Anda di halaman 1dari 11

PERBEDAAN TINGKAT PARTISIPASI PESERTA DIDIK SEKOLAH

DASAR DALAM PEMBELAJARAN DARING PJOK DI SEKOLAH


DASAR PEDESAAN DAN PERKOTAAN

E-JOURNAL

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta


untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh:
Khabibunnaswan
NIM. 17604224073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
PERSETUJUAN

Jurnal yang berjudul “Perbedaan Tingkat Partisipasi Peserta Didik Sekolah Dasar

dalam Pembelajaran Daring PJOK di Sekolah Dasar Pedesaan dan Perkotaan“

yang disusun oleh Khabibunnaswan, NIM. 17604224073 ini telah disetujui oleh

pembimbing dan reviewer.

Yogyakarta, Februari 2022


Pembimbing Reviewer

Drs. Sriawan, M.Kes. Prof. Soni Nopembri, Ph.D.


NIP. 195808301987031003 NIP. 197911122003121002
Perbedaan Tingkat Partisipasi....(Khabibunnaswan) 1

PERBEDAAN TINGKAT PARTISIPASI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR


DALAM PEMBELAJARAN DARING PJOK DI SEKOLAH DASAR PEDESAAN
DAN PERKOTAAN
DIFFERENCES OF LEVEL OF PHYSICAL EDUCATION PARTICIPATION LEARNING IN RURAL AND
URBAN ELEMENTARY SCHOOLS DURING 2021

Oleh: Khabibunnaswan, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjas, FIK, UNY, khabibunnaswan @gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat partisipasi pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar
pedesaan dan perkotaan pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif komparatif
dengan metode survei. Subjek dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV SD Negeri Pungkuran Kabupaten
Bantul yang berjumlah 28 peserta didik dan peserta didik di SD Negeri Gejayan Kabupaten Sleman yang berjumlah 24
orang yang diambil dengan total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu angket yang berjumlah 30 butir. Teknik
analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan tingkat partisipasi pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar pedesaan dan perkotaan pada masa pandemi
Covid-19 tahun 2021, dibuktikan dengan t hitung 0,571 < t tabel 2,008, dan nilai signifikansi 0,570 > 0,05. Partisipasi
pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar pedesaan dan perkotaan pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021 pada kategori
cukup.
Kata kunci: perbedaan, partisipasi, pembelajaran PJOK, pandemi Covid-19

Abstract
This research aims to determine the difference in the level of Physical Education learning participation in rural
and urban elementary schools during the COVID-19 pandemic in 2021. The type of research was a descriptive
comparative study with survey method. The research subjects were the fourth grade students of SD Negeri Pungkuran
(Pungkuran Elementary School), Bantul Regency, with the total of 28 students and students at SD Negeri Gejayan
(Gejayan Elementary School), Sleman Regency, amounting to 24 students who were taken by total sampling. The
research instrument was a questionnaire totaling 30 items. The data analysis technique utilized normality test,
homogeneity test, and t test. The results show that there is no difference in the level of Physical Education learning
participation in rural and urban elementary schools during the COVID-19 pandemic in 2021, as shown by the t count
at 0.571 < t table at 2.008, and the significance value at 0.570 > 0.05. Participation in Physical Education learning in
rural and urban elementary schools during the COVID-19 pandemic in 2021 is in the medium level.
Keywords: differences, participation, Physical Education learning, Covid-19 pandemic

PENDAHULUAN Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan


Saat ini Indonesia bahkan dunia sedang (PJOK) merupakan salah satu bagian dari mata
dihadapkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang pelajaran yang diberikan di sekolah. PJOK memiliki
disebabkan oleh virus corona atau lebih dikenal tujuan yang bersifat menyeluruh yang mencakup aspek
dengan istilah Corona Virus Disease (Covid-19). fisik, kognitif, afektif, emosional, sosial dan moral.
Pelaksanaan kurikulum darurat pada kondisi khusus PJOK merupakan suatu proses interaksi antara peserta
secara rinci diatur melalui Keputusan Kabalitbangbuk didik dan lingkungan yang dikelola melalui pendidikan
Nomor 018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan jasmani secara sistematik untuk membentuk manusia
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 seutuhnya, yaitu untuk mengembangkan aspek
pada PAUD, Dikdas, dan Dikmen. Penerapan physical, psychomotor, cognitif, dan aspek afektif
kurikulum darurat bertujuan untuk memberikan (Komarudin, 2016: 14). Hakikat pembelajaran PJOK
fleksibilitas bagi satuan pendidikan dalam menentukan yang syarat dengan gerakan fisik, pembelajarannya
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dilakukan di ruang terbuka atau di lapangan. Metode
pembelajaran peserta didik. Satuan pendidikan pada untuk pendidikan olahraga adalah metode deduktif
kondisi khusus dalam pelaksanaan pembelajaran dapat atau metode perintah, dengan ragam pemberian tugas,
1) tetap melaksanakan Kurikulum Nasional; 2) demonstrasi dan sedikit penjelasan (Herlina &
menerapkan kurikulum darurat; atau 3) Suherman, 2020: 7). Dengan berbagai keterbatasan
menyederhanakan kurikulum secara mandiri. pada akses internet, dan kemampuan operasional pada
2 jurnal Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Edisi……Tahun….

