak langsung merupakan teksnik pengutipan yang lebih dianjurkan. Dengan
membuat ktipan-kutipan tidak alangsung akan merepresentasikan kecakapan berbahasa seorang
Contoh:
Hermeneutik perlu ditingkatkan menjadi masalah kebahasaan, selain dikaitkan dengan tetika
dan pemahaman yang historikal (Gadamer, 1975:421-429)
Kutipan Panjang
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sebuah halaman yang dapat dibilang ialah halaman yang wajib ketika
membuat buku atau karya tulis, hampir semua karya tulis selalu mencatumkan daftar pustaka
diakhir karangannya, hal ini dibuat untuk mempermudah pembaca yang ingin meninjau lebih
jauh tentang apa yang sudah ditulis, selain itu bisa juga sebagai acuan untuk melakukan
pengecakan apakah sudah sesuai dengan buku yang tertera dalam daftar pustaka.
Fungsi daftar pustka di antara adalah untuk mengetahui sumber0-sumber kutipan yang
digunakan, mengetahui sumber informasi yang diterapkan,
1. Penulisan Kutipan
Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” jika merupakan kutipan langsung
atau dikutip dari penulisnya dan kurang dari tiga baris. Jika kutipan itu diambil dari
kutipan maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan ‘satu tanda petik’.
Kalimat yang dikutip langsung terdiri dari empat baris atau lebih maka kutipan ditulis
tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama ditik menjorok sama
dengan kalimat pertama pada awal paragrap. Baris kedua dari kutipan itu ditulis
menjorok sama dengan baris pertama. Kutipan langsung tidak lebih dari ¼ halaman.
2. Penulisan Sumber Kutipan
a. Sumber Kutipan Mendahului Kutipan Langsung
Contoh
Sebagaimana dikemukakan oleh Syamsuddin (2011, hlm. 1) bahwa “menulis adalah
salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia
sebagai alat komunikasi tidak langsung antara mereka.”
b. Sumber Kutipan Setelah Kutipan
Contoh
”Menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kompetensi berbahasa paling akhir
dikuasai pembelajaran bahasa setelah kompetensi mendengarkan, berbicara, dan
membaca” (Nurgiyantoro, 2010, hlm. 422).
c. Sumber Kutipan Merujuk Sumber lain
Contoh
Skinner (Brown, 2007, hlm. 9) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah proses
pengondisian ke arah perilaku spontan yang dicapai melalui program pelatihan
dengan imbalan dan hukuman”.
h. Tanpa Nama
Jika sumber kutipan itu tanpa nama maka penulisanya adalah: (t.n. 2015, hlm. 20)
Poole, M.E. (2008). Social class and language utilization at the tertiary level.
Brisbane: University of Queensland.
Burden, P.R. & Byrd, D.M. (2010). Methods for effective teaching. Boston: Person
Education, Inc.
Emerson, L. dkk. (2007). Writing guidelines for education students. Edisi kedua.
Melbourne: Thomson.
2) Sumber Berasal dari Buku dengan Pengarang yang Sama Berbeda Judul
Haliday, M. A. K. (1985a). Spoken and written language. Geelong Victoria: Deakin
University Press.
Halliday, M. A. K. (1985b). An introduction to functional grammar. London: Edward
Arnold.
Contoh:
Setiawati, L. (2012). A descriptive study on the teacher talk at an EYL classroom.
Conaplin Journal. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 1 (2), hlm. 176—178.
Pengirim posel (Tahun). ‘Judul pesan’ [Online]. Nama kegiatan pertemuan atau
diskusi atau konferensi. Tanggal posting: hari, bulan. Tersedia di: alamat website atau
(posel).
Contoh:
Bowcher, W. (2013). ‘Pre-congres institute list’ [Online] 40th International Systemic
Functional Congress. 30 Juni. Tersedia di: //H:/ICSF2013/Pre-congress Institute-Sun
Yat-sen Internasional Studies School.htm.
Susunan (urutan) penulisan daftar pustaka sama dengan penulisan artikel jurnal.
Rakhman, A. (2008). Teacher and students’ code switching in English as a foreign
language (EFL) classroom. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung. (contoh dari sumber tesis, skripsi, atau disertasi)