Anda di halaman 1dari 147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TUGAS AKHIR

PENERAPAN PROGRAMMABLE LOGIC


CONTROLLER (PLC) DAN HUMAN MACHINE
INTERFACE (HMI) SEBAGAI SISTEM KENDALI
PADA MESIN CUCI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma

disusun oleh :

FERNANDUS DENDY WIDYANTORO


NIM : 125114058

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

FINAL PROJECT

APPLICATION OF PROGRAMMABLE LOGIC


CONTROLLER (PLC) AS A CONTROL SYSTEM IN
WASHING MACHINE

In partial fulfilment of the requirements


for the degree of Sarjana Teknik
Electrical Engineering Study Program
Electrical Engineering Department
Science and Technology Faculty Sanata Dharma University

FERNANDUS DENDY WIDYANTORO


NIM : 125114058

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM


ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
2015

ii
PPLLAAGGIA
IATTMMEERRUUPPAAKKAANNTTIN
INDDAAKKAANNTTID
IDAAKKTERPUJI
PPLLAAGGIA
IATTMMEERRUUPPAAKKAANNTTIN
INDDAAKKAANNTTID
IDAAKKTTEERRPPUUJJII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

MOTTO :

Wong pinter kang isih gelem njaluk rembuging liyan iku


dianggep manungsa wutuh.
Sing rumangsa pinter banjur suthik njaluk rembuging liyan iku
manungsa setengah wutuh.
Lan sing sapa ora gelem njaluk rembuging liyan iku
bisa kinaranan babar pisan durung manungsa.

Skripsi ini kupersembahkan untuk....


Tuhan, Allah SWT, Bapa, Sang Hyang Amurba Gesang
Istriku dan anak-anakku yang tercinta
PT. ATMI SOLO tempatku berkarya

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INTISARI
Belakangan ini banyak sekali bermunculan bentuk bisnis yang menawarkan
jasa cuci pakaian atau laundry. Tampaknya bisnis ini mengikuti kecenderungan
perilaku sosial yang ingin serba praktis, cepat, dan hasil memuaskan. Oleh karena
itu akan banyak dibutuhkan seperangkat mesin cuci yang memadai. PT Aqualis
Fabricare sebagai penyedia jasa laundry berskala besar berupaya memanfaatkan
mesin cuci bekas berkapasitas sedang untuk diperbarui mekanisme kendali
pengoperasiannya. Menurutnya cara ini lebih ekonomis dari pada membeli mesin
cuci baru. Pengendali mesin cuci menggunakan PLC (Programmable Logic
Control) dan HMI (Human Machine Interface) menjadi pilihannya.
Pada penelitian ini perangkat PLC menggunakan Mitsubishi FX3U, dan
perangkat HMI menggunakan OMRON NB5Q. PLC digunakan untuk
mengendalikan kerja mesin. Sedangkan HMI akan digunakan untuk membantu
teknisi cuci memasukkan data parameter pencucian serta membantu operator
menjalankan program cuci. Putaran ruang pencucian diatur oleh inverter dan
dikendalikan oleh PLC.
Mesin cuci dengan pengendali PLC Mitsubishi FX3U serta HMI Omron
NB5Q dapat berfungsi dengan baik, 98% persyaratan pelanggan bisa terpenuhi.
Komunikasi HMI, PLC, dengan sensor dan aktuator berjalan stabil. Tersedia lima
program pencucian, dimana parameter tiap program dapat diatur sesuai karakteristik
jenis cucian, dapat dijalankan sesuai urutan pencucian yang dikehendaki, dan
mudah dioperasikan. Kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi selama proses
pencucian dapat diminimalisir dengan dibuatnya program-program keamanan.

Kata kunci : PLC Mitsubishi FX3U, HMI OMRON NB5Q, program cuci,
parameter cuci.

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Lately a lot of businesses that offer services of washing clothes or laundry.
This business seems to follow the trend of social behavior that want very practical,
quick and satisfying results. Therefore, it would be a much needed set of good
quality washer. PT Aqualis Fabricare as a large service providers of laundry seek to
take advantage that make used washing machine with middle capacity. According
to this way is more economical than buying a new washing machine. To update the
washing machine it is using controller PLC (Programmable Logic Control) and
HMI (Human Machine Interface).
In this study use of Mitsubishi FX3U PLC and HMI devices using the
OMRON NB5Q. PLC is used to control the machine work. HMI will be used to
assist the technician wash to washing program, to enter data, and to help operators
run a washing program. Rotation of washing drum is regulated by inverter and
controlled by PLC.
Washing machines with Mitsubishi FX3U PLC controllers and HMI Omron
NB5Q to function properly, 98% of requirements can be solved. Washing program
can be selected and arranged the paramaters easily.

Keywords: Mitsubishi FX3U PLC, HMI OMRON NB5Q, washing programs,


washing parameters.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 September 2015

Fernandus Dendy Widyantoro

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK


KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fernandus Dendy Widyantoro
Nomor Mahasiswa : 125114058
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya Ilmiah saya yang berjudul :

PENERAPAN PROGRAMMABLE LOGIC


CONTROLLER (PLC) DAN HUMAN MACHINE
INTERFACE (HMI) SEBAGAI SISTEM KENDALI
PADA MESIN CUCI
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkal data, mendistribusikan secara
terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberika royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Yogyakarta, 22 September 2015

Fernandus Dendy Widyantoro

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan penulisan tugas akhir dengan judul : Penerapan
Programmable Logic Controller (PLC) dan Human Machine Interface (HMI) Sebagai
Sistem kendali pada mesin cuci. Penulisan ini untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan studi, serta syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata Satu, pada
program studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

Penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh dosen, keluarga,


teman sepekerjaan, yang telah memberikan dukungan. Semoga Tuhan melimpahkan
rahmat, kesehatan, karunia, dan berkat, atas budi baik yang telah diberikan kepada penulis.

Penghargaan dan terima kasih penulis berikan kepada Ibu Bernadetta Wuri Harini,
S.T., M.T. selaku pembimbing yang telah membantu penulisan tugas akhir ini. Serta
ucapan terima kasih kepada :
1. Bp. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4. Bapak Teddy Tjoegito, selaku Direktur PT Aqualis Fabricare
5. Seluruh karyawan PT ATMI SOLO unit kerja MDC

Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya penulis memohon saran dan kritik yang membangun.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, September 2015

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman Sampul (Bahasa Indonesia) ........................................................................ i


Halaman Sampul (Bahasa Inggris) ............................................................................ ii
Halaman Persetujuan ................................................................................................. iii
Halaman Pengesahan ................................................................................................. iv
Halaman Persembahan dan motto hidup ................................................................... v
Intisari ........................................................................................................................ vi
Abstract ...................................................................................................................... vii
Pernyataan Keaslian Karya ........................................................................................ viii
Halaman Persetujuan Publikasi ................................................................................. ix
Kata Pengantar ........................................................................................................... x
Daftar Isi .................................................................................................................... xi
Daftar Gambar ........................................................................................................... xiv
Daftar Tabel ............................................................................................................... xviii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 3
1.3. Pembatasan Masalah ............................................................................... 3
1.4. Metodologi Penelitian ............................................................................. 4
BAB II : DASAR TEORI
2.1. Programmable Logic Controller (PLC) ................................................. 5
2.1.1. Perangkat Keras PLC .............................................................. 5
2.1.2. Arsitektur Internal ................................................................... 7
2.1.3. Central Processing Unit (CPU) .............................................. 7
2.1.4. Bus ........................................................................................... 8
2.1.5. Memori .................................................................................... 8
2.1.6. Auxiliary Relay ........................................................................ 9
2.1.7. Input / Output Unit......................................................................10
2.1.8. Timer........................................................................................ 10
2.1.9. Counter .................................................................................... 12

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.10. Penanganan Data ................................................................... 13
2.1.11. Operasional Aritmatika.......................................................... 14
2.2. Human Machine Interface (HMI)........................................................... 16
2.3. Motor Induksi ......................................................................................... 16
2.4. Inverter.................................................................................................... 17
2.5. Pengendali Suhu ..................................................................................... 18
2.6. Sensor Level ........................................................................................... 18
2.7. Chemical Dispenser ................................................................................ 20
2.8. Relay ....................................................................................................... 20
2.9. Kontaktor ................................................................................................ 21
2.10. Pemanas Elektrik .................................................................................. 21
2.11. Solenoid Valve ...................................................................................... 22
2.12. Limit Switch ..............................................................................................23
BAB III : RANCANGAN PENELITIAN
3.1. Permintaan Pelanggan ............................................................................ 25
3.2. Gerakan Dasar Mesin Cuci ..................................................................... 25
3.3. Urutan Mencuci ...................................................................................... 28
3.4. Rancangan Rangkaian Daya Pada PLC dan HMI ........................... 30
3.5. Rancangan HMI ...................................................................................... 30
3.5.1. Perangkat Keras HMI ....................................................... 30
3.5.2. Rancangan Layout HMI ................................................... 31
3.5.3. Rancangan Halaman HMI ................................................ 35
3.5.3.1. Halaman AUTO ........................................................ 35
3.5.3.2. Halaman PROGRAM ........................................ 38
3.5.3.3. Halaman MANUAL .......................................... 42
3.5.3.4. Halaman MAINTENANCE .............................. 45
3.5.3.5. Diagram Alir Membuat Program Cuci .............. 47
3.5.3.6. Diagram Alir Mengganti Kata Sandi ........................ 48
3.6. Rancangan Rangkaian PLC ............................................................. 49
3.6.1. Input PLC ......................................................................... 49
3.6.2. Output PLC ...................................................................... 50
3.6.3. Pengaturan Alamat Data PLC Untuk Parameter Program 51
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
xii

4.1. Sistem Lengkap ...................................................................................... 53


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2. Koneksi HMI - PLC – PC ...................................................................... 57
4.3. Pemrograman HMI .......................................................................... 58
4.3.1. Halaman AUTO....................................................................... 58
4.3.2. Halaman PROGRAM ....................................................... 66
4.3.3. Halaman MANUAL ......................................................... 69
4.3.4. Halaman MAINTENANCE ............................................. 70
4.4. Pemrograman PLC ................................................................................. 72
4.4.1. Program Input .......................................................................... 72
4.4.2. Program PLC Halaman MANUAL ......................................... 74
4.4.2.1. Pengoperasian Chemical, Water In, Drain,
Door Lock / Unlock .................................................. 78
4.4.3. Program PLC Halaman AUTO................................................ 83
4.4.3.1. Memasukkan Nomor Program yang Dijalankan 83
4.4.3.2. Menjalankan Program............................................... 84
4.4.4. Program PLC Halaman PROGRAM ................................ 85
4.4.4.1. Set / reset Nomor Program ....................................... 85
4.4.4.2. Parameter Program Pencucian .................................. 86
4.5. Analisa Hasil Pengujian.......................................................................... 88
4.5.1. Urutan Proses Mencuci ............................................................ 88
4.5.2. Analisa Menu Manual ............................................................. 91
4.5.3. Analisa Menu Program dan Hak Akses ................................... 93
4.5.4. Analisa Pengaturan Parameter dan Jalannya Program ............ 94
4.5.5. Analisa Keamanan Pengoperasian........................................... 96
4.5.6. Analisa Kondisi Terputusnya Sumber Listrik ......................... 98
4.5.7. Analisa Pengisian Klasifikasi Berat Cucian ............................ 101
BAB V : KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 102
5.2. Saran ....................................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 104
LAMPIRAN .............................................................................................................. 105

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.2. Unit Pengendali Mesin Cuci Primus Orisinil........................................ 2
Gambar 2.1. Sistem PLC ........................................................................................... 5
Gambar 2.2. Sinyal : diskrit, digital, analog .............................................................. 6
Gambar 2.3. Arsitektur Internal ................................................................................. 7
Gambar 2.4. On-delay timer, Off-delay timer, Pulse timer ....................................... 10
Gambar 2.5. Contoh pemrograman timer pada PLC Mitsubishi ............................... 11
Gambar 2.6. Contoh pemrograman counter pada PLC Mitsubishi ........................... 12
Gambar 2.7. Contoh pemrograman pemindahan data pada PLC Mitsubishi ............ 14
Gambar 2.7. Contoh pemrograman pembandingan data pada PLC Mitsubishi ........ 14
Gambar 2.9. PLC Mitsubishi FX3U – 48M .............................................................. 15
Gambar 2.10. Motor 3 Phasa Sangkar Tupai ............................................................ 16
Gambar 2.11. Diagram Referensi Tekanan Batas Atas dan Batas Atas .................... 19
Gambar 2.12. Sensor Level Dungs LGW 150 A4 ........................................................19
Gambar 2.13. Chemical Dispenser Knight One Shot OS – 100 L/S ......................... 20
Gambar 2.14. Relay 12 V .......................................................................................... 20
Gambar 2.15. Kontaktor ............................................................................................ 21
Gambar 2.16. Pemanas Elektrik ................................................................................ 22
Gambar 2.17. Solenoid Valve .................................................................................... 22
Gambar 2.18. Limit Switch ............................................................................................23
Gambar 3.1. Rancangan Sistem Lengkap Mesin Cuci .............................................. 24
Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Mencuci Oleh Operator ....................................... 29
Gambar 3.3. Rangkaian Daya PLC dan HMI ............................................................ 30
Gambar 3.4. HMI OMRON NB5Q – TW00B .......................................................... 30
Gambar 3.5. Hubungan HMI dengan PLC dan PC ................................................... 31
Gambar 3.6. Rute HMI Menu Auto ........................................................................... 32
Gambar 3.7. Rute HMI Menu Manual....................................................................... 32
Gambar 3.8. Rute HMI Menu Program ..................................................................... 33
Gambar 3.9. Rute HMI Menu Maintenance .............................................................. 34
Gambar 3.10a – f. Desain HMI Halaman Auto ............................................ 35 s.d. 37

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 3.11a – i. Desain HMI Halaman Program ...................................... 38 s.d. 42


Gambar 3.12a – f. Desain HMI Halaman Manual ....................................... 42 s.d. 45
Gambar 3.13a – c. Desain HMI Halaman Maintenance .............................. 45 s.d. 46
Gambar 3.14. Diagram Alir Membuat Program Mesin Cuci .................................... 47
Gambar 3.15. Diagram Alir Mengganti Kata Sandi .................................................. 48
Gambar 3.16. Layout Input PLC ............................................................................... 50
Gambar 3.17. Layout Output PLC ............................................................................. 51
Gambar 4.1. Perbandingan Rancangan dan Realisasi Mesin..................................... 53
Gambar 4.2. Perbandingan Rancangan dan Realisasi Pintu Samping ....................... 54
Gambar 4.4. Sistem Pengunci Pintu Depan ............................................................... 55
Gambar 4.5. Bentuk Fisik Mesin Cuci Bagian Belakang .......................................... 55
Gambar 4.6. Kotak Kontrol Utama............................................................................ 56
Gambar 4.7. Koneksi HMI ........................................................................................ 57
Gambar 4.8. Koneksi PLC ......................................................................................... 57
Gambar 4.9. NB Designer Version 1.35 .................................................................... 58
Gambar 4.10. Tampilan Halaman Utama – AUTO ................................................... 58
Gambar 4.11. Bit Switch Property – Basic Property Tab.......................................... 59
Gambar 4.12. Bit Switch Property – Bit Switch Tab ................................................. 59
Gambar 4.13. Bit Switch Property – Label Tab......................................................... 60
Gambar 4.14. Bit Switch Property – Graphics Tab ................................................... 60
Gambar 4.15. Bit Switch Property – Control Setting Tab ......................................... 60
Gambar 4.16. Bit Switch Property – Display Setting Tab ......................................... 61
Gambar 4.17. Function Key Property........................................................................ 61
Gambar 4.18. Number Input ...................................................................................... 62
Gambar 4.19. Number Input Property – Numeric Data Tab ..................................... 62
Gambar 4.20. Kotak Pantauan ................................................................................... 63
Gambar 4.21. Bit Lamp – Graphics Tab ................................................................... 63
Gambar 4.22. Draw – Text ........................................................................................ 64
Gambar 4.23. Tampilan Halaman Program ............................................................... 66
Gambar 4.24. Tampilan Halaman Paramater P1 ....................................................... 67
Gambar 4.25. Tampilan Halaman Manual ................................................................ 69
Gambar 4.26. Tampilan Halaman Maintenance – Alarm History ............................. 70
Gambar 4.27. Tampilan Halaman Maintenance – Machining Record ...................... 71

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.28. Program PLC, bagian input ................................................................ 74


Gambar 4.29. Diagram Alir Operasi Putaran Secara Manual ................................... 75
Gambar 4.30. Program PLC, bagian operasi putaran manual ................................... 76
Gambar 4.31. Program PLC, bagian operasi chemical manual ................................. 78
Gambar 4.32. Program PLC, bagian operasi water in manual .................................. 80
Gambar 4.33. Program PLC, bagian operasi drain manual....................................... 81
Gambar 4.34. Program PLC, bagian operasi door lock / unlock manual .................. 82
Gambar 4.35. Program PLC, bagian program number store .................................... 84
Gambar 4.36. Program PLC, bagian menjalankan program ..................................... 84
Gambar 4.37. Program PLC, bagian halaman program............................................. 85
Gambar 4.38. Struktur pemrograman PLC, bagian parameter cuci .......................... 87
Gambar 4.39. Memasukkan Nomor Program yang Akan Dijalankan ....................... 88
Gambar 4.40. Operator Menimbang Cucian ............................................................. 88
Gambar 4.41. Operator Memasukkan Pilihan Leverl Air.......................................... 89
Gambar 4.42. Operator Memasukkan Cucian ........................................................... 89
Gambar 4.43. Operator Menutup Pintu ..................................................................... 90
Gambar 4.44. Operator Menjalankan Program ......................................................... 90
Gambar 4.45. Operator Mengeluarkan Cucian .......................................................... 90
Gambar 4.46. Tampilan Awal Menu Program .......................................................... 93
Gambar 4.47. Tampilan Numeric Virtual Keyboard ................................................. 93
Gambar 4.48a. Tampilan Password Salah ................................................................ 93
Gambar 4.48b. Tampilan Password Benar ............................................................... 93
Gambar 4.49. Tampilan Ganti Password .................................................................. 94
Gambar 4.50. Tampilan Reset Data ........................................................................... 94
Gambar 4.51. Tampilan Parameter Program 3 .......................................................... 94
Gambar 4.52. Emergency Stop Button for Safety ...................................................... 96
Gambar 4.53. Keamanan Pintu Depan ...................................................................... 96
Gambar 4.54. Keamanan Pintu Samping .................................................................. 97
Gambar 4.55. Keamanan Input Nomor Program ...................................................... 97
Gambar 4.56. Keamanan Input Berat Cucian ............................................................ 97
Gambar 4.57. Daftar Error Pada Alarm History ....................................................... 97
Gambar 4.58. Program Aktivasi Emergency Stop ..................................................... 98
Gambar 4.59. Kondisi Awal Percobaan Mati Listrik ................................................ 99

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.60. Kondisi Sebelum Terjadi Mati Listrik ................................................ 99


Gambar 4.61. Simulasi Mati Listrik .......................................................................... 100
Gambar 4.62. Simulasi Saat Listrik Telah Menyala .................................................. 100
Gambar 4.63. Tampilan Saat Listrik Telah Menyala Kembali.................................. 100

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1.Tabel Data Register PLC Mitsubishi FX3U ............................................. 9
Tabel 2.2. Auxiliary Relay pada PLC Mitsubishi FX3U ........................................... 9
Tabel 2.3. Timer pada PLC Mitsubishi FX3U ........................................................... 11
Tabel 2.4. Counter pada PLC Mitsubishi FX3U ....................................................... 13
Tabel 3.1. Urutan Proses Mesin Cuci ........................................................................ 26
Tabel 3.2. Daftar Alamat Internal Relay Program 1 .................................. Lampiran 3.1
Tabel 3.3. Daftar Alamat Internal Relay Program 2 .................................. Lampiran 3.2
Tabel 3.4. Daftar Alamat Internal Relay Program 3 .................................. Lampiran 3.3
Tabel 3.5. Daftar Alamat Internal Relay Program 4 .................................. Lampiran 3.4
Tabel 3.6. Daftar Alamat Internal Relay Program 5 .................................. Lampiran 3.5
Tabel 3.7. Daftar Alamat Data Program 1 ................................................. Lampiran 3.6
Tabel 3.8. Daftar Alamat Data Program 2 ................................................. Lampiran 3.7
Tabel 3.9. Daftar Alamat Data Program 3 ................................................. Lampiran 3.8
Tabel 3.10. Daftar Alamat Data Program 4 ............................................... Lampiran 3.9
Tabel 3.11. Daftar Alamat Data Program 5 ............................................... Lampiran 3.10
Tabel 3.12. Daftar Alamat Internal Relay Untuk Tombol dan Pantauan ... Lampiran 3.11
Tabel 3.13. Daftar Alamat Data Untuk Tampilan Pantauan ...................... Lampiran 3.12
Tabel 4.1. Daftar Tombol Halaman Auto .................................................................. 64
Tabel 4.2. Daftar Tombol Halaman Program ............................................................ 66
Tabel 4.3. Daftar Tombol Halaman Parameter Program 1 ........................................ 68
Tabel 4.4. Daftar Tombol Halaman Manual .............................................................. 69
Tabel 4.5. Daftar Tombol Halaman Maintenance ..................................................... 71
Tabel 4.6. Daftar Input PLC ...................................................................................... 72
Tabel 4.7. Analisa HMI Menu Manual ...................................................................... 91
Tabel 4.8. Pengaturan Parameter dan Realisasi Proses.............................................. 95

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1

Bab I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aktivitas mencuci pakaian akan selalu dilakukan oleh manusia. Dalam upaya
mempermudah mencuci pakaian, manusia menciptakan mesin cuci. Mencuci menggunakan
mesin dapat menghemat waktu dan tenaga. Dari waktu ke waktu mesin cuci mengalami
inovasi, dibuat agar semakin mudah dalam penggunaan.
Dewasa ini sangat banyak dijumpai jasa laundry. Salah satu jasa laundry terkemuka
di Indonesia adalah PT. Aqualis Fabricare. Kantor pusat berlokasi di Jakarta, dan telah
memiliki banyak cabang yang lokasinya tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. PT.
Aqualis Fabricare menerima jasa laundry berskala besar, seperti rumah sakit dan hotel.
Selain menerima jasa laundry juga mengembangkan bahan-bahan kimia yang
dipergunakan untuk mencuci.
Saat ini, PT Aqualis Fabricare membeli jasa perbaikan mesin cuci ke PT. ATMI
SOLO. Merk mesin cuci tersebut adalah Primus, buatan Belgia. Mesin cuci ini
berkapasitas 20 kilogram pakaian kering. Pengendali mesin cuci menggunakan timer
mekanik berupa cam dalam kondisi rusak.
Sebagai perbandingan, telah dilakukan penelitian dalam sebuah jurnal penelitian
dengan judul Design Model of Automation Washer for Two Tubes Aperture (Twin Tube
Top Loader) Microcontroller Based ATMEGA32 Ferry Nando, Ageng Sadnowo R., S.T.,
M.T, Yulliarto Raharjo, S.T., M.T., Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lampung, yang merealisasikan sebuah model otomatisasi mesin cuci dua tabung bukaan
atas (twin tube top loader) yang dapat mengatur operasional isi ulang air cucian dan
mengatur proses pencucian secara berulang dengan otomatis berbasis mikrokontroler
ATMega32 [1]. Kali ini, penulis berusaha untuk memodifikasi sebuah mesin cuci merk
PRIMUS dengan kapasitas 20 Kg menjadi sebuah mesin cuci baru dimana sistem
kelistrikan mesin cuci tersebut siap terintegrasi dengan sebuah control PLC dan HMI.
Setelah dilakukan modifikasi maka didapat sebuah mesin cuci baru yang dapat diatur dan
disesuaikan dengan kebutuhan PT. Aqualis Fabricare.
Sistem kendali timer mekanik bawaan mesin yang telah rusak sangat konvensional,
serta sulit bagi operator untuk melakukan pengaturan parameter dan urutan pencucian.
Sebagai penggantinya dipilih pengendali berupa PLC dan HMI, sesuai dengan permintaan

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

PT Aqualis Fabricare. Data pencucian dapat disimpan dalam memori sehingga operator
dapat memanggil kembali proses yang telah dilakukan. Selain itu juga disediakan 5 (lima)
program yang dapat diatur parameter-parameter di dalamnya.