fitur-fitur online, PJOK dengan sendirinya menemui instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya
berbagai hambatan dan kendala di masa pandemi sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru
Covid-19. Partisipasi peserta didik dalam mengikuti dapat memastikan peserta didik mengikuti
pelajaran PJOK dapat disebabkan oleh beberapa pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun
faktor, antara lain faktor pengetahuan, sikap, di tempat yang berbeda. Selain itu, yang terpenting
dorongan, kerjasama, dan lingkungan (Sardiman, adalah kesiapan pendidik dan peserta didik untuk
2015: 77). berinteraksi secara online.
Partisipasi peserta didik dalam mengikuti Pembelajaran daring memiliki hambatan dalam
pembelajaran PJOK sangat beragam. Partisipasi pelaksanaannya. Pendapat Khasanah (2021: 48) bahwa
belajar dapat diartikan sebagai keikutsertaan peserta walaupun pembelajaran daring mampu memberikan
didik dalam suatu kegiatan belajar yang ditunjukkan layanan yang menarik dan efektif, tetap saja dalam
dengan perilaku fisik dan psikisnya. Partisipasi belajar pelaksanaanya memiliki tantangan sendiri.
menuntut keikutsertaan peserta didik untuk Jamaluddin, dkk., (2020: 4) menyatakan bahwa
bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan belajar pembelajaran daring memiliki kekuatan, tantangan dan
(Hapsara, 2020: 10). Partisipasi peserta didik sangat hambatan tersendiri. Saiful Mujani Research and
dibutuhkan dalam proses pembelajaran, karena peserta Consulting (SMRC) merilis data hasil survei yang
didik tidak hanya sebagai pendengar saat guru dilakukan pada rentang waktu 5 - 8 Agustus 2020
mengajar, akan tetapi harus ditunjukkan partisipasinya terkait pendidikan online di masa pandemi Covid-19.
dalam proses pembelajaran. Semakin besar partisipasi, Hasil survei tersebut menunjukkan, 92% peserta didik
maka semakin besar pula rasa keingintahuan peserta mengalami banyak masalah dalam mengikuti
didik pada pelajaran tersebut. pembelajaran daring selama pandemi Covid-19
Peran penting seorang guru untuk merebak.
menumbuhkan rasa untuk berpartisipasi dari diri Sekolah di wilayah desa dan kota memiliki
peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran. Jika perbedaan yang sangat nyata dari segi akses, sarana
partisipasi peserta didik semakin baik, maka guru akan dan prasarana hingga sumber daya pengajar. Ditinjau
mudah mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dari segi fasilitas, pendidikan di kota mendapat
peserta didik dan mencari jalan terbaik untuk fasilitas-fasilitas yang dirasa cukup untuk menunjang
memberikan pemahaman kembali mata pelajaran yang proses pembelajaran. Keadaan di sekolah antara di
sulit dimengerti. Sebaliknya jika peserta didik kurang kota dan di desa juga berbeda. Fasilitas sekolah
berpartisipasi dalam pembelajaran, maka guru akan perkotaan relatif lebih maju, tidak seperti yang ada di
mengalami kesulitan dalam mengetahui kesulitan- desa pendidikan di kota sangat berbeda dibandingkan
kesulitan belajar yang dihadapi peserta didiknya. di desa, dimana kota adalah banyaknya informasi yang
Partisipasi peserta didik yang besar akan tercipta ada, dan juga adanya internet yang mendunia saat ini.
suasana keterbukaan antara guru dan peserta didik, sedangkan di desa sebaliknya. Desa mempunyai
sehingga kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi komitmen untuk memperoleh pendidikan dan juga
peserta didik dapat diatasi secara cepat dan tepat. Hal mereka berlomba-lomba untuk untuk memeproleh
ini akan mendorong peserta didik untuk selalu pendidikan yang lebih dari pada yang ada di kota.
berprestasi. Berdasarkan hasil observasi di dua Sekolah
Pembelajaran pada masa pandemi sangat Dasar (SD) di daerah pedesaan yang diwakili oleh SD
dipengaruhi oleh teknologi, khususnya media yang Negeri Pungkuran Kabupaten Bantul dan perkotaan
digunakan untuk pembelajaran. Sistem pembelajaran diwakili oleh SD Negeri Gejayan Kabupaten Sleman,
dilaksanakan melalui perangkat personal komputer peserta didik membutuhkan waktu untuk beradaptasi
(PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi dalam menghadapi perubahan baru. Secara tidak
jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran langsung akan mempengaruhi daya serap belajar baik
bersama di waktu yang sama menggunakan grup di dalam teori maupun praktikumnya. Aktivitas fisik
media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, menjadi hal yang utama dan dominan dalam
Perbedaan Tingkat Partisipasi....(Khabibunnaswan) 3

