Anda di halaman 1dari 94

APLIKASI PROJECT MANAGEMENT MONITORING SYSTEM

BERBASIS WEB DAN ANDROID

PADA PT ANGKASA PURA II

(PERSERO)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM : 1322475544
NAMA : LILIP RIFAI

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI PROJECT MANAGEMENT MONITORING SYSTEM

BERBASIS WEB DAN ANDROID

PADA PT ANGKASA PURA II

(PERSERO)

Disusun Oleh :

NIM : 1322475544
Nama : Lilip Rifai
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering

Disahkan Oleh :
Tangerang, Februari 2016

Ketua      Kepala Jurusan


STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594      NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI PROJECT MANAGEMENT MONITORING SYSTEM

BERBASIS WEB DAN ANDROID

PADA PT ANGKASA PURA II

(PERSERO)

Dibuat Oleh :
NIM : 1322475544
Nama : Lilip Rifai

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2016

Pembimbing I     Pembimbing II
     
     
     
     
(Junaidi, M.Kom)     (Al Husain), M.Kom
NID : 05062     NID : 13002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI PROJECT MANAGEMENT MONITORING SYSTEM

BERBASIS WEB DAN ANDROID

PADA PT ANGKASA PURA II

(PERSERO)

Disusun Oleh :

NIM : 1322475544
Nama : Lilip Rifai

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II


       
       
       
       
(_______________)   (_______________)   (_______________)
NID :   NID :   NID :
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI PROJECT MANAGEMENT MONITORING SYSTEM

BERBASIS WEB DAN ANDROID

PADA PT ANGKASA PURA II

(PERSERO)

Disusun Oleh :

NIM : 1322475544
Nama : Lilip Rifai
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering

 
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan,

salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta

belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima

sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 24 Januari 2016

 
 
 
 
 
(Lilip Rifai)
NIM : 1322475544

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang memiliki
visi menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional. Untuk
mewujudkan visi tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) membentuk Unit Manajemen Proyek
ERP (Enterprise Resource Planning) yang berfungsi untuk melakukan pembatasan, perencanaan,
perkiraan, penjadwalan, pengorganisasian, pengarahan, pengontrolan, serta melakukan
penutupan proyek. Perkembangan teknologi sistem monitoring yang semakin maju dan
berkembang dapat dimanfaatkan untuk membantu manajemen dalam melakukan pemantauan
guna memastikan setiap kegiatan yang dilakukan berjalan sesuai rencana. Teknologi yang dapat
digunakan sebagai media monitoring diantaranya adalah teknologi berbasis web serta teknologi
mobile device atau smartphone berbasis android. Metode penelitian yang digunakan adalah
dengan melakukan observasi langsung di Unit Manajemen Proyek ERP, menganalisa prosedur
dan proses pada sistem yang sedang berjalan, serta menggambarkan prosedur tersebut dengan
menggunakan UML. Untuk menunjang keakuratan data, penelitian dilakukan dengan metode
kepustakaan, yaitu dengan mencari informasi-informasi terkait dari berbagai buku dan jelajah
internet. Penulis juga melakukan percobaan atau praktek langsung dalam pembuatan desain dan
prototype aplikasi Project Management Monitoring System. Manfaat dari penelitian ini adalah
menghasilkan sistem baru berupa aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web
dan android yang mampu mendukung mobilitas tinggi dari para pegawai untuk melaporkan
setiap kegiatan yang telah, sedang, atau akan dilakukan secara realtime. Laporan tersebut
selanjutnya dijadikan dasar untuk menganalisa kekurangan dari kegiatan yang telah dilakukan
sehingga manajemen dapat melakukan forecasting atas kegiatan yang akan diimplementasikan di
masa mendatang. Dari penelitian ini, diharapkan kinerja Unit Manajemen Proyek ERP dalam
melakukan monitoring proyek dapat menjadi lebih efektif, efisien, serta optimal.

Kata kunci : Manajemen Proyek, Monitoring, web, website, Android, Smartphone, Mobile,
Aplikasi Mobile

ABSTRACT

PT Angkasa Pura II (Persero) is a State-Owned Enterprises that have the vision to become a
world-class airport organizer of the leading and professional. To realize this vision, PT Angkasa
Pura II (Persero) established the Project Management Unit of ERP (Enterprise Resource
Planning), which serves to limit, planning, estimation, scheduling, organizing, directing,
controlling, and closing projects. Technological development of more advanced monitoring
system and developing can be used to assist management in monitoring to ensure all activities
conducted goes according to plan. Technology that can be used as a project monitoring media is
a web-based technology and mobile technology devices or smartphones based on Android. The
method used is by direct observation in ERP Project Management Unit, analyzing procedures
and processes on a system that is running, and describes the procedure using UML. To support
the accuracy of the data, the research conducted by the method of literature, by searching for
relevant information from various books and browsing the Internet. The authors also conducted
an experiment or in practice in the design and manufacture of prototype applications Project
Management Monitoring System. The benefits of this research is to produce a new system in the
form of application Project Management Monitoring System based on web and android capable
of supporting high mobility of employees to report any activities that have been, are being, or
will be done in realtime. The report was subsequently used as a basis for analyzing the
shortcomings of the activities that have been done so that management can do forecasting for the
activities that will be implemented in the future. From this research, the expected performance of
ERP Project Management Unit in monitoring the project may be more effective, efficient, and
optimal.".

Keyword : Project Management, Monitoring, web, website, Android, Smartphone, Mobile,


Mobile

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta

melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis yang berjudul

“Aplikasi Project Management Monitoring System Berbasis Web dan Android Pada PT

Angkasa Pura II (Persero)” dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar

Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan

penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey, serta

studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.
Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak

penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena

itu pada kesempatan yang singkat ini, ijinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan

terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika dan juga sebagai
Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada penulis.
4. Bapak Al Husain, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak
masukkan dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta atas dukungan moril, materil, serta doa yang telah
diberikan.
7. Seluruh Pimpinan dan Pegawai PT Angkasa Pura II (Persero) yang telah memberikan
dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi
ini.
8. Semua rekan mahasiswa-mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan khususnya
bagi mahasiswa dalam menambah ilmu pengetahuan.

Tangerang, 24 Januari 2016

(Lilip Rifai)
NIM : 1322475544
Daftar isi
 1 BAB I PENDAHULUAN
o 1.1 Latar Belakang
o 1.2 Rumusan Masalah
o 1.3 Ruang Lingkup Penelitian
o 1.4 Tujuan Penelitian
o 1.5 Manfaat Penelitian
o 1.6 Metode Penelitian
 1.6.1 Metode Pengumpulan Data
 1.6.2 Metode Analisa
 1.6.3 Metode Perancangan
o 1.7 Sistematika Penulisan
 2 BAB II LANDASAN TEORI
o 2.1 Teori Umum
 2.1.1 Konsep Dasar Sistem
 2.1.2 Konsep Dasar Data
 2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
 2.1.4 Konsep Dasar Data
 2.1.5 Konsep Dasar Sistem Informasi
 2.1.6 Konsep Dasar Analisis Sistem
 2.1.7 Konsep Dasar Perancangan Sistem
 2.1.8 Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)
 2.1.9 Konsep Dasar Pengujian Blackbox Testing
 2.1.10 Konsep Dasar Prototype
 2.1.11 Elisitasi
o 2.2 Teori Khusus
 2.2.1 Konsep Dasar Aplikasi
 2.2.2 Konsep Dasar Manajemen Proyek
 2.2.3 Konsep Dasar Activity
 2.2.4 Konsep Dasar Monitoring
 2.2.5 Website
 2.2.6 Android
 2.2.7 Java
 2.2.8 Tools Implementasi
 2.2.9 Literature Review
 3 BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
o 3.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)
 3.1.1 Sejarah Singkat PT Angkasa Pura II (Persero)
 3.1.2 Visi, Misi, Tata Nilai, dan Falsafah Perusahaan
 3.1.2.1 Visi
 3.1.2.2 Misi
 3.1.2.3 Tata Nilai PT Angkasa Pura II (Persero)
 3.1.2.4 Falsafah Perusahaan
 3.1.3 Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II (Persero)
 3.1.4 Tugas dan Tanggung Jawab
o 3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
 3.2.1 Prosedur Sistem Yang Berjalan
 3.2.1.1 Prosedur Perencanaan Kegiatan (Activity Planning)
 3.2.1.2 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan (Activity
Implementation)
 3.2.1.3 Prosedur Pelaporan Kegiatan (Activity Reporting)
 3.2.2 Rancangan Prosedur Sistem Berjalan
 3.2.2.1 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
 3.2.2.2 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
 3.2.2.2.1 Activity Diagram Perencanaan Kegiatan
(Activity Planning)
 3.2.2.2.2 Activity Diagram Pelaksanaan Kegiatan
(Activity Implementation)
 3.2.2.2.3 Activity Diagram Pelaporan Kegiatan (Activity
Reporting)
 3.2.2.3 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
 3.2.2.3.1 Sequence Diagram Perencanaan Kegiatan
(Activity Planning)
 3.2.2.3.2 Sequence Diagram Pelaksanaan Kegiatan
(Activity Implementation)
 3.2.2.3.3 Sequence Diagram Pelaporan Kegiatan
(Activity Reporting)
o 3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan
 3.3.1 Metode Analisa Sistem
 3.3.2 Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran
 3.3.2.1 Analisa Masukan
 3.3.2.2 Analisa Proses
 3.3.2.3 Analisa Keluaran
o 3.4 Konfigurasi Sistem Berjalan
 3.4.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
 3.4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
 3.4.3 Hak Akses (Brainware)
o 3.5 Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
 3.5.1 Permasahan Yang Dihadapi
 3.5.2 Alternatif Pemecahan Masalah
o 3.6 User Requirement
 3.6.1 Elisitasi Tahap I
 3.6.2 Elisitasi Tahap II
 3.6.3 Elisitasi Tahap III
 3.6.4 Final Draft Elisitasi
 4 BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
o 4.1 Rancangan Sistem Usulan
 4.1.1 Prosedur Sistem Usulan
 4.1.1.1 Administrator
 4.1.1.2 Employees
 4.1.1.3 BOD (Board of Directors)
 4.1.2 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
 4.1.3 Activity Diagram Yang Diusulkan
 4.1.3.1 Administrator
 4.1.3.2 Employees
 4.1.3.3 BOD (Board of Directors)
 4.1.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan
 4.1.4.1 Administrator
 4.1.4.2 Employees
 4.1.4.3 BOD (Board of Directors)
o 4.2 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
o 4.3 Rancangan Basis Data
 4.3.1 Normalisasi
 4.3.1.1 Unnormalized
 4.3.1.2 First Normal Form (1NF)
 4.3.1.3 Second Normal Form (2NF)
 4.3.1.4 Third Normal Form (3NF)
 4.3.2 Spesifikasi Basis Data
o 4.4 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
 4.4.1 Flowchart Administrator
 4.4.2 Flowchart Employees
 4.4.3 Flowchart BOD (Board of Directors)
o 4.5 Rancangan Prototype
o 4.6 Konfigurasi Sistem Usulan
 4.6.1 Spesifikasi Hardware
 4.6.2 Aplikasi Yang Digunakan
 4.6.3 Hak Akses
o 4.7 Testing
o 4.8 Evaluasi
o 4.9 Schedule Implementasi
o 4.10 Estimasi Biaya
 5 BAB V PENUTUP
o 5.1 Kesimpulan
 5.1.1 Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah
 5.1.2 Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian
 5.1.3 Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian
o 5.2 Saran
 6 DAFTAR PUSTAKA
 7 DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Elisitasi Tahap I

