Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PERENCANAAN BISNIS

SPEAKER RAMAH LINGKUNGAN BERBAHAN DASAR


TEMPURUNG KELAPA

“TemPPuu”

CHITRA YUANISA 2017310003


FAJRI HIJRATUL 2017310004
RIZKI OKTRINANDA ELYAS 2017310027
NIKO FERNANDO 2017310023

FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
PADANG
2021
RINGKASAN EKSEKUTIF
Segala sesuatu di dunia dapat terhubung dengan mudah memanfaatkan
teknologi informasi yang berkembang pesat, sehingga kehidupan sehari-hari
terasa lebih cepat, jarak terasa lebih pendek, segala hal terasa lebih mudah. Gadget
dan smartphone adalah implementasi era informatika. Masyarakat dapat hidup
tanpa uang, namun tidak tanpa gadget dan smartphone, kira-kira begitu frasa yang
sering diungkapkan orang kini. Kebutuhan akan keduanya tidak bisa ditawar,
diikuti dengan berbagai kebutuhan akan pendukung aktivitas sehari-hari bersama
gadget dan smartphoneseperti aksesoris dan perlengkapannya.

Aksesoris gadget/smartphone, menjadi industri yang berkembang bersama


dengan perangkat induknya. Kemampuan audio-visual dari gadget/smartphone
yang paling digemari konsumen, membuat produsen aksesoris berlomba
berinovasi dalam menyediakan produk. Kami, siap menjadi penyedia kebutuhan
aksesoris gadget/smartphone bagi masyarakat, dengan menghadirkan produk kami
“TemPPuu”, portable speaker dock untuk smartphone berbagai tipe menggunakan
bahan baku tempurung kelapa yang didesain dan dirancang khusus, sehingga
mampu menghasilkan efek amplifikasi suara tanpa menggunakan listrik.

“TemPPuu” adalah produk dari bisnis kami, dengan keunggulan dan


keunikan yang tidak terdapat dalam produk aksesoris pengeras suara portabel lain.
Penggunaan bahan baku tempurung kelapa memastikan produk kami ramah
lingkungan, namun berestetika tinggi dan fungsional. Kami ingin memulai bisnis
produksi dan penjualan “TemPPuu” dengan visi dan filosofi yang baik, memenuhi
kebutuhan masyarakat, dengan memberdayakan masyarakat. Perencanaan bisnis
kami tidak hanya mengenai peningkatan keuntungan, namun juga pemberdayaan
komunitas masyarakat perajin tempurung kelapa yang sangat potensial di
Indonesia. Dengan modal awal Rp 30.000.000,-, kami optimis dapat mencapai
break-even dalam bulan ke-3 operasi kami, dan dapat masuk ke dalam pasar
penjualan produk aksesoris smartphone sebesar 9%, dengan ketiadaan kompetisi
produk sejenis yang berada di pasaran. Kami siap menjadikan bisnis ini bisnis
yang sukses mencapai tujuan, visi dan filosofinya. Produk Indonesia haruslah
menjadi unggulan di dalam negeri, mari majukan industri Indonesia.
BAB I
RINGKASAN PELAKSANAAN USAHA

1.1 Kegiatan pokok perusahaan dan sistem pengolahan

Tim Manajemen dari perusahaan kami terdiri dari satu orang CEO, satu
orang Sekretaris, dan dua orang manajer. Chief Executive Officer (CEO) di
perusahaan kami menduduki peringkat teratas dalam tim manajemen. CEO
bertugas sebagai perencana strategi perusahaan. Manajer keuangan di perusahaan
kami bertugas dalam permasalahan keuangan. Dalam kesehariannya, manajer
keuangan bertugas dalam mengurus pendanaan dan pencatatan arus keuangan.
Manajer pemasaran bertugas dalam perencanaan strategi pemasaran. Manajer
produksi bertugas dalam menjamin mutu produksi barang kami termasuk inovasi-
inovasi produk.

