Anda di halaman 1dari 15

ENGINEERING FAIR COMPETITION 2023

SIMARANG : SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA BERBASIS


LORA (LONG RANGE) DAN INTERNET OF THINGS DENGAN METODE
MULTINODE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN POLUSI UDARA DI
KOTA SEMARANG MENUJU SEMARANG GREEN CITY DAN
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
Kesehatan dan Lingkungan

Disusun oleh:
Muhammad Nur Fauzi (5311421101/2021)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


KOTA SEMARANG
2023
LEMBAR PERNYATAAN KEORISINALITAS KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Muhammad Nur Fauzi
NIM : 5311421101
Prodi : Teknik Elektro
Asal Instansi : Universitas Negeri Semarang
Dengan ini menyatakan bahwa karya yang saya sertakan dalam Engineering
Fair Competition 2023 dengan judul “SIMARANG : SISTEM MONITORING
KUALITAS UDARA BERBASIS LORA (LONG RANGE) DAN INTERNET
OF THINGS DENGAN METODE MULTINODE SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN POLUSI UDARA DI KOTA SEMARANG MENUJU
SEMARANG GREEN CITY DAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT
GOALS (SDGs)” adalah benar merupakan karya asli saya, bukan merupakan
hasil karya orang lain, belum pernah diikutsertakan di kompetisi apapun, dan
belum pernah dipublikasikan melalui media apapun. Saya bertanggung jawab
penuh atas segala bentuk konsekuensi hukum dan diskualifikasi akibat adanya
tuntutan dari pihak lain dan pelanggaran atas pernyataan ini. Demikian surat ini
saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Semarang, 27 Oktober 2023


Ketua Tim,

(Muhammad Nur Fauzi)