Gambar 1.1 Mesin Cuci Primus Sebelum Diperbaiki

Gambar 1.2 Unit Pengendali Mesin Cuci Primus Orisinil

Dengan dilakukannya modifikasi sistem kendali ini maka diharapkan mesin cuci ini
dapat dipergunakan lagi sesuai dengan permintaan. Pada penelitian ini dipilih
Programmable Logic Controller (PLC) sebagai pengendalinya. Hal ini dikarenakan PLC
merupakan perangkat berskala industri sesuai tuntutan pelanggan. Penelitian ini akan
menggunakan PLC Mitsubhisi seri FX3U.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan suatu sistem kelistrikan mesin cuci
yang dapat dioperasikan dengan HMI (Human Machine Interface) dan dikendalikan oleh
sebuah PLC (Programmable Logic Controller).
Manfaat dari penelitian ini bagi PT ATMI SOLO adalah menyediakan sebuah
mesin cuci yang efektif dan dapat dirakit dengan sistem PLC terintergrasi sebagai solusi
terhadap kebutuhan pelanggan serta pengembangan produk untuk menambah nilai jual
produk.

1.3. Pembatasan Masalah


Agar Tugas Akhir ini mengarah pada tujuan dan menghindari melebarnya masalah
yang kemungkinan muncul, maka perlu dilakukan pembatasan masalah agar sesuai dengan
judul tugas akhir ini, serta disesuaikan dengan permintaan PT Aqualis Fabricare. Adapun
batasan masalah adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan PLC Mitsubishi seri FX3U-48MR sebagai pengendali gerakan
mesin cuci.
2. Perangkat Human Machine Interface (HMI) menggunakan layar sentuh
OMRON NB5Q-TW00B
3. Kapasitas mesin cuci maksimal 20 kg.
4. Menggunakan pemanas elektrik, suhu air maksimal 60 derajat.
5. Menggunakan 3 sensor tekanan air untuk 3 posisi ketinggian air (low, medium,
high). Merk DUNGS seri LGW 150 A4.
6. Menggunakan sensor keamanan pintu.
7. Menggunakan sensor temperatur air pencucian.
8. Tersedia 5 pilihan program pencucian.
9. Hak akses pengoperasian mesin :
a. Operator : menghidupkan/mematikan mesin, memilih program P1 – P5,
menjalankan/menghentikan program.
b. Teknisi mesin : merubah parameter program, mengunggah/mengunduh
program PLC dan HMI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

1.4. Metodologi Penelitian


Berdasar pada tujuan yang akan dicapai metode-metode yang digunakan dalam
penyusunan tugas akhir ini adalah:
1. Studi literatur, yaitu mempelajari dan membaca tentang PLC, HMI, sensor,
actuator, motor, yang kesemuanya itu akan dipasang pada mesin cuci.
2. Wawancara, yaitu dengan cara mendapatkan data dan masukan dengan mewancarai
narasumber yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir
dalam hal ini pelanggan dari PT ATMI SOLO.
3. Perancangan, yaitu tahapan perancangan tata letak HMI dan alamat memori PLC.
4. Pembuatan program HMI dan PLC.
5. Proses pengambilan data, yaitu proses pengujian terhadap sistem. Data diambil dari
kinerja sistem untuk menguji keefektifan sistem yang ada.
6. Analisis dan penyimpulan hasil percobaan. Analisis data dilakukan dengan
membandingkan data yang diperoleh saat pengujian dengan data permintaan
pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Bab II
DASAR TEORI
Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detil peralatan yang
digunakan. Hal yang akan dibahas adalah Programmable Logic Controller (PLC), Human
Machine Interface (HMI), motor induksi, inverter, sensor panas / thermocouple,
pengendali panas / thermocontrol, sensor level, dispenser, pemanas, solenoid.

2.1. Programmable Logic Controller (PLC)


PLC adalah sebuah bentuk khusus dari pengendali berbasis mikroprosesor yang
menggunakan memori program untuk menyimpan instruksi dan mengimplementasikan
fungsi logika urutan proses, timing, counting, dan fungsi aritmatika. Pertama kali
dikembangkan pada tahun 1969. Keuntungan utama penggunaan PLC ialah sistem kendali
dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan tanpa harus mengubah komponen dasar
pengendalinya. Dikarenakan sangat fleksibel terhadap variasi sistem kendali maka menjadi
hemat biaya. Kelebihan PLC yang lain ialah :
 Tahan terhadap lingkungan kerja yang keras serta suhu, getaran, dan kebisingan
yang dinamis.
 Input / output sudah tersedia di unit PLC.
 Bahasa program dan pemrograman mudah dipahami.

2.1.1. Perangkat keras PLC

Gambar 2.1. Sistem PLC. [2]

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

Biasanya sistem PLC memiliki komponen fungsional Central Processing Unit


(CPU), memori, unit catu daya / power supply unit, bagian input / output antarmuka,
komunikasi antarmuka dan perangkat pemrograman. Sebuah PLC terdiri dari :
1. Unit prosesor atau CPU adalah unit yang mengandung mikroprosesor untuk
menafsirkan sinyal input dan melakukan tindakan kontrol,sesuai dengan program
yang tersimpan dalam memori, serta mengkomunikasikan sinyal tindakan untuk
output.
2. Unit catu daya / power supply yang dibutuhkan untuk mengubah listrik AC ke DC
(5 V) yang diperlukan untuk prosesor.
3. Perangkat pemrograman / programming devices yang digunakan untuk
memasukkan program ke memori prosesor. Program yang akan dimasukkan
terlebih dahulu dibuat menggunakan perangkat lunak / software, dan kemudian
dipindahkan ke unit memori PLC.
4. Unit memori / memory unit adalah tempat menyimpan program. Program tersebut
digunakan untuk melakukan kontrol yang akan dilakukan oleh mikroprosesor.
5. Input and output berfungsi mengkomunikasikan informasi dari luar. Perangkat
input and output memberikan sinyal diskrit maupun digital. Perangkat digital dapat
dianggap perangkat dasarnya diskrit yang memberikan urutan on-off sinyal (gambar
2.2). Perangkat analog memberikan sinyal yang ukurannya sebanding dengan
ukuran variabel yang sedang dipantau. Sebagai contoh, sensor suhu dapat
memberikan tegangan sebanding dengan temperatur.

Gambar 2.2. Sinyal : (a) diskrit, (b) digital, (c) analog. [2].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

2.1.2. Arsitektur Internal


Gambar 2.3 menunjukkan arsitektur internal dasar sebuah PLC. Arsitektur internal
itu terdiri dari CPU yang berisi sistem mikroprosesor, memori, dan sirkuit input /
output. Operasi proses di dalam CPU dilengkapi clock dengan kisaran frekuensi 1
MHz sampai dengan 8 MHz. Besarnya frekuensi clock menentukan kemampuan
kecepatan operasi sebuah PLC. Sinyal informasi yang diolah di dalam PLC
berbentuk sinyal digital. Jalur internal yang berfungsi untuk mengalirkan informasi
digital ini disebut bus. Dalam arti fisik, bus adalah sejumlah konduktor yang
mengalirkan sinyal elektrik ke beberapa elemen di dalam arsitektur internal PLC.

Gambar 2.3. Arsitektur Internal PLC. [2].

2.1.3. Central Processing Unit (CPU)


Struktur internal yang terdapat pada CPU tergantung dari jenis mikroprosesor yang
terpasang di dalamnya. Umumnya terdapat :
 Arithmetic and Logic Unit (ALU) yang bertugas melakukan manipulasi data dan
menghasilkan data operasi penjumlahan dan perkalian, serta operasi gerbang logika
AND, OR, NOT, dan EXCLUSIVE OR.
 Memori, disebut juga dengan register yang terletak di dalam mikroprosesor dan
digunakan untuk menyimpan informasi atau data yang akan digunakan dalam
pelaksanaan program.
 Unit pengendali, berfungsi untuk mengendalikan waktu operasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

2.1.4. Bus
Bus adalah jalur yang digunakan untuk komunikasi di dalam PLC. Informasi/data
yang ditransmisikan berbentuk biner. Sekelompok data itu disebut dengan bit. Contoh data
8-bit : 00100111. Setiap bit dikomunikasikan secara bersamaan di sepanjang jalur paralel.

2.1.5. Memori
Terdapat beberapa elemen memory di PLC, yakni :
 Read Only Memory (ROM), berfungsi sebagai tempat penyimpanan data secara
permanen. Data itu digunakan oleh CPU dalam operasinya.
 Random Access Memory (RAM), untuk pengguna.
 Random Access Memory (RAM), untuk data. Berfungsi untuk menyimpan
informasi/data dari status input, output, timer, dan counter. Data yang tersimpan
pada RAM disebut juga sebagai tabel data atau data register. Data tersebut dapat
berfungsi sebagai preset data, dan bisa juga data tersebut merupakan data yang
tersimpan sebagai nilai hasil dari operasi counter maupun timer.
 Ada juga PLC yang menyediakan Erasable and Programmable Read Only Memory
(EPROM), yakni ROM yang dapat dikendalikan dengan program permanen.
Program dan data yang tersimpan di RAM dapat dirubah oleh pengguna. Semua
jenis PLC memiliki RAM yang berfungsi untuk menyimpan program yang telah dibuat
oleh pengguna. Untuk mencegah hilangnya program saat catu daya dimatikan, maka PLC
dilengkapi dengan baterai.
Kapasitas memori ditentukan oleh banyaknya data biner yang dapat disimpan.
Misalnya, terdapat sebuah ukuran memori 256 kata, maka memori ini dapat menyimpan
256 x 8 = 2048 bit untuk data 8-bit. Sama halnya dengan 256 x 16 = 4096 bit untuk data
16-bit. Ukuran memori seringkali ditentukan dari jumlah lokasi penyimpanan yang tersedia
dengan 1K mewakili nomor 210, yakni 1024. Byte digunakan untuk menyebut sebuah data
8-bit. Sehingga jika terdapat 4 buah memori masing-masing 4K, dapat menyimpan 4K x 8
memori x 1024 bit = 32768 bit = 4096 byte.
Tabel 2.1. adalah struktur alamat data register pada FX3U, yakni sebagai berikut :
1. Area general type (D0 sampai D199) adalah area yang tidak dikunci atau tempat
penyimpanan data yang tidak didukung oleh baterai, sehingga data akan hilang saat
dilakukan pemutusan sumber daya. Area ini dapat diatur menjadi area yang
dimungkinkan untuk dikunci dengan cara mengatur parameter PLC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

2. Area latched (D200 sampai D511) adalah area yang dikunci atau penyimpanan data
didukung oleh baterai, sehingga data akan tetap tersimpan meskipun dilakukan
pemutusan sumber daya. Area ini dapat diatur menjadi area yang tidak terkunci
dengan cara mengatur parameter PLC.
3. Area fixed latched (D512 sampai D7999) adalah area penyimpanan data yang
dikunci atau penyimpanan data didukung oleh baterai, sehingga data akan tetap
tersimpan meskipun dilakukan pemutusan sumber daya. Pada area ini tidak dapat
dilakukan pengaturan parameter PLC.
4. Data register mulai dari D1000 hingga 500 alamat berikutnya dapat digunakan
sebagai file register.
5. Terdapat alamat data register D8000 dampai D8511 yang berfungsi untuk
menyimpan data-data khusus dan untuk keperluan operasi khusus. Misalnya operasi
clock, high speed counter, dan sebagainya.

6. Tabel 2.1. Tabel Data Register PLC Mitsubishi FX3U. [3].


7.
8.
9.
10.
11.

2.1.6. Auxiliary Relay


Tabel 2.2. Auxiliary Relay pada PLC Mitsubishi FX3U. [3].

Auxiliary relay adalah sarana bantu dalam pemrograman PLC yang dapat
digunakan seperti halnya kontak relay NO dan NC tapi terpasang di dalam PLC. Meski
demikian beban-beban eksternal tidak bisa langsung digerakkan oleh auxiliary relay,
melainkan tetap harus melalui output relay.
1. Area general type (M0 sampai M499) adalah area yang tidak dikunci atau relay
yang tidak didukung oleh baterai, dengan demikian kondisi relay akan kembali ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

posisi semula saat dilakukan pemutusan sumber daya. Area ini dapat diatur menjadi
area yang dimungkinkan untuk dikunci dengan cara mengatur parameter PLC.
2. Area latched (M500 sampai M1023) adalah area yang dikunci atau relay yang
didukung oleh baterai, dengan demikian kondisi relay akan tetap di kondisi terakhir
meskipun dilakukan pemutusan sumber daya. Area ini dapat diatur menjadi area
yang tidak terkunci dengan cara mengatur parameter PLC.
3. Area fixed latched (M1024 sampai M7679) adalah area relay yang dikunci atau
relay yang didukung oleh baterai, sehingga data akan tetap tersimpan meskipun
dilakukan pemutusan sumber daya. Pada area ini tidak bisa dilakukan pengaturan
parameter PLC.
4. Terdapat relay M8000 dampai D8511 yang berfungsi untuk untuk keperluan
operasi khusus. Misalnya operasi dengan clock, high speed counter, dan
sebagainya.

2.1.7. Input / Output Unit


Input / output unit menghubungkan antara sistem di dalam PLC dengan perangkat
luar. Misalnya, input dihubungkan dengan sensor, dan output dihubungkan dengan motor
dan solenoid. Setiap input dan output memiliki nama alamat yang nantinya digunakan oleh
CPU. Pada PLC Mitsubishi FX3U-48M yang akan digunakan, alamat input adalah X000 –
X027, sedangkan alamat output adalah Y000 – Y027.

2.1.8. Timer
Terdapat beberapa bentuk timer dalam PLC. On-delay timer adalah sebuah fungsi
pengaturan waktu tunda output timer untuk menjadi ON sesaat setelah input diberikan
(gambar 2.4(a)). Off-delay timer adalah sebuah fungsi pengaturan waktu tunda output timer
untuk menjadi OFF sesaat setelah input dilepas (gambar 2.4(b)). Pulse timer adalah sebuah
fungsi pengaturan waktu tunda output timer untuk menjadi ON atau OFF sesuai waktu
yang diberikan (gambar 2.4(c)).

Gambar 2.4. (a) On-delay timer, (b) Off-delay timer, (c) Pulse timer. [2].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Gambar 2.5. Contoh pemrograman timer pada PLC Mitsubishi. [1].

Tabel 2.3. Timer pada PLC Mitsubishi FX3U. [3].

Timer dan clock terdapat di dalam PLC, dengan pulsa clock 1 ms, 10 ms, 100 ms,
dan seterusnya. Nilai dapat diatur secara langsung dengan konstanta K, dan dapat pula
diatur secara tidak langsung dengan variabel D dan mengambil nilai yang tersimpan di data
register. Penjelasan Tabel 2.3. sebagai berikut :
1. T0 - T199 menyediakan pulsa clock 100 ms, dengan rentang durasi 0,1 - 3276,7
detik. T192 - T199 memiliki tipe timer yang bersifat looping, dimana pada saat
timer mencapai nilai yang dikehendaki akan mengaktifkan koil, dan segera menon-
aktifkan lagi, sedangkan timer akan melanjutkan proses dari nol. Area timer ini
tidak didukung dengan baterai untuk penyimpanan permanen.
2. T200 - T245 menyediakan pulsa clock 10 ms, dengan rentang durasi 0,01 - 327,67
detik. Area timer ini tidak didukung dengan baterai untuk penyimpanan permanen.
3. T246 - T249 menyediakan pulsa clock 1 ms, dengan rentang durasi 0,001 – 32,767
detik. Jenis timer adalah interrupt execution latched, yang artinya didukung oleh
baterai untuk penyimpanan data timer yang sedang berlangsung, sehingga jika
terjadi pemutusan sumber daya maka proses timer bisa dilanjutkan dari nilai
terakhir yang telah dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

4. T250 - T255 menyediakan pulsa clock 100 ms, dengan rentang durasi 0,1 – 3276,7
detik. Jenis timer adalah interrupt execution latched, yang artinya didukung oleh
baterai untuk penyimpanan data timer yang sedang berlangsung, sehingga jika
terjadi pemutusan sumber daya maka proses timer bisa dilanjutkan dari nilai
terakhir yang telah dicapai.
5. T256 – T511 menyediakan pulsa clock 1 ms, dengan rentang durasi 0,001 – 32,767
detik. Area timer ini tidak didukung dengan baterai untuk penyimpanan permanen.

2.1.9. Counter
Pada PLC disediakan counter, berfungsi untuk menghitung munculnya sinyal
masukan / input. Contoh aplikasinya untuk menghitung jumlah barang yang melewati
conveyor, menghitung angka putaran, menghitung jumlah orang yang melewati pintu, dan
sebagainya. Biasanya pada fungsi counter diberikan preset number. Jika preset number
yang diberikan sudah terlampaui maka status berikutnya akan berubah. Terdapat 2 (dua)
macam tipe counter, yaitu down-counter dan up-counter. Pada down-counter, counter akan
menghitung mundur mulai dari preset number sampai dengan 0 (nol). Jika counter sudah
mencapai nilai 0 (nol), maka status pada proses berikutnya akan berubah. Sedangkan pada
up-counter, counter akan menghitung mulai dari 0 (nol), sampai dengan nilai yang
ditetapkan sebagai preset number. Saat counter mencapai nilai preset number, maka status
pada proses berikutnya akan berubah.
Gambar 2.6. menunjukkan pemrograman dasar counter. Jika terdapat sinyal pada In
1, maka counter akan reset dan memulai penghitungan dari nol. Misalnya preset number
yang kita berikan pada counter adalah 10 (sepuluh). Jika In 2 mendapatkan 10 kali sinyal,
maka kontaktor counter akan tertutup dan akan terjadi output pada Out 1. Kapanpun pada
saat perhitungan, jika In 1 mendapatkan sinyal, maka counter akan mengalami reset dan
perhitungan dimulai dari 0 lagi.

Gambar 2.6. Contoh pemrograman counter pada PLC Mitsubishi. [2].


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Tabel 2.4. Counter pada PLC Mitsubishi FX3U. [3].

Tabel 2.4 menunjukkan karakteristik counter pada PLC Mitsubishi FX3U, dengan
penjelasan sebagai berikut :
1. C0 – C99 adalah up counter 16 bit, dengan rentang penghitungan dari 0 – 32767.
Pada area counter ini penyimpanan data penghitungan tidak didukung dengan
baterai, sehingga proses penghitungan akan dimulai dari 0 setiap pertama kali
sumber daya diberikan.
2. C100 – C199 adalah up counter 16 bit, dengan rentang penghitungan 0 – 32767.
Pada area counter ini penyimpanan data penghitungan didukung dengan baterai,
sehingga proses penghitungan dapat berlanjut meskipun setelah terjadi pemutusan
sumber daya.
3. C200 – C219 adalah bi-directional counter 32 bit, dengan rentang penghitungan
dari -2.147.483648 sampai dengan +2.147.483.647. Pada area counter ini
penyimpanan data penghitungan tidak didukung dengan baterai, sehingga proses
penghitungan akan dimulai dari 0 setiap pertama kali sumber daya diberikan.
4. C220 – C234 adalah bi-directional counter 32 bit, dengan rentang penghitungan
dari -2.147.483648 sampai dengan +2.147.483.647. Pada area counter ini
penyimpanan data penghitungan didukung dengan baterai, sehingga proses
penghitungan dapat berlanjut meskipun setelah terjadi pemutusan sumber daya.

2.1.10. Penanganan Data


Untuk berkomunikasi dengan perangkat lain, contohnya display monitor, biasanya
PLC menggunakan format binary coded decimal (BCD). Sebagai ilustrasi contoh, sebuah
nilai desimal 123. Angka desimal 3 direpresentasikan dengan angka biner 4-bit 0011,
angka desimal 2 direpresentasikan sebagai 0010, dan angka 1 direpresentasikan sebagai
0001. Dengan demikian angka BCD untuk 123 adalah 0001 0010 0011. Berikut ini adalah
beberapa contoh instruksi penanganan data pada PLC :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

a. Data movement / pemindahan data. Pemindahan data biasa dilakukan untuk


memindah data timer, counter ke register tempat penyimpanan data, atau bisa
juga dari input ke register dan register ke output. Biasa disimbolkan dengan
MOV atau MOVE. Gambar 2.7. adalah contoh pemrograman PLC Mitsubishi.
Dapat diuraikan, bahwa saat diberikan input pada | |, maka pemindahan data
(S) akan dilakukan dari alamat awal (D1) menuju alamat yang dituju (D2).

Gambar 2.7. Contoh pemrograman pemindahan data pada PLC Mitsubishi. [2].

b. Data comparison / pembandingan data. Instruksi pembandingan data


digunakan untuk membandingkan dua data. Contohnya membandingkan data
yang diperoleh dari input dengan data yang terdapat di register. Biasanya PLC
dapat membandingkan dua data dengan perintah :
 less than / lebih kecil dari, disimbolkan : ˂, atau LT, atau LES
 equal to / sama dengan, disimbolkan dengan : =, atau EQ, atau EQU
 less than or equal to / lebih kecil dari atau sama dengan, disimbolkan : ≤,
atau <=, atau LE, atau LEQ.
 greater than / lebih besar dari, disimbolkan : ˃, atau GT, atau GRT.
 greater than or equal to / lebih besar dari atau sama dengan, disimbolkan :
≥, atau GE, atau GEQ.
 not equal to / tidak sama dengan, disimbolkan : ≠, atau NE, atau NEQ.

Gambar 2.8. Contoh pemrograman pembandingan data pada PLC Mitsubishi. [2].

2.1.11. Operasi Aritmatika


PLC dilengkapi dengan fungsi aritmatika seperti penambahan disimbolkan dengan
ADD, pengurangan disimbolkan dengan SUB, perkalian disimbolkan dengan MUL,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

pembagian disimbolkan dengan DIV, dan beberapa fungsi lain seperti eksponensial.
Namun tidak semua PLC bisa melakukannya, tergantung jenis PLC tersebut. Misalnya
operasi penambahan dan pengurangan digunakan untuk mendapatkan nilai baru dari dua
data yang sudah tersimpan di register.

Untuk mengendalikan sistem yang dibuat di tugas akhir ini menggunakan PLC
Mitsubishi FX3U-48M, dengan spesifikasi sebagai berikut: power supply AC, 24 input
DC, 24 output DC, output relay. Kabel penghubung untuk komunikasi program
menggunakan terminal USB.

Gambar 2.9. PLC Mitsubishi FX3U-48M [3].


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

2.2. Human Machine Interface (HMI)


Human Machine Interface (HMI) adalah unit kontrol terpusat untuk fasilitas
manufaktur yang dilengkapi dengan penerima data, event logging, video feed, dan pemicu.
HMI dapat digunakan untuk mengakses sistem setiap saat untuk berbagai tujuan, misalnya
untuk menampilkan kesalahan mesin, menampilkan status proses, menampilkan jumlah
produk, dan tempat dimana operator melakukan pengendalian mesin. Penggunaan HMI
memiliki beberapa keuntungan, misalnya penggunaan kode warna sehingga memudahkan
identifikasi, penggunaan ikon atau gambar sehingga mudah dikenali, dan layar yang dapat
dirubah-rubah sehingga memungkinkan untuk pembuatan level akses masuk ke sistem.
Pada sistem manufaktur HMI harus bekerja secara terintegrasi dengan Programmable
Logic Controller (PLC). PLC akan mengambil informasi dari sensor, dan mengubahnya ke
aljabar Boolean [2].
Pada skripsi ini HMI digunakan sebagai masukan, tampilan parameter, dan
tampilan monitor proses mesin cuci. HMI yang digunakan adalah OMRON NB5Q-
TW00B.

2.3. Motor Induksi


Motor induksi 3 fasa adalah alat penggerak yang paling banyak digunakan dalam
dunia industri. Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai konstruksi yang sederhana,
kokoh, harganya relatif murah, serta perawatannya mudah, sehingga motor induksi mulai
menggeser penggunaan motor DC pada industri. Motor induksi memiliki beberapa
parameter yang bersifat non-linier, terutama resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi
untuk kondisi operasi yang berbeda. Hal ini yang menyebabkan pengaturan pada motor
induksi lebih rumit dibandingkan dengan motor DC.

Rotor
Stator

Gambar 2.10. Motor 3 Phasa Sangkar Tupai [4].


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (ac) yang paling luas
penggunaannya. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan
diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat
adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field)
yang dihasilkan oleh arus stator.
Belitan stator terdiri dari 3 kelompok lilitan yang berdiri sendiri dengan posisi
sudut 1200. Ketika dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga phasa akan
menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron.

𝑛
𝑛𝑛 = 120. (2.1)
𝑛

ns= kecepatan sinkron


f = frekuensi
p = jumlah kutub

Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor,
sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar
mengikuti medan putar stator.Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut
slip. [3].
𝑛 𝑛 −𝑛
𝑛= (2.2)
𝑛𝑛
s = slip
ns= kecepatan sinkron
n = kecepatan rotor

𝑛 = 𝑛 𝑛 . (1 − 𝑛) (2.3)

2.4. Inverter
Inverter merupakan suatu rangkaian yang dapat mengubah sumber tegangan searah
(direct current – DC) menjadi tegangan bolak-balik (alernating current – AC) yang
frekuensinya dapat diubah-ubah. Inverter disusun dari perangkat elektronik (thyristor atau
SCR) yang mengatur daya DC, On dan OFF sehingga dapat menghasilkan daya luaran AC
yang dapat dikontrol frekuensi maupun tegangannya. Inverter ini selanjutnya digunakan
untuk mencatu motor induksi. Dengan adanya perubahan kecepatan putaran dari motor
induksi sesuai dengan persamaan kecepatan motor sinkron.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Menurut Rashid [5], terdapat tiga jenis inverter, yaitu: (1) inverter sumber arus
(Current Source Inverter-CSI), (2) inverter tegangan variabel (Variable Voltage Inverter-
VVI), dan (3) inverter lebar pulsa termodulasi (Pulse Width Modulation-PWM). Jika
digunakan untuk sumber motor induksi, CSI digunakan untuk pengendali arus pada motor,
VVI untuk mengontrol tegangan dan frekuensi pada motor untuk menghasilkan operasi
kecepatan variabel, dan inverter PWM merupakan inverter penyempurnaan dari inverter
VVI, baik pada bagian input tegangan dan output penggerak frekuensi variabel. Inverter
PWM merupakan inverter yang paling rumit dan paling mahal jika dibandingkan dengan
kedua jenis inverter lain.
Sumber catu ideal yang diinginkan pada keluaran inverter sebenarnya adalah
gelombang sinus murni. Gelombang yang tidak sinus murni menyebabkan berbagai
kerugian seperti overheat, penurunan faktor daya, penurunan efisiensi dan lain-lain. [5].

2.5. Pengendali Suhu


Kontrol suhu digunakan unrtuk mempertahankan suhu tertentu di dalam suatu
proses atau perlindungan terhadap kondisi suhu berlebihan. Pengontrol suhu terdapat tiga
bagian yang saling berhubungan yaitu unit pengontrol, unit pemanas dan unit sensor
dimana sensor bisa berupa thermocouple atau RTD. Cara kerjanya membandingkan suhu
sesungguhnya dengan suhu kontrol yang dikehendaki atau titik penyetelan. Kontrol suhu
yang digunakan dalam mesin cuci ini adalah on-off. Pengontrol on–off akan menghidupkan
pemanas ketika suhu di bawah titik penyetelan dan mati apabila suhu mencapai titik
penyetelan. Kontrol jenis ini digunakan pada sistem dimana kontrol presisi tidak
diperlukan, pada sistem dengan masa yang begitu besar sehingga suhu berubah sangat
lambat atau untuk sebagai alarm suhu. [5].

2.6. Sensor Level


Dungs Seri LGW 150 A4 merupakan sebuah switch atau saklar yang bekerja
dengan sistem perbedaan tekanan. [6]. Saklar elektronik pada sensor ini akan hidup atau
mati ketika seting referensi tekanan dilakukan pada batas atas atau bawah. Dalam ilmu
fisika tekanan mempunyai rumusan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

𝑛 = 𝑛. 𝑛. 𝑛 (2.4)

P = Tekanan (N/m2 = Pa)

ρ = Masa jenis cairan ( Kg/m3)

h = ketinggian cairan (m)

Gambar 2.11. Diagram Referensi Tekanan Batas Atas dan Batas Bawah

Spesifikasi dari sensor level Dungs Seri LGW150 A4 adalah sebagai berikut:
 Tekanan Maksimal : 500 mbar (50 kPa)
 Rentang penyetelan : 30 – 150 mbar
 Pengunaan : air dan gas
 Temperatur kerja : -150C sampai dengan +700C
 Tegangan saklar : 10 – 250 V AC dan 12 – 48 V DC

Gambar 2.12. Sensor Level Dungs LGW 150 A4 [6].


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

2.7. Chemical Dispenser


Chemical dispenser menggunakan merek Knight tipe One Shot OS-100 L/S.
Dispenser jenis ini menggunakan pengendali mikroprosesor, dan sangat tepat untuk
penggunaan injeksi bahan kimia pada mesin cuci. Fitur kendali yang tersedia diantaranya
pump timer, delay timer, dan lock out time. Sinyal input pemicu kerja pompa adalah 14 –
240 VAC. [7].

Gambar 2.13. Chemical Dispenser Knight One Shot OS-100 L/S

2.8. Relay
Relay pengendali elektromekanis (EMR = electromechanical relay) adalah sebuah
saklar magnetis yang dapat dikendalikan dengan permberian energi elektromagnetis.
Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
1. Koil : lilitan dari relay
2. Common : bagian yang tersambung dengan Normally Close (dalam
keadaan normal).
3. Kontak : terdiri dari Normally Close dan Normally Open.
NC (Normally Closed) merupakan saklar dari relay yang dalam keadaan normal
(relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common. Sedangkan NO (Normally Open)
merupakan saklar dari relay yang dalam keadaan normal (relay tidak diberi tegangan)
tidak terhubung dengan common. [8].

Gambar 2.14. Relay 12 V


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

2.9. Kontaktor
Kontaktor magnet adalah suatu alat yang sangat sering dipakai di industri. Industri-
industri besar pasti sangat bergantung pada alat ini. Melalui alat inilah, kita dengan mudah
dapat mengendalikan beban yang berat seperti motor 3 phasa. Pada dasarnya, prinsip kerja
magnetic contactor ini sama dengan sebuah relay, yaitu menghubung dan memutuskan
aliran listrik. Demikian juga dengan aktuator, alat ini menggunakan suatu coil (kumparan)
yang bila dialiri listrik kumparan tersebut memunculkan medan magnet. Medan magnet
inilah yang dapat mengendalikan kontak-kontak yang ada pada magnetic contactor.
Hal yang membuat kontaktor magnet berbeda dengan relay adalah, kontaktor
magnet mempunyai kontak NO utama, yaitu kontak yang dibuat khusus untuk
mengendalikan sebuah motor 3 phase. [8].

Gambar 2.15. Kontaktor

2.10. Pemanas Elektrik


Elemen pemanas merupakan piranti yang mengubah energi listrik menjadi energi
panas. Prinsip kerja elemen panas adalah arus listrik yang mengalir pada elemen
menjumpai resistansinya, sehingga menghasilkan panas pada elemen. Sebagian besar
elemen pemanas menggunakan bahan nichrome 80/20 (80% nikel, 20% kromium) dalam
bentuk kawat, pita, atau strip. 80/20 nichrome merupakan bahan yang baik, karena
memiliki ketahanan yang relatif tinggi dan membentuk lapisan kromium oksida ketika
dipanaskan untuk pertama kalinya, sehingga bahan di bawah kawat tidak akan teroksidasi
untuk mencegah kawat terputus atau terbakar. [9].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

Perhitungan daya elemen pemanas menggunakan prinsip hukum ohm.


P=V.I (2.5)
P = Daya (VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (ampere)

Gambar 2.16. Pemanas Elektrik

2.11. Solenoid Valve / Katup Solenoid


Solenoid valve adalah katup yang dikendalikan dengan arus listrik baik AC maupun
DC melalui kumparan / solenoida. Katup solenoid sering digunakan dalam sistem fluida.
Mempunyai lubang inlet dan outlet. Lubang inlet berfungsi sebagai jalur masuk fluida,
sedangkan lubang outlet berfungsi sebagai keluarnya fluida. Terdapat 2 jenis, normally
open dan normally close.
Solenoid valve akan bekerja bila kumparan/coil mendapatkan tegangan arus listrik
yang sesuai dengan tegangan kerja (kebanyakan tegangan kerja solenoid valve adalah
100/200VAC dan kebanyakan tegangan kerja pada tegangan DC adalah 12/24VDC). Saat
diberi tegangan, pin akan tertarik karena gaya magnet yang dihasilkan dari kumparan
solenoida. [10].

Gambar 2.17. Solenoid Valve


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

2.12. Limit Switch


Limit Switch adalah alat bantu saklar yang bisa menghasilkan perubahan status dari
on ke off atau dari 1 ke 0, atau sebaliknya bila sesuatu telah mengenai batas yang telah
ditentukan. Dalam penggunaan di sistem mesin cuci ini, limit switch berfungsi untuk
sensor pintu, yakni untuk mengetahui status pintu terkunci atau tidak terkunci. [11].

Gambar 2.18. Limit Switch


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

Bab III
RANCANGAN PENELITIAN
Bab ini menjelaskan perancangan seluruh sistem dalam tugas akhir ini.
Perancangan meliputi perangkat kendali saja. Rancangan sistem lengkap yang akan dibuat
yakni sebagai berikut :

Bagian yang akan diteliti

Gambar 3.1. Rancangan Sistem Lengkap Mesin Cuci

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

3.1. Permintaan Pelanggan


Telah dilakukan wawancara dengan Direktur PT. Aqualis Fabricare, Bapak Teddy
Tjoegito untuk mendapatkan informasi mengenai spesifikasi permintaan perbaikan mesin
cuci. Dari wawancara diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Pelanggan memberikan batasan tentang banyaknya volume air yang dimasukkan ke
dalam ruang pencucian untuk 3 (tiga) kondisi volume cucian, yaitu : low, medium,
dan high. Selanjutnya, untuk menentukan perbandingan antara volume air dan
volume cucian perlu dilakukan percobaan.
b. Durasi pencucian yang diminta tidak termasuk proses pemanasan air. Sedangkan
suhu air yang digunakan untuk proses pencucian adalah 60 derajat celcius.
c. Jenis cucian dibedakan berdasarkan bahan atau material kain, yaitu : wool (selimut,
handuk), katun (sprei), sutra (korden), lycra (pakaian), linen (sprei, bed cover). Oleh
karena itu ketersediaan pilihan program pencucian harus mengakomodir jenis-jenis
kain tersebut. Pelanggan meminta agar disediakan sebanyak 5 (lima) nomor program
yang dapat diisi dengan parameter-parameter pencucian sesuai dengan jenis cucian.
d. Perlu dicantumkan waktu proses pencucian / time remaining washing process agar
operator bisa dengan mudah memantau jalannya proses pencucian.
e. Disediakan tombol emergency stop untuk keamanan pengoperasian.
f. Jika terjadi putusnya sumber listrik atau mati listrik, maka proses pencucian harus
dapat diteruskan tanpa harus memulai dari awal.
g. Selama proses pencucian tidak menggunakan detergen, melainkan menggunakan
cairan kimia yang telah disediakan oleh PT. Aqualis Fabricare. Cairan kimia yang
dipergunakan sejumlah 2 (dua) jenis, penggunaannya disesuaikan dengan jenis kain.
Pengaturan jenis cairan kimia dan besarnya volume yang dimasukkan dilakukan oleh
ahli cuci PT. Aqualis Fabricare.
h. Mesin cuci terdiri dari dua pintu. Pintu samping untuk memasukkan pakaian kotor,
dan pintu depan untuk mengambil pakaian yang sudah dicuci. Tujuannya agar
higienis.

3.2. Gerakan Dasar Mesin Cuci


Sebagai dasar dari pembuatan program pergerakan mesin cuci, telah dilakukan
klarifikasi permintaan yang diajukan oleh PT Aqualis Fabricare, yakni tentang urutan /
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

sequence dari mesin cuci. Urutan gerakan mesin cuci berikut penggunaan air, cairan kimia,
putaran ruang cuci, arah putaran, dan durasi tiap proses dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3. 1. Urutan Proses Mesin Cuci.

Water Water
Water Kimia Kimia Kimia Putaran Arah
No Proses in out Durasi
level 1 2 3 (rpm) Putaran
valve valve

Pre wash s.d. level 1 tercapai +


ON OFF 1 OFF OFF OFF 50 CW/CCW
1 optional
1 50 CW optional
Drain OFF ON OFF OFF OFF OFF
150 CW optional
Pre wash s.d. level 1 tercapai +
ON OFF 1 ON OFF OFF 50 CW/CCW
2 optional
2 50 CW optional
Drain OFF ON OFF OFF OFF OFF
150 CW optional
Main s.d. level 3 tercapai +
ON OFF optional OFF ON OFF 50 CW/CCW
wash 1 optional
3 50 CW optional
Drain OFF ON OFF OFF OFF OFF
150 CW optional
Main s.d. level 3 tercapai +
ON OFF optional OFF ON OFF 50 CW/CCW
wash 2 optional
4 50 CW optional
Drain OFF ON OFF OFF OFF OFF
150 CW optional
s.d. level 3 tercapai +
Rinse 1 ON OFF optional OFF OFF OFF 50 CW/CCW
optional
5 50 CW optional
Drain OFF ON OFF OFF OFF OFF
150 CW optional
s.d. level 3 tercapai +
Rinse 2 ON OFF optional OFF OFF OFF 50 CW/CCW
optional
6 50 CW optional
Drain OFF ON OFF OFF OFF OFF
150 CW optional
Final s.d. level 2 tercapai +
ON OFF 1 OFF OFF ON 50 CW/CCW
rinse optional
7 50 CW optional
Drain OFF ON OFF OFF OFF OFF
150 CW optional
50 CW optional
8 Extract OFF ON OFF OFF OFF OFF 150 CW optional
700 CW optional

Penjelasan masing-masing proses sebagai berikut:


a. Pra pencucian / pre wash
Pra pencucian atau pre wash adalah sebuah proses tahap awal untuk melarutkan
kotoran yang melekat pada kain. Pra pencucian dilakukan 2 (dua) kali. Pra
pencucian yang pertama adalah gerakan mencuci dengan air, sedangkan pra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

pencucian yang kedua adalah gerakan mencuci dengan air ditambah dengan cairan
kimia 1. Gerakan mencuci ialah gerakan berputarnya ruang pencucian secara bolak-
balik (CW dan CCW) dengan putaran tertentu dan dalam periode tertentu. Proses
pra pencucian diakhiri dengan gerakan pemerasan dengan tujuan untuk mengurangi
kandungan air dan cairan kimia yang tertinggal di cucian.
b. Pencucian utama / main wash
Pencucian utama atau main wash adalah sebuah proses mencuci yang
sesungguhnya. Dalam prosesnya, air dan cairan kimia 2 dimasukkan ke dalam
ruang pencucian, kemudian dilanjutkan dengan gerakan mencuci. Proses main
wash diakhiri dengan gerakan pemerasan. Siklus proses main wash dilakukan 2
(kali), sehingga terdapat main wash pertama dan main wash kedua.
c. Pembilasan / rinse
Pembilasan atau rinse adalah proses melepaskan kotoran dan sisa cairan kimia dari
cucian. Proses yang dilakukan dalam rinse diawali dengan masuknya air ke dalam
ruang pencucian, kemudian dilanjutkan dengan berputarnya ruang pencucian secara
bolak-balik (CW dan CCW) dengan putaran tertentu dan dalam periode tertentu.
Proses rinse diakhiri dengan gerakan pemerasan. Siklus proses rinse dilakukan 2
(kali), sehingga terdapat proses rinse pertama dan rinse kedua.
d. Pembilasan akhir / final rinse
Pembilasan akhir atau final rinse adalah proses membilas cucian dengan cairan
kimia yang berfungsi sebagai pelembut kain. Proses yang dilakukan adalah
masuknya air dan cairan kimia 3, kemudian ruang pencucian berputar beberapa saat
agar cairan kimia 3 dapat tercampur dengan baik ke dalam cucian.
e. Pemerasan / extract
Pemerasan atau extract adalah proses memeras cucian agar terjadi pelepasan air
dari kain. Prosesnya diawali dengan berputarnya ruang pencucian dengan putaran
tertentu selama beberapa saat agar beban kain tersebar merata di sekeliling ruang
pencucian. Kemudian gerakan dilanjutkan dengan berputarnya ruang pencucian
pada putaran dan periode tertentu sampai dengan kadar air di dalam cucian
berkurang.
f. Drain / pembuangan air. Drain atau pembuangan air adalah proses mengeluarkan
air dari ruang cuci. Seluruh jenis proses kecuali proses extract / pemerasan selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

diakhiri dengan proses drain / pembuangan air. Proses ini disertai dengan gerakan
berputarnya ruang pencucian.

Pada kolom water level (Tabel 3.1), yang dimaksud dengan optional ialah pilihan
level ketinggian air yang disesuaikan dengan banyaknya kain yang akan dicuci. Jika kain
yang akan dicuci dalam jumlah sedikit, maka operator dapat menggunakan level 1. Jika
kain yang akan dicuci dalam jumlah sedang, maka operator dapat menggunakan level 2.
Jika kain yang akan dicuci dalam jumlah besar, maka operator menggunakan level 3.
Sedangkan pada kolom durasi, yang dimaksud dengan optional ialah durasi pada proses
terkait dimungkinkan untuk diatur sesuai dengan kebutuhan. Bagian-bagian yang
dimungkinkan untuk dilakukan pengaturan ini nantinya disebut sebagai parameter proses.
Parameter proses ini akan disimpan ke dalam 5 (lima) program yang disediakan.

3.3. Urutan Mencuci


Gambar 3.2 menerangkan urutan langkah-langkah proses mencuci. Setelah
pengguna memilah jenis kain, maka langkah berikutnya adalah memilih nomor program
yang akan dijalankan. Dengan demikian parameter cuci pada program yang akan
dijalankan sudah disetel sesuai dengan karakteristik kain yang akan dicuci. Langkah
berikutnya adalah menimbang kain yang akan dicuci. Banyaknya kain yang akan dicuci
akan memberikan pilihan kepada pengguna tentang besarnya volume air yang diperlukan
selama proses pencucian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29

MULAI

Pilah jenis kain

Masukkan nomor
program

Timbang bobot
kain

Berat ˃ 7kg dan Berat ˃ 14kg dan


Berat ≤ 7kg ? T T T
Berat ≤ 14kg ? Berat ≤ 20kg ?

Y Y Y

Masukkan data berat


cucian, level air
Masukkan data berat Masukkan data berat
menunjukkan
cucian, level air cucian, level air
L1
menunjukkan L2 menunjukkan L3
Masukkan kain ke
ruang cuci

Kunci pintu,
pastikan indikator
pengunci menyala

Mulai mencuci
dengan sentuh
“START” di
layar HMI
Display :
time remaining,
Proses cuci
nomor program,
berat kain.
Proses cuci
selesai, buzzer
berbunyi,
indikator pengunci
mati

Buka pintu

Keluarkan kain

SELESAI

Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Mencuci Oleh Operator


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30

3.4. Rancangan Rangkaian Daya pada PLC dan HMI


Rangkaian membutuhkan Power Supply untuk mengaktifkan sistem. Tegangan
masukan yang dibutuhkan adalah 220 VAC. PLC dan HMI membutuhkan tegangan 24
VDC, dan inverter menggunakan tegangan sumber 220 VAC.