pembelajaran PJOK. Selain itu, keunikan lainnya dari tua juga selalu membelikan kuota internet agar dapat
PJOK adalah dapat meningkatkan kebugaran jasmani mengikuti pembelajaran daring dengan baik.
dan kesehatan peserta didik, meningkatkan Hasil di atas cukup kontradiktif antara SD
terkuasainya keterampilan fisik, dan meningkatkan pedesaan dan perkotaan, namun permasalah yang
pengertian peserta didik dalam prinsip-prinsip gerak hampir sama dialami oleh guru di kedua SD tersebut.
serta bagaimana menerapkannya dalam praktik. Berdasarkan wawancara dengan guru PJOK,
Namun saat pembelajaran daring, hal tersebut tidak pembelajaran PJOK tetap dilakukan, namun guru
dapat dilakukan secara langsung. hanya memberikan tugas untuk melakukan gerakan
Berdasarkan hasil observasi dengan guru PJOK atau teknik olahraga, kemudian peserta didik membuat
dan 20 peserta didik (10 putra dan 10 putri) di SD video dan dikirim melalui handphone kepada guru
pedesaan yaitu SD Negeri Pungkuran Kabupaten yang bersangkutan. Sejauh ini, guru PJOK juga
Bantul permasalahan yang banyak terjadi saat kebingungan memilih dan memanfaatkan platform
mengikuti pembelajaran daring yaitu tidak stabilnya teknologi atau online learning yang dapat memenuhi
jaringan internet, sehingga kurang optimal pembelajaran PJOK. Pola pembelajaran di rumah
pelaksanaannya. Pembelajaran daring tidak bisa lepas pastinya memiliki kendala tersendiri bagi guru PJOK
dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet dalam mempraktikkan keterampilan motorik. Guru
menjadi salah satu kendala yang dihadapi peserta didik memberi pembelajaran melalui daring hanya memberi
dan guru yang tempat tinggalnya di daerah pedesaan teori saja, sedangkan pembelajaran PJOK lebih banyak
sulit untuk mengakses internet. aktivitas praktik. Guru dalam pembelajaran daring
Permasalahan lain yang terjadi bukan hanya kesulitan untuk memperagakan gerak kepada peserta
terdapat pada sistem media pembelajaran, akan tetapi didik, sebaliknya juga peserta didik tidak semua dapat
ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup memahami dalam gerakan yang diberikan guru.
tinggi harganya bagi peserta didik dan guru guna Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik
memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota untuk melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat
yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi Partisipasi Peserta Didik Sekolah Dasar dalam
melonjak dan banyak diantara orangtua peserta didik Pembelajaran Daring PJOK di Sekolah Dasar
yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam Pedesaan dan Perkotaan”.
menyediakan jaringan internet. Hal ini pun menjadi
permasalahan yang sangat penting bagi peserta didik, METODE PENELITIAN
jam berapa harus belajar dan bagaimana data (kuota) Jenis Penelitian
yang dimiliki, sedangkan orangtua yang Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah komparatif. Pendapat Sugiyono (2015: 3) bahwa
ke bawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal penelitian komparatif adalah penelitian yang
seperti ini dibebankan kepada orangtua peserta didik membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih
yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada
daring waktu yang berbeda. Metode yang digunakan dalam
Berbeda dengan hasil observasi dengan guru dan peneltian ini adalah metode survei dengan teknik
peserta didik di SD perkotaan yaitu SD Negeri pengumpulan data menggunakan angket.
Gejayan Kabupaten Sleman, internet atau jaringan
cenderung stabil. Fasilitas yang dimiliki peserta didik Waktu dan Tempat Penelitian
juga lebih memadai dibandingkan dengan SD daerah Penelitian dilakukan di dua sekolah, yaitu SD
pedesaan. Hasil wawancara dengan 20 peserta didik daerah pedesaan di SD Negeri Pungkuran Kabupaten
SD Negeri Gejayan Kabupaten Sleman, menunjukkan Bantul yang beralamat di Desa Pungkuran Kecamatan
bahwa 18 peserta didik diberikan fasilitas handphone Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
yang dapat mendukung pembelajaran daring. Orang Yogyakarta dan SD daerah perkotaan di SD Negeri
Gejayan Kabupaten Sleman yang beralamat di Kios
4 jurnal Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Edisi……Tahun….