NIM. 5311421101
IDENTITAS PENULIS

Nama : Muhammad Nur Fauzi


Tempat dan tanggal lahir : Pacitan,31 Mei 2003
NIM : 5311421101
Program studi : Teknik Elektro
Asal Instansi : Universitas Negeri Semarang
Alamat : Jl. Cempakasari Timur No. 01, Gang Wideng Sari
Timur, RT.04 RW.01, Kelurahan Sekaran, Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang.
No. Telepon : 0838 4536 3725
Email : muhammadnurfauzi@students.unnes.ac.id
PENDAHULUAN
Perkembangan yang sangat pesat dalam proses pembangunan di berbagai
bidang seperti transportasi serta dunia industri telah membawa berbagai dampak
bagi keberlangsungan kehidupan manusia, salah satunya adalah dampak yang
terjadi pada perkembangan lingkungan alam (Kurniawati, et al., 2022). Walaupun
perkembangan pesat pada pembangunan tersebut memiliki manfaat besar bagi
efektivitas berbagai kegiatan manusia, akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa
proses pembangunan pada beberapa bidang tersebut juga memiliki dampak yang
merugikan terhadap lingkungan. Salah satunya adalah semakin menurunnya
kualitas udara di terutama di daerah padat industri yang dapat menimbulkan polusi
udara serta mengganggu kesehatan manusia dan beberapa makhluk hidup lainnya
(Risman, et al., 2020). Contoh penyebab pencemaran udara adalah polusi dari
industri, pembakaran hutan liar, dan lain sebagainya juga menjadi sebab dari
semakin parahnya pencemaran udara terutama di Indonesia (Kariada, 2020).
Pada dasarnya polusi udara disebabkan oleh beberapa hal, dalam kasus
sirkulasi udara indoor, penyebab terjadinya pencemaran adalah kurang baiknya
sirkulasi udara, ataupun adanya udara dari luar ruangan yang masuk ke dalam
ruangan melalui saluran ventilasi udara (Ulaan, et al., 2022). Menurut data dari Air
Quality Life Index (AQLI) pada tahun 2021, usia harapan hidup masyarakat
Indonesia diprediksi akan mengalami kehilangan sebanyak 2,5 tahun dari rata-rata
usia harapan hidup akibat polusi udara yang terjadi sekarang ini.
Dampak paling signifikan dari polusi udara masih didominasi oleh kota-
kota besar di Indonesia seperti Kota Bandung, Semarang, Jakarta, Depok dimana
beberapa kota tersebut masuk dalam jajaran tingkat konsentrasi polusi udara berada
pada angka tertinggi (Setkab RI, 2023). Selain itu berdasarkan data dari WHO pada
tahun 2023, saat ini Indonesia berada di peringkat 3 dari seluruh negara di dunia
setelah India dan Pakistan sebagai negara dengan polusi udara terburuk di dunia.
Air Quality Index (AQI) di Indonesia sendiri berada di angka 160 dimana angka
tersebut sangat jauh melampaui AQI standar dari World Health Organization
(WHO), yaitu sebesar 50 AQI, sehingga Indonesia masuk ke dalam negara dengan
kategori udara tidak sehat (WHO, 2023).
Daerah dengan tingkat polusi udara tertinggi di Indonesia masih didominasi
oleh kota-kota besar di Pulau Jawa. Salah satunya adalah Kota Semarang, Jawa
Tengah. Berdasarkan data perhitungan Air Quality Index (AQI) tahun 2023, Kota
Semarang berada di peringkat 6 sebagai kota dengan tingkat polusi udara tertinggi
di Indonesia. Besar indeks kualitas udara di kota tersebut mencapai angka 153 AQI,
atau berada pada rentang sebagai udara tidak sehat terutama untuk kelompok
sensitif. Tingginya polusi udara di Kota Semarang umumnya disebabkan karena
pesatnya pertumbuhan kendaraan setiap tahun sebesar 8% per tahun, dimana 2%
merupakan pertumbuhan kendaraan pribadi serta -5,94% adalah pertumbuhan
kendaraan umum (BPS Kota Semarang, 2023). Hal tersebut semakin diperkuat
dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ruas jalan di Kota Semarang sebesar
2-5% tiap tahun. Bahkan berdasarkan pernyataan dari Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (BPLH) Jawa Tengah menyebutkan bahwa Kota Semarang
merupakan kota dengan kualitas udara terburuk di Jawa Tengah, dimana penyebab
utamanya adalah emisi gas kendaraan bermotor.
Berbagai upaya sudah dilakukan berbagai pihak untuk meningkatkan
kualitas udara di Kota Semarang yang semakin memburuk. Seperti penghidupan
kembali sarana kota yang berhubungan dengan lingkungan hidup yang sudah lama
terbengkalai dan melakukan penghijauan terutama pada ruang-ruang terbuka atau
publik (BBC, 2023). Akan tetapi berbagai upaya tersebut hanya sebatas untuk
menambah ruang lingkup hijau sehingga diperlukan suatu inovasi untuk dapat
melakukan monitoring secara real time terkait kualitas udara di Kota Semarang.
Oleh karena itu, penulis menggagas suatu inovasi monitoring kualitas udara
secara real time dengan menggunakan metode Internet of Things (IoT) serta modul
Long Range (LoRa) agar proses monitoring dapat dilakukan dari radius yang jauh,
serta melakukan visualisasi data dari hasil kualitas udara di Kota Semarang, dimana
semua hal tersebut ada dalam satu aplikasi yang dinamakan ”SIMARANG (Sistem
Monitoring Udara berbasis LoRa di Kota Semarang)” sebagai salah satu upaya
dalam membantu meminimalisir polusi udara di Kota Semarang serta menjadi
solusi dalam penerapan Internet of Things (IoT) di bidang lingkungan hidup.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kondisi Lingkungan

Penulis melakukan beberapa analisa terkait daerah untuk penerapan


dari SIMARANG sendiri. Penerapan SIMARANG ditujukan di Kota
Semarang didasarkan pada beberapa hal, seperti semakin buruknya polusi
udara di Kota Semarang, serta beberapa faktor yang lain. Oleh karena itu,
penulis melakukan analisis SWOT untuk mengetahui terkait potensi
penerapan SIMARANG, diantaranya yaitu:
Tabel 1. Analisis SWOT

Analisis SWOT
Strength Weakness Opportunity Threats
1. Memberikan kemudahan 1. Proses perancangan 1. Belum adanya aplikasi 1. Adanya aplikasi skala
kepada masyarakat dalam aplikasi yang serupa yang berfungsi internasional yang sudah
mengetahui kualitas udara di membutuhkan waktu sebagai monitoring kualitas ada sebelumnya
titik-titik Kota Semarang. cukup lama udara 2. Kerusakan fasilitas
2. Keterjangkauan koneksi 2. Kurangnya SDM dalam 2. Sambutan yang baik oleh terutama pada alat sistem
jaringan yang baik sehingga membantu proses berbagai pihak dikarenakan monitoring kualitas udara
interkoneksi LoRa dapat perancangan aplikasi. melihat semakin parahnya oleh oknum tidak
diterapkan. 3. Belum besarnya permasalahan polusi udara bertanggung jawab.
3. Membantu dalam ketersediaan 3. Pengembangan lebih luas
meminimalisir tingginya polusi masyarakat dalam aplikasi tidak hanya
udara baik di dalam dan di luar beradaptasi dengan terbatas di Kota Semarang.
ruangan. adanya aplikasi.

