Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

2021

Program
Sentul #BijakBerplastik

Disampaikan kepada:

PT Tirta Investama Plant Sentul

#solusipeduli | human-initiative.org
Profil Organisasi
(Organization Profile)

Nama Organisasi
Berawal dari rasa kepedulian terhadap tragedi kemanusiaan Legal Formal
pada tahun 1997 hingga 1999, sekelompok pemuda melakukan
aksi sosial memberikan harapan untuk negeri. Menindaklanjuti PKPU Human Initiative adalah Lembaga
aksi mereka yang disertai kesadaran terhadap potensi filantropi Kemanusiaan Nasional yang telah memiliki
di Indonesia serta untuk mengoptimalkan masyarakat pra legitimasi melalui aspek legal formal sebagai
sejahtera agar bisa mandiri, lahirlah Yayasan PKPU pada 10 berikut:
Desember 1999. Kemudian tanggal 8 Oktober 2001, PKPU
ditetapkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) SK Menteri Agama RI : 041/2001
berdasarkan SK Menteri Agama No. 441.
SK Kemensos RI : No. 08/HUK/2010
Pada 22 Juli 2008, PKPU terdaftar di PBB sebagai NGO dengan
United Nations : NGO in Special
“Special Consultative Status with the Economic Social Council”. Consultative Status with
Pada 29 Januari 2010, PKPU resmi terdaftar sebagai Organisasi the Economic Social
Sosial Nasional berdasarkan Keputusan Menteri RI No. Council Bulan Agustus
08/Huk/2010, serta pada 8 Oktober 2010 terdaftar di UNI Eropa Tahun 2008
dengan nomor registrasi EuropeAid ID No. 2010-CSD-1203198618.
Setelah melakukan spin ou pada awal tahun 2016, PKPU berfokus ISO 9001 : Sistem Manajemen
mengelola dana kemanusiaan, di mana pada akhir tahun 2016 2018
merubah nama menjadi PKPU Human Initiative hingga sekarang
sedang menuju proses re-branding menjadi Human Initiative.

#solusipeduli | human-initiative.org
Area Kerja Program Area Kerja Geografis

Untuk mewujudkan visi dan misi lembaga hingga Human Initiative berkantor pusat di Jakarta dan
mampu "Menghadirkan Solusi Menunjukkan Peduli",
memiliki kantor cabang di beberapa kota besar di
kami fokus terhadap empat bidang kerja yang
meliputi ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan Indonesia dan Luar Negeri yakni:
tanggap darurat.
#solusipeduli | human-initiative.org 3
Executive Summary
Konteks Proyek

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KEMEN-LH) menyebutkan


62% sampah yang ada di Indonesia berasal dari sampah rumah tangga. Hasil survey

Katadata Insight Center (KIC) terhadap 354 responden di lima kota besar di Pulau
Jawa menyebutkan bahwa hanya 49,2% rumah tangga yang memilah sampahnya.

Sebanyak 79% masyarakat yang mengaku tidak memilah sampah rumah tangganya
menyebutkan bahwa mereka enggan memilah sampah karena repot. Selain itu

mereka juga berpikir bahwa sampah rumah tangga yang dihasilkan nantinya akan
dicampur di tempat pembuangan sampah.

Upaya mengurangi jumlah sampah rumah tangga telah banyak dilakukan di


berbagai wilayah di Indonesia melalui pendirian Bank Sampah. Data KEMEN-LH

mencatat terdapat 1.195 bank sampah yang telah berdiri di 55 Kabupaten/Kota di


Indonesia. Dalam rangka menyambut baik komitmen Danone Aqua untuk mencapai

target pengelolaan sampah plastik melebihi jumlah plastik yang dihasilkan dari
produksinya, Human Initiative ingin turut serta menjadi fasilitator masyarakat dalam

mengembangkan sistem pengelolaan sampah rumah tangga di wilayahnya melalui


Program Sentul #BijakBerplastik.