Terminal Condong Catur, Jl. Anggajaya 1 No.9, RW.2, Teknik Analisis Data
Gejayan, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Analisis yang digunakan untuk uji hipotesis
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55283. penelitian yaitu uji beda atau uji t. Uji t yang
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2021. digunakan yaitu Uji independent sample t test. Uji
independent sample t-test adalah metode yang
Target/Subjek Penelitian digunakan untuk membandingkan dua kelompok mean
Populasi dalam penelitian adalah peserta didik dari dua sampel yang berbeda (independent). Pada
kelas IV SD Negeri Pungkuran Kabupaten Bantul yang prinsipnya uji independent sample t-test berfungsi
berjumlah 28 peserta didik dan peserta didik di SD untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean antara
Negeri Gejayan Kabupaten Sleman yang berjumlah 24 dua populasi dengan membandingkan dua mean
orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampelnya (Sugiyono, 2015: 89). Uji t/ t tes digunakan
sampling, artinya keseluruhan populasi diambil semua untuk membandingkan mean antara kelompok 1 (di
untuk menjadi sampel. daerah pedesaan yang diwakili oleh SD Negeri
Pungkuran Kabupaten Bantul) dan kelompok 2
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data (perkotaan diwakili oleh Sekolah Dasar Negeri
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini Gejayan Kabupaten Sleman). Pengujian hipotesis
berupa angket tertutup. Instrumen penelitian diadopsi menggunakan uji-t dengan bantuan program SPSS 20.
dari jurnal Jefri & Junaidi (2019); Betari & Junaidi
(2020); dan Purbawati, dkk., (2020: 104). Selanjutnya HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
peneliti melakukan validasi ulang kepada dosen Hasil Penelitian
pembimbing terkait dengan butir-butir instrumen. Kisi- 1. Analisis Deskriptif
kisi instrumen pada tabel 1 sebagai berikut: Data dalam penelitian ini berupa perbedaan
tingkat partisipasi pembelajaran PJOK di Sekolah
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Dasar pedesaan dan perkotaan pada masa pandemi
Covid-19 tahun 2021 yang diukur menggunakan
angket berdasarkan tiga faktor, yaitu kehadiran,
kedisiplinan, dan menjawab dan menyampaikan
pendapat.
Pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar pedesaan
dan perkotaan pada masa pandemi Covid-19 tahun
2021 disajikan pada Gambar 1 sebagai berikut:
Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah dengan pemberian angket kepada responden
yang menjadi subjek dalam penelitian. Adapun
mekanismenya adalah sebagai berikut:
a. Mencari data peserta didik kelas IV SD Negeri
Pungkuran Kabupaten Bantul dan Sekolah Dasar
Negeri Gejayan Kabupaten Sleman.
b. Menyebarkan angket kepada responden melalui
google form.
c. Selanjutnya peneliti mengumpulkan angket dan
melakukan transkrip atas hasil pengisian angket. Gambar 1. Tingkat Partisipasi Pembelajaran
d. Setelah memperoleh data penelitian, data diolah PJOK di Sekolah Dasar Pedesaan dan Perkotaan
menggunakan analisis statistik kemudian peneliti pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2021
mengambil kesimpulan dan saran.
Perbedaan Tingkat Partisipasi....(Khabibunnaswan) 5

Berdasarkan Gambar 1 di atas menunjukkan 3. Hasil Uji Hipotesis


partisipasi pembelajaran PJOK di SD pedesaan pada Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini
masa pandemi Covid-19 tahun 2021 pada kategori berbunyi “ada perbedaan tingkat partisipasi
“sangat rendah” sebesar 0,00% (0 peserta didik), pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar pedesaan dan
“rendah” sebesar 32,14% (9 peserta didik), “cukup” perkotaan pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021”.
sebesar 53,57% (15 peserta didik), “tinggi” sebesar Berdasarkan hasil analisis diperoleh data pada Tabel 4
14,29% (4 peserta didik), dan “sangat tinggi” sebesar sebagai berikut.
0,00% (0 peserta didik), sedangkan daerah perkotaan
pada kategori “sangat rendah” sebesar 0,00% (0 Tabel 4. Hasil Analisis Uji-t
peserta didik), “rendah” sebesar 25,00% (6 peserta
didik), “cukup” sebesar 62,50% (15 peserta didik),
“tinggi” sebesar 12,50% (3 peserta didik), dan “sangat
tinggi” sebesar 0,00% (0 peserta didik).
2. Hasil Uji Prasyarat
Dari hasil uji-t pada Tabel 4 di atas, dapat dilihat
a. Uji Normalitas
bahwa t hitung 0,571 dan t tabel (df 50;5%) 2,008 dengan nilai
Penghitungan uji normalitas ini menggunakan
signifikansi p sebesar 0,570. Oleh karena t hitung 0,571
rumus Kolmogorov-Smirnov. dengan pengolahan
< t tabel 2,008, dan nilai signifikansi 0,570 > 0,05, maka
menggunakan bantuan komputer program SPSS 23.
hasil ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang
Hasilnya disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut.
signifikan. Berdasarkan hasil analisis tersebut,
hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ada perbedaan
Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Normalitas
tingkat partisipasi pembelajaran PJOK di Sekolah
Dasar pedesaan dan perkotaan pada masa pandemi
Covid-19 tahun 2021”, ditolak. Artinya bahwa tidak
ada perbedaan tingkat partisipasi pembelajaran PJOK
di Sekolah Dasar pedesaan dan perkotaan pada masa
Dari hasil Tabel 2 di atas partisipasi
masa pandemi Covid-19 tahun 2021.
pembelajaran PJOK di SD pedesaan dan perkotaan
pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021 memiliki p
(Sig.) > 0.05, maka variabel berdistribusi normal. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan
b. Uji Homogenitas
bahwa tidak ada perbedaan tingkat partisipasi
Uji homogenitas berguna untuk menguji
kesamaan sampel yaitu seragam atau tidak varian pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar pedesaan dan
perkotaan pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021.
sampel yang diambil dari populasi. Hasil uji
Pelaksanaan pembelajaran daring bukan tanpa
homogenitas dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
masalah. Di beberapa negara, dilaporkan bahwa di
antara mereka yang mengadopsi pembelajaran daring,
Tabel 3.. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas
rata-rata manfaat sebenarnya jauh lebih kecil daripada
yang diharapkan. Masalah jaringan, kurangnya
pelatihan, dan kurangnya kesadaran dinyatakan
sebagai tantangan utama yang dihadapi oleh pendidik.
Dari Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa Kurangnya kesadaran dinyatakan sebagai alasan paling
partisipasi pembelajaran PJOK di SD pedesaan dan penting oleh mereka yang tidak mengadopsi
perkotaan pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021 pembelajaran daring diikuti oleh kurangnya minat dan
memiliki nilai p (Sig.) > 0,05, sehingga data bersifat keraguan tentang kegunaan pembelajaran daring.
homogen. Kurang kehadiran, kurangnya sentuhan pribadi, dan
kurangnya interaksi karena masalah konektivitas
ditemukan menjadi kelemahan signifikan dari
6 jurnal Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Edisi……Tahun….

pembelajaran daring (Arora & Srinivasan, 2020). peserta didik yang dikenal dengan 4C, yaitu (1) critical
Fakta di lapangan, kewajiban belajar di rumah menjadi thinking (berpikir kritis) yang mengarahkan peserta
kendala serius khususnya peserta didik dari kalangan didik untuk untuk dapat menyelesaikan masalah
yang kurang beruntung secara ekonomi. Mereka sering (problem solving); (2) creativity thinking (berpikir
mengeluhkan habisnya paket kuota internet. Selain itu, kreatif) dapat dimaknai guru dapat mendampingi
teknologi dianggap dapat membangun sikap instan peserta didik yang memiliki kreativitas tinggi mampu
bagi para penggunanya. berpikir dan melihat suatu masalah dari berbagai sisi
Pembelajaran daring memberikan manfaat yang atau perspektif; (3) collaboration (bekerja sama atau
luas, yakni dapat menjangkau ke seluruh wilayah, berkolaborasi) agar peserta didik mampu dan siap
namun dalam temuan lainnya menyatakan bahwa ada untuk bekerja sama dengan siapa saja dalam
beberapa kendala yang dihadapi di beberapa wilayah kehidupannya mendatang; dan (4) communication
Indonesia, yang mana penyebaran dan keterjangkauan (berkomunikasi) dapat dimaknai sebagai kemampuan
layanan internet yang menjadi lamban sewaktu-waktu. peserta didik dalam menyampaikan ide dan pikirannya
Juga jika penggunaan platform banyak dalam satu secara cepat, jelas, dan efektif.
grup, maka akan menyebabkan overload (Khasanah, Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan individu
dkk., 2020). Serta tantangan yang dirasakan oleh yang dapat membawa perubahan kearah yang lebih
dalam pelaksanaan pembelajaran daring ialah belum baik pada diri individu karena adanya interaksi antara
adanya kurikulum yang tepat dalam situasi seperti saat individu denan individu dan individu dengan
ini, ketersediaan sarana dan prasarana yang belum lingkungan. Dalam aktivitas belajar, segala
memadai, seperti teknologi dan jaringan internet serta pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan
kesiapan sumber daya manusia itu sendiri, salah sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri,
satunya pendidik. Dengan kondisi yang sedang dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang
dihadapi mengharuskan tenaga pendidik dan guru diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis.
untuk lebih adaptif serta inovatif (Ahmed, et al., 2020). Ini menunjukkan setiap orang yang belajar harus aktif
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Purwanto sendiri (Sardiman, 2015: 16).
et al (2020) ini yaitu terdapat beberapa kendala yang Salah satu ciri keefektifan program
dialami oleh murid, guru dan orang tua dalam kegiatan pembelajaraan dapat dilihat dari pengalaman belajar
belajar mengajar daring yaitu penguasaan teknologi yang antraktif yang diberikan oleh guru kepada peserta
masih kurang, penambahan biaya kuota internet, didik dan dapat melibatkan peserta didik aktif dan
adanya pekerjan tambahan bagi orang tua dalam partisipatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi
mendampingi anak belajar, komunikasi dan sosialisasi partisipasi peserta didik sangat perlu dalam suatu
antar peserta didik, guru, dan orang tua menjadi pembelajaran karena partisipasi belajar merupakan
berkurang dan Jam kerja yang menjadi tidak terbatas salah satu yang ciri yang menandakan efektif atau
bagi guru karena harus berkomunikasi dan tidaknya suatu pembelajaran, selain itu partisipasi
berkoordinasi dengan orang tua, guru lain, dan kepala belajar juga dapat menunjang pencapaian tujuan
sekolah. Selain itu, menurut Wiyono, dkk., (2020: 53) belajar. Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam
seiring perjalanan waktu muncul banyak permasalahan pembelajaran sangat penting untuk menciptakan
dalam implementasi pembelajaran daring. Di antara pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan
permasalahan itu adalah tugas guru yang terlalu (Nurhayati, 2016: 44). Dengan begitu tujuan
banyak dan keluhan soal kuota dan jaringan internet pembelajaran yang telah direncanakan bisa tercapai.
yang serba terbatas. Guru memiliki peranan yang penting dalam memilih
Lebih lanjut menurut Wahyono, dkk., (2020: strategi yang terpat untuk menciptakan partisipasi
54), apresiasi terhadap capaian peserta didik perlu peserta didik dalam belajar (Putri & Junaidi, 2020:
diberikan guru agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. 266).
Salah satu tujuan pembelajaran termasuk dalam hal ini Pada era pandemi Covid-19 saat ini, guru
pembelajaran daring adalah pencapaian kompetensi dituntut memanfaatkan media teknologi berbasis
Perbedaan Tingkat Partisipasi....(Khabibunnaswan) 7

online untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pendapat tersebut keterampilan belajar
Guru juga dituntut memanfaatkan tekonologi untuk mandiri merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan
pembelajaran yang mampu memotivasi peserta didik dalam pelaksanaan aktivitas belajar mandiri.
(Sari, dkk., 2019: 12). Kompetensi peserta didik dapat Adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan
tercapai dengan baik, apabila peserta didik dapat peserta didik mengerjakan tugas dari rumah tidak
memberikan partisipasinya dalam proses pembelajaran menjadikan kendala peserta didik dalam pelaksanaan
secara aktif. Berbagai faktor dapat dipandang belajar secara daring dengan memanfaatkan media
mempengaruhi tingkat partisipasi dalam pembelajaran. daring. Berdasarkan data yang ditemukan, partisipasi
Salah satu faktor yang penting adalah media pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar pedesaan dan
pembelajaran yang diterapkan oleh guru. perkotaan pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021
Pendapat Armiani, dkk., (2020: 23) bahwa saat berdasarkan faktor kedisplinan pada kategori kurang.
ini dunia sedang dilanda krisis kesehatan akibat Kedisiplinan yang tertanam pada diri seseorang
penularan Covid-19. Situasi yang sebelumnya proses melahirkan suatu sikap tanggung jawab yang besar
pembelajaran berlangsung dengan tatap muka, dengan (Ningrum, dkk., 2020: 106).
bimbingan langsung bertemu fisik dengan guru di Guru memberikan tugas dengan cara membagi
kelas menjadi suatu hal yang tidak bisa dilaksanakan materi dalam bentuk video ke grup WhatsApp yang
lagi. Dalam kondisi yang berbeda ini peserta didik bisa diakses oleh semua peserta didik. Pertanyaan dari
dituntut untuk untuk tetap mempunyai semangat guru sajikan di bawah materi video yang ditampilkan.
menjalani aktivitas belajar. Hasil penelitian Dengan begitu, peserta didik siap untuk mengerjakan
menunjukkan bahwa partisipasi pembelajaran PJOK di tugas dari guru dan mengumpulkan dengan cara
Sekolah Dasar pedesaan dan perkotaan pada masa mengirim ke grup WhatsApps kelas. Menurut
pandemi Covid-19 tahun 2021 berdasarkan faktor Elvandari & Supardi (2016: 34) tugas-tugas yang
kehadiran pada kategori cukup. diberikan kepada peserta didik tidak dinilai seperti
Kehadiran peserta didik masih tetap terjaga atau biasanya di Sekolah, akan tetapi penilaian lebih
aktivitas belajarnya masih dapat dilaksanakan dalam banyak kualitatif yang sifatnya memberi motivasi
keadaan baik meskipun dilakukan secara daring dari kepada peserta didik dan hasil belajar diperoleh
rumah masing-masing. Peserta didik selalu hadir melalui pengamatan terhadap sikap peserta didik
dalam proses pembelajaran secara daring dengan baik. selama berlangsungnya proses pembelajaran.
Pihak sekolah juga bekerja sama dengan Dinas Partisipasi pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar
Pendidikan untuk menyusun jadwal baru untuk pedesaan dan perkotaan pada masa pandemi Covid-19
digunakan selama pembelajaran daring dengan tahun 2021 berdasarkan faktor bertanya dan
menyesuaikan keadaan yang ada. Penyusunan jadwal menyampaikan pendapat pada kategori kurang.
tidak lain supaya tujuan pembelajaran tetap tercapai di
tengah mewabahnya pandemi Covid-19. Kesimpulan dan Saran
Pelaksanaan pembelajaran daring menuntut Kesimpulan
peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar daring Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan
secara mandiri. Keterampilan belajar mandiri salah dapat diambil kesimpulan, bahwa tidak ada perbedaan
satunya adalah kedisiplinan dalam mengerjakan tugas. tingkat partisipasi pembelajaran PJOK di Sekolah
Kedisiplinan merupakan perilaku yang menjadi hasil Dasar pedesaan dan perkotaan pada masa pandemi
pemikiran sekaligus kesepakatan bersama, dimana Covid-19 tahun 2021, dibuktikan dengan t hitung 0,571 <
diperlukan unsur kesukarelaan dan adanya kesadaran t tabel 2,008, dan nilai signifikansi 0,570 > 0,05.
diri (Putra, 2020: 2). Sejalan dengan Pratama & Partisipasi pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar
Pratiwi (2019: 96) yang menyatakan bahwa hasil pedesaan dan perkotaan pada masa pandemi Covid-19
belajar peserta didik yang memiliki kemandirian tahun 2021 pada kategori cukup.
belajar tinggi lebih baik daripada hasil belajar peserta
didik yang memiliki kemandirian belajar rendah.
8 jurnal Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Edisi……Tahun….

Saran active learning untuk meningkatkan


Ada beberapa saran yang perlu disampaikan ketercapaian kompetensi siswa. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, 10(1).
sehubungan dengan hasil penelitian ini, antara lain:
1. Agar mengembangkan penelitian lebih dalam lagi Hapsara, A. S. (2020). Peningkatan partisipasi dan
tentang tingkat partisipasi pembelajaran PJOK di hasil belajar daring sosiologi melalui
Sekolah Dasar pedesaan dan perkotaan pada masa pendekatan problem posing berbasis infografis.
pandemi Covid-19 tahun 2021. Ideguru : Jurnal Karya Ilmiah Guru, 5(2).
2. Agar melakukan penelitian tentang tingkat
Herlina, H., & Suherman, M. (2020). Potensi
partisipasi pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
pedesaan dan perkotaan pada masa pandemi kesehatan (pjok) di tengah pandemi corona virus
Covid-19 tahun 2021 dengan menggunakan disease (covid)-19 di sekolah dasar. Tadulako
metode lain. Journal Sport Sciences And Physical
3. Guru dan pihak sekolah dapat menjadikan hasil Education, 8(1), 1-7.
ini sebagai bahan pertimbangan untuk lebih
Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah,
meningkatkan tingkat partisipasi pembelajaran
E. (2020). Pembelajaran daring masa pandemik
PJOK di Sekolah Dasar pedesaan dan perkotaan Covid-19 pada calon guru: hambatan, solusi dan
pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021 dengan proyeksi. LP2M.
memperbaiki faktor-faktor yang kurang.
4. Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan Jefri, J., & Junaidi, J. (2019). Penerapan model talking
pengawasan pada saat pengambilan data agar data stick untuk meningkatkan partisipasi belajar
siswa pada pembelajaran sosiologi kelas X IPS
yang dihasilkan lebih objektif.
1 SMA Negeri 3 Bukittinggi 2019. Jurnal
Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan, 2(3), 125-132.

Ahmed, S., Shehata, M., & Hassanien, M. (2020). Khasanah, D. R. A. U., Pramudibyanto, H., &
Emerging faculty needs for enhancing student Widuroyekti, B. (2020). Pendidikan dalam masa
engagement on a virtual platform. Med Ed pandemi covid-19. Jurnal Sinestesia, 10(1), 41-
Publish, 9. 48.

Armiani, S., Fajri, S. R., Sukri, A., & Pidiawati, B. Y. Komarudin. (2016). Membentuk kematangan emosi
(2020). Pelatihan pembuatan masker sebagai dan kekuatan berpikir positif pada remaja
upaya antisipasi penyebaran covid-19 di Desa melalui pendidikan jasmani. Jurnal Pendidikan
Anyar Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Jasmani Indonesia, 12(2).
Pengabdian UNDIKMA, 1(1).
Ningrum, R. W., Ismaya, E. A., & Fajrie, N. (2020).
Arora, A. K., & Srinivasan, R. (2020). Impact of Faktor–Faktor pembentuk karakter disiplin dan
pandemic Covid-19 on the teaching – learning tanggung jawab dalam ekstrakurikuler pramuka.
process: A study of higher education teachers. Jurnal Prakarsa Paedagogia, 3(1).
Prabadhan: Indian Journal of Management,
13(4). Nurhayati. (2016). Increasing participation and
learning achievement civics education through
Betari, R., & Junaidi, J. (2020). Upaya meningkatkan pakem model. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar
partisipasi siswa dalam pembelajaran sosiologi Ahmad Dahlan, 2(1), 43–51.
melalui model prediction guide dengan media
gambar kelas X IPS 3 SMAN12 Padang. Jurnal Pratama, R. A., & Pratiwi, I. M. (2019). Hasil belajar
Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan dan sejarah indonesia melalui pembelajaran aktif
Pembelajaran, 2(1), 19-26. tipe everyone is a teacher here berdasarkan
kemandirian belajar. Sosial Horizon: Jurnal
Elvandari, H., & Supardi, K. I. (2016). Penerapan Pendidikan Sosial, 6(1), 96-107.
model pembelajaran probing-prompting berbasis
Perbedaan Tingkat Partisipasi....(Khabibunnaswan) 9

Purbawati, C., Rahmawati, L. E., Hidayah, L. N., &


Wardani, L. S. P. (2020). Tingkat partisipasi
siswa sekolah menengah pertama dalam
pembelajaran daring di masa pandemi covid-
19. Refleksi Edukatika: Jurnal Ilmiah
Kependidikan, 11(1), 102-108.

Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Budi Santoso,


P., Mayesti Wijayanti, L., Chi Hyun, C., &
Setyowati Putri, R. (2020). Studi eksploratif
dampak pandemi COVID-19 terhadap proses
pembelajaran online di sekolah dasar. Journal of
Education, Psychologi and Counseling, 2(1), 1–
12.

Putra, H. M. (2020). Perilaku kedisiplinan siswa dilihat


dari etika belajar di dalam kelas. Jurnal
Prakarsa Paedagogia, 3(1).

Putri, W. R., & Junaidi, J. (2020). Upaya


meningkatkan minat belajar siswa melalui
penerapan model teams games tournament (tgt)
dengan reward and punisment pada
pembelajaran sosiologi di SMAN 3 Padang.
Jurnal Sikola, 1(4), 265–272.

Sardiman, A. M. (2015). Interaksi dan motivasi


belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Sari, P. (2015). Memotivasi belajar dengan


menggunakan e-learning. Jurnal Ummul Quro,
6(2), 20–35.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif,


kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Wahyono, P., Husamah, H., & Budi, A. S. (2020).


Guru profesional di masa pandemi COVID-19:
Review implementasi, tantangan, dan solusi
pembelajaran daring. Jurnal pendidikan profesi
guru, 1(1), 51-65.

Anda mungkin juga menyukai