Anda di halaman 1dari 54

PROTOTIPE PENYORTIRAN BUAH TOMAT

BERDASARKAN TINGKAT KEMATANGAN


MENGGUNAKAN SENSOR WARNA TCS3200

LAPORAN SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu


Syarat Gelar Sarjana Pada Fakultas Teknik
Universitas Islam Riau Pekanbaru

Oleh:

WILLY ANGELA
173510719

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI II

Nama : Willy Angela


NPM :173510719
Jurusan : Teknik
Program Studi : Teknik Informatika
Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S1)
Judul Skripsi : Prototipe Penyortiran Buah Tomat Bersadarkan Tingkat
Kematangan Menggunakan Sensor Warna TCS3200

Format sistematika dan pembahasan materi pada masing-masing bab dan sub
bab dalam skripsi ini telah dipelajari dan dinilai relatif telah memenuhi ketentuan-
ketentuan dan kriteria-kriteria dalam metode penelitian ilmiah. Oleh karena itu
skripsi ini dinilai layak dapat disetujui untuk disidangkan dalam Ujian
Komprehensif.

Pekanbaru, 07 Januari 2022

Disahkan Oleh : Disetujui Oleh :


Ketua Prodi Teknik Informatika Dosen Pembimbing

(Dr. Apri Siswanto, S.Kom., M.Kom) (Dr. Evizal Abdul Kadir, S.T., M.Eng)
LEMBAR PENGESAHAN TIM
PENGUJI UJIAN SKRIPSI

Nama : Willy Angela


NPM : 173510719
Fakultas : Teknik
Program Studi : Teknik Informatika
Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S1)
Judul Skripsi : Prototipe Penyortiran Buah Tomat
Berdasarkan Tingkat Kematangan
Menggunakan Sensor Warna TCS3200

Skripsi ini secara keseluruhan dinilai telah memenuhi ketentuan-


ketentuan dan kaidah-kaidah dalam penulisan penelitian ilmiah serta telah
diuji dan dapat dipertahankan dihadapan tim penguji. Oleh karena itu, Tim
Penguji Ujian Skripsi Fakultas Teknik Universitas Islam Riau menyatakan
bahwa mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan Telah Lulus Mengikuti
Ujian Komprehensif Pada Tanggal 24 Januari 2022 dan disetujui serta
diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu Bidang Ilmu Teknik Informatika.

Pekanbaru, 28 Januari 2022

TIM PENGUJI

1. Dr. Apri Siswanto, S.Kom., M.Kom Sebagai Tim Penguji I (............)

2. Panji Rachmat Setiawan, S.Kom., MMSI Sebagai Tim Penguji II (.............)

Disahkan Oleh
Ketua Prodi Teknik Informatika Dosen Pembimbing

Dr. Apri Siswanto, S.Kom., M.Kom Dr. Evizal, S.T., M.Eng


KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-

Nya serta nikmat yang tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan skripsi ini dengan judul “Prototipe Penyortiran Buah Tomat Berdasarkan

Tingkat Kematangan Menggunakan Sensor Warna TCS3200” sebagai salah satu

syarat untuk gelar sarjana pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik

Informatika Universitas Islam Riau.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis sadar bahwa tanpa bantuan dan

bimbingan berbagai pihak lain maka laporan ini sulit untuk terwujud. Untuk itu

dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-basarnya kepada:

1. Bapak Dr. Eng. Muslim, S.T., MT selaku Dekan Fakultas Teknik,

Universitas Islam Riau.

2. Ibu Dr. Musyidah, M.Sc selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Anas Puri,

S.T., M.T selaku Wakil Dekan II dan Bapak Akmar Efendi, S.Kom.,

M.Kom selaku Wakil Dekan III.

3. Bapak Dr. Apri Siswanto, S.Kom., M.Kom selaku Ketua Program Studi

Teknik Informatika.

i
4. Dr. Ir Evizal Abdul Kadir, M.Eng selaku Dosen Pembimbing.

5. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang mendidik serta

memberi arahan.

6. Seluruh Staf Tata Usaha yang telah membantu dan mempermudah

dalam pengurusanadministrasi.

7. Mama dan Papa tercinta selaku Orang Tua yang selalu memberi

semangatdan doa terbaiknya.

8. Adik tercinta Eros Ghotama, Aulia Putri, dan seluruh keluarga yang

telah memberi dukungan yang sepenuhnya baik secara moril maupun

materil.

9. Seluruh teman-teman, Wawan Susanto, Vonny Chandra, Reani

Widanela, Ratna Ahad Dina Wati, Fauzi Abdillah yang telah memberi

dukungan sepenuhya.

10. Seluruh teman seperjuangan Teknik Informatika, Universitas Islam

Riau yang telah memberi dukungan sepenuhya, semoga tuhan selalu

melindungi kita semua.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini

masih banyak kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna memperbaiki

laporan ini.

ii
Akhir kata semoga laporan ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan

bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pekanbaru, 15 Februari 2022

Penulis

WILLY ANGELA
NPM. 173510719

iii
PROTOTIPE PENYORTIRAN BUAH TOMAT BERDASARKAN
TINGKAT KEMATANGAN MENGGUNAKAN
SENSOR WARNA TCS3200

Willy Angela
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Informatika
Universitas Islam Riau
Email : willyangela03@gmail.com

ABSTRAK

Proses pemilihan hasil pertanian dan perkebunan umumnya sangat


bergantung pada presepsi manusia terhadap faktor komposisi warna yang dimiliki
buah tersebut. Salah satu hasil pertanian dan perkebunan yang kematangannya
ditentukan dari warna adalah tomat. Maka akan dibuat rancangan prototipe yang
dapat mendeteksi dan memisahkan buah tomat yang matang atau belum matang
menggunakan warna sebagai parameter. Sensor warna jenis TCS3200 dan
teknologi Arduino Uno R3. Prototipe pensortir buah tomat ini bertujuan
mempergunakan teknologi untuk membantu atau mempermudah sebuah pekerjaan
dalam hal melakukan pensortiran buah tomat. Dimana ketika buah tomat
diletakkan pada alat pensortir maka alat tersebut akan otomatis melakukan sortir
terhadap buah. Pada pengujian ini berfungsi untuk mengetahui hasil yang
diberikan oleh prototipe penyortiran buah tomat yang dilakukan dengan cara
menggunakan objek atau buah sebanyak 13 buah tomat yang sudah matang dan 7
buah tomat belum matang sebagai data uji. Tingkat akurasi pada pengujian
prototipe penyortiran buah tomat ini didapatkan akurasi sebesar 95% dengan
menggunakan 20 data testing.Prototipe penyortiran buah tomat ini dapat
melakukan penyortiran dengan cepat yaitu dapat mensortir sekitar 720 buah tomat
perjam.

