Anda di halaman 1dari 5

PERHITUNGAN PESANGON

ALASAN PEMBERIAN PEMBERIAN PESANGON DAN RINCIANNYA

Ada beberapa alasan PHK atau pemutusan hubungan kerja yang disebutkan dalam Undang-
undang dan besaran uang pesangon yang berhak didapatkan, berikut kami rangkum dalam
tabel dibawah:

Uang UU
Jenis PHK UP UPMK UPH
Pisah Ketenagakerjaan

Pengunduran diri tanpa tekanan sesuai Uang


– – UPH Pasal 162 Ayat (1)
prosedur Pisah

Tidak lulus masa percobaan – – – – Pasal 154

Selesainya PKWT (Perjanjian Kerja Waktu


– – – – Pasal 154 huruf b
Tertentu) / Masa Kontrak

Pekerja mangkir dari tugas selama 5 hari


Uang
atau lebih dan telah mendapat panggilan 2 – – UPH Pasal 168 Ayat (1)
Pisah
kali berturut-turut

Pekerja ditahan dan tidak dapat memenuhi


– 1x UPH – Pasal 160 Ayat (7)
tugas (masa kerja diatas 6 bulan)

Pekerja ditahan dan diputuskan bersalah – 1x UPH – Pasal 160 Ayat (7)

Pekerja melakukan pelanggaran perjanjian


kerja, perjanjian kerja bersama atau 1x 1x UPH – Pasal 161 Ayat (3)
peraturan perusahaan

Pekerja mengajukan PHK karena


2x 1x UPH – Pasal 169 Ayat (1)
pelanggaran pengusaha

Pernikahan antar pekerja (jika diatur oleh


1x 1x UPH – Pasal 153
perusahaan)
PHK massal karena perusahaan bangkrut 1x 1x UPH – Pasal 164 (1)

PHK massal karena perusahaan melakukan


2x 1x UPH – Pasal 164 (3)
efisiensi

Pekerja tidak mau melanjutkan hubungan


kerja karena peleburan, penggabungan atau 1x 1x UPH – Pasal 163 Ayat (1)
perubahan status perusahaan

Pengusaha tidak mau melanjutkan hubungan


kerja karena peleburan, penggabungan, dan 2x 1x UPH – Pasal 163 Ayat (2)
perubahan status perusahaan

Perusahaan pailit 1x 1x UPH – Pasal 165

Pekerja meninggal dunia 2x 1x UPH – Pasal 166

Sakit berkepanjangan atau kecelakaan kerja


2x 2x UPH – Pasal 172
(masa kerja diatas 12 bulan)

Usia  pensiun 2x 1x UPH – Pasal 167

JENIS HAK PESANGON DAN CARA PERHITUNGANNYA

1. UANG PESANGON
Untuk menghitung besarnya uang pesangon yang harus dikeluarkan (berdasarkan UU No. 13
Tahun 2003 Pasal 156 Ayat (2)) adalah sebagai berikut:

Masa Kerja Uang Pesangon


< 1 tahun 1 bulan upah
1 tahun sampai < 2 tahun 2 bulan upah
2 tahun sampai < 3 tahun 3 bulan upah
3 tahun sampai < 4 tahun 4 bulan upah
4 tahun sampai < 5 tahun 5 bulan upah
5 tahun sampai < 6 tahun 6 bulan upah
6 tahun sampai < 7 tahun 7 bulan upah
7 tahun sampai < 8 tahun 8 bulan upah
> 8 tahun 9 bulan upah

2. UANG PENGHARGAAN MASA KERJA

Ketentuan ini diatur dalam UU Ketenagakerjaan Pasal 156 Ayat (3) dengan rincian besaran
UPMK sebagai berikut:

Masa Kerja Uang Penghargaan


< 3 tahun –
3 tahun sampai < 6 tahun 2 bulan upah
6 tahun sampai < 9 tahun 3 bulan upah
9 tahun sampai < 12 tahun 4 bulan upah
12 tahun sampai < 15 tahun 5 bulan upah
15 tahun sampai < 18 tahun 6 bulan upah
18 tahun sampai < 21 tahun 7 bulan upah
21 tahun sampai < 24 tahun 8 bulan upah
> 24 tahun 10 bulan upah

3. UANG PENGGANTIAN HAK

Uang penggantian ini diatur dalam UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal
156 Ayat (4) dengan ketentuan:

a. Cuti tahunan yang belum sempat diambil atau belum gugur

b. Biaya penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan yang ditetapkan

(15% dari jumlah uang pesangon ditambah UPMK)


c. Biaya transportasi pekerja (termasuk keluarga) ke tempat dimana ia diterima bekerja

(uang ini biasanya diberikan ketika karyawan ditugaskan ke lain daerah yang cukup

jauh dan sulit dijangkau; perusahaan biasanya memberikan uang ganti transportasi)

d. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau

perjanjian kerja bersama

PERHITUNGAN PAJAK PESANGON


Pesangon yang diberikan perusahaan pada karyawan yang terkena layoff atau PHK dikenai
pajak. Dasar pengenaan pajaknya adalah besarnya penghasilan bruto yang didapatkan
karyawan. Adapun tarif pajak yang dikenakan adalah sebagai berikut: 

 Penghasilan bruto sampai dengan Rp 150.000.000,00 = 0%


 Penghasilan bruto Rp50.000.000,00 – Rp100.000.000,00 = 5%
 Penghasilan bruto Rp100.000.000,00 – Rp500.000.000,00 = 15% 
 Penghasilan bruto lebih dari Rp500.000.000,00 = 25% 

Contoh Kasus :

Aryana merupakan pegawai PT Sentosa Adhi Karya. Tahun 2020, saat PT tersebut
mengalami kerugian, PT Sentosa Adhi Karya melakukan Pemutusan Hubungan Kerja.
Sebagai karyawan yang terkena layoff, Aryana memperoleh total pesangon sebesar
Rp150.000.000,00 yang dibayarkan sekaligus oleh perusahaan. 

Perhitungan pajak pesangon Aryana adalah sebagai berikut: 

Jumlah Pesangon: Rp200.000.0000,00

Perhitungan pajak pesangon: 

0%   x Rp50.000.000   =                     0
5%   x Rp50.000.000   = Rp  2.500.000
15% x Rp100.000.000 = Rp15.000.000
____________________________________
                                        Rp17.500.000

Anda mungkin juga menyukai