INVERTER

Gambar 3.3. Rangkaian Daya PLC dan HMI

3.5. Rancangan HMI


3.5.1. Perangkat keras HMI
HMI yang digunakan dalam sistem ini adalah OMRON NB5Q-TW00B. Power
supply 24 VDC. PC dihubungkan ke HMI dengan menggunakan USB slave terminal.
HMI dihubungkan ke PLC dengan menggunakan kabel RS232 9 pin. Dari HMI kabel
dihubungkan melalui terminal COM2 dan kemudian pada PLC dihubungkan ke terminal
RS422.

Gambar 3.4. HMI OMRON NB5Q-TW00B


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31

Gambar 3.5. Hubungan HMI dengan PLC dan PC

3.5.2. Rancangan Layout HMI


Agar mempermudah perancangan HMI, digambarkan jalur / rute menu HMI
terlebih dahulu. Terdapat 4 (empat) pilihan menu utama yaitu :
a. Auto / Otomatis (gambar 3.6), yaitu fasilitas yang disediakan kepada operator untuk
menjalankan mesin secara otomatis. Pada menu ini tampilan layar menunjukkan
beberapa kondisi yang sedang terjadi selama proses berlangsung.
b. Program (gambar 3.8), yaitu fasilitas yang disediakan kepada ahli cuci untuk
melakukan pemrograman. Pembuatan program dengan cara mengisi parameter-
parameter pencucian yang disediakan di sub-menu.
c. Manual (gambar 3.7), yaitu fasilitas yang disediakan kepada operator untuk
melakukan pengoperasian mesin secara manual.
d. Maintenance / perawatan (gambar 3.9), yaitu menu yang disediakan kepada
operator dan ahli cuci untuk memeriksa kesalahan proses / error, dan memeriksa
durasi penggunaan mesin.
Pada halaman-halaman menu itu, disediakan beberapa tambahan fitur untuk
mempermudah operator maupun ahli mesin melakukan pemeriksaan. Misalnya tentang
level air, pemanas, air masuk, air keluar, pengunci pintu, hari, tanggal, jam, waktu proses
tersisa, dan lembar isian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32

AUTO

Monitor Indikator Indikator Indikator


Program Manual Maintenance Input nomor Input berat Start Pause Stop
proses sensor error level air
program cucian

Gambar 3.6. Rute HMI Menu Auto

AUTO

Program Manual Maintenance

Rot Drain
Ch ON/ W ON/ DOOR
Auto Run Program Maintenance ON/ ON/
OFF OFF L/UNL
OFF OFF

Gambar 3.7. Rute HMI Menu Manual


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33

AUTO

Program Manual Maintenance

Code Change
OK/NOT OK/NOT Input Ubah Konfirmasi Simpan
Go to P1-5 Auto Run Manual Maintenance
OK OK Password Password ubah pasw Pasw

Total
Kembali ke
Durasi Manual Maintenance Prewash 1 Prewash 2 Main wash 1 Main wash 2 Rinse 2 Rinse 2 Final Rinse Extract
program

Durasi / Chem Rot Heat


Prm lama Prm baru Kembali ke Kembali ke Ke proses Input durasi Input durasi
proses Manual Maintenance ON/ ON/ ON/ Simpan
program prm berikutnya chemical rotasi
OFF OFF OFF

Gambar 3.8. Rute HMI Menu Program


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34

AUTO

Program Manual Maintenance

Daftar Rekaman Hapus


Alarm Auto Run Manual Program
Proses alarm

Daftar
Rekaman Auto Run Manual Program Daftar Alarm Hapus
rekaman

Gambar 3.9. Rute HMI Menu Maintenance


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

3.5.3. Rancangan Halaman HMI


3.5.3.1. Halaman AUTO
(CURRENT (CURRENT
PRIMUS (LOGO) AUTO DATE) TIME) Bagian yang dikotak merah
PROGRAM TO RUN : (Nr.) WEIGHT : (Nr.) W. LEVEL (1/2/3/OL) menunjukkan halaman menu
SET REMAINING maupun sub-menu yang sedang
(ERROR MESSAGE)
PREW ASH 1
aktif. Terdapat pula tampilan hari
PREW ASH 2 DOOR UNLOCK
dan waktu terkini.
MAIN W ASH 1
L3 C3 W
MAIN W ASH 2

RINSE 1 L2 C2 H

RINSE 2
L1 C1 D

FINAL RINSE

EXTRACT PAUSE

TOTAL TO END PROCESS

PROGRAM MANUAL MAINTENANCE START

Gambar 3.10a. Desain HMI Halaman AUTO

(CURRENT (CURRENT
PRIMUS (LOGO) AUTO DATE) TIME) Operator memilih program yang
PROGRAM TO RUN : (Nr.) WEIGHT : (Nr.) W. LEVEL (1/2/3/OL) akan dijalankan dengan cara
SET REMAINING mengisikan nomor program.
(ERROR MESSAGE)
PREW ASH 1
Berikutnya, operator melakukan
PREW ASH 2 DOOR UNLOCK
pengisian berat cucian yang akan
MAIN W ASH 1

MAIN W ASH 2
L3 C3 W
dicuci. Pada saat beban diisikan
RINSE 1
L2 C2 H maka secara otomatis akan
RINSE 2
L1 C1 D
ditampilkan ketinggian air yang
FINAL RINSE diperlukan selama proses
PAUSE
EXTRACT
pencucian.
TOTAL TO END PROCESS

PROGRAM MANUAL MAINTENANCE START

Gambar 3.10b. Desain HMI Halaman AUTO


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

PRIMUS (LOGO) AUTO (CURRENT


DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah
PROGRAM TO RUN : (Nr.) WEIGHT : (Nr.) W. LEVEL (1/2/3/OL) menunjukkan tahapan proses
SET REMAINING
mencuci. Kolom SET
(ERROR MESSAGE)
PREW ASH 1 menampilkan durasi proses yang
PREW ASH 2 DOOR UNLOCK
diprogramkan, sedangkan kolom
MAIN W ASH 1
L3 C3 W
REMAINING menampilkan
MAIN W ASH 2

RINSE 1
L2 C2 H durasi proses yang masih harus
RINSE 2
L1 C1 D ditempuh.
FINAL RINSE
PAUSE

EXTRACT
TO END PROCESS

TOTAL

PROGRAM MANUAL MAINTENANCE START

Gambar 3.10c. Desain HMI Halaman AUTO

(CURRENT (CURRENT
PRIMUS (LOGO) AUTO DATE) TIME)
Bagian yang dikotak merah
PROGRAM TO RUN : (Nr.) WEIGHT : (Nr.) W. LEVEL (1/2/3/OL)

SET REMAINING
berfungsi seperti lampu
PREW ASH 1
(ERROR MESSAGE)
indikator. Lampu ERROR akan
PREW ASH 2 DOOR UNLOCK menyala merah jika terjadi
MAIN W ASH 1
L3 C3 W
kesalahan proses. Sedangkan
MAIN W ASH 2
lampu DOOR UNLOCK akan
L2 C2 H
RINSE 1
menyala merah jika pintu dalam
RINSE 2
L1 C1 D

FINAL RINSE
kondisi tidak terkunci, dan
EXTRACT PAUSE menyala hijau jika pintu dalam
TOTAL TO END PROCESS kondisi terkunci. Saat dalam
PROGRAM MANUAL MAINTENANCE START kondisi terkunci, tulisan berubah
menjadi DOOR LOCK.
Gambar 3.10d. Desain HMI Halaman AUTO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

PRIMUS (LOGO) AUTO


(CURRENT
DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah
PROGRAM TO RUN : (Nr.) WEIGHT : (Nr.) W. LEVEL (1/2/3/OL) berfungsi seperti lampu
SET REMAINING
indikator. L1, L2, L3,
(ERROR MESSAGE)
PREW ASH 1 menunjukkan ketinggian air yang
PREW ASH 2 DOOR UNLOCK
terjadi di ruang cuci. C1, C2, C3,
MAIN W ASH 1
L3 C3 W menyala saat pompa chemical
MAIN W ASH 2

RINSE 1 L2 C2 H
aktif. D akan menyala jika
RINSE 2
sedang proses drain. H akan
L1 C1 D

FINAL RINSE menyala saat proses pemanasan


EXTRACT PAUSE
air. W akan menyala saat air
TOTAL TO END PROCESS
dimasukkan ke ruang cuci.
PROGRAM MANUAL MAINTENANCE START

Gambar 3.10e. Desain HMI Halaman AUTO

PRIMUS (LOGO) AUTO


(CURRENT
DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah
PROGRAM TO RUN : (Nr.) WEIGHT : (Nr.) W. LEVEL (1/2/3/OL) berfungsi untuk mengendalikan
SET REMAINING
mesin secara otomatis. START
(ERROR MESSAGE)
PREW ASH 1 adalah tombol untuk
PREW ASH 2 DOOR UNLOCK
menjalankan program, TO END
MAIN W ASH 1
L3 C3 W PROSES adalah tombol untuk
MAIN W ASH 2

RINSE 1 L2 C2 H
menghentikan proses, PAUSE
RINSE 2
adalah tombol untuk menunda
L1 C1 D

FINAL RINSE proses. Tombol PROGRAM,


EXTRACT PAUSE
MANUAL, dan
TOTAL TO END PROCESS MAINTENANCE digunakan
PROGRAM MANUAL MAINTENANCE START untuk memilih menu tersebut.

Gambar 3.10f. Desain HMI Halaman AUTO


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

3.5.3.2. Halaman PROGRAM


PRIMUS (LOGO) PROGRAM
(CURRENT
DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah
berfungsi untuk mengisikan kode
sandi / password agar dapat
ENTRY CODE : **** (CODE OK / CODE ERROR)
masuk ke halaman parameter
program. Apabila kode sandi
GO TO P1 GO TO P2 GO TO P3 GO TO P4 GO TO P5

benar, maka akan muncul


CHANGE CODE :
CHANGE OK /
keterangan CODE OK,
CONFIRM CHANGE :
CHANGE ERROR sedangkan apabila sandi salah,
maka akan muncul CODE
SAVE CHANGE
Are you sure want to reset data? All parameter ERROR. Tombol GO TO P_
data will be reseted. RESET DATA
OK
hanya akan berfungsi jika sandi
AUTO RUN MANUAL MAINTENANCE yang dimasukkan benar.

Gambar 3.11a. Desain HMI Halaman PROGRAM

PRIMUS (LOGO) PROGRAM


(CURRENT
DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah
berfungsi untuk melihat
parameter yang diisikan pada
ENTRY CODE : **** (CODE OK / CODE ERROR)
setiap program. Jika salah satu
tombol GO TO P_ disentuh,
GO TO P1 GO TO P2 GO TO P3 GO TO P4 GO TO P5

maka halaman akan beralih ke


CHANGE CODE :
CHANGE OK / sub-menu P_.
CHANGE ERROR
CONFIRM CHANGE :

SAVE CHANGE
Are you sure want to reset data? All data
parameter data will be reseted. RESET DATA
OK

AUTO RUN MANUAL MAINTENANCE

Gambar 3.11b. Desain HMI Halaman PROGRAM


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

PRIMUS (LOGO) PROGRAM


(CURRENT
DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah
berfungsi untuk mengganti kode
sandi / password. Sebelum
ENTRY CODE : **** (CODE OK / CODE ERROR)
disimpan, kode sandi perlu
dikonfirmasi terlebih dahulu
GO TO P1 GO TO P2 GO TO P3 GO TO P4 GO TO P5
kebenarannya, kemudian sentuh
CHANGE CODE :
CHANGE OK / tombol SAVE CHANGE untuk
CONFIRM CHANGE :
CHANGE ERROR menyimpan. Jika kode sandi
yang diisikan benar akan muncul
SAVE CHANGE
Are you sure want to reset data? All data keterangan CHANGE OK, dan
parameter data will be reseted. RESET DATA
OK
jika salah akan muncul
AUTO RUN MANUAL MAINTENANCE keterangan CHANGE ERROR.

Gambar 3.11c. Desain HMI Halaman PROGRAM

PRIMUS (LOGO) PROGRAM


(CURRENT
DATE)
(CURRENT
TIME) Apabila terjadi lupa akan kata
sandi, maka disediakan pilihan
RESET DATA. Akan tetapi
ENTRY CODE : **** (CODE OK / CODE ERROR)
seluruh data parameter akan
hilang jika dilakukan proses ini.
GO TO P1 GO TO P2 GO TO P3 GO TO P4 GO TO P5

CHANGE CODE :
Bagian yang dikotak merah
CHANGE OK /
CHANGE ERROR
paling bawah berfungsi untuk
CONFIRM CHANGE :
memilih menu utama AUTO,
Are you sure want to reset data? All data
SAVE CHANGE
MANUAL, ataupun
parameter data will be reseted. RESET DATA
MAINTENANCE.
OK

AUTO RUN MANUAL MAINTENANCE

Gambar 3.11d. Desain HMI Halaman PROGRAM


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

PRIMUS (LOGO) P1 (CURRENT


DATE)
(CURRENT
TIME) Jika tombol GO TO P1 disentuh,
PREW ASH 1 PREW ASH 2 MAIN W ASH 1 MAIN W ASH 2 maka tampilan akan berpindah
CHEM 1 I/0 (sec) CHEM 1 I/0 (sec) CHEM 1 I/0 (sec) CHEM 1 I/0 (sec)

CHEM 2 I/0 (sec) CHEM 2 I/0 (sec) CHEM 2 I/0 (sec) CHEM 2 I/0 (sec)
ke halaman P1.
CHEM 3 I/0 (sec) CHEM 3 I/0 (sec) CHEM 3 I/0 (sec) CHEM 3 I/0 (sec)

SP 1

SP 2
i/0

i/0
(min)

(min)
SP 1

SP 2
i/0

i/0
(min)

(min)
SP 1

SP 2
i/0

i/0
(min)

(min)
SP 1

SP 2
i/0

i/0
(min)

(min)
Bagian yang dikotak merah
SP 3 i/0 (min) SP 3 i/0 (min) SP 3 i/0 (min) SP 3 i/0 (min)
adalah parameter program yang
HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF)

RINSE 1 RINSE 2 FINAL RINSE EXTRACT


telah dimasukkan. Parameter
CHEM 1

CHEM 2
I/0

I/0
(sec)

(sec)
CHEM 1

CHEM 2
I/0

I/0
(sec)

(sec)
CHEM 1

CHEM 2
I/0

I/0
(sec)

(sec)
CHEM 1

CHEM 2
I/0

I/0
(sec)

(sec)
program mengatur tentang
CHEM 3 I/0 (sec) CHEM 3 I/0 (sec) CHEM 3 I/0 (sec) CHEM 3 I/0 (sec) aktivasi dan durasi pompa
SP 1 i/0 (min) SP 1 i/0 (min) SP 1 i/0 (min) SP 1 i/0 (min)

SP 2 i/0 (min) SP 2 i/0 (min) SP 2 i/0 (min) SP 2 i/0 (min) chemical, kecepatan putar, dan
SP 3 i/0 (min) SP 3 i/0 (min) SP 3 i/0 (min) SP 3 i/0 (min)

HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF)


pemanas, sesuai dengan nilai
BACK TO PROGRAM TOTAL DUR : (min) MANUAL MAINTENANCE yang dikehendaki.

Gambar 3.11e. Desain HMI Halaman PROGRAM

(CURRENT
PRIMUS (LOGO)
P1 DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah
PREW ASH 1 PREW ASH 2 MAIN W ASH 1 MAIN W ASH 2 berfungsi untuk kembali ke menu
CHEM 1 I/0 (sec) CHEM 1 I/0 (sec) CHEM 1 I/0 (sec) CHEM 1 I/0 (sec)
program atau menuju ke menu
CHEM 2 I/0 (sec) CHEM 2 I/0 (sec) CHEM 2 I/0 (sec) CHEM 2 I/0 (sec)

CHEM 3 I/0 (sec) CHEM 3 I/0 (sec) CHEM 3 I/0 (sec) CHEM 3 I/0 (sec)
MANUAL dan
SP 1 i/0 (min) SP 1 i/0 (min) SP 1 i/0 (min) SP 1 i/0 (min)

SP 2
SP 3
i/0
i/0
(min)
(min)
SP 2
SP 3
i/0
i/0
(min)
(min)
SP 2
SP 3
i/0
i/0
(min)
(min)
SP 2
SP 3
i/0
i/0
(min)
(min)
MAINTENANCE. TOTAL
HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF) DUR menunjukkan total durasi
RINSE 1 RINSE 2 FINAL RINSE EXTRACT dari keseluruhan proses, sesuai
CHEM 1

CHEM 2
I/0

I/0
(sec)

(sec)
CHEM 1

CHEM 2
I/0

I/0
(sec)

(sec)
CHEM 1

CHEM 2
I/0

I/0
(sec)

(sec)
CHEM 1

CHEM 2
I/0

I/0
(sec)

(sec)
dengan paremeter-parameter
CHEM 3

SP 1
I/0

i/0
(sec)

(min)
CHEM 3

SP 1
I/0

i/0
(sec)

(min)
CHEM 3

SP 1
I/0

i/0
(sec)

(min)
CHEM 3

SP 1
I/0

i/0
(sec)

(min)
yang telah diisikan. Jika tombol
SP 2
SP 3
i/0
i/0
(min)
(min)
SP 2
SP 3
i/0
i/0
(min)
(min)
SP 2
SP 3
i/0
i/0
(min)
(min)
SP 2
SP 3
i/0
i/0
(min)
(min)
PREWASH 1 disentuh, maka
HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF) HEAT (ON/OFF) halaman akan beralih ke
BACK TO PROGRAM TOTAL DUR : (min) MANUAL MAINTENANCE pengisian parameter prewash.

Menuju halaman sub-menu PREWASH 1.


Gambar 3.11f. Desain HMI Halaman PROGRAM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

(CURRENT (CURRENT
PRIMUS (LOGO) PREWASH1 DATE) TIME) Bagian yang dikotak merah
CHEMICAL PARAMETER OLD NEW
adalah tempat dimana ahli cuci
CHEM1 (i/0) (sec) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
melakukan pengaturan rotasi dan
CHEM2 (i/0) (sec) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
penggunaan chemical. Jika
CHEM1 (i/0) (sec) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec) tombol SAVE disentuh, maka
ROTATION PARAMETER OLD NEW data yang sudah dimasukkan
SP1 (i/0) (min) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec) akan tersimpan di kolom NEW.
SP2 (i/0) (min) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
Sedangkan nilai yang
sebelumnya tersimpan di kolom
SP3 (i/0) (min) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
NEW akan berpindah tempat di
HEATER (ON/OFF) SAVE BACK TO PARAM NEXT PROCESS
kolom OLD. Berikutnya, durasi
BACK TO PROGRAM DURATION : (min) MANUAL MAINTENANCE
proses akan otomatis tampil.
Gambar 3.11g. Desain HMI Halaman PROGRAM

(CURRENT (CURRENT
PRIMUS (LOGO) PREWASH1 DATE) TIME) Bagian yang dikotak merah
CHEMICAL PARAMETER OLD NEW
adalah tombol-tombol untuk
CHEM1 (i/0) (sec) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
berpindah halaman. BACK TO
CHEM2 (i/0) (sec) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
PARAM, adalah kembali ke
CHEM1 (i/0) (sec) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
tampilan parameter, NEXT
ROTATION PARAMETER OLD NEW PROSES, adalah menuju proses
SP1 (i/0) (min) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec) berikutnya, MANUAL adalah
SP2 (i/0) (min) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
menuju menu MANUAL, dan
SP3 (i/0)
MAINTENANCE adalah
(min) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)

menuju menu maintenance.


HEATER (ON/OFF) SAVE BACK TO PARAM NEXT PROCESS

BACK TO PROGRAM DURATION : (min) MANUAL MAINTENANCE

Gambar 3.11h. Desain HMI Halaman PROGRAM


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

PRIMUS (LOGO) PREWASH1 (CURRENT


DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah,
CHEMICAL PARAMETER OLD NEW
tombol HEATER berfungsi
CHEM1 (i/0) (sec) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
untuk mengaktifkan pemanas
CHEM2 (i/0) (sec) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
untuk proses terkait. Sedangkan
CHEM1 (i/0) (sec) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
tomol BACK TO PROGRAM
ROTATION PARAMETER OLD NEW berfungsi untuk mengembalikan
SP1 (i/0) (min) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec) tampilan ke halaman
SP2 (i/0) (min) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)
PROGRAM.
SP3 (i/0) (min) (ON / OFF) (sec) (ON / OFF) (sec)

HEATER (ON/OFF) SAVE BACK TO PARAM NEXT PROCESS

BACK TO PROGRAM DURATION : (min) MANUAL MAINTENANCE

Gambar 3.11i. Desain HMI Halaman PROGRAM

3.5.3.3. Halaman Manual


PRIMUS (LOGO) MANUAL (CURRENT
DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah
adalah tombol yang berfungsi
ROTATION SP 1 (ON/OFF) SP 2 (ON/OFF) SP 3 (ON/OFF)
untuk memutar ruang cuci. SP1
CHEMICAL CH 1 (ON/OFF) CH 2 (ON/OFF) CH 3 (ON/OFF) adalah putaran 50 rpm. SP2
adalah putaran 150 rpm. SP3
WATER IN (ON/OFF) L1 (ON/OFF) L2 (ON/OFF) L3

adalah putaran 700 rpm. Jika


DRAIN (ON/OFF)
tombol disentuh maka akan ON,
DOOR (LOCK/UNLOCK)
dan warna menjadi hijau. Jika
tombol disentuh untuk kedua
kalinya, maka akan OFF dan
warna berubah menjadi merah.
AUTO RUN PROGRAM MAINTENANCE

Gambar 3.12a. Desain HMI Halaman MANUAL


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

PRIMUS (LOGO) MANUAL (CURRENT


DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah
adalah tombol yang berfungsi
ROTATION SP 1 (ON/OFF) SP 2 (ON/OFF) SP 3 (ON/OFF)
untuk mengalirkan chemical
CHEMICAL
CH 1 (ON/OFF) CH 2 (ON/OFF) CH 3 (ON/OFF) masuk ke dalam ruang cuci. CH1
(ON/OFF) L1 (ON/OFF) L2 (ON/OFF) L3 adalah untuk chemical 1, CH2
WATER IN

(ON/OFF)
untuk chemical 2, CH3 untuk
DRAIN
chemical 3. Jika tombol disentuh
(LOCK/UNLOCK)
DOOR maka akan ON, dan warna
menjadi hijau. Jika tombol
disentuh untuk kedua kalinya,
maka akan OFF dan warna
AUTO RUN PROGRAM MAINTENANCE
berubah menjadi merah.

