Anda di halaman 1dari 35

MENGGALANG SWADAYA

Potret kemiskinan di sekitar kita


Kesenjangan sosial yang tinggi..
Setiap kegiatan berbasis
masyarakat, pada intinya
adalah ..
PEMBERDAYAAN
CIRI-CIRI MASYARAKAT

BELUM BERDAYA SUDAH BERDAYA


 Tidak
mengenal  Mampu memahami diri dan
kemampuan dirinya potensinya, mampu
merencanakan
Tergantung pihak lain  Mampu mengarahkan
dirinya sendiri
 Bersikap sebagai objek Memiliki kekuatan untuk
berunding
 Menerima apa adanya Memiliki bargaining power
Bertanggung jawab atas
tindakannya
Kekuatan
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN
(EMPOWERMENT)
MEMBERI KEKUASAAN ATAU
MENDELEGASIKAN WEWENANG KEPADA
TO GIVE POWER MASYARAKAT AGAR MEMILIKI
OR AUTHIRITY TO KEMANDIRIAN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN UNTUK MEMBANGUN DIRI
DAN LINGKUNGAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN
TO GIVE ABILITY MASYARAKAT MELALUI PELAKSANAAN
OR ENABLE TO PROGRAM PEMBANGUNAN, AGAR KONDISI
KEHIDUPAN MASYARAKAT MENCAPAI
TINGKAT KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN
Tujuan Pemberdayaan

Membantu masyarakat menemukan potensi
mereka sendiri sehingga mampu berbuat
sesuai dengan harkat dan martabatnya, dalam
melaksanakan hak dan tanggung jawab
sebagai manusia dan warga negara; dan

Meningkatkan taraf hidupnya dengan swadaya
mereka sendiri.
Pentingnya swadaya masyarakat dalam Program
SLBM

Dapat memperluas jangkauan pelayanan sarana dan prasarana yang
dibangun;

Menciptakan ikatan emosional/ rasa memiliki dari masyarakat
terhadap sarana dan prasarana yang dibangun sehingga akan
tercapai keberlanjutan pemanfaatannya ;

Sebagai cara untuk memicu masyarakat sehingga mau
mengorganisir diri dan mengelola sumber daya yang ada, untuk
mencapai taraf hidup yang lebih baik.
Swadaya, bukan hanya dapat dilakukan
oleh orang kaya !

Setiap orang dapat berswadaya, asalkan


mampu mengenali potensi yang ada pada
dirinya..
Bentuk swadaya masyarakat


In cash : dalam bentuk uang tunai

In kind : dalam bentuk barang atau tenaga, seperti :
- material : pipa, pasir, batu dll
- makanan/ minuman untuk : sosialisasi, rembug
warga, kerja bakti dll
- tenaga kerja : perencanaan, pelaksanaan fisik dll.
Bentuk swadaya masyarakat


Saat Persiapan


Saat Pelaksanaan Pembangunan


Saat Operasi dan Pemeliharaan
Sumber swadaya masyarakat


Masyarakat pengguna sarana (potensi internal)

Masyarakat non pemanfaat (potensi ekternal)
Menggali potensi internal..


Buat kontrak sosial pada saat menerima program

Tumbuhkan rasa membutuhkan terhadap sarana yang dibangun,
melalui :
- penyadaran PHBS melalui sosialisasi yang intens (satu demi satu,
pengelompokkan calon pengguna),
- perhitungan nilai ekonomis (biaya kesehatan, pembuatan &
pemeliharaan septik tank dll).
Menggali potensi internal..


Tumbuhkan rasa kebersamaan di antara calon pemanfaat,
berdasarkan :
kesamaan nasib & impian masa depan (generasi yang lebih baik,
kesehatan lingkungan dll);

Kegiatan kreatif di antara calon pemanfaat, seperti pengumpulan
barang bekas yang dapat dijual;

Tumbuhkan motivasi swadaya sebagai ibadah
KATA KUNCI :

Kebersamaan
Menggali potensi ekternal..

Sadarkan pada masyarakat bahwa banyak orang baik disekeliling


mereka, asalkan diberi kesempatan terlibat untuk menjadi donatur
seperti :

Pemuka masyarakat

Perusahaan (dana CSR, event perusahaan dll)

Program pemerintah

Calon legislatif

Orang yang suka pamer
Menggali potensi eksternal..

Dengan membawa calon donatur untuk terlibat langsung


memasuki persoalan yang menjadi isu sentral ide
program :

Membuat acara dilokasi persoalan Seperti; membuat acara kunjungan dan
dialog di lokasi kerusakan lingkungan, bencana alam, kemiskinan dll.

Membuat acara pertemuan terbatas yang menghadirkan Stakeholder /
para akhli dan para pemerhati

Public entertain atau cultural seremonial dengan melibatkan
public figure tokoh spiritual
KATA KUNCI :

Beri peluang dan penghargaan


Strategi menggali potensi eksternal
Mentransformasi kepentingan dan kebutuhan organisasi kita
menjadi kepentingan dan kebutuhan calon donatur

Mentransformasi cita cita dan tujuan program organisasi kita


menjadi cita cita dan tujuan calon donator

Meyakinkan melalui penjelasan rasional kepada calon donatur


bahwa dana/uang yang akan diterima tidak diselewengkan dan
akan dioptimalkan penggunaannya

Meyakinkan melalui penjelasan rasional kepada calon donatur


bahwa diri/organisasi kita mampu secara managerial dan
secara teknis melaksanakan program / pelayanan pengadaan
produk yang akan didanai mereka

Ketepatan memperkirakan kemampuan keuangan calon donatur


agar jumlah nominal dana yang diminta masih pada batas
“kerelaan” financial / resources mereka.
Dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap
sarana dan prasarana sanitasi dasar, kita bantu
pengentasan kemiskinan di Indonesia !
Praktik Inspiratif 1