Tabel 2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3. Elisitasi Tahap III

Tabel 4. Final Draft Elisitasi

Tabel 5. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 6. Unnormalized Form

Tabel 7. First Normal Form (1NF)

Tabel 8. Spesifikasi Basis Data Tabel Users

Tabel 9. Spesifikasi Basis Data Tabel Master Unit

Tabel 10. Spesifikasi Basis Data Tabel Master Instruction

Tabel 11. Spesifikasi Basis Data Tabel Master Project

Tabel 12. Spesifikasi Basis Data Tabel Document Type

Tabel 13. Spesifikasi Basis Data Tabel Master Status

Tabel 14. Spesifikasi Basis Data Tabel Transaction Activity

Tabel 15. Spesifikasi Basis Data Tabel Transaction Task

Tabel 16. Spesifikasi Basis Data Tabel Transaction Document

Tabel 17. Spesifikasi Basis Data Tabel View Tree

Tabel 18. Spesifikasi Basis Data Tabel Session


Tabel 19. Spesifikasi Basis Data Tabel Activity Log

Tabel 20. Spesifikasi Hardware : Komputer

Tabel 21. Spesifikasi Hardware : Smartphone

Tabel 22. Black Box Testing Pada Aplikasi Project Management Monitoring System

Tabel 23. Schedule Implementasi

Tabel 24. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II (Persero)

Gambar 2. Struktur Organisasi Unit Manajemen Proyek ERP

Gambar 3. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4. Activity Diagram Perencanaan Kegiatan (Activity Planning)

Gambar 5. Activity Diagram Pelaksanaan Kegiatan (Activity Implementation)

Gambar 6. Activity Diagram Pelaporan Kegiatan (Activity Reporting)

Gambar 7. Sequence Diagram Perencanaan Kegiatan (Activity Planning)

Gambar 8. Sequence Diagram Pelaksanaan Kegiatan (Activity Implementation)

Gambar 9. Sequence Diagram Pelaporan Kegiatan (Activity Reporting)

Gambar 10. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 11. Activity Diagram - Administrator

Gambar 12. Activity Diagram - Employees

Gambar 13. Activity Diagram - BOD


Gambar 14. Sequence Diagram - Administrator

Gambar 15. Sequence Diagram - Employees

Gambar 16. Sequence Diagram - BOD (Board of Directors)

Gambar 17. Second Normal Form (2NF)

Gambar 18. Third Normal Form (3NF)

Gambar 19. Flowchart Administrator

Gambar 20. Flowchart Employees

Gambar 21. Flowchart BOD (Board of Directors)

Gambar 22. Prototype Halaman Login

Gambar 23. Prototype Halaman Home

Gambar 24. Prototype Halaman Treeview

Gambar 25. Prototype Halaman Instructions

Gambar 26. Prototype Halaman Projects

Gambar 27. Prototype Halaman Activities

Gambar 28. Prototype Halaman Activity Monitoring

Gambar 29. Prototype Halaman Users

Gambar 30. Prototype Halaman Units

Gambar 31. Prototype Halaman Document Type

Gambar 32. Prototype Halaman Status


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara di

lingkungan Kementrian Perhubungan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa

kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat yang

memiliki visi menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional. PT

Angkasa Pura II (Persero) bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap

selama 5 (lima) tahun pertama, yaitu Aligning (2012), Growing (2013), Leading (2014),

Excelling (2015), dan World Class (2016) yang didukung oleh Rencana Jangka Panjang

Perusahaan (RJPP) tahun 2012-2016.

Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) membentuk Unit

Manajemen Proyek ERP (Enterprise Resource Planning) yang bertujuan mengembangkan

fasilitas utama dan penunjang infrastruktur dengan teknologi yang modern dan tepat guna serta

meningkatkan kinerja perusahaan yang dipandang perlu untuk mengintegrasikan sistem

informasi yang ada di lingkungan perusahaan, meliputi kantor pusat dan juga 13 (tiga belas)

bandara di seluruh wilayah Indonesia Barat.

Secara umum, fungsi dari Unit Manajemen Proyek ERP adalah melakukan pembatasan

(scooping), perencanaan (planning), perkiraan (estimating), penjadwalan (scheduling),

pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengontrolan (controlling), serta

melakukan penutupan (closing) proyek.

Padatnya jadwal kegiatan menjadi salah satu kendala bagi manajemen dalam memantau

setiap kegiatan yang dilakukan. Tidak jarang, pegawai harus melakukan perjalanan dinas keluar

kota atau bahkan keluar negeri untuk mengikuti berbagai kegiatan terkait dengan pekerjaan. Hal
ini mengakibatkan proses pelaporan menjadi tertunda, tidak up to date, dan kinerja Unit

Manajemen Proyek ERP dalam melakukan proses monitoring activity menjadi kurang optimal.

Dewasa ini perkembangan teknologi sistem monitoring semakin maju dan berkembang,

sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu manajemen dalam melakukan pemantauan guna

memastikan setiap kegiatan yang dilakukan berjalan sesuai rencana. Teknologi yang dapat

digunakan sebagai media monitoring diantaranya adalah teknologi berbasis web serta teknologi

mobile device atau smartphone berbasis android. Teknologi berbasis web telah dikenal memiliki

banyak kelebihan salah satunya adalah dapat diakses melalui berbagai jenis media dan juga

sistem operasi yang berbeda. Teknologi mobile berbasis android saat ini banyak digemari oleh

kalangan masyarakat maupun pengembang aplikasi dikarenakan android merupakan sistem

operasi yang open source, mudah digunakan, efektif, efisien, serta fleksibel karena dapat diakses

kapanpun dan dimanapun sehingga mendukung mobilitas tinggi dari para pegawai untuk

melaporkan setiap kegiatan yang telah, sedang, atau akan dilakukan secara realtime. Laporan

tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk menganalisa kekurangan dari kegiatan yang telah

dilakukan sehingga manajemen dapat melakukan forecasting atas kegiatan yang akan

diimplementasikan di masa mendatang. Dengan demikian, diharapkan kinerja Unit Manajemen

Proyek ERP dapat menjadi lebih efektif, efisien, serta optimal.

Berdasarkan penjabaran di atas, penulis mencoba untuk meneliti, merancang, serta

mengimplementasikan sebuah aplikasi manajemen proyek yang akan dituangkan dalam laporan

Skripsi dengan mengangkat judul “Aplikasi Project Management Monitoring System

Berbasis Web dan Android Pada PT Angkasa Pura II (Persero)” .


Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya,

penulis merumuskan masalah yang akan dianalisa sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini berjalan pada Unit

Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) ?

2. Apakah sistem monitoring manajemen proyek pada Unit Manajemen Proyek ERP PT

Angkasa Pura II (Persero) sudah berjalan dengan efektif dan efisien ?

3. Bagaimana merancang sebuah sistem yang mampu melakukan monitoring manajemen

proyek secara cepat dan akurat pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II

(Persero) ?

Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Penulis menganalisa sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini berjalan pada

Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) ;

2. Penulis memfokuskan penelitian pada perancangan aplikasi Project Management

Monitoring System berbasis web dan android. Hal ini dimaksudkan agar penulis dapat

fokus dalam melakukan proses analisa, serta proses perancangan menjadi lebih terarah ;
3. Perancangan aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android

meliputi monitoring instruksi dari jajaran direksi (board of directors), monitoring project,

serta monitoring activities untuk memantau pelaksanaan dari proyek yang

diimplementasikan.

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini berjalan pada Unit

Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) ;

2. Membangun sebuah sistem berbasis web dan android yang mampu melakukan

monitoring manajemen proyek secara efektif dan efisien pada Unit Manajemen Proyek

ERP PT Angkasa Pura II (Persero) ;

3. Membangun sebuah sistem berbasis web dan android yang mampu melakukan

monitoring manajemen proyek secara cepat dan akurat pada Unit Manajemen Proyek

ERP PT Angkasa Pura II (Persero).

Manfaat Penelitian
1. Menciptakan sistem monitoring manajemen proyek yang mampu berjalan secara efektif

dan efisien ;

2. Menciptakan sistem yang mampu memberikan informasi monitoring manajemen proyek

dengan cepat dan akurat ;


3. Memudahkan pegawai dalam melaporkan setiap kegiatan yang telah, sedang, atau akan

dilakukan kapanpun dan dimanapun secara realtime ;.

4. Membantu manajemen dalam menganalisa kekurangan dari kegiatan yang telah

dilakukan sehingga manajemen dapat melakukan forecasting atas kegiatan yang akan

diimplementasikan di masa mendatang.;

Metode Penelitian
Untuk menunjang materi laporan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode

sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Adalah pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung pada objek agar dapat

memperoleh informasi mengenai kegiatan yang berlangsung dan melakukan pencatatan

secara sistematis terhadap objek yang diteliti. Penulis melakukan pengamatan langsung

terhadap proses monitoring manajemen proyek yang berjalan pada Unit Manajemen

Proyek PT Angkasa Pura II (Persero). Dari pengamatan tersebut, penulis mengumpulkan

data yang menjadi sumber informasi penting dalam menganalisa sistem monitoring

manajemen proyek yang sedang berjalan.

2. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan beberapa narasumber

secara langsung pada perusahaan tempat penelitian. Metode ini dilakukan untuk
memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan

pengamatan secara langsung. Pada penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan

pihak manajemen dan staf Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero).

