Anda di halaman 1dari 25

Program Studi Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri


Universitas Bung Hatta

TRANSMISI
PULI – SABUK RATA

Edi Septe
FUNGSI
 Mentransmisikan daya dari suatu poros ke poros lain melalui puli
yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.
 Mentransmisikan daya yang besar untuk jarak poros yang relatif
jauh.

TiPs
- Poros harus lurus agar tarikan pada belt uniform
- Jarak poros tidak terlalu dekat agar sudut kontak pada roda yang
kecil sebesar mungkin
- Jarak poros jangan terlalu jauh agar sabuk tidak terlalu berat dan
tidak bergoyang sehingga bagian pinggir sabuk cepat rusak
- Jarak antar poros maksimum 10 m, dan minimum 3,5 kali
diameter roda yang besar
- Tarikan yang kuat supaya bagian bawah, dan sabuk yang kendor
di atas agar sudut kontak bertambah besar
Koefisien Gesek
 Kecepatan sabuk dibatasi 20 – 22,5 m/s. Jika kecepatan
meningkat, maka gaya sentrifugal akan bertambah besar,
dan akan mengurangi daya yang diteruskan.

 Ditentukan oleh: Bahan sabuk dan puli, kecepatan sabuk,


dan faktor slip

 Untuk sabuk kulit dan puli besi cor, koefisien gesek dapat
diprediksi dengan persamaan:
μ = 0,54 – [ 42,6 / (152,6 + v) ]
v = kecepatan sabuk, m/men
Panjang Sabuk
E

α F

α α
J K
O1 O2

H
G
x
Perhatikan segitiga MO2O1
 Panjang sabuk : L  arc GJE  EF  arc FKH  HG
L  2 arc JE  EF  arc FK 

 sin   x 
r1  r2 
2
, karena sudutnya kecil maka sin   
2x

  x
r1  r2 
2

2x
 
arc JE  r1    
2 
 
arc FK  r2    
2 
EF  MO2  x 2  r1  r2 
2

2
r r 
x 1  1 2 
 x 
Berdasarkan teori binomial :
 1  r1  r2  2 
EF  x 1     .........
 2  x  

EF  x 
r1  r2 
2

2x
  
L  2 r1      x 
r1  r2 
2
 
 r2    
 2  2x 2 
 
L  2 r1  r1   x 
r1  r2 
2
 
 r2  r2  
 2 2x 2 

L  2  r1  r2    r1  r2   x 
r1  r2  
2


 2 2 x 

L   r1  r2   2 r1  r2   2 x 
r1  r2  
2


 x 
Substitusi nilai  
r1  r2 
x

L   r1  r2   2
r1  r2 
r1  r2   2 x  r1  r2  
2


 x x 
 2r1  r2  r1  r2  
2 2
L   r1  r2    2x  
 x x 


L  π r1  r2   2 x 
r1  r2  
2


 x 
M
E
H
α α
J α K
O1 O2

F
G
x

Perhatikan segitiga MO2O1


Panjang sabuk  arc GJE  EF  arc FKH  HG
 2 arc JE  EF  arc FK 
r r
sin   1 2
x
r r
karena sudutnya kecil : sin     1 2
x
 
arc JE  r1   
 2 
 
arc FK  r2   
 2 
EF  MO2  x 2  r1  r2 
2

2
 r  r2 
 x1  1 
 x 
Berdasarkan teori binomial :
 1  r1  r2 
2

EF  x 1     .........

 2  x  

EF  x
r1  r2 
2

2x
  
L  2 r1      x 
r1  r2 2
 
 r2    
 2  2x 2 
 
L  2 r1  r1   x 
r1  r2 
2
 
 r2  r2  
 2 2x 2 

L  2  r1  r2    r1  r2   x 
r1  r2  
2


 2 2 x 

L   r1  r2   2 r1  r2   2 x 
r1  r2  
2


 x 
Substitusi nilai  
r1  r2 
x


L   r1  r2   2
r1  r2 
r1  r2   2 x  r1  r2  
2


 x x 
 2r1  r2  r1  r2  
2 2
L   r1  r2    2x  
 x x 


L  π r1  r2   2 x 
r1  r2  
2


 x 
• Daya yang ditransmisikan sabuk ditentukan oleh:
– Kecepatan sabuk
– Tarikan sabuk pada puli
– Sudut kontak antara sabuk dengan puli yang kecil
– Kondisi pemakaian

• Daya yang ditransmisikan Sabuk

N
T1  T2  . v
, HP
T1 : Tarikan sisi tegang, kg
75 T2 : Tarikan sisi kendor, kg
v : kecepatan sabuk, m/det
 Rasio Tarikan pada Sabuk

T1 : Tarikan sisi tegang, kg


T2 : Tarikan sisi kendor, kg
T2 Θ : Sudut kontak puli dan sabuk, rad.
T
F
Perhatikan bagian kecil sabuk PQ.
A PQ setimbang dengan gaya-gaya :
1. Tarikan T pada P
θ
2. Tarikan T + T pada Q
P
3. Reaksi normal RN
θ RN
4. Gaya gesek F = μ . RN
Q
Jumlah gaya-gaya horizontal :
RN = (T+T) sin /2 + T sin /2
B
-- sin /2 = /2 --- <<<
T1 RN = (T+T). /2 + T . /2
= (T. /2 + T. /2 + T . /2
RN = T.  …………………….. (i)
--- T.  / 2 diabaikan
Jumlah gaya-gaya horizontal :
T2 RN = (T+T) sin /2 + T sin /2
T -- sin /2 = /2 --- <<<
F
RN = (T+T). /2 + T . /2
A
= (T. /2 + T. /2 + T . /2
θ
--- T.  / 2 diabaikan
P RN = T.  …………………….. (i)
θ RN
Q
Jumlah gaya-gaya vertikal :
μ. RN = (T+T) cos /2 - T cos /2
B -- cos /2 = 1 --- <<<
T1
μ. RN = T + T - T
RN = T / μ ………………….. (ii)
Substitusi (i) dan (ii) :
T.  = T / μ
T / T = μ. 

Integrasi kedua bagian


dengan batas T2 dan T1 :

T
T1 T1

T
T2
   
T2

Log T1 / T2 = μ.

T1 = eμ. e : 2,718
μ : Koefisien gesek sabuk dan puli
T2 Θ : Sudut kontak puli dan sabuk, rad.
 Kekuatan Sabuk
T1 = t . b. t
t : Kekuatan tarik izin sabuk
b : lebar sabuk
t : tebal sabuk
 Teg. sabuk kulit: 210 – 350 kg/cm2,
dengan faktor keamanan 8 – 10.
Tarikan Sentrifugal
 Perhatikan bagian kecil PQ :
 Panjang sabuk (PQ):
L = r . dθ
Tc’
r : radius puli
dθ : sudut kontak
 Berat sabuk (PQ):
dθ W = w . r . dθ
P
w = berat sabuk per
Ft satuan panjang
Q  Gaya sentrigufal :
Ft = W . v2 / g . r
 Gaya sentrifugal pada PQ :
Ft = w. r. dθ. v2 / g r
Ft = w. dθ. v2 / g
Tc
v : kecepatan linier sabuk
g : percepatan gravitasi
Tc’

 Tarikan sentrifugal Tc yang bekerja


P
dθ secara tangensial pada P dan Q
Ft menjaga sabuk dalam kesetimbangan
Q

Tc
Jumlah gaya (gaya sentrifugal dan tarikan
sentrifugal) horizontal adalah :
2 Tc sin (dθ/2) = w. dθ. v2 / g
--- sudut dθ sangat kecil,
maka : sin dθ/2 = dθ/2
2 Tc (dθ/2) = w. dθ. v2 / g
Tc = w. v2 / g
Daya yang ditransmisikan oleh sabuk :
N = (T1 – T2) . v / 75
T1 : Tarikan sisi tegang, kg
T2 : Tarikan sisi kendor, kg
v : kecepatan sabuk, m/det
T1/T2 = eu.θ
T2 = T1 / eu.θ
N = (T1 - T1 / eu.θ). v / 75
N = T1 (1 - 1/ eu.θ). v / 75
---- C = (1 - 1/ eu.θ) / 75
N = T1 . v . C
T1 = T – Tc
T : Tarikan maksimum, kg
Tc : Tarikan sentrifugal, kg
N = T - Tc . v . C
--- Tc = w . v2/g
N = {T – (w . v2/g)} . v . C
N = (T . v - w . v3/g) . C

Untuk daya maksimum : dN / dv = 0


T – (3 wv2/g) = 0
--- Tc = w . v2/g
T – 3 Tc = 0
T = 3 Tc
Soal 1 :
Dua puli berdiameter 450 mm dan 200 mm pada poros paralel
berjarak 1,95 m dihubungkan dengan sabuk menyilang. Rancang
panjang sabuk dan sudut kontak sabuk – puli pada kedua puli
tersebut.
Apabila putaran puli besar 200 rpm, tarikan maksimum sabuk
adalah 1 ton dan koefisien gesek 0,25. Tentukan daya yang mampu
ditransmisikan

Soal 2 :
Sabuk kulit 9 x 250 mm digerakkan dengan puli berdiameter 96 cm
pada 336 rpm. Jika sudut kontak pada puli kecil 120o dan tegangan
pada sisi tegang sabuk 20 kg/cm2 Rancang daya yang dapat
ditransmisikan sabuk dengan berat 0,00098 kg/cm3, apabila
koefisien gesek 0,35
Kapasitas Daya Sabuk Kulit (HP/cm lebar)
Kapasitas Daya Sabuk dari Kanvas
Berlapis Karet (HP/cm lebar)

• Kapasitas daya untuk sabuk dari bahan terpal (kec. 10 m/s)


• Untuk beban ringan: 0,23 kw (0,34 HP) per cm lebar puli
• Untuk beban berat: 0,289 kw (0,392 HP) per cm lebar puli
PULI
Diameter Puli :
Jika tarikan sentrifugal adalah :
Tc = w . v2/g
Maka diameter puli dapat dihitung
berdasarkan kecepatan, yaitu :
D = 60 . v /  . n

Lebar Puli :
B = 1,25 . b
dimana b = lebar sabuk
Q&A

Anda mungkin juga menyukai