KEBERLANJUTAN
2019
DIGITALISASI
MERANGKUL NEGERI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
DAFTAR ISI
03 STRATEGI KEBERLANJUTAN
05 DUKUNGAN BNI PADA SDGS
06 IKHTISAR KINERJA ASPEK KEBERLANJUTAN
10 PENJELASAN DIREKSI
14 LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI
16 PROFIL SINGKAT
21 TENTANG LAPORAN
24 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN
67 ALAMKU, NEGERIKU
68 Pengungkapan Dampak Perubahan Iklim
72 Portofolio Keuangan Berkelanjutan
80 Dukungan terhadap Pelestarian Lingkungan
90 VERIFIKASI TERTULIS PIHAK INDEPENDEN
94 TANGGAPAN TERHADAP UMPAN BALIK
95 REFERENSI POJK DAN INDEKS ISI STANDAR GRI & SUSBA
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
STRATEGI KEBERLANJUTAN
BNI mencatat kinerja ekonomi, sosial, lingkungan dan tata kelola yang baik,
dan berhasil mempertahankan rating A untuk ESG Rating dari MSCI. Selain
itu, secara bobot indeks market capitalization, BNI berada di peringkat ke-7
dalam daftar 10 Konstituen Utama MSCI Indonesia per- 31 Januari 2020.
“
VISI, MISI, DAN STRATEGI KEBERLANJUTAN
“
Pencapaian kinerja keberlanjutan BNI diwujudkan melalui upaya membangun
budaya keberlanjutan. Selain menjalankan tata kelola perusahaan yang baik, BNI
mengimplementasikan lima Pilar Keberlanjutan yang menjadi pedoman untuk
mengelola kinerja keuangan yang berwawasan lingkungan dan sosial, serta
mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
“
BNI
UNTUK INDONESIA
BNI
UNTUK NASABAH
BNI UNTUK
LINGKUNGAN HIDUP
PILAR
KEBERLANJUTAN
BNI
BNI BNI
UNTUK MASYARAKAT UNTUK PEGAWAI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
BNI memetakan kegiatan operasional perbankan dan kinerja pemberdayaan masyarakat untuk mendukung
tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Dukungan BNI pada 17 tujuan
ini diidentifikasi dengan skala 1 hingga 3 (sedang hingga sangat tinggi). Dari pemetaan ini terdapat delapan
dukungan prioritas.
1 Tanpa Kemiskinan
2 Tanpa Kelaparan
4 Pendidikan Berkualitas
5 Kesetaraan Gender
10 Berkurangnya Kesenjangan
14 Ekosistem Lautan
15 Ekosistem Daratan
IKHTISAR KINERJA
ASPEK KEBERLANJUTAN
ASPEK EKONOMI
2019 2018
32,70 3,34
Miliar Rupiah Miliar Rupiah
5 Rp30.121
Nominal produk dan/
Rp104.814
Jenis produk yang Kuantitas produksi
memenuhi kriteria atau jasa yang memenuhi atau jasa kuantitas
kegiatan usaha yang kriteria kegiatan usaha jasa pembiayaan
berkelanjutan berkelanjutan KKUB (dari RKAB)
Pengurangan Limbah
2019 63.891
2018 (96.620)*
Efisiensi penggunaan kertas Ton 988,9 1.284 2.155
2017 12.967
Alokasi pendanaan Bina Miliar rupiah 143,23 115,20** 107,76
Lingkungan *menunjukan kenaikan konsumsi
**restatement
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
ASPEK SOSIAL
DAMPAK POSITIF KEGIATAN SOSIAL
Miliar Rupiah %
1.619
Jumlah mitra binaan
Rp265,40
Dana program PKBL
41,4
Kenaikan debitur
kelapa sawit
tersertifikasi ISPO &
RSPO
Miliar Rupiah %
Rp38.416 90
Pembiayaan jalan tol Skor Employee
dan infrastruktur Engagement Level
2019
PENGHARGAAN
PADMAMITRA+ AWARD:
INOVASI DIGITAL
ACHMAD BAIQUNI
Direktur Utama
Untuk mencapai komitmen ini, maka Indonesia BNI untuk nasabah, BNI untuk pegawai, BNI untuk
memerlukan dukungan seluruh pihak, termasuk masyarakat, dan BNI untuk lingkungan hidup. Pilar
dari dunia usaha. ini mendukung strategi keberlanjutan BNI dalam
mengimplementasikan inovasi digital banking yang
Untuk itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
sudah berdiri selama 74 tahun ikut menyatakan
dukungannya. Melalui kinerja untuk melayani Kebijakan untuk Merespon Tantangan
seluruh negeri, BNI mengimplementasikan Sejalan dengan situasi eksternal industri untuk
keuangan berkelanjutan yang salah satunya berkontribusi dalam mitigasi dampak perubahan
bertujuan untuk mengurangi emisi GRK. Secara iklim, termasuk industri perbankan yang mulai
keseluruhan, implementasi ini mencakup aspek mengintegrasikan prinsip Lingkungan, Sosial dan
ekonomi dengan meningkatkan kesejahteraan Tata Kelola (LST) dalam persyaratan pembiayaan
masyarakat, aspek pelestarian lingkungan hidup atau inovasi produk, BNI mengambil langkah untuk
untuk membantu mengurangi dampak perubahan menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan dalam
iklim, serta aspek sosial untuk menjangkau dan bisnisnya. Oleh sebab itu, BNI menetapkan kebijakan
memberdayakan masyarakat yang tertinggal atau untuk merespon tantangan dalam pemenuhan
terpelosok. Semuanya inisiatif ini dilakukan melalui strategi keberlanjutan melalui penyesuaian
tata kelola perusahaan yang baik. persyaratan kredit dan kebijakan internal
Perusahaan. Strategi keberlanjutan dijalankan
Sejalan dengan penerapan keuangan berkelanjutan, dengan meningkatkan kepedulian dan tanggung
pada tahun 2019, kami meneruskan strategi jawab kepada lingkungan dan komunitas, serta
Perusahaan untuk memantapkan semboyan melaksanakan kepatuhan tata kelola perusahaan.
#BNItuDigital. Digitalisasi telah membawa
perubahan pada wajah perbankan dan bergerak Salah satu bentuk implementasi pembangunan
mendukung implementasi keuangan berkelanjutan. berkelanjutan dalam kegiatan operasional BNI
Dalam jangka panjang, digitalisasi BNI diharapkan diwujudkan melalui pembangunan green building
akan membantu mengurangi emisi GRK melalui untuk kegiatan operasional. Konsep green
penerapan pola hidup ramah lingkungan, building tersebut bertujuan untuk meningkatkan
peningkatan jangkauan inklusi keuangan dan penghematan konsumsi energi gedung dan
pembiayaan pada industri berwawasan lingkungan. kelestarian lingkungan. Di sisi lain, pembangunan
green building tersebut juga sejalan dengan
BEYOND Traditional Financial Services semangat memberikan pelayanan yang unggul
BNI memiliki strategi jangka panjang yaitu BEYOND. bagi masyarakat dan meningkatkan kenyamanan
BEYOND merupakan babak baru bagi BNI untuk bekerja bagi segenap pegawai.
melangkah maju dengan misi “BNItuDigital”.
Di era digital, BNI berupaya meninggalkan Cara tradisional bank yang dulu hanya
layanan perbankan tradisional, menjadi beyond memperhatikan aspek ekonomi, tidak lagi cukup.
traditional financial services, yakni entitas penyedia Kini, bank harus memperhatikan aspek LST untuk
jasa keuangan yang memberikan pelayanan mendukung kinerja ekonomi. Integrasi LST dalam
serba digital. Strategi BEYOND dipilih dengan mendukung kinerja ekonomi BNI diwujudkan
pertimbangan bahwa industri keuangan mengalami melalui penyusunan Rencana Aksi Keuangan
perubahan yang signifikan dengan adanya Berkelanjutan (RAKB). Berdasarkan arahan Direktur
perubahan kebutuhan nasabah yang berkembang Utama tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan
akibat dari perkembangan teknologi informasi yang No. KMP/4/2602, penyusunan RAKB BNI berada di
mempertimbangkan aspirasi BNI. bawah koordinasi Divisi REN, fungsi penerapan dan
evaluasi keuangan berkelanjutan di bawah Divisi
Melanjutkan komitmen BNI sebagai ‘beyond ERM, serta pelaporan implementasi keuangan
traditional financial services’, BNI tetap berpijak berkelanjutan melalui Sustainability Report
pada Pilar Keberlanjutan, yaitu: BNI untuk Indonesia,
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
dilakukan oleh Divisi KMP. Dukungan tersebut sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan
menjadi salah satu bentuk komitmen pimpinan yang berkelanjutan, sebesar Rp20.986 miliar.
dalam penerapan keuangan berkelanjutan di BNI. Lebih lanjut, BNI bersinergi dengan Pemerintah
Tahun 2020 BNI melanjutkan komitmen internal untuk meningkatkan sektor perekonomian mikro
dengan pembuatan RAKB periode ke dua. melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang
telah menjalankan usaha yang berwawasan LST.
Sejumlah Rp17.759 miliar KUR telah tersalurkan
Pencapaian Kinerja Penerapan Keuangan untuk 220.066 debitur atau telah memenuhi 111%
Berkelanjutan dari target penyaluran KUR Pemerintah. Selain
Melalui RAKB, BNI menetapkan kegiatan prioritas itu, BNI juga menyalurkan Rp122,17 miliar bagi
yaitu identifikasi baseline dan implementasi pendanaan kemitraan yang berkelanjutan. Semua
KKUB pada energi terbarukan serta hutan sosial kinerja ini merupakan komitmen kami dalam
selama tiga tahun ke depan. Kegiatan tersebut mendukung pelaksanaan keuangan berkelanjutan
sejalan dengan dukungan BNI terhadap tujuan yang sejalan dengan RAKB.
pembangunan berkelanjutan, di antaranya mitigasi
dampak perubahan iklim melalui pembiayaan Selain itu, BNI memperkuat diri untuk terus
industri energi terbarukan, serta meningkatkan mendukung program inklusi keuangan bagi
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan masyarakat pedesaan dan perkotaan melalui
berkelanjutan melalui Program Menabung dengan program Agen46. Sepanjang tahun 2019,
Sampah. sebanyak 157.144 Agen46 telah tersebar di
seluruh Indonesia dengan nilai transaksi mencapai
Di tahun 2019, BNI telah berhasil melaksanakan Rp159,6 triliun. Inklusi keuangan juga dibangun
inisiasi proses identifikasi baseline KKUB pada melalui program ‘Ayo Menabung dengan Sampah’
industri kelapa sawit dan energi terbarukan pada yang mengintegrasikan literasi keuangan dengan
segmen korporasi dan menengah sesuai dengan kepedulian lingkungan dalam rantai pasokan BNI,
target. Selain itu, Program Ayo Menabung dengan dan telah dilaksanakan di wilayah Jakarta Kota,
Sampah yang ditargetkan terlaksana di tiga kantor Jakarta Kemayoran dan BSD.
wilayah di DKI Jakarta telah terlaksana 100% di
Wilayah Jakarta Kota, Wilayah Jakarta Kemayoran, Selain pembiayaan, BNI juga terus mendukung
dan Wilayah Jakarta BSD. implementasi keuangan berkelanjutan dengan
berbagi pengalaman di berbagai forum dan
Secara keseluruhan, kinerja ekonomi BNI mencatat seminar, termasuk mendukung kegiatan inisiatif
kenaikan laba bersih di tahun 2019 sebesar Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI). Di
2,5% dibandingkan tahun 2018, didorong oleh internal, BNI juga menerapkan konsep Go Green
peningkatan pendapatan, di antaranya pendapatan yang diwujudkan melalui penghematan kertas,
bunga dan syariah yang menggerakkan kegiatan listrik dan air. Walaupun masih dalam tahap awal,
operasional Bank. Sejalan dengan hasil kerja BNI juga mulai menggunakan alternatif sumber
tersebut, kami berkontribusi untuk memberikan energi terbarukan melalui penggunaan solar panel
pembiayaan yang memberikan dampak positif bagi sebesar 2.200 watt yang ditempatkan di plaza BSD
peningkatan kesejahteraan ekonomi, sosial, dan untuk penerangan taman.
pelestarian lingkungan.
Pelaksanaan keuangan berkelanjutan juga
Hingga September 2019, persentase pembiayaan menghadapi tantangan. Salah satu tantangan
pada kategori kegiatan usaha berkelanjutan terbesar adalah perubahan pola pikir dan perilaku
sebesar 41,2% dibanding total kredit secara yang ramah lingkungan, baik di internal Perusahaan,
keseluruhan. Dari persentase ini, pembiayaan maupun debitur. Terbatasnya sistem otomasi
terbesar disalurkan kepada Usaha Mikro, Kecil yang terintegrasi untuk melakukan pemantauan
dan Menengah (UMKM) sebesar Rp104.814 miliar, implementasi keuangan berkelanjutan di lingkungan
disusul dengan pembiayaan untuk pengelolaan BNI, serta pandangan yang mengedepankan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
keuntungan semata atau masih diperlukan biaya energi terbarukan di Indonesia masih rendah.
yang cukup tinggi dalam implementasi usaha Baru sekitar 9,4 gigawatt atau 12,5 persen dari
berwawasan lingkungan bagi debitur, menjadi total pembangkit listrik nasional yang berasal dari
kendala yang utama dalam penerapan keuangan energi terbarukan. Figur ini menunjukkan adanya
berkelanjutan. Di sisi lain, faktor eksternal dalam peluang prospek pembiayaan yang sangat besar
dunia bisnis, yaitu ketatnya persaingan usaha juga untuk proyek energi terbarukan. Dengan demikian,
menjadi tantangan tersendiri dalam implementasi BNI mulai mempersiapkan diri untuk mendukung
keuangan berkelanjutan. pemanfaatan energi terbarukan, demi mencegah
terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global.
Strategi Pencapaian Target Kinerja Penerapan Sepanjang tahun 2019, BNI membiayai proyek
Keuangan Berkelanjutan energi terbarukan sebesar Rp3.459 miliar.
Dalam mencapai target kinerja penerapan keuangan
berkelanjutan, BNI juga memperhatikan berbagai Adanya isu perubahan iklim dan dampaknya
risiko terkait aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan terhadap lingkungan berpotensi mempengaruhi
tata kelola. BNI menerapkan strategi pengelolaan BNI dalam menangkap peluang dan prospek usaha
risiko, mulai dari analisis persyaratan kredit debitur, di sektor portofolio besar. BNI mulai memetakan
penetapan kebijakan umum bagi kredit, termasuk risiko lingkungan dari sektor KKUB terkait
analisis risiko terkait lingkungan dan sosial. energi, transportasi rendah karbon serta sektor
perkebunan.
Strategi lainnya adalah melalui peningkatan
kompetensi sumber daya manusia. BNI telah BNI menyadari perubahan pola konsumsi di
melakukan investasi sebesar Rp326.422 juta untuk masyarakat yang mengedepankan penggunaan
pelatihan in-class dan e-learning, terutama terkait teknologi dapat mempengaruhi keberlanjutan bisnis
tata kelola dan keuangan berkelanjutan. Hingga perusahaan. Oleh sebab itu, BNI melalui Application
akhir 2019, terdapat 28.470 peserta yang mengikuti Programming Interface (API) meningkatkan layanan
peningkatan kompetensi keuangan berkelanjutan. ekosistem berbasis digital yang dapat diakses oleh
BNI juga merepresentasikan kesetaraan dalam pasar yang lebih luas. Lebih jauh, peluncuran API
lingkungan kerja yang layak dan aman melalui sejak tahun 2017 tersebut telah menarik lebih dari
38,9% tenaga kerja wanita yang menduduki posisi 100 klien hingga menyentuh institusi, fintech, dan
senior manajer ke atas. e-commerce yang dapat meningkatkan pendapatan
layanan BNI.
