Anda di halaman 1dari 229

SI1414482236

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA


BERBASIS WEB
PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA
PUTRA
KOTA TANGERANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM : 1414482236
NAMA : EKA INDRIANI

JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA
 
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA


BERBASIS WEB
PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA
KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :
NIM : 1414482236
Nama : Eka Indriani
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputer Akuntansi
 
 
Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua      Kepala Jurusan


STMIK RAHARJA         Jurusan SIstem Informasi
       
       
       
       
(Dr. Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)         (Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594      NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA
BERBASIS WEB
PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA
KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :
NIM : 1414482236
Nama : Eka Indriani
 
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018


Pembimbing I     Pembimbing II
     
     
     
     
(Suwarto, M.Pd)     (Ilamsyah, M.Kom)
NID : 15001     NID : 14019

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA


BERBASIS WEB
PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA
KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :
NIM : 1414482236
Nama : Eka Indriani
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018


Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
       
       
       
       
(_______________)   (_______________)   (_______________)
NID :   NID :   NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA


BERBASIS WEB
PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA
KOTA TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM : 1414482236
Nama : Eka Indriani
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputer Akuntansi

 
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan

tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar

Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi

lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia

menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 13 Juli 2018

 
 
 
 
(Eka Indriani)
NIM : 1414482236
 
*Tandatangan dibubuhi materai 6.000

ABSTRAKSI

Tercapainya suatu tujuan dari sebuah organisasi secara cepat dan tepat tidak terlepas dari
pemanfaatan teknologi sistem informasi termasuk di dalamnya penerapan teknologi dalam
pelayanan administrasi atau pelayanan yang berhubungan dengan para siswa dan para
pengajar dalam bidang pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota
Tangerang hanyalah salah satu sekolah yang belum menerapkan teknologi (by system) secara
menyeluruh dalam hal tersebut. Salah satunya adalah tabungan siswa. Dalam sistem yang
berjalan saat ini pembayaran tabungan masih dilakukan bersamaan (dijadi satukan) dengan
pembayaran SPP yakni satu bulan sekali dan data dimasukkan ke dalam Microsoft Access
oleh satu orang bendahara sekolah dimana memiliki kemungkinan akan terjadi kesalahan atau
ketidaktepatan dalam memasukkan nominal tabungan, siswa tidak dapat mengetahui jumlah
saldo yang dimiliki, tidak memungkinkan para siswa untuk dapat menabung setiap harinya
dan hanya dapat dipergunakan di kelas XII (dua belas). Sehingga diperlukan adanya sistem
tersendiri bagi tabungan siswa yaitu perancangan sistem informasi tabungan siswa berbasis
web. Penelitian ini menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information,
Economy, Control, Efficiency, Service), elisitasi kebutuhan sistem serta pemodelan sistem
menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan secara visualisasi,
yang selanjutnya diimplementasikan dengan bahasa pemrograman PHP (Hypertext
Preprocessor) dengan basis data MySQL-Server sebagai database yang digunakan. Sistem
Informasi Tabungan Siswa berbasis web ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan
yang ada mengingat manfaat dari tabungan ini cukup penting untuk para siswa serta sekolah
untuk menuju kepada cyber school.
Kata Kunci: Sistem, Informasi, Tabungan, Siswa, Web

ABSTRACT

The achievement of a goal of an organization quickly and precisely cannot be separated from
the utilization of technology information systems which including the implementation of
technology in administrative services or the related services with students and teachers in
education. Vocational High School (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang is the one of schools
that has not implemented the technology (by systems) yet overall at that things. One of those
is the students savings. In the current system, the payment of savings still undertaken at the
same time (adjoined) by the payment of SPP which is once a month and data entered into Ms.
Access by one school treasurer where having the possibility of going to happen a fault or
inaccuracy in providing input to the nominal savings, students could not know the count of
their own balance, can’t be able to save their money every single day and those savings can
only be used in twelfh grade. So that means there needs a seperate system for students
savings namely the design of web-based information system student savings. This research is
using the analys method PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency,
Sefvice), system requirement elititation and the system modeling is using UML (Unified
Modeling Language) to describe in visualization which is implemented by PHP (Hypertext
Preprocessor) as a programming language with MySQL-Server as a database. Web-based
Information System Student Savings is expected can solve the problems connsidering the
benefit of these savings is important enough to students and school to towards the
cyberschool.
Keywords  : System, Information, Savings, Student, Web

KATA PENGANTAR

Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan, yang telah memberikan berkat hikmat

dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan

Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang peneliti ambil dalam penyusunan Laporan Skripsi
ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Tabungan Siswa Berbasis Web Pada

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang”.”

Laporan ini merupakan hasil penelitian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa

Putra Kota Tangerang, sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk

mendapatkan gelar Sarjana Komputer pada jenjang Strata Satu Jurusan Sistem Informasi

pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini peneliti menyadari jika tanpa bimbingan dan

dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka Laporan Skripsi ini tidak

akan terwujud dan selesai tepat waktu, maka dalam kesempatan ini izinkanlah peneliti

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku

Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua

1 Bidang Akademik STMIK Raharja.

3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan

Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.

4. Bapak Suwarto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang

telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.

5. Bapak Ilamsyah, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II

yang juga telah meluangkan waktunya untuk

membimbing peneliti dalam menyusun laporan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang

telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.


7. Bapak Eka Permana, M.SP selaku Kepala Sekolah SMK

Nusa Putra Kota Tangerang yang telah mengizinkan

peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

8. Bapak Indra Gunawan M.Kom selaku Wakasek

Kurikulum yang telah membantu mengarahkan peneliti

selama melakukan observasi.

9. Bapak Jailani selaku Kepala Urusan TU dan Ibu Harjati

selaku Bendahara SMK yang telah membantu peneliti

selama melakukan observasi.

10. Ayah, ibu, kakek, nenek dan keluarga tercinta yang telah

memberikan dukungan moril maupun materil serta doa

untuk keberhasilan peneliti.

11. Ani, Heru, Rony sebagai teman satu bimbingan yang telah

berjuang bersama.

12. Vivin dan Zaelani yang telah mendukung peneliti dalam

pembuatan serta penyusunan Laporan Skripsi ini.

13. Teman-temanku Raharja 14 yang telah mendukung dan

semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu

persatu yang telah membantu penyusunan Laporan

Skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini, masih jauh

dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

bersifat membangun dalam penyusunan Laporan Skripsi ini sangat peneliti harapkan dengan

senang hati.
Akhir kata, peneliti mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan

kiranya Laporan Penelitian Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti sendiri dan

umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 17 Juli 2018


Eka Indriani
1414482236

Daftar isi
 [sembunyikan] 

 1 BAB I
o 1.1 Latar Belakang Masalah
o 1.2 Rumusan Masalah
o 1.3 Ruang Lingkup Penelitian
o 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
 1.4.1 Tujuan Penelitian
 1.4.2 Manfaat Penelitian
o 1.5 Metodologi Penelitian
 1.5.1 Metode Pengumpulan Data
 1.5.2 Metode Analisa
 1.5.3 Metode Perancangan Sistem
 1.5.4 Metode Testing
o 1.6 Sistematika Penulisan
 2 BAB II
o 2.1 Teori Umum
 2.1.1 Konsep Dasar Sistem
 2.1.1.1 Definisi Sistem
 2.1.1.2 Karateristik Sistem
 2.1.1.3 Klasifikasi Sistem
 2.1.1.4 Tujuan Sistem
 2.1.2 Konsep Dasar Data
 2.1.2.1 Definisi Data
 2.1.2.2 Klasifikasi Data
 2.1.3 Konsep Dasar Informasi
 2.1.3.1 Definisi Informasi
 2.1.3.2 Klasifikasi Informasi
 2.1.3.3 Nilai dan Kualitas Informasi
 2.1.3.4 Komponen Informasi
 2.1.4 Konsep Sistem Informasi
 2.1.4.1 Definisi Sistem Informasi
 2.1.4.2 Komponen Sistem Informasi
 2.1.5 Konsep Dasar Teknologi Informasi
 2.1.5.1 Definisi Teknologi Informasi
 2.1.5.2 Perkembangan Teknologi Informasi
 2.1.5.3 Penggunaan Teknologi Informasi
 2.1.6 Konsep Dasar Analisa Sistem
 2.1.6.1 Definisi Analisa Sistem
 2.1.6.2 Langkah-Langkah Analisis Sistem
 2.1.6.3 Tahapan Analisa Sistem
 2.1.6.4 Fungsi Analisis Sistem
 2.1.7 Konsep Dasar Perancangan Sistem
 2.1.7.1 Definisi Perancangan Sistem
 2.1.7.2 Tujuan Perancangan Sistem
o 2.2 Teori Khusus
 2.2.1 Konsep Dasar Tabungan Siswa
 2.2.1.1 Definisi Tabungan
 2.2.1.2 Definisi Tabungan Siswa
 2.2.1.3 Tujuan Tabungan Siswa
 2.2.2 Definisi SMK
 2.2.3 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
 2.2.3.1 Definisi UML (Unified Modeling Language)
 2.2.3.2 Tujuan UML (Unified Modeling Language)
 2.2.3.3 Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling
Language)
 2.2.3.4 Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified
Modelling Language)
 2.2.4 Konsep Dasar Web
 2.2.4.1 Definisi Web
 2.2.4.2 Definisi Web Browser
 2.2.4.3 Definisi Web Server
 2.2.5 Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)
 2.2.5.1 Definisi HTML (Hypertext Markup Language)
 2.2.6 Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
 2.2.6.1 Definisi PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
 2.2.7 Konsep Dasar Xampp
 2.2.7.1 Definisi Xampp
 2.2.8 Konsep Dasar Phpmyadmin
 2.2.8.1 Definisi Phpmyadmin
 2.2.9 Konsep Dasar Database dan MySQL
 2.2.9.1 Definisi  Database
 2.2.9.2 Tujuan Database (Basis Data)
 2.2.9.3 Definisi MySQL
 2.2.9.4 Kelebihan MySQL
 2.2.10  Konsep Dasar  Blackbox Testing
 2.2.10.1  Definisi Blackbox Testing
 2.2.10.2  Tujuan  Blackbox Testing
 2.2.10.3  Kelebihan dan Kelemahan  Blackbox Testing
 2.2.10.4  Teknik  Blackbox Testing
 2.2.11 Analisa PIECES
 2.2.11.1 Definisi PIECES
 2.2.11.2 Aspek PIECES
 2.2.12 Elisitasi
 2.2.12.1 Definisi Elisitasi
 2.2.12.2 Tahap-Tahap Elisitasi
 2.2.13 Metode Pengumpulan Data
 2.2.13.1 Observasi (Observation)
 2.2.13.2 Wawancara (Interview)
 2.2.13.3 Studi Pustaka (Literature Review)
 3 BAB III
o 3.1 Analisa Organisasi
 3.1.1 Profil Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra
Kota Tangerang
 3.1.2 Visi dan Misi
 3.1.2.1 Visi
 3.1.2.2 Misi
 3.1.3 Tujuan Sekolah
 3.1.4 Struktur Organisasi
 3.1.5 Tugas dan Tanggung Jawab
o 3.2 Analisa Batasan Sistem
o 3.3 Analisa Prosedur
o 3.4 Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan
 3.4.1 Usecase Diagram
 3.4.2 Activity Diagram
 3.4.3 Sequence Diagram
o 3.5 Metode Analisa Sistem
 3.5.1 Analisa PIECES
o 3.6 Konfigurasi Sistem Berjalan
 3.6.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
 3.6.2 Spesifikasi  Software
 3.6.3 Hak Akses (Brainware)
o 3.7 Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan
Masalah
 3.7.1 Permasalahan Yang Dihadapi
 3.7.2 Alternatif Pemecahan Permasalahan
o 3.8  User Requirement
 3.8.1 Elisitasi Tahap I
 3.8.2 Elisitasi Tahap II
 3.8.3 Elisitasi Tahap III
 3.8.4 Final Draft Elisitasi
 4 BAB IV
o 4.1 Rancangan Sistem Usulan
 4.1.1 Prosedur Sistem Usulan
 4.1.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan
 4.1.3 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan
 4.1.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan
 4.1.5 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan
Sistem Usulan
o 4.2 Rancangan Basis Data
 4.2.1 Spesifikasi Basis Data
o 4.3 Rancangan Program
o 4.4 Konfigurasi Sistem Usulan
 4.4.1 Spesifikasi  Hardware
 4.4.2 Spesifikasi  Software
 4.4.3 Hak Akses (Brainware)
o 4.5  Testing
 4.5.1 Metode Testing
 4.5.2 Blackbox Testing
o 4.6 Evaluasi
o 4.7 Implementasi
 4.7.1 Time Schedule
 4.7.2 Estimasi Biaya
 5 BAB V
o 5.1 Kesimpulan
o 5.2 Saran
 6 DAFTAR PUSTAKA
 7 DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Blackbox

Testing

2. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

5. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

6. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan

Sistem Usulan

7. Tabel 4.2 Data Siswa

8. Tabel 4.3 Pemakaian Tabungan

9. Tabel 4.4 Tabungan

10. Tabel 4.5 Level

11. Tabel 4.6 User

12. Tabel 4.7 Daftar Pengujian

13. Tabel 4.8 Pengujian Login Akun Bendahara SMK

14. Tabel 4.9 Menambah aku user sesuai hak akses

15. Tabel 4.10 Input Data Siswa

16. Tabel 4.11 Input Data Tabungan

17. Tabel 4.12 Input Data Pemakaian Tabungan

18. Tabel 4.13 Data Transaksi (Laporan Transaksi)

19. Tabel 4.14 Logout Sistem

20. Tabel 4.15 Time Schedule

21. Tabel 4.16 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi


2. Gambar 2.2 UML (Unified Modeling Language)
3. Gambar 3.1 Usecase Diagram Pembayaran SPP
dan Tabungan Siswa
4. Gambar 3.2 Usecase Diagram Penggunaan
Tabungan Siswa
5. Gambar 3.3 Activity Diagram Pembayaran SPP
dan Tabungan Siswa
6. Gambar 3.4 Activity Diagram Penggunaan
Tabungan Siswa
7. Gambar 3.5 Sequence Diagram Pembayaran SPP
dan Tabungan Siswa
8. Gambar 3.6 Sequence Diagram Penggunaan
Tabungan Siswa
9. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Informasi
Tabungan Siswa
10. Gambar 4.2 Usecase Diagram Aktor Bendahara
SMK
11. Gambar 4.3 Usecase Diagram Aktor Siswa
12. Gambar 4.4 Usecase Diagram Aktor Bendahara
Yayasan
13. Gambar 4.5 Usecase Diagram Aktor TU
14. Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem Informasi
Tabungan Siswa
15. Gambar 4.7 Activity Diagram Aktor Bendahara
SMK
16. Gambar 4.8 Activity Diagram Aktor Siswa
17. Gambar 4.9 Activity Diagram Aktor Bendahara
Yayasan
18. Gambar 4.10 Activity Diagram Aktor TU
19. Gambar 4.11 Sequence Diagram Sistem Informasi
Tabungan Siswa
20. Gambar 4.12 Sequence Diagram Aktor Bendahara
SMK
21. Gambar 4.13 Sequence Diagram Aktor Siswa
22. Gambar 4.14 Sequence Diagram Aktor Bendahara
Yayasan
23. Gambar 4.15 Sequence Diagram Aktor TU
24. Gambar 4.16 Class Diagram Sistem Informasi
Tabungan Siswa
25. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Login
26. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Dashboard
27. Gambar 4.19 Tampilan Halaman Tabel Data
Tabungan
28. Gambar 4.20 Tampilan Tabel Data Pemakaian
Tabungan
29. Gambar 4.21 Tampilan Tabel Data Transaksi
Tabungan
30. Gambar 4.22 Tampilan Tambah Data Tabungan
31. Gambar 4.23 Tampilan Tambah Data Pemakaian
Tabungan
32. Gambar 4.24 Tampilan Saldo Rekening Tabungan
33. Gambar 4.25 Tampilan Rekening Tabungan
34. Gambar 4.26 Tampilan Pemakaian Rekening
Tabungan
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram


 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram


 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram


 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation


Diagram)
 

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi informasi tidak

dipungkiri semakin cepat dan bervariasi seiring

berjalannya waktu dan berkembangnya zaman. Hampir

semua aspek kehidupan memanfaatkan teknologi

informasi ini untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Tidak


terkecuali dalam bidang pendidikan. Mulai dari tingkat

dasar sampai dengan perguruan tinggi diharapkan bahkan

diharuskan untuk menerapkan teknologi dalam proses

belajar mengajar. Tidak hanya sampai disitu tetapi juga

dalam pelayanan administrasi atau pelayanan lainnya

yang berhubungan dengan para siswa dan para pengajar

pun demikian dengan tujuan mempermudah dalam proses

belajar mengajar, proses pengolahan data sampai dengan

disajikannya suatu laporan yang akurat.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra

Kota Tangerang adalah sekolah kejuruan swasta yang

memiliki dua jurusan yaitu Keuangan (KU) dan Teknik

Komputer dan Jaringan (TKJ) yang terdiri dari 336 siswa

serta 42 guru dan staff. Sekolah ini adalah salah satu

sekolah swasta yang belum menerapkan teknologi (by

system) secara menyeluruh dalam hal pelayanan

administrasi para siswa dan pengajarnya. Baik itu

pendaftaran siswa, pembayaran SPP, tabungan, absensi

dan lain sebagainya. Siswa kelas 10 Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang sudah mulai

diwajibkan untuk menabung satu bulan sekali dimana

nantinya hasil dari tabungan tersebut bisa dipergunakan

untuk biaya-biaya di kelas 12. Mengingat di sekolah

swasta memang dibutuhkan biaya yang cukup besar di


kelas tingkat tersebut karena tidak disubsidi menyeluruh

oleh pemerintah.

Sistem tabungan yang berjalan saat ini di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang

yaitu dilakukan bersamaan dengan pembayaran SPP yakni

satu bulan sekali dan hanya di input menggunakan

Microsoft Access oleh satu orang bendahara sekolah yang

kemungkinan akan terjadi kesalahan atau ketidaktepatan

dalam memasukkan nominal tabungan. Serta tabungan

tersebut hanya dapat dipergunakan pada saat kelas 12

(dua belas) dan hanya untuk membayar biaya-biaya ujian

selain itu tidak diperbolehkan. Melihat bahwa tabungan

ini cukup penting untuk para siswa serta mengingat

sekolah ini memang sedang dalam proses untuk menuju

kepada cyber school, ada baiknya tabungan tersebut

memiliki sistem sendiri dan berbasis web agar para siswa

pun bisa ikut ambil bagian dalam sistem tabungan

tersebut serta tidak terbatas hanya menabung satu bulan

sekali tetapi juga kapan pun para siswa ingin menabung

dan bisa dipergunakan untuk pembayaran keperluan lain

yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.

Pada dasarnya, sistem ini dibuat dengan tujuan

untuk mempermudah proses pengolahan data sampai

kepada dihasilkannya suatu laporan dan penyimpanan dari

data itu sendiri serta mengingat akan tujuan daripada


sekolah tersebut saat ini. Selaras dengan permasalahan

tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil

judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

TABUNGAN SISWA BERBASIS WEB PADA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA

PUTRA KOTA TANGERANG”

Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada umumnya berfungsi

mendeskripsikan atau menjelaskan tentang ruang lingkup

yang diteliti yaitu dalam bentuk suatu pernyataan yang

berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti,

sehingga ruang lingkup dan batasan-batasan masalahnya

menjadi jelas.

Adapun masalah-masalah yang dirumuskan

sebagai berikut

1. Bagaimana sistem tabungan siswa yang berjalan

saat ini di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Nusa Putra Kota Tangerang?

2. Apa saja kekurangan serta hambatan dari sistem

yang berjalan saat ini?

3. Bagaimana rancangan sistem tabungan yang

diusulkan untuk memecahkan permasalahan

tersebut?
Ruang Lingkup Penelitian
Mengingat terdapat beberapa permasalahan yang ada pada

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota

Tangerang, maka peneliti membatasi permasalahan yang

akan dibahas, yaitu terbatas pada tabungan siswa mulai

dari penginputan jumlah tabungan, penghitungan saldo

awal menjadi saldo akhir (penambahan), pemakaian

tabungan sampai kepada cetak rekening.

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sistem tabungan siswa yang berjalan

saat ini di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Nusa Putra Kota Tangerang.

