AROMATIK
LAPORAN PENELITIAN
SKRIPSI
MEDAN
2019
LEMBARAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa
Laporan Penelitian ini saya susun tanpa adanya tindakan plagiarisme sesuai dengan
peraturan yang berlaku di Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer Universitas Prima
Indonesia.
Jika dikemudian hari saya terbukti melakukan tindakan palgiarisme, saya akan
bertanggung jawab sepenuhnya, dan siap menerima sanksi yang dijatuhkan oleh
Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia kepada saya.
Medan,
Penulis,
Lisa Wijaya
NIM : 153303040206
ABSTRAK
Pada umumnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur selama 7 – 8 jam setiap
malam agar tubuh selalu dalam kondisi fit. Selain waktu tidur yang cukup, kualitas
tidur yang baik juga menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan. Namun bila
waktu tidur dan kualitas tidur itu terganggu, tentu saja banyak efek buruk yang
mengintai. Kualitas tidur seseorang dapat diketahui dengan membaca sinyal
biopotensial pada otak yang biasa disebut electroencephalograph (EEG). Untuk dapat
mendeteksi sinyal ini, diperlukan sensor EEG yang diletakan pada beberapa titik di
sekitar kepala. Data hasil pengukuran sinyal oleh sensor EEG akan direkam dan dapat
langsung diproses oleh komputer, tanpa harus melalui rangkaian pengkondisi sinyal
terlebih dahulu. Proses ini biasa disebut dengan proses akuisisi data. Pada tahap
pertama pemrosesan digital di komputer, sinyal akan mengalami pre-processing
(cutting, filtering dan segmentating). Kemudian, sinyal akan diekstraksi cirinya
dengan metode Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform
(FFT). Output dari sistem ini adalah ciri sinyal berupa frekuensi dan amplitudo pada
sinyal EEG tiap segmen data tidur. Hasil amplitudo akan digunakan sebagai input
dalam penganalisaan menggunakan metode statistik uji t sampel berpasangan.
i
ABSTRACT
In general, adults need to sleep for 7 - 8 hours every night so that the body is
always in a fit state. In addition to adequate sleep, good sleep quality is also an
important factor to note. But when the sleep time and sleep quality was disrupted, of
course many bad effects are lurking. The quality of one's sleep can be known by
reading the bio potantial signals in the brain commonly called electroencephalograph
(EEG). To be able to detect this signal, an EEG sensor is required at some point around
the head. The data of signal measurement by EEG sensor will be recorded and can be
processed directly by computer, without having to go through the signal conditioning
circuit first. This process is usually called the data acquisition process. In the first stage
of digital processing on a computer, the signal will have pre-processing (cutting,
filtering and segmentating). Then, the signal will be extracted by the method of
Discrete Wavelet Transform (DWT) and Fast Fourier Transform (FFT). The output of
this system is the signal characteristics of the frequency and amplitude of the EEG
signal of each sleep data segment. The amplitude results will be used as input in
analyzing using the t test method paired samples. The amplitude result will be used as
input in analyzing using paired t test sample statistic method.
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
kepada penulis sehingga kegiatan dan penyusunan laporan penelitian yang berjudul
“Analisa Statistik Kualitas Tidur Dari Sinyal EEG Dengan Stimuli Aromatik” selesai
dengan baik dan tepat waktu.
Laporan penelitian ini dibuat penulis dengan tujuan untuk menyelesaikan
pendidikan program Strata-1 pada Universitas Prima Indonesia Medan. Selama
menyelesaikan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan pengarahan
dari berbagai pihak. Untuk itu dengan tulus hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Chrismis Novalinda Ginting, SSiT., M.Kes. selaku rektor Universitas
Prima Indonesia.
2. Bapak Abdi Dharma, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Teknologi dan
Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia.
3. Bapak Mardi Turnip, S.Kom., M.Kom. selaku Wakil Dekan 1 Fakultas
Teknologi dan Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia dan dosen
pembimbing.
4. Ibu Siti Aisyah, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Universitas Prima Indonesia.
5. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam
proses penulisan laporan penelitian.
6. Teman-teman seperjuangan di dalam dan luar kampus serta senior-senior
yang telah mendukung dan menyemangati penulis selama proses penulisan
laporan penelitian berlangsung.
