Anda di halaman 1dari 3

Cara Ternak Cacing Sutera Dengan Mudah

Cacing sutera kini juga mulai banyak dibudidayakan. selain pembudidayaannya yang mudah,
ternyata permintaan pasar terhadap hewan ini juga cukup besar. bahkan banyak yang diekspor
hingga mancanegara.
untuk cara ternak cacing sutera sendiri sebenarnya cukup mudah kok, dan biaya yang harus
dikeluarkan juga tidak terlalu banyak. bahkan kita bisa memanfaaatkan limbah untuk
membudidayakan cacing sutera.

Berikut teknik budidaya cacing sutra:


1.Persiapan Bibit
Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam
Catatan : Sebaiknya bibit cacing di karantina dahulu karena ditakutkan membawa bakteri
patogen.
2. Persiapan Media
Media perkembangan dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang
dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan
kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi
lubang dengan diameter 1 cm.
3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 250 gr/M2 atau dengan
pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2.
4. Fermentasi
Lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
5. Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter / detik
6. Tahapan Kerja Budidaya Cacing Sutra

Cacing sutra atau cacing rambut memang telah sejak lama dimanfaatkan sebagai salah satu
alternatif pakan ikan. Harga jual yang relatif tinggi, membuat bisnis cacing sutra cukup banyak
dilirik orang.
Namun sayangnya, tidak banyak orang yang memahami teknis pembudidayaan cacing sutra ini.
Berikut tahapan kerja yang harus dilakukan dalam pembudidayaan cacing sutra:
Lahan uji coba berupa kolam tanah berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm.
Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur.
Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu,
kolamdibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra,
seperti keong mas atau kijing.
Pipa Air Keluar (Pipa Pengeluaran/Outlet)dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan
baik.Pipa Pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan
panjangsekitar 15 cm.
Usai pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan
danbenda-benda keras lainnya. Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif datar atau tidak
bergelombang.
Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang
dianggapbanyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.
Tanah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata
dantidak terdapat lumpur yang keras.
Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur
tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di
semuabagian.
Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan,
kemudiansebar secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.
Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm,
sesuaipanjang pipa pembuangan.
Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.
Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang
dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.
Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di
dalambaskom agar gumpalannya buyar.
Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke
seluruhpermukaan kolam secara merata.
Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.
7. Makanan Cacing Sutra
Karena cacing sutra termasuk makhluk hidup, tentunya cacing sutra tersebut juga butuh makan.
Makanannya adalah bahan organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar
perairan. Cara makan cacing sutra adalah dengan cara menelan makanan bersama sedimennya
dan karena cacing sutra mempunyai mekanisme yang dapat memisahkan sedimen dan makanan
yang mereka butuhkan. Jadi kita juga harus menyediakan makanannya tersebut.
8. Panen

Panen cacing sutera dilakukan setelah budidaya berlangsung beberapa minggu dan berturut-turut
bisa dipanen setiap dua minggusekali. Cara pemanenan cacing suteradengan menggunakan
serokhalus/lembut.
Cacing sutera yang didapat dan masih bercampur dengan media budidaya dimasukkan kedalam
ember atau bak yang diisi air, kira kira 1 cm diatas media budidaya agar cacing rambut naik ke
permukaan media budidaya. Ember ditutup hingga bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan
selama enam jam. Setelah enam jam, cacing rambut yang menggerombol diatas media diambil
dengan tangan.
Dengan cara ini didapat cacing sutera sebanyak 30 50 gram/m2 per dua minggu.
Untuk mendapatkan cacing rambut yang cukup dan berkesinambungan, panjang parit perlu
dirancang sesuai dengan keperluan setiap harinya.
itulah cara betrnak cacing sutera. bila anda ingin mulai usaha ternak cacing sutera sebaiknya
anda mulai mempelajarinya dari sekarang.

Anda mungkin juga menyukai