3. Metode Studi Pustaka

Dilakukan dengan mempelajari, mengumpulkan, dan meringkas ulang buku-buku

referensi yang terkait dengan penyusunan laporan penelitian untuk mendapatkan data dan

informasi yang diperlukan. Referensi tersebut diambil dari berbagai sumber, baik dari

dalam maupun dari luar perusahaan.

4. Jelajah Internet

Melakukan pencarian data yang berhubungan dengan topik permasalahan melalui internet

guna melengkapi penulisan laporan penelitian.

Metode Analisa

Pada penelitian ini digunakan metode analisa sistem berupa pendekatan OOA (Object

Oriented Analysis) atau analisis berorientasi obyek dengan menggunakan UML (Unified

Modelling Language). Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data untuk

mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik

yang dilakukan adalah :

1. Analisis Pengguna
Dilakukan analisis terhadap user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi apa

saja yang didapatkan oleh masing-masing user.

2. Analisis Kebutuhan Fungsional, Non Fungsional, dan Pengguna

Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna

yang terlibat serta fungsi¬ apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna

dimodelkan dengan Use Case Diagram.

3. Analisis Perilaku Sistem

Pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap perancangan program yang dimodelkan

dengan activity diagram dan sequence diagram. Activity diagram digunakan untuk

memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram

untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objek dan kronologinya.

Metode Perancangan

Penelitian ini menggunakan metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan

UML, database, dan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada

elisitasi. Tampilan versi web dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP dan database

MySQL. Sedangkan versi android menggunakan bahasa pemrograman Java. Software

pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Android Studio,

XAMPP, Adobe Photoshop CS3, Balsamiq Mockups, Notepad++, serta Visual Paradigm 12.1

Community Edition.
1. Metode Prototype

Metode Prototype digunakan sebagai pengembangan dari perancangan sistem yang telah

dilakukan pada bahasan sebelumnya. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk

membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat

lunak yang harus dibuat. Prototyping dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan.

Pengembang (developer) dan pelanggan (client) bertemu untuk mendefinisikan objektif

keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui,

kemudian dilakukan “perancangan kilat” atau disebut juga Rapid Application Design

(RAD) karena mampu menyederhanakan dan mempercepat proses desain sistem. Dalam

menerapkan metode prototype ini, penulis menggunakan pendekatan Evolutionary,

karena pada metode ini hasil prototype tidak dibuang tetapi tetap digunakan untuk iterasi

desain berikutnya.

2. Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian (testing) yang digunakan yaitu Blackbox Testing.

Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software

yang memungkinkan pengembang aplikasi untuk membuat himpunan kondisi input yang

akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode blackbox testing

berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-

fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau

akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Alasan mengapa penulis memilih metode Blackbox adalah:


a. Untuk mengetahui pesan kesalahan atau umpan balik (feedback) yang diberikan oleh
sistem pada tahapan pengujian ;

b. Untuk dapat melakukan analisa dan juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan
pada sistem tersebut.

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan memberikan gambaran mengenai penelitian secara garis besar agar

laporan dapat tersaji dalam bentuk yang tertata serta memenuhi standar penulisan naskah ilmiah.

Penulis mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat

dijelaskan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, rumusan masalah,

ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan, serta

sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori dasar atau umum dan juga teori khusus yang berupa pengertian

dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan analisa dan permasalahan

yang dibahas serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Bab ini berisikan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, serta

penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan meliputi

analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis

data, rancangan interface prototype, testing, dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta

memberikan saran-saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukkan untuk melakukan

perbaikan bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem

A. Definisi Sistem

Di bawah ini pengertian sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan sebagai berikut.

Menurut Sutabri (2012:22), “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu

komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap

kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:1), “Sistem adalah sekelompok elemen-

elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.

Menurut Hartono (2013:9), “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau

elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu

kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun

fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dengan demikian, pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau

elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu

masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.


B. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri, Tata (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat

tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun

karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Component System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling

bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa

suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem

yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem

dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi

operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian,

lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan

harus dikendalikan. Jika tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem.

Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem

lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui

penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk

satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa

pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi

yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang

diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program

adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah

signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi

keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi

laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

7. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini

merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan
adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan

atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau

suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan

C. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan.

Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang

bermanfaat minimal bagi dirinya sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur

dan berantakan, tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai

sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur

yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk

mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah

terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah

menjadi tujuannya.
Konsep Dasar Data

A. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data

atau item. Menurut McLeod dalam buku yang ditulis oleh Yakub (Yakub, 2012:5), “Data adalah

deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta

(fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang

terformat, teks, citra, audio, dan video.

1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak
tergantung pada masing masing item secara individual. Misalnya, artikel koran, majalah
dan lain-lain ;
2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang
menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang ;
3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil
rontgen, dan tanda tangan ;
4. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Misalnya, instrumen musik, suara orang, suara
binatang, detak jantung, dan lain-lain ;
5. 5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara.
Misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

B. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber.

1. Klasifikasi data menurut jenis data.


2. Klasifikasi data menurut sifat data.
3. Klasifikasi data menurut sumber data.

C. Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi.

Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna
atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari

kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Konsep Dasar Sistem Informasi

A. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli,

diantaranya sebagai berikut:

Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang

saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara

mengolah data dengan alat bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat

bagi pengguna”.

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan

dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk

tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi)

dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk

dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan,

pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai

sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk

dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

B. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh

karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan,

pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi

sistem informasi tersebut sebagai berikut (Tata Sutabri, 2012) :

1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi


2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

C. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk

informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan,

formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respon audio, produk

kertas, dan multimedia”.

Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Integrasi Sistem
2. Efisiensi Pengelolaan
3. Dukungan Keputusan Untuk Manajemen

Konsep Dasar Data

A. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data

atau item. Menurut McLeod dalam buku yang ditulis oleh Yakub (Yakub, 2012:5), “Data adalah

deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta

(fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang

terformat, teks, citra, audio, dan video.

1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak
tergantung pada masing masing item secara individual. Misalnya, artikel koran, majalah
dan lain-lain ;
2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang
menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang ;
3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil
rontgen, dan tanda tangan ;
4. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Misalnya, instrumen musik, suara orang, suara
binatang, detak jantung, dan lain-lain ;
5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara.
Misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

B. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber.

1. Klasifikasi data menurut jenis data.


2. Klasifikasi data menurut sifat data.
3. Klasifikasi data menurut sumber data.
C. Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi.

Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna

atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari

kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Konsep Dasar Sistem Informasi

A. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli,

diantaranya sebagai berikut:

Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang

saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara

mengolah data dengan alat bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat

bagi pengguna”.

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan

dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk

tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi)

dan output (laporan, kalkulasi)".


Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk

dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan,

pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai

sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk

dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

B. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh

karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan,

pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi

sistem informasi tersebut sebagai berikut (Tata Sutabri, 2012) :

1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi


2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

C. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk

informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan,
formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respon audio, produk

kertas, dan multimedia”.

Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Integrasi Sistem
2. Efisiensi Pengelolaan
3. Dukungan Keputusan Untuk Manajemen

Konsep Dasar Analisis Sistem

A. Definisi Dasar Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk

memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users),

proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari

solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business

plan)”.

Menurut Taufiq (2013:155), “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem

(baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari

menganalisa sistem analisa, masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa

tersebut”.

Menurut Rosa (2013:18), “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang

sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian

mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.


Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem

adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang

mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

B. Langkah-Langkah Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:159), untuk melakukan analisa sistem agar hasil analisa dapat

maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih

antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain atau dengan tujuan hasil analisa

sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga

mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten

L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159) adalah sebagai berikut :

1. Definisi Lingkup
2. Analisis Masalah
3. Analisis Persyaratan
4. Desain Logic
5. Analisa Kebutuhan

C. Tahapan Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem

informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan

penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang

baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.


Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam


pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan ;
2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan
perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya ;
3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan
data maupun pembuatan laporannya ;
4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
5. Menyiapkan Usulan Rancangan
6. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek

Menurut Murad (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi

sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode

pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement.

Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana

sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

D. Object Oriented Analysis (OOA)

Object oriented analysis (OOA) merupakan metode analisis yang memeriksa

requirements, yaitu syarat atau keperluan yang harus dipenuhi oleh sistem dari sudut pandang

kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalan ruang lingkup permasalahan. OOA mempelajari

permasalahan dengan menspesifikasikannya atau mengobservasi permasalahan tersebut dengan

menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya

dokumen permintaan yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. Analisa ini

sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar memahami implementasi sistem yang

berbasis atau berorientasi objek, karena tanpa pemahaman itu maka sistem yang dihasilkan bisa

jadi tidak realistis jika diimplementasikan dengan berbasis objek.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

A. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/ John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem

adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, yaitu pendefinisian dari

kebutuhan-kebutuhan fungsional serta persiapan untuk rancang bangun implementasi, yakni

menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang

diperlukan oleh sistem baru.”

Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah

suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

B. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2

tujuan utama, yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem ;


2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada
pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain
sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu

rancangan sistem secara umum dan secara rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan

sistem ini adalah sebagai berikut:


1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan
menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan ;
2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang
teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam
pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang
dihasilkan;
3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data
dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan ;
4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga
dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-
aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama ;
5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang
akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga
sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

C. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al-Jufri (2011:141), tahap-tahap rancangan sistem yaitu:

1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci


2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
4. Memilih Konfigurasi Terbaik
5. Menyiapkan Usulan Penerapan
6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

A. Definisi UML

Menurut Nugroho (2011:119), “Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa

untuk menspesifikasi, memvisualisasi, serta mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat

lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis. UML merupakan perkakas utama

untuk analisis dan perancangan sistem berorientasi objek”.


Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13), “UML adalah salah satu standar bahasa yang

banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa &

desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML

adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan,

menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan

perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented programming).

B. Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:268), tujuan UML diantaranya adalah:

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk
mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan
dimengerti secara umum ;
2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses
rekayasa ;
3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

C. Tipe-Tipe Diagram UML

Menurut Yasin (2012:268), tipe-tipe diagram UML adalah:

1. Use Case Diagram


2. Activity Diagram
3. Sequence Diagram
4. Class diagram
Konsep Dasar Pengujian Blackbox Testing

A. Pengertian Pengujian (Testing)

Menurut Desai dan Abhishek dalam Nina Rahayu (2013), “Testing is an activity carried

out during the software development lifecycle to validate and verify that the developed software

meets the expectations set out in the beginning (Pengujian adalah kegiatan yang dilakukan

selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak untuk memvalidasi dan memverifikasi

bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yang ditetapkan di awal”.