7. Pihak-pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak.
Penulis berharap laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca serta dapat menjadi referensi mahasiswa lain khususnya mahasiswa yang
mengikuti mengikuti perkuliahan di Universitas Prima Indonesia.
iii
Medan,
Penulis
Lisa Wijaya
NIM: 153303040206
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ................................................................................................................i
ABSTRACT .............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian .....................................................................................3
BAB II METODE PENELITIAN ..........................................................................4
2.1 Metode Penelitian ......................................................................................4
2.2 Akuisisi Data Eksperimen .........................................................................4
2.3 Pengolahan Sinyal .....................................................................................5
2.4 Bandpass Filter (BPF) ...............................................................................6
2.5 Discrete Wavelet Transform (DWT) .........................................................6
2.6 Fast Fourier Transform (FFT) ..................................................................6
2.7 Paired Sample T Test .................................................................................7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................8
3.1 Hasil Pengolahan Sinyal ............................................................................8
3.2 Hasil Analisa Statistik ................................................................................10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................17
4.1 Kesimpulan ................................................................................................17
4.2 Saran ..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi Hasil Analisis Paired Sample T Test Gelombang Alpha
Tanpa Stimulus Dan Dengan Stimulus Aromatik Lavender......................11
Tabel 3.2 Distribusi Hasil Analisis Paired Sample T Test Gelombang Theta
Tanpa Stimulus Dan Dengan Stimulus Aromatik Lavender......................12
Tabel 3.3 Distribusi Hasil Analisis Paired Sample T Test Gelombang Delta
Tanpa Stimulus Dan Dengan Stimulus Aromatik Lavender......................13
Tabel 3.4 Distribusi Hasil Analisis Paired Sample T Test Gelombang Alpha
Tanpa Stimulus Dan Dengan Stimulus Aromatik Sandalwood .................14
Tabel 3.5 Distribusi Hasil Analisis Paired Sample T Test Gelombang Theta
Tanpa Stimulus Dan Dengan Stimulus Aromatik Sandalwood .................15
Tabel 3.6 Distribusi Hasil Analisis Paired Sample T Test Gelombang Delta
Tanpa Stimulus Dan Dengan Stimulus Aromatik Sandalwood .................16
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
(4Hz – 8Hz) dan Delta (0,5Hz – 4Hz). Sinyal-sinyal tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui pengaruh stimuli aromatik terhadap kualitas tidur.
EKSTRAKSI CIRI :
ANALISA STATISTIK : OUTPUT : * Discrete Wavelet
Uji T Sampel Berpasangan Nilai Frekuensi dan Transform (DWT)
(Paired Sample T Test) Amplitudo * Fast Fourier
Transform (FFT)
4
5
2.3.1 Pre-processing
Pada tahap ekstraksi ciri terdapat 2 metode yang digunakan, yaitu Discrete
Wavelet Transform dan Fast Fourier Transform. DWT digunakan untuk
memisahkan data menjadi beberapa komponen yang berbeda dan mempelajari tiap-
tiap komponen sesuai dengan resolusi yang tepat dan skalanya masing-masing.
Sedangkan FFT digunakan untuk kompresi sinyal yang diuraikan dari sinyal dengan
interval waktu ke komponen frekuensi. Output dari ekstraksi ciri ini adalah nilai
frekuensi dan amplitudo rata-rata dari data yang sebelumnya telah dipotong.
6
Gambar 3.1 Sinyal EEG Dengan Stimulus Lavender Setelah Filtering Dengan
Frekuensi Gelombang Alpha
Gambar 3.2 Sinyal EEG Dengan Stimulus Lavender Setelah Filtering Dengan
Frekuensi Gelombang Delta
8
9
Gambar 3.3 Sinyal EEG Dengan Stimulus Lavender Setelah Filtering Dengan
Frekuensi Gelombang Theta
1. Hasil analisa statistik tanpa stimulus dan dengan stimulus aromaterapi lavender
Tabel 3.1 Distribusi Hasil Analisis Paired Sample T Test Gelombang Alpha
Tanpa Stimulus Dan Dengan Stimulus Aromatik Lavender
Berdasarkan tabel 3.1 hasil uji statistik parametrik paired sample t test gelombang
alpha pada pemotongan pertama tanpa stimulus dan dengan stimulus lavender di
mana jumlah subjek sebanyak 6 orang diperoleh mean sebesar -0,00850, standar
deviasi sebesar 0,02838, standar error mean sebesar 0,01159, nilai t hitung sebesar
-0,734, derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,496. Pada
pemotongan bagian tengah diperoleh mean sebesar 0,00054, standar deviasi
sebesar 0,01811, standar error mean sebesar 0,00739, nilai t hitung sebesar 0,073,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,945. Dan pada
pemotongan bagian terakhir diperoleh mean sebesar -0,00839, standar deviasi
sebesar 0,00632, standar error mean sebesar 0,00258, nilai t hitung sebesar -3,250,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,023. Dari hasil yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai Sig. (2-tailed) di atas
diperoleh hasil yang signifikan pada pemotongan data terakhir dimana nilai Sig.
