Anda di halaman 1dari 115

PENGONTROLAN BUKA TUTUP ATAP DAN BLOWER

OTOMATIS
UNTUK JEMURAN MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLLER
ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

SKRIPSI

Disusun Oleh :
NIM : 1133469143
NAMA : MOHAMAD REZA KURNIAWAN

JURUSAN SISTEM KOMPUTER


KONSENTRASI CCIT
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
2014/2015
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGONTROLAN BUKA TUTUP ATAP DAN BLOWER OTOMATIS


UNTUK JEMURAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

Disusun Oleh :

NIM : 1133469143
Nama : MOHAMAD REZA KURNIAWAN
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Sistem Komputer
Konsentrasi : Cretive communication and Innovative Technology (CCIT)

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2015

Ketua Kepala Jurusan


STMIK RAHARJA Jurusan Sistem Informasi

(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) (Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)


NIP : 000594 NIP : 079010
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGONTROLAN BUKA TUTUP ATAP DAN BLOWER OTOMATIS


UNTUK JEMURAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

Dibuat Oleh :

NIM : 1133469143
Nama :MOHAMAD REZA KURNIAWAN
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology (CCIT)

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015
Pembimbing I Pembimbing II

(Asep Saefullah, S.Pd, M.Kom) (Dewi Immaniar Desrianti, S.Kom)


NID : 06121 NID : 11006
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGONTROLAN BUKA TUTUP ATAP DAN BLOWER OTOMATIS


UNTUK JEMURAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

Dibuat Oleh :
NIM : 1133469143
Nama : MOHAMAD REZA KURNIAWAN
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Commucation and Innovative Technology (CCIT)

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015


Ketua Penguji Penguji I Penguji II

(_______________) (_______________) (_______________)


NID : NID : NID :
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGONTROLAN BUKA TUTUP ATAP DAN BLOWER OTOMATIS


UNTUK JEMURAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

Disusun Oleh :

NIM : 1133469143
Nama : MOHAMAD REZA KURNIAWAN
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Sistem Komputer
Konsentrasi : Creative Communication and Innovative Technology (CCIT)

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan

tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar

Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi

lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia

menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015


(MOHAMAD REZA KURNIAWAN)
NIM : 1133469143

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Menjemur pakaian adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan didalam kehidupan rumah
tangga. dan menjemur pakaian merupakan pekerjaan rutinitas setiap hari. Atap sunlouvre
adalah Atap almunium dapat dibuka dan ditutup yang berfungsi untuk mengatur intensitas
cahaya. Kontruksi atap sunlouvre dapat digunakan untuk menjemur pakaian sehingga dengan
adanya teknologi atap sunlouvre dapat membantu kegiatan menjemur pakaian. Namun dalam
membuka dan menutup atap sunlouvre masih manual. Masih harus menarik tali sunlouvre
untuk membuka atap dan menutup atap pada saat menjemur pakaian. Sehingga membuat
kegiatan menjemur pakaian tidak bisa di tinggal pergi. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu
adanya pengembangan sistem kontrol otomatis. Dengan cara membuat pengembangan sistem
buka tutup atap otomatis menggunakan smartphone android.dengan memanfaatkan teknologi
Bluetooth. maka atap dapat dikontrol melalui smartphone android. Saat ini penerapan sensor
untuk memudahkan pekerjaan manusia semakin meningkat. Salah satunya ialah penggunaan
sensor LDR dan sensor hujan yang di aplikasikan pada atap untuk jemuran pakaian.
Mikrokontroler Arduino Uno akan menerima sinyal dari sensor tersebut , lalu memberikan
perintah pada motor servo untuk membuka atap 45 derajat, 90 derajat, dan 0 derajat. Dan ketika
motor servo membuka atap 45 derajat dan 0 derajat. Maka blower akan berputar untuk
membantu mengeringkan pakaian.

Kata Kunci: Sensor LDR, Sensor Hujan, Motor servo, Arduino Uno, Bluetooth, smartphone

ABSTRACT

Drying clothes is one of the activities that are often carried out in domestic life,and drying
clothes is routine work every day. Sunlouvre roof is aluminum roof can be opened and closed
that serves to regulate light intensity.Sunlouvre roof construction can be used for drying
clothes so that with the roof sunlouvre technology may help activities drying clothes. But in
opening and closing the roof sunlouvre still manual.Still have to pull the rope sunlouvre to
open and close the roof on the roof when drying clothes.Thereby making activities drying
clothes can not stay away. To solve this problem is the development of automated control
systems By making the development of a system using the automatic opening and closing of the
roof android.dengan smartphone utilizing Bluetooth technology. then the roof can be
controlled via android smartphone.Currently the application of sensors to facilitate the work
of humans is increasing.One is the use of LDR sensor and rain sensor applied on the roof for
clothes line.Arduino Uno microcontroller will receive the signal from the sensor, then gave the
order to the servo motor to open the roof 45 degrees, 90 degrees, and 0 degrees. And when the
servo motor open roof 45 degrees and 0 degrees. Then the blower will rotate to help dry the
clothes.
Keywords : LDR Sensor, Rain Sensor, servo motor, Arduino Uno, Bluetooth, smartphone
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya,

sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja,

Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil

observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak

penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena

itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan

terimakasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu

Komputer (STMIK) Raharja.

2. Bapak Drs.Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktruk Perguruan Tinggi Raharja.

3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Manajemen

dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

4. Bapak Ferry Sudarto S.Kom, M.Pd, selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
5. Bapak Asep Saefullah, S.Pd, M.Kom selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah

memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

6. Ibu Dewi Immaniar Destrianti, S.Kom selaku Dosen pembimbing II yang telah

membantu dan membimbing dalam pembuatan Skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu

pengetahuan kepada penulis.

8. Ayahanda Yusri Ferdiana dan Ibunda Sri Khayati, yang telah mendukung dari segi

materil maupun moril.

9. Adik tercinta, Fahmi, Diki, Nisa, dan Yuhdi yang telah memberikan semangat dan

motivasinya.

10. Bapak Nurkholis dan segenap pegawainya selaku stakeholder dari CV.Trideko Interior

yang telah membantu dan membimbing, sehingga laporan Skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

11. Semua pihak instansi terkait yang bekerja sama membantu dan memberikan masukan.

12. Seluruh Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer yang selalu

memberikan motivasi, do'a, dan semangatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu

untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang

membutuhkan.
Tangerang, ..... 2015

Mohamad Reza Kurniawan


NIM. 1133469143
Daftar isi
[sembunyikan]

1 BAB I
o 1.1 Latar Belakang
o 1.2 Rumusan Masalah
o 1.3 Ruang Lingkup Penelitian
o 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
1.4.2 Manfaat Penelitian
o 1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
1.5.2 Metode Perancangan
1.5.3 Metode Prototipe
1.5.4 Metode Testing
o 1.6 Sistematika Penulisan
2 BAB II
o 2.1 Teori Umum
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.2 Konsep dasar perancangan sistem
2.1.3 Konsep Dasar pengontrolan
2.1.4 Konsep Dasar Elisitasi
2.1.5 Konsep Dasar Prototype
2.1.6 Definisi Flowchart
o 2.2 Teori Khusus
2.2.1 Definisi Android
2.2.2 Konsep Dasar Bluetooth
2.2.3 Konsep Dasar Mikrokontroler
2.2.4 Definisi Arduino
2.2.5 Konsep Dasar Motor Servo
2.2.6 Konsep Dasar Sensor
2.2.7 Software Arduino 1.0
2.2.8 Komponen Elektronika
o 2.3 Literature Review
3 BAB III
o 3.1 Gambaran Umum CV.Trideko Interior
3.1.1 Sejarah Singkat CV.Trideko Interior
3.1.2 Struktur Organisasi CV.Trideko Interior
3.1.3 Tugas dan Tanggung Jawab
o 3.2 Tujuan Perancangan
o 3.3 Diagram Blok
o 3.4 Langkah-langkah Perancangan
o 3.5 Cara Kerja Alat
o 3.6 Pembuatan Alat
3.6.1 Perangkat Keras (Hardware)
3.6.2 Perangkat Lunak (Software)
o 3.7 Flowchart Sistem
o 3.8 Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah
o 3.9 User Requirement
3.9.1 Elisitasi Tahap I
3.9.2 Elisitasi Tahap II
3.9.3 Elisitasi Tahap III
3.9.4 Final Draft Elisitasi
4 BAB IV
o 4.1 Rancangan Sistem Usulan
4.1.1 Prosedur Sistem Usulan
4.1.2 Analisa listing program pada system yang diusulkan
4.1.3 Penjelasan struktur listing program
4.1.4 Prosedur Komunikasi bluetooth Menggunakan Aplikasi Android
o 4.2 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
o 4.3 Rancangan Program
4.3.1 Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller
o 4.4 Konfigurasi Sistem Usulan
4.4.1 Spesifikasi Hardware
4.4.2 Spesifikasi Software
4.4.3 Hak Akses
o 4.5 Testing
o 4.6 Evaluasi
o 4.7 Implementasi
4.7.1 Schedule
4.7.2 Penerapan
o 4.8 Estimasi Biaya
5 BAB V
o 5.1 Kesimpulan
o 5.2 Saran
6 DAFTAR PUSTAKA
7 DAFTAR LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menjemur pakaian adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan didalam kehidupan

rumah tangga, dan biasanya menjemur pakaian sering kita tinggal berpergian, sehingga kita

tidak sempat untuk mengangkat jemuran pada waktu akan turun hujan. Pemanasan global yang
sekarang ini terjadi mengakibatkan cuaca yang sulit di tebak. Sehingga terjadi perubahan secara

tiba-tiba dari panas menjadi hujan ataupun sebaliknya sehingga kegiatan menjemur pakaian

menjadi terganggu.

Sunlouvre adalah atap alumunium yang bisa dibuka dan ditutup, mengendalikan intensitas

sinar matahari dan hujan. kontruksi sunlouvre dapat di gunakan untuk menjemur pakaian.

Sehingga dengan adanya sunlouvre dapat membantu kegiatan menjemur pakaian. Namun

dalam membuka dan menutup atap pada sunlouvre masih manual. Masih harus menarik tali

sunlouvre untuk membuka atap dan menutup atap pada saat menjemur pakaian. dengan

menarik tali sunlouvre untuk membuka dan menutup atap kegiatan menjemur pakaian tidak

bisa di tinggal pergi.

Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya pengembangan sistem kontrol otomatis.

Dengan cara membuat pengembangan sistem buka tutup atap otomatis menggunakan

smartphone . Dalam perancangan implementasi sistem buka tutup atap otomatis masalah

masalah yang dipecahkan adalah meliputi sistem pengendali atap, arsitektur perangkat keras,

perangkat elektronik dan mekanik dari keterangan diatas dipadukan untuk merealisasi sistem

pengendalian buka tutup atap otomatis.

Rumusan Masalah
Perubahan cuaca yang secara tiba tiba terkadang menyebabkan kegiatan rumah tangga

yaitu menjemur pakaian menjadi terganggu, sehingga perlu adanya sebuah alat yang dapat

membantu mengatasi masalah rumah tangga tersebut.

Dalam hal ini maka penulis mencoba merancang sistem teknologi berdasarkan latar

belakang kita dapat simpulkan beberapa permasalahan, yaitu ::

1. Bagaimana mikrokontroler Arduino Uno dapat berinteraksi dengan smartphone

android?
2. Bagaimana cara melakukan pengontrolan membuka dan menutup atap dengan

mikrokontroler Arduino Uno?

3. Bagaimana interface dari smartphone android dapat mengendalikan atap sunlouvre?

Ruang Lingkup Penelitian


Sebagai pembatasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan

tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Menganalisa proses buka tutup atap dan blower secara otomatis.

2. Konfigurasi Arduino Uno dengan smartphone android untuk mengontrol atap dan

blower.

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Membuat mekanisme pengontrolan atap dan blower secara otomatis yang dapat

bekerja efektif dan dapat dikontrol melalui smartphone android.

2. Membuat prototype yang dapat mengontrol atap dan blower secara otomatis

melalui smartphone android.