Lokasi Proyek

Desa Leuwinutug, Kec. Citeureup, Kab. Bogor, Jawa Barat

Tujuan Akhir Proyek

Terkelolanya sampah plastik di sekitar pabrik, sehingga lingkungan pabrik menjadi

bersih dan asri.

Tujuan Antara Proyek

a. Masyarakat dan siswa sekolah memahami mengenai pengelolaan sampah

plastik
b. Adanya keterlibatan masyarakat dan anak sekolah untuk aktif #BijakBerplastik

dalam pengelolaan sampah

#solusipeduli | human-initiative.org
4
c. Sampah plastik baik post production dan sampah rumah tangga yang terdapat
terdaur ulang dikelola secara ekonomi sirkular khususnya PET (bottle2bottle)

d. Adanya publikasi program yang telah dilakukan Aqua Citeureup ke publik


sebagai bukti implementasi komitmen Danone Aqua dalam #BijakBerplastik.

Kegiatan Proyek

1. Assessment awal terkait masalah sampah plastik di pabrik dan di lingkungan


sekitar pabrik PT Tirta Investama Plant Sentul
2. Sosialisasi program ke masyarakat
3. Pembentukan kelembagaan lokal pengelola sampah
4. Pertemuan rutin kelompok pengelola sampah
5. Pelatihan pemilahan sampah tingkat rumah tangga
6. Pengadaan tempat sampah komunal
7. Pembangunan tempat penampungan sampah sementara (TPS)
8. Pengadaan gerobak angkut sampah
9. Edukasi pengelolaan sampah/Bijak Berplastik di masyarakat
10. Gotong royong pembersihan dan penataan lingkungan
11. Monitoring dan evaluasi

Jumlah Penerima Manfaat

Target penerima manfaat yakni sebanyak 150 jiwa di Desa Leuwinutug dari 2
Pengepul sampah plastik besar Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup

Anggaran Proyek

Rp54.989.800 (Lima Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu
Delapan Ratus Rupiah)

Durasi Proyek

Empat (4) bulan, April – Juli 2021

Nama Donor

PT Tirta Investama Plant Sentul

#solusipeduli | human-initiative.org
5
DAFTAR ISI

1. Profil Organisasi............................................................................................................................... 7

2. Deskripsi Wilayah Program.......................................................................................................... 9

3. Ringkasan Bank Sampah.............................................................................................................. 9

4. Tujuan Akhir Program................................................................................................................. 10

5. Tujuan Antara Program.............................................................................................................. 10

6. Hasil dan Kegiatan........................................................................................................................ 10

7. Strategi Implementasi dan Keberlanjutan...........................................................................11

5. Rancangan Anggaran Program............................................................................................... 18

#solusipeduli | human-initiative.org
6
1. Profil Organisasi
Nama Organisasi

Berawal dari rasa kepedulian terhadap tragedi kemanusiaan pada tahun 1997
hingga 1999, sekelompok pemuda melakukan aksi sosial memberikan harapan
untuk negeri. Menindak lanjuti aksi mereka yang disertai kesadaran terhadap
potensi filantropi di Indonesia, serta untuk mengoptimalkan masyarakat pra
sejahtera agar bisa mandiri, lahirlah Yayasan PKPU pada 10 Desember 1999.
Kemudian tanggal 8 Oktober 2001, PKPU ditetapkan sebagai Lembaga Amil Zakat
Nasional (LAZNAS) berdasarkan SK. Menteri Agama No. 441.

Pada 22 Juli 2008, PKPU terdaftar di PBB sebagai NGO dengan “Special
Consultative Status with the Economic Social Council”. Pada 29 Januari 2010, PKPU
resmi terdaftar sebagai Organisasi Sosial Nasional berdasarkan Keputusan Menteri
RI No. 08/Huk/2010, serta pada 8 Oktober 2010 terdaftar di UNI Eropa dengan
nomor registrasi EuropeAid ID No. 2010-CSD-1203198618. Setelah melakukan spin
off pada awal tahun 2016, PKPU berfokus mengelola dana kemanusiaan, dan pada
akhir tahun 2016 merubah nama menjadi PKPU Human Initiative. Kemudian pada
tahun 2019 PKPU Human Initiative merubah namanya menjadi Human Initiative.