2. Mengetahui apa saja kekurangan serta hambatan

yang terjadi apabila menggunakan sistem yang

berjalan saat ini.

3. Mengetahui solusi dari pada permasalahan yang

terjadi.

Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang akan diterima oleh pihak-

pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut sebagai

berikut:

1. Bagi Peneliti
1. Melatih peneliti supaya berfikir secara

terbuka agar dapat mempermudah

memecahkan dan menghadapi masalah

yang akan terjadi kedepannya.

2. Sarana untuk menerapkan teori-teori yang

telah dipelajari selama perkuliahan ke

dalam penelitian yang sedang dilakukan.

2. Bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Nusa Putra Kota Tangerang

1. Sebagai bahan informasi bagi pihak

sekolah agar dapat menggunakan hasil

analisa sebagai bahan masukan

pertimbangan bagi pihak sekolah

kedepannya.

2. Sebagai bahan masukan yang dapat

mendukung peningkatan status akreditasi

sekolah untuk menuju kepada cyber

school.

3. Sebagai sarana untuk para siswa agar

lebih rajin untuk menabung.

4. Sebagai sarana untuk dapat meringankan

para siswa dalam membayar biaya-biaya

yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.

3. Bagi Pembaca
1. Sebagai bahan referensi bagi pembaca

dan peneliti selanjutnya, dengan harapan

dapat dikembangkan serta disempurnakan

oleh peneliti selanjutnya.

2. Untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas penulis dalam membuat karya

tulis supaya menjadi lebih baik lagi.

Metodologi Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis lakukan

dalam mencari dan mengumpulkan data-data serta

mengolah informasi yang diperlukan supaya

metode yang akan di gunakan berjalan dengan

lancar dan baik. Berikut beberapa metode

pengumpulan data:

3. Observasi (Observation)

Observasi dilakukan pada Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra

Kota Tangerang pada bagian Administrasi

Keuangan atau bendahara sekolah serta

Tata Usaha. Berawal dari dilakukannya

pengamatan menyeluruh terhadap sistem

yang sedang berjalan dalam proses

tabungan siswa, kemudian mempelajari


kekurangan-kekurangan yang ada, setelah

di ambil kesimpulan sementara mengenai

masalah-masalah yang ada secara

menyeluruh kemudian mendefinisikan

masalah tersebut.

4. Wawancara (Interview)

Metode untuk mendapatkan data dan

keterangan mengenai data sekolah

tersebut serta mengenai kebutuhan sistem

yang akan dirancang (elisitasi) dengan

cara mewawancara atau membuat tanya

jawab dengan bagian Administrasi

Keuangan, Tata Usaha dan Kurikulum

pada sekolah tersebut. Dalam hal ini

pihak yang diwawancarai yaitu

Bendahara, Bapak Jailani sebagai Kepala

Tata Usaha dan Bapak Indra sebagai

Kepala Kurikulum pada Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra

Kota Tangerang.

5. Studi Pustaka (Literature Review)

Untuk mendapatkan informasi yang

berkaitan dengan judul skripsi ini maka

peneliti akan mengambil beberapa data


berupa data siswa/siswi, data tabungan

yang saat ini sedang berjalan, dan lain

sebagainya di Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota

Tangerang.

Metode Analisa
Setelah proses pengumpulan data

dilaksanakan melalui beberapa metode, maka data

yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya

mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat pada

penelitian ini. Peneliti menggunakan metode

analisa PIECES (Performance, Information,

Economy, Control/Security, Efficiency, Service)

yang digunakan untuk menganalisa sistem yang

berjalan dari segi kinerja apakah sudah efisien,

informasi yang dihasilkan, keamanan dari sistem

tersebut yang tidak memakan biaya yang cukup

besar sampai kepada pelayanan yang diberikan.

Adapun alat bantu (tools) yang digunakan

di dalam melakukan analisa data adalah berupa

Unified Modeling Language (UML), yang di buat

menggunakan software Visual Paradigma.

Dimana terdapat beberapa diagram di dalamnya

yaitu Usecase Diagram, Activity Diagram, dan

Sequence Diagram.
Untuk mengumpulkan, menganalisa serta

menyeleksi kebutuhan sistem digunakan metode

Elisitasi, dimana ada 3 (tiga) tahapan di dalamnya

yaitu Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi

Tahap III dan Draf Final Elisitasi.

Metode Perancangan Sistem


Perancangan sistem informasi tabungan

siswa yang akan dibuat menggunakan metode

Unified Modeling Language (UML) yang akan

dituangkan dalam beberapa diagram seperti

Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence

Diagram, dan Class Diagram serta penjabaran

rancangan basis data dan spesifikasinya,

menggunakan beberapa software yaitu PHP

myadmin, XAMPP, MYSQL, Chrome.

Metode Testing
Metode testing diperlukan dengan tujuan

berusaha untuk menemukan kesalahan dalam

beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi

yang salah atau hilang, kesalahan interface,

kesalahan dalam struktur data atau database

eksternal kesalahan performa, kesalahan

inisialisasi dan terminasi untuk kemudian

nantinya dapat diperbaiki untuk membuat sistem

yang lebih baik dari sebelumnya. Maka dari itu,


metode testing yang digunakan ialah Blackbox

Testing dimana memfokuskan kepada kebutuhan

software. Metode ini memungkinkan pengembang

sistem untuk membuat himpunan kondisi input

yang akan melatih seluruh syarat-syarat

fungsional suatu program.

Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas

mengenai masalah yang akan dibahas, penulis

membagi menjadi beberapa bab secara ringkas

dalam Laporan Skripsi ini, dimana antar bab

tersebut saling berkaitan dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas mengenai latar

belakang penelitian, rumusan masalah, ruang

lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi

penelitian dan sistematik penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang beberapa pengertian

atau definisi ilmu yang berkaitan dengan

penyusunan skripsi, berhubungan dengan teori-

teori yang digunakan dalam menganalisa sistem

informasi tabungan siswa.


BAB III ANALISA SISTEM YANG

BERJALAN

Bab ini berisikan penjelasan singkat mengenai

gambaran umum, sejarah, struktur organisasi,

penjelasan mengenai wewenang dan tanggung

jawab yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Nusa Putra Kota Tangerang, analisa

prosedur, analisa sistem yang berjalan dengan

menggunakan Unified Modeling Language

(UML) yaitu Usecase Diagram, Activity Diagram,

Sequence Diagram, analisa PIECES, pokok

permasalahan, alternatif pemecahan masalah,

elisitasi tahap 1,2,3 dan draft final elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG

DIUSULKAN

Dalam bab ini berisi tentang rancangan sistem

yang diusulkan mengenai sistem informasi

tabungan siswa yang meliputi Usecase Diagram,

Activity Diagram, Sequence Diagram, Class

Diagram serta rancangan prototype, spesifikasi

basis data, rancangan layar dan rancangan

implementasi sistem.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang

dapat diberikan peneliti dari hasil penelitian yang

dilakukan terhadap sistem tersebut. Saran yang

dimaksud bertujuan untuk memperbaiki apabila

masih terdapat kekurangan pada sistem yang

sedang berjalan maupun yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
[1]
 “Sistem merupakan suatu kumpulan

komponen-komponen yang saling berhubungan

dan mempunyai ketergantungan satu sama lain,

sistem dapat berjalan jika komponen-komponen

yang ada di dalamnya bisa bekerja sama

membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat

dipisahkan.”

Gordon B.Davis dalam Danang

Sunyoto(2014), [2] sistem terdiri dari bagian-

bagian yang bersama-sama beroperasi untuk

mencapai beberapa tujuan.


[3]
“Sistem adalah kumpulan/group dari sub

sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik

atau pun non phisik ataupun non phisik yang

saling berhubungan satu sama lain dan bekerja

sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan

tertentu."

Menurut Hartono (2013:9) [4] “Sistem

adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau

elemen, yang saling berhubungan secara

terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi

satu kesatuan.”

Dari beberapa pedapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan

komponen-komponen atau bagian-bagian baik

phisik atau pun non phisik yang saling

berhubungan secara terorganisasi dan bekerja

sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan

tertentu.

Karateristik Sistem
Edhi Sutanta dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan

Moch. Irfan (2014:35 ), karakteristik sistem yaitu

sebagai berikut [5]

1. Komponen(components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah

komponen yang saling berinteraksi,

artinya satu sama lain saling bekerja sama

membentuk satu kesatuan. Komponen

tersebut dapat berupa suatu subsistem,

setiap subsistem memiliki sistem yang

menjalankan suatu fungsuu tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2. Batas (Boundary)

Batas sistem diperlukan untuk

membedakan satu sistem dengan sistem

yang lain. Tanpa adanya batas sistem,

sangat sulit untuk memberikan batasan

scope tinjauan terhadap sistem.

3. Lingkungan (environments)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu

yang berada di luar sistem lingkungan

sistem yang dapat menguntungkan

ataupun merugikan. Umumnya

lingkungan yang menguntungkan akan

selalu dipertahankan untuk menjaga

keberlangsungan sistem, sedangkan

lingkungan sistem yang merugikan akan


diupayakan agar mempunyai pengaruh

seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

4. Penghubung/antarmuka (interface)

Penghubung/antarmuka merupakan sarana

memungkinkan setiap komponen sistem,

yaitu segala sesuatu yang bertugas

menjembatani hubungan antarkomponen

dalam sistem. Penghubung/antarmuka

merupakan sarana setiap komponen saling

berinteraksi dan berkomunikasi.

5. Masukan (input)

Masukan merupakan komponen sistemm

yaitu segala sesuatu yang perlu

dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan

yang akan diolah lebih lanjut untuk

menghasilkan keluaran (output) yang

berguna.

6. Pengolahan (processing)

Pengolahan merupakan komponen sistem

yang mempunyai peran utama mengolah

masukan agar menghasilkan output yang

berguna bagi para pemakainya.

7. Keluaran (output)
Keluaran merupakan komponen sistem

yang berupa berbagai macam bentuk

keluaran yang dihasilkan oleh komponen

pengolahan.

8. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu

dijaga agar saling bekerja sama agar

mampu mencapai sasaran dan tujuan

sistem.

9. Kendali (control)

Setiap komponen dalam sistem perlu

dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan

peran dan fungsinya masing-masing.

10. Umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian

kendali (kontrol) sistem untuk mengecek

terjadinya penyimpanan proses dalam

sistem dan mengembalikannya pada

kondisi normal.

Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut

pandang, diantaranya sebagai berikut. [5]

11. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik


Sistem abstrak adalah sistem yang berupa

pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak

secara fisik. Misalnya sistem teologia,

yaitu sistem yang berupa pemikiran-

pemikiran hubungan antara manusia

dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan

sistem yang ada secara fisik. Misalnya

sistem komputer, sistem akuntansi, sistem

produksi, dan sebagainya.

12. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi

melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Misalnya sistem perputaran

bumi. Sistem buatan manusia yang

melibatkan interaksi antara manusia dan

mesin disebut dan human-machine system

atau ada yang menyebut dengan man-

machine system. Sistem informasi

akuntansi merupakan contoh man-

machine system karena menyangkut

penggunaan komputer yang berinteraksi

dengan manusia.

13. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tentu


Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah

laku yang sudah dapat diprediksi.

Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat

dideteksi dengan pasti sehingga keluaran

dari sistem dapat diramalkan. Sistem

komputer adalah contoh dari sistem

tertentu yang tingkah lakunya dapat

dipastikan berdasarkan program-program

yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah

sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksi karena mengandung

unsur probabilitas.

14. Sistem Tertutup (Closed System) dan

Sistem Terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang

tidak berhubungan dengan lingkungan

luarnya. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa adanya turut campur

tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis

sistem tertutup ini ada, tetapi

kenyataannya tidak ada sistem yang

benar-benar tertutup, yang ada hanyalah

relatively closed system (secara relatif

tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Sistem terbuka adalah sistem yang


berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima

masukan dan menghasilkan keluaran

untuk lingkungan luara atau subsistem

lainnya. Karena sistem bersifat terbukan

dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya,

suatu sistem harus mempunyai sistem

pengendalian yang baik.

Tujuan Sistem
Menurut Taufiq (2013:5), [6]tujuan sistem

merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan.

Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga

dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang

bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi

lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena

tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan

hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang

jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai

sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah

sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan

terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan

memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk

mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan

terukur serta menggunakan langkah-langkah

terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan


tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah

menjadi tujuannya.

Menurut Prof.Dr.Azhar Susanto

(2013:23), [3]tujuan sistem merupakan target atau

sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu

sistem. Sistem ada karena tujuan. Sistem

dibangun agar tujuan tercapai tidak menyimpang

sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan.

Agar supaya target tersebut bisa tercapai secara

efektif dan efisien maka target atau sasaran

tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri

atau kriterianya agar sistem dapat dibangun dan

menuntun dengan jelas dan tegas setiap aktivitas

menuju tujuan yang telah ditetapkan.

Konsep Dasar Data


Definisi Data
Sumber informasi adalah data. Data

merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data

atau item. Menurut Supriyadi dalam jurnal CCIT

(2013:310), [7]“Data merupakan sekumpulan

keterangan atau buku mengenai sesuatu kenyataan

yang masih mentah, berdiri sendiri, belum

diorganisasikan dan belum diolah.”

Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo

Sutopo, dkk dalam jurnal Informatika


Mulawarman (2016:23),[8] “Data diterjemahkan

sebagai istilah yang berasal dari kata “datum”

yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.

Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan

kejadian yang kita hadapi.”

“Data adalah fakta atau apapun yang dapat

digunakan sebagai input dalam menghasilkan

informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi,

pengambilan keputusan, perhitungan, atau

pengukuran. Saat ini data tidak harus selalu dalam

bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata

atau kalimat tapi bisa juga dalam bentuk suara,

gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk

dua atau tiga dimensi. Bahkan sekarang mulai

banyak berkembang data virtual/maya yang

merupakan hasil rekayasa komputer.” [3]

Dari beberapa pernyataan di atas, dapat

ditarik kesimpulan bahwa data adalah sekumpulan

keterangan atau buku yang berisi deskripsi dari

suatu kejadian yang bisa dijadikan sebagai

sumber informasi dalam mengambil sebuah

keputusan.

Klasifikasi Data
Dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan

(2014:71),[5] data dapat diklasifikasikan sebagai

berikut.

15. Berdasarkan Sifat Data

1. Data Kuantitatif (Quantitative

Data)

Yaitu data dalam bentuk angka

atau bilangan.

2. Data Kualitatif (Qualitative Data)

Yaitu data bukan dalam bentuk

penjumlahan atau angka,

melainkan dalam bentuk

pernyataan dan atau kategori.

16. Berdasarkan Sumber Data

1. Data Internal (Internal Data)

Yaitu data yang berasal dari

dalam organisasi atau data asli,

data yang diperoleh dari observasi

yang dilakukan langsung oleh

peneliti atau bukan dari hasil

pengamatan atau karya orang lain.

Data internal sering disebut


sebagai data primer (primary

data).

2. Data Eksternal (External Data)

Yaitu data yang berasal dari luar

organisasi atau institusi, atau data

hasil observasi orang lain. Data

eksternal dapat dikelompokkan

menjadi:

1. Data Eksternal Primer (Primary

External Data)

Yaitu data yang dapat berbentuk

lisan atau tertulis yang didapatkan

langsung dari pemilik data sendiri

atau orang yang melakukan

observasi atau pengumpul data

tersebut, biasa juga

disebut directly external data.

2. Data Eksternal Sekunder

(Secondary External Data)

Yaitu data yang diperoleh dari

orang yang bukan melakukan

observasi langsung, biasa juga

disebut indirectly external data.


b. Berdasarkan Dinamika Data

1. Data Statis

Yaitu data yang dalam jangka

waktu lama tidak akan mengalami

perubahan

2. Data Semi Dinamis

Yaitu data yang dalam waktu

kemungkinan mengalami

perubahan; sedikit mengalami

perubahan;

3. Data Dinamis

Yaitu data yang menurut waktu

akan mengalami perubahan.

Konsep Dasar Informasi


Definisi Informasi
Informasi atau dalam bahasa Inggrisnya

adalah information, berasal dari kata informacion

bahasa Prancis. Kata tersebut diambil dari bahasa

Latin, yaitu informationem yang artinya

“konsep,ide,garis besar”. Informasi adalah suatu

data yang sudah diolah atau diproses sehingga

menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi

penerima informasi yang memiliki nilai


bermanfaat. (Dr.H.A. Rusdiana & Moch. Irfan,

2014)[5]

Menurut Lani Sidharta dalam buku H.A.

Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:75)


[5]
,“Menyatakan bahwa informasi adalah data

yang disajikan dalam bentuk yang bisa berguna

untuk membuat keputusan”.

Menurut Prof.Dr.Azhar Susanto (2013:38)


[3]
, informasi adalah hasil pengolahan data , akan

tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut

bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data

yang tidak memberikan makna atau arti serta

tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah

merupakan informasi bagi orang tersebut.

Klasifikasi Informasi
Menurut Tata Sutabri (2016:30) [9] informasi

dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan

aspek-aspek sebagai berikut.

2. Informasi Berdasarkan Persyaratan

Suatu informasi harus memenuhi

persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh

seorang manajer dalam rangka

pengambilan keputusan yang harus segera

dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu,


informasi dalam manajemen

diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Informasi yang Tepat Waktu

Pada hakikatnya, makna

informasi yang tepat waktu adalah

sebuah informasi yang tiba pada

manajer sebelum suatu keputusan

diambil. Bagi manajer yang lebih

sibuk dan lebih besar ruang

lingkup organisasinya, mungkin

informasi yang tiba padanya

seminggu sebelum pengambilan

keputusan dinilai tidak tepat.

2. Informasi yang Relevan

Sebuah informasi yang

disampaikan oleh seorang

manajer kepada bawahannya

harus relevan, yakni ada

kaitannya dengan kepentingan

pihak penerima sehingga

informasi tersebut akan mendapat

perhatian. Informasi yang tidak

relevan jelas tidak akan mendapat


perhatian sama sekali dari si

penerima informasi.

3. Informasi yang Bernilai

Yang dimaksud dengan informasi

yang bernilai adalah informasi

yang berharga untuk suatu

pengambilan keputusan.

4. Informasi yang Dapat Dipercaya

Suatu informasi harus dapat

dipercaya (reliable) dalam

manajemen karena hal ini sangat

penting menyangkut citra

organisasi yang digiatkan

manajemen.

3. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

Informasi berdasrakan dimensi waktu

diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam,

yaitu:

1. Informasi Masa Lalu

Informasi jenis ini adalah

mengenai persitiwa lampau yang

meskipun jarang digunakan,

namun dalam penyimpanannya


pada data storage perlu disusun

secara rapi dan teratur.

2. Informasi Masa Kini

Dari sifatnya sendiri sudah jelas

bahwa makna dari informasi masa

kini ialah informasi mengenai

peristiwa-peristiwa yang terjadi

sekarang (current events). Berkat

teknologi maju dan canggih

dalam bentuk komputer,

pengelolaan informasi jenis ini

dapat dilakukan relatif amat cepat.

4. Informasi Berdasarkan Sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah

informasi yang ditujukan kepada

seseorang atau sekelompok orang, baik

yang terdapat di dalam organisasi maupun

di luar oraganisasi. Informasi jenis ini

diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Informasi Individual

Informasi individual (individual

information) ialah informasi yang

ditujukan kepada seseorang yang


mempunyai fungsi sebagai

pembuat kebijaksanaan (policy

maker) dan padanya tanggapan

terhadap informasi yang

diperolehnya.

2. Informasi Komunitas

Yang disebut informasi komunitas

(community information) adalah

informasi yang ditujukan kepada

khalayak di luar organisasi, suatu

kelompok tertentu di masyarakat.

Nilai dan Kualitas Informasi


Secara umum nilai suatu informasi

menurut Sutabri dalam buku Dr.H.A. Rusdiana

dan Moch.Irfan (2014:77), [5] dihubungkan dengan

cost effectiveness dan/atau cost benefit sehingga

nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat

sebagai berikut:

5. Mudah diperoleh

Yaitu mudah dan cepatnya informasi

dapat diperoleh;

6. Luas dan lengkap

Yaitu volume dan keluaran informasi;


7. Ketelitian

Yaitu bebas dari kesalahan;

8. Kecocokan

Yaitu informasi memiliki hubungan

dengan masalah yang dihadapi;

9. Ketepatan waktu

Yaitu informasi tersedia pada saat

dibutuhkan;

10. Kejelasan

Yaitu informasi yang ada sangat jelas dan

dimengerti oleh si pemakai;

11. Keluwesan

Yaitu informasi dapat disesuaikan oleh

beberapa pengguna dalam pengambilan

keputusan;

12. Dapat dibuktikan

Yaitu pemakai informasi dapat menguji

keluaran informasi dan sampai pada

kesimpulan sama;

13. Tidak ada prasangka


Yaitu informasi tidak dapat diubah untuk

mendapatkan keputusan yang telah

dipertimbangkan sebelumnya;

14. Dapat diukur

Yaitu keputusan dihasilkan dari informasi

formal.