3. Membuat alat yang bantu pekerjaan rumah tangga khusunya dalam menjemur

pakaian.

Manfaat Penelitian
Dan Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

1. Dapat mengetahui cara kerja sistem alat tersebut dan mengetahui interaksi

antara perangka kerja (software) dengan perangakat keras (hardware).


2. Mempermudah bagi user untuk membuka dan menutup atap sunlouvre dengan

menggunakan smartphone android tanpa harus menarik tali.

3. Dapat meringankan pekerjaan rumah tangga khususnya dalam menjemur

pakaian.

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan Skripsi.

menggunakan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data


Untuk medapatkan data yang diperlukan dalam laporan skripsi ini, digunakan metode

sebagai berikut:

1. Observasi (Pengamatan)

Pada observasi yang dilakukan selama 2 bulan, penulis melihat masih adanya

kebiasaan user untuk membuka dan menutup atap secara konvensional.

2. Wawancara

Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan stakeholder yang bernama

Nurkholis yang ada pada CV.Trideko Interior agar memperoleh data yang jelas dan

akurat. Dari hasil wawancara tersebut yang dikeluhkan oleh stakeholder adalah dalam

proses membuka dan menutup atap masih harus menggunakan tali. Sehingga apabila

turun hujan maka tali yang ada pada atap sun louvre harus ditarik agar atap menutup.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa

sumber (literature) atau buku yang diperlukan untuk kebutuhan penganalisaan dan

perancangan sistem baru yang di usulkan.


Metode Perancangan
Untuk metode perancangan yang diusulkan ini, penulis menggunakan Flowchart.

Alasan penulis memilih metode perancangan flowchart ini adalah dalam metode perancangan

program sebelumnya penulis menggunakan flowchart, sehingga dalam metode perancangan ini

penulis menggunakan metode yang sama agar dapat saling berhubungan dan tidak ada yang

berubah dari sistem yang berjalan sampai perancangan sistem yang akan diusulkan, hanya saja

ada perubahan atas sistem yang akan diusulkan, namun tidak akan merubah konsep kerja pada

sistem yang sedang berjalan. Untuk perancangan alat, penulis menggunakan Sistem Flowchart,

dan untuk perancangan program, penulis menggunakan Flowchart Program.

Metode Prototipe
Prototype model yang penulis gunakan yaitu Throw-away. Prototype di buat dan di tes.

Pengelaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir

(final), kemudian prototype tersebut dibuang (tidak dipakai). Alasan penulis menggunakan

metode ini adalah karena memiliki suatu tujuan utamanya yaitu kegagalan dalam

mendefinisikan masalah antara user dan developer dapat dikenali dari awal serta proses testing

dan perbaikan dapat dilakukan secara terus menerus sehingga mengurangi tingkat kegagalan

produk.

Metode Testing
Pada metode testing ini penulis menggunakan Black Box pada sistem yang akan penulis

bangun, dalam fungsinya Black Box testing digunakan untuk menemukan hal-hal yang

fungsinya tidak benar atau tidak ada dan kesalahan pada perfomansi (performance errors).

Karena uji coba Black Box memungkinkan eksperimen software untuk membuat himpunan

kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada maka

penulis mengelompokan laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat

dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan

dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini menjelaskan tentang teori teori dasar atau umum dan teori teori

khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem

yang sedang berjalan, dan literatur review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini memuat tentang perancangan sistem pengontrolan buka tutup atap dan

blower otomatis menggunakan smartphone android , Flowchart dari sistem yang akan

dibangun. Komunikasi antara arduino uno dengan sensor dan tampilan prototype.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian

dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap komunikasi antara smarphone

android dengan arduino uno dan sensor. motor servo sebagai media untuk membuka dan

menutup atap sunlouvre. dan blower sebagai media untuk membantu mengeringkan pakaian

disaat atap tertutup.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa yang dilakukan

serta saran-saran yang dapat penulis berikan


DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
1. Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:6)[1], Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu

kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling

berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut Hartono (2013:9)[2] , Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau

elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu

kesatuan.

Menurut Taufiq (2013:2)[3] , Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun

fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Dari ketiga definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok

unsur yang saling terhubung yang saling terorganisir satu dengan yang lain. yang berkolaborasi

dan berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13)[1] , suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu

yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik

yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:

a. Komponen sistem (component)


Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja

sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu

bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai

sistem yang lebih besar atau sering disebut supra sistem.

b. Batasan sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lainnya atau dengan

lingkungan luar. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan luar sistem (environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi

operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat

bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian,

lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan

harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung sistem (interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau

interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem

ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk

subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi

sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem (input)

Energi yang dimasukkan ke dalam system disebut masukan sistem, yang dapat berupa

pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan

komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran sistem (output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini

merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang

dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk

pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

g. Pengolahan sistem (processing)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi

keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi

laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran sistem (Objective) atau tujuan (goal)

Suatu sistem harus memiliki sasaran (Objective) dan tujuan (goal) yang pasti dan bersifat

deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada

gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan yang telah

direncanakan

Sumber: Sutabri (2012:14)


Gambar 2.1. Karakteristik system

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara

fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan

antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik,

seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan

lain sebagainya.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia,

misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim.

Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia

dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis

komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi

dengan manusia.

c. Sistem Deterministik dan Sistem probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem

deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat

dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang

bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena

mengandung unsur probabilitas.


d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh

lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak

luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh

lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem

lainnya.

4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[3] , tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan.

Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan

yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur

dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai

sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur

yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk

mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah

terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah

menjadi tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1] , Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti

dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

a. Mengenali adanya kebutuhan


Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat

dikenali.Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang

meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.Suatu kebutuhan ini harus dapat

didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan

sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

b. Pembangunan sistem

Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang

timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Pemasangan sistem

Setalah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem

merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem.Didalam peralihan dari tahap

pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya

merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

d. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu

sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem

informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan

bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk

perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

e. Sistem menjadi usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastik sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan

melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis

dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru

perlu dibangun untuk menggantikannya.


Sumber : Sutabri (2012:20)

Gambar 2.2 Daur Hidup Sistem

Konsep dasar perancangan sistem


1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Hartono (2013:9)[2] , Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau

elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu

kesatuan.

Menurut Taufiq (2013:2)[3] , Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun

fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Yakub (2012:1)[4] , Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[5] , Perancangan Sistem

adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-

kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan

bagaimana suatu sistem dibentuk.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[6] , Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang

diperlukan oleh sistem baru.


Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem

adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[5] , Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan

utama, yaitu:

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada

pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem

yang terperinci).

3. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141)[7] Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

a. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici

Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru

denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk

menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara

bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur

(structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-

alat dokumentasi yang popular yaitu:

1. Diagram arus data (data flow diagram)

2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

3. Kamus data (Data dictionary)

4. Flowchart
5. Model hubungan objek

6. Spesifikasi kelas

b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang

akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

c. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang

dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan

kendala-kendala yang ada.

d. Memilih Konfigurasi Terbaik

Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan

sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat

rekomendasi kepada manager untuk disetujui.Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut,

persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

e. Menyiapkan Usulan Penerapan

Analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan

tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

f. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan

sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem

melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Konsep Dasar pengontrolan


1. Definisi Pengontrolan
Menurut Erinofiardi (2012:261)[8] , Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja

berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis).

Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring

perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah

mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya

dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak

langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol.

Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem

pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai

operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu

yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna

mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut

kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-

loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loop Control System).

2. Jenis Jenis Pengontrolan

a. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261)[8] , sistem kontrol loop terbuka adalah suatu sistem kontrol

yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem

kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.


Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar 2.3 Sistem Pengendali Loop Terbuka

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada

proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi

tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya

ke alat terkendali.

b. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261)[8], sistem kontrol loop tertutup adalah Suatu sistem kontrol

yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang

dilakukan.

Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal

umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang

diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem

mendekati hasil yang diinginkan.

Sumber : Erinofiardi (2012:262)

Gambar 2.4 Sistem Pengendali Loop Tertutup


Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem

tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan

sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali

sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan

bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input

dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Elisitasi


1. Jenis-jenis Elisitasi

Menurut Guritno (2010:302)[9] , Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan

melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

a. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui

proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II

merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI

bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru

dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai MDI :

M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan

tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.


D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan

boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem

maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem

yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi tahap III

merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua

requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa

diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

Tabel 2.1 Metode Technical (T), Operational (O), Economic (E)

Sumber : Guritno (2010:302)

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:


Tabel 2.2 Metode High (H), Middle (M), Low (L)

Sumber : Guritno (2010:303)

d. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai

dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Prototype


1. Definisi Prototype

Menurut Simarmata (2010:62)[10], Prototype adalah bagian dari produk yang

mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan.

Menurut Darmawan (2013:229)[5] , prototype adalaha satu versi dari sebuah sistem potensial

yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimanai sistem akan

berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari

produk atau sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna

dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

2. Jenis-Jenis Prototype
Menurut Simarmata (2010:64)[10], Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua,

yaitu:

a. Rapid Throwaway Prototyping

Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot

(1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam

pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi

(high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para

tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype quick and dirty dibangun, diverifikasi oleh

kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala

besar dimulai.

b. Prototype Evolusioner

Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman

secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang

dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun

atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-

kadang diacu sebagai chunking pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

3. Kelebihan dan Kelemahan Prototype

Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Sumber :Simarmata(2010:68)

Definisi Flowchart
Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8)[11] , Flowchart adalah

penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu

program.

Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)[12] , Flowchart adalah penggambaran

secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram

yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang

perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan

membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

1. Cara Membuat Flowchart

Ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti:

a. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

b. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus

dapat dimengerti oleh pembacanya.

c. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

d. Setiap langkah dari aktifitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja,

misalkan melakukan penggandaan.

e. Setiap langkah dari aktifitas harus pada urutan yang benar.

f. Lingkup dan range aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

Percabangan-percabangan yang memotong aktifitas yang sedang digambarkan tidak perlu

digambarkan pada Flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakkan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila

peercabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

g. Gunakan simbol-simbol Flowchart yang standar.

2. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut:

a. Bagan Alir Sistem (SystemFlowchart)

Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam

system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam

sistem.

Sumber: Rachman (2012:78)

Gambar 2.5 Bagan Alir Sistem (SystemFlowchart)

b. Bagan Alir Dokumen (DocumentFlowchart)

Menelusuri alur data dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk

menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.
Sumber: Rachman (2012:90)

Gambar 2.6 Bagan Alir Dokumen (DocumentFlowchart)

c. Bagan Alir Skematik (SchematicFlowchart)

Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

Sumber: Rachman (2012:93)

Gambar 2.7 Bagan Alir Skematik (SchematicFlowchart)

d. Bagan Alir Program (ProgramFlowchart)

Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau

prosedur dilaksanakan.

e. Bagan Alir Proses (ProcessFlowchart)


Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis

langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

Sumber: Rachman (2012:97)

Gambar 2.8 Bagan Alir Proses (ProcessFlowchart)

Sumber: Rachman (2012:98)

Gambar 2.9 Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Teori Khusus
Definisi Android
Menurut Nazruddin Safaat H (2011:1)[13], android adalah sistem operasi yang berbasis

Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet.

Menurut Wicak Hidayat (2011:192)[14] , android adalah sistem operasiuntuk perangkat

mobile, dan sistem operasi ini bersifat Open source dan dikembangankan berdasarkan kernel

Linux .

Menurut Agus Wahadyo (2013:2)[15] , android adalah sistem operasiyang di sematkan pada

gadget, baik di handphone, tablet, juga sekarang sudah merambah ke kamera digital dan jam

tangan.

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi

mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc.

membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian

untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34

perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel,

Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat

dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar

benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset

Distribution (OHD).

Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:

a. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang

tersedia.

b. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.

c. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.


d. SQLite: untuk penyimpanan data.

e. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3,

AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)

g. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung

piranti keras)

Konsep Dasar Bluetooth


1. Definisi Bluetooth

Menurut Enterprise (2010:62)[16] , Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang

mampu menyediakan layanan transfer data dengan jarak jangkauan yang terbatas.

Menurut irwansyah (2014:85)[17] . bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk

mengirimkan/menerima data dari device pertama ke device kedua.

Dari kedua definsi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bluetooth adalah alat

komunikasi yang digunakan untuk mentransfer data atau untuk mengirim dan menerima data

dalam jarak terjangkau tertentu.

2. Sejarah Bluetooth

Menurut Rajasa (2013:124)[18] , bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara

2.402GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara

secara real-time antara host to host bluetooth dengan jarak jangkauan rangkaian yang terbatas.

bluetooth dapat berupa card yang berbentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang

digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio

standar IEEE 802.11 , hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang

lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. pada dasarnya bluetooth

diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam


melakukan pertukanran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang lebih baik untuk

teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah

interoperablity yang menjanjikan mudah dalam pengoprasian dan mampu menyediakan

layanan yang bermacam-macam. bluetooth berkerja menggunakan frekuensi radio. beda

dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. jaringan bluetooth bekerja

pada frekuensi 2.402 GHz sampai dengan 2.480 GHz. dibangkitkan dengan daya listrik kecil

sehingga membatasi daya jangkauannya hanya sampai 10 meter. penetapan frekuensi ini telah

distandarisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan

industri, ilmiah dan medis. kecepatan transfer data bluetooth rilis 1.0 adalah 1 MB perdetik

(Mbps) sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertuakaran data hingga 3 Mbps. sepasang

peralatan bluetooth yang telah tersambung akan membentuk personal area network, disebut

juga piconet dan mengack frekuensi. akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan

secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan

mengontrol komunikasi jika di kaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan

bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan bluetooth. koneksi

antar peralatan bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna melainkan terjadi

secara otomatis. begitu peralatan bluetooth terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja

dapat mengirimkan data ke peralatan bluetooth. beberapa manufaktur peralatan mobile saai ini

telah memulai menerapkan teknologi secure bluetooth, yaitu dengan menggunakan password

pada perangkat bluetooth tersebut.

Konsep Dasar Mikrokontroler


1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)[19] , Mikrokontroler

adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler

berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah
mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor,

yakni memori dan pemrograman Input-Output.

Menurut syahwil (2013:53)[20] , Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional

dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil

RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler

adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk

yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler

dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan

menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.

Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan intruksi-intruksi

yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem

terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program

ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana

untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronik digital yang mempunyai

masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara

khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekadar contoh,

bayangkan diri anda saat mulai belajar membaca dan menuli. Ketika anda sudah melakukan

hal itu anda bis membaca semua tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya. Dan

andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya, begitu pula jika anda sudah mahir membaca dan

menulis data maka anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan

otomatis menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan anda.

Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip yang digunakan untuk mengontrol

peralatan elektronik, yang menekankan efesiensi dan efektivitas biaya. Secara harfiahnya bisa
disebut pengendali kecil di mana sebuah sistem elekronik yang sebelumnya memerlukan

komponen-komponen pendukun seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/ diperkecil dan

akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini

2. Pemanfaatan Mikrokontroler

Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik disekeliling kita. Misalnya handphone, MP3

Player, DVD, Televisi, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan

robot, baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan dalam produk

dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin

kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan

konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan

alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk

berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka :

a. sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas

b. rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem

adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi

c. pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri kerena sistemnya kompak

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroleer bisa mereduksi komponen IC TTL dan

CMOS yang sering kali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar

menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). dengan kata lain, mikrokontroler

adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung

beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port pararel, port serial,

komparator, konversi digital keanalog (DAC) konversi analog kedigital dan sebagainya hanya

menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.


Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, mikrokontroler tersebut memerlukan

komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem

minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa

mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal

pun mikrokontroler sudah beroperasi.

Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras

dan perangkat lunak, yaitu:

a. sistem minimal mikrokontroler

b. software pemrograman dan kompiler, serta downloader

yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah

dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi/ sebuah IC mikrokontroler tidak akan

berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR

memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:

1. prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri

2. rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal

3. rangkaian clock yang digunakan untuk memberi detak pada CPU

4. rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentru (AVR misalnya), poin no 2, 3 sudah tersedia dari

vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz,8MHz). Sehingga pengguan tidak memerlukan

rangkaian tambahan, namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal

ingin komunikasi dengan PC atau Handphone) pengguna harus menggunakan rangkaian clock

yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0582

MHz. Untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.
3. Perkembangan Mikrokontroler

Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh texas intrument dengan seri TM S 1000 pada

tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai dibuat

sejak 1971 merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM.

Kemudian, pada tahun 1976 intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer

dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari

keluarga MCS 48. sekarang dipasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit

sampai dengan 64 biit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat

tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas yang

cendrung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang

relatif lebih sedikit.

Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit carian

keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dan seri AT89Sxx dan mikrokontroler

AVR yang merupakan varian dari mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun

varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang

berbeda-beda). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat

sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak

jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan

ponsel, membuat jam tangan digital, termometer digital, dan sebagainya.

4. Jenis-jenis Mikrokontroler

Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada

kompleksita inttruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian

itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing keturunan atau keluarga sendi-sendiri.
a. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang

dimiki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.

b. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Intruction Set Computer. Intruksi bisa

dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.

5. Jenis-jenis Mikrokontroler Umum digunakan

a. Keluarga MCS51

Mikrokontroler ini termasuk kedalam keluarga mikrokontroler CISC. Sebagian besar

intruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur harvard

dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal sebuah mode

perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat

dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah

satu kemampuan dari mikrokotroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin proses boolean yang

mengizinkan operasi logika boolean tingkatan bit dapat dilakukan sedara langsung dan secara

efisien dalam register internal dan RAM karena itulah MCS51 digunakan dalan rancangan awal

PLC (Programmable Logic Control).

b. AVR

Mikrokontroler Alv dan vegard's Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan

mikrokontroler RISC 8bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode intruksinya dikemas dalam

saru siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang

elekronika dan instrumentasi. Secara umu AVR dapat dikelompokan dalam 4 kelas. Pada

dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori. Periferal dan fungsinya.

Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTIny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan

AT86RFxx.

c. PIC
Pada awalnya PIC merupakan kependekan dari programmabel interface controller, tetapi

pada perkembangannya berubah menjadi Prorammable Intelligent Computer. PIC termasuk

keluarga mikrokontroler berarsitektur harvard yang dibuat leh microchip technology. Awalnya

dikembangkan oleh divisi mikroelektronik general instruments dengan nama PIC1640,

sekarang micochip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC cukup populer

digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah,

ketersediaan dan penggunan yang luas, data base aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan

pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

d. Arduino

Arduino adalah kit elektonik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya

terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan

Atmel.

e. ARM Cortex-M0

ARM adalah prosesor dengan arsitektur set intruksi 32bit RISC (reduced Instruction Set

Computer) yang dikembangkan oleh ARM holdings. ARM merupakan singkatan dari

Advanced RISC Machine ( sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC

Machine ).

Definisi Arduino
Menurut Syahwil (2013:60)[20] , Arduino adalah kit elektonik atau papan rangkaian

elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip

mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.mikrokontroler itu sendiri adalah

chip atau IC (Integrated Circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan

menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elekronik dapat memberikan

input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan.
Jadi mikrokontroler bertugas sebagai 'otak' yang mengendalikan input, proses dan output

sebuah rangkaian elektronik.

Secara umum, Arduino terdiri dari dua bagaian, yaitu:

a. Hardware berupa papan input/output (I/O) yang open source.

b. Software Arduino yang juga open source, meliputi software Arduino IDE untuk menulis

program dan driver untuk koneksi dengan komputer.

1. Sejarah Singkat Arduino

Pembuatan arduino dimulai pada tahun 2005, di mana sebuah situs perusahaan komputer

Olivetti di Ivrea Italia, membuat perangkat lunak untuk mengendalikan proyek desain interaksi

siswa supaya lebh murah dibandingkan sistem yang ada pada saat itu. Dilanjutkan pada bulan

mei 2011, di mana sudah lebih dari 300.000 unit Arduino terjual.

Pendiri dari Arduino itu sendiri adalah Massimo Banzi dan David Cuartielles sebagai

founder. Awalnya mereka memberi nama proyek itu dengan sebutan Arduin dari Ivrea tetapi

seiring dengan perkembangan zaman, nama proyek itu diubah menjadi Arduino yang berarti

teman yang kuat atau dalam versi bahasa inggrisnya dikenal dengan sebutan hardwin.

Proyek pengkabelan diciptakan oleh seniaman sekaligus programmer asal kolombia

bernama hernando barragain. Pengkabelan ini adalah proyek tesis hernando pada Desaiin

Interaksi Institue Ivrea. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjadi versi elektronik pengolahan

yang digunakan dilingkuangan pemrograman dan mengambil pola sintaks processing dengan

perkembangnnya teknologi, arduino menjadi sangat populer dikalangan mahasiswa dan pelajar

saat ini. Mereka mengembangkan Arduino dengan Bootloader dan software yang user friendly

sehingga menghasilkan sebuah board mikrokontroler yang bersifat open source yang bisa

dipelajari dan dikembangkan oleh mahasiswa, pelajar, profesional, pemula dan penggemar

elektronika maupun robotik diseluruh dunia. IDE (Integrated Development Environment)


dicipttakan oleh Casey Reas dan Ben Fry, beberapa programmer yang lain juga terlibah seperti

Tom Igoe, Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicolas Zambett.

2. Kelebihan Arduino

Tentu saja ada banyak mikrokontroler maupun platform mikrokontroler tersedia, misalnya

saja basic stamp-nya prallax, BX-24-nya Netmedia, Phidget, MIT's HandyBoard, dan lain

sebagainya. Semua alat tersebut bertujuan untuk menyederhanakan berbagai macam kerumitan

maupun detail rumit pada pemrograman mikrokontroler sehingga menjadi paket mudah

digunakan (easy-to-use) Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan

mikrokontroler. Sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:

a. murah papan (perangkat keras) Arduno biasanya dijual relatif murah (harga Arduino Uno-

R3 yang penulis beli seharga Rp. 279.000,00) dibandingkan dengan platform mikrokontroler

pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali

karena semua sumebr daya untuk membuat Arduino tersedia lengkap di website Arduino

bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk windows,

namun juga cocok bekerja di Linux, Mac.

b. Sederhana dan sangatlah mudah pemrogramannya. Perlu diketahui bahwa lingkungan

pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi mereka

yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan pemrograman

Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan processing tentu

saja akan mudah menggunakan Arduino. Bahkan didalam dos/kotak Arduino terdapat tulisan

bahwa Arduino diperuntukan bagi seniman, desainer, penghobi, dan siapa saja. Sungguh

membesarkan hati dan membangkitkan semangat bahwa penggunanya tidak harus teknisi

berpengalaman atau ilmuwan berotak jenius.


c. Perangkat lunak open source. Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open

Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalam untuk mengembangkan lebih lanjut

bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka C++ yang berbasis pada Bahasa C

untuk AVR.

d. Perangkat kerasnya open source. Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler

ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328,dan ATMEGA1280. Dengan demikian, siapa saja

bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagi

bootloader tersedia langsung dari perangkat Arduino IDE-nya. Bsa juga menggunakan

breadboard untuk membentuk perangkat Arduino beserta periferal-periferal lain yang

dibutuhkan.

e. Tidak perlu perangkat chip programmer. Karena didalamnya sudah ada bootloader yang

akan menangani upload program dari komputer

f. sudah memiliki saran komunikasi USB sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki

Port serial/RS323 bisa menggunakannya

g. bahas pemogram relatif mudah, karena softwate Arduino dilengkapi dengan kumpulan

library yang cukup lengkap

3. Penggunaan dan Pemanfaatan Arduino

Kegunaan Arduino tergantung kepada kita yang membuat program. Arduino bisa digunakan

untuk mengontrol LED, mengontrol lampu lalu lintas, bisa juga digunakan untuk mengontrol

helikopter, sudah banyak contoh yang sudah pernah dibuat diantaranya MP3 Player, pengontrol

motor, mesin CNC, monitor kelembaban tanah, pengukur jarak, penggerak servo, balon udara,

pengotrol suhu, monitor energi, stasium cuaca, pembaca RFID, drum elektronik, GPS longger,

monitoring bensin, dan masih banyak lagi. Silahkan buka Google, Youtube, atau lihat

di http://freeduino.org.
4. Jenis-jenis Perangkat Keras Arduino

Saat ini ada bermacam-macam bentuk dan jenis papan Arduino yang disesuaikan dengan

peruntukannya, tidak hanya board (papan) Arduino yang disediakan juga terdapat modul siap

pakai (shield), juga aksesoris seperti USB adapter dan sebagainya. Berikut jeni-jenis papan

Arduino yang ada di pasaran.

a. Papan/board Arduino

Arduino Uno adalah papan mikorokontroler berbasis ATmega328 yang memiliki 14 pin

digital input/output (di mana 6 pn dapat digunakan sebagai output PWM) 6 input analog. Clock

speed 16 MHz. Koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Board ini

menggunakan daya yang terhubung kekomputer dengan kabel USB atau daya eksternal dengan

adaptor AC-DC atau Baterai.