Visi:

Menjadi Organisasi Dunia Terpercaya Dalam Membangun Kemandirian

Misi:

 Mendayagunakan program kegawatdaruratan, recovery, pemberdayaan dalam


meningkatkan kualitas hidup dan membangun kemandirian.

 Menjalin kemitraan dengan masyarakat, dunia usaha, pemerintah, media, dunia


akademis dan organisasi masyarakat sipil (Civil Society Organization – CSO)
lainnya atas dasar keselarasan nilai-nilai yang dianut lembaga.

 Melakukan kegiatan studi, riset, pengembangan, dan pembangunan kapasitas


yang relevan bagi peningkatan efektivitas peran Organisasi Masyarakat Sipil.

 Berperan aktif dan mendorong terbentuknya berbagai forum kerjasama dan


program sosial-kemanusiaan penting lainnya di level nasional, regional dan
global.

Izin Pendirian dan Operasi Lembaga:

Human Initiative adalah Lembaga Kemanusian Nasional yang telah memiliki


legitimasi melalui aspek legal formal sebagai berikut:

#solusipeduli | human-initiative.org
7
SK Menteri Agama RI : 041/2001
SK Kemensos RI : No. 08/HUK/2010
NGO in Special Consultative Status with the Economic
United Nations :
Social Council Bulan Agustus Tahun 2008
ISO 9001 : Sistem Manajemen 2018
NPWP : 01.945.505.4-005.000

Struktur Manajemen:

Dewan Direksi Human Inititive:

 Tomy Hendrajati, President


 Sri Adi Bramasetia, VP Resources
 Andjar Radite, VP Operation
 Romi Ardiansyah, VP Communication & Development

Area Kerja Program:

Fokus Kami "Menghadirkan Solusi Mewujudkan Peduli". Untuk mewujudkan visi


dan misi lembaga, kami fokus terhadap empat bidang kerja yang meliputi: ekonomi,
kesehatan, pendidikan dan tanggap darurat.

Area Kerja Geografis:

Human Initiative berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor cabang di beberapa
kota besar di Indonesia yakni:

1. Human Initiative Aceh


2. Human Initiative Sumatera Utara
3. Human Initiative Sumatera Barat
4. Human Initiative Bukittinggi
5. Human Initiative Bengkulu
6. Human Initiative Riau
7. Human Initiative Jawa barat
8. Human Initiative Jawa Tengah
9. Human Initiative DI Yogyakarta
10. Human Initiative Jawa Timur
11. Human Initiative Kalimantan Timur
12. Human Initiative Sulawesi Selatan
13. Human Initiative Maluku

#solusipeduli | human-initiative.org
8
2. Deskripsi Wilayah Program
Desa Leuwinutug merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Citeureup
yang mempunyai Luas wilayah 275,5 Ha. Jumlah Penduduk sebanyak 17,089 jiwa,

terdiri dari Laki-laki 8.768 jiwa, perempuan 8.321 Jiwa, jumlah KK sebanyak 4.849 KK.
Dilihat dari topograpi dan kantor tanah Desa Lewinutug Kecamatan Citeureup

secara umum berupa t anah darat dan sawah yang berada pada ketinggian 193 M
diatas permukaan laut dengan suhu rata rata berkisar antara 24 drajat celcius sampai

dengan 33 drajat celcius, Desa Leuwinutug terdiri dari 3 (tiga) dusun, 7 (tujuh) Rukun
Warga dan 29 (dua puluh Sembilan) Rukun Tetangga, Orbitasi tempuh dari Ibu Kota

Kecamatan 4 KM dengan waktu tempuh 10 menit dan dari Ibu Kota Kabupaten 14
KM dengan waktu tempuh 35 menit.