Kualitas informasi umumnya adalah

sebagai suatu konsep yang multi-dimensi menurut

Klein dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch.

Irfan (2014:78) dengan berbagai karakteristik

yang melekat bergantung pada sudut pandang

filosofi author. Secara umum, terminologi

information quality/data quality dijelaskan

sebagai data yang siap dan sesuai untuk

digunakan (fit-for-use). Menurut Kahn, Wang &

Strong, dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch.

Irfan (2014:78), yang berimplikasi bahwa

informasi sangat relatif, yaitu informasi dapat

digunakan oleh seseorang, tetapi belum cukup

membantu untuk orang lain menurut Tayi &

Ballou dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch.

Irfan (2014:78). [5]

Komponen Informasi
Sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa

memberikan pemahaman bagi orang yang

menggunakannya, jika informasi tersebut

memenuhi atau mengandung salah satu komponen

dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan

information system, pada dasarnya ada sekitar

enam komponen.

Adapun keenam komponen informasi

tersebut adalah sebagai berikut.

15. Root of Information

Yaitu komponen akar bagian dari

informasi yang berada pada tahap awal

keluaran sebuah proses pengolahan data.

Contoh yang termasuk ke dalam

komponen awal ini adalah informasi yang

disampaikan oleh pihak pertama.

16. Bar of Information

Yaitu komponen batang dalam suatu

informasi, yaitu jenis informasi yang

disajikan dan memerlukan informasi lain

sebagai pendukung sehingga informasi

awal dapat dipahami. Contoh, jika

membaca headline dalam sebuah surat

kabar, untuk memahami lebih jauh, tentu


harus membaca informasi selanjutnya,

sehingga maksud dari informasi yang ada

pada headline dapat dipahami secara utuh.

17. Branch of Information

Yaitu komponen informasi yang bisa

dipahami jika informasi sebelumnya telah

dipahami. Contoh, informasi yang

merupakan penjelasan keyword yang

telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu

eksakta seperti bentuknya adalah hasil

dari sebuah uraian langkah penyelesaian

soal dengan rumus-rumus atau

perhitungan.

18. Leaf of Information

Komponen informasi yang merupakan

informasi pelindung serta lebih mampu

menjelaskan kondisi dan situasi ketika

sebuah informasi muncul. Informasi ini

berhubungan dengan informasi mengenai

kebutuhan pokok, informasi yang

menjelaskan cuaca, musim, yang

kehadirannya sudah pasti muncul.

Keenam komponen tersebut menjadi

syarat sehingga sebuah informasi menjadi


berkualitas, yaitu berdasarkan data yang valid dan

reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat

dipercaya, mutakhir, akurat, dan disimpan

sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman

seseorang sepanjang waktu seiring perkembangan

zaman sebagai alat pendukung proses

pengambilan keputusan apabila diperlukan.

Konsep Sistem Informasi


Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kumpulan dari

sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik

yang saling berhubungan satu sama dan bekerja

sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan

yaitu mengolah data menjadi informasi yang

berguna. (Prof.Dr.Azhar Susanto, 2013) [3]

Sistem informasi menurut Laudon dalam

buku Prof.Dr.Azhar Susanto (2013:52) [3],

merupakan komponen-komponen yang saling

berhubungan dan bekerja sama untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

menyebarkan informasi untuk mendukung

pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian

dan untuk memberikan gambaran aktivitas

didalam perusahaan.
Menurut McKeon dalam buku

Prof.Dr.Azhar Susanto (2013:52) [3]sistem

informasi merupakan gabungan dari komputer

dan user yang mengelola perubahan data menjadi

informasi serta menyimpan data dan informasi

tersebut.

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat

disimpulkan bahwa sistem informasi adalah

kumpulan dari sub-sub sistem atau komponen-

komponen yang merupakan gabungan dari

komputer dan user yang melakukan proses

perubahan data menjadi informasi yang dapat

disimpan dan dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi


Sistem informasi terdiri dari komponen-

komponen yang disebut blok bangunan (building

block), yang terdiri dari blok masukan, blok

model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis

data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem,

keenam blok tersebut masing-masing saling

berinteraksi satu dengan yang lain membentuk

satu-kesatuan untuk mencapai sasaran. (Tata

Sutabri 2016:41)[9]

19. Blok Masukan


Input mewakili data yang masuk ke dalam

sistem informasi. Input di sini termasuk

metode dan media untuk menangkap data

yang akan dimasukkan, yang dapat berupa

dokumen-dokumen dasar.

20. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,

logika, dan model matematik yang akan

memanipulasi data input dan data yang

tersimpan di basis data dengan cara yang

sudah tertentu untuk menghasilkan

keluaran yang diinginkan.

21. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah

keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang

berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.


Gambar 2.1 : Komponen Sistem

Informasi

Sumber : Sistem Informasi Akuntansi

22. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “ tool box ” dalam

sistem informasi. Teknologi digunakan

untuk menerima input, menjalankan

model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran,

dan membantu pengendalian dari sistem

secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari

3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi

(brainware), perangkat lunak (software),

dan perangkat keras (hardware).

23. Blok Basis Data


Basis data (database) merupakan

kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan satu dengan yang lain,

tersimpan di perangkat keras komputer

dan menggunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya. Data perlu disimpan

dalam basis data untuk keperluan

penyediaan informasi lebih lanjut. Data di

dalam basis data perlu diorganisasikan

sedemikian rupa supaya informasi yang

dihasilkan berkualitas. Organisasi basis

data yang baik juga berguna untuk

efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis

data diakses atau dimanipulasi

menggunakan perangkat lunak paket yang

disebut DBMS (Database Management

System).

24. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem

informasi seperti bencana alam, api,

temperatur, air, debu, kecurangan-

kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem

itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan

lain sebagainya. Beberapa pengendalian

perlu dirancang dan diterapkan untuk


meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat

merusak sistem dapat dicegah ataupun

bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan

dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Teknologi Informasi


Definisi Teknologi Informasi
Menurut Deni Darmawan (2013:21) dalam

bukunya [10] “Teknologi informasi adalah

serangkaian tahapan penanganan informasi, yang

meliputi penciptaan informasi, pemeliharaan

saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi,

penerimaan informasi secara selektif,

penyimpanan dan penelusuran informasi, dan

penggunaan informasi.”

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan

(2014:52) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Manajemen, [5] “Teknologi informasi

adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

mengolah data, termasuk memproses,

mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk

menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu

informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu,

yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,

dan pemerintahan. Selain itu, teknologi informasi


merupakan informasi yang strategis untuk

pengambilan keputusan.”

Teknologi informasi merupakan

serangkaian tahapan penanganan informasi

termasuk di dalamnya proses pengolahan data

untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

Perkembangan Teknologi Informasi


Perkembangan teknologi informasi

memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari

kehidupan dimulai sampai dengan berakhir.

Teknologi informasi mengalami perkembangan

sebagaimana yang dijelaskan oleh Rusdiana dan

Irfan (2014:57), yaitu:[5]

Menjelang peralihan abad sekarang ini,

manusia cenderung menduduki tempat sentral

dalam proses produksi karena tahapan ekonomi

yang berdasarkan pengetahuan (knowledge based)

dan berfokus pada informasi (information

focused). Dalam hal ini, telekomunikasi dan

informatika memegang peranan sebagai teknologi

kunci (enabler technology).

Kemajuan teknologi pada masa

mendatang atau pada era globalisasi, sektor

teknologi informasi dan telekomunikasi

merupakan sektor yang paling dominan.


Teknologi informasi banyak berperan dalam

pendidikan (e-education). Dengan adanya

pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang

akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam,

multidisipliner, serta terkait pada produktivitas

kerja. Hal tersebut sudah mulai banyak digunakan

oleh beberapa negara yang memiliki kecanggihan

teknologi salah satunya Amerika Serikat dalam

penggunaan metode web baseddistance learning.

Sistem informasi secara keseluruhan tidak

hanya terdapat dalam sistem informasi

manajemen, karena tidak semua informasi dalam

organisasi dapat dimasukkan secara lengkap

kedalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek

utama dari sistem informasi akan selalu ada diluar

sistem komputer.

Penggunaan Teknologi Informasi


Berdasarkan buku Sistem Informasi

Manajemen, karangan Rusdiana dan Irfan

(2014:59), [5]manusia sebagai manusia sosial

membutuhkan komunikasi diantara sesamanya

agar dapat saling berhubungan. Oleh karena itu,

manusia mencari dan menciptakan sistem dan alat

untuk saling berhubungan. Alat dan sistem


komunikasi yang diciptakan manusia tersebut

kemudian disebut teknologi informasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem


Definisi Analisa Sistem
Menurut Darmawan, Deni

(2013:209) [10]“Analisa sistem adalah suatu proses

mengumpulkan dan menganalisa informasi yang

berhubungan dengan masalah-masalah yang

timbul agar dapat memberikan jalan keluar sesuai

dengan masalah yang dihadapi.”

Menurut Taufiq (2013:155), [11]“Analisa

sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem

(baik sistem yang manual atau pun sistem yang

sudah terkomputerisasi secara keseluruhan mulai

dari menganalisa sistem, analisa masalah, design

logic , dan memberikan keputusan dari analisa

tersebut.”

Analisa sistem adalah gambaran tentang

sistem yang sedang berjalan dan bertujuan untuk

mengetahui lebih jelas dan bagaimana cara kerja

sistem tersebut, selain untuk mengetahui sistem

yang sedang berjalan, analisis ini juga bertujuan

untuk mendefinisikan dan mengevaluasi

permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi

dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan


seginggga dapat diusulkan suatu perbaikan.

(Rivai, dkk.2014)[12]

Dapat disimpulkan bahwa analisa sistem

adalah suatu proses kegiatan mempelajari sistem

baik secara manual atau pun terkomputerisasi

yang bertujuan untuk mengetahui lebih jelas

bagaimana cara kerja sistem tersebut serta dapat

mendefinisikan suatu permasalahan dan hambatan

yang terjadi sehingga nantinya dapat diusulkan

suatu perbaikan untuk sistem tersebut.

Langkah-Langkah Analisis Sistem


Untuk melakukan analisa sistem agar hasil

analisa dapat maksimal maka langkah-langkah

yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak

tumpang tindih antara hasil analisa yang satu

dengan hasil analisa yang lain atau dengan tujuan

hasil analisa sistem yang dilakukan bisa

dikelompokkan sesuai dengan langkah yang

dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau

dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun

sistem informasi. (Taufiq, 2013:159)[11]

Beberapa urutan langkah yang bisa

digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten

L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159) adalah sebagai

berikut:[11]
1. Definisi Lingkup

2. Analisis Masalah

3. Analisis Persyaratan

4. Desain Logic

5. Analisa Kebutuhan

Tahapan Analisa Sistem


Murad (2013:51) menyatakan bahwa,

tahap analisis merupakan tahap dalam mencari

informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem

yang diteliti dengan melakukan metode-metode

pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan

dan kekurangan sistem serta user requirement.

Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari

pemecah masalah dan menganalisa bagaimana

sistem akan dibangun untuk memecahkan

masalah pada sistem sebelumnya.[13]

Fungsi Analisis Sistem


Tohari (2013:11) menyatakan bahwa:[14]

6. Mengidentifikasi masalah-masalah

kebutuhan user

7. Menyatakan secara spesifik sasaran yang

harus dicapai untuk memenuhi

kebutuhan user

8. Memilih alternatif-alternatif metode

pemecahan masalah
9. Merencanakan dan menerapkan

rancangan sistemnya sesuai dengan user

Konsep Dasar Perancangan Sistem


Definisi Perancangan Sistem
Menurut Sugianto dalam Zohrahayati

(2013:28), “Perancangan Sistem adalah suatu

kegiatan membuat desain teknis berdasarkan

kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan

disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan

perancangan suatu sistem informasi berbasis

komputer”.[15]

“Perancangan Sistem, adalah spesifikasi

umum dan terperinci dari pemecahan masalah

berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap

analisis”. (Susanto, 2017)[3]

Menurut Hamdani (2015:182),

“Perancangan sistem yaitu

merancang/memodelkan sistem secara rinci

berdasarkan hasil analisis dari sistem berjalan

sehingga menghasilkan model baru yang

diusulkan disertai dengan rancangan database dan

rancangan aplikasi/program”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa perancangan sistem

merupakan kegiatan merancang sistem baik


spesifikasi umum dan terperinci berdasarkan hasil

dari tahap analisis yang disertai dengan rancangan

database dan rancangan aplikasi/program.

Tujuan Perancangan Sistem


Menurut Haerudin, dkk (2013:117), tahap

perancangan sistem mempunyai maksud atau

tujuan utama, yaitu sebagai berikut : [16]

10. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai

sistem (user).

11. Untuk memberikan gambaran yang jelas

dan menghasilkan rancangan bangun yang

lengkap kepada pemrograman komputer

dan ahli teknik lainnya yang terlibat

dalam pembangunan atau pembuatan

sistem.

Teori Khusus
Konsep Dasar Tabungan Siswa
Definisi Tabungan
Dalam Jurnal Pseudocode oleh Wijaya dan

Army (2017:31), sesuai dengan isi dari Undang-

Undang no.10 tahun 1998 tentang Perbankan atas

Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang

Perbankan Pasal 1 Ayat 9: “Merupakan simpanan

yang penarikannya dapat dilakukan menurut

syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat


ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan

dengan itu”. [17]

Definisi Tabungan Siswa


Dalam Jurnal Algoritma , Purnama dkk

(2014:2) mengatakan bahwa tabungan siswa

merupakan tabungan program pendidikan bagi

para orang tua untuk mempersiapkan masa depan

anak secara terencana, murah , aman dan pasti. [18]

Tujuan Tabungan Siswa


Menurut Purnama dkk (2014) tujuan

seseorang (siswa/wali murid) ingin menabung di

sekolah ada dua, antara lain:[18]

12. Untuk bisa mengumpulkan sejumlah dana

tertentu pada masa yang akan datang.

Contohnya seperti menabung untuk bisa

membeli kebutuhan tertentu yang

berkaitan dengan kegiatan yang ada di

sekolah.

13. Hanya ingin menjadikan tabungan sebagai

rekening penampungan dan bukan untuk

benar-benar menabung.

Definisi SMK
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2013, Pasal

18 ayat (3) dalam web eksis.ditpsmk.net Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu


bentuk satuan pendidikan formal yang

menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada

jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan

dari hasil belajar yang diakui sama/setara

SMP/MTs. Pendidikan Kejuruan merupakan

pendidikan menengah yang mempersiapkan

peserta didik terutama untuk bekerja dalam

bidang tertentu. (UU Nomor 20 Tahun 2013,

Penjelasan Pasal 15).[19]

Konsep Dasar UML (Unified Modeling


Language)
Definisi UML (Unified Modeling Language)
Menurut M. Shalahuddin yang dikutip

oleh Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global

(2017:88), UML merupakan bahasa visual untuk

pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah

sistem dengan menggunakan diagram dan teks-

teks pendukung.[20]

Menurut K.P. Jayant, Renu Garg, Vinod

Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International

Journal of Advanced Research in Computer

Science and Software Engeneering February,

2014, pp/ 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2,

Isue.2 “The UML is a visual modelling language

and used for visualize, specufy, contrucy and

document the artifacts of a software system”.


(UML adalah bahasa visual pemodelan dan

digunakan untuk visualisasikan, menentukan,

membangun dan artefak dari mendokumentasikan

sistem perangkat lunak).[21]

Menurut Vani, dkk (2015:1213), “The

UML is a language for visualizing, specifying,

constructing, documenting the artifacts of a

software-intensive system”.[22]

Gambar 2.2 : UML (Unified Modeling Language)

Sumber : google.co.id

Tujuan UML (Unified Modeling Language)


Menurut Prabowo Pudjo Widjojo dkk

yang dikutip oleh Fajarianto dan Wirawa

(2013:15) dalam Jurnal Sisfotek Global , tujuan

dari pada UML diantaranya adalah : [23]


14. Memberikan model yang siap pakai,

bahasa pemodelan visual yang ekspresif

untuk mengembangkan dan saling

menukar model dengan mudah dan

dimengerti secara umum.

15. Memberikan bahasa pemodelan yang

bebas dari berbagai bahasa.

16. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang

terdapat dalam pemodelan.

Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling


Language)
Menurut M. Shalahuddin yang dikutip

oleh Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global

(2017:88), ada empat jenis diagram UML : [20]

1. Usecase Diagram

Usecase mendeskripsikan sebuah

interaksi antara satu atau lebih aktor

dengan sistem informasi yang akan

dibuat. Secara kasar use case digunakan

untuk mengetahui fungsi apa saja yang

ada didalam sebuah sistem informasi dan

siapa saja yang berhak menggunakan

fungsi-fungsi itu.

2. Class Diagram
Class diagram adalah inti forward

engineering maupun reverse

engineering memanfaatkan diagram

ini. Forward engineering adalah proses

perubahan model menjadi kode program

sedangkan reverse engineering sebaliknya

merubah kode program menjadi model.

3. Activity Diagram

Bhute, dkk (2013:29)

mengatakan, “Activity diagram is basiclly

a flow chart to represent the flow from

one activity to another

activity.”[24] Diagram aktivitas

atau activity

diagram menggambarkan workflow (alira

n kerja) atas aktivitas dari sebuah sistem

atau proses bisnis atau menu yang ada

pada perangkat lunak. Yang perlu

diperhatikan disini adalah bahwa diagram

aktivitas menggambarkan aktivitas sistem

bukan apa yang dilakukan aktor, jadi

aktivitas yang dapat dilakukan oleh

sistem.

4. Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan

kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan

message yang dikirimkan dan diterima

antar objek. Oleh karena itu untuk

menggambarkan diagram sequence maka

harus diketahui objek-objek yang terlibat

dalam sebuah use case beserta metode-

metode yang dimiliki kelas yang

diinstansiasi menjadi objek itu.

Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified


Modelling Language)
Menurut Wijayanti (2014:15), langkah-

langkah penggunaan UML sebagai berikut: [25]

5. Buatlah daftar bussines process dari level

tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas

dan proses yang mungkin muncul

6. Letakkan use case dalam setiap business

process untuk mendefinisikan dengan

tepat fungsional yang harus disediakan

oleh sistem, kemudian perhalus use case

diagram dan lengkapi requirement,

constranints dan catatan lainnya.


7. Buatlah deployment diagram secara kasar

untuk mendefinisikan arsitektur fisik

sistem.

8. Definisikan requirement non fungsional,

security dan sebagainya yang juga harus

disediakan oleh sistem.

9. Berdasarkan use case diagram, marilah

membuat activity diagram.

10. Definisikan objek-objek level atas

package atau domain dan buatlah

sequence diagram collaboration untuk

setiap alur pekerjaannya.

11. Buatlah rancangan user interface model

yang menyediakan antar muka bagi

pengguna untuk menjalankan scenario use

case.

12. Berdasarkan model-model yang sudah

ada, buatlah class diagram. Setiap

package atau domain dipecah menjadi

hierarki class lengkap dengan atribut dan

metodenya.

13. Setelah class diagram dibuat, kita dapat

melihat kemungkinan pengelompokan

class menjadi komponen-komponen


karena itu buatlah component diagram

pada tahap ini.

14. Perhalus deployment diagram yang sudah

dibuat. Detailkan kemampuan

requirement piranti lunak, sistem operasi

jaringan dan sebagainya. Letakkan

komponen di dalam node.

15. Mulailah membangun sistem. Ada dua

pendekatan yang tepat untuk membangun

sistem diantaranya:

1. Pendekatan use case dengan

memberikan setiap use case

kepada tim pengembang, untuk

mengembangkan unit kode yang

lengkap dengan test.

2. Pendekatan komponen yaitu

memberikan setiap komponen

kepada tim pengembang tertentu.

16. Letakkan uji model dan uji integrasi serta

perbaiki model beserta kodennya. Model

harus selalu sesuai dengan kode aktual.

17. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Web


Definisi Web
Sutopo dkk (2016:25) mengatakan web

merupakan terobosan baru sebagai teknologi

sistem informasi yang menghubungkan data dari

banyak sumber dan layanan yang beragam

macamnya di internet. Web cepat sekali populer

di lingkungan pengguna internet karena

kemudahan yang diberikan kepada pengguna

internet untuk melakukan penelusuran,

penjelajahan dan pencarian informasi.[8]

Definisi Web Browser


Menurut Abdulloh (2016:5) web browser

digunakan untuk menampilkan hasil website yang

telah dibuat. Web browser yang paling sering

digunakan diantaranya Mozilla Firefox, Google

Chrome, Internet Explorer, Opera, dan Safari.[26]

Definisi Web Server


Menurut Siregar yang dikutip oleh Sutopo

dkk (2016:25) Web server adalah sebuah bentuk

server yang khusus digunakan untuk menyimpan

halaman website atau homepage. Komputer dapat

dikatakan web server jika komputer tersebut

memiliki suatu program server yang disebut

Personal Web Server (PWS).[8]

Konsep Dasar HTML (Hypertext


Markup Language)
Definisi HTML (Hypertext Markup Language)
Menurut Renuka P. Gore and Prof. S.A

Mobben (2015:678), “HTML is a format that tells

a computer how to display a web page. The

documents themselves are palin text files with

special “tags” or codes that a web browser using

to interpret an display information on your

computer screen.”[27]

Menurut Abdulloh (2016:2 ) HTML yaitu

skrip yang berupa tag-tag untuk membuat dan

mengatur struktur website. Beberapa tugas utama

HTML dalam membangun website, di antaranya

sebagai berikut:.[26]

1. Menentukan layout website.

2. Memformat teks dasar, seperti pengaturan

paragraf dan format font.

3. Membuat list.

4. Membuat tabel.

5. Menyisipkan gambar, video, dan audio.

6. Membuat link

7. Membuat formulir

Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext


Preprocessor)
Definisi PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
Sutopo dkk (2016:25) mengatakan PHP

adalah salah satu server side yang dirancang


khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan

diantara bahasa HTML dan karena bahasa server

side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server,

sehingga yang dikirmkan ke browser adalah hasil

jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak

akan terlihat. PHP termasuk Open Source

Product jadi dapat diubah source code dan

mendistribusikannya secara bebas.[8]

Abdulloh (2016:3) mengatakan PHP

merupakan server-side programming, yaitu

bahasa pemrograman yang diproses di sisi server.

Fungsi utama PHP dalam membangun website

adalah untuk melakukan pengolahan data

pada database. Data website akan dimasukkan

ke database, diedit, dihapus dan ditampilkan pada

website yang diatur oleh PHP.[26]

Dari beberapa pendapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa PHP merupakan salah satu

server side programming yang dirancang khusus

untuk aplikasi web dimana dalam membangun

website berfungsi sebagai pengolah data

pada database.

Konsep Dasar Xampp


Definisi Xampp
XAMPP adalah salah satu paket installer

yang berisi Apache yang merupakan web server

tempat menyimpan file-file yang diperlukan

website dan phpmyadmin sebagai aplikasi yang

digunakan untuk perancangan database MySQL”.

(Abdulloh, 2016).[26]

Konsep Dasar Phpmyadmin


Definisi Phpmyadmin
Menurut Abdulloh (2016:4) Phpmyadmin

merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan

untuk membuat database MySQL sebagai tempat

untuk menyimpan data-data website.[26]

Konsep Dasar Database dan MySQL


Definisi Database
Database (basis data) menurut Fathansyah

(2015:2) dapat didefinisikan ke dalam beberapa

sudut pandang seperti:[28]

8. himpunan kelompok data (arsip) yang

saling berhubungan yang diorganisasi

sedemikian rupa agar kelak dapat

dimanfaatkan kembali dengan cepat dan

mudah.

9. Kumpulan data yang saling berhubungan

yang disimpan secara bersama sedemikian

rupa dan tanpa pengulangan (redundansi)


yang tidak perlu, untuk memenuhi

berbagai kebutuhan.

10. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling

berhubungan yang disimpan dalam media

penyimpanan elektronis. Untuk

selanjutnya di dalam buku ini, kita akan

menggunakan istilah Tabel (Table),

sebagai komponen utama pembangun

Basis Data.

Menurut Jubilee Entreprise (2015:1)

“Database merupakan “jiwa” dari sebuah

aplikasi. Sebab dengan memanfaatkan database,

semua fitur, tool, menu, dan fasilitas lainnya yang

ada di dalam aplikasi, dapat terhubung satu

dengan lainnya. Database tidak hanya sekedar

tempat untuk menyimpan data. Database bisa

digunakan untuk memfasilitasi user yang

membutuhkan pemrosesan data baik untuk analisa

maupun evaluasi.”[29]

Kesimpulan dari kedua pendapat

diatas, database (basis data) adalah wadah

sebuah file/tabel/arsip yang disimpan secara

bersama dalam media penyimpanan elektronis

dan saling terhubng satu dengan lainnya yang


menjadikan database ini sebagai “jiwa” dari

sebuah aplikasi.

Tujuan Database (Basis Data)
Pemanfaatan basis data dilakukan untuk

memenuhi sejumlah tujuan (objektif) sebagai

berikut: (Fathansyah, 2016:6)[28]

11. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)

12. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)

13. Keakuratan (Accuracy)

14. Ketersediaan (Availability)

15. Kelengkapan (Completeness)

16. Keamanan (Security)

17. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)

Definisi MySQL
Menurut Sutopo dkk (2016:25), MySQL

adalah salah satu jenis database server yang

sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan

MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar

untuk mengakses database-nya. MySQL

termasuk jenis RDBMS (Relational Database

Management System). Pada MySQL, sebuah

database mengandung satu atau sejumlah tabel.

Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris

mengandung satu atau beberapa kolom.[8]

Kelebihan MySQL
Menurut Supriyanti dalam Citec Journal

(2014:70) secara umum kelebihan MySQL adalah

sebagai berikut.[30]

18. Tersedia gratis untuk banyak sistem

operasi dan hardware

19. Memiliki kecepatan proses dan

kemampuan menangani database dengan

sangat baik di tipe hardware dan sistem

operasi yang digunakan.

20. Mudah digunakan karena bahasa yang

digunakannya termasuk simple,

mendukung. SQL (Structure Query

Language), sebuah bahasa untuk

semua databasesistem yang modern,

mampu bekerja dengan beban berat

dengan banyak client yang terhubung

dalam satu waktu secara bersamaan, dapat

diakses dari mana saja, dari internet,

mudah diperoleh dan keamanan yang

terjamin.

21. Mampu menangani jutaan user dalam

waktu bersamaan.

Konsep Dasar Blackbox Testing


Definisi Blackbox Testing
“Blackbox Testing adalah pengujian yang

mengabaikan mekanisme internal sistem atau

komponen dan hanya berfokus pada keluaran

yang dihasilkan dalam menanggapi masukan yang

dipilih dan kondisi eksekusi”. (Handoko, dkk

2017).[31]

Menurut Kermite, dkk (2017:4),

metode blackbox' adalah pengujian kebutuhan

dan hanya berfokuskan kepada fungsional dari

sebuah perangkat lunak atau program. Pengujian

ini dilakukan untuk meyakinkan semua input

diterima dengan tepat, dan output yang

dihasilkan juga tepat dan berjalan dengan baik.

Dengan kata lain, metode

pengujian  blackbox adalah untuk mengetes

hubungan antara program dan sebuah sistem.[32]

Menurut Syed Roohullah Jan, dkk

(2016:683), “A software testing technique which

play an important role in software testing. While

performing blackbox testing, tester don’t have

any knowledge of internal design and no access

to source code."[33]

“Blackbox Testing berfokus pada

spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester

dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan


melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional

program.” (Mustaqbal, dkk ,2016).[34]

Dapat disimpulkan bahwa Blackbox

Testing yaitu salah satu metode pengujian

perangkat lunak atau program yang berfokus pada

spesifikasi fungsionalnya saja atau dapat

dikatakan juga untuk uji coba hubungan antara

program dan sebuah sistem.

Tujuan Blackbox Testing
“'Tujuan dilakukannya Blackbox

Testing adalah sebagai berikut: (Handoko,dkk

2017)[31]

22. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

23. Kesalahanantarmuka (interface)

24. Kesalahan dalam struktur data

25. Kesalahan performa

26. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Kelebihan dan Kelemahan Blackbox Testing


Blackbox Testing memiliki kelebihan dan

kelemahan yaitu seperti yang tertera pada tabel di

bawah ini. (Kermite, dkk 2017).[32]

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Blackbox

Testing
Teknik Blackbox Testing
“Menurut Mustaqbal, dkk (2016:34), saat

ini terdapat banyak metode atau teknik untuk

melakukan Blackbox Testing, di antaranya:[34]

27. Equivalence Partitioning

28. Boundary Value Analysis/Limit Testing

29. Comparison Testing

30. Sample Testing

31. Robustness Testing

32. Behavior Testing

33. Requirement Testing


34. Performance Testing

35. Uji Ketahanan (Endurance Testing)

36. Uji Sebab-Akibat (Cause-Effect

Relationship Testing)

Analisa PIECES
Definisi PIECES
Rahmat, Taufiq (2013:154), Analisa

PIECES merupakan analisa yang melihat sistem

dari performance, information, economic, control,

efficiency dan service[11]

Menurut Supriyatna (2015:44-46), Analisa

PIECES Framework merupakan suatu alat dalam

menganalisis sistem informasi yang berbasis

komputer, dimana terdiri dari point-point penting

yang berguna untuk dijadikan pedoman/acuan

dalam menganalisis sistem tersebut.[35]

Aspek PIECES
Beberapa aspek yang dapat dilihat dari

analisa PIECES ini yaitu sebagai berikut:

(Nuryati, 2015:20)[36]

37. Performance (kinerja)

Diperlukan untuk menilai kinerja dari

sistem informasi yang telah dirancang,

terdiri dari:
1. Throughput, dimana sistem dinilai

dari banyaknya kerja (output)

yang dilakukan pada beberapa

periode waktu dalam memenuhi

kebutuhan.

2. Respon time, yaitu waktu yang

diperlukan oleh sistem informasi

untuk melakukan proses kerja.

3. Audibilitas,yaitu kecocokan

dimana keselarasan terhadap

standar dapat diperiksa.

4. Kelaziman komunikasi, yaitu

terkait user interface yang

digunakan dalam sistem informasi

dinilai dalam kemudahan untuk

dipahami.

5. Kelengkapan, yaitu derajat di

mana sistem informasi

mempunyai fungsi yang penuh

dalam mendukung pekerjaan.

6. Toleransi kesalahan, yaitu

kerusakan yang terjadi pada saat

program mengalami kesalahan.

b. Information and data (informasi dan data)


Untuk menilai informasi yang dihasilkan

dan data yang digunakan, terdiri dari:

1. Accuracy (akurat), dimana

informasi atas hasil evaluasi

hendaklah memiliki tingkat

ketepatan/ketelitian yang tinggi.

2. Relevansi informasi, dimana

informasi yang dihasilkan sesuai

dengan kebutuhan.

3. Penyajian informasi, dimana

informasi disajikan dalam bentuk

yang sesuai.

4. Aksesibilitas informasi, dimana

informasi dapat tersedia sewaktu-

waktu ketika dibutuhkan.

c. Economic (ekonomi)

Untuk menilai sistem informasi dari aspek

ekonomi yang terdiri dari :

1. Reusabilitas, yaitu tingkat dimana

sebuah program atau bagian dari

program tersebut dapat digunakan

kembali di dalam aplikasi yang

lain.
2. Sumber daya, yaitu jumlah

sumber daya yang digunakan

dalam pengembangan sistem,

meliputi sumber daya manusia

serta sumber daya ekonomi.

d. Control and Security (kontrol dan

keamanan)

Untuk menilai sistem informasi dari aspek

keamanan dan kontrol data yang terdiri

dari:

1. Integritas, yaitu tingkat dimana

akses ke perangkat lunak atau

data oleh orang yang tidak berhak

dapat dikontrol.

2. Keamanan, yaitu mekanisme yang

mengontrol atau melindungi

program dan data dalam sistem

informasi.

e. Efficiency (efisiensi)

Untuk menilai sistem informasi dari aspek

efisiensi yang terdiri dari:

1. Usabilitas, yaitu usaha yang

dibutuhkan untuk mempelajari,

mengoperasikan,
menyiapkan input, dan

menginterpretasikan output suatu

program.

2. Maintanabilitas, yaitu usaha yang

diperlukan untuk mencari dan

membetulkan kesalahan pada

sebuah program.

f. Service (pelayanan)

Untuk mengetahui bagaimana

meningkatkan kepuasan pelanggan,

pegawai dan manajemen. Aspek service

(pelayanan) terdiri dari:

1. Akurasi, yaitu ketelitian

komputasi dan kontrol.

2. Reliabilitas, tingkat dimana

sebuah program dapat dipercaya

dan diandalkan untuk melakukan

fungsi yang diminta.

3. Kesederhanaan, yaitu tingkat

dimana sebuah program dapat

dipahami tanpa kesukaran.

Elisitasi
Definisi Elisitasi
Menurut Prastomo (2014:166), Elisitasi

adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan


dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah

sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk

menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui

komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang

memiliki kepentingan dalam pengembangan

sistem.[37]

Tahap-Tahap Elisitasi
Menurut Prastomo (2014:166), Elisitasi

didapat melalui proses wawancara dan dilakukan

melalui tiga tahap yaitu:[37]

g. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang

diusulkan oleh pihak manajemen terkait

oleh pihak wawancara.

h. Elisitasi Tahap II

Hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap

I berdasarkan metode MDI. Metode MDI

bertujuan memisahkan antara rancangan

sistem yang penting dan harus ada pada

sistem. Adapun penjelasan mengenai

MDI ini yaitu:

1. “M” pada MDI

berarti Mandatory (penting).
Maksudnya requirement tersebut

harus ada dan tidak boleh

dihilangkan pada saat pembuatan

sistem baru.

2. “D” pada MDI berarti Desireable.

Maksudnya requirement tersebut

tidak terlalu penting dan boleh

dihilangkan, namun

jika requirement tersebut

digunakan dalam pembentukan

sistem maka akan membuat

sistem tersebut sempurna.

3. “I” pada MDI beerarti Inessential.

Maksudnya requirement tersebut

bukanlah termasuk bagian sistem

dibahas.

i. Elisitasi Tahap III

Penyusutan elisitasi tahap II dengan cara

mengeliminasi

semua requirement dengan option I pada

metode MDI. Selanjutnya

semua requirement yang tersisa

diklasifikasikan kembali dengan metode

TOE, yaitu:
1. “T” artinya Technical, maksudnya

bagaimana tata cara/teknik

pembuatan requirement tersebut

dalam sistam yang diusulkan?

2. “O” artinya Operational,

maksudnya bagaimana tata cara

penggunaan requirement tersebut

dalam sistem yang akan

dikembangkan?

3. “E” artinya Economi, maksudnya

berapakah biaya yang diperlukan

guna membangun requirement

tersebut didalam sistem?

Menurut Hidayati dalam Bachtiar

dan Atikah (2015:74), Metode TOE

dibagi kembali menjadi beberapa option,

yaitu:[38]

1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan,

karena teknik pembuatan dan

pemakaiannya sulit serta biayanya

mahal, sehingga requirement

tersebut harus dieliminasi.

2. Middle (M) : Mampu untuk

dikerjakan.
3. Low (L) : Mudah untuk

dikerjakan.

2. Final Draft Elisitasi

Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses

elisitasi yang dapat digunakan sebagai

dasar pembuatan suatu sistem yang akan

dikembangkan.

Metode Pengumpulan Data


Observasi (Observation)
Menurut Jogiyanto dalam buku Analisis

dan Desain (2014:623) “Observasi atau

pengamatan adalah salah satu teknik untuk

mengumpulkan data/fakta (fact finding technique)

yang cukup efektif mempelajari suatu sistem.

Observasi adalah pengamatan langsung suatu

kegiatan yang sedang dilakukan. [39]

Untuk mendapatkan fakta melalui metode

observasi, tidak semestinya setiap membutuhkan

data, peneliti harus setiap hari ketempat

pengamatan tersebut, tetapi dalam analis sistem

harus menjaga supaya orang yang akan diteliti

tidak merasa terganggu dalam pekerjaannya.

Observasi dapat dilakukan pertama kali pada

waktu beban kerja pada saat normal. Pada waktu

observasi analisis sistem juga dapat melakukan


pengumpulan sempel-sempel data, oleh sebab itu

sebelum melakukan observasi perlu direncanakan

terlebih dahulu, dengan perencanaan yang matang

observasi dapat dilakukan secara efisien dan

efektif. Jogiyanto (2014:625) [39]

Berikut beberapa indikator yang akan diamati,

yaitu:

3. Pengamatan langsung bagaimana proses

menabung di Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota

Tangerang.

4. Pengamatan konten apa saja yang ada di

dalam form atau buku tabungan tersebut,

untuk nantinya dapat disesuaikan dengan

form yang akan dibuat dalam sistem

(website).

5. Pengamatan apa saja yang menjadi

kelemahan atau kekurangan dari sistem

yang berjalan saat ini.

Wawancara (Interview)
Menurut Jogiyanto (2014:617)

“Wawancara atau (Interview) ialah teknik

pengumpulan data/fakta yang penting dalam

pengembangan sistem informasi. Wawancara

memungkinkan analis sistem sebagai pewancara


(Interviewer) untuk mengumpulkan data secara

tatap muka langsung dengan orang yang akan

diwawancarai (Interviewee)”. [39]

Pada saat melakukan wawancara ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini

menurut Jogiyanto (2014:619) yang perlu

diperhatikan sebagai berikut: [39]

1. Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa

anda sebenarnya

2. Menjelaskan apa tujuan anda dari

wawancara ini dan hubungan dengan

proyek sistem informasi yang akan dibuat

atau dikembangkan

3. Menjelaskan peranan yang akan diberikan

oleh orang yang diwawancarai dari hasil

wawancara ini.

4. Selama wawancara, pewancara harus

mendengarkan dengan teliti, dan jangan

memotong pembicara pada orang yang

akan diwawancarai

5. Mintalah pendapat-pendapat atau ide

tambahan yang mungkin dapat membantu

anda dalam penyelesaian pengumpulan

data
6. Pada akhir wawancara, bacakanlah

rangkuman-rangkuman dari hasil

wawancara.

7. Ucapkanlah terimakasih bila wawancara

telah selesai serta meminta kesediaan

kembali untuk dihubungi, bila

memerlukan data lanjutan.

Berikut beberapa indikator yang akan

diwawancarai:

1. Pernyataan bagaimana proses menabung

yang berjalan saat ini di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra

Kota Tangerang.

2. Pernyataan bagaimana minat menabung

dari para siswa/siswi sekolah tersebut.

3. Pernyataan mengenai kebutuhan (elisitasi)

sistem yang diperlukan kepada

stakeholder.

4. Pendapat mengenai sistem yang akan

dibuat (website).

Studi Pustaka (Literature Review)


Menurut Sugiyono (2013:240), “Studi

pustaka merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu yang berbentuk dokumen. Studi pustaka

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya


monumental dari seorang. Dokumen yang

berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan (life histories), cerita, biografi,

peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk

gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan

lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya

misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar,

patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif”.[40]

Dalam upaya perlu dilakukan studi

pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode

penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya

adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify

gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing

the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah

dilakukan, serta mengetahui orang lain yang

spesialisasi dan area penelitian yang sama

dibidang ini.

Beberapa data yang didapat oleh penulis

dari pihak sekolah antara lain.

5. Sejarah, visi dan misi SMK Nusa Putra

Kota Tangerang.
6. Data siswa kelas X-XII SMK (termasuk

jurusan, NIS dan spesifikasi kelas).