Kata Kunci: Prototipe, Penyortiran, Buah Tomat, Sensor Warna TCS3200,


Arduino Uno R3

iv
PROTOTYPE OF SORTING TOMATOES BASED ON
MURABILITY LEVEL USING TCS3200
COLOR SENSOR

Willy Angela
Faculty of Engineering
Informatics Engineering Study Program
Riau Islamic University
Email : willyangela03@gmail.com

ABSTRACT

The process of selecting agricultural and plantation products is generally


very dependent on human perception of the color composition factor of the fruit.
One of the agricultural and plantation products whose maturity is determined by
color is tomato. Then a prototype design will be made that can detect and separate
ripe or immature tomatoes using color as a parameter. TCS3200 type color sensor
and Arduino Uno R3 technology. This prototype of tomato fruit sorter aims to use
technology to help or simplify a job in terms of sorting tomatoes. Where when the
tomatoes are placed on the sorter, the tool will automatically sort the fruit. In this
test, the function is to find out the results given by the prototype of sorting
tomatoes by using objects or fruit as many as 13 ripe tomatoes and 7 unripe
tomatoes as test data. The level of accuracy in testing the tomato fruit sorting
prototype obtained an accuracy of 95% using 20 testing data.

Keywords: Prototype, Sorting, Tomato Fruit, Color Sensor TCS3200,


Arduino Uno R3

v
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

ABSTRACT .................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 3

1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 3

1.4 Tujuan Masalah .................................................................................. 4

1.5 Batasan Penelitian .............................................................................. 4

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6

2.1 Studi Pustaka ......................................................................................... 6

2.2 Dasar Teori............................................................................................9

2.2.1 Tomat ........................................................................................ 9

2.2.2 Arduino Uno R3 ..................................................................... 12

2.2.3 Sensor Warna TCS3200 ......................................................... 13

2.2.4 Motor DC ............................................................................... 14

2.2.5 Motor Servo ........................................................................... 14

vi
2.2.6 Confusion Matrix ................................................................... 15

2.2.7 Data Flow Diagram ............................................................... 16

2.2.8 Flowchart ............................................................................... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 19

3.1 Alat dan Bahan Penelitian .................................................................. 19

3.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) ............................... 19

3.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak (Sofware) ................................. 19

3.1.3 Biaya Pembuatan Prototipe .................................................... 20

3.2 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan ............................................... 20

3.3 Perancangan Sistem Yang Diusulkan ................................................ 21

3.3.1 Cara Kerja Sensor TCS3200 dan Arduino Uno R3................ 21

3.3.2 Hierarchy Chart ..................................................................... 22

3.3.3 Data Flow Diagram (DFD) ................................................... 22

3.4 Perancangan Perangkat Keras ............................................................ 23

3.4.1 Simulasi Perangkat Keras ...................................................... 23

3.5 Diagram Alir (Flowchart) .................................................................. 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 27

4.1 Pengujian Hasil .................................................................................. 27

4.2 Pengujian Akurasi Data ..................................................................... 27

4.3 Pengujian Blackbox ........................................................................... 30

4.3.1 Pengujian Kompnen Perangkat .............................................. 30

4.3.2 Pengujian Data Hasil Sensor .................................................. 32

vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 38

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 38

5.2 Saran .................................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 39

viii
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1. Confusion Matrix ..................................................................................16


Tabel 2.2. Simbol dan Fungsi DFD .......................................................................17
Tabel 2.3.Simbol dan Keterangan Flowchart .......................................................18
Tabel 3.1.Rincian Biaya .........................................................................................20
Tabel 4.1.Pengujian Akurasi Data .........................................................................27
Tabel 4.2.Perhitungan Confusion Matrix ...............................................................29
Tabel 4.3.Pengujian Komponen Prototipe .............................................................31
Tabel 4.4.Pengujian Prototipe penyortiran.............................................................36
Tabel 4.5 Pengujian Dengan Intensitas Cahaya .....................................................37

ix
DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Perbedaan Warna Buah Tomat ...........................................................11


Gambar 2.2 Arduino Uno R3 .................................................................................12
Gambar 2.3 Sensor Warna Tcs3200.......................................................................13
Gambar 2.4 Motor DC ...........................................................................................14
Gambar 2.5 Motor Servo........................................................................................15
Gambar 3.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan ...............................................20
Gambar 3.2 Sistem Yang Diusulkan ......................................................................21
Gambar 3.3 Perangkat Utama Sistem Pengenalan .................................................22
Gambar 3.4 Hierarchy Chart .................................................................................22
Gambar 3.5 DFD Level 0 .......................................................................................23
Gambar 3.6 Skema Prototie Perangkat Keras ........................................................24
Gambar 3.7 Flowchart Utama Sistem ....................................................................25
Gambar 3.8 Flowchart Validasi Buah Tomat ........................................................26
Gambar 4.1 Prototipe Penyortiran Buah Tomat .....................................................31
Gambar 4.2 Peletakan Objek Matang Pada Prototipe Penyortiran ........................32
Gambar 4.3 Objek Matang Disensor Oleh TCS3200.............................................33
Gambar 4.4 Peletakan Objek Mentah Pada Prototipe Penyortiran ........................34
Gambar 4.5 Objek Mentah Disensor Oleh TCS3200.............................................34
Gambar 4.6 Kotak Klasifikasi Buah ......................................................................35
Gambar 4.7 Pengujian Dengan Intensitas Cahaya .................................................36

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi di era sekarang semakin berkembang,

membuat kualitas kehidupan manusia semakin berkembang dan memicu kalangan

untuk mencari alternatif. Terutama pada saat bekerja, dimana seringnya terjadi

kesalahan atau kekeliruan dalam bekerja oleh beberapa faktor internal maupun

eksternal.

Dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan ilmu computer

Internetworking Indonesia Vol.1/No.3 oleh Mohammad Fauzin Amin,

Sabriansyah Rizqika Akbar, dan Edita Rosana Widasari (2017) yang berjudul

Rancang Bangun Sistem Sortir Buah Apel Menggunakan Sensor Warna Dan

Sensor Suhu. Dalam penelitian ini yang membahas industri pengolahan hasil

pertanian dan perkebunan juga ikut berkembang pesat, salah satu tahap dalam

proses pengolahan hasil pertanian dan perkebunan adalah pemilihan produk

berdasarkan kualitasnya misalnya pada tingkat kematangan buah. Proses

pemilihan hasil pertanian dan perkebunan umumnya sangat bergantung pada

presepsi manusia terhadap faktor komposisi warna yang dimiliki buah tersebut.

Beberapa contoh hasil pertanian dan perkebunan yang kematangannya

ditentukan dari warna adalah tomat. Menurut Ery Muchyar, Asniati dan Wiwin

(2017) dalam jurnal yang berjudul Sistem Kontrol Otomatis Pada Penyortiran

Buah Tomat Menggunakan Mikrokontroler Atmega 2560. Tomat merupakan

salah satu komoditas pertanian indonesia, tomat sudah menjadi kebutuhan pokok

1
2

penunjang pangan. Tomat merupakan salah satu jenis buah budi daya tanaman

kebun (Hortikultura), dimana tumbuh dan berkembangnya mempunyai ciri warna

yang khas. Untuk meningkatkan nilai ekonomis tomat perlu dilakukan penyortiran

berdasarkan karakteristik fisik.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka penulis menggunakan jenis tomat

biasa atau tomat sayur untuk di jadikan objek karena jenis tomat ini mudah

ditemui di pasar lokal dan sensor warna jenis TCS3200 karena bersifat open

source, mudah dipelajari dan banyak referensinya bahkan sensor warna TCS3200

merupakan produk penyempurnaan dari produk sebelumnya yaitu TCS230.