Gambar 3.12b. Desain HMI Halaman MANUAL

(CURRENT (CURRENT
PRIMUS (LOGO) MANUAL DATE) TIME) Bagian yang dikotak merah
adalah tombol yang berfungsi
SP 1 (ON/OFF) SP 2 (ON/OFF) SP 3 (ON/OFF)
ROTATION untuk mengalirkan air masuk ke
CHEMICAL
CH 1 (ON/OFF) CH 2 (ON/OFF) CH 3 (ON/OFF)
dalam ruang cuci. L1 adalah air
(ON/OFF) L1 (ON/OFF) L2 (ON/OFF) L3
masuk sampai ketinggian 1, CH2
WATER IN
(ON/OFF) adalah air masuk sampai
DRAIN
(LOCK/UNLOCK)
ketinggian 2, CH3 air masuk
DOOR sampai ketinggian 3. Jika tombol
disentuh maka akan ON, dan
warna menjadi hijau. Jika tombol
disentuh untuk kedua kalinya,
AUTO RUN PROGRAM MAINTENANCE
maka akan OFF.

Gambar 3.12c. Desain HMI Halaman MANUAL


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

(CURRENT (CURRENT
PRIMUS (LOGO) MANUAL DATE) TIME) Bagian yang dikotak merah
adalah tombol yang berfungsi
ROTATION SP 1 (ON/OFF) SP 2 (ON/OFF) SP 3 (ON/OFF)
untuk mengeluarkan air dari
CHEMICAL CH 1 (ON/OFF) CH 2 (ON/OFF) CH 3 (ON/OFF) ruang pencucian. Jika tombol
disentuh maka akan ON, dan
WATER IN (ON/OFF) L1 (ON/OFF) L2 (ON/OFF) L3

warna menjadi hijau. Jika tombol


(ON/OFF)
DRAIN
disentuh untuk kedua kalinya,
DOOR (LOCK/UNLOCK)
maka akan OFF dan warna
berubah menjadi merah.

AUTO RUN PROGRAM MAINTENANCE

Gambar 3.12d. Desain HMI Halaman MANUAL

(CURRENT (CURRENT
PRIMUS (LOGO) MANUAL DATE) TIME) Bagian yang dikotak merah
adalah tombol yang berfungsi
SP 1 (ON/OFF) SP 2 (ON/OFF) SP 3 (ON/OFF)
ROTATION untuk mengunci atau melepas
CHEMICAL
CH 1 (ON/OFF) CH 2 (ON/OFF) CH 3 (ON/OFF) kunci pintu. Jika tombol disentuh
(ON/OFF) L1 (ON/OFF) L2 (ON/OFF) L3
maka akan LOCK, dan warna
WATER IN
menjadi hijau. Jika tombol
(ON/OFF)
DRAIN
disentuh untuk kedua kalinya,
DOOR
(LOCK/UNLOCK)
maka akan UNLOCK dan warna
berubah menjadi merah.

AUTO RUN PROGRAM MAINTENANCE

Gambar 3.12e. Desain HMI Halaman MANUAL


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

(CURRENT (CURRENT
PRIMUS (LOGO) MANUAL DATE) TIME) Bagian yang dikotak merah
adalah tombol yang berfungsi
ROTATION SP 1 (ON/OFF) SP 2 (ON/OFF) SP 3 (ON/OFF)
untuk menuju ke halaman menu
CHEMICAL CH 1 (ON/OFF) CH 2 (ON/OFF) CH 3 (ON/OFF) yang lain.
WATER IN (ON/OFF) L1 (ON/OFF) L2 (ON/OFF) L3

(ON/OFF)
DRAIN

(LOCK/UNLOCK)
DOOR

AUTO RUN PROGRAM MAINTENANCE

Gambar 3.12f. Desain HMI Halaman MANUAL

3.5.3.4.Halaman Maintenance
(CURRENT (CURRENT
PRIMUS (LOGO) ALARM LIST DATE) TIME) Bagian yang dikotak merah
ALARM HIST. MACH. RECORD
adalah tampilan daftar alarm.
Jika menu MAINTENANCE
ALARM DATE TIME disentuh, maka tampilan akan
mengacu daftar alarm. Daftar
alarm bisa dihapus dengan cara
menyentuh tombol CLEAR
ALARM HIST.

AUTO RUN PROGRAM MANUAL CLEAR ALARM HIST.

Gambar 3.13a. Desain HMI Hal. MAINTENANCE


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

PRIMUS (LOGO) MACH. REC. (CURRENT


DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah
ALARM HIST. MACH. RECORD
adalah tampilan rekaman
pengoperasian proses. Setiap
ITEM TIME program dapat diketahui berapa
P1 Operated

P2 Operated
lama masing-masing telah
P3 Operated dijalankan. Total pengoperasian,
P4 Operated

P5 Operated
jumlah operator menyentuh
TOTAL OPERATED tombol PAUSED, dan menekan
PAUSED

EMERGENCY STOP
tombol EMERGENCY STOP
juga dapat dilihat pada rekaman.
Rekaman proses dihapus dengan
AUTO RUN PROGRAM MANUAL CLEAR MACH. REC.
menyentuh CLEAR MACH.

Gambar 3.13b. Desain HMI Hal. MAINTENANCE

PRIMUS (LOGO) MACH. REC. (CURRENT


DATE)
(CURRENT
TIME) Bagian yang dikotak merah
ALARM HIST. MACH. RECORD
adalah tombol yang berfungsi
untuk menuju ke halaman menu
ITEM TIME yang lain.
P1 Operated

P2 Operated

P3 Operated

P4 Operated

P5 Operated

TOTAL OPERATED

PAUSED

EMERGENCY STOP

AUTO RUN PROGRAM MANUAL CLEAR MACH. REC.

Gambar 3.13c. Desain HMI Hal. MAINTENANCE


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

3.5.3.5. Diagram Alir Membuat Program Cuci

Start

Sumber daya T
tersambung?

Halama
n
Utama

Pilih
menu
Program

Masukkan
kata sandi

Kata sandi T
benar?

GO TO P_
(1/2/3/4/5)

Pilih proses yang


terlebih dulu
akan diisi
parameter

Masukkan
parameter tiap
proses

Simpan

Selesai

Gambar 3.14. Diagram Alir Membuat Program Cuci


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

3.5.3.6. Diagram Alir Mengganti Kata Sandi

Start

Sumber daya
tersambung?

Halaman Utama

Pilih menu Program

Masukkan kata sandi


T

Kata sandi Lupa kata


T
benar? sandi?

Y Y

Masukkan kata sandi pengganti Tekan tombol


password reset
Masukkan ulang kata sandi
untuk konfirmasi
kebenaran Apakah
yakin akan
Simpan mereset T
data?

Selesai Y
Masukkan kata sandi
default : 0000, maka
semua data parameter
akan kembali ke 0

Gambar 3.15. Diagram Alir Mengganti Kata Sandi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Kata sandi diperlukan untuk melindungi parameter program dari kesalahan-


kesalahan input yang mungkin tidak disengaja dilakukan oleh operator. Gambar 3.15
menunjukkan cara melakukan pengaturan kata sandi.
3.6. Rancangan Rangkaian PLC
PLC yang digunakan dalam sistem ini adalah Mitsubishi FX3U-48MT, power
supply 24 VDC, 24 input / 24 output, output relay. Sambungan kabel untuk komunikasi
program menggunakan terminal USB.

3.6.1. Input PLC


Seluruh input PLC dari luar dimasukkan ke internal relay. Tujuannya ialah apabila
terjadi kerusakan pada terminal input PLC, dapat dilakukan pemindahan alamat input tanpa
terlalu banyak melakukan perubahan di dalam program, sehingga proses perbaikan
menjadi mudah dan cepat.
Tabel 3.2. Daftar Input PLC
Alamat Internal
Comment Fungsi
Input Memory
Tombol emergency stop untuk
X0 EMG M0
keamanan pengoperasian
Memberikan sinyal beban lebih yang
X1 OL M1
terjadi pada sistem
Sensor yang mendeteksi posisi ruang
X2 ZPOS M2
pencucian
Sensor yang mendeteksi ketinggian air
X4 L1 M4
di level rendah
Sensor yang mendeteksi ketinggian air
X5 L2 M5
di level medium
Sensor yang mendeteksi ketinggian air
X6 L3 M6
di level tinggi
X12 TEMP Sensor yang mendeteksi temperatur air M12
Sensor yang mendeteksi pintu yang
X14 LOCK M14
terkunci
Sensor yang mendeteksi pintu yang
X15 UNLOCK M15
tidak terkunci
Sensor yang mendeteksi pintu samping
X16 SIDEDOOR M16
yang terkunci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50
N
24 V
0V

S/S X14 LOCK

X0 EMG X15 UNLOCK


EPB
X1 OL X16 SIDEDOOR

X2 ZPOS X17

X3 X20

X4 L1 X21

X5 L2 X22

X6 L3 X23

X7 X24

X10 X25

X11 X26

X12 TEMP X27

X13

Gambar 3.16. Layout Input PLC

3.6.2. Output PLC


Gambar 3.18 menjelaskan tata letak output PLC yang terdiri dari :
a. Y0 : lampu indikator
b. Y1 : katup air masuk
c. Y2 : katup air keluar
d. Y4 : rotasi CW
e. Y5 : rotasi CCW
f. Y10 : rotasi kecepatan 1
g. Y11 : rotasi kecepatan 2
h. Y12 : rotasi kecepatan 3
i. Y14 : buzzer
j. Y15 : pemanas
k. Y20 : solenoid pengunci pintu
l. Y22 : pompa chemical 1
m. Y23 : pompa chemical 2
n. Y24 : pompa chemical 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

N N
24V 24V
0V 0V

COM1 COM4

READY LAMP Y0 Lamp BUZZER Y14

WATER IN Y1 Valve HEATER Y15 RY1

DRAIN Y2 Valve Y16

Y3 Y17

COM2 COM5

CW Y4 F SOLENOID LOCK Y20 Solenoid

CCW Y5 R Y21

Y6 CHEMICAL 1 Y22 RY2

Y7 CHEMICAL 2 Y23 RY3

COM3 CHEMICAL 3 Y24 RY4

SPEED 1 Y10 S1 Y25

SPEED 2 Y11 S2 Y26

SPEED 3 Y12 S3 Y27

Y13

Gambar 3.17. Layout Output PLC

3.6.3. Pengaturan Alamat Data PLC untuk Parameter Program Cuci


Untuk dapat menyimpan data proses operasi, maka alamat dalam PLC disesuaikan
dengan kebutuhan operasi pada di HMI. Tombol-tombol di HMI seolah-olah dihubungkan
dengan internal relay pada PLC, sedangkan data yang hendak ditampilkan disimpan di
alamat data PLC. Berikut di bawah ini adalah tabel daftar alamat internal relay dan daftar
alamat data yang dibutuhkan untuk keseluruhan program dan proses. Alamat internal relay
dan alamat data yang tertulis di tabel adalah tipe latch, agar data tidak hilang saat terjadi
pemutusan catu daya.
Tabel 3.2. menampilkan daftar alamat internal relay yang dibutuhkan untuk operasi
program 1 (lampiran 3.1).
Tabel 3.3. menampilkan daftar alamat internal relay yang dibutuhkan untuk operasi
program 2 (lampiran 3.2).
Tabel 3.4. menampilkan daftar alamat internal relay yang dibutuhkan untuk operasi
program 3 (lampiran 3.3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel 3.5. menampilkan daftar internal relay yang dibutuhkan untuk operasi
program 4 (lampiran 3.4).
Tabel 3.6. menampilkan daftar internal relay yang dibutuhkan untuk operasi
program 5 (lampiran 3.5).
Tabel 3.7. menampilkan daftar alamat data yang dibutuhkan untuk operasi program
1 (lampiran 3.6).
Tabel 3.8. menampilkan daftar alamat data yang dibutuhkan untuk operasi program
2 (lampiran 3.7).
Tabel 3.9. menampilkan daftar alamat data yang dibutuhkan untuk operasi program
3 (lampiran 3.8).
Tabel 3.10. menampilkan daftar alamat data yang dibutuhkan untuk operasi
program 4 (lampiran 3.9).
Tabel 3.11. menampilkan daftar alamat data yang dibutuhkan untuk operasi
program 5 (lampiran 3.12).
Tabel 3.13. menampilkan daftar alamat data yang digunakan sebagai pantauan
(lampiran 3.12).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53

Bab IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang realisasi sistem, hasil pengujian terhadap alat yang
sudah dikerjakan, dan analisa sistem yang sudah direalisasikan. Realisasi meliputi
perangkat lunak HMI dan PLC.

4.1. Sistem Lengkap


Hasil proses modifikasi yang dilakukan terdapat beberapa perubahan yang
mendasar yaitu memasukkan cucian kotor dari samping dan mengeluarkan cucian bersih
dari depan. Perubahan tersebut mengakibatkan perubahan fisik dari mesin cuci serta
penambahan komponen. Perubahan fisik yaitu penambahan pintu samping dan
penambahan sensor pintu samping. Perbandingan dari rancangan desain dan realisasinya
ditunjukkan pada gambar 4.1. dan gambar 4.2.

Gambar 4.1. Perbandingan Rancangan dan Realisasi Mesin Cuci

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54

Gambar 4.2 Perbandingan Rancangan dan Realisasi Pintu Samping

Peletakan komponen-komponen modifikasi berupa sensor pintu dan actuator,


HMI, thermocontrol, emergency switch dan lampu indikator. Gambar 4.3. menunjukkan
sensor pintu dan solenoid untuk membuat sistem penguncian dan keamanan sehingga
kerusakan dan kecelakaan dapat diminimalisir. Sistem penguncian ditunjukkan pada
gambar 4.4

Push Button
Sensor Pintu Samping
HMI
Emergency Switch
Buzzer
Thermocontrol

Lampu indikator
Lampu indikator

Sensor Pintu Depan

Gambar 4.3 Letak Sensor dan Actuator Pengunci Pintu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55

Solenoid Door Open

LS Lock Door
Solenoid Door Lock

Plat Pengaman

LS Close Door

Tuas Pengunci

Gambar 4.4. Sistem Pengunci Pintu Depan

Pada bagian belakang merupakan peletakan kotak kontrol utama, motor Induksi beserta
break-nya, solenoid valve air masuk dan keluar, water heater dan thermocouple

Kontrol utama

Tabung luar

Air Masuk

Sensor Home Position

Over Flow

Heater

Motor Induksi dan break


Drain Valve

Gambar 4.5. Bentuk Fisik Mesin Cuci Bagian Belakang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56

Kotak kontrol utama terdiri dari komponen inverter, MCB, TOR, kontaktor, kontak
relay, PLC dan power supply. Tata letak pada kotak control utama dapat dilihat pada
gambar 4.6.

1 2 3 4 5 6 7

10

11

Gambar 4.6. Kotak Kontrol Utama

Keterangan gambar 4.6.


1. Inverter
2. MCB heater
3. MCB Inverter
4. MCB Box Operation
5. TOR
6. Kontaktor Motor Induksi
7. Kontaktor Box Operation
8. PLC
9. Kontak Relay Break
10. Kontak Relay Heater
11. Power supplay 24VDC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57

4.2. Koneksi HMI – PLC – PC


Untuk keperluan pemrograman HMI, PC dihubungkan ke HMI dengan
menggunakan USB slave terminal. HMI dihubungkan ke PLC dengan menggunakan kabel
RS232 9 pin pada COM2 ke konektor DP 9 pin PLC. Untuk keperluan pemrograman PLC,
PC dihubungkan ke PLC dengan menggunakan kabel RS232 – port RS422 mini.

Ke Power Supply

Ke PC Ke PLC

Gambar 4.7. Koneksi HMI

Ke HMI

Ke PC Ke Power Supply

Gambar 4.8. Koneksi PLC


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58

4.3. Pemrograman HMI


Perangkat HMI yang digunakan adalah OMRON NB5Q-TW00B. Pemrograman
HMI menggunakan software NB Designer Version 1.35. Software ini digunakan untuk
membuat gambar tampilan pada HMI Omron dan menentukan alamat dalam PLC yang
akan digunakan.

Gambar 4.9. NB Designer Version 1.35


Terdapat 4 (empat) menu utama, yaitu AUTO, PROGRAM, MANUAL, dan
MAINTENANCE. Pada tampilan utama, menu yang aktif adalah AUTO (gambar 4.10).

Gambar 4.10. Tampilan Halaman Utama - AUTO

4.3.1 Halaman AUTO


Pada tampilan AUTO (gambar 4.10) ada bagian yang berfungsi sebagai tombol, kotak
isian, kotak pantauan, lampu indikator, dan teks. Berikut ini adalah pembahasan untuk
fungsi-fungsi tersebut. Pembahasan tidak dilakukan pada setiap tombol, tetapi hanya
diambil salah satu dari tombol yang memilki perilaku fungsi yang identik :
a. Tombol START
Dalam NB Designer tombol START menggunakan komponen yang disebut dengan
Bit Switch. Komponen ini berfungsi untuk mendefinisikan area sentuh pada layar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59

Selain itu juga mengatur pengalamatan pada PLC untuk mendapatkan kondisi ON
atau OFF saat area ini disentuh. Gambar 4.11. basic property tab – bagian read
address untuk memberikan pilihan pengaturan alamat yang akan ditampilkan pada
tombol seperti status, grafik, ataupun tanda. Pada bagian write address memberikan
pengaturan alamat yang akan diberi status ON/OFF. Contoh untuk tombol START
ini, area / variabel alamat adalah M dengan nomor alamat 71

Gambar 4.11. Bit Switch Property – Basic Property Tab

Gambar 4.12. Bit Switch Property – Bit Switch Tab

Gambar 4.12. bit switch tab memberikan pilihan pengaturan fungsi tombol saat
tombol disentuh. Jika dipilih SET, maka data bit pada alamat yang dituju akan
berada pada kondisi ON. Jika dipilih RESET, maka data bit pada alamat yang
dituju akan berada pada kondisi OFF. Jika dipilih ALTERNATE, maka data bit
pada alamat yang dituju akan berganti. Jika dipilih MOMENTARY, maka data bit
pada alamat yang dituju akan berada pada kondisi ON selama layar disentuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60

Gambar 4.13. Tab label


digunakan untuk melakukan
pengaturan teks sesuai dengan
status bit pada M71.

Gambar 4.13. Bit Switch Property – Label Tab

Gambar 4.14 Tab Graphics


digunakan untuk melakukan
pengaturan grafis untuk
menampilkan status bit alamat
M71 dan melakukan pengaturan
bentuk atau desain tombol.

Gambar 4.14. Bit Switch Property – Graphics Tab

Gambar 4.15. Control Setting


Tab digunakan untuk melakukan
pengaturan keamanan dan
pemberitahuan / notification.

Gambar 4.15. Bit Switch Property – Control Setting Tab


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61

Gambar 4.16. Display Setting


Tab digunakan untuk melakukan
pengaturan posisi area sentuh.

Gambar 4.16. Bit Switch Property – Display Setting Tab

b. Tombol PROGRAM.
Dalam NB Designer tombol PROGRAM menggunakan komponen yang
disebut dengan Function Key. Fasilitas ini memberikan fungsi-fungsi seperti
memindah halaman layar, menampilkan keyboard, mengeksekusi program macro,
mengkalibrasi layar sentuh. Tombol PROGRAM berfungsi untuk memindah
tampilan layar menuju menu PROGRAM.

Gambar 4.17. Function Key Property

Gambar 4.17 menunjukkan pilihan pengaturan perilaku tombol, dalam hal ini
pilihan yang diambil adalah change screen / mengganti layar menuju Frame
10_PROGRAM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62

c. Kotak Isian / Data Input


Dalam NB Designer kotak isian / data input menggunakan komponen yang
disebut dengan Number Input. Komponen ini digunakan untuk menampilkan data
terkini yang hendak dimasukkan ke dalam alamat di PLC maupun HMI. Cara
memasukkannya dengan bantuan pop-up keyboard (gambar 4.18). Saat tombol
ENTER ditekan, maka data akan tersimpan ke dalam alamat yang telah ditentukan.
Salah satu kebutuhan input data pada mesin ini adalah memasukkan nomor
program yang akan dijalankan.

Gambar 4.18. Number Input

Gambar 4.19. Number Input Property – Numeric Data Tab

Gambar 4.19. Numeric Data Tab digunakan untuk melakukan pengaturan format
data yang akan diisikan di alamat yang telah ditentukan. Terdapat 7 pilihan tipe
format data. Min/Max Value Setting memungkinkan untuk dilakukan pengaturan
nilai terbesar atau nilai terkecil yang hendak dimasukkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63

d. Kotak Pantauan
Dalam NB Designer, kotak pantauan dibuat menggunakan komponen
Number Display, berfungsi untuk menampilkan data yang tersimpan di register.
Properti yang dapat diatur diantaranya font, graphics, dan display setting.

Gambar 4.20. Kotak Pantauan

e. Lampu Indikator
Dalam NB Designer, lampu indikator dibuat menggunakan Bit Lamp, yang
berfungsi untuk menampilkan status bit pada alamat tertentu. Jika status bit 0, maka
grafik status 0 akan ditampilkan, demikian pula jika status bit 1 (gambar 4.21).

Gambar 4.21. Bit Lamp – Graphics Tab


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64

f. Teks
Teks yang dimaksud adalah tampilan-tampilan huruf yang berfungsi untuk
memberikan tanda pelengkap. Tampilan ini tidak berhubungan dengan data
register.