7. Prosedur menabung

8. Form tabungan yang saat ini

dipergunakan

Selain yang telah penulis sebutkan di atas,

berikut beberapa Literature Review (Nasional dan

Internasional) yang telah dilakukan oleh

penelitian sebelumnya sesuai dengan judul

penelitian Skripsi ini :

9. Penelitian yang dilakukan oleh Hendra

Purnama, Wahyudin dan Rina Kurniawati

(2014) dalam Jurnal Algoritma yang

berjudul “Perancangan Program Aplikasi

Tabungan Siswa Sekolah Dasar Negeri

Cipancar IV Dengan Menggunakan

Pendekatan Metodologi Rapid

Application Development”.Dalam

penelitian ini dijelaskan bahwa proses

tabungan yang berjalan saat ini masih

dikerjakan secara manual baik itu

pencatatan dan penyimpanan data ditulis

di dalam buku serta perhitungannya masih

menggunakan alat bantu kalkulator.


Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi

masalah-masalh yang timbul dari sistem

yang berjalan saat ini dengan membuat

sebuah perangkat lunak dimana

metodologi yang digunakan ialah Rapid

Application Development. Tool yg

digunakan adalah Micrososf Visio,

database Microsoft Acces serta bahasa

pemrograman Microsoft Visual Basic

6.0. [18]

10. Penelitian yang dilakukan oleh Ardi

Wijaya dan Army Martia Harjuna (2017)

dalam Jurnal Pseudocode yang berjudul

“Perancangan Program Aplikasi

Tabungan Menggunakan Server NGINX

(Studi Kasus Madrasah Ibtidayah Negeri

01 Kota Bengkulu”. Dalam penelitian ini

dijelaskan bahwa sistem pengelolaan data

tabungan yang berjalan saat ini masih

dikerjakan secara manual pencatatan dan

penyimpanan data ditulis di dalam buku,

dan perhitungannya masih dikerjakan

dengan alat bantu kalkulator. Pada

penelitian ini akan dibangun sebuah

sistem basis data yang menggunakan


server NGINX. NGiNX adalah sebuah

server HTTP dan reserve proxy gratis

berbasis open-source. [17]

11. Penelitian yang dilakukan oleh Santi

Yurike Dewi, Tarih Tresnati, Eva Misfah

Bayuni (2017) dalam karya ilmiah yang

berjudul “Pengaruh Relationship Quality

Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan

Siswa di BRI Syariah Kantor Kas

UNISBA”. Dalam penelitian ini

dijelaskan bagaimana pengaruh hubungan

antara kualitas terhadap loyalitas nasabah

yang menabung di BRI Syariah Kantor

Kas UNISBA. Analisis deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif menggunakan

software SPSS versi 22.0. Teknik yang

digunakan untuk mengumpulkan data

adalah kuisioner, wawancara dan studi

kepustakaan.[41]

12. Penelitian yang dilakukan Rezky Widya

Utari (2016) dalam Jurnal Online

Mahasiswa yang berjudul “Strategi

Komunikasi PT Bank Riau Kepri Cabang

Syariah Pekanbaru Dalam

Mempromosikan Tabungan Simpanan


Pelajar (SimPel iB)”. Penelitian ini

dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui bagaimana strategi

komunikasi dan strategi promosi tabungan

simpanan pelajar tersebut khususnya di

kota Pekanbaru Riau. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan antara

lain observasi, wawancara dan

dokumentasi. Teknik analisis data

menggunakan analisis data model

interaktif Miles dan Huberman.[42]

13. Penelitian yang dilakukan oleh Febry

Rubyanto (2014) dalam Laporan Skripsi

yang berjudul “Efektivitas Kegiatan

Pemasaran Produk Tabungan Pendidikan

Di KJKS Manfaat Surabaya Dalam

Menarik Minat Pihak Sekolah”. Penelitian

ini merupakan hasil penelitian kualitatif

yang mana memiliki tujuan untuk

menjawab pertanyaan tentang bagaimana

mekanisme kegiatan pemasaran yang ada

di KJKS Manfaat Surabaya terutama

untuk produk tabungan pendidikan dan

bagaimana efektivitas dari kegiatan

pemasaran tersebut dalam menarik minat


pihak sekolah agar bergabung menjadi

anggota KJKS Manfaat. Metodologi

penelitian yang digunakan adalah

pendekatan kualitatif deskriptif yaitu

prosedur penelitian berdasarkan data

deskriptif seperti lisan atau kata tertulis

yang berasal dari seorang subjek yang

telah diamati dan memiliki karakteristik

bahwa data yang diberikan merupakan

data asli dan dapat

dipertanggungjawabkan. Data penelitian

diambil melalui observasi, wawancara,

dokumentasi, dan studi kepustakaan

terkait permasalahan yang diteliti dengan

pihak KJKS Manfaat Surabaya Surabaya.

Kemudian data yang telah dikumpulkan

tersebut, dianalisis menggunakan pola

pikir induktif, yaitu pola pikir yang

berpijak fakta-fakta yang bersifat khusus

kemudian diteliti, dianalisa, dan

disimpulkan sehingga pemecahan

masalah tersebut dapat berlaku secara

umum.[43]

14. Penelitian yang dilakukan oleh John

Beshears, dkk (2015) dalam The Journal


of Finance yang berjudul “The Effect of

Providing Peer Information on

Retirement Savings Decisions". Penelitian

ini mengukur efek penyebaran informasi

tentang perilaku karyawan terhadap

rutinitas menabung dengan melakukan

percobaan lapangan. "Using a field

experiment in a 401(k) plan, we measure

the effect of disseminating information

about peer behavior on savings. Low‐

saving employees received simplified plan

enrollment or contribution increase

forms. A randomized subset of forms

stated the fraction of age‐matched

coworkers participating in the plan or

age‐matched participants contributing at

least 6% of pay to the plan. We document

an oppositional reaction: the presence of

peer information decreased the savings of

nonparticipants who were ineligible for

401(k) automatic enrollment, and higher

observed peer savings rates also

decreased savings. Discouragement from

upward social comparisons seems to

drive this reaction.”[44]


15. Penelitian yang dilakukan oleh Jonathan

Robinson (2013) dalam American

Economic Journal: Applied

Economics yang berjudul “Savings

Constraints and Microenterprise

Development: Evidence from a Field

Experiment in Kenya”. Penelitian ini

membahas mengenai apa saja hambatan

terhadap tabungan dengan pertumbuhan

bisnis di negara miskin termasuk di

dalamnya investasi para wiraswasta di

negara tersebut.“Does limited access to

formal savings services impede business

growth in poor countries? To shed light

on this question, we randomized access to

noninterest-bearing bank accounts among

two types of self-employed individuals in

rural Kenya: market vendors (who are

mostly women) and men working as

bicycle taxi drivers. Despite large

withdrawal fees, a substantial share of

market women used the accounts, were

able to save more, and increased their

productive investment and private

expenditures. We see no impact for


bicycle taxi drivers. These results imply

significant barriers to savings and

investment for market women in our study

context. (JEL D14, G21, J16, J23, O12,

O14, O16)”.[45]

16. Penelitian yang dilakukan oleh Florian

Deuflhard, Dimitris Georgarakos dan

Roman Inderst (2015) dalam Journal of

Social Service Research yang berjudul

“Financial Literacy and Savings Account

Returns”. Penelitian ini membahas

mengenai penggunaan teknologi modern

(akun online) sebagai satu saluran yang

mana literasi keuangan memiliki

hubungan yang positif dengan

pengembalian rekening

tabungan.“Savings accounts are owned by

most households, but little is known about

the performance of households’

investments. We create a unique dataset

by matching information on individual

savings accounts from the DNB

Household Survey with market data on

account-specific interest rates and

characteristics. We document
heterogeneity in returns across

households, which can be partly

explained by financial sophistication. A

one-standard deviation increase in

financial literacy is associated with a

12% increase compared to the median

interest rate. We isolate the usage of

modern technology (online accounts) as

one channel through which financial

literacy has a positive association with

returns.”[46]

17. Penelitian yang dilakukan oleh Marcos

Chamon, Kai Liu dan Eswar Prasad

(2013) dalam Journal of Development

Economics yang berjudul “Income

Uncertainty and Household Savings in

China”. Penelitian ini membahas

mengenai hubungan antara ketidakpastian

pendapatan dengan peningkatan tabungan

rumah tangga perkotaan di

China.“China's urban household saving

rate has increased markedly since the

mid-1990s and the age-savings profile

has become U-shaped. To understand

these patterns, we analyze a panel of


urban Chinese households over the

period 1989–2009. We document a sharp

increase in income uncertainty, largely

due to an increase in the variance in

household income attributed to transitory

idiosyncratic shocks. We then calibrate a

buffer-stock savings model to obtain

quantitative estimates of the impact of

rising household-specific income

uncertainty as well as another shock to

household income—the pension reforms

that were instituted in the late 1990s. Our

calibrations suggest that rising income

uncertainty and pension reforms lead

younger and older households,

respectively, to raise their saving rates

significantly. These two factors account

for two-thirds of the increase in China's

urban household saving rate and the U-

shaped age-savings profile.”[47]

18. Penelitian yang dilakukan oleh Gregory

A. Cheathama dan William Eliott (2013)

dalam Economic of Education

Review yang berjudul “The Effects of

Family College Savings on


Postsecondary School Enrolment Rates of

Student With Disabilities”. Penelitian ini

membahas mengenai dampak dari pada

tabungan perkuliahan siswa menengah

atas (dalam hal ini siswa berkebutuhan

khusus) yang akan memasuki perguruan

tinggi.“This is the first study to examine

whether parents’ college savings is

positively associated with enrollment in

postsecondary education of students in

special education programs. In addition

to examining postsecondary school

enrollment among students with

disabilities, we also examine whether

students’ and parents’ college

expectations act as a mediator between

parents’ college savings and

postsecondary school enrollment. We find

that while not all types of college savings

are associated with postsecondary

enrollment, college bonds are a

consistent and strong statistically

significant predictor of postsecondary

enrollment of students with disabilities.

Further, we find evidence that students’


and parents’ college expectations act as a

partial mediator between college bonds

and enrollment in postsecondary

school.”[48]

BAB III
ANALISA SISTEM YANG

BERJALAN

Analisa Organisasi
Profil Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Nusa Putra Kota Tangerang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa

Putra Kota Tangerang merupakan lembaga

pendidikan kejuruan swasta yang dinaungi oleh

yayasan Nusa Putra. Yayasan tersebut berdiri

sejak tahun 1980 dan untuk Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) ini baru berdiri pada tahun 2008

demgan SK Pendirian 42/4/0184-TU dan

memperoleh akreditasi kompentensi keahliana B

sejak tahun 2011. Sekolah ini beralamat di Jl.

Teuku Umar No.12, Kelurahan Nusa Jaya

Kecamatan Karawaci Kota Tangerang. Saat ini

Bapak Eka Permana Mukti, SP yang menjabat

sebagai Kepala Sekolah SMK Nusa Putra Kota

Tangerang.
Berdasarkan kurikulum, bahwa tujuan dari

Sekolah Menengah Kejuruan ada yang bersifat

umum dan ada yang bersifat khusus. Sebagai

wadah Pendidikan Kejuruan yang mempersiapkan

tamatan yang berkualitas yang dapat diterima di

Dunia Kerja, sesuai dengan bidang keahlian

masing-masing.

SMK Nusa Putra Kota Tangerang

memiliki program bidang Keahlian yaitu Teknik

Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Keuangan

(KU). Pada Program Keahlian Teknik Komputer

dan Jaringan (TKJ), diharapkan siswa lulusannya

memiliki kemampuan Ilmu Komputer dan

Jaringan pada dunia industri, instansi, dan

kegiatan usaha serta mampu merawat,

menganalisa kerusakan pada komputer. Pada

Program Keahlian Keuangan (KU), diharapkan

siswa lulusannya diharapkan memiliki

kemampuan dalam hal administrasi keuangan dan

pelaporan keuangan pada dunia usaha atau

industri baik secara manual maupun

konsentrasi.SMK Nusa Putra Kota Tangerang

memiliki program bidang Keahlian yaitu Teknik

Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Keuangan

(KU). Pada Program Keahlian Teknik Komputer


dan Jaringan (TKJ), diharapkan siswa lulusannya

memiliki kemampuan Ilmu Komputer dan

Jaringan pada dunia industri, instansi, dan

kegiatan usaha serta mampu merawat,

menganalisa kerusakan pada komputer. Pada

Program Keahlian Keuangan (KU), diharapkan

siswa lulusannya diharapkan memiliki

kemampuan dalam hal administrasi keuangan dan

pelaporan keuangan pada dunia usaha atau

industri baik secara manual maupun konsentrasi.

Secara garis besar SMK Nusa Putra Kota

Tangerang memiliki tugas dan tanggung jawab

yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka

waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat

sekolah tersebut. Melaksanakan pendidikan dan

pengajaran sesuai dengan kewajiban yang

berlaku, melaksanakan bimbingan dan

penyuluhan bagi siswa-siswi di sekolah, membina

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS),

melaksanakan urusan Tata Usaha (TU), membina

kerjasama dengan orangtua siswa, masyarakat dan

instansi terkait, melaksanakan program dinas

pendidikan Kota, bertanggung jawab kepada

Walikota melalui Kepala Dinas Pendidikan.

Visi dan Misi


Visi

19. Menciptakan lulusan SMK Nusa Putra

yang memiliki Life Skill, kompetitif dan

berahlakul karimah

20. Menjadi sekolah dambaan seluruh lapisan

masyarakat dan menghasilkan lulusan

yang dapat bersaing didunia kerja maupun

usaha, peka terhadap ilmu pengetahuan

dan teknologi serta handal dan dapat

diharapkan oleh masyarakat, agama dan

negara.

Misi

21. Menyediakan sarana prasarana

yang representative.

22. Membekali luusan siswa SMK dengan

keunggulan kompetensi Kejuruan.

23. Membekali lulusan siswa SMK dengan

iman dan taqwa sehingga memiliki

ahlakul karimah.

24. Mempersiapkan guru-guru pengajar yang

memiliki profesionalisme dan keunggulan

kompetensi dibidangnya.

Tujuan Sekolah
25. Mempersiapkan lulusan yang memiliki

ahlak mulia, cakap dan memiliki Life

Skill.

26. Membekali lulusan dengan keterampilan

yang dapat mengaktualisasikan

kepribadiannya pada dunia industri.

27. Melatih peserta didik menjadi manusai

produktif, berdedikasi, mandiri dan

disiplin.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan

dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang

ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam

menjalankan kegiatan baik operasional maupun

non operasional untuk mencapai tujuan. Struktur

organisasi menggambarkan dengan jelas

pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu

dengan yang lain dan bagaimana hubungan

aktivitas dan fungsi dibatasi.Sama halnya dengan

SMK Nusa Putra Kota Tangerang yang

mempunyai struktur organisasi yang terlampir

dalam lampiran.

Tugas dan Tanggung Jawab


28. Tujuan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan

yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Pendidikan jalur sekolah,

secara garis besar memiliki tugas dan

tanggungjawab sebagai berikut :

1. Melaksanakan pendidikan di

sekolah selama jangka waktu

tertentu sesuai dengan jenis,

jenjang dan sifat sekolah tersebut.

2. Pendidikan dan pengajaran sesuai

dengan kurikulum yang berlaku.

3. Melaksanakan bimbingan dan

konseling bagi siswa di sekolah.

4. Membina Organisasi Siswa Intra

Sekolah (OSIS).

5. Melaksanakan urusan Tata Usaha

(TU).

6. Membina kerjasaama dengan

orangtua siswa, masyarakat dan

instansi terkait.

29. Tugas Pengelola Sekolah

Berlangsungnya kegiatan sekolah

dipengaruhi oleh pengelola sekolah,

karena kelancaran jalannya pelaksanaan


program sekolah ditentukan oleh orang-

orang yang menjalankannya. Untuk itu

dalam bagian ini perlu dibahas secara

lebih dalam mengenai tugas pengelola

sekolah yang mencakup komite sekoalh,

yayasan, kepala sekolah sedangkan wakil

kepala sekolah diantaranya urusan

kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana,

humas (hubungan masyarakat), tanggung

jawab kepala program kesiswaan, laboran,

koordinat piket, pembina BK/BP

(Bimbingan Konseling/Penyulukan),

pembina perpustakaan, pembina

perpustakaan, pembina ekstrakulikuler,

guru, wali kelas dan tata usaha sekolah.

Karena bagaimanapun lengkap dan

modernnya fasilitas yang berupa gedung,

perlengkapan, alat kerja, metode-metode

kerja dan dukungan masyarakat akan

tetapi apabila manusia-manusia yang

bertugas menjalankan program sekolah itu

kurang berpartisipasi, maka akan sulit

untuk mencapai tujuan penidikan yang

dikemukakan, adapun tugas-tugas


dimaksud dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Yayasan/Kepala Yayasan

a. Menyusun program kerja

kepengawasan untuk

setiap semester dan setiap

tahunnya pada sekolah

yang dibinanya.

b. Melaksanakan penilaian ,

pengolahan dan analisis

data hasil

belajar/bimbingan siswa

dan kemampuan guru.

c. Mengumpulkan dan

mengolah data sumber

daya pendidikan, proses

pembelajaran/bimbingan,

lingkungan sekolah yang

berpengaruh terhadap

perkembangan hasil

belajar/bimbingan siswa.

d. Melaksanakan analisis

komprehensif hasil

analisis berbagai faktor

sumber daya pendidikan


sebagai bahan untuk

melakukan inovasi

sekolah.

e. Memberikan arahan,

bantuan, dan bimbingan

kepada guru tentang

proses

pembelajaran/bimbingan

yang bermutu untuk

meningkatkan mutu

proses dan hasil

belajar/bimbingan siswa.

f. Melaksanakan penilaian

dan monitoring

penyelenggaraan

pendidikan di sekolah

binaannya mulai dari

penerimaan siswa baru,

pelaksanaan

pembelajaran,

pelaksanaan ujian sampai

kepada pelepasan

lulusan/pemberian ijazah.

g. Menyusun laporan hasil

pengawasan di sekolah
binaannya dan

melaporkan kepada Dinas

Pendidikan, Komite

Sekolah dan lainnya.

h. Melaksanakan penilaian

hasil pengawasan seluruh

sekolah sebagai bahan

kajian untuk menetapkan

program kepengawasan

semester berikutnya.

i. Memberikan bahan

penilaian kepada sekolah

dalam rangka akreditasi

sekolah.

j. Memberikan saran dan

pertimbangan kepada

pihak sekolah dalam

memecahkan masalah

yang dihadapi sekolah

berkaitan dengan

penyelenggaraan

pendidikan.