Arduino Uno adalah pilihan yang baik untuk pertama kali atau pemula yang ingin mengenal

Arduino. Di samping sifatnya yang realibel juga harganya murah.


Tabel 2.4. Spesifikasi board Arduino Uno

Sumber : Syahwil (2013:66)

b. Sumber (catu daya)

Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber

daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal dari AC-DC atau

baterai. Adaptor ini dapat dihuungkan dengan mencancapkan Power Jack, dapat juga

dihubungkan pada power pin (Gnd dan Vin).

Board Arduino Uno dapat beroprasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 volt. Jika

disuplai kurang 7 V meskipun pin 5 V dapat di suplai kurang dari lima volt, board Arduino

mungkin tidak stabil. Jika menggunakan tegangan lebih dari 12 V. regulator tegangan bisa

panas dan merusak board. Karena kisaran yang disarankan adalah 7 sampai 12 volt.
Adapun pin power suplai pada Arduino Uno adalah:

1) VIN. Tegangan input board Arduino ketika menggunakan sumber daya (5 volts dari

sambungan USB atau dari sumber regulator lain). Anda dapat mensuplai tegangan pada pin ini,

jika suplai tegangan lewat poer jack, dapat mengakses melalui pin ini.

2) %V keluaran pin ini telah diatur sebesar 5V dari regulator pada board. Board dapat

disuplai melalui DC jack power (7-12V). menyuplai tegangan melalui ppin 5V atau 3.3V

bypasses regulator, dapat merusak board.

3) 3v3 Suplai 3,3 volt dihasilkan oleh regulator pada board. Menarik arus maksimum 50

mA.

4) GND. Pin Ground.

c. Memory

ATmega328 mempunyai memori 32 KB (dengan 0,5 KB dipergunakan untuk bootloader),

juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang mana dapat dibaca tulis dengan

library EEPROM).

d. Input dan Output

Setiap pin digital pada board Arduino Uno dapat digunakan sebagai input ataupun output.

Dengan menggunakan fungsi pimMode(), digitalWrite(). Dan digitalRead(). Pin-pin ini

beroperasi pada tegangan 5 Volts, setiap pin mampu memberikan atau menerima arus

maksimum dan memiliki resistor pull-up internal (secara default tidak terhubung) dari 20-50

kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:

1) Serial: 0 (RX) dan 1 (TX) digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data

serial TTL. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip ATmega8U2 USB-To-TTL serial.
2) Interupsi Eksternal: 2 dan 3. pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada nilai

yang rendah, tepi naik atau turun, atau perubahan nilai.

3) PWM: 3,5,6,9,10 dan 11. menyediakan 9-bit output PWM dengan fungsi angaloWrite ().

4) SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI

mengunakan library SPI.

5) LED:12 terdapat LED pin digital 13 pada board. Keitka pin bernilai TINGGI (HIGH),

LED menyala (ON). Ketika pin bernilai rendah (LOW), LED akan mati (OFF).

6) Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A10 sampai A5, yang masing-masing

menyediakan 10 bit resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 5 volt dari ground.

e. Komunikasi

Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino

lain, atau mikrokontroler lainnya. ATmega328 menyediakan UART TTL (5V) komunikasi

serial, yang tersedia di pin digital 0 (RX) dan 1 (TX).

1. Arduino Leonardo

Arduino Leonardo adalah sebuah papan mikrokontroler berbasis ATmega32u4, yang

mempunyai 20 pin digital input/output. Di mana 7 pin dapat digunakan sebagai output PWM

dan 12 pin analog input, clock speed 16 MHz crystal oscillator, sambungan micro USB, power

jack, ICSP header, dan sebuah tombol reset. Board ini juga menggunakan daya terhubung ke

komputer dengan kabel USB atau daya eksternal dengan adaptor AC-DC atau beterai

2. Arduino Mega 2560

Arduino Mega 2560 adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega2560. Yang mempunyai

54 pin digital input/output, di mana 14 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16 analog
input 4UARTs (hardware serial ports), 16 MHz crystal oscillator, sambungan USB, power jack,

ICSP header dan tombol reset.

Board ini juga menggunakan daya yang terhuung kekomputer dengan kabel USB atau daya

eksternal dengan adaptor AC-DC atau beterai, Arduino mega compatibel dengan shield yang

didesain untuk Arduino Duemilanove or Diecimila.

3. Arduino Due

Arduino Due adalah sebuah papan mikrokontroler berbasis Atmel SAM3XSE ARM Cortex-

M3 CPU, Arduino Due merupakan mikrokontroler pertama dari Arduino berbasis ARM 32-

bit. Mempunyai 54 pin digital input/output (di mana 12 pin digunakan untuk output PWM), 12

analog input, 4 UARTs (hardware serial ports), clock speed 84 Mhz, sambungan OTG USB, 2

DAC (digital to analog), 2 TWI, power jack, SPI header, JTAG header, tombol reset, dan

tombol erase

4. Arduino Ethernet

Arduino Ethernet adalah mikrokontroler berbasis ATmega328, terdapat 14 pin

digital/output, 6 analog input, clock speed 16 MHz, sambungan RJ45, power jack, ICSP header,

dan tombol reset

Arduino Ethernet berbeda dari board yang lain karena tidak mempunyai chip driver onboard

USB-to-serial, tetapi mempunyai Wiznet Ethernet interface (sama yang ditemukan pada

Ethernet Shield). Terdapat pembaca kartu memori microSD. Yang dapat digunakan untuk

menyimpan file-file untuk data akses jaringan. Juga dapat diakses melalui library SD. Pin 10

untuk Wiznet interface.

5. Arduino Mega ADK

Arduino ADK adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega2560. Terdapat USB host

interface untuk koneksi pada handphone berbasis Android, berbasis MAX3421eIC.


Mempunyai 54 pin digital input/output (di mana 14 pin dapat digunakan sebagai output PWM),

16 analog input, 4 UARTs (hardware serial ports), 16 MHz crystal oscillator, sambungan USB,

power jack, ICSP header, dan tombol reset.

6. Arduino Micro

Arduino Micro adalah papan mikrokoontroler berbasis ATmega32u4 mempunyai 20 pin

digital input/ output (di mana 7 pin dapat digunakan sebagai output PWM dan 12 analog input),

16 MHz crystal oscillator, sambungan micro USB, ICSP header, dan tombol reset button.

Arduino Micro mirip dengan Arduino Leonardo yang berbasis ATmega32u4, didukung

dengan komunikasi USB, dan dapat dihubungkan dengan keyboard dan mouse komputer.

7. Arduino Nano

Arduino Nano adalah board Arduino berukuran kecil, lengkap dan berbasis ATmega328

untuk Arduino Nano 3.0 atau ATmega168 untuk Arduino Nano 2.x mempunyai kelebihan yang

sama fungsional dengan Arduino Deumilanove, namun dalam paket yang berbeda

kerkurangnya tidak mempunyai DC power jackm dan hanya dengan kabel Mini-B USB

standar. Arduino Nano didesain dan diproduksi oleh Gravitech.

8. Arduino Fio

Arduino Fio adalah mikrokontroler berbasis ATmega328p, beroperasi pada tegangan 3.3V

dan clock 8 MHz. Mempunyai 14 pin digital input/output (6 pin dapat digunakan sebagai output

PWM), 8 analog input, on-board resonator, tombol reset, dan pin berlubang. Terdapat baterai

Lithium Polymer dan termasuk rangkaian charge circuit via USB. Juga terdapat soket Xbee

pada bagian bawah.

Arduino Fio ditujukan untuk aplikasi wireless. Pengguna dapat mengupload sketch/program

dengan kabel FTDI atau Sparkfun breakout board. Dengan memodifikasi adaptor USB-to-
Xbee seperti Xbee Explorer USB. Pengguna dapat meng-upload sketch melalui wireless.

Arduino Fio didesain oleh shigeru kobayashi dan dipublikasikan oleh SparkFun Electronics.

9. Arduino Pro

Arduino Pro adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega168 atau ATmega328, Arduino

Pro terdiri versi 3.3V/8 MHz dan 5V/16MHz mempunyai 14 pin digital input/output (6 pin

dapat digunakan sebagai output PWM), 6 analog input, baterai power jack, ICSP header, dan

pin headers. Enam pin header dapat dihubungkan pada kabel FTDI atau sparkfun breakout

board untuk daya USB dan komunikasi ke board.

10. Arduino Shields

Arduino Shields adalah modul siap apakai yang bisa ditancapkan atau dipasang pada board

Arduino, seperti modul ethernet (Arduino Ethernet shield), modul wifi (Arduino Wifi Shield),

modul Wireless ( Arduino Wireless SD Shield), modur motor (Arduino Motor Shield), dan

Shield lainnya dari arduino atau yang kompatibel.

11. Arduino Ethernet Shield

Arduino Ethernet Shield merupakan modul untuk sambungan internet. Dengan hanya

mencolokan modul ini dalam board Arduino, Arduino akan terhubung ke internet dalam

beberapa menit. Dengan beberapa intruksi, anda dapat melakukan pengendalian lewat internet.

Arduino Ethernet Shield berbasis chip Ethernet Wiznet W5100.

Wiznet W5100 merupakan jaringan provider (IP) yang mendukung TCP dan UDP. Dengan

menggunakan Library ethernet untuk penulisan/upload sketch, modul ini bisa digunakan untuk

terhubung dengan internet.

12. Arduino Wifi Shield


Arduino Wifi Shield menghubungkna Arduino anda ke wireless internet (internet tanpa

kabel). Dengan beberapa intruksi sederhana kita dapat menghubungkan jaringan wireless untuk

memulai pengendalian via internet. Wifi Shield beroperasi pada tegangan 5V, terkoneksi via

jaringan 802.11b/g. Terdapat Encryption types: WEP and WPA2, SPI port, slot micro SD,

ICSP Headers, sambungan FTDI dan mini-USB untuk update wifi firmware.

Wifi shield berbasis sistem paket HDG104 Wireless LAN 802.11 b/g. Berbasis

ATmega32UG3 jaringan provider (IP) yang mengdukung TCP and UDP. Untuk menggunakan

modul internet ini. Kita gunakan library WiFi untuk penulisan/upload sketch pada board.

13. Arduino Wireless SD Shield

Wireless SD shield adalah modul pada papan/board untuk komunikasi tanpa kabel dengan

menggunakan modul wireless Arduino. Berbasis pada modul Xbee. Modul ini dapat

berkomunikasi.terjangkau pada jarak 100 kaki didalam rumah dan jarak 300 kaki diluar rumah.

