Anda di halaman 1dari 7

UAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dosen Pengampu : Dr. Firdaus Hamta, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

Citra Juwita May

212180003

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA MAGISTER


MANAJEMEN

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

2021
1. Buatlah beberapa instrumen untuk mengukur kualitas SIM dengan
menggunakan indikator kualitas SIM dari salah satu ahli (teori)!
Mclean dan Delone dapat menjelaskan faktor kesuksesan untuk mengukur

sistem informasi dengan sederhana namun valid. Teori ini disebut dengan model

kesuksesan sistem informasi Delone dan Mclean (D&M IS Success Model). DeLone

dan McLean (1992) menjelaskan enam faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah

sistem, yaitu:

a. Kualitas Sistem (System Quality)

b. Kualitas Informasi (Information Quality)

c. Penggunaan (Use)

d. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

e. Dampak Individu (Individual Impact)

f. Dampak Organisasi (Organizational Impact)

DeLone dan McLean pada tahun 2003 memperbarui model awal di atas dengan

tambahan kualitas pelayanan. Serta mengubah variabel dampak individu dan dampak

organisasi menjadi manfat-manfaat bersih. Menurut DeLone dan McLean (2003)

enam faktor kesusksesan yang baru adalah sebagai berikut:

a. Kualitas Sistem (System Quality)

b. Kualitas Informasi (Information Quality)

c. Kualitas Layanan (Service Quality)

d. Penggunaan (Use)

e. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

f. Manfaat-Manfaat Bersih (Net Benefits)

2
Intrumen Kualitas Sistem Informasi Manajemen
Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini dengan memberi tanda (V) tickmark:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
KUALITAS SISTEM INFORMASI

N PERNYATAAN STS TS N S SS
O
1 Sistem informasi manajemen yang saya gunakan
mudah digunakan.
2 Sistem informasi manajemen yang saya gunakan
user friendly.
3 Sistem informasi manajemen yang saya gunakan
mudah dipelajari.
4 Mudah bagi saya untuk memakai sistem informasi
manajemen ini seperti yang saya mau.

5 Mudah bagi saya untuk menjadi ahli menggunakan


sistem informasi manajemen ini.

6 Saya percaya bahwa sistem informasi manajemen


yang saya gunakan tidak rumit.
7 Menggunakan sistem informasi manajemen ini
tidak membutuhkan banyak usaha.
8 Menggunakan sistem informasi manajemen ini
tidak membuat frustasi.

KEPUASAN PENGGUNA

3
N PERNYATAAN ST T N S S
O S S S
Sistem informasi manajemen yang saya

1 gunakan memenuhi kebutuhan pemrosesan

informasi di area

tanggung jawab saya.


Sistem informasi manajemen yang saya
2
gunakan efisien.

Sistem informasi manajemen yang saya


3 gunakan

efektif.
Secara keseluruhan, saya puas dengan
4 sistem

informasi manajemen yang saya gunakan.

MINAT PENGGUNA

N PERNYATAAN STS TS N S SS
O
1 Seandainya boleh memilih, saya berminat
menggunakan sistem informasi ini untuk
melakukan operasional rutin.
2 Seandainya boleh memilih, sebisa mungkin saya
akan menggunakan sistem informasi ini secara
teratur.
3 Seandainya boleh memilih, saya akan
menggunakan sistem informasi ini seterusnya.
4 Seandainya boleh memilih, saya lebih
suka menggunakan sistem informasi ini dalam
melakukan pekerjaan saya

4
2. Jelaskan dengan ringkas, bagaimana hubungan Sistem Informasi Manajemen
(SIM) dengan revolusi industri 4.0?

Sistem Informasi manajemen di era industri 4.0 memiliki banyak manfaat.