2. Komite Sekolah

a. Memberikan

pertimbangan, yaitu
dalam Buku Panduan

Umum Dewan

Pendidikan dan Komite

Sekolah berkaitan dengan

penyelenggaraan

pendidikan.

b. Memberikan arahan dan

dukungan tenaga, sarana

dan prasarana yang di

dalam Buku Panduan

Umum Dewan

Pendidikan dan Komite

Sekolah disebut sebagai

siporting agency atau

badan yang memberikan

dukungan.

c. Melakukan pengawasan

pendidikan, sekali lagi

yang dalam Buku

Panduan Umum Dewan

Pendidikan dan Komite

Sekolah dikenal dengan

controlling agency atau

badan yang melakukan

pengawasan.
3. Kepala Sekolah

Kepala sekolah mempunyai tugas

a. Menyusun perencanaan

b. Mengorganisasikan

kegiatan

c. Mengarahkan kegiatan

d. Mengkoordinasikan

kegiatan

e. Melaksanakan

pengawasan

f. Melakukan evaluasi

terhadap kegiatan

g. Menentukan

kebijaksanaan

h. Mengadakan rapat

i. Mengambil keputusan

j. Mengatur proses belajar

mengajar

k. Mengatur administrasi,

ketatausahaan, siswa,

saran dan prasarana,

keuangan atau RAPBS


l. Mengatur hubungan

sekolah dengan

masyarakat dan instansi

terkait

4. Wakasek Kurikulum/Kurikulum

a. Menyusun program

pengajaran

b. Menyusun dan

menjabarkan kalender

pendidikan

c. Menyusun pembagian

tugas guru dan jadwal

pelajaran

d. Menyusun jadwal

evaluasi belajar dan

pelaksanaan ujian akhir

e. Menerapkan kriteria

persyaratan kenaikan

kelas dan ketamatan

f. Mengatur jadwal

penerimaan rapor dan

STTB

g. Mengkoordinasikan,

menyusun dan
mengarahkan penyusunan

kelengkapan mengajar

h. Mengatur pelaksanaan

program perbaikan dan

pengayaan

i. Mengatur pengembangan

MGMP/MGBP dan

koordinator mata

pelajaran

j. Melakukan supervisi

administrasi akademis

k. Melakukan pengarsipan

program kurikulum

l. Penyusunan laporan

secara berkala

5. Wakasek Kesiswaan/Kesiswaan

a. Menyusun program

pembinaan kesiswaan

(OSIS)

b. Melaksanakan bimbingan,

pengarahan dan

pengendalian kegiatan

kesiswaan / OSIS dalam

rangka menegakkan

disiplin dan tata tertib


sekolah serta pemilihan

pengurus OSIS

c. Membina pengurus OSIS

dalam berorganisasi

d. Menyusun jadwal dan

pembinaan serta secara

berkala dan insidental

e. Membina dan

melaksanakan koordinasi

9K

f. Melaksanakan pemilihan

calon siswa berprestasi

dan penerima beasiswa

g. Mengadakan pemilihan

siswa untuk mewakili

sekolah dalam kegiatan di

luar sekolah

h. Mengatur mutasi siswa

i. Menyusun dan membuat

kepanitiaan Penerima

Siswa Baru dan

Pelaksanaan MOS

j. Menyusun dan membuat

jadwal kegiatan akhir

tahun sekolah
k. Menyelenggarakan cerdas

cermat dan olahraga

prestasi

l. Membuat laporan

kegiatan kesiswaan secara

berkala

6. Wakasek Sarana dan Prasarana

a. Menyusun program

pengadaan sarana dan

prasarana

b. Mengkoordinasikan

penggunaan sarana

prasarana

c. Pengelolaan pembiayaan

alat-alat pengajaran

d. Mengelola perawatan dan

perbaikan sarana

prasarana

e. Bertanggung jawab

terhadap kelengkapan

data sekolah keseluruhan

f. Melaksanakan

pembukuan sarana dan

prasarana
g. Menyusun laporan secara

berkala

7. Wakasek Humas/Hubin

Membantu dan bertanggungjawab

kepada Kepala Sekolah dalam :

a. Mengatur dan

menyelenggarakan

hubungan sekolah dengan

dewan sekolah

b. Membina hubungan

antara sekolah dengan

wali murid

c. Membina pengembangan

antar sekolah dengan

lembaga pemerintah,

dunia usaha, dan lembaga

sosial lainnya

d. Membuat dan menyusun

program semua kebutuhan

sekolah

e. Koordinasi dengan semua

staff untuk kelancaran

kegiatan sekolah
f. Menciptakan hubungan

yang kondusif diantara

warga sekolah

g. Melakukan koordinasi

dengan semua staff dan

bertanggungjawab untuk

mewujudkan 9K

h. Menyusun program

kegiatan bakti sosial,

karya wisata, dan

pameran hasil pendidikan

(gebyar pendidikan)

i. Mewakili kepala sekolah

apabila berhalangan untuk

menghadiri rapat

masalah-masalah yang

bersifat umum

j. Menyusun laporan secara

berkala

8. Kepala Program Keahlian

a. Menyusun program kerja

b. Mengkoordinir tugas guru

dalam pembelajaran

c. Mengkoordinir

pengembangan bahan ajar


d. Memetakan kebutuhan

sumber daya untuk

pembelajaran

e. Memetakan dunia industri

yang relevan

f. Melaksanakan program

praktik kerja industri

g. Melaksanakan uji

kompetensi

h. Menginventarisasi

fasilitas pembelajaran

program keahlian

i. Melaporkan ketercapaina

program kerja

j. Melakukan langkah-

langkah efisien dan

efektif guna kelancaran

pembelajaran di program

keahlian

k. Memberi masukan

penilaian kinerja pendidik

l. Memberi sanksi kepada

siswa yang melanggar tata

tertib
m. Mengusulkan kebutuhan

pendidik dan tenaga

kependidikan

n. Mengusulkan kebutuhan

bahan dan peralatan

pembelajaran

9. Tata Usaha

a. Penyusunan program

kerja tata usaha sekolah

b. Pengelolaan dan

pengarsipan surat-surat

masuk dan keluar

c. Pengurusan administrasi

sekolah

d. Pembinaan dan

pengembangan karir

pegawai tata usaha

sekolah

e. Penyusunan administrasi

sekolah meliputi

kesiswaan dan ketenagaan

f. Penyusunan dan

penyajian data / statistik

sekolah secara

keseluruhan
g. Mengkoordinasikan dan

melaksanakan 9K

h. Penyusunan laporan

pelaksanaan secara

berkala

10. Bendahara SMK

Bendahara bertugas mengelola

kegiatan keuangan sekolah yang

meliputi :

a. Bersama dengan

Bendahara Yayasan

mengkoordinir dan

melaksanakan

pengumpulan sumbangan

dari orang tua / wali siswa

b. Mempersiapkan rapat

dengan Pengurus Yayasan

dan orang tua / wali siswa

dalam upaya dukungan

dana

c. Menyerahkan gaji

bulanan pegawai rutin

setiap awal bulan


d. Mendayagunakan uang

rutin sesuai dengan mata

anggaran yang relevan

e. Menyampaikan

pertanggungjawaban

penggunaan uang rutin ke

Yayasan

f. Membuat

pertanggungjawaban

keuangan sekolah dengan

sebaik-baiknya

11. Laboran

a. Perencanan pengadaan

alat dan bahan

laboratorium

b. Menyusun jadwal dan tata

tertib penggunaan

laboratorium

c. Mengatur penyimpanan,

pemeliharaan, dan

perbaikan alat-alat

laboratorium

d. Membuat dan menyusun

daftar alat-alat

laboratorium
e. Inventarisasi dan

pengadministrasian alat-

alat laboratorium

f. Menyusun laporan

pelaksanaan kegiatan

laboratorium secara

berkala

12. Koordinator Piket

a. Meningkatkan

pelaksanaan 9K

(keamanan, kebersihan,

ketertiban, keindahana,

kekeluargaan,

kerindangan, kesehatan,

keteladanan, dan

keterbukaan)

b. Mengadakan pendataan

dan mengisi buku piket

c. Menertibkan kelas-kelas

yang kosong

d. Mencatat guru dan siswa

yang terlambat, guru dan

siswa yang pulang belum

waktunya, kelas yang

pulang sebelum waktunya


e. Mengawasi siswa sewaktu

berada diluar kelas karena

istirahat, dan keliling

kelas sambil

mengingatkan siswa

untuk beristirahat bagi

siswa yang masih berada

didalam kelas

f. Petugas piket harus hadir

paling sedikit 5 menit

sebelum bel masuk

g. Melaporkan kasus-kasus

yang bersifat khusus

kepada wali kelas atau

guru pembimbing

h. Mengawasi berlakunya

tata tertib sekolah

13. Pembina Bimbingan

Konseling/Bimbingan Penyuluhan

a. Memantau dan

menginventarisasi kondisi

dan aktifitas siswa

b. Memberikan pelayanan

kepada siswa yang

membutuhkan bimbingan
c. Memberikan bimbingan

kepada seluruh siswa

secara periodik termasuk

didalamnya cara belajar,

sikap mental dan

sebagainya

d. Menyusun dan

melaksanakan

administrasi BP / BK

e. Melaksanakan koordinasi

dengan kepala sekolah

dan wali kelas

f. Melaksanakan

penelusuran dan

pemasaran tamatan

bersama PKS kesiswaan

dan hubungan industri

g. Membuat laporan

program BP / BK

14. Pembina Perpustakaan

a. Perencanaan pengadaan

buku/bahan pustaka

b. Pelayanan perpustakaan
c. Perencanaan

pengembangan

perpusakaan

d. Pemeliharaan dan

perbaikan buku-

buku/bahan pustaka

e. Inventarisasi dan

pengadministrasian

f. Penyimpanan buku/bahan

pustaka, dan media

elektronika

g. Menyusun tata tertib

perpustakaan

h. Menyusun laporan

pelaksanaan kegiatan

perpustakaan secara

berkala

15. Pembina Ekstrakulikuler

a. Menyusun Program Kerja

dan Jadwal Kegiatan

b. Wajib hadir membimbing,

membina, dan mengawasi

setiap kegiatan siswa

asuhannya di dalam
maupun di luar

lingkungan sekolah

c. Bersama Wakil Kepala

Sekolah, BP / BK

menegakkan disiplin dan

Tata Tertib siswa

d. Membina, membimbing

siswa dalam keikutsertaan

dalam kegiatan lomba-

lomba di dalam maupun

di luar sekolah

16. Guru

a. Membuat kelengkapan

mengajar dengan baik dan

lengkap

b. Melaksanakan kegiatan

pembelajaran

c. Melaksanakan kegiatan

penilaian proses belajar,

ulangan harian, ulangan

umum, dan ujian akhir

d. Melaksanakan analisis

hasil ulangan harian


e. Menyusun dan

melaksanakan program

perbaikan dan pengayaan

17. Walikelas

a. Pengelolaan kelas

b. Penyelenggaraan

administrasi kelas

c. Penyusunan atau

pembuatan statistik

bulanan kelas

d. Mewakili orang tua dan

kepala sekolah dalam

lingkungan pendidikan

e. Meningkatkan ketaqwaan

terhadap Tuhan Yang

Maha Esa

f. Membantu

pengembangan

keterampilan anak didik

g. Membantu

pengembangan

kecerdasan anak didik

h. Mempertinggi budi

pekerti dan kepribadian

anak didik
Analisa Batasan Sistem
Setiap sistem mempunyai batasan sistem

(boundary) yang memisahkan sistem dengan

lingkungan luarnya.. Oleh karena itu untuk

membatasi ruang lingkup penelitian maka penulis

membatasi permasalahan yang terfokus pada

prosedur dalam proses menabung, yaitu dimulai

dari pembayaran tabungan, penginputan jumlah

tabungan, penghitungan saldo awal menjadi saldo

akhir (penambahan) sampai kepada cetak

rekening. Namun dikarenakan dalam sistem yang

berjalan proses menabung masih disatukan

dengan SPP, maka dari itu di dalam bab ini

penulis akan membahas serta menganalisa proses

SPP tersebut.

Analisa Prosedur
Proses sistem tabungan yang sedang

berjalan pada Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Nusa Putra Kota Tangerang adalah

sebagai berikut :

30. Pembayaran SPP dan Tabungan

1. Dalam sistem yang berjalan saat

ini, pembayaran serta pencatatan

tabungan masih disatukan dengan


SPP dimana setiap bulannya

orang tua/siswa/siswi membayar

uang SPP yang di dalamnya

termasuk uang tabungan ke

bagian kasir (bendahara SMK)

secara tunai tidak dapat

dibayarkan melalui bank

(transfer).

2. Selanjutnya kasir (bendahara

SMK) mencatat ke dalam buku

yang dimiliki oleh siswa/siswi

dan kemudian kasir (bendahara

SMK) akan memasukkan (input)

data tersebut ke dalam Microsoft

Access. Sebagai tanda bukti,

nantinya para siswa juga akan

diberikan struk pembayaran.

Untuk nominal tabungan setiap

siswa/siswi disama-ratakan yakni

sebesar Rp. 20.000,00.

3. Setelah seluruh siswa membayar

SPP dan tabungan tersebut , kasir

(bendahara SMK) akan

merekapitulasi jumlah uang SPP


yang masuk, termasuk di

dalamnya tabungan para siswa.

4. Kemudian akan dibuat laporan

keuangan (perhari) pembayaran

SPP dan tabungan tersebut untuk

nantinya laporan itu beserta

dengan uang yang ada akan

diserahkan kepada bendahara

yayasan yang akan mengelola

keuangan tersebut.

5. Bendahara yayasan akan

memeriksa kembali apakah

jumlah uang pada laporan sesuai

dengan fisik uang yang ada

sebelum nantinya laporan tersebut

akan diberikan kepada Kepala

yayasan.

b. Penggunaan Tabungan

1. Di dalam sistem yang berjalan

saat ini, tabungan siswa hanya

dapat dipergunakan hanya jika

setelah siswa/siswi tersebut

berada di kelas XII (dua belas)

untuk keperluan yang berkaitan

dengan biaya-biaya ujian, selain


itu tidak diperbolehkan. Contoh :

ujian praktek, ujian nasional dan

ujian sekolah.

2. Uang tabungan tersebut akan

langsung dialokasikan sesuai

dengan biaya akan keperluan

yang harus dibayarkan. Jadi

siswa/siswi tidak menerima uang

itu secara tunai. Laporan dari

penggunaan dana tabungan

tersebut nantinya akan

disampaikan pula kepada

bendahara dan kepala yayasan.

3. Jumlah uang tabungan tersebut

tidak akan memiliki saldo lebih

yang dapat diambil di akhir kelas

XII (dua belas) justru akan ada

penambahan biaya kembali secara

tunai pada saat pembayaran ujian

dikarenakan jumlah biaya ujian

melebihi saldo tabungan para

siswa yang hanya diwajibkan

menabung Rp. 20.000,00

perbulan.
4. Bendahara serta Kepala yayasan

akan menerima laporan

penggunaan tabungan tersebut

dari bendahara SMK.

Rancangan Prosedur Sistem


Yang Berjalan
Usecase Diagram
Diagram Usecase yang berjalan dalam sistem

tabungan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Nusa Putra Kota Tangerang saat ini yaitu:

c. Pembayaran SPP dan Tabungan


Gambar 3.1 Usecase

Diagram Pembayaran SPP dan Tabungan

Siswa

Berdasarkan gambar Usecase

Diagram Pembayaran SPP dan Tabungan

Siswa yang berjalan saat ini terdapat :

1. 1 Sistem yang mencakup seluruh

kegiatan pembayaran SPP dan


tabungan siswa di SMK Nusa

Putra Kota Tangerang.

2. 4 actor yang melakukan kegiatan

yaitu Orang tua/Siswa, Bendahara

SMK, Bendahara Yayasan dan

Kepala Yayasan.

3. 9 use case yang dilakukan para

actor diantara lain datang ke kasir,

bayar SPP dan tabungan,

mencatat data pembayaran,

menerima buku pembayaran yang

telah diisi, merekapitulasi jumlah

uang SPP dan tabungan membuat

laporan keuangan, menyerahkan

laporan keuangan beserta fisik

uang, menyesuaikan antara

jumlah uang pada laporan dengan

fisik uang, menyerahkan laporan

keuangan.

2. Penggunaan Tabungan
Gambar 3.2 Usecase

Diagram Penggunaan Tabungan Siswa

Berdasarkan gambar Use Case

Diagram Penggunaan Tabungan Siswa

yang berjalan saat ini terdapat :

1. 1 Sistem yang mencakup seluruh

kegiatan penggunaan tabungan

siswa di SMK Nusa Putra Kota

Tangerang.
2. 4 Actor yang melakukan kegiatan

yaitu Orang tua/Siswa, Bendahara

SMK, Bendahara Yayasan dan

Kepala Yayasan.

3. 6 Usecase yang dilakukan para

actor diantara lain pengecekan

data siswa, saldo dana tabungan,

penambahan uang secara tunai,

pembayaran ujian, menerima

tanda bukti pembayaran, laporan

penggunaan tabungan.

4. 1 Extends yang merupakan

pilihan dari usecase saldo dana

tabungan yang pilihannya terdiri

dari kurang dan cukup.

5. 3 Include yang menjelaskan

bahwa usecase berasal dari

sumber secara eksplisit dari

usecase sebelumnya, yaitu

usecase penambahan uang secara

tunai menjelaskan usecase

kurang, usecase pembayaran ujian

menjelaskan usecase cukup dan

penambahan uang secara tunai.

Activity Diagram
Activity Diagram adalah diagram yang

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau

aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.

Berikut gambaran activity diagram sistem

tabungan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Nusa Putra Kota Tangerang:

3. Pembayaran SPP dan Tabungan

Gambar 3.3 Activity

Diagram Pembayaran SPP dan Tabungan

Siswa

Berdasarkan activity diagram yang

berjalan saat ini terdapat :

1. Initial Node sebagai awal objek


2. 9 Action dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari suatu

aksi

3. 1 Final Node, sebagai objek yang

diakhiri

4. 4 Vertical Swim Line yaitu Orang

tua / Siswa, Kasir (Bendahara

Sekolah), Bendahara Yayasan dan

Kepala Yayasan

4. Penggunaan Tabungan

Gambar 3.4 Activity

Diagram Penggunaan Tabungan Siswa


Berdasarkan activity diagram yang

berjalan saat ini terdapat :

1. Initial Node sebagai awal objek

2. 11 Action dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari suatu

aksi

3. 1 Final Node, sebagai objek yang

diakhiri

4. 4 Vertical Swim Line yaitu Kasir

(Bendahara Sekolah), Orang tua /

Siswa, Bendahara Yayasan dan

Kepala Yayasan

Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan interaksi objek

yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara

mudahnya sequence diagram adalah gambaran

tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan

untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use

case diagram. Berikut gambaran sequence

diagram sistem tabungan siswa pada Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota

Tangerang :

5. Pembayaran SPP dan Tabungan


Gambar 3.5 Sequence

Diagram Pembayaran SPP dan Tabungan

Siswa

Berdasarkan sequence diagram yang

berjalan saat ini terdapat :

1. 5 Lifeline yaitu Data Siswa, Buku

Pembayaran, Ms.Access, Struk

Pembayaran dan Laporan.

2. 4 Actor yang melakukan kegiatan

yaitu Orang tua / Siswa,

Bendahara SMK, Bendahara

Yayasan dan Kepala Yayasan.

3. 10 Message spesifikasi yang

terjadi dari komunikasi antar

objek yang memuat informasi-

informasi tentang aktifitas yang

terjadi.
6. Penggunaan Tabungan

Gambar 3.6 Sequence

Diagram Penggunaan Tabungan Siswa

Berdasarkan sequence diagram yang

berjalan saat ini terdapat :

1. 4 Lifeline yaitu Data Siswa, Saldo

Tabungan, Struk Pembayaran,

Laporan.

2. 4 Actor yang melakukan kegiatan

yaitu Bendahara SMK, Orang

tua / Siswa, Bendahara Yayasan

dan Kepala Yayasan.

3. 10 Message spesifikasi yang

terjadi dari komunikasi antar

objek yang memuat informasi-


informasi tentang aktifitas yang

terjadi.

Metode Analisa Sistem


Analisa PIECES
Analisa sistem merupakan tahapan dari

suatu perancangan sistem yang bertujuan untuk

mengetahui kepentingan suatu sistem pada

manajemen serta merumuskan kebutuhan-

kebutuhan sumber daya manusia dalam

menggunakan sistem sehingga dapat bekerja

dengan optimal.

Analisis PIECES dilakukan untuk menilai

sistem yang berjalan pada perusahaan

berdasarkan Performance, Information, Economy,

Control, Efficiency, serta Service. Berikut adalah

hasil analisis PIECES yang telah dilakukan:

7. Analisis Kinerja (Performance)

Pengolahan input data belum efektif ,

terkadang terjadi kesalahan input jumlah

tabungan dikarenakan sistem yang masih

dijadisatukan dengan SPP (human error).

8. Analisis Informasi (Information)


Belum tersedianya penyajian informasi

mengenai jumlah saldo tabungan siswa

bagi para orang tua / siswa itu sendiri

dikarenakan tidak terdapat jumlah saldo

tabungan tersebut pada buku pembayaran.

9. Analisis Ekonomi (Economy)

Biaya : Mengeluarkan biaya ekonomis,

tenaga dan waktu dalam proses

pencatatan hingga pengolahan laporan

pembayaran tabungan karena masih

menggunakan MS. Access.

10. Analisis Kontrol (Control)

Pengontrolan sistem masih lemah

dikarenakan untuk mengetahui siapa saja

yang telah menabung masih secara

manual yaitu checklist pada lembar

absensi siswa dimana rentan lembar

tersebut hilang jika tidak disimpan dengan

baik dalam map/ordner.

11. Analisis Efisiensi (Efficiency)

Sumber Daya Tenaga : Pengerjaan yang

dilakukan oleh satu bendahara yang

proses pengerjaannya masih dijadisatukan


dengan SPP serta pembayaran lainnya

mengakibatkan dalam pembuatan laporan

yang dihasilkan membutuhkan waktu

yang cukup lama.

12. Analisis Pelayanan (Service)

Proses pelayanan sistem yang berjalan

saat ini belum dapat mempermudah para

siswa dalam hal meringankan biaya-biaya

di kelas 12 (tabungan hanya dapat

digunakan untuk membayar ujian) dan

biaya-biaya lain yang berkaitan dengan

keperluan dalam kegiatan sekolah

dikarenakan hanya dapat menabung satu

kali dalam sebulan dan nominalnya pun

ditentukan oleh pihak sekolah / yayasan.