Proses pembuatan “TemPPuu” akan dilakukan di dekat tempat penjualan


kelapa parut. Tempat produksi yang berada di Tunggul Hitam akan
mempermudah distribusi tempurung kelapa dalam ukuran besar karena terletak di
dekat pasar serta banyak nya tempat pengolahn kelapa parut. Hal ini juga
menekan ongkos ditribusi tempurung kelapa dari pemasok ke tempat produksi
karena jaraknya yang cukup dekat. Hanya saja, pemilihan lokasi di tunggul hitam
ini memiliki kekurangan yaitu harga sewa tempat yang tinggi mengingat
tempatnya yang strategis. Oleh karena itu, kami memilih menggunakan properti
milik pribadi, berupa rumah yang terletak di kawasan kompleks perumahan yang
ada di tunggul hitam. Biaya penyewaan properti tidak menjadi pengeluaran awal.
Tempat produksi “TemPPuu” ini juga dapat dimanfaatkan sebagai media promosi
agar publik khususnya masyarakat Padang mengenal produk kami.

1.2 Ciri – ciri dari produk, jasa dan pelayanannya

“TemPPuu” adalah produk dari bisnis kami, dengan keunggulan dan


keunikan yang tidak terdapat dalam produk aksesoris pengeras suara portabel lain.
Penggunaan bahan baku tempurung kelapa memastikan produk kami ramah
lingkungan, namun berestetika tinggi dan fungsional. Kami ingin memulai bisnis
produksi dan penjualan “TemPPuu” dengan visi dan filosofi yang baik, memenuhi
kebutuhan masyarakat, dengan memberdayakan masyarakat. Perencanaan bisnis
kami tidak hanya mengenai peningkatan keuntungan, namun juga pemberdayaan
komunitas masyarakat perajin tempurung kelapa yang sangat potensial di
Indonesia. Dengan modal awal Rp 30.000.000,-, kami optimis dapat mencapai
break-even dalam bulan ke-3 operasi kami, dan dapat masuk ke dalam pasar
penjualan produk aksesoris smartphone sebesar 9%, dengan ketiadaan kompetisi
produk sejenis yang berada di pasaran. Kami siap menjadikan bisnis ini bisnis
yang sukses mencapai tujuan, visi dan filosofinya. Produk Indonesia haruslah
menjadi unggulan di dalam negeri, mari majukan industri Indonesia.

1.3 Ukuran pasar dan prospek / potensi pasar

Tabel 1.1. Ukuran Pasar

Target Market Potensial Market Reachabel Market


Umur 18 hingga 30 th Pelajar, Mahasiswa, Univeristas Ternama
Pekerja dan Ibu rumah dan Pusat perkantoran di
tangga kota Padang
Pelajar, Mahasiswa,
Pekerja dan Ibu rumah
tangga
Kelas masyarakat
medium hingga
menengah keatas di kota
Padang

Tren terkini dan tren masa depan untuk inovasi pengeras suara telah kami
analisis yang pada akhirnya menghasilkan “TemPPuu”. Beberapa tren dan fakta
pada pasar yang mendukung produk kami yaitu:
1. pada zaman ini, masyarakat lebih memilih produk yang eco-friendly dengan
material yang unik
2. desain simple, minimalis dan elegan merupakan pilihan yang sedang marak di
pasar
3. penjualan aksesoris gadget seperti speaker sedang meningkat karena model-
model gadget terbaru yang variatif
4. masyarakat lebih menyukai produk yang portable sehingga bisa dibawa
kemanapun
5. penikmat musik di Indonesia berasal dari berbagai kalangan, anak kecil hingga
lansia.
1.4 Ringkasan proyeksi keuangan

Tabel 1.2. Aliran kas

Tabel 1.3. Break-even Analysis

Dari analisis Break-even point, terlihat bahwa nilai BEP sebesar 14. BEP
atau titik impas adalah suatu keadaan perusahaan yang tidak untung dan tidak pula
rugi. Nilai BEP 14 berarti ketika SpeakCo. memproduksi Tempurung
Kelapasebanyak 14 unit, maka SpeakCo. tidak mengalami keuntungan juga tidak
mengalami kerugian. Agar meraih keuntungan maka SpeakCo. harus
memproduksi Tempurung Kelapalebih dari 14 unit.
Tabel 1.4. Payback Period
Cash inflow Cummulative Cash Flow