Perbedaan antara TCS3200 dan TCS230 adalah konsumsi arusnya. TCS3200

juga banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya untuk

mengetahui analisa beberapa objek warna yang didekatkan pada sensor untuk

membedakan beberapa jenis objek yang telah menjadi warna pilihan.

Dan peneliti juga membutuhkan teknologi Arduino Uno R3 yang saat ini

banyak digunakan sebagai sebuah hardware (perangkat keras) yang memiliki IC

program yang telah di tanam boatloader Arduino dan IC program ini lah yang

berfungsi sebagai pengontrol semua aktifitas dalam sistem kontrol yang akan di

desain. Arduino sudah menjadi sebuah platform yang sangat di gemari seperti

proyek robotika, instrumentasi, industri, dan kendali jarak jauh berbasis internet.

Pembacaan sensor, mengendalikan Motor Servo, komunikasi ataupun pertukaran

data antar Arduino dengan perangkat lain, Stepper, Input / Output dan lain-lain.

Arduino juga bersifat open source, software compiler yang free, dan

pengembangan yang cukup banyak.


3

Maka dari itu penulis ingin mengajukan suatu laporan skripsi yang

berjudul : ”Prototipe Peyortiran Buah Tomat Berdasarkan Tingkat Kematangan

Menggunakan Sensor Warna TCS3200”.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Meminimalisir kesalahan saat melakukan penyortiran manual

dikarenakan beberapa faktor internal (kondisi fisik pekerja seperti

kelelahan, mata yang kurang sehat, dll) maupun eksternal (kondisi

sekitar seperti pencahayaan, suhu, udara, cuaca, dll).

2. Memakan waktu yang cukup lama saat penyortiran secara manual.

3. Masih terdapat kemungkinan terjadi kecelakaan ringan atau menengah

pada saat bekerja.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat di tentukan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Merancang prototipe penyortiran buah tomat dengan menggunakan

sensor warna TCS3200.

2. Melakukan penyortiran otomatis yang akan membawa buah tomat ke

sensor warna tersebut.


4

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah

1. Membuat rancangan prototipe yang dapat mendeteksi dan

memisahkan buah tomat yang matang atau belum matang

menggunakan warna sebagai parameter.

2. Melakukan analisa terhadap perubahan warna dari alat sensor dan

akurasi sistem untuk deteksi warna tomat sebagai objek.

3. Membuat prototipe pensortir buah tomat berbasis arduino uno R3

sebagai mikrokontroller.

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dapat diambil yaitu sebagai berikut :

1. Prototipe ini menggunakan kriteria warna sebagai kriteria inputan dan 1

kriteria output hasil klasifikasi berupa tingkat kematangan yaitu matang

atau belum matang.

2. Prototipe ini menggunakan 2 sistem yaitu sistem yang berfungsi sebagai

pengecekan kematangan dari buah dan sistem yang berfungsi sebagai

penggerak atau penyortir buah.

3. Prototipe ini dibuat hanya untuk mendeteksi dua output yaitu matang

dan belum matang.

4. Prototipe ini hanya bisa mendeteksi warna pada objek.

5. Jenis tomat yang digunakan adalah tomat biasa atau tomat sayur.
5

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari pembuatan laporan skripsi ini antara lain :

1. Rancangan prototipe penyortiran buah tomat ini dapat membantu

menyortir buah secara akurat agar meminimalisir kesalahan pada

saat penyeleksian.

2. Diharapkan dapat menjadi sebuah teknologi alternatif tepat guna

yang kompetitif dan produktif.

3. Membantu melakukan pekerjaan dengan waktu yang lebih efisien.

4. Meningkatkan keamanan dalam melakukan pekerjaan.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Studi Pustaka

Saat penyusunan laporan skripsi ini penulis terinspirasi dari beberapa

referensi penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan atau berkaitan

dengan laporan skripsi ini. Adapun beberapa penelitian tersebut adalah sebagai

berikut.

Pada jurnal yang berjudul Alat Penyortir dan Pengecekan Kematangan

Buah Menggunakan Sensor Warna oleh Dimas Rizki, dkk (2012) pada penelitian

nya mereka menggunakan sensor warna TCS3200 yang berfungsi sebagai detektor

pengecekan kematangan buah dengan berdasarkan warnanya. Dan conveyor yang

digerakkan oleh motor DC sebagai sistem penggerak atau penyortir buah. Adapun

hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah pendeteksian warna buah yang diuji

berupa RGB (red-green-blue) yang dapat memisahkan buah yang matang dan

belum matang.

Dalam jurnal yang berjudul Racang Bangun Sistem Sortir Buah Apel

Menggunakan Sensor Warna dan Sensor suhu oleh Muhammad Fauzin,

Sabriansyah, dkk (2017) mereka membuat penelitian dengan membangun alat

yang dapat melakukan pemilihan buah apel berdasarkan kualitas terutama

warnanya dengan secara otomatis. Dengan demikian dapat menghasilkan

pengelompokan buah apel yang lebih akurat dan selanjutnya memudahkan proses

pengemasan yang dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu. Rancang Bangun

Alat ini dengan memanfaatkan DHT11 dan RGD LDR sebagai sensor untuk

6
7

membaca kematangan dari buah apel tersebut, arduino nano sebagai

mikrokontrollernya, NRF24L01 sebagai alat transmisi data antara node

transmitter dan node receiver dan RTC 1307 digunakan sebagai pengatur waktu

pengiriman data dari sensor.

Dalam jurnal yang berjudul Pembuatan Alat Pemisah Buah Kopi Otomatis

Berdasarkan Warna Menggunakan Sensor Warna TCS230 Berbasis

Mikrokontroler oleh Ahyuna, dkk (2020) dalam penelitiannya mereka merancang

alat yang mampu menyeleksi buah kopi secara otomatis guna untuk

mengefisienkan waktu dari petani kopi dan juga dapat membantu meningkatkan

dalam proses pengolahan buah kopi. Cara kerja alat ini adalah menyeleksi warna

dari buah kopi tersebut, dimana buah kopi yang berwarna merah berarti matang

dan buah kopi yang berwarna warna hijau berarti belum matang. Alat ini juga

dilengkapi dengan sensor warna Tcs230 untuk menyeleksi warna buah kopi

tersebut, motor penggerak untuk memisahkan buah kopi, dan sebuah wadah

klasifikasi yang telah disiapkan untuk menyimpan atau meletakan buah kopi yang

sudah matang dan belum matang.