Menurut Rizky (2011), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai

siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi

memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah

disepakati dari awal”.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengujian atau testing adalah

proses eksekusi selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak secara terintegrasi untuk

memvalidasi dan memverifikasi guna menentukan kesalahan dan memenuhi harapan yang telah

disepakati di awal.

B. Proses Pengujian

Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013), Pengujian dapat dilakukan pada

tingkatan berikut :

1. Pengujian unit (unit testing) menguji komponen perangkat lunak komponan atau modul ;
2. Pengujian integrasi (integration testing) menjelaskan kecacatan dalam antarmuka dan
interaksi antar komponen terpadu (modul) ;
3. Pengujian sistem (system testing) menguji sistem terpadu secara penuh untuk
memastikan bahwa sistem telah memenuhi persyaratan ;
4. Pengujian sistem integrasi (system integration testing) memverfikasi sistem terpadu
untuk semua sistem eksternal atau pihak ketiga yang telah ditetapkan di dalam
persyaratan sistem.

Sebelum pengiriman versi terakhir perangkat lunak, pengujian alfa dan beta juga sering

dilakukan. Pengujian alfa adalah pengujian operasional yang aktual atau disimulasikan dengan

pelanggan atau pengguna potensial atau tim penguji independen pada pengembang. Pengujian

alfa sering digunakan untuk perangkat lunak off the shelf sebagai bentuk pengujian penerimaan

internal, sebelum perangkat lunak masuk ke dalam pengujian beta.

Pengujian dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak dikenal juga dengan

versi beta yang dirilis untuk pengguna terbatas di luar tim pemrograman. Perangkat lunak

dilepaskan ke dalam kelompok masyarakat agar pengujian lebih lanjut dapat memastikan bahwa

produk memiliki beberapa kesalahan atau bug. Terkadang versi beta tersedia untuk umum untuk

meningkatkan masukan.

Tahapan terakhir adalah pengujian penerimaan dapat dilakukan oleh pengguna akhir,

pelanggan, atau klien untuk memvalidasi penerimaan produk. Pengujian penerimaan dapat

dilakukan sebagai bagian dari proses “cuci tangan” (hand off) dari dua tahap pengembangan.

Konsep Dasar Prototype

A. Definisi Prototype
Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang

mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Mall (2010:43), “Prototype is a toy implementation of the system (Prototype

adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)”.

Berdasarkan kedua definisi di tersebut, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh

dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum

direalisasikan.

B. Jenis-Jenis Prototype

Jenis-jenis Prototype secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Rapid Throw-away Prototyping


2. Prototype Evolusioner

Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh

pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi (Rahardja Untung

dkk:2011).

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu

(Rahardja Untung dkk:2011):

A. Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait

melalui proses wawancara.

B. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode

MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem

baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan

mengenai MDI:

1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting)


2. “D” pada MDI berarti Desirable
3. “I” pada MDI berarti Inessential

C. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua

requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa

diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

1. Technical (T), bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang
diusulkan?
2. Operational (O), bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan
dikembangkan?
3. Economic (E), berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam
sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:


1. High (H), sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta
biayanya mahal, maka requirement tersebut harus dieliminasi ;
2. Middle (M), mampu dikerjakan;
3. Low (L), mudah dikerjakan.

D. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan

sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus
Konsep Dasar Aplikasi

Terdapat beberapa pengertian aplikasi menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai

berikut :

Menurut Eka Noviansyah dalam Satriya (2013), “Aplikasi adalah penggunaan dan

penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga

sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas

tertentu”.

Menurut Pranama (2012), “Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk

melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, pelayanan

masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan manusia”.

Menurut Yuhefizar (2012), “Aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk

memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu”.


Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan

sebuah program yang dibuat dalam sebuah perangkat lunak dengan komputer untuk

memudahkan pekerjaan atau tugas-tugas seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data

yang dibutuhkan.

Konsep Dasar Manajemen Proyek

Berikut ini penjabaran Manajemen dan Proyek menurut para ahli.

A. Pengertian Manajemen

Secara etimologis, Samsudin dalam Baihaqi (2014), mengemukakan bahwa “kata

manajemen berasal dari Bahasa Inggris, yakni management, yang dikembangkan dari kata to

manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Bahasa

Italia, maneggio, yang diadopsi dari Bahasa Latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang

artinya tangan”.

Stoner sebagaimana dikutip oleh Baihaqi (2014), menyebutkan bahwa “manajemen

adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para

anggota dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan”.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah serangkaian

kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan, dan

mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia,
sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan

efisien.

B. Pengertian Proyek

Menurut Lewis dalam Sari (2014), "proyek merupakan sebuah usaha yang dilakukan

dengan cara bertanggung jawab untuk menghasilkan sebuah produk, jasa, yang menghasilkan

suatu hasil tertentu".

Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan. Ada titik awal dan

titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi organisasi sehingga

membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari berbagai profesi dan organisasi. Setiap proyek

adalah unik, bahkan tidak ada dua proyek yang persis sama. Proyek adalah aktivitas sementara

dari personil, material, serta sarana untuk menjadikan atau mewujudkan sasaran proyek dalam

kurun waktu tertentu yang kemudian berakhir.

Sebuah proyek dapat juga diartikan sebagai suatu usaha atau aktifitas yang kompleks,

tidak rutin, dibatasi oleh waktu, anggaran, resources dan spesifikasi performansi yang dirancang

untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

C. Pengertian Manajemen Proyek

Berdasarkan pengertian Manajemen dan Proyek yang sudah dijabarkan di atas, dapat

ditarik suatu kesimpulan bahwa manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk

menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu.

Konsep Dasar Activity

Beberapa ahli menyatakan pengertian dari activity atau aktivitas sebagai berikut :

Menurut Depdiknas dalam Syarmawi (2011) dinyatakan bahwa “aktivitas berarti kegiatan

atau kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam

perusahaan.”

Menurut Mulyono dalam Chaniago (2010), “aktivitas berarti kegiatan atau keaktifan. Jadi

segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik,

merupakan suatu aktivitas.”

Sedangkan menurut Sriyono dalam Chaniago (2010) menyatakan bahwa “aktivitas adalah

segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani.

Konsep Dasar Monitoring

Menurut Gudda (2011), “Monitoring (pemantauan) adalah seni mengumpulkan informasi

yang diperlukan dengan usaha minimal untuk membuat keputusan pada saat yang tepat”.

Informasi ini juga merupakan basis data yang penting dan diperlukan untuk analisis,

diskusi, evaluasi, dan pelaporan. Sebagai suatu proses yang teratur dan sistematis yang

terintegrasi dalam siklus proyek atau program, monitoring berbeda dari evaluasi. Tujuannya
adalah untuk melihat apakah program yang melakukan hal yang benar dan melakukan dengan

benar dalam rangka untuk meningkatkan kualitas mereka.

Website

Menurut Pipiapioh (2010), "Website merupakan komponen atau kumpulan komponen

yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang

menarik untuk dikunjungi. Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur

internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.

Secara garis besar, website dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu:

1. Website Statis
2. Website Dinamis

Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang

mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi (Safaat, 2014).

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan

aplikasi. Tidak hanya menjadi sistem operasi di smartphone, saat ini android menjadi pesaing

utama dari Apple pada sistem operasi tablet PC. Pesatnya pertumbuhan android salah satunya

adalah karena android merupakan platform yang sangat lengkap, baik dari sistem operasinya,

aplikasi dan tools pengembangan, market aplikasi android, serta dukungan yang sangat tinggi

dari komunitas Open Source di dunia, sehingga android terus berkembang pesat baik dari segi

teknologi maupun dari segi jumlah device yang ada di dunia.


Java

Jardiknas dalam Indarianto (2013) mengemukakan bahwa "Java adalah bahasa

pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem

operasi".

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk

telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan diterbitkan tahun 1995. Java tidak

boleh disalahpahami sebagai JavaScript. JavaScript adalah bahasa scripting yang digunakan oleh

web browser.

Perkembangan Java tidak hanya terfokus oada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan

untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source. Sebagai sebuah peralatan pembangun,

teknologi Java menyediakan banyak tools seperti compiler, interpreter, penyusun dokumentasi,

paket kelas dan sebagainya. Aplikasi dengan teknologi Java secara umum adalah aplikasi serba

guna yang dapat dijalankan pada seluruh mesin yang memiliki Java Runtime Environment

(JRE).

Terdapat dua komponen utama dari Deployment Environment. Pertama adalah JRE,

mengandung kelas-kelas untuk semua paket teknologi Java yang meliputi kelas dasar dari Java,

komponen GUI dan sebagainya. Komponen yang lain terdapat pada Web Browser. Hampir

seluruh Web Browser komersial menyediakan interpreter dan runtime environment dari

teknologi Java.
Tools Implementasi

A. Java Development Kit (JDK)

Menurut Khannedy (2011:1), “Java Development Kit merupakan perangkat lunak yang

digunakan untuk melakukan proses kompilasi dari kode Java menjadi bytecode yang dapat

dimengerti dan dapat dijalankan oleh Java Runtime Environtment (JRE)”.

Java Development Kit wajib terinstall pada komputer yang akan melakukan proses

pembuatan aplikasi berbasis Java. Namun Java Development Kit tidak wajib terinstal di

komputer yang akan menjalankan aplikasi yang dibangun menggunakan Java.

B. Java Runtime Environtment (JRE)

Menurut Khannedy (2011:1), “Java Runtime Environtment (JRE) merupakan perangkat

lunak yang digunakan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun menggunakan Java”.

Versi JRE harus sama atau lebih tinggi dari JDK yang digunakan untuk membangun

aplikasi agar aplikasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

C. Android Studio

Android Studio adalah sebuah IDE yang bisa digunakan untuk pengembangan aplikasi

Android, dan dikembangkan oleh Google. Android Studio merupakan pengembangkan dari

Eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer, yaitu IntelliJ IDEA. Android Studio
direncanakan untuk menggantikan Eclipse ke depannya sebagai IDE resmi untuk pengembangan

aplikasi Android.