(2-tailed) yang diperoleh lebih kecil dari tingkat signifikansi yang dipakai (0,05).
Maka berdasarkan teori analisa statistik, hipotesis alternatifnya (Ha) diterima atau
terdapatnya pengaruh stimulus aromaterapi lavender yang di berikan terhadap
kualitas tidur subjek. Sedangkan pada pemotongan data bagian pertama dan bagian
tengah hipotesis nullnya (Ho) di terima sebab nilai Sig. (2-tailed) yang diperoleh
lebih besar dari tingkat signifikansi yang dipakai.
12
Tabel 3.2 Distribusi Hasil Analisis Paired Sample T Test Gelombang Theta
Tanpa Stimulus Dan Dengan Stimulus Aromatik Lavender
Berdasarkan tabel 3.2 hasil uji statistik parametrik paired sample t test gelombang
theta pada pemotongan pertama tanpa stimulus dan dengan stimulus lavender di
mana jumlah subjek sebanyak 6 orang diperoleh mean sebesar -0,37431, standar
deviasi sebesar 1,54523, standar error mean sebesar 0,63084, nilai t hitung sebesar
-0,593, derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,579. Pada
pemotongan bagian tengah diperoleh mean sebesar -0,04203, standar deviasi
sebesar 0,42607, standar error mean sebesar 0,17394, nilai t hitung sebesar -0,242,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,819. Dan pada
pemotongan bagian terakhir diperoleh mean sebesar -0,28978, standar deviasi
sebesar 0,21266, standar error mean sebesar 0,08682, nilai t hitung sebesar -3,338,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,021. Dari hasil yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai Sig. (2-tailed) di atas
diperoleh hasil yang signifikan pada pemotongan data terakhir dimana nilai Sig.
(2-tailed) yang diperoleh lebih kecil dari tingkat signifikansi yang dipakai (0,05).
Maka berdasarkan teori analisa statistik, hipotesis alternatifnya (Ha) diterima atau
terdapatnya pengaruh stimulus aromatik lavender yang di berikan terhadap kualitas
tidur subjek ataupun dapat disimpulkan bahwa subjek mengalami tidur ringan saat
diberikan stimulus aromatik lavender. Sedangkan pada pemotongan data bagian
pertama dan bagian tengah hipotesis nullnya (Ho) di terima sebab nilai Sig. (2-
tailed) yang diperoleh lebih besar dari tingkat signifikansi yang dipakai.
13
Tabel 3.3 Distribusi Hasil Analisis Paired Sample T Test Gelombang Delta
Tanpa Stimulus Dan Dengan Stimulus Aromatik Lavender
Berdasarkan tabel 3.3 hasil uji statistik parametrik paired sample t test gelombang
delta pada pemotongan pertama tanpa stimulus dan dengan stimulus lavender di
mana jumlah subjek sebanyak 6 orang diperoleh mean sebesar -0,40954, standar
deviasi sebesar 2,17955, standar error mean sebesar 0,88980, nilai t hitung sebesar
-0,460, derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,665. Pada
pemotongan bagian tengah diperoleh mean sebesar 0,10004, standar deviasi
sebesar 2,76693, standar error mean sebesar 1,12960, nilai t hitung sebesar 0,089,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,933. Dan pada
pemotongan bagian terakhir diperoleh mean sebesar -0,49084, standar deviasi
sebesar 1,76075, standar error mean sebesar 0,71882, nilai t hitung sebesar -0,683,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,525. Dari hasil yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai Sig. (2-tailed) di atas tidak
diperoleh hasil yang signifikan pada pemotongan data bagian pertama, bagian
tengah, dan bagian terakhir dimana nilai Sig. (2-tailed) yang diperoleh lebih besar
dari tingkat signifikansi yang dipakai (0,05). Maka berdasarkan teori analisa
statistik, hipotesis nullnya (Ho) diterima atau tidak terdapatnya pengaruh stimulus
aromatik lavender yang di berikan terhadap kualitas tidur subjek.