Peluang dan Prospek Usaha Keuangan
Berkelanjutan Apresiasi Bagi Negeri
Keuangan berkelanjutan memberikan peluang Semua pencapaian kinerja keberlanjutan BNI tidak
dan prospek usaha yang besar mengingat luput dari kerja keras pegawai dan sinergi dengan
potensi alam Indonesia yang berlimpah. Saat ini, pemangku kepentingan. Atas nama seluruh jajaran
pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia masih BNI, kami memberikan apresiasi dan ucapan terima
didominasi oleh energi fosil dan pemanfaatan kasih.
Achmad Baiquni
Direktur Utama
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
DEWAN KOMISARIS
ARI KUNCORO
Komisaris Utama/
Komisaris Independen
*Sedang dalam proses fit and proper test Otoritas Jasa Keuangan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
DIREKSI
ACHMAD BAIQUNI
Direktur Utama
ENDANG HIDAYATULLAH
Direktur Human Capital
dan Kepatuhan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
PROFIL SINGKAT
VISI, MISI, DAN NILAI KEBERLANJUTAN [102-16]
MISI
Nilai keberlanjutan BNI tercermin dalam Prinsip 46 BNI yang merupakan akronim dari 4 Nilai Utama
dan 6 Perilaku Utama. Prinsip ini menjadi tata nilai budaya kerja BNI serta tonggak perilaku teladan
yang berlaku bagi seluruh BNI Hi Movers, meliputi jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin
hingga jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan.
PROFESIONALISME
INTEGRITAS
ORIENTASI PELANGGAN
BNI memiliki Kode Etik meliputi bertindak profesional, menjadi panutan dan saling
mengingatkan, menjaga hubungan baik antar insan BNI, menjaga kerahasiaan,
melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan, berkomitmen terhadap
lingkungan, menjaga keamanan kerja, dan mencegah benturan kepentingan. Kode
Etik ini digunakan sebagai pedoman etika yang menjadi prinsip dasar hubungan
semua insan BNI dalam berbisnis.
60%
Situs web : www.bni.co.id
PO Box 1946 Jakarta Mampang 12700
Pemerintah Indonesia
KETENAGAKERJAAN [102-8]
Sepanjang tahun 2019, BNI mempekerjakan sejumlah 27.211 pegawai,
yang terdiri dari 13.142 pria dan 14.069 wanita.
AVP 784 337 1.121 755 322 1.077 730 276 1.006
MGR 1.838 1.239 3.077 1.803 1.190 2.993 1.692 1.101 2.793
AMGR 5.010 5.097 10.107 4.743 4.842 9.585 4.078 4.191 8.269
ASST 5.218 7.347 12.565 5.451 7.684 13.135 5.576 8.592 14.168
Total 13.142 14.069 27.211 13.144 14.080 27.224 13.007 14.202 27.209
Strata 3 6 4 10 5 4 9 3 4 7
Strata 2 1.581 1.042 2.623 1.556 1.028 2.584 1.509 963 2.472
Strata 1 10.166 11.546 21.712 10.031 11.392 21.423 9.718 11.334 21.052
D3/Akademi 788 1.468 2.256 872 1.641 2.513 995 1.883 2.878
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Total 13.142 14.069 27.211 13.144 14.080 27.224 13.007 14.202 27.209
>50 Tahun 965 442 1.407 664 302 966 813 344 1.157
45-50 Tahun 1.673 1.281 2.954 1.946 1.322 3.268 2.030 1.379 3.409
40-45 Tahun 2.246 1.641 3.887 1.888 1.407 3.295 1.928 1.482 3.410
35-40 Tahun 1.216 1.325 2.541 1.769 1.805 3.574 1.881 1.950 3.831
30-35 Tahun 2.994 3.599 6.593 2.449 2.884 5.333 2.507 3.027 5.534
25-30 Tahun 2.981 4.127 7.108 3.432 4.795 8.227 3.404 5.061 8.465
<= 25 Tahun 1.067 1.654 2.721 996 1.565 2.561 444 959 1.403
Total 13.142 14.069 27.211 13.144 14.080 27.224 13.007 14.202 27.209
2019 2018
Rentang Usia
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Kantor Cabang LN 28 2 30 23 4 27
Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Direktur menjabat sebagai Ketua Nasional
Sepanjang tahun 2019, BNI tidak mengalami BNI bekerja sama dengan pihak ketiga, di antaranya
perubahan struktur kepemilikan saham maupun kontraktor di bidang IT, penyediaan fasilitas
rantai pasokan, namun BNI mengalami penambahan perkantoran, penyedia sarana transportasi, dan
empat belas unit outlet dan penutupan delapan jasa keamanan dalam menjalankan kegiatan
belas unit outlet dibandingkan tahun sebelumnya. operasionalnya. Dalam menjalankan seleksi dan
Selain itu, terdapat perubahan satu KCP menjadi KC peningkatan kemampuan pemasok atau vendor,
dan dua KK menjadi KCP. Rincian perubahan outlet BNI mengacu pada PP Pengadaan No. IN/312/
BNI dapat dilihat pada Laporan Tahunan BNI 2019. PGV/004 tanggal 21 Juni 2019. [102-9]
[102-10]
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
TENTANG LAPORAN
Laporan Keberlanjutan tahun 2019 merupakan Penentuan Isi dan Kualitas Laporan [102-46]
laporan ke sepuluh terkait kinerja keberlanjutan BNI Dalam menentukan batasan topik dan isi laporan
yang telah dilaksanakan pada periode 1 Januari – 31 keberlanjutan, BNI melibatkan pihak manajemen,
Desember 2019. Siklus laporan ini bersifat tahunan, pengamat independen, serta akademisi yang
dan pada tahun sebelumnya BNI telah menerbitkan telah memiliki pengetahuan dan keahlian dalam
laporan keberlanjutan 2018 pada Maret 2019. [102-50] penyusunan laporan keberlanjutan. Penentuan
[102-51] [102-52]
prioritas topik materialitas mengacu pada prinsip
keterlibatan pemangku kepentingan, konteks
Laporan ini disusun sesuai dengan Peraturan keberlanjutan, materialitas, dan kelengkapan.
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017, Penjaminan kualitas pelaporan dilakukan melalui
GRI standard 2016: ‘core option’ dan Financial pendekatan prinsip keseimbangan, komparabilitas,
Services Sector Disclosure 2013 yang dikeluarkan akurasi, ketepatan waktu, kejelasan, dan keandalan.
Global Reporting Initiative (GRI). Selain itu, Semua proses ini dilakukan melalui koordinasi
penyusunan laporan mengacu pada SUSBA-WWF internal Perusahaan melalui diskusi dengan tim
sebagai referensi. [102-54] penyusun SR BNI pada tanggal 3 Desember 2019,
dan dihadiri oleh Wakil Pimpinan Divisi KMP.
Laporan Keberlanjutan ini telah diverifikasi melalui
proses penjaminan oleh pihak independen yaitu Laporan Keberlanjutan ini mencakup aspek
SR Asia. Proses verifikasi dilaksanakan di Divisi KMP ekonomi, sosial, lingkungan dan tata kelola di BNI,
pada 7-8 Januari 2020. Seluruh proses pembuatan serta penjelasan beberapa aktivitas keberlanjutan
laporan keberlanjutan dikoordinasi oleh Sekretaris yang dilaksanakan oleh perusahaan anak. Informasi
Perusahaan. Pemilihan pihak independen keuangan dalam laporan ini berasal dari laporan
dilakukan sesuai kebijakan Perusahaan dengan keuangan konsolidasi yang meliputi entitas anak
mempertimbangkan keahlian dan reputasi, serta yaitu PT BNI Life Insurance, PT BNI Multifinance,
dipastikan tidak ada benturan kepentingan dengan PT BNI Sekuritas dan Entitas Anak, BNI Remittance
pihak manapun. [102-56] Ltd., dan PT Bank BNI Syariah. Informasi lain terkait
kinerja aktivitas keberlanjutan hanya berasal dari
BNI. [102-45]
4
Kinerja ekonomi dan digitalisasi
Pengaruh pada penilaian dan keputusan para
Portofolio keuangan
2 berkelanjutan
Ketenagakerjaan
Anti korupsi
1 Masyarakat lokal
Energi
0 1 2 3 4
Dampak signifikan ekonomi, lingkungan, dan sosial
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Pemangku Pemangku
Topik Material Isu Keberlanjutan Kepentingan Internal Kepentingan Eksternal
Peningkatan kapasitas
jajaran pimpinan dan
Pegawai, serikat Nasabah, Pemasok,
pegawai, terutama terkait
pekerja Organisasi masyarakat/NGO
keuangan berkelanjutan
Pelatihan lingkungan dan sosial
dan pendidikan
Pemangku Pemangku
Topik Material Isu Keberlanjutan Kepentingan Internal Kepentingan Eksternal
Pembiayaan kepada
industri ramah lingkungan,
Masyarakat/NGO,
efisiensi energi (listrik, Pekerja, pemegang
Pemerintah dan Otoritas
air, dan kertas), termasuk saham/investor
Jasa Keuangan, Media
dukungan terhadap mitigasi
Portofolio dampak perubahan iklim
hijau
Untuk meningkatkan kualitas laporan, terdapat beberapa restatement atau pernyataan kembali dari laporan
tahunan sebelumnya. Beberapa restatement tersebut antara lain mengenai kinerja ekonomi, portofolio
kredit dan realisasi biaya pendidikan restatement dilakukan karena adanya reklasifikasi atau perubahan cara
perhitungan, serta perhitungan yang lebih komprehensif. [102-48]
Kami menghargai setiap input untuk meningkatkan informasi dalam laporan keberlanjutan ini. Oleh karena
itu, mohon agar permintaan informasi lebih lanjut, pemberian saran dan pertanyaan atas laporan ini, dapat
disampaikan kepada: [102-53]
Sekretaris Dewan
Komisaris
Satuan Pengawasan
Internal Divisi Kepatuhan
Komite Audit
Komite Nominasi
Komite Kredit
& Remunerasi
Sub Komite
Komite Manajemen Manajemen Risiko
Risiko terintegrasi (RMC) Komite Tata Kelola
Terintegrasi
Dalam menerapkan tata kelola keberlanjutan, penyusunan RAKB, pengawasan dan evaluasi
jajaran pimpinan BNI meliputi Dewan Komisaris penerapan keuangan berkelanjutan. Pemimpin
dan Direksi memberikan dukungannya dalam Divisi Perencanaan Strategis bertanggung jawab
perencanaan dan pengawasan langsung terkait kepada Direktur Keuangan yang mempunyai
keuangan berkelanjutan. Melalui Direktur Utama, tugas dan wewenang atas penerapan keuangan
BNI telah menetapkan penerapan keuangan berkelanjutan. Implementasi keuangan
berkelanjutan dan pembagian fungsi terkait berkelanjutan juga dilakukan oleh anak perusahaan.
keuangan berkelanjutan melalui Keputusan Direktur Beberapa anak perusahaan BNI yang telah
Utama tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan membuat RAKB yaitu BNI Life, BNI Multifinance, dan
No. KMP/4/2602. Saat ini, BNI sedang dalam tahap BNI Syariah. Mereka merencanakan implementasi
penyempurnaan terhadap fungsi organisasi dan keuangan berkelanjutan pada tahun 2019 dengan
tata kelola perusahan untuk mendukung rencana mempersiapkan diri melalui pelatihan, memetakan
implementasi keuangan berkelanjutan yang ideal. produk berwawasan LST dan membentuk tim yang
Pada tahapan penyempurnaan tersebut, secara mendukung implementasi keuangan berkelanjutan.
khusus Divisi Perencanaan Strategis melakukan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
2018 2017
“ 25.276 pegawai
telah mengakses pelatihan Keuangan Berkelanjutan
pada BNI Smarter
“
DEEP46
BNI mendukung peningkatan penguasaan pertanyaan singkat bagi pegawai setiap hari, untuk
kompetensi pegawai sesuai dengan job position-nya dikerjakan secara online antara pukul 00.00–19.00
dengan membangun learning culture melalui Daily WIB. Pada tahun 2019, jumlah partisipasi peserta
Exercise Employee Program 46 (DEEP46). Program DEEP46 mencapai 175.723 pegawai meningkat
tersebut dilakukan dengan metode pemberian 187% dari partisipan di tahun 2018 yaitu 60.422
pegawai.
Asean Corporate 88,60 91,58 Penilaian GCG BNI Perbaikan poin rekomendasi
Governance (Good) (Very Good) berdasarkan Laporan Tahunan CGPI, di antaranya diversifikasi
Scorecard dan website perusahaan gender Dewan Komisaris yang
saat ini memiliki anggota
Dewan Komisaris Perempuan
Kriteria Penilaian Emerging Industry Leader BNI dinilai menjadi Penyempurnaan atas
Kinerja Unggul/ Industry perusahaan yang memiliki proses bisnis sehingga lebih
KPKU tahun 2017 Leader proses bisnis yang sistematis sistematis
oleh Kementerian dan menunjukan komitmen
BUMN pembelajaran yang kuat
“ Kebijakan Gratifikasi
Tahap awal penerapan program Pengendalian Gratifikasi dimulai dengan
penandatanganan “Komitmen Pengendalian Gratifikasi” oleh Direktur Utama pada 17
Oktober 2016, dan pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) yang ditempatkan
di Divisi Kepatuhan. BNI juga telah memiliki Pedoman Perusahaan Pengendalian
Gratifikasi yang dapat diakses oleh segenap insan BNI melalui BNI ePP. Pedoman “
Perusahaan (PP) Pengendalian Gratifikasi tersebut menambah pedoman terkait dengan
ketentuan gratifikasi yang sebelumnya hanya diatur dalam Kode Etik BNI.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
290 Rp1.621,61
12 Rp20,65
7 Rp6,4
Peningkatan tren pelaporan gratifikasi di BNI pada tahun 2019 menunjukkan peningkatan kesadaran
pemangku kepentingan terkait gratifikasi di internal, serta efektifitas sistem pelaporan secara digital melalui
portal CIMS. Laporan penerimaan gratifikasi yang dilaporkan kepada Divisi Kepatuhan, kemudian diteruskan
ke KPK melalui aplikasi Gratifikasi Online (GOL), dengan rata-rata pelaporan paling lambat delapan hari kerja
dari tenggat waktu 30 hari kerja.
MANAJEMEN RISIKO LINGKUNGAN, SOSIAL DAN TATA KELOLA [102-11] [FS2, FS3]
Penerapan prosedur dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko keuangan
berkelanjutan di tubuh BNI dijalankan dengan mengacu pada empat pilar manajemen risiko BNI. Manajemen
risiko menjadi upaya precautionary approach yang dilakukan BNI.
01 02
Kecukupan Kebijakan,
Pengawasan Aktif Dewan
Prosedur, dan Penetapan
Komisaris dan Direksi.
Limit.
EMPAT PILAR
MANAJEMEN
RISIKO
03 04
Kecukupan Proses Identifikasi,
Sistem Pengendalian Pengukuran, Pemantauan, dan
Internal Pengendalian Risiko, serta Sistem
Informasi Manajemen Risiko.
