Anda di halaman 1dari 15

Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya milik Allah SWT, Zat Yang Maha Suci, Yang

Maha Luas Rahmat-Nya. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad saw. Juga
kepada keluarga dan para sahabat beliau.

I B A D A H B E R D O ’A
PENDAHULUAN
Berdo’a adalah perintah Allah SWT yang tercantum di dalam Al-Qur’an,
namun kebanyakan manusia tidak menaruh perhatian, mereka tenggelam di
dalam kesibukan yang menyesatkan. Tulisan ini ingin mengingatkan tentang
hal tersebut, insya Allah Ta’ala.
S Y A R I ’ A T B E R D O ’A

ُ ُّ َ َ َ َ َ ُ ۡ ُ َ َّ َ َ ۡ َ َّ َٰ َ َ َ َ ۡ َ َّ ٞ َ َ َ َّ َّ
Allah SWT Be rfirma n
‫ك ُم ۡٱد ُعو ي‬
‫ن‬ ‫ وقال رب‬٥٩ ‫اس َّل يؤمِنون‬ ِ ‫كن أكَث ٱنل‬
ِ ‫إِن ٱلساعة ٓأَلتِية َّل ريب فِيها ول‬
ِ
َ َ َ َّ َ َ َ ُ ُ ۡ َ َ َ َ ۡ َ َ ُ ۡ َ ۡ َ َ َّ َّ ۡ ُ َ ۡ َ ۡ َ
٦٠ ‫جب لك ۚۡم إِن ٱَّلِين يستك ِِبون عن عِباد ِِت سيدخلون جهنم داخ ِِرين‬ ِ ‫أست‬
(QS. Al-Mu’min/Ghafir [40], 59-60). Artinya: Sesungguhnya hari kiamat pasti akan
datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada
beriman. Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah
kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.
Tafs ir Ath -Thabari
Maksud ayat tersebut adalah, wahai manusia sesungguhnya saat Allah meng-
hidupkan orang mati untuk diberi balasan dan hukuman pasti akan datang,
yakinlah akan kedatangannya. Sesungguhnya kamu pasti akan dibangkitkan
setelah kamu mati, lalu segala amal perbuatanmu dibalas. Oleh karena itu
bertaubatlah kepada Tuhanmu.
30491. Muhammad bin Al Husein menceritakan kepada kami, ia berkata; Ahmad
bin Al Mufadhdhal menceritakan kepada kami; Asbath menceritakan kepada kami
dari Suddi, tentang ayat “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari beribadah kepada-Ku”, ia berkata. “Maksudnya adalah tidak mau berdo’a
kepada-Ku”.
Hadits Ras ulullah saw.
Artinya: Dari An-Nu’man bin Basyir ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Do’a
itu ibadah”, kemudian beliau membacakan ayat ‘Dan Tuhanmu berfirman:
“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu’.” (HR. Sunan At-
Tirmidzi, 2969; Musnad Ahmad, 267; Sunan Abu Daud, 1479; hadits shahih)

PS. I/29, Medan Ibadah Do’a


Halaman 2 dari 15

QS. Al-Mu’min [40], ayat 60 tentang do’a adalah lanjutan QS. Al-Mu’min
[40], ayat 59, hal ini mengisyaratkan bahwa ada hubungan yang nyata antara
berdo’a dengan hari akhirat, atau dengan perkataan lain persiapkanlah ‘nasib
kita di akhirat’ dengan berdo’a, dan di dalam tafsir Ath-Thabari dijelaskan
bahwa do’a dalam hal ini berhubungan dengan ‘taubat’. Sedangkan pada QS.
Al-Mu’min [40], ayat 60, do’a dalam dikaitkan dengan menyombongkan diri, dan
di dalam tafsir Ath-Thabari dijelaskan bahwa ‘orang yang tidak mau berdo’a
adalah orang yang menyombongkan diri’. Dan Allah menghubungkan semuanya
itu dengan ‘iman’ (QS. Al-Mu’min [40], 59).., wallahu’alam.
M A K N A D A N A R T I D O ’A
Lafazh do’a banyak disebut di dalam Al-Qur’an, masing-masing mempunyai
makna tertentu yang sesuai dengan maksud ayat tersebut, antara lain:
Ke-satu: dengan makna “ibadah”:
َّ َ ٗ َ َّ َ َ ۡ َ َ َ َ ُّ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َّ
َ ‫ٱلظَٰلِم‬ ُ ُ َۡ ََ
١٠٦ ‫ني‬ِ ‫ون ٱَّللِ ما َّل ينفعك وَّل يُضكَۖفإِن فعلت فإِنك إِذا مِن‬
ِ ‫د‬ ‫ِن‬
‫م‬ ‫ع‬ ‫وَّل تد‬
(QS. Yunus [10], 106). Artinya: Dan janganlah kamu berdo’a (menyembah) apa-
apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu
selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya
kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.
Ke-dua: dengan makna “istighatsah” (memohon bantuan/pertolongan):
ُ َ‫ۡ َ ۡ ُ ْ ُ َ َ ي‬ َ ُ ْ ُ ۡ َ َ ۡ َ َٰ َ َ َ ۡ َّ َ َّ ُ ‫ِإَون ُك‬
ۡ ‫نت ۡم ِف َر‬
‫ب مِما نزنلا لَع عبدِنا فأتوا بِسورة ٖ مِن مِثلِهِۦ وٱدعوا شهداَكم‬ ٖ ‫ي‬ ِ
َ ََٰ ۡ ُ ُ َّ ُ
٢٣ ‫ون ٱَّللِ إِن كنتم ص ِدقِني‬ ِ ‫مِن د‬
(QS. Al-Baqarah [2], 23). Artinya: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang
Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu
surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan berdo’alah kepada (ajaklah) penolong-
penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Ke-tiga: dengan makna “permintaan” atau “permohonan”:
َ ُُ َ َ َ ُ ۡ َ ۡ َ َ َّ َّ ۡ ُ َ ۡ َ ۡ َ ‫َ َ َ َ ُّ ُ ُ ۡ ُ ي‬
‫ِبون ع ۡن ع َِباد ِِت َس َي ۡدخلون‬
ِ ‫جب لك ۚۡم إِن ٱَّلِين يستك‬
ِ ‫ون أست‬
ِ ‫وقال ربكم ٱدع‬
َ ‫َج َه َّن َم َداخِر‬
٦٠ ‫ين‬ ِ
(QS. Al-Mu’min [40], 60). Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang
yang menyombong-kan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina”.