Mata pencaharian penduduk Desa Lewinutug Kecamatan Citeureup Kabupten


Bogor di antaranya, Petani, Buruh Tani, Pedaganag, PNS, TNI/ Polri, Karyawan

Swasta, Wirausaha dan lain sebagainya. Batas batas administratif Pemerintah Desa
Leuwinutug Kecamatan Citeureup sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Sanja


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Sukahati dan Desa Tangkil

 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Babakan Madang


 Sebelah Bara : berbatasan dengan Kecamatan Cibinong

3. Ringkasan Bank Sampah


Pengelolaan Bank Sampah di Indonesia telah diatur dalam UU RI No. 18
tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis

Sampah Rumah Tangga, serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik


Indonesia Nomor 13 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan

Recycle mengenai Bank Sampah.


Faktanya hingga saat ini pengelolaan sampah masih menjadi masalah.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KEMEN-LH) menyebutkan 62%


sampah yang ada di Indonesia berasal dari sampah rumah tangga. Hasil survey

Katadata Insight Center (KIC) terhadap 354 responden di lima kota besar di Pulau
Jawa menyebutkan bahwa hanya 49,2% rumah tangga yang memilah sampahnya.

#solusipeduli | human-initiative.org
9
Sebanyak 79% masyarakat yang mengaku tidak memilah sampah rumah tangganya
menyebutkan bahwa mereka enggan memilah sampah karena repot. Selain itu

mereka juga berpikir bahwa sampah rumah tangga yang dihasilkan nantinya akan
dicampur di tempat pembuangan sampah.

Upaya mengurangi jumlah sampah rumah tangga telah banyak dilakukan di


berbagai wilayah di Indonesia melalui pendirian Bank Sampah. Data KEMEN-LH

mencatat terdapat 1.195 bank sampah yang telah berdiri di 55 Kabupaten/Kota di


Indonesia. Human Initiative sebagai lembaga kemanusiaan yang menaruh perhatian

pada isu sanitasi dan lingkungan telah ambil bagian dalam upaya pengurangan
sampah rumah tangga sejak tahun 2010 lewat Program Komunitas Hijau yang

dijalankan bersama dengan PT Tirta Investama Medan Satria. Pada tahun 2015
Human Initiative bahkan masuk dalam Nominasi penerima AMPL (Air Minum dan

Penyehatan Lingkungan) Award pada Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional
(KSAN) untuk kategori NGO.

Dalam rangka menyambut baik komitmen Danone Aqua untuk mencapai


target pengelolaan sampah plastik melebihi jumlah plastik yang dihasilkan dari

produksinya, Human Initiative ingin turut serta menjadi fasilitator masyarakat dalam
mengembangkan sistem pengelolaan sampah rumah tangga di wilayahnya melalui

Program Bank Sampah di Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, Kabupaten


Bogor.

4. Tujuan Akhir Program


Terkelolanya sampah plastik di sekitar pabrik sehingga lingkungan pabrik menjadi
bersih dan asri.

5. Tujuan Antara Program


Berjalannya proses pengelolaan post production sampah plastik yang terdaur ulang
di pengepul binaan

6. Hasil dan Kegiatan


A. Perencanaan dan pembentukan kelembagaan
- Assessment masalah plastik di wilayah Desa Leuwinutug

- Sosialisasi program ke masyarakat

#solusipeduli | human-initiative.org
10
- Kick off program dengan DLH dan Stakeholder terkait
- Pembentukan kelembagaan lokal pengelola sampah

- Pertemuan rutin kelompok pengelola sampah


B. Membangun kerja sama dengan Pengepul-pengepul sampah.

C. Kegiatan pengelolaan sampah Plastik


- Pelatihan pemilihan sampah tingkat rumah tangga

- Pengadaan tempat sampah komunal


- Pembangunan tempat pembangunan sampah sementara

D. Kegiatan penataan lingkungan


- Gotong royong pembersihan dan penataan lingkungan

- Pengadaan gerobak angkut sampah


E. Monitoring dan evaluasi

- Evaluasi partisipatif
- Pendampingan masyarakat

7. Strategi Implementasi dan Keberlanjutan


Masyarakat adalah ‘pemeran utama’ dalam proses pembangunan di
wilayahnya dalam pemberdayaan masyarakat. Mereka didorong untuk mampu

mengelola potensi yang mereka miliki dan bahkan mengembangkan potensinya


tersebut. Oleh karena itu proses assessment dilaksanakan dengan metode

partisipatif bersama para tokoh masyarakat di awal program.