Dalam jurnal yang berjudul Pemilah Benda Berdasarkan Warna

Menggunakan Sensor Warna TCS3200 oleh Marlinda Ike Sari, dkk (2018). Dalam

penelitian ini mereka mendesain sebuah prototipe alat pemilah barang berdasarkan

klasifikasi warna dengan menggunakan sensor warna TCS3200. Pada sistem ini

mengindentifikasi lima warna yaitu warna putih, merah, biru, hitam, hijau dan

memiliki lima motor yang setiap motor akan diaktifkan oleh warna tertentu dan

digunakan untuk setiap warnanya. Ada satu motor DC yang digunakan untuk
8

menggerakan conveyor dimana conveyor tersebut berfungsi untuk meletakkan

benda yang akan diidentifikasi oleh sensor warna. Penelitian ini disusun dengan

desain elektronik dan mekanik untuk pemilah barang yang menggunakan sensor

warna TCS3200, motor DC dan motor driver. Alat ini dapat memilah barang

dengan warna putih, merah, biru, hitam dan hijau. Hasil dari pengujian ini

menunjukkan bahwa warna objek dapat diidentifikasi oleh sensor warna dengan

kisaran warna yang sudah ditentukan dan mengaktifkan motor servo tertentu.

Dalam jurnal yang berjudul Robot Penyortir Benda Berdasarkan Warna

Menggunakan Sensor Warna TCS230 oleh Yudhi Andrian (2013). Dalam

penelitiannya merancang robot lengan yang dapat menyortir benda berdasarkan

warnanya. Sensor warna yang TM yang digunakan adalah TCS3200 yang dapat

mengenali warna RGB dari sebuah benda. Kemudian benda tersebut akan disortir

dan dijalankan oleh konveyor menuju keruang baca warna benda. Dan ketika

benda tersebut mengenai sensor inframerah maka konveyor akan berhenti,

sehingga posisi benda berada tepat di bawah sensor warna yang kemudian akan

dibaca warnanya oleh sensor warna. Switch Sensor DF Robot Adjustable Infrared

digunakan untuk mengetahui apakah benda yang telah keluar dari ruang baca

warna siap untuk diangkat oleh lengan robot agar dapat dipindahkan ke

tempatnya. Lengan robot terdiri dari 4 buah servo, yang masing-masing memiliki

fungsi yang berbeda yang terdiri dari bahu, siku, tapak dan penjepit. Dari hasil

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sensor warna TCS3200 dapat membaca

warna RGB dari benda dengan sangat baik dengan persentase tingkat ketelitian

sensor mencapai 99,96% dan persentase kesalahan pembacaannya hanya 0,04%


9

2.2 Dasar Teori

2.2.1 Tomat

Dalam jurnal yang berjudul Efektivitas Asam Askorbat Dalam Ekstrak

Buah Tomat Terhadap Pemutih Gigi oleh Hilma Fahlil Mala, Dwi Windu dan Zita

Aprillia, (2018). Buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill) termasuk kedalam

genus lycopersicum yang berasal dari Amerika tropis dan di tanam sebagai

tanaman buah di pekarangan, diladang, atau di temukan secara liar pada

ketinggian 1-1600m dari permukaan laut.

Buah tomat adalah salah satu tanaman hortikultara yang sangat banyak

manfaatnya dan tanaman yang mudah di jumpai di Indonesia. Buah tomat

merupakan komoditas multiguna yang dapat digunakan sebagai bumbu masak,

sayuran, buah meja, penambah nafsu makan yang kaya akan mineral, mempunyai

banyak kandungan gizi dan kalori yang sangat bermanfaat bagi tubuh, bisa juga

dibuat minuman seperti jus, obat-obatan, bahan pewarna makanan dan bahkan

dapat dijadikan sebagai bahan kosmetik.

Adapun lima jenis buah tomat berdasarkan bentuknya sebagai berikut :

1) Tomat biasa (Lycopersicum esculentum Mill, var. commune Bailey)

mempunyai bentuk bulat pipih yang tidak teratur atau sedikit lonjong.

Tomat biasa banyak di temui dipasar-pasar lokal. Tomat ini memiliki

kandungan asam sitrat yang dapat membuatnya menjadi penyedap

alami untuk olahan sayur-sayuran. Teksturnya yang lembut membuat

tekstur sayuran tidak rusak khusus nya pada sayuran yang berkuah.

2) Tomat Cherry (Lycopersicum esculentum Mill, var. Cerasiforme (Dun)


10

Alef.). Buah tomat mungil ini berasal dari Peru dan Ekuador. Tomat ini

berbentuk bulat atau memanjang yang berukuran kecil dan memiliki

warnanya kuning atau merah.

3) Tomat pir atau tomat apel (Lycopersicum esculentum Mill, var.

pyriforme Alef.). Tomat ini memiliki bentuk bulat seperti buah pir atau

buah apel.

4) Tomat kentang atau tomat daun lebar (Lycopersicum esculentum Mill,

var. grandifolium Bailey). Buah tomat ini memiliki bentuk bulat besar,

padat, dan kompak. Ukuran buahnya lebih besar dibandingkan dengan

tomat pir atau tomat apel.

5) Tomat Tegak (Lycopersicum esculentum Mill, var. validum Bailey).

Buah tomat inimemiliki bentuk agak lonjong dan teksturnya yang keras.

Daun nya rimbun, berwarna kelam dan bentuknya keriting.

Dalam jurnal yang berjudul Rancang Bangun Pemilihan Buah Tomat

Berdasarkan Kematangan Berbasis Mikrokontroler Atmega8 oleh Widya Astuti

(2018). Penulis menjelaskan bahwa buah tomat ini perlu dilakukan grading untuk

mengetahui tingkat kematangan nya. Granding menurut warna ini lebih bertujuan

untuk persortiran kematangan buah tomat sehingga nilai ekonomis buah tomat

tersebut dapat meningkat. Kematangan buah tomat berdasarkan warnanya dapat

diklasifikasikan atas :

1. Buah Tomat Matang

Buah tomat yang sudah matang ditandai dengan warnanya yang merah.

Dalam proses pematangan pada buah tomat mengalami perubahan warna yaitu
11

dari hijau muda yang lambat laun akan berubah menjadi warna kuning setelah itu

berwarna orange dan pada saat matang optimal buah tomat akan berubah warna

menjadi merah cerah.

2. Buah Tomat Belum Matang

Buah tomat yang masih mentah atau belum matang berwarna hijau, kuning

dan tidak jarang yang berwarna orange muda namun sudah di panen. Ada

beberapa alasan tomat ini di panen sebelum matang salah satunya untuk di

pasarkan jarak jauh supaya menghindari buah busuk saat di perjalanan dan tomat

ini juga bisa diolah untuk bahan pembuat sambal hijau, bisa juga sebagai olahan

campuran tumisan dan sayuran yang berkuah karena dapat membuat masakan

terasa asam segar, buah tomat ini memiliki rasa yang lebih asam di bandingkan

tomat lainnya, karena memiliki kandungan air yang lebih sedikit sebab usianya

yang lebih muda dan kulit buah tomat mentah ini lebih kaku sehingga saat proses

pengolahannya tidak mudah lembek dan layu.