Hasil analisis PIECES ini menyatakan

bahwa sistem yang berjalan saat ini berlangsung

kurang optimal terkhusus dalam hal kinerja

(performance), informasi (information) dan

pelayanan (services) yang memperkuat landasan

dirancangnya sistem informasi tabungan siswa

dimana sistem ini diharapkan mampu

mengoptimalkan sistem tabungan siswa pada


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra

Kota Tangerang.

Konfigurasi Sistem Berjalan


Spesifikasi Perangkat Keras
(Hardware)
Berikut spesifikasi perangkat keras

atau hardware yang digunakan personal komputer

dalam melakukan aktivitas sistem informasi

tabungan siswa saat ini :

13. Processor  : Intel(R) Core(TM)2 CPU

6400 @2.13GHz 2.14 GHz

14. Monitor  : Acer

15. Mouse  : PS wired mouse

16. Keyboard : PS word keyboard

17. RAM  : 2 GB

18. Harddisk : 500 GB

19. Printer  : Laser Jet dan Ink Jet

Spesifikasi Software
Berikut spesifikasi perangkat lunak

atau software yang digunakan oleh personal

komputer dalam melakukan aktivitas sistem

informasi tabungan siswa saat ini :

20. Windows 7 Ultimate

21. Microsoft Access 2010


22. Microsoft Excel 2010

Hak Akses (Brainware)


23. Kasir (Bendahara SMK)

24. Bendahara Yayasan

25. Kepala Yayasan

Permasalahan Yang Dihadapi


dan Alternatif Pemecahan
Masalah
Permasalahan Yang Dihadapi
Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan

peneliti atas sistem tabungan siswa yang berjalan

saat ini di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Nusa Putra Kota Tangerang, maka dapat

disimpulkan beberapa permasalahan yang

dihadapi antara lain :

26. Sistem yang masih dijadisatukan dengan

SPP yang dikelola oleh satu orang

bendahara menggunakan Ms. Access

(yang menurut bendahara itu sendiri

cukup sulit untuk digunakan) terkadang

memiliki kemungkinan akan terjadi

kesalahan atau ketidaktepatan dalam

memasukkan nominal tabungan (human

error).
27. Para siswa / orang tua tidak dapat

mengetahui akan informasi saldo

tabungan yang mereka miliki dikarenakan

dalam buku pembayaran tidak

tercantumkan jumlah saldo tabungan

tersebut.

28. Sistem tabungan yang berjalan saat ini

belum dapat mempermudah para siswa

dalam hal meringankan biaya-biaya di

kelas 12 (tabungan hanya dapat

digunakan untuk membayar ujian) dan

biaya-biaya lain yang berkaitan dengan

keperluan dalam kegiatan sekolah

dikarenakan hanya dapat menabung satu

kali dalam sebulan dan nominalnya pun

ditentukan oleh pihak sekolah / yayasan.

Alternatif Pemecahan Permasalahan


Setelah mengamati dan menganalisa dari

beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem

tabungan siswa yang berjalan saat ini, maka

peneliti mengusulkan beberapa alternatif

pemecahan dari permasalahan yang dihadapi,

yaitu sebagai berikut :

29. Membuat sebuah sistem tersendiri untuk

tabungan siswa yaitu Sistem Informasi


Tabungan Siswa berbasis website yang

mudah untuk digunakan oleh pihak terkait

baik itu Bendahara SMK dan Yayasan,

Siswa serta Tata Usaha dimana pihak

terkait tersebut memiliki level hak akses

yang berbeda, disesuaikan dengan

tanggung jawab serta kewajiban masing-

masing pihak.

30. Sistem yang dibuat memungkinkan para

siswa untuk dapat mengakses ke dalam

sistem tersebut guna mengetahui jumlah

saldo tabungan yang dimiliki dan dapat

mencetak rekening sendiri dalam bentuk

PDF.

31. Sistem yang dibuat memungkinkan para

siswa untuk dapat menabung setiap

harinya seolah seperti bank mini. Jumlah

nominalnya tidak ditentukan dan

tabungan tersebut dapat dipergunakan

untuk membayar biaya-biaya yang

berkaitan dengan kegiatan sekolah, tidak

hanya di kelas 12 dan untuk kepentingan

ujian saja.

32. Sistem harus dapat menyimpan data

setiap transaksi tabungan yang ada


dengan baik dan aman, karena database

sangat penting untuk memiliki keamanan

yang ketat untuk menghindari terjadinya

peretasan database ataupun kehilangan

data.

User Requirement
Untuk menanyakan apa saja yang

dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat

menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah

diperlukannya suatu metode yang berisi tentang

rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang

akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan

hasil wawancara dan analisa pada bagian dan

pihak yang mempunyai hubungan langsung

dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam

hal ini wawancara dilakukan terhadap Wakasek

Kurikulum (bendahara SMK sulit untuk ditemui)

mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini

lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan

Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan

lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai

dengan ruang lingkup penelitan yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya, maka

semua requirement yang diberi opsi inessential (I)

harus dieliminasi :

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III
Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas,

dibentuklah Elisitasi Tahap III yang

diklasifikasikan kembali dengan menggunakan

metode TOE dengan opsi HML. Requirements

yang opsinya High (H) di kolom TOE harus

dieliminasi.

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi
Final draft elisitasi merupakan hasil akhir

yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat

digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem

yang akan dikerjakan.

Tabel 3.4 Tabel Final Draft Elisitasi


BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG

DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan


Berdasarkan analisa serta penelitian yang

telah dilakukan dalam sistem tabungan siswa

yang berjalan di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Nusa Putra Kota Tangerang, maka tahap

selanjutnya yaitu membahas sistem yang akan

diusulkan. Adapun sistem yang diusulkan

memungkinkan para siswa untuk dapat menabung

setiap harinya dengan catatan tetap harus datang

ke sekolah. Penggunaan tabungannya pun tidak

terbatas hanya untuk ujian saja tetapi untuk

pembayaran biaya-biaya lain terkait dengan

kegiatan sekolah. Serta siswa dapat melihat dan

mencetak sendiri rekening tabungan mereka

masing-masing secara online.

Maka dari permasalahan itu dibuatlah

usulan sistem informasi tabungan siswa pada

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra

Kota Tangerang agar dapat memberikan

keleluasaan kepada para siswa untuk dapat

menabung setiap harinya sehingga dapat


membantu meringkankan pembayaran biaya-

biaya terkait dengan kegiatan-kegiatan yang

berada di sekolah dan dapat mempermudah para

siswa untuk mengontrol tabungan mereka masing-

masing. Dalam hal penginputan dan pelaporan

data tabungan juga dapat dilakukan secara cepat

dan akurat.

Dalam perancangan sistem usulan ini,

peneliti menggunakan UML sebagai gambaran

dalam bentuk diagram, diantaranya yaitu peneliti

menggunakan Usecase Diagram, Activity

Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan


33. Bendahara SMK

Bendahara SMK dalam sistem informasi

tabungan ini bisa dikatakan sebagai admin

yang dapat melakukan kegiatan

keseluruhan hak akses dalam aplikasi,

yaitu antara lain:

1. Bendahara SMK dapat melakukan

login

2. Menambah menu user sesuai hak

akses yang telah ditentukan


3. Bendahara SMK dapat

menampilkan semua menu yang

ada dalam sistem, yaitu mulai dari

dashboard, Struktur Organisasi,

Visi Misi, Data Tabungan, Data

Pemakaian Tabungan, Data

Transaksi Tabungan, Data User,

Data Siswa dan Laporan.

4. Dapat menambahkan, mengedit

dan menghapus transaksi

tabungan.

5. Dapat mencetak laporan tabungan

dan laporan pemakaian tabungan.

6. Bendahara SMK dapat

melakukan logout

34. Bendahara Yayasan

Bendahara Yayasan dapat melakukan

kegiatan di dalam aplikasi yaitu :

1. Bendahara Yayasan dapat

melakukan login.

2. Menampilkan menu utama

atau dashboard.

3. Menampilkan menu Struktur

Organisasi, Visi Misi, Data Siswa,


Data Transaksi Tabungan dan

Laporan (Harian dan Bulanan).

4. Dapat mencetak Transaksi

Tabungan dan Laporan tersebut

5. Dapat melakukan logout.

35. Siswa

Siswa dapat melakukan kegiatan di dalam

aplikasi antara lain:

1. Siswa dapat melakukan login

2. Menampilkan menu utama atau

dashboard.

3. Siswa dapat melihat Struktur

Organisasi, Visi Misi, Saldo

Rekening Tabungan, Rekening

Tabungan, Pemakaian Rekening

Tabungan.

4. Siswa dapat mencetak rekening

tabungan.

5. Dapat melakukan logout.

36. Kepala TU (Tata Usaha)

Kepala TU (Tata Usaha) dapat melakukan

kegiatan di dalam aplikasi yaitu :

1. TU dapat melakukan login.


2. Menampilkan menu Struktur

Organisasi, Visi Misi dan Data

Siswa.

3. Dapat menambahkan, mengedit

dan menghapus data siswa.

4. TU dapat melakukan logout.

Use Case Diagram Yang Diusulkan


Diagram usecase yang diusulkan pada

sistem tabungan siswa adalah sebagai

berikut :

37. Usecase Sistem Informasi Tabungan

Siswa
Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem

Informasi Tabungan Siswa

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

1. Terdapat 4 aktor yaitu Bendahara

SMK, Bendahara Yayasan, Siswa

dan Kepala TU.

2. Terdapat 11 usecase.

3. 3 extend yaitu menu Data Master,

Tabungan dan Laporan Tabungan.

38. Usecase Diagram Aktor Bendahara SMK


Gambar 4.2 Usecase Diagram Aktor

Bendahara SMK

Dari gambar diagram diatas, dapat

dijelaskan bahwa:

Bendahara SMK dalam Sistem Informasi

Tabungan Siswa memiliki hak penuh atas

sistem, Bendahara SMK juga dapat

melakukan penambahan akun user baru

berdasarkan hak akses yang telah

ditentukan. Bendahara SMK dapat


mengakses semua menu mulai dari login,

data master hingga laporan dan logout.

39. Usecase Diagram Aktor Bendahara

Yayasan

Gambar 4.3 Usecase Diagram Aktor

Bendahara Yayasan

Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan :

Bendahara Yayasan memiliki hak untuk

mengakses mulai dari login,

tampilan dashboard, data master yang di

dalamnya yaitu data siswa tetapi hanya


dapat melihat tidak dapat mengubah atau

menghapus data tersebut, data transaksi

tabungan dan laporan tabungan yang di

dalamnya terdapat laporan harian serta

bulanan.

40. Usecase Diagram Aktor Siswa

Gambar 4.4 Usecase Diagram Aktor

Siswa

Berdasarkan gambar 4.4 dapat dijelaskan :


Siswa memiliki hak akses dalam sistem

informasi tabungan ini yaitu login,

tampilan halaman dashboard, tabungan

yang di dalamnya siswa dapat melihat dan

mencetak saldo rekening tabungan,

rekening tabungan serta pemakaian

rekening tabungan mereka masing-

masing, dan tentunya logout.

41. Usecase Diagram Aktor Kepala TU


Gambar 4.5 Usecase Diagram Aktor

Kepala TU

Berdasarkan gambar 4.5 dapat dijelaskan :

Kepala TU memiliki hak akses dimulai

dari login, tampilan halaman dashboard

serta data master dimana Kepala TU lah

yang dapat menambahkan, mengubah dan

menghapus data siswa, serta tentunya

logout.

Activity Diagram Sistem Yang


Diusulkan
Activity Diagram ini menggambarkan alur

aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan pada

sistem usulan

42. Activity Diagram Sistem Informasi

Tabungan Siswa
Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem

Informasi Tabungan Siswa

Berdasarkan gambar Activity

Diagram Sistem Informasi Tabungan

Siswa diatas terdapat:

1. 1 initial Node, objek yang diawali

2. 16 Action, dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari suatu

aksi.

3. 1 Decision Node, merupakan

pemilihan ya atau tidak.

4. 5 Forknode yang merupakan

pilihan dari action tersebut.


5. 1 Final Node, sebagai objek yang

diakhiri.

43. Activity Diagram Aktor Bendahara SMK

Gambar 4.7 Activity Diagram Aktor

Bendahara SMK

Berdasarkan gambar Activity

Diagram Aktor Bendahara SMK diatas

terdapat:

1. 1 initial Node, objek yang diawali


2. 14 Action, dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari suatu

aksi.

3. 1 Decision Node, merupakan

pemilihan ya atau tidak.

4. 5 Forknode yang merupakan

pilihan dari action tersebut.

5. 1 Final Note, sebagai objek yang

diakhiri.

44. Activity Diagram Aktor Bendahara

Yayasan
Gambar 4.8 Activity Diagram Aktor

Bendahara Yayasan

Berdasarkan gambar Activity

Diagram Aktor Bendahara Yayasan diatas

terdapat:

1. 1 initial Node, objek yang diawali

2. 9 Action, dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari suatu

aksi.

3. 1 Decision Node, merupakan

pemilihan ya atau tidak.

4. 3 Forknode yang merupakan

pilihan dari action tersebut.

5. 1 Final Node, sebagai objek yang

diakhiri.

45. Activity Diagram Aktor Siswa


Gambar 4.9 Activity Diagram Aktor

Siswa

Berdasarkan gambar Activity

Diagram Aktor Siswa diatas terdapat:

1. 1 initial Node, objek yang diawali


2. 9 Action, dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari suatu

aksi.

3. 1 Decision Node, merupakan

pemilihan ya atau tidak.

4. 3 Forknode yang merupakan

pilihan dari action tersebut.

5. 1 Final Node, sebagai objek yang

diakhiri.

46. Activity Diagram Aktor Kepala TU


Gambar 4.10 Activity Diagram Aktor

Kepala TU

Berdasarkan gambar Activity

Diagram Aktor Kepala TU diatas

terdapat:

1. 1 initial Node, objek yang diawali

2. 5 Action, dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari suatu

aksi.

3. 1 Decision Node, merupakan

pemilihan ya atau tidak.

4. 1 Final Node, sebagai objek yang

diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan


Sequence Diagram merupakan gambaran dari

kelakuan objek pada usecase dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek

dan message yang dikirimkan diterima antar

objek. Adapun sekuen yang berjalan pada sistem

saat ini adalah sebagai berikut:

5. Sequence Diagram Sistem

Informasi Tabungan Siswa


Gambar 4.11 Sequence

Diagram Sistem Informasi

Tabungan Siswa

Berdasarkan gambar Sequence

Diagram Sistem Informasi

Tabungan Siswa terdapat :

a. 4 actor yaitu, yang

melakukan kegiatan yaitu

Bendahara SMK,
Bendahara Yayasan,

Siswa dan Kepala TU.

b. 6 life line, objek entity

antar muka yang saling

berinteraksi.

c. 16 mesangge, spesifikasi

dari komunikasi antar

objek yang membuat

informasi-informasi

aktifitas yang terjadi.

2. Sequence Diagram Aktor

Bendahara SMK
Gambar 4.12 Sequence

Diagram Aktor Bendahara

SMK

Berdasarkan gambar Sequence

Diagram Aktor Bendahara SMK

terdapat :

a. 1 actor yaitu, yang

melakukan kegiatan yaitu

Bendahara SMK.
b. 6 life line, objek entity

antar muka yang saling

berinteraksi.

c. 13 mesangge, spesifikasi

dari komunikasi antar

objek yang membuat

informasi-informasi

aktifitas yang terjadi.

3. Sequence Diagram Aktor

Bendahara Yayasan
Gambar 4.13 Sequence

Diagram Bendahara Yayasan

Berdasarkan gambar Sequence

Diagram Aktor Bendahara

Yayasan terdapat :

a. 1 actor yaitu, yang

melakukan kegiatan yaitu

Bendahara Yayasan.
b. 6 life line, objek entity

antar muka yang saling

berinteraksi.

c. 9 mesangge, spesifikasi

dari komunikasi antar

objek yang membuat

informasi-informasi

aktifitas yang terjadi.

4. Sequence Diagram Siswa
Gambar 4.14 Sequence

Diagram Siswa

Berdasarkan gambar Sequence

Diagram Aktor Siswa terdapat :


a. 1 actor yaitu, yang

melakukan kegiatan yaitu

Siswa.

b. 4 life line, objek entity

antar muka yang saling

berinteraksi.

c. 8 mesangge, spesifikasi

dari komunikasi antar

objek yang membuat

informasi-informasi

aktifitas yang terjadi.

5. Sequence Diagram Kepala TU
Gambar 4.15 Sequence

Diagram Kepala TU

Berdasarkan gambar Sequence

Diagram Aktor Kepala TU

terdapat :

a. 1 actor yaitu, yang

melakukan kegiatan yaitu

Kepala TU.
b. 4 life line, objek entity

antar muka yang saling

berinteraksi.

c. 5 mesangge, spesifikasi

dari komunikasi antar

objek yang membuat

informasi-informasi

aktifitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem


Yang Berjalan dan Sistem Usulan
Berikut ini merupakan perbedaan antara

sistem yang berjalan dengan sistem yang

diusulkan dalam sistem tabungan siswa pada

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra

Kota Tangerang, adapun perbedaannya sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Perbedaan sistem berjalan dengan

sistem usulan
Rancangan Basis Data
Class Diagram dapat membantu untuk

memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena

class digram memiliki kelompok objek dengan

atribut (property) dan relasi yang sama.


Gambar 4.16 Class Diagram Sistem Informasi

Tabungan Siswa

Spesifikasi Basis Data


Rancangan basis data digunakan untuk

mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel

yang ada di dalam database, serta dapat

membantu pemrograman dalam mengambil atau

menampilkan data. Salah satunya untuk

menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada

di dalam database, berikut ini merupakan

spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

2. Tabel Data Siswa


Nama File : siswa

Media : hardisk

Primary key : nis

Panjang record : 83

Tabel 4.2 Tabel Data Siswa

3. Tabel Pemakaian Tabungan

Nama File : pemakaian_tabungan

Media : hardisk

Primary key : id_pt

Panjang record : 98

Tabel 4.3 Tabel Pemakaian Tabungan


4. Tabel Tabungan

Nama File : tabungan

Media : hardisk

Primary key : id_tabungan

Panjang record : 78

Tabel 4.4 Tabel Tabungan


5. Tabel Level

Nama File : level

Media : hardisk

Primary key : id_level

Panjang record : 32

Tabel 4.5 Tabel Level

6. Tabel User

Nama File : user

Media : hardisk

Primary key : id_user

Panjang record : 61

Tabel 4.6 Tabel User


Rancangan Program
7. Tampilan halaman login

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Login

8. Tampilan Halaman Dashboard


Gambar 4.18 Tampilan Halaman

Dashboard

9. Tampilan Tabel Data Tabungan

Gambar 4.19 Tampilan Tabel Data

Tabungan

10. Tampilan Tabel Data Pemakaian

Tabungan
Gambar 4.20 Tampilan Tabel Data

Pemakaian Tabungan

11. Tampilan Tabel Data Transaksi Tabungan

Gambar 4.21 Tampilan Tabel Data

Transaksi Tabungan

12. Tampilan Tambah Data Tabungan


Gambar 4.22 Tampilan Tambah Data

Tabungan

13. Tampilan Tambah Data Pemakaian

Tabungan

Gambar 4.23 Tampilan Tambah Data

Pemakaian Tabungan

14. Tampilan Saldo Rekening Tabungan


Gambar 4.24 Tampilan Saldo Rekening

Tabungan

15. Tampilan Rekening Tabungan

Gambar 4.25 Tampilan Rekening

Tabungan

16. Tampilan Pemakaian Rekening Tabungan


Gambar 4.26 Tampilan Pemakaian

Rekening Tabungan

Konfigurasi Sistem Usulan


Spesifikasi Hardware
Perangkat keras merupakan salah satu

bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem.

Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat

digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet,

Handphone, dll semua jenis perangkat lunak

tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam

menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut

ini konfigurasi sistem perangkat keras yang

dibutuhkan:

17. Processor : Minimal 2,1 GHz

18. Monitor : Minimal VGA

19. RAM : Minimal 1 GB


20. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4

Mbps

21. Harddisk : 250 GB

Spesifikasi Software
Selain itu hal yang menjadi pendukung

berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak

merupakan penghubung antara instruksi-instruksi

yang dibutuhkan oleh brainware untuk

menjalankan hardware sehingga dapat

menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut

adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

22. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa

berupa Windows, Linux, MacOS, iOS,

dan Android

23. Browser yang dapat digunakan antara lain

Google Chrome, dan Mozila Firefox

Hak Akses (Brainware)


Dalam sistem yang dikembangkan yaitu

pada sistem informasi Tabungan Siswa, harus

memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut.

Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang

dapat mengakses sistem informasi Tabungan

Siswa ini, diantaranya:

24. Bendahara SMK


25. Bendahara Yayasan

26. Siswa

27. Kepala TU (Tata Usaha)

Testing
Metode Testing
Pengujian sistem informasi Tabungan

Siswa dilakukan dengan metode Blackbox

Testing, yaitu pengujian kebutuhan dan hanya

berfokuskan kepada fungsional dari sebuah

perangkat lunak atau program. Pengujian ini

dilakukan untuk meyakinkan semua input

diterima dengan tepat, dan output yang dihasilkan

juga tepat dan berjalan dengan baik.

Blackbox Testing
Tabel 4.7 Daftar Pengujian
28. Login Sistem Informasi Tabungan Siswa

Pengujian pada login ini berfungsi

sebagai apakah login yang digunakan

pada Sistem Informasi Tabungan Siswa

ini dapat beroperasi sebagaimana yang

diharapkan dimana inputan username dan

password harus benar dan telah terdaftar

sebelumnya di sistem ini. Berikut ini

merupakan hasil pengujian pada login

Sistem Informasi Tabungan

Siswa :Pengujian pada login ini berfungsi

sebagai apakah login yang digunakan

pada aplikasi donorKU.id dapat

beroperasi sebagaimana yang diharapkan


dimana inputan username dan password

harus benar dan telah terdaptar

sebelumnya di aplikasi donorKU.id.

berikut ini merupakan hasil pengujian

pada login donorKU.id :

Tabel 4.8 Pengujian Login Akun

Bendahara SMK

29. Menambah akun user sesuai hak akses

Dalam pengujian ini bertujuan untuk

menguji apakah form penambahan akun

user berjalan dengan baik atau tidak, yang

memberikan hasil sesuai dengan yang

diharapkan. Form registrasi ini hanya

dapat dilakukan oleh Bendahara SMK

saja dengan catatan data siswa telah

ditambahkan atau diinput oleh Kepala


TU, adapun pengujiannya sebagai

berikut :

Tabel 4.9 Menambah akun user sesuai

hak akses

30. Input Data Siswa

Dalam pengujian ini bertujuan untuk

menguji apakah form penambahan data

siswa berjalan dengan baik atau tidak,

yang memberikan hasil sesuai dengan

yang diharapkan. Adapun pengujiannya

sebagai berikut :

Tabel 4.10 Input Data Siswa


31. Input Data Tabungan

Dalam pengujian ini bertujuan untuk

menguji apakah form penambahan data

tabungan dapat berjalan dengan baik atau

tidak, yang memberikan hasil sesuai

dengan yang diharapkan. Adapun

pengujiannya sebagai berikut :

Tabel 4.11 Input Data Tabungan

32. Input Data Pemakaian Tabungan

Dalam pengujian ini bertujuan untuk

menguji apakah form penambahan data


pemakaian tabungan berjalan dengan baik

atau tidak, yang memberikan hasil sesuai

dengan yang diharapkan. Adapun

pengujiannya sebagai berikut

Tabel 4.12 Input Data Pemakaian

Tabungan

33. Data Transaksi (Laporan Transaksi)

Dalam pengujian ini bertujuan untuk

menguji apakah dalam penyajian data

alporan transaksi tabungan dapat berjalan

dengan baik atau tidak, yang memberikan

hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun pengujiannya sebagai berikut :

Tabel 4.13 Data Transaksi (Laporan

Transaksi)
34. Logout

Dalam pengujian ini bertujuan untuk

menguji apakah fungsi logout dapat

berjalan dengan baik atau tidak, yang

memberikan hasil sesuai dengan yang

diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai

berikut :

Tabel 4.13 Logout Sistem

Evaluasi
Setelah dilakukan pengujian pada sistem

dengan metode blackbox testing seperti yang telah

diuraikan pada sub bab testing sebelumnya

didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat

bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai


contoh pada pengujian form login, form dapat

bekerja dengan baik dan hanya

meloloskan user dengan username dan password 

yang benar juga telah terdaftar.

Implementasi
Time Schedule
Tabel 4.15 Schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentu

memerlukan proses dan kegiatan yang banyak

memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah

ini merupakan jadwal dari kegiatan yang

dilakukan selama penelitian berlangsung.

Estimasi Biaya
Estimasi biaya digunakan sebagai

penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan


untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan.

Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan

peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang

berjudul “Perancangan Sistem Informasi

Tabungan Siswa Berbasis Web Pada Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota

Tangerang”.

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah

diuraikan dalam bab-bab sebelumnya terhadap

sistem yang berjalan saat ini mengenai tabungan

siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Nusa Putra Kota Tangerang serta rancangan

sistem usulan, maka peneliti dapat mengambil

kesimpulan bahwa :

35. Sistem tabungan siswa yang berjalan saat

ini masih disatukan dengan tabungan

dalam hal pembayarannya dan untuk

pencatatan pembayaran masih dilakukan

secara semi komputerisasi menggunakan

Ms. Access.

36. Yang menjadi kekurangan dari sistem

yang berjalan saat ini ialah memiliki

kemungkinan akan terjadi kesalahan atau

ketidaktepatan dalam memasukkan

nominal tabungan dikarenakan

pembayaran serta pencatatan tabungan

masih dijadisatukan dengan SPP yang

dikelola oleh satu orang bendahara

dengan menggunakan Ms. Access yang

menurut bendahara itu sendiri cukup sulit

untuk digunakan. Para siswa terbatas

hanya dapat menabung satu bulan sekali


dimana tabungan tersebut pun tidak dapat

digunakan selain untuk pembayaran ujian

di kelas XII (dua belas) yang mana tujuan

dari diadakannya tabungan tersebut belum

dapat tercapai secara optimal, dalam hal

ini adalah menjadi media para siswa

untuk dapat meringankan biaya-biaya

yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.

Para siswa juga tidak dapat mengetahui

berapa jumlah saldo tabungan mereka

masing-masing dikarenakan dalam buku

pembayaran tidak tercantumkan jumlah

saldo tabungan tersebut.

37. Rancangan sistem tabungan siswa yang

dibuat telah dibahas lebih rincinya pada

bab IV dimana dalam Sistem Informasi

Tabungan Siswa berbasis web ini

diharapkan mampu membantu mengatasi

permasalahan atau kekurangan dari sistem

yang berjalan saat ini serta membantu

sekolah untuk menuju kepada cyber

school.

Saran
38. Dapat dikembangkan untuk menjadi bank

mini sekolah dimana tidak hanya para


siswa saja yang dapat menabung tetapi

guru serta staff juga dapat menabung.

39. Dapat dilakukan pengembangan agar para

siswa mampu untuk melakukan sendiri

proses transaksi tabungan tersebut dalam

hal memasukkan data.

40. Dikembangkan menjadi sistem

berbasis mobile dengan catatan tetap

terkontrol oleh admin dan database dapat

terintegerasi dengan pembayaran-

pembayaran lainnya yang berkaitan

dengan kegiatan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota

Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA
41. ↑ Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie

Indra. 2013. Perancangan Sistem

Informasi Supply Chain Management

(SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga

Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.2,

226-227

42. ↑ Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar

Riset Pemasaran & Perilaku

Konsumen.Yogyakarta: CAPS.
43. ↑ 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 Prof. Dr. Azhar

Susanto, M.Bus,Ak. 2013. Sistem

Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga

Jaya

44. ↑ Hartono, Bambang, 2013. Sistem

Informasi Manajemen Berbasis

Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta

45. ↑ 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 5,7 5,8 5,9 Rusdiana, H.A.

dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi

Manajemen. Bandung: CV PUSTAKA

SETIA.

46. ↑ Taufiq, Rohmat 2013. Sistem Informasi

Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu

Offset.

47. ↑ Supriyadi, Rini Kartika Hudiono, Lina

Wijaya.2013. Rancang Bangun Sistem

Jejaring Klaster Berbasis Web

Menggunakan Metode Model View

Controller. Vol.6 No.3 – Mei 2013 ISSN:

1978-8282 STMIK Raharja.

48. ↑ 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 Sutopo, Priyo. Dedi Cahyo

dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi

Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan

Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur

Berbasis Web. Jurnal Informatika


Mulawarman. Vol.11 N.1 Febuari.

Samarinda: Universitas Mulawarman.

49. ↑ 9,0 9,1 Sutabri, Tata S.Kom., MMSI.

2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi

Revisi).Yogyakarta:CV Andi Offset

ISBN: 9789792952407

50. ↑ 10,0 10,1 Darmawan, Deni. 2013.Sistem

Informasi Manajemen. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset.

51. ↑ 11,0 11,1 11,2 11,3 Rohmat, Taufiq. 2013.

Sistem Informasi Manajemen.

Yogyakarta: CV. Andi Offset.

52. ↑ Rivai, Ainur, Dani dkk.

2014.Pembangunan Sistem Informasi

Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis

Web Pada SMK Miftahul Huda

Ngadirojo. Jurnal IJNS Vol 3 No 2 Tahun

2014.

53. ↑ Murad, Dina. Fitria. 2013. Aplikasi

Inteligence Website Untuk Penunjang

Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota

Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang:

Perguruan Tinggi Raharja.


54. ↑ Tohari, Hamim. 2013. Analisis Serta

Perancangan Sistem Informasi Melalui

Pendekatan UML. Yogyakarta: Andi.

55. ↑ Zohrahayati. 2013. Perancangan Sistem

Informasi Penjualan Pada Butik Luwes

Fashion Kecamatan Tulakan. Surakarta:

Universitas Fakultas Teknik Informatika.

Universitas Gajah Mada.

56. ↑ Haerudin, Ruli Supriati, dan Abdul

Hakim. 2013. Perancangan Sistem

Informasi Perpustakaan Berbasis Web

Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja

Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT,

Vol.7 No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi

Raharja.

57. ↑ 17,0 17,1 Wijaya, Ardi. Army Martia

Harjuna. 2017. Perancangan Program

Aplikasi Tabungan Menggunakan Server

Nginx; Studi Kasus Madrasah Ibtidayah

Negeri 01 Kota Bengkulu. Jurnal

Pseudocode Vol.IV No.1. Bengkulu:

Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

58. ↑ 18,0 18,1 18,2 Purnama, Hendra. Wahyudin,

Rina Kurniawati. 2014. Perancangan

Program Aplikasi Tabungan Siswa


Sekolah Dasar Negeri Cipancar IV

Dengan Menggunakan Pendekatan

Metodologi Rapid Application

Development. Jurnal Algoritma Vol.11

No.1. Garut: STT Garut..

59. ↑ http://eksis.ditpsmk.net/artikel/definisi-

smk-sekolah-menengah-kejuruan

60. ↑ 20,0 20,1 Haryanta, Agustinus. Abdur

Rochman, Ayu Setyaningsih. 2017.

Perancangan Sistem Informasi

Perencanaan Dan Pengendalian Bahan

Baku Pada Home Industri. Jurnal Sisfotek

Global ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 1

Maret 2017.

61. ↑ Jayant.K.p, Grag. Renu. Kumar dkk

(2014) International journal of advanced

Research in Computer Science and

Software Engineering. PP. 148-153

ISSN : 2277128X. Vol Issue 2.

62. ↑ Vani, M. L. V. Roopa, M. Chandrika

Kumari, M. Hari Priya, & N. Harika.

2015. An Effective Language for Object

Oriented Design-UML (Unified Modeling

Language). International Research Journal

of Engineering and Technology (IRJET),


Vol.2 No.5. India: Institute of

Engineering & Technology..

63. ↑ Fajarianto, Otto. Radeal Wirawa. 2013.

Aplikasi Alat Bantu Mengajar

Matematika Menggunakan ADOBE

FLASH CS6. Jurnal Sisfotek Global

Vol.3 No.1. Tangerang: STMIK Bina

Sarana Global.

64. ↑ Bhute, Avinash N., & B. B. Meshram.

2013. System Analysis and Design For

Multimedia Retrieval Systems.

International Journal of Multimedia & Its

Application (IJMA), Vol.5 No.6.

Mumbai: VJTI Matunga.

65. ↑ Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan

Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada

Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang.

66. ↑ 26,0 26,1 26,2 26,3 26,4 Abdulloh, Rohi. 2016.

Easy & Simple Web Programming.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

67. ↑ P. Gore, Renuke and Prof. S. A

Mobben. 2015. Industrial Process

Parameter Control Using Ethernet.

International Research Journal of


Engineering and Technology (IRJET),

Vol.2 Issue.6. India.

68. ↑ 28,0 28,1 Fathansyah. 2015. Basis Data

Revisi Kedua. Bandung:Informatika

Bandung.

69. ↑ Jubilee Entreprise. 2015. Mengenal

Pemrograman Database. Jakarta:PT Elex

Media Komputindo.

70. ↑ Supriyanti, Wiwit. 2014. Rancang

Bangun Aplikasi Sistem Pendukung

Keputusan Penerima Beasiswa Dengan

Metode SAW. Citec Journal, Vol.1 No.1.

Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

71. ↑ 31,0 31,1 Handoko, Prio. Agus Setiawan,

Hendi Hermawan. 2017. Pengembangan

Aplikasi Analisis Penampang Beton

Bertulang Berbasis Android. Dinamika

Rekayasa Vol.13 No.2 Hal.69-80.

Tangerang Selatan: Universitas

Pembangunan Jaya.

72. ↑ 32,0 32,1 Kermite, Reynaldi Yosfino. Agus

Winarno, Asih Rohmani. 2017.

Perancangan Sistem Administrasi Seklah

Dengan SMS Gateway Berbasis Web


Menggunakan GAMMU Pada SMK LPI

Semarang. Journal of Information

Systems. Semarang: Universitas Dian

Nuswantoro.

73. ↑ Jan, Syed Roohullah, Syed Tauhid

Ullah Shah, Zia Ullah Johar, Yasin Shah,

Fazlullah Khan. 2016. An Innovative

Approach to Investigate Various Software

Testing Techniques and Strategies.

International Journal of Scientific

Research in Science, Engineering and

Technology (IJRSET), Vol.2 Issue 2.

Pakistan: Abdul Wali University.

74. ↑ 34,0 34,1 Mustaqbal, M. Sidi. Roeri Fajri

Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015.

Pengujian Aplikasi Menggunakan

Blackbox Testing Boundary Value

Analysis; Studi Kasus Aplikasi Prediksi

Kelulusan SNMPTN. Jurnal Ilmiah

Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3.

Bandung: Universitas Widyatama.

75. ↑ Mustaqbal, M. Sidi. Roeri Fajri Firdaus,

Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian

Aplikasi Menggunakan Blackbox Testing

Boundary Value Analysis; Studi Kasus


Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN.

Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi

Terapan Vol.1 No.3. Bandung:

Universitas WidyatamaSupriyatna, Adi.

2015. Analisis Dan Evaluasi Kepuasan

Pengguna Sistem Informasi Perpustakaan

Dengan Menggunakan PIECES

Framework. Jurnal Pilar Nusa Mandiri,

Vol. XI No. 1. Karawang: AMIK BSI.

76. ↑ Nuryati, Nurzara Anggar, Widayanti.

2015. Evaluasi Implementasi Sistem

Electronic Health Record (EHR) Di

Rumah Sakit Akademik Universitas

Gadjah Mada Berdasarkan Metode

Analisis PIECES”. Jurnal Manajemen

Informasi Kesehatan Indonesia, Vol.3

No.1. Yogyakarta:Universitas Gadjah

Mada.

77. ↑ 37,0 37,1 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe

Sistem E-Learning Dengan Pendekatan

Elisitasi Dan Framework Codeigniter;

Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Faktor

Exacta. Jakarta Selatan: Universitas Budi

Luhur.
78. ↑ Bachtiar, Dade dan Atikah. 2015.

Sistem Informasi Dashboard

Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya

Kota Tangerang. Jurnal SISFOTEK

GLOBAL, Vol. 5 No. 1. Tangerang:

STMIK Bina Sarana Global.

79. ↑ 39,0 39,1 39,2 39,3 Hartanto, Jogiyanto. 2014.

Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta: Andi.

80. ↑ Sugiyono.2013. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung:Alfabeta.

81. ↑ Dewi, Santi Yurike., Ratih Tresnati, Eva

Misfah Bayuni. 2017. Pengaruh

Relationship Quality terhadap Loyalitas

Nasabah Tabungan Siswa di BRI Syariah

Kantor Kas UNISBA. Prosiding

Keuangan dan Perbankan Syariah.

Bandung: Universitas Islam Bandung.

82. ↑ Utari, Rezky Widya. 2016. Strategi

Komunikasi PT Bank Riau Kepri Cabang

Syariah Pekanbaru Dalam

Mempromosikan Tabungan Simpanan

Pelajar (SimPel iB). Jurnal Online


Mahasiswa Vol. 3 No.2. Pekanbaru:

Universitas Riau.

83. ↑ Rubyanto, Febry. 2014. Efektivitas

Kegiatan Pemasaran Produk Tabungan

Pendidikan Di KJKS Manfaat Surabaya

Dalam Menarik Minat Pihak Sekolah.

Laporan Skripsi. Surabaya: Universitas

Islam Negeri Sunan Ampel.

84. ↑ Beshears, John., James J. Choi, David

Laibson, Brigitte C. Madrian, Katherine

L. Milkman. 2015. The Effect of

Providing Peer Information on Retirement

Savings Decisions. The Journal of

Finance Vol. 70 Issue 3. United States of

America: Wiley.

85. ↑ Robinson, Jonathan. 2013. Savings

Constraints and Microenterprise

Development: Evidence from a Field

Experiment in Kenya. American

Economic Journal: Apllied Economics

Vol. 5 No. 1. United States of America:

Wiley.

86. ↑ Deuflhard, Florian., Dimitris

Georgarakos, Roman Inderst. 2015.

Financial Literacy and Savings Account


Returns. Journal of Social Service

Research. Goethe University: Frankfurt.

87. ↑ Chamon, Marcos., Kai Liu, Eswar

Prasad. 2013. Income Uncertainty and

Household Savings in China. Journal of

Development Economics Vol 105. Pages

164-177.

88. ↑ Cheathama, Gregory A., William

Elliott. 2013. The Effects of Family

College Savings on Postsecondary School

Enrollment Rates of Students With

Disabilities. Economic of Education

Review Vol 33 Pages 95-111.

DAFTAR LAMPIRAN
UNTUK MELIHAT LAMPIRAN 

Lampiran A 

Pada lampiran A ini berisi berkas yang diperlukan

sebagai persyaratan Skripsi: 

A.1. Surat Pengantar Skripsi 

A.2. Kartu Bimbingan Skripsi 

A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF) 

A.4. Form Validasi Skripsi 

A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi 

A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan

Sidang 
A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil 

A.8. Daftar Nilai 

A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi 

A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder 

A.11. Form Validasi Sidang Skripsi 

A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi 

A.13. Sertifikat TOEFL 

A.14. Sertifikat PROSPEK 

A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional

(minimal 1) 

A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional (minimal 3

sertifikat) 

A.17. Curriculum Vitae (CV) 

Lampiran B : 

Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang

berhubungan dengan proses penelitian. 

B.1. Surat Keterangan Penugasan Kerja 

B.2. List Wawancara 

B.3. Jadwal Observasi 

B.4. Katalog Produk Promosi 

B.5. Kartu Nama 

B.6. Slide Presentasi 

Lampiran C : 

Pada lampiran C merupakan berkas-berkas yang

berhubungan dengan isi laporan Skripsi ini,


tepatnya pada bab 3 

C.1. Struktur Organisasi 

C.2. Kartu Pembayaran 

C.3. Laporan Pembayaran Harian 

C.4. Struk Pembayaran 

Contributors
Eka Indriani
Kategori: 
 Skripsi 2017/2018
Menu navigasi
 Buat akun baru

 Masuk log
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Lihat sumber
 Versi terdahulu
 Halaman Utama
10 Pilar IT iLearning (TPi)
 Raharja Official Website
 iMe
 Rinfo
 iDu
 iRan
 iDuHelp!
 Widuri
 ROOSTER
 iSur
 Magics
Perkakas
 Halaman Istimewa
 Halaman ini terakhir diubah pada 13 Agustus 2018, pukul 09.01.

 Kebijakan privasi

 Tentang Widuri

 Penyangkalan

Anda mungkin juga menyukai