Pada modul ini terdapat slot micro SD

14. Arduino Motor Shield

Arduino Motor Shield berbasis pada L298, yang terdiri dari dua driver jembatan penuh yang

didesain untuk beban induktif seperti relay, selenoid, motor DC dan motor stepper. Modul ini

menggerakkan motor DC dengan papan Arduino yang dapat mengendallikan kecepatan dan

arah putaran motor.

15. Arduino Proto Shield

Arduino Proto Shield adalah modul prototype yang memudahkan kita dalam mendesain

rangkaian. Anda dapat mensolder bagian pada prototype untuk membuat sebuah project atau

rangkaian. Modul ini sangat berguna untuk menghubungkan pin I/O Arduino untuk sambungan

komponen tambahan dari sebuah project.

Konsep Dasar Motor Servo


Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem

closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu

(axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor

servo.

Gambar 2.10. Bentuk fisik motor servo standar

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau

potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas

maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur

berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.

Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) di mana arah dan

sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty

cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Jenis motor servo terdiri dari 2, yaitu :

a. Motor servo standar 180 Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan

CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90 sehingga total defleksi sudut dari

kanan tengah kiri adalah 180.


b. Motor servo continuous Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW)

tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).

Pulse kontrol motor servo operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulse selebar

20 ms, di mana lebar pulse antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut

maksimum. Apabila motor servo diberikan pulse dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90,

maka bila kita berikan pulse kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0 dan bila kita berikan

pulse lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180. Gambar pulse kendali motor servo dapat

dilihat pada gambar 2.10 sebagai berikut:

Gambar 2.11. Pulsa kendali motor servo

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

Motor servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM

dengan frekuensi 50 Hz. Di mana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai

pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah

(sudut 0/ netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka

rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan

membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan

diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5
ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (Clock Wise, CW) dengan membentuk sudut

yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.

Konsep Dasar Sensor


1. Definisi Sensor

Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah ariasi mekanis, magnetis,

panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian

pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Beberapa sensor yang banyak digunakan

dalam sistem rangkaian elektronika antara lain sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan.

2. Jenis-Jenis Sensor

a. Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang nilainya

berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Biasa digunakan

sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. LDR (Light Dependent

Resistor), terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada

permukaannya. Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan

elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk

mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya redup, LDR (Light Dependent Resistor)

menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR (Light Dependent Resistor)

memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang, ada

lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada

lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang

LDR (Light Dependent Resistor) menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR

(Light Dependent Resistor) memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang.
Pada sisi bagian atas LDR (Light Dependent Resistor) terdapat suatu garis / jalur

melengkung yang menyerupai bentuk kurva. Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium

sulphida yang sangat sensitiv terhadap pengaruh dari cahaya. Jalur cadmium sulphida yang

terdapat pada LDR (Light Dependent Resistor) dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.12. Bentuk Fisik dan Simbol Sensor Cahaya LDR

Pada gambar jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva agar jalur

tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit. Cadmium sulphida (CdS)

merupakan bahan semi-konduktor yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan

elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi proton dari cahaya

akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat

perpindahan elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang

dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR (Light Dependent

Resistor).

b. Sensor Hujan

Perangakat sensor hujan di atas bisa diaplikasi menjadi beberapa perangkat yang mungkin

akan sangat berguna pada saat musim hujan. Misalnya dibuat menjadi alat jemuran yang akan

otomatis menutup pada saat hujan turun, atau digunakan pada jendela otomatis. Namun
rancangan yang ada saat ini saya gunakan untuk membuat system monitoring cuaca untuk

lapangan futsal, yang mana pada atap pada lapangan futsal tersebut akan secara otomatis

menutup pada saat hujan turun.

1) Cara kerja sensor hujan

Rangkaian sensor air ini dirancang untuk mendeteksi air pada saat turun hujan tetapi juga

dapat digunakan untuk mendeteksi level air dan lain lainnya. Rangkaian ini menggunakan

komponen resistor sebagai komponen utama dan elektroda sebagai pendeteksi air. Adapun

rangkaian sensor hujan ini terlihat pada gambar berikut.

Gambar 2.13. Rangkaian Sensor Air

Dari gambar 1 dapat dilihat ketika air menyentuh kedua elektroda (tembaga) maka tegangan

5V akan terhubung dengan output dan sebagian tegangan akan berkurang karena air berfungsi

sebagai penghambat. Tegangan keluarannya sebesar 3v sampai 4.5v dengan jarak antara kedua

elektroda + 2cm dan resistor yang digunakan sebesar 10k ohm sampai 100k ohm. Untuk

mendeteksi air hujan dengan kawasan yang besar maka elektroda dibuat berliku liku, sebagai

contoh dapat dilihat seperti gambar berikut.


Gambar 2.14. Board Rangkaian Sensor Hujan

Dengan metode berliku liku seperti itu akan mengurangi hambatan dari air hujan dan

tegangan keluar setara dengan logika. Untuk menghindari karat atau tertutup kotoran yang

menyebabkan sensor tidak bekerja, jalur tersebut harus dilapisi timah atau apa saja yang dapat

menyatu dengan jalur tersebut dan dapat mengantarkan arus listrik. Adapun bentuk dari sensor

hujan yang digunakan terlihat seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.15. Bentuk Fisik Sensor Hujan

Software Arduino 1.0


Menurut Feri Djunadi (2011:12)[21] , Software Arduino adalah sebuah Integrated

Development Environment (IDE) yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan bahasa

Java sehingga tidak perlu diinstal seperti software pada umumnya tapi dapat langsung
dijalankan selama komputer yang digunakan sudah terinstal Java Runtime. IDE Arduino terdiri

dari :

a. Edit program, sebuah modul yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit

program dalam bahasa processing.

b. Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa processing) menjadi

kode biner.

c. Uploder, sebuh modul yang memuat kode biner dari computer ke dalam memori di dalam

Arduino Board.

Berikut ini adalah gambar tampilan IDE Arduno :

Sumber : E-book Pengenalan Arduino Feri Djunadi (2011:12)

Gambar 2.16. Tampilan IDE Arduino 1.0

Komponen Elektronika
Menurut kodir (2013:2)[22], Rangkaian elektronik adalah rangkaian listrik yang mengandung

komponen-komponen elektronik sebagai contoh, perangkat keras pengeras suara, sistem


pendeteksi kehadiran orang yang melewati pintu, atau bahkan sistem penyiram tanaman

mengandung rangkaian elektronik.

Sumber : Kodir (2013:2)

Gambar 2.17 Rangkaian elektronik sederhana

Namun, tentu saja, rangkaian elektronik bisa sangat, seperti yang diperlihatkan di gambar

2.5 rangkaian tersebut mengandung komponen bernama resistor dan light emitting diode (led),

sebuah saklar, dan sumber tegangan berupa batrei.

Komponen-komponen yang terletak didalam suatu rangkaian elektronik sangatlah

bervariasi. Beberapa contoh komponen, di tunjukan di tabel 2.5

Tabel 2.5 beberapa komponen elektronik

Sumber : Kodir (2013:7)

Literature Review
Menurut Sudaryono (2011:86)[9] , Literature review dalam suatu penelitian adalah

mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukanjawaban pertanyaan penelitian tersebut
dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu

melakukan penelitian yang sama.

Berdasar kan penelitian diatas dapat disimpulkan Literature review adalah suatu survey

literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang

berhubungan dengan topik penelitian dimana suatu penelitian adalah mengetahui apakah para

peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita

rumuskan.

1. Manfaat Literature Review

Menurut Sudaryono (2011:87)[9], manfaat Literature Review sebagai berikut:

a. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu

dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

c. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian

ini.

d. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi

pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari

pengetahuan atau ide yang sudah ada.

e. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang

sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya

yang berharga.

2. Jenis-jenis Penelitian

Menurut Sudaryono (2011:22)[9], jenis-jenis penelitian yaitu:

a. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya


Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu

pengetahuan dan memperbaiki praktik.

b. Penelitian Dasar

Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau

penelitian pokok (fundamental resesarch). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan

hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

c. Penelitian Terapan

Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu

penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam

kehidupan nyata.

d. Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site)

tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, atau pun hasil kerja, sedangkan

unit dapat berupa tempat, organisasi, atau pun lembaga.

3. Jenis-jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan

tujuannya yaitu:

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research), bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau

fenomena apa adanya.

b. Penilaian Prediktif
Penilaian prediktif (predictive research), studi ini bertujuan memprediksi atau

memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan

hasil analisis keadaan saat ini.

c. Penelitian Improftif

Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki meningkatan, atau

menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

d. Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan

terhadap masalah yang bersangkutan.

e. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat

menguji hipotesis mengenai hubungan sebab akibat.

f. Penelitian Ex Post Facto

Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto,

peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.

g. Penelitian Partisipasi

Bonnie J. Cain penulis buku Participation Research: Research with Historical

Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori

berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita

hindari atau atasi.

h. Penelitian dan Pengembangan


Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa inggrisnya research and

development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta

menguji efektivitas produk tersebut.

Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Amar Juliansyah dari STMIK RAHARJA

TANGERANG yang berjudul Perancangan Sistem Kontrol Robot Pemindah Barang

Menggunakan Aplikasi Android Berbasis Arduino Uno tahun 2014, alat ini tentang

pengontrolan robot pemindah barang menggunakan smartphone android dan arduino uno

dengan menggunakan koneksi Bluetooth untuk meringankan pekerjaan manusia dalam hal

pemindahan barang.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Deinsyah Fakhrizal dari STMIK RAHARJA

TANGERANG yang berjudul Prototype Weather Berbasis Arduino Yun Tahun 2014, alat ini

dapat memantau kondisi cuaca pada lingkungan sekitar dengan output data parameter cuaca

seperti kelembaban udara, suhu udara, intensitas cahaya, tekanan udara dan ketinggian setiap

1 jam sekali pda status jejaring social facebook.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Anas dari UNIVERSITAS DIPENEGORO

SEMARANG yang berjudul Rancang Bangun Prototype Buka Tutup Atap Otomatis Untuk

Pengeringan Proses Produksi Berbasis Mikrokontroler AT89S51 tahun 2010, alat ini dapat

membuka dan menutup atap secara otomatis menggunakan sensor LDR dan Mikrokontroler

AT89S51 untuk proses produksi dengan penjemuran menggunakan menggunakan sinar

matahari.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Ma'ful Wahyu Nurhadi dan Paulinus Yunawan

Widiantoro dari STMIK AMIKOM YOGYAKARTA yang berjudul Jemuran Pakaian

Otomatis Dengan Menggunakan Sensor Cahaya (Ldr) Dan Sensor Hujan tahun 2010. Di mana
sistem ini menggunakan ATMega8535 dan software yang digunakan Bascom AVR. Dan

menggunakan LCD untuk tampilan serta sensor hujan. Sedangkan pada system jemuran

pakaian otomatis tersebut menggunakan IC LM 741 sebagai penguat arus yang keluar dari

sensor sehingga bias mengaktifkan relay.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Chandra G. Munthe dan Manginar Pardosi dari

POLITEKNIK NEGERI MEDAN yang berjudul Rancang Bangun Jemuran Pakaian Otomatis

Menggunakan Sensor Dan Kipas Angin Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 pada tahun

2013. Di mana pada saat ingin menjemur pakaian cukup hanya dengan menekan tombol

ON/OFF saja, jemuran akan bergerak keluar dari rumah dan ketika cuaca hujan jemuran

pakaian akan bergerak masuk kerumah. Pada saat jemuran pakaian berada didalam rumah dua

kipas akan membantu pengeringan pakaian. Hal ini dilakukan oleh sensor fotoelektrik yang

mendeteksi ada pakaian dan tidak ada pakaian di jemuran. Sensor cahaya mendeteksi terang

atau gelap di luar rumah dan sensor hujan mendeteksi hujan diluar rumah. Semua ini

merupakan input pada mikrokontroler ATmega8535 sebagai pengendali.

Dari beberapa sumber literature review di atas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang

mikrokontroler, sensor-sensor dan pengontrolan secara otomatis sudah banyak dibahas. Tapi

belum ada penelitian membuat pengontrolan jemuran dengan Smartphone Android. Maka dari

itu dilakukannya penelitian untuk kemajuan teknologi yang sekarang ini sudah berkembang

dengan pesat. Sehingga pengontrolan dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone.

