Anda di halaman 1dari 3

Teknik memancing dengan teknik aromatik dilakukan dengan menebarkan parfum atau aroma

walet pada sekitar gedung. Aroma ini akan merangsang penciuman mereka sehingga tertarik
untuk masuk ke dalam gedung. Sebab, mereka mengira bahwa gedung ini telah dihuni oleh walet
lain dan memiliki karakteristik yang mereka sukai dari aroma tersebut.

Selain itu, fungsi lain dari aroma walet ini akan membuat sarang merasa nyaman dan
mengurangi rasa takut terhadap predator, karena secara teori insting bahwa makluk yang suka
hidup berkoloni, dimana ada makluk sejenis hidup maka tempat tersebut akan memberikan rasa
aman terhadap makluk tersebut.

Bau burung walet bisa juga berupa bau kotoran burung walet yang baunya khas atau bau khas
liur burung walet di nesting plank. Dengan adanya aroma di nesting plank yang serupa atau
menyerupai bau burung walet maka burung walet yang terpikat akan segera tinggal dan
membangun sarangnya di rumah burung walet tersebut, jika suhu dan kelembaban udara telah
terpenuhi.

Aroma walet dibagi menjadi dua yaitu untuk dinding-dinding dan untuk nesting plank. Aroma
untuk dinding dikuaskan atau disemprotkan pada dinding dan atau lantai nesting room.
Effektifitasnya bisa dilihat dari reaksi burung walet yang memasuki ruangan setelah ruangan
tersebut disemprot dan biasanya burung akan bereaksi ganas seperti menyambar dinding yang
disemprotkan dengan aroma dinding.

Sedangkan effektifitas aroma nesting plank dapat dilihat dari reaksi burung yang


mendekat,menempel dan tinggal di nesting plank yang diolesi aroma dalam waktu yang relatif
singkat. Effektifitas aroma juga ditentukan oleh cara aplikasinya.Banyak orang tidak
memperhatikan cara penggunaan atau aplikasinya sehingga hal ini akan mengurangi efektifitas
aroma tersebut.

Berikut ini bahan yang bisa dijadikan sebagai bahan penghasil aroma walet.

*Kotoran Walet
Kotoran walet ditebarkan secara merata pada lantai, dinding, dan ventilasi gedung. Sebelum
ditebar ke lantai, sebaiknya lantai diberi pasir agar tidak terlalu lembab. Kotoran yang digunakan
adalah kotoran walet yang masih baru.
Biasanya, aroma yang dihasilkan bertahan hingga 3 minggu. Sementara jika ingin menebarkan
kotoran walet ke dinding, sebaiknya tidak melemparnya langsung ke muka dinding. Namun,
kotoran walet sebaliknya dicampur dulu dengan air, kemudian hasil rendamannya disemprotkan
ke dinding.
Berikut ini langkah-langkah membuat larutan di kotoran walet.

 Siapkan 10 kg kotoran walet dan 5 liter air, campur kedua bahan tersebut hingga merata.
 Endapkan cairan tersebut selama 5 hari. Setelah itu, endapan disaring untuk memisahkan
antara bahan dengan cairan.
 Air hasil saringan dicampur dengan minyakk ikan dengan perbandingan 3 : 1, aduk
hingga rata.
 Semprotkan cairan tadi ke seluruh dinding atau tembok gedung walet. Penyemprotan
dapat dilakukan sesering mungkin, paling tidak seminggu sekali.

Perlu diperhatikan dalam mengaplikasikan kotoran harus dilakukan secara tepat dan tidak
berlebihan. Pasalnya, kotoran walet merupakan limbah yang dapat menimbulkan berbagai gas
seperti amonia (NH3), asam belerang (H2S), dan karbondioksida (CO). Akibatnya, udara di
dalam gedung menjadi tercemar dan tidak sehat.

*Jus Sarang Walet


Aroma walet juga dapat diciptakan dari air hasil rendaman sarang. Biasanya, sarang walet yang
direndam adalah sarang walet yang kualitasnya tidak baik, misalnya sarang-sarang yang telat
panen yang umumnya berwarna cokelat, sarang yang mulai membusuk, atau sarang yang
bentuknya tidak sempurna, sehingga jika dijual pun harganya sudah menyusut.
Berikut ini cara membuat aroma walet dari rendama sarang walet.

1. Siapkan sarang walet yang berkualitas jelek, lalu rendam selama satu jam di dalam air.
2. Blender sarang hingga hancur. Aplikasikan jus sarang walet dengan kuas ke nesting
plank. Perlu diperhatikan, bagian sirip yang diberi ramuan ini adalah bagian yang
terlindungi dari paparan cahaya langsung. Hal ini dimaksudkan agar bau dari ramuan ini
dapat bertahan lebih lama. Sirip yang telah menyerap cairan sarang akan memudahkan
walet dalam merekatkan liurnya, terutama pada walet muda yang baru pertama kali
membuat sarangnya. Jadi, cairan ini berfungsi sebagai landasan yang mempermudah
walet dalam membangun sarang.

*Sarang Burung Walet


Aroma ini bisa dibikin dari air cucian sarang dan ampas dari sarang walet dari daerah pencucian
sarang.

Berikut ini langkah-langkah membuat jus sarang walet.

1. Siapkan drigen atau drum dan isi air cucian sarang/air putih sebanyak 5 liter.
2. Siapkan ampas sarang 200 gram dan campurkan air secukupnya kemudian diblender
sampai halus. Hasil sarang blender tersebut kemudian dituangkan ke drigen atau drum
yang telah kita siapkan. Endapkan campuran tersebut selama 2 s/d 4 minggu sampai
tercium bau bacin yang sangat menyengat (ada sebagian orang yang mencampurkan
ampas sarang dengan rumput laut) dan ada yang langsung memakainya tanpa merendam
dengan lama (bau sarang walet ini umumnya agak bertahan lama antara 1 s/d 3 hari).

Cara memakainya:
Cairan ini efektif dipakai saat musim kawin, karena pada saat itu walet-walet akan berusaha
mencari tempat yang terbaik yang sudah pernah dihuni walet lain dan secara insting bila tempat
tersebut sudah pernah ditempati maka daerah tersebut akan dianggap aman buat mereka, cairan
disemprotkan atau dioleskan di belakang atau di samping daerah sirip (nesting plank) yang
kosong, di mana tempat tersebut dekat dengan sirip yang sudah ada populasinya burung banyak
membikin sarang.
Perlu diperhatikan, penyemprotan atau olesan jangan terlampau banyak karena akan
membikin sirip menjadi jamuran.

Anda mungkin juga menyukai