Literature Review

Literature review dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai

pendukung bagi kegiatan penelitian, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama

dalam penelitian serta dapat melakukan pengembangan kepada tingkat yang lebih tinggi dalam

rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian dimasa mendatang. Beberapa referensi

yang berkaitan dengan judul penelitian adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Saefullah, Diah Ariyani, dan Andy Rienauld dari
STMIK Raharja yang berjudul “Sistem Notifikasi Antrian Berbasis Android”. Penelitian
ini membahas tentang sistem antrian berbasis android, sistem aplikasi yang dibuat
menggunakan bahasa pemograman Java melalui software developer tools ADT Bundle
yang direkomendasikan oleh situs resmi developer Android ;
2. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Jundi Assadulloh, Burhanuddin Dirgantara,
dan Surya Michrandi Nasution dari Universitas Telkom yang berjudul “Perancangan dan
Realisasi Sistem Surveillance Pada Perangkat Mobile Monitoring Berbasis Android”.
Sistem ini berupa sistem aplikasi pengawasan pada perangkat sistem mobile monitoring
yang terintegrasi dengan smartphone berbasis android. Para pengguna dapat
menggunakan sistem mobile monitoring ini dari jarak kejauhan tanpa harus turun ke
lokasi secara langsung. Pengguna juga dapat memantau serta mengawasi lokasi secara
langsung dengan bantuan kamera yang terintegrasi dengan sistem monitoring
menggunakan aplikasi mobile yang dibantu dengan koneksi wireless pada sistem
tersebut. Pengguna juga dapat mengontrol gerak kamera serta mengambil gambar lokasi
melalui smartphone android sehingga dapat lebih leluasa, efektif, dan juga efisien untuk
melihat kondisi lingkungan tersebut ;
3. Penelitian yang dilakukan oleh Rahendraanda Setia, ST. yang berjudul “Pembuatan
Aplikasi Sistem Monitoring Distribusi Pupuk dan Benih Bersubsidi Menggunakan Kartu
Kendali di Departemen Pertanian”. Sistem diterapkan pada 15 kabupaten di 12 provinsi
sebagai daerah percontohan sebelum diimplementasikan diseluruh wilayah Indonesia.
Transaksi yang dilakukan oleh kelompok tani pada kios pembinanya menggunakan kartu
kendali pada sebuah EDC (Electronic Data Capture), dimana kartu kendali mewakili
identitas kelompok tani dan EDC mempunyai identifikasi untuk mengenali kios.
Transaksi yang terjadi tercatat dalam database pusat dan dapat diolah sehingga pihak-
pihak yang memiliki kepentingan dengan pengawasan distribusi pupuk atau benih
bersubsidi dapat memonitor dan mendapatkan laporan melalui sistem tersebut ;
4. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Septiawan, Budiawan Saputra, dan Dedik
Afriansyah dari STMIK Palcomtech Palembang yang berjudul “Sistem Penyimpanan
Digital Berbasis Android Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk”. Aplikasi ini dibuat
sebagai media penyimpanan data bersifat mobile untuk memudahkan pegawai yang
berada diluar kantor mengirimkan suatu data (attach file), sehingga untuk menyimpan
dan mengunduh sebuah data atau dokumen dapat menjadi lebih mudah ;
5. Penelitian yang dilakukan oleh Tan Ta Hwe (2015) dari Universitas Surabaya yang
berjudul “Pembuatan Aplikasi Web Ani-Care dengan Fitur Pelaporan Berbasis Android”.
Aplikasi ini terdiri dari halaman website berbasis PHP dan aplikasi android yang
menggunakan Java. Dengan menggunakan aplikasi android Ani-Care, anggota yang telah
terdaftar ke dalam sistem bisa membuat laporan yang dapat dikomentari oleh anggota
lainnya. Data pelaporan juga akan masuk ke halaman back-end dari website Ani-Care
sehingga admin dapat memproses data yang ada ;
6. Penelitian yang dilakukan oleh Hayatun (2012) dari Universitas Esa Unggul yang
berjudul “Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pelaporan Progres Lapangan Berbasis
Android pada PT Gummanik Multi Teknik”. Aplikasi ini memanfaatkan smartphone
android sebagai media pelaporan progress pekerjaan lapangan yang terjadi dalam suatu
proyek. Pimpinan proyek dapat mengetahui progress pekerjaan berdasarkan laporan yang
dikirimkan dari pengawas lapangan tanpa harus berada di lokasi proyek.

Dari beberapa literature review di atas, diketahui bahwa terdapat beberapa penelitian

yang membahas monitoring system menggunakan aplikasi android. Akan tetapi, aplikasi tersebut

lebih menitikberatkan monitoring terhadap situasi dan kondisi suatu tempat atau objek tertentu

yang memerlukan perangkat tambahan seperti mobil RC (Remote Control) dan mesin EDC

(Electronic Data Capture). Aplikasi yang akan diterapkan dalam penelitian ini ditujukan untuk

melakukan monitoring system terhadap kegiatan dari suatu manajemen proyek, dimana pegawai

Unit Manajemen Proyek ERP mampu untuk melakukan pelaporan setiap kegiatan yang telah,

sedang, atau akan dilakukan secara realtime sehingga mampu menghasilkan informasi yang

cepat, tepat, serta akurat.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)
Sejarah Singkat PT Angkasa Pura II (Persero)

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara di

Lingkungan Kementerian Perhubungan yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa

kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. PT

Angkasa Pura II (Persero) telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia

untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang

kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Soekarno Hatta serta Bandara Halim

Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

Keberadaan Angkasa Pura II (Persero) berawal dari Perusahaan Umum dengan nama

Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun

1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah

menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah

Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan
perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH,

SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

Berdirinya PT Angkasa Pura II (Persero) bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan

pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan

mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki Perusahaan dan penerapan

praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan

produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat

meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan masyarakat.

PT Angkasa Pura II (Persero) mengelola 13 Bandara, yaitu Bandara Internasional

Soekarno Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio

(Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif

Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh),

Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang),

dan Silangit (Tapanuli Utara).

Visi, Misi, Tata Nilai, dan Falsafah Perusahaan

Visi

"Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional"

Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) bertekad melakukan

transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama, yaitu Aligning (2012),

Growing (2013), Leading (2014), Excelling (2015) dan World Class (2016).
Misi

1. Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan,
keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan ;
2. Mengembangkan SDM dan budaya perusahaan yang berkinerja tinggi dengan
menerapkan sistem manajemen kelas dunia ;
3. Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk
meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
pemangku kepentingan lainnya ;
4. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta
mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara ;
5. Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.

Tata Nilai PT Angkasa Pura II (Persero)

Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai perusahaan yakni THE BEST yang terdiri dari 7

elemen penting, yakni Team Work, Hospitality, Excellence, Balance, Effectiveness &

Efficiency, Satisfaction, Trustworthy.

Falsafah Perusahaan

1. Pelayanan Prima
2. Efisien dan Efektif
3. Dedikasi Tinggi
4. Unggul
5. Lingkungan
6. Internasional

Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II (Persero)

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang

digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan

kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian, maupun tugas dan wewenang serta
tanggung jawab serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang

diperlukan dalam suatu organisasi.

Sesuai dengan kepentingan perusahaan, PT Angkasa Pura II (Persero) juga merupakan

kumpulan dari peranan, hubungan, serta tanggung jawab yang jelas dan tepat dari setiap divisi.

Struktur organisasi PT Angkasa Pura II (Persero) dapat dilihat pada Gambar 1.

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang tersusun oleh struktur organisasi yang sangat kompleks. Oleh karena itu, pada laporan

kuliah kerja praktek ini penulis memfokuskan penelitian pada Unit Manajemen Proyek

Enterprise Resources Planning (ERP).

Unit Manajemen Proyek ERP bertujuan untuk mengembangkan fasilitas utama dan

penunjang infrastruktur dengan teknologi yang modern dan tepat guna serta meningkatkan

kinerja perusahaan yang dipandang perlu untuk mengintegrasikan sistem informasi yang ada di

lingkungan perusahaan, meliputi kantor pusat dan juga 13 (tiga belas) bandara di seluruh wilayah

Indonesia Barat. Struktur organisasi Unit Manajemen Proyek ERP seperti terlihat pada Gambar 2

di bawah ini :

Tugas dan Tanggung Jawab

Unit Manajemen Proyek ERP dipimpin oleh Kepala Manajemen Proyek ERP,

membawahi 6 (enam) sub unit terdiri dari Administrasi & Manajemen Proyek, Teknologi dan
Integrasi, Manajemen Perubahan Organisasi, Rekayasa Proses Bisnis Keuangan & Komersil,

Rekayasa Proses Bisnis SDM, dan Rekayasa Proses Bisnis Operasi.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan


Pada penelitian ini digunakan metode perancangan terstruktur melalui tahapan

pembuatan UML dengan tujuan menggambarkan prosedur dan proses sistem yang berjalan.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Penulis melakukan analisis dan kajian terhadap 3 (tiga) prosedur utama proses activity

monitoring yang berjalan pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero),

yaitu :

1. Prosedur perencanaan kegiatan (activity planning) ;


2. Prosedur pelaksanaan kegiatan (activity implementation) ;
3. Prosedur pelaporan kegiatan (activity reporting).

Prosedur Perencanaan Kegiatan (Activity Planning)

1. Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek membuat activity planning kemudian


menyerahkan activity planning kepada Kepala Manajemen Proyek ERP untuk dimintai
persetujuan (approval) ;
2. Kepala Manajemen Proyek ERP memeriksa activity planning kemudian memberikan
persetujuan.

Prosedur Pelaksanaan Kegiatan (Activity Implementation)


1. Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek memberikan activity planning yang telah
disetujui kepada para manajer sub unit ;
2. Manajer sub unit melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
masing-masing.

Prosedur Pelaporan Kegiatan (Activity Reporting)

1. Masing-masing Staf Manajer mencatat kegiatan yang dilakukan oleh sub unit kemudian
meminta persetujuan manajer ;
2. Manajer memberikan tanda tangan sebagai bentuk persetujuan ;
3. Staf manajer mengirimkan surat resmi berupa hardcopy yang berisi laporan kegiatan sub
unit yang sudah ditandatangani oleh manajer kepada Staf Manajemen Proyek ;
4. Staf Manajemen Proyek melakukan kompilasi semua surat masuk yang berisi laporan
dari sub unit, kemudian melaporkan dan meminta persetujuan kepada Pimpinan
Administrasi Manajemen Proyek ;
5. Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek memberikan tanda tangan sebagai bentuk
persetujuan laporan, kemudian menyerahkan laporan kegiatan kepada Kepala Manajemen
Proyek ERP ;

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Pada laporan penelitian ini digunakan program Visual Paradigm versi 12.1 Community

Edition untuk membuat use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram dengan tujuan

menggambarkan rancangan prosedur dan proses sistem yang berjalan.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use

case diagram sistem yang berjalan menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah

sistem seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.