Dewasa ini smartphone sudah banyak dipakai untuk berbagai macam kegiatan dan selalu

dibawa kemana-mana, penggunaannya sangatlah mudah dan tidak terlalu rumit. Untuk itu

dibuatlah penelitian yang berjudul Pengontrolan Buka Tutup Atap Dan Blower Otomatis Untuk

Jemuran Menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno Berbasis Android

BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Gambaran Umum CV.Trideko Interior
Sejarah Singkat CV.Trideko Interior
CV.Trideko Interior ini berdiri sejak 23 juni 2009. Dan didirikan oleh Nurkholis yang

bertempat di jln.cipto mangun kusomo No.16D ciledug-tangerang. CV.Trideko Interior adalah

sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang arsitektur, eksterior dan interior terutama

dalam jasa konsultasi, perencanaan dan perancangan arsitektur dan penataan komposisi interior

rumah, pembuatan dan penataan eksterior taman, perusahaan jasa pembuatan meubelair,

perusahaan jasa pembuatan dekorasi pelengkap interior hingga menjadi distributor beberapa

perangkat seperti sunlouvre, canopy kaca, aluminium kaca, partisi kaca, besi, kawat nyamuk.

Mayoritas proyek yang didapatkan merupakan proyek gedung perkantoran, pusat perbelanjaan,

showroom, pabrik, ruko, tempat tinggal, dan fasilitas umum lainnya seperti rumah sakit, tempat

ibadah, dan pom bensin (SPBU).

Visi :

Menjadi perusahaan yang professional, terpercaya, efektif dan efisien dalam mengerjakan

berbagai proyek partisi, furniture, interior, dan eksterior.

Misi :

1. Memberikan solusi kepada pelanggan untuk penataan ruangan agar tertata dengan baik

dan tampak modern.

2. Mengembangkan kemitrausahaan yang terpercaya.

3. Mengutamakan professionalisme, kecepatan, dan ketepatan untuk memenuhi kebutuhan

dan kepuasan pelanggan secara optimal.

4. Mengoptimalkan peningkatan nilai perusahaan dan memenuhi harapan semaksimal

mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para klien.

Aktivitas usaha yang dilakukan CV.Trideko Interior secara garis besar meliputi :
1. Bidang Arsitektur

Dalam bidang arsitektur, perusahaan melakukan proses perancangan dan perancangan suatu

rumah tinggal. Perusahaan melakukan tahap perencanaan, seperti menentukan konsep sesuai

keinginan dan kebutuhan pengguna dan tahap perancangan, yaitu ; tahap pengkomposisian

ruang, penentuan layout, hingga pelaksanaan instalasi listrik. Dalam hal pelaksanaan

pembangunan, perusahaan ini, biasanya melakukan kerjasama dengan perusahaan arsitektur

dan sipil.

2. Bidang Interior

Bidang interior merupakan proyek yang mayoritas dikerjakan oleh perusahaan ini. Tahap

yang dilakukan dimulai dari tahap perencanaan dan perancangan, seperti adanya interview

dengan klien, penentuan konsep tema dan gaya ruang, mengakomodasikan berbagai keinginan

dan kebutuhan pengguna, hingga tahap penyelesaian masalah dengan pengubahan ruang.

Dalam proses konsultan, bidang desain interior menangani sebuah proyek dengan cara

sebagai berikut :

a. Perancangan elemen dalam ruang, dalam artian elemen pada ruang yaitu berupa berbagai

meubel yang dibutuhkan dan sebagai pendukung ruangan yang berfungsi untuk pencapaian

keinginan dan kebutuhan klien akan ruangannya.

b. Desain fisik dalam ruangan, yaitu pengolahan elemen pembentukan ruang, dalam hal ini

yaitu ; lantai, dinding, dan ceiling meliputi penentuan warna, material yang disesuaikan dengan

bentuk meubel yang akan digunakan dalam ruang tersebut.

3. Bidang Ekterior

Perusahaan ini menyediakan jasa perbaikan, pembuatan serta perencanaan dan penataan

eksterior, berupa taman, waterfall, canopy, atap sunlouvre dll


Struktur Organisasi CV.Trideko Interior
CV. Trideko Interior dijalankan dengan organisasi perusahaan yang sederhana, mengingat

perusahaan ini masih bersifat kepemilikan perseorangan sehingga perusahaan ini memiliki

personelnya yang terbatas pun tidak banyak. Berikut struktur organisasi CV.Trideko Interior ;

Pemilik/Pemimpin Perusahaan : Nurkholis

Sekretaris : Agus Hidayat

Manager of Marketing : Fajar Zamalul

Manager ADM : Rusdi Mawardi

Manager Operasional : Budi Setiawan

Berikut adalah susunan organisasi dalam perusahan CV.Trideko Interior;

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV.Trideko Interior

Tugas dan Tanggung Jawab


Tugas dan tanggung jawab yang ada pada CV.Trideko adalah sebagai berikut :

a. Pimpinan

Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perusahaan serta

memberikan nasehat kepada direksi


Menyelengarakan rapat umum

Memiliki hak memberhentikan sementara seorang atau lebih anggota direksi

b. Sekretaris

Bertugas dalam pembuatan surat menyurat, laporan daftar hadir dan arsip-arsip dan

pengadaan peralatan administrasi dan inventaris.

c. Manager of Marketing

Menjalin hubungan baik dengan rekanan, supplier, dan klien yang telah menggunakan jasa

perusahaan. Selain itu bagian marketing juga bertanggung jawab dalam promosi berkala

sebagai upaya dalam memperkenalkan perusahaan kepada umum.

d. Manager Keuangan / ADM

Mengawasi kelangsungan perusahaan agar selalu berada pada jalur yang disepakati melalui

pengaturan keuangan dan kesejahteraan pegawai.

e. Manager Operasional

Melaksanakan pengawasan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan perusahaan

yang berhubungan dengan pemilihan proyek.

f. Staff Desain

Staff kerja yang melakukan kegiatan perancangan, dari mulai proses perencanaan, interview

dengan klien, hingga pembuatan gambar kerja yang akan diserahkan pada staff pelaksana.

g. Staff Pelaksana

Melaksanakan kegiatan pelaksanaan, seperti pembuatan mebel dan custom-made furniture,

pengukuran lapangan / proyek hingga pelaksanaan instalasi sesuai perencanaan.

Tujuan Perancangan
Adapun tujuan perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Membuat mekanisme pengontrolan atap dan blower secara otomatis yang dapat bekerja

dan dapat dikontrol melalui smartphone android.

2. Agar Mempermudah bagi user untuk membuka dan menutup atap sunlouvre dengan

menggunakan smartphone android tanpa harus menarik tali.

3. Meringankan pekerjaan rumah tangga khususnya dalam menjemur pakaian.

Diagram Blok
Agar mempermudah dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan

alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.2 di bawah

ini :

Gambar 3.2. Diagram Blok Rangkaian Sistem

Keterangan dan penjelasan Diagram Blok diatas adalah sebgai berikut :

1. Smartphone Android merupakan perangkat yang digunakan untuk menjalankan aplikasi

yang berfungsi untuk mengendalikan atap dan blower melalui koneksi Bluetooth HC-06.

2. Modul Bluetooth HC-06 merupakan perangkat yang dapat menerima dan mengirim sinyal

untuk komunikasi antara smartphone android dengan mikrokontroler Arduino Uno.


3. Aduino uno sebagai platform untuk memasukkan program ke dalam Mikrokontroler

Atmega328 yang merupakan pusat pengontrolan yang terdapat program didalamnya.Arduino

ini dapat berinteraksi dengan Smartphone melalui koneksi Bluetooth, Menerima sinyal dari

sensor LDR dan sensor hujan

4. Sensor LDR merupakan sensor cahaya untuk memberi input kepada arduino uno tentang

intensitas cahaya

5. Sensor hujan merupakan sensor pendeteksi air pada saat turun hujan.

6. Lampu Led sebagai indicator power dan indicator cuaca.

7. Power Supply merupakan catu daya untuk memberikan tegangan kepada arduino uno

8. Blower/kipas merupakan perangkat yang digunakan untuk membantu mengeringkan

pakaian pada saat atap tertutup.

9. Motor Servo menggerakan atap agar atap terbuka dan tertutup.

10. Relay sebagai switch atau saklar untuk blower/kipas.

Langkah-langkah Perancangan
Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan meliputi lampu

led, arsitektur mikrokontroller Atmega328, Motor servo, Sensor hujan, Relay serta perangkat

lunak yang digunakan yaitu aplikasi android dan program Ide Arduino 1.0.5.

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok

pada gambar 3.2. Alat yang akan dirancang akan membentuk suatu sistem "Pengotrolan buka

tutup atap dan blower otomatis untuk jemuran menggunakan mikrokontroler arduino uno

berbasis android".
Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang

digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut :

1. Rangkaian Power Supply

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan

listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan

dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi

5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching

melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah

untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang

menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali

ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

Gambar 3.3. Rangkaian Power Supply

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan tiga buah sumber output catu daya, yang akan

digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian.

Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian motor

servo,sensor LDR dan rangkaian kipas, sedangkan arus untuk tegangan relay sebesar 12 volt

DC yang tidak perlu diturunkan lagi karena arus yang dimasukkan sudah cukup.

2. Rangkaian Lampu Led

Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam

perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat

elektronika tersebut.
Gambar 3.4. Rangkaian Lampu LED

sistem ini juga menggunakan lampu LED sebagai indikatornya.pada rangkaian ini lampu

LED dihubungkan pada pin digital 3, 4 dan 5. Pada sistem ini menggunakan lampu LED

bewarna merah, kuning, dan biru. Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah ketika pada saat

panas maka lampu LED yang bewarna biru akan menyala. Apabila mendung maka lampu LED

yang bewarna kurning yang menyala dan apabila sedang hujan atau gerimis maka lampu LED

yang bewarna merah yang akan menyala.

3. Rangkaian Motor Servo

Pada rangkaian motor servo ini, hanya akan ditampilkan bagaimana motor servo yang di

control oleh arduino. Sehingga motor dapat diubah arah putaran motor dengan memberikan

polaritas yang dibalik, yang akan menyebabkan motor servo dapat bergerak.
Gambar 3.5. Rangkaian Motor Servo

Pada rangkaian ini dikonfigurasi untuk kaki motor servo dengan mikrokontroller

Atmega328 berada pada pin digital 9 dan 10. Cara kerja rangkaian motor servo ketika

mikrokontroller mendapat inputan dari smarphone android, sensor hujan dan sensor ldr.

4. Rangkaian Sensor

Pada rangkaian sensor ini, terdapat dua sensor yang di pakai. Yaitu sensor hujan dan sensor

ldr. Sehingga sensor dapat memberikan perintah kepada arduino secara akurat apabila terjadi

hujan.

Gambar 3.6. Rangkaian Sensor

5. Rangkaian Sistem Keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang

digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.7 sebagai

berikut:

Gambar 3.7. Rangkaian Sistem Keseluruhan

Keterangan dari jalur-jalur diatas:


1. Jalur merah sebagai arus positif (+)

2. Jalur hitam sebagai arus negatif (+)

3. Jalur biru sebagai jalur data.

4. Jalur kuning sebagai jalur PWM untuk motor DC.

Cara Kerja Alat


Pada bagian ini menjelaskan bagaimana sebuah sistem mikrontroller dengan interface

smartphone android dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada sistem yang di

bangun ini menggunakan Bluetooth sebagai komunikasi antara smartphone android dengan

mikrokontroler arduino uno. Pada aplikasi android ini bisa melakukan kontrol otomais dan

kontrol manual, dengan cara mengirim inputan dari smartphone android. Inputan yang dapat

di lakukan sebagai berikut :

1. Apabila smartphone android mengirim string/huruf "a" maka atap akan terbuka 45

derajat.

2. Apabila smartphone android mengirim string/huruf "b" maka atap akan terbuka 90

derajat.