14
Berdasarkan tabel 3.4 hasil uji statistik parametrik paired sample t test gelombang
alpha pada pemotongan pertama tanpa stimulus dan dengan stimulus lavender di
mana jumlah subjek sebanyak 6 orang diperoleh mean sebesar -0,02618, standar
deviasi sebesar 0,04028, standar error mean sebesar 0,01644, nilai t hitung sebesar
-1,592, derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,172. Pada
pemotongan bagian tengah diperoleh mean sebesar -0,00828, standar deviasi
sebesar 0,03991, standar error mean sebesar 0,01629, nilai t hitung sebesar -0,508,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,633. Dan pada
pemotongan bagian terakhir diperoleh mean sebesar 0,00407, standar deviasi
sebesar 0,01125, standar error mean sebesar 0,00459, nilai t hitung sebesar 0,886,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,416. Dari hasil yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai Sig. (2-tailed) di atas tidak
diperoleh hasil yang signifikan pada pemotongan data bagian pertama, bagian
tengah, dan bagian terakhir dimana nilai Sig. (2-tailed) yang diperoleh lebih besar
dari tingkat signifikansi yang dipakai (0,05). Maka berdasarkan teori analisa
statistik, hipotesis nullnya (Ho) diterima atau tidak terdapatnya pengaruh stimulus
aromatik sandalwood yang di berikan terhadap kualitas tidur subjek.
15
Tabel 3.5 Distribusi Hasil Analisis Paired Sample T Test Gelombang Theta
Tanpa Stimulus Dan Dengan Stimulus Aromatik Sandalwood
Berdasarkan tabel 3.5 hasil uji statistik parametrik paired sample t test gelombang
theta pada pemotongan pertama tanpa stimulus dan dengan stimulus lavender di
mana jumlah subjek sebanyak 6 orang diperoleh mean sebesar -0,90768, standar
deviasi sebesar 1,26031, standar error mean sebesar 0,51452, nilai t hitung sebesar
-1,764, derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,138. Pada
pemotongan bagian tengah diperoleh mean sebesar -0,40753, standar deviasi
sebesar 1,68519, standar error mean sebesar 0,68798, nilai t hitung sebesar -0,592,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,579. Dan pada
pemotongan bagian terakhir diperoleh mean sebesar 0,10464, standar deviasi
sebesar 0,38658, standar error mean sebesar 0,15782, nilai t hitung sebesar 0,663,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,537. Dari hasil yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai Sig. (2-tailed) di atas tidak
diperoleh hasil yang signifikan pada pemotongan data bagian pertama, bagian
tengah, dan bagian terakhir dimana nilai Sig. (2-tailed) yang diperoleh lebih besar
dari tingkat signifikansi yang dipakai (0,05). Maka berdasarkan teori analisa
statistik, hipotesis nullnya (Ho) diterima atau tidak terdapatnya pengaruh stimulus
aromatik sandalwood yang di berikan terhadap kualitas tidur subjek.
16
Tabel 3.6 Distribusi Hasil Analisis Paired Sample T Test Gelombang Delta
Tanpa Stimulus Dan Dengan Stimulus Aromatik Sandalwood
Berdasarkan tabel 3.6 hasil uji statistik parametrik paired sample t test gelombang
delta pada pemotongan pertama tanpa stimulus dan dengan stimulus lavender di
mana jumlah subjek sebanyak 6 orang diperoleh mean sebesar -2,70266, standar
deviasi sebesar 3,65219, standar error mean sebesar 1,49100, nilai t hitung sebesar
-1,813, derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,130. Pada
pemotongan bagian tengah diperoleh mean sebesar -0,62089, standar deviasi
sebesar 4,30191, standar error mean sebesar 1,75625, nilai t hitung sebesar -0,354,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,738. Dan pada
pemotongan bagian terakhir diperoleh mean sebesar 0,27511, standar deviasi
sebesar 2,48718, standar error mean sebesar 1,01539, nilai t hitung sebesar 0,271,
derajat kebebasan sebesar 5, dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,797. Dari hasil yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai Sig. (2-tailed) di atas tidak
diperoleh hasil yang signifikan pada pemotongan data bagian pertama, bagian
tengah, dan bagian terakhir dimana nilai Sig. (2-tailed) yang diperoleh lebih besar
dari tingkat signifikansi yang dipakai (0,05). Maka berdasarkan teori analisa
statistik, hipotesis nullnya (Ho) diterima atau tidak terdapatnya pengaruh stimulus
aromatik sandalwood yang di berikan terhadap kualitas tidur subjek.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penulisan laporan penelitian, penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut:
a. Aromaterapi dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang.