Gambar 4.22. Draw – Text


Berikut di bawah ini adalah daftar jenis tampilan yang termuat pada halaman AUTO
beserta fungsi-fungsinya :
Tabel 4.1. Daftar Tombol Halaman AUTO
Jenis Komponen
No. Simbol Fungsi Alamat
yang digunakan

1. Tampilan logo mesin Bit Lamp -

Tampilan halaman
2. Text -
yang sedang aktif
Tampilan tanggal dan Date/Time
3. -
jam Diaplay
Memasukkan nomor
Text dan Number
4. program yang akan D1
Input
dijalankan
Tampilan untuk
Text dan Number
5. memasukkan berat D2
Input
cucian
Tampilan level air Text dan Number
6. D3
sesuai berat cucian Display

Tampilan urutan
proses serta waktu Text dan Number D10-18,
7.
yang dibutuhkan Display D20-28
untuk berproses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65

Tampilan indikator
sensor air yang sedang
aktif, pompa chemical
Text dan Bit
8. yang sedang aktif, dan M50-58
Lamp
tampilan proses water
in, drain, heater,
pengunci pintu

Tampilan kesalahan Text dan


9. -
prosedur proses Function Key

Tampilan tombol
START untuk
menjalankan program,
M71,
PAUSE untuk Text dan Bit
10. M59,
menghentikan proses Switch
M60
sementara, dan STOP
untuk mengakhiri
proses
Tombol menu untuk
membuka halaman
11. Function Key M72
edit parameter
program
Tombol menu untuk
12. membuka halaman Function Key M73
pengoperasian manual
Tombol menu untuk
13. membuka halaman Function Key M74
maintenance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66

4.3.2. Halaman PROGRAM


Halaman PROGRAM digunakan untuk memasukkan parameter-parameter proses
cuci ke dalam 5 buah nomor program yang disediakan. Orang yang bisa mengakses
halaman ini hanyalah ahli cuci / teknisi cuci. Dibutuhkan kode masuk untuk bisa membuka
isi parameter P1 – P5. Berikut ini adalah pembahasan mengenai karakter setiap tombol
yang terdapat pada halaman PROGRAM.

Gambar 4.23. Tampilan Halaman PROGRAM

Tabel 4.2. Daftar Tombol Halaman PROGRAM


Jenis Komponen
No. Simbol Fungsi Alamat
yang digunakan

1. Tampilan logo mesin Bit Lamp -

Tampilan halaman
2. Text -
yang sedang aktif
Tampilan tanggal dan Date/Time
3. -
jam Display
Kotak pengisian kode
Text dan Text
4. akses parameter LW...
Input
program
Indikator kecocokan
M85,
5. kode akses yang Bit Switch
M86
dimasukkan
Tombol untuk
6. s.d. Function Key M80-84
memindah halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67

menuju parameter
program 1 s.d. 5
Kotak pengisian untuk
Text dan Text LW...,
7. mengganti kode akses
Input LW...
paramater program
Tombol ENTER
untuk eksekusi
8. Bit Switch M...
penggantian kode
akses
Indikator kecocokan
9. kode akses yang akan Bit Switch M...
diganti
Tombol untuk
10. menyimpan data kode Bit Switch M...
akses yang baru
Tombol untuk me-
11. Bit Switch M101
reset kode akses
Tombol untuk
memindah layar
12. Function Key -
halaman – halaman
menu

Jika tombol P1 ditekan, maka akan muncul tampilan pengisian parameter proses cuci untuk
program nomor 1 seperti tertera di gambar 4.24.

Gambar 4.24. Tampilan Halaman Parameter P1


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68

Berikut di bawah ini pembahasan mengenai karakter setiap tombol yang terdapat
pada halaman parameter program P1, proses prewash 1 dan prewash 2. Jika tombol NEXT
disentuh, maka tampilan akan berpindah ke proses-proses berikutnya, dengan karakter
tampilan yang sama.
Tabel 4.3. Daftar Tombol Halaman Parameter Program 1
Jenis Komponen
No. Simbol Fungsi Alamat
yang digunakan

1. Tampilan logo mesin Bit Lamp -

Tampilan halaman
2. Text -
yang sedang aktif
Tampilan tanggal dan Date/Time
3. -
jam Display

Pengaturan parameter
Text, Bit Switch, lihat
4. proses prewash,
Number Input lamp. 2
ON/OFF, dan durasi.

Tampilan durasi
Text, Number lihat
5. proses prewash 1 dan
Display lamp.2
prewash 2
Tombol untuk
memindah layar
6. menuju proses Function Key -
sebelumnya dan
proses berikutnya
Tampilan total durasi
proses untuk program
lihat
7. nomor 1, sesuai Number Display
lamp.2
parameter yang telah
dimasukkan
Tombol untuk
memindah layar
8. Function Key -
halaman – halaman
menu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69

4.3.3. Halaman MANUAL


Halaman MANUAL digunakan untuk mengoperasikan mesin secara manual.
Fasilitas pengoperasian manual yang disediakan yakni ON/OFF rotation (speed 1, speed 2,
speed 3), ON/OFF chemical 1, 2, 3, ON/OFF water in level 1, 2, 3, ON/OFF drain,
lock/unlock door, dan home position.

Gambar 4.25. Tampilan Halaman MANUAL

Berikut di bawah ini tabel tombol, karakter, dan alamat yang digunakan di tampilan layar
MANUAL.

Tabel 4.4. Daftar Tombol Halaman MANUAL


Jenis Komponen
No. Simbol Fungsi Alamat
yang digunakan

1. Tampilan logo mesin Bit Lamp -

Tampilan halaman
2. Text -
yang sedang aktif
Tampilan tanggal dan Date/Time
3. -
jam Display

Tombol untuk M90,


4. memutar ruang cuci, Bit Switch M91,
kecepatan 1, 2, dan 3 M92

Tombol untuk M93,


5. Bit Switch
mengalirkan cairan M94,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70

kimia 1, 2, 3 M95

Tombol untuk
mengalirkan air ke M96,
6. dalam ruang cuci Bit Switch M97,
dengan volume sesuai M98
level yang dipilih
Tombol untuk
7. mengalirkan air keluar Bit Switch M99
dari ruang cuci
Tombol yang
digunakan untuk
8. Bit Switch M100
mengunci atau
melepas kunci pintu
Tombol yang
digunakan untuk
memposisikan drum
9. Bit Switch M1011
agar pintu drum
berada di posisi yang
dapat dijangkau

4.3.4. Halaman MAINTENANCE


Halaman MAINTENANCE digunakan untuk menyimpan daftar alarm kesalahan
prosedur proses, dan daftar jam penggunaan program dan penggunaan mesin.

Gambar 4.26. Tampilan Halaman MAINTENANCE – Alarm History


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71

Gambar 4.27. Tampilan Halaman MAINTENANCE – Machining Record

Berikut di bawah ini tabel tombol, karakter, dan alamat yang digunakan di tampilan layar
MAINTENANCE.

Tabel 4.5. Daftar Tombol Halaman MAINTENANCE


Jenis Komponen
No. Simbol Fungsi Alamat
yang digunakan

1. Tampilan logo mesin Bit Lamp -

Tampilan halaman
2. Text -
yang sedang aktif
Tampilan tanggal dan Date/Time
3. -
jam Display
Tombol untuk
mengganti tampilan
4. menuju halaman Function Key -
alarm history dan
machining record

Tampilan informasi
tentang jumlah jam
5. yang telah digunakan Number Display LW...
untuk menjalankan
program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72

Tombol untuk
6. menghapus data Bit Switch
machining record
Tombol untuk
menghapus daftar
7. Bit Switch
alarm kesalahan
prosedur proses
Tombol untuk
memindah layar
8. Function Key -
halaman – halaman
menu

4.4. Pemrograman PLC


Pemrograman PLC yang dibahas meliputi Input PLC, pengendalian pergantian
tampilan HMI, pengaturan kode untuk melakukan perubahan atau penambahan data
program operasi, input data yang dimasukkan dari HMI, penyimpanan data operasi mesin,
pemanggilan data yang akan ditampilkan kembali di HMI dan Output PLC yang digunakan
untuk mengendalikan komponen.

4.4.1. Program Input


Seluruh Input PLC dari luar dimasukkan ke internal memory. Tujuannya adalah
apabila terjadi kerusakan pada terminal input PLC, dapat dilakukan pemindahan alamat
input tanpa melakukan terlalu banyak perubahan di dalam program. Sehingga proses
perbaikan menjadi mudah dan cepat. Input yang digunakan sesuai dengan tabel 4.5.
Tabel 4.6. Daftar Input PLC
Alamat Internal
Comment Fungsi
Input Memory
Tombol emergency stop untuk
X0 EMG M0
keamanan pengoperasian
Memberikan sinyal beban lebih yang
X1 OL M1
terjadi pada sistem
Sensor yang mendeteksi posisi ruang
X2 ZPOS M2
pencucian
X4 L1 Sensor yang mendeteksi ketinggian air M4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73

di level rendah
Sensor yang mendeteksi ketinggian air
X5 L2 M5
di level medium
Sensor yang mendeteksi ketinggian air
X6 L3 M6
di level tinggi
X12 TEMP Sensor yang mendeteksi temperatur air M12
Sensor yang mendeteksi pintu yang
X14 LOCK M14
terkunci
Sensor yang mendeteksi pintu yang
X15 UNLOCK M15
tidak terkunci
Sensor yang mendeteksi pintu samping
X16 SIDEDOOR M16
yang terkunci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74

Gambar 4.28. Program PLC, bagian input

4.4.2. Program PLC Halaman MANUAL


Tombol-tombol yang terdapat di halaman MANUAL diberi alamat sesuai tabel 4.3.
Jika alamat relay (M) yang digunakan oleh HMI digunakan sebagai alamat kontak pada
program ladder, maka secara otomatis PLC akan membaca alamat tersebut sebagai input
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75

relay. Berikut di bawah ini adalah program PLC untuk pengendalian putaran secara
manual. Penjelasan jalannya program menggunakan diagram alir sebagai berikut.
MULAI

Tekan tombol SP1

Terjadi putaran 50 rpm


Y

Akan
menghentikan
putaran?

T T

Akan
menaikkan
putaran?

Y
Y

Tekan tombol SP2

Terjadi putaran 150 rpm


Y

Akan
menghentikan
putaran?

Akan
menurunkan T
putaran?

Akan
menaikkan
putaran?

Tekan tombol SP3

Terjadi putaran 700 rpm


Y

Akan
menghentikan
putaran?

Akan
menurunkan
putaran?

SELESAI

Gambar 4.29. Diagram Alir Operasi Putaran Secara Manual


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76

Gambar 4.30. Program PLC, bagian Operasi Putaran Manual

Untuk memutar ruang cuci dengan putaran 1 dilakukan dengan cara sebagai
berikut. M90 (HMI MAN SP01) adalah input relay yang difungsikan sebagai tombol
putaran 1. Saat M90 diaktifkan, akan memicu timbulnya 1 pulsa di M3901 (PLS MAN
SP1). Kemudian M3901 digunakan sebagai kontak untuk membuat status SET pada alamat
M3902 (SET MAN SP1). Berikutnya M3902 digunakan sebagai kontak untuk
mengaktifkan coil M3903 (FLAG MAN SP1). M3903 nantinya akan menjadi salah satu
kontak untuk mengaktifkan output putaran 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77

Gambar 4.30. Program PLC, bagian Operasi Putaran Manual (lanjutan)

Cara menonaktifkan M3903 adalah dengan memutus kontak M3902. Cara memutus
kontak M3902 adalah dengan melakukan RESET di alamat M3902. Melakukan RESET di
alamat M3902 dengan cara :
a. Mengaktifkan M90 dengan menekan tombol SP1
b. Mengaktifkan M91 (HMI MAN SP02) dengan menekan tombol SP2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78

c. Mengaktifkan M92 (HMI MAN SP03) dengan menekan tombol SP3


d. Mengaktifkan M75 (AUTO RUN), M74 (MAINTENANCE), M72 (PROGRAM)
yang berarti pindah ke halaman yang lain.
Untuk memutar ruang cuci dengan putaran 2 dilakukan dengan cara yang identik
seperti cara di atas, hanya pengalamatannya saja yang berbeda.

4.4.2.1. Pengoperasian Chemical, Water In, Drain, Door Lock/Unlock


Prinsip kerja pengoperasian chemical, water in, drain, door lock/unlock secara
manual sama dengan prinsip kerja pengoperasian putaran secara manual. Berikut di bawah
ini program-program PLC-nya.

Gambar 4.31. Program PLC, bagian Operasi Chemical Manual


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79

Gambar 4.31. Program PLC, bagian Operasi Chemical Manual (lanjutan)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80

Gambar 4.32. Program PLC, bagian Operasi Water In Manual


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81

Gambar 4.32. Program PLC, bagian Operasi Water In Manual (lanjutan)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82

Gambar 4.33. Program PLC, bagian Operasi Drain Manual

Gambar 4.34. Program PLC, bagian Operasi Door Lock/Unlock Manual


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83

4.4.3. Program PLC Halaman AUTO


4.4.3.1. Memasukkan nomor program yang akan dijalankan
Pada halaman AUTO terdapat kotak yang disediakan untuk memasukkan nomor
program yang akan dijalankan. Bagian tersebut diberi alamat D200. Data yang ada di
alamat D200 harus tersimpan di PLC terus-menerus dan tidak akan berubah selama belum
dirubah oleh operator. Untuk membuat agar terjadi kondisi semacam itu, dibuatlah bantuan
kondisi always ON dengan alamat M1000. Berikut program PLC-nya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84

Gambar 4.35. Program PLC, bagian Prg. Nr. Store

4.4.3.2. Menjalankan program


Untuk menjalankan program dengan menekan tombol START, untuk
menghentikan program sementara dengan menekan tombol PAUSE, dan untuk
menghentikan jalannya program dengan menekan tombol STOP. Berikut programnya :

Gambar 4.36. Program PLC, bagian Menjalankan Program


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85

4.4.4. Program PLC Halaman PROGRAM


4.4.4.1. Set / reset nomor program
Pada halaman program terdapat 5 (lima) tombol program untuk membuka halaman
nomor program yang dikehendaki. Untuk keperluan penampilan data-data parameter
program ke dalam tampilan pantauan halaman AUTO, maka dibuat program berikut :

Gambar 4.37. Program PLC, Bagian Halaman Program


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86

Gambar 4.37. Program PLC, bagian Halaman Program (lanjutan)

4.4.4.2. Parameter Program Pencucian


Berikut ini adalah pembahasan program PLC untuk pengisian parameter pencucian
dan penyimpanan data. Pembahasan dilakukan pada program pencucian nomor 1 saja,
dikarenakan untuk program-program berikutnya memiliki struktur yang identik. Untuk
memudahkan perintah aktivasi output dibuat alamat-alamat yang berfungsi sebagai flag.
Gambar 4.23 menunjukkan struktur program yang dimaksud. Sedangkan program PLC
dapat dilihat di bagian lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87

PROGRAM 1

Pengalamatan data
durasi per proses

Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan


flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse
prewash 1 prewash 2 mainwash 1 mainwash 1 rinse 1 rinse 2 final rinse extract

Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan


flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse
chem 1 chem 1 chem 1 chem 1 chem 1 chem 1 chem 1 chem 1

Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan


flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse
chem 2 chem 2 chem 2 chem 2 chem 2 chem 2 chem 2 chem 2

Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan


flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse
chem 3 chem 3 chem 3 chem 3 chem 3 chem 3 chem 3 chem 3

Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan


flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse
speed 1 speed 1 speed 1 speed 1 speed 1 speed 1 speed 1 speed 3

Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan


flag pulse flag pulse flag pulse flag pulse
heater heater heater heater

Flag program 1

Gambar 4.38. Struktur pemrograman PLC, bagian parameter cuci


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88

4.5. Analisa Hasil Pengujian


4.5.1. Urutan Proses Mencuci
Sesuai dengan rancangan proses, bahwa urutan proses mencuci sebagai berikut :
a. Operator memilah jenis kain.
b. Operator memilih nomor program yang akan dijalankan.

Gambar 4.39. Memasukkan Nomor Program yang Akan Dijalankan

c. Operator melakukan penimbangan bobot cucian.

Gambar 4.40. Operator Menimbang Cucian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89

d. Operator memasukkan pemilihan level air sesuai dengan bobot cucian.

Gambar 4.41. Operator Memasukkan Pilihan Level Air

e. Operator memasukkan cucian ke dalam mesin cuci.

Gambar 4.42. Operator Memasukkan Cucian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90

f. Operator menutup pintu. Memastikan pintu depan dan pintu samping sudah
terkunci.

Gambar 4.43. Operator Menutup Pintu


g. Operator menjalankan program permesian dengan cara menekan tombol START.

Gambar 4.44. Operator Menjalankan Program


h. Jika proses mencuci sudah selesai maka cucian dikeluarkan melalui pintu depan.

Gambar 4.45. Operator Mengeluarkan Cucian

Kesimpulannya, urutan proses mencuci telah sesuai dengan urutan yang telah
direncanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91

4.5.2. Analisa Menu Manual

Tabel 4.7 di bawah ini menerangkan tentang analisa pengoperasian dengan HMI
pada menu manual.
Tabel 4.7. Analisa HMI Menu MANUAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92

Tabel 4.7. Analisa HMI Menu MANUAL (lanjutan)

Kesimpulan dari percobaan ini adalah, bahwa tombol-tombol yang dibuat di


halaman manual pada HMI dapat berfungsi dengan baik, dan dapat berkomunikasi dengan
PLC sesuai dengan pengalamatan pada tabel 4.4. Catatannya ialah kecepatan putar 3 belum
dibuat sebesar 700 rpm seperti yang tertulis di perencanaan dikarenakan mesin tidak dalam
kondisi terpasang kuat dengan lantai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93

4.5.3. Analisa Menu PROGRAM dan Hak Akses


Analisa di bawah ini menerangkan tentang pengoperasian dengan HMI pada
halaman PROGRAM.
Untuk masuk ke dalam parameter program disediakan proteksi hak akses berupa
password/kata kunci. Hanya teknisi cuci saja yang memiliki password. Gambar 4.46
menunjukkan tampilan awal saat masuk ke dalam menu PROGRAM.

Gambar 4.46. Tampilan Awal Menu Program


Jika kotak di bagian entry code disentuh, akan muncul numeric virtual keyboard untuk
menuliskan password, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.47.

Gambar 4.47. Tampilan Numeric Virtual Keyboard


Setelah password dimasukkan dengan menekan tombol enter akan muncul tampilan seperti
gambar 4.48 jika terjadi kesalahan password, dan akan muncul tampilan seperti gambar
4.49 jika password yang dimasukkan benar.

Gambar 4.48a. Tampilan Password Salah Gambar 4.48b.Tampilan Password Benar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94

Jika password sudah berhasil dimasukkan, maka dapat diteruskan dengan membuka
parameter masing-masing nomor program (P1 s.d. P5). Mengganti password hanya bisa
dilakukan jika sudah berhasil memasukkan password lama Gambar 4.49. Jika password
lama tidak diketahui atau lupa maka menggunakan fasilitas RESET DATA, yang berarti
password akan default menjadi 1111, dan semua parameter pencucian akan menjadi 0 atau
OFF semua Gambar 4.50.

Gambar 4.49. Tampilan Ganti Password Gambar 4.50.Tampilan Reset Data


Kesimpulannya, permintaan untuk pembuatan hak akses dapat dilakukan dan
berfungsi dengan baik.

4.5.4. Analisa Pengaturan Parameter dan Jalannya Program


Berikut ini adalah pembahasan mengenai pengaturan parameter dan jalannya
program pencucian. Nomor program yang dijadikan contoh untuk diatur parameternya
adalah program nomor 3.

Gambar 4.51. Tampilan Parameter Program 3


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95

Tabel 4.8 menjelaskan perbandingan antara parameter yang diatur ke dalam program
nomor 3 dengan realisasi proses. Menjalankan program menggunakan menu AUTO RUN,
dengan terlebih dahulu memasukkan nomor program yang akan dijalankan. Pada halaman
AUTO RUN ini pula terpantau proses demi proses yang sedang berlangsung.
Tabel 4.8. Pengaturan Parameter dan Realisasi Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96

Kesimpulannya, program dapat dijalankan sesuai dengan parameter yang telah


dimasukkan.

4.5.5. Analisa Keamanan Pengoperasian


Berikut ini adalah pembahasan tentang keamanan pengoperasian (safety), untuk
melindungi operator dari kesalahan proses maupun kesalahan memasukkan data.
Disediakan pula tombol emergency stop. Keamanan yang utama adalah tentang pintu. Saat
pintu depan maupun pintu samping terbuka, maka akan muncul peringatan EMERGENCY
STOP dan pesan error pada layar (Gambar 4.51).

Gambar 4.52. Emergency Stop Button for Safety

Gambar 4.53. Keamanan Pintu Depan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97

Gambar 4.54. Keamanan Pintu Samping

Gambar 4.55. Keamanan Input Nomor Program

Gambar 4.56. Keamanan Input Berat Cucian

Gambar 4.57. Daftar Error Pada Alarm History


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98

Pada HMI, tampilan “EMERGENCY STOP” diberi alamat M0 (flag HMI emg).
Pada ladder diagram, M0 diaktifkan oleh X0 (tombol emergency stop), M2 (flag HMI
door open front), M3 (flag HMI door open back), M2000 (alarm prog < 1), dan M2006
(alarm prog > 5). M0 yang aktif akan berfungsi me-reset seluruh proses operasi mesin.
Hal ini memberikan kondisi dimana mesin tidak bisa dioperasikan ketika kondisi tombol
emergency stop aktif, dan kedua pintu sedang terbuka. Gambar 4.56 menunjukkan ladder
diagram aktivasi M0.

Gambar 4.58. Aktivasi Emergency Stop

Kesimpulannya, sistem keamanan yang dibuat berfungsi dengan baik dalam


melindungi operator terhadap kemungkinan kecelakaan, serta memberikan informasi
tentang kesalahan prosedur pengoperasian.

4.5.6. Analisa Kondisi Terputusnya Sumber Listrik


Sesuai permintaan, bahwa jika sumber listrik terputus (kasus mati listrik) maka
proses pencucian bisa dilanjutkan dari proses terakhir sebelum terjadi putusnya sumber,
dengan kata lain tidak mengulang dari proses paling awal. Untuk memenuhi permintaan ini
digunakan PLC yang mampu menyimpan data proses terakhir. Maka dipilih PLC yang
menggunakan fasilitas EEPROM (Electrically Enable Programmable Read Only Memory)
yang berfungsi untuk back up, jika data di RAM hilang atau rusak. Berikut uji coba yang
dilakukan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99

a. Program yang dijalankan adalah program nomor 1. Nilai-nilai yang diisikan


pada parameter program 1 diatur minimal, untuk mempersingkat waktu.

Gambar 4.59. Kondisi Awal Percobaan Mati Listrik

b. Tombol START ditekan, maka akan terjadi proses otomatis.


c. Kondisi sebelum terjadi mati listrik adalah sebagai berikut :
 Time remaining proses prewash 1, 0 menit
 Time remaining proses prewash 2, 0 menit
 Proses yang sedang berlangsung main wash 1, time remaining 2 menit.
 Water in aktif, chemical 1 aktif.