Initial investment Rp 30.000.000 Rp (30.000.000)


Januari Rp 15.000.000 Rp (15.000.000)

Februari Rp 18.000.000 Rp 3.000.000

Maret Rp 27.000.000 Rp 30.000.000

April Rp 15.000.000 Rp 45.000.000

Payback period adalah waktu saat suatu perusahaan mendapat modalnya


kembali. Modal awal SpeakCo. adalah 30 juta Rupiah. Berdasarkan analisis
payback period, pada bulan Maret jumlah kumulatif cash flow mencapai 30 juta
Rupiah. Oleh karena itu diperlukan waktu 90 hari untuk mencapai payback
period.

1.5 Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannya

Barang Banyaknya FC VC
Tempurung Kelapa 50 1.500.000
Cat 4 kg 200.000
Gergaji Besar 2 100.000
Gergaji kecil 2 50.000
Amplas 150 300.000
Pengawet anti rayap 20 Kaleng 200.000
Pisau besar 2 40.000
Penggaris 2 30.000
Mika (packaging) 500 2.000.000
Gaji Pegawai 4 org 10.000.000
Transportasi 4 bulan 1.200.000
Biaya Publikasi (web) 4 bulan 1.000.000
Gaji CEO 1 org 3.000.000
Gaji Manajer 10.000.000
Media Publikasi 1.000.000
Total 15.220.000 13.700.000
BAB II
DESKRIPSI ASPEK – ASPEK BISNIS

2.1 Visi – misi perusahaan

Visi : Menjadi perusahaan yang paling sukses dan selalu menciptakan


produk-produk baru yang berkualitas.
Misi :
1. Memfaatkan limbah-limbah sekitar untuk dibuat produk yang
berkualitas.
2. Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang
berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui
program pemasaran yang terbaik.
3. Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan menciptakan
lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan
pelanggan
2.2 Tujuan jangka pendek dan jangka panjang

2.2.1 Tujuan jangka pendek

A. Mendapatkan penghasilan dari jualan online minimal 7000.000/bln


B. Dapat menjual produk hingga 1000 buah dalam waktu satu kuartal.

2.2.1 Tujuan jangka panjang

A. Memiliki beberapa cabang di Indonesia.


B. Menjadi salah satu perusahan terbesar di Indonesia.

2.3 Potensi usaha

Bisnis yang baik, selalu memberi manfaat sebesar-besarnya dan seluas-


hanya ingin menjawab kebutuhan konsumen, kami juga ingin memberi manfaat
kepada masyarakat melalui pemberdayaan komunitas. Peluang usaha luasnya
kepada berbagai pihak dan komunitas yang terdampak. Kami tidak yang sangat
menjanjikan karena belum ada produk serupa yang telah beredar di Indonesia,
serta kondisi masyarakat Indonesia yang telah diterangkan sebelumnya, membuat
kami yakin: “TemPPuu” buatan dalam negeri ini dapat diterima dan berkembang
luas. Sumber utama produk yaitu Tempurung Kelapa, mudah didapat di berbagai
daerah Indonesia, yang artinya sama mudahnya bagi komunitas sekitar tempat
bahan baku untuk dapat berkarya dan berdaya. Bagi kami, bisnis yang memberi
manfaat, yang menjadi filosofi. Pengembangan usaha tentu tidak dapat dilakukan
tanpa perencanaan. Riset awal perlu dilakukan untuk mengetahui jenis bahan
baku yang sesuai dan desain produk yang memenuhi standar fungsi dan
kebutuhan konsumen, juga pemantapan sistem produksi, distribusi, dan
pemasaran, serta inovasi yang tidak berhenti agar semakin banyak manfaat yang
dapat dirasakan oleh masyarakat dan konsumen. 1 tahun dibutuhkan untuk riset
awal, dan 2 tahun untuk memulai perjalanan awal bisnis dengan sistem yang telah
dirancang. Kami optimis, 5 tahun usaha ini akan dapat menebar manfaat ke
seluruh kota-kota besar Indonesia.