b. Aromaterapi lavender lebih disenangi oleh subjek eksperimen dibandingkan
aromaterapi sandalwood.
c. Berdasarkan hasil analisa statistik yang dilakukan, subjek eksperimen yang
tidur tanpa aromaterapi serta yang diberi aromaterapi lavender mengalami
tidur ringan sedangkan yang diberi aromaterapi sandalwood kurang
mempengaruhi kualitas tidur subjek sehingga subjek tidak mengalami tidur
ringan maupun tidur pulas.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk pengembangan laporan penelitian
ini lebih lanjut adalah sebagai berikut:
a. Rentang waktu eksperimen selama satu siklus tidur direkam sama rata agar
hasil pengolahan data lebih maksimal.
b. Eksperimen dilakukan di tempat yang jauh lebih tenang tanpa ada gangguan
luar lainnya seperti ransangan suara yang dapat mempengaruhi tidur subjek
selama berlangsungnya eksperimen.
17
DAFTAR PUSTAKA
DATA PRIBADI
Nama : Lisa Wijaya
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 20 September 1997
Agama : Buddha
Warga Negara : Indonesia
PENDIDIKAN
load(‘Ardian Lavender.TXT’);
ardianlavender=transpose(Ardian_Lavender);
ardianlavender_1=ardianlavender(:,900001:1500000);
ardianlavender_2=ardianlavender(:,1500001:2100000);
ardianlavender_3=ardianlavender(:,2100001:2700000);
data=ardianlavender_1(:,1:600000);
data=eegfilt(data,500,8,13,0,127);
%sinyal 1
%mewavelet sinyal 1 lalu di pecah tiap channel
[c,l] = wavedec(data_1(1,:),7,'db8');
data_1_Fp1= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(2,:),7,'db8');
data_1_Fp2= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(3,:),7,'db8');
data_1_F7= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(4,:),7,'db8');
data_1_F3= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(5,:),7,'db8');
data_1_Fz= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(6,:),7,'db8');
data_1_F4= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(7,:),7,'db8');
data_1_F8= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(8,:),7,'db8');
data_1_T3= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(9,:),7,'db8');
data_1_C3= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(10,:),7,'db8');
data_1_Cz= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(11,:),7,'db8');
data_1_C4= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(12,:),7,'db8');
data_1_T4= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(13,:),7,'db8');
data_1_T5= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(14,:),7,'db8');
data_1_P3= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(15,:),7,'db8');
data_1_Pz= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(16,:),7,'db8');
data_1_P4= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(17,:),7,'db8');
data_1_T6= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(18,:),7,'db8');
data_1_O1= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
[c,l] = wavedec(data_1(19,:),7,'db8');
data_1_O2= wrcoef('d',c,l,'db8',7);
data_tidur_1=[
data_1_Fp1;data_1_Fp2;data_1_F7;data_1_F3;
data_1_Fz;data_1_F4;data_1_F8;data_1_T3;
data_1_C3;data_1_Cz;data_1_C4;data_1_T4;
data_1_T5;data_1_P3;data_1_Pz;data_1_P4;
data_1_T6;data_1_O1;data_1_O2;];
data_tidur_rata_1=mean(data_tidur_1);
max1=[normamp1 freqnorm1];
cari_max1=max(max1(:,1));
cari_frek1=find((max1)==(cari_max1));
Hasil=max1(cari_frek1,2);
Hasil_1=[cari_max1,Hasil];
data=ardianlavender_1;
t = linspace(0, 600000,600000); % Time Vector
EEG = data*0.0000095; % Simulate EEG (mV)
ofst = [1:size(EEG,1)]*0.00480 + 0.0001; % ‘Offset’ Vector
EEGp = bsxfun(@plus, EEG', ofst)'; % Add ‘Offset’ To Each Row
figure(1)
plot(t, EEGp) % Plot EEG
axis([xlim 0 0.100]) % Set Axis Limits
ChC = regexp(sprintf('CPz', [1:size(EEG,1)]), ' ', 'split');
% Y-Tick Labels
yt = ofst+0.0025; % Y-Yick Positions
set(gca, 'YTick',yt, 'YTickLabel',ChC(1:end-1))