Skripsi
Disusun Oleh :
Rudy Gabriel Apriyanto Banne
NPM : 140421313
Disusun Oleh :
Rudy Gabriel Apriyanto Banne
NPM : 140421313
Pembimbing
ii
SKRIPSI
Dr. Anastasia Susty A., M.Si., Akt., CA Endang Raino W., SE., M.Si.
iii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sesungguhnya menyatakan bahwa
Benar-benar hasil karya sendiri. Pernyataan, ide, maupun kutipan baik langsung
maupun tidak langsung yang bersumber dari tulisan atau ide orang lain dinyatakan
secara tertulis dalam skripsi ini dalam catatn kaki/daftar pustaka. Apabila di
kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan plagiasi sebagian atau seluruhya
dari skripsi ini, maka gelar dari ijazah yang saya peroleh dinyatakan batal dan
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberkati
Yogyakarta”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
1. Tuhan Yesus, Bunda Maria serta Roh Kudus yang senantiasa memberi
3. Ibu Dr. Anastasia Susty A., M.Si., Akt., CA., selaku dosen pembimbing
5. Seluruh dosen pengajar, staff, dan karyawan Fakultas Bisnis dan Ekonomika
Jaya Yogyakarta.
v
6. Sahabat dan teman-teman lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, dengan rendah hati
penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang membaca.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
vii
3.4 Metode Analisis Data .................................................................. 19
3.5 Profil Marisini Coffee ................................................................. 19
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 33
5.2 Saran ........................................................................................... 33
5.3 Keterbatasan ................................................................................ 34
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
INTISARI
Disusun Oleh :
Rudy Gabriel Apriyanto Banne
NPM : 140421313
xi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
interaksi pada manusia juga semakin meningkat ke arah yang lebih modern.
hingga kesepakatan bisnis terjadi diluar kampus dan kantor. Tempat berkumpul
Pada tahun 2017, jumlah kedai kopi di Yogyakarta dan sekitarnya terdapat
1.200 kedai, dari angka tersebut cenderung lebih tinggi dari kota-kota besar
terdekat seperti Semarang yang berkisar 700 kedai dan Solo sekitar 400 kedai
(sumbe: https://www.solopos.com/penasaran-berapa-jumlah-kedai-kopi-di-jogja-
899467, diakses tanggal 16 Maret 2020). Hal ini juga dikarenakan Yogyakarta
sebagai salah satu kota pusat pendidikan yang dimana terdapat kurang lebih 107
hasil_aipt.php, diakses tanggal 15 Maret 2020) dan perguruan tinggi yang berada
pulau jawa. Hal ini juga mendukung berkembang pesatnya pertumbuhan coffee
Sidomukti, Tiyasan, Condong Catur dan berdiri tanggal 2 Februari 2017. Marisini
Coffee menyediakan minuman kopi dan non kopi seperti caramel machiato dan
pink latte yang jadi menu rekomendasinya. Selain minuman kopi, Marisini Coffee
juga memiliki menu makanan seperti Nasi Merah Kebuli dan Ayam Penyet.
Rp16.000.000 Rp15.000.000
Rp14.000.000
Rp12.000.000
Rp12.000.000
Rp10.000.000 Rp9.000.000
Rp8.000.000
Rp8.000.000
Rp6.000.000
Rp4.000.000
Rp2.000.000
Rp0
November '19 Desember '19 Januari '20 Februari '20
bahwa sebuah bisnis coffee shop memiliki potensi yang besar di D.I Yogyakarta.
Oleh karena itu, pemilik pun ingin melakukan perluasan usaha bisnis coffee shop
nya pada lokasi baru yang strategis. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
cabang baru di Jalan Kinanti No. 88 dipilih sebagai alternatif utama. Lokasi ini
sesuai dengan target pasar yang dituju oleh para pemilik Marisini Coffee yaitu
para pelajar, mahasiswa dan para eksekutif muda yang gemar menghabiskan
waktu untuk sekedar minum kopi, melepas penat, dan bersantai dengan teman-
AMIKOM Yogyakarta dan UPN “Veteran” Yogyakarta saja tetapi juga beberapa
tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat
untuk waktu yang tidak ditentukan (Umar, 2003). Tujuan dilakukannya studi
besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Studi kelayakan bisnis
pemrakarsa bisnis (Husnan & Suwarsono, 2000). Hal ini juga yang harus
yang harus dikaji yaitu aspek finansial dan aspek non finansial (Umar, 2003).
cabang usaha. Dalam rencana tersebut dibutuhkan analisis layak atau tidak
dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Studi
kelayakan usaha juga penting dilakukan bagi perusahaan yang memiliki rencana
dengan cara meluncurkan produk baru, mendirikan unit usaha baru, mengakuisisi
produk yang telah ada, ataupun mengakuisisi perusahaan yang telah ada.
rumusan masalah yang telah disusun dalam penelitian ini yaitu: “Apakah rencana
dikembangkan?”
sehingga ruang lingkup penelitian menjadi jelas. Penelitian ini hanya terbatas
pada tinjauan dari aspek keuangan, yaitu Net Present Value (NPV), Pay Back
Period (PBP).
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
Yogyakarta berdasarkan aspek keuangan, yaitu Net Present Value (NPV), Pay
gambaran kepada investor tentang prospek suatu investasi, yaitu keuntungan yang
akan didapat investor dari investasi dan juga resiko investasi tersebut, sehingga
melakukan investasi.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
masalah yang dihadapi. Tujuannya adalah sebagai pendukung dan tolak ukur
ekonomis” (Husnan dan Suwarsono, 2000: 4). Pendapat lainnya, “Studi kelayakan
tidak hanya melihat layak atau tidaknya suatu rencana bisnis atau usaha tetapi
bagaimana juga nanti saat bisnis tersebut berjalan guna mendapatkan keuntungan
penilaian yang menyeluruh untuk menilai keberhasilan suatu proyek, dan studi
modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang terlalu besar untuk kegiatan yang
suatu kegiatan mengevaluasi, menganalisis, dan menilai layak atau tidak suatu
penanaman modal yang terlalu besar untuk suatu proyek atau kegiatan usaha yang
dalam mengambil suatu keputusan apakah menerima atau menolak dari suatu
pengertian ini adalah kemungkinan dari gagasan usaha yang akan dilaksanakan
memberi manfaat (benefit) baik dalam arti finansial benefit maupun dalam arti
social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit
tidak selalui menggambarkan layak dalam arti finansial benefit, hal ini tergantung
tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat
maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan (Amaly, Praptono, & Iqbal, 2015:
4551). Terdapat lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan
perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu: (1) menghindari risiko kerugian, (2)
tingkat keuntungan maksimal yang didapatkan dari investasi pada suatu proyek;
yang ada, guna dapat mencari alternatif jika tidak menguntungkan; (4) Memilih
1. Penemuan Ide. Produk yang akan dibuat haruslah laku dijual dan
jenis produk dari proyek harus dilakukan. Produk dibuat untuk memenuhi
hasil pengolahan data dengan alat analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil
4. Tahap Pengurutan. Usulan yang Layak. Membuat prioritas dari sekian banyak
rencana bisnis.
ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen, dan lain-lain.
9
rencana suatu bisnis atau usaha guna mencegah keterlanjuran penanaman modal
ditinjau dari aspek keuangan (Hansen & Mowen, 2009). Karena jika terlanjur
akan berdampak buruk pada investor atau pemilik bisnis yang dimana akan
1. Aspek Pasar
pasar yang tersedia, perkiraan market share yang dapat bisa dikuasai, dan strategi
pemasaran apa yang digunakan oleh perusahaan atau usaha (Husnan dan
Suwarsono, 2000:17). Menurut Kasmir dan Jakfar (2004: 65), aspek pasar dan
pemasaran bertujuan untuk mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki,
struktur dan peluang pasar yang ada, prospek pasar di masa yang akan datang,
serta bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan. Aspek pasar dan
2. Aspek Teknis
luas tanah, skala produksi, tata letak, serta penggunaan teknologi dan peralatan
merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan proses pembangunan fisik usaha
secara teknis dan pengoperasiannya setelah bangunan fisik usaha secara teknis
3. Aspek Manajemen
Dalam hal ini yang perlu diidentifikasi adalah struktur organisasi usaha,
pos-pos pekerjaan yang diperlukan, dan tenaga-tenaga kunci yang kita butuhkan
manajemen digunakan untuk meneliti kesiapan sumber daya manusia yang akan
sesuai dengan usaha yang akan dijalankan (Kasmir & Jakfar, 2004: 12).
4. Aspek Keuangan
maupun untuk aktiva lancar (modal kerja) (Husnan dan Suwarsono, 2000:19).
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proses bisnis
membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai
apakah proyek akan dapat berkembang terus (Amaly, Praptono, & Iqbal, 2015).
Penilaian kelayakan suatu usaha atau proyek ditinjau dari aspek keuangan
dipakai. Metode-metode tersebut yaitu: (1) Metode Average Rate of Return, (2)
Metode Payback, (3) Metode Net Present Value, (4) Metode Internal Rate of
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai
flow) di masa yang akan datang. Untuk menentukan nilai sekarang tersebut perlu
ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. NPV > 0 berarti
proyek tersebut dapat menciptakan cash inflow dengan persentase lebih besar
kemungkinan dapat diterima karena cash flow yang diperoleh sama dengan
opportunity cost dari modal. Jadi, semakin besar NPV maka akan semakin baik
nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas,
berdasarkan IRR, kita akan membandingkan nilai IRR dengan MARR (Minimum
Atractive Rate of Return) yaitu nilai pengembalian minimum yang harus dicapai
berdasarkan suku bunga kredit dan faktor resiko (Husnan dan Suwarsono, 2005).
aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash
Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maximum payback period yang
dapat diterima. Jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum
payback period-nya maka usulan investasi diterima. Metode ini cukup sederhana
memperhatikan aliran kas masuk setelah payback. Jadi pada umumnya metode ini
digunakan sebagai pendukung metode lain yang lebih baik (Husnan dan
Suwarsono, 2005).
13
bersih dimasa yang akan datang dengan nilai-nilai sekarang investasi. Kalau
menguntungkan, tetapi jika lebih kecil dari 1 berarti tidak menguntungkan atau
dengan PV of Invesment.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Mega Indah Mujiningsih (2013) dengan judul
positif, nilai BCR > 1 dan nilai IRR adalah sebesar 38,72% > bunga pinjaman
kekurangan yaitu tidak ada perubahan dalam pendapatan, hal ini dikarenakan
yang muncul.
14
2. Penelitian yang dilakukan oleh Afiyah, Saifi, & Dwiatmanto (2015) yang
dan dokumentasi. Metode yang digunakan yaitu aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan produksi, aspek organisasi dan manajemen, serta aspek
(PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan
prospek Home Industry Cokelat “Cozy” cukup baik, dilihat dari peningkatan
hasil Payback Period (PP) yaitu 1 tahun 7 bulan, Net Present Value (NPV)
3. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Maria Supit (2015) berjudul “Evaluasi
aspek. Aspek hukum yang merupakan dasar bagi suatu usaha dapat
menjalankan usahanya atau tidak, dalam usaha ini belum ada izin yang sah
dari pemerintah pusat, kemudian aspek produksi yang meliputi tenaga kerja
buah pala tiap minggu sehingga usaha ini perlu merekrut tenaga kerja
tambahan. Selain itu, aspek finansial yang merupakan aspek terpenting dalam
keuntungan. Usaha ini dianggap layak untuk dikembangkan, hal ini dapat
dilihat dari hasil analisis kelayakan investasi dengan perhitungan NPV sebesar
1.427.565.679,00., IRR 0,93., dan Net B/C Ratio 33,86 usaha ini layak untuk
aspek kelayakan bisnis yaitu, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan
operasional, aspek pasar dan pemasaran, serta aspek finansial atau keuangan.
didirikan agar tetap berjalan dan bisa berkembang sesuai dengan yang diinginkan.
strategi yang akan dilakukan untuk memajukan usaha Marisini Coffee Yogyakarta
ini dimasa yang akan mendatang, dan bermanfaat sebagai pedoman bagi Marisini
Pengembangan Usaha
Marisini Coffee Yogyakarta
Hasil Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus,
sehingga masalah yang muncul serta pemecahan masalah, kesimpulan dan saran
yang ada dalam penelitian ini berlaku hanya untuk objek yang diteliti. Tujuan
tersebut.
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
langsung dari subyek penelitian dengan alat pengukuran atas alat pengambilan
data langsung pada subyek sebagai informasi yang dicari. Data sekunder adalah
data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari subyek
penelitiannya. Data sekunder biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan
yang telah tersedia, dalam hal ini berupa estimasi data yang dibutuhkan.
diperlukan adanya estimasi untuk dapat menilai aspek keuangan, yaitu: (1)
Estimasi mengenai kebutuhan dana untuk investasi yang mencakup harga; (2)
operasional, biaya non operasional, dan juga biaya depresiasi. Untuk menilai
aspek teknis diperlukan data berupa: (1) Alat dan teknik yang akan dipergunakan;
(2) Lokasi usaha, sedangkan untuk menilai aspek manajemen data yang
diperlukan berupa: (1) Susunan personalia; dan (2) Jumlah tenaga kerja.
keuangan.
kepentingan investasi. Baik untuk aktiva tetap, maupun untuk aktiva lancar
(modal kerja). Aspek keuangan dalam penelitian ini yaitu Net Present Value
Metode ini digunakan untuk investasi yang bersifat jangka panjang, oleh
karena itu konsep nilai waktu uang perlu menjadi perhatian. Karena nilai uang
sekarang tidak akan sama pada masa mendatang. Jika nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih di masa mendatang lebih besar daripada nilai sekarang
waktu (periode) yang dibutuhkan untuk menutup initial investment dari suatu
proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan proyek tersebut. Jika
aliran kas tidak sama maka harus dicari satu persatu yakni dengan cara
mengurangkan total investasi dengan cash flow-nya sampai diperoleh hasil total
investasi sama dengan cashflow pada tahun tertentu (Syamsuddin, 2011: 445).
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai bagian metode analisis data yang
Keuangan perusahaan dengan cara menguji nilai kelayakan dari Net Present
Value (NPV), dan Pay Back Period (PBP), dengan rumus sebagai berikut:
beverage khususnya coffee shop, Marisini Coffee tergolong dalam usaha mikro,
Sejahtera.
desain joglo tradisional yang menjadi nilai jual utama. Di samping menyediakan
berbagai macam kopi, Marisini Coffee juga menyediakan makanan serta snack
Menu unggulan pada Marisini Coffee adalah Es kopi Susu Gula Aren.
Minuman ini menjadi unggulan dalam penjualan harian coffee shop ini. Karena
jenis minuman ini memiliki harga yang tergolong murah dan mempunyai rasa
minuman berjenis kopi, usaha ini juga menyediakan minuman non kopi serta
makanan ringan maupun makanan berat, dan juga salah satu nilai jual Marisini
sawah ini menjadi salah satu faktor para pengunjung memilih Marisini Coffee
kalangan mahasiswa, pekerja dan keluarga, karena konsep coffee shop ini
makanan dengan harga yang terjangkau oleh semua kalangan dan tempat yang
strategis.
3. Tujuan Usaha
b. Menyajikan menu makanan dan minuman dengan cita rasa yang berbeda.
22
operasional perusahaan.
RESTO.
pelanggan.
dana.
dengan resep dan juga membantu sales area manager untuk mengatur
operasional dapur.
24
pesanan.
kemampuan.
pesanan.
manajer.
pelanggan
25
makan/minum.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Yogyakarta sebagai ibukota propinsi DIY yang disebut juga sebagai kota
mahasiswa dari berbagai penjuru pelosok Tanah Air. Perkembangan bisnis coffee
masing coffee shop menawarkan berbagai menu minuman terutama kopi dan
Para pelajar yang rata-rata terdiri dari kawula muda ini memiliki gaya
hidup yang suka mencari cara mudah dan cepat, serta didukung dengan ciri khas
tempat-tempat sejenis café, dimana tempat seperti inilah biasanya kawula muda
sebagai basecamp bagi kelompok mereka dan kemudian loyal terhadap tempat
tersebut mereka cenderung tidak berpindah ke tempat lain. Dari fenomena ini,
penulis yang juga sebagai pelaku bisnis melihat adanya sebuah peluang investasi
mengeluarkan biaya sebesar Rp. 40.000 untuk membeli makanan atau minuman,
mengeluarkan biaya untuk membeli makanan atau minuman sebesar Rp. 40.000.
Biaya operasional yang dikeluarkan oleh Marisini Coffee terdiri dari biaya
sewa bangunan, bahan baku, gaji katyawan, jaringan TV kabel, jaringan wifi,
THR karyawan, pulsa telfon, listrik, pajak, isi ulang gas, BBM kendaraan, alat
tulis, kemasan makanan, minuman ringan, isi ulang air minum pada tahun
pertama sebesar Rp. 661.600.000., tahun kedua Rp. 697.150.000., tahun ketiga
803.800.000.
Proyeksi arus kas diperoleh dari perhitungan selisih antara aliran kas
masuk (inflow) dan aliran kas keluar (outflow) setiap tahunnya. Proyeksi arus kas
atau cash flow dilihat dari pendapatan dan biaya yang dikeluarkan selama satu
tahun. Pada perhitungan cash flow selama lima tahun, didapatkan cash end period
atau jumlah seluruh pendapatan dan biaya per tahun untuk tahun pertama Rp.
4.400.000., tahun kedua Rp. 43850000., tahun ketiga Rp. 83300000., tahun
kas bersih. PV kas bersih dari tahun ke 1 (pertama) hingga ke 5 (lima) adalah
sebagai berikut:
NPV = 76.910.500
Dari hasil perhitungan Net Present Value yang didapat dari nilai uang saat
ini dari penerimaan dikurangi dengan nilai uang saat ini dari biaya periode waktu
Karena nilai NPV di akhir tahun investasi > 0, maka dari segi investasi,
= 191.015.000 – 3916000
32
= 187099000 - 38996000
= 148103000 - 98139000
Karena sisa Investasi tahun ketiga tidak dapat dikurangi terhadap kas
bersih tahun keempat, maka sisa investasi tahun ketiga dibagi dengan kas bersih
PP | | = 7,75
menggunakan estimasi cash flow didapat payback period selama 3 tahun 7 bulan
sejak bisnis ini dijalankan. Pada periode tersebut nilai kumulatif kas telah
bawah usia investasi yang telah ditentukan di awal, yaitu selama 5 tahun.
33
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan
layak untuk dilakukan, karena pada aspek pasar dan pemasaran didapatkan bahwa
Marisini Coffee berada pada keadaan kuat dan berpeluang. Untuk perhitungan
aspek finansial didapatkan bahwa Investasi yang berjumlah Rp. 191.015.000 akan
kembali dalam waktu 3 tahun 7 bulan (PP) dengan nilai NPV sebesar Rp.
76.910.500.
5.2 Saran
dimiliki oleh Marisini Coffee namun dalam beberapa aspek masih perlu
ditingkatkan, seperti dalam hal aspek pasar dan pemasaran perlu dilakukan
pemasaran secara gencar dalam mengenalkan fasilitas baru seperti promosi dalam
media sosial dan juga bekerja sama dengan pihak lain. Dari aspek finansial,
Marisini Coffee ini sudah layak untuk dijalankan namun karena data mengenai
yang diharapkan dapat tercapai dan tidak terjadi penjualan yang tidak sesuai target
volume penjualan, serta biaya-biaya yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Tentu saja semua asumsi itu bisa saja berbeda dengan apa yang
pada tiga hal. Pertama, asumsi bisa lebih besar dari apa yang sesungguhnya
terjadi. Kedua, asumsi bisa sama dengan kenyataan. Ketiga, asumsi bisa lebih
kecil dari apa yang sesungguhnya terjadi pada masa yang akan datang.
Keterbatasan lain pada penelitian ini adalah untuk aspek teknis dan aspek
manajemen yang tidak diteliti dikarenakan keterbatasan pada data, sehingga untuk
dipenuhi yang menyangkut kebutuhan untuk aspek teknis dan juga aspek
manajemen.
Keterbatasan lain yang juga terdapat pada penelitian ini adalah tidak
ditelitinya aspek hukum, aspek dampak lingkungan, aspek ekonomi dan sosial,
dan juga aspek etika bisnis. Jika seandainya aspek yang tidak diteliti ini
tidak layak.
35
DAFTAR PUSTAKA
Afiyah, A., Saifi, M. & Dwiatmanto. (2015). Analisis Studi Kelayakan Usaha
Pendirian Home Industry (Studi Kasus pada Home Industry Cokelat
“Cozy” Kademangan Blitar). Jurnal Administrasi Bisnis, 23(1).
Hansen & Mowen. (2009). Manajemen Biaya, Edisi Bahasa Indonesia. Buku
Kedua. Jakarta: Salemba Empat
Kasmir dan Jakfar (2004). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media.
Rini Maria Supit. (2015). Evaluasi Kelayakan Usaha Pengolahan Daging Buah
Pala (Studi Kasus Usaha Pengolahan Daging Buah Pala di Desa
Karegesan Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara). COCOS,
Volume 6 No 7.
Setiawan, R.S. (2015). Atmosfer toko, emosi konsumen perilaku pembelian pada
toko roti. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.