2.4 Keunikan produk atau pelayanan

“TemPPuu” adalah perpaduan teknologi, estetika, keinginan untuk


menjadi bermanfaat, serta semangat untuk membuat kehidupan jadi lebih baik.
Produk yang kami sampaikan kepada konsumen adalah barang dan jasa dengan
filosofi mendalam. Penggunaan bahan alam sebagai bahan baku memastikan
tidak pernah akan ada limbah, sampah, dan masalah akibat tidak dapatnya produk
yang sudah tidak digunakan tak terdaur-ulang. Tempurung Kelapa adalah
tanaman yang beradaptasi sangat baik untuk tumbuh di tanah Indonesia,
memastikan pasokan sumber bahan baku tidak pernah habis, karena kami
memastikan penanaman kembali, dan memastikan setiap masyarakat yang ikut
serta dalam proses pembuatannya tidak pernah kekurangan lapangan kerja. Sifat
material Tempurung Kelapa yang kuat, berserat rapat, ringan namun kokoh, dan
memiliki efek amplifikasi gelombang suara yang alami, menjadikan
“TemmPPuu” produk yang baik untuk mengawal hasrat bermusik, bergaya hidup,
berbagi, dan bersosialisasi konsumen, dengan gaya dan cinta lingkungan.

Membawa inspirasi dari produk yang belum ada di Indonesia, menjadi jasa
yang dapat kami persembahkan kepada para konsumen, untuk dapat membuat
masyarakat Indonesia semakin mengejar kemajuan dunia: teknologi hijau, ramah
lingkungan, estetis. Inovasi kami yang memungkinkan segala jenis gadget yang
ada dipasaran untuk dapat dipasangkan dengan produk ini, menjadikan tidak ada
sekat antara siapapun: semua orang bisa menjadi lebih baik, bisa menjadi diri
sendiri lewat musiknya. Desain yang menarik dan dibuat selalu updated,
menjanjikan kepuasan pribadi bagi konsumen karena setiap konsumen dapat
memilih sendiri desain yang sesuai dengan diri mereka. Tentu kami berrencana
untuk selalu berinovasi mengikuti perkembangan teknologi perangkat pintar
(gadget), dan memperluas koleksi produk kami, agar selalu dapat membawa
filosofi kami bagi Indonesia.
BAB III
ASPEK PEMASARAN

3.1 Penelitian dan analisis pasar

1. Target asar dan konsumen

“TemPPuu” merupakan produk yang praktis. Oleh karena itu, segmentasi


untuk produk “TemmPPuu” yaitu pengguna smartphone. Rentang usia pengguna
berkisar antara 15 hingga 35 tahun. Target utama dari produk kami yaitu
pengguna smartphone kalangan ekonomi menengah dan atas. Selain itu, secara
khusus kami mentargetkan mahasiswa, pekerja kantor, dan pekerja lapangan.
Produk tempurung speaker dock telah diproduksi di luar negeri. Namun, belum
terdapat produsen produk ini di Indonesia. Oleh karena itu, positioning produk
kami yaitu sebagai produk pionir. Selain itu, produk kami adalah pionir produk
speaker non-listrik diantara produk-produk speaker listrik pada umumnya,
membuat keberadaan “TemPPuu” menjanjikan.

Target pasar yang kami pilih dimulai dari dalam kota Padang terutama di
Jl.Gajah Mada yang merupakan daerah yang banyak dilalui masyarakat dan tidak
jauh dari lokasi kampus Institut teknologi Padang dan terdapat beberapa sekolah
yang di daerah tersebut yang berpotensi menjadi konsumen produk kami. Target
utama konsumen ialah orang – orang sekitar dan para pelajar serta mahasiswa
yang ada di Padang khususnya yang beralda dekat dengan lokasi dari perusahaan
kami.

2. Situasi Persaingan

Karena belum adanya produk yang kami buat ini di Padang khususnya di
daerah jalan Gajah Mada sehingga persaingan belum begitu kuat.