B. Metode dan Prinsip Kerja Alat

Gambar 1. Diagram blok cara kerja sistem


(Sumber : Penulis)
Prinsip kerja dari SIMARANG pada dasarnya adalah suatu sistem
yang dapat melakukan monitoring serta pemantauan kualitas udara tanpa
harus melakukan berada di tempat yang sedang diukur kualitasnya. User
hanya perlu melakukan pemantauan dengan aplikasi yang terkoneksi
dengan protokol telekomunikasi menggunakan komunikasi LoRa atau
menggunakan komunikasi nirkabel. Sistem nantinya tidak hanya dapat
melakukan pemantauan pada satu tempat, karena sudah didukung dengan
sistem multinode. Pada dasarnya cara kerja sistem pada SIMARANG
adalah arduino akan melakukan pengambilan data dari empat sensor yang
sudah terhubung lalu data tersebut akan dikirimkan melalui LoRa Gateway.
Setelah itu LoRa Gateway akan melakukan pengiriman data ke aplikasi
yang setelahnya akan diolah data tersebut menjadi nilai ISPU (Indeks
Standar Pencemaran Udara) serta data akan disimpan dalam suatu basis data
pada aplikasi. Terakhir, data akan ditampilkan atau divisualisasi melalui
aplikasi (Munabbih, et al., 2020).

C. Identifikasi Kebutuhan Sistem

Kebutuhan sistem yang digunakan pada SIMARANG meliputi


kebutuhan sistem fungsional dan non fungsional. Secara fungsional, sistem
diharapkan dapat melakukan proses pemantauan lingkungan pada node
ditempatkan, selanjutnya sistem dapat melakukan pembacaan sensor,
sehingga nantinya sistem dapat menampilkan hasil dari ISPU dan level
polusi udara.
Kebutuhan non fungsional meliputi sistem yang dapat bekerja
menggunakan board Arduino UNO serta terdapat mikrokontroler berbasis
Arduino ATMega 328P. Sistem tersebut menggunakan bahasa pemrograman
C untuk mikrokontroler.

D. Proses Perancangan Hardware

Proses perancangan perangkat keras bertujuan untuk


mendeskripsikan terkait rancangan perangkat keras yang akan digunakan
dalam membangun suatu sistem serta menampilkan hasil output dari
pembacaan sensor.
Gambar 3.4. Diagram blok perangkat keras SIMARANG
(Sumber : Penulis)
Sistem tersebut memiliki pusat kontrol pada mikrokontroler Arduino
UNO ATMega 328. Dimana terdapat beberapa komponen yang terkoneksi
dengan mikrokontroller tersebut, seperti Sensor SHT11 yang disambungkan
menggunakan pin 4 dan 5 yang berfungsi sebagai sensor suhu dan
kelembaban. Sedangkan pada pin analog A2 terdapat sensor nitrogen
dioksida, pin analog A4 terdapat sensor karbon monoksida, sensor
kepadatan partikel debu berada di pin digital 3 dan pin analog A5.
E. Perancangan Software Arduino IDE

Diagram alir perangkat lunak pada arduino bertujuan untuk


melakukan pemanggilan yang dibutuhkan oleh program, dimana terdapat
beberapa proses yang dilakukan, seperti pemanggilan pustaka atau kode
yang akan dipahami oleh program untuk dijalankan.
Gambar 3.5a. Diagram alir perancangan software SIMARANG
(Sumber : Penulis)
Pada proses pemanggilan sendiri, akan dilakukan pemanggilan
terhadap sensor SHT11, SPI, serta komunikasi serial RF95. Lalu pada
gateway sendiri akan dilakukan pemanggilan pada SPI, protokol
komunikasi RF95, konsol, serta HTTP Client. Proses selanjutnya adalah
proses void setup (), yang berisi mengenai perintah yang sekali dijalankan,
lalu proses terakhir adalah void loop () yang merupakan proses dijalankan
secara berulang-ulang.

