Tumor tulang merupakan suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang disebabkan oleh
sekelompok sel-sel tulang tumbuh dengan tidak terkendali. Sebagian tumor tulang bersifat
jinak, tidak bersifat kanker, sehingga tidak menyebar. Meski demikian, tumor jinak tulang
tetap menyebabkan kerusakan pada tulang. Tumor tulang akan melemahkan daerah yang
terkena dan membuatnya rentan terhadap benturan. Sebagian lain tumor tulang bersifat
ganas dan merupakan kanker
Klasifikasi :
Bahan Limfedema
Genetik Radiasi Kimia Trauma Kronis Infeksi
Tumor
Penimbunan periosteum
Terjadi destruksi tulang terbaru
Pembedahan
Kurangnya terpapar
Resiko
informasi terkait
Infeksi
penyakit yang dialami
Ansietas
SDKI : Resiko Infeksi (D.0142) SDKI : Nyeri Akut D.007 SDKI : Gangguan Mobilitas Fisik
SLKI : Tingkat infeksi (L. 14137) SLKI : D.0054
Tingkat nyeri L.08066 SLKI : Mobilitas Fisik L.05042
1. Kebersihan tangan meningkat 1. Keluhan nyeri menurun 1. Pergerakan ekstremitas
2. Kebersihan badan meningkat 2. Meringis menurun meningkat
3. Nafsu makan meningkat Kontrol nyeri L.08063 2. Kekuatan otot meningkat
4. Demam menurun 1. Kemampuan mengetahui 3. Nyeri menurun
5. Kemerahan menurun nyeri meningkat 4. Kecemasan menurun
6. Kadar sell darah putih menurun 2. Melaporkan nyeri 5. Gerakan terbatas meningkat
SIKI : terkontrol meningkat 6. Kelemahan fisik menurun
Pencegahan infeksi (I.14539) 3. Kemampuan SIKI : Dukungan Mobilisasi 1.05173
Tindakan : menggunakan teknik non – Aktifitas – aktifitas :
1. Monitor tanda dan gejala infeksi farmakologi meningkat Observasi :
local dan sistemik SIKI : Manajemen Nyeri (1.08238) 1. Identifikasi adanya nyeri atau
2. Pertahankan teknik aseptic pada Aktifitas – aktifitas : keluhan fisik lainnya
pasien berisiko tinggi Observasi 2. Identifikasi toleransi melakukan
1. Identifikasi skala nyeri pergerakan
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Identifikasi lokasi, durasi , 3. Monitor kondisi umum selama
4. Ajarkan cara mencuci tangan
intensitas , karakteristik melakukan mobilisasi
dengan benar
nyeri Terapeutik
5. Anjurkan meningkatkan asupan 3. Identifikasi faktor yang 1. Fasilitasi melakukan pergerakan
nutrisi mempengaruhi tingkat
Managemen Nutrisi (I.03119) 2. Libatkan keluarga untuk
nyeri membantu pasien dalam
Tindakan : Terapeutik meningkatkan pergerakan
1. Berikan teknik non Edukasi
1. Identivikasi status nutrisi farmakologi untuk 1. Jelaskan tujuan dan prosedur
2. Identifikasi alergi dan itoleransi mengurangi nyeri mobilisasi
makanan (relaksasi nafas dalam, 2. Anjurkan mobilisasi dini
3. Monitor asupa makanan positioning)
4. Monitor hasil pmeriksan Kolaborasi
labratorium 1. Kolaborasi pemberian
5. Fasilitasi menentukan pedoman analgesik
diet
6. Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
7. Berikan suplemen makanan
8. Anjurkan posisi duduk SDKI : Ansietas D.0080
9. Ajarkan diet yang di programkan SLKI : Tingkat Ansietas L.09093
1. Verbal kebingungan menurun
2. Verbal khawatir tentang kondisi yang dihadapi menurun
3. Perilaku gelisah menurun
4. Perilaku tegang menurun
5. Konsentrasi membaik
6. Pola tidur membaik
SIKI : Reduksi Ansietas 1.09314
Tindakan :
Observasi
1. Identifikasi tingkat ansietas
2. Monitor tanda – tanda ansietas
Terapeutik
1. Ciptakan suasana terapeutik
2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
Edukasi
1. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
2. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
3. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antlansietas, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
Siska Nuraini
071202031