Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Siska Nuraini

NIM : 071202031

KEPERAWATAN JIWA

RESIKO BUNUH DIRI

A. DEFINISI BUNUH DIRI


Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri
kehidupannya. Secara umum, bunuh diri berasal dari bahasa Latin “suicidium”, dengan “sui”
yang berarti sendiri dan “cidium” yang berarti pembunuhan. Schneidman mendefinisikan
bunuh diri sebagai sebuah perilaku pemusnahan secara sadar yang ditujukan pada diri
sendiri oleh seorang individu yang memandang bunuh diri sebagai solusi terbaik dari sebuah
isu.
B. PENYEBAB PERILAKU BUNUH DIRI
Menurut Dalami (2009), etiologi bunuh diri yang digolongkan atas berbagai unsur antara
lain:
1. Penyebab bunuh diri pada anak
Pelarian dari penganiayaan atau pemerkosaan, situasi keluarga yang kacau, perasaan
tidak disayang, selalu dikritik, gagal sekolah, takut atau dihina di sekolah, kehilangan
orang yang dicintai, dihukum orang lain.
2. Penyebab bunuh diri pada remaja
Hubungan interpersonal yang tidak bermakna, sulit mempertahankan hubungan
interpersonal, pelarian dari penganiayaan fisik atau pemerkosaan, perasaan tidak
mengerti orang lain, kehilangan orang yang dicintai, keadaan fisik, masalah dengan
orang tua, masalah seksual, depresi.
3. Penyebab bunuh diri pada mahasiswa
Self ideal yang terlalu tinggi, cemas akan tugas akademik yang banyak, kegagalan
akademi berarti kehilangan penghargaan dan kasih sayang orang tua, kompetisi untuk
sukses.
4. Penyebab bunuh diri pada usia lanjut
Perubahan status dari mandiri ketergantungan penyakit yang menurunkan kemampuan
berfungsi, perasaan tidak berarti di masyarakat, kesepian dan isolasi social, kehilangan
ganda (seperti pekerjaan kesehatan pasangan, sumber hidup berkurang.
5. Beberapa factor determinan pada perilaku bunuh diri: kebudayaan, jenis kelamin, umur,
status social, status perkawinan, gangguan jiwa (Dalami, 2009).
6. Sejarah percobaan bunuh diri
7. Sejarah bunuh diri dalam keluarga
8. Isolasi, hidup sendiri, kehilangan dukungan, penolakan
9. Hopelessness dan cognitive rigidity
10. Stresor atau kejadian hidup yang negatif (masalah pekerjaan, pernikahan, seksual,
patologi keluarga, konflik interpersonal, kehilangan, berhubungan dengan kelompok
teman yang suicidal) 
11. Kemarahan, agresi, dan impulsivitas
12. Rendahnya tingkat 5-HIAA
13. Key symptoms (anhedonia, impulsivitas, kecemasan / panik, insomnia global, halusinasi
perintah)
14. Suicidality (frekuensi, intensitas, durasi, rencana dan perilaku persiapan bunuh diri)
C. FACTOR PREDISPOSISI
Stuart (2011) menyebutkan bahwa faktor predisposisi yang menunjang perilaku resiko
bunuh diri meliputi:
1. Diagnosis psikiatri
2. Sifat kepribadian
3. Lingkungan psikososial
4. Ri Faktor biokimia
5. wayat keluarga
D. FAKTOR PRESIPITASI
1. Faktor pencetus seseorang melakukan percobaan bunuh diri adalah :
2. Perasaan terisolasi dapat terjadi karena kehilangan hubungan interpersonal/ gagal
melakukan hubungan yang berarti.
3. Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stres.
4. Perasaan marah/ bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri sendiri.
5. Cara untuk mengakhiri keputusasaan.
Penyebab lain: 
 Adanya harapan untuk reuni dan fantasy.
 Merupakan jalan untuk mengakhiri keputusasaan dan ketidakberdayaan
 Tangisan untuk minta bantuan
 Sebuah tindakan untuk menyelamatkan muka dan mencari kehidupan yang lebih baik
E. JENIS – JENIS PERILAKU BUNUH DIRI
Perilaku bunuh diri terbagi menjadi tiga kategori (Stuart, 2011):
1. Ancaman bunuh diri yaitu peringatan verbal atau nonverbal bahwa seseorang tersebut
mempertimbangkan untuk bunuh diri.
2. Upaya bunuh diri yaitu semua tindakan terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh
individu yang dapat menyebabkan kematian jika tidak dicegah.
3. Bunuh diri yaitu mungkin terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau diabaikan.
Sementara itu, Yosep (2010) mengklasifikasikan terdapat tiga jenis bunuh diri, meliputi:
1. Bunuh diri anomik
2. Bunuh diri altruistik
3. Bunuh diri egoistik
F. TANDA DAN GEJALA
Data subbyektif
a. Keputusasaan
b. Celaan terhadap diri sendiri, perasaan gagal dan tidak berguna
Data obyektif
1) Sedih
2) Marah
b. Putus asa
c. Tidak berdaya
d. Memberikan isyarat verbal maupun non verbal
G. POHON MASALAH
Risiko Cedera / kematian

Risiko bunuh diri

Harga diri Rendah Halusinasi Gangguan isi pikir

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko Perilaku Bunuh Diri

Anda mungkin juga menyukai