Gambar 2.1 Perbedaan Warna Buah Tomat


12

2.2.2 Arduino Uno R3

Arduino Uno merupakan salah satu development kit mikrokontroler yang

berbasis pada ATmega28. Arduino Uno adalah salah satu board dari keluarga

Arduino. Beberapa macam arduino bard seperti Arduino Mega, Arduino Yun,

Arduino Nano, Arduino Pro Mini, dan lain-lain. Tetapi yang lebih populer adalah

Arduino Uno.

Arduino Uno R3 merupakan seri terbaru dan terakhir dari seri Arduino

USB. Arduino merupakan pengembangan prototype berbasis mikrokontroller yang

sering digunakan dalam physical computing. Arduino dapat di katakan sebagai

sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Arduino

bukan hanya sekedar sebuah alat pengembangan melainkan kombinasi dari

hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Enviromen (IDE).

IDE merupakan sebuah software (perangkat lunak) yang berfungsi untuk menulis

program, meng-compiler program menjadi kode biner dan meng-upload kedalam

memori mikrokontroller (Heri,Dkk,2013).

Gambar 2.2 Arduino Uno R3


13

2.2.3 Sensor Warna TCS3200

Sensor warna jenis TCS3200 merupakan produk penyempurnaan dari

produk sebelumnya yaitu sensor warna TCS230. Perbedaan antara sensor warna

jenis TCS230 dan TCS3200 terdapat pada konsumsi arusnya. Sensor warna

TCS3200 berfungsi untuk mendapatkan nilai RGB yang digunakan. Jenis

sensor warna ini dapat mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan oleh objek

warna dengan cara membaca nilai dari intensitas cahaya tersebut yang telah

dipancarkan oleh LED agar nilai tersebut bisa dibaca menggunakan matriks8x8

fotodiode dengan konfigurasi 16 fotodiode untuk memfilter warna merah (red),

hijau (green), biru (blue) dan 16 fotodiode untuk yang tanpa filter. Setelah

dilakukan filter, maka hasilnya akan didistribusikan pada masing-masing array.

Untuk jalur komunikasinya sendiri sensor warna TCS3200 dapat berkomunikasi

dengan modul Arduino atau mikrokontroller jenis lainnya dengan cara

menghubungkan Pin yang sudah disediakan pada modul TCS3200 menuju Pin

digital mikrokontroller.

Gambar 2.3 Sensor Warna TCS3200


14

2.2.4 Motor DC

Motor DC merupakan jenis motor listrik yang dapat bekerja menggunakan

sumber tegangan DC dengan menggunakan arus langsung dan arus tidak

langsung. Motor DC memiliki tiga komponen utama yaitu kutub medan magnet,

kumparan motor DC dan commutator motor DC. Motor DC digunakan pada

penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau

percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. (Ahmad Sahru, Jefry,

2015).

Gambar 2.4 Motor DC

2.2.5 Motor Servo

Motor Servo merupakan penggerak atau akulator putar yang dirancang

dengan sistem kontrol closed loop sehingga perputaran poros dan sudut Motor

Servo dapat diatur sesuai dengan gerak yang inginkan. Motor Servo memiliki

komponen yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan

potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan

memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi Motor Servo, sedangkan

potensiometer mengatur perubahan hambatan saat motor berputar yang berfungsi

sebagai penentu batas posisi putaran poros Motor Servo. Motor Servo yang
15

digunakan pada penelitian ini adalah Motor Servo dengan rotasi 1800 (Ison, Dkk,

2018).

Gambar 2.5 Motor Servo

2.2.6 Confusion Matrix

Confusion Matrix adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan

perhitungan akurasi pada konsep data mining. Sehingga hasil evaluasi dengan

confusion matrix berupa nilai akurasi, presisi dan recall. Presisi dan recall

merupakan istilah yang akan muncul apabila sistem yang sudah dibuat dapat

menampilkan hasil (retrieve) suatu hasil baik berupa klasifikasi, prediksi dan

pencarian.

Dalam jurnal yang berjudul Pengolahan Citra Digital yang ditulis oleh

Pulung Nurtantio Andono et al (2017), confusion matrix merupakan matrix yang

berisi hasil yang diperoleh dari suatu prediksi klasifikasi dan data actual yang

dilakukan oleh sistem klasifikasi. Jadi confusion matrix berisi suatu informasi dari

sistem yang sudah melakukan perbandingan antara hasil pengelompokkan.

Umumnya kinerja dari sistem klasifikasi dihitung dengan memerlukan beberapa


16

data yang ada dalam confusion matriks menggunakan 4 (empat) istilah sebagai

representasi hasil proses klasifikasi. Keempat istilah tersebut adalah True Positif

(TP), True Negatif (TN), False Positif (FP) dan False Negatif (FN) seperti pada

tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Confusion Matrix


Nilai Sebenarnya
True False
TP FP
(True Positif) (False Positif)
True
Corect Result Unexpected Result
Nilai FN TN
Prediksi (False Negatif) (True Negatif)
False
Missing Resukt Corect Obsence of
Result

2.2.7 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut A.S dan Shalahuddin (2016) DFD merupakan suatu diagram

yang menggunakan simbol untuk menggambarkan arus dari data sistem untuk

membantu memahami sistem secara logika, jelas dan terstruktur. DFD adalah alat

bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan suatu proses kerja dari sistem.

Adapun simbol DFD beserta fungsinya dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai

berikut :
17

Tabel 2.2 Simbol dan Fungsi DFD

No Simbol Nama Simbol Keterangan

Entitas tersebut
Entitas Eksternal
1 berkomunikasi dengan
atau Terminator
sistem

Transformasi dari data

2 Proses masukan menjadi data


keluaran secara umum

Komponen ini yang


Tempat memiliki fungsi untuk

3 penyimpanan data menyimpan file atau


atau Data Store data dalam sebuah
database
Untuk menggambarkan
Aliran atau alur
4 aliran data dari suatu
data
proses keproses lainnya

2.2.8 Flowchart

Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin (2016) Flowchart merupakan bagan-

bagan yang memiliki arus dan menggambarkan langkah-langkah dari

penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu

algoritma. Berikut simbol flowchart dan fungsinya yang dapat di lihat pada Tabel

2.3 sebagai berikut :


18

Tabel 2.3 Simbol dan keterangan Flowchart

No. Simbol Keterangan


1 Terminal adalah simbol untuk memulai
(start) dan mengakhiri (stop) dari suatu
proses.
2 Proses adalah simbol yang menunjukkan
setiap pengolahan yang dilakukan oleh
komputer.
3 Input-output symbol untuk menyatakan
proses input dan output dari suatu proses.