Penerapan keuangan berkelanjutan dimulai dari 1. Persyaratan legalitas usaha debitur untuk
analisis persyaratan kredit debitur oleh Komite memiliki ijin Analisis Mengenai Dampak
Kredit. Penetapan kebijakan umum bagi kredit Lingkungan (AMDAL)
korporasi, menengah, kecil, dan konsumer, termasuk 2. Persyaratan perolehan kinerja pada Program
analisa risiko baru debitur terkait lingkungan dan Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan terkait
sosial dilakukan di Komite Manajemen Risiko dan lingkungan hidup (PROPER) dari Kementerian
Kapital. Adapun Evaluasi produk terkait keuangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). BNI
berkelanjutan dilakukan di Komite Produk. tidak memberikan kredit pada pemilik usaha
Apabila ada permasalahan dalam kebijakan dan dengan peringkat PROPER Merah dan Hitam
operasionalisasi perbankan dapat diselesaikan oleh tanpa tindakan antisipatif.
Komite Audit. [FS2] 3. Debitur usaha industri furnitur dengan skala
ekspor harus memiliki ecolabelling dan sistem
BNI berkomitmen untuk tidak memberikan verifikasi legalitas kayu (SVLK).
pembiayaan bagi pelaku usaha yang tidak 4. Debitur bidang usaha perkebunan, seperti
menerapkan proses bisnis yang berwawasan perkebunan kelapa sawit wajib memiliki izin
lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) serta sektor- usaha, misalnya Izin Usaha Perkebunan (IUP),
sektor yang dilarang oleh Pemerintah. Komitmen Izin Usaha Perkebunan Budidaya (IUP-B),
tersebut diwujudkan melalui adanya exclusionary Izin Usaha Perkebunan Pengolahan (IUP-P),
principles berdasarkan Memo KMP/8/0274 pada Surat Pendaftaran Usaha Perkebunan (SPUP).
tanggal 1 Februari 2012 untuk tidak membiayai Selain itu, perusahaan harus memiliki Sertifikat
debitur kelapa sawit dengan rating PROPER Hitam Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan
dan Merah. BNI juga mendorong debitur untuk Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil
meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab (RSPO). Dengan adanya persyaratan sertifikasi
terhadap Lingkungan dan Sosial, dengan ketentuan ISPO dan RSPO, BNI secara tidak langsung
rating PROPER debitur/calon debitur sebagai mendorong debitur kelapa sawit untuk lebih
berikut: memperhatikan aspek sosial dan lingkungan
1. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan dalam proses bisnisnya.
Hidup No. 5 tahun 2011 tentang PROPER,
peringkat hitam diserahkan ke proses Pada tahun 2019, peningkatan kapasitas karyawan
penegakan hukum dan peringkat merah untuk mengimplementasikan kebijakan dan
dimasukkan ke pembinaan untuk perbaikan prosedur perkreditan terkait lingkungan dan sosial
kinerja pengelolaan lingkungan hidup. Guna tersebut dilakukan melalui keikutsertaan tiga orang
mengantisipasi risiko dari pembiayaan BNI pada pegawai BNI dalam Training Analisis Lingkungan
debitur yang dinilai belum memenuhi ketentuan Hidup yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa
perundang-undangan, maka debitur/calon Keuangan (OJK). [FS4]
devbitur diwajibkan untuk melakukan tindakan
antisipatif. Sepanjang tahun 2019, BNI telah melakukan audit
2. Peringkat PROPER biru, hijau, dan emas kepada debitur yang jenis industrinya memiliki
digunakan sebagai informasi untuk dampak negatif kepada lingkungan. Pelaksanaan
meningkatkan komitmen dan misi BNI terhadap audit di antaranya dilakukan kepada 122 debitur
keberlanjutan bisnis dan lingkungan sebagai segmen menengah yang meliputi debitur pada
konsekuensi aktivitas debitur. sektor ekonomi berupa industri pengolahan,
antara lain pertambangan, pabrik kelapa sawit
BNI juga berkomitmen untuk mematuhi pemberian dan pengolahan logam. Hasil audit digunakan
kredit yang tidak dilarang oleh peraturan eksternal untuk menentukan pemenuhan kriteria LST
dan tidak menimbulkan risiko reputasi. Dalam yang dipersyaratkan kepada debitur, disamping
Pedoman Perusahaan Perkreditan Business pelaksanaan audit, dalam rangka implementasi
Banking Segmen Korporasi Buku I, BNI menetapkan proses audit yang ramah lingkungan, BNI telah
persyaratan terkait integrasi lingkungan, sosial, dan melakukan digitalisasi proses audit dengan
tata kelola di antaranya: [FS1]
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
menggunakan aplikasi FAST dan AUDIGI mulai BNI mengidentifikasi adanya risiko proyek terhadap
proses perencanaan audit, pelaksanaan sampai Bank. Salah satunya ialah kajian industri kelapa
dengan monitoring hasil temuan, termasuk sawit yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018.
dokumentasi kertas kerja pendukung audit dalam Melalui kajian tersebut, BNI berhasil memetakan
bentuk soft file, sehingga dapat mengurangi kondisi global yang dapat mempengaruhi pasar
penggunaan kertas. [FS9] kelapa sawit, serta faktor kunci yang mempengaruhi
kesuksesan maupun hambatan pada pembiayaan
Selain program audit perkreditan, pengawasan industri kelapa sawit. [FS3]
juga dilakukan oleh setiap unit Business Banking.
Monitoring Unit ini membuat watchlist dan rating BNI telah memiliki kebijakan dan prosedur
setiap bulan untuk memonitor kelengkapan penyesuaian (down grading) yang akan dilakukan
persyaratan dan hasilnya disampaikan kepada apabila ketidakpedulian terhadap faktor lingkungan
BNR dan CMR setiap 3 bulan. Ketentuan dasar hidup dari debitur berdampak pada kelangsungan
monitoring kepada debitur dan dasar temuan usaha, baik dalam jangka pendek maupun jangka
audit untuk mengukur kepatuhan dilakukan panjang. [FS12]
menggunakan scoring system, yang disusun
mengacu pada Pedoman Perusahaan Perkreditan Potensi maupun risiko debitur pada aspek LST
Konsumer Organik, Pedoman Perusahaan dikelola melalui proses pemeriksaan (Assessment)
Perkreditan Konsumer Organik Buku IV, Pedoman yang meliputi identifikasi dan peluang bisnis (Unit
Perusahaan Perkreditan Business Banking Buku I. Bisnis), identifikasi risiko dan mitigasinya (Unit
Monitoring kepada sample debitur dilakukan oleh Risiko) dan penilaian kepatuhan (Unit Kepatuhan).
audit internal di setiap unit yang bertanggung Sebagai third line of defense, Satuan Pengawas
jawab. [FS3] Internal (SPI) bertindak dalam melakukan kontrol
internal di cabang dan sentra melalui mekanisme
audit kepatuhan pada semua tahapan proses kredit
nasabah.[FS3]
Alur Penilaian
Unit
Unit Bisnis Unit Risiko Unit Kepatuhan Komite Kredit Administrasi Kredit
LMC 1
BIN
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Keterangan:
• LMC 1 (Divisi Bisnis Korporasi dan Multinasional 1) • BIN (Divisi Bisnis dan Insitusi pemerintah)
• LMC 2 (Divisi Bisnis Korporasi dan Multinasional 2) • BSL (Divisi Bisnis Usaha Kecil)
• ERM (Divisi Manajemen Risiko Bank) • ERM (Divisi Manajemen Risiko Bank)
• BNR (Divisi Risiko Kredit Korporasi) • CMR (Divisi Resiko Kredit Menengah & Usaha Kecil)
• KPN (Divisi Kepatuhan) • KPN (Divisi Kepatuhan)
Bank melakukan uji kepatuhan terhadap usulan pemberian kredit melalui Divisi Kepatuhan yang memberikan
pertimbangan terkait kepatuhan terhadap regulasi eksternal sesuai jenis kredit dan sektor industrinya. Uji
kepatuhan kredit dilakukan sebelum pemberian keputusan oleh Komite Kredit. Hasil uji kepatuhan menjadi
salah satu pertimbangan bagi Komite Kredit dalam memberikan keputusan. Tindak lanjut untuk hasil uji
kepatuhan yang belum memenuhi ketentuan, dapat dipenuhi dalam jangka waktu tertentu sebelum atau
setelah pencairan kredit.
Dalam mengembangkan dan menerapkan tata Tantangan lain yang datang dari eksternal BNI
kelola keberlanjutan, BNI tentunya tidak lepas dari yang juga menghambat penerapan Keuangan
adanya tantangan yang berpengaruh terhadap Berkelanjutan adalah ketatnya persaingan
penerapan keuangan berkelanjutan, baik internal bisnis antar bank dalam hal memperebutkan
maupun eksternal. Tantangan internal yang nasabah baru, serta masih terbatasnya informasi
dihadapai BNI adalah jumlah pegawai, besarnya dan panduan yang jelas untuk setiap industri.
struktur organisasi, dan jaringan kantor cabang Menerbitkan panduan POJK yang lebih holistik
yang tersebar luas. Besarnya jumlah karyawan di dari sebelumnya dan dilengkapi oleh insentif bagi
tubuh BNI tentutnya membutuhkan peningkatan perusahaan-perusahaan yang telah melakukan
kompetensi yang memadai dan merata terkait Implementasi Keuangan Berkelanjutan dapat
keuangan berkelanjutan. menjadi solusi dari tantangan dalam menerapkan
Keuangan Berkelanjutan.
Keterbatasan sistem otomasi yang terintegrasi
untuk melakukan pemantauan dan pelaporan Dalam pengembangan kapasitas internal, yang
terhadap perkembangan implementasi keuangan dapat dilakukan adalah menyediakan benchmark
berkelanjutan juga menjadi faktor penghambat dan pelatihan eksternal, pelatihan Keuangan
penerapan Keuangan Berkelanjutan di internal. Berkelanjutan untuk jajaran Top Management,
Di sisi lain, adanya regulasi terkait keuangan dan kajian industri terkait aspek LST. Hal lain yang
berkelanjutan juga mempengaruhi pasar sehingga dapat dilakukan adalah dengan menyelenggarakan
menimbulkan kendala dalam penerapan keuangan kegiatan peningkatan kapabilitas dan pelatihan
berkelanjutan. Saat ini, teknologi informasi secara berkala terkait aspek LST dalam jasa
mengalami perubahan dengan memasuki era keuangan, berupa edukasi masyarakat khususnya
digitalisasi, sehingga meningkatkan risiko disruption nasabah, menerbitkan E-learning/E-book, video, dan
bagi Bank. Perubahan ini berdampak pada in class training untuk pegawai.
tuntutan model bisnis dan industri life cycle yang
semakin dinamis, serta keterbatasan sumber daya
maupun dukungan agar pelaksanaan Keuangan
Berkelanjutan dapat berjalan efektif.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Di bawah ini merupakan penjelasan keterlibatan pemangku kepentingan dalam implementasi keuangan
berkelanjutan. BNI melibatkan pemangku kepentingan dalam setiap pengambilan keputusan dan
penentuan strategi perusahaan, termasuk pendapat dalam menentukan topik prioritas yang disampaikan
INVESTOR/
PEMEGANG PEMERINTAH &
NASABAH PEGAWAI SERIKAT KERJA OJK
SAHAM
Topik Pembahasan Topik Pembahasan Topik Pembahasan Topik Pembahasan Topik Pembahasan
• Keamanan transaksi • Kinerja keuangan • Hak-hak pegawai • Hak-hak pegawai • Kepatuhan pada
perbankan dan non keuangan • Kesetaraan Remunerasi & peraturan dan
• Kredit Usaha Kecil dan • Investasi untuk kesempatan tunjangan perundang-undangan
Menengah perusahaan ramah • Pengembangan karir • Analisa risiko
• Fasilitas perbankan dan lingkungan • Pengalaman bekerja Pendekatan dan lingkungan & sosial
kemudahan akses yang berharga dan Respon BNI dalam pemberian kredit
• Informasi produk dan Pendekatan dan menyenangkan • Anti Bribery and
Pembahasan
layanan perbankan yang Respon BNI Corruption (ABC),
Perjanjian Kerja
jelas dan transparan Pelaporan Kinerja Anti-Money Laundering
Bersama
Pendekatan dan (AML) and Anti
Menyelenggarakan
Respon BNI Terrorism
RUPS Frekuensi
Pendekatan dan • Media Internal • Green banking
Pendekatan
Respon BNI (Portal), hotline • Inclusive banking
Frekuensi Dua tahun sekali
• Layanan Call Center telepon dan surel • Keuangan
Pendekatan
• Survei Kepuasan • Survei Kepuasan berkelanjutan
Pelanggan Setiap kuartal pegawai
• Website & Frontline
Information
Frekuensi Pendekatan dan
• Gathering Agen46
Pendekatan Respon BNI
Frekuensi Pendekatan • Setiap saat Pelaporan pelaksanaan
• Setiap saat • Setahun sekali kepatuhan & notifikasi
• Dua tahun sekali pada Bank Indonesia Basel
• Setiap saat II Accord-Basel Committee
• Minimal setahun Pelaporan kepatuhan
sekali aspek syariah pada
Dewan Syariah Nasional
Pembentukan Agen46,
penyediaan ATM disabilitas
Penyusunan RKAB dan
Laporan Keberlanjutan
Frekuensi
Pendekatan
Minimal setahun sekali
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
dalam Laporan Keberlanjutan. BNI memetakan pemangku kepentingan melalui identifikasi dan penilaian
dengan mempertimbangkan prinsip dependency, responsibility, tension, influence, diverse, perspectives
dan proximity. [102-40; 102-42; 102-43; 102-44]
ORGANISASI
ORGANISASI MASYARAKAT/
PEMASOK BISNIS MEDIA
NGO
Bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan lainnya yang sangat penting dalam memastikan
kegiatan operasi Bank berjalan dengan handal adalah implementasi antikorupsi dan anti fraud.
Seiring dengan ditandatanganinya komitmen pengendalian gratifikasi antara Direktur Utama BNI
dan Ketua KPK pada tanggal 17 Oktober 2016, BNI berkomitmen untuk mencegah terjadinya tindak
pidana korupsi dan praktik gratifikasi. Pembahasan mengenai anti korupsi dan fraud pada laporan ini
tidak mencakup anak perusahaan.
Divisi Kepatuhan sebagai pengelola Pengendalian Gratifikasi dan Penerapan Strategi Anti Fraud telah
mengeluarkan PP Pengendalian Gratifikasi ePP No. IN/155/KPN/001 tanggal 27 Maret 2018 dan PP
Penerapan Strategi Anti Fraud ePP No. IN/342/KPN/002 tanggal 1 Juli 2016.
Melalui Divisi Kepatuhan, BNI terus berupaya PPATK). Program APU & PPT yang ditetapkan dalam
mewujudkan prinsip no fraud for our bank melalui Kebijakan dan Prosedur telah mengakomodasi
penerapan strategi anti fraud dan penerapan lima pilar manajemen risiko meliputi Pengawasan
Whistleblowing System (WBS). Strategi anti fraud Aktif Direksi dan Dewan Komisaris, Kebijakan dan
diterapkan melalui empat pilar sebagaimana Prosedur, Pengendalian Intern, Sistem Informasi
diatur dalam POJK No. 39/POJK.03/2019 tanggal Manajemen, serta Sumber Daya Manusia dan
19 Desember 2019 mengenai Penerapan Strategi Pelatihan. Kebijakan tersebut secara berkala
Anti Fraud bagi Bank Umum, yakni: pencegahan, dilakukan review/up-dating/penyempurnaan sesuai
deteksi, investigasi, pelaporan, dan sanksi. ketentuan yang berlaku.
