Kali ini admin akan berbagi cara mendulang rupiah dari budidaya cacing sutera yg merupakan
salah satu peluang usaha modal kecil bisa menghasilkan untung berlimpah. Perlu diketahui akhir
akhir ini permintaan pasar cacing sutera sangat tinggi, apa lagi bila musim penghujan harga
cacing sutera bisa naik dua kali lipat, dikarenakan banjir hingga ketersediaan cacing di got
saluran air menghilang. Padahal cacing sutera amat dibutuhkan oleh para peternak lele dan ikan
hias. Selamat mencoba semoga sukses.
Di Indonesia cacing sutra dikenal dengan nama cacing rambut yang merupakan cacing kecil
seukuran rambut berwarna kemerahan dengan panjang sekitar 1-3 cm. Dewasa ini budidaya ikan
semakin berkembang, kebutuhan akan pakan menjadi salah satu masalah yang menjadi perhatian
serius dari akuakulturis yang bergerak di bidang ini. Salah satu pakan yang menjadi kebutuhan
bagi kegiatan budidaya adalah pakan alami dan yang paling banyak digunakan maupun diperjual
belikan adalah cacing rambut atau cacing sutera.
cacing sutra
Cacing ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm. Sama seperti hewan air
lainnya, air memegang fungsi pentinh untuk kelangsungan hidup cacing ini. Berikut ini
merupakan parameter kualitas air agar cacing sutra / cacing rambut tumbuh optimal :
pH : 5. 5 – 8. 0
Suhu : 25 – 28 c
Cacing sutra tergolong hewan hermaprodit yang berkembang biak melalui telur dengan
pembuahan secara eksternal. telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah jadi dua sebelum
saat menetas.
3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan
pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2 untuk sumber makanan cacing. Cacing sutra sangat
menyukai bahan organik sebagai bahan makanannya.
Fermentasi
Bertujuan untuk menaikkan kandungan N-organik dan C-organik hingga 2 kali lipat. Caranya
adalah lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
Penebaran Bibit
Bibit ditebarkan secara merata. Diusahakan selama proses budidaya lahan dialiri air dengan debit
2-5 Liter/detik (arus lamban)
Karena cacing sutra termasuk makhluk hidup, tentunya cacing sutra tersebut juga membutuhkan
makan. Makanannya adalah bahan organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar
perairan. Cara makan cacing sutra adalah dengan cara menelan makanan bersama sedimennya
dan karena cacing sutra mempunyai mekanisme yang dapat memisahkan sedimen dan makanan
yang mereka butuhkan. Jadi kita juga harus menyediakan makanannya tersebut.
Panen Cacing Sutera
Panen cacing sutera dilakukan setelah budidaya berlangsung beberapa minggu dan berturut-turut
bisa dipanen setiap dua minggu sekali. Cara pemanenan cacing sutera dengan menggunakan
serokhalus/lembut. Cacing sutera yang didapat dan masih bercampur dengan media budidaya
dimasukkan kedalam ember atau bak yang diisi air, kira –kira 1 cm diatas media budidaya agar
cacing rambut naik ke permukaan media budidaya. Ember ditutup hingga bagian dalam menjadi
gelap dan dibiarkan selama enam jam. Setelah enam jam, cacing rambut yang menggerombol
diatas media diambil dengan tangan. Dengan cara ini didapat cacing sutera sebanyak 30 – 50
gram/m2 per dua minggu. Untuk mendapatkan cacing rambut yang cukup dan
berkesinambungan, panjang parit perlu dirancang sesuai dengan keperluan setiap harinya.