Dan ada juga dampak sistem informasi manajemen dari segi ekonomi yaitu ;
disparitas yang timbul pada pasar tenaga kerja akibat dari perusahaan-perusahaan
yang menjadi capital intensive, lebih mengedepankan modal mesin dan
perkembangan teknologi daripada tenaga kerja manusia.
Industri yang saat ini terancam adalah lembaga keuangan. Pada beberapa
tahun lalu, beberapa lembaga keuangan sudah mulai melakukan pengurangan tenaga
kerja. Penggurangan tersebut dikarenakan peran pekerja front office Bank mulai tidak
lagi seperti dahulu yang selalu mengatasi masalah yang dialami oleh nasabah, tetapi
kini hal ini tidak lagi berlaku. Disebabkan ada ranasab lebih menyukai melakukan
aktivitas perbankan melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri) maupun melalui mobile
banking maupun internet banking.
Perubahan dari labour-intensive menjadi otomisasi dalam memperburuk
kesenjangan antara pegembalian modal dan upah tenaga kerja. Hal ini menyebabkan
upah tenaga kerja diposisi yang sama bahkan terus menurun akibat transformasi
teknoogi. Ekonomi digital yang mengendalikan masyarakat pastinya mempengaruhi
perilaku publik yang tadinya masyarakat belanja di toko ritel sekarang belanja di
online. Dan kompetisi yang tidak sehat harus diwaspadai. Contoh bila satu platform
yang melakukan monopoli, dikhawatirkan akan tidak adanya check and balance.
Dampak positifnya adalah bagi para pekerja yang merindukan suasana rumah
saat industri 4.0 ini diidamkan banyak pekerja, mereka bisa bekerja di rumah.
Terpenting mereka bisa terhubung dengan yang namanya internet. Orang yang
bekerja dirumah cukup berkoordinasi via telepon maupun via email dengan atasan
mereka atau dengan perusahaan yang memberikan mereka pekerjaan. Setelah itu
pekerja dapat mengerjakan pekerjaannya dimanapun ia berada.
Revolusi industri 4.0 memang menjadi ancaman bagi beberapa industri serta
bagi beberapa pekerja. Namun akan menjadi keuntungan jika industri dan pekerja bisa
mengikutinya. Karna itu akan sangat menguntungkan para karyawan. Bekerja tanpa
harus dengan fisik tetapi semua bisa dilakukan dengan pikiran dan tenaga yang
dituangkan dalam sistem Komputer.

5
3. Menurut Anda SIM apa saja yang relevan serta dibutuhkan/ diperlukan/
disiapkan PT. ABC, sehingga membantu dalam pengelolaan perusahaan sehari
dan membantu dalam menembus pasar global? Jelaskan alasan masing-masing
SIM yang di perlukan tersebut.
Untuk mewujudkan ambisi PT. ABC dalam menembus pasar global perlu
menggunakan SIM yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta
informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen.
SIM pertama yang harus terapkan adalah Supply Chain Management (SCM).
SCM adalah strategi yang berhubungan erat dengan aktivitas produksi hingga
distribusi. Tujuan SCM adalah meningkatkan keefektifitasan koordinasi supply dan
demand. Di mana strategi berikut nantinya membuat PT. ABC mampu menangani
masalah-masalah pada proses pengadaan barang, pengelolaan supplier, hubungan
dengan konsumen, hingga penentuan level outsourcing. Jika berbagai masalah
tersebut dapat diatasi dengan tepat, maka bisnis PT. ABC pun akan semakin
kompetitif di pasaran.
SIM kedua yang harus diterapkan adalah Knowledge Work System (KWS).
Dengan adanya penambahan karyawan yang banyak oleh PT. ABC perlu adanya penyaluran
informasi terkain TUPOKSI tiap karyawan perusahaan. Dengan menggunakan sistem ini,
perusahaan dapat membagikan informasi atau pengetahuan baru  dan akan langsung
terintegrasi ke seluruh departemen dalam perusahaan. Alhasil, seluruh karyawan atau pekerja
dapat mengakses informasi tersebut dan membantu bidang pekerjaan yang sedang dilakukan.
Kinerja perusahaan pun dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Karyawan pun tidak
perlu repot mencari informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tanggung jawab yang
dimiliki.
SIM ketiga yang harus diterapkan adalah Office Automation System (OAS).
Dengan jumlah karyawan yang banyak, PT. ABC harus menyediakan layanan komunikasi
yang terintegrasi dan ekslusif untuk menjamin keamanan informasi dan data perusahaan.
Tujuan dari pengaplikasian sistem ini adalah untuk memperlancar komunikasi yang dilakukan
antar departemen dalam sebuah perusahaan. Sebagai contoh, saat ingin mengirim email atau
pesan kepada departemen lain, karyawan dapat langsung melakukannya dengan aplikasi
OAS. Kebutuhan akan pelayanan publik seperti Yahoo, Gmail, ataupun media sosial lainnya
pun menjadi lebih kecil. Dengan begitu, komunikasi intra perusahaan menjadi lebih eksklusif
dan terjaga rahasianya.
Selanjutnya SIM yang diterapkan adalah Enterprise Resource Planning (ERP).
Dengan ruang lingkup perusahaan yang semakin besar, PT ABC harus senantiasa melakukan

6
kontrol dan mengelola seluruh unit yang besar secara cepat dan efisien. Sistem jenis ini
seringkali diaplikasikan oleh perusahaan besar meski bisa juga digunakan oleh perusahaan
dengan skala yang lebih kecil. Dengan menggunakan enterprises resource
planning, manajemen perusahaan dapat senantiasa melakukan kontrol dan mengelola
seluruh unit yang berada di lingkup perusahaan secara real-time. Dengan begitu,
pengawasan yang dilakukan perusahaan menjadi lebih maksimal dan dalam segi
waktu lebih efisien.

Anda mungkin juga menyukai