4 Decision merupakan symbol untuk


pemilihan proses berdasarkan kondisi yang
ada
5 Preparation merupakan proses anisialisasi
atau pemberian harga awal.

6 Connector yaitu suatu symbol untuk


penghubung atau penyambung proses pada
lembar atau halaman yang sama.
7 Off-line Connector yaitu suatu symbol untuk
penghubung atau penyambung proses pada
lembar atau halaman yang berbeda.
8 Arus / Flow symbol yang digunakan untuk
menghubungkan antara symbol yang satu dan
symbol lainnya.
9 Dokumen merupakan simbol untuk data
yang berbentuk kertas maupun untuk
informasi.
10 Predefine untuk pelaksanaan / menjalankan
suatu bagian (sub program) atau prosedur.

11 Simbol untuk output yang ditunjukkan ke suatu


device seperti printer, plotters dan lainnya.

12 Disk magnetic merupakan simbol untuk


menyimpan data.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian

Untuk mendapatkan hasil seperti yang diinginkan dalam perancangan

Prototipe penyortiran buah tomat ini tentunya membutuhkan beberapa komponen

penunjang dalam proses pengerjaannya, antara lain sebagai berikut :

3.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Spesifikasi Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Laptop Intel Core i5

2. Arduino Uno R3

3. Sensor Warna TCS3200

4. Motor DC

5. Motor Servo

3.1.2 Spesifikasi Perangkat lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Sistem Operasi : Windows 10 Pro

2. Bahasa Pengrograman : Bahasa C

3. Tools yang digunakan : Microsoft Visio 2007, Photoshop CS 6,

Arduino IDE

19
20

3.1.3 Biaya Pembuatan Prototipe


Tabel 3.1 Rincian Biaya

No Nama Alat Harga


1 Arduino Uno R3 Rp. 80.000,-
2 Motor Servo Rp. 17.000,-
3 Motor DC Rp. 11.500,-
4 Driver Motor DC Rp. 25.000,-
5 Project Board Rp. 16.000,-
6 Kabel USB Arduino Rp. 15.000,-
7 Kabel Jumper Rp. 18.000,-

3.2 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

Sebelum prototipe penyortiran buah tomat ini dirancang. Telah terdapat

sistem yang sedang berjalan dimana tahap pensortiran buah tomat masih

dilakukan secara manual yang dikerjakan oleh manusia / petani sehingga dapat

memakan waktu dan tenaga. Adapun analisa sistem kerja yang sedang berjalan

bisa dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut :

Matang

Sortir

Buah Tomat Mentah /


Belum Matang
Petani

Gambar 3.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan


21

3.3 Perancangan Sistem yang diusulkan

Konsep prototipe pensortir buah tomat ini bertujuan mempergunakan

teknologi untuk membantu atau mempermudah sebuah pekerjaan dalam hal

melakukan pensortiran buah tomat. Dimana ketika buah tomat diletakkan pada

alat pensortir maka alat tersebut akan otomatis melakukan sortir terhadap buah.

Untuk lebih jelasnya akan dibuat sebuah permodelan dan konsep sistem yang akan

dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.2 sebagai berikut :

Proses Matang

Masuk Prototipe Hasil


Pensortir Buah
Tomat

Buah Tomat Mentah /


Belum Matang

Gambar 3.2 Sistem yang diusulkan

3.3.1 Cara Kerja Sensor Warna dan Arduino Uno R3

Semua perangkat atau bagian yang digunakan pada prototipe serta

hubungan masing-masing perangkat tersebut dengan yang lainnya. Cara kerja alat

ini adalah ketika buah tomat diletakkan pada prototipe maka buah tomat tersebut

akan berjalan menuju sensor warna TCS3200 yang kemudian akan disensor secara

otomatis dan data hasil sensor tersebut akan dikirim kepada sistem pengendali

yang merupakan Arduino Uno R3 sebagai microcontroler sehingga dapat

mengendalikan komponen lainnya untuk mendapatkan hasil pensortiran

berdasarkan klasifikasinya masing-masing. Berikut dapat dilihat pada Gambar 3.3

dibawah ini :
22

Buah Tomat Sensor TCS3200


Motor DC

Arduino Uno R3 Hasil Sortir

Motor Servo

Gambar 3.3 Perangkat Utama Sistem Pengenalan

3.3.2 Hierarchy Chart

Hierarchy chart merupakan suatu diagram yang menggambarkan

permasalahan-permasalahan yang kompleks diuraikan pada elemen-elemen yang

bersangkutan. Hierarchy chart sistem yang akan dibangun bisa dilihat pada

Gambar 3.4 berikut :

Prototipe Pensortir
Buah Tomat

1.0 2.0 3.0 4.0

Microcontroller Motor dc & motor


Sensor warna pada
memproses hasil servo sebagai mesin Hasil Sortir
buah
sensor penggerak prototipe

Gambar 3.4 Hierarchy Chart

3.3.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow Diagram (DFD) akan menjelaskan alur sistem, DFD ini juga

akan menggambarkan secara visual bagaimana data tersebut mengalir. Rincian

dari proses akan diuraikan pada DFD Level 0 seperti pada Gambar 3.5 berikut :
23

1.0
Buah Tomat Sensor warna
Sensor Warna
Tcs3200

Data dikirim

2.0

Microcontroller

Beri
Perintah

3.0

Motor Servo

Eksekusi
perintah

4.0
Petani Hasil Sortir
Hasil Sortir

Gambar 3.5 DFD Level 0

3.4 Perancangan Perangkat Keras

Prototipe pensortiran buah tomat ini dirancang menggunakan Arduino Uno

R3 sebagai microcontroller yang akan memberi perintah dan kemudian akan

dieksekusi atau dikerjakan oleh perangkat lainnya.

3.4.1 Simulasi Perangkat Keras

Pada simulasi perangkat keras dalam penelitian ini menggunakan buah

tomat sebagai objek, teknologi Arduino Uno R3 sebagai microcontroller, sensor

warna TCS3200 dan beberapa komponen lainnya sebagai penggerak. Berikut

menggambarkan skema prototipe yang akan dibangun dimana sensor warna

diletakkan pada posisi atas agar sensor dapat melakukan pindai warna secara

optimal kemudian arduino, motor DC dan motor servo diletakkan dibagian

samping. Motor DC itu sendiri berfungsi untuk mengubah tenaga listrik menjadi
24

tenaga mekanik, sedangkah motor servo mampu melakukan kinerja dua arah

dengan sistem closed feedback. Berikut dapat dilihat pada Gambar 3.6 dibawah

ini :

Gambar 3.6 Skema Prototipe Perangkat Keras

3.5 Diagram Alir (Flowchart)

Diagram Alir (Flowchart) menggambarkan bagan-bagan yang mempunyai

arus atau langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Dan merupakan cara

penyajian dari suatu algoritma.