Gambar 3.5b. Diagram alir void setup dan gateway


(Sumber : Penulis)
Pada void setup(), eksekusi pertama yang dilakukan adalah proses
konfigurasi tiap-tiap sensor yang akan diidentifikasi oleh mikrokontroler
Arduino UNO. Lalu melakukan inisialisasi melalui komunikasi serial yang
menjadi penghubung antara komputer dengan mikrokontroller yang
memiliki serial port dengan baudrate 9600. Proses selanjutnya akan
dilakukan inisialisasi komunikasi dengan gateway serta komunikasi konsol
dengan baudrate 115200.
Gambar 3.5c. Diagram alir void loop() serta node gateway
(Sumber : Penulis)
Pada gambar diatas, proses eksekusi pertama yang dilakukan adalah
melakukan pembacaan kepada tiap-tiap sensor, lalu eksekusi berikutnya
adalah melakukan proses pengiriman data menggunakan LoRa Shield for
Arduino. Pada gambar disampingnya dilakukan pengecekan apakah terdapat
data yang dikirimkan berasal dari LoRa Node.
F. Perancangan Software Aplikasi SIMARANG

Proses perancangan dari aplikasi SIMARANG (Sistem Monitoring


Kualitas Udara berbasis LoRa di Kota Semarang) menggunakan pemodelan
Unified Modeling Language (UML) yang merupakan modelling visual
untuk dapat melakukan proses pembangunan komponen dari semua
perangkat lunak (Widianto, et al., 2019).

1. Use Case

Use Case digunakan untuk mendeskripsikan secara singkat


terkait siapa saja yang akan menggunakan sistem serta fungsi dari
setiap pengguna dari sistem tersebut. Pada dasarnya terdapat 2
aktor pada use case, yaitu user dan admin. User memiliki peran
untuk dapat memeriksa informasi data pada aplikasi. Sedangkan
admin berperan hampir sama dengan user, akan tetapi admin dapat
mengelola secara keseluruhan informasi.

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan tentang aliran kerja dari


suatu sistem serta dapat mengetahui terkait aktivitas yang dapat
dilakukan oleh suatu sistem yaitu oleh aktor.

G. Implementasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Implementasi pada hardware sendiri meliputi keseluruhan


proses pembuatan hardware SIMARANG. Sistem dibuat
menggunakan papan Arduino UNO yang berfungsi sebagai otak
utama dari sistem. Sedangkan implementasi perangkat lunak terdiri
dari proses pembuatan program pada mikrokontroler serta
pembuatan aplikasi.
• Tampilan awal dan menu utama aplikasi SIMARANG

Gambar 3.7.2a. Tampilan awal dan menu utama aplikasi SIMARANG


(Sumber : Penulis)

• Tampilan Menu Grafik aplikasi SIMARANG


Gambar 3.7.2b. Tampilan grafik pada aplikasi SIMARANG
(Sumber : Penulis)

H. Roadmap Implementasi Aplikasi SIMARANG

Berikut adalah roadmap implementasi selama beberapa tahun ke depan dari


penerapan aplikasi SIMARANG:
• Tahun 2023-2025 : Melakukan penelitian terkait proses perancangan
alat dan aplikasi SIMARANG, serta mengajukan pendanaan ke
universitas untuk melakukan penelitian skala luas
• Tahun 2025-2027 : Melakukan pilot projek untuk menentukan
tracking wilayah potensial dalam penerapan dari aplikasi
• Tahun 2027-2029 : Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak,
baik dari universitas, Dinas Lingkungan Hidup, dan Pemerintah
Kota Semarang
• 2029-2030 : Melakukan evaluasi dari penerapan aplikasi kepada
masyarakat serta melakukan sosialiasi lebih luas
• 2030-2035 : Melakukan pengembangan dari interface aplikasi, fitur,
serta alat SIMARANG, dan harapannya dapat melakukan
implementasi lebih luas tidak hanya di Kota Semarang, tetapi dapat
mengjangkau seluruh Kota dengan polusi udara tinggi di Indonesia.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Aplikasi SIMARANG (Sistem Monitoring Kualitas Udara Berbasis LoRa di


Kota Semarang) telah berhasil membantu dalam pencegahan meluasnya potensi
polusi udara terutama di daerah Kota Semarang. Tidak hanya berfungsi di dalam
ruangan, sistem monitoring juga dapat bekerja di luar ruangan dengan bantuan dari
protokol komunikasi LoRa yang dapat menjangkau pengiriman data hingga pada
radius 300 meter bahkan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa LoRa sesuai untuk
diterapkan pada wilayah yang luas.

Selain itu, pada aplikasi SIMARANG sendiri, pengguna tidak hanya dapat
mengetahui indeks kualitas udara dari beberapa parameter pada suatu tempat, akan
tetapi pengguna juga akan mendapatkan beberapa fitur tambahan seperti rekap
grafik hasil monitoring, edukasi terkait pencegahan polusi udara, serta update
secara real time tempat mana saja yang mengalami polusi udara paling parah di
Kota Semarang. Aplikasi SIMARANG membantu masyarakat untuk lebih peka
terhadap kesehatan sistem pernapasan, dan turut serta untuk mengurangi kegiatan
yang berdampak pada meningkatnya angka polusi udara terutama di Kota
Semarang.