Gambar 4.60. Kondisi Sebelum Terjadi Mati Listrik

d. Pada saat proses sampai dengan main wash 1, sumber listrik diputus dengan
cara memutar main switch ke arah OFF. Panel mesin akan mati, dan mesin
berhenti berproses. Ditunggu beberapa detik pada kondisi ini, kemudian main
switch diputar ke arah ON lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100

Gambar 4.61. Simulasi Mati Listrik

e. Hidupkan mesin dengan menekan tombol Panel ON.

Gambar 4.62. Simulasi Saat Listrik Telah Menyala

f. Kondisi setelah listrik menyala sebagai berikut :


 Time remaining proses prewash 1, 0 menit
 Time remaining proses prewash 2, 0 menit
 Time remaining proses main wash 1, 2 menit
Tekan tombol START, maka pencucian akan melanjutkan proses main wash 1.

Gambar 4.63. Tampilan Saat Listrik Telah Menyala Kembali


Kesimpulannya, persyaratan agar mesin mampu meneruskan proses setelah OFF
dikarenakan putusnya sumber listrik dapat terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101

4.5.7. Analisa Pengisian Klasifikasi Berat Cucian.


Untuk membedakan volume air yang digunakan selama proses mencuci, dibuat
klasifikasi berat cucian yang diisikan pada HMI. Klasifikasinya sebagai berikut :
 Klasifikasi 1 : berat cucian 1 kg sampai dengan 7 kg
 Klasifikasi 2 : berat cucian > 7 kg sampai dengan 14 kg
 Klasifikasi 3 : berat cucian > 14 kg sampai dengan 20 kg.
Semakin besar angka klasifikasi yang diisikan ke dalam HMI, maka air yang akan
digunakan selama proses mencuci akan semakin banyak. Terdapat resiko-resiko yang
muncul jika pengisian klasifikasi tidak sesuai dengan berat cucian aktual.
a. Jika angka klasifikasi yang diisikan lebih kecil dari angka seharusnya.
Pada kasus ini, contoh kejadiannya adalah hasil penimbangan cucian menunjukkan 18
kg, sehingga operator seharusnya memasukkan angka klasifikasi 3. Tapi dikarenakan
kelalaian, angka yang dimasukkan adalah 1. Jika hal ini terjadi maka pasokan air yang
digunakan untuk mencuci akan kurang dari yang seharusnya, tetapi mesin tidak bisa
memberikan peringatan kepada operator bahwa airnya kurang, sehingga proses
mencuci akan terus berlangsung. Akibatnya, proses pencucian menjadi tidak optimal
dan hasil cucian menjadi kurang bersih.
b. Jika angka klasifikasi yang diisikan lebih besar dari angka seharusnya.
Pada kasus ini, contoh kejadiannya adalah hasil penimbangan cucian menunjukkan 6
kg, sehingga seharusnya operator angka klasifikasi 1. Namun dikarenakan kelalaian,
angka yang dimasukkan adalah 3. Jika hal ini terjadi maka pasokan air akan berlebih
dan mengakibatkan proses menjadi tidak efisien.
c. Jika angka klasifikasi yang diisikan 3 tapi berat cucian lebih dari 20 kg
Jika hal ini terjadi proses pencucian bisa tetap berlangsung, tapi akan beresiko pada
kerusakan mesin secara mekanis. Poros / shaft dari ruang pencucian / drum akan
mendapatkan beban yang terlampau besar.

Kesimpulannya, mesin ini masih belum cukup aman terhadap kelalaian operator
pada saat melakukan pengisian klasifikasi angka berdasarkan berat cucian (human error).
Hal ini terjadi karena mesin tidak dilengkapi dengan sensor berat. Pengendalian volume air
dan volume cucian yang akan dimasukkan murni dilakukan oleh operator. Sebagai solusi,
perlu dibuatkan tabel klasifikasi angka volume cucian, dan ditempelkan di panel
pengoperasian mesin agar operator bisa mengingat angka klasifikasi yang harus diisikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari tugas akhir yang dibuat dan saran untuk
penyempurnaan produk dan penelitian lebih lanjut.

5.1. Kesimpulan
Berdasar analisa, kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Penggantian unit pengendali mesin dari mekanis menjadi elektronis yaitu HMI dan
PLC dapat dilakukan. Terbukti urutan proses mencuci dapat dilakukan sesuai
permintaan. Pemilihan nomor program dan pemilihan level air berdasarkan berat
cucian dapat dilakukan oleh operator.
2. HMI Omron NB5Q-TW00B dan PLC Mitsubishi FX3U-48M dapat berkomunikasi
dengan baik. Pengaturan alamat juga dapat dilakukan dengan baik dan berfungsi
normal.
3. Pemberian komentar pada komponen PLC tidak sama dengan perencanaan awal,
dikarenakan untuk mempermudah dalam mengingat nama komponen.
4. Semua sensor dan aktuator dapat diintegrasikan dengan PLC dan HMI terbukti
dengan berjalannya program sesuai dengan parameter yang dimasukkan.
5. Sistem keamanan dapat dibuat, dan dapat berfungsi dengan baik sehingga
melindungi operator dari bahaya.
6. Pengaturan putaran untuk proses extract hanya bisa sampai dengan 250rpm,
mengingat kondisi mesin yang belum terpasang secara permanen di lantai.

5.2. Saran
Saran dari penulis:
1. Fungsi alarm history belum begitu sempurna dikarenakan waktu yang kurang
mencukupi untuk pembuatan program. Maka diperlukan waktu tambahan untuk
penyempurnaan alarm history.
2. Pada saat pemasangan instalasi mesin di tempat pelanggan, masih diperlukan
pengaturan ulang dan percobaan menggunakan putaran proses extract sebesar
700rpm.

102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103

3. Pengisian berat cucian hanya diklasifikasikan dalam 3 jenis (1, 2, dan 3). Hal ini
menyebabkan terjadinya resiko tidak sesuainya pengisian jenis berat ke dalam HMI
terhadap berat aktual cucian. Untuk menghindari resiko ini, diberikan label
petunjuk pengisian yang ditempelkan di mesin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ferry Nando, Ageng Sadnowo R., S.T., M.T, Yulliarto Raharjo, S.T., M.T.,
2012, DESIGN MODEL OF AUTOMATION WASHER FOR TWO TUBES
APERTURE (TWIN TUBE TOP LOADER) MICROCONTROLLER BASED
ATMEGA32, Volume 6, no 2, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
[2] Bolton, W., 2006, Programmable Logic Controllers, Fourth Edition, Elsevier
Newnes.
[3] FX3U Series Programmable Controllers User’s Manual, Mitsubishi Electric
Corporation, Himeji, Japan.
[4] Rockwell Automation, 1996, Application Basic of Operation of Three-Phases
Induction Motors, Sprecher +Schuh AG Rockwell Automation, Aarau.
[5] Rashid, MH 1998. “Power Electronics: Circuit, Devices, and Applications”.
New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.
[6] Differential Pressure Switches for Air, Flue and Exhaust Gasses, Karl Dungs
GmbH & Co. KG, Siemensstasse, Urbach, Germany.
[7] One Shot (OS-100 L/S) Instruction Manual, Knight LLC, 20531 Crescent Bay
Drive, Lake Forest, USA.
[8] Elektronik Industri Frank D. Petruzella, diterjemahkan oleh Sumanto, Penerbit
ANDI Yogyakarta, 2002
[9] Chris Woodford, September 2003, Heating
Elements,http://www.explainthatstuff.com//heating-elements.html diakses 23
Mei 2015
[10] Ir. Djoko Achyanto M.Sc.EE. Edisi keempat 1992, Mesin-Mesin Listrik, A.E.
Fitzgerald, Charles Kingley, Jr., Stephen D. Umans, Erlangga, jakarta
[11] Sensor Product OMRON, OMRON ASIA PACIFIC PTE. LTD., UE Square,
Singapore.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.1

Tabel 3.2. Daftar Alamat Internal Relay Program 1


Alamat Komentar Fungsi
M1110 sv_ch1_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 1
M1111 sv_ch2_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 1
M1112 sv_ch3_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 1
M1113 sv_sp1_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 1
M1114 sv_sp2_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 1
M1115 sv_sp3_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 1
M1116 sv_heat_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 1
M1120 sv_ch1_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 2
M1121 sv_ch2_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 2
M1122 sv_ch3_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 2
M1123 sv_sp1_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 2
M1124 sv_sp2_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 2
M1125 sv_sp3_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 2
M1126 sv_heat_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 2
M1130 sv_ch1_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 1
M1131 sv_ch2_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 1
M1132 sv_ch3_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 1
M1133 sv_sp1_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 1
M1134 sv_sp2_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 1
M1135 sv_sp3_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 1
M1136 sv_heat_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 1
M1140 sv_ch1_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 2
M1141 sv_ch2_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 2
M1142 sv_ch3_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 2
M1143 sv_sp1_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 2
M1144 sv_sp2_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 2
M1145 sv_sp3_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 2
M1146 sv_heat_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 2
M1150 sv_ch1_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 1
M1151 sv_ch2_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 1
M1152 sv_ch3_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 1
M1153 sv_sp1_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 1
M1154 sv_sp2_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 1
M1155 sv_sp3_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 1
M1156 sv_heat_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 1
M1160 sv_ch1_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 2
M1161 sv_ch2_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 2
M1162 sv_ch3_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 2
M1163 sv_sp1_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.1

Tabel 3.2. Daftar Alamat Internal Relay Program 1 (lanjutan)


Alamat Komentar Fungsi
M1164 sv_sp2_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 2
M1165 sv_sp3_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 2
M1166 sv_heat_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 2
M1170 sv_ch1_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses final rinse
M1171 sv_ch2_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses final rinse
M1172 sv_ch3_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses final rinse
M1173 sv_sp1_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses final rinse
M1174 sv_sp2_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses final rinse
M1175 sv_sp3_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses final rinse
M1176 sv_heat_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses final rinse
M1180 sv_ch1_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses extract
M1181 sv_ch2_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses extract
M1182 sv_ch3_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses extract
M1183 sv_sp1_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses extract
M1184 sv_sp2_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses extract
M1185 sv_sp3_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses extract
M1186 sv_heat_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses extract
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.2

Tabel 3.3. Daftar Alamat Internal Relay Program 2


Alamat Komentar Fungsi
M1210 sv_ch1_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 1
M1211 sv_ch2_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 1
M1212 sv_ch3_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 1
M1213 sv_sp1_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 1
M1214 sv_sp2_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 1
M1215 sv_sp3_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 1
M1216 sv_heat_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 1
M1220 sv_ch1_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 2
M1221 sv_ch2_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 2
M1222 sv_ch3_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 2
M1223 sv_sp1_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 2
M1224 sv_sp2_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 2
M1225 sv_sp3_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 2
M1226 sv_heat_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 2
M1230 sv_ch1_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 1
M1231 sv_ch2_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 1
M1232 sv_ch3_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 1
M1233 sv_sp1_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 1
M1234 sv_sp2_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 1
M1235 sv_sp3_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 1
M1236 sv_heat_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 1
M1240 sv_ch1_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 2
M1241 sv_ch2_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 2
M1242 sv_ch3_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 2
M1243 sv_sp1_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 2
M1244 sv_sp2_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 2
M1245 sv_sp3_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 2
M1246 sv_heat_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 2
M1250 sv_ch1_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 1
M1251 sv_ch2_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 1
M1252 sv_ch3_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 1
M1253 sv_sp1_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 1
M1254 sv_sp2_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 1
M1255 sv_sp3_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 1
M1256 sv_heat_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 1
M1260 sv_ch1_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 2
M1261 sv_ch2_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 2
M1262 sv_ch3_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 2
M1263 sv_sp1_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 2
M1264 sv_sp2_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 2
M1265 sv_sp3_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.2

Tabel 3.3. Daftar Alamat Internal Relay Program 2 (lanjutan)

Alamat Komentar Fungsi


M1266 sv_heat_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 2
M1270 sv_ch1_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses final rinse
M1271 sv_ch2_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses final rinse
M1272 sv_ch3_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses final rinse
M1273 sv_sp1_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses final rinse
M1274 sv_sp2_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses final rinse
M1275 sv_sp3_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses final rinse
M1276 sv_heat_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses final rinse
M1280 sv_ch1_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses extract
M1281 sv_ch2_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses extract
M1282 sv_ch3_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses extract
M1283 sv_sp1_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses extract
M1284 sv_sp2_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses extract
M1285 sv_sp3_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses extract
M1286 sv_heat_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses extract
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.3

Tabel 3.4. Daftar Alamat Internal Relay Program 3


Alamat Komentar Fungsi
M1310 sv_ch1_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 1
M1311 sv_ch2_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 1
M1312 sv_ch3_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 1
M1313 sv_sp1_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 1
M1314 sv_sp2_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 1
M1315 sv_sp3_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 1
M1316 sv_heat_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 1
M1320 sv_ch1_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 2
M1321 sv_ch2_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 2
M1322 sv_ch3_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 2
M1323 sv_sp1_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 2
M1324 sv_sp2_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 2
M1325 sv_sp3_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 2
M1326 sv_heat_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 2
M1330 sv_ch1_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 1
M1331 sv_ch2_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 1
M1332 sv_ch3_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 1
M1333 sv_sp1_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 1
M1334 sv_sp2_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 1
M1335 sv_sp3_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 1
M1336 sv_heat_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 1
M1340 sv_ch1_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 2
M1341 sv_ch2_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 2
M1342 sv_ch3_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 2
M1343 sv_sp1_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 2
M1344 sv_sp2_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 2
M1345 sv_sp3_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 2
M1346 sv_heat_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 2
M1350 sv_ch1_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 1
M1351 sv_ch2_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 1
M1352 sv_ch3_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 1
M1353 sv_sp1_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 1
M1354 sv_sp2_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 1
M1355 sv_sp3_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 1
M1356 sv_heat_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 1
M1360 sv_ch1_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 2
M1361 sv_ch2_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 2
M1362 sv_ch3_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 2
M1363 sv_sp1_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.3

Tabel 3.4. Daftar Alamat Internal Relay Program 3 (lanjutan)


Alamat Komentar Fungsi
M1364 sv_sp2_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 2
M1365 sv_sp3_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 2
M1366 sv_heat_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 2
M1370 sv_ch1_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses final rinse
M1371 sv_ch2_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses final rinse
M1372 sv_ch3_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses final rinse
M1373 sv_sp1_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses final rinse
M1374 sv_sp2_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses final rinse
M1375 sv_sp3_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses final rinse
M1376 sv_heat_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses final rinse
M1380 sv_ch1_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses extract
M1381 sv_ch2_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses extract
M1382 sv_ch3_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses extract
M1383 sv_sp1_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses extract
M1384 sv_sp2_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses extract
M1385 sv_sp3_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses extract
M1386 sv_heat_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses extract
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.4

Tabel 3.5. Daftar Alamat Internal Relay Program 4


Alamat Komentar Fungsi
M1410 sv_ch1_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 1
M1411 sv_ch2_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 1
M1412 sv_ch3_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 1
M1413 sv_sp1_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 1
M1414 sv_sp2_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 1
M1415 sv_sp3_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 1
M1416 sv_heat_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 1
M1420 sv_ch1_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 2
M1421 sv_ch2_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 2
M1422 sv_ch3_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 2
M1423 sv_sp1_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 2
M1424 sv_sp2_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 2
M1425 sv_sp3_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 2
M1426 sv_heat_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 2
M1430 sv_ch1_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 1
M1431 sv_ch2_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 1
M1432 sv_ch3_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 1
M1433 sv_sp1_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 1
M1434 sv_sp2_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 1
M1435 sv_sp3_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 1
M1436 sv_heat_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 1
M1440 sv_ch1_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 2
M1441 sv_ch2_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 2
M1442 sv_ch3_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 2
M1443 sv_sp1_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 2
M1444 sv_sp2_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 2
M1445 sv_sp3_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 2
M1446 sv_heat_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 2
M1450 sv_ch1_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 1
M1451 sv_ch2_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 1
M1452 sv_ch3_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 1
M1453 sv_sp1_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 1
M1454 sv_sp2_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 1
M1455 sv_sp3_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 1
M1456 sv_heat_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 1
M1460 sv_ch1_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 2
M1461 sv_ch2_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 2
M1462 sv_ch3_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 2
M1463 sv_sp1_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 2
M1464 sv_sp2_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 2
M1465 sv_sp3_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.4

Tabel 3.5. Daftar Alamat Internal Relay Program 4 (lanjutan)


Alamat Komentar Fungsi
M1466 sv_heat_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 2
M1470 sv_ch1_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses final rinse
M1471 sv_ch2_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses final rinse
M1472 sv_ch3_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses final rinse
M1473 sv_sp1_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses final rinse
M1474 sv_sp2_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses final rinse
M1475 sv_sp3_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses final rinse
M1476 sv_heat_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses final rinse
M1480 sv_ch1_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses extract
M1481 sv_ch2_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses extract
M1482 sv_ch3_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses extract
M1483 sv_sp1_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses extract
M1484 sv_sp2_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses extract
M1485 sv_sp3_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses extract
M1486 sv_heat_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses extract
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.5

Tabel 3.6. Daftar Internal Relay Program 5


Alamat Komentar Fungsi
M1510 sv_ch1_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 1
M1511 sv_ch2_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 1
M1512 sv_ch3_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 1
M1513 sv_sp1_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 1
M1514 sv_sp2_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 1
M1515 sv_sp3_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 1
M1516 sv_heat_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 1
M1520 sv_ch1_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 2
M1521 sv_ch2_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 2
M1522 sv_ch3_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 2
M1523 sv_sp1_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 2
M1524 sv_sp2_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 2
M1525 sv_sp3_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 2
M1526 sv_heat_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 2
M1530 sv_ch1_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 1
M1531 sv_ch2_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 1
M1532 sv_ch3_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 1
M1533 sv_sp1_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 1
M1534 sv_sp2_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 1
M1535 sv_sp3_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 1
M1536 sv_heat_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 1
M1540 sv_ch1_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 2
M1541 sv_ch2_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 2
M1542 sv_ch3_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 2
M1543 sv_sp1_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 2
M1544 sv_sp2_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 2
M1545 sv_sp3_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 2
M1546 sv_heat_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 2
M1550 sv_ch1_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 1
M1551 sv_ch2_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 1
M1552 sv_ch3_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 1
M1553 sv_sp1_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 1
M1554 sv_sp2_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 1
M1555 sv_sp3_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 1
M1556 sv_heat_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 1
M1560 sv_ch1_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 2
M1561 sv_ch2_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 2
M1562 sv_ch3_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 2
M1563 sv_sp1_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 2
M1564 sv_sp2_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 2
M1565 sv_sp3_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.5

Tabel 3.6. Daftar Internal Relay Program 5 (lanjutan)


Alamat Komentar Fungsi
M1566 sv_heat_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 2
M1570 sv_ch1_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses final rinse
M1571 sv_ch2_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses final rinse
M1572 sv_ch3_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses final rinse
M1573 sv_sp1_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses final rinse
M1574 sv_sp2_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses final rinse
M1575 sv_sp3_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses final rinse
M1576 sv_heat_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses final rinse
M1580 sv_ch1_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses extract
M1581 sv_ch2_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses extract
M1582 sv_ch3_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses extract
M1583 sv_sp1_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses extract
M1584 sv_sp2_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses extract
M1585 sv_sp3_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses extract
M1586 sv_heat_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses extract
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.6

Tabel 3.7. Daftar Alamat Data Program 1


Alamat Komentar Fungsi
D1110 dsv_ch1_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 1
D1111 dsv_ch2_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 1
D1112 dsv_ch3_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 1
D1113 dsv_sp1_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 1
D1114 dsv_sp2_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 1
D1115 dsv_sp3_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 1
D1116 dsv_heat_pw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 1
D1120 dsv_ch1_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 2
D1121 dsv_ch2_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 2
D1122 dsv_ch3_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 2
D1123 dsv_sp1_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 2
D1124 dsv_sp2_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 2
D1125 dsv_sp3_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 2
D1126 dsv_heat_pw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 2
D1130 dsv_ch1_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 1
D1131 dsv_ch2_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 1
D1132 dsv_ch3_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 1
D1133 dsv_sp1_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 1
D1134 dsv_sp2_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 1
D1135 dsv_sp3_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 1
D1136 dsv_heat_mw1_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 1
D1140 dsv_ch1_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 2
D1141 dsv_ch2_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 2
D1142 dsv_ch3_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 2
D1143 dsv_sp1_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 2
D1144 dsv_sp2_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 2
D1145 dsv_sp3_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 2
D1146 dsv_heat_mw2_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 2
D1150 dsv_ch1_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 1
D1151 dsv_ch2_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 1
D1152 dsv_ch3_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 1
D1153 dsv_sp1_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 1
D1154 dsv_sp2_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 1
D1155 dsv_sp3_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 1
D1156 dsv_heat_r1_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 1
D1160 dsv_ch1_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 2
D1161 dsv_ch2_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 2
D1162 dsv_ch3_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 2
D1163 dsv_sp1_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 2
D1164 dsv_sp2_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 2
D1165 dsv_sp3_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.6

Tabel 3.7. Daftar Alamat Data Program 1 (lanjutan)


Alamat Komentar Fungsi
D1166 dsv_heat_r2_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 2
D1170 dsv_ch1_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses final rinse
D1171 dsv_ch2_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses final rinse
D1172 dsv_ch3_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses final rinse
D1173 dsv_sp1_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses final rinse
D1174 dsv_sp2_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses final rinse
D1175 dsv_sp3_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses final rinse
D1176 dsv_heat_fr_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses final rinse
D1180 dsv_ch1_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses extract
D1181 dsv_ch2_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses extract
D1182 dsv_ch3_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses extract
D1183 dsv_sp1_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses extract
D1184 dsv_sp2_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses extract
D1185 dsv_sp3_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses extract
D1186 dsv_heat_ext_p1 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses extract
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.7