Program Sentul #BijakBerplastik akan diimplementasikan dengan pendekatan

Program Klaster Berdaya yang dikembangkan Human Initiative. Program Klaster


Berdaya melakukan pendekatan pemberdayaan melalui proses fasilitasi masyarakat

agar mereka bisa mengorganisasikan seluruh potensi yang dimilikinya untuk


menyelesaikan permasalahan mereka. Klaster Berdaya fokus pada pengembangan

potensi sumber daya manusia, sosial, fisik, dan finansial masyarakat melalui
pembangunan 3 pilar, yaitu pilar pemuda berdaya, pilar keluarga berdaya, dan pilar

kampung berdaya.

#solusipeduli | human-initiative.org
11
Gambar 1. Pilar Klaster Berdaya

Dalam konteks Program Sentul #BijakBerplastik, Pemuda Berdaya adalah kader


yang dilatih mengenai pengelolaan Bank Sampah dengan pendekatan socio-

entrepreneur dan edukasi. Keluarga Berdaya adalah para nasabah bank sampah atau
masyarakat yang mendapatkan edukasi mengenai pemilihan sampah. Sedangkan

Kampung Berdaya adalah Bank Sampah dengan sarana prasarana serta sistem
pengelolaannya.

Klaster Berdaya menggunakan pendekatan pemberdayaan yang


mengintegrasikan antara model locality development dan model social planning.

Model Locality Development mengasumsikan bahwa partisipasi berbagai anggota


masyarakat dalam penetapan tujuan dan pelaksanaan kegiatan adalah kunci dari

keberhasilan transformasi masyarakat. Model ini berorientasi pada proses


perubahan yang terjadi pada masyarakat. Pada model locality development,

partisipasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting karena seluruh keputusan
harus diambil berdasarkan konsensus atau kesepakatan bersama. Oleh karena itu,

model locality development menghindari terjadinya konflik di masyarakat.


Model Social Planning menekankan pada aspek teknis dalam penyelesaian

masalah melalui perencanaan yang baik dan rasional. Karenanya pada model social
planning pengumpulan data dan analisis data sebelum perencanaan menjadi hal

yang sangat penting. Social planning menjadikan perencanaan sebagai acuan utama
seluruh kegiatan yang berjalan di masyarakat. Dalam model ini, partisipasi

#solusipeduli | human-initiative.org
12
masyarakat bersifat variatif, tergantung pada karakter permasalahan yang dihadapi.
Pada model ini, penyelesaian tugas menjadi orientasi utama.

Program yang dijalankan oleh Klaster Berdaya dengan menghimpun partisipasi


sumber daya masyarakat Indonesia secara luas, baik sumber daya yang ada di

wilayah program maupun di luar program. Untuk memastikan pengelolaan sumber


daya berlangsung secara efektif dan efisien diperlukan perencanaan yang matang

mengenai tujuan program dan bagaimana strategi yang dijalankan untuk mencapai
tujuan tersebut. Namun demikian, proses transformasi masyarakat menjadi tujuan

utama dari setiap program yang dijalankan dalam Klaster Berdaya. Klaster Berdaya
mendorong partisipasi masyarakat mulai dari tahap perencanaan, implementasi,

hingga monitoring dan evaluasi program.


Dalam proses pemberdayaan masyarakat, ada 3 aktor yang memiliki peran penting

dalam keberhasilannya, anara lain:


1. Social leader

Social leader dalam Klaster Berdaya adalah para Pemuda Berdaya. Pemuda Berdaya
memegang peran penting dalam proses pemberdayaan masyarakat. Kecepatan

proses transformasi yang terjadi di masyarakat tergantung pada kemampuan


Pemuda Berdaya dalam menyerap ilmu dan meningkatkan keterampilannya selama

proses pemberdayaan.
2. Stakeholders

Stakeholders dalam Klaster Berdaya dibagi menjadi 2, pemerintah dan non


pemerintah baik lembaga, komunitas atau individu. Dalam Klaster Berdaya,

stakeholders diperankan sebagai mitra masyarakat dalam proses pembangunan


wilayah. Peran yang diambil oleh para stakeholder dalam proses pemberdayaan

masyarakat di Klaster Berdaya bergantung pada sumber daya yang dimiliki setiap
stakeholder.