Berdasarkan use case diagram pada Gambar 3 terdapat :


1. 1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan ;
2. 5 (lima) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Staf Manajer Sub Unit, Staf Manajemen
Proyek, Manajer Sub Unit, Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek, dan Kepala
Manajemen Proyek ERP ;
3. 7 (tujuh) use case yang dilakukan oleh actor, yaitu Buat activity planning,
Implementasikan activity, Catat kegiatan sub unit, Approval, Kirim laporan kegiatan,
Kompilasi laporan kegiatan, dan Laporan Monitoring Activity.

Deskripsi dari use case diagram tersebut adalah sebagai berikut :

Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek membuat activity planning kemudian meminta

persetujuan dari Kepala Manajemen Proyek ERP. Activity Planning yang telah disetujui

kemudian diserahkan kepada masing-masing Manajer Sub Unit untuk diimplementasikan. Staf

Manajer mencatat setiap kegiatan yang dilakukan dan melaporkan kepada Manajer Sub Unit

untuk dimintai persetujuan. Laporan yang telah ditandatangani dikirimkan kepada Staf

Manajemen Proyek untuk dikompilasi menjadi Laporan Monitoring Activity. Pimpinan

Administrasi Manajemen Proyek menandatangani kemudian menyerahkan Laporan Monitoring

Activity kepada Kepala Manajemen Proyek ERP.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity Diagram Perencanaan Kegiatan (Activity Planning)

Berdasarkan activity diagram pada Gambar 4, terdapat :

1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;


2. 2 (dua) vertical swimline yaitu Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek dan Kepala
Manajemen Proyek ERP ;
3. 4 (empat) activity yang dilakukan oleh actor ;
4. 1 (satu) decision node, yaitu ketika Kepala Manajemen Proyek ERP memeriksa apakah
activity planning yang disusun sudah valid serta menggambarkan hasil dari activity yang
dilakukan ;
5. 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.

Activity Diagram Pelaksanaan Kegiatan (Activity Implementation)

Berdasarkan gambar activity diagram di atas, terdapat :

1. a1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;


2. 2 (dua) vertical swimline yaitu Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek dan Manajer
Sub Unit ;
3. 2 (dua) activity yang dilakukan oleh actor ;
4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.

Activity Diagram Pelaporan Kegiatan (Activity Reporting)

Pada activity diagram pelaporan kegiatan, terdapat :

1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;


2. 5 (lima) vertical swimline yaitu Staf Manajer Sub Unit, Manajer Sub Unit, Staf
Manajemen Proyek, Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek, dan Kepala Manajemen
Proyek ERP ;
3. 11 (sebelas) activity yang dilakukan oleh actor ;
4. 2 (dua) decision node yang menjelaskan kontrol cabang aliran, yaitu ketika Manajer Sub
Unit dan Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek memeriksa apakah laporan kegiatan
sudah valid serta menggambarkan hasil dari activity yang dilakukan ;
5. 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.

Activity diagram pelaporan kegiatan ditunjukkan pada Gambar 6.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Sequence Diagram Perencanaan Kegiatan (Activity Planning)


Berdasarkan gambar sequence diagram tersebut, terdapat :

1. 2 (dua) Actor, yaitu Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek (PAMP) dan Kepala
Manajemen Proyek (KMP) ERP  ;
2. 2 (dua) Lifeline, yaitu: Activity Planning dan Approval ;
3. 4 (empat) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun
kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.

Sequence Diagram Pelaksanaan Kegiatan (Activity Implementation)

Berdasarkan gambar sequence diagram tersebut, terdapat :

1. 2 (dua) Actor, yaitu Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek (PAMP) dan Manajer
Sub Unit  ;
2. 2 (dua) Lifeline, yaitu: Activity Planning dan Implementasi Activity;
3. 3 (tiga) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun kegiatan
yang dilakukan oleh actor tersebut.

Sequence Diagram Pelaporan Kegiatan (Activity Reporting)

Berdasarkan sequence diagram pada Gambar 9, terdapat :

1. 5 (lima) Actor, yaitu Staf Manajer, Manajer Sub Unit, Staf Pimpinan Administrasi
Manajemen Proyek (PAMP), Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek, dan Kepala
Manajemen Proyek (KMP) ERP ;
2. 5 (Lima) Lifeline, yaitu: Kegiatan Sub Unit, Approval, Laporan Kegiatan Sub Unit,
Kompilasi Laporan Kegiatan, dan Laporan Monitoring Activity ;
3. 11 (sebelas) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun
kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.

Analisa Sistem Yang Berjalan


Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan metode analisa sistem berupa pendekatan OOA (Object

Oriented Analysis) atau analisis berorientasi obyek. Proses analisa meliputi analisis pengguna,

analisis kebutuhan fungsional, non fungsional, dan pengguna, serta analisis perilaku sistem.

Proses analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan UML seperti yang telah digambarkan

sebelumnya pada bahasan "3.2.2 Rancangan Prosedur Sistem Berjalan".

Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua

data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan

kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

Nama masukan : Activity Planning

Fungsi : Sebagai dasar rencana kerja pekerjaan

Sumber : Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek

Media : Microsoft Project

Frekuensi : Dibuat 1 (satu) kali pada saat project / pekerjaan dimulai

Keterangan : Berisi timeline dan juga milestone pekerjaan, meliputi task name, duration,

start date, finish date, dan juga resource names


Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses

sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input. Pada proses inilah semua data atau

informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

a. Kegiatan Sub Unit

Nama modul : Kegiatan Sub Unit

Masukan : Activity Planning

Keluaran : Laporan kegiatan sub unit

Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan laporan kegiatan sub unit yang

diperoleh dari pencatatan activity planning yang diimplementasikan oleh masing-masing

Manajer Sub Unit.

b. Kompilasi Laporan Kegiatan

Nama modul : Kompilasi Laporan Kegiatan

Masukan : Laporan Kegiatan Sub Unit

Keluaran : Laporan Monitoring Activity

Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan Laporan Monitoring Activity yang

berisi pencapaian kinerja Unit Manajemen Proyek ERP.


Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari

keseluruhan proses yang terjadi, mulai dari penginputan data sampai dengan terjadi proses

melalui sistem pengolahan data yang ada.

a. Laporan Kegiatan Sub Unit

Nama keluaran : Laporan Kegiatan Sub Unit

Fungsi : Mencetak laporan dari kegiatan sub unit

Media : Kertas nota dinas

Rangkap : 2 (dua) berkas

Distribusi : - Berkas 1 (tujuan surat) untuk Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek -

Berkas 2 (tembusan surat) untuk Kepala Manajemen Proyek ERP

b. Laporan Monitoring Activity

Nama keluaran : Laporan Monitoring Activity

Fungsi : Mencetak laporan Monitoring Activity

Media : Kertas nota dinas

Rangkap : 1 (satu) berkas


Distribusi : Kepala Manajemen Proyek ERP

Konfigurasi Sistem Berjalan


Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

1. Processor : Intel(R) Core i5-2400 CPU @ 3.10 GHz


2. Monitor : LCD 19”
3. Mouse : Optical USB
4. Keyboard : USB
5. RAM : 2 GB
6. Hardisk : 500 GB
7. Printer : Laserjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

1. Microsoft Windows 7 Professional 32 bit


2. Microsoft Office Professional Plus 2010
3. Microsoft Project Professional 2010

Hak Akses (Brainware)

1. Kepala Manajemen Proyek ERP


2. Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek
3. Manajer Sub Unit
4. Staf Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek
5. Staf Manajer Sub Unit

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan


Masalah
Permasahan Yang Dihadapi
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada sistem monitoring manajemen proyek

yang saat ini berjalan pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero), penulis

menemukan permasalahan sebagai berikut:

1. Sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini berjalan masih semi
terkomputerisasi, artinya masih terdapat kegiatan manual seperti mencatat activity yang
dilakukan serta proses pelaporan yang masih dilakukan dengan surat menyurat
menggunakan media kertas nota dinas ;
2. Sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini dilakukan masih belum berjalan
dengan efektif dan efisien, dikarenakan laporan activity yang dikirimkan oleh masing-
masing sub unit menggunakan format yang berbeda-beda. Dengan kata lain, belum ada
standard format pelaporan yang ditetapkan. Hal ini menambah pekerjaan Staf
Administrasi Manajemen Proyek dalam melakukan kompilasi laporan kegiatan sub unit ;
3. Sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini dilakukan masih belum berjalan
secara cepat dan akurat, dikarenakan pada setiap proses pelaporan membutuhkan
pengecekan dan approval berupa tanda tangan atau paraf dari masing-masing Manajer
Sub Unit, Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek, maupun Kepala Manajemen
Proyek ERP. Hal ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga membuat proses
pelaporan activity menjadi terhambat, tidak up to date, dan kinerja Unit Manajemen
Proyek ERP dalam melakukan proses monitoring activity menjadi kurang optimal ;
4. Sistem monitoring manajemen proyek yang berjalan saat ini tidak bekerja secara live atau
mobile, sehingga tidak mendukung mobilitas tinggi dari para pegawai untuk melakukan
pelaporan kegiatan yang telah, sedang, atau akan dilakukan secara realtime.
5. Resiko data yang tidak akurat, dikarenakan proses pencatatan yang masih manual
seringkali membuat staf yang bertugas lupa untuk mencatat data activity yang dilakukan ;

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses monitoring activity dan pembuatan

laporan, maka penulis mengusulkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Merancang Project Management Monitoring System berbasis web sehingga proses


monitoring dan pelaporan proyek dapat dilakukan secara terkomputerisasi dan
mengurangi penggunaan kertas yang berlebih (paperless) ;
2. Merancang Project Management Monitoring System berbasis Android yang mampu
bekerja secara live/ mobile, sehingga masing-masing staf dapat melaporkan setiap
kegiatan dari sub unit kapanpun dan dimanapun. Pihak Manajerial juga mampu
melakukan monitoring project secara realtime tanpa harus berada di kantor. Dengan
demikian, diharapkan proses monitoring manajemen proyek dapat berjalan secara cepat,
akurat, serta optimal.
3. Menentukan standard format pelaporan pada sistem. Laporan yang dikirim oleh setiap
unit menggunakan format yang sama, sehingga proses monitoring manajemen proyek
menjadi lebih efektif dan efisien;

User Requirement
Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data lapangan

yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan jajaran staf dan manajerial Unit

Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) mengenai kekurangan dari sistem

monitoring manajemen proyek yang sedang berjalan serta kebutuhan pengguna sistem yang

belum terpenuhi. Elisitasi Tahap I ditampilkan seperti pada tabel berikut ini :

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan

lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) seperti ditampilkan

pada Tabel 2. Elisitasi Tahap II.