KPP di Kabupaten Bantul pernah menanam ikan lele di


dalam IPAL.Ikan lele ini berfungsi sebagai tester. Dengan
modal Rp 300.000 untuk membeli bibit ikan lele, dalam
waktu empat bulan ikan lele dipanen dan dijual kepada
warga sekitar dan juga warga lain yang berminat.
Penghasilan dari penjualan ikan lele sekitar total Rp 700.000.
Keuntungan dari menjual ikan lele ini masuk ke kas KPP.
Praktik Inspiratif 2

• KPP di Kelurahan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jatim menarik iuran


IPAL dari pemanfaat dengan menggunakan sistem jimpitan. Sistem ini
digunakan karena warga merasa keberatan dengan besaran iuran senilai
Rp 5.000 sebulan. Dengan sistem jimpitan warga pemanfaat membayar
iuran secara harian senilai Rp 500.
• Cara yang dilakukan adalah setiap warga menyimpan kaleng bekas rokok di kusen
depan rumah. Setiap hari warga menyimpan uang Rp 500 ke dalam kaleng itu.
• KPP bekerja sama dengan petugas keamanan untuk mengambil uang jimpitan.
Setiap malam tiga orang petugas keamanan mengambil uang jimpitan itu.
Pengambilan dilakukan di atas pukul 22.00 sampai pagi. Petugas keamanan juga
membawa buku catatan iuran pemanfaat.
• Pada kenyataannya uang terkumpul dari sistem jimpitan senilai minimal Rp 15.000
per pemanfaat. Kelebihan pembayaran dianggap sebagai tabungan.
• Kelebihan pembayaran dari pemanfaat IPAL diencanakan akan dibuat menjadi
modal koperasi. Koperasi akan bekerja sama dengan perusahaan sabun ramah
lingkungan. Warga kelak bias membeli sabun ramah lingkungan ke koperasi dengan
harga miring.
Pengalaman Inspiratif 3

• KPP di Kelurahan Tanjung Merdeka, Kota Makassar, Sulawesi Selatan berhasil


menggalang dana dari nonpemanfaat secara rutin per bulan. Dana yang
didonasikan non pemanfaat setiap bulan bervariasi Antara Rp 10.000, Rp 20.000
dan paling besar Rp 50.000. Sampai sejauh ini tercatat sebanyak 14 warga
nonpemanfaat menjadi donator tetap KPP untuk keperluan pemeliharaan IPAL
komunal.
Pengalaman Inspiratif 4

• Pengelola MCK komunal di sebuah kelurahan di Kota Manado mampu membiayai


pemakaian listrik dan air serta kebersihan MCK tersebut dari warga yang
memanfaatkan MCK. Setiap yang memanfaatkan MCK dipungut biaya Rp 1000.
MCK kebetulan berada dekat sebuah warung kopi tempat nongkrong orang-orang.
Dengan demikian jumlah orang yang memanfaatkan MCK dan membayar biaya
penggunaan MCK terbilang banyak.
Pengalaman Inspiratif 5

Amerika Serikat dan negara-negara Eropa terus melakukan penelitian untuk


mendapatkan energi alternatif selain energi yang berasal dari BBM fosil. Energ i
ini disebut bio-fuel.Sejumlah peneliti dan pakar energi menyatakan, bahwa hasil
penelitian ini merupakan bisnis yang sangat potensial dan prospektif di masa
mendatang, bahkan San Antonio, sebuah kota di Amerika telah memulai
penelitian sekaligus melakukan tender bagi perusahaan-perusahaan swasta untuk
mengelola bisnis pengolahan kotoran manusia ini. Kendati masih berskala kota,
namun dengan skala produksi 140.000 ton kotoran manusia per tahun, kota San
Antonio berhasil menyulap hasil pembuangan manusia tersebut menjadi 1,5 juta
kaki kubik gas setiap harinya. Pada gilirannya, dari pengolahan kotoran ini
dihasilkan gas methane yang dapat digunakan sebagai bahan bakar penggerak
pembangkit listrik, sumber energi tungku untuk memasak, hingga sebagai bahan
bakar alternatif kendaraan untuk masa mendatang -- Google
Pengalaman Inspiratif 6

Teknologi pengolahan limbah kotoran manusia belum lama ini


dipasang di Pondok Pesantren Darul Quran, Gunung Kidul, DIY.
Teknologi ini diadopsi dari Jerman melalui Bremen Overseas
Research and Development Association. Dengan mengolah kotoran
manusia, pengelola pondok pesantren mengaku bisa menghemat
pengeluaran uang untuk pembelian bahan bakar hingga Rp. 2,5 juta
per bulan. Di samping itu, limbah cair dari instalasi pengolahan
biogas juga bisa dimanfaatkan bagi pertanian. Dari lahan seluas
1.500 meter persegi, para santri bisa memanen aneka sayuran dengan
nilai jual hingga Rp. 1,6 juta per bulan. Pihak pesantren merasakan
betul dampak positif dari teknologi biogas ini, bahkan mereka
mengatakan bahwa pengolahan limbah kotoran manusia menjadi
biogas mampu menciptakan pesantren yang ramah lingkungan dan
ekopesantren -- Google
Dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana
dan prasarana sanitasi dasar, kita bantu warga masyarakat
mencapai derajat kesehatan yang diharapkan.
PERAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN

• Sebagai Pembimbing
• Sebagai Pendamping / Teman
• Sebagai Guru / Instruktur
• Sebagai Perantara
• Sebagai Penterjemah
• Sebagai Pelayan
• Sebagai Panutan / Teladan
Selamat
Berjuang

Anda mungkin juga menyukai