BNI menetapkan tindak pidana korupsi sebagai Untuk mengoptimalkan pemantauan transaksi
bagian dari fraud. Pada tahun 2019, terdapat 6 dalam pelaksanaan Program APU dan PPT, BNI
kasus terkait fraud dengan kerugian lebih dari 100 memiliki sistem Enterprise Fraud Management
juta. BNI menindaklanjuti kasus tersebut secara (EFM) yang terdiri dari modul Anti Money Laundering
bertanggung jawab. Sejumlah satu orang pegawai Detection, Sanction list, Filtering & Screening
terkait kasus fraud tersebut diberhentikan, lima Terrorist, PEP Screening Detection dan Customer
pegawai lainnya masih melalui proses penyelesaian Due Diligence (CDD) Risk Scoring, serta sistem
oleh BNI. Suspect Account to Verify (SAV). Selain itu BNI juga
telah memiliki Sistem Aplikasi Walk in Customer
Jumlah kasus fraud tahun 2019 yang menurun (WIC).
dibandingkan delapan kasus yang terjadi di tahun
2018 didukung oleh adanya program pembelajaran Untuk memastikan penerapan Program APU dan
in class dan e-learning terkait anti korupsi dan fraud. PPT di seluruh wilayah operasional BNI berjalan
[205-3]
dengan baik, BNI melakukan pemantauan
penerapan program APU-PPT dengan prosedur:
● Supervisi di Cabang Dalam Negeri terkait
pelaksanaan APU dan PPT dilaksanakan secara
risk based sampling, terutama di Kantor Cabang
High Risk dan Medium Risk telah dilaksanakan
Jumlah Kejadian Fraud*
secara Offsite dan Onsite.
2019 6 ● Melakukan supervisi triwulanan melalui diskusi
2018 8 one on one meeting meliputi lima Pilar APU dan
2017 17 PPT terhadap lima Perusahaan Anak, yaitu BNI
*di atas Rp100 juta
Aset Manajemen, BNI Life, BNI Syariah dan BNI
Multifinance, dan BNI Sekuritas.
● Melakukan Supervisi secara offsite atas
Penurunan jumlah kejadian fraud tahun 2019, penerapan Program APU PPT di Kantor Cabang
salah satunya didukung dengan terselenggaranya Luar Negeri, yaitu: KCLN New York dan KCLN
program-program pembelajaran in class dan Seoul.
e-learning yang diikuti 26.314 peserta. Melalui ● Melakukan survei tingkat kepatuhan atas
program pembelajaran ini, kesadaran akan ketentuan WIC dan PEP di segenap Kantor
pentingnya integritas dalam bekerja terus Cabang.
ditingkatkan.
DIGITALISASI
UNTUK NEGERI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Sepanjang tahun 2019, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp15,38 triliun atau 92,65% dibandingkan
target sebesar Rp16,6 triliun Selain itu, BNI telah meraih pendapatan sebesar Rp78,4 triliun.
Pencapaian ini mendukung pembangunan negara yang diwujudkan BNI melalui pembayaran pajak sebesar
Rp4,7 triliun dan alokasi dana untuk bina lingkungan yang didistribusikan langsung bagi program-program
pemberdayaan masyarakat sebesar Rp143,23 miliar.
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1,6 1,3 1,5
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan 2,2 1,9 2,1
terhadap aset produktif
* Data keuangan dalam laporan keberlanjutan ini tidak dapat disajikan berdasarkan wilayah maupun daerah pemasaran karena bersifat konsolidasian.
* Data keuangan BNI dan entitas anak tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian.
** restatement karena reklasifikasi atau perubahan cara perhitungan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
BNI mendukung prioritas pembangunan nasional melalui pemberian kredit produktif bagi debitur
korporasi, menengah, dan kecil di berbagai sektor. Untuk mendukung pembangunan dan peningkatan
ekonomi nasional, BNI mendukung pembiayaan proyek pemerintah, di antaranya jalan tol dan konstruksi,
ketenagalistrikan, transportasi, telekomunikasi, dan eksplorasi minyak dan gas bumi.
* kredit produktif
** restatement karena reklasifikasi atau perubahan cara perhitungan
“
Guna memastikan terlaksananya rencana pengembangan aplikasi serta mendukung
corporate plan 2019-2023, BNI menetapkan empat arah strategis TI yaitu new
digital proposition, governance toward performances, strive for operational
excellence, dan innovative and agile organization.
“
BNI mengembangkan beberapa inovasi produk dan layanan unggulan perbankan digital yang mendorong
penetrasi ke segmen pasar milenial.
BNI Sonic
Keuntungan Penggunaan BNI Sonic
BNI mengembangkan BNI Sonic untuk memberikan
160 480
kemudahan akan berbagai layanan transaksi
perbankan di cabang. BNI Sonic memanfaatkan Rekening Menit
self-services banking terminal dan biometric untuk Maksimal pembukaan Jam operasional yang
menggantikan proses pembukaan rekening oleh rekening, lebih banyak sama dengan CS
CS, sehingga CS dapat lebih banyak waktu untuk dibandingkan CS
sebanyak 32 rekening
memberikan layanan sales dan advisory. Saat ini
BNI Sonic tersedia di tujuh outlet Digital Branch
BNI dan menjadi langkah awal proses Branch Rata- rata durasi pembukaan rekening 3 menit,
Transformation yang akan dilakukan oleh BNI. lebih cepat dibandingkan CS yaitu 15 menit.
Rp22,38 11.000
Miliar
“
BNI mendapatkan Rekor Muri dengan kategori Bank Pertama yang melakukan
Pembukaan Rekening Tercepat Melalui Opening Account Machine.
“
BNI Digital Opening Account
Saat ini, nasabah BNI tidak perlu datang ke cabang untuk melakukan pembukaan rekening dengan adanya
BNI Pembukaan Rekening Digital. Nasabah dapat langsung membuat rekening melalui aplikasi pada ponsel,
dan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Validasi data dilakukan melalui video banking dengan
pegawai BNI, serta validasi biometric finger print dengan data Disdukcapil.
Dana yang terhimpun dari Pembukaan rekening yang Nasabah telah mengunduh
nasabah baru telah dilakukan dan mengakses aplikasi
BNI eProcurement
Proses pengadaan yang dilakukan melalui Divisi PFA BNI sudah diotomasi dengan menggunakan sistem
eProcurement. Melalui sistem tersebut, proses pengadaan dimulai inisiasi, usulan hingga penerbitan kontrak
dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan transparan. Pengadaan di BNI kini dapat dilakukan dengan
cepat, terstandar dan konsisten, sesuai dengan SOP Pengadaan di PFA, serta meminimalkan penggunaan
kertas di setiap prosesnya.
Layanan digital Layanan virtual assistance Layanan virtual Layanan digital loan
berbasis API yang bagi nasabah maupun account, baik VA yang terintegrasi
mengintegrasikan non nasabah BNI berbasis debit maupun dengan ekosistem
seluruh ekosistem conversational, baik teks VA credit/billing bisnis digital
bisnis digital, untuk maupun suara untuk yang memberikan yang ada dan
memberikan kemudahan, kebutuhan informasi dan kemudahan kepada berkembang saat
kecepatan, keamanan transaksi yang dapat diakses ekosistem bisnis ini, untuk kebutuhan
pada penggunaan secara mobile.Pada tahun digital dalam penyaluran KUR/BWU
layanan finansial BNI pertama implementasinya, menjalankan berbagai maupun kebutuhan
aplikasi ini berhasil melakukan macam bisnis digital penyaluran produk
penghematan biaya kepada nasabah pinjaman konsumer
operasional sebesar mereka. BNI lainnya.
Rp4 miliar.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Untuk memperkuat perluasan pasar, BNI Bank dan Divisi Teknologi, baik dari sisi prosedur
menginisiasi Employee Advocacy sebagai operasional maupun teknologi, serta dilakukannya
strategi untuk melibatkan karyawan secara aktif Post Implementation Review (PIR). Jika hasil
mempromosikan program dan produk dengan PIR masih terdapat kekurangan, maka akan
konten yang telah disiapkan ke jaringan media dilakukan PIR ulang. Produk dan jasa yang sudah
sosial pribadinya. Setiap pegawai yang berhasil memenuhi syarat dari sisi operasional, teknologi
membagikan program/promosi/berita BNI, maka dan risiko berdasarkan hasil PIR, akan dimintakan
akan mendapatkan reward berdasarkan jumlah perizinannya kepada Bank Indonesia dan Otoritas
berita yang pegawai bagikan. Jasa Keuangan untuk memperoleh persetujuan
lebih lanjut sebelum produk dilakukan peluncuran
Komitmen BNI untuk menghadirkan produk dan jasa ke masyarakat. [FS15]
perbankan yang berkelanjutan didukung dengan
adanya evaluasi keamanan produk bagi pelanggan. BNI mengukur kepuasan nasabah atas layanan
Seluruh (100%) produk dan fitur yang diluncurkan perbankan melalui survei kepuasan nasabah
BNI sudah dievaluasi keamanannya bagi pelanggan (Customer Satisfaction Survey/CSS) yang diadakan
serta menyertakan profil risiko produk yang selalu setiap dua tahun sekali. Di akhir tahun 2019, BNI
disampaikan kepada nasabah, sehingga tidak telah melaksanakan survei kepuasan nasabah
ada produk BNI yang telah diluncurkan kemudian yang hasilnya akan dilaporkan pada Laporan
ditarik kembali. Di sisi lain, BNI selalu melakukan Keberlanjutan tahun berikutnya. Hasil dari survey
tahap perbaikan untuk produk yang dimiliki. tersebut akan menjadi acuan BNI untuk memantau
dan memberikan layanan yang berkualitas bagi
Untuk mendesain produk dan jasa keuangan, nasabah.
BNI melaksanakan tahapan perbaikan produk
melalui analisis mitigasi resiko dan kepatuhan
oleh Divisi Kepatuhan, Divisi Manajemen Resiko
14 Outlet
Digital Branch
BNIDirect
Inovasi penyediaan solusi dan layanan cash management sesuai kebutuhan nasabah diwujudkan sejak
tahun 2017 melalui BNIDirect. Selain bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi bagi nasabah,
BNIDirect juga digunakan untuk meningkatkan transparansi pembayaran pada pemerintah, misalnya untuk
menghindari calo dalam pengurusan dokumen imigrasi, pembayaran pajak, retribusi pemerintah daerah,
dan pengawasan pendapatan fidusia pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Untuk meningkatkan kinerja BNIDirect, BNI menerapkan strategi akuisisi, penetrasi, cross selling dan
aktivasi bagi segmen korporasi dan menengah. Hingga tahun 2019, BNIDirect telah digunakan oleh 62.543
nasabah dengan volume transaksi mencapai 2.377,71 triliun kali.
BNI Financial Supply Chain Management (BNI FSCM) mendukung terbentuknya rantai pasokan yang
berkelanjutan melalui platform layanan transaksional terintegrasi. BNI FSCM dapat membantu debitur
untuk mengoptimalkan modal kerja dan pengaturan cashflow dalam bekerja sama dengan mitra bisnis
(korporat/supplier/distributor), serta memberikan solusi bisnis dalam suatu mata rantai dari hulu ke hilir
yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah Korporat.
LAYANAN
MENJANGKAU NEGERI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
KINERJA SOSIAL
PELAYANAN YANG SETARA
BNI mempunyai komitmen untuk memberikan layanan kepada semua konsumen, baik kepada segmen
korporasi, menengah, dan kecil. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyediaan layanan bagi UMKM
yang berwawasan lingkungan dan sosial, masyarakat yang berada di wilayah pesisir, wilayah tertinggal,
terdepan, dan terluar (3T) Indonesia, serta fasilitas layanan keuangan yang memudahkan penyandang
disabilitas.
Portofolio kredit sektor kemaritiman BNI mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan kualitas kredit
posisi Desember 2019 Rp16,82 triliun dan tingkat kolektibilitas sebesar 96,08%. Tingkat kolektabilitas paling
baik terdapat pada Produk KUR dengan persentase 99,1%.
Porsi pembiayaan tertinggi BNI pada kredit kemaritiman berada di bidang budidaya dan penangkapan
perikanan, yaitu sejumlah Rp1.026 miliar bagi 4.461 debitur. Pada sektor budidaya dan penangkapan,
pembiayaan tertinggi berada pada sektor penangkapan perikanan, yaitu sejumlah Rp994 miliar bagi 1.928
debitur.
Miliar
15,41
15,24
16,82
Rp546
debitur
4.669 Miliar
10,38
12,01
Rp1.502
debitur
1.037
Budidaya & Industri Perdagangan Galangan Pengangkutan Konstruksi Sarana Wisata Total
Penangkapan Pengolahan Hasil Perikanan Kapal & Pelayaran Pelabuhan Tirta Kawasan
Perikanan Perikanan Pariwisata
Penangkapan Perikanan
Miliar Miliar debitur
277
Miliar 169
Rp201
debitur 66 32
343
Total Portofolio Industri
Pengolahan Perikanan
KUR NON KUR KUR NON KUR
BNI juga memfasilitasi nelayan atau masyarakat pesisir yang bergerak di sektor kecil menengah dengan
memberikan akses pendanaan, serta pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan usahanya melalui
program kemitraan. Pembiayaan diberikan bagi nelayan atau masyarakat yang berpotensi serta belum
menerima pinjaman dari bank lain. Berdasarkan PER-05/MBU/2007 yang mengatur tentang program
kemitraan BUMN, BNI menyalurkan pembiayaan kemaritiman bagi subsektor budidaya dan penangkapan
perikanan sejumlah Rp4 miliar bagi 125 debitur.
Miliar
Miliar Rp4,0
Rp2,0 debitur
debitur Miliar 125
Miliar 79 Rp0,5
Rp1,3 debitur
Miliar Miliar Miliar
Rp0,1
debitur
20 Rp0,05 Rp0,05 21
debitur debitur debitur
2 2 2
Budidaya Biota Air Ekstraksi Garam Jasa Perikanan Penangkapan Penangkapan Penangkapan Total
Tawar Lainnya Lainnya Ikan di Laut Lainnya Udang Laut
Lainnya
Miliar
Rp0,6
debitur
Miliar
Rp3,3 24
Perikanan Budidaya
debitur
101 Perikanan Tangkap
Pendampingan dari BNI dan FishOn BNI dan FishOn membantu nelayan
kepada nelayan baik dalam permodalan, untuk mendapatkan pangsa pasar dari
pembuatan ekosistem berbasis digital, dan produk olahan yang dihasilkan nelayan.
fitur kerjasama BNI dan FishOn lainnya.