B. Saran

Selain kesimpulan, penulis juga menyampaikan beberapa saran terkait


penerapan dari SIMARANG sendiri, yaitu:

1. Pentingnya peran aktif masyarakat, dinas terkait, dan pemerintah kota untuk
saling membantu dan saling melakukan sosialisasi terkait pencegahan
meningkatnya pencemaran udara.
2. Penerapan dalam skala luas tidak hanya terbatas di Kota Semarang, tetapi
penerapan di titik-titik daerah dengan angka pencemaran udara yang berada
di taraf tidak sehat.
3. Pengembangan lebih lanjut terkait aplikasi perlu dilakukan dengan
melibatkan berbagai pihak terkait sehingga perlu adanya sinergi.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, J., Zulita, L. N. & Hermawansyah, 2016. Perancangan Murottal Otomatis


Menggunakan Mikrokontroller Arduino Mega 2560. Jurnal Media
Infotama, pp. 86-98.

BBC, 2023. Indonesia Masuk 'Enam Negara paling Berkontribusi Terhadap Polusi
Udara Global', Warga akan Gugat Pemerintah dan Industri. [Online]
Available at: https://www.bbc.com/indonesia/articles/c72enp76622o
[Accessed 24 Oktober 2023].

BPS Kota Semarang, 2023. Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Kepemilikan di


Kabupaten Semarang 2021-2023. [Online]
Available at: https://semarangkab.bps.go.id/indicator/17/424/1/jumlah-
kendaraan-bermotor-menurut-kepemilikan-di-kabupaten-semarang.html
[Accessed 24 Oktober 2023].

Fajri, D. L., 2021. 10 Penyebab Polusi Udara di Indonesia. [Online]


Available at: https://katadata.co.id/intan/berita/615189975003c/10-
penyebab-polusi-udara-di-indonesia
[Accessed 24 Oktober 2023].

Kariada, N. T., 2020. Tingkat Kualitas Udara di Jalan Protokol Kota Semarang.
Sainteknol, 9(2), pp. 111-120.

Kurniawati, A., Hardjanto, U. S. & Herawati, R., 2022. Pengendalian Kualitas


Udara di Kota Semarang. Diponegoro Law Review, 1(2), pp. 1-11.

Middinali, N. & Rahayu, Y., 2019. Pembangunan Sistem Monitoring Data Kualitas
Udara Berbasis IoT di Universitas Riau. Jom FTEKNIK, 6(1), pp. 1-8.

Munabbih, I., Widianto, E. D., Windarto, Y. E. & Indrasto, E. Y., 2020. Rancang
Bangun Sistem Pemantau Udara Menggunakan Arduino dan LoRa berbasis
Jaringan Sensor Nirkabel. Transmisi, 22(1), pp. 6-14.

Risman, Warsiti & Ristiawan, A., 2020. Kajian Kualitas Ambien Udara di Kota
Semarang (Studi Kasus : Jalan Setiabudi dan Jalan Anton Sujarwo). Wahana
Teknik Sipil, 25(2), pp. 148-157.

Setkab RI, 2023. Peningkatan Polusi Udara di Indonesia : Perspektif Ekonomi


Berdasarkan Teori Freakonomics. [Online]
Available at: https://setkab.go.id/peningkatan-polusi-udara-di-indonesia-
perspektif-ekonomi-berdasarkan-teori-freakonomics/
[Diakses 24 Oktober 2023].
Simanjuntak, A. G., 2020. Pencemaran Udara. Buletin LIMBAH, 11(1), pp. 34-40.

Simbolon, M. P. S., Wijanarko, H., Nakul, F. & Mahdaliza, R., 2021. Penerapan
Komunikasi Nirkabel LoRa pada Sistem Pencatat Kehadiran Portabel.
Journal of Applied Electrical Engineering, 5(2), pp. 30-35.

Ulaan, G. C., Poekoel, V. C. & Ontowirjo, A. H., 2022. Indoor Air Quality
Monitoring System. Jurnal Teknik Informatika, 17(1), pp. 93-104.

WHO, 2023. Laporan Kualitas Udara Dunia 2023. [Online]


Available at: https://www.who.int/indonesia
[Accessed 24 Oktober 2023].

Widianto, E. D. et al., 2019. Simple LoRa Protocol : Protokol Komunikasi LoRa


Untuk Sistem Pemantauan Multisensor. TELKA, 5(2), pp. 83-92.

Anda mungkin juga menyukai