3.2 Renacana pemasaran

Salah satu hal terberat dalam memperkenalkan produk “TemPPuu” adalah


nama produk yang belum umum diketahui masyarakat luas. Hal ini diperkuat
dengan bukti hasil riset kata kunci yang dicari melalui mesin pencari Google.
istilah speaker Tempurung Kelapa yang digunakan dalam produk ini belum
dikenal oleh masyarakat luas. Oleh karena itu perencanaan pemasaran kami pada
saat peluncuran “TemPPuu” adalah memperkenalkannya ke publik terlebih dahulu
dengan beberapa metode:

1. pembagian flyer “TemPPuu” serta pemasangan poster iklan di pusat


perbelanjaan alat elektronik di Kota Padang.

2. iklan lewat media online (Google Adsense) untuk kata kunci “speaker
portable, speaker tempurung kelapa, dan temppuu”

3. promosi “TemPPuu” pada saat event-event anak muda, seperti Car Free
Day, Braga Culinary Night, dan semacamnya.

Dengan target pembeli adalah kaum muda pengguna smartphone dengan


rentang usia 13-40 tahun, kami memutuskan untuk menjual produk ini pada kios-
kios aksesoris handphone yang terdapat di pusat perbelanjaan elektronik Kota
Padang seperti yang sudah disebutkan. Lebih lanjut, ketika produk speaker alami
yang terbuat dari Tempurung Kelapa ini sudah mulai dikenali oleh masyarakat,
kami berencana untuk memiliki toko sendiri di mall-mall besar Kota Padang yang
menjual aksesoris smartphone berbahan dasar alami dan memiliki nilai seni
tinggi.
BAB IV
ANALISIS SWOT
4.1 Mengelompokkan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap bisnis

Analisa SWOT (strenght, weakness, opportunity, treads) merupakan salah


satu metode dalam melakukan penyusunan strategi perusahaan dengan melihat
kondisi lingkungan perusahaan baik itu lingkungan internal maupun eksternal.
Analisa SWOT lebih menekankan kepada bagaimana kekuatan dan kelemahan
perusahaan dalam menghadapi peluang dan ancaman yang ada. SWOT sendiri
merupakan akronim dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunities (Peluang) dan Threats (ancaman). Analisis SWOT digunakan
dalam melakukan analisis strategis perusahaan. Hal ini disebabkan karena analisa
SWOT menyediakan suatu informasi yang mendalam tentang kondisi internal
perusahaan dan lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan, sehingga
perusahaan akan mempunyai gambaran tentang keputusan strategis apa yang akan
diambil[1].

Gambar 4.1. Analisis strength,Weakness,Opportunity, Threat.

4.1.1 Faktor internal

Faktor Internal (Strength dan Weakness) atau faktor yang berasal


dari dalam terdiri dari dua poin yaitu kekuatan dan kelemahan. Keduanya
akan berdampak lebih baik dalam sebuah penelitian ketika kekuatan lebih
besar dibandingkan kelemahan. Dengan demikian kekuatan internal yang
maksimum jelas akan memberikan hasil penelitian yang jauh lebih baik.
Adapun bagian bagian dari faktor internal itu sendiri, antara lain sumber
daya yang dimiliki, keuangan atau finansial, kelebihan atau kelemahan
internal organisasi, serta pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya
(baik yang berhasil maupun yang gagal).
A. Strength (Kekuatan)
1. Kami dapat merespon dengan cepat setiap permintaan pelanggan tanpa
harus melalui birokrasi yang panjang.
2. Kami memiliki biaya overhead yang rendah, sehingga dapat
memberikan tawaran harga yang paling baik bagi pelanggan.
3. Kami sangat memperhatikan setiap permintaan dan kebutuhan
pelanggan.
4. Kami sangat fleksibel dalam menangani setiap kasus dan permintaan
pelanggan.
5. Kami memiliki reputasi yang baik pada market yang ditekuni.
B. Weakness(Kelemahan)
1. Staf kami masih memiliki kemampuan yang rendah dibidang-bidang
tertentu.
2. Perusahaan kami memiliki keterbatasan dalam permodalan.
3. Cash flow kadang-kadang tidak lancar.
4. Lokasi kantor letaknya di tempat yang kurang