Dalam Klaster Berdaya, petugas diperankan sebagai fasilitator yang berperan


memfasilitasi masyarakat dalam proses pemecahan masalah yang mereka hadapi.

Peran seorang ahli dimainkan oleh mitra expert yang dihadirkan di masyarakat untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat untuk

#solusipeduli | human-initiative.org
13
menjadi bekal dalam proses pemecahan permasalahan-permasalahan mereka secara
mandiri.

8. Strategi Monitoring dan Evaluasi Program


Proses monitoring dan evaluasi proyek dengan program berbeda secara
ruang lingkup namun beririsan. Monitoring dan evaluasi proyek dilakukan

berdasarkan ruang lingkup manajemen proyek, yaitu dana, waktu, dan ruang lingkup
proyek. Monitoring dan evaluasi proyek dilakukan dengan memantau aktivitas yang

berjalan, cashflow proyek dan perkembangan kurva S. Ruang lingkup proyek adalah
bagian dari output dan outcome program karena proyek dijalankan untuk

mendukung capaian program.


Monitoring dan evaluasi program dilakukan dengan pendekatan logic model.

Logic Model adalah kerangka kerja yang umumnya digunakan untuk perencanaan
dan evaluasi program edukasi, kemitraan pemerintah dan swasta, dan banyak ruang

lingkup program lainnya (Schavio, 2011). Logic Model adalah cara yang sistematis
dan visual untuk menyajikan dan berbagi pemahaman tentang hubungan antara

sumber daya yang ada untuk menjalankan program, kegiatan yang direncanakan
dan perubahan atau hasil yang ingin dicapai. Logic Model digunakan untuk

menggambarkan urutan aktivitas yang membawa perubahan dan bagaimana


aktivitas-aktivitas tersebut saling terhubung dengan hasil program yang diharapkan

tercapai.

Dalam implementasinya, laporan monitoring dan evaluasi Program


Community Development dapat dibedakan berdasarkan periode waktu pekanan,

bulanan, triwulan, semester, dan tahunan. Laporan pekanan dilakukan terhadap


produktivitas kerja pelaksana program melalui Weekly Work Progress Report

(WWPR). Laporan bulanan dilakukan untuk memantau perkembangan proyek

#solusipeduli | human-initiative.org
14
melalui review terhadap perkembangan aktivitas, cashflow dan kurva S. Pada laporan
triwulan mulai dilakukan pemantauan terhadap perkembangan output dan outcome

program melalui dokumen project insight. Evaluasi terhadap capaian output dan
outcome dilakukan dengan metode partisipatif dengan melibatkan masyarakat dan

stakeholder program pada tiap semester.

9. Ringkasan Anggaran Proyek


N
Uraian Sub Total Persentase
o
Masyarakat di Desa Leuwinutug memahami 28,650,00
1 57 %
pengelolaan sampah plastik 0
Adanya Sarana prasarana yang mendukung
17,000,00
2 proses pengelolaan sampah plastik di 34 %
0
masyarakat
Adanya laporan program yang telah dilakukan
1,400,00
3 Aqua Sentul sebagai bukti implementasi 3%
0
komitmen Danone Aqua dalam #BijakBerplastik.
2,850,00
4 SDM dan Operasional 6%
0
Total anggaran program sebelum management 49,900,00
4 100 %
fee 0
4,990,00
5 Management Fee 10 %
0
Total anggaran program sesudah management 54,890,00
6  
fee 0
99,80
7 Pajak lembaga 2%
0
 Total anggaran proyek yang diusulkan sesudah pajak 54,989,800  