3. Apabila smartphone android mengirim string/huruf "c" maka atap akan tertutup.

4. Apabila smarphone android mengirim string/huruf "d" maka kipas akan menyala.

5. Apanila smarphone android mengirim string/huruf "e" maka kipas akan mati.

6. Apabila smartphone android mengirim string/huruf "f" maka atap akan terkontrol

secara otomatis dengan inputan yang terdapat pada sensor LDR dan sensor hujan.

Pembuatan Alat
Perangkat Keras (Hardware)
1. Smartphone android (jellybeen)
Merupakan alat yang sangat berperan penting karena pengontrolan mikrokontroler arduino

uno di kontrol melalui smartphone android.

2. Arduino sebagai mikrokontroller Atmega 328

Merupakan modul arduino yang menggunakan mikrokontroller Atmega 328 yang dapat

diprogram berulang kali, penggunaan modul mikrokontroller Atmega 328 sudah sangat cukup

karean pin yang di kontrol yang digunakan sudah lebih dari kebutuhan sistem.

3. Printed Circuit Board (PCB)

Merupakan alat yang digunakan untuk merakit komponen-komponen elektronika sehingga

menjadi sebuah rangkaian yang diinginkan.

4. Dioda

Merupakan komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor yang

digunakan sebagai penyearah arus tegangan.

5. Transistor

Merupakan komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus

dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan dan modulasi sinyal.

6. Sensor

Merupakan media yang memiliki fungsi yang dapat memberikan inputan kepada arduino

uno. Sehingga arduino uno dapat mengontrol atap dan blower tanpa harus menekan button-

button yang ada pada aplikasi android.

7. IC Regulator

Merupakan alat yang dapat merubah tegangan masuk menjadi tegangan keluar yang stabil.

8. Kapasitor
Merupakan komponen elektronika yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik

dan merupakan komponen yang penting dalam membangun suatu rangkaian elektronika.

9. Resistor

Merupakan komponen elektronika dengan dua kutub yang didesain untuk megatur tegangan

listrik dan arus listrik, resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronika dan sirkuit

elektronika.

10. Lampu led

Merupakan komponen elektronika yang digunakan sebagai lampu indikator dalam

perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukan status dari perangkat

elektronika tersebut.

11. Timah solder

Merupakan alat yang dapat di cairkan ketika dipanaskan.

12. Kabel konektor

Merupakan alat yang digunakan sebagai jalur penghubung baik antara sesama piranti

internal maupun piranti eksternal.

13. Solder Timah

Merupakan sebuah alat yang dapat mencairkan timah yang nantinya untuk menghubungkan

koneksi antar satu komponen dengan komponen lainnya.

14. Solder Karet

Merupakan sebuah alat yang digunakan antara bahan seperti kayu sehingga tidak

menggunakan alat perekat lain dalam membangun prototype.

15. Jack Baterai


Merupakan komponen yang dapat digunakan sebagai media untuk menghubungkan antara

power supply dan rangkaian elektronika.

16. Switch On/Off

Merupakan alat yang biasa di gunakan untuk memutus dan menyambung arus listrik.

17. Pin header

Merupakan socket yang dapat disambungkan dengan kabel konektor.

18. Trimpot 10 kOhm

Merupakan jenis resistor yang memiliki nilai tidak tetap yang dapat di atur sesuai dengan

kebutuhan yang di perlukan.

Perangkat Lunak (Software)


1. Perancangan Software Arduino

Merupakan software yang disediakan dalam penulisan listing program yang disediakan

poleh developer arduino.

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk

menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan

bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam

mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan.

Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino dapat dilihat

seperti gambar 3.8. sebagai berikut:


Gambar 3.8. Memulai IDE Arduino

Dalam pemrograman mikrokontroller Atmega 328 yang akan dibuat, untuk menuliskan

listing program dapat dilihat pada gambar 3.9. sebagai berikut:

Gambar 3.9. Tampilan layar program Arduino 1.0.5

Setelah form utama program Arduino ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah

mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.


Gambar 3.10. Membuka Device Manager

Langkah diatas merupakan langkah-langkah untuk membuaka layar device manager,

dimana langkah-langkah diatas dimulai dari membuka tombol start yang ada pada sistem

operasi windows, setelah itu akan muncul layar yang terdapat pada gambar 3.11. sebagai

berikut:

Gambar 3.11. Memilih Arduino Uno pada Port COM


Gambar 3.12. Menentukan koneksi port 4 pada Arduino 1.0.5

Seting koneksi port pada Arduino 1.0 dilakukan agar pada saat program di upload tidak

terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di setting juga melalui

device manager.

Gambar 3.13. Memilih Jenis Board Mikrokontroller


Gambar diatas menunjukan pemilihan board arduino yang akan dipakai, ketika hendak

menggunakan board arduino yang akan dipakai yang perlu diperhatikan adalah tipe board

arduino, karena arduino memiliki banyak sekali jenis yang dapat digunakan dalam project

mikrokontroller. Dalam pembuatan project ini penulis menggunakan board arduino dengan tipe

arduino leonardo yang dimana arduino leonardo ini terdapat chip mikrokontroller yang di pakai

dalam project ini.

Gambar 3.14. Menyimpan file program pada Arduino

Setelah IDE arduino terbuka yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana hasil dari

program yang ditulis pada IDE arduino dapat disimpan dengan cara dan langkah-langkah

seperti diatas dan menyimpan listing program dengan nama berekstensi .pde.
Gambar 3.15. Memilih Lokasi Penyimpanan Project

Jendela diatas menggambarkan dari proses penyimpanan sebuah project baik yang akan di

buat maupun yang sudah di tulis yang nantinya akan disimpan dalam sebuah folder tergantung

dimana drive yang diinginkan.

Gambar 3.16. Menyimpan program pada Arduino

Setelah melakukan penyimpanan file program, selanjutnya tahap penulisan listing program,

dapat di lihat pada gambar 3.17 sebagai berikut:


Gambar 3.17. Tampilan Listing Program

Dan berikut gambar listing program keseluruhan, dapat di lihat pada gambar 3.18 sebagai

berikut:
Gambar 3.18. Listing Program Keseluruhan

Flowchart Sistem
Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan

alur dan langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, sehingga dapat

memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja

sebuah sistem merupakan gambar alir diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari

pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri

untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian

yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:

Gambar 3.19. Flowchart Sistem yang sedang berjalan

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah


1. Permasalahan Yang Dihadapi
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan bapak nurkholis yang

bertanggung jawab di CV.Trideko interior, perlunya sistem yang dapat memudahkan

pengontrolan atap untuk membuka dan menutup atap pada saat hujan. Dan perlu adanya sistem

kontrol otomatis pada saat penjemuran pakaian ditinggal pergi.

Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Proses pembukaan atap dan penutupan atap masih menggunakan tenaga manusia.

2. Memperlambat waktu pada saat membuka dan menutup atap.

3. Pada saat menjemur. Kegiatan menjemur tidak bisa di tinggal pergi.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa

alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

1. Membuat sistem yang dapat mengontrol atap melalui smartphone android sehingga dapat

memudahkan user selama proses penjemuran pakaian.

2. Membuat sistem yang dapat menghemat waktu dan mengurangi beban yang selama ini

dilakukan.

3. Membuat sistem yang dapat melakukan buka tutup atap secara otomatis dengan

menggunakan sensor sebagai media inputnya agar kegiatan menjemur pakaian bisa ditinggal

pergi.

User Requirement
Pada User Requirement ini berisi tabel Elisitasi 1, 2, 3 dan final. Pembuatan elisitasi dapat

dibuktikan / berdasarkan pada observasi dan wawancara.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II
Keterangan:

M (Mandatory) :Dibutuhkan atau penting

D (Desirable) :Diinginkan atau tidak terlalu penting

I ( Imnessential) :Diluar sistem atau dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical L : Low

O : Operational M : Middle

E : Economic H : High

Final Draft Elisitasi

BAB IV
HASIL PENELITIAN
Rancangan Sistem Usulan
Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan

serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang telah dibuat. yang bertujuan

untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil seperti yang diinginkan. Untuk lebih jelas

mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab

berikut.

Prosedur Sistem Usulan


1. Pengujian rangkaian catu daya

Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai

sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang
berupa 2 buah motor servo dan 1 buah kipas. pada keseluruhan rangkaian sistem di sini

membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang

terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led

(light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji

coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1. Pengujian rangkaian catu daya

Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah

sebagai berikut :

1. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 1 untuk rangkaian motor

servo berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82

volt DC.

2. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 2 untuk rangkaian kipas

berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt

DC.

Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat

sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah

dapat digunakan dengan baik.

2. Pengujian Lampu Indikator


Lampu led adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengeluarkan cahaya yang

biasanya digunakan sebagai indikator dari sebuah rangkaian elektronika, pada pengujian lampu

led disini menggunakan sebuah program yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe

lampu blink , uji coba dilakukan dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2. Pengujian rangkaian lampu led

Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian di atas adalah

sebagai berikut:

Gambar 4.3. Listing program pengujian lampu led

3. Pengujian rangkaian sensor LDR


Rangkaian sensor LDR digunakan sebagai penghantarkan arus listrik jika menerima

sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap

Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian sensor LDR adalah hanya untuk mengetahui

intensitas cahaya yang diterima dan adapun pengujian rangkaian sensor LDR dapat dilihat pada

gambar berikut ini.

Gambar 4.4. Rangkaian Sensor LDR dalam kondisi LOW

Pengujian rangkaian sensor LDR ini hanya untuk melihat apakah bekerja dengan

semestinya. Pada rangkaian diatas menggunakan 1 buah lampu led yang dihubungkan dengan

pin 4 digital arduino dan sensor LDR pada pin A0 analog in arduino sedangkan untuk tegangan

pada rangkaian kerja sensor menggunakan tegangan yang bersumber dari arduino sebesar +5

volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.5. Rangkaian Sensor LDR dalam kondisi HIGH

Ketika melakukan pengujian sensor LDR diatas, pada saat sensor dalam kondisi LOW maka

lampu akan mati, dan ketika sensor dalam kondisi HIGH maka lampu Led berwarna kuning

akan menyala. Pada saat melakukan pengujian terhadap sensor LDR maka dibutuhkan listing
program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang digunakan dapat

dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.6. Listing program pengujian sensor LDR

4. Pengujian rangkaian sensor Hujan

Rangkaian sensor hujan digunakan untuk pendeteksi air pada saat turun hujan ketika air

menyentuh kedua elektroda (tembaga) maka tegangan 5V akan terhubung dengan output dan

sebagian tegangan akan berkurang karena air berfungsi sebagai penghambat. Tegangan

keluarannya sebesar 3v sampai 4.5v dengan jarak antara kedua elektroda + 2cm dan resistor

yang digunakan sebesar 10k ohm sampai 100k ohm.

adapun pengujian rangkaian sensor hujan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.7. Rangkaian Sensor hujan dalam kondisi LOW


Pengujian rangkaian sensor hujan ini hanya untuk melihat apakah bekerja dengan

semestinya. Pada rangkaian diatas menggunakan 1 buah lampu led yang dihubungkan dengan

pin 5 digital arduino dan sensor hujan pada pin A1 analog in arduino sedangkan untuk tegangan

pada rangkaian kerja sensor menggunakan tegangan yang bersumber dari arduino sebesar +5

volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.8. Rangkaian Sensor hujan dalam kondisi HIGH

Ketika melakukan pengujian sensor hujan diatas, pada saat sensor dalam kondisi LOW

maka lampu akan mati, dan ketika sensor dalam kondisi HIGH maka lampu Led berwarna

merah akan menyala. Pada saat melakukan pengujian terhadap sensor hujan maka dibutuhkan

listing program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang

digunakan dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 4.9. Listing program pengujian sensor Hujan

Analisa listing program pada system yang diusulkan


Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras (hardware)

yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak (software) yang berupa listing program yang

telah di masukan ke dalam sistem arduino.


Gambar 4.10. Listing Program Keseluruhan

Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.0 di lakukan maka dapat

dijelaskan seperti berikut:

penulisan listing program diawali dengan kode:

#include Servo.h

Kode di atas merupakan fungsi libraries yang ada pada software Arduino yang didalamnya

terdapat fungsi-fungsi yang untuk digunakan pada motor servo.

int indpanas=3;

int indmendung=4;

int indhujan=5;

int relay1=6;

int ldr=A0;
Kode di atas merupakan fungsi untuk mendeklarasikan atau penamaan terhadap variabel

komponen yang digunakan, sedangkan barisan kode yang digunakan sebagai fungsi sensor dan

motor servo dapat dilihat pada baris program berikut ini.

const int sensorMin = 0;

const int sensorMax = 1024;

int val=0;

int pos1=10;

int pos2=45;

int pos3=140;

int pos4=10;

int pos5=45;

int pos6=140;

Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah eksekusi baik

berupa input ataupun output dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akan

dialamatkan sebagai media output dan input tergantung pada penggunaan dari device-device

yang terhubung.

void setup() {

Serial.begin(9600);

pinMode(indhujan, OUTPUT);

pinMode(indmendung, OUTPUT);

pinMode(indpanas, OUTPUT);

pinMode(relay1, OUTPUT);
pinMode(relay2, OUTPUT);

servo1.attach(9);

servo1.write(pos1);

servo2.attach(10);

servo2.write(pos4);

Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika pada saat pertama kali system

mendapat arus listrik, sedangkan program yang dapat berjalan berulang kali akan terlihat

seperti baris program berikut ini.

void loop() {

if(Serial.available() 0){

star = Serial.read();

flag=0;

Barisan program arduino yang ada diatas akan dijalankan berulang kali selama arus listrik

mengalir pada arduino.

Penjelasan struktur listing program


Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai

dua buah fungsi yang harus ada yaitu:

1. Void setup() { }
yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program

dijalankan untuk pertama kalinya.

2. void loop( ) { }

yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai. Setelah

dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu

daya (power) dilepaskan.

Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.

1. pinMode

digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai input atau output.

Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya

harus menggunakan operator pinMode (pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode

dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-

19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

2. digitalWrite

digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output, pin

tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi

ground).

Prosedur Komunikasi bluetooth Menggunakan Aplikasi Android


Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat efektifitas dari sebuah komunikasi

dengan memanfaatkan koneksi bluetooth untuk menghubungkan interface smartphone android

dan sebuah sistem arduino, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.11 dan 4.12

berikut ini.
Gambar 4.11. Kondisi terminal aplikasi android sebelum terkoneksi

Gambar 4.12. Kondisi aplikasi android sesudah terkoneksi

Inputan yang dapat di lakukan sebagai berikut :


1. Apabila smartphone android mengirim string/huruf "a" maka atap akan terbuka 45

derajat.

2. Apabila smartphone android mengirim string/huruf "b" maka atap akan terbuka 90

derajat.

3. Apabila smartphone android mengirim string/huruf "c" maka atap akan tertutup.

4. Apabila smarphone android mengirim string/huruf "d" maka kipas akan menyala.

5. Apanila smarphone android mengirim string/huruf "e" maka kipas akan mati.

6. Apabila smartphone android mengirim string/huruf "f" maka atap akan terkontrol

secara otomatis dengan inputan yang terdapat pada sensor LDR dan sensor hujan.

Gambar 4.13. Inputan a pada aplikasi android


Gambar 4.14. Hasil output a pada aplikasi android

Gambar 4.15. Inputan b pada aplikasi android


Gambar 4.16. Hasil output b pada aplikasi android

Gambar 4.17. Inputan c pada aplikasi android


Gambar 4.18. Hasil output c pada aplikasi android

Gambar 4.19. inputan d pada aplikasi android


Gambar 4.20. Hasil output d pada aplikasi android

Flowchart Sistem Yang Diusulkan


Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk

flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah

atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat

dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 4.21. Flowchart sistem yang di usulkan

Rancangan Program
Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program, yang pertama kali harus dilakukan

adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali harus sesuai

dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk

perakitan alat dan pembuatan program.

Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah didalam

merealisasikan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan, adapun

tahapan tersebut dapat di gambarkan dalam bentuk navigasi sebagai berikut.

Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller


Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat

lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat

bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C

yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino

dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat lsiting program ditulis

seperti yang terlihat pada gambar 4.21 berikut.

Gambar 4.22. Tampilan listing program pada Ide Arduino

Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program - mengecek keslahan terhadap

listing program yang ditulis - mengupload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-

langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.22 berikut.

1. Menulis listing program


2. Complite listing program

3. Upload listing program

4. Done upload program arduino

Konfigurasi Sistem Usulan


Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang

digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk sisem

arduino maupun Interface nya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

(software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

Spesifikasi Hardware
Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau

modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat

digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut.

Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

a. Arduino uno.

b. Laptop

c. Smartphone android Asus Zendfone4

d. Sensor hujan

e. Sensor LDR

f. Motor servo

g. Kipas

h. Rangkaian Elektronika

i. Arduino Uno sebagai bootloader untuk upload program

j. Adaptor switching
Spesifikasi Software
Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang

digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai

interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat

lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

a. Aplikasi android

b. IDE Arduino 1.0.5

c. Micorosoft Visio 2007

d. Photoshop cs 3

e. Paint

f. Fritzing.2013.12.17

Hak Akses
Dalam membuat sebuah aplikasi perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras

(hardware) harus dan perlu adanya sebuah hak akses baik oleh pengguna sebagai pemegang

hak akses sangat diperlukan untuk keamanan dari sistem perangkat lunak (software) ataupun

perangkat keras (hardware) yang dirancang, karena aplikasi perangkat lunak (software)

ataupun perangkat keras (hardware) yang tidak memiliki hak akses akan sangat tidak aman.

Adapun sistem ini memiliki hak aksess pairing pada bluetooh sehingga hak akses hanya dapat

dilakukan oleh pengguna. Adapun tampilan pairing bluetooth dapat dilihat seperti gambar 4.23

berikut.
Gambar 4.23. Tampilan pairing untuk hak akses

Testing
Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan

menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface

smartphone android, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari

suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan

dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk

berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.

2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan inputan pada

aplikasi terminal Bluetooth yang ada pada smartphone android.

3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik

dan mendukung sistem yang dibuat.


4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam

berinteraksi dengan piranti lain.

Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari

suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Pengujian Blackbox Pada Perangkat Keras

Tabel 4.2 Pengujian Blackbox Pada Perangkat lunak

Evaluasi
Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian

yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian

pada aplikasi terminal Bluetooth saat mengirimkan inputan selain a, b, c, dan d. Tidak ada

output yang diberikan, masalah tersebut tidak terpengaruh terhadap program karena bukan

kesalahan dalam menulis listing programnya, melainkan program yang ditulis pada IDE

Arduino 1.0.5 hanya menggunakan string a, b, c, dan d.

Kemudian uji coba dilakukan lagi secara hardware yaitu dengan melakukan pengontrolan

langsung melalui sensor LDR dan sensor hujan. Hasil dari evaluasi baik secara Software dan

Hardware mendapat hasil yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam bentuk

Prototype.

Implementasi
Pada tahap ini merupakan tahap-tahap utnuk merealisasikan dari sistem yang dirancang

yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan

mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.

Schedule
Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga pengontrolan atap dan blower otomatis dapat

dirancang dan dibuat, sehingga melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang

merupakan tempat observasi, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana

pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, oleh

karena itu sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin

akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang

dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel 4.3 sebagai berikut.

Tabel: 4.3. Pengolahan Jadwal proses pembuatan sistem

1. Mengumpulkan data

Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori

yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan.

2. Perancangan sistem

Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software

merupakan proses yang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah

dipahami oleh user.


3. Pengujian sistem

Pengetesan sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk

memastikan pemasangan hardware dan Software.

4. Perbaikan sistem

Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga

program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user.

5. Training user

Percobaan alat yang sudah di buat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak.

6. Implementasi sistem

Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi

program.

7. Dokumentasi Sistem

Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

Penerapan
Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat

agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi

yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.

Estimasi Biaya
Berikut adalah rincian dalam pembuatan sistem pendeteksi keberadaan orang pada kamar

adalah.
Tabel: 4.4. Estimasi biaya yang dikeluarkan

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari perancangan yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagi berikut :
1. Smartphone Android dapat berinteraksi dengan arduino uno menggunakan koneksi

Bluetooth sebagai alat interaksinya. pada alat ini menggunakan Bluetooth HC-06 agar

smarphone dan arduino uno dapat terhubung.

2. Cara membuka tutup atap otomatis dengan mikrokontroler arduino yaitu dengan

menggunakan bantuan motor servo yang bergerak agar atap dapat terbuka dan tertutup.

3. Pada smartphone android harus terinstal aplikasi Bluetooth terminal, agar atap sounlover

dapat dikendalikan melalui smartphone android.

4. Aplikasi pengontrolan ini dapat diinstal di semua versi android.

Saran
Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada saran yang dapat diberikan dalam

rangka pengembangan yaitu :

1. Bagi penelitian selanjutnya untuk sistem ini dapat dikembangkan melalui komunikasi via

wireless.

2. Bagi pengembangan selanjutnya aplikasi pengotrolan tidak hanya ada pada smartphone

android, tetapi smartphone yang lainnya seperti iOS, Windows Phone, Blackberry, Symbian

dll.

3. Tambahkan sensor yang lainnya yang mendukung dan dapat di aplikasikan terhadap

pembacaan cuaca agar pendeteksian cuaca menjadi lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA
1. 1,0 1,1 1,2 Sutabri, Tata. 2012.Konsep Dasar Sistem. Yogyakarta: PenerbitAndi
2. 2,0 2,1 Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT
.RinekaCipta.
3. 3,0 3,1 3,2 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: GrahaIlmu.
4. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: GrahaIlmu
5. 5,0 5,1 5,2 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. RemajaRosdakarya
Offset.
6. Al-Jufri, Hamid. 2011. "Sistem infromasi Manajemen Pendidikan". Jakarta: PT. Smart Grafika.
7. Al-Jufri, Hamid. 2011. "Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan". Jakarta: PT. Smart Grafika.
8. 8,0 8,1 8,2 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. "Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan
Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan". Jurnal Mekanikal, Vol.3No.2 Juli 2012.
9. 9,0 9,1 9,2 9,3 Guritno, Suryo Sudaryono dan Untung Raharja. 2010. Literature Review. Tangerang:
STMIK Raharja
10. 10,0 10,1 Simarmata,Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: ANDI.
11. Sulindawatidan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Journal
SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 Agustus 2010: 2-19
12. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM)
padaSistemReservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen
Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
13. Safaat, Nazruddin. 2011. "Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC
Berbasis Android". Jakarta: Informatika.
14. Hidayat,WicakdanSudarman S.2011"Buku Pintar
Komputer,Laptop,Netbook&tablet".Jakarta:Mediakita.
15. Wahadyono,Agus.2013."Android 4 Untuk pengguna pemula tablet &
Handphone"Jakarta:Mediakita.
16. EnterpriseJubbilee, 2010."Teknik Penghemat Batre".Jakarta: elex media komputindo
17. Irwansyah, EdydanJurikeV.Moniaga, 2014."Pengantar
TeknologiInformasi".Yogyakarta:Deepublish
18. Rajasa, Ya'umar, danSuyanto. 2013. "Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh
Manusia Berbasis O.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth". JurnalTeknikPomits Vol. 2, No.
1. Di unduhtanggal 22 April 2015
19. Santoso, Martinus, dan Sugiyanto. 2013. "Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api,
Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler". Jurnal
FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013. Di unduh tanggal 18 April 2015
20. 20,0 20,1 Syahwil,Muhammad.2013."panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler
Arduino".Yogyakarta:ANDI
21. Feri Djunadi.2011."pengenalan arduino".ebook.Di unduh tanggal 23 April 2015
22. Abdul Kadir. 2013." Panduan praktis mempelajari Aplikasi Mikrokontroller dan Pemrogramannya
menggunakan Arduino". Yogyakarta:Andi

Anda mungkin juga menyukai