4.1.2 Faktor eksternal


Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
Ini merupakan faktor dari luar entitas, di mana faktor ini tidak secara
langsung terlibat pada apa yang sedang diteliti dan terdiri dari 2 poin yaitu
ancaman dan peluang. Adanya peluang serta ancaman ini tentu saja akan
memberikan data yang harus dimasukkan dalam jurnal penelitian sehingga
menghasilkan strategi untuk menghadapinya. Beberapa poin yang
termasuk pada faktor eksternal, antara lain tren, budaya, sosial politik,
ideologi, maupun perekonomian, sumber-sumber permodalan, peraturan
pemerintah, perkembangan teknologi, peristiwa-peristiwa yang terjadi, dan
lingkungan.
C. Opportunities (Peluang)
1. Sektor yang kami tekuni sedang mengalami kenaikan.
2. Pemerintah sangat mendukung perusahaan lokal seperti kami.
3. Belum ada persaingan yang ketat dalam sektor yang kami tekuni.
4. Hanya dengan modal yang rendah kami dapat memulai bisnis dengan
baik.
D. Threats (Ancaman)
1. Perkembangan teknologi yang cepat di bidang ini berada di luar
kemampuan kami sehingga dapat menyebabkan kami terlambat dalam
mengadopsinya.
2. Perubahan strategi pesaing dapat mengancam posisi kami di bidang
ini.
3. Kurangnya minat perbankan dalam membiayai pendanaan untuk
industri yang kami tekuni
BAB V
ANALISIS INDUSTRI
5.1 Pengembangan dan rencana desain
Kami bekerja sama dengan beberapa pedagang elektronik, pemasok
souvenir dan beberapa toko dikota Padang untuk penjualan produk “TemPPuu”
ini. Kami juga selalu melakukan pembaruan serta terus selalu mengikuti
perkembangan di pasaran.
5.2 Hasil – hasil penelitian teknologi

Setelah melakukakan penelitian mengenai pemanfaatan tempurung kelapa


ini di internet, ternyata pemanfaatan nya sendiri di setiap tempat atau wilayah
mengalami perkembangan yang cukup pesat, seperti salah satunya semakin
banyaknya pengolahan dalam bentuk tempurung kelapa mulai dijadikan arang ,
tempat minuman serta souvenir. Untuk itu kami mencoba membuat desain baru
yaitu speaker ramah lingkungan berbahan dasar tempurung kelapa. Sehingga
dapat menarik minat para pelajar, pengguna smartphone dan lebih luas nya lagi
kalayak banyak.

Oleh sebab itu kami selalu mengikuti perkembangan mengenai


pemanfataan limbah organik seperti tempurung kelapa lewat jaringan internet
yang sangat mudah untuk diakses sebagai salah satu upaya untuk
mengembangkan aspek pabrik atau internal usaha kami.

5.3 Kebutuhan asisten penelitian

Yang dibutuhkan yaitu komputer ataupun laptop serta modem untuk


mengakses jaringan internetnya. Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah
kemampuan serta kepekaan dalam membaca peluang yang ada di lapangan, atau
yang leiuh bagus berkemampuan melihat suatu tantangan menjadi kesempatan.

5.4 Ijin dan peraturan untuk membangun industri

Untuk keberlangsungan suatu usaha, pemilik usaha perlu mengurus


berbagai perizinan yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku, sebagai bukti
legalitas usaha tersebut. Khusus untuk usaha di bidang industri, pengusaha harus
memiliki Izin Usaha Industri (IUI) yang secara resmi diterbitkan oleh
pemerintah. Dengan memiliki IUI resmi, suatu usaha industri akan diakui
keberadaannya secara hukum dan akan lebih mudah untuk berkembang ke skala
industri yang lebih besar. Kewajiban untuk memiliki IUI ini tercantum dalam
Peraturan Pemerintah No.107/2015 tentang Izin Usaha Industri[2], yang
menyatakan bahwa setiap kegiatan usaha industri wajib memiliki Izin Usaha
Industri (IUI).