#solusipeduli | human-initiative.org
15
10.Lampiran Proposal
1. Logical Framework

NO Uraian Indikator Alat Verifikasi Asumsi/Risiko


  Goal Terkelolanya sampah plastik di sekitar pabrik, sehingga lingkungan
pabrik menjadi bersih dan asri
  Outcome Indikator Alat Verifikasi Asumsi/Risiko
1 Berjalannya proses Adanya peningkatan 1. Rekap data - Pengepul binaan memiliki
pengelolaan post 30% volume sampah pengelolaan kemampuan untuk
production sampah plastik yang dapat di sampah mendaur ulang sampah
plastik yang terdaur daur ulang oleh pengepul plastik
ulang di pengepul pengepul binaan 2. Laporan - Pengepul di sekitar
binaan program wilayah Leuwinutug
mengumpulkan sampah
plastik ke Bank Sampah
binaan
  Output Indikator Alat Verifikasi Asumsi/Risiko
1.1 Masyarakat di Desa Sebanyak 60% kader Pre post test - Peserta aktif mengikuti
Leuwinutug memahami bank sampah yang training proses pelatihan
pengelolaan sampah mengikuti pelatihan - Seluruh kader bank
plastik memiliki keterampilan sampah mengikuti
mengelola sampah pelatihan
plastik
Sebanyak 80% nasabah Pre post test - Peserta aktif mengikuti
bank sampah yang edukasi proses pelatihan
mengikuti pelatihan - Seluruh nasabah bank
memiliki pengetahuan sampah mengikuti
tentang pengelolaan pelatihan
sampah plastik
1.2 Dukungan sarana Dua Bank Sampah Berita acara Ada lokasi yang disetujui
prasarana yang dapat binaan menerima dua serah terima dan warga
membantu proses unit tempat sampah dokumentasi
pengelolaan sampah komunal
plastik di masyarakat Diterimanya satu buat Berita acara Dua Bank Sampah binaan
gerobak pengangkut serah terima dan sepakat menggunakan
sampah dokumentasi gerobak sampah secara
bersama
  Activities Indikator Alat Verifikasi Asumsi/Risiko
1.1.1 Pelatihan pemilahan Terselenggaranya satu - Daftar hadir Adanya pemberian izin
sampah tingkat Rumah kali pelatihan pemilahan peserta kepada pemerintah lokal
Tangga sampah tingkat rumah - Dokumentasi untuk mengadaakan
tangga kegiatan kegiatan pelatihan di era
- Laporan New Normal
kegiatan
1.1.2 Gotong Royong Terselengaranya satu - Daftar hadir Adanya pemberian izin
pembersihan kali gotong royong peserta kepada pemerintah lokal
lingkungan pembersihan lingkungan - Dokumentasi untuk mengadaakan
kegiatan kegiatan pelatihan di era

#solusipeduli | human-initiative.org
16
- Laporan New Normal
kegiatan
1.1.3 Penyuluhan ke Terselanggaranya satu - Daftar hadir Adanya pemberian izin
masyarakat kali penyuluhan ke peserta kepada pemerintah lokal
masyarakat tentang - Dokumentasi untuk mengadaakan
pemilahan sampah kegiatan kegiatan pelatihan di era
plastik - Laporan New Normal
kegiatan
1.2.1 Pengadaan Tempat Tersedianya dua unit - SPK Vendor - Terjalinnya kesepakatan
Sampah Komunal tempat sampah - Pengajuan dengan vendor pelaksana
komunal pencaiaran ke
vendor
- LPJ
1.2.2 Pengadaan Tempat      
Penampungan Sampah
Sementara

1.2.3 Pengadaan gerobak Tersedianya dua unit - SPK Vendor - Terjalinnya kesepakatan
Angkut Sampah gerobak angkut sampah - Pengajuan dengan vendor pelaksana
pencaiaran ke
vendor
- LPJ