TPI Online
Supplier Kapal
Supplier Es Batu
Suplier BBM
Suplier Fishfresher
Rp
P A D
Keluarga Nelayan
Rumah Nelayan
Indonesia
Mitra
Platform Vendor
Warehouse Mini
Processing
Plant Buyer
Nelayan dan Kelompok
Nelayan
Tantangan Strategi
Pengetahuan Local Hero yang belum memadai mengenai Pelatihan dan Sosialisasi mengenai Konsep Rumah Nelayan
Perbankan (misalnya keagenan dan permodalan) serta Indonesia (RNI)
informasi RNI yang belum tersosialisasi ke cabang
Penambahan data pada Nelayan yang sudah menjadi
Data nelayan yang belum memenuhi standar perbankan binaan dan standarisasi kebutuhan data untuk nelayan
untuk akuisisi dan pemberian fasilitas kredit yang ingin bergabung
• Transaksi nelayan belum aktif di Rumah Nelayan • Pengembangan aplikasi Rumah Nelayan Indonesia
Indonesia • Mapping vendor/supplier untuk kebutuhan Nelayan
• Belum adanya vendor yang menyediakan barang-barang
kebutuhan Nelayan Mencari informasi mengenai potential buyer dan
komoditas apa saja yang diminati market
ATM Disabilitas
Pelayanan yang setara bagi penyandang disabilitas diwujudkan melalui mesin
ATM disabilitas yang ditempatkan di wilayah Bandung, Papua, Yogyakarta,
Jakarta, Padang, dan Semarang. Rata-rata jumlah pengguna ATM disabilitas
mencapai lebih dari 6.399 transaksi. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah ATM
Disabilitas yang tersedia berjumlah 19 unit ATM. [FS14]
KETENAGAKERJAAN
KESETARAAN KESEMPATAN BEKERJA
BNI memberikan kesetaraan kesempatan bekerja pada jajaran direksi dan komisaris. Sebesar 18%
yang adil dan setara pada seluruh pegawai serta perempuan berada pada posisi direksi, dan 11%
memastikan tidak adanya praktik tenaga kerja paksa berada pada posisi komisaris.
dan tenaga kerja anak. BNI juga tidak memiliki
kegiatan organisasi dalam jumlah signifikan yang Di tahun 2019, BNI merekrut 1.779 karyawan baru,
dilakukan oleh pekerja yang bukan pegawai atau atau 6,5% dari total karyawan untuk mendukung
pekerja musiman. pengembangan bisnis yang lebih optimal serta
meningkatkan kualitas layanan perbankan bagi
Komitmen BNI untuk memberikan kesempatan nasabah. Di sisi lain, BNI mencatatkan turn over rate
kerja yang adil dan setara pada seluruh pegawai pekerja sebesar 4,57% disebabkan adanya faktor
juga diwujudkan melalui persentase perempuan persaingan kinerja antar bank dan terbukanya
kesempatan kerja yang sangat besar di industri
perbankan secara umum.
30-50 Tahun 24 7 31 49 21 70
>50 Tahun 2 0 2 0 0 0
>50 Tahun 14 11 25 19 8 27
“ Remunerasi Pegawai
BNI sangat memperhatikan penghargaan bagi pegawai melalui pemberian imbal
jasa berupa gaji, tunjangan, insentif, dan benefit lainnya. BNI juga berkomitmen
untuk memberikan remunerasi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan berada
di atas upah minimum regional. Seluruh kebijakan remunerasi pegawai tetap telah
“
disusun, termasuk keikutsertaan pada program pemerintah, seperti BPJS Kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan.
BNI mengalokasikan anggaran sebesar Realisasi Biaya Pendidikan dan Pelatihan (juta rupiah)
5% dari anggaran human capital untuk
pembelajaran. Sepanjang tahun 2019, BNI telah
merealisasikan Rp326,42 miliar biaya pelatihan
dan pengembangan kemampuan pegawai yang
digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas pegawai baik melalui pembelajaran 326.422,41 359.395,46* 348.150,11
yang dilakukan secara sentralisasi oleh BNI 2019 2018 2017
Corporate University, atau secara desentralisasi
*restatement
oleh masing-masing Unit maupun oleh pegawai
sendiri menggunakan anggaran BNI Learning
Wallet-nya.
Jumlah Pegawai Dilatih Jumlah Jam Pelatihan Pegawai Rata-rata Jam Pelatihan
Tingkat Berdasarkan Gender Berdasarkan Gender Pegawai Berdasarkan Gender
Total 133 270 226.500 138 303 231.294 259 547 178.276
Akademi Bisnis
Total 191 920 143.886 196 687 59.631 219 672 63.975
Grand Total 324 1.190 370.386 334 990 290.925 478 1.219 242.251
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
“ “
BNI memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berkarya dalam lingkungan kerja
yang nyaman dan layak sesuai UU No. 4 tahun 1997 dan PP No. 43 tahun 1998. Sepanjang tahun
2019, BNI telah mempekerjakan 20 pegawai disabilitas.
Tidak hanya menyediakan lingkungan kerja yang kegiatan hobi, seni dan music antara lain melalui
aman dan layak, pegawai juga difasilitasi untuk komunitas 46 Cat Lovers, 46 Musik Sore dan 46
membangun learning environment dan learning Cyclist. Community of Interest (CoI) menjadi tools
culture yang baik melalui inisiatif Community of yang efektif untuk berdiskusi, bertukar pikiran dan
Practice (CoP). CoP merupakan komunitas pegawai ide antar pegawai dengan konsep lebih santai
yang memiliki passion yang sama terhadap sesuatu (casual). melalui CoI pegawai BNI dapat bertukar
hal yang mereka kerjakan dan melakukan interaksi wawasan dan solusi dalam meningkatkan kinerja di
secara teratur untuk berkumpul, berdiskusi, dan lingkungan pekerjaan.
belajar bersama secara online dan offline. Dengan
adanya CoP, pegawai dapat mengembangkan BNI secara konsisten menyelenggarakan Employee
pengetahuan baru dan inovasi melalui informasi, Engagement Survey (EES) yang bertujuan untuk
ide, dan pemikiran lainnya karena output kegiatan mengetahui engagement level pegawai terhadap
sharing dapat disimpan dalam suatu sistem perusahaan serta menggali insights dan aspirasi
(recording zoom meeting/chatting) atau berupa pegawai terhadap rangkaian kebijakan yang
catatan pribadi. CoP melibatkan pada BNI Expert telah diimplementasikan. Pada tahun 2019, hasil
Locator (BEL), Subject Matter Expert (SME) dan engagement level yang dicapai oleh BNI adalah
Learning Consultant BNI Corporate University. sebesar 90% atau naik 2% dibandingkan hasil
tahun 2018 sebesar 88%. Kenaikan ini merupakan
Selain CoP, pegawai juga dapat bergabung dalam hasil dari intervensi kebijakan dan program yang
Community of Interest (CoI) atau lebih dikenal berlandaskan pada data dan fakta sebagaimana
dengan nama P46UYUBAN. CoI merupakan terangkum dalam hasil EES sehingga output yang
Komunitas Hobi di BNI yang bersifat informal dihasilkan tepat sasaran dan mampu memenuhi
dan berfokus pada kesamaan minat, seperti kebutuhan pegawai dengan efektif.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Kunjungan UKM 86 86
158.972 Pameran / event dan sejenisnya 111 253
Tergabung di RKB.ID/Go Modern
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
SmartFarming 4.0
BNI mendukung Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 yang dilaksanakan di Kabupaten Garut, Jawa Barat
sejak Oktober 2019. Selain memberikan bantuan pertanian presisi dan kemudahan akses perbankan, BNI
juga meningkatkan nilai tambah pengembangan petani melalui penerapan teknologi digital yang mudah
digunakan oleh petani berbagai jenis tanaman budidaya.
Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 dilaksanakan di Kabupaten Garut, Kabupaten Pasaman Barat,
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Dairi dengan total Jumlah petani sebanyak
2.962 orang dan penyaluran KUR Tani sebesar Rp1.361,5 juta dari 105 petani.
BNI menyadari risiko perubahan iklim yang tidak hanya berdampak pada kinerja perbankan, namun juga
aspek ekonomi dan sosial masyarakat secara luas, salah satunya di bidang pertanian. Variabilitas iklim
saat ini meningkatkan potensi banjir dan kekeringan, serta penurunan produktivitas komoditas pertanian.
Penurunan hasil pertanian akan berdampak pada perekonomian petani, sehingga membutuhkan adaptasi
dari tiap individu serta inovasi teknologi untuk mengatasi risiko tersebut. oleh sebab itu, BNI memberikan
bantuan berupa sembilan RITX Soil & Weather Sensor bagi petani untuk memantau kondisi tanah dan cuaca
secara real time.
Nilai tambah BNI pada Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 juga diwujudkan melalui pembangunan rice
mill unit (RMU), bekerja sama dengan beberapa BUMN, Kementerian Pertanian, Perhutani, KLHK, dan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) di wilayah Kedungmoro dan Banyuresmi, yakni PT Mitra Desa Bersama Intan
(MDBI) untuk mendorong terbentuknya korporasi pertanian yang berdampak pada peningkatan kualitas
pertanian. BNI merealisasikan pembiayaan sejumlah empat miliar rupiah untuk site development dan Rp2,3
miliar untuk pengadaan mesin serta pembangunan dan pengawasan gudang RMU.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
PERHUTANAN SOSIAL
Sinergi BNI dengan BUMN dalam memberikan kredit kepada petani penggarap lahan hutan diwujudkan
melalui Program Perhutanan Sosial. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
penggarap lahan hutan, terutama pemanfaatan lahan kritis dan lahan gundul sekitar hutan, serta pelestarian
hutan. Di tahun 2019, BNI menyalurkan KUR di Perhutanan Sosial sebesar Rp32,70 miliar, yang diterima
oleh 3.805 petani Perhutanan Sosial.
1 Probolinggo BUMDES Brani 22 Sumur Bor, Selang dan 9 Jambi HKM. KTH Penoban 2 Unit Mesin pecah kopi
Wetan Pompa Air Lestari
2 Unit Chainsaw
10 Hand Tracktor
2 Unit Mesin potong rumput
SD Negeri 2, Desa Renovasi Bangunan Sekolah
Brani Wetan KUD Kharisma Tani 1 Unit Hand Traktor
3 Tuban BUMDES/LMDH 2 Unit Hand Tracktor 10 Cianjur LMDH Wana Tani 1 Unit Mesin Pengupas Kopi
Tuban Mukti
2 Unit Pompa Air
LMDH 1 Unit Mesin Pemotong
Perbaikan Sarana Jalan Campakawarna Rumput
7 Indramayu BUMDES/LMDH Peralatan Budidaya Tambak 11 Indramayu LMDH Tani Jaya 1 1 Unit Hand Traktor
Indramayu Bandeng
LMDH Tani Jaya 2 1 Unit Hand Traktor
8 Palembang 5 LMDH di Musi 5 Unit Tracktor
Banyuasin LMDH Tani Jaya 4 1 Unit Hand Traktor
Segala bentuk keluhan nasabah dan masyarakat terkait produk dan jasa keuangan disampaikan melalui Cabang BNI dan
BNI Call yang dikelola oleh BNI Contact Center, untuk selanjutnya dilakukan tindakan recovery. BNI meningkatkan strategi
peningkatan pelayanan kepada nasabah melalui penyempurnaan aplikasi Online Request Management (ORM) yang
terintegrasi dan penetapan target Complaint Resolution Rate (CRR) sebesar 97%.
Penyelesaian pengaduan nasabah mengacu pada PP Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. IN/17/BCC/002 tanggal 17
Januari 2018. Segala bentuk pelanggaran terkait kerahasiaan data nasabah diproses di Satuan Audit Internal (SAI) yang
dipantau langsung oleh Direktur Utama.
“
Sepanjang tahun 2019, BNI menerima 803.489 keluhan terkait perbankan dan kartu
kredit, dan sebanyak 789.470 atau 98,47% keluhan telah diselesaikan dengan baik
“
MEKANISME PENGADUAN MASYARAKAT
Media Massa 0 2 1 7 6 2
Media 6.720 53 70 43 16 24
Elektronik
Surat/Fax 7 2 17 15 13 34
Penyelesaian Keluhan
Jenis keluhan
Tahun Jumlah keluhan
Banking Credit Card Total
Melalui jalur pengaduan nasabah, BNI Contact masyarakat, dalam hal ini nasabah yang dipantau
Center menerima keluhan terkait finansial maupun secara berkala oleh BNI. Melalui contact center,
non finansial dan turut berperan aktif sebagai BNI memberikan tanggapan atas semua keluhan
strategic asset unit, dengan memberikan berbagai yang disampaikan. Keluhan masyarakat juga dapat
insight kepada unit bisnis dalam peningkatan produk, disampaikan langsung ke cabang. BNI Contact
fitur dan layanan yang unggul kepada nasabah. Center menerima keluhan terkait finansial maupun
Selain itu BNI Contact Center senantiasa melakukan non finansial dan berperan aktif sebagai strategic
evaluasi proses dan efektivitas penyelesaian asset unit, dengan memberikan berbagai insight
pengaduan nasabah melalui kerjasama sinergis kepada unit bisnis dalam peningkatan produk, fitur
antar divisi; memberikan feedback kepada business/ dan layanan yang unggul kepada nasabah. Selain itu
product owner terkait pengaduan nasabah dan BNI Contact Center senantiada melakukan evaluasi
melakukan pemantauan Service Level Agreement proses dan efektivitas penyelesaian pengaduan
(SLA) penyelesaian pengaduan. nasabah melalui kerjasama sinergis antar divisi;
memberikan feedback kepada business/product
Selain menggunakan media untuk penyampaian owner terkait pengaduan nasabah dan melakukan
keluhan, BNI memberikan fasilitas khusus, yaitu BNI pemantauan Service Level Agreement (SLA)
Call 1500046. Contact center ini merupakan saluran penyelesaian pengaduan. Saat ini, data pengaduan
yang disediakan BNI sebagai mekanisme pengaduan yang disajikan dalam laporan ini hanya berasal dari
BNI Call.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Pendampingan dan penyaluran pembiayaan pemberdayaan masyarakat dialokasikan pada Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL). Pengelolaan PK berada di bawah koordinasi Divisi BSL2 dan pengelolaan BL di bawah Divisi
KMP. Masing-masing divisi tersebut melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan penyaluran dana serta
pelaksanaan PKBL. Sepanjang tahun 2019 dana yang dialokasikan untuk program kemitraan sebesar Rp125 miliar dan
program bina lingkungan sebesar Rp150 miliar.
Efektivitas pelaksanaan BL terkait infrastruktur bagi masyarakat dimulai sejak tahap inisiasi melalui survei kelayakan
oleh divisi, wilayah dan cabang terkait. Selanjutnya, monitoring dan evaluasi pembangunan hingga tahap serah terima
dilakukan langsung oleh cabang.
“
BNI mengalokasikan dana CSR, salah satunya untuk peningkatan infrastruktur
yang dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.
Infrastruktur
Rp12,5 Rp5,9
Sarana Ibadah
Sebagai salah satu Bank berskala besar milik HUNTARA (Hunian Sementara) merupakan hunian
pemerintah, BNI melakukan kegiatan literasi dan yang dibangun oleh BNI jika terjadi bencana yang
inklusi keuangan secara aktif. Kegiatan ini berdampak sifatnya massive dan berdampak cukup parah
positif dan signifikan karena masyarakat menjadi terhadap keseimbangan sosial dan ekonomi
lebih memahami aktifitas perbankan dan mulai di daerah tersebut. HUNTARA tidak bersifat
sadar untuk merencanakan keuangan. Di sisi lain, permanen. Tujuan dari pembuatan HUNTARA, yaitu
dampak positif ini diikuti oleh dampak negatif apabila sebagai tempat untuk masyarakat yang terdampak
masyarakat tidak dapat memanfaatkan kesempatan bencana sebagai tempat berlindung. HUNTARA
untuk mengembangkan kemampuannya. Salah juga dapat menjadi salah satu dukungan psikologis
satu contohnya adalah pendidikan perbankan kepada masyarakat agar dapat segera bangkit dan
yang diberikan melalui pengetahuan digital dapat melanjutkan hidup, serta membangun kembali
mengakibatkan maraknya kejahatan teknologi. keluarga. Lalu, HUNTARA juga dapat digunakan
Selain itu, masyarakat juga dapat meningkatkan sebagai tempat transit pengungsi dari tenda sampai
konsumsinya secara berlebihan apabila tidak dengan hunian tetap dan relokasi permukiman
diikuti dengan pemahaman yang benar. Maka, selesai.
untuk mengatasi hal ini, BNI bekerja sama dengan
banyak pihak untuk memberikan pendidikan literasi
secara terus-menerus, sekaligus meningkatkan
pemahaman tentang etika perilaku dan bisnis
kepada masyarakat.