5.5 Keunggulan dan kelemahan industri baru

A. Kelebihan dari industri baru adalah sebagai berikut:


1. Pemilik merangkap manajer perusahaan dan merangkap semua fungsi
manajer.
2. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber
daya baru, serta barang dan jasa baru.
3. Fleksibel terhadap fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki
rencana jangka panjang.
4. Bebas menentukan harga barang dan jasa.
5. Prosedur hukum sederhana.
B. Menurut (Prof. Dr. Mubyarto) kelemahan industri baru terbagi ke dalam ciri-
ciri umum dan ciri-ciri khusus.
Ciri-ciri umum:
1. Jarang memiliki rencana usaha.
2. Struktur organisasi bersifat sederhana.
3. Jumlah tenaga kerja terbatas.
4. Tidak ada pemisahan kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan.
5. Sistem akuntansi kurang baik.
6. Margin keuntungan tipis.
Ciri-ciri khusus:
1. Memiliki masalah permodalan, dan masalah lain yang bervariasi.
2. Sebagian besar tidak mampu memenuhi persyaratan administratif guna
memperoleh bantuan bank.
3. Masih menggunakan teknologi tradisional.
4. Melakukan pemasaran langsung terhadap konsumen.
5. Tingkat ketergantungan terhadap fasilitas pemerintah masih tinggi.
BAB VI

PENGELOLAAN

6.1 Personal yang akan melakukan penjualan


Penjualan personal adalah aspek kritis dari strategi perusahaan. Kapan
digunakan dengan benar dan berhasil dengan baik, ini adalah faktor utama
dalam generasi volume penjualan ini adalah bagian dari promosi yang
membawa unsur manuasia ke dalam transaksi pemasaran. Membuat jadi
mungkin bagi pembeli dengan cepat melakukan dan menyederhanakan
penanganan masalah dari para konsumen. Ini adalah peraturan dan sifat
dari fungsi bisnis bahwa manajer penjualan harus melakukan pengawasan

6.2 Deskripsi tugas dan tanggung jawab masing – masing


1. Direktur : Rizki Oktrinanda Elyas
Pimpinan tertinggi sebuah perusahaan yang memimpin beberapa
manajer yang ada di bawahnya seperti manajer pemasaran, manajer
keuangan, manajer bagian produksi. Tugas seorang direktur adalah
mengembangkan perusahaan secara menyeluruh, bertanggung jawab
penuh atas seluruh karyawan dan pengembangan jangka panjang
perusahaan, dapat mengangkat dan memberhentikan manajer,
mengambil keputusan-keputusan penting dalam perusahaan. Di
samping itu seorang direktur sebaiknya orang yang mempunyai
banyak ide segar yang dapat membantu perusahaan berkembang dan
bersaing di dunia usaha.

2. Manajer Pemasaran : Fajri Hijratul


Manajer pemasaran biasanya membawahi bagian penjualan. Jika sebuah
perusahaan tidak memiliki manajer penjualan yang handal, dapat dipastikan
itu akan mengganggu kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dalam hal
ini manajer pemasaran yang handal mampu bertanggung jawab pada sisi
penjualan perusahaan dan bertanggung jawab kepada direktur. Tugas
umum seorang manajer penjualan adalah: membuat metode pemasaran
yang strategis dan berkembang, memonitoring dan mengarahkan sistem
pemasaran dan penjualan yang sedang berlangsung, memberikan inputan
yang positif kepada pihak perusahaan yang terkait dengan pemasaran.
Terkadang manajer pemasaran juga mengambil keputusan tentang stok dan
pengadaan barang berkaitan dengan pemasaran yang ada.

3. Manajer ADM & Keuangan : Chitra Yuanisa


Bagian dalam perusahaan yang mengurus administrasi pembukuan
dan keuangan yang keluar dan masuk. Manajer administrasi dan
keuangan bertanggung jawab langsung kepada direktur. Tidak ada
pergerakan data dan uang dalam perusahaan yang tidak diketahui oleh
manajer administrasi dan keuangan ini. Tugas seorang manajer
administrasi dan keuangan adalah mengawasi keuangan perusahaan,
mengumpulkan dan melakukan pendataan terhadap faktur penjualan
dan faktur pembelian, mempelajari aktivitas keuangan perusahaan.

4. Manajer Gudang : Niko Fernando


Adalah bertugas sebagai penjaga stok barang jika ada dalam gudang
atau melakukan transaksi pembelian. Tugasnya adalah mengawasi
penerimaan dan pengeluaran barang dari gudang. Melakukan
pencocokan stok barang yang keluar dan masuk. Memberikan
kebijaksanaan tentang aktivitas di gudang.

