Buku Acuan Tehnis Penggunaan Filler
Buku Acuan Tehnis Penggunaan Filler
PENGGUNAAN FILLER
untuk Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Editor
dr. Lis Surachmiati, SpKK(K)
dr. Edwin Djuanda, SpKK(K)
2018
Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia
Penerbit:
BUKU ACUAN TEKNIS
PENGGUNAAN FILLER
untuk Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Editor
Lis Surachmiati
Edwin Djuanda
Buku Acuan Teknis
Penggunaan Filler
untuk Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
viii + 12 hal
14,8 x 21 cm
ISBN No. : 978-602-71185-8-4
Sejawat sekalian
Ucapan selamat dan penghargaan sebesar- besarnya di sampaikan
pada ketua Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI)
serta seluruh kontributor buku, atas diterbitkannya buku panduan
penggunaan "filler" ini. Program dengan tujuan memberikan
penguatan kompetensi kepada seluruh anggota dibidang estetik
medik memang merupakan hal yang krusial saat ini menjelang
diterbitkannya regulasi estetik.
Perhatian tentang keamanan perlu dititikberatkan dalam menangani
pasien augmentasi selain penanganan komplikasi. Yang penting
diikuti juga adalah kaidah dalam pembuatan suatu panduan. Telaah
kritis yang diambil dari studi literatur yang baik dapat diambil sebagai
evidence, dan tentunya disesuaikan dengan keadaan di negara kita.
Tentunya dapat ditambahkan pula dari berbagai metode klinis para
pakar di Indonesia.
Panduan ini merupakan salah satu buku pegangan yang dihasilkan
dari kerja kelompok studi, sehingga diharapkan juga menjadi daya
picu untuk kelompok studi lainnya juga membuat panduan dengan
memilih satu topik yang dianggap penting.
Tentunya para kontributor terbuka untuk saran, tambahan, dan
perbaikan materi yang terus menerus agar buku ini sempurna.
Harapan saya buku ini dapat terdistribusi untuk semua anggota
PERDOSKI di semua daerah, sehingga dapat dipakai sebagai panduan
kerja saat Sejawat praktek klinik dan semoga KSDKI terus berkarya.
Salam PERDOSKI
Yulianto Listiawan, DR. Dr. Sp.KK(K), FINSDV, FAADV
Terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh pihak dan mitra kerja,
yang telah mendukung, memfasilitasi, dan bekerjasama sehingga
seluruh proses penyusunan buku pedoman ini dapat berjalan dengan
baik.
Ketua KSDKI
Abraham Arimuko
Abraham Arimuko
Adri D. Prasetyo
Ago Harlim
Andreas Widiansyah
Edwin Djuanda
Gunawan Budisantoso
Lilik Norawati
Lis Surachmiati
Martha
Silvia Veronica
Sjarif M. Wasitaatmadja
Sri Ellyani
Syarief Hidayat
Teddy Sutrisna
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
KATA SAMBUTAN PP PERDOSKI.............................................................................v
KATA SAMBUTAN KETUA KSDKI............................................................................vi
DAFTAR KONTRIBUTOR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI....................................................................................................................ix
1. PENGANTAR...........................................................................................................1
2. KOMPETENSI..........................................................................................................1
3. DEFINISI...................................................................................................................2
4. BAHAN FILLER........................................................................................................2
5. JENIS FILLER............................................................................................................2
6. AREA BERBAHAYA ...............................................................................................2
7. AREA TERAPI FILLER.............................................................................................3
8. INDIKASI..................................................................................................................3
9. KONTRAINDIKASI MUTLAK...............................................................................4
10. KONTRAINDIKASI RELATIF.................................................................................4
11. INFORMED CONSENT...........................................................................................4
12. PERSIAPAN PRATINDAKAN...............................................................................5
13. TINDAKAN SECARA UMUM..............................................................................5
14. TINDAKAN PASCA TINDAKAN FILLER............................................................5
15. TEKNIK INJEKSI FILLER.........................................................................................5
16. NASEHAT PADA PASIEN PASCA TINDAKAN FILLER....................................5
17. KOMPLIKASI DAN PENANGANANNYA..........................................................6
18. I. STRATEGI PENCEGAHAN KOMPLIKASI...................................................6
II. STRATEGI PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI VASKULAR.................7
19. PENUTUP.................................................................................................................5
KEPUSTAKAAN.............................................................................................................9
ADENDUM.................................................................................................................. 11
1. PENGANTAR
Penggunaan filler dimulai pada tahun 1893 oleh dokter Neuber
yang berupaya mengganti kehilangan jaringan dengan gumpalan
lemak subkutan. Berbagai bahan lain yang pernah digunakan
antara lain parafin dan silikon, keduanya kemudian dinyatakan
illegal karena menyebabkan reaksi granuloma benda asing. Pada
awal tahun 1970, kolagen mulai digunakan sebagai filler, disusul
dengan penemuan berbagai bahan lain termasuk asam hialuronat
yang saat ini sangat populer.
Pedoman ini disusun bagi bahan filler yang telah memiliki izin
edar dan izin penggunaan dari Pemerintah Republik Indonesia.
Apabila didapatkan filler lain yang sangat bermanfaat, maka
PERDOSKI akan melakukan revisi pedoman yang ada.
2. KOMPETENSI
Kompetensi untuk melaksanakan tindakan pengisian filler dapat
diperoleh semasa pendidikan dokter spesialis kulit dan kelamin
atau pasca-pendidikan melalui pelatihan P2KB yang terakreditasi
PERDOSKI.
4. BAHAN FILLER
Sifat filler yang optimal
1. Durasi cukup lama
2. Nyeri minimal
3. Nontoksik
4. Non migratif
5. Tidak berasal dari hewan
6. Kemudahan penyuntikan
7. Kemudahan penyimpanan
8. Biodegradatif
9. Tidak memancing reaksi imunologis.
Catatan: bahan yang sudah teregistrasi Pemerintah RI
5. JENIS FILLER
1. Berdasarkan lama bertahan: temporer, semipermanen, permanen
2. Berdasarkan lokasi implantasi : dermal, subdermal, supra
periosteal
3. Berdasarkan asal: heterograft, allograft, autograft, sintetik
6. AREA BERBAHAYA
Mengingat pembuluh darah di wajah memiliki anastomosis dan
memiliki banyak cabang, penyuntikan di area mana pun dari
wajah dapat berisiko menimbulkan komplikasi, seperti kebutaan
dan nekrosis jaringan. Dalam suatu tinjauan literatur yang
dilakukan oleh Katie Beleznay dkk, sebanyak 98 kasus mengalami
8. INDIKASI
1. Kerutan statis pada wajah
2. Memperbaiki penampilan wajah
3. Penanganan deformitas wajah
4. Sikatriks hipotrofik
5. Penyakit kulit angular cheilitis, skleroderma, AIDS, lipoatrophy
6. Peremajaan punggung tangan, leher, presternal/decollatage
dan genital
Komplikasi lambat:
1. Nodul
2. Efek Tyndall
3. Abses
4. Infeksi
5. Biofilm
6. Granuloma
7. Komplikasi sistem saraf
8. Migrasi
19. PENUTUP
Filler adalah bagian yang penting dari proses peremajaan
kulit dan perbaikan penampilan. Tindakan penyuntikan aman
jika dikerjakan oleh dokter kulit yang kompeten, memiliki
pengetahuan tentang anatomi, area suntikan, teknik, insersi
sesuai anatomi. Injeksi filler dapat dilakukan bersamaan dengan
tindakan lain.