80 unit
Selain itu, dampak negatif lain yang sekarang dihadapi di Desa Sumberjaya,
oleh banyak perbankan adalah menjamurnya Kecamatan Sumur,
Kabupaten Pandeglang
teknologi finansial (financial technology/fintech)
yang mampu menjangkau seluruh lapisan
masyarakat. Keberadaan fintech akan berdampak 100 unit
sangat positif apabila diikuti dengan edukasi dan Huntara di untuk korban
kesadaran akan risiko keuangan. Namun demikian, bencana tsunami di Kabupaten
keberadaan ini akan berdampak negatif apabila Pandeglang
tidak disosialisasikan dengan benar. Melihat situasi
ini, maka BNI melakukan kerjasama dan terus 20 unit
mengembangkan teknologi dan produk yang dapat di Desa Tunggaljaya,
menjangkau masyarakat luas. Kecamatan Sumur,
Kabupaten Pandeglang
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Jumlah Rekening
Produk Deskripsi
(miliar rupiah) (unit)
Tabungan
BNI Pandai Tabungan perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang 771,20 9.723.377
diterbitkan oleh BNI yang memiliki karakteristik basic saving account (BSA)
dan dapat dibuka melalui Kantor Cabang BNI maupun melalui Agen46
TabunganKu Tabungan perorangan yang diterbitkan bersama-sama oleh bank-bank di 3.410,46 6.690.033
Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung
BNI Simpanan Tabungan siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di 2.354,46 11.374.823
Pelajar Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang
(SimPel) menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong
budaya menabung sejak dini
Bantuan sosial dari Kementerian Sosial, Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
Program PIP melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah pemberian bantuan tunai 3.396,22 4.592.500
Indonesia pendidikan kepada anak usia sekolah (usia 6-21 tahun) yang berasal dari
Pintar (PIP) keluarga miskin, rentan miskin baik pada sekolah umum maupun sekolah
madrasah.
Program Program Kementerian Sosial adalah program bantuan dari kementerian 266,34 108.877
Kementerian sosial yang meliputi bantuan bagi masyarakat miskin berupa bantuan tunai
Sosial untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni, perbaikan lingkungan tinggal,
bantuan bagi pemberdayaan kelompok masyarakat, bantuan bagi anggota
masyarakat miskin lanjut usia dan dukungan keluarga, serta bantuan
rehabilitasi sosial anak.
Pencapaian Program Ayo Menabung Dengan Sampah merupakan program yang 3,60 162.733
Program Ayo diimplementasikan BNI bersama dengan pihak terkait (ASN, Sekolah,
Menabung Pemerintah Daerah & Masyarakat), yang merupakan kombinasi antara
dengan kegiatan edukasi keuangan khususnya menabung dan kepedulian
Sampah lingkungan khususnya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dengan
melakukan tata kelola Sampah yang baik. Tahun 2019, BNI telah menjalin
kerjasama secara intensif dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di DKI
Jakarta, meliputi 5 kota administratif (Pusat, Barat, Timur, Utara, Selatan)
dan 1 kabupaten administratif yaitu Kepulauan Seribu, khususnya bagi
siswa-siswa pelajar SDN dan SMPN di lingkungan Pemprov DKI.
KPR Online Masyarakat dapat mengajukan permohonan Kredit Kepemilikan Rumah 214 11.858
(KPR) atau BNI Griya melalui fitur aplikasi online atau E-Form.
Program FLPP Dukungan Fasilitas Lingkungan Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada MBR 1.263,33 9.743
(masyarakat berpenghasilan rendah) yang pengelolaannya dilaksanakan
oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Program BSPS Penyaluran bantuan untuk perbaikan dan pembagunan rumah sederhana 193,48 9.274
bagi masyarakat kurang mampu dari Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Infrastruktur Pendukung
Kartu Bansos Kartu Bansos merupakan salah satu produk kartu Debit BNI yang digunakan 10.746.119
untuk penyaluran program pemerintah bantuan sosial (Bansos).
Kartu Tani Kartu Tani merupakan salah satu produk kartu debit yang diperuntukan bagi 1.149.000
segmen petani Indonesia. Selain berfungsi sebagai kartu debit, juga berfungsi
sebagai media penerimaan subsidi maupun bansos dari pemerintah.
Kartu Indonesia Kartu debit yang dapat digunakan sebagai penanda untuk menjamin serta 8.136.820
Pintar memastikan seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang
KKS untuk mendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar.
Kartu Nelayan Kartu identitias tunggal pelaku usaha kelautan dan perikanan yang juga 151.182
KUSUKA berfungsi sebagai media penyaluran bantuan dan subsidi yang ada
di lingkungan Kementerian Perikanan dan Kelautan. Kartu ini dengan
menggunakan Kartu Multi Fungsi yang dikeluarkan perbankan, Berbasis
Tabungan dimana data penerima akan terekam dalam kartu tersebut. Sekaligus
berfungsi sebagai kartu tabungan dan dompet / e-wallet (Combo) untuk belanja
dari alokasi kuota.
Agen46
Keberadaan Agen46 merupakan upaya BNI dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, serta
memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat menengah ke bawah di pedesaan dan perkotaan. Melalui
Agen46, masyarakat dapat melakukan kegiatan perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang. Agen46
juga menjadi bagian dalam program pemberdayaan masyarakat, salah satunya program ‘Ayo Menabung
Dengan Sampah’.
Sejumlah 157.144 Agen46 tersebar di seluruh Indonesia, meningkat sebesar 40,51% dibandingkan
tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut juga diiringi dengan peningkatan 5,88% rekening BNI Pandai
dibandingkan tahun sebelumnya. [FS16]
Pencapaian Persentase
kenaikan
WMD
9.649
WPD
8.017
WMO
4.983
WPL
11.157
WPU
WBJ 3.278
WJS 7.421
WJK
6.110
WJK 5.801 WSM WMK
5.801 12.075 WSY 7.578
11.768
WJY WJB
8.212 9.329 WYK WMA
14.078 15.473 WDR
6.553
Keterangan :
1. WMD : Wil Medan 4. WBN : Wil Bandung 7. WMK : Wil Makasaar 10. WJS : Wil Jakarta 13. WJB : Wil Jakarta BSD 16. WYK : Wil Yogyakarta
Senayan
2. WPD : Wil Padang 5. WSM : Wil Semarang 8. WDR : Wil Denpasar 11. WMO : Wil Manado 14. WJY : Wil Jakarta 17. WMA : Wil Malang
Kemayoran
3. WPL : Wil Palembang 6. WSY : Wil Surabaya 9. WBJ : Wil Banjarmasin 12. WJK : Wil Jakarta Kota 15. WPU : Wil Papua
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
ALAMKU,
NEGERIKU
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
“
BNI mengalokasikan dana Bina Lingkungan bidang pelestarian alam sebesar Rp9 milyar. Dana
tersebut direalisasikan melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi untuk mengurangi sampah plastik,
bantuan kapal sampah, hutan organik Megamendung, pembangunan taman kota, pelestarian badak
“
dan taman bacaan. BNI merealisasikan dana bina lingkungan di bidang pelestarian alam sebesar
Rp5.101,6 juta untuk kegiatan eksternal dan Rp737,3 juta untuk kegiatan internal.
Kinerja lingkungan hidup di BNI dilakukan dengan kegiatan internal dan eksternal. Kegiatan internal
dilakukan diantaranya melalui penghematan kertas, sedangkan kegiatan eksternal dilakukan melalui
pembiayaan kredit berwawasan lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST).
Sejak tahun 2016, BNI telah mengimplementasikan pengelolaan gedung ramah lingkungan melalui
pembangunan Menara BNI Pejompongan yang memiliki konsep green serta sertifikasi green building
bagi gedung-gedung BNI lainnya. Hingga tahun 2019, kantor BNI dengan konsep green building telah
tersertifikasi oleh Green Building Council Indonesia (GBCI), yaitu Plaza BNI BSD dengan sertifikasi Platinum
secara design dan Menara BNI Pejompongan dengan sertifikasi Gold. Selain itu, sebanyak 8 pegawai BNI
dari divisi PFA telah tersertifikasi professional green building oleh GBCI.
PENGELOLAAN LIMBAH
BNI sebagai perusahaan perbankan tidak BNI mengurangi kebutuhan penggunaan kertas
menggunakan banyak jenis material dalam kegiatan dengan cara mengkonversikan penggunaan
operasionalnya. Dengan demikian jumlah limbah dokumen cetak dan persuratan ke dalam bentuk
yang dihasilkan paling banyak ada adalah kertas. digital. Konsep tersebut dikembangkan dalam
Mekanisme pengelolaan limbah yang berupa portal aplikasi pengelolaan dokumen dengan
kertas ini dilakukan bekerja sama dengan PT. Nara konsep paperless dalam E-Office BNI, yang terdiri
Bina Lingkungan untuk menginisiasi program dari aplikasi absensi elektronik (e-absensi) dan
pengumpulan sampah kertas kantor yang didaur aplikasi persuratan (emplus). Efisiensi dokumen
ulang menjadi produk yang bisa digunakan kembali cetak untuk pengajuan cuti, izin, keterlambatan
(recycle) dan diberi nilai guna (upcycle). dan laporan kehadiran pegawai dilakukan melalui
e-absensi.
Sejak Agustus hingga Desember 2019, telah
terkumpul 2.230 kg kertas untuk didaur ulang Sepanjang tahun 2019, penghematan dokumen
menghasilkan seribu unit paper bag, seribu cetak melalui E-Office mencapai 183.654 lembar. Jika
unit notes book dan 250 unit tempat tisu yang diasumsikan harga satu rim kertas ialah Rp56.000
digunakan kembali dalam kegiatan operasional. maka nominal penghematan dari dokumen yang
Selain digunakan oleh internal BNI, penggunaan tidak dicetak tersebut mencapai Rp10,28 milyar
material daur ulang tersebut akan diberikan dalam setahun. Karena satu dokumen bisa terdiri
sebagai cindera mata (souvenir) bagi masyarakat dari beberapa lembar kertas, maka nominal
umum dalam kegiatan-kegiatan BNI. penghematan bisa beberapa kali lipat dari angka
asumsi tersebut. Atas pengelolaan limbah kertas ini,
BNI tidak mendapat pengaduan lingkungan hidup.
Demikian pula untuk pengelolaan limbah lainnya
yang berupa limbah elektronik.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Inisiasi program efisiensi energi telah dilakukan di seluruh kantor wilayah dan outlet BNI melalui Ketentuan Pelaksanaan
Efisiensi di Outlet-outlet BNI No. JAL/2.2/1799, serta Efisiensi Penerangan dan Pendingin Ruangan No. JAL/3/3564.
Pembahasan mengenai penggunaan energi dan penghematannya hanya mencakup Kantor Pusat BNI di empat gedung
(Grha BNI, Menara BNI, Plaza BNI, Gedoeng BNI) dan Dual Data Center (DDC) Slipi.
Pada tahun 2019, BNI telah melaksanakan inisiatif penghematan energi untuk meminimalkan dampak lingkungan, sekaligus
mendukung mitigasi dampak perubahan iklim, meskipun belum menetapkan target efisiensi energi jangka panjang. Oleh
sebab itu, penghematan energi di BNI, meliputi listrik, air, dan kertas diimplementasikan secara kolektif oleh seluruh divisi
di BNI dan dikoordinasikan oleh Divisi Procurement and Fix Asset (PFA) dan Divisi Pengelolaan Jaringan (JAL). Divisi PFA
melaporkan hasil kinerja penghematan energi kepada Direktur Keuangan untuk dievaluasi.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Di tahun 2019, BNI memanfaatkan 37.674.580 kWh energi listrik dari pasokan
PT PLN (Persero) untuk mendukung kegiatan operasional. Apabila terjadi
pemadaman listrik, BNI memanfaatkan genset berbahan bakar solar untuk
menunjang implementasi (near) zero downtime dalam memberikan informasi
berbasis teknologi.
Konsumsi air BNI berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sepanjang
tahun 2019, BNI menghitung penggunaan air sebesar 180.047 m3, menurun
26% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar air yang dikonsumsi
bersumber dari air tanah, sesuai dengan lokasi perusahaan yang menempati area
perkantoran. Pengelolaan air bekas pakai disesuaikan dengan sistem pengelolaan
manajemen gedung.
Kebutuhan energi di luar perusahaan BNI ialah bahan bakar minyak (BBM) untuk
transportasi. Di tahun 2019, BNI menggunakan 222.858,8 liter bahan bakar dari
jenis BBM.
Catatan:
Perhitungan konsumsi listrik dan air dihitung dengan menggunakan asumsi berdasarkan total tagihan listrik dan air. Konsumsi listrik dihitung dari total tagihan
dibagi harga per kWh sebesar Rp1.115 untuk kategori B-3 dan Rp1.645 untuk kategori pelanggan layanan khusus. Konsumsi air PAM dihitung dari total tagihan dibagi
harga per m3 sebesar Rp12.550. Hasil perhitungan kemudian dikonversi menjadi GJ, dengan rumus 1 kWh = 0,0036 GJ dan 1 m3 = 0,038 GJ.
EFISIENSI ENERGI
Rp
979,5 juta
BNI juga melaksanakan kegiatan efisiensi energi, di 6. Efisiensi listrik melalui pengurangan pemakaian
antaranya: lampu di Grha BNI, Plaza BNI, Gedoeng BNI, dan
1. Pelaksanaan ‘Earth Hour’ di seluruh unit kerja Menara BNI hingga 50% sejak bulan Mei 2019,
dalam dan luar negeri. Kegiatan ini mampu menghasilkan penghematan biaya sebesar
menghemat listrik sebesar 11.392,6 MWh. Rp199.492.617.
2. Membatasi perjalanan bisnis dan
“
menggantikannya dengan komunikasi langsung
jarak jauh (teleconference).
3. Melakukan sosialisasi perilaku hijau atau green
attitude.
4. Pengaturan suhu AC di kisaran 23oC – 25oC pada
Dukungan terhadap energi terbarukan
Menara BNI, Grha BNI, Gedoeng BNI dan Plaza
BNI.
5. Penerapan teknologi magnetic bearing pada
pendingin Plaza BNI sehingga memungkinkan
diwujudkan melalui instalasi solar panel
dengan kapasitas 2.200 watt untuk
penerangan taman di Plaza BNI.
“
minimnya gesekan antara komponen penggerak
saat bekerja (frictionless).
Kegiatan bisnis perbankan BNI tidak menghasilkan timbunan limbah padat dan
limbah cair (effluent) yang cukup signifikan. Grha BNI bekerja sama dengan pihak
ketiga, yaitu Instansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pemerintah provinsi DKI Jakarta
untuk pengelolaan air limbah perkantoran. Pemanfaatan teknologi pengelolaan air
limbah juga telah diimplementasikan di plaza BNI dengan kapasitas 125 m3/hari.
Hasil olahan air digunakan kembali untuk flushing toilet, menyiram tanaman dan
cooling tower.
Pada lokasi operasional BNI tidak terdapat tumpahan limbah karena insiden ini
kurang relevan dengan karakteristik bisnis bank.