Elisitasi Tahap III


Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang

diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic)

dengan opsi LMH (Low, Medium, High) seperti ditampilkan pada Tabel 3. Elisitasi Tahap III.

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan elisitasi yang dapat dijadikan

acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di

atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam

membuat Project Management Monitoring System pada Unit Manajemen Proyek ERP PT

Angkasa Pura II (Persero) seperti ditampilkan pada Tabel 4. Final Draft Elisitasi.

BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Rancangan Sistem Usulan
Setelah melakukan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Unit

Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero), maka selanjutnya akan dibahas

mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang

bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem monitoring manajemen proyek yang

sedang berjalan, yaitu merubah proses monitoring manajemen proyek yang saat ini masih semi

komputer menjadi terkomputerisasi berbasis web dan juga mobile (android) melalui media

smartphone sehingga memudahkan dalam melakukan monitoring project.

Berdasarkan perubahan sistem monitoring manajemen proyek yang terjadi dan setelah

menentukan kebutuhan sistem yang baru, maka langkah selanjutnya adalah perancangan sistem

usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau

pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam

menganalisa usulan prosedur yang baru, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm

versi 12.1 Community Edition untuk membuat use case diagram, activity diagram, sequence

diagram, dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Administrator

1. Melakukan proses login ;


2. Membuat master data User yang berisi : username, password, email, unit kerja, serta user
role. Pada user role terdapat 3 (tiga) pilihan jenis user, yaitu Administrator (full access),
User (input/ update/ delete), dan viewer (view data) ;
3. Membuat master data Unit yang berisi unit name dan unit code ;
4. Membuat master data Document Type yang berisi instruksi tertulis dari BOD (Board of
Directors) yang dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan proyek ;
5. Membuat master data Status yang berisi status code, status name, dan color. Pada status
name terdapat 4 (empat) pilihan, yaitu not started, on progress, finished, dan cancelled
yang disertai dengan warna berbeda untuk memudahkan user dalam melakukan proses
monitoring manajemen proyek ;
6. Logout.

Employees

1. Melakukan proses login ;


2. Melakukan proses input, update, maupun delete pada menu Instructions, Project,
Activities, dan Activity Monitoring ;
3. Melihat overview project management monitoring system ;
4. Logout.

BOD (Board of Directors)

1. Melakukan proses login ;


2. Melihat overview project management monitoring system ;
3. Logout.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan use case diagram pada Gambar 10 terdapat :

1. 1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan;


2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Administrator, Employees, dan BOD ;
3. 5 (lima) use case, yaitu Login, Administrative tools, Monitoring, Overview, dan Logout ;
4. 1 (satu) include, yaitu Verifikasi login ;
5. 9 (sembilan) extend, yaitu Document type, Units, Users, Status, Instructions, Projects,
Activities, Activity Monitoring, dan Tree View.
Deskripsi dari use case diagram tersebut adalah sebagai berikut :

Administrator melakukan proses login, sistem kemudian melakukan verifikasi login.

Setelah proses login sukses, Administrator membuat master data Users, Units, Document type,

dan Status.

Employee login dengan menggunakan username dan password yang telah dibuat oleh

Administrator, sistem melakukan verifikasi login. Setelah proses login berhasil, Employee

melakukan input data monitoring berupa Instructions, Projects, Activities, dan Activity

Monitoring. Data yang telah diinput secara otomatis tersimpan ke dalam database.

Sama halnya dengan Employee, BOD (Board of Directors) juga melakukan proses login

dengan menggunakan username dan password yang telah dibuat oleh Administrator. Setelah

proses verifikasi berhasil, BOD dapat melakukan overview dalam tampilan Tree view maupun

tabel yang menampilkan data project management monitoring system.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Administrator

Berdasarkan gambar activity diagram di atas, terdapat :

1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;


2. 22 (dua puluh dua) activity yang dilakukan oleh actor ;
3. 1 (satu) decision node ;
4. 5 (lima) fork node ;
5. 1 (satu) join node ;
6. 1 (satu) activity final node yang merupakan akhir kegiatan.
Employees

Berdasarkan gambar activity diagram di atas, terdapat :

1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;


2. 26 (dua puluh enam) activity yang dilakukan oleh actor ;
3. 1 (satu) decision node ;
4. 5 (lima) fork node ;
5. 1 (satu) join node ;
6. 1 (satu) activity final node yang merupakan akhir kegiatan.

BOD (Board of Directors)

Berdasarkan gambar activity diagram di atas, terdapat :

1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;


2. 7 (tujuh) activity yang dilakukan oleh actor ;
3. 1 (satu) decision node ;
4. 1 (satu) activity final node yang merupakan akhir kegiatan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Administrator

Berdasarkan Gambar 14. Sequence Diagram Administrator, terdapat :

1. 1 (satu) Actor, yaitu Administrator ;


2. 7 (dua) Lifeline, yaitu: Login, Administrative Tools, Users, Units, Document Type,
Status, dan Logout ;
3. 16 (enam belas) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun
kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut ;
4. 5 (lima) Self messages yang merepresentasikan pemanggilan operasi yang recursif atau
pemanggilan metode yang dimiliki oleh object itu sendiri.

Employees

Pada rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk Employees, terdapat :

1. 1 (satu) Actor, yaitu Employees ;


2. 7 (dua) Lifeline, yaitu: Login, Monitoring, Instructions, Projetcs, Activities, Activity
Monitoring, dan Logout ;
3. 16 (enam belas) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun
kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut ;
4. 5 (lima) Self messages yang merepresentasikan pemanggilan operasi yang recursif atau
pemanggilan metode yang dimiliki oleh object itu sendiri.

BOD (Board of Directors)

Berdasarkan gambar sequence diagram tersebut, terdapat :

1. 1 (satu) Actor, yaitu BOD ;


2. 4 (empat) Lifeline, yaitu: Login, Overview, Tree View, dan Logout ;
3. 6 (enam) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun
kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut ;
4. 1 (satu) Self messages yang merepresentasikan pemanggilan operasi yang recursif atau
pemanggilan metode yang dimiliki oleh object itu sendiri.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem


Usulan

Rancangan Basis Data


Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan

dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data. Analisa pada

sistem menghasilkan beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut dibentuk

rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya.

Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan

normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut

proses normalisasi. Normalisasi terdiri dari proses Unnormalized, First Normal Form (1NF),

Second Normal Form (2NF), sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam

bagian berikut ini:

Unnormalized

Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang

akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak

lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

First Normal Form (1NF)


First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data

yang berhubungan. Bentuk 1NF dijabarkan pada Tabel 7.

Second Normal Form (2NF)

Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang

berhubungan dan terdiri dari 12 tabel, yaitu tabel users, ms_unit, ms_instruction, ms_project,

ms_status, document_type, tx_activity, tx_document, tx_task, log, session, view_tree.

Third Normal Form (3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal

dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari terdiri dari 12 tabel, yaitu

tabel users, ms_unit, ms_instruction, ms_project, ms_status, document_type, tx_activity,

tx_document, tx_task, log, session, view_tree.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain

basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan

panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah

sebagai berikut :
1. Nama file : Users Akronim : users Fungsi : Untuk menyimpan data user Tipe file : File

master Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 73 karakter Primary

key : user_id

2. Nama file : Master Unit Akronim : ms_unit Fungsi : Untuk menyimpan data unit Tipe

file : File master Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 172

karakter Primary key : unit_id

3. Nama file : Master Instruction Akronim : ms_instruction Fungsi : Untuk menyimpan

data instruction Tipe file : File master Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk

Panjang record : 1255 karakter Primary key : instruction_id

4. Nama file : Master Project Akronim : ms_project Fungsi : Untuk menyimpan data

project Tipe file : File master Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record

: 455 karakter Primary key : project_id

5. Nama file : Document Type Akronim : document_type Fungsi : Untuk menyimpan

data tipe dokumen Tipe file : File master Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk

Panjang record : 122 karakter Primary key : project_id


6. Nama file : Master Status Akronim : ms_status Fungsi : Untuk menyimpan data status

dari project maupun activity Tipe file : File master Organisasi file : Index sequential Media :

Hard disk Panjang record : 73 karakter Primary key : status_id

7. Nama file : Transaction Activity Akronim : tx_activity Fungsi : Untuk menyimpan

data activity Tipe file : File transaction Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk

Panjang record : 454 karakter Primary key : activity_id

8. Nama file : Transaction Task Akronim : tx_task Fungsi : Untuk menyimpan data

kegiatan activity monitoring Tipe file : File transaction Organisasi file : Index sequential Media :

Hard disk Panjang record : 422 karakter Primary key : task_id

9. Nama file : Transaction Document Akronim : tx_document Fungsi : Untuk menyimpan

data lampiran dokumen Tipe file : File transaction Organisasi file : Index sequential Media :

Hard disk Panjang record : 272 karakter Primary key : id

10. Nama file : View Tree Akronim : view_tree Fungsi : Untuk menampilkan overview

dari data instruction, project, activity, dan activity monitoring Tipe file : File laporan Organisasi

file : sequential Media : Hard disk Panjang record : 531 karakter Primary key : -
11. Nama file : Session Akronim : session Fungsi : Untuk menyimpan data session ketika

user berhasil melakukan proses login Tipe file : File pelindung Organisasi file : Index sequential

Media : Hard disk Panjang record : 434 karakter Primary key : session_id

12. Nama file : Activity Log Akronim : log Fungsi : Untuk menampilkan history atau

activity log Tipe file : File history Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang

record : 522 karakter Primary key : log_id

Flowchart Sistem Yang Diusulkan


Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap

langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan

setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Rancangan flowchart

program untuk Project Management Monitoring System Pada Unit Manajemen Proyek ERP PT

Angkasa Pura II (Persero) adalah sebagai berikut.

Flowchart Administrator

Berdasarkan gambar flowchart di atas, terdapat :

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai start dan finish pada aliran proses
flowchart program pada login Administrator ;
2. 4 (empat) simbol process, yaitu Login, Home, Administrative Tools, dan Logout ;
3. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis
peralatannya, yaitu ketika user melakukan input data username dan password pada proses
login ;
4. 7 (tujuh) simbol decision, sebagai perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang
memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya ;
5. 4 (empat) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa di dalam langkah
yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci.