6.3 Bentuk dan struktur organisasi

DIREKTUR UTAMA
RIZKI OKTRINANDA ELYAS

MANAJER MANAJER ADM & MANAJER


PEMASARAN KEUANGAN GUDANG
FAJRI HIJRATUL CHITRA YUANISA NIKO FERNANDO
BAB VII

ASPEK RESIKO

7.1 Masalah – masalah yang potensial

1. Rawan imitasi

2. hak paten mahal

3. kebutuhan tersier

4. teknologi pengeras suara yang terus berkembang.

7.2 Resiko dan hambatan

1. Speaker tempurung belum terkenal

2. speaker listrik masih diminati.

7.3 Tindakan alternatif

1. Memodifikasi bentuk “TemPPuu” dengan menambahkan ukiran, lilitan


rotan, emboss nama konsumen, pewarnaan yang variatif

2. Melakukan diversifikasi produk dengan inovasi pada jenis temppuu


speaker dock yang dapat digunakan pada gadget selain smartphone,
misalnya tablet.
BAB VIII

ASPEK FINANSIAL

8.1 Perkiraan finansial

Barang Banyaknya FC VC
Tempurung Kelapa 50 1.500.000
Cat 4 Kg 200.000
Gergaji Besar 2 100.000
Gergaji kecil 2 50.000
Amplas 150 300.000
Pengawet anti rayap 20 kaleng 200.000
Pisau Besar 2 40.000
Penggaris 2 30.000
Mika (packaging) 500 2.000.000
Gaji pegawai 4 orang 10.000.000
Transportasi 4 bulan 1.200.000
Biaya Publikasi 4 bulan 1.000.000
(web)
Gaji CEO 1 orang 3.000.000
Gaji Manajer 5 orang 10.000.000
Media Publikasi 1.000.000
Total 15.220.000 15.400.000

8.2 Sumber – sumber dan pemakain dana

Sumber - sumber Penggunaan


Laba Operasional 75.000.000 Pembagian deviden 35.000.000
kas
Harga pokok 50.000.000 Pajak penghasilan 25.000.000
penjualan tahun berjalan
Pendapatan 45.000.000
Operasional
Pendaptan 35.000.000 Pajak terkait 1.000.000
komprehensif lain komprehensif
lainnya
Pendapatan pajak 15.000.000
tangguhan
TOTAL 2.200.000.000 TOTAL 61.000.000

8.3 Rencana anggaran

Barang Banyaknya FC VC
Tempurung Kelapa 50 500.000
Cat 4 Kg 100.000
Gergaji Besar 2 75.000
Gergaji kecil 2 40.000
Amplas 150 100.000
Pengawet anti rayap 20 kaleng 200.000
Pisau Besar 2 20.000
Penggaris 2 15.000
Mika (packaging) 500 1.000.000
Gaji pegawai 4 orang 8.000.000
Transportasi 4 bulan 1.000.000
Biaya Publikasi 4 bulan 1.000.000
(web)
Gaji CEO 1 orang 3.000.000
Gaji Manajer 5 orang 8.000.000
Media Publikasi 1.000.000
Total 13.150.000 10.800.000
8.4 Penahapan financial

Penahapan finansial adalah usaha untuk menutup defisit operasional baik


lewat pinjaman bank (jika proyek mandiri) ataupun lewat droping oleh kantor di
atasnya secara terencana dengan baik.

Demikian pula jika surplus, ada usaha untuk mengembalikan / menutup


pinjaman / droping ataupun menempatkan kelebihan dana pada bank yang
menguntungkan ataupun meminjamkannya ke pusat atau proyek lain.
DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Dwi, “ANALISIS SWOT SEBAGAI STRATEGI PERUSAHAAN


DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS,” Kemamp. Koneksi
Mat. (Tinjauan Terhadap Pendekatan Pembelajaran Savi), vol. 53, no. 9,
pp. 1689–1699, 2019.

[2] Kemenprin, “PP No.107 Tahun 2015: izin usaha industri.” .

Anda mungkin juga menyukai