2. Timeline Program

N
ITEM KEGIATAN April Mei Juni Juli
O
1 Assessment awal        
2 Sosialisasi program        
3 Pembentukan kelembagaan lokal pengelola sampah        
4 Pertemuan rutin kelompok pengelola sampah        
5 Pelatihan pemilahan sampah tingkat rumah tangga        
6 Pengadaan tempat sampah komunal        
Pembangunan tempat penampungan sampah sementara
7        
(TPS)
8 Pengadaan gerobak angkut sampah        
Edukasi pengelolaan sampah / Bijak Berplastik di
9        
masyarakat
10 Gotong royong pembersihan dan penataan lingkungan        
11 Monitoring dan Evaluasi        

#solusipeduli | human-initiative.org
17
3. Rancangan Anggaran Program
No Uraian Volume Unit Frek Satuan Harga Satuan Sub Total Total
1 Assessment dan Koordinasi Stakeholder             800,000
1.3 Stationary 1 Paket 1 kali 150,000 150,000  
1.4 Transportasi 1 Paket 1 kali 600,000 600,000  
1.5 APD (Masker, Hand Sanitizer) 1 Paket 1 kali 50,000 50,000  
2 Koordinasi Stakeholder             4,100,000
2.1 Konsumsi Kick Off 30 Orang 1 kali 50,000 1,500,000  
2.2 Transportasi 1 Paket 1 kali 600,000 600,000  
2.3 Pembentukan Kelembagaan lokal pengelola sampah 2 Paket 1 kali 500,000 1,000,000  
2.4 Pertemuan Rutin Kelompok pengelola sampah 2 Paket 1 kali 500,000 1,000,000  
3 Pengelolaan Sampah             17,000,000
3.1 Pengadaan Tempat Sampah Komunal 2 Paket 1 kali 2,000,000 4,000,000  
3.2 Pengadaan Tempat Penampungan Sampah 2 Paket 1 kali 5,500,000 11,000,000  
Sementara
3.4 Pengadaan gerobak Angkut Sampah 1 Unit 1 kali 2,000,000 2,000,000  
3.5 Gotong Royong pembersihan dan penataan 1 Paket 1 kali 1,000,000 1,000,000  
lingkungan
4 Pelatihan             3,250,000
4.1 Fee Trainer pemilahan sampah tingkat Rumah Tangga 1 Orang 1 kali 1,500,000 1,500,000  
4.2 Konsumsi 30 Orang 1 Kali 50,000 1,500,000  
4.3 Media Pelatihan 1 Paket 1 Kali 250,000 250,000  
5 Edukasi             3,000,000
5.1 Fee Penyuluh 1 Orang 1 Kali 1,500,000 1,500,000  
5.2 Konsumsi 30 Orang 1 Kali 50,000 1,500,000  
6 Pendampingan Program             17,500,000
6.1 Honor pendamping Lapangan Program 1 Paket 4 kali 4,000,000 16,000,000  
6.2 Transportasi Pendampingan 1 Paket 4 kali 150,000 600,000  
6.3 Komunikasi 1 Paket 4 kali 100,000 400,000  
7 Monitoring dan Evaluasi             1,400,000

18
No Uraian Volume Unit Frek Satuan Harga Satuan Sub Total Total
7.1 Stationary 1 Paket 1 kali 300,000 300,000  
7.2 Konsumsi 1 Paket 1 kali 200,000 200,000  
7.3 Transportasi 1 Paket 1 kali 600,000 600,000  
7.4 Pembuatan Laporan Akhir 1 Paket 1 kali 300,000 300,000  
8 SDM dan Operasional             2,850,000
8.1 Project Manager 1 Orang 1 kali 1,500,000 1,500,000  
8.2 Finance dan Admin 1 Orang 1 kali 750,000 750,000  
8.3 ATK 1 Paket 1 kali 300,000 300,000  
8.4 Komunikasi 1 Paket 1 kali 300,000 300,000  
  Total Biaya Program             49,900,000
  Management Fee 10%             4,990,000
  Pajak Lembaga 2%             99,800
  Grand Total             54,989,800

19
#solusipeduli | human-initiative.org
20

Anda mungkin juga menyukai