Tabel 3.8. Daftar Alamat Data Program 2


Alamat Komentar Fungsi
D1210 dsv_ch1_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 1
D1211 dsv_ch2_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 1
D1212 dsv_ch3_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 1
D1213 dsv_sp1_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 1
D1214 dsv_sp2_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 1
D1215 dsv_sp3_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 1
D1216 dsv_heat_pw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 1
D1220 dsv_ch1_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 2
D1221 dsv_ch2_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 2
D1222 dsv_ch3_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 2
D1223 dsv_sp1_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 2
D1224 dsv_sp2_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 2
D1225 dsv_sp3_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 2
D1226 dsv_heat_pw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 2
D1230 dsv_ch1_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 1
D1231 dsv_ch2_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 1
D1232 dsv_ch3_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 1
D1233 dsv_sp1_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 1
D1234 dsv_sp2_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 1
D1235 dsv_sp3_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 1
D1236 dsv_heat_mw1_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 1
D1240 dsv_ch1_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 2
D1241 dsv_ch2_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 2
D1242 dsv_ch3_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 2
D1243 dsv_sp1_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 2
D1244 dsv_sp2_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 2
D1245 dsv_sp3_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 2
D1246 dsv_heat_mw2_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 2
D1250 dsv_ch1_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 1
D1251 dsv_ch2_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 1
D1252 dsv_ch3_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 1
D1253 dsv_sp1_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 1
D1254 dsv_sp2_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 1
D1255 dsv_sp3_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 1
D1256 dsv_heat_r1_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 1
D1260 dsv_ch1_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 2
D1261 dsv_ch2_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 2
D1262 dsv_ch3_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 2
D1263 dsv_sp1_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 2
D1264 dsv_sp2_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 2
D1265 dsv_sp3_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.7

Tabel 3.8. Daftar Alamat Data Program 2 (lanjutan)


Alamat Komentar Fungsi
D1266 dsv_heat_r2_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 2
D1270 dsv_ch1_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses final rinse
D1271 dsv_ch2_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses final rinse
D1272 dsv_ch3_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses final rinse
D1273 dsv_sp1_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses final rinse
D1274 dsv_sp2_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses final rinse
D1275 dsv_sp3_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses final rinse
D1276 dsv_heat_fr_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses final rinse
D1280 dsv_ch1_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses extract
D1281 dsv_ch2_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses extract
D1282 dsv_ch3_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses extract
D1283 dsv_sp1_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses extract
D1284 dsv_sp2_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses extract
D1285 dsv_sp3_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses extract
D1286 dsv_heat_ext_p2 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses extract
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.8

Tabel 3.9. Daftar Alamat Data Program 3


Alamat Komentar Fungsi
D1310 dsv_ch1_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 1
D1311 dsv_ch2_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 1
D1312 dsv_ch3_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 1
D1313 dsv_sp1_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 1
D1314 dsv_sp2_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 1
D1315 dsv_sp3_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 1
D1316 dsv_heat_pw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 1
D1320 dsv_ch1_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 2
D1321 dsv_ch2_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 2
D1322 dsv_ch3_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 2
D1323 dsv_sp1_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 2
D1324 dsv_sp2_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 2
D1325 dsv_sp3_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 2
D1326 dsv_heat_pw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 2
D1330 dsv_ch1_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 1
D1331 dsv_ch2_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 1
D1332 dsv_ch3_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 1
D1333 dsv_sp1_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 1
D1334 dsv_sp2_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 1
D1335 dsv_sp3_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 1
D1336 dsv_heat_mw1_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 1
D1340 dsv_ch1_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 2
D1341 dsv_ch2_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 2
D1342 dsv_ch3_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 2
D1343 dsv_sp1_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 2
D1344 dsv_sp2_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 2
D1345 dsv_sp3_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 2
D1346 dsv_heat_mw2_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 2
D1350 dsv_ch1_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 1
D1351 dsv_ch2_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 1
D1352 dsv_ch3_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 1
D1353 dsv_sp1_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 1
D1354 dsv_sp2_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 1
D1355 dsv_sp3_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 1
D1356 dsv_heat_r1_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 1
D1360 dsv_ch1_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 2
D1361 dsv_ch2_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 2
D1362 dsv_ch3_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 2
D1363 dsv_sp1_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 2
D1364 dsv_sp2_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 2
D1365 dsv_sp3_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.8

Tabel 3.9. Daftar Alamat Data Program 3 (lanjutan)


Alamat Komentar Fungsi
D1366 dsv_heat_r2_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 2
D1370 dsv_ch1_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses final rinse
D1371 dsv_ch2_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses final rinse
D1372 dsv_ch3_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses final rinse
D1373 dsv_sp1_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses final rinse
D1374 dsv_sp2_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses final rinse
D1375 dsv_sp3_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses final rinse
D1376 dsv_heat_fr_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses final rinse
D1380 dsv_ch1_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses extract
D1381 dsv_ch2_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses extract
D1382 dsv_ch3_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses extract
D1383 dsv_sp1_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses extract
D1384 dsv_sp2_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses extract
D1385 dsv_sp3_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses extract
D1386 dsv_heat_ext_p3 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses extract
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.9

Tabel 3.10. Daftar Alamat Data Program 4


Alamat Komentar Fungsi
D1410 dsv_ch1_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 1
D1411 dsv_ch2_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 1
D1412 dsv_ch3_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 1
D1413 dsv_sp1_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 1
D1414 dsv_sp2_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 1
D1415 dsv_sp3_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 1
D1416 dsv_heat_pw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 1
D1420 dsv_ch1_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 2
D1421 dsv_ch2_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 2
D1422 dsv_ch3_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 2
D1423 dsv_sp1_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 2
D1424 dsv_sp2_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 2
D1425 dsv_sp3_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 2
D1426 dsv_heat_pw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 2
D1430 dsv_ch1_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 1
D1431 dsv_ch2_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 1
D1432 dsv_ch3_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 1
D1433 dsv_sp1_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 1
D1434 dsv_sp2_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 1
D1435 dsv_sp3_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 1
D1436 dsv_heat_mw1_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 1
D1440 dsv_ch1_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 2
D1441 dsv_ch2_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 2
D1442 dsv_ch3_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 2
D1443 dsv_sp1_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 2
D1444 dsv_sp2_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 2
D1445 dsv_sp3_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 2
D1446 dsv_heat_mw2_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 2
D1450 dsv_ch1_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 1
D1451 dsv_ch2_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 1
D1452 dsv_ch3_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 1
D1453 dsv_sp1_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 1
D1454 dsv_sp2_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 1
D1455 dsv_sp3_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 1
D1456 dsv_heat_r1_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 1
D1460 dsv_ch1_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 2
D1461 dsv_ch2_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 2
D1462 dsv_ch3_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 2
D1463 dsv_sp1_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 2
D1464 dsv_sp2_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 2
D1465 dsv_sp3_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.9

Tabel 3.10. Daftar Alamat Data Program 4 (lanjutan)


Alamat Komentar Fungsi
D1466 dsv_heat_r2_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 2
D1470 dsv_ch1_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses final rinse
D1471 dsv_ch2_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses final rinse
D1472 dsv_ch3_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses final rinse
D1473 dsv_sp1_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses final rinse
D1474 dsv_sp2_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses final rinse
D1475 dsv_sp3_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses final rinse
D1476 dsv_heat_fr_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses final rinse
D1480 dsv_ch1_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses extract
D1481 dsv_ch2_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses extract
D1482 dsv_ch3_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses extract
D1483 dsv_sp1_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses extract
D1484 dsv_sp2_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses extract
D1485 dsv_sp3_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses extract
D1486 dsv_heat_ext_p4 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses extract
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.10

Tabel 3.11. Daftar Alamat Data Program 5


Alamat Komentar Fungsi
D1510 dsv_ch1_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 1
D1511 dsv_ch2_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 1
D1512 dsv_ch3_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 1
D1513 dsv_sp1_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 1
D1514 dsv_sp2_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 1
D1515 dsv_sp3_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 1
D1516 dsv_heat_pw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 1
D1520 dsv_ch1_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses prewash 2
D1521 dsv_ch2_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses prewash 2
D1522 dsv_ch3_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses prewash 2
D1523 dsv_sp1_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses prewash 2
D1524 dsv_sp2_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses prewash 2
D1525 dsv_sp3_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses prewash 2
D1526 dsv_heat_pw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses prewash 2
D1530 dsv_ch1_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 1
D1531 dsv_ch2_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 1
D1532 dsv_ch3_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 1
D1533 dsv_sp1_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 1
D1534 dsv_sp2_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 1
D1535 dsv_sp3_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 1
D1536 dsv_heat_mw1_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 1
D1540 dsv_ch1_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses main wash 2
D1541 dsv_ch2_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses main wash 2
D1542 dsv_ch3_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses main wash 2
D1543 dsv_sp1_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses main wash 2
D1544 dsv_sp2_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses main wash 2
D1545 dsv_sp3_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses main wash 2
D1546 dsv_heat_mw2_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses main wash 2
D1550 dsv_ch1_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 1
D1551 dsv_ch2_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 1
D1552 dsv_ch3_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 1
D1553 dsv_sp1_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 1
D1554 dsv_sp2_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 1
D1555 dsv_sp3_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 1
D1556 dsv_heat_r1_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 1
D1560 dsv_ch1_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses rinse 2
D1561 dsv_ch2_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses rinse 2
D1562 dsv_ch3_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses rinse 2
D1563 dsv_sp1_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses rinse 2
D1564 dsv_sp2_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses rinse 2
D1565 dsv_sp3_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses rinse 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.10

Tabel 3.11. Daftar Alamat Data Program 5 (lanjutan)


Alamat Komentar Fungsi
D1566 dsv_heat_r2_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses rinse 2
D1570 dsv_ch1_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses final rinse
D1571 dsv_ch2_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses final rinse
D1572 dsv_ch3_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses final rinse
D1573 dsv_sp1_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses final rinse
D1574 dsv_sp2_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses final rinse
D1575 dsv_sp3_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses final rinse
D1576 dsv_heat_fr_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses final rinse
D1580 dsv_ch1_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 1 untuk proses extract
D1581 dsv_ch2_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 2 untuk proses extract
D1582 dsv_ch3_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter chemical 3 untuk proses extract
D1583 dsv_sp1_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 1 untuk proses extract
D1584 dsv_sp2_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 2 untuk proses extract
D1585 dsv_sp3_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter putaran 3 untuk proses extract
D1586 dsv_heat_ext_p5 Menyimpan aktivasi parameter heater untuk proses extract
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.11

Tabel 3.12. Daftar Alamat Internal Relay Untuk Tombol dan Pantauan
Alamat Komentar Fungsi
M50 disp_lv3 Menampilkan indikator kerja sensor level air 3
M51 disp_lv2 Menampilkan indikator kerja sensor level air 2
M52 disp_lv1 Menampilkan indikator kerja sensor level air 1
M53 disp_ch3 Menampilkan indikator kerja chemical 3
M54 disp_ch2 Menampilkan indikator kerja chemical 2
M55 disp_ch1 Menampilkan indikator kerja chemical 1
M56 disp_win Menampilkan indikator kerja katup air masuk
M57 disp_heat Menampilkan indikator kerja pemanas
M58 disp_wout Menampilkan indikator kerja katup air keluar
M59 pause Tombol proses berhenti sementara
M60 endpro Tombol mengakhiri proses
M69 lock Tombol mengunci pintu
M70 unlock Tombol membuka kunci pintu
M71 start Tombol memulai proses
M72 gotopgm Tombol ganti layar menuju menu program
M73 gotoman Tombol ganti layar menuju menu manual
M74 gotomain Tombol ganti layar menuju menu maintenance
M80 codeok Menampilkan indikator kecocokan kata sandi
M81 codeerr Menampilkan indikator kegagalan kata sandi
M82 gotop1 Tombol ganti layar menuju daftar parameter program 1
M83 gotop2 Tombol ganti layar menuju daftar parameter program 2
M84 gotop3 Tombol ganti layar menuju daftar parameter program 3
M85 gotop4 Tombol ganti layar menuju daftar parameter program 4
M86 gotop5 Tombol ganti layar menuju daftar parameter program 5
M87 chgok Menampilkan indikator kecocokan konfirmasi perubahan kata sandi
M88 chgerr Menampilkan indikator kegagalan konfirmasi perubahan kata sandi
M89 chgsave Tombol untuk menyimpan perubahan kata sandi
M90 man_sp1 Tombol operasi manual putaran 1
M91 man_sp2 Tombol operasi manual putaran 2
M92 man_sp3 Tombol operasi manual putaran 3
M93 man_ch1 Tombol operasi manual chemical 1
M94 man_ch2 Tombol operasi manual chemical 2
M95 man_ch3 Tombol operasi manual chemical 3
M96 man_winlv1 Tombol operasi manual katup air masuk, otomatis menutup pada level 1
M97 man_winlv2 Tombol operasi manual katup air masuk, otomatis menutup pada level 2
M98 man_winlv3 Tombol operasi manual katup air masuk, otomatis menutup pada level 3
M99 man_wout Tombol operasi manual katup air keluar
M100 man_lock Tombol operasi pengunci pintu
M101 reset Tombol pengaturan ulang kata sandi
M102 resetsure Menampilkan konfirmasi pengaturan ulang kata sandi
M103 resetok Tombol konfirmasi pengaturan ulang kata sandi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.11

Tabel 3.12. Daftar Alamat Internal Relay Untuk Tombol dan Pantauan (lanjutan)
Alamat Komentar Fungsi
M104 alarmhist Tombol untuk menampilkan daftar alarm
M105 mrecord Tombol untuk menampilkan daftar rekaman penggunaan mesin
M106 cl_alarmhist Tombol untuk menghapus daftar alarm
M107 cl_mrecord Tombol untuk menghapus daftar rekaman penggunaan mesin
M150 disp_ch1_pw1 Menampilkan parameter penggunaan chemical 1 pada proses prewash 1
M151 disp_ch2_pw1 Menampilkan parameter penggunaan chemical 2 pada proses prewash 1
M152 disp_ch3_pw1 Menampilkan parameter penggunaan chemical 3 pada proses prewash 1
M153 disp_sp1_pw1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 1 pada proses prewash 1
M154 disp_sp2_pw1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 2 pada proses prewash 1
M155 disp_sp3_pw1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 3 pada proses prewash 1
M156 disp_heat_pw1 Menampilkan parameter penggunaan pemanas pada proses prewash 1
M160 disp_ch1_pw2 Menampilkan parameter penggunaan chemical 1 pada proses prewash 2
M161 disp_ch2_pw2 Menampilkan parameter penggunaan chemical 2 pada proses prewash 2
M162 disp_ch3_pw2 Menampilkan parameter penggunaan chemical 3 pada proses prewash 2
M163 disp_sp1_pw2 Menampilkan parameter penggunaan putaran 1 pada proses prewash 2
M164 disp_sp2_pw2 Menampilkan parameter penggunaan putaran 2 pada proses prewash 2
M165 disp_sp3_pw2 Menampilkan parameter penggunaan putaran 3 pada proses prewash 2
M166 disp_heat_pw2 Menampilkan parameter penggunaan pemanas pada proses prewash 2
M170 disp_ch1_mw1 Menampilkan parameter penggunaan chemical 1 pada proses main wash 1
M171 disp_ch2_mw1 Menampilkan parameter penggunaan chemical 2 pada proses main wash 1
M172 disp_ch3_mw1 Menampilkan parameter penggunaan chemical 3 pada proses main wash 1
M173 disp_sp1_mw1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 1 pada proses main wash 1
M174 disp_sp2_mw1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 2 pada proses main wash 1
M175 disp_sp3_mw1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 3 pada proses main wash 1
M176 disp_heat_mw1 Menampilkan parameter penggunaan pemanas pada proses main wash 1
M180 disp_ch1_mw2 Menampilkan parameter penggunaan chemical 1 pada proses main wash 2
M181 disp_ch2_mw2 Menampilkan parameter penggunaan chemical 2 pada proses main wash 2
M182 disp_ch3_mw2 Menampilkan parameter penggunaan chemical 3 pada proses main wash 2
M183 disp_sp1_mw2 Menampilkan parameter penggunaan putaran 1 pada proses main wash 2
M184 disp_sp2_mw2 Menampilkan parameter penggunaan putaran 2 pada proses main wash 2
M185 disp_sp3_mw2 Menampilkan parameter penggunaan putaran 3 pada proses main wash 2
M186 disp_heat_mw2 Menampilkan parameter penggunaan pemanas pada proses main wash 2
M190 disp_ch1_r1 Menampilkan parameter penggunaan chemical 1 pada proses rinse 1
M191 disp_ch2_r1 Menampilkan parameter penggunaan chemical 2 pada proses rinse 1
M192 disp_ch3_r1 Menampilkan parameter penggunaan chemical 3 pada proses rinse 1
M193 disp_sp1_r1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 1 pada proses rinse 1
M194 disp_sp2_r1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 2 pada proses rinse 1
M195 disp_sp3_r1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 3 pada proses rinse 1
M196 disp_heat_r1 Menampilkan parameter penggunaan pemanas pada proses rinse 1
M200 disp_ch1_r2 Menampilkan parameter penggunaan chemical 1 pada proses rinse 2
M201 disp_ch2_r2 Menampilkan parameter penggunaan chemical 2 pada proses rinse 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.11

Tabel 3.12. Daftar Alamat Internal Relay Untuk Tombol dan Pantauan (lanjutan)
Alamat Komentar Fungsi
M211 disp_ch2_fr1 Menampilkan parameter penggunaan chemical 2 pada proses final rinse 1
M212 disp_ch3_fr1 Menampilkan parameter penggunaan chemical 3 pada proses final rinse 1
M213 disp_sp1_fr1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 1 pada proses final rinse 1
M214 disp_sp2_fr1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 2 pada proses final rinse 1
M215 disp_sp3_fr1 Menampilkan parameter penggunaan putaran 3 pada proses final rinse 1
M216 disp_heat_fr1 Menampilkan parameter penggunaan pemanas pada proses final rinse 1
M220 disp_ch1_ext Menampilkan parameter penggunaan chemical 1 pada proses extract
M221 disp_ch2_ext Menampilkan parameter penggunaan chemical 2 pada proses extract
M222 disp_ch3_ext Menampilkan parameter penggunaan chemical 3 pada proses extract
M223 disp_sp1_ext Menampilkan parameter penggunaan putaran 1 pada proses extract
M224 disp_sp2_ext Menampilkan parameter penggunaan putaran 2 pada proses extract
M225 disp_sp3_ext Menampilkan parameter penggunaan putaran 3 pada proses extract
M226 disp_heat_ext Menampilkan parameter penggunaan pemanas pada proses extract
M230 editch1 Tombol untuk aktivasi parameter chemical 1
M231 editch2 Tombol untuk aktivasi parameter chemical 2
M232 editch3 Tombol untuk aktivasi parameter chemical 3
M233 editsp1 Tombol untuk aktivasi parameter putaran 1
M234 editsp2 Tombol untuk aktivasi parameter putaran 2
M235 editsp3 Tombol untuk aktivasi parameter putaran 3
M236 editheat Tombol untuk aktivasi parameter pemanas
M240 ch1_inp Menampilkan aktivasi parameter chemical 1 yang dimasukkan
M241 ch2_inp Menampilkan aktivasi parameter chemical 2 yang dimasukkan
M242 ch3_inp Menampilkan aktivasi parameter chemical 3 yang dimasukkan
M243 sp1_inp Menampilkan aktivasi parameter putaran 1 yang dimasukkan
M244 sp2_inp Menampilkan aktivasi parameter putaran 2 yang dimasukkan
M245 sp3_inp Menampilkan aktivasi parameter putaran 3 yang dimasukkan
M246 save Tombol untuk menyimpan parameter proses
M247 backtoprm Tombol untuk kembali ke layar tampilan parameter
M248 nextpro Tombol untuk berpindah menuju lembar pengubahan parameter proses berikutnya
M301 editp1 Tombol ganti layar menuju pengisian parameter prewash 1
M302 editp2 Tombol ganti layar menuju pengisian parameter prewash 2
M303 editp3 Tombol ganti layar menuju pengisian parameter main wash 1
M304 editp4 Tombol ganti layar menuju pengisian parameter main wash 2
M305 editp5 Tombol ganti layar menuju pengisian parameter rinse 1
M306 editp6 Tombol ganti layar menuju pengisian parameter rinse 2
M307 editp7 Tombol ganti layar menuju pengisian parameter final rinse
M308 editp8 Tombol ganti layar menuju pengisian parameter extract
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.12

Tabel 3.13. Daftar Alamat Data Untuk Tampilan Pantauan


Alamat Komentar Fungsi
D1 pgmtorun Menyimpan input nomor program
D2 weihgt Menyimpan input berat cucian
D3 wlevel Menyimpan pengaturan ketinggian air
D4 error Menyimpan data jenis error
D10 set_pw1 Menampilkan data durasi proses prewash 1
D11 set_pw2 Menampilkan data durasi proses prewash 2
D12 set_mw1 Menampilkan data durasi proses main wash 1
D13 set_mw2 Menampilkan data durasi proses main wash 2
D14 set_r1 Menampilkan data durasi proses rinse 1
D15 set_r2 Menampilkan data durasi proses rinse 2
D16 set_fr Menampilkan data durasi proses final rinse
D17 set_ext Menampilkan data durasi proses extract
D18 set_dur Menampilkan data durasi proses total
D20 rem_pw1 Menampilkan data durasi tersisa proses prewash 1
D21 rem_pw2 Menampilkan data durasi tersisa proses prewash 2
D22 rem_mw1 Menampilkan data durasi tersisa proses main wash 1
D23 rem_mw2 Menampilkan data durasi tersisa proses main wash 2
D24 rem_r1 Menampilkan data durasi tersisa proses rinse 1
D25 rem_r2 Menampilkan data durasi tersisa proses rinse 2
D26 rem_fr Menampilkan data durasi tersisa proses final rinse
D27 rem_ext Menampilkan data durasi tersisa proses extract
D28 rem_dur Menampilkan data durasi tersisa proses total
D30 entcode Menyimpan data kata sandi
D31 chgcode Menyimpan data perubahan kata sandi
D32 chgconfm Menyimpan data konfirmasi perubahan kata sandi
D34 defcode Menyimpan data kata sandi default
D127 durpro Menyimpan data durasi proses
D130 editdurch1 Ubah parameter durasi chemical 1
D131 editdurch2 Ubah parameter durasi chemical 2
D132 editdurch2 Ubah parameter durasi chemical 3
D133 editdursp1 Ubah parameter durasi putaran 1
D134 editdursp2 Ubah parameter durasi putaran 2
D135 editdursp3 Ubah parameter durasi putaran 3
D136 editdurtot Durasi proses
D140 durch1inp Menampilkan parameter durasi chemical 1 yang dimasukkan
D141 durch2inp Menampilkan parameter durasi chemical 2 yang dimasukkan
D142 durch3inp Menampilkan parameter durasi chemical 3 yang dimasukkan
D143 dursp1inp Menampilkan parameter durasi putaran 1 yang dimasukkan
D144 dursp2inp Menampilkan parameter durasi putaran 2 yang dimasukkan
D145 dursp3sp Menampilkan parameter durasi putaran 3 yang dimasukkan

Anda mungkin juga menyukai