PENGABDIAN MASYARAKAT
Mengetahui/Menyetujui, Mengetahui,
Dosen Pendamping Ketua Pelaksana
Menyetujui
i
RINGKASAN
Lingkungan sekitar bisa menjadi salah satu faktor penyebab asma. Karena di
dalam lingkungan ada polutan yang bisa menyebabkan saluran pernapasan
terganggu karena penyempitan dan sesak napas. Beberapa hal dari lingkungan
yaitu alergi terhadap debu, serbuk bunga, tungau, bulu hewan, polusi udara,
kondisi dalam ruang yang lembab dan berjamur, asap kimia, serta asap rokok.
Selain itu Aktivitas fisik, seperti olahraga yang berlebihan bisa juga menjadi
penyebab asma, melakukannya secara berlebihan tentunya akan memberikan
dampak negatif bagi kesehatan. Stres bukan hanya berdampak pada psikis, tetapi
juga akan memengaruhi kesehatan salah satunya bisa menjadi faktor penyebab
asma. Makanan atau minuman juga yang mengandung bahan pengawet seperti
selai, makanan olahan, makanan siap saji, makanan olahan, udang, minuman
kemasan sari buah, wine, dan minuman beralkohol. Metode yang digunakan
dalam penyuluhan ini mengugunakan metode yang langsung (direct
communication / face to face communication). Dalam hal ini penyuluh langsung
berhadapan muka denga sasaran umpannya: obrolan di tempat. Hasil pengabdian
masyarakat ini menunjukkan bahwa dari hasil kuisioner 10 dari 23 orang masih
belum memahami tentang penyakit asma
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas karunia yang
dilimpahkan, sehingga pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang
berjudul “Sosialisasi Mengenai Penyakit Asma pada Remaja” dapat terlaksana
dengan baik dan lancar. Terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat ini
berkat kerjasama dan dukungan berbagai pihak, sehingga sudah sepantasnya kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dosen Pembimbing kami Ibu Sri Suparti,M.Kes(Epid) yang telah
memberikan izin kepada tim pengabdian Mahasiswa Jurusan Manajemen
Informasi Kesehatan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian
masyarakat.
Penulis menyadari bahwa isi dari laporan pengabdian ini masih jauh dari
sempurna, karena itu kritik membangun dari para pembaca, penulis terima dengan
tangan terbuka. Semoga laporan pongabdian dapat memberikan manfaat dan
kontribusi dalam kemajuan dunia pendidikan dan secara umum kepada semua
pihak, khususnya bagi penulis.
Akhir kata, kami berharap semoga hasil kegiatan pengabdian ini bermanfaat bagi
pengembangan pengetahuan mengenai penyakit Asma pada remaja.
Daftar isi
iii
Lembar Pengesahan ............................................................................................i
Ringkasan ..................................................................................................ii
Kata Pengantar .................................................................................................iii
Daftar isi .................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................2
1.3 Tujuan ..................................................................................................2
1.4 Manfaat ..................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................4
2.1 Pengertian Asma........................................................................................4
2.2 Factor yang mempengaruhi penyakit asma.................................................4
2.3 Penyebab asma meningkat pada remaja.....................................................5
2.4 Cara mengantisipasi penyakit asma ...........................................................6
2.5 Gejala umum penyakit asma ......................................................................7
BAB 3 METODE PELAKSANAAN .................................................................8
3.1 Sasaran ..................................................................................................8
3.2 Pelaksanaan ...............................................................................................8
3.3 Susunan panitia ..........................................................................................8
3.4 Susunan acara.............................................................................................8
3.5 Metode pelaksanaan...................................................................................9
BAB 4 HASIL LUARAN YANG DICAPAI....................................................10
4.1 Gambaran lokasi PKM.............................................................................10
4.2 Data capaian PKM....................................................................................10
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................11
Daftar Pustaka ................................................................................................12
Lampiran ................................................................................................13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas
yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita
asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan
mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.
Jadi asma atau reactive air way disease (RAD) adalah penyakit
obstruksi pada jalan napas yang bersifat reversible kronis yang ditandai
dengan bronchopasme dengan karakteristik adanya mengi dimana trakea dan
bronchi berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu serta mengalami
peradangan atau inflamasi
1
dilakukan penyesuaian umur dari berbagai penduduk, data ini sekaligus
menempatkan Indonesia di urutan ke-19 di dunia perihal kematian akibat
asma. (Kartini & Pratama, 2017)
2
pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar
wheezing adalah penderita asma!Adanya sesak nafas sebagai akibat
penyempitan saluran bronki (bronchiale).Batuk berkepanjangan di waktu
malam hari atau cuaca dingin.Adanya keluhan penderita yang merasakan
dada sempit..Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat
berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.Pada usia anak-
anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Selama
serangan asma, rasa kecemasanyang berlebihan dari penderita dapat
memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga
akan mengeluarkan banyak keringat.
