Anda di halaman 1dari 13

HIV, AIDS & TBC

Nama : Hoki Wibowo


Kelas : X-IPA1
1. Pengertian HIV (human immunodeficiency virus) &
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)

• HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel
CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan
diserang berbagai penyakit.

• AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah
pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, maka tubuh
tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
A. Faktor Risiko HIV dan AIDS

Kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi, antara lain:


a. Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik
hubungan sesama jenis maupun heteroseksual.
b. Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
c. Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
d. Pengguna narkotika suntik.
e. Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.
B. Gejala HIV dan AIDS

Tahap Pertama:
• Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah
terinfeksi, selama satu hingga dua bulan.
• Dapat tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.
• Dapat timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah
bening, diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi.
Tahap Kedua:
• Umumnya, tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.
• Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.
• Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain.
• Berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.
Tahap Ketiga:
• Daya tahan pengidap rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut
menjadi AIDS.
• Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari.
• Merasa lelah setiap saat.
• Sulit bernapas.
• Diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama.
• Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina.
• Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang.
• Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis.
C. Pengobatan HIV dan AIDS

• Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi ada
jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut
antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan
virus HIV untuk menggandakan diri dan mencegah virus HIV menghancurkan sel
CD4. Jenis obat ARV memiliki berbagai varian, antara lain Etravirine, Efavirenz,
Lamivudin, Zidovudin, dan juga Nevirapine.
• Selama mengonsumsi obat antiretroviral, dokter akan memonitor jumlah virus dan
sel CD4 untuk menilai respons pengidap terhadap pengobatan. Hitung sel CD4
akan dilakukan tiap 3–6 bulan. Sedangkan pemeriksaan HIV RNA, dilakukan sejak
awal pengobatan, lalu dilanjutkan tiap 3–4 bulan selama masa pengobatan.
D. Pencegahan HIV dan AIDS

• Gunakan kondom yang baru setiap berhubungan intim, baik hubungan intim vaginal maupun
anal.
• Hindari berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan.
• Bersikap jujur kepada pasangan jika mengidap positif HIV, agar pasangan juga menjalani tes
HIV.
• Diskusikan dengan dokter jika didiagnosis positif HIV saat hamil, mengenai penanganan
selanjutnya, dan perencanaan persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin.
• Bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
• Jika menduga baru saja terinfeksi atau tertular virus HIV, seperti setelah melakukan hubungan
intim dengan pengidap HIV, maka harus segera ke dokter. Agar bisa mendapatkan obat post-
exposure prophylaxis (PEP) yang dikonsumsi selama 28 hari dan terdiri dari 3 obat antiretroviral.
2. Pengertian TBC (Tuberkulosis)

• TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru


akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala
berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak,
dan terkadang mengeluarkan darah.
• Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang
tulang, usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang
keluar penderita TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih
rentan terkena pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya
penderita HIV.
A. Gejala Tuberkulosis

• Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita TBC
juga akan merasakan beberapa gejala lain, seperti:
• Demam
• Lemas
• Berat badan turun
• Tidak nafsu makan
• Nyeri dada
• Berkeringat di malam hari
B. Pengobatan Tuberkulosis
• TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes lain yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah foto Rontgen dada, tes darah, atau tes kulit
(Mantoux).
• TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan resep
dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu
yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa:
• Isoniazid
• Rifampicin
• Pyrazinamide
• Ethambutol
C. Pencegahan Tuberkulosis
• TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin BCG yang disarankan
dilakukan sebelum bayi berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat
dilakukan dengan cara:
• Mengenakan masker saat berada di tempat ramai.
• Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa.
• Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
Demikianlah penjelasanan ringkas mengenai
Pengertian dari HIV, AIDS & TBC

Mohon untuk selalu menjaga kesehatan dimanapun kalian berada,


karna “Mencegah lebih baik daripada Mengobati”

Jika ada salah kata yg kurang berkenan mohon dimaklumi, karna saya
mengerjakan tugas ini masih sambil belajar.. Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai