Anda di halaman 1dari 47

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA

MARISINI COFFEE YOGYAKARTA

Skripsi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana


Manajemen (S1)
Pada Program Studi Akuntansi
Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Disusun Oleh :
Rudy Gabriel Apriyanto Banne
NPM : 140421313

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA


UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2021
SKRIPSI

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA


MARISINI COFFEE YOGYAKARTA

Disusun Oleh :
Rudy Gabriel Apriyanto Banne
NPM : 140421313

Telah dibaca dan disetujui oleh:

Pembimbing

Dr. Anastasia Susty A., M.Si., Akt., CA. …..Maret 2021

ii
SKRIPSI

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA


MARISINI COFFEE YOGYAKARTA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Rudy Gabriel Apriyanto Banne


NPM : 140421313

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal …Oktober 2020


dan dinyatakan tekah memenuhi persyaratan untuk mencapai derajat
Sarjana Manajemen (S1) Program Studi Akuntansi
Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta

SUSUNAN PANITIA PENGUJI

Ketua Panitia Penguji Anggota Panitia Penguji

Dr. Anastasia Susty A., M.Si., Akt., CA Endang Raino W., SE., M.Si.

Sang Ayu Putu P. G., SE., M. Acc., Ak., CA

iii
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sesungguhnya menyatakan bahwa

skripsi dengan judul:

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA


MARISINI COFFEE YOGYAKARTA

Benar-benar hasil karya sendiri. Pernyataan, ide, maupun kutipan baik langsung

maupun tidak langsung yang bersumber dari tulisan atau ide orang lain dinyatakan

secara tertulis dalam skripsi ini dalam catatn kaki/daftar pustaka. Apabila di

kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan plagiasi sebagian atau seluruhya

dari skripsi ini, maka gelar dari ijazah yang saya peroleh dinyatakan batal dan

akan saya kembalikan kepada Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Yogyakarta, ….. Maret 2021


Yang menyatakan,

Rudy Gabriel Apriyanto Banne

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberkati

penulis dalam proses penyusunan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Marisini Coffee

Yogyakarta”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Manajamen pada Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan

Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karenanya, melalui kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yesus, Bunda Maria serta Roh Kudus yang senantiasa memberi

semangat, menyertai serta menemani selama proses penyusunan skripsi.

2. Keluargaku tersayang yang selalu mendukung dan mendoakan.

3. Ibu Dr. Anastasia Susty A., M.Si., Akt., CA., selaku dosen pembimbing

penulis yang dengan sabar selalu meluangkan waktu dan memberikan

masukan, arahan dan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktu dan mengisi

kuesioner dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan penulis.

5. Seluruh dosen pengajar, staff, dan karyawan Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah membantu penulis selama

menempuh pendidikan di Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma

Jaya Yogyakarta.

v
6. Sahabat dan teman-teman lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan demi perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, dengan rendah hati

penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang membaca.

Yogyakarta, ….. Maret 2021


Yang menyatakan,

Rudy Gabriel Apriyanto Banne

vi
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HLAMAN PENYATAAN ............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
INTISARI ...................................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI


2.1 Landasan Teori ............................................................................ 6
2.2 Studi Kelayakan .......................................................................... 6
2.3 Aspek-Aspek Studi Kelayakan ................................................... 9
2.4 Metode Penelitian Investasi ........................................................ 11
2.5 Penelitian Sebelumnya ................................................................ 13
2.6 Kerangka Pemikiran .................................................................... 15

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ........................................................................... 17
3.2 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 17
3.3 Definisi Operasional ................................................................... 18

vii
3.4 Metode Analisis Data .................................................................. 19
3.5 Profil Marisini Coffee ................................................................. 19

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisis Peluang Usaha............................................................... 26
4.2 Pengolahan Data Aspek Finansial .............................................. 27
4.2.1 Perhitungan Perkiraaan Pendapatan ................................... 27
4.2.2 Perhitungan Perkiraaan Biaya Operasional........................ 28
4.2.3 Aliran Kas (Cash Flow) ..................................................... 29
4.2.4 Net Present Value (NPV) ................................................... 30

BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 33
5.2 Saran ........................................................................................... 33
5.3 Keterbatasan ................................................................................ 34

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Omset Marisini Coffee ................................................................ 2


Gambar 2.2. Bagan Kerangka Pemikiran ......................................................... 16
20
Gambar 3.1. Bangunan Marisini Coffee .......................................................... 21
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Marisini Coffee ........................................... 25

ix
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Perkiraan Pendapatan Marisini Coffee ........................................... 2622


Tabel 4.2. Rincian Perkiraan Biaya Operasional 1 Tahun ............................... 2721
Tabel 4.3. Rekapitulasi Perkiraan Biaya Operasional 5 Tahun ....................... 28
Tabel 4.4. Aliran Kas 5 Tahun ......................................................................... 29
Tabel 4.5. Perhitungan Net Present Value (NPV) ............................................ 30
Tabel 4.6. Perhitungan Payback Periode (PP) ................................................. 3121

x
INTISARI

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA


MARISINI COFFEE YOGYAKARTA

Disusun Oleh :
Rudy Gabriel Apriyanto Banne
NPM : 140421313

Pembimbing: Dr. Anastasia Susty A., M.Si., Akt., CA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui investasi pengembangan usaha


Marisini Coffee Yogyakarta.
Analisa yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Data pada
aspek pasar dianalisa dengan menggunakan metode aspek keuangan
menggunakan Metode Net Present Value (NPV) dan Metode Payback Period
(PBP).
Hasil yang diperoleh yaitu bahwa investasi pengembangan usaha Marisini
Coffee layak untuk dilakukan, karena pada aspek pasar dan pemasaran didapatkan
bahwa Marisini Coffee berada pada keadaan kuat dan berpeluang. Untuk
perhitungan aspek finansial didapatkan bahwa Investasi yang berjumlah Rp.
191.015.000 akan kembali dalam waktu 3 tahun 7 bulan (PP) dengan nilai NPV
sebesar Rp. 76.910.500.

Kata Kunci : investasi, pengembangan usaha, Marisini Coffee Yogyakarta

xi
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring pergeseran budaya, mempengaruhi gaya hidup dan budaya

interaksi pada manusia juga semakin meningkat ke arah yang lebih modern.

Budaya berkumpul bersama teman di suatu tempat untuk membicarakan hal-hal

biasa hingga membicarakan hal-hal penting. Budaya berkumpul bersama terjadi

dikalangan mahasiswa hingga pegawai kantoran, membicarakan bahan kuliah

hingga kesepakatan bisnis terjadi diluar kampus dan kantor. Tempat berkumpul

yang banyak diminati adalah kantin hingga kedai-kedai yang menyediakan

makanan ringan, makanan berat hingga minuman beraneka rasa.

Pada tahun 2017, jumlah kedai kopi di Yogyakarta dan sekitarnya terdapat

1.200 kedai, dari angka tersebut cenderung lebih tinggi dari kota-kota besar

terdekat seperti Semarang yang berkisar 700 kedai dan Solo sekitar 400 kedai

(sumbe: https://www.solopos.com/penasaran-berapa-jumlah-kedai-kopi-di-jogja-

899467, diakses tanggal 16 Maret 2020). Hal ini juga dikarenakan Yogyakarta

sebagai salah satu kota pusat pendidikan yang dimana terdapat kurang lebih 107

perguruan tinggi yang terdaftar (sumber: http://ban-pt.kemendikbud. go.id/

hasil_aipt.php, diakses tanggal 15 Maret 2020) dan perguruan tinggi yang berada

di Yogyakarta sebagian besar banyak diminati oleh mahasiswa pendatang non

pulau jawa. Hal ini juga mendukung berkembang pesatnya pertumbuhan coffee

shop yang ada di Yogyakarta.


2

Marisini Coffee merupakan sebuah coffee shop yang berlokasi di Jalan

Sidomukti, Tiyasan, Condong Catur dan berdiri tanggal 2 Februari 2017. Marisini

Coffee menyediakan minuman kopi dan non kopi seperti caramel machiato dan

pink latte yang jadi menu rekomendasinya. Selain minuman kopi, Marisini Coffee

juga memiliki menu makanan seperti Nasi Merah Kebuli dan Ayam Penyet.

Rp16.000.000 Rp15.000.000

Rp14.000.000
Rp12.000.000
Rp12.000.000

Rp10.000.000 Rp9.000.000
Rp8.000.000
Rp8.000.000

Rp6.000.000

Rp4.000.000

Rp2.000.000

Rp0
November '19 Desember '19 Januari '20 Februari '20

Omzet Coffee Shop Marisini Coffee

Gambar 1.1 Omset Marisini Coffee

Tabel di atas menunjukkan bahwa omset Marisini Coffee pada tingkat

yang menguntungkan. Dengan melihat angka pada tabel di atas membuktikan

bahwa sebuah bisnis coffee shop memiliki potensi yang besar di D.I Yogyakarta.

Oleh karena itu, pemilik pun ingin melakukan perluasan usaha bisnis coffee shop

nya pada lokasi baru yang strategis. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan

pendapatan dan memperluas pangsa pasar.

Marisini Coffee berencana mengembangkan usahanya dengan membuka

cabang baru di Jalan Kinanti No. 88 dipilih sebagai alternatif utama. Lokasi ini

dinilai strategis karena berdekatan dengan beberapa perguruan tinggi seperti


3

Universitas AMIKOM Yogyakarta dan UPN “Veteran” Yogyakarta. Kondisi ini

sesuai dengan target pasar yang dituju oleh para pemilik Marisini Coffee yaitu

para pelajar, mahasiswa dan para eksekutif muda yang gemar menghabiskan

waktu untuk sekedar minum kopi, melepas penat, dan bersantai dengan teman-

temannya. Marisini Coffee tidak hanya menargetkan mahasiswa dari Universitas

AMIKOM Yogyakarta dan UPN “Veteran” Yogyakarta saja tetapi juga beberapa

Universitas terdekat lainnya.

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang

tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka mencapai keuntungan yang maksimal

untuk waktu yang tidak ditentukan (Umar, 2003). Tujuan dilakukannya studi

kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu

besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Studi kelayakan bisnis

sangat diperlukan oleh banyak kalangan, terutama bagi investor selaku

pemrakarsa bisnis (Husnan & Suwarsono, 2000). Hal ini juga yang harus

diperhatikan pemilik perusahaan sekaligus investor, dalam usahanya diperlukan

pertimbangan-pertimbangan tertentu karena dalam studi kelayakan terdapat aspek

yang harus dikaji yaitu aspek finansial dan aspek non finansial (Umar, 2003).

Marisini Coffee memiliki rencana pengembangan usaha untuk tetap

menjalankan bisnis yang ada atau melakukan pengembangan dengan membuka

cabang usaha. Dalam rencana tersebut dibutuhkan analisis layak atau tidak

layaknya bisnis tersebut dikembangkan. Penerapan strategi yang akan dilakukan

oleh perusahaan membutuhkan suatu studi kelayakan agar perencanaan yang


4

dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Studi

kelayakan usaha juga penting dilakukan bagi perusahaan yang memiliki rencana

untuk melakukan pengembangan usaha. Pengembangan usaha bisa dilakukan

dengan cara meluncurkan produk baru, mendirikan unit usaha baru, mengakuisisi

produk yang telah ada, ataupun mengakuisisi perusahaan yang telah ada.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis mengambil judul: “Analisis Kelayakan

Pengembangan Usaha Marisini Coffee Yogyakarta”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka

rumusan masalah yang telah disusun dalam penelitian ini yaitu: “Apakah rencana

pembukaan cabang baru layak dilakukan Marisini Coffee Yogyakarta layak

dikembangkan?”

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah tidak terlalu luas, maka perlu adanya batasan-batasan

sehingga ruang lingkup penelitian menjadi jelas. Penelitian ini hanya terbatas

pada tinjauan dari aspek keuangan, yaitu Net Present Value (NPV), Pay Back

Period (PBP).

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

menganalisis kelayakan pengembangan bisnis coffee shop dari Marisini Coffee

Yogyakarta berdasarkan aspek keuangan, yaitu Net Present Value (NPV), Pay

Back Period (PBP).


5

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, penelitian ini

diharapkan mempunyai manfaat yaitu Bagi investor Marisini dapat memberikan

gambaran kepada investor tentang prospek suatu investasi, yaitu keuntungan yang

akan didapat investor dari investasi dan juga resiko investasi tersebut, sehingga

dapat membantu investor di dalam mengambil sebuah keputusan sebelum

melakukan investasi.
6

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Dalam upaya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam

penelitian ini, penulis memberikan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan

masalah yang dihadapi. Tujuannya adalah sebagai pendukung dan tolak ukur

kebenaran kaitannya dengan masalah yang dihadapi. Teori-teori yang

dikemukakan dalam permasalahan yang dihadapi ini adalah sebagai berikut:

2.2 Studi Kelayakan

“Studi kelayakan adalah suatu kegiatan penelitian untuk melihat dapat

tidaknya suatu (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan baik

dan berhasil. Keberhasilan yang dimaksud dapat ditafsirkan sebagai manfaat

ekonomis” (Husnan dan Suwarsono, 2000: 4). Pendapat lainnya, “Studi kelayakan

tidak hanya melihat layak atau tidaknya suatu rencana bisnis atau usaha tetapi

bagaimana juga nanti saat bisnis tersebut berjalan guna mendapatkan keuntungan

yang diharapkan” (Umar, 2005).

Pengertian studi kelayakan menurut Jumingan (2009: 25) merupakan

penilaian yang menyeluruh untuk menilai keberhasilan suatu proyek, dan studi

kelayakan proyek mempunyai tujuan menghindari keterlanjuran penanaman

modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang terlalu besar untuk kegiatan yang

ternyata tidak menguntungkan. Studi kelayakan proyek atau bisnis merupakan

suatu kegiatan mengevaluasi, menganalisis, dan menilai layak atau tidak suatu

proyek bisnis dijalankan. Secara umum, tujuan diadakan studi kelayakan


7

khususnya bagi investor yaitu menghindari keterlanjuran investasi atau

penanaman modal yang terlalu besar untuk suatu proyek atau kegiatan usaha yang

ternyata tidak menguntungkan.

Definisi lain menurut Ibrahim (2003: 1) menyebutkan bahwa Studi

Kelayakan sering disebut dengan fesibility study merupakan bahan pertimbangan

dalam mengambil suatu keputusan apakah menerima atau menolak dari suatu

gagasan usaha atau proyek yang direncanakan”. Pengertian layak dalam

pengertian ini adalah kemungkinan dari gagasan usaha yang akan dilaksanakan

memberi manfaat (benefit) baik dalam arti finansial benefit maupun dalam arti

social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit

tidak selalui menggambarkan layak dalam arti finansial benefit, hal ini tergantung

dari segi penilaian yang dilakukan.

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang

tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang

maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan (Amaly, Praptono, & Iqbal, 2015:

4551). Terdapat lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan

perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu: (1) menghindari risiko kerugian, (2)

memudahkan perencanaan, (3) memudahkan pelaksanaan pekerjaan, (4)

memudahkan pengawasan, (5) memudahkan pengendalian.

Tujuan dari dilakukannya studi kelayakan adalah (1) mengidentifikasi

tingkat keuntungan maksimal yang didapatkan dari investasi pada suatu proyek;

(2) Meminimalisir penggunaan sumber daya pada kegiatan yang dinilai


8

pemborosan dan tidak menguntungkan; (3) Melakukan evaluasi pada investasi

yang ada, guna dapat mencari alternatif jika tidak menguntungkan; (4) Memilih

pos-pos investasi yang dapat diprioritaskan (Gray & Larson, 2007).

Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis, ada beberapa tahapan studi

yang hendak dikerjakan (Umar, 2009). Tahapan-tahapan yang dikerjakan ini

bersifat umum seperti di bawah ini.

1. Penemuan Ide. Produk yang akan dibuat haruslah laku dijual dan

menguntungkan. Oleh karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan

jenis produk dari proyek harus dilakukan. Produk dibuat untuk memenuhi

kebutuhan pasar yang masih belum dipenuhi.

2. Tahapan Penelitian. Dimulai dengan mengumpulkan data, lalu mengolah data

berdasarkan teori yang relevan, menganalisis dan menginterpresentasikan

hasil pengolahan data dengan alat analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil

sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitian tersebut.

3. Tahap Evaluasi. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang didirikan; kedua,

mengevaluasi proyek yang sedang dibangun; dan ketiga mengevaluasi bisnis

yang telah dioperasionalkan secara rutin.

4. Tahap Pengurutan. Usulan yang Layak. Membuat prioritas dari sekian banyak

rencana bisnis.

5. Tahap Rencana Pelaksanaan. Menentukan jenis pekerjaan, waktu yang

dibutuhkan untuk jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,

ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen, dan lain-lain.
9

6. Tahap Pelaksana. Setelah semua pekerjaan telah selesai disiapkan, tahap

berikutnya adalah merealisasikan pembangunan proyek tersebut

Pada dasarnya analisis studi kelayakan meneliti secara mendalam tentang

rencana suatu bisnis atau usaha guna mencegah keterlanjuran penanaman modal

ditinjau dari aspek keuangan (Hansen & Mowen, 2009). Karena jika terlanjur

menginvestasikan dana, dan ternyata bisnis tersebut tidak menguntungkan maka

akan berdampak buruk pada investor atau pemilik bisnis yang dimana akan

menderita kerugian. Karenanya, studi kelayakan dapat dikatakan sangatlah

penting untuk dilakukan.

2.3 Aspek-Aspek Studi Kelayakan

Aspek-aspek yang diteliti pada umumnya dalam studi kelayakan, yaitu:

1. Aspek Pasar

Analisis aspek pasar bertujuan untuk mengidentifikasi besaran potensi

pasar yang tersedia, perkiraan market share yang dapat bisa dikuasai, dan strategi

pemasaran apa yang digunakan oleh perusahaan atau usaha (Husnan dan

Suwarsono, 2000:17). Menurut Kasmir dan Jakfar (2004: 65), aspek pasar dan

pemasaran bertujuan untuk mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki,

struktur dan peluang pasar yang ada, prospek pasar di masa yang akan datang,

serta bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan. Aspek pasar dan

pemasaran menyajikan tentang peluang pasar, perkembangan permintaan produk

di masa mendatang, kendala-kendala yang dihadapi seperti keberadaan pesaing,

serta beberapa strategi yang dilakukan dalam pemasaran.


10

2. Aspek Teknis

Aspek teknis berkaitan dengan tentang bagaimana pemilihan lokasi dan

luas tanah, skala produksi, tata letak, serta penggunaan teknologi dan peralatan

yang akan dipergunakan (Husnan dan Suwarsono, 2000:18). Aspek teknis

merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan proses pembangunan fisik usaha

secara teknis dan pengoperasiannya setelah bangunan fisik usaha secara teknis

dan pengoperasiannya setelah bangunan fisik selesai dibangun (Kamaluddin,

2004:27). Untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis aspek

teknis, perlu dilakukannya observasi lapangan dan wawancara.

3. Aspek Manajemen

Dalam hal ini yang perlu diidentifikasi adalah struktur organisasi usaha,

pos-pos pekerjaan yang diperlukan, dan tenaga-tenaga kunci yang kita butuhkan

serta bagaimana penggajiannya (Husnan dan Suwarsono, 2000:19). Aspek

manajemen digunakan untuk meneliti kesiapan sumber daya manusia yang akan

menjalankan usaha tersebut, kemudian mencari bentuk struktur organisasi yang

sesuai dengan usaha yang akan dijalankan (Kasmir & Jakfar, 2004: 12).

4. Aspek Keuangan

Pada aspek keuangan perlu diperhatikan tentang bagaimana

mengalokasikan dana untuk kepentingan investasi. Baik untuk aktiva tetap,

maupun untuk aktiva lancar (modal kerja) (Husnan dan Suwarsono, 2000:19).

Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proses bisnis

adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan

manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan


11

pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya model, kemampuan proyek untuk

membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai

apakah proyek akan dapat berkembang terus (Amaly, Praptono, & Iqbal, 2015).

2.4 Metode Penilitian Investasi

Penilaian kelayakan suatu usaha atau proyek ditinjau dari aspek keuangan

diukur berdasarkan atas beberapa kriteria. Kriteria yang digunakan perusahaan

tergantung kebutuhan dan metode-metode yang digunakan. Pada umumnya

terdapat lima metode penilaian investasi yang biasa dipertimbangkan untuk

dipakai. Metode-metode tersebut yaitu: (1) Metode Average Rate of Return, (2)

Metode Payback, (3) Metode Net Present Value, (4) Metode Internal Rate of

Return, (5) Metode Profitability Index.

1. Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai

sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash

flow) di masa yang akan datang. Untuk menentukan nilai sekarang tersebut perlu

ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. NPV > 0 berarti

proyek tersebut dapat menciptakan cash inflow dengan persentase lebih besar

daripada opportunity modal yang ditanamkan. Apabila NPV = 0, proyek

kemungkinan dapat diterima karena cash flow yang diperoleh sama dengan

opportunity cost dari modal. Jadi, semakin besar NPV maka akan semakin baik

bagi proyek tersebut untuk dilanjutkan (Husnan dan Suwarsono, 2005).


12

2. Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan

nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas,

dengan mengeluarkan investasi awal. Untuk menilai kelayakan suatu proyek

berdasarkan IRR, kita akan membandingkan nilai IRR dengan MARR (Minimum

Atractive Rate of Return) yaitu nilai pengembalian minimum yang harus dicapai

oleh perusahaan. Biasanya MARR ditentukan sendiri dengan justifikasi

berdasarkan suku bunga kredit dan faktor resiko (Husnan dan Suwarsono, 2005).

3. Payback Period (PBP)

Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup

kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan

aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash

investment dengan cash inflow-nya yang hasilnya merupakan suatu waktu.

Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maximum payback period yang

dapat diterima. Jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum

payback period-nya maka usulan investasi diterima. Metode ini cukup sederhana

sehingga mempunyai kelemahan. Kelemahan utamanya yaitu metode ini tidak

memperhatikan konsep nilai waktu dari uang di samping juga tidak

memperhatikan aliran kas masuk setelah payback. Jadi pada umumnya metode ini

digunakan sebagai pendukung metode lain yang lebih baik (Husnan dan

Suwarsono, 2005).
13

4. Metode Profitabilitas Indeks (PI)

Metode ini menghitung antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas

bersih dimasa yang akan datang dengan nilai-nilai sekarang investasi. Kalau

Profitability Indeks (PI)-nya lebih besar dari I, maka proyek dikatakan

menguntungkan, tetapi jika lebih kecil dari 1 berarti tidak menguntungkan atau

tidak layak untuk diusahakan. PI merupakan perbandingan antara PV of Proceed

dengan PV of Invesment.

2.5 Penelitian Sebelumnya

1. Penelitian yang dilakukan oleh Mega Indah Mujiningsih (2013) dengan judul

“Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi Pengembangan Industri Kecil Tempe

yang dilakukan di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar”, dalam

penelitianya dihasilkan bahwa Usaha Industri kecil Tempe di Kecamatan

Matesih Kabupaten Karanganyar layak dijalankan karena memiliki nilai NPV

positif, nilai BCR > 1 dan nilai IRR adalah sebesar 38,72% > bunga pinjaman

(14%) sehingga dikatakan bahwa Industri kecil Tempe di Kecamatan Matesih

Kabupaten Karanganyar layak untuk dilakukan investasi dan menjalankan

operasional perusahaan. Dalam menjalankan usaha industri tersebut masih ada

kekurangan yaitu tidak ada perubahan dalam pendapatan, hal ini dikarenakan

kekuatan yang dimiliki lebih sedikit, membuat Industri kecil Tempe di

Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar harus memanfaatkan peluang

yang dimiliki. Strategi yang dipakai adalah SO (Strength Opportunities) yaitu

mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada dengan memanfaatkan peluang

yang muncul.
14

2. Penelitian yang dilakukan oleh Afiyah, Saifi, & Dwiatmanto (2015) yang

berjudul “Analisis Studi Kelayakan Usaha Pendirian Home Industry”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi dalam

pendirian Home Industry Cokelat “Cozy” yang beralamat di Kecamatan

Kademangan Kabupaten Blitar. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Januari-

Februari 2015 dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Metode yang digunakan yaitu aspek pasar dan pemasaran,

aspek teknis dan produksi, aspek organisasi dan manajemen, serta aspek

finansial dengan perhitungan kelayakan investasi berupa Payback Period

(PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan

Profitability Index (PI). Analisis pasar dan pemasaran menunjukkan bahwa

prospek Home Industry Cokelat “Cozy” cukup baik, dilihat dari peningkatan

jumlah permintaan setiap tahun. Analisis teknis dan produksi menunjukkan

bahwa lokasi home industry dekat dengan pemukiman sehingga memudahkan

untuk merekrut tenaga kerja. Analisis organisasi dan manajemen

menunjukkan pemilik usaha telah menjalankan fungsi manajemen dengan

baik. Analisis finansial dengan menggunakan 100% modal sendiri didapatkan

hasil Payback Period (PP) yaitu 1 tahun 7 bulan, Net Present Value (NPV)

sebesar 116.261.950, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 116,33%, dan

Profitability Index (PI) sebesar 12,63.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Maria Supit (2015) berjudul “Evaluasi

Kelayakan Usaha Pengolahan Daging Buah Pala (Studi Kasus Usaha

Pengolahan Daging Buah Pala di Desa Karegesan Kecamatan Kauditan


15

Kabupaten Minahasa Utara)”. Berdasarkan hasil penelitian bahwa evaluasi

kelayakan pada usaha pengolahan daging buah pala menggunakan beberapa

aspek. Aspek hukum yang merupakan dasar bagi suatu usaha dapat

menjalankan usahanya atau tidak, dalam usaha ini belum ada izin yang sah

dari pemerintah pusat, kemudian aspek produksi yang meliputi tenaga kerja

perlu dievaluasi dengan melihat tingginya jumlah permintaan olahan daging

buah pala tiap minggu sehingga usaha ini perlu merekrut tenaga kerja

tambahan. Selain itu, aspek finansial yang merupakan aspek terpenting dalam

suatu usaha perlu dikelola lebih rinci pengeluaran, penerimaan, dan

keuntungan. Usaha ini dianggap layak untuk dikembangkan, hal ini dapat

dilihat dari hasil analisis kelayakan investasi dengan perhitungan NPV sebesar

1.427.565.679,00., IRR 0,93., dan Net B/C Ratio 33,86 usaha ini layak untuk

dilanjutkan karena telah memenuhi kriteria dari analisis tersebut.

2.6 Kerangka Pemikiran

Studi kelayakan bisnis membahas mengenai kelayakan dari berbagai segi

aspek kelayakan bisnis yaitu, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan

operasional, aspek pasar dan pemasaran, serta aspek finansial atau keuangan.

Studi kelayakan bisnis dapat memberikan masukan mengenai target atau

pencapaian yang harus diwujudkan untuk mempertahankan kegiatan usaha yang

didirikan agar tetap berjalan dan bisa berkembang sesuai dengan yang diinginkan.

Adapun harapan yang diharapkan dari dibuatnya sebuah analisis tentang

kelayakan usaha pada Marisini Coffee Yogyakarta adalah supaya dapat

menimbulkan rasa optimis dan rencana pengembangan usahanya ke depan,


16

strategi yang akan dilakukan untuk memajukan usaha Marisini Coffee Yogyakarta

ini dimasa yang akan mendatang, dan bermanfaat sebagai pedoman bagi Marisini

Coffee Yogyakarta untuk memperbaiki usahanya ke depan, sehingga dapat

memberikan kontribusi positif bagi terciptanya usaha dan semakin diminati.

Pengembangan Usaha
Marisini Coffee Yogyakarta

Analisis Studi Kelayakan


Pengembangan Usaha

Analisis Non-Finansial Analisis Finansial


 Aspek Pasar  Net Present Value (NPV)
 Aspek Teknis  Pay Back Period (PBP)
 Aspek Manajemen

Hasil Penelitian

Layak Tidak Layak

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pemikiran


17

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus,

sehingga masalah yang muncul serta pemecahan masalah, kesimpulan dan saran

yang ada dalam penelitian ini berlaku hanya untuk objek yang diteliti. Tujuan

penelitian studi kasus adalah untuk memberikan kepada pembaca laporannya

tentang „rasanya berada dan terlibat di dalam suatu kejadian‟, dengan

menyediakan secara sangat terperinci analisis kontekstual tentang kejadian

tersebut.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Bila ditinjau dari sumbernya, data penelitian digolongkan menjadi dua

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh

langsung dari subyek penelitian dengan alat pengukuran atas alat pengambilan

data langsung pada subyek sebagai informasi yang dicari. Data sekunder adalah

data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari subyek

penelitiannya. Data sekunder biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan

yang telah tersedia, dalam hal ini berupa estimasi data yang dibutuhkan.

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui kelayakan pendirian usaha

“Marisini Coffee” Yogyakarta, digunakan data sekunder. Dalam penelitian ini,

diperlukan adanya estimasi untuk dapat menilai aspek keuangan, yaitu: (1)

Estimasi mengenai kebutuhan dana untuk investasi yang mencakup harga; (2)

Estimasi mengenai pendapatan perusahaan; (3) Estimasi mengenai biaya


18

operasional, biaya non operasional, dan juga biaya depresiasi. Untuk menilai

aspek teknis diperlukan data berupa: (1) Alat dan teknik yang akan dipergunakan;

(2) Lokasi usaha, sedangkan untuk menilai aspek manajemen data yang

diperlukan berupa: (1) Susunan personalia; dan (2) Jumlah tenaga kerja.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah konsep yang masih merupakan abstrak dengan

kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala, sehingga dapat dibuktikan

kebenarannya oleh orang lain berdasarkan variabel yang digunakan (Setiawan,

2015). Dalam penelitian ini, untuk mengetahui kelayakan pengembangan bisnis

coffee shop dari Marisini Coffee Yogyakarta dibatasi berdasarkan aspek

keuangan.

Husnan dan Suwarsono, (2000: 19) menyatakan bahwa pada aspek

keuangan perlu diperhatikan tentang bagaimana mengalokasikan dana untuk

kepentingan investasi. Baik untuk aktiva tetap, maupun untuk aktiva lancar

(modal kerja). Aspek keuangan dalam penelitian ini yaitu Net Present Value

(NPV), Pay Back Period (PBP).

1. Net Present Value (NPV)

Metode ini digunakan untuk investasi yang bersifat jangka panjang, oleh

karena itu konsep nilai waktu uang perlu menjadi perhatian. Karena nilai uang

sekarang tidak akan sama pada masa mendatang. Jika nilai sekarang penerimaan-

penerimaan kas bersih di masa mendatang lebih besar daripada nilai sekarang

investasi, dapat dikatakan proyek ini menguntungkan, sehingga dapat diterima

(Husnan dan Suwarsono, 2000: 209).


19

2. Pay Back Period (PBP)

Metode Payback Period merupakan teknik penilaian terhadap jangka

waktu (periode) yang dibutuhkan untuk menutup initial investment dari suatu

proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan proyek tersebut. Jika

aliran kas tidak sama maka harus dicari satu persatu yakni dengan cara

mengurangkan total investasi dengan cash flow-nya sampai diperoleh hasil total

investasi sama dengan cashflow pada tahun tertentu (Syamsuddin, 2011: 445).

3.4 Metode Analisis Data

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai bagian metode analisis data yang

meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah

penelitian yang menggunakan angka dalam proses penghitungan dan pengenalisas

hasil penelitian. Pada analisis kuantitatif akan menganalisa keadaan Aspek

Keuangan perusahaan dengan cara menguji nilai kelayakan dari Net Present

Value (NPV), dan Pay Back Period (PBP), dengan rumus sebagai berikut:

1. Net Present Value (NPV)

NPV = Present Value Cash Inflow – Present Value Investasi

2. Pay Back Period (PBP)

3.5 Profil Marisini Coffee

Marisini Coffee merupakan usaha yang bergerak di bidang food &

beverage khususnya coffee shop, Marisini Coffee tergolong dalam usaha mikro,

kecil, menengah (UMKM). Lokasi Marisini Coffee sangat strategis karena

berdekatan dengan beberapa kampus besar diantaranya UPN Veteran Yogyakarta,


20

Universitas Mercubuana, Universitas AMIKOM, dan FBE Universitas Islam

Indonesia. Selain itu, Marisini Coffee berdekatan dengan beberapa perumahan

antara lain Bale Hinggil, Perumahan Minomartani, Perumahan Mataram Bumi

Sejahtera.

Marisini Coffee didirikan di Yogyakarta oleh pengusaha yang bernama

Egrie. Awalnya Marisini Coffee merupakan coffee shop pada umumnya

berkembang menjadi salah pilihan para costumernya menjadi tempat pertemuan,

perayaan, sampai menjadi venue pernikahan skala kecil. Dengan mengusung

konsep natural memiliki pemandangan sawah yang menyejukkan mata, dengan

desain joglo tradisional yang menjadi nilai jual utama. Di samping menyediakan

berbagai macam kopi, Marisini Coffee juga menyediakan makanan serta snack

guna memanjakan para customer.

Menu unggulan pada Marisini Coffee adalah Es kopi Susu Gula Aren.

Minuman ini menjadi unggulan dalam penjualan harian coffee shop ini. Karena

jenis minuman ini memiliki harga yang tergolong murah dan mempunyai rasa

yang cocok bagi sebagian besar pengunjung Marisini Coffee. Di samping

minuman berjenis kopi, usaha ini juga menyediakan minuman non kopi serta

makanan ringan maupun makanan berat, dan juga salah satu nilai jual Marisini

Coffee adalah pemandangannya, pemandangan cafe yang langsung menghadap

sawah ini menjadi salah satu faktor para pengunjung memilih Marisini Coffee

menjadi pilihan tempat nongkrong. Pengunjung marisini Cofee berasal dari

kalangan mahasiswa, pekerja dan keluarga, karena konsep coffee shop ini

mengusung konsep asri dan juga instragamable.


21

Tanggal Berdiri : 14 Februari 2018

Alamat : Jl. Sidomukti, Tiyasan, Condong Catur, Sleman

No. Telp : 081319131389

Social Media : IG : Marisini Coffee

Gambar 3.1. Bangunan Marisini Coffee

1. Visi : Memberikan pelayanan semaksimal mungkin bagi pengunjung

yang datang sehubungan dengan misi.

2. Misi : Menyediakan suatu tempat makan dan ngumpul yang nyaman,

dan menyenangkan serta menawarkan berbagai macam cita rasa menu

makanan dengan harga yang terjangkau oleh semua kalangan dan tempat yang

strategis.

3. Tujuan Usaha

a. Menyediakan tempat makan dan tempat nongkrong yang asik.

b. Menyajikan menu makanan dan minuman dengan cita rasa yang berbeda.
22

c. Menyediakan tempat rapat dengan suasana yang berbeda.

Untuk menjelaskan masing-masing jabatan dalam struktur organisasi,

maka diperlukan suatu uraian pekerjaan sebagai berikut :

1. Nama Jabatan : Pemilik Usaha

a. Hubungan Organisasi : Dengan karyawan

b. Ringkasan Pekerjaan: Pemilik usaha adalah pengendali dan pembuat

keputusan tertinggi yang menyangkut kelangsungan hidup perusahaan

c. Tugas dan tanggung jawab:

1) Membuat perencanaan, strategi, dan kebijakan yang menyangkut

operasional perusahaan.

2) Menyusun anggaran perusahaan dan program kerja.

3) Menjamin operasional CAFE & RESTO secara hukum.

4) Melakukan kontrol secara keseluruhan atas operasional CAFE &

RESTO.

5) Memegang kendali atas keputusan penting yang bersifat umum atau

berkaitan dengan masalah regulasi dan finansial.

6) Bertanggung jawab dalam memajukan usaha.

7) Memegang kunci master seluruh ruangan CAFE & RESTO.

8) Menetapkan standar gaji yang diterima oleh pegawai.

9) Memutuskan pemberhentian dan promosi jabatan di perusahaan.

10) Bertanggung jawab secara hukum atas seluruh kegiatan perusahaan.

2. Nama Jabatan : Manager

a. Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada pemilik usaha.


23

b. Ringkasan Pekerjaan : Bertugas memimpin dan menangani hal-hal yang

berkaitan dengan operasional perusahaan baik internal maupun eksternal.

c. Tugas dan tanggung jawab :

1) Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang menyangkut keuangan

perusahaan baik operasional sehari-hari ataupun kebutuhan yang

bersifat tidak terjadwal.

2) Memanage dan menganalisis laporan keuangan harian, mingguan dan

per periode akuntansi.

3) Melatih, mengembangkan dan mengkoordinir karyawan agar dapat

memenuhi standar perusahaan dalam beroperasi dan melayani

pelanggan.

4) Memastikan semua prosedur dan standar serta kebijakan perusaaan

telah dikomunikasikan secara efektif kepada seluruh karyawan serta

dijaga dan diikuti secara konsisten.

5) Mengawasi secara umum kegiatan operasional perusahaan.

6) Bertanggung jawab atas seluruh aliran dana dalam perusahaan.

7) Berwenang mengatasi masalah yang berhubungan dengan penggunaan

dana.

3. Nama Jabatan : Cook

a. Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada manajer

b. Ringkasan Pekerjaan : Mencampur dan memanggang bahan-bahan sesuai

dengan resep dan juga membantu sales area manager untuk mengatur

operasional dapur.
24

c. Tugas dan tanggung jawab :

1) Pengatur strategi produksi. Melakukan rencana strategi produk dan

inovasi baru, melibatkan makanan dan stafnya.

2) Bertanggung jawab dalam kegiatan mempersiapkan menu sesuai

pesanan.

3) Memberi masukan pada manajer tentang menu makanan dan minuman

baru yang dapat ditawarkan pada konsumen.

4. Nama Jabatan : Barista

a. Hubungan organisasi : Bertanggung jawab pada manajer

b. Ringkasan pekerjaan : Mencampur dan membuat kopi sesuai resep dan

kemampuan.

c. Tugas dan tanggung jawab :

1) Mengatur strategi produksi, melakukan rencana strategi produk dan

inovasi baru, yang meliputi minuman kopi.

2) Bertanggung jawab dalam kegiatan mempersiapkan berdasarkan

pesanan.

3) Memberi masukan pada manajer tentang menu makanan dan minuman

baru yang dapat ditawarkan pada konsumen.

5. Nama Jabatan : Waiter

a. Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada koki, barista dan

manajer.

b. Ringkasan Pekerjaan : Menyajikan makanan dan minuman kepada

pelanggan
25

c. Tugas dan tanggung jawab :

1) Bertugas melayani keinginan tamu.

2) Bertugas menata kembali meja yang telah digunakan.

6. Nama Jabatan : Housekeeping

a. Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada Manajer.

b. Ringkasan Pekerjaan : Menjaga kebersihan dan mencuci peralatan

makan/minum.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Marisini Coffee


26

BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Peluang Usaha

Yogyakarta sebagai ibukota propinsi DIY yang disebut juga sebagai kota

pelajar. Yogyakarta sebagai kota pelajar menjadi tempat bertemunya para

mahasiswa dari berbagai penjuru pelosok Tanah Air. Perkembangan bisnis coffee

shop di Yogyakarta semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan banyak

bermunculannya coffee shop hampir di setiap jalan di kota Yogyakarta. Masing-

masing coffee shop menawarkan berbagai menu minuman terutama kopi dan

fasilitas yang dapat memuaskan konsumen. Dengan semakin banyaknya coffee

shop yang ada maka tingkat persaingan akan semakin tinggi.

Para pelajar yang rata-rata terdiri dari kawula muda ini memiliki gaya

hidup yang suka mencari cara mudah dan cepat, serta didukung dengan ciri khas

masyarakat Indonesia yang hidupnya secara gathering memunculkan banyak

tempat-tempat sejenis café, dimana tempat seperti inilah biasanya kawula muda

berkumpul hanya sekedar untuk bercengkrama dan menikmati hidangan yang

disajikan. Fenomena anak muda yang selalu berkumpul dan bersosialisasi di

tempattempat tertentu adalah hal yang biasa terjadi di masyarakat. Mereka

cenderung berkumpul di satu tempat favoritnya dan menjadikan tempat tersebut

sebagai basecamp bagi kelompok mereka dan kemudian loyal terhadap tempat

tersebut mereka cenderung tidak berpindah ke tempat lain. Dari fenomena ini,

penulis yang juga sebagai pelaku bisnis melihat adanya sebuah peluang investasi

untuk mendirikan usaha café sejenis dengan konsep yang berbeda.


27

4.2 Pengolahan Data Aspek Finansial

4.2.1 Perhitungan Perkiraan Pendapatan

Membuat estimasi pendapatan perlu diketahui terlebih dahulu jumlah

konsumen/pelanggan yang akan berkunjung setiap harinya pada Marisini Coffee

yaitu dengan waktu efektif 10 jam per harinya. Diperkirakan konsumen/pelanggan

yang datang setiap harinya sebanyak 50 orang. Rata-rata setiap pengunjung

mengeluarkan biaya sebesar Rp. 40.000 untuk membeli makanan atau minuman,

sehingga dapat diasumsikan pendapatan per hari dari jumlah pendapatan

penjualan minuman dan makanan, sebesar Rp. 2.000.000. Pendapatan selama 5

tahun diharapkan akan mengalami peningkatan 8% dalam setiap tahunnya.

Kenaikan 8% selama 5 tahun diperkirakan dikarenakan bertambahnya jumlah

pengunjung setiap harinya dengan asumsi rata-rata setiap pengunjung

mengeluarkan biaya untuk membeli makanan atau minuman sebesar Rp. 40.000.

Perkiraan pendapatan Marisini Coffee menggunakan perkiraan pendapatan

harian yang diharapkan oleh pemilik perusahaan, sehingga diperoleh pendapatan

tahunan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perkiraan Pendapatan Marisini Coffee

1. Perkiraan tahun pertama (1) = Rp 1.850.000 x 30 hari x 12 bulan


= Rp 666.000.000
2. Perkiraan tahun kedua (2) = Rp 2.100.000 x 30 hari x 12 bulan
= Rp 756.000.000
3. Perkiraan tahun ketiga (3) = Rp 2.350.000 x 30 hari x 12 bulan
= Rp 846.000.000
4. Perkiraan tahun keempat (4) = Rp 2.600.000 x 30 hari x 12 bulan
= Rp 936.000.000
5. Perkiraan tahun kelima (5) = Rp 2.850.000 x 30 hari x 12 bulan
= Rp 1.026.000.000
28

4.2.2 Perhitungan Perkiraan Biaya Operasional

Berikut adalah perkiraan biaya operasional yang akan dikeluarkan oleh

Marisini Coffee tiap tahunnya:

Tabel 4.2 Rincian Perkiraan Biaya Operasional 1 Tahun


No Item Rincian Biaya Biaya 1 Tahun
1 Sewa Bangunan 50000000 50000000
2 Bahan Baku Beras 6000000
Kopi 5000000
Susu 5000000
Powder 3000000
Minyak 2000000
12 bulan x
Ayam 3000000 30000000
Daging asap 3000000
Sosis 1000000
Keju 1000000
Lain-lain 1000000
Biaya 1 bulan: 30000000 360000000
3 Gaji Karyawan Gaji 1 bulan 1500000 12 bulan x
8 karyawan x 15000000 12000000
1 bulan: 12000000 144000000
4 Jaringan TV Kabel 1 bulan: 875000 10500000
5 Jaringan Wifi 1 bulan: 400000 4800000
6 THR Karyawan THR 1 karyawan 500000 4000000
8 karyawan x 500000
7 Pulsa Telfon 1 tahun: 1000000 1000000
8 Listrik 1 bulan: 1500000 18000000
9 Pajak 1 tahun: 1500000 1500000
10 Isi Ulang Gas 1 bulan: 1800000 21600000
11 BBM Kendaraan 2 motor
1 motor 75000/bulan 1800000
2 motor 150000/bulan
12 Alat Tulis Alat tulis 1 tahun 200000
13 Kemasan Makanan 1 bulan: 2400000 28800000
14 Minuman Ringan Per 6 bulan: 5000000 10000000
15 Isi Ulang Air Minum 1 bulan: 300000 36000000
16 Prokes Masker, termogan 600000
Hand Sanitizer 1200000
Prokes 1 tahun 1800000
Total
29

Tabel 4.3 Rekapitulasi Perkiraan Biaya Operasional 5 Tahun


No Item Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya
1 Sewa Bangunan 50000000 50000000 50000000 50000000 50000000
2 Bahan Baku 360000000 390000000 420000000 450000000 480000000
3 Gaji Karyawan 144000000 145600000 147200000 148800000 150400000
4 Jaringan TV
Kabel 10500000 10500000 10500000 10500000 10500000
5 Jaringan Wifi 4800000 4800000 4800000 4800000 4800000
6 THR Karyawan 4000000 4800000 5600000 6400000 7200000
7 Pulsa Telfon 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
8 Listrik 18000000 18500000 19000000 19500000 20000000
9 Pajak 1500000 2500000 3500000 4500000 5500000
10 Isi Ulang Gas 21600000 22100000 22600000 23100000 23600000
11 BBM Kendaraan 1800000 2000000 2200000 2400000 2600000
12 Alat Tulis 200000 250000 300000 350000 400000
13 Kemasan
Makanan 28800000 29300000 29800000 30300000 30800000
14 Minuman Ringan 10000000 10100000 10200000 10300000 10400000
15 Isi Ulang Air
Minum 3600000 3700000 3800000 3900000 4000000
16 Prokes 1800000 2000000 2200000 2400000 2600000
Total 661600000 697150000 732700000 768250000 803800000

Biaya operasional yang dikeluarkan oleh Marisini Coffee terdiri dari biaya

sewa bangunan, bahan baku, gaji katyawan, jaringan TV kabel, jaringan wifi,

THR karyawan, pulsa telfon, listrik, pajak, isi ulang gas, BBM kendaraan, alat

tulis, kemasan makanan, minuman ringan, isi ulang air minum pada tahun

pertama sebesar Rp. 661.600.000., tahun kedua Rp. 697.150.000., tahun ketiga

Rp. 732.700.000., tahun keempat Rp 768.250.000., dan tahun kelima Rp.

803.800.000.

4.2.3 Aliran Kas (Cash Flow)

Aliran kas dari investasi pengembangan Marisini Coffee dari tahun

pertama (1) hingga tahun kelima (5) adalah sebagai berikut:


30

Tabel 4.4 Aliran Kas 5 Tahun


No Item Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya
1 Pendapatan
666000000 741000000 816000000 891000000 966000000
(In)
2 Pengeluaran
661600000 697150000 732700000 768250000 803800000
(Out)
Net Cash Flow 4400000 43850000 83300000 122750000 162200000

Proyeksi arus kas diperoleh dari perhitungan selisih antara aliran kas

masuk (inflow) dan aliran kas keluar (outflow) setiap tahunnya. Proyeksi arus kas

atau cash flow dilihat dari pendapatan dan biaya yang dikeluarkan selama satu

tahun. Pada perhitungan cash flow selama lima tahun, didapatkan cash end period

atau jumlah seluruh pendapatan dan biaya per tahun untuk tahun pertama Rp.

4.400.000., tahun kedua Rp. 43850000., tahun ketiga Rp. 83300000., tahun

keempat Rp 122750000., dan tahun kelima Rp. 162200000.

4.2.4 Net Present Value (NPV)

NPV merupakan formula untuk menghitung nilai bersih pada waktu

sekarang. Formula ini digunakan berdasarkan selisih antara investasi dengan PV

kas bersih. PV kas bersih dari tahun ke 1 (pertama) hingga ke 5 (lima) adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.5 Perhitungan Net Present Value (NPV)


No Tahun Laba Bersih Discount Factor 12 % PV Kas Bersih
1 Pertama 4400000 0,89 3916000
2 Kedua 43850000 0,8 35080000
3 Ketiga 83300000 0,71 59143000
4 Keempat 122750000 0,63 77332500
5 Kelima 162200000 0,57 92454000
Total PV Kas Bersih 267925500
31

Total PP Investasi Rp. 191.015.000, dengan rincian

Sewa Bangunan 50000000


Mesin Kopi 85015000
Furnitur 26000000
Peralatan Makan dan Minum 30000000

Maka, perhitungan PV kas bersih investasi dari tahun ke 1 (pertama)

hingga ke 5 (lima) adalah:

NPV = Total PV Kas Bersih – Total PV Investasi

NPV = 267.925.500– 191.015.000

NPV = 76.910.500

Dari hasil perhitungan Net Present Value yang didapat dari nilai uang saat

ini dari penerimaan dikurangi dengan nilai uang saat ini dari biaya periode waktu

investasi yang berjalan yaitu 5 tahun, diperoleh NPV sebesar Rp Rp 76.910.500,.

Karena nilai NPV di akhir tahun investasi > 0, maka dari segi investasi,

pengembangan usaha Marisini Coffee ini layak untuk dijalankan.

4.2.5 Payback Periode (PP)

PP merupakan formula untuk mengetahui berapa lama waktu

pengembalian modal. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Perhitungan Payback Periode (PP)


No Tahun Kas Bersih Kumulatif Kas Bersih
1 Pertama 3916000 3916000
2 Kedua 35080000 38996000
3 Ketiga 59143000 98139000
4 Keempat 77332500 175471500
5 Kelima 92454000 267925500
Berdasarkan perhitungan di atas, maka:

PP = Investasi – Kas bersih/tahun

= 191.015.000 – 3916000
32

= 187099000 ------------- (Tahun pertama (1))

= 187099000 - 38996000

= 148103000 ------------- (Tahun kedua (2))

= 148103000 - 98139000

= 49964000 ------------- (Tahun ketiga (3))

Karena sisa Investasi tahun ketiga tidak dapat dikurangi terhadap kas

bersih tahun keempat, maka sisa investasi tahun ketiga dibagi dengan kas bersih

tahun keempat, yaitu:

PP | | = 7,75

Jadi, pengembalian modal pada investasi adalah selama 3 tahun 7 Bulan

atau akan selesai pada tahun ketiga.

Analisis payback period digunakan untuk menentukan periode atau waktu

yang dibutuhkan untuk pengembalian modal atau investasi awal. Dengan

menggunakan estimasi cash flow didapat payback period selama 3 tahun 7 bulan

sejak bisnis ini dijalankan. Pada periode tersebut nilai kumulatif kas telah

menunjukan hasil positif, sehingga dapat dikatakan bahwa waktu pengembalian di

bawah usia investasi yang telah ditentukan di awal, yaitu selama 5 tahun.
33

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan

diperoleh kesimpulan bahwa investasi pengembangan usaha Marisini Coffee

layak untuk dilakukan, karena pada aspek pasar dan pemasaran didapatkan bahwa

Marisini Coffee berada pada keadaan kuat dan berpeluang. Untuk perhitungan

aspek finansial didapatkan bahwa Investasi yang berjumlah Rp. 191.015.000 akan

kembali dalam waktu 3 tahun 7 bulan (PP) dengan nilai NPV sebesar Rp.

76.910.500.

5.2 Saran

Ada beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan dengan hasil

penelitian ini, yaitu meskipun seluruh aspek kelayakan non-finansial sudah

dimiliki oleh Marisini Coffee namun dalam beberapa aspek masih perlu

ditingkatkan, seperti dalam hal aspek pasar dan pemasaran perlu dilakukan

pemasaran secara gencar dalam mengenalkan fasilitas baru seperti promosi dalam

media sosial dan juga bekerja sama dengan pihak lain. Dari aspek finansial,

Marisini Coffee ini sudah layak untuk dijalankan namun karena data mengenai

volume penjualan adalah berdasarkan asumsi, maka perusahaan harus

bersungguh-sungguh dalam merealisasikan hal tersebut sehingga keuntungan

yang diharapkan dapat tercapai dan tidak terjadi penjualan yang tidak sesuai target

hingga menyebabkan bisnis tersebut menjadi tidak layak.


34

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini dipakai beberapa asumsi. Asumsi itu mencakup

volume penjualan, serta biaya-biaya yang mungkin terjadi di masa yang akan

datang. Tentu saja semua asumsi itu bisa saja berbeda dengan apa yang

sesungguhnya terjadi. Asumsi jika dibandingkan dengan kenyataan bisa mengarah

pada tiga hal. Pertama, asumsi bisa lebih besar dari apa yang sesungguhnya

terjadi. Kedua, asumsi bisa sama dengan kenyataan. Ketiga, asumsi bisa lebih

kecil dari apa yang sesungguhnya terjadi pada masa yang akan datang.

Keterbatasan lain pada penelitian ini adalah untuk aspek teknis dan aspek

manajemen yang tidak diteliti dikarenakan keterbatasan pada data, sehingga untuk

menilai kedua aspek tersebut hanya menggunakan syaratsyarat yang harus

dipenuhi yang menyangkut kebutuhan untuk aspek teknis dan juga aspek

manajemen.

Keterbatasan lain yang juga terdapat pada penelitian ini adalah tidak

ditelitinya aspek hukum, aspek dampak lingkungan, aspek ekonomi dan sosial,

dan juga aspek etika bisnis. Jika seandainya aspek yang tidak diteliti ini

mengalami perubahan yang sangat signifikan, maka pernyataan layak

sebagaimana yang telah disimpulkan pada kesimpulan, dapat berubah menjadi

tidak layak.
35

DAFTAR PUSTAKA

Afiyah, A., Saifi, M. & Dwiatmanto. (2015). Analisis Studi Kelayakan Usaha
Pendirian Home Industry (Studi Kasus pada Home Industry Cokelat
“Cozy” Kademangan Blitar). Jurnal Administrasi Bisnis, 23(1).

Amaly, Praptono, & Iqbal, M. (2015). Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang


Coffee Shop Kedai Sabi di Tamansari, Kota Bandung Ditinjau dari Aspek
Pasar, Aspek Teknis, dan Aspek Finansial. e-Proceeding of Engineering :
Vol.2, No. 2.

Gray, C. & Larson, Erik. (2007). Manajemen Proyek Proses Manajerial.


Yogyakarta: Edisi Tiga. Penerbit Andi.

Hansen & Mowen. (2009). Manajemen Biaya, Edisi Bahasa Indonesia. Buku
Kedua. Jakarta: Salemba Empat

Husnan S, & Suwarsono, M. (2000). Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : Unit


Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Ibrahim, Y. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Jumingan. (2009). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara

Kamaluddin. (2004). Studi Kelayakan Bisnis. Malang: DIOMA

Kasmir dan Jakfar (2004). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media.

Mega Indah Mujiningsih. (2013). Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi


Pengembangan Industri Kecil Tempe yang dilakukan di Kecamatan
Matesih Kabupaten Karanganyar. Skripsi sarjana tidak diterbitkan,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Rini Maria Supit. (2015). Evaluasi Kelayakan Usaha Pengolahan Daging Buah
Pala (Studi Kasus Usaha Pengolahan Daging Buah Pala di Desa
Karegesan Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara). COCOS,
Volume 6 No 7.

Setiawan, R.S. (2015). Atmosfer toko, emosi konsumen perilaku pembelian pada
toko roti. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Syamsuddin, Lukman. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: CV


Rajawali
36

Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

_______. (2005). Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan


Rencana Bisnis secara Komprehensif. Ed ke-3 Revisi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

______. (2009). Study Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai