Anda di halaman 1dari 5

Pengertian :

Tumor tulang merupakan suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang disebabkan oleh
sekelompok sel-sel tulang tumbuh dengan tidak terkendali. Sebagian tumor tulang bersifat
jinak, tidak bersifat kanker, sehingga tidak menyebar. Meski demikian, tumor jinak tulang
tetap menyebabkan kerusakan pada tulang. Tumor tulang akan melemahkan daerah yang
terkena dan membuatnya rentan terhadap benturan. Sebagian lain tumor tulang bersifat
ganas dan merupakan kanker

Klasifikasi :

Etiologi : 1. Giant cell tumor. Tumor dengan sel


 Radiasi radio aktif raksasa ini terbilang langka. Umumnya,
bersifat jinak dan sering ditemukan pada
 Faktor keturunan (genetik) bagian kaki.
 Beberapa kondisi tulang yang 2. Osteochondroma. Menurut American
ada sebelumnya yang Academy of Orthopedic
disebabkan oleh penyakit Surgeons (AAOS), osteochondroma
adalah jenis tumor tulang jinak yang
 Pertumbuhan tulang yang paling umum. Jenis ini menyumbang
terlalu cepat sekitar 35-40 persen dari semua tumor
 Sering mengonsumsi zat-zat TUMOR TULANG tulang jinak.
toksik seperti : makanan 3. Osteoblastoma. Jenis ini sering ditemui di
dengan pengawet, merokok, dll usia dewasa
muda. Osteoblastoma biasanya mengenai
tulang belakang dan panjang pada tubuh.
4. Osteoid osteoma. Tumor tulang jinak
jenis ini paling sering menyerang usia 20
tahun ke atas. Lokasi yang terserang
umumnya bagian tulang-tulang panjang
tubuh.
5. Enchondroma. Tumor tulang jinak ini
umumnya tak memiliki gejala dalam
Komplikasi : kebanyakan kasus. Jenis ini paling umum
 Patah tulang menjadi penyebab untuk tumor di tangan
 Penurunan berat badan, anemia,
penurunan kekebalan tubuh dan
Manifestasi klinis :
metastase paru
 Nyeri/pembengkakan
 Gangguan saraf tepi, penurunan kadar
ekstreminitas yang terkena
sel darah, perubahan jenis kulit dan
kebotakan pada kemoterapi  Pembengkakan pada tulang atas
atau persendian serta pergerakan
terbatas
 Teraba masa tulang dan
peningkatan suhu tubuh
 Gejala – gejala penyakit
Penatalaksanaan : metastatik meliputi nyeri dada,
 Kemoterapi batuk, demam, berat badan
 Terapi pembedahan dan menurun dan malaise
pengangkatan tumor
 Terapi penyinaran tumor
Pemeriksaan diagnostik :
 Radiologi
 CT
 Biopsi
 Skening tulang
 Pemeriksaan darah
 MRI
 Scntigrafi
PATHWAY TUMOR TULANG

Bahan Limfedema
Genetik Radiasi Kimia Trauma Kronis Infeksi

Tumbuh dan berkembangnya sel tumor

Tumor

Menginvasi jaringan lunak

Respon Osteolitik Respon Osteoblastik

Penimbunan periosteum
Terjadi destruksi tulang terbaru

Pertumbuhan tulang yang abortif

Rongga sendi sempit, terjadi erosi Adanya massa pada tulang

Pembedahan

Terputusnya Nyeri Akut Nyeri saat


kontinuitas jaringan melakukan gerakan

Luka terbuka Dapat menjadi kanker


Kesulitan melakukan
mobilisasi
Menyerang jaringan abnormal
Beresiko
masuknya bakteri Metastase
Gangguan Mobilitas Fisik

Kurangnya terpapar
Resiko
informasi terkait
Infeksi
penyakit yang dialami

Ansietas
SDKI : Resiko Infeksi (D.0142) SDKI : Nyeri Akut D.007 SDKI : Gangguan Mobilitas Fisik
SLKI : Tingkat infeksi (L. 14137) SLKI : D.0054
Tingkat nyeri L.08066 SLKI : Mobilitas Fisik L.05042
1. Kebersihan tangan meningkat 1. Keluhan nyeri menurun 1. Pergerakan ekstremitas
2. Kebersihan badan meningkat 2. Meringis menurun meningkat
3. Nafsu makan meningkat Kontrol nyeri L.08063 2. Kekuatan otot meningkat
4. Demam menurun 1. Kemampuan mengetahui 3. Nyeri menurun
5. Kemerahan menurun nyeri meningkat 4. Kecemasan menurun
6. Kadar sell darah putih menurun 2. Melaporkan nyeri 5. Gerakan terbatas meningkat
SIKI : terkontrol meningkat 6. Kelemahan fisik menurun
Pencegahan infeksi (I.14539) 3. Kemampuan SIKI : Dukungan Mobilisasi 1.05173
Tindakan : menggunakan teknik non – Aktifitas – aktifitas :
1. Monitor tanda dan gejala infeksi farmakologi meningkat Observasi :
local dan sistemik SIKI : Manajemen Nyeri (1.08238) 1. Identifikasi adanya nyeri atau
2. Pertahankan teknik aseptic pada Aktifitas – aktifitas : keluhan fisik lainnya
pasien berisiko tinggi Observasi 2. Identifikasi toleransi melakukan
1. Identifikasi skala nyeri pergerakan
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Identifikasi lokasi, durasi , 3. Monitor kondisi umum selama
4. Ajarkan cara mencuci tangan
intensitas , karakteristik melakukan mobilisasi
dengan benar
nyeri Terapeutik
5. Anjurkan meningkatkan asupan 3. Identifikasi faktor yang 1. Fasilitasi melakukan pergerakan
nutrisi mempengaruhi tingkat
Managemen Nutrisi (I.03119) 2. Libatkan keluarga untuk
nyeri membantu pasien dalam
Tindakan : Terapeutik meningkatkan pergerakan
1. Berikan teknik non Edukasi
1. Identivikasi status nutrisi farmakologi untuk 1. Jelaskan tujuan dan prosedur
2. Identifikasi alergi dan itoleransi mengurangi nyeri mobilisasi
makanan (relaksasi nafas dalam, 2. Anjurkan mobilisasi dini
3. Monitor asupa makanan positioning)
4. Monitor hasil pmeriksan Kolaborasi
labratorium 1. Kolaborasi pemberian
5. Fasilitasi menentukan pedoman analgesik
diet
6. Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
7. Berikan suplemen makanan
8. Anjurkan posisi duduk SDKI : Ansietas D.0080
9. Ajarkan diet yang di programkan SLKI : Tingkat Ansietas L.09093
1. Verbal kebingungan menurun
2. Verbal khawatir tentang kondisi yang dihadapi menurun
3. Perilaku gelisah menurun
4. Perilaku tegang menurun
5. Konsentrasi membaik
6. Pola tidur membaik
SIKI : Reduksi Ansietas 1.09314
Tindakan :
Observasi
1. Identifikasi tingkat ansietas
2. Monitor tanda – tanda ansietas
Terapeutik
1. Ciptakan suasana terapeutik
2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
Edukasi
1. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
2. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
3. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antlansietas, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin,Arif.2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem


muskuloskeletal. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC
Nurarif amin H & Hardhi kusuma.2015.Aplikasi keperawatan berdasarkan diagnosa medis.
Mediaction : Jogja
Price, Sylvia & Loiraine M. Wilson. 1998. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Edisi
4. Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st ed ).
Jakarta
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I). Jakarta.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta
PPNI.2018.Standar Luaran Keperawatan Indonesia:Definisi Dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI.2018.Standar intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI.2018.Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia:Definisi Dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
WOC TUMOR TULANG

Oleh :
Siska Nuraini
071202031

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021/2022

Anda mungkin juga menyukai