BNI berupaya meningkatkan kesadaran terhadap BNI bekerja sama dengan Indonesian Institute for
efisiensi energi dan konservasi energi pada Energy Economics (IIEE) dan Kementerian ESDM
sektor pendidikan di Kota Bandung. Kegiatan ini melaksanakan program “Peningkatan Kesadaran
dilatarbelakangi oleh minimnya penyediaan energi Efisiensi Energi dan Konservasi Energi pada Sektor
alternatif selain bahan bakar fosil. BNI sebagai salah Pendidikan”. Program ini ditujukan kepada sepuluh
satu bank yang turut mendukung pencapaian tujuan SMA/SMK di Kota Bandung, dengan perwakilan
SDGs ke-tujuh tentang energi yang berkelanjutan satu guru dan sepuluh siswa tiap sekolah. Guru
menginisiasi program untuk meningkatkan yang terpilih akan menjadi Manajer Energi (ME),
kesadaran masyarakat akan pentingnya efisiensi sedangkan siswa akan ditunjuk menjadi Duta Hemat
dan konservasi energi, serta mempersiapkan Energi (DHE). DHE akan bertugas sebagai tim yang
generasi muda untuk berkontribusi membantu memimpin implementasi program hemat energi di
Pemerintah dalam menurunkan dampak emisi Gas sekolah serta mendorong siswa-siswa lain untuk
Rumah Kaca (GRK). melaksanakan langkah-langkah hemat energi di
rumah masing-masing. Program ini dilaksanakan
selama 43 bulan dan dibagi menjadi tiga kegiatan
besar, yaitu Program dan Pelatihan untuk ME dan
DHE, Pendampingan dan Evaluasi, serta Kompetisi
Hemat Energi.
Portofolio Kredit Maksimum 2018 2017 Portofolio Kredit Maksimum 2018 2017
Total Kredit Korporasi 262.699 188.026 Green Financing Korporasi/ 51,26% 30,66%
Korporasi
Total Kredit Produktif BNI 403.737 314.764
Green Financing Korporasi/ 33,36% 18,31%
Total Kredit
2019
Jumlah Produk yang Memenuhi Kriteria Kegiatan Total Aset Produktif
Usaha Berkelanjutan * Kegiatan Usaha Berkelanjutan *
Rp 441.668 miliar
PENYALURAN DANA Total Non- Kredit/Pembiayaan
1. Kredit Energi Terbarukan Non-Kegiatan Usaha Berkelanjutan (IDR)
2. Kredit Hutan Sosial
3.
4.
Kredit Industri Sawit
Green Bond (Aktiva)
41,20%
30.064 miliar
Persentasi total kredit/pembiayaan kegiatan usaha
Rp berkelanjutan terhadap total kredit/pembiayaan
bank (%)
d. Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati dan Penggunaan Lahan yang Berkelanjutan Rp20.986 miliar 0%
i. Produk yang Dapat Mengurangi Penggunaan Sumber Daya dan Menghasilkan Lebih Rp1.158 miliar 0%
Sedikit Polusi (Eco-efficient)
j. Bangunan Berwawasan Lingkungan yang Memenuhi Standar atau Sertifikasi yang Rp528 miliar 0%
Diakui Secara Nasional, Regional, atau Internasional
k. Kegiatan Usaha dan/ atau Kegiatan Lain yang Berwawasan Lingkungan Lainnya Rp2.302 miliar 0%
BNI sebagai salah satu BUMN di Indonesia secara Indonesia Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana
turut mendukung dan berkontribusi secara Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
langsung maupun tidak langsung terhadap upaya (RAN-GRK). BNI menyadari adanya risiko lingkungan
Pemerintah Indonesia dalam mengurangi dampak melalui kredit yang disalurkan kepada debitur,
perubahan iklim. BNI terus berupaya melakukan oleh sebab itu BNI menetapkan persyaratan kredit
inovasi produk dan jasa, serta internalisasi ramah berwawasan LST untuk mengurangi risiko kredit
lingkungan untuk memitigasi perubahan iklim pada sektor yang tidak ramah lingkungan. Di sisi
sesuai dengan penandatanganan Paris Agreement lain, BNI berupaya mengoptimalkan pembiayaan
oleh Pemerintah Indonesia pada April 2016 tentang pada sektor bisnis yang ramah lingkungan,
mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), adaptasi, termasuk pada proyek kelapa sawit, energi
dan keuangan, serta Peraturan Presiden Republik terbarukan, efisiensi energi, dan kredit bagi UMKM
yang bewawasan sosial dan lingkungan.
BNI mendukung pembiayaan kepada debitur yang memperhatikan aspek sosial, meliputi kelangsungan
budaya, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan hak-hak pekerja sesuai dengan standar yang
berlaku di lingkup nasional dan internasional, serta aspek lingkungan termasuk mencegah krisis air, banjir,
dan polusi perairan. Komitmen tersebut salah satunya diwujudkan melalui persayaratan adanya sertifikasi
ISPO dan RSPO.
Untuk memastikan pembiayaan pada debitur kelapa sawit yang berkelanjutan, BNI mewajibkan seluruh
debitur kelapa sawit korporasi telah terdaftar atau tersertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO)
dan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). BNI juga memperhatikan adanya isu deforestasi, potensi
adanya tumpah tindih dengan lahan masyarakat sekitar atau area konservasi, serta kemungkinan adanya
pelanggaran secara legalitas yang dilakukan oleh debitur. Apabila ditemukan pelanggaran, BNI akan
melakukan verifikasi kepada pihak terkait untuk meminimalisasi pemberian kredit pada debitur dengan
ketidakpatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Sepanjang tahun 2019, BNI telah membiayai 58 debitur kelapa sawit bersertifikat ISPO dan RSPO, meningkat
41,4% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan maksimum pinjaman sebesar Rp35.159 miliar.
58 41 13
PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN
43 55 23
PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
“
BNI mendorong debitur yang masih dalam proses sertifikasi RSPO atau ISPO untuk
sepenuhnya memenuhi kepatuhan terkait peraturan sosial dan lingkungan.
“
22 2
PROPER BIRU PROPER HIJAU
Kategori PROPER Debitur Kelapa Sawit
Estimasi Jumlah
Jenis Proyek Energi Lama
No Nilai Sindikasi Lokasi Bank Rekanan Energi Terbarukan
Terbarukan Proyek
yang dihasilkan
2 Kerinci Merangin USD 689,747,000 Bogor BRI, Mandiri, SMI, 350 MW 16,5
Hidro BRI Agro
“
Pembiayaan BNI untuk sektor infrastuktur selama Q1 tahun 2019 mencapai Rp114 triliun
dan sekitar 34% dari pembiayaan itu adalah pembiayaan jalan tol. Pembangunan jalan
tol merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menciptakan konektivitas antar
wilayah dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi.
“
BNI mendukung percepatan akses dan peningkatan ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia melalui
pembiayaan proyek Pemerintah berupa jalan tol, MRT, dan LRT. Pembangunan tersebut tersebar di wilayah
Sumatera, Jawa dan Bali.
Pembiayaan pada Proyek Jalan Tol Pembiayaan pada Proyek LRT & MRT
Triliun Triliun
23 Rp 122,34 Rp 19,25
Jumlah proyek Nilai sindikasi Nilai sindikasi
BNI menghargai dan mendukung debitur BNI belum mengumpulkan data terkait persentase
dalam memperoleh peringkat PROPER yang dan jumlah perusahaan nasabah yang berinteraksi
terbaik, yaitu PROPER Emas. Pemberian kredit atau bekerja sama dalam kegiatan berbasis
hanya disalurkan kepada perusahaan yang lingkungan dan sosial. Meskipun demikian, terdapat
minimal memperoleh PROPER Biru, yang artinya beberapa contoh kegiatan yang dilaksanakan BNI
perusahaan taat kepada peraturan lingkungan. dengan perusahaan nasabah, di antaranya: [FS10]
Kemudian, perolehan tertinggi yakni PROPER Emas, • Kegiatan capacity building kepada petani tebu
yang berarti perusahaan tidak hanya taat pada bersama PTPN
peraturan lingkungan saja, namun melebihi apa • Program daur ulang sampah kertas bersama PT.
yang disyaratkan karena telah melakukan kegiatan Nara Bina Lingkungan
pemberdayaan masyarakat dengan baik. • Inovasi teknologi SmartFarming 4.0 berbasis
Internet Of Things (IOT) bersama PT Mitra
BNI telah memiliki aset yang telah melewati Sejahtera Membangun Bangsa (PT MSMB)
tahapan screening sosial atau lingkungan, di
antaranya dengan dibelinya sustainable bond dari Keterangan:
*Konversi rupiah ke USD menggunakan kurs tengah BI 31 Desember 2019
BRI sejumlah USD 5.000.000, atau sebesar 0,14%
dari total investasi BNI di bank lain*. Pembelian
sustainable bond ini menunjukkan dukungan positif
BNI terhadap pelestarian lingkungan. [FS11]
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
BNI juga berupaya memberikan nilai tambah pada ekonomi mikro melalui digitalisasi
mekanisme scoring penerima kredit Rp1 Miliar – Rp3 Miliar untuk mulai menerapkan
inklusi digitalisasi pada layanan perbankan.
(juta rupiah) (juta rupiah) (juta rupiah) (juta rupiah) (juta rupiah)
Rp 413 Rp 756 Rp 20 Rp 10 Rp 9
Kredit Kredit Kredit Kredit Kredit
Maksimum Maksimum Maksimum Maksimum Maksimum
Selain menyalurkan KUR, BNI juga memberikan nilai Selain menyalurkan KUR, BNI juga mendukung
tambah bagi petani melalui penerapan teknologi peningkatan perekonomian kepada 1.619
yang dapat mengetahui kondisi tanah dan pelaku UMKM melalui pendanaan kemitraan.
monitoring cuaca untuk mempersiapkan musim Penyaluran ini merupakan salah satu dukungan
tanam, pembangunan rice mill unit (RMU) serta penting terhadap penciptaan rantai pasokan yang
pendampingan terhadap petani yang akan dibahas berkelanjutan di masyarakat. Sepanjang tahun
pada bagian pemberdayaan masyarakat yang ada 2019, BNI telah menyalurkan Rp122,17 miliar
pada laporan ini. kredit Program Kemitraan yang didominasi pada
sektor perdagangan, restoran, dan hotel sejumlah
Rp17.319 miliar.
Sinergi dengan pemerintah juga diwujudkan Kinerja Agen Bansos Tahun 2019
melalui penyaluran dana bantuan sosial (bansos)
yang dapat dicairkan melalui ATM atau Agen46
Jumlah Kelompok
yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, ada Penerima Manfaat (orang)
juga Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT). 4.150.359
PKH
Sepanjang tahun 2019, terdapat 10.746.119
Kartu Bansos (debit) yang telah teraktivasi untuk
6.595.760
BPNT
digunakan dalam pencairan dana bansos. Di
samping itu, hingga akhir Desember 2019, BNI
telah menyalurkan Rp12.943,1 miliar dana PKH bagi Jumlah
keluarga penerima manfaat. Cabang Penyalur
197 119
PKH BPNT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Program Ayo Menabung Dengan Sampah merupakan salah satu tanggung jawab BNI terhadap komunitas
dan lingkungan yang diwujudkan melalui kegiatan berbasis kepedulian lingkungan serta literasi dan inklusi
keuangan bagi masyarakat. BNI bekerja sama dengan sejumlah bank sampah dan melibatkan Agen46 di
beberapa wilayah dalam mengembangkan program Ayo Menabung Sampah. Program Ayo Menabung
Dengan Sampah sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 dan bertujuan untuk menciptakan Lingkungan yang
bersih dengan mengajak warga dan siswa untuk peduli lingkungan dan gemar menabung, meningkatkan
inklusi keuangan dan membangun cashless society, serta menumbuhkan ekonomi kerakyatan melalui
gerakan “Ayo Menabung Dengan Sampah” (produk daur ulang, pembiayaan KUR, lapangan kerja).
01 Penimbangan
sampah
03
05
04
Pemilahan Sampah
Pencatatan sampah, kemudian
oleh siswa dan rumah
sampah dikonversi berdasarkan harga
tangga
dan bobotnya. Pencatatan dilakukan
sevara online menggunakan EDC
Agen46. Konversi sampah langsung
tercatat di buku tabungan siswa atau
tumah tangga
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Perubahan Budaya
Kebersihan Lingkungan
Perubahan
Paradigma Sampah
Saldo: Saldo:
Rp
3.387 juta Rp
68.546 juta
Rekening: Rekening:
160.821 816.520
Target Nasabah 2019-2021
Program Apresiasi
Dimulai di tahun 2019, Program Ayo Menabung dengan Sampah juga meluas ke wilayah Kepulauan Seribu.
Program diawali dengan inisiasi Green Awareness bagi 23 sekolah di Kepulauan Seribu untuk memberikan
edukasi kepada generasi muda terkait pola hidup peduli lingkungan dan literasi keuangan. Kampanye ini
dikemas secara kreatif dan menyenangkan untuk menarik perhatian siswa selama acara berlangsung.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Internalisasi budaya keberlanjutan di tubuh BNI kami wujudkan melalui serangkaian program-program Go
Green yang melibatkan pegawai untuk secara aktif mengelola lingkungan.
Dampak Terhadap Dampak Kepada Perhitungan Serapan CO2 Hutan Organik Desa
Bisnis BNI Penerima Manfaat Megamendung, Blok Penanaman BNI
Berpartisipasi dalam Menggerakan
program Bina Lingkungan perekonomian masyarakat
bidang Pelestarian yang di lingkungan Desa 1.636 TANAMAN MUDA
telah ditetapkan oleh Megamendung yang Jumlah sampel
Permen BUMN No.PER-02/ didapat dari hasil hutan dan
MBU/7/2017 tanggal 05 Juli bidang pertanian organik
2017.
7,5 ton
Meningkatkan positioning Meningkatkan kesehatan Total Serapan CO2
BNI dalam implementasi masyarakat sekitar
Program Bina Lingkungan
Melestarikan kegiatan
BNI di Desa Megamendung,
Jawa Barat. pembibitan organik 0,004 ton
Rata-rata Serapan
Menjadikan Hutan Organik CO2 per individu
tidak hanya sebagai lokasi
pelestarian alam, melainkan
juga sarana pendidikan
untuk masyarakat umum 45,9 ton
atau institusi pendidikan Asumsi Nilai Serapan CO2 untuk
dalam mengunjungi dan 10.000 Individu Tanaman Muda
belajar di Hutan Organik.
Seiring pertumbuhan populasi manusia, kompetisi di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten selama 1
terhadap lahan dan sumber daya menjadi terus tahun dengan besaran kegiatan sebagai berikut :
meningkat. Kompetisi sumber daya tersebut a. Perlindungan Spesies melalui pengendalian
berpengaruh terhadap kelestarian makhluk hidup tanaman langkap
lainnya, salah satunya Badak Jawa (Rhinoceros Langkap (Arenga obtusifolia) merupakan spesies
sondaicus) yang saat ini berstatus Critically palem menyebabkan ketidakseimbangan
Endangered (CE) berdasarkan IUCN Red List. Oleh ekosistem di Taman Nasional karena mencegah
Karena itu, diperlukan perluasan dan peningkatan sinar matahari menembus tanah di sekitarnya
upaya signifikan serta koordinasi antara semua sehingga keanekaragaman tanaman pangan
pemangku kepentingan untuk memastikan alami badak yang menyebabkan kelangkaan
perlindungan dan pemulihan spesies tersebut dari pangan badak. BNI melibatkan 24 warga lokal
ambang kepunahan yang saat ini jumlahnya hanya pada survei lokasi pohon langkap serta 15 warga
72 ekor. lokal untuk melakukan penanaman diversifikasi
pohon di area seluas 10 Ha.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian b. Program Pengembangan Komunitas 5 Desa
terhadap kelestarian Badak, BNI bersama tujuh Penyangga Taman Nasional Ujung Kulon
BUMN lainnya (Bank Mandiri, BTN, Telkom, (Rancapinang, Cibadak, Kramat Jaya, Taman Jaya
Pelindo 1, Pegadaian, Jasa Marga, Angkasa Pura dan Ujung Jaya) dengan Progam Sekolah Lapang
2) dan WWF serta Taman Nasional Ujung Kulon Pertanian Ekologis di sekitar Desa penyangga
sepakat bekerjasama untuk menjaga kelestarian habitat badak.
keanekaragaman hayati, dalam hal ini Badak Jawa
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Tujuan kegiatan:
• Mencegah masyarakat masuk ke dalam Taman Nasional
• Memperkenalkan praktik pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan yang berpotensi meningkatkan
pendapatan masyarakat.
• Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dengan belajar Sekolah Lapang Pertanian Ekologis dan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
• Meningkatkan organisasi masyarakat melalui kelompok tani untuk menigkatkan posisi tawar
• Memenuhi kebutuhan dasar pangan serta produk agrikultur yang lebih sehat dan ramah lingkungan
Bentuk Kegiatan
No Aktivitas Keterangan
1 Sosialisasi Sekolah Melakukan koordinasi dengan stakeholder (pemerintah, instansi terkait, dll), diskusi
Lapang mingguan selama 4 bulan di 5 desa untuk menentukan antara lain :
Kegiatan tes awal, dinamika kelompok, perbanyakan mikroba, Identifikasi masalah, praktek
seleksi binih dan praktek semai, praktek pembuatan kompos
Diskusi dan presentasi, konsep pengendalian hama terpadu, akar dan jaringan pengangkut,
pengairan serta sifat alami tanah, diagnosa tanaman, pestisida nabati, penguatan lembaga,
evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
3 Field Day Hari Lapangan Pertanian (Festival) dengan mengundang Pejabat untuk melihat hasil atau
produk sekolah lapang
d. Pengawasan Kawasan Taman Nasional Ujung Dukungan pembiayaan BNI terhadap program
Kulon (TNUK) tersebut sebesar Rp500 juta atau 26,31% dari
Untuk perlindungan badak dan habitatnya, total pembiayaan sebesar Rp1.900 juta, dengan
unit proteksi Badak atau Rhino Protection Unit porsi pembiayaan terbesar oleh BNI. Untuk
(RPU) dibentuk di Kawasan proteksi Badak atau memastikan program tersebut berjalan secara
Rhino Protection Unit (RPU) dibentuk di kawasan efektif, BNI melakukan survey dan kunjungan
konservasi yang menjadi habitat alami badak. bersama oleh 8 BUMN dan Kementerian BUMN
Bantuan BNI dan 7 BUMN berupa kendaraan ke Taman Nasional Ujung Kulon pada tanggal 16-
Motor dan Mobil Patroli. 17 Oktober 2019 terkait implementasi program.
Dampak BNI :
- Meningkatkan citra BNI sebagai salah satu lembaga Keuangan yang peduli terhadap
lingkungan
- Bentuk implementasi misi ke-4 BNI
- Bentuk implementasi BNI sebagai lembaga yang menerapkan Sustainable Finance
15 orang Pemandu Lokal (Champion) tematik 89 orang jumlah peserta Sekolah Lapang dari Desa
dari Desa Rancapinang, Desa Cibadak, Desa Rancapinang, Desa Cibadak, Desa Kramatjaya, dan
Kramatjaya, Desa Ujungjaya, dan Desa Tamanjaya: Desa Tamanjaya. BNI menargetkan amplifikasi
3 orang program dan jumlah peserta bertambah di tahun
2020 untuk Desa Ujungjaya
Penerima Manfaat
Langsung
Bantuan BNI pada Taman Nasional Ujung Kulon mendukung lahirnya empat anak badak
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Kebutuhan masyarakat terhadap akses air bersih melatarbelakangi dilaksanakannya program bantuan air
bersih oleh BNI di Desa Waeyasel, Kabupaten Seram Bagian Barat. Desa tersebut termasuk ke dalam desa
prioritas menurut KepMenDesa PDTT No. 126 tahun 2017 tentang penetapan 17.000 desa prioritas sasaran
pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi, serta memiliki keunikan berupa peninggalan
arkeologi batu meja yang perlu dijaga kelestariannya.
Bantuan yang diberikan untuk masyarakat di Kab. Seram Barat berupa pembangunan infrastruktur untuk
memudahkan askes masyarakat mendapatkan air bersih, serta eksplorasi mata air baru yang berjarak 7 km
dari desa. Program pembangunan tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan tiga bank Himbara lainnya,
yaitu BRI, Mandiri, dan BTN.
Porsi pembiayaan BNI sebesar Rp679 juta atau Penerima manfaat langsung sebanyak 450
25% dari total pembiayaan sebesar Rp2,7 miliar kepala keluarga atau mencapai 1.800 orang
Dampak Program
Sebelum Sesudah
Terdapat 450 KK di Desa Waeyasel kesulitan Warga mendapatkan sumber mata air baru yang jaraknya
mendapatkan air bersih karena mata air di dusun 7 km dari desa, namun aksesnya dimudahkan dengan
tersebut karena debit air yang tidak mencukupi. adanya pipa dan bak penampungan berkapasitas 100 m3.
Sanitasi yang buruk Sanitasi yang lebih baik, berkat adanya instalasi
penyaluran air yang menyeluruh ke seluruh dusun. Warga
tidak perlu buang air dan mencuci ke pantai sehingga
potensi pencemaran lingkungan semakin berkurang.
untuk mendapatkan air bersih. Dengan adanya Rp108 juta realisasi BNI untuk akses (pengerasan
sumur artesis, masyarakat tidak kesulitan lagi jalan) menuju sumur artesis Sebanyak 150 kk atau
mencapai 600 orang terdampak langsung dari
untuk membeli dan mengangkut air bersih. Selain
program
itu, pengerasan jalan bermanfaat untuk membuka
akses dan peningkatan perekonomian masyarakat.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
VERIFIKASI TERTULIS
PIHAK INDEPENDEN
1
“The Management” refers to the management of the Reporting Organization or the Company
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
4. Presentation of financial data, information, and figures in the Report is NOT within the scope of
assurance. SR Asia supposes that the Company, or independent parties, or other parties associated
to the Company, have verified and/or audited any data and information related to financial
statements.
Exclusion
1. Stakeholders’ engagement, which may be involved in developing the Report.
2. Evaluation based on indicators or principles other than those mentioned in the Statement.
3. Financial performance data and information from the Company’s documents other than those
mentioned in the Report.
4. The Management’s statements and claims describing expression of opinion, belief, expectation,
advertisement, and future planning.
5. Topics, data and information:
a) Outside the reporting period.
b) In the public domain not covered in the reporting period.
c) Other than those mentioned under the defining materiality section and discussion on
defining Report content.
Methodology
1. Engage independent official partner that has experience in providing assurance service in Indonesia.
2. Conduct initial assessment on the Report document submitted by the Company.
3. Visit the head office of the Company to discuss the Report content with the Management; to review
data, information and disclosures as presented in the Report; and to identify supporting documents.
4. Interview data contributors from different units or functions in the Company.
5. Utilize SR Asia GREAT in analyzing the Report content.
6. Evaluate presentation of data and information against the standards, principles, and indicators of
AA1000AP (2018) AccountAbility, GRI Standards and its FSSS, POJK 51, and SUSBA.
Adherence to AA1000AP (2018) AccountAbility and GRI Standards
Inclusivity – The Report has fairly presented inclusive information about key stakeholder-groups of the
Company. The Report content specifies commitment to integrate stakeholder engagement process
across the organizational functions in the Company. Various approaches and methodologies are also
applied in stakeholder engagement activities but the process is rather practical than in strategic manner.
Materiality – In overall, the seven material topics presented in the Report content are sufficient, and
can explain the sustainability context of the Company. Energy, which was previously a significant issue
to the Company, has been excluded from material topics in the Report. The Company determined the
material topics in a discussion by considering various inputs from other resources and stakeholders,
both internal and external, but did not perform a materiality assessment. Therefore, the reason of
changing the material topic in the Report content is difficult to explain.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
Responsiveness – Engagement of the Company in “the First Movers” and “IKBI” initiative has
demonstrated its responsiveness to address current sustainability issues in financial services industry
sector. The Company also has policies and procedures in place to respond grievances and solve disputes
with stakeholders. Furthermore, its responsiveness to sustainable development is also indicated through
community development programs and initiatives. In terms of evaluating responses, the Company does
not yet a formal mechanism that reviews maturity, impact and prioritization of sustainability topics and
its relationships to the responses.
Impact – The Report content discloses data and information indicating the impacts of the Company’s
decisions, activities, products, and services on the economy, environment, and society. In overall,
disclosures of impacts in the Report content is rather balance and adequate with both metric and
qualitative information. However, the Company still needs to integrate comprehensively the identified
impacts into key management processes, including its organizational strategy, governance, goals,
objectives, and operations.
In “Accordance” with Core Option – The Report follows the core option of GRI Standards where
minimum one disclosure of each material topic is presented and discussed in the Report. The disclosures
of management approach for each material topic in general are fairly disclosed. When relevant, FSSS
requirements are addressed and appropriately presented.
GRI Standards Principles – To some extent, the Management has applied the Principles for Defining
Report Content (stakeholder inclusiveness, sustainability context, materiality, and completeness) and
the Principles for Defining Report Quality (balance, comparability, accuracy, timeliness, clarity, and
reliability). Supporting documents were adequately presented during the assurance work. When
applicable, the Report presents clarification on data and information that cannot be disclosed due to
Management discretion or system and data administration issue.
Adherence to POJK 51 and SUSBA
Overall, adherence of the Report to POJK 51 is fairly accepted. Sustainable finance topics as required by
POJK 51 are well presented in the Report content. Some POJK 51 requirements of data and information,
such as emission reduction and environmental grievances that are less likely related to the sustainability
context of the Company are not found in the Report content. In terms of adherence to SUSBA indicators,
as per assurance work, the Company still needs to develop more policies and initiatives on different
sustainability concerns such as the issues related to human rights, deforestation, water risks, heritage
sites, as well as sustainable products and services.
Recommendation
On the basis of the assurance methodology and procedure taken, SR Asia recommends the Company to:
1. Implement comprehensive stakeholder engagement as described in AA1000 SES (2015), and to
perform materiality testing to review its material topics and key stakeholder-groups for synthesizing
the integrity.
2. Identify the clear linkages in sustainability vision, mission, policies, governance, goals, and objectives
of “Pilar Keberlanjutan BNI” and sustainable finance framework, as well as ESG Integration Pillars of
SUSBA.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
3. Carry out an inclusive SDGs mapping against sustainability programs and initiatives of the Company.
4. Use of information technology and tools for faster and mass communication of social and
environmental performance measurement. The communication may be integrated across functions
and consider standard methodology of data measurement and presentation as indicated by
reporting standards and principles.
Statement of Competency, Independency and Impartiality
The SR Asia Assurance Team is consisted of experts in reporting standards of SASB, GRI Standards,
International <IR> Framework, and others. The experts are also familiar with reporting regulations of the
Country where the Reporting Organization must comply. As part of the Assurance Team, the experts
must understand the principles and standards of AA1000 AccountAbility, and also have experiences in
writing and reviewing sustainability reports and integrated reports.
No member of the Assurance Team has any relationship with the Company that can affect the ability to
provide an independent and impartial statement. SR Asia confirms that sufficient mechanism and
professional codes of practices are designed and in place to ensure independency and free from bias
and conflict of interest.
The assurance provider,
Jakarta, 4th of February 2020
Birendra Raturi 000-174
SR Asia International Director
Atas semua saran ini, BNI melakukan evaluasi dan identifikasi perbaikan, di antaranya menyampaikan
kelengkapan dukungan pada SDGs, perubahan iklim, pembiayaan berkelanjutan, dan memasukkan
SUSBA sebagai rujukan dalam laporan ini. BNI memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas semua
saran yang positif. BNI berharap agar laporan ini dapat menjadi informasi yang berguna bagi pemangku
kepentingan dan digunakan untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan.
GLOSARIUM
Daftar Divisi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Laporan Keberlanjutan BNI Tahun 2019
Divisi Bisnis Korporasi & Multinasional 1 LMC1 Divisi Pengelolaan Aset & Pengadaan PFA
Divisi Bisnis Korporasi & Multinasional 2 LMC2 Divisi Bisnis Usaha Kecil 1 BSL (1)
Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah BIN Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BSL (2)
Divisi Manajemen Produk Konsumer PDM Divisi Pengembangan Perusahaan Anak PPA
Divisi Jasa Transaksional Perbankan TBS Divisi Manajemen Risiko Bank ERM
Divisi Risiko Kredit Korporasi BNR Unit Pusat Layanan Pelanggan BCC
Divisi Risiko Kredit Menengah & Usaha Kecil CMR Unit Kualitas Layanan SQU
Pengungkapan Umum
102-53 Kontak 23
Topik Material
Kinerja Ekonomi
GRI 201: Kinerja 201-1 Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan 38
Ekonomi 2016
Ketenagakerjaan
POJK 51/OJK.03/2017 6.c.2.a kesetaraan kesempatan bekerja, tenaga kerja paksa dan 52
tenaga kerja anak
GRI 404: Pelatihan dan 404-1 Rata-rata jam pelatihan per tahun per karyawan 53
Pendidikan 2016
G4 Suplemen Sektor FS13 Akses Poin di Wilayah Rendah Populasi dan Ekonomi 65
Layanan Keuangan 2013
FS14 Akses Jasa Keuangan untuk Orang Tertinggal 51
Privasi Pelanggan
GRI 418: Privasi Nasabah 418-1 Pengaduan privasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan 60
2016
Antikorupsi
GRI 205: Anti Korupsi 205-3 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil 35
2016
Energi
G4 Suplemen Sektor FS9 Cakupan dan Frekuensi Audit serta Prosedur Penilaian Risiko 30
Layanan Keuangan 2013
FS12 Kebijakan Pemungutan Suara (Voting Policy) 30
Portfolio Penilaian risiko dan mitigasi LST pada tingkat portofolio 42, 74
Laporan Keberlanjutan 2019 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memberikan gambaran kinerja keuangan
dan keberlanjutan. Kami mengharapkan masukan, kritik dan saran dari Bapak/Ibu/Saudara setelah membaca
Laporan Keberlanjutan ini dengan mengirim email atau mengirim formulir ini melalui fax/pos.
Profil Anda
Nama (bila berkenan) :
Institusi/Perusahaan :
Email :
Telp/Hp :
Mohon pilih jawaban berikut yang paling sesuai dengan pertanyaan di bawah.
Ya Tidak
1. Laporan ini mudah dimengerti. ( ) ( )
2. Laporan ini bermanfaat bagi Anda. ( ) ( )
3. Laporan ini sudah mengambarkan kinerja LJK dalam pembangunan ( ) ( )
berkelanjutan.
Mohon berikan penilaian atas tingkat aspek material yang dinilai penting menurut anda bagi keberlanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (nilai 1=paling tidak penting s/d 6=paling penting).
Kinerja Ekonomi ( )
Dampak Ekonomi Tidak Langsung ( )
Pelatihan dan Pendidikan ( )
Ketenagakerjaan ( )
Privasi Pelanggan ( )
Anti Korupsi ( )
Portofolio Hijau ( )
Meiliana
Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Grha BNI, Lt. 24
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220
Telepon : (62-21) 2511 946, 572 8387
Faks. : (62-21) 572 8295, 572 8053
E-mail : investor.relations@bni.co.id
Situs web : www.bni.co.id
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sustainability Report
2019
Kantor Pusat :
Grha BNI
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1
Jakarta 10220, Indonesia
Online
Email : investor.relations@bni.co.id
Website : bni.co.id