1.3 Tujuan
3
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis
2. Bagi pelajar
3. Bagi instansi
4
BAB 2
TINJAUN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Asma adalah salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan kegagalan
dan peradangan pernapasan yang mengakibatkan sesak (sulit bernapas).
Selain membuat pengidapnya sulit bernapas, asma juga bisa menimbulkan
gejala lainnya seperti mengi, batuk-batuk, dan nyeri dada. Saluran pernapasan
pada pengidap asma lebih sensitif dibandingkan dengan orang lain tanpa
asma. Ketika paru-paru teriritasi akibat zat pemicu (asap rokok, debu, bulu
binatang, dll.), maka otot-otot pernapasan pada pengidapnya menjadi kaku
dan menyempit.
1) Genetik
2) Obesitas
4
volume cadangan respirasi dan pola napas yang berpengaruh terhadap
elastisitas otot polos dan fungsi saluran napas lainnya.
3) Jenis kelamin
Pada usia anak-anak yaitu sebelum usia 14 tahun, jenis kelamin laki-
laki lebih berisiko mengalami asma dibandingkan dengan perempuan,
hal tesebut dikarenakan ukuran paru-paru pada laki-laki ketika lahir
lebih kecil dibandingkan perempuan. Akan tetapi, ukuran paru-paru
pada laki-laki ketika dewasa lebih besar dibandingkan perempuan,
sehingga beberapa penelitian menyebutkan di usia dewasa perempuan
cenderung lebih berisiko mengalami asma dibandingkan laki-laki.
1) Alergen
2) Infeksi
Sejumlah virus berkaitan dengan fenotif asma muncul sejak masa bayi.
Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan parainfluenza virus
menghasilkan pola gejala bronkiolitis yang mirip dengan gejala asma
pada anak. Hipotesis terkait kebersihan menunjukkan bahwa paparan
infeksi di awal kehidupan perkembangan anak juga mempengaruhi
sistem kekebalan tubuh yang berkaitan dengan terjadinya asma pada
anak.
3) Asap rokok
5
glukokortikosteroid sistemik, mengakibatkan penderita asma kurang
responsive terhadap pengobatan yang diberikan sehingga
mengakibatkan rendahnya kemungkinan dapat terkontrolnya suatu
penyakit asma pada pederita.
4) Makanan
Asma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara
dingin, aktivitas fisik, infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia.
Namun, hingga kini penyebab dari asma belum diketahui secara pasti.
6
2.4 Cara mengantisipasi penyakit asma
Secara umum, ada dua jenis obat asma yang dapat diberikan dokter untuk
menangani dan mencegah kambuhnya gejala asma pada anak, yaitu:
Obat-obatan asma pada anak umumnya tersedia dalam bentuk obat hirup
yang digunakan dengan alat bantu, seperti inhaler dan nebulizer. Selain
pemberian obat asma, terkadang dokter juga akan meresepkan obat
antibiotik. Namun, obat ini hanya diberikan ketika anak penderita asma
mengalami infeksi bakteri, misalnya pneumonia.
2
3. Berikan terapi oksigen
Pada dasarnya, gejala asma akan sama saja, di mana pun kekambuhan
terjadi. Pada saat bekerja, kamu bisa memperhatikan beberapa gejala yang
muncul sebagai tanda asma kambuh, seperti:
1. Nyeri dada.
2. Batuk-batuk.
3. Mengi.
Hingga kini, penyebab pasti asma masih belum diketahui. Namun, kondisi
ini diduga berkaitan dengan beberapa hal yang bisa menjadi pemicunya,
seperti paparan asap rokok, debu, udara yang dingin, infeksi virus, bulu
binatang, atau paparan zat kimia. Aktivitas fisik tertentu juga disebut bisa
menjadi pemicu asma kambuh.
3
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
A. Metode Pelaksanaan
Berdasarkan apa yang telah dilakukan dalam survey yang diuraikan secara
rinci pada latar belakang sehingga tema pengabdian Sosisalisasi Mengenai
Asma pada Remaja
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data referensi dari berbagai jenis
sumber keilmuan yang menunjang permasalahan yang sedang dicarikan
solusinya serta berbagai teori dan implementasi tentang tema ini.
4. Menyajikan Materi
4.1 Hasil
Mengingat pentingnya kita mengetahui apa saja penyebab asma agar bisa
menghindari bahaya dari penyakit asma. Para peserta masih belum paham
mengenai penyebab asma terus meningkat, ada sekitar 9 dari 23 peserta yang
belum paham mengenai penyebab asma terus meningkat dengan presentase
39,1% belum mengerti dan 60,8% sudah paham.
5
4. Memberikan pengetahuan mengenai tanda-tanda penyakit asma
Dari sosialisasi yang tim pengabdian lakukan 5 dari 23 peserta masih belum
mengerti akan tanda-tanda penyakit asma. Dengan presentase 21,7% belum
paham mengenai tanda-tanda penyakit asma dan 78,2% sudah paham. Tim
pengabdian memberikan beberapa contoh mengenai tanda-tanda penyakit
asma diantara lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, mengi, dan kesulitan
bernapas hingga terasa sesak.
4.2 Pembahasan
Pentingnya mengetahui apa saja penyebab asma terus meningkat agar bisa
menghindari bahaya dari penyakit asma tersebut. Sekitar 9 dari 23 peserta
masih belum mengerti mengenai penyebab asma dengan presentase 39,1%
belum mengetahui dan 60,8% sudah mengetahui. Dimana 9 peserta
tersebut baru mengetahui mengenai penyebab asma dan 14 peserta lainnya
sudah mengetahui sebelumnya. Tim pengabdian memberikan beberapa
pengetahuan mengenai penyebab asma terus meningkat yaitu salah
satunya adalah debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas
fisik, infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia.
6
penyakit asma tersebut. Dengan presentase 34,7% belum paham mengenai
cara mengantisipasi asma dan 65,2% sudah mengetahui. Dimana 8 peserta
baru mengetahui saat tim pengabdian memberikan pengetahuan dan 15
peserta lainnya sudah paham akan bagaimana cara mengeantisipasi
penyakit asma.
Dari penyuluhan yang tim pengabdian lakukan 5 dari 23 peserta masih belum
mengerti akan tanda-tanda ketika mengalami penyakit asma dengan presentasi
21,7% belum mengetahui dan 78,2% sudah mengetahui mengenai tanda-tanda
penyakit asma. Tim pengabdian masyarakat memberikan beberapa contoh
mengenai tanda-tanda penyakit asma diantara lain seperti nyeri dada, batuk-
batuk, mengi, dan kesulitan bernapas hingga terasa sesak. Maka 5 peserta
mengetahui tanda-tanda penyakit asma pada saat tim pengabdian memberikan
pengetahuan dan 18 peserta lainnya sudah mengetahui bagaimana tanda-tanda
penyakit asma.
Hasil luaran yang telah dicapai pada kegiatan pengabdian masyarakat meliputi
keterampilan memberikan pemahaman bagi masyarakat desa Santren Rt 02 Rw 06
7
tentang penyakit asma. Seperti factor – factor yang mempengaruhi penyakit asma,
cara pencegahan penyakit asma, dan gejala umum penyakit asma.
JAWABAN
NO SOAL RAGU
BENAR SALAH RAGU
1. Asma adalah penyakit menular 11 org 10 org 2 org
2. Mengonsumsi makanan berlemak berpotensi 14 org 9 org -
timbulnya asma
3. Rokok dapat menyebabkan asma semakin 18 org 5 org -
buruk
4. Beberapa obat dan penyebab lain seperti 7 org 14 org 2 org
pewarna rambut dapat menyebabkan asma
5. Jika tidak diobati, asma akan sembuh sendiri 5 org 17 org 1 org
6. Olahraga teratur seperti berenang dapat 17 org 4 org 2 org
menyembuhkan asma
7. Ketika asma sudah terkontrol dengan obat, 15 org 8 org -
maka sulit untuk timbul serangan asma lagi
8. Ketidakpatuhan mengontrol asma akan 12 org 10 org 1 org
mempermudah kekambuhan asma
9. Penyembuhan asma cukup minum obat saja 6 org 12 org 5 org
8
tanpa control yang teratur
10. Melakukan kontrol asma jika terjadi serangan 14 org 8 org 1 org
asma saja
11. Tetap melakukan kontrol asma wlaaupun 19 org 4 org -
gejala asma sudah menurun
BAB 5
KESIMPULAN
1. Daya serap peserta terhadap kegiatan penyuluhan ini cukup baik, hal
ini terlihat dari peserta banyak memberikan pertanyaan
2. Sikap antusias dan rasa ingin tahu peserta cukup besar , ini terlihat dari
keinginan peserta untuk mengadakan kegiatan lanjutan di masa
mendatang
SARAN
9
1. Adanya kegiatan serupa secara berkelanjutan dengan materi-materi
atau informasi yang lebih actual sehingga pengetahuan dan
ketrampilan masyarakat dapat ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kartini, P., & Pratama, E. (2017). Potensi Ekstrak Jahe Merah sebagai Terapi
alami kejadian Asma pada Atlet. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat UNIPMA 2017.
10
LAMPIRAN
10
2. LAMPIRAN PPT
5
6
7
3 DANA PENGELUARAN
8
NO Pengeluaran Harga
1. Print Rp. 10.000
2. Doorprize Rp. 30.000
3. Konsumsi Rp. 45.000
TOTAL RP. 85.000
4 LAMPIRAN QUISONER
9
b) Foto pengisian kuisioner
c) Pemberian konsumsi
10
d) Pemberian dorprize
e) Foto Bersama
11
9
14