Ibadah Do’a PS. I/29, Medan


Halaman 3 dari 15

Ke-empat: dengan makna “puji-pujian” atau “ucapan/perkataan”:


َ
َ ۡ ‫ۚۡم َو ََاخ ُِر َد ۡع َوى َٰ ُه ۡم أ ِن‬ٞ َٰ ‫ِيها َس َل‬
ُ‫ٱل ۡمد‬ َ ‫ك ٱللَّ ُه َّم َو ََت َِّي ُت ُه ۡم ف‬
َ َ َٰ َ ۡ ُ َ ۡ ُ َٰ َ ۡ َ
‫دعوىهم فِيها سبحن‬
١٠ ‫ني‬ َ ‫ِ ََّّللِ َرب ٱلۡ َعَٰلَم‬
ِ ِ
(QS. Yunus [10], 10). Artinya: Do’a mereka di dalamnya (di surga) ialah:
“Subhanakallahumma”, dan salam penghormatan mereka ialah: “Salam”. Dan
penutup do’a mereka ialah: “Alhamdulilaahirrabbil ‘aalamiin”.
Ke-lima: dengan makna “memanggil”:
ٗ َ َّ ۡ َّ َ َُ َ ُ َ ۡ ََ ۡ ُ ُ َۡ ََۡ
٥٢ ‫يبون ِِبَ ۡم ِده ِۦ َوتظ ُّنون إِن َّلِث ُت ۡم إَِّل قل ِيٗل‬‫ج‬ِ ‫يوم يدعوكم فتست‬
(QS. Al-Israa’ [17], 52). Artinya: yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu
mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak
berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.
Ke-enam: dengan makna “memuji”:
ۡ َ َ َٰ َ ۡ ُ ۡ ُ ‫ُ ۡ ُ ْ َّ َ َ ۡ ُ ْ َّ ۡ َ َٰ َ َ ٗ َّ َ ۡ ُ ْ َ َ ُ ۡ َ ۡ َ ي‬
‫ن ٰۚ َوَّل َت َه ۡر‬‫ق ِل ٱدعوا ٱَّلل أوِ ٱدعوا ٱلرحمنَۖ أيا ما تدعوا فله ٱۡلسماَ ٱلس‬
ٗ َ َ ََۡ َۡ َ َ ۡ َُ ََ َ َ َ
١١٠ ‫ني ذَٰل ِك َسبِيٗل‬ ‫بِصٗلت ِك وَّل ُتاف ِت بِها وٱبتغِ ب‬
(QS. Al-Israa’ [17], 110). Artinya: Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-
Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul
husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu
dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah
di antara kedua itu”.

B E R D O ’A H A N Y A K E P A D A A L L A H S A J A
َ ‫ٱلظَٰلِم‬ َّ َ ٗ َ َّ َ َ ۡ َ َ َ َ ُّ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َّ ُ ُ َۡ ََ
‫ني‬ ِ ‫ون ٱَّللِ ما َّل ينفعك وَّل يُضكَۖ فإِن فعلت فإِنك إِذا مِن‬ ِ ‫وَّل تدع مِن د‬
ۡ َ َّ ‫ُ ۡ َ َ ۡ َ َ ي‬
‫ۡي فٗل َراد ل ِفضلِ ۚۡهِۦ‬ ‫ِب‬
ِ ‫ك‬ ‫د‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫ِإَون‬ َ ‫ٱَّلل ب ُُض َف َٗل ََكش َِف َ َُل يۥ إ ََّّل ُه‬
‫و‬ ُ َّ ‫ك‬ َ ۡ َ َۡ
‫ ِإَون يمسس‬١٠٦
ٖ ِ َۖ ِ ٖ ِ
ُ ‫ٱلرح‬ َّ ‫ور‬ ُ َ ۡ ‫ي‬ َ
ُ ‫يب بهِۦ َمن يَشا َُ م ِۡن ع َِبادِه ِۦ َو ُه َو ٱلغف‬ُ ُ
١٠٧ ‫ِيم‬ ۡۚ ِ ‫ي ِص‬
(QS. Yunus [10], 106-107). Artinya: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang
tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah;
sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu
termasuk orang-orang yang zalim. Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan
kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah
menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya.
Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-
hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

PS. I/29, Medan Ibadah Do’a


Halaman 4 dari 15

Kedua ayat tersebut (QS. Yunus [17], 106 dan 107) sangat erat
kaitannya dengan akidah rukun iman yang ke-6 yaitu Qadha’ dan Qadar. Maka
dari itu di dalam mengamalkannya kita harus berhati-hati.
Sebagai contoh, ketika seseorang jatuh sakit lalu mencari pertolongan
(istighatsah) kepada dokter, maka seharusnya ia wajib terlebih dahulu
memohon kesembuhan dengan cara berdo’a kepada Allah SWT, baru setelah
itu mencari jalannya dengan pergi meminta pertolongan dokter. Karena pada
hakekatnya, kesembuhan penyakit, bahkan juga termasuk kehebatan dan
keahlian dokter yang mengobati semuanya adalah atas kehendak, ijin dan
kuasa Allah SWT semata.
B E R D O ’A T I D A K B O L E H D E N G A N B E R W A S I L A H
Dalam berdo’a kita tidak diperbolehkan “berwasilah” yaitu memakai
perantara dan dalam hal ini Rasulullah dan para sahabat tidak pernah
melakukannya, maka dari itu hendaklah kita jauhkan cara-cara berdo’a dengan
menggunakan lafazh-lafazh seperti: “Dengan berkah keramat si fulan…;
Dengan berkah keramat Ka’bah Allah…; dengan berkah si anu yang berkubur
di…, dan lain sebagainya.
D O ’A & I S T I G H A T S A H Y A N G K U F U R
Suatu hal yang sangat keliru adalah perilaku orang-orang yang berpaling
dari do’a-do’a yang telah diajarkan oleh Rasulullah dan dicontohkan oleh para
Nabi yang tercantum di dalam Al-Qur’an. Mereka mengada-adakan dan
menyusun sendiri do’a dan wirid yang berupa seruan, permohonan, permintaan
yang ditujukan kepada Rasul dan atau kepada seseorang yang dipandang
‘keramat’. Dan berkembanglah di kalangan umat Islam bermacam-macam buku
do’a dan tawassul, seperti: Tawasulat Ahmadiyah, Barhamiyah, Qadariyah,
Khaliliyah dan lain-lain. Kitab-kitab tersebut menurut para ulama tauhid ternama
tidak boleh diamalkan karena mengandung susunan kata-kata yang membawa
kepada kekafiran. Dan umat muslim wajib menjauhkan diri daripadanya.
Umat muslim wajib mencukupkan do’a-do’a yang telah dicontohkan oleh
para Nabi dan Rasul yang tercantum di dalam Al-Qur’an dan atau do’a-do’a yang
diajarkan oleh Rasulullah yang demikian banyak dan lengkapnya, bahkan do’a
ketika akan masuk dan keluar jamban-pun diajarkan oleh Rasulullah.
W A K T U Y A N G A F D H A L U N T U K B E R D O ’A
Hadits Ras ulullah sa w.
1) Artinya: Dari Jabir ia berkata, Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya di waktu
malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu ia
memohon kebaikan kepada Allah ‘azza wa jalla baik kebaikan dunia maupun
akhirat, kecuali Allah memperkenankannya. Demikian itu terjadi pada setiap
malam.” (HR. Shahih Muslim, 1259)