Flowchart Employees

Pada Flowchart Employees seperti ditunjukkan oleh Gambar 20, terdapat :

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai start dan finish pada aliran proses
flowchart program pada login Employees ;
2. 4 (empat) simbol process, yaitu Login, Home, Monitoring, dan Logout;
3. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis
peralatannya, yaitu ketika user melakukan input data username dan password pada proses
login ;
4. 7 (tujuh) simbol decision, sebagai perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang
memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya ;
5. 4 (empat) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa di dalam langkah
yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci.

Flowchart BOD (Board of Directors)

Berdasarkan gambar flowchart di atas, terdapat :

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai start dan finish pada aliran proses
flowchart program pada login Administrator ;
2. 4 (empat) simbol process, yaitu Login, Home, Overview, dan Logout ;
3. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis
peralatannya, yaitu ketika user melakukan input data username dan password pada proses
login ;
4. 2 (dua) simbol decision, sebagai perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang
memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya ;
5. 1 (satu) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa di dalam langkah
yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci.

Rancangan Prototype
Tahap ini merupakan gambaran yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap

kepada para pengguna dan website serta aplikasi android yang diteliti, juga sebagai pemenuhan

kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari

perancangan Project Management Monitoring System yang akan dibuat.

1. Prototype Halaman Login

2. Prototype Halaman Home

3. Prototype Halaman Treeview

4. Prototype Halaman Instructions

5. Prototype Halaman Projects

6. Prototype Halaman Activities


7. Prototype Halaman Activity Monitoring

8. Prototype Halaman Users

9. Prototype Halaman Units

10. Prototype Halaman Document Type

11. Prototype Halaman Status

Konfigurasi Sistem Usulan


Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit komputer.

Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi

kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada spesifikasi perangkat

keras yang diusulkan adalah sebagai berikut :


Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan

sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar sistem dapat menghasilkan informasi

yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah

sebagai berikut:

1. Microsoft Windows 7 Professional 32 bit


2. Android Studio
3. XAMPP
4. Notepad ++
5. Visual Paradigm for UML Community Edition
6. Aplikasi browser (Chrome / Firefox)

Hak Akses

Hak akses untuk dapat mengoperasikan atau mengolah data Project Management

Monitoring System dapat dilakukan oleh :

1. Administrator (full access)


2. User (input, edit, delete)
3. Viewer (view only)

Testing
Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing. Metode ini

merupakan pengujian program yang terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program yang

bertujuan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan

sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan
fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output sesuai dengan

yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari program tersebut.

Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan

kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah berjalan dengan baik, tetapi apabila

output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat

kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk

memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Hasil black box testing pada aplikasi Project Management Monitoring System

ditampilkan pada Tabel 22.

Evaluasi
Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan

cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing

menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan yang

memberi informasi kekurangan maupun kesalahan dalam input data. Hal ini sangat membantu

pengguna aplikasi sehingga pengguna dapat memberikan input sesuai dengan data yang

dibutuhkan oleh sistem untuk selanjutnya diproses guna menghasilkan informasi yang

bermanfaat bagi monitoring manajemen proyek.

Schedule Implementasi
Schedule Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu yang

dibutuhkan dalam proses implementasi Project Management Monitoring System Pada Unit

Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero). Pada tahap ini dibutuhkan rencana

implementasi yang berguna dalam pelaksanaan kegiatan. Schedule rencana kerja dijelaskan pada

Tabel 23.

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP
Kesimpulan
Akhir penelitian pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero)

penulis berkesimpulan bahwa Aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web
dan android sangat diperlukan bagi PT Angkasa Pura II (Persero) yang bertujuan meningkatkan

kinerja perusahaan, khususnya kinerja dari Unit Manajemen Proyek ERP dalam melakukan

monitoring proyek secara efektif, efisien, cepat, dan akurat.

Pembuatan Aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android

harus memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan sistem yang berjalan pada

perusahaan. Dalam hal ini penulis menyesuaikan dengan keinginan stakeholder, mulai dari

proses analisa sistem yang berjalan, permasalahan dan alternatif pemecahan masalah yang

dihadapi, serta membuat user requirement yang dituangkan dalam Elisitasi. Hal ini bertujuan

agar kinerja Unit Manajemen Proyek ERP dalam melakukan monitoring proyek dapat menjadi

lebih efektif, efisien, serta optimal.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

1. Sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini berjalan masih semi
terkomputerisasi, artinya masih terdapat kegiatan manual seperti mencatat activity yang
dilakukan serta proses pelaporan yang masih dilakukan dengan surat menyurat
menggunakan media kertas nota dinas ;
2. Sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini dilakukan masih belum berjalan
dengan efektif dan efisien, dikarenakan laporan activity yang dikirimkan oleh masing-
masing sub unit menggunakan format yang berbeda-beda. Dengan kata lain, belum ada
standard format pelaporan yang ditetapkan. Hal ini menambah pekerjaan Staf
Administrasi Manajemen Proyek dalam melakukan kompilasi laporan kegiatan sub unit ;
3. Berdasarkan analisa dari kesimpulan rumusan masalah di atas, maka penulis merancang
suatu Aplikasi Project Management Monitoring System Berbasis Web dan Android yang
mampu melakukan monitoring manajemen proyek secara cepat dan akurat.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian


Penulis berhasil membangun dan mengimplementasikan sebuah Aplikasi Project

Management Monitoring System berbasis web dan android pada Unit Manajemen Proyek ERP

PT Angkasa Pura II (Persero) yang mampu memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi

oleh perusahaan.

b. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

Aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android yang

diimplementasikan mampu memberikan manfaat terhadap proses monitoring manajemen proyek.

Dengan adanya aplikasi ini, pegawai mampu melakukan pelaporan dari aktivitas proyek yang

telah, sedang, atau akan dilakukan kapanpun dan dimanapun secara realtime tanpa harus berada

diruang kerja.

Aplikasi ini juga mampu memberikan nilai tambah yang positif bagi Manajemen dengan

menghasilkan overview monitoring keseluruhan proyek yang sedang diimplementasikan sebagai

tindak lanjut dari instruction atau arahan yang telah diberikan. Dari hasil overview ini,

Manajemen dapat melakukan analisa kelebihan dan kekurangan dari proyek yang telah

diimplementasikan sehingga Manajemen dapat melakukan forecasting atas kegiatan yang akan

diimplementasikan di masa mendatang.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi, wawancara, studi pustaka, serta

jelajah internet yang didukung dengan metode analisa sistem berupa pendekatan object oriented

analysis atau analisis berorientasi objek. Hasil analisis tersebut kemudian dituangkan dalam
suatu metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, database, dan juga

tampilan prototype yang disesuaikan dengan user requirement pada tahap elisitasi.

Rangkaian metode penelitian tersebut terbukti mampu menunjang penulis dalam

membangun Aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android pada

Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) yang mampu memberikan hasil dan

manfaat positif bagi perusahaan.

Saran
Visi dari PT Angkasa Pura II (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar

udara adalah menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan professional.

Guna mewujudkan visi tersebut, penulis memberikan saran antara lain :

1. Penerapan Aplikasi Project Management Monitoring System pada Unit Manajemen


Proyek ERP ini dapat dijadikan sebagai salah satu contoh untuk melakukan transformasi
secara menyeluruh dan bertahap terhadap alur proses bisnis, terutama yang berjalan
manual ataupun semi komputerisasi agar menjadi terkomputerisasi sehingga
mempercepat kinerja perusahaan ;
2. Agar dapat dibuatkan suatu template standard dalam pembuatan data pelaporan kegiatan
atau proyek yang dilakukan. Tujuannya agar data yang masuk memiliki format yang
sama sehingga data dapat diproses dengan lebih efektif, efisien ;
3. Agar semakin mengembangkan teknologi informasi berbasis mobile yang mampu
memudahkan para pegawa dalam melakukan pelaporan setiap kegiatan yang dilakukan
kapanpun dan dimanapun secara reatime sehingga proses pelaporan maupun monitoring
menjadi semakin cepat dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
2. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
3. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
4. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
5. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
6. Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, Khanna Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring
Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan
Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
7. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
8. Murad. Dina. Fitria. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan
PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi
Raharja.
9. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset.
10. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart
Grafika.
11. Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan
Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan.
Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
12. Simarmata 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset
13. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum
(RSU) Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHPMYSQL). Padang:
Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013.
14. Wahana Komputer. 2012. Panduan Aplikatif dan Solusi (PAS) Mudah Membuat Portal
Berita Online dengan PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
15. Saputra, Agus, Ridho Taufiq Subagio, dan Saluky. 2012. Membangun Aplikasi E-Library
untuk Panduan Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
16. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV.
Andi Offset.
17. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
18. Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
19. Gudda, Pattrick. 2011. A Guide To Project Monitoring & Evaluation. United State of
America.
20. Rahayu, Nina. 2013. Perancangan Executive Informasi System (EIS) Dalam Bidang
Penjualan Pada Karinda Cafe dan Resto. Laporan Skripsi. Tangerang: Perguruan Tinggi
Raharja.
21. Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
22. Satriya P.K.W, Wahyu Hendrawan. 2013. LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi
Pengelolaan Data Pengabdian Masyarakat Pada Bagian Penelitian Dan Pengabdian
Masyarakat Stikom Surabaya. Undergraduate thesis, STIKOM Surabaya.
23. Baihaqi, Fahrian. 2014. Skripsi : Manajemen Pengelolaan Obyek Daya Tarik Wisata
(ODTW) Masjid Agung Jawa Tengah. Semarang : Universitas Islam Negeri Walisongo.
24. Sari, Putri Monica. 2014. Analisis Tingkat Efektifitas Penggunaan Metode Nilai Hasil
Pada Pengendalian Proyek Konstruksi Di Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Atma
Jaya Yogyakarta.
25. Safaat, Nazruddin H. 2014. Android, Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan
Tablet PC Berbasis Android (Revisi Kedua). Bandung : Informatika.
26. Indarianto. 2013. Pengolahan Data Pelanggan dan Tagihan Laundry di Zam-Zam
Laundry. Jakarta : Universitas Esa Unggul.
27. Kurniawan, Wahyu. 2015. Membuat Sistem Monitoring Pelanggaran Siswa Berbasis
Web dan Android. Yogyakarta : Lokomedia

DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pengantar Observasi Skripsi
2. Form Penggantian Judul
3. Kartu Bimbingan
4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
5. Form Validasi Skripsi
6. Kwitansi Pembayaran Skripsi
7. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
8. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
9. Validasi Sidang Akademik
10. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
11. Daftar Nilai
12. Sertifikat TOEFL
13. Sertifikat Prospek
14. Sertifikat IT Internasional
15. Sertifikat IT Nasional
16. Curiculum Vitae (CV)

Anda mungkin juga menyukai