Anda di halaman 1dari 4

Lampiran Surat Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan

Nomor : 441/ /433.102/2021


Tanggal :

1. Gambaran Umum Program Penanganan Masalah Napza


PROMOTIF PREVENTIF KURATIF & REHABILITATIF
Bentuk Kegiatan Pelaksana Bentuk Kegiatan Pelaksana Bentuk Kegiatan Pelaksana
Penyebaran informasi & Seluruh instansi - Deteksi dini - Petugas medis - Pengobatan Fasilitas rehabilitasi
Sosialisasi terkait : pemerintah, swasta, & penyalahgunaan Napza - Tenaga terlatih simptomatik sesuai perizinan layanan
- Bahaya masyarakat (Misal. ASSIST) - Rehabilitasi Medis
penyalahgunaan Napza - Deteksi penggunaan - Rehabilitasi Psikososial
- Upaya pencegahan & Napza (Misal. Tes
penanganan urine)
penyalahgunaan Napza

2. Acuan Utama Program


a. Renstra Kemenkes RI 2020 - 2024
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Indikator pencapaian sasaran
Indikator Program Indikator kinerja program
program
Pelaksanaan deteksi dini Jumlah kabupaten/kota yang Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan
dengan menggunakan melaksanakan deteksi dini masalah penyalahgunaan napza
instrumen ASSIST kesehatan jiwa dan penyalahgunaan a. Definisi Operasional: Kabupaten/ Kota yang 25% puskesmasnya melakukan
napza sebanyak 514 kabupaten/kota deteksi dini masalah kesehatan jiwa terhadap seluruh kelompok usia dengan
pada akhir tahun 2024 menggunakan instrumen SDQ, SRQ 20, dan ASSIST yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan (dokter, psikolog dan perawat)
b. Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Kabupaten/ Kota yang 25% puskesmasnya
melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa terhadap seluruh kelompok usia
dengan menggunakan instrumen SDQ, SRQ 20, dan ASSIST yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan (dokter, psikolog dan perawat)

b. Inpres RI No. 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Penguatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalagunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika (RAN P4GN)
Bidang Pencegahan

Program Rencana Aksi Indikator Keberhasilan Ukuran Keberhasilan


Peningkatan kampanye publik Penyediaan dan penyebaran informasi tentang Terintegrasinya sarana informasi dan 1 media elektronik dan 1 media
tentang bahaya pencegahan bahaya narkotika dan prekursor publikasi terkait bahaya narkotika nonelektronik setiap tahun
penyalahgunaan narkotika dan narkotika kepada pejabat negara, Aparatur dan prekursor narkotika. anggaran.
prekursor narkotika Sipil Negara (ASN), prajurit Tentara Nasional Tersosialisasikannya informasi 1 kegiatan setiap tahun anggaran
Indonesia (TNI), anggota Kepolisian Negara bahaya narkotika dan prekursor
Republik Indonesia (Polri), dan masyarakat. narkotika.

Deteksi dini penyalahgunaan Tes urine kepada seluruh ASN di lingkungan Terselenggaranya tes urine kepada 3% total seluruh ASN
narkotika dan prekursor kementerian, lembaga, dan pemerintah seluruh ASN
narkotika daerah.

Pembentukan satuan tugas/relawan anti Terbentuknya Satuan Tugas/Relawan 73 kementerian dan lembaga, 34
narkotika dan prekursor narkotika Anti Narkotika dan Prekursor provinsi, dan 514 kabupaten/kota
Narkotika.
1. Usulan Indikator dan Target Kerja Dinas Kesehatan Kab. 2021
2. Upaya/kegiatan yang dapat dilaksanakan secara rutin:
1. Deteksi dini dengan ASSIST
2. Penyuluhan/Sosialisasi
3. Tes urine

Indikator Program Indikator Kinerja Program Target Kerja


Pelaksanaan deteksi dini dengan Jumlah puskesmas yang melaksanakan deteksi dini masalah penyalahgunaan Napza 25 % dari jumlah
menggunakan instrumen a. Definisi Operasional: puskesmas yang melakukan deteksi dini masalah penyalahgunaan puskesmas
ASSIST Napza dengan menggunakan instrumen ASSIST, minimal 12 orang dalam 1 tahun (untuk
breakdown ke puskesmas).
b. Rumus/Cara perhitungan: Jumlah puskesmas yang melakukan deteksi dini masalah
penyalahgunaan Napza dengan menggunakan instrumen ASSIST, baik dalam gedung
maupun luar gedung, minimal 12 orang dalam 1 tahun (untuk breakdown ke puskesmas).
Sosialisasi/Penyuluhan Terkait Jumlah puskesmas yang melaksanakan Sosialisasi/Penyuluhan Terkait Bahaya Penyalahgunaan 80 % dari jumlah
Bahaya Penyalahgunaan Napza Napza puskesmas
a. Definisi Operasional: puskesmas yang melakukan deteksi dini masalah penyalahgunaan
Napza dengan menggunakan instrumen ASSIST, baik dalam gedung maupun luar gedung,
minimal 2 kali dalam 1 tahun (untuk breakdown ke puskesmas).
b. Rumus/Cara perhitungan: Jumlah puskesmas yang melakukan deteksi dini masalah
penyalahgunaan Napza dengan menggunakan instrumen ASSIST, baik dalam gedung
maupun luar gedung, minimal 2 kali dalam 1 tahun (untuk breakdown ke puskesmas).
Deteksi penyalahgunaan Napza Jumlah puskesmas yang melaksanakan deteksi penyalahgunaan Napza dengan tes urine 10 % dari jumlah
dengan tes urine a. Definisi Operasional: puskesmas yang melaksanakan deteksi penyalahgunaan Napza dengan puskesmas
tes urine, minimal 1 kali dalam 1 tahun (untuk breakdown ke puskesmas).
b. Rumus/Cara perhitungan: Jumlah puskesmas yang melaksanakan deteksi penyalahgunaan
Napza dengan tes urine, minimal 1 kali dalam 1 tahun (untuk breakdown ke puskesmas).

Anda mungkin juga menyukai