Ibadah Do’a PS. I/29, Medan


Halaman 5 dari 15

2) Artinya: Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Rabb Tabaraka
wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam, yakni saat sepertiga malam
terakhir seraya berfirman, ‘Siapa yang berdo’a kepada-Ku niscaya akan Aku
kabulkan dan siapa yang meminta kepada-Ku niscaya akan Aku berikan dan
siapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni.’” (HR.
Shahih Muslim, 1261)
3) Artinya: Dari Abu Mas’ud Al Anshari ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat Allah, yang
dengan keduanya Allah hendak menakut-nakuti hamba-Nya. Dan tidaklah terjadi
gerhana pada keduanya karena kematian seseorang atau pun kelahirannya. Jika
kalian melihat gerhana, maka shalat dan berdo’alah kepada Allah sampai matahari
kembali normal (seperti sedia kala).” (HR. Shahih Muslim, 1516)
4) Artinya: Dari Abu Burdah bin Abu Musa Al Asy’ari ia berkata; Abdullah bin Umar
bertanya padaku, “Apakah kamu pernah mendengar ayahmu meriwayatkan
hadits dari Rasulullah saw. perihal satu waktu (yang mustajab) pada hari Jum’at?”
Abu Burdah berkata; Saya menjawab, “Ya, aku mendengarnya berkata: Aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Waktunya ialah antara imam duduk (di
mimbar) hingga selesai shalat Jum’at.” (HR. Shahih Muslim, 1409)
5) Waktu yang baik untuk berdo’a adalah hari Arafah (QS. Al-Baqarah [2], 200)
dari satu tahun, Ramadhan dari bulan-bulan (HR. An-Nasa’i dan Tirmidzi), hari
Jum’at dari satu minggu (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah), waktu sahur dan di
sepertiga akhir malam (Muttafaq ‘alaih dari hadits Abu Hurairah, Bukhari 1145,
Muslim 758, Abu Daud 1315, dan yang lainnya), dan di antara adzan dan iqamat
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
6) Kesempatan dan keadaan tertentu seperti ketika turun hujan, ketika didirikan
shalat fardhu (ruku’, sujud, tasyahud), ketika berpuasa.
T A T A C A R A D A N A D A B B E R D O ’A
Hadits Ras ulullah saw.
1) Tata cara yang baik adalah menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan
setentang wajah dan mengusapkan ke wajah di akhir do’anya (HR. Muslim, At-
Tirmidzi, At-Thabrani).
2) Adab berdo’a antara lain melembutkan suara, merendahkan diri (QS. Al-Israa’
[17], ayat 55), dengan penuh harap dan cemas, khusyu’ dan tadharru, dengan
penuh yakin bahwa seluruh do’a akan dikabulkan oleh Allah SWT (QS. Al-Mu’min
[40], ayat 60 dan QS. Al-Anbiyaa’ [21], ayat 90).
3) Memulai dan mengakhiri do’a dengan menyebut kalimah tahmid dan
bershalawat untuk Rasulullah SAW (HR. Ahmad dan Al Hakim; HR. Abu Thalib Al
Maliki).

PS. I/29, Medan Ibadah Do’a


‫‪Halaman 6 dari 15‬‬

‫‪K A I F I Y A T M E N Y U S U N D O ’A‬‬
‫‪ Sesudah selesai shalat dan salam, kemudian bertakbir 1x, beristighfar 7x, lalu‬‬
‫‪membaca:‬‬

‫تَّ َِِّيَا َذا اْجلَََل َِّلَّ َواْ ِإل ْكَرَِّام‪.‬‬


‫الس ََل َُّمَّتَبَ َارْك ََّ‬ ‫الس ََل َُّمَّ َوِمْن ََّ‬
‫كَّ َّ‬ ‫اَللَّ ُه َّمَّأَنْ ََّ‬
‫تَّ َّ‬
‫‪ Membaca Tahmid (secara ringkas atau lengkap).‬‬
‫‪Ringkas:‬‬

‫ي‪َّ .‬‬ ‫اْلَ ْم ُدلِلَِّه ََّر ِّ‬


‫بَّٱلْ َعلَ ِم ْ ََّ‬ ‫ْ‬
‫‪Lengkap:‬‬

‫لىَّ ُك َِّّلَّحاَلََّّ ََحْ ًدايَُوِ َّ‬


‫افَّ‬ ‫يَّ ََحْ ًدا َكثِْي ًراطَيِّباًُمباََركاًفَِّْيَِّهَّ َع ََّ‬ ‫اْلَ ْم ُدلِلََِّّهََّر َِّّ‬
‫بَّٱلْ َعلَ ِم ْ ََّ‬ ‫ْ‬
‫كَّاْْلَ ْم ُد َك َمايَْنبََّغِيَّ ِجلَََل َِّلَّ َو ْج ِه ََّ‬
‫كَّ َو َع ِظْي َِّمَّ‬ ‫افَّ َم ِزيْ َدَّهُ‪َ َّ.‬‬
‫ياربَّنَالَ ََّ‬ ‫نَِع َمَّهَُّ َويُ َك َِّ‬
‫ت َّ َعلَىَّ‬ ‫ت َّ ََّك َماأَثََن ْي ََّ‬
‫ك َّاَنْ ََّ‬
‫صى َّثَناَءً َعلَْي ََّ‬ ‫ك َََّل ُُْن ِ‬ ‫ك‪ُ َّ .‬سْب َحانَ ََّ‬ ‫ُسلْطَانَ ََّ‬
‫ضى‪َّ .‬‬ ‫ّتَّ ْتر َ‬
‫كَّ ْْلَ ْم ُد َح ََّّ‬ ‫كَّولَ ََّ‬ ‫نَ ْف ِس ََّ‬
‫‪ Membaca Shalawat (secara ringkas atau lengkap).‬‬
‫‪Ringkas:‬‬