Berikut merupakan diagram alir utama sistem, dimana ketika sistem

dimulai dengan memberi input-an lalu akan melakukan validasi warna (data)

setelah itu data akan dikirim dan di proses pada microcontroller sehingga

mendapatkan output dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut :


25

Mulai

Sensor buah tomat


menggunakan
sensor tcs3200

Validasi Warna False


Buah Tomat

True

Microcontroller
(Proses Penggerakan
motor dc dan servo)

Hasil Output

Selesai

Gambar 3.7 Flowchart Utama Sistem

Selanjutnya merupakan diagram alir validasi buah tomat dimana data dari

hasil sensor yang akan di seleksi berdasarkan nilai parameternya (matang/belum

matang) yang akan menentukan hasil output akhir. Lalu akan di proses dan motor

servo akan memisahkan objek untuk menghasilkan output. Dapat dilihat pada

Gambar 3.8 sebagai berikut :


26

Mulai

Data Hasil
Sensor

Warna = (Nilai True Servo Aktif Matang


Parameter)

False

Servo Aktif

Belum Matang

Selesai

Gambar 3.8 Flowchart Validasi Buah Tomat


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Hasil

Pada pengujian ini berfungsi untuk mengetahui hasil yang diberikan oleh

prototipe penyortiran buah tomat yang dilakukan dengan cara menggunakan objek

atau buah sebanyak 13 buah tomat yang sudah matang dan 7 buah tomat belum

matang sebagai data uji.

4.2 Pengujian Akurasi Data

Pada pengujian akurasi data ini dilakukan menggunakan metode confusion

matrix untuk mengetahui apakah data atau nilai yang diperoleh dari prototipe

penyortiran buah tomat sudah akurat dan masuk kedalam klasifikasi data yang

ditentukan dengan menggunakan data uji sebanyak 20 objek buah tomat.

Setelah dilakukan pengujian akurasi data terhadap prototipe pada peneliti

ini, maka didapatkanlah akurasi data seperti pada Tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Pengujian Akurasi Data

No Objek Buah Klasifikasi Klasifikasi Akurasi


Tomat Objek Asli Pada Prototipe

1 Matang Matang 1

2 Matang Matang 1

27
28

3 Matang Matang 1

4 Matang Matang 1

5 Matang Matang 1

6 Matang Matang 1

7 Matang Matang 1

8 Matang Matang 1

9 Matang Matang 1

10 Matang Matang 1

11 Matang Matang 1

12 Matang Matang 1

13 Matang Matang 1
29

14 Belum Matang Matang 0

15 Belum Matang Belum Matang 1

16 Belum Matang Belum Matang 1

17 Belum Matang Belum Matang 1

18 Belum Matang Belum Matang 1

19 Belum Matang Belum Matang 1

20 Belum Matang Belum Matang 1

Keterangan :

1. Total data testing = 20 buah

2. Data matang = 13 buah

3. Data belum matang = 7 buah

Tabel 4.2 Perhitungan Confusion Matrix

Belum
Confusion Matrix Matang Matang
Matang 13 0
Belum Matang 1 6
30

Error Rate = (1)

= 5%

Akurasi = (2)

= 95%

Jadi tingkat akurasi yang didapatkan dari prototipe penyortiran buah tomat

adalah sebesar 95%

4.3 Pengujian Blackbox

Pengujian Blackbox merupakan salah satu cara untuk melakukan pengujian

terhadap prototipe penyortiran buah tomat berdasarkan tingkat kematangan

menggunakan sensor warna TCS3200 untuk menghasilkan output yang sesuai

dengan yang diinginkan. Adapun cara kerja prototipe pada pengujian ini adalah

sebagai berikut :

4.3.1 Pengujian Komponen Perangkat

Pada tahap ini, pengujian akan dilakukan pada komponen yang terdapat

pada prototipe penyortiran buah tomat. Berikut dapat dilihat pada Gambar 4.1

dibawah ini :
31

Gambar 4.1 Prototipe Penyortiran Buah Tomat

Pada gambar 4.1 dapat dijelaskan bahwa prototipe penyortiran buah tomat

telah selesai dalam tahap perakitan, tiap-tiap komponen sudah berfungsi dan

sudah dapat digunakan. Adapun penjelasan hasil pengujian terhadap komponen

prototipe penyortiran buah tomat dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3 Pengujian Komponen Prototipe

No Komponen Skenario Hasil pengujian yang Hasil


yang diuji pengujian diharapkan
1 Sensor Warna Berfungsi Dapat menyensor objek [] Sesuai
TCS320 menyensor dan mengirim nilai [ ] Tidak
objek hasil sensor ke Sesuai
mikrokontroller
2 Motor DC Berfungsi Dapat menggerakan [] Sesuai
menggerakan conveyor [ ] Tidak
conveyor Sesuai
3 Motor Servo Berfungsi Dapat memisahkan/ [] Sesuai
menggerakan menyortir buah yang [ ] Tidak
tuas penyortir matang / belum matang Sesuai
4 Arduino Uno Berfungsi Dapat memproses [] Sesuai
R3 memberi perintah/ dapat menjadi [ ] Tidak
perintah mikrokontroller Sesuai
32

4.3.2 Pengujian Data Hasil Sensor

Pada tahap ini, setelah prototipe berhasil dijalankan maka dapat

memisahkan antara buah yang matang atau belum matang. Contoh peletakan buah

tomat matang dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2 Peletakan Objek Matang pada Prototipe Penyortiran

Pada Gambar 4.2 dapat dilihat, ketika buah tomat yang matang diletakan

pada prototipe penyortiran maka conveyor akan membawa buah tomat tersebut ke

alat sensor TCS3200. Seperti pada Gambar 4.3 dibawah ini :


33

Gambar 4.3 Objek Matang disensor oleh TCS3200

Pada Gambar 4.3 dapat dilihat buah tomat matang yang berada dibawah

alat sensor TCS3200, lalu alat sensor akan menyensor buah tomat tersebut dan

nilai hasil sensor akan dikirim ke mikrokontroller, setelah itu conveyor akan

membawa buah yang sudah di sensor ke alat penyortir (servo) yang akan

mengarahkan buah ke kotak klasifikasi matang. Selanjutnya contoh peletakan

buah tomat yang mentah/ belum matang dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut :
34

Gambar 4.4 Peletakan Objek Mentah pada Prototipe Penyortiran

Pada Gambar 4.4 dapat dilihat, ketika buah tomat yang mentah/belum

matang diletakan pada prototipe penyortiran maka conveyor akan membawa buah

tomat tersebut ke alat sensor TCS3200. Seperti pada Gambar 4.5 dibawah ini :

Gambar 4.5 Objek Mentah disensor oleh TCS3200


35

Pada Gambar 4.5 dapat dilihat buah tomat yang berada dibawah alat sensor

TCS3200, lalu alat sensor akan menyensor buah dan nilai hasil sensor akan

dikirim ke mikrokontroller, setelah itu conveyor akan membawa buah yang sudah

di sensor ke alat penyortir (servo) yang akan mengarahkan buah ke kotak

klasifikasi mentah/belum matang. Berikut dapat dilihat pada Gambar 4.6 sebagai

berikut :