‫ص ْحبَِِّهََّو َسَّلِّ َِّم‪َّ .‬‬ ‫ِِ‬


‫اَللَّ ُه َّمَّ َ‬
‫ص َِّّلَّ َعلَىَّ ُُمَ َّمدَََّّو َعلَىَّآلَّهََّو َ‬
‫‪Lengkap:‬‬

‫َّعلَىَّإِبََّْر ِاهْي َم ََّوعلَىَّ‬


‫تَ‬ ‫َّصلِّْي َ‬
‫َُّمَ َّمدَّ َك َما َ‬
‫َُّمَ َّمدَّو َعلَى ِ‬
‫َّآل ُ‬ ‫َّعلَى ُ َ‬ ‫َّص ِّل َ‬‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫َّعلَىَّإِبَْر ِاهْي َمَّ‬
‫تَ‬ ‫َُّمَ َّمدَّ َك َماَّبَ َارْك َ‬
‫َُّمَ َّمدَّو َعلَى ِ‬
‫َّآل ُ‬ ‫َّعلَى ُ َ‬
‫ِ‬
‫ِآلَّإِبَْراهْي َم‪ََّ .‬وبَا ِرك َ‬
‫َّآلَّإِبر ِاهيم َِّفَّالْعالَ ِميََّّإِنَّ َ ِ‬
‫ََّحي ٌد َِ‬
‫ََّمْي ٌد‪َّ .‬‬ ‫ك َْ‬ ‫َوعلَى ِ َْ ْ َ َ ْ َ‬

‫‪Ibadah Do’a‬‬ ‫‪PS. I/29, Medan‬‬


Halaman 7 dari 15

 Berdzikir

َّ‫اْلَ ْم َُّدَََّّوُه ََّوَّ َعلَىَّ ُك َِّّل‬


ْ َُّ‫كَّ َولََّه‬
َُّ ‫َّلََّهَُّاْملْل‬.ُ‫كَّلََّه‬ َّ ‫َََّل اِلََّهََّإََِّل‬
ََّ ْ‫اللَُّ َو ْح َدَّهََََُّّل َش ِري‬
ُ
ِ.‫الل‬ ِ َِّ َّ ‫ََََّّل اِلََّهََّإََِّل‬.‫َش ْيءََّّقَ ِديٌَّْر‬
َّ ‫اللَََُّل َح ْوََّلَّ َوَََّل قُ َّوةَََّّإ ََّل ب‬
 Membaca Do’a
L A F A Z D O ’A

َ ُ َّ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ ۡ ۡ َ ۡ َ ُ َّ َّ َ َٰ َ ‫َ ۡ َ ۡ َ َّ ُ َ ي‬
Allah SWT Be rfirma n

‫ٱَّلل َي ۡعل ُم‬ ِ َٰ‫فٱعلم أنهۥ َّل إِله إَِّل ٱَّلل وٱستغ ِفر َِّلۢنبِك ول ِلمؤ ِمنِني وٱلمؤمِن‬
‫تو‬
ُ ۡ ُ َّ َ
١٩ ‫ُم َتقل َبك ۡم َو َمث َوىَٰك ۡم‬
(QS. Muhammad [47], 19). Artinya: Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak
ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu
dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui
tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.
Mulailah dengan do’a meminta ampunan dan taubat atas segala dosa dan
kesalahan kepada Allah SWT seperti yang diperintahkan pada ayat di atas dan
dengan lafaz-lafaz do’a dari Al-Qur’an dan lafaz-lafaz do’a yang diajarkan oleh
Rasulullah saw, barulah kemudian diikuti dengan do’a meminta segala kebutuhan
bagi hidup dan mati juga dengan lafaz-lafaz yang diajarkan di dalam Al-Qur’an
maupun Hadits Rasulullah saw. Kalaupun ada lafaz do’a yang dibuat sendiri, maka
hendaknya janganlah berlebih-lebihan isinya.

D O ’A P E N U T U P

َّَّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ 

َّ َّَّ
Artinya: Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dan terimalah taubat
kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

َّ َّَّَّَّَّَّَّَّَّَّَّ
Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka.

PS. I/29, Medan Ibadah Do’a


Halaman 8 dari 15

 Membaca Shalawat (secara ringkas atau lengkap).


 Membaca Tahmid (secara ringkas atau lengkap).
Hadits Ras ulullah sa w.
1) Dari Ibnu ‘Abbas ra. berkata, “Aku mengetahui selesainya shalat Nabi saw.
dari suara takbir.” (HR. Shahih Al-Bukhari, 797)
2) Dari Abu Hurairah berkata, Pernah datang para fuqara kepada Nabi saw
seraya berkata, ‘Orang-orang kaya, dengan harta benda mereka itu, mereka
mendapatkan kedudukan yang tinggi, juga kenikmatan yang abadi. Karena
mereka melaksanakan shalat seperti juga kami melaksanakan shalat. Mereka
shaum sebagaimana kami juga shaum. Namun mereka memiliki kelebihan
disebabkan harta mereka, sehingga mereka dapat menunaikan ‘ibadah haji
dengan harta tersebut, juga dapat melaksanakan ‘umrah bahkan dapat berjihad
dan bersedekah.’ Maka beliau pun bersabda: “Maukah aku sampaikan kepada
kalian sesuatu yang apabila kalian ambil (sebagai amal ibadah) kalian akan
dapat melampaui (derajat) orang-orang yang sudah mengalahkan kalian
tersebut, dan tidak akan ada yang dapat mengalahkan kalian dengan amal ini
sehingga kalian menjadi yang terbaik di antara kalian dan di tengah-tengah
mereka kecuali bila ada orang yang mengerjakan seperti yang kalian amalkan
ini, yaitu kalian bertasbih (Subhaanallah), bertahmid (Alhamdulillah) dan
bertakbir (Allahu Akbar) setiap selesai dari shalat sebanyak 33 kali.” Kemudian
setelah itu di antara kami terdapat perbedaan pendapat. Di antara kami ada
yang berkata, “Kita bertasbih 33x, lalu bertahmid 33x, lalu bertakbir 43x.”
Kemudian aku kembali menemui Nabi saw, beliau lalu bersabda: “Bacalah
‘Subhaanallah, Walhamdulillah, Wallahu Akbar’ hingga dari itu semuanya
berjumlah tiga puluh tiga kali.” (HR. Shahih Al-Bukhari, 798)
S Y A R A T & C A R A B E R D O ’A
َۡ ْ ُۡ َ
ِ ‫ َوَّل تفس ُِدوا ِِف ٱۡل‬٥٥ ‫ِين‬
‫ۡرض‬ َ ‫ُض ٗٗع َو ُخ ۡف َية ۚۡإنَّ ُهۥ ََّل ُُي ُِّب ٱل ۡ ُم ۡع َتد‬ ُ َّ َ ْ ُ ۡ
ُّ َ َ‫ك ۡم ت‬ ‫ٱدعوا رب‬
ِ
َ ‫حسِ ن‬
٥٦ ‫ني‬ ۡ ‫يب م َِن ٱل ۡ ُم‬ َّ َ َ ۡ َ َّ َ َ َ ٗ ۡ َ ُ ُ ۡ َ َ َٰ َ ۡ َ ۡ َ
ٞ ‫ٱَّللِ َقر‬ ‫حها وٱدعوه خوفا وطمعا ۚۡ إِن رۡحت‬
ِ ِ ِ ‫بعد إِصل‬
(QS. Al-A’raaf [7], 55-56). Artinya: Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah
diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
َ ۡ َ َ ُ ۡ ُ َ َّ ْ ُ َ َ َ ُ ُ ۡ َ َٰ َ ۡ ُ ۡ ُ ‫َ َّ ۡ َ ۡ َ ي‬
َٰٓ ‫ي‬
‫حدون ِِف أسمئِهِۚۡۦ‬ ِ ‫و َِّللِ ٱۡلسماَ ٱلسن فٱدعوه بِهاَۖ وذروا ٱَّلِين يل‬
َ ُ ْ ُ َ َ ۡ ُ َ
١٨٠ ‫ج َز ۡون َما َكنوا َي ۡع َملون‬ ‫سي‬

Ibadah Do’a PS. I/29, Medan


Halaman 9 dari 15

(QS. Al-A’raaf [7], 180). Artinya: Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohon-
lah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkan-lah orang-
orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
ْ ُ َ ۡ ََۡ َ َ َ
ِ َّ ََ ۡ َ ُ ُ َ َ َ َ َ ََ َ َ
‫جيبوا‬
ِ ‫جيب دعوة ٱدلاع إِذا دٗع ِنِۖ فليست‬ ِ ‫ِإَوذا سألك عِبادِي ع ِن فإِ ِّن ق ِريبَۖ أ‬
َ ُ َّ َ ْ ۡ ۡ
١٨٦ ‫ِِل َو ُۡلؤم ُِنوا ِِب ل َعل ُه ۡم يَ ۡرش ُدون‬
(QS. Al-Baqarah [2], 186). Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

ِ
Hadits Ras ulullah saw.
َّ )١(َّ.ُ‫ُّعاءَ ُح َوالْعِبَ َادَّة‬
َ ‫ا َّنَّالد‬
Artinya: “Do’a itu ialah ibadah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi)

ََّّ‫الَّثََّىيَىا‬ َّ َّ‫اسئِ ََّل‬


ََّ ‫اللَُّتَ َع‬ ُ ‫ََّوَم‬.‫َحََّة‬
ِ َّْ ‫ابَّ َّالر‬ َّْ ‫ُّع ِاءفُتِ َح‬
َُّ ‫تَّلََّهَُّاَبْ َو‬ َُّ َ‫َمنَّفُتِ ََّحَّلََّهَُّب‬
َ ‫ابَّالد‬
َّ‫ُّعاءَيَْن َف َُّع ََّّّمِانََزلَز ََّل ََّوّمِا ََّلْ َّيَْن ِزَّْل‬ ِ ِ ََّ ‫ب َّإِلَتَِّه َِّم َّن َّيسأ‬
َ ‫ ََّوا َّن َّالد‬.‫َأل َّالْ َعافيَََّة‬ َ ُ ْ ْ ََّّ ‫اَ َح‬
َّ )٢(َّ.‫ُّع َِّاء‬ َ ‫ض َّاءََّإَِلَّالد‬
َ ‫َّفَ َعلَْي ُك َّْمَّبَالد‬.ُ‫ُّع َّاء‬ َ ‫وََليَ ُّزدال َق‬
Artinya: “Barangsiapa dibukakan pintu do’a untuknya berarti telah dibukakan
pula untuknya semua pintu rahmat. Dan tiada dimohonkan kepada Allah yang
lebih disukai-Nya selain dari pada dimohonkan ‘afiyah. Do’a itu memberi
manfaat terhadap yang telah diturunkan dan yang belum diturunkan. Dan tak
ada yang dapat menangkis ketetapan Allah, kecuali do’a. Sebab itu berdo’a-lah
kamu sekalian.” (HR. At-Tirmidzi)

َّ‫فَّ َعْنَُّه‬ َ ‫اللَُّإِيَّ َاهااَْو‬


ََّ ‫صَر‬ ََّ َّ‫َرضَّ ُم ْسلِ ٌَّمَّيَ ْد ُعواللَََّّهَّتَ َعا‬
َّ َّ‫لَّبِ َد ْع َوةِإَِلَّاَتَاَُّه‬ َِّ ‫لىَّاأل‬ ََّ ‫اع‬
َ ‫َم‬
َّ )٣(َّ.َّ‫عَّيِِا َّْثَّأ ُْوقَ ِطْي َع ِةَرِحم‬ َُّ َّ‫الس ْوِءِمْثلَ َه َاما ََّلَّْيَ َّْد‬
َّ َّ‫ِم ََّن‬
Artinya: “Tiap muslim yang di muka bumi yang memohonkan suatu permohonan
kepada Allah, pastilah permohonannya itu dikabulkan Allah, atau dijauhkan Allah
daripadanya suatu kejahatan, selama ia mendo’akan sesuatu yang tidak membawa
kepada dosa dan tidak memutus silaturrahim.” (HR. At-Tirmidzi)
Dari empat ayat/ firman Allah SWT dan tiga hadits Rasulullah SAW yang
dikutip di atas sudah cukup menjelaskan dan membuktikan bahwa do’a dan

PS. I/29, Medan Ibadah Do’a


Halaman 10 dari 15

berdo’a adalah kegiatan wajib yang masuk ke dalam rangkaian ibadah di


dalam Islam. Namun kebanyakan orang yang mengaku muslim dan ‘hamba’
Allah belum melaksanakan ibadah berdo’a dengan sungguh-sungguh dan
khusyu’. Padahal jelas firman Allah di dalam ayat ke 60, Surat Al-Mu’min
menyebutkan bahwa orang-orang yang tidak melakukan do’a di dalam
menyembah-Nya adalah orang-orang yang sombong dan menyombongkan
diri, bagi mereka itu neraka jahanam dan keadaan yang hina-dina.
B E R D O ’A P A D A S E T I A P K E S E M P A T A N
Berdo’a adalah ‘ibadah wajib’ yang dilakukan oleh orang-orang yang
beriman, dan Rasulullah saw. memberikan contoh yang sangat baik dalam hal
berdo’a, beliau berdo’a dalam menghadapi hal-hal besar seperti perang,
bahkan dalam hal-hal yang sering kita anggap kecil dan remeh seperti, bangun
dari tidur, masuk ke kamar mandi/ kamar kecil, dan lain sebagainya. Beliau
juga berdo’a untuk para sahabat dan ummatnya. Berikut beberapa do’a yang
diajarkan oleh Rasulullah saw. di dalam berbagai keadaan.
Hadits Ras ulullah sa w.
Do’a Ketika Bersama Para Sahaba t
1) Artinya: Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. bersabda: “Tujuh puluh ribu
orang dari umatku akan masuk Surga tanpa dihisab.” Lalu seorang lelaki berkata,
‘Wahai Rasulullah, do’akanlah kepada Allah supaya aku tergolong dari kalangan
mereka’. Beliau pun berdo’a: “Ya Allah, masukkanlah dia ke dalam golongan
mereka itu.” Kemudian seorang dari golongan Anshar ikut berdiri dan berkata,
‘Wahai Rasulullah do’akanlah kepada Allah supaya aku tergolong dari kalangan
mereka’. Beliau bersabda: “Ukkasyah telah mendahului kamu.” (HR. Shahih
Muslim, 317)
2) Artinya: Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hendaklah
suatu kaum menghentikan untuk mengangkat pandangan mereka ke langit
ketika berdo’a dalam shalat atau (kalau tidak), niscaya pandangan mereka
akan dicabut (dibutakan).” (HR. Shahih Muslim, 650)
3) Artinya: Dari Aisyah mengenai firman Allah, “Dan janganlah kamu mengeraskan
suaramu dalam shalatmu, dan janganlah pula merendahkannya.” Dia berkata,
“Ayat ini diturunkan berkenaan dengan do’a.” (HR. Shahih Muslim, 678)
Do’a Untuk Para Sahaba t (Orang Lain)
Artinya: Dari Anas katanya; Nabi saw. pernah menemui kami ketika tidak ada
seorangpun selain aku, ibuku, dan Ummu Haram, bibiku. Lalu beliau bersabda:
“Berdirilah kalian, aku akan shalat bersama kalian di luar waktu shalat.” Maka
beliau shalat bersama kami.” Seseorang bertanya kepada Tsabit; “Di manakah
beliau meletakkan Anas?” Tsabit menjawab; “Beliau meletakkan Anas di
sebelah kanannya, lantas beliau mendo’akan kebaikan untuk kami, ahli bait,
dengan kebaikan dunia dan akhirat.” Kemudian ibuku berkata; “Wahai

Ibadah Do’a PS. I/29, Medan


Halaman 11 dari 15

Rasulullah, pelayan kecilmu (maksudnya Anas) tolong do’akanlah kebaikan


untuknya!” Beliau kemudian mendo’akan segala kebaikan untukku, terakhir kali
do’a beliau untukku adalah dengan bacaan ALLAAHUMMA AKTSIR MALAHU
WAWALADAHU WABAARIK LAHU FIIHI (Ya Allah, perbanyaklah hartanya dan
anaknya, dan berilah barakah padanya).” (HR. Shahih Muslim, 1055)
Do’a Ketika Masuk/Keluar Masji d
Artinya: Dari Abu Usaid katanya; Rasulullah saw. bersabda: “jika salah seorang
di antara kalian masuk masjid, bacalah do’a ALLAAHUMMAFTAH LII ABWAABA
RAHMATIKA (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu).” Dan apabila keluar,
hendaknya ia membaca do’a ALLAAHUMMA INNII AS`ALUKA MIN FADHLIKA (Ya
Allah, aku meminta kurnia-Mu).” (HR. Shahih Muslim, 1165)
Do’a Untuk Orang Yang Wafa t
Artinya: Dari Ummu Salamah ia berkata; Ketika Abu Salamah meninggal, Rasulullah
saw. datang ke rumah kami untuk menjenguk jenazahnya. Saat itu, mata Abu
Salamah tengah terbeliak, maka beliau pun menutupnya. Kemudian beliau
bersabda: “Apabila ruh telah dicabut, maka penglihatan akan mengikutinya dan
keluarganya pun meratap hiteris. Dan janganlah sekali-kali mendo’akan atas diri
kalian kecuali kebaikan, sebab ketika itu malaikat akan meng-aminkan apa yang
kalian ucapkan.” Setelah itu, beliau berdo’a: “ALLAHUMMAGHFIR LIABI SALAMAH
WARFA’ DARAJATAHU FIL MAHDIYYIIN WAKHLUFHU FI ‘AQIBIHI FIL GHAABIRIIN,
WAGHFIR LANAA WALAHU YAA RABBAL ‘ALAMIIN, WAFSAH LAHU FII QABRIHI WA
NAWWIR LAHU FIIHI (Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, tinggikan derajatnya di
kalangan orang-orang yang terpimpin dengan petunjuk-Mu dan gantilah ia bagi
keluarganya yang ditinggalkannya. Ampunilah kami dan ampunilah dia. Wahai Rabb
semesta alam. Lapangkanlah kuburnya dan terangilah dia di dalam kuburnya).” (HR.
Shahih Muslim, 1528)
Do’a Ketika Tahallul (Mencukur rambut sewaktu umroh dan haji)
Artinya: Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.
berdo’a: “ALLAHUMMARHAM LILMUHALLIQIIN (Ya Allah, ampunilah mereka
yang mencukur rambutnya).” Lalu mereka berkata, Dan bagi orang-orang yang
menggunting rambutnya ya Rasulullah. Beliau berdo’a lagi: “ALLAHUMMARHAM
LILMUHALLIQIIN (Ya Allah, ampunilah mereka yang mencukur rambutnya).”
Mereka berkata lagi, Dan juga bagi mereka yang menggunting rambutnya ya
Rasulullah. Kemudian beliau berdo’a: “WAL MUQASHSHIRIIN (Dan juga bagi mereka
yang sekedar menggunting rambutnya).” (HR. Shahih Muslim, 2293)
Do’a Ketika Berada Di Dalam Ka ’bah
Artinya: Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw. masuk ke dalam Ka’bah. Saat itu, di
dalam Ka’bah terdapat enam batang tiang. Lalu beliau berdiri di satu tiang,
kemudian berdo’a dan beliau tidak shalat. (HR. Shahih Muslim, 2365)
Do’a Untuk Kota Madina h
Artinya: Dari Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah saw. berdo’a: “Ya, Allah
berikanlah keberkahan di Madinah dua kali lipat keberkahan di Ka’bah.” (HR.
Shahih Muslim, 2432)

PS. I/29, Medan Ibadah Do’a


Halaman 12 dari 15

Do’a Untuk Hasil Berkebun/Bertan i


1) Artinya: Dari Abu Hurairah ia berkata; Adalah suatu kebiasaan orang banyak,
apabila mereka melihat buah yang pertama-tama kali keluar, mereka
membawanya kepada Nabi saw. Dan ketika Rasulullah saw. menerimanya,
beliau berdo’a: “ALLAHUMMA BAARIK LANAA FII TSAMARINAA BAARIK
LANAA FII MADIINATINAA WA BAARIK LANAA FII SHAA ’INAA WA BAARIK
LANAA FII MUDDINAA ALLAHUMMA INNA IBRAHIIMA ‘ABDUKA WA
KHALIILUKA WA NABIYYUKA WA INNII ‘ABDUKA WA NABIYYUKA WA
INNAHU DA’AAKA LIMAKKATA WA INNII AD’UUKA LILMADIINATI
BIMITSLI MAA DA’AAKA LIMAKKATA WA MITSLIHI MA’AHU (Ya Allah,
berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota kami, berkahilah Sha’ kami, dan
berkahilah Mud kami. Ya Allah, Nabi Ibrahim adalah hamba-Mu dan kekasih-Mu.
Sedangkan aku adalah hamba dan Nabi-Mu. Dia berdo’a kepada-Mu bagi
kemakmuran Makkah, dan aku berdo’a kepada-Mu bagi kemakmuran Madinah,
seperti Ibrahim mendo’akan kota Makkah).” Kata Abu Hurairah; Kemudian
beliau panggil seorang bocah, lalu diberikannya buah itu kepadanya. (HR. Shahih
Muslim, 2437)
2) Artinya: Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam
biasanya diberi buah yang pertama kali keluar, maka beliau pun berdo’a:
“ALLAHUMMA BAARIK LANAA FII MADIINATINAA WA FII TSAMARINAA WA FII
MUDDINAA WA FII SHAA’INAA BARAKATAN MA’A BARAKATIN (Ya Allah,
berkahilah Madinah kami, pada buah-buahan kami, pada Mud kami, pada Sha’
kami, dengan keberkahan yang melimpah).” Baru kemudian beliau memberikan-
nya kepada anak yang paling kecil di antara anak yang hadir di situ. (HR. Shahih
Muslim, 2438)
Do’a-do’a Yang Besar Fadhilahny a
1) Artinya: Dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam banyak
berdo’a dengan, “Ya Allah, Rabb kami, berikanlah kebaikan di dunia dan di
akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka”. (HR. Shahih Muslim, 4856)
2) Artinya: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam
bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU,
LAA SYARIKALAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALAA KULLI
SYAI’IN QADIIR’ (Tiada tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak
ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya
bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segaIa sesuatu) dalam sehari seratus
kali, maka orang tersebut akan mendapat pahala sama seperti orang yang
memerdekakan seratus orang budak dicatat seratus kebaikan untuknya,
dihapus seratus keburukan untuknya. Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan
syetan sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya,
kecuali orang yang membaca lebih banyak dan itu. Barang siapa membaca
SUBHAANALLAAH WA BI HAMDIHI (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya)
seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih
lautan.” (HR. Shahih Muslim, 4857)

Ibadah Do’a PS. I/29, Medan


Halaman 13 dari 15

3) Artinya: Dari Khaulah bintu Hakim As Sulamiyyah bahwasanya ia mendengar


Rasulullah saw. bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian singgah di suatu
tempat maka hendaklah dia berdo’a: A’UUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH
MIN SYARRI MAA KHALAQ (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna
dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan),’ niscaya tidak akan ada yang
membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu.” (HR. Shahih Muslim, 4882)
4) Artinya: Dari Ibnu ‘Abbas bahwasanya Nabi saw. pernah berdo’a ketika dalam
kesulitan yaitu: “LAA-ILAAHA ILLALLAAHUL ‘AZHIIMUL HALIIM, LAA-ILAAHA
ILLALLAAH RABBUL’ARSYIL ‘AZHIIM, LAA-ILAAHA ILLALLAH RABBUSSAMAAWAATI
WARABBUL ARDHI WARABBUL’ARSYIL KARIIMI” (Tiada sesembahan yang hak
selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Penyantun. Tiada Tuhan selain Allah,
Tuhan Penguasa Arsy yang agung. Tiada sesembahan yang hak selain Allah, Tuhan
langit dan bumi serta Tuhan Arsy yang mulia).” (HR. Shahih Muslim, 4909)
5) Artinya: Dari Abu Dzar bahwasanya Rasulullah saw. pernah ditanya orang:
‘Apakah ucapan dzikir yang paling afdhal (utama), ya Rasulullah?’ Jawab beliau:
‘Yaitu ucapan dzikir yang dipilihkan Allah bagi para malaikat-Nya dan hamba-
hamba-Nya, ialah; SUBHANALAHI WA BIHAMDIHI (Maha Suci Allah dan Maha
Terpuji Dia).’ (HR. Shahih Muslim, 4910)
6) Artinya: Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa
yang membaca “LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHUU,
LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QODIR
(Tidak ada ilah (yang berhaq disembah) selain Allah Yang Maha Tunggal tidak
ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya
mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan
baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan
dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang
dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca do’a ini
kecuali seseorang yang dapat lebih banyak mengamalkan (membaca) dzikir ini”.
(HR. Shahih Al-Bukhari, 3050)
7) Artinya: Dari Jabir bin ‘Abdullah ra. Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa
yang membaca ketika mendengar adzan; “ALLAHUMMA RABBA HADZIHID
DA’WAATIT TAAMMAH WAS SHALATIL QAAIMAH ATI MUHAMMADANIL
WASILATA WAL FADHIILAH WAB’ATSHU MAQAAMAM MAHMUDANIL
LADZI WA’ADTAHU” (Ya Allah pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat
yang didirikan berilah Muhammad wasilah dan keutamaan dan bangkitkanlah
dia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan padanya) melainkan ia
akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.” (HR. Shahih Al-Bukhari, 4350)
8) Artinya: Dari Anas bin Malik ia berkata; “Rasulullah saw. bersabda kepada
Abu Thalhah: ‘Berilah aku seorang pelayan lelaki dari yang kamu miliki hingga ia
bisa membantuku.’ Abu Thalhah lalu keluar dengan membawaku di belakang
boncengannya. Aku lalu menjadi pelayan Rasulullah saw. Setiap kali beliau
singgah pada suatu tempat, beliau banyak membaca: ‘ALLAHUMMA INNI
A’UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WAL ‘AJZI WAL KASALI WAL