Gambar 4.6 Kotak Klasifikasi Buah

Pada Gambar 4.6 dapat dilihat, ketika buah yang sudah disensor dibawa

oleh conveyor ke alat penyortir (servo) yang akan mengarahkan objek ke kotak

klasifikasi buah yang matang/belum matang sesuai dengan hasil nilai sensor yang

didapat. Adapun penjelasan hasil pengujian prototipe penyortiran buah tomat

dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut :


36

Tabel 4.4 Pengujian Prototipe penyortiran

No Komponen Skenario Hasil pengujian Hasil


yang diuji pengujian yang diharapkan
1 Buah tomat yang Buah berjalan Buah masuk ke [] Sesuai
sudah berwarna menuju sensor kotak klasifkasi [ ] Tidak
merah lalu ke kotak matang Sesuai
klasifikasi
matang
2 Buah tomat yang Buah berjalan Buah masuk ke [] Sesuai
belum berwarna menuju sensor kotak klasifkasi [ ] Tidak
merah lalu ke kotak belum matang Sesuai
klasifikasi
belum matang

Selanjutnya pengujian prototipe dilakukan dengan intensitas cahaya yang

berbeda, dimana warna cahaya sekitar yang diberikan kepada prototipe yaitu

warna cahaya merah dan hijau dapat dilihat pada Gambar 4.7 sebagai berikut :

Gambar 4.7 Pengujian Dengan Intensitas Cahaya

Pada Gambar 4.7 dapat dijelaskan bahwa warna cahaya sekitar tidak

mempengaruhi prototipe karena pada pengujian ketika buah tomat yang berwarna
37

merah atau sudah matang disensor pada saat pencahayaan sekitar berwarna hijau

dan servo mengarahkan buah ke kotak klasifikasi yang sudah matang, dan buah

tomat hijau atau yang belum matang disensor pada pencahayaan sekitar berwarna

merah lalu servo mengarahkan buah ke kotak klasifikasi yang belum matang.

Adapun penjelasan hasil pengujian prototipe penyortiran buah tomat dapat dilihat

pada Tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5 Pengujian Dengan Intensitas Cahaya

No Komponen Skenario Hasil pengujian Hasil


yang diuji pengujian yang diharapkan
1 Buah tomat Buah disensor Buah masuk ke [] Sesuai
berwarna saat pencahayaan kotak klasifkasi [ ] Tidak
merah sekitar berwarna matang Sesuai
hijau
2 Buah tomat Buah disensor Buah masuk ke [] Sesuai
berwarna hijau saat pencahayaan kotak klasifkasi [ ] Tidak
sekitar berwarna belum matang Sesuai
merah
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian, perancangan dan pengujian yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Prototipe penyortiran buah tomat ini dapat melakukan penyortiran

dengan cepat yaitu dapat mensortir sekitar 720 buah tomat perjam.

2. Tingkat akurasi pada pengujian prototipe penyortiran buah tomat ini

didapatkan akurasi sebesar 95% dengan menggunakan 20 data testing.

5.2 Saran

Dalam laporan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan

masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran untuk pengembangan atau kesempurnaan pada prototipe penyortiran

buah tomat ini. Saran dari penulis sebagai berikut :

1. Pengembang selanjutnya diharapkan dapat menambah alat sensor

dibeberapa bagian/sisi lain agar dapat menghasilkan tingkat akurasi

yang lebih baik untuk penentu hasil klasifikasinya.

2. Dapat menambahkan hasil output yang lebih banyak seperti untuk

beberapa buah yang sudah busuk/rusak.

3. Dapat menambahkan alat seperti kamera atau sejenisnya agar prototipe

dapat mensortir buah berdasarkan bentuk dan ukurannya.

4. Dapat menggunakan jenis buah-buahan lainnya, untuk melakukan uji

coba klasifikasi agar prototipe ini memiliki fungsi yang semakin luas.

38
DAFTAR PUSTAKA

A. S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2016. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur


Dan Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.

Ahyuna, Herlinda. 2020. Pembuatan Alat Pemisah Buah Kopi Otomatis


Berdasarkan Warna Menggunakan Sensor Warna TCS230 Berbasis
Mikrokontroler. Makassar: Jurnal Ilmiah MATRIK ,Vol.22 No.2, Agustus
2020.

Amin, Mohammad Fauzin, Sabriansyah Rizqika Akbar, Edita Rosana Widasari.


2017. Rancang Bangun Sistem Sortir Buah Apel Menggunakan Sensor
Warna Dan Sensor Suhu

Andono, Nurtantio Pulung, T.Sutojo dan Muljono. 2017. Pengolahan Citra


Digital. Yogyakarta: Andi.

Andrian, Yudhi. 2013. Robot Penyortir Benda Berdasarkan Warna Menggunakan


Sensor Warna TCS3200. Medan: JURNAL SISFOTENIKA Vol. 3 No. 2

Andrianto, Heri. 2013. Pemrograman Microcontroller AVR ATMega16


Menggunakan Bahasa C. Bandung : Penerbit Informatika Dan Sensor Suhu.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol. 1, No.
3, Maret 2017, hlm. 236-240. e-ISSN: 2548-964X. http://j-ptiik.ub.ac.id

Bardani, Ahmad Imam dan Widodo, Nuryono Satya. 2019. Deteksi Zona pada
KRSTI dengan Sensor Warna TCS3200. Buletin Ilmiah Sarjana Teknik
ElektroVol. 01, No. 02

Ladjamudin, Al Bahra Bin. 2016. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha
Ilmu: Yogyakarta.

39
Pratiwi, Banu Putri. 2020. Analisa Kinerja Alat Monitoring Pengukur Kualitas
Udara Dengan Metode Confusion Matrix. Politeknik Negeri Sriwijaya.

Radityo, Dimas Rizki, Muhammad Riyan Fadillah, Quincy Igwahyudi, Satrio


Dewanto. 2012. Alat Penyortiran dan Pengecekan Kematangan Buah
Menggunakan Sensor Warna. Jurnal Teknik Komputer Vol. 20 No.2
Agustus 2012: 88-92.

Romadhon , Ahmad Sahru, Jefry Ramadhana Baihaqi. 2015. Dalam jurnal Jurnal
Ilmiah Mikrotek. Madura: Vol 1, No 4 (2015).

Sari, Marlinda Ike, Rini Handayani, Simon Siregar, Baagus Isnu. 2018. Pemilah
Benda Berdasarkan Warna Menggunakan Sensor Warna TCS3200.
Bandung: TELKA, Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi, dan
Kontrol. Vol.4, No.2, November 2018, pp. 85~90

Tarsono, Ison, Dedi Triyanto, Tedy Rismawan. 2018. Prototype Pemisah


Otomatis Jeruk Siam Berdasarkan Warna Menggunakan Metode KNN (K-
NEAREST NEIGHBOR. Pontianak: Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 06, No. 1 (2018), Hal 44-53.

40

Anda mungkin juga menyukai