PS. I/29, Medan Ibadah Do’a


Halaman 14 dari 15

BUKHLI WAL JUBNI WA DLALA’ID DAINI WA ‘ALAIHI WA GHALABATIR


RIJAALI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan kesedihan,
dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dan dari lilitan
hutang dan penindasan) (HR. Shahih Al-Bukhari, 5005)
9) Artinya: Dari Abu Umamah bahwa Nabi saw. jika mengangkat lambungnya
(selesai makan), beliau membaca: ‘ALHAMDULILLAHI KATSIIRAN THAYYIBAN
MUBAARAKAN FIIHI GHAIRA MAKFIYIN WA LAA MUWADDA’IN WA LAA
MUSTAGHNAN ‘ANHU RABBANAA (Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak,
yang baik dan yang mengandung keberkahan di dalamnya, bukan pujian yang tidak
dianggap dan tidak dibutuhkan oleh Tuhan).” (HR. Shahih Al-Bukhari, 5037)
10) Artinya: Dari Syaddad bin Aus ra. dari Nabi saw. “Sesungguhnya istighfar
yang paling baik adalah; kamu mengucapkan: “ALLAHUMMA ANTA RABBI
LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANII WA ANAA ‘ABDUKA WA ANAA
‘ALAA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHA’TU A’UUDZU BIKA MIN SYARRI
MAA SHANA’TU ABUU’U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA ABUU`U LAKA
BIDZANBI FAGHFIRLI FA INNAHU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUUBA ILLA ANTA
(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain
Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi
perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-
Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui
nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat
mengampuni dosa selain-Mu).” Beliau bersabda: “Jika ia mengucapkan di waktu
siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore,
maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam
dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia
termasuk dari penghuni surga.” (HR. Shahih Al-Bukhari, 5831)
11) Artinya: Dari Ali bahwa Fatimah mengadukan kepada Nabi saw. perihal
tangannya yang lecet akibat mengaduk gandum, maka Fatimah datang kepada
beliau dan meminta seorang pelayan, tetapi dia tidak menemui beliau, lalu
Fatimah menitipkan pesan kepada Aisyah. Ketika Nabi datang, Aisyah pun
menyampaikan pesan kepada beliau. Ali melanjutkan; “Kemudian beliau datang
kepada kami ketika kami tengah berbaring (di tempat tidur), maka akupun bangkit
berdiri, namun beliau bersabda: ‘Tetaplah pada tempat kalian berdua.’ kemudian
beliau duduk di samping kami sampai aku merasakan dinginnya kedua telapak
kaki beliau, lalu beliau bersabda: ‘Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu
yang lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang pelayan, apabila kalian
berdua hendak tidur maka BERTAKBIRLAH kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga
kali, BERTASBIHLAH sebanyak tiga puluh tiga kali dan BERTAHMIDLAH sebanyak
tiga puluh empat, dan ini semua lebih baik buat kalian berdua dari seorang
pelayan.’ (HR. Shahih Al-Bukhari, 5843)
12) Artinya: Dari Aisyah radliallahu ‘anha bahwa apabila Rasulullah shallallahu’alaihi
wassalam hendak tidur, beliau meniupkan ke kedua tangannya sambil membaca
MU’AWIDZATAIN (surat An-Naas dan Al-Falaq), lalu beliau mengusapkan ke
badannya.” (HR. Shahih Al-Bukhari, 5844)

Ibadah Do’a PS. I/29, Medan


Halaman 15 dari 15

13) Artinya: Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Barang
siapa yang membaca “LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA
LAHUU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALAA KULLI
SYAI’IN QADIR (Tidak ada ilah yang berhaq disembah selain Allah Yang Maha
Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu sebanyak seratus kali dalam sehari,
maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak,
ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus
keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu
hingga petang dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang
membaca do’a ini kecuali seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu.”
(HR. Shahih Al-Bukhari, 5924)
14) Artinya: Dari Hudzaifah berkata, Nabi saw. jika mendatangi kasurnya, beliau
memanjatkan do’a: “ALLAAHUMMA BISMIKA AHYAA WA AMUUTU (Ya Allah,
dengan nama-Mu aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati)”, sebaliknya jika
beliau bangun di pagi hari, membaca: ALHAMDULILLAHIL-LADZII AHYAANAA
BA’DA MAA AMAATANAA WAILAIHIN-NUSYUUR (Segala puji bagi Allah
Yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya kita
kembali).” (HR. Shahih Al-Bukhari, 6845)
15) Artinya: Dari Ibn Abbas bahwa Nabi saw. membaca kalimat-kalimat berikut
ketika susah: ‘LAA ILAAHA ILLALLAHUL ‘AZHIIM, LAA-ILAAHA ILLALLAH
RABBUL ‘ARSYIL ‘AZHIIMU, LAA-ILAAHA ILLALLAAH RABBUSSAMAAWAATI
WARABBUL’ARSYIL KARIIM (Tiada sesembahan yang hak selain Allah Yang Maha
Agung, tiada sesembahan yang hak selain Allah pemilik Arsy Yang Agung, tiada
sesembahan yang hak selain Allah pemilik langit dan pemilik Arsy Yang Mulia).
(HR. Shahih Al-Bukhari, 6879)
16) Artinya: Dari ‘Aisyah, bahwa jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam
melihat hujan, maka beliau berdo’a: “ALLAHUMMA SHAYYIBAA NAAFI’AA (Ya
Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat).” (HR. Shahih Al-Bukhari, 974)
PENUTUP
Tulisan ini hanya bertujuan mengajak saudara-saudaraku untuk mau
bersungguh-sungguh di dalam melakukan ibadah do’a, dan berdo’a dengan
cara yang sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.., insya
Allah Ta’ala.

Wallahu’alam…

PS. I/29, Medan Ibadah Do’a

Anda mungkin juga menyukai